Qanaah Dan Tasamuh

5
Qanaah dan Tasamuh 1. Pengertian Qana’ah Qana‟ah artinya sikap merasa cukup atau menerima apa adanya terhadap segala usaha yang telah dilaksanakannya. Sifat qana‟ah akan mengendalikan diri seseorang dari keinginan memenuhi hawa nafsu. Sebagai seorang muslim yang berjiwa kuat, sikap qana’ah tentunya sangat penting untuk dimiliki. Dengan sikap qana’ah seorang muslim akan terhindar dari rasa rakus dan serakah ingin menguasai sesuatu yang bukan miliknya. Seseorang yang memiliki sikap qana’ah akan merasa kecukupan dan selalu berlapang dada. Dalam dirinya yakin akan apa yang ia peroleh dari usahanya adalah atas kehendak Allah SWT. Ia sadar bahwa hanya Allah yang mengatur rejeki, hidup, mati dan jodoh seseorang. Rasulullah SAW bersabda : ْ نَ مَ حَ لْ فَ اْ د َ : فَ مَ لَ سَ وِ ه ْ يَ لَ عُ ه ل ل ى اَ لَ صِ ه ل ل اُ لْ وُ سَ رَ ال َ ف: َ لَ ا فَ رَ مُ عِ نْ + ب اِ ه ل ل اِ دْ + بَ عْ نَ ع) م سل مرواه( ُ هَ اتَ ماِ + بُ له ل اُ هَ عَ نَ قَ اوً افَ فَ كَ قِ رُ رَ وَ مَ لْ سَ ا ”An abdillahibni ’umara qala, qala rasulullahi sallallahu ’alaihi wa sallama qad aflaha man aslama waruziqa kafafan wa qanna’ahullahu bima atahu”. (HR. Muslim) Artinya : ”Abdullah bin Umar berkata, ”Bersabda Rasulullah SAW, ”Sungguh beruntung orang-orang yang masuk Islam, mendapat rejeki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya”. (HR. Muslim) ىَ نِ غْ ل اَ سْ يَ ل: َ مَ لَ سَ وِ ه ْ يَ لَ عُ ه ل ل ى اَ لَ ص ى+ ن ن ل اَ ال َ ال : ف ه ف ي عه ل ل ا ى ض ر ره ي ر ه ى+ ب ا ن ع) م سل م ارى و خ+ ب لرواه ا( ِ سْ فَ ن ل اَ ى نِ ع ىَ نِ غْ ل اَ نِ ك لَ وِ ضَ رَ عْ ل اِ هَ رْ V ثَ كْ نَ ع “An abi hurairata radiyallahu ‘anhu qala, qala rasulullahi sallallahu ’alaihi wa sallama laisal gina ’ankasratil aradi walakinnalgina ginannafsi”. (HR. Bukhari dan Muslim)

description

yftyuguhou

Transcript of Qanaah Dan Tasamuh

Qanaah danTasamuh1. Pengertian QanaahQanaah artinya sikap merasa cukup atau menerima apa adanya terhadap segala usaha yang telah dilaksanakannya. Sifat qanaah akan mengendalikan diri seseorang dari keinginan memenuhi hawa nafsu. Sebagai seorang muslim yang berjiwa kuat, sikap qanaah tentunya sangat penting untuk dimiliki. Dengan sikap qanaah seorang muslim akan terhindar dari rasa rakus dan serakah ingin menguasai sesuatu yang bukan miliknya.Seseorang yang memiliki sikap qanaah akan merasa kecukupan dan selalu berlapang dada. Dalam dirinya yakin akan apa yang ia peroleh dari usahanya adalah atas kehendak Allah SWT. Ia sadar bahwa hanya Allah yang mengatur rejeki, hidup, mati dan jodoh seseorang.

