pustaka unpad program corporate social...

16
1 PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM ON THE BASIS OF COMMUNITY DEVELOPMENT Enjang Pera Irawan Universitas Padjadjaran Program Magister Ilmu Komunikasi e-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) latar belakang dan motif program CSR, 2) mengetahui implementasi program CSR, 3) mengetahui respon dan partisipasi masyarakat terhadap program CSR yang dilaksanakan PT. PLN (Persero) DJBB. Teori yang digunakan adalah teori legitimasi, teori stakeholder, dan teori interaksi simbolik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang program CSR ini yaitu keprihatinan PT. PLN (Persero) DJBB terhadap isu planet, profit, dan people, kemudian motifnya sendiri yaitu motif kewajiban moral, izin operasi, ,reputasi, dan keberlanjutan. Implementasi program CSR ini melalui strategi kombinasi (mixed type), dimana PT. PLN (Persero) DJBB melibatkan masyarakat serta berbagai stakeholder dalam pelaksanaannya. Respon dan partisipasi masyarakat terhadap program CSR ini sangat positif, namun saat ini mengalami penurunan karena menurunnya intensitas komunikasi antara PT. PLN (Persero) DJBB, Pengelola Program, dan Masyarakat, minimnya media sosialisasi dan publikasi. Simpulannya yaitu program ini merupakan program yang dapat membangun kemandirian masyarakat dalam mengatasi, mengelola, dan memanfaatkan sumber daya alam disekitarnya. Kata Kunci: Corporate cocial responsibility (CSR)

Transcript of pustaka unpad program corporate social...

Page 1: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

1

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERBASIS

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM ON THE BASIS OF

COMMUNITY DEVELOPMENT

Enjang Pera IrawanUniversitas Padjadjaran

Program Magister Ilmu Komunikasie-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) latar belakang dan motif program CSR,2) mengetahui implementasi program CSR, 3) mengetahui respon dan partisipasimasyarakat terhadap program CSR yang dilaksanakan PT. PLN (Persero) DJBB.Teori yang digunakan adalah teori legitimasi, teori stakeholder, dan teori interaksisimbolik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus.Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang program CSR ini yaitukeprihatinan PT. PLN (Persero) DJBB terhadap isu planet, profit, dan people,kemudian motifnya sendiri yaitu motif kewajiban moral, izin operasi, ,reputasi, dankeberlanjutan. Implementasi program CSR ini melalui strategi kombinasi (mixedtype), dimana PT. PLN (Persero) DJBB melibatkan masyarakat serta berbagaistakeholder dalam pelaksanaannya. Respon dan partisipasi masyarakat terhadapprogram CSR ini sangat positif, namun saat ini mengalami penurunan karenamenurunnya intensitas komunikasi antara PT. PLN (Persero) DJBB, PengelolaProgram, dan Masyarakat, minimnya media sosialisasi dan publikasi. Simpulannyayaitu program ini merupakan program yang dapat membangun kemandirianmasyarakat dalam mengatasi, mengelola, dan memanfaatkan sumber daya alamdisekitarnya.

Kata Kunci: Corporate cocial responsibility (CSR)

Page 2: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

2

ABSTRACT

The research aims to investigate 1) the background and the motives of CSR program2) the implementation of CSR program 3) the people’s response and participationtowards the CSR program conducted by PT PLN (Persero) DJBB. The theory used isthe legitimacy theory, stakeholder theory, and symbolic interaction theory. Theresearch uses qualitative approach through a study case. The result of the researchshows that the backgorund of the CSR program is the company’s concern on planet,profit, and people issues, while the motives are moral obligation, operating license,reputation, and sustainability. The CSR program was implemented by applyingcombination strategy (mixed type) in which the PT PLN (Persero) DJBB involves thepeople and stakeholders in its execution. For the reason, in the strategy, the peopleand stakeholders’ participation holds such a siginificant role to the success of thisprogram. The people’s response and participation on this program is quite positive,yet is recently suffering from decline. The decline was caused by the decrease ofcommunication intensity among the PT PLN (Persero) DJBB, the program organizer,and the people, as well as the lack of socialization and publication media. It can beconcluded that this program could help the people cope with, manage, and take thebenefits of the natural resources around them.

