PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan...

73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI YANG BENAR DI RUMAH BERSALIN WILAYAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Disusun oleh : RAHMA PRANANINDITA R. 1110018 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan...

Page 1: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK

MENYUSUI YANG BENAR DI RUMAH BERSALIN WILAYAH

SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Disusun oleh :

RAHMA PRANANINDITA R. 1110018

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii

ABSTRAK…………………………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………….. v

DAFTAR ISI..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………..………..……… 1

B. Perumusan Masalah………………………………………….………… 3

C. Tujuan……………………………………………………….................. 3

a. Tujuan Umum…………………………………………………........ 3

b. Tujuan Khusus……………………………………………………... 3

D. Manfaat………………………………………………………………… 4

a. Teoretis…………………………………………………………....... 4

b. Aplikatif……………………………………………………………. 4

Page 3: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konseling……………………..…………………………........ 5

a. Definisi Konseling.…………….………….……………... 5

b. Tujuan Konseling…………….…….………….…………. 6

c. Pendekatan Konseling………..………………………...... 7

d. Langkah-langkah konseling……………………………… 9

e. Tahapan Konseling ……………………………………… 12

f. Masa-masa sulit konseling………………………….……. 14

g. Keberhasilan Konseling………………………………….. 15

B. Praktik………………………….………………………......... 17

C. Menyusui………………..………………………………….… 18

a. Pembentukan dan Persiaopan ASI……………………….. 19

b. Posisi dan Perlekatan Menyusui…………………………... 21

c. Langkah-langkah Menyusui yang Benar………………….. 25

d. Lama dan Frekuensi Menyusui……………………………. 27

e. Tanda Bayi Menyusu dengan Benar……………………….. 23

D. Pengaruh Konseling Cara Menyusui Terhadap Praktik Menyusui

Yang Benar…………………………………................................... 28

E. Kerangka Konsep…………………………………………….... 30

F. Hipotesis Penelitian…………………………………………….. 31

Page 4: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

viii

BAB III METODOLOGI

A. Desain Penelitian……………………………………………...... 32

B. Tempat Dan Waktu Penelitian………………………………...... 33

C. Populasi penelitian………………...……………………………. 33

1. Populasi Target………………………………………………. 33

2. Populasi Aktual……………………………………………… 33

D. Sampel dan Teknik Sampling………………………………………........ 33

1. Sampel…………………………………………………………......... 33

2. Teknik Sampling…………………………………………………….. 34

E. Estimasi Besar Sampel…………………………………………………... 34

F. Kriteria Retriksi…………………………………………………………. 35

1. Kriteria Inklusi………………………………………………………. 35

2. Kriteria Eksklusi…………….……………………………….……… 36

G. Pengalokasian Subjek………………………………………………….... 36

H. Definisi Operasional Variabel………………………………................... 37

I. Intervensi dan Instrumentasi Penelitian………………………………... 37

1. Intervensi…………………………………………………………… 37

2. Instrumentasi……………………………………………………...... 38

3. Validitas dan Reliabilitas…………………………………………… 39

a. Uji Validitas…………………………………………………….. 40

Page 5: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

ix

b. Uji Reliabilitas…………………………………………………… 40

J. Pengolahan dan Analisis Data………………………………………… 41

1. Pengolahan Data…………………………………………………… 41

2. Analisis Data……………………………………………………..…. 41

a. Analisis Univariat………………………………………………… 41

b. Analisis Bivariat…………………………………………………. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden………………………………………………… 44

1. Umur………………………………………………………………… 44

2. Pendidikan…………………………………………………………… 45

3. Pekerjaan…………………………………………………………….. 46

4. Paritas………………………………………………………………… 47

B. Praktik Menyusui Ibu Nifas…….…………..……………………………. 47

1. Praktik Menyusui Sebelum Dilakukan Konseling (pretest)…………. 47

a. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen……………………………... 48

b. Hasil Pretest Kelompok Kontrol……………………………….… 49

2. Praktik Menyusui Setelah Dilakukan Konseling (Posttest)………….. 49

a. Hasil Postest Kelompok Eksperimen……………………………… 50

b. Hasil Postest Kelompok Kontrol………………………………….. 51

Page 6: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

x

C. Analisis Pengaruh Pemberian Konseling Terhadap Praktik Menyusui

Yang Benar …………………………………………………………… 52

1. Pengujian Prasyarat Analisis………………………………………… 53

2. Analisis Data………………………………………………………… 53

BAB V PEMBAHASAN

A. Kendala Penelitian………………………………………………………. 55

B. Karakteristik Responden………………………………………………… 55

C. Pengaruh Konseling Terhadap Praktik Menyusui Yang Benar………… 58

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………… 61

B. Saran……………………………………………………………..…….... 62

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala

rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “ Pengaruh Konseling Cara Menyusui Terhadap Praktik

Menyusui Yang Benar di Rumah Bersalin Wilayah Surakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Saint Terapan.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan, dorongan dan nasehat-

nasehat. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

Bapak/Ibu :

1. Prof Ravik Karsidi, Dr. M.S, Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Zainal Arifin Adnan, Dr.dr. SpPD-KR-FINASIM, Dekan Fakultas

Kedokteran.

3. H. Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG (K), Ketua Program Studi D IV Kebidanan

UNS.

4. Erindra Budi C, S.Kep. Ns, M.Kes, Ketua Tim KTI.

5. Sri Mulyani, S.Kep.Ns., M.Kes, Sekretaris Program Studi D IV Kebidanan

UNS.

6. Sri Anggarini, S.SiT, M.Kes Pembimbing Utama dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah yang selalu membimbing dan memberikan masukan saran serta

ilmunya.

7. M. Nur Dewi S.ST, M.Kes, Pembimbing Pendamping dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah yang selalu membimbing dan memberikan masukan saran

serta ilmunya.

8. Ropitasari, S,ST, M. Kes, Penguji Utama dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah.

9. Ari Probandari, dr. MPH. PHD, Sekretaris Penguji dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah.

Page 8: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

  

v

10. Seluruh dosen, karyawan dan karyawati D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret yang telah membantu dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh belum sempurna

sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

semoga Allah SWT memberikan balasan yang melimpah kepada Bapak / Ibu,

Saudara / Saudari. Amin.

Surakarta, Agustus 2011

Penulis

Page 9: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyusui merupakan bagian dari masa nifas yang terpenting, karena

bayi memerlukan Air Susu Ibu (ASI) untuk pertumbuhan dan

perkembangannya. ASI mengandung komposisi nutrisi yang ideal dari ibu,

serta mudah dicerna oleh bayi. ASI eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI

saja tanpa tambahan cairan lain dan makanan padat mulai lahir sampai usia 6

bulan (Roesli, 2005). Cakupan ASI eksklusif enam bulan di Indonesia masih

jauh dari rata-rata dunia (UNICEF, 2008).

Jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif menurut Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008 sebesar 7,2%. Pada

saat yang sama, jumlah bayi di bawah enam bulan yang diberi susu formula

meningkat dari 16,7% menjadi 27,9% sedangkan data yang diperoleh dari

profil kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2008

menunjukkan cakupan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 28,96%

sedangkan data dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2009

menunjukkan cakupan ASI eksklusif sebesar 12,5%. Angka ini dirasakan

masih rendah bila dibandingkan dengan target pencapaian ASI eksklusif tahun

2010 sebesar 80% (Dinkes, 2009).

Dari data diatas menunjukan bahwa banyak ibu yang kurang

mengetahui tentang pentingnya manfaat ASI. Cara menyusui merupakan salah

 

1

Page 10: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2  

satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI, apabila teknik menyusui tidak

benar dapat menyebabkan kendala yaitu payudara bengkak dan puting susu

lecet yang menjadikan ibu enggan menyusui dan bayi jarang menyusu. Bila

bayi enggan menyusu akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat

berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Namun sering kali

ibu- ibu kurang mendapatkan informasi tentang manfaat ASI dan teknik

menyusui yang benar (Roesli, 2005). 

Ketidaktahuan ibu nifas tentang cara menyusui yang benar bisa

menyebabkan kurangnya produksi ASI. Untuk itu perlu diberikan konseling

tentang cara menyusui yang benar kepada ibu nifas, sehingga dapat menambah

pengetahuan pada ibu nifas. Konsep dasar konseling cara menyusui masa nifas

merupakan suatu proses belajar yang sangat berarti, di dalam konseling cara

menyusui itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke

arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada ibu nifas dalam cara

menyusui yang benar (Saryono dan Pramitasari, 2008).

