PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN … II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ... Tabel 3.9 Realisasi OH...
Transcript of PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN … II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ... Tabel 3.9 Realisasi OH...
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP
LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP
TAHUN 2014
LAPORAN NOMOR : LP-014/LB/2015
TANGGAL : 16 JANUARI 2015
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 i
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Lapkin) Puslitbangwas
tahun 2014 sebagai bentuk akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada Puslitbangwas atas penggunaan anggaran. Lapkin
Puslitbangwas juga berfungsi sebagai media evaluasi baik secara mandiri
maupun oleh pimpinan BPKP.
Tahun 2014 merupakan tahun kelima atau terakhir realisasi Renstra
Puslitbangwas BPKP 2010-2014. Sesuai dengan ketentuan yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, maka penyusunan Lapkin Puslitbangwas 2014 juga memuat
lampiran perkembangan target, sasaran dan capaian IKU dari 2010 sampai
dengan 2014.
Target indikator outcome berdasarkan penetapan kinerja (Tapkin) Tahun 2014
adalah 80,00%, sedangkan realisasinya 68,91% dengan rata-rata capaian
kinerja 86,14% atau termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Realisasi tahun
2014 turun sebesar 0,75 dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 69,66%,
dan rata-rata capaian kinerja tahun 2014 turun sebesar 2,04% dibandingkan
tahun 2013 sebesar 88,18%.
Capaian kinerja tahun 2014 tersebut dapat dibagi ke dalam dua kelompok,
yaitu capaian kinerja utama penelitian dan pengembangan (litbang)
sebanyak empat sasaran dan capaian kinerja pendukung litbang sebanyak
satu sasaran sebagaimana disajikan pada Tabel 1.
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 ii
Tabel 1 Capaian Kinerja Outcome
NO
INDIKATOR HASIL PROGRAM CAPAIAN INDIKATOR
HASIL URAIAN SATUAN TARGET REALISASI
1. Pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden
% 80 67,71 84,64
2. Pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan
% 80 72,13 90,16
3. Pemanfaatan hasil litbang untuk pengembangan SPIP
% 90 70,60 78,44
4. Pemanfaatan hasil pengembangan tentang akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
% 80 68,70 85,88
5. SDM Puslitbangwas yang profesional dan inovatif % 70 65,40 93,43
Rata-rata % 80 68,91 86,14
Tabel 1. menunjukkan bahwa capaian kinerja dari tiga sasaran kegiatan
utama litbang masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Capaian kinerja
tersebut masih di bawah kategori “Memuaskan” karena berdasarkan hasil
evaluasi yang dilakukan oleh Puslitbangwas sendiri mengenai pemanfaatan
hasil litbang oleh pengguna menunjukkan bahwa pemanfaatan hasil litbang
masih belum optimal.
Beberapa penyebab tidak optimalnya pemanfaatan hasil litbang oleh
pengguna antara lain:
1. Beberapa hasil penelitian mengenai topik litbang masih memerlukan
pengembangan lebih lanjut (belum langsung siap pakai oleh pengguna);
2. Topik litbang belum sesuai dengan kebutuhan pengguna;
3. Di lingkungan BPKP secara umum belum diterapkan perlunya
pengambilan kebijakan atau keputusan oleh pimpinan berdasarkan pada
kajian akademik;
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 iii
4. Pengguna sudah melaksanakan sendiri kegiatan litbang.
Seluruh capaian kinerja utama dan kinerja pendukung Puslitbangwas BPKP
dihasilkan dengan dukungan dana dan sumber daya manusia sebagai
berikut:
1. Realisasi penggunaan dana adalah sebesar Rp 8.651.199.394,00,00 atau
94,90% dari anggaran setelah penghematan sebesar Rp 9.109.573.000,00.
2. Realisasi pemanfaatan SDM adalah sebesar 9.211 OH atau 100,7% dari
rencana sebanyak 9.148 OH.
Berdasarkan lapkin Puslitbangwas Tahun 2014 terdapat beberapa hal
penting yang perlu dilakukan pembenahan pada masa yang akan datang
antara lain:
1. Perlu strategi yang tepat untuk melakukan sosialisasi hasil litbang, antara
lain dengan lebih sering melakukan ekspose yang efektif kepada
pimpinan BPKP dan para pengguna lainnya, serta publikasi hasil-hasil
litbang secara lebih efektif.
2. Perlu melakukan penajaman topik litbang agar lebih sesuai dengan
kebutuhan para pengguna/ stakeholders-nya.
3. Meningkatkan pemanfaatan hasil-hasil litbang dengan menuangkannya
ke dalam bentuk pedoman/Peraturan Kepala BPKP untuk
mengoptimalkan implementasi hasil-hasil litbang terebut
4. Perlu merumuskan strategi yang tepat dalam mengoptimalkan kinerja
SDM Puslitbangwas agar tercapai hasil penelitian dan pengembangan
yang lebih berkualitas dan lebih optimal.
5. Perlu pembinaan sumber daya manusia.
Dalam rangka memelihara dan meningkatkan keahlian SDM-nya,
Puslitbangwas BPKP bekerja sama dengan Pusdiklatwas BPKP untuk
melaksanakan diklat kompetensi peneliti dan mendatangkan narasumber
dari instansi terkait seperti LIPI dan BPS.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 iv
6. Penerapan sistem manajemen mutu.
Komitmen seluruh pegawai Puslitbangwas BPKP terhadap penataan
proses bisnis melalui penerapan sistem manajemen mutu, telah
ditunjukkan dengan berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun
2013. Hasil audit pada tahun 2014, TUV Nord merekomendasikan
perpanjangan sertifikat ISO 9001:2008 tersebut. Dengan upaya ini
diharapkan seluruh pegawai Puslitbangwas BPKP akan selalu memiliki
paradigma yang berorientasi kepada pencapaian kualitas terbaik dari
setiap tugas dan kegiatan yang dilaksanakan yang pada akhirnya dapat
memberikan kontribusi yang nyata terhadap capaian kinerja BPKP.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 v
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah dan
salah satu komponen dari prinsip “Good Governance“ sebagai persyaratan
bagi setiap instansi dalam upaya mewujudkan visi dan misi organisasi.
Sejalan dengan itu, penyusunan Lapkin Puslitbangwas BPKP tahun 2014
dimaksudkan untuk melaporkan secara transparan penggunaan seluruh
sumber daya yang menjadi kewenangan Kepala Puslitbangwas BPKP kepada
semua pihak yang berkepentingan. Sumber daya tersebut meliputi
keseluruhan anggaran keuangan, waktu, dan tenaga/SDM yang digunakan
dalam memenuhi pelaksanaan tugas-tugas pokok Puslitbangwas BPKP yang
harus dipertanggungjawabkan kepada Kepala BPKP dan stakeholders lainnya.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (sebelumnya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pengawasan BPKP, selanjutnya disebut Lapkin, telah
mengikuti ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tanggal
20 November 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Lapkin Puslitbangwas BPKP mencakup rencana dan realisasi
pelaksanaan tugas maupun fungsi yang dilaksanakan Puslitbangwas BPKP
dalam tahun 2014. Selain itu, Lapkin Puslitbangwas BPKP ini juga mencakup
pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan yang sebelumnya tidak
direncanakan oleh Puslitbangwas BPKP pada tahun 2014.
Jakarta, 16 Januari 2015 Kepala Pusat,
Riyani Budiastuti
NIP 19580422 198403 2 001
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 vi
RINGKASAN EKSEKUTIF....................................................................... i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. viii
DAFTAR GRAFIK .................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi ……………….. 1
B. Aspek Strategis Organisasi ………………………………… 1
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ……………….. 4
D. Struktur Organisasi ………………………………………… 5
E. Sistematika Penyajian ……………………………………… 6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
A. Rencana Strategis 2010-2014 ……………………………... 8
1. Pernyataan Visi ………………………………………….. 8
2. Pernyataan Misi ………………………………………….. 11
3. Tujuan Strategis ………………………………………….. 15
4. Sasaran Strategis ………………………………………... 16
5. Indikator Kinerja Utama ………………………………… 17
6. Program dan Kegiatan ………………………………… 19
B. Perjanjian Kinerja 2014 ……………………………………… 22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja ……………………………………………… 25
B. Analisis Capaian Kinerja ……………………………………. 31
BAB IV PENUTUP
A. Akuntabilitas Kinerja Puslitbangwas BPKP........................ 73
B. Strategi Peningkatan Kinerja ………………………………. 74
DAFTAR ISI
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 vii
No. Tabel Nama Tabel Hal
Tabel 1 Capaian Kinerja Outcome........................................ ii
Tabel 1.1 Daftar Pegawai Puslitbangwas BPKP Tahun 2014... 6
Tabel 2.1 Sasaran Puslitbangwas BPKP 2014......................... 16
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Puslitbangwas.................... 17
Tabel 2.3 Perhitungan Pemanfaatan Hasil Litbang.................. 18
Tabel 2.4 Target Kinerja Puslitbangwas Tahun 2014............... 23
Tabel 3.1 Katagorisasi Pencapaian Kinerja.............................. 26
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama.............................. 26
Tabel 3.3 Capaian Keberhasilan Program............................... 28
Tabel 3.4 Capaian Kinerja Outcome Hasil Litbang yang
Mendukung Peningkatan Kualitas BPKP sebagai
Auditor Presiden.......................................................
29
Tabel 3.5 Capaian Kinerja Outcome Hasil Litbang yang
Mendukung Pengembangan SPIP dan
Akuntabilitas Keuangan Negara...............................
29
Tabel 3.6 Capaian Kinerja Pendukung Litbang........................ 31
Tabel 3.7 Realisasi OH dan Biaya Litbang Sasaran 1.1.1........ 34
Tabel 3.8 Realisasi OH dan Biaya Litbang Sasaran 1.1.2........ 41
Tabel 3.9 Realisasi OH dan Biaya Litbang Sasaran 1.2.1........ 44
Tabel 3.10 Realisasi OH dan Biaya Litbang Sasaran 1.2.2........ 51
Tabel 3.11 Realisasi OH dan Biaya Litbang Sasaran 1.3.1........ 55
Tabel 3.12 Kegiatan Program Pelatihan Mandiri (PPM)............. 61
Tabel 3.13 Daftar Seminar/Workshop/Studi banding................. 63
Tabel 3.14 Datar Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan................ 63
Tabel 3.15 Realisasi Belanja Tahun 2014.................................. 68
Tabel 3.16 Daftar Pegawai Berdasarkan Golongan................... 68
Tabel 3.17 Daftar Pegawai Berdasarkan Jabatan...................... 69
Tabel 3.18 Daftar pegawai Berdasarkan Pendidikan.................. 70
Tabel 3.19 Daftar Peralatan Pengolahan Data........................... 71
Tabel 3.20 Daftar Realisasi Belanja Modal................................. 72
DAFTAR TABEL
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 viii
No. Gambar Nama Gambar Hal
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Puslitbangwas BPKP Tahun
2014 .............................................................................
5
Gambar 1.2 Sistematika Penyajian LapKin Puslitbangwas
BPKP Tahun 2014 .....................................................
7
DAFTAR GAMBAR
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 ix
No. Grafik Nama Grafik Hal
Grafik 1 Target dan Realisasi Sasaran 1.1.1 Tahun 2010 sd.
2014..........................................................................
34
Grafik 2 Capaian Sasaran 1.1.1 Tahun 2010 sd. 2014............ 35
Grafik 3 Target dan Realisasi Sasaran 1.1.2 Tahun 2010 sd.
2014..........................................................................
42
Grafik 4 Capaian Sasaran 1.1.2 Tahun 2010 sd. 2014............ 43
Grafik 5 Target dan Realisasi Sasaran 1.2.1 Tahun 2010 sd.
2014..........................................................................
45
Grafik 6 Capaian Sasaran 1.2.1 Tahun 2010 sd. 2014............ 46
Grafik 7 Target dan Realisasi Sasaran 1.2.2 Tahun 2010 sd.
2014..........................................................................
52
Grafik 8 Capaian Sasaran 1.2.2 Tahun 2010 sd. 2014............ 53
Grafik 9 Target dan Realisasi Sasaran 1.3.1 Tahun 2010 sd.
2014..........................................................................
66
Grafik 10 Capaian Sasaran 1.3.1 Tahun 2010 sd. 2014............ 67
DAFTAR GRAFIK
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 x
No. Lampiran Nama Lampiran
Lampiran 1 Penetapan Kinerja Tingkat Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga
Lampiran 2 Realisasi Outcome Per 31 Desember 2014
Lampiran 3 Perkembangan Target, Realisasi, dan Capaian IKU
dari Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2014
Puslitbangwas BPKP
DAFTAR LAMPIRAN
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 1
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan (Puslitbangwas) merupakan
salah satu Unit Eselon II Mandiri dengan tugas utama membantu pimpinan
BPKP dalam kegiatan penelitian dan pengembangan pengawasan dalam
rangka mendukung tugas-tugas BPKP. Tugas utama BPKP adalah membantu
Presiden mengawasi pengelolaan keuangan negara dan pembangunan agar
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Nomor KEP-06.00.00-080/K/2001 Tanggal 20
Februari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKP, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pengawasan (Puslitbangwas) BPKP bertugas untuk
menyelenggarakan, membina, dan mengoordinasikan kegiatan penelitian
dan pengembangan pengawasan. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut
di atas, Puslitbangwas BPKP berfungsi menyelenggarakan:
1. Analisis kebutuhan dan penyusunan program penelitian dan
pengembangan;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan;
3. Pelaksanaan kerja sama penelitian dan pengembangan;
4. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan serta hasil penelitian
dan pengembangan;
5. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan urusan rumah tangga.
B. Aspek Strategis Organisasi
Renstra Puslitbangwas Tahun 2010 – 2014 telah diselaraskan dengan tugas
BPKP sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan
tertentu, pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), dan percepatan peningkatan kualitas akuntabilitas
keuangan negara.
PENDAHULUAN BAB
I
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 2
Faktor penentu keberhasilan (key success factors) pencapaian kinerja
Puslitbangwas BPKP adalah komitmen pimpinan BPKP, pengguna hasil
litbang, dan faktor pendukung internal, dengan uraian sebagai berikut:
1. Komitmen Pimpinan BPKP
Manajemen Puslitbangwas BPKP mempunyai komitmen yang tinggi
untuk mewujudkan suasana kondusif dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi kegiatan di Puslitbangwas BPKP. Dengan suasana tersebut
diharapkan diperoleh hasil penelitian dan pengembangan (litbang)
yang berkualitas, berorientasi pada pengguna, dan dapat menjadi
acuan bagi pimpinan BPKP dalam membuat kebijakan.
Komitmen pimpinan BPKP tercermin dari perhatian terhadap penetapan
topik-topik litbang dan penekanan terhadap pemanfaatan hasil
penelitian oleh unit kerja di lingkungan BPKP. Puslitbangwas harus
terdepan dalam memperkuat peran BPKP sebagai pengawas intern
pemerintah. Jeli melihat permasalahan dan solusi yang dibutuhkan
bidang teknis dalam rangka melaksanakan tugas pengawas intern
akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu, pembinaan
penyelenggaraan SPIP, dan percepatan peningkatan kualitas
akuntabilitas keuangan negara
2. Pengguna Hasil Litbang
Pengguna hasil litbang merupakan faktor kunci bagi kelangsungan tugas
dan fungsi Puslitbangwas BPKP. Pengguna terdiri atas Pimpinan BPKP,
unit kerja intern BPKP, dan instansi pemerintah di luar BPKP.
3. Faktor Pendukung Internal
a. Penataan Kembali Perencanaan dan Program Litbang
Kegiatan litbang secara umum diatur berdasarkan pedoman
penelitian dan pengembangan Puslitbangwas BPKP. Pedoman ini
telah beberapa kali berubah terakhir diatur berdasarkan LHT-
304/LB/2010 tanggal 3 Mei 2010.
Program litbang diselaraskan dengan kebutuhan dan tuntutan
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 3
lingkungan, dengan prioritas untuk memenuhi kebutuhan intern
BPKP. Tahap krusial adalah dalam merencanakan topik-topik
litbang yang akan dilakukan kajian. Perencanaan topik litbang
dilakukan melalui seleksi ketat terhadap topik-topik yang diusulkan
pengguna di lingkungan BPKP. Seleksi dilakukan dengan
menggunakan kriteria tertentu yang dikembangkan Puslitbangwas
seperti keurgensian, aktual, kelayakan, kekhalayakan, strategis, dan
kontinuitas. Berdasarkan kriteria tersebut akan diperoleh daftar
prioritas topik yang akan dilakukan kajian pada tahun tertentu.
b. Sumber Daya Manusia (SDM)
Puslitbangwas BPKP dipimpin oleh seorang Kepala Pusat dan
dibantu oleh tiga orang pejabat eselon III, yaitu Kepala Bagian Tata
Usaha, Kepala Bidang Program dan Kerjasama, serta Kepala Bidang
Pemanfaatan dan Evaluasi.