Keywords: Corporate social responsibility (CSR)

Page 3: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

3

1. PENDAHULUAN

Implementasi progam corporate social responsibility (CSR) Kawasan Sehat

Mandiri Konsep Biomethagreen yang dilaksanakan PT. PLN (Persero) DJBB

merupakan komitmen terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Program CSR ini

berbasis pemberdayaan masyarakat, melalui program ini masyarakat dilibatkan dalam

mengatasi, mengelola, dan memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif.

Mengingat sampai saat ini PT. PLN (Persero) masih dominan menggunakan Bahan

Bakar Minyak (BBM) sebagai bahan baku dalam menghasilkan listrik, alhasil PT.

PLN (Persero) menghabiskan Rp 37 triliun. Demikian disampaikan oleh Anggota

Badan Anggaran (Banggar) Dolfi OFP dalam rapat dengan Kepala Badan Kebijakan

Fiskal, Dirjen Migas, Dirjen Kelistrikan, Dirut PT. PLN (Persero) dan Dirut

Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka program ini relevan untuk

dilaksanakan.

Progam ini berpijak pada prinsip triple bottom line yaitu menyentuh aspek

alam, manusia dan profit. Melalui program ini, secara tidak langsung PT. PLN

(Persero) telah membantu mentuntaskan permasalahan sosial, ekonomi, dan

lingkungan. Berbagai penelitian menunjukan bahwa CSR dan pengembangan

hubungan yang konstruktif dengan stakeholder turut menentukan kesuksesan

perusahaan dalam jangka panjang. Kecenderungan para pelanggan atau konsumen

hari ini yaitu lebih menyukai perusahaan yang memiliki rasa tanggung jawab sosial

yang tinggi, daripada perusahaan yang kurang memiliki tanggung jawab terhadap

1http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com Diakses pukul 12.45 wib, tanggal 26 juni 2012

Page 4: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

4

lingkungan dan masyarakat. Kemudian perusahaan yang tidak disukai akibat kegiatan

perusahaan yang melakukan eksploitasi secara berlebihan.

Banyak persepsi yang keliru dalam memandang CSR, dimana masih ada

pandangan bahwa CSR sebagai kosmetik perusahaan yang ditunjukan melalui

berbagai progam charity. Pada dasarnya CSR dapat dilakukan lebih dari charity,

seperti menciptakan program yang berbasis pemberdayaan masyarakat dalam

mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pada konteks ini, program CSR yang

dilaksanakan PT. PLN (Persero) DJBB dirancang untuk memberdayakan masyarakat

melalui pembinaan dalam mengatasi, mengelola dan memanfaatkan sampah menjadi

energi alternatif.

Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk

mengetahui latar belakang dan motif pelaksanaan program CSR, untuk mengetahui

implementasi program CSR, dan untuk mengetahui respon dan partisipasi masyarakat

terhadap program CSR PT. PLN (Persero) DJBB. Dengan demikian maka peneliti

tertarik untuk meneliti lebih dalam terkait Program Corporate Social Responsibility

Berbasis Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Kawasan Sehat Mandiri

Konsep Biomethagreen yang dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero) DJBB.

2. METODE PENELITIAN

Berdasarkan masalah serta tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yaitu

kulitatif dengan desain studi kasus. Mulyana (2010:201) studi kasus adalah uraian

Page 5: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

5

dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu

kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial.

Metode pengumpulan data yaitu: wawancara, observasi, dan studi

dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data,

display data, dan verifikasi (pengambilan kesimpulan). Penentuan sampel

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Narasumber yang dipilih dari PT. PLN (Persero) DJBB antara

lain: Kepala PKBL, Kepala Humas, dan Staf PKBL. Dari kalangan Masyarakat

Perum Griya Taman Lestari, Desa Gudang Tanjungsari yaitu empat orang. Penelitian

ini dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai pada bulan Januari hingga Mei 2013.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Latar Belakang dan Motif Program CSR

Latar belakang pelaksanaan program corporate social responsibility (CSR)

Berbasis Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Kawasan Sehat Mandiri

Konsep Biomethagreen ini yaitu keprihatinan PT. PLN (Persero) DJBB terhadap

masalah: 1) lingkungan (planet) yaitu mulai menipisnya cadangan energi berbahan

baku fosil dan mulai rusaknya lingkungan, 2) sumber daya manusia (people) yaitu

minimnya keterampilan dan kemampuan masyarakat dalam mengatasi, mengelola,

dan memanfaatkan sumber daya alam, dan 3) ekonomi (profit) yaitu perusahaan

memiliki kepedulian dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

Page 6: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

6

ingin meminimalisir subsidi listrik pemerintah. Melalui program CSR ini, PT. PLN

(Persero) DJBB berupaya berkontribusi dalam menghadapi masalah tersebut.

