Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaran - Pikiran...

2
o Senin 0 Selasa o Sabtu Pikiran Rakyat o RabuKamis o Jumat 2 3 G) 5 17 18 19 20 21 6 7 8 9 10 11 22 23 24 25 26 12 13 27 28 29 30 31 J OJim OPeb o Mar OApr OSep Okt 0 Nov 0 Des . OMei OJun OJul OAgs Kota dan Sungai B AGAIMANA warga dan pemerintah kota memperlakukan dan memosisikan sungai dapat di- ambil contoh dari Kota Ban- dung dengan Kali Cikapun- dungnya. Dalam buku Haryoto Kunto, Semerbak Bunga di Bandung Raya (Granesia, ,1986), di ta- hun 1950-an masih dapat di- saksikan Kali Cikapundung yang membelah Kota Bandung, berkelok-kelok dengan aliran air yang bersih bening, berarus agak deras, membelah lembah bijau yang ditanami cemara gu- nung dan pinus. Sebagian pen- duduk mandi dan mencuci pa- kaian di Kali Cikapundung, ter- utama mereka yang tinggal di dekat tepiannya. Ada' suatu kampung di pusat kota yang terletak di pinggiran Kali Cika- pundung bemama Pangumba- han, yang kata itu berasal dari bahasa Sunda, artinya tempat mencuci. Sampai kala itu Kota Bandung dan Kali Cikapun- dung bak dua sejoli tak ter- isahkanl p . Namun, tiga dasawarsa ke- mudian, KaliCikapundung mu- lai menyempit, dangkal, aimya berwarna kecokelatan, dan penuh sampah. Bantaran kali Tjikapoendoeng Vallei mulai di- jubeli permukiman tanpa hijau dedaunan. Marginalisasi fungsi Secara historis hampir seba- gian besar kota dibangun di pinggir sungai atau tepi pantai, pokoknya dekat dengan sumber air. Memang sungai memiliki beberapa kegunaan. Pertama, ekonomi, untuk mengairi lahan-lahan pertanian di sekitaran kota agar bisa di- olah intensif dan menghasilkan surplus; juga untuk konsumsi domestik, mencari dan meme- 'lihara ikan. Kedua, perhubung- an, dengan permukiman bera- da di sekitar sungai, hubungan dengan daerah lain untuk per- tukaran ekonomi dan aktivitas sosial menjadi lebih mudah. Ketiga, keperluan domestik, un- tuk mandi dan mencuci ragam 1(lIplng Humas Unpad 2012 peralatan rumah tangga, Keem- pat, rekreasi, di hari-hari libur sebagian warga bisa melepas penat dengan duduk-duduk atau berjalan-jalan di tepiannya atau memakai rakit atau perahu kecil melayarinya. Kelima, es- . tetika, pemerintah kota atau se- bagian warga dapat memba- ngun taman-taman di tepian- nya atau jembatan-jembatan yang artistik,. sehingga kota menjadi indah dan asri. Sungai Cikapundung tam-. paknya memenuhi fungsi-fung- si itu, kecuali untuk perhubung- an, karena tidak begitu lebar serta berbatu-batu dan berarus deras. Namun, sekitar tiga .dekade kemudian, keadaan Kali Cika- pundung berubah banyak. Di bagian tengah yang melewati Kota Bandung bantarannya di- penuhi "permukiman liar". Pa- ra pemukim yang sebagian be- sar datang dari desa-desa atau kota-kota kecil di Jawa Barat datang ke Kota Bandung untuk mencari peluang usaha dan ke- sempatan kerja. Mungkin kare- na tingkat pendidikan mereka relatif rendah, jaringan sosial yang terbatas, dan.pastinya ku- rang modal, lapangan kerja yang dapat mereka masuki bu- kan yang formal dan berupah tinggi. Dengan sendirinya, un- tuk pemenuhan permukiman pun mereka terpaksa mendu-

Transcript of Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaran - Pikiran...

  • o Senin 0 Selasa o SabtuPikiran Rakyat

    o RabuKamis o Jumat2 3 G) 5

    17 18 19 20 216 7 8 9 10 11

    22 23 24 25 2612 1327 28 29 30 31

    J OJim OPeb oMar OApr OSep Okt 0Nov 0Des .OMei OJun OJul OAgs

    Kota dan Sungai

    BAGAIMANA wargadan pemerintah kotamemperlakukan danmemosisikan sungai dapat di-ambil contoh dari Kota Ban-dung dengan Kali Cikapun-dungnya.

    Dalam buku Haryoto Kunto,Semerbak Bunga di BandungRaya (Granesia, ,1986), di ta-hun 1950-an masih dapat di-saksikan Kali Cikapundungyang membelah Kota Bandung,berkelok-kelok dengan aliranair yang bersih bening, berarusagak deras, membelah lembahbijau yang ditanami cemara gu-nung dan pinus. Sebagian pen-duduk mandi dan mencuci pa-kaian di Kali Cikapundung, ter-utama mereka yang tinggal didekat tepiannya. Ada' suatukampung di pusat kota yangterletak di pinggiran Kali Cika-pundung bemama Pangumba-han, yang kata itu berasal daribahasa Sunda, artinya tempatmencuci. Sampai kala itu KotaBandung dan Kali Cikapun-dung bak dua sejoli tak ter-

    isahkanlp .Namun, tiga dasawarsa ke-

    mudian, KaliCikapundung mu-lai menyempit, dangkal, aimyaberwarna kecokelatan, danpenuh sampah. Bantaran kaliTjikapoendoeng Vallei mulai di-jubeli permukiman tanpa hijaudedaunan.