Penelitian terdahulu mengkaji hal-hal yang menyangkut cara

menyusui, adapun penelitian yang dilakukan oleh Dhames Vidya Angsuko

(2010) tentang hubungan pengetahuan ibu tentang cara menyusui dengan

perilaku menyusui bayi usia 0-6 bulan di Bidan Yuda Klaten, dengan jenis

penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap

68 ibu nifas. Teknik sampling menggunakan Non Probability Sampling

dengan tipe purposive sampling, hasil akhir ada hubungan antara pengetahuan

Page 11: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3  

ibu tentang cara menyusui dengan perilaku menyusui pada bayi usia 0-6

bulan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Pengaruh konseling cara menyusui terhadap

praktik menyusui yang benar di rumah bersalin wilayah Surakarta”.

B. Rumusan Masalah

“Apakah ada pengaruh konseling cara menyusui terhadap praktik

menyusui yang benar?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling cara

menyusui dengan metode ceramah dan diskusi dengan media leaflet,

terhadap praktik menyusui yang benar di rumah bersalin wilayah

Surakarta.  

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui praktik menyusui pada ibu nifas sebelum diberikan

konseling cara menyusui yang benar di rumah bersalin wilayah

Surakarta.

b. Mengetahui praktik menyusui pada ibu nifas setelah diberikan

konseling cara menyusui yang benar di rumah bersalin wilayah

Surakarta.

c. Menganalisis pengaruh konseling cara menyusui terhadap praktik

menyusui yang benar di rumah bersalin wilayah Surakarta.

Page 12: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4  

D. Manfaat Penelitian

1. Teoretis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah informasi dan

wawasan tentang pengaruh konseling cara menyusui dengan metode

ceramah dan diskusi dengan media leaflet terhadap praktik menyusui yang

benar.

2. Aplikatif

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bacaan untuk

bidan dan memotivasi para pelayan tenaga kesehatan agar selalu

memberikan informasi kesehatan terutama tentang pengaruh konseling

cara menyusui terhadap praktik menyusui yang benar.

b. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang cara menyusui yang kurang sempurna.

Page 13: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Konseling

a. Definisi Konseling

Menurut Notoatmodjo (2005), konseling pada hakikatnya merupakan

metode penyuluhan yaitu kegiatan menyampaikan pesan atau kesehatan

kepada masyarakat, kelompok dan individu dimana pengetahuan merupakan

hasil tahu, dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera

manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, raba dan rasa.

Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari melalui mata dan telinga.

Pengetahuan sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt

behavior).

Konseling adalah suatu hubungan profesional antara seorang konselor

terlatih dengan seorang klien. Merupakan suatu proses yang dirancang dan

direncanakan untuk membantu klien dalam menentukan pilihan dan

memecahkan masalahnya (Gunarsa, 2007).

Konseling adalah suatu proses pembelajaran, pembinaan hubungan

baik, pemberian bantuan dan bentuk kerja sama yang dilakukan secara

profesional kepada klien untuk memecahkan masalah, mengatasi hambatan

perkembangan dan memenuhi kebutuhan klien (Yulifah, 2009).

 

5

Page 14: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6  

Konseling adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang

menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam dan usaha bersama

antara konselor dengan klien untuk mencapai tujuan konseling yang dapat

berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan ataupun perubahan

tingkah laku dan sikap seseorang (Tyastuti, 2008).

Kesimpulan konseling (counceling) adalah proses pemberian

informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan

panduan keterampilan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan

penguasaan pengetahuan klinik untuk membantu seseorang mengenali

kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan

keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

b. Tujuan Konseling

Tujuan konseling dimaksudkan sebagai pemberian layanan untuk

membantu masalah klien, karena masalah klien yang benar-benar telah

terjadi akan merugikan diri sendiri dan orang lain, sehingga harus segera

dicegah dan jangan sampai timbul masalah baru. Masalah lainnya adalah

klien tidak mampu dan mengerti tentang potensi yang ada pada dirinya,

konseling berusaha membantu potensi yang dimilikinya sehingga dapat

digunakan secara efektif.

Menurut Sugiharto (2008), tujuan utama konseling adalah membantu

klien berani menghadapi tantangan dan kenyataan yang harus dihadapi.

Klien dapat berubah dari ketergantungan terhadap lingkungan atau orang

lain dan menjadi lebih percaya diri.

Page 15: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7  

Tujuan konseling menurut Yulifah (2009) dapat dijelaskan dengan

lima poin, yaitu sebagai berikut :

1) Memfasilitasi perubahan tingkah laku klien. Proses konseling

menekankan adanya perubahan tingkah laku, dengan tujuan memberikan

klien kesempatan agar dapat lebih produktif dan memuaskan dalam

hidupnya.

2) Meningkatkan kemampuan klien untuk menciptakan dan memelihara

hubungan. Proses konseling pada intinya adalah menjalin dan

melanggengkan hubungan baik antara konselor dan klien sampai dengan

proses konseling berakhir.

3) Mengembangkan keefektifan dan kemampuan klien untuk memecahkan

masalah. Konseling diarahkan untuk memanfaatkan kemampuan atau

potensi klien.

4) Meningkatkan kemampuan klien dalam membuat keputusan. Tugas

konselor adalah membantu klien memperoleh informasi dan memperjelas

masalah-masalah yang dihadapi klien.

5) Memfasilitasi perkembangan potensi klien. Konselor berupaya

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan klien dengan memberi

kesempatan kepada klien untuk belajar menggunakan kemampuan dan

minatnya secara optimal.

c. Pendekatan Konseling

Konseling sangat bermanfaat untuk membantu klien dalam

menghadapi permasalahan-permasalahan, mulai dari yang sepele hingga

Page 16: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8  

permasalahan yang sangat kompleks. Melihat kondisi klien secara umum

dan individual merupakan hal penting dalam pemberian konseling. Untuk

melihat kondisi tersebut, konseling dapat berorientasi pada pendekatan-

pendekatan psikologi konseling.

Pendekatan-pendekatan di dalam konseling menurut beberapa ahli,

diantaranya :

1) Pendekatan Psikoanalis

Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, ketulusan hati dan

hubungan pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi kecemasan

melalui cara-cara yang realistis.

2) Pendekatan Rasional Emotif

Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan

serta pandangan-pandangan klien yang irrasional dan tidak logis

menjadi pandangan yang rasional dan logis (Sugiharto, 2008).

3) Pendekatan Behavioral

Konselor menekankan pada teknik dan prosedur untuk

memfasilitasi perubahan perilaku klien dengan cara memodifikasinya

sampai perilaku klien berubah (behavior modification).

4) Pendekatan Kognitif

Pada pendekatan kognitif, konselor berusaha menekankan pada

proses berpikir rasional, tentang apa yang dihadapi klien. Pendekatan

ini memberikan keyakinan bahwa klien dalam berpikir akan

mempengaruhi perasaan dan tindakannya. Orientasi kognitif akan akan

Page 17: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9  

terjadi apabila klien berpikir rasional, sehingga perasaan dan

tindakannya mencerminkan cara berpikir rasional.

5) Pendekatan Afektif

Pendekatan afektif memusatkan perhatian pada perubahan

perasaan klien selama proses konseling. Pendekatan ini meyakinkan

klien bahwa perasaan dan lingkungan klien dapat berubah (Walgito,

2004).

d. Langkah-Langkah Konseling

Langkah-langkah dalam konseling merupakan suatu cara bagaimana

proses konseling itu berjalan, sehingga dapat memecahkan suatu masalah

yang telah dihadapi klien. Langkah-langkah konseling menurut Tyastuti

(2008) adalah :

1) Menyatakan kepedulian

Dari kepedulian dan perhatian akan tumbuh rasa keinginan dan

semangat pada diri klien untuk menyelesaikan masalah, klien juga akan

menunjukkan kesungguhan dan kejujuran terhadap apa yang sedang

dihadapinya.

2) Membentuk hubungan

Pada langkah ini, ada harapan terjalin hubungan ketergantungan

klien pada konselor yaitu bagaimana konselor menggunakan dirinya

sebagai sosok pribadi yang dapat dicontoh. Dengan ketergantungan

klien kepada konselor, klien akan lebih banyak memberikan

Page 18: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10  

kepercayaan kepada konselor, sehingga konselor lebih mudah untuk

memberikan bantuan.

3) Menentukan tujuan dan eksplorasi perasaan

a) Tujuan yang ditentukan dapat berupa hal-hal sebagai berikut :

b) Adanya perubahan pada diri klien baik secara fisik maupun psikis

(tindakan atau perasaan).

c) Terbentuknya perasaan diterima atau dipercaya.

d) Terciptanya pemahaman dan pengertian klien terhadap

masalahnya.

e) Mampu menyelesaikan dan mengatasi masalah sekarang dan yang

akan datang.

