PUTUSAN NOMOR: 342/PDT/2014/PT. MDN DEMI KEADILAN … · Satu unit Kapal (TONGKANG) bernama AJAMU...
Transcript of PUTUSAN NOMOR: 342/PDT/2014/PT. MDN DEMI KEADILAN … · Satu unit Kapal (TONGKANG) bernama AJAMU...
PUTUSANNOMOR: 342/PDT/2014/PT. MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara gugatan antara:
Ir. ENDANG KARDI WIJAYA, Umur 43 Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki,
Agama Islam, Pekerjaan Direktur Utama PT. Sumatera
Sarana Segara, Warganegara Indonesia, beralamat di
Jalan Syahbudin Yatim Lingkungan II-B, Kelurahan
Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini
bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Utama,
demikian mewakili Direksi dari dan oleh karena itu
untuk dan atas nama PT.Sumatera Sarana Segara di
Medan, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya :
MHD. EFFENDI BARUS, S.H., AGNASIUS ARIS
YUWONO, S.H., M. RAMADHAN LUBIS, S.H., M. ARIF
LUBIS, S.H., dan S. SULAIKA, S.H., Advokat/
Pengacara/ Konsultan Hukum yang bergabung pada
Kantor Hukum MUHAMMAD EFFENDI BARUS, S.H &
PARTNERS, berkedudukan dan berkantor di Jalan
Jangka Perumahan Jangka Residen No. 1 Medan,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 09
Januari 2014, selanjutnya disebut sebagai
Pembanding semula Penggugat;
Lawan
PERUSAHAAN (Perseroan) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV ataudisingkat PTPN IV, beralamat di Jalan Letjend.
Suprapto No. 02 Medan, dalam hal ini memberikan
kuasa kepada UMRI FAHTA GINTING, S.H, M.Kn,
2
YASMID, S.H, HORASLAN SINAGA, S.H,
Advokat/Konsultan Hukum pada BGN Law Firm,
Advocates-Legal Consultants berkedudukan hukum di
Jalan Sutomo Ujung Nomor 83 Medan berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 03 Pebruari 2014,
selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula
Tergugat;Pengadilan Tinggi tersebut;
Setelah membaca berkas perkara tanggal 11 Juni 2014, Nomor
24/Pdt.G/2014/PN.Mdn dan surat-surat yang bersangkutan dengan
perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARAMenimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tertanggal 10
Januari 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
pada tanggal 14 Januari 2014 dalam Register Nomor.
24/Pdt.G/2014/PN.Mdn telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat ada memiliki 2 (dua) buah kapal dengan kriteria
yaitu :
a. Satu unit Kapal bernama KM TB BANDAR OLI I Nomor. 582/PPm
yang dibuat pada tahun 1999 di PT. BANDAR VICTORY
SHIPYARD Sekupang Pulau Batam dengan Konstruksi/bahan
utama baja dengan ukuran :
- Panjang :19,33 Meter
- Lebar : 6,70 Meter
- Tinggi : 3,28 Meter
- Isi Kotor/ Gross Tonnage : 102
- Isi Bersih/ Net Tonnage : 61
- Tanda Selar : GT.102 No. 582/ PPm
Surat Ukur Internasional (1999).
b. Satu unit Kapal (TONGKANG) bernama AJAMU Nomor. 553/PPm
yang dibuat pada tahun 1999 di PT. PALMA PROGRESS
SHIPYARD Jalan Palma KAV SAGULUNG PULAU BATAM dengan
Konstruksi/ bahan utama baja dengan ukuran :
- Panjang :15,00 Meter
- Lebar : 3,00 Meter
- Tinggi : 3,28 Meter
3
- Isi Kotor/ Gross Tonnage : 623
- Isi Bersih/ Net Tonnage : 476
- Tanda Selar : GT.623 No. 553/ PPm
Surat Ukur Internasional (1999).
Yang mana saat ini Kapal tersebut berada di sekitar Perairan
Pelabuhan Belawan;
2. Bahwa Penggugat memperoleh 2 (dua) Unit kapal tersebut adalah
berdasarkan PERNYATAAN HIBAH KAPAL Nomor: 12 pada tanggal 18
Juli 2002 yang dibuat di hadapan MULYONO, S.H, NOTARIS di
Medan, yang mana pada saat itu PTPN IV diwakili oleh Haji Soeharjo
yang menjabat selaku Direktur Produksi PTPN IV, dan PT. Sumatera
Sarana Segara diwakili oleh H. MHD SALIM selaku Direktur Utama
PT. Sumatera Sarana Segara yang berkedudukan di Medan;
3. Bahwa berdasarkan PERNYATAAN HIBAH KAPAL yang dibuat di
hadapan Notaris Mulyono, S.H tersebut di atas kemudian PT.
Sumatera Sarana Segara telah memohon SURAT IZIN USAHA
PERUSAHAAN ANGKUTAN LAUT (SIUPAL) kepada Departemen
Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang mana
atas permohonan dari PT. Sumatera Sarana Segara kemudian
Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
telah mengeluarkan SURAT IZIN USAHA PERUSAHAAN ANGKUTAN
LAUT (SIUPAL) atas 2 (dua) unit Kapal milik PT. Sumatera Sarana
Segara dengan Nomor : BXXV – 2545/AL.58 pada tanggal 2002, serta
dua buah lampiran yang tak terpisahkan dari Surat Izin Usaha
Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL);
4. Bahwa sampai dengan saat ini Tergugat tidak pernah menyerahkan
Kapal yang seharusnya menjadi milik Penggugat;
5. Bahwa dikarenakan Tergugat tidak mau menyerahkan 2 (dua) unit
kapal tersebut kepada Penggugat, kemudian Penggugat mendatangi
Kantor Syahbandar Utama Belawan, dengan maksud hendak
mengurus Gross Akta atas 2 (dua) unit kapal milik Penggugat yang
saat ini masih dikuasai oleh Tergugat;
6. Bahwa saat di kantor Syahbandar Utama Belawan Penggugat
mendapat penjelasan dari Pihak Syahbandar yang menerangkan
bahwa PTPN IV juga sedang mengurus Gross Akte atas 2 (dua) unit
kapal milik Penggugat;
4
7. Bahwa setelah mengetahui hal tersebut, Penggugat telah berusaha
menanyakan dan meminta 2 (dua) unit kapal tersebut kepada pihak
PTPN IV, namun PTPN IV tidak mau menyerahkan 2 (dua) unit kapal
milik Penggugat, sehingga Penggugat melayangkan Surat Gugatan
ini;
8. Bahwa sikap Tergugat yang tidak mau menyerahkan 2 (dua) unit
kapal milik Penggugat yang telah dihibahkan oleh Tergugat, cukup
beralasan bagi Penggugat memohon kepada Pengadilan Negeri Medan
untuk menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum (Onrechtmatige daad);
9. Bahwa atas perbuatan Tergugat yang tidak mau menyerahkan 2
(dua) unit Kapal milik Penggugat, sehingga Penggugat telah
menderita kerugian materil, yang mana seandainya Kapal tersebut
berada di tangan Penggugat, Penggugat dapat menyewakan Kapal
tersebut yang kalau dihitung Penggugat saja dimulai dari Tahun
2010 sampai dengan Tahun 2013 adalah dengan sewa Rp.