Jika dikaji secara teoritis, maka progam CSR yang dilaksanakan oleh PT.

PLN (Persero) DJBB mengandung prinsip triple bottom line yang berorientasi kepada

pembangunan berkelanjutan. John Elkington memandang bahwa inti dari CSR yaitu

pembangunan berkelanjutan, yang digambarkan sebagai triple bottom line sebagai

pertemuan tiga pilar pembangunan yaitu “orang, planet, dan keuntungan” yang

merupakan tujuan pembangunan (Rachman, Efendi dan Wicaksana, 2011:11-12).

Motif pelaksanaan program CSR ini yaitu kepatuhan kepada undang-undang

(izin operasi), bentuk tanggung jawab moral perusahaan dalam menjalankan bisnis

etis (kewajiban moral), menjaga reputasi perusahaan (reputasi) dan untuk

kelangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang (keberlanjutan). Hal ini

sejalan dengan pandangan Michael E. Porter (Rachman, Efendi dan Wicaksana,

2011:85-86) yang menyatakan ada empat motif yang menjadi dasar manajemen

melakukan CSR, yaitu sebagai berikut: kewajiban moral, keberlanjutan, izin operasi

dan reputasi.

Pada konteks ini, motif PT. PLN (Persero) DJBB dalam melaksanakan CSR

antara lain: 1) motif izin operasi yaitu menjalankan CSR merupakan bagian dari

komitmen dan bentuk ketaatan perusahaan dalam mematuhi peraturan perundang-

undangan yang mengikat dan wajib ditaati, 2) motif kewahiban moral yaitu

menjalankan CSR merupakan wujud moralitas perusahaan dalam menjalankan

bisnisnya secara etis, serta senantiasa memperhatikan kepentingan stakeholder

Page 7: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

7

khususnya masyarakat, 3) motif reputasi yaitu menjalankan CSR merupakan salah

satu strategi dalam memperkuat reputasi perusahaan sebagai perusahaan yang

profesional dan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap stakeholder

khususnya masyarakat, 4) motif keberlanjutan yaitu menjalankan CSR sebagai bagian

strategi dalam keberlanjutan aktivitas bisnis perusahaan, dimana keberlanjutan usaha

PT. PLN (Persero) DJBB bergantung pada tiga pilar utama: kinerja ekonomi (profit),

kinerja lingkungan (palnet) dan kinerja sosial (people).

3.2 Implementasi Program CSR

a. Tapah perencanaan program CSR

Implementasi program CSR terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan,

tahap implementasi dan tahap evaluasi. Program CSR yang dilaksanakan PT. PLN

(Persero) DJBB melalui tahap perencanaan yang meliputi: menyesuaikan program

dengan visi misi perusahaan, menetapkan tujuan, target, menyesuaikan dengan

kebijakan pimpinan, menetapkan strategi, menetapkan struktur organisasi pelaksana,

merancang program, menyiapkan SDM, pemetaan wilayah, alokasi dana,

merencanakan strategi implementasi dan merencanakan kegiatan evaluasi.

Perencanaan CSR didudukan sebagai acuan atau guide bagaimana

melaksanakan progam CSR agar sesuai dengan arah dan harapan perusahaan dan

masyarakat. Jika dilihat dari aspek teoritis, Wibisono (Hadi, 2011:123-148)

menyatakan bahwa perencanaan program menjadi penting karena dapat dijadikan

arah melaksanakan implementasi program. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan

Page 8: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

8

dalam perencanaan, antara lain: Perumusan visi misi perusahaan, menetapkan tujuan,

target, menyesuaikan dengan kebijakan pimpinan, menetapkan strategi, menetapkan

struktur organisasi pelaksana, merancang program, menyiapkan SDM, pemetaan

wilayah, alokasi dana, merencanakan strategi implementasi dan merencanakan

kegiatan evaluasi.

b. Tahap implementasi program CSR

Implementasi program CSR tidak dilaksanakan sendiri atau pun diserahkan

sepenuhnya kepada pihak lain. Implementasi progam CSR bekerja sama dan

melibatkan stakeholder terkait misalnya Yayasan Saung Kadeudeuh dan pemerintah

daerah. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, hal ini sangat mendorong

keberhasilan program menjadi lebih cepat. Selain itu, program ini sangat melibatkan

partisipasi masyarakat.