4) Menangani masalah

Konselor harus dapat membuat prioritas dalam menentukan

masalah yang harus ditangani terlebih dahulu dan masalah yang harus

ditinggalkan. Sebagai seorang konselor, harus dapat menangani dan

mengarahkan klien pada masalah yang sebenarnya atau yang menjadi

prioritas utama.

5) Menumbuhkan kesadaran

Dalam menumbuhkan kesadaran klien, konselor berusaha

mengarahkan klien untuk mencapai pemahaman (insight). Melalui

kesadaran diri, klien benar-benar memahami apa yang dialami dan

menyelesaikan masalahnya.

Page 19: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11  

6) Merencanakan cara bertindak

Meskipun klien telah mencapai insight, akan tetapi sering kali klien

sulit untuk mengambil keputusan atau tindakan dalam menyelesaikan

masalah. Pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam penyelesaian

suatu masalah, untuk itu peran konselor adalah mengajak klien

merencanakan atau melaksanakan tindakan dari insight.

7) Melakukan penilaian hasil dan mengakhiri konseling

Konselor harus menilai sejauh mana klien dapat mencapai tujuan

konseling yang akan menentukan apakah konseling dapat diakhiri atau

tidak. Akan tetapi, harus diingat bahwa konselor tidak sepenuhnya

bertindak sebagai orang yang menentukan kapan konseling akan

berakhir, konseling diakhiri atas persetujuan klien.

Menurut Sugiharto (2008), langkah-langkah konseling diantaranya :

1) Konselor mengembangkan pertemuan konseling, agar tercapai situasi

yang memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada klien.

Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap klien berbeda, karena

masing-masing klien mempunyai keunikan sebagai individu serta

memiliki kebutuhan yang bergantung kepada masalah yang harus

dipecahkan.

2) Konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan klien untuk

mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi klien.

Page 20: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12  

3) Konselor mendorong klien untuk mengatakan perasaan-perasaannya pada

saat ini. Klien diberi kesempatan untuk mengalami kembali segala

perasaan dan perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di sini dan saat ini.

4) Setelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran tentang pikiran,

perasaan, dan tingkah lakunya, konselor mengantarkan klien memasuki

fase akhir konseling. Pada fase ini klien menunjukkan gejala-gejala yang

mengindikasikan integritas kepribadiannya sebagai individu yang unik

dan manusiawi.

e. Tahapan Konseling

Menurut Gunarsa (2007), tahapan konseling dibagi menjadi tiga yaitu:

1) Tahap awal

Konseling dilakukan untuk menciptakan hubungan baik

dengan klien agar klien dapat melibatkan diri secara aktif dalam

proses konseling. Langkah yang harus diperhatikan adalah

membina hubungan baik antara konselor dengan klien,

tumbuhnya rasa percaya (trust) diantara keduanya, saling

menerima dan bekerja sama dalam proses penyelesaian masalah.

2) Tahap inti

Tahap ini bertujuan membantu klien memahami gambaran

diri, hakikat masalah, penyebab, menemukan alternatif

pemecahan masalah dan melaksanakan alternatif tersebut. Tahap

ini terdiri atas enam langkah sebagai berikut :

Page 21: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13  

a) Eksplorasi kondisi klien

Bagaimana konselor mengondisikan keadaan klien dalam

proses konseling. Konselor berusaha mengadakan perubahan

tingkah laku dan perasaan klien.

b) Identifikasi masalah dan penyebabnya

Konselor melakukan pendataan masalah dan mencari apa

yang menjadi latar belakang dari suatu masalah.

c) Identifikasi penyebab masalah

Konselor membuat beberapa pilihan penyelesaian dan

pemecahan masalah, klien memilih sendiri dari beberapa

alternatif yang disediakan oleh konselor.

d) Pengujian dan penetapan alternatif pemecahan

Setelah klien menentukan pilihan untuk menyelesaikan

permasalahannya, klien diharapkan dapat melakukan dan

mengerjakannya.

e) Evaluasi alternatif pemecahan

Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk meninjau kembali

sejauh mana alternatif pemecahan masalah telah dilaksanakan

serta hasil dari pemecahan masalah.

f) Implementasi alternatif pemecahan

Konselor menganjurkan klien untuk melakukan dan

bertindak sesuai dengan salah satu dari pemecahan yang telah

dipilihnya.

Page 22: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14  

3) Tahap akhir

Tahapan terakhir yang harus dilakukan konselor adalah

melakukan penilaian terhadap efektivitas proses konseling dan

menentukan rencana tindak lanjut. Tahapan ini biasanya

digunakan untuk mengakhiri proses pemberian bantuan yang

dapat bersifat sementara atau tetap.

Pengakhiran sementara adalah proses pengakhiran

konseling pada pertemuan pertama dan dapat dilanjut dengan

pertemuan berikutnya, tentu saja dengan membuat kontrak

terlebih dahulu dengan klien. Sedangkan, pengakhiran tetap

dilakukan apabila klien dianggap sudah mampu, mandiri serta

dapat mengaplikasikan keterampilan yang diperoleh melalui

konseling dalam menghadapi masalah.

f. Masa-Masa Sulit dalam Konseling

Situasi yang sulit merupakan tantangan bagi konselor untuk

menghadapinya, keterampilan konseling terletak pada bagaimana

mengatasi masa-masa sulit dalam konseling. Untuk menghadapi tantangan

tersebut, konselor harus memiliki pengetahuan yang baik tentang apa yang

harus dilakukan. Masa-masa sulit dalam konseling menurut Yulifah

(2009), diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Klien diam, tidak mau bicara.

2) Klien menangis terus-menerus.

3) Konselor meyakini bahwa tidak ada penyelesaian bagi masalah klien.

Page 23: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15  

4) Konselor melakukan suatu kesalahan.

5) Konselor tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan klien.

6) Klien menolak bantuan konselor.

7) Bias gender.

8) Konselor dan klien sudah saling mengenal sebelumnya.

9) Klien menanyakan hal-hal yang sangat pribadi kepada klien.

g. Keberhasilan Konseling

Menurut Septalia (2010), keberhasilan konseling dipengaruhi oleh

beberapa faktor-faktor yang meliputi :

1) Umur

Umur mempunyai pengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya. Sehingga praktik pijat bayi yang dilakukan

semakin membaik (Notoatmodjo, 2005). Semakin tinggi tingkat umur,

semakin baik kemampuan praktik ibu dalam memijat bayinya, sehingga

tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.

2) Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap

informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin

tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima

informasi yang didapatnya.

Menurut Kuncoroningrat yang dikutip oleh Nursalam Pariani

(2001) bahwa pendidikan seseorang berpengaruh pada pengetahuannya,

Page 24: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16  

dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin banyak pula

pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang rendah atau

kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai

baru yang diperkenalkan sehingga pengetahuan juga kurang.

3) Tingkat Sosial Ekonomi

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah

pula dalam menerima informasi baru.

Pekerjaan berkaitan erat dengan status ekonomi, pada status

ekonomi dalam keluarga mempengaruhi daya beli keluarga dalam

memenuhi kebutuhan, semakin tinggi pendapatan keluarga akan lebih

mudah mendapatkan informasi tentang praktik menyusui misalkan

mengikuti seminar atau membeli buku tentang praktik menyusui

dibanding dengan status ekonomi rendah (Notoatmodjo, 2005). Pekerjaan

merupakan kegiatan utama yang dilakukan untuk mencari nafkah.

Lingkungan pekerjaan dapat digunakan sebagai sarana dalam

mendapatkan informasi yaitu dengan bertukar pikiran dengan teman-

teman di lingkungan kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat

Kuncoroningrat yang dikutip oleh Nursalam dan Pariani (2001) yaitu

lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya dan dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang

atau kelompok.

Page 25: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17  

4) Adat istiadat

Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru

merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih

sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

5) Kepercayaan Masyarakat

Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh

orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan

masyarakat dengan penyampaian informasi.

6) Ketersediaan Waktu di Masyarakat

Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat

aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam

konseling.

B. Praktik (Practise)

Praktik mempunyai beberapa tingkatan yaitu:

a. Persepsi

Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tindakan

yang akan diambil.

b. Respon terpimpin

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai

dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua.

Page 26: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18  

c. Mekanisme

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai

praktik tingkat tiga.

d. Adopsi

Suatu praktik yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu

sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut

(Notoatmodjo, 2003).

Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik seseorang adalah

1) Predisposisi (presdiposing factors): Pendidikian, ekonomi, hubungan

sosial.