30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) perbulannya, maka Penggugat
akan memperoleh keuntungan sebesar 36 bulan x Rp. 30.000.000,-
sama dengan Rp. 1.080.000.000,- (satu milyar delapan puluh juta
rupiah), namun akibat perbuatan Tergugat yang tidak menyerahkan
kapal tersebut sehingga Penggugat menderita kerugian materil
sebesar Rp. 1.080.000.000,- (satu milyar delapan puluh juta rupiah);
10. Bahwa oleh karena Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum maka sewajarnya pula Tergugat dihukum membayar ganti
kerugian kepada Penggugat sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu
rupiah) per hari sejak Putusan ini berkekuatan hukum tetap hal ini
sesuai dengan Pasal 1365 KUH.Perdata (BW) yang berbunyi : Tiap
perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang
lain mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian
itu, mengganti kerugian tersebut;
11. Bahwa oleh karena Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
Hukum, sehingga sudah selayaknya Pengadilan meminta kepada
Departemen Perhubungan Dirjen Perhubungan Laut untuk tidak
mengeluarkan Gross Akta atas nama Tergugat, dikarenakan kapal
tersebut adalah milik dari Penggugat;
5
12. Bahwa untuk mencegah agar 2 (dua) unit Kapal TB Bandar OLI I dan
TK AJAMU milik Penggugat yang saat ini dikuasai oleh Tergugat
tidak dialihkan atau diperjual belikan ataupun tidak diagunkan
kepada Pihak Lain, Penggugat mohon semoga Pengadilan Negeri
Medan melakukan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap 2
(dua) unit Kapal milik Penggugat;
13. Bahwa sehubungan objek perkara adalah milik dari Penggugat dan
oleh Tergugat belum diserahkan kepada Penggugat maka sudah
sepantasnya Majelis Hakim Yang Mulia untuk : memerintahkan
Tergugat dan orang lain yang menggantungkan haknya untuk segera
mengosongkan dan menyerahkan 2 (dua) unit kapal terperkara milik
Penggugat yaitu:
a. Satu unit Kapal bernama KM TB BANDAR OLI I Nomor. 582/PPm
yang dibuat pada tahun 1999 di PT. BANDAR VICTORY
SHIPYARD Sekupang Pulau Batam dengan Konstruksi/bahan
utama baja dengan ukuran :
- Panjang :19,33 Meter
- Lebar : 6,70 Meter
- Tinggi : 3,28 Meter
- Isi Kotor/ Gross Tonnage : 102
- Isi Bersih/ Net Tonnage : 61
- Tanda Selar : GT.102 No. 582/ PPm
Surat Ukur Internasional (1999).
b. Satu unit Kapal (TONGKANG) bernama AJAMU Nomor. 553/PPm
yang dibuat pada tahun 1999 di PT. PALMA PROGRESS
SHIPYARD Jalan Palma KAV SAGULUNG PULAU BATAM dengan
Konstruksi/ bahan utama baja dengan ukuran :
- Panjang :15,00 Meter
- Lebar : 3,00 Meter
- Tinggi : 3,28 Meter
- Isi Kotor/Gross Tonnage : 623
- Isi Bersih/Net Tonnage : 476
- Tanda Selar : GT.623 No. 553/ PPm
Surat Ukur Internasional (1999).
Yang mana saat ini Kapal tersebut berada di sekitar Perairan
Pelabuhan Belawan;
6
14. Bahwa sehubungan Tergugat tidak mau menyerahkan 2 (dua) Unit
Kapal milik Penggugat dan telah melakukan perbuatan melawan
hukum maka sudah sepantasnya membayar ganti rugi sebesar Rp.
