Pusat Data dan Sistem Informasi...
Transcript of Pusat Data dan Sistem Informasi...
Bulan Oktober 2012 yang lalu, Kepala Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian sebagai Focal Point kegiatan Asean Food Security
Information System (AFSIS) beserta salah satu statistisi berkenan
menghadiri salah satu agenda rutin kegiatan (AFSIS) yaitu Focal Point
Meeting (FP Meeting). FP Meeting tahun 2012 diselenggarakan di Hotel
InterContinental Bangkok, tanggal 22 – 24 Oktober 2012. Pertemuan terse-
but merupakan pertemuan Konsultasi bagi seluruh FP untuk kegiatan
AFSIS setelah fase kedua kegiatan tersebut berakhir akhir Desember 2012.
Tujuan utama dari pertemuan tersebut adalah untuk membahas isu
yang berkaitan dengan masa transisi AFSIS, pengembangan website dan
database AFSIS. Peserta adalah seluruh Focal Point dari 9 negara anggota
ASEAN, 8 statistisi atau staf yang bertugas sebagai pengelola data AFSIS
dari 9 negara ASEAN, Focal Point dari dua negara donor plus three yang
dalam hal ini adalah dari Korea Selatan dan Jepang, 1orang dari Sekertariat
ASEAN dan Perwakilan dari FAO, sementara perwakilan dari Myanmar
dan China tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan dilaksanakan selama 3 hari dengan agenda pertemuan seperti
tersaji pada Tabel 1.
FOCAL POINT MEETING “THE CONSULTATION MEETING OF ASEAN PLUS THREE FOOD SECURITY INFORMATION SYSTEM MECHANISM”, BANGKOK
ISSN : 1411-9196
Vol. 9 No. 94 Bulan November 2012 http://pusdatin.deptan.go.id
Daftar Isi :
Daftar Isi : Focal Point Meeting “The Consulta-
tion Meeting Of ASEAN Plus Three
Food Security Information System
Mechanism”, Bangkok......(1)
The Second Session Of The
Agriculture Market Information
System (AMIS) In Rome - Italy....(4)
Pelaksanaan dan Prosedur Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG)......(5)
Workshop Statistik Pertanian Bagi
Pengolah Data Tanaman Pangan Di
Kabupaten dan Provinsi......(6)
Persiapan Pelaksanaan Sistem
e-Audit Di Kementerian
Pertanian......(7)
Membuat Peta Menggunakan OGC
Services......(8)
Workshop Penyusunan Materi
Diklat Teknis Statistik Pertanian
Bagi Fasilitator Diklat Teknis
Statistik Pertanian......(9)
Pembahasan Hasil Studi Greens Jobs
Di Indonesia Di Hotel Sari Pan
Pacific......(10)
Tim Redaksi :
Pelindung :
Ir. Tassim Billah, MSc
Penasehat : Agus Sunarya, SE, MM
Ir. Sari Sutiyorini, MM
Ir, Bayu Muliany, MM Ir. Dewa Ngakan Cakrabawana, MM
Penanggung Jawab :
A. Prasetyanto Wibowo, SH Redaksi :
Dedi Triyono
Editor : Dra. Laelatul Hasanah, MSi
Dra. P.Hanny Mulyani, MM
Eko Nugroho, S.Kom, MM Redaktur Pelaksana :
Evita Wahyu Puspitasari, S.Kom
Dian Prasetyorini Sekretariat :
Dwi Wulandari
Agus Musdino
Redaksi menerima tulisan maupun saran dan kritik untuk Newsletter Pusdatin
Kirimkan ke alamat redaksi :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Jl. Harsono RM No. 3 Gd. D Lantai IV
Pasar Minggu – Jakarta 12550
Telp : 021-7805305, 7816384 Fax : 021-7822638
e-mail : [email protected]
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
ASEAN FOOD SECURITY INFORMATION SYSTEM (AFSIS)
H A L A M A N 2
Lanjutan Berita Focal Point Meeting...