2) Pendukung (enabling factors): Lingkungan fisik, fasilitas kesehatan.

3) Penguat (reinforcing factors): petugas kesehatan, tokoh masyarakat.

Setelah seseorang mengalami stimulus atau obyek kesehatan, kemudian

mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses

selanjutnya diharapkan dapat melaksanakan atau mempraktikkan apa

yang diketahui dan disikapinya (Notoatmodjo, 2003).

C. Menyusui

a. Pembentukan dan Persiapan ASI

Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta

berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan

Page 27: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19  

sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan

persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar,

puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola

mamae makin menghitam.

Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :

1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang

lepas tidak menumpuk.

2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk

memudahkan isapan bayi.

3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau

dengan jalan operasi.

b. Posisi dan Perlekatan Menyusui

Menurut Varney (2007), hal yang harus diperhatikan dalam posisi

menyusui adalah sebagai berikut:

1) Posisi menggendong, bayi berbaring miring, menghadap ibu. Kepala,

leher, dan punggung atas bayi diletakkan pada lengan bawah lateral

payudara. Ibu menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang

payudara jika diperlukan.

2) Pada posisi menggendong-menyilang, bayi berbaring miring, menghadap

ibu. Kepala, leher, dan punggung atas bayi diletakkan pada telapak

kontralateral dan sepanjang lengan bawahnya. Ibu menggunakan tangan

sebelahnya untuk memegang payudara jika diperlukan.

Page 28: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20  

3) Posisi mengapit, bayi berbaring miring atau punggung melingkar antara

lengan dan samping dada ibu. Lengan bawah dan tangan ibu menyangga

bayi, dan ibu menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang

payudara jika diperlukan.

4) Posisi berbaring miring, ibu dan bayi berbaring miring saling

berhadapan. Posisi ini merupakan posisi paling nyaman bagi ibu yang

menjalani penyembuhan dari pelahiran melalui pembedahan.

Gambar 2.1. Posisi Menyusui

Menurut Purwanti (2004) posisi yang nyaman saat menyusui sangat

penting. Lecet pada puting susu dan payudara merupakan kondisi tidak

normal saat menyusui. Penyebab lecet yang paling umum adalah perlekatan

yang tidak benar pada payudara.

Page 29: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21  

Gambar 2.2. Posisi Perlekatan saat Menyusui

c. Langkah-Langkah Menyusui Yang Benar

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusui menurut

Perinasia (2004), adalah :

1) Sebelum menyusui, Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah

sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring

dengan santai.Cara ini memiliki manfaat sebagai desinfektan dan

menjaga kelembapan puting susu.

2) Payudara dipegang dengan menggunakan ibu jari dibagian atas

(corpus) dan jari yang lain menopang. Jangan menekan puting susu

atau aerolanya saja.

Page 30: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22  

Gambar 2.3. Cara Memegang Payudara

3) Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh

tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh

bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi

berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu,

menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut

bayi terbuka lebar.

Gambar 2.4. Cara Meletakkan Bayi

4) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex)

dengan cara menyentuh ujung pipi dengan puting susu atau

menyentuh sisi mulut.

Page 31: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23  

Gambar 2.5. Cara Merangsang Mulut Bayi

5) Setelah bayi membuka mulut, sesegera mungkin kepala bayi

didekatkan ke arah payudara ibu dengan puting serta aerola

dimasukkan ke mulut bayi.

6) Usahakan sebagian besar aerola dapat masuk ke dalam mulut bayi,

sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi

akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang

terletak di bawah areola.

Gambar 2.6 Perlekatan Benar

Page 32: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24  

Gambar 2.7 Perlekatan Salah

7) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau

disangga lagi.

8) Melepas isapan bayi dengan cara :

Setelah menyusui pada payudara sampai terasa kosong, sebaiknya

ganti menyusui pada payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi

yaitu dagu bayi ditekan ke bawah atau jari kelingking ibu

dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut.

Gambar 2.8. Cara Melepas Isapan Bayi

Page 33: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25  

9) Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan

(yang dihisap terakhir).

10) Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian

dioleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya.

11) Menyendawakan bayi

Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari

lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh-Jawa) setelah menyusui.

Cara menyendawakan bayi :

a) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian

punggungnya ditepuk perlahan-lahan,

b) Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya

ditepuk perlahan-lahan.

Gambar 2.9. Posisi Menyendawakan Bayi

d. Lama dan Frekuensi Menyusui

Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan

menyusui bayi dilakukan setiap saat apabila bayi membutuhkannya. Ibu

harus menyusui bayinya jika bayi menangis bukan karena sebab yang

Page 34: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26  

lain misalnya buang air besar, buang air kecil, kepanasan atau

kedinginan.

Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7

menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.

Pada walnya bayi tidak memiliki jadwal pola menyusui secara teratur dan

akan mempunyai jadwal pola menyusui tertentu setelah 1-2 minggu

kemudian (Perinasia, 2004).

Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena

isapan bayi akan sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI

selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai dengan kebutuhan

bayi akan mencegah timbulnya masalah dalam menyusui.

Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara sebaiknya

setiap kali menyusui harus menggunakan kedua payudara secara

bergantian. Anjurkan kepada ibu agar menyusui sampai payudara terasa

kosong, agar produksi ASI menjadi baik. Selama masa menyusui

sebaiknya ibu menggunakan penyangga dada yang tidak terlalu ketat

(Budiasih, 2008).

Gambar 2.10. Penyangga Dada untuk Menyusui

Page 35: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27  

e. Tanda Bayi Menyusui Dengan Benar

Menyusui dengan teknik yang tidak benar akan mengakibatkan

putting susu lecet, ASI tidak keluar secara optimal sehingga dapat

mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau menyebabkan bayi

menjadi enggan menyusu (Perinasia, 2004).

Menurut Suryoprajogo (2009) apabila bayi telah menyusu dengan

benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :

1) Mulut bayi seluruhnya tertangkup di puting dan payudara

2) Dahi bayi menyentuh payudara

3) Payudara tidak nyeri ketika disusui

4) Apabila ibu dapat melihat daerah aerola, maka ibu seharusnya

5) Melihat aerola lebih banyak masuk ke dalam mulut bayi

6) Pipi bayi tidak tertekan

7) Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan

8) Kepala agak menengadah

9) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

10) Apabila sudah selesai menyusu maka bayi akan melepaskan putting

dengan sendirinya (Proverawati dan Rahmawati, 2010).

Page 36: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28  

Gambar 2.11. Teknik Menyusui yang Benar

D. Pengaruh Konseling Cara Menyusui Terhadap Praktik Menyusui Yang

Benar

Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam

memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara dan cara-cara yang

sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan

(Rahayu, 2010).

Dalam memberikan penyuluhan atau konseling terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi keberhasilan, diantaranya adalah :

a) Pendidikan

b) Sosial ekonomi

c) Pekerjaan

d) Adat istiadat

e) Kepercayaan masyarakat

Page 37: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29  

f) Ketersediaan waktu (Septalia, 2010)

Siregar (2004), menyebutkan banyak hal yang menyebabkan ibu tidak

memberikan ASI kepada bayinya, hal ini biasanya disebabkan oleh :

a) Adanya perubahan struktur dan masyarakat.

b) Kemudahan-kemudahan yang didapat sebagai hasil dari kemajuan

teknologi.

c) Iklan yang menyesatkan dari produksi makanan bayi.

d) Ibu yang bekerja.

e) Pengaruh dari tenaga pelayanan kesehatan.

Diharapkan setelah diadakan konseling ibu nifas akan mengetahui

tentang cara menyusui yang benar dan mempraktikkannya.

Page 38: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30  

E. Kerangka Konsep

Gambar 2.12. Skema Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Faktor –faktor yang mempengaruhi praktik: 1. Tingkat

pendidikan 2. Status ekonomi 3. Hubungan Sosial 4. Fasilitas

kesehatan masyarakat

5. Fasilitas pelayanan kesehatan

6. Tokoh masyarakat (Notoatmodjo, 2003)

Konseling

Transfer Informasi

Penginderaan Informasi oleh

ibu nifas

Peningkatan Informasi

Praktik Menyusui

Faktor – faktor yang mempengaruhi konseling : 1. Umur 2. Tingkat

Pendidikan 3. Tingkat Sosial

Ekonomi 4. Adat istiadat 5. Kepercayaan

masyarakat 6. Ketersediaan

waktu di masyarakat (Septalia,2010)

Page 39: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31  

F. Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh konseling tentang cara menyusui terhadap peningkatan

praktik menyusui yang benar.