500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per hari untuk membayar ganti
rugi kepada Penggugat. Maka sudah sepantasnya Bapak Majelis
Hakim Yang Mulia untuk : Menghukum Tergugat membayar sebagai
Ganti Rugi kepada Penggugat karena terlambat penyerahan kapal-
kapal tersebut sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per
hari, sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap;
15. Bahwa untuk menjaga agar Tergugat tidak mengalihkan objek
perkara kepada pihak lain atas kapal-kapal milik Penggugat, maka
sudah sepantasnya Majelis Hakim Yang mulia untuk “Menyatakan
sah dan berkekuatan hukum Peletakan Sita Jaminan (Conservatoir
Beslag) atas objek perkara yang dimohonkan Penggugat;
16. Bahwa oleh karena bukti-bukti yang Penggugat ajukan adalah
autentik, maka Penggugat mohon semoga Pengadilan Negeri Medan
menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan dengan
serta merta (uitvoerbar bij voorraad) meskipun ada verzet, banding
maupun kasasi ;
17. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat dalam perkara ini didasarkan
atas bukti-bukti yang cukup dan tidak diragukan lagi kebenarannya
adalah sangat adil dan layak menurut hukum apabila putusan dalam
perkara ini Majelis Hakim dapat “Mengabulkan Gugatan Penggugat
untuk seluruhnya;
18. Bahwa oleh karena Tergugat Pihak yang dikalahkan, maka sudah
sepantasnya Majelis Hakim Yang Mulia untuk Menghukum Tergugat
untuk membayar ongkos perkara yang timbul dalam perkara ini;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, mohon kepada Bapak Ketua
Pengadilan Negeri Medan untuk sudi kiranya memanggil para pihak yang
berperkara untuk hadir di Persidangan Pengadilan Negeri Medan pada
suatu hari yang khusus ditentukan untuk itu guna pemeriksaan dalam
perkara ini, seraya mengambil dan menjatuhkan putusan hukum yang
amarnya berbunyi sebagai berikut :
M E N G A D I L I :1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
7
2. Menyatakan Penggugat adalah Penggugat yang beritikad baik;
3. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan melawan Hukum
(Onrechmatige daad);
4. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum PERNYATAAN HIBAH
KAPAL No. 12 yang dibuat di hadapan Notaris MULYONO, SH, Notaris
di Medan;
5. Menyatakan sah Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Kapal Laut
(SIUPAL) beserta lampirannya, yang dikeluarkan oleh DIREKTORAT
JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT tertanggal 23 September 2002;
6. Memerintahkan Tergugat dan orang lain yang menggantungkan hak
padanya untuk mengosongkan dan menyerahkan kapal terperkara
yang terletak di sekitar Perairan Pelabuhan Belawan dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Satu unit Kapal bernama KM TB BANDAR OLI I Nomor. 582/PPm
yang dibuat pada tahun 1999 di PT. BANDAR VICTORY SHIPYARD
Sekupang Pulau Batam dengan Konstruksi/bahan utama baja
dengan ukuran :
- Panjang :19,33 Meter
- Lebar : 6,70 Meter
- Tinggi : 3,28 Meter
- Isi Kotor/ Gross Tonnage: 102
- Isi Bersih/ Net Tonnage : 61
- Tanda Selar : GT.102 No. 582/ PPm
Surat Ukur Internasional (1999).
b. Satu unit Kapal (TONGKANG) bernama AJAMU Nomor. 553/PPm
yang dibuat pada tahun 1999 di PT. PALMA PROGRESS SHIPYARD
Jalan Palma KAV SAGULUNG PULAU BATAM dengan Konstruksi/
bahan utama baja dengan ukuran :
- Panjang :15,00 Meter
- Lebar : 3,00 Meter
- Tinggi : 3,28 Meter
- Isi Kotor/ Gross Tonnage: 623
- Isi Bersih/ Net Tonnage : 476
- Tanda Selar : GT.623 No. 553/ PPm
Surat Ukur Internasional (1999).
8
7. Menghukum Tergugat membayar sebagai ganti Rugi kepada Penggugat
berupa kerugian materil sebesar Rp. 1.080.000.000,- (satu milyar
delapan puluh juta rupiah) ;
8. Menghukum Tergugat membayar sebagai ganti rugi kepada Penggugat
karena terlambatnya penyerahan kapal-kapal tersebut sebesar Rp.
500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per hari, sejak putusan ini
berkekuatan hukum tetap;
9. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Peletakkan Sita Jaminan
(Conservatoir Beslag) atas objek perkara yang dimohonkan Penggugat;
10. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu dengan serta
merta (Uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada perlawanan, banding
atau kasasi ;
11. Menghukum Tergugat untuk membayar ongkos perkara yang timbul
dalam perkara ini ;
AtauApabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya (Ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa selanjutnya pihak Penggugat mengajukan
perbaikan gugatannya sebagai berikut:
Ir. ENDANG KARDI WIJAYA/ PT. SUMATERA SARANA SEGARA, Umur
43 Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Agama Islam, Pekerjaan Direktur
Utama PT. Sumatera Sarana Segara, Warganegara Indonesia, beralamat
di Jalan Syahbudin Yatim Lingkungan II-B Kel. Pekan Labuhan Kec.
Medan Labuhan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini
bertindak dalam Jabatannya selaku Direktur Utama, demikian mewakili
Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama PT. Sumatera
Sarana Segara di Medan, selanjutnya disebut sebagai
………………………………... PENGGUGAT;Dengan ini Penggugat Perbaiki menjadi :Ir. ENDANG KARDI WIJAYA/ PT. SUMATERA SARANA SEGARA, Umur
43 Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Agama Islam, Pekerjaan Direktur
Utama PT. Sumatera Sarana Segara, Warganegara Indonesia, beralamat
di Jalan Syahbudin Yatim Lingkungan II-B Kel. Pekan Labuhan Kec.
Medan Labuhan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini
bertindak dalam Jabatannya selaku Direktur Utama, demikian mewakili
Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama PT. Sumatera
9
Sarana Segara, beralamat di Jalan Deli No. 1 A Kel. Belawan I Kec. Medan
Belawan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara Telp. (061) 6945668,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ;Bahwa Perbaikan dan tambahan terdapat pada alamat PT. Sumatera
Sarana Segara, yang sebelumnya tertulis di Medan, yang kemudian
diperbaiki dan ditambah menjadi beralamat di Deli No. 1 A Kel. Belawan I
Kec. Medan Belawan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara Telp. (061)
6945668.
Bahwa untuk selebihnya Gugatan Penggugat telah sesuai dengan
Gugatan yang terdaftar dengan Perkara Perdata No. Reg.
24/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 17 Januari 2014.
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut
Tergugat memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
DALAM KONPENSIDALAM EKSEPSI- Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dan membantah Gugatan
Penggugat untuk seluruhnya kecuali terhadap hal-hal yang secara
tegas diakui kebenarannya;
- Bahwa sebelum sampai kepada pembahasan ke dalam pokok perkara,
Tergugat terlebih dahulu mengajukan dalil-dalil Eksepsi atas gugatan
Penggugat yang diuraikan sebagai berikut:
A. TENTANG SURAT KUASA PENGGUGAT TIDAK SAH- Bahwa dalam gugatannya tanggal 10 Januari 2014, Kuasa Hukum
Penggugat menyatakan bertindak berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 9 Januari 2014 dan berdasarkan Surat Kuasa Khusus tersebut
mengajukan gugatan dalam perkara ini sebagaimana surat
gugatannya;
- Bahwa namun, ketika melihat dan mencermati Surat Kuasa Khusus
Penggugat tertanggal 9 Januari 2014, terungkap fakta bahwa Surat
Kuasa Khusus tersebut tidak ada menyebutkan objek yang digugat,
dan/atau setidak-tidaknya menguraikan secara ringkas dan konkret
pokok dan objek sengketa yang diperkarakan;
10
- Bahwa sebagaimana ditentukan dalam SEMA No. 6 Tahun 1994 jo.
