Puting susu datar.docx

16
Penanganan Masalah ASI: Puting Datar dan Terbenam 17 September 2015 · by klinikasi · in Tak Berkategori . · Beberapa ibu yang merasa putingnya datar atau terlalu pendek menganggap bahwa ia tidak akan berhasil menyusui. Perlu

Transcript of Puting susu datar.docx

Page 1: Puting susu datar.docx

Penanganan Masalah ASI: Puting Datar dan Terbenam17 September 2015 · by klinikasi · in Tak Berkategori. ·

Beberapa ibu yang merasa putingnya datar atau terlalu pendek menganggap bahwa ia tidak akan berhasil menyusui. Perlu diketahui bahwa puting itu hanya merupakan kumpulan muara saluran ASI dan tidak mengandung ASI. ASI disimpan di sinus laktiferus yang letaknya di daerah areola mama. Jadi untuk mendapatkan ASI, areola

Page 2: Puting susu datar.docx

mama yang perlu dimasukkan ke dalam mulut bayi agar palatum dan gerakan lidah dapat memerah ASI keluar.

Penanganan

Bila terdapat puting yang pendek atau terbenam pada saat lahir dapat diusahakan agar puting lebih menonjol dengan menariknya menggunakan nipple puller atau memakai spuit yang dipakai terbalik.

Namun bila cara ini kurang menolong ibu harus dibantu agar dapat memasukkan areolanya sebanyak mungkin ke dalam mulut bayi dengan sedikit penekanan pada areola mama dengan jari .

Tidak Perlu mencubit atau menarik saat kehamilan. Ketika ibu hamil menyadari, bahwa hanya sebagian kecil dari putingnya yang keluar, tenaga kesehatan menganjurkan untuk menarik-narik atau mencubit-cubit puting tersebut dengan harapan pada saat kelahiran bayinya putingnya sudah mulai timbul dan bayi dapat dengan mudah untuk menyusui. Dan biasanya pada saat trisemester akhir, ibu akan makin sering atau makin giat untuk menarik puting karena banyak yang mulai panik jika puting tidak keluar atau tidak timbul maka tidak akan dapat untuk menyusui dengan benar. Menurut beberapa penelitian menarik-narik puting selama kehamilan terutama pada semester akhir dapat memicu kontraksi yang bisa menyebabkan kelahiran sebelum waktunya. Jadi tidaklah disarankan untuk menarik-narik puting pada saat kehamilan karena cukup berisiko pada kehamilan itu sendiri. Selama hamil tidak perlu menarik-narik puting, menggunakan tempurung puting (breast shells), terutama pada trimester terakhir karena dapat memicu kontraksi dini (bayi dapat lahir premature).

Pada awal menyusui bisa sulit, tetapi posisi dan pelekatan yang benar akan sangat membantu. Untuk itu diperlukan bantuan dari konselor/konsultan laktasi untuk membantu ibu dengan teknik posisi dan pelekatan pada saat bayi menyusu.

Perlu diingat, bahwa bayi menyusu dari payudara (areola/bagian lingkaran hitam pada

payudara) BUKAN dari puting. Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan biarkan bayi melekat sendiri pada

payudara. Hindari penggunaan penyambung puting (nipple shield) pada saat menyusui, karena

akan menyakiti puting ibu, serta membuat bayi tidak belajar untuk melekat (latch-on) dengan benar pada payudara.

Coba beberapa posisi mendekap bayi. Contoh: cross-cradle dan football/clutch Menegakkan puting sebelum menyusui / merangsang puting dengan menggunakan

pompa payudara tangan, tabung suntik, atau menarik puting keluar akan membantu puting untuk keluar dengan maksimal.