Secara teoritis berbagai strategi implementasi CSR antara lain: program

dengan sentralisasi (Self managing strategy), program dengan desentralisasi

(Outsourcing), dan kombinasi (Mixed Type) (Hadi, 2011:142-147). Dari ketiga

pendekatan pelaksanaan program CSR tersebut, PT. PLN (Persero) DJBB

menggunakan pendekatan kombinasi (mixed type). Tipe kombinasi sendiri yaitu

menggunakan pola memadukan antara sentralistik dan desentralistik, dimana pola ini

sangat cocok untuk program CSR berbasis pada pemberdayaan masyarakat

(community empowering), sehingga program ini syarat dengan partisipasi masyarakat.

Melalui pendekatan kombinasi (mixed type), perusahaan dapat menrancang

progam CSR sesuai dengan arahan dan keinginan mereka, kemudian untuk

Page 9: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

9

operasionalnya dapat melibatkan berbagai stakeholder yang terkait. Pelibatan

stakeholder untuk meringankan beban kerja perusahaan, juga berfungsi untuk

menstimulus stakeholder agar dapat terlibat dan mendukung progam CSR guna

terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan.

Bentuk kegiatan program CSR Program Kawasan Sehat Mandiri Konsep

Biomethagreen ini terbagi kedalam lima kegiatan antara lain: proses pemilahan

sampah, proses pengankutan/penyetoran sampah, proses pengolahan biomethagreen

dan penampungan di Bank sampah, proses pemanfaatan biogas, dan pemasaran

pupuk cair dan penjualan sampah anorganik.

Progam CSR ini memiliki manfaat bagi masyarakat dan PT. PLN (Persero)

DJBB. Manfaat yang paling dirasakan masyarakat yaitu: 1) budaya hidup sehat, 2)

kelestarian lingkungan menjadi terjaga, 3) membantu tingkat kesejahteraan

masyarakat, dan 4) meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat.

Secara teoritis setidaknya ada enam manfaat program CSR bagi perusahaan

(Susanto, 2009:14-15) yakni sebagai berikut: (1) mengurangi resiko dan tuduhan

terhadap perlakukan tidak pantas yang diterima perusahaan, (2) pelindung dan

membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis,

(3) keterlibatan dan kebanggaan karyawan, (4) mampu memperbaiki dan mempererat

hubungan antara perusahaan dengan stakeholder-nya, (5) meningkatkan penjualan,

(6) inisiatif-inisiatif lainnya, seperti inisiatif pajak dan berbagai perlakuan khusus

Page 10: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

10

lainnya. Hal ini perlu dipikirkan guna mendorong perusahaan agar lebih giat lagi

menjalankan tanggung jawab sosialnya.

Jika dilihat dari aspek teori maka manfaat yang diperoleh PT. PLN (Persero)

DJBB yaitu 1) melalui program CSR nya, maka PT. PLN (Persero) DJBB dapat

mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima

perusahaan, serta mendapat dukungan luas dari komunitas dan masyarakat, 2)

membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis,

seperti adanya pemberitaan mengenai kenaikan tarif dasar listrik, dan pemberitaan

mengenai inevisiensi dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan bahwa selama 2009-

2010, 3) keterlibatan dan kebanggaan karyawan, dimana karyawan PT. PLN (Persero)

DJBB menjadi bersemangat karna perusahaannya memiliki reputasi baik, 4) mampu

memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan stakeholdernya,

melalui progam CSR ini, PT. PLN (Persero) DJBB dapat berkomunikasi, dan

memberikan kontribusi kepada masyarakat, 5) meningkatkan kepercayaan dan

loyalitas konsumen terhadap PT. PLN (Persero), dan 6) mendorong PT. PLN

(Persero) DJBB untuk melakukan inisiatif-inisiatif lainnya dalam menjalankan

tanggung jawab sosialnya. Di lain pihak dapat meredam konflik sosial secara

structural dan ekonomi antara perusahaan dengan stakeholder yang ada.

Page 11: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

11

c. Tahap evaluasi program CSR

PT. PLN (Persero) DJBB senantiasa melakukan evaluasi dan pelaporan secara

berkala. Evaluasi yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) DJBB bertujuan untuk

memperoleh temuan terkait hambatan, memperoleh masukan perbaikan program yang

sedang dilaksanakan, memperoleh informasi pendukung pengambilan keputusan

apakah program CSR layak atau tidak untuk diteruskan, dan memperoleh

rekomendasi dan pelaporan terhadap yaitu pimpinan pusat. Evaluasi dan pelaporan

merupakan bagian dari upaya perbaikan program CSR di masa depan.

