QSPM_Indomaret

12
Penggunaan QSPM dalam Analisis Strategi Minimarket Indomaret ADE SONNY MARTIN AHMAD YUSUF ALFIN ANUGERAH ZAIDAN ARGADO VRITS SITOMPUL ARYO PRABOWO

description

manajemen

Transcript of QSPM_Indomaret

Page 1: QSPM_Indomaret

Penggunaan QSPM

dalam Analisis Strategi

Minimarket Indomaret

ADE SONNY MARTIN

AHMAD YUSUF

ALFIN ANUGERAH ZAIDAN

ARGADO VRITS SITOMPUL

ARYO PRABOWO

Page 2: QSPM_Indomaret

Profil Indomaret

Indomaret pertama kali didirikan pada tahun 1988 oleh PT Indomarco Prismatama. PT Indomarco

Prismatama merupakan bagian dari Indomarco Group yang dapat dikatakan sebagai pemain besar di

industri retail.

Pada mulanya Indomaret membentuk konsep penyelenggaraan gerai yang berlokasi di dekat hunian

konsumen, menyediakan berbagai kebutuhan pokok maupun kebutuhan sehari-hari, melayani

masyarakat umum yang bersifat majemuk, serta memiliki luas toko sekitar 200 m2. Seiring dengan

perjalanan waktu dan kebutuhan pasar, Indomaret terus menambah gerai di berbagai kawasan

perumahan, perkantoran, niaga, wisata, dan apartemen.

Saat ini Indomaret berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai mencapai lebih dari 7.868 di wilayah

Jawa, Madura, Bali, Sumatra, dan Sulawesi. Jumlah gerai tersebut dengan komposisi 40% milik franchisee

dan 60% gerai milik perusahaan. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal

dari 17 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 4.800 jenis produk.

500 671 785 1000 1289

1736 1897 1965 2608 2797

518 730 1072

1425 1804

2156

3058

4041 4637

5071

1018 1401

1857 2425

3093

3892

4955

6006

7245 7868

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 (Mei2013)

Perkembangan Gerai Indomaret periode 2004-2010

Waralaba Perusahaan Total

Page 3: QSPM_Indomaret

Pendahuluan

Analisis dan pemilihan strategi sebagian besar melibatkan pengambilan keputusan subjektif

berdasarkan informasi objektif. Strategi, tujuan dan misi perusahaan ditambah dengan informasi

audit eksternal dan internal, memberikan landasan untuk menciptakan serta mengevaluasi strategi

alternatif yang masuk akal.

Para penyusun strategi tidak pernah dapat mempertimbangkan seluruh alternatif yang dapat

menguntungkan perusahaan karena akan sangat banyak tindakan yang mungkin dan tak terbatasnya

cara untuk menerapkan tindakan-tindakan tersebut. Oleh karena itu, serangkaian strategi alternatif

paling menarik yang bisa dikelola harus dikembangkan. Keuntungan, kerugian, trade-off, biaya, dan

manfaat strategi-strategi ini harus ditentukan.

Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan dalam kerangka pengambilan

keputusan tiga tahap, yaitu tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan sebagaimana

gambar berikut:

Tahap 1 dari kerangka perumusan terdiri atas External Factor Evaluation (EFE) Matrix, Internal Factor

Evaluation (IFE) Matrix, dan Competive Profile Matrix (CPM). Tahap 2 berfokus pada penciptaan

strategi yang masuk akal dengan memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal utama. Teknik

pada tahap 2 meliputi Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) Matrix, Strategic

Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix, Boston Consulting Group (BCG) Matrix, Internal-

External (IE) Matrix, dan Grand Strategy Matrix. Sedangkan pada tahap 3, hanya melibatkan satu

teknik saja, yaitu Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM menggunakan informasi

input dari tahap 1 untuk secara objektif mengevaluasi strategi-strategi alternatif yang diidentifikasi

dalam tahap 2.

Page 4: QSPM_Indomaret

Tahap Input

Tahap input merupakan tahapan paling awal dari kerangka analitis perumusan strategi, tahap ini

menyajikan informasi input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi. Pada tahap ini teknik

yang diperlukan adalah berupa External Factor Evaluation (EFE) Matrix, Internal Factor Evaluation

(IFE) Matrix, dan Competive Profile Matrix (CPM).