SEMA No. 02 Tahun 1959, Persyaratan pembuat Surat Kuasa Khusus
yang pada pokoknya menentukan yaitu:
Dalam Surat Kuasa Khusus harus menyebutkan dengan jelas dan
spesifik Surat Kuasa, untuk berperan di pengadilan;
Menyebutkan tentang kompetensi relative;
Menyebut identitas dan kedudukan para pihak secara jelas, dan
Menyebutkan secara ringkas dan konkret pokok dan objeksengketa yang diperkarakan.
- Bahwa berdasarkan hal tersebut nyata-nyata Surat Kuasa Khusus
yang menjadi dasar Kuasa Hukum Penggugat mengajukan gugatan
dalam perkara ini tidak memenuhi syarat formil suatu Surat Kuasa
Khusus, atau sudah mengandung cacat formil suatu Surat Kuasa
Khusus. Tidak ada kepastian untuk perkara apa diberikannya kuasa
tersebut dan tidak jelas apa objek yang digugat, sehingga pada
dasarnya kuasa hukum telah melebihi wewenang yang diberikan oleh
pemberi kuasa in person;
- Bahwa dengan tidak disebutkannya objek gugatan maupun ringkasan
konkret pokok perkara dalam Surat Kuasa Khusus -aquo-, maka
sudah dapat dikategorikan sebagai Kuasa Umum sebagaimana
Putusan Mahkamah Agung No. 531 K/SIP/1973, karena Surat Kuasa
tidak mewakili syarat formil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123
HIR/147 RBG;
- Bahwa dengan mengacu kepada Yurisprudensi Keputusan Mahkamah
Agung RI tertanggal 10 Juli 1975 No. 551 K/Sip/1975 yang
menyatakan “bahwa karena Surat Kuasa Penggugat tidak memenuhi
syarat yang ditentukan Undang-Undang sehingga dalam mengajukan
gugatan tidak dipenuhi, dengan sendirinya gugatan untuk seluruhnya
tidak perlu dipertimbangkan dan harus dinyatakan tidak dapat
diterima”, maka oleh karena Surat Kuasa Khusus tidak sah sehingga
tidak sah pula gugatan Penggugat yang diajukan dalam perkara ini
dan sudah sepatutnya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat
diterima (niet ontvankelijke verklaard);
Berdasarkan uraian yuridis tersebut, demi hukum Tergugat mohon
kepada yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili serta
memutus perkara ini untuk menolak gugatan Penggugat, atau setidak-
11
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard)
karena Surat Kuasa Khusus tidak sah.
B. TENTANG GUGATAN PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL)- Bahwa pada point 7 petitum gugatannya, Penggugat meminta Tergugat
dihukum “… membayar sebagai ganti rugi kepada Penggugat berupa
kerugian materil sebesar Rp. 1.080.000.000,- (satu milyar delapan
puluh juta rupiah)” ;
- Bahwa sangat tidak jelas dan kabur gugatan Penggugat yang tidak
mempuyai dasar pengajuan nilai tuntutan dalam petitum gugatannya
tersebut;
- Bahwa sebagaimana pada point 9 posita gugatannya, Penggugat
menyatakan “… seandainya Kapal tersebut berada di tangan
Penggugat, Penggugat dapat menyewakan Kapal tersebut yang kalaudihitung Penggugat saja dimulai dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2013 dengan sewa Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah)
perbulannya, maka Penggugat akan memperoleh keuntungan sebesar
36 bulan x Rp. 30.000.000,- sama dengan Rp. Rp. 1.080.000.000,-
(satu milyar delapan puluh juta rupiah);
- Bahwa dalam hal yang demikian cukup menunjukkan ketidak
konsistenan Penggugat dalam gugatannya, atau setidak-tidaknya
adanya peristiwa hukum yang tidak diungkapkan Penggugat dalam
perkara ini. Karena bagaimana mungkin Penggugat hanya merasa
dirugikan dalam kurun waktu sejak tahun 2010 s/d 2013, padahal
Penggugat mengklaim menerima hibah – quad non- sejak tahun 2002;
- Bahwa dengan demikian, dengan terang dan nyata yang terungkap
dari gugatan Penggugat adalah suatu penilaian yang jauh dari
kewajaran dan Penggugat justru menuntut berdasarkan
ketidakwajaran tersebut;
- Bahwa menjadi semakin terlihat ketidakwajaran gugatan Penggugat
dengan melihat fakta pada perusahaan Tergugat yang tidak pernah
dihapus bukukannya objek sengketa dari/sebagai aktiva tetap milik
Tergugat;
- Bahwa keadaan yang demikian (tidak pernah dihapus buku) telah
berlangsung sejak dimilikinya objek sengketa oleh Tergugat. Sehingga
demikian pula seandainya benar terjadi hibah objek sengketa kepada
Penggugat pada tahun 2002 –quad non-, pada kenyataannya
12
penguasaan objek sengketa oleh Tergugat sejak tahun 2002 tersebut
sampai dengan akhir tahun 2013 (kurang lebih 11 tahun) tidak pernah
ada keberatan dan tuntutan Penggugat;
- Bahwa atas ketidakwajaran yang nyata gugatan Penggugat tersebut
sudah cukup kiranya menjadi dasar pertimbangan yang mulia Majelis
Hakim menyatakan kaburnya gugatan Penggugat;
Berdasarkan uraian yuridis tersebut, demi hukum Tergugat mohon
kepada yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili serta
memutus perkara ini untuk menolak gugatan Penggugat, atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard)
karena obscuur libel.