Total SDM sebanyak 45 orang yang dikategorikan ke dalam tiga
yaitu 10 pejabat struktural, 24 Pejabat Fungsional Auditor
(PFA)/Peneliti, dan 11 Pegawai Tata Usaha. Sepuluh orang pejabat
struktural terdiri atas satu orang pendidikan setingkat S3, enam
orang setingkat S2, 2 orang S1 dan 1 orang D III. Kelompok peneliti
terdiri atas tiga belas orang yang memiliki pendidikan setingkat S2,
dan sepuluh orang setingkat S1, dan satu orang setingkat D3.
Adapun pegawai tata usaha terdiri atas dua orang dengan
pendidikan setingkat S1, dua orang setingkat D3, dan 7 orang
setingkat SLTA.
c. Sarana dan Prasarana
Fasilitas pengolahan data yang dimiliki oleh Puslitbangwas BPKP
untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan antara
lain terdiri atas 45 unit PC desktop, 16 unit laptop, dan 3 unit notebook
serta 26 unit printer, dengan akses internet dan berbagai software
pengolahan data. Selain komputer dan kemudahan akses ke internet,
Puslitbangwas BPKP juga memiliki seperangkat mesin pendukung
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 4
lainnya, seperti scanner, electric white board, mesin penghancur
kertas, dan mesin fotokopi.
Sebagai pusat penelitian dan pengembangan, buku dan literatur
lainnya merupakan kebutuhan yang sangat penting. Saat ini
Puslitbangwas memiliki perpustakaan yang dilengkapi dengan 2.116
judul buku (posisi per 31 Desember 2014).
Adapun mobilitas Puslitbangwas BPKP didukung dengan enam
kendaraan dinas berupa empat unit kendaraan roda empat dan dua
unit kendaraan roda dua.
d. Komitmen Bersama
Komitmen bersama merupakan salah satu kunci keberhasilan
Puslitbangwas. Dengan adanya komitmen tersebut diharapkan
dapat mendorong setiap pegawai untuk melaksanakan
kewajibannya secara lebih optimal sebagai kontribusi dalam
pencapaian tujuan dan misi organisasi yang telah ditetapkan. Selain
itu juga sudah menjadi komitmen bersama bahwa setiap pegawai
mempunyai hak yang sama untuk meningkatkan kompetensi
maupun pengetahuannya. Media yang disediakan adalah melalui
diklat, workshop, seminar, dan pengembangan pegawai mandiri
(PPM).
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi
Kegiatan utama Puslitbangwas BPKP adalah melakukan penelitian dan
pengembangan di bidang pengawasan. Kegiatan ini untuk melayani
kebutuhan stakeholders Puslitbangwas BPKP dalam bentuk jasa penelitian
pengawasan maupun pengembangan produk sebagai bahan pedoman.
Bahan pedoman ini dapat digunakan untuk membuat pedoman teknis
maupun petunjuk pelaksanaan (juklak) dalam melaksanakan kegiatan
pengawasan maupun menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Puslitbangwas telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang
bermanfaat bagi pengawasan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 5
maupun untuk pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah menurut PP 60 Tahun 2008. Selain kedua produk unggulan
tersebut Puslitbangwas juga telah menghasilkan produk untuk pembenahan
intern BPKP dalam kegiatan perencanaan dan pengelolaan hasil
pengawasan.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puslitbangwas BPKP serta personil yang menduduki
jabatan per 31 Desember 2014 adalah sebagaimana disajikan pada gambar di
bawah ini:
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi, Puslitbangwas BPKP didukung oleh
pegawai sebanyak 45 orang dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 1.1
berikut:
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 6
Tabel 1.1
Daftar Pegawai Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
Jabatan Jumlah (orang) %
Pejabat Struktural 10 22
Pejabat Fungsional Auditor 24 53
Pegawai Fungsional Umum 11 25
Jumlah 45 100
E. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja (Lapkin) Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 melaporkan
pencapaian kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014. Capaian kinerja tahun
2014 tersebut diukur dan dinilai berdasarkan Penetapan Kinerja (Tapkin)
2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Tapkin
merupakan penjabaran Renstra Puslitbangwas BPKP Tahun 2010 - 2014
Analisis atas capaian kinerja terhadap Rencana Kinerja (Renja) tahun 2014
memungkinkan diidentifikasinya sejumlah performance gap sebagai masukan
yang penting bagi perbaikan kinerja di masa datang. Renja Puslitbangwas
BPKP Tahun 2014 merupakan jabaran untuk mewujudkan sasaran yang
telah ditetapkan dalam Rencana Strategis 2010-2014. Indikator yang
ditetapkan dalam Renja Tahun 2014 menggambarkan satuan yang terukur
dan operasional sehingga dapat menggambarkan capaian kuantitatif setiap
sasaran.
Dengan pola pikir seperti ini, sistematika penyajian Laporan Kinerja
Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 digambarkan dalam Gambar 1.2 berikut,
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 7
Gambar 1.2 Sistematika Penyajian LapKin Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
PERJANJIAN KINERJA
BAB I
PENUTUP
RENSTRA 2010-2014
TAPKIN 2014
BAB II
PENDAHULUAN
AKUNTABILITAS KINERJA BAB III
BAB IV
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 8
Perencanaan Strategis (Renstra) Puslitbangwas BPKP 2010–2014 dilaksanakan
berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pengawasan BPKP Nomor: KEP-976/LB/2009 tanggal 29 Desember 2009.
Selanjutnya Renstra dijabarkan setiap tahunnya dalam bentuk perencanaan
kinerja.
A. Rencana Strategis 2010 – 2014
Penyusunan Renstra Puslitbangwas merupakan bagian dari penyusunan
Renstra BPKP dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Struktur Renstra Puslitbang Tahun 2010-2014 mengacu kepada Renstra
BPKP 2010-2014.
1. Pernyataan Visi
Rencana Strategis Puslitbangwas BPKP Tahun 2010-2014 yang disahkan
oleh Kepala Puslitbangwas BPKP berisi Visi sebagai berikut:
Makna visi Puslitbangwas BPKP tersebut terkandung dalam tiga kata
kunci, yaitu Pusat Penelitian dan Pengembangan, Pengawasan, dan
Tepercaya.
1) Pusat Penelitian dan Pengembangan
Puslitbangwas merupakan unit kerja pendukung BPKP yang tugas
dan fungsi utamanya di bidang penelitian dan pengembangan.
Wujud dukungan Puslitbangwas adalah sebagai pusat acuan dan
rujukan bagi pimpinan BPKP dalam pengambilan keputusan,
PERENCANAAN KINERJA BAB
II
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan Yang Tepercaya
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 9
kebijakan, dan penyusunan prosedur pelaksanaan tugas dan fungsi
BPKP. Selain bagi BPKP, hasil-hasil litbang juga diharapkan dapat
menjadi pusat rujukan bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) lainnya, mengingat tugas dan fungsi APIP saling terkait
dengan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh BPKP sebagai
Auditor Presiden, khususnya di bidang akuntabilitas keuangan
negara.
Lebih jauh lagi, hasil-hasil Puslitbangwas BPKP diharapkan menjadi
pusat referensi bagi kalangan yang lebih luas, yaitu jajaran
manajemen pemerintahan dan publik terkait lainnya, mengingat
fungsi pengawasan intern pemerintah memiliki cakupan yang sangat
luas, untuk menghasilkan nilai tambah bagi proses tata kelola
pemerintahan (governance), manajemen risiko, dan pengendalian
intern. Dengan menjadi pusat acuan dan rujukan nasional di bidang
pengawasan, hasil kajian Puslitbangwas BPKP dapat dimanfaatkan
oleh siapapun yang memerlukan referensi di bidang pengawasan.
2) Pengawasan
Fokus penelitian dan pengembangan Puslitbangwas BPKP adalah di
bidang pengawasan. Pengawasan yang dimaksud adalah
pengawasan intern, yaitu seluruh proses kegiatan audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dalam
mencapai tujuannya. Ruang lingkup pengawasan di atas meliputi
proses governance, manajemen risiko, dan pengendalian intern atas
pelaksanaan tugas dan fungsi K/L dan Pemda, khususnya terkait
dengan masalah-masalah makro, nasional, lintas sektoral, BUN, dan
tugas-tugas khusus dari Presiden, yang menjadi tugas dan fungsi
BPKP. Mengingat bidang tugas ini sangat luas, maka kegiatan
pengawasan BPKP difokuskan kepada pengawasan akuntabilitas
keuangan negara yang menyentuh kepentingan rakyat banyak,
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 10
terutama yang pro growth, pro job, dan pro poor. Selain itu, BPKP juga
memiliki tugas sebagai pembina SPIP di Indonesia.
Terkait dengan tugas tersebut, banyak konsep dan metode
pengawasan yang perlu dikaji dan dikembangkan guna mendukung
peran BPKP sebagai pengawas intern pemerintah menjadi lebih
efektif. Demikian pula halnya dalam rangka pelaksanaan tugas
BPKP sebagai pembina SPIP, Puslitbangwas perlu mengembangkan
metode penyelenggaraan dan pembinaan SPIP yang tepat guna dan
tepat sasaran, sehingga SPIP tidak berbalik menjadi sesuatu yang
kontraproduktif dan membebani pimpinan instansi pemerintah.
3) Terpercaya
Puslitbangwas BPKP sebagai “Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pengawasan Terpercaya”, mengandung arti bahwa hasil kerja
Puslitbangwas harus dapat diandalkan, berkualitas, dan bermanfaat
bagi kepentingan stakeholders. Kepercayaan tersebut timbul jika
Puslitbangwas didukung oleh staf dan peneliti kompeten, yang
senantiasa melaksanakan kegiatan berdasarkan kaidah-kaidah dan
metode ilmiah secara sistematis dengan menjaga standar mutu.
Kepercayaan juga timbul jika para peneliti memiliki integritas yang
tinggi dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas/mandat yang diberikan kepadanya, serta memahami dan
menerapkan etika dan aturan perilaku peneliti.
Pusat litbang dapat dipercaya, jika hasil kerja dan produk-
produknya inovatif dan antisipatif. Inovatif yaitu suatu kemampuan
manuasi dalam mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang
ada di sekelilingnya untuk mengahasilkan suatu karya yang benar-
benar baru serta bermanfaat bagi stakeholder. Antisipatif mengandung
arti sikap dan perilaku peneliti yang bersifat tanggap terhadap
perubahan yang akan terjadi pada masa yang akan datang, baik di
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 11
internal maupun eksternal organisasi yang berpengaruh terhadap
tugas dan fungsinya.
Keyakinan dan kepercayaan atas hasil kerja dan produk-produknya,
akan menjadikan Puslitbangwas BPKP sebagai pusat acuan dan
rujukan bagi kajian yang terkait dengan pengawasan, baik oleh
pihak intern BPKP, APIP, maupun pihak manajemen pemerintahan
pusat dan pemerintahan daerah serta lingkup pengawasan secara
nasional.
2. Pernyataan Misi
Misi Puslitbangwas BPKP berisi pernyataan tentang kegiatan yang akan
dilakukan oleh Puslitbangwas untuk mencapai visi Puslitbangwas BPKP.
Perumusan misi mengacu kepada tugas dan fungsi yang telah diberikan
kepada Puslitbangwas BPKP serta visi Puslitbangwas. BPKP 2010−2014, misi
Puslitbangwas BPKP. Tiga misi Puslitbangwas adalah sebagai berikut,
1. Penelitian dan pengembangan yang mendukung
peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden.
2. Pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan negara.
3. Peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif.
Ketiga misi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Untuk melaksanakan peran sebagai auditor intern pemerintah yang
mendukung tugas-tugas Presiden, modal utama yang harus dimiliki
oleh BPKP adalah para auditor yang memiliki kompetensi yang handal
dan dipercaya oleh Presiden untuk membantunya menjalankan fungsi
pengawasan. Auditor intern yang berkualitas adalah auditor yang:
MISI 1 Penelitian dan Pengembangan yang Mendukung
Peningkatan Kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 12
a. Memiliki pengetahuan, keahlian, dan kompetensi lain yang
dibutuhkan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai auditor intern. Kompetensi ini akan lebih dapat diandalkan
jika mereka memiliki sertifikasi sebagai auditor intern yang
berkualitas;
b. Memiliki ukuran mutu (standar) yang jelas dan disepakati bersama
sebagai acuan dalam melaksanakan tugas-tugas auditnya. Selain itu,
secara kolektif mengembangkan dan memelihara program
penjaminan kualitas pekerjaan secara terus-menerus serta melakukan
evaluasi;
c. Memahami dan menerapkan sepenuhnya kode etik profesi dan
aturan perilaku sebagai auditor intern pemerintah;
d. Mengikuti program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan di
bidang profesi audit intern.
Secara kelembagaan dan fungsi, BPKP secara terus-menerus memastikan
bahwa sumber daya yang dimilikinya telah sesuai, memadai, dan telah
digunakan secara efektif untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Selain itu, untuk pelaksanaan tugas-tugas pengawasan perlu
didukung dengan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur sebagai
pedoman pelaksanaan penugasan.
Selain aspek manusia yaitu para auditor, dan kelembagaan, untuk
meningkatkan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden, perlu juga
peningkatan kualitas dan kapasitas pengawasannya secara
berkelanjutan. Pengembangan kapasitas pengawasan mencakup di
dalamnya metode kerja, kerja sama, dan sinergi dengan APIP lainnya,
serta BPK, dan hubungan kerja dengan instansi pemerintah terkait.
Peningkatan kualitas dan kapasitas metode kerja, meliputi metode
pengawasan intern BPKP sendiri maupun pengembangan dan
peningkatan kualitas sistem pengawasan nasional secara terpadu. Sangat
sulit bagi BPKP dapat mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 13
berkualitas, tanpa metode kerja yang tepat guna, tepat sasaran, serta
bersinergi dengan pihak lain.
Untuk mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor
Presiden, misi Puslitbangwas BPKP adalah melakukan pengembangan
standar audit intern pemerintah serta pedoman penerapannya yang
sesuai dengan kebutuhan BPKP maupun APIP lainnya. Selain itu,
pengembangan aturan perilaku profesi auditor intern pemerintah dan
praktik penerapannya juga, serta pengembangan program penjaminan
kualitas pekerjaan auditor intern.
Berkaitan dengan peningkatan kualitas dan kapasitas kelembagaan, misi
Puslitbangwas BPKP adalah melakukan kajian kebijakan dan prosedur
pengawasan intern pemerintah serta pengembangan pedoman umum
pengawasan sesuai dengan kebutuhan para auditor. Selain itu,
Puslitbangwas melakukan kajian mengenai kebutuhan dan kualifikasi
SDM, baik yang dibutuhkan oleh unit kerja maupun BPKP secara
keseluruhan yang sesuai dengan tugas-tugas pengawasannya.
Berkaitan dengan metode kerja dan sistem pangawasan intern, misi
Puslitbangwas adalah melakukan kajian dan pengembangan berkaitan
dengan metode pengawasan yang tepat guna dan tepat sasaran, baik
metode audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya. Dalam penugasan-penugasan periode sebelumnya, BPKP secara
umum belum memiliki metode kerja yang tepat sasaran dengan
kebutuhan tersebut. Metode kerja yang perlu dikaji dan dikembangkan
lebih spesifik/khusus berkaitan dengan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan-kegiatan yang bersifat lintas
sektoral dan makro nasional, serta berkaitan dengan penugasan-
penugasan khusus dari Presiden yang biasanya dituntut cepat dan tepat
sasaran.
Puslitbangwas BPKP akan melakukan pengembangan berkaitan dengan
pola hubungan BPKP dengan APIP lainnya, karena dengan peran dan
posisi saat ini sebagai Auditor Presiden, BPKP juga belum memiliki pola
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 14
hubungan, kerja sama, dan sinergi pengawasan, baik dengan APIP
lainnya, maupun dengan BPK, serta jajaran manajemen Instansi
Pemerintah, khususnya terkait dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Hal ini juga
memerlukan pengembangan dan peningkatan kualitas sistem
pengawasan secara nasional.
Dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah, selain berkewajiban menyelenggarakan SPIP, BPKP
juga ditugasi sebagai pembina penyelenggaraan SPIP. Berkaitan dengan
tugas dan peran ini, misi Puslitbangwas BPKP adalah melaksanakan
pengembangan SPIP yang terkait dengan tugas penyelenggaraan SPIP
oleh instansi serta tugas pembinaan SPIP oleh BPKP. Banyak konsep
SPIP yang memerlukan penjabaran lebih lanjut terkait penerapannya,
misalnya berkaitan dengan sub unsur lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, penilaian sendiri, dan metode penilaian pengendalian
tingkat entitas setiap instansi. Di samping itu, perlu dikembangkan
metode/cara yang lebih efektif untuk melakukan pembinaan serta
pedoman-pedoman umum untuk dapat melaksanakan pembinaan SPIP.
Sebagai auditor intern pemerintah yang bertanggung jawab kepada
Presiden, peran BPKP adalah menilai dan memperbaiki/meningkatkan
akuntabilitas keuangan negara. Pengertian akuntabilitas keuangan
negara memiliki lingkup yang luas, tidak sekedar pertanggungjawaban
penggunaan dana dan proses pengelolaannya, akan tetapi yang
terpenting adalah pertanggungjawaban kinerja/hasil (outcome) atas
pengelolaan keuangan negara.