Hadi (2011:123-148) yang menyatakan evaluasi pelaksanaan tanggung jawab

sosial perusahaan dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan: evaluasi

pelaksanaan CSR dilakukan untuk: 1) memperoleh masukan guna perencanaan

program kegiatan, 2) memperoleh berbagai bahan pertimbangan dalam rangka

pengambilan keputusan layak atau tidak layaknya program CSR dilanjutkan, 3)

memperoleh masukan perbaikan program, 4) memperoleh masukan tentang hambatan

program yang sedang dilaksanakan, 5) memperoleh masukan untuk perbaikan, dan 6)

memperoleh rekomendasi dan pelaporan terhadap penyandang dana.

Program CSR PT. PLN (Persero) DJBB memiliki dua indikator keberhasilan

yaitu indikator internal dan indikator eksternal. Kriteria yang harus terpenuhi pada

indikator internal yaitu: 1) meningkatnya keharmonisan dan menurunkan potensi

konflik dengan masyarakat, 2) meningkatnya kepedulian masyarakat dalam menjaga

Page 12: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

12

aset-aset perusahaan sehingga tetap terpelihara, 3) aktivitas operasional menjadi

kondusif. Sedangkan kriteria indikator eksternal yaitu: 1) adanya peningkatan

kemandirian dan pemahaman pengelolaan lingkungan, 2) adanya peningkatan

kualitas lingkungan, 3) peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara garis besar indikator

keberhasilan baik internal maupun eksternal telah terpenuhi, namun ada hal yang

masih terlihat kurang yaitu tindak lanjut evaluasi (follow up). Cukup banyak

hambatan-hambatan yang telah terdeteksi seperti menurunnya partisipasi masyarakat

yang kurang cepat untuk di atasi, sehingga kemunduran program semakin terasa.

Sebaiknya hasil evaluasi PT. PLN (Persero) DJBB dan Pengelola Program dapat

menjadi acuan bersama untuk melakukan perbaikan. Misalnya saja masalah teknis

dilapangan seperti menurunnya kedisiplinan masyarakat, dan minimnya pengetahuan

masyarakat baru terhadap progam, maka langkah yang harus dirumuskan yaitu

strategi sosialisasi yang tepat dan terjadwal. Sudah saatnya pengelola program dan

PT. PLN (Persero) DJBB kembali mengintensifkan sosialisasi dan publikasi secara

massif ke seluruh lapisan masyarakat.

3.3 Respon dan Partisipasi Masyarakat terhadap Progam CSR

Respon dan partisipasi masyarakat sangat menentukan keberhasilan program

CSR, kususnya program yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Inisiatif

perusahaan saja tidak cukup, akan lebih baik jika di dukung oleh respon dan

parisipasi masyarakat secara penuh. Keberhasilan program CSR berbasis

Page 13: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

13

pemberdayaan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat. Kemudian menurut

Craig dan Mayo (Ardianto, 2011:92) partisipasi merupakan komponen penting dalam

pembangkitan kemandirian dan proses pemberdayaan. Prosesnya dilakukan secara

kumulatif sehingga semakin banyak keterampilan yang dimiliki seseorang, semakin

baik kemampuan berpartisipasi.

Mewujudkan kemandirian masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai

program atau kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat di dalamnya. Jadi

memang program ini bertujuan untuk memandirikan masyarakat melalui pelibatan

masyarakat dalam mengelola sampah secara tepat guna. Respon dan partisipasi

masyarakat terhadap progam CSR ini pada awalnya sangat tinggi, namun saat ini

mengalami penurunan. Respon masyarakat ditunjukan dengan sikap terbuka serta

mengikuti program memilah sampah organik dan anorganik yang kemudian disetor

kepada petugas pengangkut sampah. Memang saat ini tidak semua masyarakat

berpartisipasi untuk melakukan pemilahan.

Penurunan partisipasi masyarakat dalam program ini seharusnya dapat

diantisipasi melalui sosialisasi, pendekatan dan pendampingan secara rutin.

