Putri Wulan Sari (0910440173)

11
  AFEKSI KONSUMEN Konsep sikap konsumen merupakan salah satu konsep paling penting dalam studi perilaku konsemen. Para manajer harus membelanjakan uangnya untuk meneliti sikap konsumen terhadap produk serta merek, dan juga mengeluarkan uang yang besar dalam upaya mempengaruhi sikap-sikap konsumen melalui periklanan, promosi penjualan, dan jenis rayuan lainnya. Menurut Peter dan Olson, 1999, Sikap telah menjadi konsep kunsi dalam psikologi selama lebih dari satu abad, dan paling tidak ada 100 definisi serta 500 cara pengukuran sikap yang telah diajukan. Formasi sikap konsumen dan perubahan nya dapat dilihat pada diagram berikut : Consumer Attitude Formation and Change What are Attitude ? The attitude object Attitude are learned predisposition Attitude have consistency Attitud e occur within situation Attitude-toward Ad Model Tri component Attitude Model Multiattribute Attitude Model Theory of Trying to consume Model Structural Models of Attitude The cognitive component The affective component The conative component The attitude-toward Object model The attitude behavior Model Theory of Reasoned- Action Consumer  Attitude Formation  And Change (1) (2)  

Transcript of Putri Wulan Sari (0910440173)

Page 1: Putri Wulan Sari (0910440173)

5/12/2018 Putri Wulan Sari (0910440173) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/putri-wulan-sari-0910440173 1/11

 

AFEKSI KONSUMEN

Konsep sikap konsumen merupakan salah satu konsep paling penting dalam

studi perilaku konsemen. Para manajer harus membelanjakan uangnya untuk

meneliti sikap konsumen terhadap produk serta merek, dan juga mengeluarkan

uang yang besar dalam upaya mempengaruhi sikap-sikap konsumen melalui

periklanan, promosi penjualan, dan jenis rayuan lainnya. Menurut Peter dan Olson,

1999, Sikap telah menjadi konsep kunsi dalam psikologi selama lebih dari satu

abad, dan paling tidak ada 100 definisi serta 500 cara pengukuran sikap yang

telah diajukan. Formasi sikap konsumen dan perubahan nya dapat dilihat padadiagram berikut :

Consumer Attitude Formation and Change

What are

Attitude ?

The attitude object

Attitude are learned predisposition

Attitude have consistency

Attitude occur within situation

Attitude-toward Ad Model

Tri component

Attitude Model

Multiattribute

Attitude Model

Theory of Trying to consume Model

Structural

Models of 

Attitude

The cognitive component

The affective component

The conative component

The attitude-toward

Object model

The attitude behavior

Model

Theory of Reasoned-

Action

Consumer 

 AttitudeFormation

 And

Change

(1)

(2)

 

Page 2: Putri Wulan Sari (0910440173)

5/12/2018 Putri Wulan Sari (0910440173) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/putri-wulan-sari-0910440173 2/11

Consumer Attitude Formation and Change

Attitude

Formation

How attitude are learned

Source of influence on attitude formation

Personality factors

Behavior can

Precede or

Follow attitude

formation

Changing theMotivational function

Associating the prod.

With special group,

Event or cause

Changing beliefs about competitor¶s brand

Strategies of 

Attitude

Change

The utilitarian function

The ego defensive functionThe value-expressive function

The knowledge function

Combining several function

Changing the relative evaluation

Of attitude

Changing brand belief 

Adding the attribute

Changing the overall brand rating

Cons.

 Attit.

Formt.

&

Change

(4)

(3)

Resolving 2 conflicting

attitude

Altering components of 

Multiattribute model

The Elaboration Likelihood Model

(5)

 

Dalam menganalisis sikap konsumen terhadap faktor yang dipertimbangkan

dalam pembeliaan suatu barang, bisa digunakan analisis sikap model fisbein.

Model Sikap Fishbein pada prinsipnya menghitung Ao (Attitude toward the

object), yaitu Sikap seseorang terhadap sebuah objek, yang dikenali lewat

atribut-atribut yang melekat pada obyek tersebut. Dengan mengenali sebuah

obyek melalui cara melihat, meraba, mencoba dan menggunakan obyek itu untuk

sekian waktu lamanya, maka seorang konsumen akan mempunyai sikap tertentuterhadap obyek dipakai atau digunakannya tersebut. Biasanya sebelum konsumen

mengkonsumsi sebuah obyek tentunya ia memiliki suatu harapan-harapan

terhadap obyek tersebut. Sehingga setelah melihat, mencoba dan

menggunakannya, konsumen tersebut dapat menilai apakah obyek yang

bersangkutan telah sesuai dengan harapannya.