MISI 2 Pengembangan SPIP dan Akuntabilitas Keuangan
Negara
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 15
Untuk dapat mewujudkan misi pertama dan kedua, maka
Puslitbangwas BPKP harus didukung dengan sumber daya yang
memadai antara lain SDM, sarana dan prasarana. Dalam hal ini,
Puslitbangwas BPKP sebagai institusi yang mempunyai tugas dan fungsi
di bidang penelitian dan pengembangan, harus terus menerus
meningkatkan kompetensi SDM-nya, agar dapat menguasai berbagai
metodologi penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan serta
meningkatkan wawasan dan pengetahuan terkait dengan obyek
litbangnya. Selain itu, SDM Puslitbangwas BPKP perlu memiliki
integritas yang tinggi, dan senantiasa bersikap independen, obyektif,
serta berorientasi pada penciptaan hal-hal baru (inovatif) yang dapat
memberikan nilai tambah bagi kepentingan mitra kerja dan pengguna
hasil. Kompetensi SDM tersebut perlu didukung dengan lingkungan
kerja yang baik, sarana dan prasarana, serta dana yang memadai.
Konsekuensi dari mandat dan peran baru yang diemban BPKP,
Puslitbangwas harus mampu menciptakan lingkungan dan kultur
peneliti yang senang dan tertantang untuk membuat terobosan baru,
dengan memanfaatkan teori atau ilmu pengetahuan yang terus
berkembang. Dengan demikian, hasilnya adalah produk baru berupa
metode pengawasan yang lebih efisien dan tepat sasaran, khususnya
terkait dengan bidang pengawasan atas akuntabilitas keuangan negara
dan SPIP, serta hal lainnya yang terkait.
3. Tujuan Strategis
Tujuan merupakan penjabaran dan operasionalisasi atas pernyataan misi
yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai
dengan lima tahun. Tujuan ini disusun berdasarkan hasil identifikasi
potensi dan permasalahan yang akan dihadapi dalam rangka
MISI 3 Peningkatan Kapasitas Puslitbangwas
yang Inovatif
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 16
mewujudkan visi dan melaksanakan misi Puslitbangwas BPKP. Tujuan
Puslitbangwas BPKP sesuai dengan misi yang telah ditetapkan adalah:
a. Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang
mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden
b. Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang
mendukung pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan negara.
c. meningkatkan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif
4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang
dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam
kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sasaran strategis merupakan
ukuran pencapaian dari tujuan.
Sasaran Puslitbangwas merupakan bagian integral dari proses
perencanaan strategis dan ditetapkan untuk dapat menjamin suksesnya
pelaksanaan jangka menengah yang bersifat menyeluruh, serta untuk
memudahkan pengendalian dan pemantauan kinerja organisasi. Sasaran
strategis Puslitbangwas untuk Tahun 2010 – 2014 dijabarkan dalam
Tabel 2.1
Tabel 2.1 Sasaran Puslitbangwas BPKP 2014
Tujuan 1: Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden, dengan sasaran sebagai berikut:
Sasaran 1. Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden (80%)
2. Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP (80%)
Tujuan 2: Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan negara, dengan sasaran sebagai berikut:
Sasaran 1. Termanfaatkannya hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP (90%)
2. Termanfaatkannya hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan tentang akuntabilitas keuangan Negara (80%)
Tujuan 3: Meningkatkan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif, dengan sasaran sebagai berikut:
Sasaran 1. Peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif (80%)
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 17
5. Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja utama Puslitbangwas BPKP yang ditetapkan dalam
Renstra BPKP, hanya untuk indikator kinerja dalam ”perspektif manfaat
bagi stakeholders,” yaitu berkaitan dengan tujuan strategis pertama dan
kedua, yang merupakan tugas dan fungsi utama Puslitbangwas dalam
mendukung peran pengawasan BPKP dalam meningkatkan
akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP. Sedangkan
indikator kinerja untuk tujuan ketiga adalah bersifat pendukung dalam
”perspektif pertumbuhan dan pembelajaran internal Puslitbangwas
BPKP”, tidak dicantumkan dalam Renstra BPKP.
Indikator kinerja ditetapkan untuk melihat capaian kinerja
Puslitbangwas dalam melaksanakan program dan kegiatan utama
Puslitbangwas yang ditetapkan dalam Renstra BPKP. Indikator kinerja
utama Puslitbangwas disajikan pada Tabel 2.2 berikut,
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Puslitbangwas
No Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1: Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang
mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden
Sasaran 1.1 Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kompetensi
SDM BPKP sebagai Auditor Presiden (80%)
1 Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kompetensi
SDM BPKP sebagai Auditor Presiden
Sasaran 1.2 Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kualitas
pengawasan BPKP (80%)
2 Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kualitas
pengawasan BPKP
Tujuan 2. Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang
mendukung pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan negara (90%)
Sasaran 2.1 Termanfaatkannya hasil-hasil penelitian dan pengembangan
yang mendukung pengembangan SPIP (90%)
3 Persentase pemanfaatan hasillitbang untuk pengembangan SPIP.
Sasaran 2.2. Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil litbang untuk
pengembangan tentang Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara (80%)
4 Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk pengembangan
akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara
Tujuan 3. Meningkatkan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 18
No Indikator Kinerja Utama
Sasaran 3.1. Meningkatnya kapasitas Puslitbangwas yang inovatif (80%)
5 Persentase peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif
Sumber: Renstra Puslitbangwas 2010-2014
Persentase pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan dapat
dihitung sesuai dengan Tabel 2.3 berikut,
Tabel 2.3 Perhitungan Pemanfaatan Hasil Litbang Puslitbangwas BPKP
No
Initial outcome Intermediate Outcome End Outcome
Indikator Nilai
(%)
Indikator Nilai
(%)
Indikator Nilai
(%)
A. Pengguna Utama (90%) Pengguna Utama 90,00 Pengguna Utama 90,00
1. Penyampaian laporan hasil
litbang kepada pengguna
utama
29,70 Salah satu dari
indikator berikut:
1. Permintaan dari
pengguna utama
untuk melakukan
expose atas suatu
hasil litbang.
2. Permintaan dari
pengguna utama
untuk melakukan
sosialisasi atas suatu
hasil litbang.
29,70 Pengguna utama
menggunakan hasil
litbang sebagai dasar
pengambilan
keputusan atau
kebijakan
30,60
B. Pengguna Lainnya (10%) Pengguna Lainnya 10,00 Pengguna Lainnya 10,00
1. Penyajian isi/ringkasan/
abstraksi hasil litbang
dalam intranet atau website
BPKP (2%)
0,66 Salah satu dari
indikator berikut:
1. Permintaan dari
pengguna lainnya
untuk melakukan
sosialiasi atas suatu
hasil litbang;
2. Permintaan dari
pengguna lainnya
terhadap suatu
laporan hasil litbang
secara lengkap;
3. Hasil litbang
digunakan oleh
pengguna lainnya,
sebagai referensi
dalam suatu
penulisan atau karya
ilmiah.
3,30 Pengguna lainnya
menggunakan hasil
litbang sebagai dasar
pengambilan
keputusan atau
kebijakan
3,40
2. Penyajian isi/ringkasan/
abstraksi hasil litbang
dalam majalah/jurnal
internal BPKP (2%)
0,66
3. Penyajian isi/ringkasan/
abstraksi hasil litbang
dalam majalah/jurnal
eksternal BPKP (2%)
0,66
4. Sosialisasi hasil litbang,
baik kepada pihak internal
maupun eksternal BPKP,
berdasarkan inisiatif
Puslitbangwas (2%)
0,66
5. Penyajian hasil litbang
dalam workshop, seminar,
atau konferensi (2%)
0,66
Sub Jumlah 33,00 Sub Jumlah 33,00 Sub Jumlah 34,00
Jumlah seluruh tahapan outcome(initial + intermediate + end) 100,00
Sumber: Pedoman Pengukuran Outcome Hasil Litbang Puslitbangwas BPKP (2011)
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 19
Outcome tersebut di atas dibagi atas tiga jenis, sebagaimana disebutkan
dalam Buku Indikator dan Metode Pengukuran Pemanfaatan Atas Hasil
Penelitian dan Pengembangan (Puslitbangwas, 2011), yaitu initial
outcomes, intermediate outcomes, dan long-term outcomes. Pada literatur lain
long-term outcomes disebut sebagai ultimate outcomes atau end outcomes.
Pengukuran outcome hasil litbang dilakukan dengan pembobotan
pengguna langsung dan pengguna lainnya/pengguna tidak langsung,
serta pembobotan komponen outcome. Pengguna langsung diberi bobot
sebesar 90% dan pengguna lainnya diberi bobot sebesar 10%. Secara
individual, komponen outcome diberi bobot sebesar 34%, sehingga bobot
initial outcome adalah sebesar 34%, bobot kumulatif intermediate outcome
adalah sebesar 66%, sedangkan bobot kumulatif end outcome adalah
sebesar 100%.
6. Program dan Kegiatan
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasarn strategis yang telah
ditetapkan, Puslitbangwas BPKP menyesuaikan program dan kegiatan
yang dilaksanakan dengan program-program BPKP. Program
merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga pemerintah non
kementerian (K/L), untuk mencapai tujuan dan sasaran, serta
memperoleh alokasi anggaran dan/atau kegiatan masyarakat, yang
dikoordinasikan oleh K/L.
Berdasarkan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas,
terdapat dua jenis program, yaitu program teknis dan generik. Program
teknis merupakan program-program yang menghasilkan pelayanan
kepada kelompok masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan
program generik merupakan program yang bersifat pelayanan internal
digunakan oleh beberapa organisasi Eselon IA yang bersifat pelayanan
internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi
pemerintahan (pelayanan internal).
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 20
Program BPKP sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang
oleh Bappenas terdiri dari tiga program, yaitu
Program Teknis
a. Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan
pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP).
Program Generik
b. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya BPKP
c. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara –
BPKP
Program Puslitbangwas BPKP termasuk ke dalam program ”Dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP”, program ini
termasuk program generik yang bersifat pelayanan internal, dalam hal
ini untuk mendukung pelayanan aparatur BPKP. Kegiatan
Puslitbangwas selain mengacu pada restrukturisasi program di atas, juga
mengacu pada dua program dalam Kertas Kerja RKA-KL Tahun 2014,
yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya BPKP dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Negara.
Kegiatan Puslitbangwas BPKP termasuk dalam kegiatan generik berupa
”Penelitian dan pengembangan pengawasan”, yang menghasilkan output
berupa ”hasil penelitian dan pengembangan” dan outcome berupa
”termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan”. Kegiatan
penelitian dan pengembangan untuk mencapai sasaran tersebut di atas
adalah sebagai berikut,
a. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Kompetensi SDM BPKP
Sebagai Auditor Presiden.
Kegiatan penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden, baik
dalam peran sebagai assurer maupun sebagai konsultan, serta sebagai
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 21
pembina SPIP. Kegiatan litbang ini antara lain berkaitan dengan
pengembangan standar audit intern pemerintah beserta pedoman
penerapan atau interpretasinya, sesuai dengan kebutuhan BPKP
maupun APIP lainnya; pengembangan aturan perilaku profesi
auditor intern pemerintah dan praktik penerapannya; pengembangan
program penjaminan kualitas pekerjaan auditor intern, kajian
kebutuhan dan kualifikasi SDM.
b. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan untuk Peningkatan
Kualitas Pengawasan BPKP
Kegiatan litbang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengawasan
intern yang dilakukan oleh BPKP. Kegiatan litbang berkaitan dengan
metode dan sistem pangawasan intern yang tepat guna dan tepat
sasaran, baik metode audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lainnya, khususnya mengenai pengawasan
akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas
sektoral dan makro nasional, serta berkaitan dengan penugasan-
penugasan khusus dari Presiden. Termasuk dalam hal ini,penelitian
dan pengembangan mengenai pola hubungan BPKP dengan APIP
lainnya, BPK, dan Instansi Pemerintah, khususnya terkait dengan
terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.
c. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan untuk Pengembangan
SPIP
Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk pengembangan SPIP
berkaitan dengan penyelenggaraan SPIP di K/L dan Pemda dan
tugas pembinaan SPIP oleh BPKP. Pengembangan di sini berkaitan
dengan konsep maupun praktik penerapan unsur lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, penilaian sendiri, metode penilaian
pengendalian, serta metode pembinaan SPIP. Berkaitan dengan
manajemen risiko, antara lain pengembangan konsep, metode, dan
teknik identifikasi maupun analisis risiko yang lebih sesuai dengan
tugas pokok, fungsi, dan proses bisnis setiap instansi pemerintah.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 22
d. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan untuk Pengembangan
Akuntabilitas Keuangan Negara
Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk pengembangan
akuntabilitas keuangan negara berkaitan dengan tugas BPKP dalam
rangka memperbaiki/meningkatkan proses tata kelola pemerintahan,
khususnya dalam mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang
berkualitas. Dalam hal ini, Puslitbangwas telah melakukan kajian
konsep akuntabilitas keuangan negara, pengembangan ke depan
berkaitan dengan indikator pengukuran dan tools pengawasan/
penilaiannya.
e. Peningkatan Kapasitas Puslitbangwas BPKP
Peningkatan kapasitas Puslitbangwas BPKP lebih bersifat kegiatan
pendukung yang berperspektif internal, baik berupa kegiatan
penelitian dan pengembangan maupun peningkatan kapasitas SDM
dan kelembagaan litbang, seperti mengikutsertakan SDM
Puslitbangwas BPKP dalam seminar/workshop/studi banding, PKS,
forum-forum, kepegawaian, budaya kerja, peningkatan perencanaan,
metode kerja, peningkatan kerja sama, pengelolaan keuangan dan
sarpras, serta penyelenggaraan SPIP.
B. PERJANJIAN KINERJA 2014
Perjanjian kinerja atau penetapan kinerja adalah lembar/dokumen yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada
pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur
tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan
atas kegiatan tahun yang bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome)
yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 23
Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome
yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud
kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir
yang mencantumkan sasara strategis, indikator kinerja utama organisasi,
beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen
dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang
diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang
bersifat outcome.
Keberhasilan atau kegagalan pencapaian target kinerja menjadi tanggung
jawab Kepala Puslitbangwas BPKP. Penetapan/perjanjian kinerja tahun
2014 setelah revisi lihat lampiran 1.
Rencana Kinerja (Renja) Puslitbangwas BPKP disusun berdasarkan Renstra
Puslitbangwas tahun 2010 – 2014 dan Penetapan Kinerja tahun 2014. Secara
global target di dalam renja tahun 2014 disajikan pada Tabel 2.4
Tabel 2.4.
Target Kinerja Puslitbangwas Tahun 2014
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Target Target
Output
1. Berdasarkan Perencanaan Tahunan
a. Meningkatnya
pemanfaatan hasil
litbang untuk
peningkatan kompetensi
SDM BPKP sebagai
Auditor Presiden.
Persentase peman-faatan
hasil litbang untuk
peningkatan kompetensi
SDM BPKP sebagai
Auditor Presiden
80,00% 2 laporan
b. Meningkatnya
pemanfaatan hasil
litbang untuk
peningkatan kualitas
pengawasan BPKP
Persentase pemanfaatan
hasil litbang untuk
peningkatan kualitas
pengawasan BPKP
80,00% 6 laporan
c. Meningkatnya
pemanfaatan hasil-hasil
pengembangan SPIP
Persentase pemanfaatan
hasil pengembangan SPIP 90,00% 1 laporan
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 24
d. Meningkatnya
pemanfaatan hasil-hasil
pengembangan tentang
akuntabilitas
pengelolaan keuangan
negara
Persentase peman-
faatan hasil
pengembangan
tentang Akuntabilitas
pengelolaan keuangan
Negara
80,00% 3 laporan
e. Meningkatnya kapasitas
Puslitbangwas sebagai
pusat litbang yang
inovatif
Persentase
peningkatan kapasitas
Puslitbangwas yang
kompeten dan inovatif
70,00%
2. Kajian Dukungan
Sasaran a−d Sesuai dengan sasaran
a−d 100% 3 laporan
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
25
A. Capaian Kinerja Tahun 2014
Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah
pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam
pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan
klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk
memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang
(seharusnya) terjadi (performance result) dengan kinerja yang diharapkan
(performance plan). Dengan pembandingan tersebut dapat diketahui celah
kinerja (performance gap) yang kemudian dianalisis untuk mengetahui
penyebab ketidakberhasilan, jika ada, dan selanjutnya terhadap kekurangan
yang terjadi akan ditetapkan strategi untuk peningkatan kinerja di masa
datang (performance improvement).
Dalam mengukur kinerja program, indikator yang dipakai adalah indikator
absolut. Capaian absolut program ini sendiri dideduksikan dari hubungan
sebab-akibat antara program dengan kegiatan pendukungnya. Oleh karena
itu, pengukuran tetap dimulai dari pengukuran kinerja kegiatan. Dalam
mengukur keberhasilan suatu kegiatan, indikator kinerja yang digunakan
berupa indikator kinerja input, indikator kinerja output, dan indikator kinerja
outcome. Dalam kaitan deduktif, maka capaian kinerja program umumnya
dikaitkan dengan capaian outcome kegiatan yang dianggap sebagai
penggerak kinerja terdekat.