Membentuk payudara, dengan menopang payudara dari bagian bawah dengan jari-jari, dan menekan bagian atas payudara dengan ibu jari. Tidak memegang payudara terlalu dekat ke putting (C hold, U hold)

Sebenarnya bentuk puting itu tidak menentukan apakah bisa atau tidak untuk menyusui, karena pelekatan yang benar pada proses menyusui adalah bukan menghisap puting tetapi memerah pabrik ASI yang terdapat disekitar areola. Yang harus diingat pada posisi pelekatan yang benar saat menyusui adalah:

o CHIN: pastikan bahwa dagu bayi menempel pada payudara ibuo AREOLA: pastikan bahwa yang masuk kedalam mulut bayi adalah puting dan

sebagian besar areola, bukan puting saja, dan areola yang berada di bagian

Page 3: Puting susu datar.docx

bawah mulut bayi lebih sedikit dibandingkan dengan areola yang berada diatas mulut bayi

o LIPS: pastikan bahwa baik bibir atas maupun bibir bawah bayi terputar keluar (memble) dan tidak terlipat kedalam ataupun berbentuk monyong

o MOUTH: pastikan bahwa mulut bayi terbuka lebar dan menempelkan pada payudara ibu

Dengan teknik pelekatan mulut bayi yang benar pada payudara, serta kenyamanan yang diperoleh pada saat menyusui, akan memperlancar proses menyusui itu sendiri.

Terkait

Penyebab dan Penanganan Peradangan Payudara Atau Mastitis

dalam "Permasalahan Ibu"

Page 4: Puting susu datar.docx

Sukses Meyusui dengan Puting Datar? Kenapa Tidak?!

Banyak yang ketika hamil dan mempunyai payudara dengan puting datar sudah membayangkan tidak akan bisa menyusui atau pasti bayi akan susah menyusui ataupun berbagai alasan.

Puting Datar / Rata

Seringkali kita mendengar bahwa ibu A tidak sukses memberikan ASI eksklusif pada bayinya karena putingnya rata/data, sehingga bayinya tidak dapat menghisap puting. Lalu ada lagi ibu B yang terpaksa menggunakan ‘penyambung puting’ supaya bisa menyusui bayinya. Tapi alih-alih berhasil, ibu B malah tidak merasa nyaman pada payudara/putingnya.

Lalu, apa sih yang disebut dengan puting datar itu? Dan bagaimana solusi bagi para ibu yang memiliki puting datar/rata/terbenam ini agar dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya?

Sebenarnya apapun bentuk puting yang ibu miliki, bukan menjadi kendala bahwa ibu tidak bisa menyusui bayinya. payudara dengan bentuk puting apapun tetap bisa untuk menyusui bayinya, asal ibu mengetahui dan mau mempelajari teknik-nya.

Page 5: Puting susu datar.docx

Menurut jurnal-jurnal kesehatan dan menyusui yang ada, bentuk-bentuk puting yang umum dijumpai pada setiap ibu adalah sebagai berikut:

Lalu, puting disebut datar/rata/terbenam (flat/depressed/inverted nipple) adalah ketika dijumpai putting tersebut tidak keluar seperti rata-rata puting yang dijumpai.

ini merupakan bentuk dari normal nipple atau puting normal

ini merupakan bentuk dari flat nipple atau puting datar

Jadi flat nipple/putting datar/putting rata adalah putting yang hanya keluar sedikit dibandingkan rata-rata putting normal, dan sebenarnya bukan merupakan kendala yang berarti untuk menyusui.

Teknik Menyusui dengan Puting Datar/Rata (Flat/Depressed/Inverted Nipple)

Ketika ibu hamil menyadari, bahwa hanya sebagian kecil dari putingnya yang keluar, tenaga kesehatan menganjurkan untuk menarik-narik atau mencubit-cubit puting tersebut dengan harapan pada saat kelahiran bayinya putingnya sudah mulai timbul dan bayi dapat dengan mudah untuk menyusui. Dan biasanya pada saat trisemester akhir, ibu akan makin sering atau makin giat untuk menarik puting karena banyak yang mulai panik jika puting tidak keluar atau tidak timbul maka tidak akan dapat untuk menyusui dengan benar.

Menurut jurnal-jurnal menyusui yang ada, menarik-narik puting selama kehamilan terutama pada semester akhir dapat memicu kontraksi yang bisa menyebabkan kelahiran sebelum waktunya. Jadi tidaklah disarankan untuk menarik-narik puting pada saat kehamilan karena cukup berisiko pada kehamilan itu sendiri.