"Focal Point
Meeting
“The Consultation
Meeting Of
ASEAN Plus Three
Food Security
Information
System
Mechanism”,
Bangkok
Tanggal 22 - 24
Oktober 2012"
Tabel 1. Agenda Pertemuan Konsultasi ASEAN Plus Three Food Security Information
System Mechanism
InterContinental Hotel, Pinnacle room No.1, Level 4, Bangkok, Thailand, 22 –24 October 2012
HARI AGENDA
SENIN
22 October 2012 Registration
Agenda Item 1 : Opening Session
Opening Statement by Mr.ChalitDamrongsak, Deputy Permanent Secre-
tary, Ministry of Agriculture and Cooperatives, Thailand
Address by Mr. Yasuhiro MIYAKE, Statistics Department, Ministry
of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF), Japan
Address by Mr. SuriyanVichitlekarn, Assistant Director, ASEAN
Secretariat
Agenda Item 2 : Update on the arrangement for Permanent Mecha-
nism by Mr. SuriyanVichitlekarn, Assistant Director, ASEAN Secre-
tariat
Agenda Item 3 : Consultation on Implementation of Work Plan 2013-
2015 of AFSISby Mr. MontolJeamchareon, AFSIS Project Manager
Agenda Item 4 : Discussion on Rule of Procedure and Term of Refer-
ence of AFSIS by Mr. MontolJeamchareon, AFSISProject Manager
Welcome Dinner Hosted by AFSIS Project
SELASA
23 October 2012 Agenda Item 5 : AFSIS Work Plan 2013 by Mr. MontolJeam-
chareon, AFSIS Project Manager
Agenda Item 6 : Presentation on development of mid-long term
food supply and demand forecasting by
Mr.YasuhiroMIYAKE,Statistics Department, Ministry of Agriculture,
Forestry and Fisheries (MAFF), Japan
Agenda Item 7 : Presentation on The global Food Security
Information Network (FSIN) and scoping study in the ASEAN re-
gion by Mr. ThijsWissink, Consultant, Economic and Social Develop-
ment Department, Agricultural Development Economics Division,
Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO)
Agenda Item 8 : Introduction to the Food and Agriculture Policy De-
cision Analysis (FAPDA) tool in the framework of the joint collabo-
ration between FAO/FAPDA-AFSISby Ms. Mariana Aguirre, Policy
and Price Monitoring, Food and Agriculture Organization of the
United Nations (FAO) and Ms. ValentinaPernechele, Consultant,
Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO)
Agenda Item 9 : Presentation on Integrated Food Security Phase
Classification (IPC) activities in Cambodia, Myanmar and Philip-
pines by Mr. Erminio Sacco,Chief Technical Advisor, IPC Asia, Food
and Agriculture Organization of the United Nations (FAO)
Agenda Item 10 : Progress of the activities to improve data accu-
racy in country level by Mr. Shoji Kimura, Expert of AFSIS
Agenda Item 11 : Presentation on upcoming activities in 2012 by Ms.
UnchanaTracho, AFSIS Focal point.
H A L A M A N 3
Dalam pembahasan tersebut dihasilkan draft
rencana 3 tahun kedepan kegiatan AFSIS antara lain
sebagai berikut:
Tujuan dari AFSIS Mechanism adalah sebagai
berikut :
1. Mendorong penguatan organisasi informasi
ketahanan pangan nasional, mempromosikan dan
memperkuat sistem informasi ketahanan pangan
regional sebagai dasar bagi kerjasama ketahanan
pangan di wilayah ASEAN Plus Three (APT);
2. Memberikan laporan rutin informasi ketahanan
pangan danl ayanan konsultasi kebijakan kepada
negara ASEAN Plus Three (APT) dengan tetap
melanjutkan kegiatan inti yang telah dicapai
AFSIS melalui Tahap 1 & 2 dan menangani
kebutuhan data baru;
3. Memberikan informasi nasional dan regional untuk
keperluan perencanaan dan pembuatan kebijakan
mengenai ketahanan pangan dan volatilitas harga
komoditas;
4. Mengembangkan dan melaksanakan proyek-proyek
(misalnya penelitian, pembangunan kapasitas, dll)
serta meningkatkan kerjasama antara mitra dialog
lainnya (FAO, Bank Dunia, ADB, APTERR) dan
bentuk kerjasama internasional/regional lainnya
dalam mendukung system informasi ketahanan
pangan dan pengembangannya di kawasan ASEAN
Plus Thee.