Dari pemaparan di atas, terlihat bahwa ada dua komponen penting pada

pengukuran sikap Fishbein, yaitu adanya evaluasi dan belief yang ada pada diri

konsumen terhadap sebuah obyek tertentu.

a) Cochran Test

Untuk mengetahui atribut dan konsekuensi apa saja yang dianggap

sah (valid) untuk suatu persepsi konsumen terhadap produk akan

digunakan metode Cochran Q Test dimana peneliti mengeluarkan

atribut-atribut yang dinilai tidak sah berdasarkan kriteria-kriteria

statistik yang dipakai.

Page 3: Putri Wulan Sari (0910440173)

5/12/2018 Putri Wulan Sari (0910440173) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/putri-wulan-sari-0910440173 3/11

Dalam metode ini, responden diberikan pertanyaan tertutup, yaitu

pertanyaan yang pilihan jawabannya terdiri atas YA dan TIDAK

terhadap daftar atribut (sikap terhadap objek ada 10 atribut dan sikap

terhadap perilaku ada 7 atribut) dan daftar konsekuensi apabila

mengkonsumsi produk yang telah diidentifikasi. Sedangkan untukrumusan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

Ho : Semua atribut maupun daftar konsekuensi yang diuji mempunyai

proporsi jawaban YA yang sama

Ha : Semua atribut maupun daftar konsekuensi yang diuji mempunyai

proporsi jawaban YA yang berbeda

Dengan demikian, bila :

a. Q hitung > dari 2 tabel maka tolak Ho dan terima Ha

Jika tolak Ho berarti proporsi jawaban YA masih berbeda pada

semua atribut maupun daftar konsekuensi. Artinya belum ada

kesepakatan di antara responden tentang atribut maupun daftar

konsekuensi tersebut.

b. Q hitung < dari 2 tabel maka terima Ho dan tolak Ha.

Jika terima Ho berarti proporsi jawaban YA sudah sama pada semua

atribut maupun daftar konsekuensi. Artinya sudah ada kesepakatan

di antara responden tentang atribut maupun daftar konsekuensi

tersebut.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai Q hitungdengan nilai Q tabel atau Chi square tabel. Derajat kebebasan yang

digunakan untuk mencari 2 tabel adalah df = jumlah atribut - 1, dengan

taraf signifikasi atau = 10%. Taraf signifikan atau sebesar 10%

berarti hasil dari analisis yang dilakukan nantinya akan menghasilkan

koefisien keyakinan atau kepercayaan sebesar 90%.

Dimana rumus Q hitung adalah sebagai berikut :

§ §§ §

!n

i

n

i

i

i ii

 Ri Rik 

C C k k 

Q2

22])()[1(

 

Keterangan :

Q = Q hitung

K = Jumlah atribut yang diuji

Ri = Jumlah YA pada semua atribut untuk 1 responden

Page 4: Putri Wulan Sari (0910440173)

5/12/2018 Putri Wulan Sari (0910440173) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/putri-wulan-sari-0910440173 4/11

Ci = Jumlah YA pada 1 atribut untuk semua responden

n = Jumlah sampel yang diuji

b) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen penelitian dianggap validapabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau instrumen mampu

memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti (Simamora,

2004). Validitas suatu instrumen penelitian dapat diketahui melalui

rumus teknik korelasi Pearson Product Moment, yaitu :

§ § §§

§ § §

!

])(][)([

)]()([

2222Y Y n X  X n

Y  X  X Y nr   

Dimana r = Nilai korelasi Pearson Product Moment X dan Y

n = Jumlah respondenX = Skor dari tiap atribut

Y = Skor total atribut

Apabila koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar atau sama dengan

koefisien dari tabel nilai kritis r yaitu pada taraf signifikan 5%, maka

instrumen tersebut dapat dikatakan valid (Singarimbun, 1995). Taraf

signifikan atau sebesar 5% berarti hasil dari analisis yang dilakukan

nantinya akan menghasilkan koefisien keyakinan atau kepercayaan

sebesar 95%.

c) Uji Reliabilitas

Menurut Simamora (2004), reliabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner.