Dengan pengukuran capaian kinerja yang absolut dan terfokus pada satu
atribut maka pengukuran ini dianggap akan lebih terbebas dari distorsi
aritmatis pembobotan. Asumsi ini mendasari asumsi berikutnya bahwa
capaian kinerja dapat melebihi 100%. Namun untuk kepentingan
penghitungan rata-rata capaian kinerja program, capaian kinerja hasil
AKUNTABILITAS KINERJA BAB III
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
26
(outcome) dibatasi maksimal 120% agar tidak terjadi distorsi dalam
menghitung angka capaian kinerja per program dan Puslitbangwas BPKP
secara keseluruhan.
Dalam rangka memudahkan penyajian ditetapkan kategorisasi pencapaian
kinerja ke dalam lima kategori seperti pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kategorisasi Pencapaian Kinerja
Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian
I Capaian ≥ 100% Memuaskan
II 85% ≤ Capaian < 100% Sangat baik
III 70% ≤ Capaian <85% Baik
IV 55% ≤ Capaian <70% Cukup
V Capaian < 55% Kurang
Keberhasilan capaian kinerja diukur dengan dua indikator, yaitu
keberhasilan program diukur dengan indikator kinerja hasil (outcome) dan
keberhasilan kegiatan yang diukur dengan indikator kinerja keluaran
(output). Dengan pola penghitungan ini, secara keseluruhan realisasi kinerja
Puslitbangwas BPKP pada akhir periode renstra yaitu tahun 2014 sebesar
68,91% dari target sebesar 80% dengan rata-rata capaian kinerja
Puslitbangwas BPKP adalah sebesar 86,14% atau masuk dalam kategori
sangat baik. Realisasi tahun 2014 turun sebesar 0,75 dibandingkan dengan
tahun 2013 sebesar 69,66%, dan rata-rata capaian kinerja tahun 2014 turun
sebesar 2,04% dibandingkan tahun 2013 sebesar 88,18%.
Capaian atas lima indikator kinerja utama, yang menunjukkan capaian
tujuan dan sasaran strategis disajikan pada Tabel 3.1 berikut
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama
Indikator Satuan Target Realisasi Capaian
Tujuan 1: Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung peningkatan kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden
Sasaran Strategis 1.1 Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
27
Indikator Satuan Target Realisasi Capaian
Auditor Presiden (80%)
1. Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden
Persen 80 67,71 84,64
Sasaran 1.2 Termanfaatkannya hasil litbang untuk
peningkatan kualitas pengawasan BPKP (80%)
2. Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP
Persen 80 72,13 90,16
Tujuan 2. Meningkatkan hasil-hasil penelitian dan
pengembangan yang mendukung pengembangan
SPIP dan akuntabilitas keuangan negara, dengan
sasaran sebagai berikut
Sasaran 2.1 Termanfaatkannya hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP (90%)
3. Persentase pemanfaatan hasillitbang untuk pengembangan SPIP.
Persen 90 70,60 78,44
Sasaran 2.2. Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil litbang untuk pengembangan tentang Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara (90%)
4. Persentase pemanfaatan hasil litbang untuk pengembangan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara
Persen 80 68,70 85,88
Tujuan 3. Meningkatkan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif, dengan sasaran sebagai berikut
Sasaran 3.1. Meningkatnya kapasitas Puslitbangwas
yang inovatif (80%)
5. Persentase peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif
Persen 70 65,40 93,43
Target tahun 2014 80 68,91 86,14
Dalam perhitungan capaian IKU tersebut telah memasukkan pemanfaatan
oleh pengguna hasil litbang yang mengakses Document Management System
(DMS) dan website Puslitbangwas BPKP.
Tahun 2014 merupakan tahun kelima atau tahun terakhir periode
pelaksanaan Renstra BPKP. Target indikator outcome tahun 2014 adalah 80%
dengan realisasi 68,91%, bila dibandingkan dengan target tahun 2013
sebesar 79%, maka telah tercapai 87,23% dari target tersebut. Realisasi
kinerja outcome diperoleh berdasarkan rata-rata outcome sampai dengan
Desember 2014 dari kegiatan litbang sejak tahun 2010.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
28
Realisasi kinerja tersebut didukung oleh program dan kegiatan utama
litbang serta program dan kegiatan pendukung litbang, yang seluruhnya
berjumlah 5 program, seperti terlihat pada Tabel 3.3 berikut ini
Tabel 3.3 Capaian Keberhasilan Program
Urutan Kategori Capaian 2014
I Memuaskan
II Sangat baik 3 program
III Baik 2 program
IV Cukup
V Kurang
Jumlah 5 program
Capaian kinerja Puslitbangwas BPKP tahun 2014 dapat dibagi dalam dua
kelompok, yaitu capaian kinerja utama penelitian dan pengembangan
(litbang) sebanyak empat kegiatan dan capaian kinerja pendukung litbang
sebanyak satu kegiatan, dengan uraian sebagai berikut:
1. Capaian Kinerja Utama Litbang
Kegiatan utama litbang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
meningkatkan hasil-hasil litbang yang mendukung peningkatan kualitas
BPKP sebagai Auditor Presiden, dan meningkatkan hasil-hasil litbang
yang mendukung pengembangan SPIP dan akuntabilitas keuangan
negara.
a. Hasil-Hasil Litbang yang Mendukung Peningkatan Kualitas BPKP
Sebagai Auditor Presiden
Tujuan ini dijabarkan dalam sasaran strategis dan diakomodasi oleh
kegiatan litbang dalam rangka peningkatan kompetensi SDM BPKP
sebagai Auditor Presiden dan peningkatan kualitas pengawasan,
dengan capaian kinerja sebagaimana pada Tabel 3.4 berikut ini:
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
29
Tabel 3.4 Capaian Kinerja Outcome Hasil Litbang yang Mendukung Peningkatan
Kualitas BPKP sebagai Auditor Presiden
No INDIKATOR HASIL PROGRAM Capaian
Indikator Hasil Uraian Satuan Target Realisasi
1 Pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden
% 80 67,71 84,64
2 Pemanfaatan hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan BPKP
% 80 72,13 90,16
Dari tabel di atas tampak bahwa realisasi outcome pemanfatan hasil
litbang yang berkaitan dengan “Peningkatan Kualitas BPKP sebagai
Auditor Presiden” belum optimal hasilnya, walaupun sudah
mendekati target yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa
topik/tema hasil litbang yang terkait dengan hal tersebut belum
sepenuhnya dimanfaatkan oleh pengguna.
Rincian capaian outcome sd. Desember 2014 disajikan pada Lampiran2.
b. Hasil-hasil Litbang yang Mendukung Pengembangan SPIP dan
Akuntabilitas Keuangan Negara
Peningkatan hasil-hasil litbang yang mendukung pengembangan SPIP
dan akuntabilitas keuangan negara didukung oleh kegiatan litbang
SPIP dan litbang akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, dengan
capaian kinerja sebagaimana disajikan pada Tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5
Capaian Kinerja Outcome Hasil Litbang yang Mendukung Pengembangan SPIP dan Akuntabilitas Keuangan Negara
No INDIKATOR HASIL PROGRAM Capaian
Indikator Hasil
Uraian Satuan Target Realisasi
1 Pemanfaatan hasil litbang untuk pengembangan SPIP
% 90 70,60 78,44
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
30
No INDIKATOR HASIL PROGRAM Capaian
Indikator Hasil
Uraian Satuan Target Realisasi
2 Pemanfaatan hasil litbang untuk akuntabilitas pengelolaan keuangan negara
% 80 68,70 85,88
Dari tabel di atas tampak bahwa realisasi outcome pemanfatan hasil
litbang yang berkaitan dengan “Pengembangan SPIP dan
Akuntabilitas Keuangan Negara” belum optimal hasilnya, masih
dibawah target yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa
topik/tema hasil litbang yang terkait dengan hal tersebut belum
sepenuhnya dimanfaatkan oleh pengguna.
Rincian capaian outcome sd. Desember 2014 disajikan pada Lampiran2.
Beberapa penyebab tidak optimalnya pemanfaatan hasil litbang oleh
pengguna antara lain:
1) Beberapa hasil penelitian mengenai topik litbang masih
memerlukan pengembangan lebih lanjut (belum langsung siap
pakai oleh pengguna);
2) Kurangnya kegiatan sosialisasi hasil-hasil litbang;
3) Di lingkungan BPKP secara umum belum diterapkan perlunya
pengambilan kebijakan atau keputusan oleh pimpinan
berdasarkan pada kajian akademik;
4) Pengguna sudah melaksanakan sendiri kegiatan litbang.
Untuk mengoptimalkan kinerja outcome, Puslitbangwas perlu
mengembangkan strategi yang lebih taktis dan agresif
menyosialisasikan hasil-hasil litbang serta jeli melihat kebutuhan
pengguna.
2. Capaian Kinerja Pendukung Litbang
Kegiatan pendukung litbang dilaksanakan untuk mendukung
keberhasilan program dan kegiatan utama litbang. Tujuan pelaksanaan
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
31
kegiatan pendukung ditetapkan dalam rangka meningkatkan kualitas
SDM Puslitbangwas yang profesional dan inovatif. Capaian kinerja
peningkatan kualitas SDM Puslitbangwas yang profesional dan inovatif
disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Capaian Kinerja Pendukung Litbang
No INDIKATOR HASIL PROGRAM Capaian
Indikator Hasil
Uraian Satuan Target Realisasi
1 Persentase litbang pendukung yang mendukung pengembangan SDM Puslitbangwas yang profesional dan inovatif
% 70 65,40 93,43
Target indikator outcome kegiatan pendukung litbang tahun 2014 adalah
70% dan realisasinya sebesar 65,40% sehingga capaian kinerja outcome
93,43%.
Rincian capaian outcome s.d. Desember 2014 disajikan pada Lampiran 2.
B. Analisis Capaian Kinerja
Analisis capaian kinerja kegiatan Puslitbangwas BPKP meliputi analisis
kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Indikator output kegiatan utama
berupa laporan hasil penelitian dan indikator output kegiatan pendukung
berupa laporan kegiatan. Target kinerja tahun 2014 yang dituangkan dalam
dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 adalah dua belas laporan hasil
penelitian (LHT). Sedangkan yang dituangkan dalam Rencana Kinerja
Puslitbangwas BPKP Tahun 2014 adalah:
Dua belas laporan hasil penelitian (LHT) utama dan tiga laporan hasil
penelitian dukungan
Laporan kegiatan pemanfaatan hasil litbang
Laporan kegiatan pendukung litbang
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
32
1. Kegiatan Utama Litbang
Kegiatan utama Puslitbangwas BPKP tahun 2014 ditujukan untuk
mencapai empat sasaran strategis melalui program yang berisi satu atau
beberapa kegiatan untuk setiap program. Kegiatan ini dikoordinasikan
oleh Kepala Bidang Program dan Kerja Sama. Selain lima belas laporan
hasil penelitian, Puslitbangwas juga mempunyai kewajiban
menghasilkan laporan kegiatan pemanfaatan hasil litbang dan laporan
kegiatan pendukung litbang.
Capaian kinerja sampai dengan 31 Desember 2014 diuraikan sebagai
berikut:
Sasaran ini direalisasikan melalui kegiatan “Penelitian dan
Pengembangan Kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden”
(1.1.1) yang dituangkan dalam topik kegiatan litbang Kajian Kesiapan
BPKP dalam Implementasi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara
(ASN). Kajian tersebut telah selesai dan terbit laporannya, sehingga
realisasi kinerja output mencapai 100%.
Penjelasan atas kegiatan kajian Kesiapan BPKP dalam Implementasi
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai berikut:
No. Lap. : LP-88/LB/2014 tanggal 14 Juli 2014
Tujuan : Untuk mendapat pemahaman mengenai proses lelang
jabatan; mengetahui faktor-faktor yang mendukung atau
menghambat implementasi lelang jabatan; mendapat
gambaran mengenai kesiapan pegawai BPKP dalam
menghadapi lelang jabatan.
Hasil : a. Dalam memandang kesiapan BPKP untuk
mengimplementasikan lelang jabatan ini, mayoritas
pegawai BPKP setuju apabila lelang jabatan
Sasaran 1.1.1 Termanfaatkannya Hasil Litbang Untuk Peningkatan
Kompetensi SDM BPKP Sebagai Auditor Presiden
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
33
diberlakukan di BPKP. Pegawai yang setuju
penerapan lelang jabatan beralasan bahwa lelang
jabatan akan menciptakan iklim kompetisi yang sehat,
obyektif, transparan, dan bebas intervensi serta
mendapatkan pejabat yang memiliki kualifikasi
terbaik, kompeten, profesional, berintegritas, penuh
inovasi dan memiliki wawasan luas. Sedangkan pihak
yang tidak setuju berpendapat bahwa lelang jabatan
tidak dapat diterapkan di BPKP karena BPKP
memiliki tugas yang spesifik sehingga membutuhkan
pimpinan yang independen, kompeten, memiliki
keahlian tertentu dan pengalaman yang cukup.
b. Pada pelaksanaan lelang jabatan untuk pengisian
jabatan tinggi, pada umumnya responden setuju
apabila seluruh pengisian jabatan tinggi BPKP hanya
diikuti oleh pihak internal BPKP kecuali pengisian
jabatan Deputi BPKP.
c. Kesiapan pegawai dalam menghadapi lelang jabatan,
masih cukup rendah dalam hal pengetahuan terhadap
uraian jabatan serta standar kompetensi dan keahlian
eselon II BPKP. Terkait dengan hal itu terungkap
bahwa dari 219 responden yang berasal dari auditor
muda, auditor madya, eselon IV, dan eselon III,
terdapat 31,51% responden tidak bersedia untuk ikut
lelang jabatan di BPKP. Begitu juga dengan masalah
pembiayaan terdapat responden yang menyatakan
bahwa lelang jabatan membutuhkan biaya dan waktu
yang tidak sedikit.
Kajian ini menggunakan tenaga SDM sebanyak 639 OH atau 102,24%
dari rencana sebanyak 625 OH, sedangkan dana yang digunakan
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
34
sebesar Rp92.116.590,48 atau 99,97% dari anggaran sebesar
Rp92.147.315,00,- dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.7
Realisasi OH dan Anggaran Biaya Litbang Sasaran 1.1.1
No Judul Kajian OH Rp.
1. Kajian Kesiapan BPKP dalam Implementasi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN)
639 92.116.590,48
Trend selama lima tahun renstra sejak 2010 sampai dengan 2014 untuk
sasaran strategis “Meningkatnya pemanfaatan hasil litbang untuk
peningkatan kompetensi SDM BPKP sebagai Auditor Presiden” tertuang
dalam grafik di bawah ini.
Grafik 1 memperlihatkan kinerja selama periode renstra berupa
perkembangan target dan realisasi sasaran 1.1.1 dari tahun 2010 sampai
dengan 2014.
Grafik 1
Target dan Realisasi Sasaran 1.1.1 Tahun 2010 sd. 2014
Dalam grafik 1 dapat dilihat bahwa selama periode renstra 2010-2014
setelah terjadi kenaikan realisasi IKU pada tahun 2011 jika dibandingkan
dengan tahun 2010, namun realisasi pada tahun-tahun berikutnya terjadi
kecenderungan penurunan. Realisasi paling tinggi terjadi pada tahun
2010 2011 2012 2013 2014
Rencana 70,00% 72,50% 75,00% 80,00% 80,00%
Realisasi 66,06% 75,51% 72,92% 67,72% 67,71%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
35
2011 sebagai dampak dari tingginya pemanfaatan hasil litbang tahun
2010.
Grafik 2 memperlihatkan capaian kinerja selama periode Renstra berupa
perkembangan capaian sasaran 1.1.1 dari tahun 2010 sampai dengan
2014.
Grafik 2
Capaian Sasaran 1.1.1 Tahun 2010 sd. 2014
Dari Grafik 2 dapat dilihat bahwa selama periode renstra 2010-2014,
capaian kinerja IKU setelah tahun 2011 cenderung menurun. Penurunan
ini disebabkan antara lain:
a. Belum maksimalnya pemanfaatan hasil litbang oleh pengguna/
stakeholders.
b. Kurangnya diseminasi hasil litbang oleh Puslitbangwas BPKP, baik
dalam bentuk sosialisasi, seminar, maupun ekspose kepada
pimpinan.
(Tabel Perkembangan Target, Realisasi dan Capaian IKU 2010 sd. 2014
lihat lampiran 3)
2010 2011 2012 2013 2014
Capaian 94,37% 104,15% 97,23% 84,65% 84,64%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
36
Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk peningkatan kualitas
pengawasan BPKP dituangkan dalam lima topik kegiatan litbang yaitu:
a. Peran Pengawasan BPKP mengacu pada Peran Auditor Intern
Menurut The Institute of Internal Auditors
b. Analisis Pengawasan Program Lintas Sektoral
c. Implementesi Undang-Undang Desa
d. Kajian Literatur E-Reporting dengan Menggunakan XBRL
e. Kajian Strategi Penguatan Manajemen Pengawasan Nasional
Kelima kajian tersebut telah selesai seluruhnya, sehingga realisasi kinerja
output mencapai 100%.