Page 40: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi

experimental designs), karena peneliti tidak melakukan randomisasi kepada

anggota-anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rancangan

penelitian ini menggunakan test awal dan test akhir dengan kelompok kontrol

(Non-Equivalent Control Group). Sebuah rancangan penelitian dengan

melakukan test awal kemudian dilakukan perlakuan dalam jangka waktu

tertentu kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya sebagai test

akhir yang dilakukan pada kedua kelompok (kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol) adapun skema rancangannya sebagai berikut

(Notoatmodjo, 2002).

                                              Pretest Perlakuan Postest

Kel. Eksperimen

Kel. Kontrol

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

Keterangan:

O1 : Tes awal

X : Perlakuan (Konseling cara menyusui)

O2 : Tes akhir

O1                             X                 O2

O1                                                                       O2 

 

32

Page 41: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33  

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di rumah bersalin wilayah Surakarta

pada bulan Mei-Juni tahun 2011.

C. Populasi Penelitian

1. Populasi target

Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran aktif yang

parameternya akan diketahui melalui penelitian, tetapi tidak mungkin

semua subjek dalam populasi target akan diamati (Taufiqurrahman, 2008).

Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu nifas di rumah bersalin

wilayah Surakarta.

2. Populasi aktual

Populasi aktual yaitu populasi yang lebih kecil sehingga

memungkinkan diukur untuk mendapatkan informasi tentang populasi

sasaran (Taufiqurrahman, 2008). Populasi aktual dalam penelitian ini

adalah ibu nifas yang melahirkan di rumah bersalin wilayah Surakarta

pada bulan Mei - Juni 2011 yang berjumlah 38 orang, 20 dari RB Harapan

Bunda dan 18 dari RB Sri Lumintu.

D. Sampel Penelitian dan Teknik Sampling

A. Sampel dan Teknik Sampling

1. Sampel

Sampel merupakan hasil pemilihan subjek dari populasi untuk

memilih karakteristik populasi (Taufiqurrahman, 2008). Sampel dalam

Page 42: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34  

penelitian ini adalah ibu nifas yang melahirkan bayinya di rumah

bersalin wilayah Surakarta yang memenuhi kriteria retriksi.

2. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

simple random sampling. Simple Random Sampling adalah metode

mencuplik sampel secara acak dimana masing-masing subjek atau unit

populasi memiliki peluang sama dan independen untuk terpilih

kedalam sampel (Murti, 2010). Dalam penelitian ini sampel dipilih

secara acak yaitu 20 dari kelompok eksperimen dan 18 dari kelompok

kontrol.

E. Estimasi Besar Sampel

Menurut Notoatmojo (2005), estimasi besar sampel untuk

penelitian eksperimental kuasi dapat dihitung dari rumus berikut:

Dimana:

N : Besar populasi

n :Besar sampel

:Tingkat kepercayaan yang diinginkan

Kelompok eksperimen :

Page 43: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35  

Kelompok kontrol :

F. Kriteria Restriksi

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2005).

Dalam penelitian ini kriteria inklusi yang dipakai adalah:

a. Semua ibu yang nifas yang rawat inap dan rawat jalan di rumah

bersalin wilayah Surakarta

b. Ibu yang menyusui bayinya.

c. Bisa membaca dan menulis.

Page 44: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36  

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Notoatmodjo, 2005). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Ibu yang mempunyai kelainan fisik pada payudara misalnya puting

susu datar, puting susu terpendam.

b. Ibu yang mengalami gangguan psikologis.

c. Tidak bersedia menjadi responden.

G. Pengalokasian Subjek

Pengalokasian subjek menjelaskan tentang cara pengelompokan

subjek yang mendapat perlakuan dan kontrol (pembanding) (Taufiqurrahman,

2010). Pengelompokan besar sampel yang mendapat konseling (kelompok

intervensi) dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 orang dan sebagai

kelompok pembanding sebanyak 18 orang subjek yang dikelompokkan secara

non random, dan diambil dari populasi yang sama dengan kelompok

intervensi.

Page 45: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37  

H. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Alat Ukur Skala

1. Bebas : Pemberian konseling cara menyusui yang benar

Kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kepada ibu nifas tentang cara menyusui .

Konseling diberikan untuk memberikan informasi tentang cara menyusui yang benar dengan meliputi posisi dan perlekatan menyusui, langkah menyusui, lama dan frekuensi menyusui dan tanda bayi menyusui dengan benar.

- Nominal

2. Praktik menyusui yang benar

Suatu hasil praktik sebelum dan sesudah dilakukan konseling tentang cara menyusui yang benar

Skor jawaban masing -masing dengan sistem penskoran sebagai berikut: a. Skor 1 jika dilakukan b. Skor 0 jika tidak dilakukan

Checklist Interval

I. Intervensi dan Instrumentasi Cara Penelitian

1. Intervensi

Pada penelitian ini kelompok eksperimen, intervensi dilakukan

konseling cara menyusui yang benar dengan metode presentasi (ceramah)

dan diskusi dengan media leaflet selama 25 menit. Metode ceramah yang

digabung dengan diskusi dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa dengan

metode ceramah saja pengetahuan yang didapatkan kurang mendalam

sehingga diperlukan diskusi untuk pendalaman materi. Media leaflet yang

Page 46: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38  

telah diserahkan pada waktu konseling kemudian dianjurkan untuk

dipelajari dirumah, sehingga informasi yang didapatkan pada waktu

konseling bersifat menetap. Konseling dilaksanakan pada waktu kelompok

intervensi melakukan kunjungan ulang postpartum 3 hari berikutnya.

Pada kelompok kontrol, intervensi dilakukan dengan cara melihat dan

mengamati responden melakukan praktik menyusui yang benar dengan

mencocokan checklist. Setelah responden melakukan kunjungan ulang

postpartum 3 hari berikutnya, responden diminta melakukan praktik

menyusui sekali lagi.

2. Instrumentasi

a. Konseling cara menyusui

1) Alat ukur

Alat ukur yang digunakan untuk konseling berupa presensi.

2) Cara pengukuran

Kelompok intervensi diberikan konseling sebelum pulang ke

rumah, diwajibkan mengisi presensi pada akhir konseling.

b. Praktik menyusui yang benar

1) Alat ukur

Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai praktik menyusui yang benar sebelum

dan sesudah diberikan konseling adalah checklist yang berisi 16 item

peryataan tentang persiapan menyusui, posisi menyusui, langkah-

langkah menyusui yang benar, lama dan frekuensi menyusui dan tanda

Page 47: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39  

bayi menyusu dengan benar. Penskoran jawaban apabila dilakukan

mendapat skor 1 sedangkan jika tidak dilakukan mendapat skor 0. Kisi

kisi checklist dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 3.2. Kisi-kisi checklist cara menyusui

Indikator Item peryataan Nomor item pernyataan

Jumlah

Langkah- langkah cara menyusui

Persiapan menyusui 1, 2 2 Posisi menyusui 3,4 2 Langkah-langkah menyusui Lama dan frekuensi menyusui Tanda bayi menyusu dengan benar

5,6,7,8,9,10,11,12 13,14 15,16

10 2 2

2) Cara pengukuran

Pengambilan data untuk praktik menyusui yang benar pada

kelompok intervensi dan kontrol dilakukan kunjungan awal 3 hari

postpartum.

3. Validitas dan Reliabilitas

Menurut Notoatmodjo (2005) responden yang digunakan untuk uji

coba sebaiknya yang memiliki kesamaan karakteristik dari tempat dimana

penelitian itu dilaksanakan. Agar diperoleh distribusi nilai hasil yang

mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling

sedikit 20 orang. Hasil uji coba ini digunakan untuk mengetahui sejauh

mana alat ukur (cheklist) yang telah disusun tadi memiliki validitas dan

reliabilitas.

Uji coba instrumen dilakukan kepada sampel kurang lebih 30 orang dari

populasi yang dipakai (Sugiyono, 2009). Berdasarkan teori diatas maka uji

Page 48: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40  

validitas dan reliabilitas checklist diujikan kepada ibu nifas sejumlah 30

orang di RB Winarni Surakarta.

a. Uji Validitas

Uji validitas untuk mengukur praktik menyusui yang benar dalam

penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment yaitu

mengkorelasikan antar skor item instrument dengan skor total (Arikunto,

2006).

Pengujian validitas dengan bantuan program SPSS 17 For Windows

menghasilkan nilai korelasi (rhitung). Suatu item pertanyaan dikatakan valid

apabila memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Adapun rtabel untuk

pengujian dengan tingkat ketelitian α = 0,05 dan responden sebanyak 30

orang adalah sebesar 0,361.

Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan teknik korelasi

product moment, didapatkan dari 16 item pernyataan checklist cara

menyusui yang benar dan semuanya valid. Hasil uji validitas yang valid

dapat dilihat pada lampiran 3.

b. Uji Reliabilitas

Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen dengan

rumus cronbach’s alpha. Instrumen dikatakan reliable apabila memiliki

nilai cronbach’s alpha diatas 0,6 (Ghozali, 2001).

Uji reliabilitas diolah menggunakan program SPSS versi 17.00.

Seluruh item pertanyaan yang dinyatakan valid, selanjutnya akan

dilakukan pengujian untuk menguji tingkat kepercayaan (reliabel),

Page 49: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41  

Berdasarkan uji reliabilitas pada jumlah soal yang valid, maka didapat

besarnya nilai cronbach’s alpha sebesar 0,652 sehingga instrument

dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil

penghitungan uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.

J. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

a. Editing (pemeriksaan data) yaitu memeriksa data yang telah

dikumpulkan baik berupa daftar pernyataan, kartu, atau buku register.

b. Coding (pemberian kode) yaitu semua variabel diberi kode terutama data

klasifikasi untuk mempermudah pengolahan.

c. Tabulating (penyusunan data) yaitu pengorganisasian data agar dengan

mudah dapat dijumlah, disusun, ditata untuk disajikan dan dianalisis

(Budiarto, 2002).

2. Analisis data

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis (Fajar, 2009). Analisis data menggunakan uji analisis data

statistik parametrik dengan tahapan sebagai berikut:

a. Analisis Univariat

Analisis univariat yaitu menganalisa tiap variabel dari hasil

tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase

dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Analisis ini bermanfaat untuk

Page 50: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42  

memberi gambaran karakteristik subyek penelitian dengan menghitung

distribusi frekuensi dan proporsi. Penyajian hasil akan disajikan secara

deskriptif.

                                              

Keterangan :

P = Persentase hasil

x = Jumlah skor yang diperoleh

n = Jumlah seluruh skor

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini praktik

menyusui yang benar merupakan variabel terikat dan konseling cara

menyusui penyuluhan merupakan variabel bebas.

Menggunakan analisis untuk membandingkan nilai variabel

terikat berdasarkan variabel bebas yaitu sebelum dan sesudah

diberikan konseling pada kelompok eksperimen dan hasilnya nanti

akan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Uji statistik yang

digunakan disesuaikan dengan skala yang dipakai. Dalam hal ini

variabel data berskala rasio sehingga digunakan independent t-test

(Sugiyono, 2007).

Uji t merupakan salah satu metode parametrik yaitu metode

statistika yang mensyaratkan normalitas data. Normalitas data dilihat

Page 51: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43  

dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov, kriteria

dalam pengujian normalitas adalah sebagai berikut :

1) Apabila nilai probabilitas p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

data terdistribusi normal.

2) Apabila nilai probabilitas p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

data tidak terdistribusi normal.

Peneliti menetapkan Confidence Interval (CI) 95 % dan nilai

α = 5 % (0,05), selanjutnya hasil t-hitung dibandingkan dengan t-

tabel. Apabila t-hitung lebih besar dari t-tabel maka H0 ditolak dan

menerima Ha, artinya terdapat perbedaan praktik menyusui yang

signifikan di rumah bersalin wilayah Surakarta sebelum dan

sesudah diberikan konseling tentang cara menyusui.

Page 52: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44  

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden

Penelitian dilakukan untuk mengamati pemberian konseling tentang cara

menyusui terhadap praktik menyusui yang benar pada ibu nifas di rumah bersalin

wilayah Surakarta. Penelitian dilakukan dengan cara mengetahui praktik awal

(pre test) baru kemudian dilakukan pemberian konseling dilanjutkan dengan

praktik akhir (post test) dengan menggunakan kelompok kontrol sebagai

pembanding. Jumlah keseluruhan subjek penelitian ada 38 responden (20

responden kelompok eksperimen dan 18 responden kelompok kontrol).

1. Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur pada kelompok

eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini:

5,0%

90,0%

5,0%11,1%

83,3%

5,6%

0

4

8

12

16

20

< 21 tahun 21 - 35 tahun > 35 tahun

Frek

uens

i

Umur

Eksperimen Kontrol

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Umur

44

Page 53: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45  

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa distribusi umur

responden pada kelompok eksperimen, mayoritas berusia antara 21 – 35

tahun yaitu 90,0% dari keseluruhan anggota kelompok. Dari distribusi

umur kelompok kontrol, diketahui mayoritas juga berusia antara 21 – 35

tahun yaitu 83,3% dari keseluruhan anggota kelompok.

2. Pendidikan

Karakteristik responden kelompok eksperimen dan kontrol

berdasarkan pendidikan pada dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini:

5,0%10,0%

55,0%

15,0% 15,0%

5,6%

22,2%

38,9%

22,2%

11,1%

0

2

4

6

8

10

12

SD SMP SMA Diploma Sarjana

Frek

uens

i

Pendidikan

Eksperimen Kontrol

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden pada kelompok eksperimen berpendidikan SMA yaitu 55,0%

dari keseluruhan anggota kelompok. Sedangkan sebagian besar responden

pada kelompok kontrol juga berpendidikan SMA yaitu 38,9% dari

keseluruhan anggota kelompok.

Page 54: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46  

3. Pekerjaan

Karakteristik responden kelompok eksperimen dan kontrol

berdasarkan pekerjaan pada dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini:

25,0%

30,0%

25,0%

10,0% 10,0%

44,4%

33,3%

5,6%

11,1%

5,6%

0

2

4

6

8

10

IRT Swasta Buruh Pedagang Guru

Frek

uens

i

Pekerjaan

Eksperimen Kontrol

Gambar 4.3 Grafik Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden pada kelompok eksperimen bekerja swasta yaitu 30,0% dari

keseluruhan kelompok. Sedangkan sebagian besar responden pada

kelompok kontrol adalah ibu rumah tangga yaitu 44,4% dari keseluruhan

anggota kelompok.

Page 55: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47  

4. Paritas

Karakteristik responden kelompok eksperimen dan kontrol

berdasarkan paritas pada dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini:

30,0%

35,0%

20,0%

15,0%

44,4%

22,2% 22,2%

11,1%

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4

Frek

uens

i

Paritas

Eksperimen Kontrol

Gambar 4.4 Grafik Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Paritas

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden pada kelompok eksperimen pernah melahirkan 2 kali yaitu

35,0% dari keseluruhan anggota kelompok. Sedangkan sebagian besar

responden pada kelompok kontrol baru pernah melahirkan 1 kali yaitu

44,4% dari keseluruhan anggota kelompok.

B. Praktik Menyusui Ibu Nifas

1. Praktik Menyusui Sebelum Dilakukan Konseling (pretest)

Pretest dilakukan sebelum diberikan konseling untuk mengetahui

kemampuan awal responden dalam praktik menyusui. Berikut ini

Page 56: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48  

merupakan gambaran hasil pretest baik pada kelompok eksperimen

maupun pada kelompok kontrol.

a. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen

Distribusi data skor pretest pada kelompok eksperimen dapat

ditunjukkan dengan histogram berikut ini:

Gambar 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Pretest Praktik Menyusui Pada Kelompok Eksperimen

Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa rata-rata skor

pretest kelompok eksperimen adalah sebesar 11,05 dengan standar

deviasi sebesar 1,538. Skor terendah adalah sebesar 6 sedangkan skor

tertinggi adalah sebesar 13. Skor yang paling banyak dimiliki

responden adalah sebesar 11.

Page 57: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49  

b. Hasil Pretest Kelompok Kontrol

Distribusi data skor pretest pada kelompok kontrol dapat

ditunjukkan dengan histogram berikut ini:

Gambar 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Pretest Praktik Menyusui Pada Kelompok Kontrol

Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa rata-rata skor

pretest kelompok kontrol adalah sebesar 10,61 dengan standar deviasi

sebesar 1,092. Skor terendah adalah sebesar 9 sedangkan skor tertinggi

adalah sebesar 12. Skor yang paling banyak dimiliki responden adalah

sebesar 10.

2. Praktik Menyusui Sesudah Dilakukan Konseling (posttest)

Untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling terhadap praktik

menyusui maka dilakukan posttest setelah konseling. Berikut ini

Page 58: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50  

merupakan gambaran hasil posttest baik pada kelompok eksperimen

maupun pada kelompok kontrol.

a. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen

Distribusi data skor posttest pada kelompok eksperimen dapat

ditunjukkan dengan histogram berikut ini:

Gambar 4.7 Distribusi Frekuensi Skor Posttest Praktik Menyusui Pada Kelompok Eksperimen

Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa rata-rata skor

postest kelompok eksperimen adalah sebesar 12,95 dengan standar

deviasi sebesar 1,276. Skor terendah adalah sebesar 11 sedangkan skor

tertinggi adalah sebesar 15. Skor yang paling banyak dimiliki

responden adalah sebesar 12.