Yang perlu di perhatikan untuk payudara dengan puting datar dan terbenam adalah:

Selama hamil tidak perlu menarik-narik puting, menggunakan tempurung puting (breast shells), terutama pada trimester terakhir karena dapat memicu kontraksi dini (bayi dapat lahir premature).

Page 6: Puting susu datar.docx

Pada awal menyusui bisa sulit, tetapi posisi dan pelekatan yang benar akan sangat membantu. Untuk itu diperlukan bantuan dari konselor/konsultan laktasi untuk membantu ibu dengan teknik posisi dan pelekatan pada saat bayi menyusu.

Perlu diingat, bahwa bayi menyusu dari payudara (areola/bagian lingkaran hitam pada payudara) BUKAN dari puting.

Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan biarkan bayi melekat sendiri pada payudara.

Hindari penggunaan penyambung puting (nipple shield) pada saat menyusui, karena akan menyakiti puting ibu, serta membuat bayi tidak belajar untuk melekat (latch-on) dengan benar pada payudara.

Coba beberapa posisi mendekap bayi. Contoh: cross-cradle dan football/clutch Menegakkan puting sebelum menyusui / merangsang puting dengan menggunakan

pompa payudara tangan, tabung suntik, atau menarik puting keluar akan membantu puting untuk keluar dengan maksimal.

Membentuk payudara, dengan menopang payudara dari bagian bawah dengan jari-jari, dan menekan bagian atas payudara dengan ibu jari. Tidak memegang payudara terlalu dekat ke putting (C hold, U hold)

Sebenarnya bentuk puting itu tidak menentukan apakah bisa atau tidak untuk menyusui, karena pelekatan yang benar pada proses menyusui adalah bukan menghisap puting tetapi memerah pabrik ASI yang terdapat disekitar areola. Yang harus diingat pada posisi pelekatan yang benar saat menyusui adalah:

CHIN: pastikan bahwa dagu bayi menempel pada payudara ibu AREOLA: pastikan bahwa yang masuk kedalam mulut bayi adalah puting dan

sebagian besar areola, bukan puting saja, dan areola yang berada di bagian bawah mulut bayi lebih sedikit dibandingkan dengan areola yang berada diatas mulut bayi

LIPS: pastikan bahwa baik bibir atas maupun bibir bawah bayi terputar keluar (memble) dan tidak terlipat kedalam ataupun berbentuk monyong

MOUTH: pastikan bahwa mulut bayi terbuka lebar dan menempelkan pada payudara ibu

Dengan teknik pelekatan mulut bayi yang benar pada payudara, serta kenyamanan yang diperoleh pada saat menyusui, akan memperlancar proses menyusui itu sendiri.

Jika ibu merasa belum menemukan cara/posisi yang pas untuk menyusui bayi ibu, karena memiliki puting rata/datar, segeralah bertemu dengan konselor laktasi untuk meminta bantuan.

Happy Breastfeeding with love!

Penulis : Cessy Adi

Waspadai Puting Tertarik ke Dalam!

Page 7: Puting susu datar.docx

DokterSehat.com – Payudara yang masuk ke dalam merupakan hal yang biasa dikeluhkan wanita. Kondisi puting yang tidak muncul keluar tapi malah terbenam ke dalam ini disebut dengan inversi puting.

Pada dasarnya payudara wanita terbagi dalam tiga jenis. Pertama, payudara bentuk normal di mana keseluruhan puting keluar melebihi permukaan areola. Kondisi puting akan berlangsung seperti itu baik dalam keadaan normal maupun saat terangsang sacara seksual maupun akibat rangsang dingin. Kedua, puting datar dan tidak berubah bentuk meski telah dilakukan penekanan daerah areola sekitar 2 cm di luar puting (pinch test). Ketiga, payudara dengan puting tertarik ke dalam atau mencekung (inverted nipple) ketika dilakukan pinch test.

Kondisi puting jenis kedua dan ketiga tergolong tidak normal. Kedua jenis puting tersebut terbagi menjadi beberapa bentuk, seperti:

– Dimpled: Bentuk puting dimpled terlihat keluar sebagian tapi masih bisa ditarik keluar meski tidak bisa bertahan lama.