Rasulullah SAW bersabda :

: : ( )

An abdillahibni umara qala, qala rasulullahi sallallahu alaihi wa sallama qad aflaha man aslama waruziqa kafafan wa qannaahullahu bima atahu. (HR. Muslim)

Artinya : Abdullah bin Umar berkata, Bersabda Rasulullah SAW, Sungguh beruntung orang-orang yang masuk Islam, mendapat rejeki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya. (HR. Muslim)

: : ( )

An abi hurairata radiyallahu anhu qala, qala rasulullahi sallallahu alaihi wa sallama laisal gina ankasratil aradi walakinnalgina ginannafsi. (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw bersabda, Bukannya kekayaan itu karena banyak hartanya, melainkan kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hatinya. . (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Membiasakan Perilaku QanaahSikap qanaah perlu kita bina sejak masih kecil. Sikap qanaah ini berkaitan erat dengan berapa dan apa harta yang ia dapatkan di dunia. Jika kita mampu mengendalikan diri dari urusan-urusan dunia, maka pembiasaan qanaah inilah yang berperan aktif. Pembiasaan qanaah dapat diterapkan dengan hidup sederhana, mensyukuri setiap mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan tidak mengeluh atas kondisi hidup yang sedang dijalaninya.Qanaah dalam kaitannya dengan siswa dapat dibiasakan melalui pemberian uang jajan yang tidak melebihi batas kewajaran. Setiap siswa pasti mendapatkan uang jajan dariorang tuanya ketika pergi ke sekolah. Sebagai siswa yang baik, kamu harus mensyukuri berapapun uang yang dikasih oleh orang tua. Bahkan kalau perlu kamu tidak jajan dan menabung uang tersebut.

3. Contoh perilaku QanaahPerhatikan pengalaman hidup berikut !a. Shofa adalah seorang siswa kelas 9 di sebuah SMP swasta favorit di Kota Jayapura. Setiap hari ia pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Padahal jarak rumah menuju sekolahnya kurang lebih 9 KM. Shofa bersyukur kepada Allah SWT, karena orang tuanya masih mampu menyekolahkan sampai tingkat SMP. Ia berangkat ke sekolah pagi-pagi benar agar tidak terlambat datang ke sekolah. Shofa tidak merasa canggung dengan teman-temannya yang berasal dari perkotaan. Teman-temannya dari kota difasilitasi oleh orang tuanya sepeda motor. Shofa tetap setia berjalan kaki pergi ke sekolah. Walaupun sebenarnya orang tuanya sudah membelikan sepeda motor. Bagaimana sikap kamu jika menjadi Shofa ?

Berikut beberapa sikap yang mencerminkan qanaah :

1. Senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT

2. Hidup sederhana

3. Senantiasa mau berinfak dijalan Allah SWT

4. Tidak putus asa / cemas dalam menghadapi masalah

4. Fungsi bersikap QanaahBersikap qanaah berarti menanamkan pola hidup sederhana. Qanaah tetap dilakukan ketika dalam keadaan miskin atau ketika sudah merasa kecukupan hidup di dunia. Sikap qanaah merupakan sikap yang baik dan perlu dilestarikan, karena qanaah memiliki fungsi bagi kehidupan umat Islam di dunia ini. Diantaranya adalah :a. Mendidik pola hidup sederhanab. Mendidik perilaku yang ikhlas terhadap segala kejadianc. Meningkatkan keimanan, ketakwaan dan tawakkald. Meningkatkan rasa syukur kepada Allah swt

B. Tasamuh1. Pengertian TasamuhSecara bahasa tasamuh artinya toleransi, tenggang rasa atau saling menghormati terhadap hak atau kepentingan orang lain. Sedangkan secara istilah tasamuh adalah satu sikap yang senantiasa saling menghormati dan menghargai sesama manusia.Toleransi merupakan sebuah sikap yang sangat terpuji. Karena didalamnya mengandung unsur-unsur persamaan hak dan kewajiban. Karena masing-masing individu atau kelompok atau bahkan masyarakat memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Dengan mengedepankan sikap tasamuh, maka akan terjalin hubungan yang positif, nyaman dan damai antar sesama manusia.Selain kebutuhan yang bersifat fisik, manusia juga memerlukan kebutuhan yang bersifat rohani. Diantara bentuk kebutuhan rohani adalah rasa kasih sayang, toleransi,kebersamaan, penghargaan atas prestasi, pengakuan dan penghormatan dari orang lain. Karena manusia adalah makhluk sosial, maka manusia tidak akan mampu bertahan hidup sendirian. Ia akan membutuhkan orang lain dalam situasi dan kondisi tertentu. Untuk itulah perlunya sikap saling menghargai antar sesama manusia.Agama Islam secara tegas menyatakan bahwa sikap tasamuh tidak memandang suku, bangsa, agama dan ras. Di hadapan Allah swt, semua manusia dalam posisi yang sama. Satu yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan kita terhadap Allah swt.