Penjelasan atas kegiatan-kegiatan kajian tersebut sebagai berikut:
a. Peran Pengawasan BPKP mengacu pada Peran Auditor Intern
Menurut The Institute of Internal Auditors
No. Lap. : LP-68/LB/2014 Tanggal 08 Juli 2014
Tujuan : Untuk mendapatkan gambaran peran pengawasan
BPKP selama tiga tahun terakhir (2012-2014) dikaitkan
dengan peran auditor intern menurut IIA.
Hasil : Berdasarkan hasil penelitian, meskipun dalam
berbagai penugasan assurance dan consulting secara
implisit para auditor BPKP telah mempertimbangkan
proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola
pihak auditi, namun belum ada jaminan secara wajar
bahwa setiap penugasan pengawasan telah
mempertimbangkan ketiga hal tersebut. Hal tersebut
sesuai dengan penjelasan dari Direktur Pengawasan
Sasaran 1.1.2
Termanfaatkannya Hasil Penelitian dan Pengembangan Untuk Peningkatan Kualitas
Pengawasan BPKP
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
37
Industri dan Distribusi dan Direktur Pengawasan
Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah III
bahwa pedoman pengawasan yang disusun oleh
kedeputian selaku rendal belum secara eksplisit
mewajibkan auditor untuk menganalisis proses
manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola audit.
b. Analisis Pengawasan Program Lintas Sektoral
No. Lap. : LP-43/LB/2014 Tanggal 09 Mei 2014
Tujuan : Untuk mengidentifikasi peran BPKP dalam
pengawasan terhadap program lintas sektoral,
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh
BPKP dalam melakukan pengawasan lintas sektoral,
dan menjelaskan bagaimana penetapan sasaran
pengawasan BPKP terhadap program lintas sektoral
Hasil : 1) Pengawasan yang dilakukan BPKP selama ini
belum sepenuhnya mengerucut terhadap program
lintas sektoral, melainkan baru sebatas kegiatan
sektoral yang dilaksanakan oleh
kementerian/lembaga/ pemda yang tergabung
dalam suatu program lintas sektoral.
2) BPKP masih perlu meningkatkan peran
pengawasan di luar pengawasan keuangan yang
bersifat sektoral. Dalam konteks pengawasan ini
BPKP berhubungan langsung dengan penanggung
jawab/koordinator program dan
bersinergi/berkoordinasi dengan APIP/inspektorat
K/L/Pemda yang terkait dalam program lintas
sektoral.
3) Sumber daya manusia yang melaksanakan tugas
pengawasan terhadap program lintas sektoral
tentunya yang telah memenuhi kompetensi yang
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
38
sesuai untuk itu, memiliki pemahaman mengenai
RPJMN, dan memiliki kejelian untuk melakukan
analisis lintas sektoral.
4) BPKP berperan sebagai pemberi peringatan dini
(early warning system) bagi Presiden, Menteri,
Pimpinan Lembaga maupun Kepala Daerah dengan
memanfaatkan konsep manajemen risiko untuk
mengidentifikasi risiko-risiko yang menjadi titik-
titik kritis penghambat dalam pencapaian
target/sasaran suatu program.
c. Implementesi Undang-Undang tentang Desa: Permasalahan dan
Pengawasannya
No. Lap. : LP-127/LB/2014 Tanggal 19 Desember 2014
Tujuan : Tujuan dari kajian ini adalah mengidentifikasi potensi
permasalahan dan pengawasan yang dibutuhkan
dalam implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa.
Hasil : Dalam kajian literatur ini ada beberapa hal
permasalahan dalam penerapan Undang Undang desa
tersebut khususnya dalam pengelolaan dana desa
yang berasal dari APBN sebagai berikut :
1) Belum adanya penjabaran Petunjuk Pelaksanaan
dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan
Keuangan Desa.
2) Pembangunan Desa Tidak Selaras dengan Rencana
Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
3) Perencanaan Pembangunan Desa Tidak Sesuai
dengan Kepentingan Masyarakat dan Kekhasan
Daerah
4) Sumber Daya Manusia Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Belum Memadai.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
39
5) Besarnya Alokasi Dana Desa Belum Sesuai Kondisi
Desa.
6) Pengadaan Barang/Jasa di Desa Belum Sesuai
Ketentuan.
7) Pencatatan, Penatausahaan dan Pelaporan
Keuangan Desa Tidak Transparan dan Akuntabel
Permasalahan tersebut di atas membutuhkan peran
APIP sebagai auditor intern pemerintah untuk
melakukan kegiatan pembinaan dan pengawasan
pengelolaan dana desa, sesuai Undang Undang
Nomor 6 tahun 2014 pasal 112 sampai dengan pasal
115.
d. Kajian Literatur E-Reporting dengan Menggunakan XBRL
No. Lap. : LP-129/LB/2014 Tanggal 22 Desember 2014
Tujuan : Memberikan masukan kepada Pimpinan BPKP
mengenai pengertian, manfaat, dan kelebihan dari
XBRL e-reporting. Pemahaman terhadap XBRL tersebut
dapat memberikan manfaat kepada BPKP untuk
menghasilkan laporan keuangan dan kegiatan yang
efisien dan berstandar internasional.
Hasil : XBRL merupakan pelaporan elektronik dengan
standar global yang dirancang untuk meningkatkan
akurasi dan keandalan transmisi elektronik data
keuangan dan kegiatan suatu entitas.
Penerapan XBRL dapat meningkatkan kegunaan
laporan. Informasi yang disajikan mudah diakses,
dianalisis, dan diolah kembali ke dalam format lain.
Indonesia melalui Bapepam LK, Bursa Efek Indonesia,
dan Bank Indonesia telah menerapkan pelaporan
keuangan elektronik dengan XBRL. Pemerintah
Indonesia dapat menerapkan XBRL untuk mengikuti
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
40
perkembangan dunia dan peraturan standar
internasional.
Untuk memahami lebih mendalam tentang penerapan
pelaporan elektronik serta cara-cara pembuatan
pelaporan XBRL, perlu dilakukan penelitian lanjut
mengenai pelaporan elektronik XBRL tersebut.
e. Kajian Strategi Penguatan Manajemen Pengawasan Nasional
No. Lap. : LP-70/LB/2014 Tanggal 11 Juli 2014
Tujuan : Memberikan sumbangan pemikiran bagi pimpinan
BPKP mengenai bagaimana manajemen dan strategi
pengawasan nasional ke depan serta bagaimana
keberadaan dan peran BPKP di dalamnya seiring
dengan pergantian kepemimpinan nasional hasil
Pemilu 2014.
Hasil : Dalam upaya membenahi manajemen pengawasan
nasional agar dapat berperan secara optimal dalam
mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara dan kepemerintahan yang baik, BPKP
mengusulkan beberapa hal yang perlu dan mendesak
untuk dilakukan oleh Presiden dan Wakil Presiden RI
periode tahun 2014-2019, melalui penataan kembali
peraturan perundang-undangan terkait pengawasan,
mengoptimalkan peran APIP melalui strategi
preventif, detektif dan represif, serta piagam audit
auditor internal ditandatangani langsung oleh
pimpinan APIP dan atasannya.
Kelima kajian ini menggunakan tenaga SDM sebanyak 1.707 OH atau
94.05% dari rencana sebanyak 1815 OH, sedangkan dana yang
digunakan sebesar Rp245.937.243,84 atau 99.91% dari anggaran sebesar
Rp246.159.405,03,-dengan rincian sebagai berikut
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
41
Tabel 3.8
Realisasi OH dan Anggaran Biaya Litbang Sasaran 1.1.2
No Judul Kajian OH Rp.
1. Peran Pengawasan BPKP mengacu pada Peran Auditor Intern Menurut The Institute of Internal Auditors
475 68.474.773,83
2. Analisis Pengawasan Program Lintas Sektoral
358 51.383.952,12
3. Implementesi Undang-Undang Desa 401 57.807.124,85
4. Kajian Literatur E-Reporting dengan Menggunakan XBRL
175 25.312.482,3
5. Kajian Strategi Penguatan Manajemen Pengawasan Nasional
298 42.958.910,74
Jumlah 1.707 245.937.243,84
Trend selama lima tahun renstra sejak 2010 sampai dengan 2014 untuk
sasaran strategis “Meningkatnya pemanfaatan hasil litbang untuk
peningkatan kualitas pengawasan BPKP” ditunjukkan dalam grafik di
bawah ini.
Grafik 3 memperlihatkan kinerja selama periode renstra berupa
perkembangan target dan realisasi sasaran 1.1.2 dari tahun 2010 sampai
dengan 2014.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
42
Grafik 3
Target dan Realisasi Sasaran 1.1.2 Tahun 2010 sd. 2014
Dari Grafik 3 dapat dilihat bahwa selama periode renstra 2010-2014
setelah terjadi kenaikan realisasi pada tahun 2012 jika dibandingkan
dengan tahun 2010 dan 2011, namun realisasi pada tahun-tahun
berikutnya terjadi kecenderungan penurunan kecuali realisasi tahun
2014 yang meningkat dibanding tahun sebelumnya. Realisasi paling
tinggi terjadi pada tahun 2012 sebagai dampak dari tingginya
pemanfaatan hasil litbang tahun 2010 dan 2011.
Grafik 4 memperlihatkan capaian kinerja selama periode Renstra berupa
perkembangan capaian sasaran 1.1.2 dari tahun 2010 sampai dengan
2014.
2010 2011 2012 2013 2014
Rencana 70,00% 72,50% 75,00% 80,00% 80,00%
Realisasi 66,06% 66,23% 74,31% 69,12% 72,13%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
43
Grafik 4
Capaian Sasaran 1.1.2 Tahun 2010 sd. 2014
Dari Grafik 4 dapat dilihat bahwa selama periode renstra 2010-2014,
capaian kinerja IKU tahun 2012 meningkat dan kembali menurun pada
tahun 2013. Capaian mengalami peningkatan kembali pada tahun 2014.
(Tabel Perkembangan Target, Realisasi dan Capaian IKU 2010 sd. 2014
lihat lampiran 3)
Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk pengembangan SPIP
dituangkan dalam topik kegiatan litbang Faktor-Faktor yang
Mendukung Penerapan SPIP pada Instansi Pemerintah. Kajian tersebut
telah selesai dan terbit laporannya, sehingga realisasi kinerja output
mencapai 100%.
Penjelasan atas kegiatan kajian Faktor-Faktor yang Mendukung
Penerapan SPIP pada Instansi Pemerintah adalah sebagai berikut:
No. Lap. : LP-63/LB/2014, tanggal 08 Juli 2014
Tujuan : Untuk mengindentifikasi faktor - faktor yang
2010 2011 2012 2013 2014
Capaian 94,37% 91,35% 99,08% 86,40% 90,16%
80%
82%
84%
86%
88%
90%
92%
94%
96%
98%
100%
102%
Sasaran 1.2.1
Termanfaatkannya Hasil Penelitian dan Pengembangan Untuk Pengembangan SPIP
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
44
mendukung penerapan SPIP dengan menggunakan
analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil : Beberapa faktor yang mendukung penerapan SPIP yaitu,
a. Dukungan pimpinan organisasi.
b. Pola kerja Satgas Penyelenggaraan SPIP.
c. Pendidikan dan pelatihan SPIP bagi pimpinan.
d. Penataan ulang proses bisnis.
e. Pemahaman yang sama terhadap tujuan
penyelenggaraan SPIP yang akan dicapai.
f. Kerjasama yang baik dan berkelanjutan di dalam
organisasi, dan
g. Pemenuhan peraturan penyelenggaraan SPIP sesuai
dengan tata urutan Perundang- undangan.
Menurut persepsi dari pimpinan dan pegawai, ternyata
faktor yang sangat dominan mendukung penerapan
SPIP pada pemerintah daerah ialah faktor dukungan
pimpinan organisasi. Hal ini berarti, penerapan SPIP
akan tercapai jika ada dukungan yang kuat dari
pimpinan puncak pada suatu organisasi.
Kajian ini menggunakan tenaga SDM sebanyak 864 OH atau 101,65%
dari rencana sebanyak 850 OH, sedangkan dana yang digunakan
sebesar Rp124.552.009,66 atau 99,97% dari anggaran sebesar
Rp124.593.533,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.9
Realisasi OH dan Anggaran Biaya Litbang Sasaran 1.2.1
No Judul Kajian OH Rp.
1. Faktor-Faktor yang Mendukung Penerapan SPIP pada Instansi Pemerintah
864 124.552.009,66
Jumlah
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
45
Trend selama lima tahun renstra sejak 2010 sampai dengan 2014 untuk
sasaran strategis “Meningkatnya hasil-hasil penelitian dan
pengembangan yang mendukung pengembangan SPIP” ditunjukkan
dalam grafik di bawah ini.
Grafik 5 memperlihatkan kinerja selama periode renstra berupa
perkembangan target dan realisasi sasaran 1.1.2 dari tahun 2010 sampai
dengan 2014.
Grafik 5
Target dan Realisasi Sasaran 1.2.1 Tahun 2010 sd. 2014
Dari Grafik 5 dapat dilihat bahwa selama periode renstra 2010-2014
setelah terjadi kenaikan realisasi pada tahun 2011 jika dibandingkan
dengan tahun 2010, namun realisasi pada tahun-tahun berikutnya terjadi
kecenderungan penurunan. Realisasi paling tinggi terjadi pada tahun
2011 sebagai dampak dari tingginya pemanfaatan hasil litbang tahun
2010.
Grafik 6 memperlihatkan capaian kinerja selama periode Renstra
berupaperkembangan capaian sasaran 1.2.1 dari tahun 2010 sampai
dengan 2014.
2010 2011 2012 2013 2014
Rencana 80,00% 82,50% 85,00% 87,50% 90,00%
Realisasi 84,42% 88,67% 79,42% 74,94% 70,60%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
46
Grafik 6
Capaian Sasaran 1.2.1 Tahun 2010 sd. 2014
Dari Grafik 6 dapat dilihat bahwa selama periode renstra 2010-2014,
capaian kinerja IKU setelah tahun 2011 cenderung menurun. Penurunan
ini disebabkan antara lain:
a. Belum maksimalnya pemanfaatan hasil litbang oleh pengguna/
stakeholders.
b. Kurangnya diseminasi hasil litbang oleh Puslitbangwas BPKP, baik
dalam bentuk sosialisasi, seminar, maupun ekspose kepada
pimpinan.
(Tabel Perkembangan Target, Realisasi dan Capaian IKU 2010 sd. 2014
lihat lampiran 3)
Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk pengembangan
akuntabilitas keuangan negara dituangkan dalam enam topik kegiatan
litbang yaitu:
a. Kondisi Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Kerjasama Lainnya
yang Bernuansa KPS serta Peran Pengawasannya di Indonesia.
2010 2011 2012 2013 2014
Capaian 105,53% 107,48% 93,44% 85,65% 78,44%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Sasaran 1.2.2
Termanfaatkannya Hasil Penelitian dan Pengembangan Untuk Pengembangan Akuntabilitas Keuangan Negara
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
47
b. Penelitian Standar Biaya Keluaran Pengawasan BPKP Tahun 2015
c. Kajian Hubungan Opini BPK atas Laporan Keuangan Dengan
Terjadinya Penyimpangan/Kasus Korupsi pada Kementerian/LPNK/
Pemerintah Daerah
d. Reviu Literatur Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
e. Pilot Project Pengukuran I-APKN
f. Kajian Literatur tentang Ukuran Keberhasilan Dana Dekonsentrasi
dan Dana Perimbangan
Keenam kajian tersebut telah selesai seluruhnya, sehingga realisasi
kinerja output mencapai 100%.
Penjelasan atas kegiatan-kegiatan kajian tersebut sebagai berikut:
a. Kondisi Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Kerjasama Lainnya
yang Bernuansa KPS serta Peran Pengawasannya di Indonesia
No. Lap. : LP-65/LB/2014 Tanggal 14 Juli 2014
Tujuan : Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat
bagaimana kegiatan pengawasan dapat berperan
dalam kegiatan proyek KPS atau bernuansa KPS
dengan melakukan pemetaan.
Hasil : Dari penelitian diperoleh fakta bahwa kegiatan proyek
KPS merupakan ruang lingkup keuangan negara.
Namun dari hasil penelitian ini mengemuka, adanya
kekosongan peran pengawasan dan pemeriksaan pada
kegiatan proyek KPS atau bernuansa KPS. Hal ini
menunjukkan tata kelola proyek belum baik. Untuk
itu, perlu peran APIP dalam rangka membangun atau
meningkatkan tata kelola proyek KPS yang baik.
Peran pengawasan tersebut dimulai dari awal
kegiatan, pertengahan, sampai berakhirnya
pelaksanaan kontrak. Pengawasannya dapat
berbentuk audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
48
pendidikan dan pelatihan, pembimbingan, atau
konsultasi menyesuaikan dengan kebutuhan proyek.
Karena APIP berperan sepanjang kegiatan proyek
maka unsur pengawasan ini dapat dimasukan dalam
sistem pengelolaan proyek KPS.
b. Penelitian Standar Biaya Keluaran Pengawasan BPKP Tahun 2015
No. Lap. : LP-66/LB/2014 Tanggal 08 Juli 2014
Tujuan : 1) Memperoleh kejelasan apakah rekomendasi
strategis merupakan output fungsi pengawasan
nasional BPKP dan kriteria suatu rekomendasi yang
dapat dikategorikan rekomendasi yang strategis di
lingkungan BPKP.