Mewujudkan kemandirian masyarakat tentu tidak diperoleh melalui waktu yang

instan, tetapi memerlukan kesabaran penyelenggara progam melelui pendampingan

konsisten. Hal ini sesuai dengan pendapat Rachman, Efendi dan Wicaksana

(2011:211) yang menyatakan bahwa terwujudnya kemandirian masyarakat

Page 14: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

14

memerlukan pendampingan yang intensif, bukan kucuran program yang berorientasi

pada penggelontoran poryek-proyek fisik.

Tingkat partisipasi dalam program CSR ini dapat dikategorikan menjadi tiga

yaitu: 1) partisipasi tinggi, yaitu masyarakat yang secara aktif menjadi pengelola

program, 2) partisipasi sedang, yaitu masyarakat yang hanya ikut memilah, mengirim,

dan memanfaatkan hasil sampah tanpa ikut terlibat dalam proses pengolahannya, 3)

partisipasi rendah, yaitu masyarakat yang tidak terlibat dalam memilah, mengirim,

dan memanfaatkan hasil dari pengolahan sampah (pasif). Hasil penelitian

menunjukan bahwa kategori partisipasi rendahlah yang lebih banyak pada saat ini.

4. SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik simpulan bahwa

progam corporate social responsibility (CSR) Kawasan Sehat Mandiri Konsep

Biomethagreen adalah progam pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi,

mengelola, dan memanfaatkan sampah secara mandiri melalui sistem pengelolaan

sampah organik dengan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. Program ini

dilatarbelakangi oleh kesadaran dan kepedulian PT. PLN (Persero) DJBB terhadap

isu lingkungan (planet), isu sosial atau sumber daya manusia (people), dan isu

ekonomi (profit). Sedangkan motifnya yaitu motif kewajiban moral, motif

keberlanjutan, motif izin operasi dan motif reputasi. Implementasi program CSR ini

Page 15: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

15

melibatkan parisipasi stakeholder khususnya masyarakat. Respon dan partisipasi

masyarakat terhadap program CSR ini sangat baik, namuan saat ini sedang

mengalami penurunan. Hambatan progam CSR ini yaitu kesadaran dan kedisiplinan

memilah sampah masih belum massif, pertambahan jumlah penduduk yang tidak

diimbangi dengan intensitas sosialisasi dan pendampingan, dan minimnya forum-

forum dialog antara PT. PLN (Persero) DJBB, Pengelola Program Kawasan Sehat

Mandiri Konsep Biomethagreen, dengan Masyarakat.

4.2 Saran

Berdasarkan simpulan penelitian, maka peneliti menyarankan: 1) progam ini

tetap dilaksanakan, ditingkatkan, dan diperluas ke berbagai daerah. Untuk

meningkatkan keberhasilan program CSR ini, disarankan agar masyarakat Perumahan

Gria Taman Lestari (PGTL) Sumedang menjadi desa binaan, 2) meningkatkan

intensitas komunikasi dan sosialisasi antara PT. PLN (Persero) DJBB, Pengelola

Program, dengan Masyarakat, 3) meningkatkan publikasi melalui berbagai media, 4)

melakukan penelitian lanjutan, sehingga kualitas program dapat ditingkatkan.

Page 16: pustaka unpad program corporate social responsibilitypustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/...responsibility.pdf · Pertamina, di DPR-RI, Jakarta, Jumat (16/3/2012)1, maka

16

5. UCAPAN TERIMAKASIH

Rasa terimakasih penulis sampaikan kepada tim pembimbing yaitu Ibu Dr.

Yanti Setianti dan Ibu Prof. Dr. Hj. Mien Hidayat yang senantiasa memberikan

arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan artikel ilmiah ini. Tidak

lupa juga penulis ucapkan rasa terimakasih kepada para penelaah tesis yang telah

memberikan masukan, koreksi terhadap penulis, sehingga dapat memberikan banyak

wawasan dan pemahaman kepada penulis, kemudian dapat dituangkan kedalam tesis

dan artikel ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro & Dindin M. Machfudz. 2011. Efek Kedermawanan Pebisnis dan

CSR. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu

Mulyana, Deddy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Rachman, Efendi dan Wicaksana. 2011. Panduan Lengkap Perencanaan CSR.

Jakarta: Penebar Swadaya

Susanto, A.B. 2009. Reputation-Driven Corporate Social Responsibility Pendekatan

Strategic Management dalam CSR. Jakarta: Penerbit Erlangga.

SUMBER LAIN

http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com diakses pukul 12.45 wib, tanggal

26 juni 2012