5. Membangun kemandirian melalui mekanisme
yang tepat dalam bentuk kontribusi antara negara-
negara anggota APT dan memperkenalkan kontri-
busi eksternal seperti pembiayaan bersumber dari
kerjasama ASEAN +3, atau reward tambahan
informasi dari APTERR.
Periode Kegiatan :
• AFSIS dengan mekanisme yang mandiri akan
segera terbentuk segera setelah tahap kedua
berakhir Pada Desember tahun 2012.
• Proses pembentukan organisasi AFSIS harus
direncanakan dan dipersiapkan dengan hati-hati
untuk tiga tahun pertama (2013 - 2015).
• Periode ini disebut "AFSIS Establisment" sebelum
operasi penuh AFSIS yang akan dimulai tahun
2016.
Organisasi AFSIS akan terdiri dari Sebuah
Pusat Jaringan Informasi Ketahanan Pangan dari
setiap negara ASEAN Plus Three, Dewan AFSIS dan
Sekretariat AFSIS. Sekertariat Proyek AFSIS akan
terus bertindak sebagai Sekertariat AFSIS (Seperti
tersaji Pada Gambar 1).
Lanjutan Berita Focal Point Meeting...
V O L . 9 N O . 9 4 B U L A N N O V E M B E R 2 0 1 2
Gambar 1. Struktur Organisasi AFSIS
AFSIS
National Network Centers in
ASEAN+3 Countries
AFSIS Secretariat
AFSIS Board
(Directors General)
Focal Point
Provide direction
and guidance
Coordination
HARI AGENDA
RABU
24 October 2012 Agenda Item 12 : Presentation on AFSIS Database and Website by
Mr. UdomsakAksornwongsa, IT Specialist
Agenda Item 13 : Other matters
Agenda Item 14 : Adoption of Summary Report of the Meeting
H A L A M A N 4
“Focal Point
Meeting
“The Consultation
Meeting Of
ASEAN Plus Three
Food Security
Information
System
Mechanism”,
Bangkok
Tanggal 22 - 24
Oktober 2012
Dan
The Second
Session Of The
Agriculture
Market
Information
System (AMIS) In
Rome - Italy)”
Pertemuan Sistem Informasi
Pertanian Pasar atau The Agriculture
Market Information System (AMIS)
diadakan di Roma-Italia, yang berlangsung
pada tanggal 2 - 4 Oktober 2012. Pertemuan
tersebut diadakan dua kali dalam setahun.
Perwakilan pihak sektor swasta yang
hadir pada acara tersebut antara lain dari
COCERAL, CFC, EBRD, FOSFA,
COPA-Cogeca, NAEGA dan AS Grains
Council. Dalam acara tersebut, mereka
membahas tentang subyek pengumpulan
data dan analisis, hal itu dapat dicapai
antara sektor swasta dan publik dengan
pengembangan kapasitas yang berkaitan
dengan peningkatan saldo pasokan dan
permintaan.
Pada pertemuan tersebut sekretariat
AMIS mempresentasikan pembahasan
tentang Indikator Pasar dan Kebijakan.
Kemudian pada kesempatan itu pula
dibahas tentang AMIS (sebagai badan
publik) yang berperan dalam mengisi
informasi yang tidak ada dalam data
penawaran dan permintaan untuk
k o m o d i t a s A M I S s e r t a d a p a t
mengkombinasi statistik yang akurat dan
informasi pasar saat ini, yang akan
menguntungkan untuk sektor publik dan
swasta dan hal tersebut juga dapat
meningkatkan pertukaran informasi dengan
sektor swasta. Selain itu, dijelaskan pula
bahwa kegiatan pengembangan kapasitas
AMIS dan dua proyek berkelanjutan lainnya
didanai oleh Jepang dan Bill and Melinda
Gates Foundation. ( Dian)
THE SECOND SESSION OF THE AGRICULTURE MARKET INFORMATION SYSTEM (AMIS) IN ROME - ITALY
Lanjutan Berita Focal Point Meeting...