EFE Matrix adalah suatu alat analisis yang memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas

dan mengevaluasi informasi ekonomi, social, budaya, demografis, lingkungan, politik, pemerintahan,

hokum, teknologi, dan kompetitif. EFE Matrix dari Indomaret menurut penulis dapat diringkas

sebagai berikut:

Setelah faktor eksternal, tahapan selanjutnya adalah membuat Competitive Profile Matrix (CPM)

untuk mengidentifikasi pesaing-pesaing utama suatu perusahaan serta kekuatan dan kelemahan

khusus mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis Indomaret. Dalam membuat CPM,

penulis membandingkan Indomaret dengan dua waralaba minimarket sejenis yaitu Alfamart dan

Circle K. CPM dari Indomaret terhadap kedua pesaing tersebut adalah sebagai berikut:

Opportunities Bobot Nilai Total

1 Pangsa pasar yang masih sangat luas di Indonesia 0.15 4 0.60

2 Minat konsumen terhadap Indomaret cukup tinggi 0.10 3 0.30

3 Daya beli masyarakat yang masih tinggi 0.08 3 0.24

4 Citra yang melekat pada masyarakat. Misal warna biru identik dengan kesan murah

0.07 3 0.21

5 Adanya pasar bebas mendorong bisnis franchise berkembang 0.09 3 0.27

6 Adanya peluang kerja sama dengan perusahaan lain dalam menyediakan alternatif penyediaan barang/jasa. Misal tiket KAI, vocer listrik PLN

0.10 3 0.30

Threats

1 Munculnya pesaing-pesaing baru dengan segmentasi yang sama maupun berbeda

0.11 2 0.22

2 Peraturan pemerintah 0.04 3 0.12

3 Masyarakat yang kritis terhadap harga 0.04 3 0.12

4 Pertumbuhan ekonomi 0.07 2 0.14

5 Kondisi politik 0.05 2 0.10

6 Adanya layanan belanja online pada perusahaan pesaing seperti Carrefour

0.02 3 0.06

7 Kondisi geografis Indonesia yang beragam menyulitkan distribusi barang.

0.08 2 0.16

FINAL SCORE 1.00 2.84

Page 5: QSPM_Indomaret

FAKTOR BOBOT INDOMARET ALFAMART CIRCLE K

Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor

Pangsa Pasar 0.14 3 0.42 3 0.42 2 0.28

Pelayanan 0.1 3 0.3 4 0.4 3 0.3

Jumlah Gerai 0.12 4 0.48 3 0.36 2 0.24

Daya Saing Harga 0.1 3 0.3 3 0.3 2 0.2

Jam Operasi 0.07 3 0.21 3 0.21 4 0.28

Loyalitas Konsumen 0.1 3 0.3 3 0.3 2 0.2

Manajemen 0.08 3 0.24 3 0.24 3 0.24

Variasi Produk 0.07 4 0.28 3 0.21 3 0.21

Fasilitas Pendukung 0.09 3 0.27 3 0.27 2 0.18

Lokasi 0.13 3 0.39 3 0.39 2 0.26

Score 1 3.19 3.1 2.39

Setelah membuat EFE Matrix dan CPM, langkah selanjutnya adalah membuat IFE Matrix. IFE Matrix

merupakan ringkasan dan evaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang

fungsional dari suatu usaha. Matriks ini juga memberikan dasar untuk mengenali dan mengevaluasi

hubungan di antara bidang-bidang ini. IFE Matrix dari Indomaret adalah sebagai berikut:

Strengths Bobot Nilai Total

1 Pertumbuhan gerai cukup tinggi 0.12 4 0.48

2 Penempatan lokasi pusat distribusi Indomaret cukup strategis 0.06 4 0.24

3 Harga kompetitif 0.10 4 0.40

4 Produk dan jasa yang ditawarkan beragam 0.07 4 0.28

5 Tingkat upah karyawan cukup rendah 0.06 3 0.18

6 pelopor waralaba di Indonesia 0.05 3 0.15

7 Investasi franchise yang ditawarkan sangat kompetitif 0.08 4 0.32

8 Teknologi terkait pendistribusian barang sudah baik 0.07 3 0.21

Weaknesses

1 Tidak ada standar penampilan gerai 0.08 1 0.08

2 Kurang dikenal di beberapa daerah 0.06 2 0.12

3 belum bersertifikasi ISO 0.10 1 0.10

4 produk yang ditawarkan terbatas kebutuhan pokok 0.08 2 0.16

5 Masih adanya kecurangan yang dilakukan pegawai 0.07 2 0.14

FINAL SCORE 1.00

2.86

Setelah memperhatikan data inputan, penulis sementara mengambil kesimpulan bahwa keuntungan

kompetitif Indomaret adalah dalam hal harga, jumlah gerai, dan distribusi yang handal.

Page 6: QSPM_Indomaret

Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri atas lima teknik yang dapat digunakan,

yaitu : Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) Matrix, Strategic Position and Action

Evaluation (SPACE) Matrix, Boston Consulting Group (BCG) Matrix, Internal-External (IE) Matrix, dan

Grand Strategy Matrix. Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap input

untuk memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal.

Mencocokkan factor-faktor keberhasilan penting internal dan eksternal merupakan kunci untuk

menciptakan strategi alternatif yang masuk akal.

SWOT Matrix

SWOT Matrix adalah sebuah alat analisis pencocokan yang penting untuk membantu para manajer

mengembangkan empat jenis strategi: yaitu Strategi SO (Strength-Opportunities), Strategi WO

(Weakness-Opportunity), Strategi ST (Strength-Threats), dan Strategi WT (Weakness-Threats).

Setelah diketahui Strength-Weakness dan Opportunity-Threat dari Indomaret, kami merumuskan

beberapa strategi untuk masing-masing kombinasi elemen menggunakan matriks SWOT sebagai

berikut:

SWOT Matrix

STRENGTH WEAKNESS

Per

tum

bu

han

Ger

ai

Loka

si P

usa

t

Dis

trib

usi

Har

ga

Pro

du

k d

an L

ayan

an

Tin

gkat

Up

ah

Kar

yaw

an

Pel

op

or

War

alab

a

Inve

stas

i Fra

nch

ise

Tekn

olo

gi D

istr

ibu

si

Pen

amp

ilan

G

erai

Ku

ran

g D

iken

al

Bel

um

ISO

Pro

du

k te

rbat

as

Frau

d d

ari

Peg

awai

OP

PO

RTU

NIT

Y

Pangsa Pasar 1) Pemberian diskon atas produk tertentu (non kebutuhan pokok) (S3, O3) 2) Kerja sama dengan perusahaan penerbangan (penjualan tiket pesawat) (S4, O6) 3) Kerjasama dengan perusahaan lain terkait penyediaan barang-barang kebutuhan pokok (S3, O4)

1) Penggencaran Iklan (W2, O1) 2) Penambahan Produk non kebutuhan pokok (W4, O3)

Minat Konsumen

Daya Beli Tinggi

Citra yang Melekat

Pasar Bebas

Peluang Kerja Sama

THR

EAT

Pesaing Baru 1) Penyediaan layanan antar (S1, T6) 2) Pembangunan Pusat Distribusi baru (S2, T7) 3) Penggiatan minimarket franchise (S1, T2)

1) Perbaikan pelayanan seperti layanan prima sapa Indomaret (W3, T1) 2) Perubahan Tampilan Gerai menjadi ala convenience Store (W1, T1)

Peraturan Pemerintah

Kritisi Harga

Pertumbuhan Ekonomi

Kondisi Politik

Layanan Belanja Online

Kondisi Geografis Indonesia

Page 7: QSPM_Indomaret

IE Matrix

IE Matrix merupakan salah satu instrumen manajemen strategis untuk menganalisa kondisi

perusahaan dan langkah strategis apa yang harus diambil. IE Matrix didasari pada dua dimensi kunci

: 1) total rata-rata tertimbang Internal Factor Evaluation (IFE) pada sumbu x, dan 2) total rata-rata

tertimbang Eksternal Factor Evaluation (EFE) pada sumbu y.