2) Mengetahui jenis pengawasan yang dilakukan
BPKP untuk menghasilkan rekomendasi strategis.
3) Mengetahui berapa Standar Biaya Keluaran (SBK)
tahun 2015 yang dapat digunakan sebagai acuan
BPKP dalam pelaksanaan tugas pengawasannya.
Hasil : Mengingat fungsi dan manfaat dari Standar Biaya
Keluaran yang sangat penting, untuk itu diharapkan
Kepala BPKP dapat mengusulkan penetapan SBK
kepada Kementerian Keuangan terkait output
pengawasan BPKP, sehingga mengarahkan
manajemen pada pelaksanaan tugas secara efisien dan
efektif. Dengan penetapan SBK terhadap masalah
strategis yang menjadi prioritas, menjadikan BPKP
lebih selektif dalam memilih penugasan,
mengidentifikasi apakah sesuai dengan domain BPKP
yaitu PP 60/2008 dan Inpres No. 4/2011 dan sesuai
dengan target output yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
49
c. Kajian Hubungan Opini BPK atas Laporan Keuangan Dengan
Terjadinya Penyimpangan/Kasus Korupsi pada Kementerian/LPNK/
Pemerintah Daerah
No. Lap. : LP-72/LB/2014 Tanggal 15 Juli 2014
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara opini BPK atas
laporan keuangan dengan adanya indikasi atau
dugaan atas penyimpangan/kasus korupsi di
lingkungan Kementerian/LPNK maupun Pemerintah
Daerah.
Hasil : Berdasarkan hasil penelitian ini terungkap bahwa
tidak ada hubungan langsung antara opini BPK atas
laporan keuangan pemerintah dengan kasus tindak
pidana korupsi. Semakin baik opini BPK atas laporan
keuangan kementerian/lembaga dan pemerintah
daerah (dalam hal ini pemerintah provinsi) tidak
menyebabkan menurunnya kasus tindak pidana
korupsi di kementerian/lembaga maupun pemerintah
provinsi.
d. Reviu Literatur Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
No. Lap. : LP-125/LB/2014 Tanggal 05 Desember 2014
Tujuan : Untuk memberikan konsep dan kondisi pengelolaan
BUMD berdasarkan referensi sebagai dasar
pelaksanaan kajian selanjutnya.
Hasil : Konsep pengelolaan BUMD non persero (Perusahaan
Daerah/Perusahaan Umum Daerah) dimungkinkan
dengan model pengelolaan BUMD dengan system
”swakelola mandiri”. Konsep pengelolaan ini
menggunakan sistem pengawasan ataupun
pembinaan secara bertanggungjawab dan intensif.
Kondisi pengelolaan BUMD masih belum optimal
antara lain terlihat dari pengelolaan yang masih
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
50
terjebak dalam pola kerja birokrasi daripada sebagai
perusahaan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan, pelayanan yang diberikan belum
maksimal, serta adanya praktek mismanagement yang
mengarah pada inefisiensi dan kecurangan (fraud)
dalam pengelolaan BUMD.
e. Pilot Project Pengukuran I-APKN
No. Lap. : LP-130/LB/2014 Tanggal 22 Desember 2014
Tujuan : Untuk menilai kelayakan instrumen yang telah
dikembangkan dan mencari masukan dalam rangka
menyempurnakan instrumen tersebut.
Hasil : Berdasarkan hasil uji coba ditemukan beberapa
variabel dan indikator yang kurang tepat sehingga
perlu diperbaiki dengan mengurangi
variabel/indikator yang kurang penting, memperbaiki
kalimat variabel/indikator, dan menambahkan
variabel/indikator baru, sekaligus membangun proxy
dan kriteria penilaian sesuai dengan indikator yang
sudah diperbaiki.
f. Kajian Literatur tentang Ukuran Keberhasilan Dana Dekonsentrasi
dan Dana Perimbangan
No. Lap. : LP-131/LB/2014 Tanggal 24 Desember 2014
Tujuan : Untuk mengetahui,
1) Pengertian, tujuan, dan manfaat dana dekonsentrasi
dan dana perimbangan.
2) Apa ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan
manfaat dana dekonsentrasi dan dana
perimbangan.
Hasil : 1) Keberhasilan penyelenggaraan pemerintah daerah
telah diatur pengukurannya melalui PP No. 6
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
51
tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 1.
2) Tujuan yang tercantum dalam UU No. 33 tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah,
pemberian dana perimbangan adalah untuk
mengurangi kesenjangan fiskal antara Pemerintah
dan Pemerintahan Daerah dan antar Pemerintah
Daerah. Namun ukuran keberhasilan pencapaian
tujuan tersebut tidak dijelaskan lebih lanjut.
Keenam kajian ini menggunakan tenaga SDM sebanyak 2.587 OH atau
100,66% dari rencana sebanyak 2.570 OH, sedangkan dana yang
digunakan sebesar Rp356.683.737,12 atau 100,30% dari anggaran
sebesar Rp355.611.270,61 dengan rincian sebagai berikut
Tabel 3.10
Realisasi OH dan Anggaran Biaya Litbang Sasaran 1.2.2
No Judul Kajian OH Rp.
1. Kondisi Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Kerjasama Lainnya yang Bernuansa KPS serta Peran Pengawasannya di Indonesia
654 94.278.951,76
2. Penelitian Standar Biaya Keluaran Pengawasan BPKP Tahun 2015
800 115.325.934,87
3. Kajian Hubungan Opini BPK atas Laporan Keuangan Dengan Terjadinya Penyimpangan/Kasus Korupsi pada Kementerian/LPNK/ Pemerintah Daerah
225 32.435.419,18
4. Reviu Literatur Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
285 41.084.864,30
5. Pilot Project Pengukuran I-APKN 325 46.851.161,04
6. Kajian Literatur tentang Ukuran 177 26.707.405,97
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
52
No Judul Kajian OH Rp.
Keberhasilan Dana Dekonsentrasi dan Dana Perimbangan
Jumlah 2.587 356.683.737,12
Trend selama lima tahun renstra sejak 2010 sampai dengan 2014 untuk
sasaran strategis “Meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil litbang untuk
pengembangan tentang Akuntabilitas Keuangan Negara” ditunjukkan
dalam grafik di bawah ini.
Grafik 7 memperlihatkan kinerja selama periode renstra berupa
perkembangan target dan realisasi sasaran 1.2.2 dari tahun 2010 sampai
dengan 2014.
Grafik 7
Capaian Sasaran 1.2.2 Tahun 2010 sd. 2014
Dalam grafik 7 dapat dilihat bahwa selama periode renstra 2010-2014
realisasi IKU tertinggi pada tahun 2010 dan menurun tajam pada tahun
2011 dan sangat fluktuatif pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini
menunjukkan menurunnya/kurangnya pemanfaatan/minat pengguna
hasil litbang berkaitan dengan sasaran ini.
2010 2011 2012 2013 2014
Rencana 70,00% 72,50% 75,00% 80,00% 80,00%
Realisasi 76,26% 59,88% 69,74% 69,04% 68,70%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
53
Grafik 8 memperlihatkan capaian kinerja selama periode Renstra berupa
perkembangan capaian sasaran 1.2.2 dari tahun 2010 sampai dengan
2014.
Grafik 8
Capaian Sasaran 1.2.2 Tahun 2010 sd. 2014
Dari Grafik 8 dapat dilihat bahwa selama periode renstra 2010-2014,
capaian kinerja IKU tertinggi adalah tahun 2010 dan menurun tajam
pada tahun 2011. Pada tahun-tahun selanjutnya fluktuatif dan hampir
merata. kondisi ini disebabkan antara lain:
a. Belum maksimalnya pemanfaatan hasil litbang oleh pengguna/
stakeholders.
b. Kurangnya diseminasi hasil litbang oleh Puslitbangwas BPKP, baik
dalam bentuk sosialisasi, seminar, maupun ekspose kepada
pimpinan.
(Tabel Perkembangan Target, Realisasi dan Capaian IKU 2010 sd. 2014
lihat lampiran 3)
Secara total dalam tahun 2014 Puslitbangwas BPKP telah menyelesaikan
penelitian dan pengembangan (litbang) sebanyak 15 topik (termasuk dua
topik yang merupakan pencapaian sasaran “Tersedianya dukungan
sumber daya, metode kerja, dan sistem informasi yang menunjang
2010 2011 2012 2013 2014
Capaian 108,94% 82,59% 92,99% 86,30% 85,88%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
54
peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang inovatif”) dari 12 topik yang
dianggarkan atau mencapai 125% dengan menyerap anggaran sebesar
Rp911.939.830,00 atau 99,67% dari yang dianggarkan sebesar
Rp912.244.000,00 .
2. Kegiatan Pendukung Litbang
Kegiatan pendukung Puslitbangwas BPKP tahun 2014 ditujukan untuk
mencapai satu sasaran stratejik melalui satu program yang berisi dua
kelompok kegiatan yaitu kegiatan pendukung teknis dan kegiatan
pendukung non teknis. Kegiatan pendukung teknis secara umum
dikoordinasikan oleh Kepala Bidang Pemanfaatan dan Evaluasi
sedangkan kegiatan pendukung non teknis dikoordinasikan oleh Kepala
Bagian Tata Usaha Puslitbangwas.
Capaian kinerja kegiatan pendukung sampai dengan 31 Desember 2014
sebagai berikut:
a. Peningkatan Kapasitas Puslitbangwas BPKP
Terkait dengan peningkatan kapasitas Puslitbangwas BPKP,
realisasinya dilakukan melalui kegiatan penelitian/kajian dan
hasilnya berupa pedoman sebagai berikut:
1) Bahan Pedoman Pembinaan dan Koordinasi Penelitian dan
Pengembangan di lingkungan BPKP.
2) Pedoman Presentasi Hasil Litbang.
Kedua kegiatan tersebut telah selesai seluruhnya, sehingga realisasi
kinerja output mencapai 100%.
Kajian ini menggunakan tenaga SDM sebanyak 650 OH atau 81,86%
dari rencana sebanyak 794 OH, sedangkan dana yang digunakan
Sasaran 1.3.1 Tersedianya dukungan sumber daya, metode kerja, dan sistem informasi yang menunjang peningkatan
kapasitas Puslitbangwas yang inovatif
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
55
sebesar Rp92.650.248,89 atau 98,85% dari anggaran sebesar
Rp93.732.476,37 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.11
Realisasi OH dan Anggaran Biaya Litbang Sasaran 1.3.1
No Judul Kajian OH Rp.
1. Bahan Pedoman Pembinaan dan Koordinasi Penelitian dan Pengembangan di lingkungan BPKP
325 45.799.087,85
2. Pedoman Presentasi Hasil Litbang 325 46.851.161,04
b. Kegiatan Pendukung Teknis
Proses berikutnya setelah kegiatan penelitian dilaksanakan adalah
menjadikan output hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh
pengguna. Beberapa kegiatan untuk menunjang optimalisasi
pemanfaatan hasil litbang adalah:
1) Seminar hasil Litbang
Kegiatan seminar dilaksanakan untuk mendukung diseminasi
hasil litbang kepada pengguna. Dalam tahun 2014 telah
dilaksanakan dua kali seminar sebagi berikut,
a) Seminar pertama dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2014,
dalam rangka penngatan HUT BPKP yang ke-31 tahun, yang
terlaksana atas kerja sama Puslitbangwas BPKP dengan
berbagai unit kerja di lingkungan BPKP Pusat. Tema yang
diangkat dalam seminar ini adalah "Peran Pengawasan Intern
dalam Pengawalan Pembangunan Nasional” yang secara
substansi mengulas peran pengawasan terhadap program
Iintas sektoral. Seminar yang diikuti oleh pejabat eselon I dari
BPK dan berbagai kementerian/lembaga ini, menghadirkan
pembicara dari kepala daerah, pengamat, dan akademisi.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
56
b) Seminar kedua diselenggarakan pada tanggal 17 November
2014 dihadiri oleh peserta dari unit-unit kerja di Iingkungan
BPKP Pusat, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, dan
Perwakilan BPKP Provinsi Banten. Hasil penelitian yang
diseminarkan terdiri dari 3 topik, yaitu:
(1) Peran pengawasan BPKP mengacu pada peran auditor
intern menurut The Institute of Internal Auditors.
(2) Analisis terhadap pengawasan program lintas sektoral.
(3) Kondisi Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan
Kerjasama Lainnya yang Bernuansa KPS serta Peran
Pengawasannya di Indonesia.
Kegiatan tersebut di atas menggunakan anggaran yang terealisasi
sebesar Rp69.775.500,00 atau 98,,81% dari rencana
Rp70.615.000,00. Penggunaan SDM 32 OH atau 91,43% dari yang
dianggarkan sebesar 35.
Selain itu, dalam tahun 2014 Puslitbangwas berperan serta dalam
seminar yang diselenggarakan pihak ekstern BPKP. Pada kegiatan
seminar dalam rangka ulang tahun Universitas Terbuka, dengan
tema Refleksi Pembangunan Sosial Ekonomi dan Politik
Indonesia, Puslitbangwas BPKP mendapat kesempatan untuk
menyampaikan makalah dan hasil kajian berjudul Upaya
Pencegahan Korupsi Melalui Penerapan SPIP: Terkait dengan
Hasil Survai Political Economic Risc Consultancy (PERC).
2) Sosialisasi Hasil Litbang
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan untuk mendukung
pemasyarakatan hasil litbang kepada stakeholder. Target kinerja
yang dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014
adalah enam laporan. Realisasinya adalah 100% yaitu enam
laporan sosialisasi regional, pemuatan hasil litbang dalam bentuk
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
57
artikel di Majalah Warta Pengawasan, dan dokumen abstraksi
yang telah diunggah di website Puslitbangwas BPKP.
Bentuk sosialisasi yang dilaksanakan selama tahun 2014 adalah
sebagai berikut,
a) Pemaparan Hasil Litbang
Pemaparan hasil litbang dilakukan dengan memaparkan hasil
litbang tahun 2014 di beberapa Perwakilan BPKP (Bengkulu,
Lampung, Sulawesi Selatan, Bangka Belitung, DI Yogyakarta,
Kalimantan Barat). Laporan yang dihasilkan sebanyak empat
laporan. Materi yang dipaparkan adalah hasil litbang dengan
topik,
(1) Kajian Persiapan Pemerintah Daerah dalam Penerapan
Akuntansi Berbasis Akrual.
(2) Kajian Analisis Pengawasan Program Lintas Sektoral.
(3) Kajian Terkait Kerjasama Pemerintah Swasta
(4) Kajian Risk Based Planning di BPKP.
b) Pemuatan Hasil Litbang di Majalah Warta Pengawasan
Selama tahun 2014, Puslitbangwas telah mengirimkan tiga
makalah hasil penelitian dalam bentuk artikel kepada Bagian
Humas untuk dimuat dalam majalah Warta Pengawasan
dengan judul sebagai berikut:
(1) Identifikasi Kebutuhan Materi Diklat JFA
(2) Analisis Terhadap Pengawasan Program Lintas Sektoral
(3) Kondisi Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan
Kerjasama Lainnya yang Bernuansa KPS serta Peran
Pengawasannya di Indonesia
Kegiatan tersebut di atas menggunakan anggaran sebesar
Rp64.142.520,00 atau sebesar 100% dari rencana Rp64.143.000,00.
Penggunaan SDM 154 OH atau 99,35% dari yang dianggarkan
sebesar 155.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
58
3) Layanan terhadap Kebutuhan Pengguna
Pengguna hasil-hasil penelitian dan pengembangan terdiri dari
unit kerja dan pegawai BPKP. Dalam tahun 2014, Puslitbangwas
telah memberikan layanan permintaan hasil litbang kepada 28
pengguna/stakeholders. Tujuan pemanfaatan oleh pengguna
adalah sebagai
a) Referensi dalam penyusunan bahan sosialisasi
b) Referensi dalam penyusunan tesis/disertasi/karya tulis
c) Bahan pameran
d) Bahan dalam mendukung kegiatan
e) Referensi dalam penyusunan kajian
f) Dipelajari sebagai masukan kebijakan pengembangan pegawai
g) Referensi dalam penyusunan pedoman
4) Evaluasi Kegiatan Litbang
Target output adalah sebanyak 4 laporan, realisasinya empat
laporan sehingga capaian kinerja output 100%. Hasil evaluasi
antara lain menyebutkan bahwa hambatan yang ditemui tim
adalah adanya penugasan lain yang dilaksanakan secara multi
tasking, kesulitan dalam perolehan referensi dan pengolahan data.
Dalam tahun 2014 kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan
penggunaan sumber daya manusia sebesar 110 OH dari target
sebesar 115 OH atau sebesar 95,65% serta menyerap anggaran
sebesar Rp25.534.000,00 dari rencana sebesar Rp25.560.000,00 atau
sebesar 99,90%.