DALAM POKOK PERKARA- Bahwa Tergugat dengan ini membantah seluruh dalil-dalil gugatan
Penggugat kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas
kebenarannya;
- Bahwa Tergugat mohon hal-hal yang telah diungkapkan di Dalam
Eksepsi secara mutatis mutandis menjadi bagian yang tidak
terpisahkan Dalam Pokok Perkara ini;
- Bahwa adapun jawaban berupa penolakan dan/atau pengakuan
Tergugat terhadap dalil-dalil gugatan Penggugat adalah sebagai
berikut:
1. Bahwa Penggugat dalam gugatannya mengklaim sebagai pemilik 2
(dua) buah kapal : yaitu TK AJAMU dan KM TB BANDAROLI – I
(selanjutnya disebut juga objek sengketa), yang diperolehnya Akta
Pernyataan Hibah Kapal Nomor : 12 pada tanggal 18 Juli 2002,
yang dibuat di hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan ;
2. Bahwa benar Tergugat ada menerima surat Penggugat Nomor :
042/MB/XI/2013 tanggal 28 Nopember 2014, perihal Somasi,
yang pada pokoknya meminta agar Tergugat menyerahkan objek
sengketa kepada Penggugat. Hal mana cukup mengejutkan
Tergugat karena selama ini tidak pernah merasa melepaskan
haknya atas objek sengketa tersebut sejak kepemilikannya (yaitu
sejak tahun 2000 terhadap Kapal TK AJAMU dan tahun 2001
terhadap Kapal KM TB BANDAROLI – I) yang hingga sekarang
masih tercatat/terdaftar sebagai aktiva tetap milik Tergugat;
13
3. Bahwa demikian pula halnya terhadap klaim Penggugat dalam
gugatannya yang memperoleh objek sengketa berdasarkan Akta
Pernyataan Hibah Kapal Nomor: 12 pada tanggal 18 Juli 2002,
yang dibuat di hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan, yaitu
pemberian hibah dari Tergugat kepada Penggugat. Hal mana
kiranya perlu Tergugat tegaskan bahwa Penggugat tidak pernah
menghibahkan objek sengketa kepada siapapun termasuk
Penggugat;
4. Bahwa banyak hal yang menunjukkan tidak benarnya klaim
Penggugat tersebut, yang justru menunjukkan adanya itikad tidak
baik Penggugat dengan mengajukan gugatannya dalam perkara
ini;
5. Bahwa bagi Tergugat selaku BUMN, untuk menghibahkan aktiva
tetap pada tahun 2002 pelaksanaannya bersandar kepada
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
89/KMK.013/1991 tanggal 25 Januari 1991 Tentang Pedoman
Pemindahtanganan Aktiva Tetap Badan Usaha Milik Negara,
dimana ketentuan Pasal 4 Peraturan tersebut menentukan
“Berdasarkan pertimbangan khusus dan dengan memperhatikan
kepentingan perusahaan, Menteri Keuangan dapat memberikan
persetujuan kepada Badan Usaha Milik Negara untuk melakukan
penghibahan aktiva tetapnya” ;
6. Bahwa dengan demikian, berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan tersebut pada prinsipnya Tergugat tidak begitu mudah
melepaskan aktiva tetapnya, hal mana pada faktanya juga
prosedur yang diharuskan tidak pernah ada dilaksanakan pada
perusahaan Tergugat, sebagaimana seharusnya tercantum dalam
Akta Pernyataan Hibah Kapal Nomor: 12 pada tanggal 18 Juli
2002, yang dibuat dihadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan,
antara lain yaitu:
a. Permohonan/usulan akan dilaksanakannya hibah oleh Direksi,
termasuk rekomendasi Komisaris kepada Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN);
b. Persetujuan Menteri Keuangan, dan
c. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg
BUMN) ;
14
7. Bahwa ditinjau dari hukum perusahaan, yang pada masa
dikeluarkannya Akte Akta Pernyataan Hibah Kapal Nomor : 12
pada tanggal 18 Juli 2002, maka yang berlaku adalah Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1995, dimana pada pasal 88 ayat (1)
UUPT tersebut menyebutkan “Direksi wajib meminta persetujuan
RUPS untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan utang seluruh
atau sebagian besar kekayaan perseroan”. Namun pada faktanya
pada Akta tersebut tidak ada disebutkan tentang adanya
persetujuan RUPS Tergugat;
8. Bahwa bahkan sebagaimana seharusnya sebuah akta, dimana
para pihaknya merupakan badan hukum hal ini Perseroan
Terbatas, maka haruslah terlebih dahulu diuraikan legal standing
dari para pihak sebelum menentukan materi akta. Hal mana
nyata-nyata tidak ada dicantumkan dalam Akta Pernyataan Hibah
Kapal Nomor : 12 pada tanggal 18 Juli 2002, yang dibuat di
hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan;
9. Bahwa selain dari pada itu secara internal Tergugat telah
menanyakan langsung kepada Soehardjo, yang namanya
tercantum dalam Akta Pernyataan Hibah Kapal Nomor. 12 pada
tanggal 18 Juli 2002, yang dibuat di hadapan Mulyono, SH,
Notaris di Medan, yang pada saat itu selaku Direktur Produksi PT.
Perkebunan Nusantara IV (Persero) ic. Tergugat, maka secara
tegas beliau menyatakan tidak pernah membuat dan
menandatangani Akta Pernyataan Hibah Kapal Nomor : 12 pada
tanggal 18 Juli 2002, yang dibuat di hadapan Mulyono, SH,
Notaris di Medan tersebut ;
10. Bahwa berdasarkan hal tersebut dan banyak kejangkalan lain
yang ditemukan dalam Akta tersebut, termasuk tidak lazimnya
bentuk Akta yang bersangkutan, maka wajarlah Tergugat sangat
meragukan kebenaran dan keabsahan dari Akta Pernyataan
Hibah Kapal Nomor : 12 pada tanggal 18 Juli 2002, yang dibuat di
hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan, sehingga oleh karenanya
patut dan wajar pula Tergugat berinisiatif dan berupaya untuk
meminta konfirmasi dari Notaris yang bersangkutan, yaitu
Mulyono, SH guna mendapatkan kepastian akan kebenaran Akta
tersebut;
15
11. Bahwa namun oleh karena Tergugat tidak berhasil menemukan
berhasil menemukan Notaris tersebut, maka Tergugat melalui
surat secara langsung menanyakan keberadaan Notaris Mulyono,
SH atau setidak-tidaknya mendapat informasi perihal keberadaan
Protokol Notaris tersebut ke institusi yang paling berwenang dan
patut mengetahui keberadaannya, yaitu Majelis Pengawas Daerah
Notaris di Medan, Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia
Medan, dan Pengadilan Negeri Kelas I-A Medan;
12. Bahwa berdasarkan informasi dari ketiga institusi tersebut
menyatakan bahwa Notaris Mulyono, SH tidak ada terdaftar pada
ketiga institusi tersebut, hal mana cukup menguatkan dugaan
Tergugat akan ketidak benaran Akta Pernyataan Hibah Kapal
Nomor: 12 pada tanggal 18 Juli 2002, yang dibuat di hadapan
Mulyono, SH, Notaris di Medan tersebut;
13. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, maka justru
yang terungkap adalah ketidakbenaran dan tidak sahnya Akta
Pernyataan Hibah Kapal Nomor : 12 pada tanggal 18 Juli 2002,
yang dibuat di hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan;
Bahwa berdasarkan seluruh fakta-fakta hukum dan argumentasi yuridis
yang Tergugat uraikan di atas, maka cukup beralasan Tergugat dengan
hormat mohon agar yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili serta memutus perkara ini menyatakan gugatan Penggugat
ditolak untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima (niet ontvankelijke verklaard) karena tidak didukung oleh dalil-
dalil hukum yang cukup dan benar.