– Unilateral : Bentuk puting jenis ini hanya satu sisi payudara saja yang memiliki puting melesak ke dalam.

Inversi puting dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, berdasarkan sejauh mana puting masuk ke dalam dan kemampuan puting menanggapi rangsang.

Derajat 1

Pada derajat 1 puting mudah ditarik keluar dan kemampuan bertahannya cukup baik hanya dengan sedikit tarikan. Puting akan kembali keluar hanya dengan tekanan menggunakan jari atau mulut. Kondisi ini tidak akan mengganggu fungsi payudara.

Derajat 2

Kondisi puting yang masuk ke dalam masih dapat ditarik keluar, tapi penarikannya tidak semudah derajat 1. Puting bisa keluar dengan tekanan lembut tapi puting akan kembali mundur setelah tarikan dilepas. Kondisi ini bisa mengakibatkan beberapa masalah terutama ketika pemberian ASI dan  dampak psikologis.

Derajat 3

Kondisi puting pada derajat 3 akan terlihat sangat masuk ke dalam dan sangat sulit keluar atau menanggapi rangsang. Kondisi ini akan menyebabkan beberapa masalah bagi wanita yang sedang menyusui. Selain itu, kondisi ini juga dapat berdampak pada psikologis wanita akibat munculnya perasaan tidak menarik atau cacat.

Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan, sebaiknya lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) guna mengamati ada tidaknya perubahan di payudara seperti:

Perubahan bentuk payudara Kulit yang memerah dan hangat

Page 8: Puting susu datar.docx

Adanya benjolan yang teraba maupun terlihat Keluarnya cairan dari puting (nanah, darah) Retraksi puting (puting masuk ke dalam) Gambaran kulit jeruk pada payudara (dimpling) Ketidakaturan penebalan jaringan payudara

Dari berbagai sumber

Cara Memerah ASI dengan TanganBy NoviTse Makeup Artist Bintaro

MEMERAH ASIMengeluarkan ASI dari Gudang ASI hingga tuntas

1. LETAKKAN ibu jari dan dua jari lainnya(telunjuk & jari tengah) sekitar 1 cm hingga 1,5 cm dari areola

* Usahakan utk mengikuti aturan tsb sbg panduan. Apalagi ukuran dari areola tiapwanita bervariasi.* Tempatkan ibu jari diatas areola pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisijam 6 spt pada gambar.* Perhatikan bahwa jari-jari tsb terletak diatas gudang ASI. Sehingga prosespengeluaran ASI optimal.

* Hindari melingkari jari pada areola spt gambar ini. Posisi jari seharusnyaTIDAK berada di jam 12 dan jam 4.

Dorong (Push) Gulung (Roll) (Keluarkan) Finish Roll2. DORONG ke arah dadaHindari meregangkan jari.Bagi yg berpayudara besar, angkat dan dorong ke arah dada.

3. GULUNG menggunakanibu jari dan jari lainnya secara bersamaanGerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong.Jika dilakukan dg tepat, maka ibu tidak akan kesakitan saat memerah.

Catatan : Perhatikan posisi dari ibu jari dan jari-jari lainnya pada gamabr dgbaik. Arah panah menunjukkan arah tekanan jari saat melakukan gerakan.Perhatikan posisi jari berubah pada tiap gerakan mulai dari posisi Push (jariterletak jauh di belakang areola) hingga posisi Roll (jari terletak di sekitarareola).

4. ULANGI SECARA TERATUR (RYTHMICALLY) hingga gudang ASI kosong.Posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung); posisikan jari secara

Page 9: Puting susu datar.docx

tepat, push (dorong), roll (gulung).5. PUTAR ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikianjuga saat memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan, saat memerahpayudara kiri, gunakan tangan kiri. Juga saat memerah payudara kanan, gunakantangan kanan. Saat memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupunberlawanan agar semua gudang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan jari lainnyapada posisi jam 6 & jam 12, kemudian posisi jam 11 & jam 5, kemudian jam 2 & jam8, kemudian jam 3 & jam 9. Gambar berikut menunjukkan posisi tangan padapayudara kanan.