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas
tentang kelanjutan dan mekanisme dan strategi
yang akan digunakan untuk mendukung
kelanjutan kegiatan AFSIS setelah fase kedua
berakhir. Hal-hal yang dibahas antara lain,
Pengorganisasian antara lain akan dibentuk
AFSIS Network Center, AFSIS Product dan
service antara lain Food Security Database
yaitu database AFSIS, Diseminasi AFSIS
Database, Informasi Ketahanan Pangan yang
terintegrasi antara lain beberapa analisis yang
sudah dihasilkan pada tahap sebelumnya yaitu
Asean Comodity Outlook (ACO) dan Early
Warning Information (EWI), training dan
pengembangan kapasitas serta beberapa
kegiatan tambahan ainnya. Dalam setiap
bahasan kegiatan dibahas lebih detail tentang
proses pelaksanaan masing-masing kegiatan
berikut pembiayaannya pembahasan mengenai
pembiayaan, mekanisme pelaksanaan berbagai
pertemuan dan training dan lain sebagainya.
( Heni)
The Agriculture Market Information System
(AMIS)
H A L A M A N 5
Database PNS lingkup Kementerian Pertanian
perlu divalidasi, terutama perubahan data yang
berkaitan dengan pengangkatan, kepangkatan, mutasi,
pemberhentian dan lain-lain. Kegiatan ini adalah suatu
proses secara terus menerus dan bagian dari
peningkatan manajemen kepegawaian. Untuk lebih
meningkatkan efektivitas manajemen kepegawaian
maka sirkulasi tata naskah kebijakan pengambilan
keputusan seperti halnya penandatangan Surat
Keputusan PNS, pembubuhan nomor surat keputusan
dan sistem pengarsipan menjadi unsur utama. Arsip
Kepegawaian adalah naskah yang diperlukan untuk
mendata PNS ke media komputer, sistem
penyimpanan pengambilan naskah PNS sesuai dengan
prosedur, sehingga mudah didapat apabila diperlukan.
Ketelitian, kecermatan mengolah database bagi para
pengelola kepegawaian membutuhkan konsentrasi
penuh, agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Informasi database PNS melalui “Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian” yang biasa
dikenal dengan “SIMPEG” output-nya adalah
informasi tentang seputar database PNS yang memuat
kronologis PNS sejak pengangkatan sampai
pemberhentian diantaranya adalan nama, tempat dan
tanggal lahir, usia, pendidikan, jabatan dan lain-lain.
Untuk melaksanakan dan menyusun informasi
database PNS Kantor Pusat dan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) diperlukan aplikasi database dari penyimpanan,
pemeliharaan database PNS hingga terintegrasinya
kegiatan evaluasi, akurasi, koordinasi secara
menyeluruh sehingga mengurangi tingkat
ketidaklengkapan kronologis data PNS.
Selama tahun 2012 Biro Organisasi dan
Kepegawaian bersama-sama dengan 12 eselon I telah
melakukan restore data setiap bulannya untuk men-
dapatkan jumlah pegawai Kementerian Pertanian
yang akurat, untuk waktu berkumpulnya biasa
dilakukan minggu akhir bulan berjalan.
Workshop Restore data
• Tempat : Lab Pusdatin - Kementerian Pertanian
Jl. Harsono RM No 3 Ragunan
• Tim : Biro Organisasi dan Kepegawaian
Pengelola Kepegawaian dari 12 eselon I
Subandrio
(Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi)
Sumiyati
(Fungsional Pranata Komputer)
Asyhadi Laksono Hakim, S Kom
(Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi)
Berkumpulnya 12 eselon I ini tujuannya untuk
melakukan restore data untuk mengecek datanya
masing-masing apakah masih ada ditemukan satu
nama pegawai yang dimiliki oleh dua eselon I,
dikarenakan namanya belum dihapus sedangkan
si pegawai sudah mutasi, atau NIP nya sama dimiliki
oleh dua nama pegawai yang berbeda, dengan
seringnya pertemuan ini maka semakin akurat jumlah
data pegawai.
SIMPEG secara menyeluruh menjadi tanggung
jawab unsur kepegawaian di Pusat dan UPT
Kementerian Pertanian dalam hal pendataan PNS dan
diharapkan adanya perbaikan data dan aplikasi data
secara baik dan SIMPEG menjadi sumber data PNS
yang utama dalam mendukung pembangunan
pertanian dan reformasi birokrasi kedepan.