Nilai Internal Factors Evaluation Indomaret seperti pada IFE matriks pada bagian sebelumnya adalah

2,86 sedangkan nilai Eksternal Factors Evaluation memiliki skor 2,84, maka Matriks IE Indomaret

akan terlihat sebagai berikut :

Dalam Matriks Internal-Eksternal Indomaret diposisikan di sel V. Ini berarti Indomaret digambarkan

sebagai menjaga dan mempertahankan (hold and maintain). Penetrasi pasar dan pengembangan

produk bisa menjadi strategi yang paling tepat bagi perusahaan ini.

3,

0

1,

0

2,

0

4,

0

1,

0

2,

0

3,

0

Skor Bobot Total EFE

Skor

Bobot

Total

IFE

Page 8: QSPM_Indomaret

SPACE Matrix

Selain analisis menggunakan SWOT Matrix dan IE Matrix, alat pencocokan lain yang tidak kalah penting

adalah SPACE Matrix. Matrix ini merupakan kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakah strategi

agresif, konservatif, defensive, atau kompetitif yang paling sesuai untuk Indomaret.

SPACE Matrix dari Indomaret adalah sebagai berikut

Internal Strategic Position External Strategic Position

Axi

s (x

)

Competitive (CA) Points Industry (IS) Points

Harga kompetitif -1 Penempatan lokasi pusat distribusi Indomaret cukup strategis

5

Produk dan jasa yang ditawarkan beragam

-2 Adanya peluang kerja sama dengan perusahaan lain dalam menyediakan alternatif penyediaan barang/jasa, Misal tiket KAI, vocer listrik PLN

6

Minat konsumen terhadap Indomaret cukup tinggi

-1 Teknologi terkait pendistribusian barang sudah baik

6

Average -1.33 Average 5.67

Total Axis Score (CA+IS) 4.33

Ord

inat

(y)

Financial (FS) Points Environmental (ES) Points

Tingkat upah karyawan cukup rendah

5 Adanya pasar bebas mendorong bisnis franchise berkembang

-2

Investasi franchise yang ditawarkan sangat kompetitif

6 Masyarakat yang kritis terhadap harga

-1

Pertumbuhan gerai cukup tinggi 6 Pertumbuhan ekonomi -2

Average 5.67 Average -1.67

Total Ordinat Score (FS+ES) 4

Berdasarkan perhitungan SPACE Matrix, Indomaret

berada di Kuadran I (4.33, 4.00), hal ini berarti

bahwa Indomaret berada dalam posisi yang sangat

bagus untuk memanfaatkan berbagai kekuatan

internalnya untuk menarik keuntungan dari peluang-

peluang eksternal, mengatasi kelemahan internal,

dan menghindari beragam ancaman eksternal. Oleh

karenanya, penetrasi pasar, pengembangan produk,

integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi

horizontal, diversifikasi, atau strategi kombinasi

kesemuanya itu masuk akal untuk dipilih,

bergantung pada situasi khusus yang dihadapi oleh Indomaret.

Page 9: QSPM_Indomaret

Tahap Keputusan

Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan perumusan strategi. QSPM

merupakan langkah terakhir dalam kerangka analitis perumusan strategi. Teknis ini secara objektif

menunjukkan strategi mana yang terbaik. QSPM menggunakan analisis input dari tahap 1 dan hasil

pencocokan dari analisis tahap 2 untuk secara objektif menentukan strategi mana yang hendak

dijalankan di antara strategi-strategi alternatif.

Berdasarkan hasil pencocokan dari 3 alat analisis yang digunakan (SWOT Matrix, IE Matrix, dan

SPACE Matrix), kami berpendapat bahwa strategi yang harus dijalankan adalah berupa penetrasi

pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan strategi alternatif yang telah disusun pada saat

membuat SWOT matrix, kami mengambil 4 strategi untuk diperbandingkan menggunakan QSPM.

