ridwansyahyusufachmad.files.wordpress.com · Web viewPublikasi Yang Efektif Selama ini publikasi...

9
Publikasi Yang Efektif Selama ini publikasi yang dijalankan oleh LDK kami justru berdampak kontraproduktif dengan dakwah, dan bisa dikatakan tidak efektif, hal ini bisa dilihat dengan respon yang diberikan oleh objek dakwah. Bagaimana cara mengatasi permasalahan publikasi ini ? Dakwah dalam artian bahasa berarti menyampaikan dan dalam bahasa inggris dapat diterjemahkan dalam kata marketing. Sebuah makna yang menurut hemat saya sangat tepat, karena pada konteks dakwah kita di kampus, apa yang kita lakukan di kampus adalah memang memarketisasi dakwah itu sendiri. Dengan berbagai varian metode yang digunakan dan dengan berbagai cara pengemasan isi dari dakwah itu sendiri. Beruntunglah Islam diturunkan oleh Allah dalam keadaan sesempurna mungkin, sehingga isi dari dakwah atau konten dakwah yang kita lakukan sudah terdapat di Al Qur’an dan As Sunnah. Tinggal bagaimana kita sebagai da’I pandai merekayasa metode yang tepat agar objek dakwah dapat tertarik dan mudah untuk memahami isi dari dakwah yang dilakukan. Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam memarketisasi dakwah adalah cara publikasi yang dilakukan oleh lembaga dakwah agar objek dakwah mendapat kesan yang tepat tentang Islam itu sendiri. Seperti yang sering di perlihatkan di media massa, Islam sering kali di korelasikan dengan fundamentalis, teroris dan anti-kedamaian. Itu semua merupakan buah dari suksesnya media mempermainkan Islam itu sendiri. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab bagi kita seorang da’I untuk bisa meng-antitesis paradigma Islam yang salah dengan merekayasa media yang bisa digerakkan dengan harapan ada perubahan opini di masyarakat tentang Islam. Disini bisa kita lihat bahwa dengan membuat publikasi yang efektif dalam men-syiar kan Islam adalah sebuah cara tersendiri untuk membangun citra Islam. Selain itu publikasi juga berperan dalam memainkan opini dan propaganda di sebuah komunitas. Sebutlah dalam konteks kampus, lembaga dakwah bisa mengadakan publikasi terkait opini tertentu, seperti gerakan mengenakan jilbab untuk muslimah, dimana ada ekskalasi permainan kata-kata dan gambar sehingga objek dakwah bisa mengikuti opini yang digerakkan.

Transcript of ridwansyahyusufachmad.files.wordpress.com · Web viewPublikasi Yang Efektif Selama ini publikasi...

Publikasi Yang Efektif

Selama ini publikasi yang dijalankan oleh LDK kami justru berdampak kontraproduktif dengan dakwah, dan bisa dikatakan tidak efektif, hal ini bisa dilihat dengan respon yang diberikan oleh objek dakwah. Bagaimana cara mengatasi permasalahan publikasi ini ?

Dakwah dalam artian bahasa berarti menyampaikan dan dalam bahasa inggris dapat diterjemahkan dalam kata marketing. Sebuah makna yang menurut hemat saya sangat tepat, karena pada konteks dakwah kita di kampus, apa yang kita lakukan di kampus adalah memang memarketisasi dakwah itu sendiri. Dengan berbagai varian metode yang digunakan dan dengan berbagai cara pengemasan isi dari dakwah itu sendiri. Beruntunglah Islam diturunkan oleh Allah dalam keadaan sesempurna mungkin, sehingga isi dari dakwah atau konten dakwah yang kita lakukan sudah terdapat di Al Qur’an dan As Sunnah. Tinggal bagaimana kita sebagai da’I pandai merekayasa metode yang tepat agar objek dakwah dapat tertarik dan mudah untuk memahami isi dari dakwah yang dilakukan.

Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam memarketisasi dakwah adalah cara publikasi yang dilakukan oleh lembaga dakwah agar objek dakwah mendapat kesan yang tepat tentang Islam itu sendiri. Seperti yang sering di perlihatkan di media massa, Islam sering kali di korelasikan dengan fundamentalis, teroris dan anti-kedamaian. Itu semua merupakan buah dari suksesnya media mempermainkan Islam itu sendiri. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab bagi kita seorang da’I untuk bisa meng-antitesis paradigma Islam yang salah dengan merekayasa media yang bisa digerakkan dengan harapan ada perubahan opini di masyarakat tentang Islam.

Disini bisa kita lihat bahwa dengan membuat publikasi yang efektif dalam men-syiar kan Islam adalah sebuah cara tersendiri untuk membangun citra Islam. Selain itu publikasi juga berperan dalam memainkan opini dan propaganda di sebuah komunitas. Sebutlah dalam konteks kampus, lembaga dakwah bisa mengadakan publikasi terkait opini tertentu, seperti gerakan mengenakan jilbab untuk muslimah, dimana ada ekskalasi permainan kata-kata dan gambar sehingga objek dakwah bisa mengikuti opini yang digerakkan.

“hari gini gak pake jilbab ?”

“karena diriku berharga, maka jilbab menjadi pilihanku”

Atau bisa dengan mempermainkan dalam gambar dengan tampilan komposisi warna dan kata yang tepat. Saya berpendapat bahwa lembaga dakwah kampus harus bisa menampilkan Islam yang humble sehingga objek dakwah lebih tertarik. Pilih kata-kata yang tepat untuk mempermainkan opini. Bisa juga dengan sebuah agenda tertentu, seperti jilbab and koko day yang di brand kan dengan J-co day. Dengan citra yang baik ini tentu resistensi objek dakwah akan jauh berkurang, dan ketika objek dakwah sudah jatuh hati dengan citra yang dibangun, maka selanjutnyan untuk menanamkan nilai Islam lebih lanjut akan lebih mudah untuk dilakukan. Bentuk lain dari permainan opini dan propaganda, terkait Ujian bersih, ini bisa dilakukan menjelang pekan UAS atau UTS. Bentuk media bisa beragam, dari yang berbentuk fisik hingga maya, dan berbagai varian ukuran pula tentunya.

Bisa Anda lihat dari beberapa publikasi yang ditampilkan, bahwa permainan kata dan warna sangat berperan, memang terkadang untuk publikasi atau promosi

membutuhkan dana yang tidak sedikit. Di GAMAIS kami menghabiskan sekitar 40% dari total dana untuk promosi dan publikasi, karena memang inilah yang juga menjadi poin penting dalam membangun basis massa simpatisan.

Peran publikasi lainnya adalah untuk menginformasikan sebuah kegiatan kepada masyarakat kampus. Hal penting yang perlu diperhatikan selain desain dan pemilihan kata adalah isi dari publikasi itu sendiri, seperti; (1) waktu; (2) tempat; (3) acara; (4) contact person; (5) kelebihan acara ini. Kelima unsure publikasi acara ini harus ada dalam setiap publikasi acara agar tidak terjadi asymmetric information pada objek dakwah. Berikut adalah beberapa contoh publikasi acara yang telah dikemas dengan baik dan telah terbukti berhasil mendatangkan simpatisan objek dakwah.

Pemilihan media publikasi

1. Poster

Poster merupakan sebuah media fisik ( biasanya menggunakan kertas ) dengan ukuran A4,A3, dan A2. Dipasang atau ditempel di papan pengumuman atau ditempat umum lainnya. Keuntungan poster adalah dapat dicetak dalam jumlah banyak dan jika di tempatkan di lokasi-lokasi strategis akan membentuk sebuah nuansa tersendiri. Selain itu poster bisa dicetak dalam bentuk hitam putih maupun berwarna, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lembaga dakwah. Varian dari poster sangat beragam, peragaman bentuk poster yang tidak harus persegi empat juga bisa menjadi bahan kreasi, seperti membuat poster berbentuk segitiga atau lingkaran yang membuat ”eye catching” tersendiri. Peragaman lain bisa dengan memodifikasi tempat menempel, sebagai contoh dalam sebuah mading kampus. Dimana

semua papan madding ditempel terlebih dahulu dengan kertas putih, dan ditengah-tengahnya baru ditempel satu buah poster full color, cara ini membuat kesan tersendiri.