    Marginalisasi fungsiSecara historis hampir seba-

    gian besar kota dibangun dipinggir sungai atau tepi pantai,pokoknya dekat dengan sumberair. Memang sungai memilikibeberapa kegunaan.

    Pertama, ekonomi, untukmengairi lahan-lahan pertaniandi sekitaran kota agar bisa di-olah intensif dan menghasilkansurplus; juga untuk konsumsidomestik, mencari dan meme-'lihara ikan. Kedua, perhubung-an, dengan permukiman bera-da di sekitar sungai, hubungandengan daerah lain untuk per-tukaran ekonomi dan aktivitassosial menjadi lebih mudah.Ketiga, keperluan domestik, un-tuk mandi dan mencuci ragam

    1(lIplng Humas Unpad 2012

    peralatan rumah tangga, Keem-pat, rekreasi, di hari-hari libursebagian warga bisa melepaspenat dengan duduk-dudukatau berjalan-jalan di tepiannyaatau memakai rakit atau perahukecil melayarinya. Kelima, es-

    . tetika, pemerintah kota atau se-bagian warga dapat memba-ngun taman-taman di tepian-nya atau jembatan-jembatanyang artistik,. sehingga kotamenjadi indah dan asri.

    Sungai Cikapundung tam-.paknya memenuhi fungsi-fung-si itu, kecuali untuk perhubung-an, karena tidak begitu lebarserta berbatu-batu dan berarusderas.

    Namun, sekitar tiga .dekadekemudian, keadaan Kali Cika-pundung berubah banyak. Dibagian tengah yang melewatiKota Bandung bantarannya di-penuhi "permukiman liar". Pa-ra pemukim yang sebagian be-sar datang dari desa-desa ataukota-kota kecil di Jawa Baratdatang ke Kota Bandung untukmencari peluang usaha dan ke-sempatan kerja. Mungkin kare-na tingkat pendidikan merekarelatif rendah, jaringan sosialyang terbatas, dan.pastinya ku-rang modal, lapangan kerjayang dapat mereka masuki bu-kan yang formal dan berupahtinggi. Dengan sendirinya, un-tuk pemenuhan permukimanpun mereka terpaksa mendu-

  • duki tanah-tanah kosong dipinggiran kali.Saat urbanisasi itu menun-

    jukkan gejala fenomenal, pe-merintah Kota Bandung tidakmemiliki program untuk meng-elolanya. "Pendudukan" di ban-taran Kali Cikapundung tidakdikontrol, malah seperti dibiar-kan. Tentunya dengan kian pa-datnya permukiman sementaratempat dan peralatan untukpembuangan sampah tidak ba-nyak tersedia, tak terhindarkanKali Cikapundung dipakai un-tuk membuang sampah danlimbah. Banyak penelitian me-nunjukkan kotoran yang men-cemari Kali Cikapundung sejakdua dekade lalu sebagian besarbersumber dari rumah tangga.Kini fungsi yang menonjol

    dari Kali Cikapundung hanyauntuk pembuangan Isampahdan limbah. Ini berarti wargaKota Bandung. telah memargi-nalisasikan Kali Cikapundung,sekadar untuk membuang ko-toran. SuoordinasiposisiPemerintah Kota Bandung

    sepertinya tutup mata atas per-lakuan marginalisasi warga ko-ta atas Kali Cikapundung terse-but Mungkin, itu karena peme-rintah kota sendiri menem-patkan sungai pada posisi sub-ordinasi, bukan prioritas untukditata. Pemerintah kiranya me-lihat sungai kurang memiliki

    nilai ekonomi untuk peneri-maan PAD (Pendapatan AsliDaerah), malah dilihat sebagaibeban, karena pengelolaannyaserta untuk membangun danmemelihara fungsi rekreasi danestetikanya dianggap memer-lukan biaya besar.Kalaupun sewaktu-waktii pe-

    merintah bertindak, karena su-ngai itu telah menimbulkanmasalah, misalnya menjadisumber penyakit atau.menda-tangkan banjir. Tindakan se-perti itu sifatnya t~mpOr.~rdandarurat, tindakan ~ifoda-hal secara ekologis Mrlakuanuntuk Daerah Aliran 'Sungai,apalagi di daerah perkotaan,perlu pro'gram'~~~dan berkelanjutan. ;.. (Tampaknya sungai-sungai

    yang melewati kota-kotabesardi Indonesia; seperti Jakiuta, 'Surabaya, Semarang, Medan,menghadapi kasus dan isu.yanghampir sama d~ngan-;y: di-alami Kali CikapunduitWBila warga -dan pemerintah

    kota masih nnemperlakjikandan menempatkan sungai'seca-ra marginal dan subordinasi,pasti kondisinya akan semakintercemar dan mendatangkanbencana Agar sungai dapat ber-guna "positif', terutama untukfungsi ekologis, rekreasi, dan eg-tetika kota, hilangkan perla,lruanmarginalisasi dan penempatansubordinasinya!***