Tangan Kanan…….. Tangan Kiri

HINDARI GERAKAN BERIKUTMenekan (Squeeze) Menarik-narik (Pulling) Slide onHindari menekan / memencet payudara. Hal ini dapat melukai payudara. Hindarimenarik-narik puting payudara. Hal ini dapat merusak lapisan lemak padaareola. Hindari menekan dan mendorong (sliding on) payudara. Hal ini dapatmenyebabkan kulit pada payudara memar atau memerah.

AGAR ASI MUDAH DIKELUARKANHal-hal dibawah ini dapat membantu merangsang (stimulasi) refleks keluarnya ASI.

PEMIJATAN (MASSAGE) STROKE MENGGUNCANG (SHAKE)1. PIJATLAH sel-sel produksi ASI dan saluran ASI.Mulai dari bagian atas payudara. Dg gerakan memutar, pijat dg menekan ke arahdada. 2. TEKANLAH daerah payudara dari bagian atas hingga sekitar puting dgtekanan lembut dg jari spt menggelitiki. 3. GUNCANGLAH payudara dg arahmemutar. Gerakan gravitas akan membantu keluarnya ASI..PROSEDURProsedur berikut diutamakan bagi para ibu yg memberikan ASI eksklusif dan bagimereka yg ingin meningkatkan produksi ASI juga menjaga agar produksi ASIoptimal.* Perahlah kedua payudara hingga ASI kosong dari gudang payudara (ditandai dgaliran ASI yg menurun).*Lakukan prosedur stimulasi refleks keluarnya ASI agar ASI mudah dikeluarkan(massage, stroke, shake) pada kedua payudara. Prosedur tsb dapat dilakukankapanpun.*Ulangi seluruh proses memerah ASI pada tiap payudara dan teknik stimuasirefleks keluarnya ASI sekali atau dua kali. Aliran ASI biasanya menurun padakali kedua atau ketiga. Ini artinya gudang ASI mengering.

WAKTUKESELURUHAN PROSEDUR umumnya membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit.*Perahlah tiap payudara selama 5-7 menit.*Pijat (Massage), stroke, guncang (shake).*Perahlah lagi tiap payudara selama 3-5 menit.*Pijat (Massage), stroke, guncang (shake).*Perahlah lagi tiap payudara selama 2-3 menit.Catatan :

Page 10: Puting susu datar.docx

Jika supply ASI terjaga, gunakan waktu semaksimal mungkin. Waktu tsb diatashanya sbg patokan saja. Perhatikan aliran ASI dan ganti payudara lainnya jikaaliran ASI pd payudara tsb sudah mulai menurun.Catatan : Jika ASI tidak keluar atau hanya sedikit ASI yg keluar, ikuti petunjukdiatas dg periode waktu lebih singkat dan sering.

Diterjemahkan bebas dari artikel “MARMET TECHNIQUE” oleh Luluk Lely Soraya I,March 2006About these ad

s1bcid8tl&sigb=11mlnv349&sigt=11s0cqsji

&sigi=11ma9nahd BAYI ASI OVERWEIGHT? OVERFEEDING PADA BAYI YANG MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIFJune 28, 2015 | Auditya

Berbeda dengan yang diyakini selama ini, bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tidak masalah kegendutan. Berdasarkan pengamatan umumnya Ibu-ibu tidak merasa hal itu bukan masalah dan mengasumsikan bahwa seiring usia maka kelak bayi akan “langsing”  dengan sendirinya. Padahal jika dilihat berdasarkan kurva pertumbuhan, bayi tersebut telah masuk kategori overweight dan bahkan mungkin obesitas. Baik over atau underweight perlu segera dicari akar permasalahannya dan solusinya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ada beberapa kemungkinan penyebab bayi overfeeding (pemberian ASI berlebihan) yang berakibat pada kelebihan berat badan, yaitu

1. Bayi minum ASI perah menggunakan botol dot yang beraliran cukup deras sehingga ASIP secara kontinyu dikonsumsi bayi. Oleh karena itu pemberian ASIP menggunakan dot tidak disarankan. Namun jika terpaksa, gunakan dot yang alirannya pelan dan berikan jeda waktu saat menyusu. Salah satu tips adalah menggunakan botol kapasitas besar dengan ukuran nipple kecil (S). Ada kecenderungan ketika menggunakan botol kapasitas kecil dan ASIP telah habis diminum, Ibu atau pengasuh berasumsi bayi belum kenyang karena cepat habis dan memberikan botol kedua sebagai tambahan.