Contoh poster :

2. Baliho

Publikasi dalam ukursan besar, dan dengan bahan yang berkualitas tentunya. Baliho mempunyai keunggulan dari segi ukuran dan menimbulkan kesan “wah” pada sebuah agenda tertentu. Karena biasanya baliho hanya dipasang satu buah atau maksimal dua buah saja di kampus, maka desain yang diberikan haruslah yang terbaik. Isi pesan harus tepat dan kesan yang ditimbulkan dengan permainan warna dan desain ( serta ukuran tentunya ) juga akan berdampak pada objek dakwah. Baliho ini juga bisa membentuk kesan hegemoni terhadap dakwah pula.

Contoh baliho :

3. Pamflet / Leaflet

Pesan atau publikasi dalam ukuran kecil. Varian dari pamphlet atau leaflet sangat beragam, dapat dibentuk dalam rupa kertas tausiyah, pembatas buku, kartu ucapan, stiker, dan sebagainya. Walau memang bentuk dasar pamphlet adalah semacam brosur dan bentuk dasar leaflet adalah poster dalam ukuran kecil. Pamflet dan leaflet ini di desain untuk diberikan kepada seluruh objek dakwah, atau bisa dikatakan lebih personal. Sehingga jumlah produksi dari jenis media ini dalam jumlah yang sangat besar, disesuaikan dengan jumlah objek dakwah itu sendiri.

Contoh pamphlet dan leaflet :

4. Banner

Jenis media ini bisa bercabang menjadi dua jenis, yakni vertical banner atau sering dikenal dengan umbul-umbul, dan horizontal banner yang sering disebut dengan spanduk. Pada masa kini harga produksi untuk spanduk dan umbul-umbul dengan kualitas printed sudah sangat terjangkau. Harga spanduk sekitar Rp.100.000 per spanduk dan umbul-umbul sekitar Rp.20.000 per umbul-umbul. Selain itu karena kemudahan teknologi printing ini, alangkah baiknya jika spanduk dan umbul-umbul di desain dengan full warna, atau dengan komposisi gambar dan foto untuk memberikan kesan elegansi dakwah

Contoh banner :

5. Instalasi

Bentuk media kreatif yang sangat nyeni. Bisa dalam bentuk semacam patung dari kertas dan bambu, balon udara, lampion, seni dari sampah atau botol bekas dan lainnya. Memang untuk membuat instalasi membutuhkan ketekunan dan bakat seni tersendiri, maka dibutuhkan pula kader yang mempunyai sense of art yang baik. Varian dari instalasi sangat beragam, akan tetapi pastinya instalasi adalah sesuatu yang bisa dipajang.

Contoh instalasi :

6. Buletin

Buletin adalah media tertulis yang memungkinkan untuk memuat banyak tulisan dan pesan. Biasanya buletin bertransformasi dari bentuk kertas A4 di lipat dua, lalu lebih dai satu A4 yang ditumpuk sehingga tampak seperti buku, lalu bertrasformasi akhir seperti sebuah majalah. Terkait buletin sangat banyak varian isi yang bisa dikembangka seperti rubrik khusus,komik, profil kader, TTS, tips n trick, kisah, humor, tausiyah dan berbagai lainnya. Referensi untuk buletin bisa dari majalah atau tabloid umum yang beredar, coba adopsi hal-hal yang bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam penyampaian pesan Islam kepada objek dakwah.

Contoh bagian dari buletin :

7. Multimedia

Pemanfaatan dunia maya sebagai media publikasi, seperti dengan website, blog, CD interaktiif, slide powerpoint, film, music, animasi dan lainnya. Multimedia saat ini sedang berkembang pesat, dan jika lembaga dakwah bisa memanfaatkan hal ini dengan baik, maka akan menjadi competitive advantage tersendiri bagi lembaga dakwah tersebut. Keuntungan dari multimedia adalah biaya yang murah, bahkan bisa cenderung gratis, hanya memang membutuhkan keahilian khusus untuk bisa membuat media advance ini.

