Quiz Pusaka

4
MEMORI DAN KOMODITAS Berdasarkan screening film “pembongkaran joglo” dan berdasarkan bacaan yang diberikan 1. Faktor – factor apa yang mempengaruhi “preservation memory” di tengah pembangunan dan perkembangan dunia modern saat ini ? jelaskan 2. Bagaimana menurut anda tentang pandangan untuk menjadikan “heritage” sebagai suatu komoditas. 1. Arsitektur juga merupakan sebuah bentuk memori maka dari itu, tentu erat kaitannya dengan arsitektur sebagai sejarah yang dapat diingat dan dikenang selamanya. Sejarah didalam perjalanannya memiliki kaitan yang sangat erat dengan memori walaupun sejarah dan memori memiliki pengertian yang berbeda – beda, pada prakteknya sejarah dan memori sangat sulit untuk dipisahkan. Beberapa yang terbaik dari pekerjaan memori ialah membuat sesuatu yang tidak terlihat menjadi terlihat. Hal tersebut dapat terlihat dari kemampuan memori didalam menjelaskan ruang – ruang perkotaan dengan cara memanggil kembali sejarah mengenai pertikaian yang terlupakan , momen – momen kekerasan dan penundukan yang bersifat kolektif. Berdasarkan pemaparan diatas, jika dikaitkan juga dengan film “pembongkaran joglo” dapat saya perhatikan bahwa factor – factor yang mempengaruhi “preservation memory” ialah : a) Faktor Peristiwa, dalam hal ini kejadian – kejadian penting yang pernah terjadi pada suatu tempat,

description

kuis arsitektur pusaka

Transcript of Quiz Pusaka

Page 1: Quiz Pusaka

MEMORI DAN KOMODITAS

Berdasarkan screening film “pembongkaran joglo” dan berdasarkan bacaan yang diberikan

1. Faktor – factor apa yang mempengaruhi “preservation memory” di tengah pembangunan dan perkembangan dunia modern saat ini ? jelaskan

2. Bagaimana menurut anda tentang pandangan untuk menjadikan “heritage” sebagai suatu komoditas.

1. Arsitektur juga merupakan sebuah bentuk memori maka dari itu, tentu erat kaitannya dengan arsitektur sebagai sejarah yang dapat diingat dan dikenang selamanya. Sejarah didalam perjalanannya memiliki kaitan yang sangat erat dengan memori walaupun sejarah dan memori memiliki pengertian yang berbeda – beda, pada prakteknya sejarah dan memori sangat sulit untuk dipisahkan. Beberapa yang terbaik dari pekerjaan memori ialah membuat sesuatu yang tidak terlihat menjadi terlihat. Hal tersebut dapat terlihat dari kemampuan memori didalam menjelaskan ruang – ruang perkotaan dengan cara memanggil kembali sejarah mengenai pertikaian yang terlupakan , momen – momen kekerasan dan penundukan yang bersifat kolektif. Berdasarkan pemaparan diatas, jika dikaitkan juga dengan film “pembongkaran joglo” dapat saya perhatikan bahwa factor – factor yang mempengaruhi “preservation memory” ialah :

a)Faktor Peristiwa, dalam hal ini kejadian – kejadian penting yang pernah terjadi pada suatu tempat, pada kasus ini bangunan Joglo yang dibongkar yang tersimpan pada ingatan kita. Dengan adanya kejadian penting yang terekam maka akan dapat membuat suatu bangunan dapat terjaga keberadaannya akibat sejarah yang ada melalui kejadian penting tersebut.

Page 2: Quiz Pusaka

b)Faktor Kondisi lingkungan, dengan terus terjadinya perkembangan jaman tentunya akan mempengaruhi “preservation memory”. Jika dikaitkan dengan Joglo, hal ini terlihat pada seiring berkembangnya tren arsitektur yang minimalis kehadiran sebuah rumah joglo menjadi kurang diperhatikan, karena dapat dianggap sebagai sesuatu yang kuno dan ketinggalan jaman. Sebaliknya jika lingkungan sangat menghargai arsitektur local maka joglo aan senantiasa terpelihara. Kondisi lingkungan yang memiliki sifat menghargai kebudayaan dan bangunan local juga penting didalam melestarikan heritage.

c) Faktor Ekonomi, seiring dengan hadirnya joglo sebagai suatu bangunan yang unik dan khas yang tidak hanya dilihat oleh orang – orang yang bermukim di kota besar seperti Jakarta tetapi juga orang – orang yang bermukim di luar negeri, membuat joglo menjadi suatu komoditas yang dapat diperjualbelikan. Karena dapat diperjualbelikan tentunya akan membuat joglo menjadi terancam kehadirannya.

2. Heritage sebagai suatu komoditas disini menurut saya dapat dipertimbangkan sebagai suatu cara yang baik selama didalam menjadikan heritage sebagai komoditas ( sesuatu yang dapat diperdagangkan ) tersebut tetap diiringi dengan menjaga keberadaan, dan melestarikannya. Dalam kasus pembongkaran joglo ini saya lihat aspek heritage sebagai komoditas menjadi sesuatu yang kurang sesuai. Hal ini dikarenakan membuat bangunan Joglo sebagai sesuatu barang yang dapat diperjualbelikan. Karena Joglo dapat diperjualbelikan, masyarakat yang memiliki joglo khususnya di Kotagede, Yogyakarta dimana pembongkaran ini terjadi menjadi menganggap joglo sebagai penghasil uang. Karena itu keberadaan joglo sebagai bangunan yang dapat menyimbolkan kekhasan dari Kotagede dapat terancam. Dalam

Page 3: Quiz Pusaka

kasus Joglo ini pengarahan heritage sebagai sebuah komoditas dapat diarahkan didalam menjadikannya suatu ciri khas dari Kotagede dan senantiasa dipertahankan. Dengan mempertahankannya dan melestarikannya Kotagede akan menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi dikarenakan joglo yang dimiliki tersebut. Dengan demikian kotagede akan memiliki pemasukan dana lebih lewat pariwisata budaya. Pemasukan dengan menarik uang yang dimiliki oleh turis – turis dengan memperlihatkan heritage dan keingintahuan turis mengenai joglo. Jadi Kotagede dapat menjadikan keindahan, kebudayaan, dan pengetahuan local yang dapat tercermin dari Joglo tersebut. Kota jika menjadi terlalu modern tidak akan mampu menarik turis secara maksimal, sebaliknya jika membiarkan suatu kota memiliki kebudayaan khas yang terpelihara dan sejarah yang dapat diperlihatkan akan membuat mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengingat apa yang akan mereka lihat tidak dapat mereka jumpai di negara mereka. Dengan adanya dana yang dihasilkan lewat turis – turis yang datang untuk melihat heritage , maka akan terdapat dana yang dapat digunakan untuk pemliharaannya sehingga disamping ia mampu menjadi komoditas