2. Bayi rewel selalu diasosiasikan dengan lapar dan haus, sehingga menyusui atau memberikan ASIP selalu dilakukan untuk menenangkan bayi. Jika sesi terakhir pemberian ASI belum lama berlalu dan bayi rewel, cobalah untuk memikirkan solusi lain selain lapar, haus, atau kurang kenyang. Mungkin saat berganti popok/diapers, bayi kepanasan/kedinginan, tidak nyaman karena bising.

3. Bayi minum dari botol dalam posisi tidur sehingga ASI mengalir deras. Untuk memperlambat aliran ASIP, atur posisi badan dan kepala bayi menjadi tegak dengan

Page 11: Puting susu datar.docx

posisi botol horizontal/datar. Salah satu efek samping minum dot dalam posisi tidur dengan dot adalah meningkatnya risiko infeksi saluran telinga.

Untuk mengetahui apakah ASI yang diberikan cukup, berpeganglah pada pertumbuhan berat badan. Silakan lihat artikel berikut untuk mengetahui tingkat kecukupan ASI.

About these ads

BAYI ASI OVERWEIGHT? OVERFEEDING PADA BAYI YANG MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIFJune 28, 2015 | Auditya

Berbeda dengan yang diyakini selama ini, bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tidak masalah kegendutan. Berdasarkan pengamatan umumnya Ibu-ibu tidak merasa hal itu bukan masalah dan mengasumsikan bahwa seiring usia maka kelak bayi akan “langsing”  dengan sendirinya. Padahal jika dilihat berdasarkan kurva pertumbuhan, bayi tersebut telah masuk kategori overweight dan bahkan mungkin obesitas. Baik over atau underweight perlu segera dicari akar permasalahannya dan solusinya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ada beberapa kemungkinan penyebab bayi overfeeding (pemberian ASI berlebihan) yang berakibat pada kelebihan berat badan, yaitu

1. Bayi minum ASI perah menggunakan botol dot yang beraliran cukup deras sehingga ASIP secara kontinyu dikonsumsi bayi. Oleh karena itu pemberian ASIP menggunakan dot tidak disarankan. Namun jika terpaksa, gunakan dot yang alirannya pelan dan berikan jeda waktu saat menyusu. Salah satu tips adalah menggunakan botol kapasitas besar dengan ukuran nipple kecil (S). Ada kecenderungan ketika menggunakan botol kapasitas kecil dan ASIP telah habis diminum, Ibu atau pengasuh berasumsi bayi belum kenyang karena cepat habis dan memberikan botol kedua sebagai tambahan.

2. Bayi rewel selalu diasosiasikan dengan lapar dan haus, sehingga menyusui atau memberikan ASIP selalu dilakukan untuk menenangkan bayi. Jika sesi terakhir pemberian ASI belum lama berlalu dan bayi rewel, cobalah untuk memikirkan solusi lain selain lapar, haus, atau kurang kenyang. Mungkin saat berganti popok/diapers, bayi kepanasan/kedinginan, tidak nyaman karena bising.

3. Bayi minum dari botol dalam posisi tidur sehingga ASI mengalir deras. Untuk memperlambat aliran ASIP, atur posisi badan dan kepala bayi menjadi tegak dengan posisi botol horizontal/datar. Salah satu efek samping minum dot dalam posisi tidur dengan dot adalah meningkatnya risiko infeksi saluran telinga.

Untuk mengetahui apakah ASI yang diberikan cukup, berpeganglah pada pertumbuhan berat badan. Silakan lihat artikel berikut untuk mengetahui tingkat kecukupan ASI.

Page 12: Puting susu datar.docx

About these ads