Kuisioner yang reliabel adalah kuisioner yang apabila digunakan secara

berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang

sama (konsisten). Pengukuran reliabilitas pada dasarnya dapat dilakukan

dengan dua cara :

a.  Repeated Measure. Pertanyaan ditanyakan pada responden berulang

pada waktu yang berbeda, (misalnya sebulan kemudian), dan kemudian

dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

b.  One Shot. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain. Pada umumnya pengukuran

reliabilitas sering dilakukan dengan one shot dengan beberapa

pertanyaan. Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas

Page 5: Putri Wulan Sari (0910440173)

5/12/2018 Putri Wulan Sari (0910440173) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/putri-wulan-sari-0910440173 5/11

terlebih dahulu. Jika pertanyaannya tidak valid, maka pertanyaan

tersebut dibuang. Pertanyaan yang sudah valid baru secara bersama-

sama diukur reliabilitasnya.

Dengan asumsi tidak terdapat perubahan psikologis pada responde.

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha lebih

besar dari 0,6.

Dalam Singarimbun (1989), reliabilitas dapat diukur dengan melihat nilai

Xe (kesalahan pengukuran), dimana semakin kecil nilai Xe maka semakin

reliabel pengukuran yang dilakukan. Perhitungan nilai Xe ini dapat

diukur dengan menggunakan rumus di bawah ini :

Xo = Xt + Xe

Dimana Xo = Angka yang diperoleh

Xt = Angka yang sebenarnya

Xe = Kesalahan pengukuran

Disamping itu dapat pula dihitung dari nilai r (korelasi product moment),

 yang kemudian dimasukkan dalam formula Spearman Brown, yakni :

r  R

!1

Maka bila nilai R hitung lebih besar dari nilai r tabel pada tingkat

tertentu, maka data dapat dikatakan memiliki tingkat reliabilitas atau

tingkat kepercayaan yang tinggi (Juliandi, 2007).

d) Analisis Model Sikap dan Perilaku

Analisis model sikap dan perilaku digunakan untuk mengetahui

bagaimana sikap dan perilaku maksud untuk membeli konsumen terhadap

seluruh atribut produk. Model sikap dan perilaku Fishbein didasarkan

pada pemikiran bahwa sikap terbentuk dari komponen kepercayaan

(beliefs) dan perasaan (feelings). Model dapat menjelaskan dua jenis

sikap, yaitu sikap terhadap objek (attitude toward objek) dan sikap

terhadap perilaku (attitude toward behaviour) (Simamora, 2004).

Berikut ini model sikap dan perilaku Fishbein, yaitu :

Dimana, r = Nilai korelasi

R = Nilai reliabilitas

Page 6: Putri Wulan Sari (0910440173)

5/12/2018 Putri Wulan Sari (0910440173) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/putri-wulan-sari-0910440173 6/11

  Model Sikap Multiciri Fishbein

Model sikap dapat diformulasikan sebagai berikut : §!

!

n

i

iieb AB

1

.  

Dimana

AB = Sikap total responden terhadap seluruh atributpisang ambon

n = Jumlah atribut

i = Atribut

bi = Tingkat kepercayaan responden

ei = Evaluasi kepercayaan mengenai atribut

Tabel . contoh perhitungan Skala Interval Sikap (AB)

Atribut Skor terendah Skor tertinggiMin bi Min ei bi.ei Max bi Max ei bi.ei

i1 

i2 

i3 

.

.

.

n

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

25

25

25

25

25

25

25

Total p  Total q

Langkah pertama adalah menentukan atribut objek sikap terhadap

produk kemudian menganalisis dimensi evaluatif yang berhubungan

dengan atribut (ei) yang menyangkut rasa suka konsumen atas

kondisi atribut, kepercayaan (beliefs) berkaitan dengan

kemungkinan suatu merek memiliki atribut tertentu. Dari

perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh skor sikap sehingga

diperlukan interpretasi untuk membuat angka tersebut memiliki

arti. Oleh karena itu digunakan skala interval, dengan rumus:

Skala interval = [ a ( q ² p ) ] / b 

Page 7: Putri Wulan Sari (0910440173)

5/12/2018 Putri Wulan Sari (0910440173) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/putri-wulan-sari-0910440173 7/11

Dimana,

a = Jumlah atribut yang dipertimbangkan

q = Skor tertinggi yang mungkin terjadi

p = Skor terendah yang mungkin terjadi

b = Jumlah skala penilaian

LANGKAH UJI KUESIONER PADA SPSS 

Buka program SPSS, masukkan data-data hasil pengumpulan data sesuai dengan

 jumlah pertanyaan/variabel penelitian.Selanjutnya KlikµAnalyzeµ pada menu pada

bagian atas SPSS, pilih ´Scaleµ, lalu pilih ´Reliability Analysisµ, Masukkan

semua variabel ke dalam kotak ´Itemsµ,variabel/pertanyaan yang dimasukkan

hanya variabel yang akan diuji saja. Pada ´Modelµ biarkan pada pilihan ´Alphaµ.Lalu klik optionµStatisticsµ, pada bagian ´Descriptives forµ klik pilihan

´Itemµ,µScale if item deletedµ, sedangkan yang lain biarkan saja.Klik

´Continueµ,klik ´OKµ,maka akan keluar outputnya. 