Pengelolaan Publikasi

1. Content

Isi atau value yang akan disampaikan, biasanya ini tidak menjadi terlalu sulit karena pedoman kita dalam berislam sudah sangat jelas dan tegas, sehingga Anda tinggal perlu mengemasnya dengan baik. Ada sebuah catatan tambahan saja tentang prinsip syiar di kampus, yakni give what they need atau berikan apa yang objek dakwah butuhkan. Terkadang lembaga dakwah sering kali menjalankan agenda syiar yang tidak sesuai dengan kebutuhan dari objek dakwah sehingga terjadi miss match antara demand and supply, dan berakibat pada ketidaktertarikan objek dakwah terhadap agenda yang dilakukan. Pengalaman saya melihat bahwa terkadang kita perlu berpikir sebagaimana objek dakwah dan konsekuensi nya adalah kita perlu menurunkan sedikit standar keIslaman kita untuk bisa memahami kebutuhan objek dakwah. Anda tidak bisa langsung memberikan materi yang berat kepada objek dakwah, harus dimulai dari sesuatu yang ringan terlebih dahulu.

2. Packaging

Pengemasan disini meliputi beberapa hal , antara lain ;

(1) Pemilihan kata, dimana sangat penting untuk membuat opini tertentu. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami dan diingat. Bisa jadi dengan menggunakan istilah yang sedang berkembang di masyarakat umum bisa membantu untuk mempermudah objek dakwah megingat pesat yang kita sampaikan.

(2) Pemilihan desain, pilihlah desain yang lembut dan tenang sehingga objek dakwah bisa melihat citra Islam yang bersahabat. Pilih pula warna yang sesuai, warna cerah bisa menjadi solusi untuk membuat citra menyenangkan.

(3) Pemilihan bentuk media, media yang digunakan juga harus sesuai, coba pilih media yang sekirannya unik dan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi objek dakwah.

3. Branding

Penamaan dalam sebuah publikasi sangat penting, biasanya GAMAIS memiliki nama tersendri untuk setiap agendanya dan bisa berubah setiap tahunnya, semua dilakukan untuk me-refresh citra yang ada walau memang untuk beberapa agenda yang sudah menjadi tradisi selalu kami gunakan penamaan yang sama. Sebagai contoh penamaan atau branding ;

Mentoring diberi brand Islamic Learning Group

Penyambutnan Mahasiswa Baru diberi brand Look Inside my Environment

Syiar Ramadhan diberi brand Ramadhan Festival atau METAMORPHISIS

Agenda Idul Adha diberi brand BBQ ( bagi-bagi Qurban )

Agenda sumbangan sosial diberi brand PAY 1 GET 2

Agenda pembinaan kader diberi brand OASIS, GAMAIS Integrated Training, GAMAIS Super Camp, Youth Islamic Student Camp, Diklat Mahasiswa Muslim, Syahrut Tarbiyah GAMAIS.

4. Positioning

Setelah membuat media beserta isinya, yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah penempatan dari media itu sendiri. Dimana penempatan media jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit, perhatikan juga rasio antara media publikasi dengan objek dakwah. Perhatikan pula rasio keterjangkauan objek dakwah, rasio jarak perjalanan di kampus, rasio ruang kuliah dan pusat massa, range waktu mobiliasi mahasiswa, rute utama sirkulasi mahasiswa, gedung kuliah utama dan sekunder, dan kondisi sosial budaya dari mahasiswa di kampus Anda.

5. Impact

Hasil atau dampak dari publikasi yang dijalankan. Jika publikasi yang dilakukan bersifat isu atau opini, maka dampak yang diharapkan adalah adanya perubahan opini di objek dakwah. Dan jika publikasi yang dilakukan bersifat informasi acara maka parameter keberhasilannya adalah dengan jumlah yang hadir dalam acara tersebut. Buat perangkat penilaian khusus akan dampak yang terjadi. Untuk publikasi isu bisa menggunakan perangkan angket untuk menilai keberhasilan publikasi, sedangkan perangkat lembar absensi acara bisa digunakan untuk menilai keberhasilan publikasi yang bersifat informasi acara.