DALAM REKONPENSI- Bahwa Tergugat dalam konpensi yang dalam rekonpensi ini disebut
juga Penggugat dalam rekonpensi (selanjutnya disingkat Penggugat d.r)
dengan ini mengajukan gugat balik (Rekonpensi) terhadap Penggugat
asal (selanjutnya dalam rekonpensi ini disebut Tergugat d.r);
- Bahwa terhadap hal-hal yang dikemukakan dalam bahagian konpensi,
mutatis mutandis mohon dianggap tercantum dan diberlakukan dalam
bahagian rekonpensi ini, oleh karenanya tidak diulangi lagi oleh
Penggugat d.r;
16
- Bahwa adapun dalil-dalil yang menjadi dasar diajukannya gugatan
rekonpensi ini adalah sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat d.r merupakan pemilik yang sah atas objek
sengketa, yaitu 2 (dua) buah kapal: yaitu TK AJAMU dan KM TB
BANDAROLI – I, masing-masing berdasarkan Grosse Akte
Pendaftaran Kapal Nomor : 3033 tanggal 30 Agustus 2000 dan
Grosse Akte Pendaftaran Kapal Nomor : 3127 tanggal 16 Mei 2001
yang dikeluarkan oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Balik Nama
Kapal di Belawan, sebagaimana diperkuat dengan Penetapan
Pengadilan Negeri Kelas I-A Medan masing-masing Nomor.
6.547/Pdt.P/2013/PN.Mdn tanggal 23 Desember 2013 dan
Nomor. 6.546/Pdt.P/2013/PN.Mdn tanggal 23 Desember 2013;
2. Bahwa terhadap kedua objek sengketa tersebut sebelum terbitnya
Grosse Akte tersebut sampai dengan sekarang berada dalam
penguasaan dan pengawasan pihak Penggugat d.r;
3. Bahwa pada saat ini Penggugat d.r sudah tidak membutuhkan
lagi kedua objek tersebut sebagai sarana transportasi Penggugat
d.r, bahkan menjadi beban besar bagi Penggugat d.r. maka untuk
efesiensi Penggugat d.r bermaksud mengeluarkan kedua objek
sengketa dari aktiva tetap Penggugat d.r sesuai prosedur hukum
yang berlaku dan pelepasannya dilakukan dengan cara penjualan
umum dengan melalui pelelangan terbuka yang sedianya
dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Medan;
4. Bahwa pada saat proses pelelangan akan dilangsungkan, tiba-tiba
saja Tergugat d.r secara melawan hak mengajukan pembatalan
lelang kepada KPKNL Medan dengan suratnya Nomor :
06/MB/I/2014 tanggal 30 Januari 2014, perihal : Permohonan
Untuk Tidak Melakukan Lelang atas Kapal TB Bandar Oli I dan TK
Ajamu, yaitu dengan mengklaim kepemilikannya atas kedua objek
sengketa berdasarkan Akta Pernyataan Hibah Kapal Nomor : 12
pada tanggal 18 Juli 2002, yang dibuat di hadapan Mulyono, SH,
Notaris di Medan;
5. Bahwa padahal sangat tidak patut dinilai sebagai Akta otentik
dengan melihat bentuk dan materinya yang tidak sah secara
17
hukum sebagaimana telah diungkapkan Penggugat d.r dalam
Konpensi si atas;
6. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang dikemukakan
Penggugat d.r dalam bagian Konpensi di atas bahwa banyak hal
yang menunjukkan tidak benarnya klaim Penggugat tersebut,
yang justru menunjukan adanya itikad tidak baik Tergugat d.r
dengan mengajukan pembatalan pelaksanaan lelang tersebut;
7. Bahwa bagi Penggugat d.r selaku BUMN, untuk menghibahkan
aktiva tetap pada tahun 2002 pelaksanaannya bersandar kepada
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor.
89/KMK.013/1991 tanggal 25 Januari 1991 Tentang Pedoman
Pemindah tanganan Aktiva Tetap Badan Usaha Milik Negara,
dimana ketentuan Pasal 4 Peraturan tersebut menentukan
“Berdasarkan pertimbangan khusus dan dengan memperhatikan
kepentingan perusahaan, Menteri Keuangan dapat memberikan
persetujuan kepada Badan Usaha Milik Negara untuk melakukan
penghibahan aktiva tetapnya”;
8. Bahwa dengan demikian, berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan tersebut pada prinsipnya Penggugat d.r tidak begitu
mudah melepaskan aktiva tetapnya, hal mana pada faktanya juga
prosedur yang diharuskan tidak pernah ada dilaksanakan pada
perusahaan Penggugat d.r, sebagaimana seharusnya tercantum
dalam Akta Pernyataan Hibah Kapal Nomor : 12 pada tanggal 18
Juli 2002, yang dibuat di hadapan Mulyono, SH, Notaris di
Medan, antara lain yaitu:
a. Permohonan/usulan akan dilaksanakannya hibah oleh Direksi,
termasuk rekomendasi Komisaris kepada Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN);
b. Persetujuan Menteri Keuangan, dan
c. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg
BUMN);
9. Bahwa ditinjau dari hukum perusahaan, yang pada masa
dikeluarkannya Akta Pernyataan Hibah Kapal Nomor : 12 pada
tanggal 18 Juli 2002, maka yang berlaku adalah Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1995, dimana pada Pasal 88 ayat (1) UUPT
tersebut menyebutkan “Direksi wajib meminta persetujuan RUPS
18
untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan utang seluruh atau
sebagian besar kekayaan perseroan”. Namun pada faktanya pada
Akta tersebut tidak ada disebutkan tentang adanya persetujuan
RUPS Penggugat d.r;
10. Bahwa bahkan sebagaimana seharusnya sebuah akta, dimana
para pihaknya merupakan badan hukum yang dalam hal ini
Perseroan Terbatas, maka haruslah terlebih dahulu diuraikan
legal standing dari para pihak sebelum menentukan materi akta.