5) Penyusunan Laporan Kerja Sama Litbang
Kegiatan kerja sama penelitian dan pengembangan dilakukan
dengan unit kerja di lingkungan BPKP. Bentuk kerja sama dapat
berupa pengiriman instruktur Diklat, dan pengiriman
narasumber untuk kajian pada unit kerja di luar Puslitbangwas,
dan kerjasama dalam rangka pembinaan ke-litbang-an.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
59
Output yang dicapai dalam tahun 2014 adalah dua laporan
kegiatan semester I dan II. Rincian kerja sama Puslitbangwas
BPKP dengan unit/instansi lain, antara lain:
a) Melakukan kajian ‘Satuan Biaya Keluaran Pengawasan (SBK)
BPKP Tahun 2015’ bekerjasama dengan Biro Perencanaan
Pengawasan.
b) Melakukan kajian ‘Faktor-Faktor Penyebab Pengunduran Diri
Pegawai BPKP atas Permintaan Sendiri’ bekerjasama dengan
Biro Kepegawaian dan Organisasi
c) Instruktur pada Diklat Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah.
d) Pembekalan Isu Strategis pada Diklat Kepemimpinan Tingkat
III di Lingkungan BPKP tahun 2014.
e) Instruktur mata ajar ‘Sampling” pada Diklat Fungsional
Auditor Penyelenggaraan.
f) Instruktur pada Diklat Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
g) Narasumber untuk ‘Revisi Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan SPIP Unit Kerja BPKP’ di Inspektorat
h) Narasumber untuk ‘Penilaian Makalah Adi Kinerja dan
Pelayanan Prima’ di Biro Kepegawaian dan Organisasi
i) Narasumber untuk analisis data kajian ‘Ease Of Doing Business‘
di Deputi Perekonomian
j) Narasumber untuk kajian ‘Pemanfaatan Hibah Luar Negeri’ di
Deputi Perekonomian
Kelima kegiatan tersebut secara total menggunakan tenaga SDM
sebanyak 341 OH atau 97,15% dari yang dianggarkan 351 OH dan
dana sebesar Rp188.024.320,00 atau 99,54% dari yang dianggarkan
Rp188.902.000,00.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
60
c. Kegiatan Pendukung Non Teknis
Kegiatan pendukung non teknis secara umum dikoordinasikan oleh
Kepala Bagian Tata Usaha. Kegiatan ini dituangkan ke dalam
sembilan kegiatan litbang sebagai berikut:
1) Penerapan Sistem Manajemen Mutu
2) Peningkatan Kapasitas Perencanaan
3) Peningkatan Kapasitas SDM Puslitbangwas
4) Pengelolaan Keuangan
5) Pengelolaan Administrasi Umum
6) Pengelolaan Sarana dan Prasarana
7) Penyelenggaraan SPIP
1) Penerapan Sistem Manajemen Mutu
Komitmen seluruh pegawai Puslitbangwas BPKP terhadap
penataan proses bisnis melalui penerapan sistem manajemen mutu,
telah ditunjukkan dengan berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2008
pada tahun 2013. Untuk selanjutnya penerapan sistem ini akan
selalu ditingkatkan, dan untuk menilainya, akan dilakukan audit
mutu secara berkala oleh auditor independen. Hasil audit pada
tahun 2014, TUV Nord merekomendasikan perpanjangan sertifikat
ISO 9001:2008 tersebut. Dengan upaya ini diharapkan seluruh
pegawai Puslitbangwas BPKP akan selalu memiliki paradigma
yang berorientasi kepada pencapaian kualitas terbaik dari setiap
tugas dan kegiatan yang dilaksanakan yang pada akhirnya dapat
memberikan kontribusi yang nyata terhadap capaian kinerja BPKP.
Sumber daya yang digunakan adalah, SDM sebanyak 300 OH atau
120% dari rencana 250 OH dan realisasi anggaran sebesar atau
sebesar Rp35.547.500,00 atau 97,28% dari rencana Rp36.540.000,00.
2) Peningkatan Kapasitas Perencanaan.
Kegiatan peningkatan kapasitas perencanaan direalisasikan dalam
bentuk kegiatan rapat kerja Puslitbangwas BPKP.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
61
Dalam tahun 2014 seluruh kegiatan tersebut diatas telah terlaksana
dengan penggunaan sumber daya manusia sebesar 25 OH dari
target sebesar 22 OH atau sebesar 113,64% serta menyerap
anggaran sebesar Rp870.000,00 dari rencana sebesar Rp870.000,00
atau sebesar 100%.
3) Peningkatan Kapasitas SDM Puslitbangwas
Kegiatan peningkatan kapasitas SDM Puslitbangwas merupakan
kegiatan untuk mendukung pengembangan SDM. Bentuk kegiatan
ini adalah kegiatan administrasi kepegawaian (SDM), Program
Pelatihan Mandiri (PPM), seminar/workshop/studi banding,
pendidikan dan pelatihan (diklat), forum kepegawaian dan JFA.
a) Kegiatan Program Pelatihan Mandiri (PPM)
Kegiatan program pelatihan mandiri yang dilaksanakan dalam
tahun 2014 disajikan pada Tabel 3.11 berikut:.
Tabel 3.12
Kegiatan Program Pelatihan Mandiri (PPM)
No Judul Jml
Peserta
Triwulan I
1 Teknik Presentasi 22
2 Kerja Sama Pemerintah-Swasta 44
3 Mengelola, Memimpin, dan Memotivasi Tim 42
4 Teknik Menyusun Kuesioner 46
5 Potensi Kecurangan Layanan Kesehatan Dalam Jaminan Kesehatan Nasional
25
Triwulan II
1 Kebendaharaan Umum Negara 36
2 Perkembangan Konvergensi IFRS 18
3 Pemanfaatan Software Komputer untuk Presentasi 21
4 Pengembangan Pribadi untuk Meningkatkan Kinerja Tim
37
5 Plagiarisme Dalam Kegiatan Pengawasan 46
Triwulan III
1 Membangun Rasa Percaya Diri Dalam Tim 36
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
62
No Judul Jml
Peserta
2 Teknik Penulisan Rujukan Dalam Penyusunan Laporan Hasil Penelitian untuk Mendukung Kegiatan di Bidang Pengawasan
36
3 Analisis Terhadap Pengawasan Program Lintas Sektoral
37
4 Kajian Risk Based Planning di BPKP 26
5 Peran BPKP Dalam Implementasi Kerja Sama Pemerintah-Swasta di Indonesia
22
6 Persiapan Pemerintah Daerah Dalam Penerapan Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual
23
Triwulan IV
1 Literature Review Dalam Kegiatan Penelitian dan Pengembangan di Puslitbangwas BPKP
30
2 Tutorial Aplikasi EndNote Dalam Kegiatan Penelitian dan Pengawasan di Puslitbangwas BPKP
29
3 Peran Pengawasan BPKP Atas Bagian Anggaran BUN 25
4 Peran Pengawasan BPKP Atas Bagian Anggaran BUN: Analisis Aspek Pengawasan
24
5 Pengelolaan Pengaduan 31
6 Pengendalian Gratifikasi 30
7 Peran Pengawasan BPKP Mengacu Pada Peran Auditor Intern Menurut The IIA
22
8 Peran BPKP Dalam Pengawasan Program Lintas Sektoral
36
9 Kondisi KPS/PPP dan Peran Pengawasannya di Indonesia
22
10 Pengelolaan Bagian Anggaran BUN 36
11 Impact Evaluation: Evaluasi Menggunakan Pendekatan Eksperimental
35
12 Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
36
b) Seminar/workshop/studi banding.
Kegiatan workshop/studi banding yang dilaksanakan di dalam
negeri dan luar negeri dalam tahun 2014, disajikan pada Tabel
3.12.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
63
Tabel 3.13
Daftar Seminar/workshop/studi banding
No Judul Jml
Peserta
1 Workshop Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual 1
2 Creative Problem Solving Techniques for Auditors 2
3 Workshop Impact Evaluation 2
4 Workshop Lime Survey 34
5 Workshop Lime Survey (lanjutan) 18
c) Pendidikan dan Pelatihan
Kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilaksanakan
dalam tahun 2014, disajikan pada Tabel 3.13 berikut:
Tabel 3.14
Daftar Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
No Judul Diklat Jml
Peserta
1. Diklat Penjenjangan Auditor Ahli 1
2. Diklat Penjenjangan Auditor Madya 2
3. Diklat Training of Traineer 2
4. Diklat Sistem Akuntansi Berbasis Akrual 1
5. Diklat Sertifikasi Qualified Internal Auditors 2
6. Diklat Enterprise Architecture Change Management 2
7. Diklat Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan (SAAP)
1
Kegiatan Pengembangan SDM dalam tahun 2014 telah
dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya manusia 1.669
OH dari target sebesar 1.430 OH atau 116,71% dan menyerap
dana sebesar Rp7.239.640.675,00 dari target sebesar
Rp7.691.736.000,00 atau sebesar 94,12%.
4) Pengelolaan Keuangan
Kegiatan pengelolaan keuangan terdiri dari penyusunan laporan
keuangan, penyusunan laporan realisasi anggaran, penyediaan
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
64
uang sesuai prosedur, penyusunan dan revisi RKA-KL, forum
rekonsiliasi laporan keuangan.
Kegiatan Pengelolaan Keuangan dalam tahun 2014 telah
dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya manusia 83 OH
dari rencana 72 OH atau 115,28% dan menyerap dana sebesar
Rp18.900.000,00 dari anggaran sebesar Rp19.100.000,00 atau
sebesar 98,95%.
Dalam tahun 2014, selama tiga bulan berturut-turut, Puslitbangwas
memperoleh penghargaan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara Jakarta IV, yaitu:
a) Juli 2014, sebagai satuan kerja terbaik pertama yang
menyelesaikan Rekonsiliasi Laporan Keuangan dan
menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara secara
tepat waktu.
b) Agustus 2014, sebagai satuan kerja terbaik pertama yang
menyelesaikan Rekonsiliasi Laporan Keuangan dan
menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara secara
tepat waktu.
c) September 2014, sebagai satuan kerja terbaik kedua yang
menyelesaikan Rekonsiliasi Laporan Keuangan dan
menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara secara
tepat waktu.
5) Pengelolaan Administrasi Umum
Kegiatan pengelolaan administrasi umum terdiri dari inventarisasi
BMN, pemutakhiran contentwebsite, penyusunan laporan berkala
BMN, forum humas dan website.
Kegiatan Pengelolaan Administrasi Umum dalam tahun 2014 telah
dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya manusia 44 OH
dari target sebesar 38 OH atau 115,79% dan menyerap dana
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
65
sebesar Rp1.210.000,00 dari anggaran sebesar Rp1.310.000,00 atau
sebesar 92,37%.
6) Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana terdiri dari pengadaan
barang modal, ATK kegiatan rutin kantor, dan biaya pemeliharaan.
Kegiatan Pengelolaan Sarana Prasarana dalam tahun 2014 telah
dilaksanakan dengan menggunakan SDM sebesar 382 OH dari
target sebesar 322 OH atau 118,63% dan menyerap dana sebesar
Rp 254.247.068,00 dari anggaran sebesar Rp 258.813.000,00 atau
dengan capaian 98,24%.
7) Penyelenggaraan SPIP
Sesuai amanat PP No. 60 Tahun 2008, Tim Penyelenggara SPIP
pada Puslitbangwas BPKP telah dibentuk. Penerapan SPIP
dilaksanakan secara learning by doing dengan mengacu pada
pedoman yang ada. Dalam tahun 2014, penerapan telah berupa
perbaikan berkelanjutan (al. pemutakhiran sertifikasi ISO 901:2008,
perencanaan strategis berdasarkan peta risiko, penerepan sistem
kinerja individu dan pendokumentasian kinerja individu setiap
pegawai).
Sumber daya yang digunakan sebanyak 11 OH dari rencana
sebanyak 9 OH atau dengan capaian 122,22%.
Trend selama lima tahun renstra sejak 2010 sampai dengan 2014 untuk
sasaran strategis “Meningkatnya kapasitas Puslitbangwas yang inovatif”
ditunjukkan dalam grafik di bawah ini.
Grafik 9 memperlihatkan kinerja selama periode renstra berupa
perkembangan target dan realisasi sasaran 1.3.1 dari tahun 2010 sampai
dengan 2014.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
66
Grafik 9
Target dan Realisasi Sasaran 1.3.1 Tahun 2010 sd. 2014
Dalam grafik 9 dapat dilihat bahwa selama periode renstra 2010-2014
setelah terjadi kenaikan realisasi IKU pada tahun 2011 jika dibandingkan
dengan tahun 2010, namun realisasi pada tahun-tahun berikutnya terjadi
kecenderungan penurunan. Realisasi paling tinggi terjadi pada tahun
2011 sejalan dengan tingginya capaian kinerja utama pada tahun 2011.
Grafik 10 memperlihatkan capaian kinerja selama periode Renstra berupa
perkembangan capaian sasaran 1.3.1 dari tahun 2010 sampai dengan
2014. Dari Grafik 10 dapat dilihat bahwa selama periode renstra 2010-
2014, capaian kinerja IKU tertinggi pada tahun 2011 dan terjadi
kecenderungan penurunan pada tahun-tahun berikutnya.
2010 2011 2012 2013 2014
Rencana 60,00% 62,50% 65,00% 67,50% 70,00%
Realisasi 54,66% 90,00% 66,33% 67,50% 65,40%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
67
Grafik 10
Capaian Sasaran 1.3.1 Tahun 2010 sd. 2014
(Tabel Perkembangan Target, Realisasi dan Capaian IKU 2010 sd. 2014
lihat lampiran 3)
3. Akuntabilitas Kinerja Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan Sarana
Prasarana
a. Keuangan
Pada kegiatan pengelolaan keuangan tahun 2014 didapat informasi
bahwa DIPA Puslitbangwas tahun 2014 adalah sebesar
Rp8.410.758.000,00. Dari jumlah tersebut, dilakukan penghematan
sebesar Rp747.157.000,00 dan penambahan gaji Rp1.445.972.000,00,
sehingga jumlah setelah penghematan dan penambahan gaji adalah
sebesar Rp9.109.573.000,00. Jumlah anggaran yang digunakan untuk
melihat capaian realisasi adalah jumlah anggaran setelah
penghematan. Realisasi belanja Puslitbangwas BPKP tahun 2014
sebesar Rp8.651.199.394,00 atau 94,97% dari anggaran tahun 2014.
Rincian realisasi belanja dibandingkan dengan anggaran disajikan
pada Tabel 3.15 berikut:
2010 2011 2012 2013 2014
Capaian 91,10% 144,00% 102,05% 100,00% 93,43%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
160%
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
68
Tabel 3.15
Realisasi Belanja Tahun 2014
No Uraian Anggaran Realisasi % Sisa
1 Belanja Pegawai 7.080.315.000 6.628.488.975 93,62% 451.862.025
2 Belanja Barang 1.994.258.000 1.987.730.419 99,,67 6.527.581
3 Belanja Modal 35.000.000 34.980.000 99,,94 20.000
Jumlah 9.109.573.000 8.651.199.394 96,98 458.409.606
Anggaran Belanja Pegawai sebesar Rp7.080.315.000,00 telah
direalisasikan sebesar Rp6.628.488.975,00 atau 93,62% dari anggaran.
Realisasi anggaran tersebut merupakan pembayaran gaji dan
tunjangan pegawai.
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) Puslitbangwas BPKP per 1 Januari
2014 adalah sebanyak 47 orang. Jumlah pegawai selama tahun 2014
telah mengalami penambahan dan pengurangan sebanyak masing-
masing 10 dan 8 orang sehingga jumlah pegawai per 31 Desember
2014 adalah sebanyak 45 orang. SDM Puslitbangwas BPKP dapat
diklasifikasikan berdasarkan golongan, jabatan, pendidikan, dan usia
sebagai berikut:
1) Berdasarkan Golongan
Tabel 3.16 Daftar Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun 2014
Uraian Posisi Awal
(1-1-2014) Tambah Kurang
Posisi Akhir
(31-12-2014)
Golongan IV 18 2 2 18
Golongan III 25 8 8 25
Golongan II 4 - 2 2
Jumlah 47 10 12 45
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
69
Posisi per 31 Desember 2014, dari segi golongan/kepangkatan
adalah 18 orang memiliki pangkat golongan IV, 25 orang
memiliki pangkat dalam golongan III, dan 2 orang dengan
pangkat dalam golongan II.
2) Berdasarkan Jabatan
Tabel 3.17
Daftar Pegawai Berdasarkan Jabatan Tahun 2014
Uraian Posisi Awal
(1-1-2014) Tambah Kurang
Posisi Akhir
(31-12-2014)
Struktural
Eselon II 1 1 1 1
Eselon III 3 - - 3
Eselon IV 6 1 1 6
Fungsional Auditor 23 7 6 24
Fungsional Umum 14 1 4 11
Jumlah 47 10 12 45
Jumlah pegawai Puslitbangwas BPKP per 31 Desember 2014
sebanyak 45 orang, yaitu 10 pejabat struktural, 24 pegawai
fungsional auditor, dan 11 pegawai fungsional umum.