Strategi alternatif yang kami bandingkan adalah sebagai berikut:

1. Strategi 1 : Pemberian diskon atas produk tertentu (non kebutuhan pokok)

2. Strategi 2 : Penggencaran iklan

3. Strategi 3 : Penyediaan layanan antar

4. Strategi 4 : Perbaikan pelayanan seperti layanan prima sapa Indomaret

Hasil dari perbandingan menggunakan teknik QSPM adalah sebagai berikut:

Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Strength

1 Pertumbuhan gerai cukup tinggi 0.12 1 0.12 4 0.48 3 0.36 2 0.24

2 Penempatan lokasi pusat distribusi Indomaret

cukup strategis

0.06 1 0.06 3 0.18 4 0.24 2 0.12

3 Harga kompetitif 0.10 4 0.4 3 0.3 2 0.2 1 0.1

4 Produk dan jasa yang ditawarkan beragam 0.07 3 0.21 4 0.28 2 0.14 1 0.07

5 Tingkat upah karyawan cukup rendah 0.06 - - - -

6 pelopor waralaba di Indonesia 0.05 - - - -

7 Investasi franchise yang ditawarkan sangat

kompetitif

0.08 - - - -

8 Teknologi terkait pendistribusian barang sudah

baik

0.07 2 0.14 3 0.21 4 0.28 1 0.07

Weakness

1 Tidak ada standar penampilan gerai 0.08 - - - - - - - -

2 Kurang dikenal di beberapa daerah 0.06 3 0.18 4 0.24 1 0.06 2 0.12

3 belum bersertifikasi ISO 0.10 - - - - - - - -

4 produk yang ditawarkan terbatas kebutuhan

pokok

0.08 - - - - - - - -

5 Masih adanya kecurangan yang dilakukan

pegawai

0.07 - - - - - - - -

Opportunity

1 Pangsa pasar yang masih sangat luas di Indonesia 0.15 2 0.3 4 0.6 3 0.45 1 0.15

2 Minat konsumen terhadap Indomaret cukup

tinggi

0.10 2 0.2 3 0.3 4 0.4 1 0.1

3 Daya beli masyarakat yang masih tinggi 0.08 4 0.32 1 0.08 3 0.24 2 0.16

4 Citra yang melekat pada masyarakat, Misal warna

biru identik dengan kesan murah

0.07 4 0.28 3 0.21 1 0.07 2 0.14

5 Adanya pasar bebas mendorong bisnis franchise

berkembang

0.09 - - - - - - - -

6 Adanya peluang kerja sama dengan perusahaan

lain dalam menyediakan alternatif penyediaan

barang/jasa, Misal tiket KAI, vocer listrik PLN

0.10 - - - - - - - -

Threats

1 Munculnya pesaing-pesaing baru dengan

segmentasi yang sama maupun berbeda

0.11 4 0.44 2 0.22 3 0.33 1 0.11

2 Peraturan pemerintah 0.04 - - - - - - - -

3 Masyarakat yang kritis terhadap harga 0.04 4 0.16 3 0.12 2 0.08 1 0.04

4 Pertumbuhan ekonomi 0.07 4 0.28 3 0.21 2 0.14 1 0.07

5 Kondisi politik 0.05 - - - - - - - -

6 Adanya layanan belanja online pada perusahaan

pesaing seperti Carrefour

0.02 - - - - - - - -

7 Kondisi geografis Indonesia yang beragam

menyulitkan distribusi barang,

0.08 2 0.16 1 0.08 4 0.32 3 0.24

1.49

Penggencaran

Iklan

TOTAL 3.313.433.25

QSPM MatrixFaktor-faktor Utama

Diskon atas Produk

Tertentu

Penyediaan

Layanan Antar

Perbaikan Pelayanan

kepada Pelanggan

Page 10: QSPM_Indomaret

dari hasil perhitungan kuantitatif diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Strategi 1 : 3.25

2. Strategi 2 : 3.43

3. Strategi 3 : 3.31

4. Strategi 4 : 1.49

Berdasarkan hal tersebut diatas, urutan strategi alternatif berdasarkan nilai tertinggi adalah Strategi 2

(Penggencaran iklan) , Strategi 3 (Penyediaan Layanan Antar), Strategi 1 (Pemberian diskon atas produk

non kebutuhan pokok), dan terakhir Strategi 4 (Perbaikan pelayanan kepada pelanggan).