Sebagaimana firman Allah swt berikut ini :

( : Ya ayyuhannasu inna khalaqnakum min dakarin wa unsa wajaalnakum syuuban waqabaila litaarafu. Inna akramakum indallahi atqakum. Innallaha alimun khabirun. (QS. Al- Hujurat : 39/13) Artinya : Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al- Hujurat : 49/13)

Sikap tasamuh atau toleransi hanyalah berlaku bagi urusan-urusan di dunia. Apabila menyangkut urusan akherat, maka ada syariat tersendiri. Karena setiap pribadi pada kehidupan akherat membawa catatan perbuatannya sendiri. Untuk itu diperlukan sikap toleransi dalam urusan-urusan tertentu. Jika pada masalah pokok agama, maka tidak diperkenankan adanya toleransi.Sedangkan jika pada masalah-masalah teknis atau ibadah gairu mahda diperlukan sikap toleransi. Karena tanpa adanya toleransi tentunya yang ada hanyalah perdebatan-perdebatan dan akhirnya berujung pada pertengkaran yang panjang. Untuk itulah, sikap tasamuh sangat penting bagi setiap individu yang menginginkan kedamaian, ketentraman dan kesejukan dalam kehidupan. Sebagaimana firman Allah swt berikut :Allahu rabbuna warabbukum, lana amaluna walakum amalukum. La hujjata bainana wabainakum. Allahu yajmau bainana. Wailahil masiru. (QS. Asy- Syura : 42/15)Artinya : Allahlah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu. Allah SWT mengumpulkan antara kita dan kepada Allah SWT lah (kita) kembali. (QS. Asy- Syura : 42/15)

Sabda Rasulullah SAWMasalulmukmini fi tawaddihim watarahumihim wataatufihim kamasaliljasadi idasytaka minhu udwun tadaa lahu sairuljasadi bissahari walhumma. (HR. Bukhari : 5552)Artinya : Perumpaan orang beriman di dalam cinta mencintai, sayang menyayangi dan kasih mengasihi adalah seperti tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, anggota tubuh yang lainnya turut merasakannya yaitu tidak dapat tidur dan merasa panas. (HR. Bukhari 5552)

2. Contoh perilaku tasamuh Pada hari Minggu warga perumahan Persada Bumi Putra Sragen mengadakan kerja bakti dalam rangka menyambut peringatan HUT RI Ke- 55. Pak Yohanes adalah salah seorang warga perumahan yang beragama Kristen. Sebelum berangkat ke gereja, Pak Yohanes menyampaikan permohonan maaf kepada warga bahwa ia datang terlambat karena mengikuti kebaktian di gereja. Semua warga kemudian memakluminya.

Pada saat bulan Ramadhan, warung makan Bu Sumini menutup warungnya pada pagi hari hingga menjelang berbuka puasa selama bulan ramadhan. Karena warungnya berada di sekitar masjid. Untuk menghormati umat Islam yang sedang menjalankan puasa.

Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk beribadah

Tidak menghina atau mencela penganut agama lainnya

Bekerja sama adalam bidang ekonomi sosial, meskipun berbeda agama.

3. Fungsi bersikap tasamuh Menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam pergaulan antar sesama umat manusia

Memperbanyak persaudaraan dan persahabatan

Menunjukkan jiwa besar yang mau mengalah untuk kepentingan bersama

Menghilangkan kesulitan yang ada pada diri sendiri maupun pada orang lain