Biasanya untuk keperluan uji instrumen/kuesioner ini, responden yang digunakan

adalah pada lokasi yang berbeda dengan lokasi penelitian namun memiliki

karakteristik yang sama. Biasanya jumlah responden yang digunakan adalah 10%

dari jumlah sampel penelitian.

Interpretasi :

Hasil analisis reliability menghasilkan 2 bagian. Bagian pertama (item statistic)

memperlihatkan hasil statistic deskriptif masing-masing variable

(mean,st.deviasi,N). Pada bagian kedua menunjukkan hasil dari proses validitas

dan reliabilitas. Ketentuan yang digunakan adalah pengujian dimulai dengan

menguji validitas kuesioner baru dilanjutkan dengan uji reliabilitas.

a.  Uji Validitas

Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan membandingkan r

tabel dengan r hitung. Nilai r tabel dilihat pada tabel r dengan df= n-2 (n=

  jumlah responden/sampel) . Pada tingkat kemaknaan 5%, maka akan

didapatkan angka r tabel. Nilai r hasil/output SPSS dapat dilihat pada

kolomµCorrected item-Total Correlationµ.

Page 8: Putri Wulan Sari (0910440173)

5/12/2018 Putri Wulan Sari (0910440173) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/putri-wulan-sari-0910440173 8/11

Keputusan:

Masing-masing pertanyaan/pernyataan dibandingkan nilai r hasil/output 

dengan nilai r tabel, bila r hasil>r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.

b.  Uji Reliabilitas

Setelah semua pertanyaan valid semua, analisis dilanjutkan dengan uji

reliabilitas. Untuk mengetahui reliabilitas adalah dengan membandingkan

nilai r hasil dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil

adalah nilai ´Cronbach·s Alphaµ. Ketentuannya : bila r Alpha > r tabel,

maka pertanyaan tersebut reliabel.

PENGUJIAN VALIDITAS MENGGUNAKAN SPSS 

Pengujian validitas konstruk dengan SPSS adalah menggunakan Korelasi, sama

halnya dengan Excel. Kriterianya, instrumen valid apabila nilai korelasi (pearson

correlation) adalah positif, dan nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] < taraf

signifikan () sebesar 0,05.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

y  Ketik data jawaban angket di Excell

y  Buka program SPSS

Page 9: Putri Wulan Sari (0910440173)

5/12/2018 Putri Wulan Sari (0910440173) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/putri-wulan-sari-0910440173 9/11

y  Copy skor-skor angket yang ada di Excel, termasuk skor total, dan paste-

kan di lembar data editor SPSS. Lalu klik Variable View (lihat tanda panah

pada gambar di bawah ini)

y  Pada kolom Label, ketika label item-item angket (item X ke 1, item X ke 2,

dst, termasuk Total X)

y  Lalu klik menu Analyze, Correlate, Bivariat

Page 10: Putri Wulan Sari (0910440173)

5/12/2018 Putri Wulan Sari (0910440173) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/putri-wulan-sari-0910440173 10/11

y  Blok semua label (Item X ke 1, dst), klik ikon panah , sehingga seluruhnya

akan berpindah ke kotak Variables, lalu klik ikon ´OKµ

y  Selanjutnya akan muncul halaman baru seperti gambar di bawah ini

PENGUJIAN RELIABILITAS MENGGUNAKAN SPSS 

Masih dengan skor-skor seperti pada pengujian validitas, maka pengujian

reliabilitas dapat dilanjutkan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

y  Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis

Page 11: Putri Wulan Sari (0910440173)

5/12/2018 Putri Wulan Sari (0910440173) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/putri-wulan-sari-0910440173 11/11

y  Blok Item X ke 1 sd/ ke 6, tetapi µtidak termasukµ total X, pindahkan ke

kotak Items dengan mengklik tanda panah, lalu pada menu Model, pilih

salah satu, misalnya Alpha, lalu klik OK

y  Hasilnya adalah sebagai berikut:

y  Jika nilai ini sudah lebih besar dari 0,60, maka hasil data hasil angketmemiliki tingkat reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain data hasil

angket dapat dipercaya.