Page 11: QSPM_Indomaret

Kesimpulan

Proses perumusan dan pengambilan keputusan strategis pada dasarnya dapat di dapat

diintegrasikan dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap, yaitu tahap input, tahap

pencocokan dan tahap keputusan. Tahap input lebih menitikberatkan kepada informasi input dasar

yang diperlukan untuk merumuskan strategi. Pada tahap ini teknik yang diperlukan adalah berupa

External Factor Evaluation (EFE) Matrix, Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix, dan Competive

Profile Matrix (CPM). Tahap pencocokan merupakan tahap untuk menggali dan mendapatkan

strategi alternatif yang masuk akal. Terakhir, tahap keputusan merupakan tahapan yang

menggunakan data dan informasi yang diperoleh dari tahap input untuk mengukur secara objektif

daya tarik strategi alternatif yang diperoleh dari tahap 2. Pada tahap 3 kita akan memperoleh

kesimpulan, strategi alternatif manakah yang memiliki daya tarik paling tinggi kepada perusahaan.

Dalam proses perumusan strategi alternatif perusahaan Indomaret, pada tahap input kami

menyimpulkan bahwa Indomaret mempunyai keunggulan kompetitif berupa harga yang kompetitif,

jumlah gerai yang paling banyak, dan distribusi yang handal. Pada tahap pencocokan, diperoleh hasil

bahwa perusahaan Indomaret masuk ke dalam kuadran V di IE Matrix. Hal ini berarti bahwa posisi

Indomaret cenderung stabil baik dari Internal maupun Eksternalnya.

Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan SPACE Matrix (dengan data terbatas), diperoleh

hasil Indomaret terletak pada Kuadran I dengan profil Agresif. Digambarkan bahwa Indomaret

merupakan perusahaan yang kuat secara finansial dan telah memiliki keunggulan kompetitif besar di

industry yang tengah tumbuh dan stabil.

Dari tahap pencocokan, kami berpendapat bahwa strategi yang paling tepat untuk dilakukan oleh

Indomaret adalah melakukan penetrasi pasar dan/atau pengembangan produk. Strategi alternatif

yang dapat dilaksanakan adalah Pemberian diskon atas produk tertentu (non kebutuhan pokok),

Penggencaran iklan, Penyediaan layanan antar, dan Perbaikan pelayanan kepada pelanggan.

Pada tahap ketiga (Tahap Keputusan) kami menggunakan QSPM untuk menganalisis keempat

strategi alternatif yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan

bahwa strategi alternatif berupa penggencaran iklan adalah strategi yang mendapat nilai paling

besar di QSPM.

Oleh karena itu, kami mengusulkan agar Indomaret lebih menitikberatkan berinvestasi dalam

promosi dan iklan. Dengan semakin gencarnya iklan, diharapkan masyarakat luas semakin mengenal

Indomaret sebagai tempat berbelanja yang sesuai dengan tag linenya, Mudah dan Hemat.

Page 12: QSPM_Indomaret

David, Fred R. (2012) . Manajemen Strategis. Jakarta : Salemba Empat

Iralani, Udith. (2010). Kekuatan dan Kelemahan Indomaret.

http://iralani89.blogspot.com/2010/02/kekuatan-dan-kelemahan-indomaret.html . [18 Juni 2013]

Isrofuddin, Muhammad Ikhsan. (2009). Franchise Waralaba Indomaret.

http://my154n.wordpress.com/2009/12/30/franchise-waralaba-indomart/ [18 Juni 2013]

Indomaret . (2013). Sejarah Perkembangan Perusahaan . http://indomaret.co.id/profil-perusahaan/ [18

Juni 2013]

_________. (2013). Gerai Indomaret . http://indomaret.co.id/profil-perusahaan/gerai-indomaret/ [18

Juni 2013]

_________. (2013). Pusat Distribusi Indomaret . http://indomaret.co.id/profil-perusahaan/pusat-

distribusi-indomaret/ [18 Juni 2013]

_________. (2013). Produk dan Jasa . http://indomaret.co.id/profil-perusahaan/produk-jasa/ [18 Juni

2013]

DAFTAR PUSTAKA