Page 59: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51  

b. Hasil Posttest Kelompok Kontrol

Distribusi data skor posttest pada kelompok kontrol dapat

ditunjukkan dengan histogram berikut ini:

Gambar 4.8 Distribusi Frekuensi Skor Posttest Praktik Menyusui Pada Kelompok Kontrol

Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa rata-rata skor

postest kelompok kontrol adalah sebesar 10,83 dengan standar deviasi

sebesar 1,043. Skor terendah adalah sebesar 9 sedangkan skor tertinggi

adalah sebesar 12. Skor yang paling banyak dimiliki responden adalah

sebesar 10.

Page 60: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52  

C. Analisis Pengaruh Pemberian Konseling Terhadap Praktik Menyusui

pada Ibu Nifas

1. Pengujian Prasyarat Analisis

Analisa data dengan menggunakan uji T-Test memiliki prasyarat

dalam statistik parametrik yaitu data terdistribusi normal. Oleh karena itu

perlu dilakukan uji normalitas data baik pretest maupun posttest. Dalam

penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan metode one sample

kolmogorov-smirnov test.

a. Kelompok eksperimen

Tabel 4.1 Uji Normalitas Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

Skor Z P

Pretest Posttest

1,284 0,991

0,074 0,279

Sumber: Data primer 2011

Uji normalitas skor pretest menghasilkan nilai uji statistik z

sebesar 1,284 dengan signifikansi (p) sebesar 0,074. Uji normalitas

skor posttest menghasilkan nilai uji statistik z sebesar 0,991 dengan

signifikansi (p) sebesar 0,279. Kedua pengujian menghasilkan p > 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa skor pretest dan posttest kelompok

eksperimen berdistribusi normal.

Page 61: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53  

b. Kelompok Kontrol

Tabel 4.2 Uji Normalitas Skor Pretest dan Posttest pada Kelompok Kontrol

Skor Z P

Pretest Posttest

0,900 1,221

0,393 0,101

Sumber: Data Primer 2011 

Uji normalitas skor pretest menghasilkan nilai uji statistik z

sebesar 0,900 dengan signifikansi (p) sebesar 0,393. Uji normalitas

skor posttest menghasilkan nilai uji statistik z sebesar 1,221 dengan

signifikansi (p) sebesar 0,101. Kedua pengujian menghasilkan p > 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa skor pretest dan posttest kelompok

kontrol berdistribusi normal.

2. Analisis Data

Setelah prasyarat dalam statistika parametrik yaitu data

berdistribusi normal terpenuhi, maka data dapat dianalisis dengan

menggunakan independent t-test. Metode ini digunakan untuk

membandingkan selisih skor (posttest – pretest) antara kedua kelompok.

Berikut adalah hasil perhitungan uji t dengan mengasumsikan variansi

kedua kelompok sama (equal variances assumed).

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Independent Samples t test

Kelompok Mean Selisih Mean t df p Eksperimen

Kontrol 1,90 0,22 1,678 3,788 36 0,001

Sumber: Data Primer 2011

Page 62: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54  

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa rata-rata selisih skor

posttest dan pretest kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan

kelompok kontrol, sehingga memberikan selisih positif. Hal ini

menunjukkan bahwa peningkatan skor kelompok eksperimen lebih baik

dibandingkan kelompok kontrol. Uji statistik terhadap perbedaan tersebut

menghasilkan nilai thitung sebesar 3,788 dengan signifikansi (p) sebesar

0,001. Pengujian dilakukan dengan derajat bebas (df) sebesar 36 dan pada

taraf signifikansi sebesar 5% sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 2,028.

Apabila dibandingkan terlihat bahwa thitung > ttabel (3,788 > 2,028) atau p <

0,05 sehingga diputuskan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan

demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan skor praktik

menyusui yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol. Oleh karena peningkatan skor kelompok eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelompok kontrol maka dapat disimpulkan bahwa

pemberian konseling berpengaruh signifikan terhadap praktik menyusui.

Page 63: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55  

  

BAB V

PEMBAHASAN

A. Kendala Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan rencana, namun

banyak ibu-ibu nifas yang belum mengetahui cara menyusui yang benar.

Dibuktikan dengan diketemukannya berbagai kendala, diantaranya pada

saat posisi mulut bayi belum masuk semua ke areola ibu. Namun, hal

tersebut sudah diminimalisir penulis dengan melakukan konseling

menggunakan metode ceramah dan diskusi menggunakan media leaflet.

B. Karakteristik Responden

Peneliti mengendalikan beberapa faktor luar yang dapat

mempengaruhi pengetahuan responden, diantaranya adalah faktor umur,

pendidikan, dan pengalaman responden sehingga pengetahuan yang

didapat benar-benar merupakan hasil dari konseling cara menyusui yang

diberikan peneliti. Faktor-faktor yang dapat dikendalikan tersebut dapat

dinilai karakteristiknya sebagaimana dibahas dibawah ini.

Hasil penelitian ini didapatkan hasil kelompok usia terbanyak baik

pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, berada pada ibu

dengan rentang usia antara 21 sampai dengan 35 tahun. Bertambahnya usia

seseorang, memberikan konsekuensi berupa terjadinya perubahan pada

aspek fisik dan psikologis sehingga taraf berfikir seseorang yang semakin

matang dan dewasa. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola

55

Page 64: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56  

  

pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya

semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif

dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan

persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain

itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan waktu untuk

membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan

verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini (Mubarak

2007; Sunaryo 2005).

Berdasarkan distribusi jenjang pendidikan terakhir responden dari

kelompok eksperimen maupun kontrol, didapatkan hasil, mayoritas

responden berpendidikan terakhir SMA (Sekolah Menengah Atas).

Tingkat pendidikan responden merupakan salah satu faktor penting yang

dapat mempengaruhi pengetahuan responden yang diteliti.

Semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin mudah pula

mereka menerima informasi. Perlu ditekankan bahwa seorang yang

berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal,

akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal, dalam hal ini

penyuluhan kesehatan juga dapat digolongkan dalam pendidikan non

formal. Penelitian Hartanti (2010) menyebutkan bahwa tingkat pendidikan

hanya memberikan kontribusi sebesar 15,5% dalam penambahan

Page 65: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57  

  

pengetahuan seseorang karena 84,5% nya dipengaruhi oleh faktor-faktor

yang lain (Mubarak 2007; Sunaryo 2005).

Berdasarkan tingkat pekerjaan responden, didapatkan hasil bahwa

responden pada kelompok eksperimen bekerja swasta yaitu 30,0% dari

keseluruhan anggota kelompok. Sedangkan sebagian besar responden pada

kelompok kontrol adalah ibu rumah tangga yaitu 44,4% dari keseluruhan

anggota kelompok.

Pekerjaan berkaitan erat dengan status ekonomi, pada status

ekonomi dalam keluarga mempengaruhi daya beli keluarga dalam

memenuhi kebutuhan, semakin tinggi pendapatan keluarga akan lebih

mudah mendapatkan informasi tentang praktik menyusui misalkan

mengikuti seminar atau membeli buku tentang praktik menyusui dibanding

dengan status ekonomi rendah (Notoatmodjo, 2005). Pekerjaan merupakan

kegiatan utama yang dilakukan untuk mencari nafkah. Lingkungan

pekerjaan dapat digunakan sebagai sarana dalam mendapatkan informasi

yaitu dengan bertukar pikiran dengan teman- teman di lingkungan kerja.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kuncoroningrat yang dikutip oleh

Nursalam dan Pariani (2001) yaitu lingkungan adalah seluruh kondisi yang

ada disekitar manusia dan pengaruhnya dan dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

Berdasarkan tingkat paritas responden, didapatkan hasil, mayoritas

responden dari kelompok eksperimen pernah melahirkan 2 kali dan

kelompok kontrol baru pernah melahirkan 1 kali. Pengalaman adalah suatu

Page 66: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58  

  

kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan

lingkungannya dan dapat mempengaruhi pengetahuannya. Menurut teori

Piaget, pengalaman dapat mempengaruhi pengetahuan dengan cara

berinteraksi dengan informasi baru yang dalam hal ini diperoleh melalui

konseling cara menyusui. (Mubarak 2007; Santrock 2003).