Hal mana nyata-nyata tidak ada dicantumkan dalam Akta
Pernyataan Hibah Kapal Nomor: 12 pada tanggal 18 Juli 2002,
yang dibuat di hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan;
11. Bahwa secara internal Penggugat d.r telah menanyakan langsung
kepada Sorhardjo, yang namanya tercantum dalam Akta
Pernyataan Hibah Kapal Nomor: 12 pada tanggal 18 Juli 2002,
yang dibuat di hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan, yang
pada yang pada saat itu selaku Direktur Produksi PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) ic. Tergugat, maka secara tegas beliau
menyatakan tidak pernah membuat dan menandatangani Akta
Pernyataan Hibah Kapal Nomor: 12 pada tanggal 18 Juli 2002,
yang dibuat di hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan tersebut;
12. Bahwa berdasarkan hal tersebut dan banyak kejangkalan lain
yang ditemukan dalam Akta tersebut, termasuk tidak lazimnya
bentuk Akta yang bersangkutan, maka wajarlah Tergugat sangat
meragukan kebenaran dan keabsahan dari Akta Pernyataan
Hibah Kapal Nomor : 12 pada tanggal 18 Juli 2002, yang dibuat di
hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan, sehingga oleh karenanya
patut dan wajar pula Tergugat berinisiatif dan berupaya untuk
meminta konfirmasi dari Notaris yang bersangkutan, yaitu
Mulyono, SH guna mendapatkan kepastian akan kebenaran Akta
tersebut;
13. Bahwa namun oleh karena Tergugat tidak berhasil menemukan
berhasil menemukan Notaris tersebut, maka Tergugat melalui
surat secara langsung menanyakan keberadaan Notaris Mulyono,
SH atau setidak-tidaknya mendapat informasi perihal keberadaan
Protokol Notaris tersebut ke institusi yang paling berwenang dan
patut mengetahui keberadaannya, yaitu Majelis Pengawas Daerah
19
Notaris di Medan, Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia
Medan, dan Pengadilan Negeri Kelas I-A Medan;
14. Bahwa berdasarkan informasi dari ketiga institusi tersebut
menyatakan bahwa Notaris Mulyono, SH tidak ada terdaftar pada
masing-masing dari ketiga institusi tersebut;
15. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut patut dan wajar
Penggugat d.r memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa
dan mengadili serta memeriksa perkara ini menyatakan Akta
Pernyataan Hibah Kapal Nomor: 12 pada tanggal 18 Juli 2002,
yang dibuat di hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan tidak sah
dan tidak mempunyai kekuatan hukum;
16. Bahwa atas kuatnya dugaan ketidakbenaran dan ketidakabsahan
Akta Pernyataan Hibah Kapal Nomor : 12 pada tanggal 18 Juli
2002, yang dibuat di hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan
tersebut, Penggugat d.r secara materil juga akan menguji
keberadaannya secara pidana;
17. Bahwa berdasarkan hal tersebut Penggugat d.r dengan segala
hormat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili serta memutus perkara ini menyatakan tindakan
Tergugat d.r yang telah mengklaim objek sengketa dengan dasar
yang tidak sah dan telah menghalangi Penggugat d.r melakukan
penjualan/pelelangan terbuka merupakan perbuatan melawan
hukum (onrechtmatige daad) dan telah merugikan Penggugat d.r;
18. Bahwa sebagaimana telah dikemukakan di atas, kebenaran kedua
objek sengketa tersebut telah menjadi beban yang cukup berat
(baik pengoperasian maupun perawatannya, termasuk biaya
sandar di dermaga) bagi Penggugat d.r sedangkan nilai buku atas
kedua objek sengketa tersebut yang dihitung oleh apparaisal
independent adalah senilai Rp. 6.000.000.000,- (enam milyar
rupiah);
19. Bahwa atas tindakan Tergugat d.r dengan dasar yang tidak sah
dan dengan demikian secara melawan hukum menghalangi proses
lelang tersebut, telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat d.r.