Adapun pejabat struktural Puslitbangwas BPKP adalah:
a) Kepala Puslitbangwas BPKP (eselon 2);
b) Kepala Bagian Tata Usaha (eselon 3), membawahi dua
pejabat eselon 4, yaitu Kepala Subbagian Kepegawaian &
Keuangan, dan Kepala Subbagian Umum;
c) Kepala Bidang Program dan Kerja sama (eselon 3),
membawahi dua pejabat eselon 4, yaitu Kepala Subbidang
Program dan Kepala Subbidang Kerja Sama;
d) Kepala Bidang Pemanfaatan dan Evaluasi (eselon 3),
membawahi dua pejabat eselon 4, yaitu Kepala Subbidang
Evaluasi dan Kepala Subbidang Pemanfaatan.
Dalam tahun 2014 telah terjadi satu pergantian pada jabatan
eselon IV (Kepala Subbidang Program).
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
70
3) Berdasarkan Pendidikan
Tabel 3.18
Daftar Pegawai Berdasarkan Pendidikan Tahun 2014
Uraian Posisi Awal
(1-1-2014) Tambah Kurang
Posisi Akhir
(31-12-2014)
S3 1 - - 1
S2 18 7 6 19
S1 14 1 1 14
D.III 5 - 1 4
SLTA 9 1 3 7
Jumlah 47 9 11 45
Berdasarkan latar belakang pendidikan, komposisi pegawai
Puslitbangwas per 31 Desember 2014 adalah S3 sebanyak 1
orang, S2 sebanyak 19 orang, S1 sebanyak 14 orang, D III
sebanyak 4 orang, dan SLTA sebanyak 7 orang. Khusus peneliti,
dari jumlah peneliti sebanyak 24 orang, level pendidikan
terbanyak adalah S2 yaitu sebanyak 13 orang, sedangkan level
pendidikan S1/DIV sebanyak 9 orang, dan level pendidikan D
III sebanyak 1 orang.
Dari ketiga tabel di atas dapat disimpulkan hal-hal berikut,
Adanya ketidakseimbangan dalam komposisi PFA, yaitu
sebagian besar PFA telah golongan IV (14 orang) sehingga
menyulitkan dalam penugasan. Selain itu PFA tidak bisa optimal
dalam menjalankan peran sesuai jabatan yang diembannya.
PFA dengan latar belakang pendidikan S2 sebanyak 13 orang
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil litbang.
Jumlah PFA belum mencukupi untuk memenuhi target dalam
penetapan kinerja.
c. Prasarana dan Sarana Penunjang
Berdasarkan data Laporan Kuasa Pengguna Barang tahun 2014,
prasarana dan sarana penunjang yang dimiliki oleh Puslitbangwas
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
71
BPKP Per 31 Desember 2014 terdiri atas: peralatan dan mesin
sebanyak 429 unit senilai Rp1.842.968.601,00, aset tetap lainnya
berupa monografi sebanyak 622 unit senilai Rp84.121.280,00.
Penjelasan tentang Prasarana dan Sarana Penunjang adalah sebagai
berikut:
1) Pengolah Data
Jumlah peralatan pengolah data per 31 Desember 2014 disajikan
pada Tabel 3.19 sebagai berikut:
Tabel 3.19
Daftar Peralatan Pengolahan Data
No Nama Barang Jumlah Nilai (Rp)
1 Komputer desktop 48 unit 422.368.848,00
2 Laptop 16 buah 204.414.530,00
3 Printer 28 buah 86.546.000,00
4 Audio Visual (LCD) 3 buah 26.160.000,00
5 Notebook 4 buah 45.980.000,00
Selain itu, terdapat berbagai software yang mendukung
pengolahan data penelitian. Secara kuantitatif peralatan tersebut
telah cukup memadai untuk mendukung kegiatan litbang.
Dalam prasarana dan sarana penunjang tersebut tidak terdapat
aset milik Puslitbangwas BPKP yang dikuasai oleh pihak III.
2) Kendaraan Bermotor
Puslitbangwas BPKP memiliki empat unit kendaraan roda empat,
yaitu tiga unit mobil merek Toyota dengan rincian 1 unit Kijang
Innova G tahun perolehan 2007, 1 unit kijang kapsul type SGX
tahun perolehan 2000 dan 1 unit Kijang Super tahun perolehan
1996, satu unit mobil merek Mitsubishi type GLX tahun perolehan
1999, dan dua unit sepeda motor merek Honda type Supra X
tahun perolehan 2007. Kendaraan bermotor tersebut telah
dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan operasional
kelitbangan.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
72
3) Buku Perpustakaan
Untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan
diperlukan referensi/kepustakaan. Sampai dengan tahun 2014
koleksi buku perpustakaan sebanyak 2.116 buah, terdiri dari:
a) 622 buku berasal dari pengadaan barang dengan nilai
Rp84.121.280
b) 1.494 buku berasal dari sumbangan beberapa pegawai
4) Realisasi Belanja Modal
Realisasi belanja modal sebesar Rp34.980.000,00 terdiri atas:
Tabel 3.20
Daftar Realisasi Belanja Modal
No Nama Barang Jumlah Harga
1 Personal Computer 3 unit 17.787.000,00
2 Printer 4 unit 2.398.000,00
3 Notebook 1 unit 6.050.000,00
4 Televisi Led 1 unit 2.530.000,00
5 Kamera Digital 1 unit 6.215.000,00
Jumlah 34.980.000,00
Adapun realisasi tersebut menyerap dana sebesar 99,94% dari
anggarannya sebesar Rp35.000.000,00. Pelaksanaan pengadaan
barang di Puslitbangwas dilakukan oleh Pejabat Pengadaan
melalui prosedur pengadaan barang dan jasa sebagaimana telah
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
73
A. Akuntabilitas Kinerja Puslitbangwas BPKP
Sebagai wujud akuntabiltas atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang
diamanahkan kepada Puslitbangwas BPKP, maka disusun laporan kinerja
tahun 2014 untuk melaporkan tingkat pencapaian kinerja yang telah diraih.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (sebelumnya Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pengawasan BPKP, format dan substansi pelaporan kinerja
telah mengikuti ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tanggal 20 November 2014 dengan menambahkan tabel sasaran strategis
dan IKU beserta target, realisasi, dan capaian selama periode renstra sebagai
lampiran. Dalam laporan kinerja tahun 2014 ini, penetapan kinerja juga
disajikan sebagai lampiran.
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik, maka
pelaksanaan berbagai tugas dan kegiatan Puslitbangwas selama tahun 2014
diarahkan pada lima sasaran stratejik. Pencapaian kinerja masing-masing
sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kompetensi SDM
BPKP sebagai Auditor Presiden
Capaian kinerja sasaran ini adalah sebesar 67,71% atau 84,64% dari target
yang ditetapkan sebesar 80%.
2. Termanfaatkannya hasil litbang untuk peningkatan kualitas pengawasan
BPKP
Capaian kinerja sasaran ini adalah sebesar 72,13% atau 90,16% dari target
yang ditetapkan sebesar 80%.
3. Termanfaatkannya hasil litbang untuk pengembangan SPIP
PENUTUP BAB IV
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
74
Capaian kinerja sasaran ini adalah sebesar 70,60% atau 78,44% dari target
yang ditetapkan sebesar 90%.
4. Pemanfaatan hasil litbang untuk pengembangan tentang akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara
Capaian kinerja sasaran ini adalah sebesar 68,70% atau 85,88% dari target
yang ditetapkan sebesar 80%.
5. Tersedianya dukungan sumber daya, metode kerja, dan sistem informasi
yang menunjang peningkatan kapasitas Puslitbangwas yang profesional
dan inovatif
Capaian kinerja sasaran ini adalah sebesar 65,40% atau 93,43% dari target
yang ditetapkan sebesar 70%.
Secara keseluruhan realisasi kinerja Puslitbangwas BPKP pada akhir
periode renstra yaitu tahun 2014 sebesar 68,91% dari target sebesar 80%
dengan rata-rata capaian kinerja Puslitbangwas BPKP adalah sebesar 86,14%
atau masuk dalam kategori sangat baik.
Seluruh capaian kinerja utama dan kinerja pendukung Puslitbangwas BPKP
dihasilkan dengan dukungan dana dan sumber daya manusia sebagai
berikut:
1. Realisasi penggunaan dana adalah sebesar Rp8.651.199.393,00 atau
94,97% dari anggaran setelah penghematan sebesar Rp 9.109.573.000,00.
2. Realisasi pemanfaatan SDM adalah sebesar 9.211 orang hari (OH) atau
100,69% dari rencana sebanyak 9.148 OH.
B. Strategi Peningkatan Kinerja
Puslitbangwas BPKP akan selalu berupaya untuk meningkatkan kinerjanya,
sehingga keinginan untuk menjadi pusat penelitian dan pengembangan
pengawasan yang terpercaya sesuai dengan visinya, dapat terwujud.
Tingkat kepercayaan terhadap Puslitbangwas BPKP akan tercermin dari
tingkat pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan pengembangan, yang
sekaligus menjadi indikator kinerja utama dari Puslitbangwas BPKP.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
75
Strategi yang telah dan akan terus dijalankan dalam rangka meningkatkan
pencapaian kinerja, antara lain adalah:
1. Perlunya strategi yang tepat untuk melakukan sosialisasi hasil litbang
antara lain dengan:
a. Ekspose yang efektif kepada pimpinan BPKP maupun pengguna
lainnya
b. Publikasi hasil-hasil litbang secara internsif
Kegiatan publikasi merupakan proses untuk memperkenalkan hasil-
hasil litbang, sekaligus pintu awal untuk terciptanya pemanfaatan
hasil litbang. Kebijakan untuk memperluas sebaran pengiriman
hasil-hasil litbang merupakan salah satu upaya yang ditempuh.
Kegiatan sosialisasi juga ditingkatkan, baik yang bersifat langsung
kepada unit kerja tertentu, maupun melalui seminar. Hasil litbang
juga diangkat dalam kegiatan seminar berskala nasional. Dan
terakhir, publikasi dan up-dating hasil-hasil litbang melalui website
Puslitbangwas BPKP juga dilakukan serta memuat hasil litbang ke
dalam Document Management System (DMS).
2. Meningkatkan pemanfaatan hasil-hasil litbang dengan menuangkannya
ke bentuk pedoman/peraturan Kepala BPKP untuk mengoptimalkan
implementasi hasil-hasil litbang.
3. Perlu melakukan penajaman topik litbang agar lebih sesuai dengan
kebutuhan para pengguna. Salah satu cara yang digunakan adalah
melakukan kerjasama dan koordinasi dalam rangka meyakinkan
kesesuaian tugas-tugas penelitian dan pengembangan dengan
kebutuhan stakeholders-nya. Kesesuaian dengan kebutuhan ini menjadi
faktor yang menentukan tingkat pemanfaatan, selain dari faktor kualitas.
Bentuk kerjasama dan koordinasi yang dikembangkan adalah mulai dari
penetapan topik litbang, proses pelaksanaannya, sampai dengan
penyelesaian kegiatan litbang.
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
76
4. Perlu merumuskan strategi yang tepat dalam mengoptimalkan kinerja
SDM Puslitbangwas agar tercapai hasil penelitian dan pengembangan
yang lebih berkualitas dan lebih optimal. Kurang optimalnya hasil
penelitian dan pengembangan terutama disebabkan:
a. beberapa pegawai merasa kurang nyaman di Puslitbangwas karena
tidak familiar dengan kegiatan penelitian atau tidak sesuai dengan
tugas-tugas penelitian.
b. Adanya ketidakseimbangan komposisi jabatan fungsional auditor
(Pengendali Teknis, Ketua Tim, dan Anggota Tim) yang
menyebabkan beberapa pegawai kurang termotivasi karena peran
dalam penugasan tidak sesuai dengan jabatannya.
c. Kurangnya pengalaman maupun diklat-diklat di bidang penelitian
pada organisasi, spesial di bidang penelitian yang berkualitas.
5. Pembinaan sumber daya manusia.
Dalam rangka memelihara dan meningkatkan keahlian SDM-nya,
Puslitbangwas BPKP bekerja sama dengan Pusdiklatwas BPKP
melaksanakan diklat kompetensi peneliti, mendatangkan narasumber
dari instansi terkait seperti LIPI. Selain itu, Puslitbangwas juga secara
rutin mengikutsertakan para peneliti pada berbagai seminar dan
workshop, baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun di luar
negeri.
6. Penerapan sistem manajemen mutu.
Komitmen seluruh pegawai Puslitbangwas BPKP terhadap penataan
proses bisnis melalui penerapan sistem manajemen mutu tersebut, telah
ditunjukkan dengan berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun
2013. Hasil audit pada tahun 2014, TUV Nord merekomendasikan
perpanjangan sertifikat ISO 9001:2008 tersebut. Dengan upaya ini
diharapkan seluruh pegawai Puslitbangwas BPKP akan selalu memiliki
paradigma yang berorientasi kepada hasil dengan pencapaian kualitas
terbaik dari setiap tugas dan kegiatan yang dilaksanakan yang pada
Laporan Kinerja Puslitbangwas BPKP Tahun 2014
77
akhirnya dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap capaian
kinerja BPKP.
Lampiran 1
PENETAPAN KINERJA
TINGKAT SATUAN KERJA KEMENTERIAN /LEMBAGA
Unit Eselon II : Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan
Tahun Anggaran : 2014
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 . 2 3
Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar Outcome
90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% Persentase Pemanfaatan hasil Litbang % 80
Output
Laporan Penelitian dan Pengembangan Pengawasan Laporan 12
Jumlah Anggaran Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Pengawasan 1.569.815.000
Jumlah Anggaran Kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana 35.000.000
Jumlah Anggaran Kegiatan Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/Tunjangan 7.504.758.000
Total Anggaran 9.109.573.000
Lampiran 2
No Kegiatan LITBANG 2010 LITBANG 2011 LITBANG 2012 LITBANG 2013 LITBANG 2014Realisasi sd
2014
Target
2014
Capaian
2014
1
A 1.1.1.1 Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan Kompetensi
SDM BPKP Sebagai Auditor
Presiden
96,98% 79,49% 64,20% 52,24% 45,66% 67,71% 80,00% 84,64%
1.1.2.1 Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan Pengawasan
Intern Pemerintah
95,94% 69,40% 74,52% 51,14% 69,65% 72,13% 80,00% 90,16%
1.2.1.1 Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan SPIP88,76% 88,67% 95,61% 49,62% 30,36% 70,60% 90,00% 78,44%
1.2.2.1 Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Negara80,31% 66,31% 78,18% 77,76% 40,92% 68,70% 80,00% 85,88%
90,50% 75,97% 78,13% 57,69% 46,65% 69,79%B 1.3.1.1 Peningkatan Kapasitas
Puslitbangwas BPKP yang
kompeten dan inovatif
54,66% 90,00% 54,23% 67,50% 60,63% 65,40% 70,00% 93,43%
83,33% 78,77% 73,35% 59,65% 49,44% 68,91% 80,00% 86,14%
REALISASI OUTCOME PER 31 DESEMBER 2014
Lampiran 3
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15=10/5 16=11/6 17=12/7 18=13/8 19=14/9 20
1 Meningkatnya
pemanfaatan hasil
litbang untuk
peningkatan
kompetensi SDM BPKP
sebagai Auditor
Presiden
Persentase pemanfaatan hasil
litbang untuk peningkatan
kompetensi SDM BPKP sebagai
Auditor Presiden. % 70,00 72,50 75,00 80,00 80,00 66,06 75,51 72,92 67,72 67,71 94,37 104,15 97,23 84,65 84,64
2 Meningkatnya
pemanfaatan hasil
litbang untuk
peningkatan kualitas
pengawasan BPKP
Persentase pemanfaatan hasil
litbang untuk Peningkatan
Kualitas Pengawasan BPKP. % 70,00 72,50 75,00 80,00 80,00 66,06 66,23 74,31 69,12 72,13 94,37 91,35 99,08 86,40 90,16
3 Meningkatnya
pemanfaatan hasil
litbang untuk
pengembangan SPIP
Persentase pemanfaatan hasil
litbang untuk pengembangan
SPIP.% 80,00 82,50 85,00 87,50 90,00 84,42 88,67 79,42 74,94 70,60 105,53 107,48 93,44 85,65 78,44
4 Meningkatnya
pemanfaatan hasil
litbang untuk
pengembangan
akuntabilitas
pengelolaan keuangan
negara
Persentase pemanfaatan hasil
litbang untuk pengembangan
akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara % 70,00 72,50 75,00 80,00 80,00 76,26 59,88 69,74 69,04 68,70 108,94 82,59 92,99 86,30 85,88
5 Meningkatnya
kapasitas
Puslitbangwas BPKP
sebagai pusat litbang
yang inovatif
( Tersedianya
dukungan sumber
daya, metode kerja,
dan sistem informasi
yang menunjang
peningkatan kapa-sitas
Puslitbangwas yang
inovatif)
Persentase peningkatan
kapasitas Puslitbangwas yang
kompeten dan inovatif
% 60,00 62,50 65,00 67,50 70,00 54,66 90,00 66,33 67,50 65,40 91,10 144,00 102,05 100,00 93,43
70,00 72,50 75,00 79,00 80,00 69,49 76,06 72,54 69,66 68,91 99,27 104,91 96,73 88,18 86,14
PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014
PUSLITBANGWAS BPKP
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN
Program