C. Pengaruh Konseling Cara Menyusui Terhadap Praktik Menyusui

Yang Benar

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diketahui bahwa, Ho di

tolak, yaitu terdapat perbedaan tingkat pengetahuan mengenai praktik

menyusui yang benar setelah diberikan konseling dengan yang tidak

diberikan konseling.

Uji statistik dengan independen t-test pada selisih skor post test

dan pre test masing masing kelompok, menunjukkan bahwa ada perbedaan

yang bermakna antara tingkat praktik kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Hal ini sesuai dengan ceramah atau kuliah merupakan metode

belajar tradisional dimana bahan disajikan oleh konselor secara monologue

sehingga pembicaraan lebih bersifat satu arah. Peran konselor lebih

banyak dalam hal keaktifannya untuk memberikan materi konseling,

sementara peserta konseling atau klien mendengarkan dengan teliti serta

mempraktikkan pokok-pokok dari pernyataan yang dikemukakan oleh

konselor (Dharma, 2008).

Page 67: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59  

  

Menurut Heru (2008) metode ceramah memiliki beberapa

keterbatasan maka dalam penggunaannya metode ceramah dapat digabung

dengan metode-metode yang lain sehingga disebut sebagai metode

ceramah bervariasi. Metode ceramah bervariasi bisa digabungkan dengan

cara diskusi, demostrasi menggunakan media leaflet, poster, LCD dll.

Menurut Notoatmojo (2007), metode diskusi dalam konseling

digunakan sebagai peningkatan metode ceramah. Dimana dalam

memberikan informasi-informasi kesehatan tidak bersifat searah saja,

tetapi dua arah. Dengan demikian maka pengetahuan-pengetahuan

kesehatan sebagai dasar perilaku diperoleh secara mantap dan lebih

mendalam.

Menurut penelitian Tarigan (2010) konseling dengan metode

diskusi rata-rata peningkatan pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan

konseling dengan metode ceramah karena pada waktu berdiskusi peserta

konseling lebih berperan aktif dalam mengkonstruksi pengetahuannya

sendiri. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti berasumsi bahwa dengan

adanya penggabungan metode diskusi dan ceramah yang ditunjang dengan

media leaflet diharapkan hasil dari konseling lebih maksimal, karena

dengan diskusi dan ceramah yang ditunjang media leaflet bukan hanya

indra pendengaran saja yang digunakan responden untuk menerima

informasi baru melainkan juga indra penglihatan, disamping itu responden

juga berpartisipasi langsung dalam membentuk pengetahuannya sehingga

bukan hanya sebagai penerima pasif informasi saja. Hal tersebut kemudian

Page 68: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60  

  

dibuktikan dengan selisih hasil post test dan pre test antara kelompok

eksperimen dan kontrol yang mengalami perbedaan signifikan.

Berdasar uraian diatas dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini,

dimana konseling dengan metode ceramah dan diskusi yang ditunjang

media leaflet, berpengaruh terhadap perubahan tingkat praktik responden.

Sebagaimana tujuan dari suatu konseling adalah untuk tercapainya

perubahan perilaku dan terbentuknya perilaku sehat dimana salah satu

indikator perubahan perilaku tersebut dapat dinilai dari perubahan tingkat

pengetahuan (Fitriani, 2010).

Page 69: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61  

 

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan interpretasi hasil penelitian dan pembahasan “Pengaruh

konseling cara menyusui terhadap praktik menyusui yang benar di rumah

bersalin wilayah Surakarta“ dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Praktik menyusui bayi dari 38 responden rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen adalah sebesar 11,05 dan rata-rata skor pretest

kelompok kontrol 10,61.

2. Praktik menyusui bayi dari 38 responden rata-rata skor postest

kelompok eksperimen adalah sebesar 12,95 dan rata-rata skor postest

kelompok kontrol adalah sebesar 10,83.

3. Ada pengaruh konseling cara menyusui dengan praktik menyusui

yang benar dimana t hitung > t table (3,788 > 2,028) dan p = 0,000

(p<0,05). Dari penelitian pengaruh konseling cara menyusui terhadap

praktik menyusui yang benar di rumah bersalin wilayah Surakarta,

maka diperoleh kesimpulan bahwa, terdapat pengaruh positif

konseling terhadap praktik menyusui yang benar di Rumah Bersalin

Surakarta. Pengaruh positif tersebut karena peneliti menggunakan

metode konseling ceramah yang diikuti dengan diskusi dan media

leaflet yang diberikan sebagai media konseling, sehingga responden

tidak hanya pasif tetapi juga berperan aktif dalam mengonstruksi

61

Page 70: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62  

 

pengetahuannya sendiri. Hasil uji statistik, p value statistik uji-t

independen 0,001 (p<0,05), dan t hitung (3,788) > t tabel (2.028).

B. Saran

1. Bagi tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan khususnya bidan lebih aktif melakukan

kegiatan konseling khususnya dalam konseling cara menyusui

menggunakan metode ceramah dan diskusi dengan menggunakan

media leaflet sehingga kegiatan konseling dapat dilakukan secara

teratur untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai praktik

menyusui yang benar.

2. Bagi Institusi Kebidanan

Sebagai proses pembelajaran institusi kebidanan agar setiap

mahasiswa kebidanan dapat belajar memberikan konseling dengan

metode ceramah maupun diskusi dengan menggunakan media leaflet.

Page 71: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi VIII. PT Rineka Cipta: Jakarta. Hal. 128

Budiasih, 2008. Handbook Ibu Menyusui. Cetakan I. Hayati Qualita: Bandung

Hal. 20-27 Budiharja, 2011. Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia. Available at

http://www.rri.co.id/index.php/component/content/article/43-index-headline/4282-tingkat-pemberian-asi-ekslusif-di-indonesia-masih-rendah-. Akses 29 April 2011

Budiono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. UNS Press: Surakarta. Hal. 18-87 Depkes RI, 2010. Field Book: Metode dan Media Promosi Kesehatan. Jakarta:

Pusat Promosi Kesehatan. Hal. 9 Dharma, S., 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Depdiknas: Jakarta.

Hal.13-5 Ghozali., I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Universitas Diponegoro: Semarang. Hal. 56-64 Gunarsa, S. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Mulia Sejahtera Abadi: Jakarta.

Hal. 12-18 Hidayat, A.A. 2001. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Salemba Medika: Jakarta. Hal. 25-33 Heru. 2008. Metode Konseling dan Cara Penyampainnya. Cipta Raya: Makassar.

Hal. 43-46

Latipun. 2006. Psikologi Konseling. Universitas Muhammadiyah Malang: Malang. Hal 12-15

Mubarak. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas. Erlangga: Jakarta. Hal. 55-71 Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif di Bidang Kesehatan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Hal. 46-51

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

Hal. 24-29

Page 72: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

_. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta: Jakarta. Hal.

52-56 _. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta:

Jakarta. Hal. 52-65 Nursalam. 2003. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Universitas Sebelas Maret (UNS): Surakarta. Hal. 42-59

, 1996. Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-

ilmu Kesehatan. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Hal. 38-43 Proverawati A, Rahmawati E. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Nuha

Medika Jaya: Bantul. Hal. 5, 18, 42 Perinasia, 2004. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. EGC: Jakarta. Hal. 7-10 Purwanti, 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. EGC: Jakarta. Hal. 46-62 Roesli U. 2005. Mengenal Asi Eksklusif Cetakan ke III. Trubus Agriwidya:

Jakarta. Hal. 2-4 Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Prenada Media Group: Jakarta. Hal. 12-16 Saifuddin, 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternatal dan

Neonatal. Bina Pustaka: Jakarta. Hal: 23-34 Septalia, R.E. 2010. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Cipta Jaya: Bandung.

Hal 15-21 Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfa Beta:

Bandung. Hal. 118-201 Suliha, Herawati, Sumiati, 2002. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan.

EGC: Jakarta. Hal. 24-28 Suryoprajogo, N. 2009. Keajaiban Menyusui. Keyword Press: Jogjakarta. Hal. 21-

23, 48, 65 Tyastuti, S. 2008. Komunikasi dan Konseling dalam Pelayanan Kebidanan.

Fitramaya Press: Jogjakarta. Hal. 110-119

Page 73: PENGARUH KONSELING CARA MENYUSUI TERHADAP PRAKTIK MENYUSUI .../Pengaruh... · ... bengkak dan puting susu lecet yang menjadikan ibu enggan ... tentang hubungan pengetahuan ibu ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. EGC: Jakarta. Hal. 36-41

Walgito, B. 2004. Bimbingan dan Konseling. CV Andiana Raharja Offset:

Jogjakarta. Hal. 2-19 Yulifah, R. 2009. Komunikasi dan Konseling Pelayanan. Salemba Medika:

Jakarta. Hal. 82-105