dan oleh karenanya memohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili serta memutus perkara ini menghukum
Tergugat d.r membayar kerugain yang diderita Penggugat d.r
20
sebesar Rp. 6.000.000.000,- (enam milyar rupiah) untuk
diserahkan Tergugat d.r kepada Penggugat d.r setelah putusan
perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van
gewijsde) ;
20. Bahwa apabila Tergugat d.r lalai atau tidak bersedia mematuhi isi
putusan perkara ini, maka patut kiranya para Tergugat d.r
dihukum membayar uang paksa (Dwangsoom) sebagai ganti rugi
kepada Penggugat d.r sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
untuk setiap hari keterlambatan para Tergugat d.r mematuhi isi
putusan ini, terhitung sejak putusan perkara ini berkekuatan
hukum tetap;
21. Bahwa untuk menjamin kepastian Tergugat d.r tidak akan
menghindar dari kewajiban-kewajbannya, maka Penggugat d.r
mohon kepada Majelis Hakim untuk meletakkan Sita Jaminan
(Conservatoir Beslag) dan Sita Penjagaan (Revindicatoir Beslag)
atas harta benda milik para Tergugat d.r baik terhadap harta
bergerak maupun tidak bergerak, baik yang ada sekarang
maupun yang akan diperoleh para Tergugat d.r di kemudian hari
selama masih berlangsungnya pemeriksaan atas perkara ini guna
menutupi seluruh kerugian yang dialami Penggugat d.r, yang
akan diajukan dalam permohonan tersendiri;
22. Bahwa oleh karena perkara ini didukung dengan bukti-bukti yang
otentik maka dimohonkan agar rekonpensi Penggugat d.r dapat
diputus dengan putusan serta merta (uit voerbaar bij vorrad)
meskipun ada perlawanan, banding maupun kasasi ;
Bahwa berdasarkan seluruh fakta-fakta dan argumentasi yuridis tersebut
diatas, maka dengan hormat dimohonkan kepada yang mulia Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memberi
putusan atas perkara ini dengan amar sebagai berikut:
DALAM KONPENSI :DALAM EKSEPSI :
- Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA :
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
DALAM REKONPENSI :
DALAM POKOK PERKARA:
21
1. Menerima Gugatan Penggugat d.r untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Tergugat d.r telah melakukan perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daad) ;
3. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) dan
Sita Penjagaan (Revindicatoir Beslag) yang diletakkan dalam perkara
ini;
4. Menyatakan Akta Pernyataan Hibah Kapal Nomor : 12 pada tanggal 18
Juli 2002, yang dibuat di hadapan Mulyono, SH, Notaris di Medan
tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum;
5. Menghukum Tergugat d.r membayar kerugian yang diderita Penggugat
d.r sebesar Rp. 6.000.000.000,- (enam milyar rupiah) untuk
diserahkan Tergugat d.r kepada Penggugat d.r. setelah putusan
perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde);
6. Menghukum Tergugat d.r membayar uang paksa (Dwangsoom) sebagai
ganti rugi kepada Penggugat d.r sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah) untuk setiap hari keterlambatan para Tergugat d.r mematuhi
isi putusan ini, terhitung sejak putusan perkara ini berkekuatan
hukum tetap (inkracht van gewijsde);
7. Menyatakan putusan ini dalam perkara ini dapat dijalankan dengan
serta merta (uit voerbaar bij vorrad) meskipun ada Perlawanan,
Banding maupun Kasasi ;
8. Menghukum Tergugat d.r untuk membayar biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini ;
Bilamana Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa atas jawaban tersebut, Penggugat telah
mengajukan Replik tertanggal 07 April 2014, dan atas Replik tersebut,
Penggugat telah mengajukan Duplik tertanggal 14 April 2014;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 11 Juni 2014, Nomor
24/Pdt.G/2014/PN.Mdn yang amarnya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi Tergugat tersebut;
DALAM POKOK PERKARA/KONPENSI:
22
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
DALAM GUGATAN BALIK/ REKONPENSI:
- Menyatakan gugatan Rekonpensi tidak dapat diterima;
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :
- Membebankan biaya perkara kepada Penggugat dalam Konpensi/
Tergugat dalam Rekonpensi sebesar Rp. 461.000,- (empat ratus
enam puluh satu ribu rupiah);
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding
Nomor: 92/2014 tanggal 17 Juli 2014 yang dibuat oleh SUGENGWAHYUDI, S.H, M.M Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Medan yang
menerangkan bahwa Kuasa Hukum Penggugat telah menyatakan banding
terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
24/Pdt.G/2014/PN.Mdn, tanggal 11 Juni 2014 dan telah diberitahu
kepada Kuasa Hukum Terbanding, semula Tergugat pada tanggal 14
Agustus 2014;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 14
Agustus 2014 telah memberitahukan kepada Kuasa Terbanding semula
Tergugat dan pada tanggal 19 September 2014 telah memberitahukan
kepada Pembanding semula Penggugat untuk diberi kesempatan
mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
setelah diterimanya pemberitahuan ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara
serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang
oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat mengajukan
permohonan banding pada tanggal 17 Juli 2014 Nomor Perkara
24/Pdt.G/2014/PN-Mdn, tetapi tidak mengajukan memori banding
sehingga sulit bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi untuk mengetahui
23
alasan-alasan atau keberatan Pembanding semula Penggugat terhadap
putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 11 Juni 2014 Nomor
24/Pdt.G/2014/PN-Mdn;
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan
seksama berkas perkara tersebut beserta surat-surat yang terlampir,
salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
24/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 11 Juni 2014, Pengadilan Tinggi dapat
menyetujui pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama
dalam perkara tersebut karena pertimbangan tersebut sudah tepat dan
benar dan diambil alih sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri
dalam memeriksa dan memutus perkara ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas,
maka putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 24/Pdt.G/2014/PN.Mdn,
tanggal 11 Juni 2014 beralasan hukum untuk dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan tingkat pertama
dikuatkan sehingga Pembanding semula Penggugat berada di pihak yang
kalah, maka harus dihukum membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 jo Undang-
Undang Nomor 49 Tahun 2009, HIR/RBG dan peraturan perundang-
undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
------- Menerima permohonan banding dari Pembanding semulaPenggugat tersebut;---------------------------------------------------------------
------- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 11 Juni2014 Nomor: 24/Pdt.G./2014/PN.Mdn, yang dimohonkanbanding;---------------------------------------------------------------------------------
------ Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayarbiaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalamtingkat banding ditetapkan sejumlah Rp.150.000.- (seratus limapuluh ribu rupiah);--------------------------------------------------------------
24
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari : RABU, tanggal 04 MARET 2015,
oleh kami : SAUT H. PASARIBU,S.H Hakim Pengadilan Tinggi Medan
sebagai Hakim Ketua Majelis, SAMA RAJA MARPAUNG, S.H dan ABDULFATTAH, S.H, M.H masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan
tanggal 06 Nopember 2014 Nomor: 342/PDT/2014/PT-MDN, putusan
tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari:
SENIN, tanggal: 9 MARET 2015, oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh
para Hakim Anggota tersebut HERMAN SEBAYANG, S.H. Panitera
Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara maupun
Kuasa Hukumnya;--------------------------------------------------------------------
HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
ttd ttd
SAMA RAJA MARPAUNG, S.H SAUT H. PASARIBU,S.H
ttdABDUL FATTAH, S.H, M.H
PANITERA PENGGANTI,
ttdHERMAN SEBAYANG, S.H.
Biaya :1. Redaksi Rp. 5.000,-
2. Meterai Rp. 6.000,-
3. Pemberkasan Rp. 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)
Se