Hasil restore data yang dilakukan pada tanggal
13 Nopember 2012 yang lalu jumlah pegawai Ke-
menterian Pertanian untuk bulan Oktober yaitu :
V O L . 9 N O . 9 4 B U L A N N O V E M B E R 2 0 1 2
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KEPEGAWAIAN (SIMPEG)
Pelaksanaan Restore Data SIMPEG
H A L A M A N 6
Disamping melakukan restore data kita
juga biasanya saling sharing mengenai
lingkup kepegawaian, baik data ataupun
aplikasi simpeg-nya sendiri.
Proses pelaksanaan pendataan Pegawai
Negeri Sipil Kementerian Pertanian, melalui
program Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian. Dengan demikian, pejabat yang
me m b i d a n g i k e p e g a w a i a n d a p a t
melaksanakan dengan baik, sehingga
pengolahan database Pegawai Negeri Sipil
(PNS) menjadi valid dan tertib di
Kementerian Pertanian. ( Umit)
kecamatan hingga provinsi yang termasuk
kedalam provinsi sentra yaitu di 18
Provinsi Sentra Padi dan Kabupaten
Sentranya yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera
Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Nusa
Tenggara Barat, Sumatera Barat, Aceh,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Banten, DI Yogyakarta dan Sulawesi
Tengah. Melalui Workshop yang
diselenggarakan oleh Badan Penyuluhan
dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian
Kementerian Pertanian pada tanggal 29
Oktober sampai dengan 1 November 2012
bertempat di Hotel Bumi Wiyata Depok.
Pusdatin pada Workshop Statistik ini ikut
b e r p e r a n s e b a g a i n a r a s u m b e r
me n y a mp a i k a n ma t e r i M e t o d e
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Statistik Tanaman Pangan sesuai dengan
buku pedoman tahun 2012.
Untuk mendukung program Prioritas
Nasional Ketahanan Pangan khususnya
dalam pencapaian Surplus 10 juta ton Beras
di 2014, perlu tersedianya data dan
informasi yang berhubungan dengan
program prioritas yaitu luas tanam, panen
dan puso padi secara akurat, cepat dan tepat.
Selain itu informasi produktivitas padi
sawah secara akurat, cepat dan tepat
tentunya perlu didukung oleh mekanisme
pengiriman data produkvitas padi secara
terpadu melalui pengembangan model dan
metode yang sudah digunakan selama ini.
Dalam rangka Rencana aksi Inpres
Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan (P4) dan rencana Aksi Data
Lahan Produksi Pertanian Terintegrasi
diperlukan penyiapan sumber daya manusia
pertanian guna mendukung rencana aksi
tersebut. Penyiapan sumber daya manusia
melalui pendidikan dan latihan mulai dari
WORKSHOP STATISTIK PERTANIAN BAGI PENGELOLA DATA TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN DAN PROVINSI
“Pelaksanaan
dan Prosedur
Sistem Informasi
Manajemen
kepegawaian
(SIMPEG)
Dan
Workshop
Statistik Pertanian
Bagi Pengelola
Data Tanaman
Pangan Di
Kabupaten dan
Provinsi”
Lanjutan Berita Pelaksanaan dan Prosedur SIMPEG...
No Nama Unit Kerja Jumlah
Pegawai
1 Sekretariat Jenderal 1186
2 Inspektorat Jenderal 296
3 Direktorat Jenderal Tana-
man Pangan 887
4 Dirjen Prasarana dan sarana
Pertanian 357
5 Dirjen Peternakan dan Ke-
sehatan Hewan 2271
6 Direktorat Jenderal Perke-
bunan 1305
7 Badan Litbang Pertanian 7761
8 Badan PPSDM Pertanian 2416
9 Badan Ketahanan Pangan 326
10 Ditjen Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian 396
11 Direktorat Jenderal Horti-
kultura 419
12 Badan Karantina Pertanian 3507
21127 Jumlah Total
Pelaksanaan Restore Data SIMPEG
H A L A M A N 7
Lanjutan Berita Workshop Statistik Pertanian...
V O L . 9 N O . 9 4 B U L A N N O V E M B E R 2 0 1 2
Pengolahan data statistik pertanian tanaman
pangan dimulai dari pengumpulan data di tingkat
kecamatan, kabupaten, provinsi dan pusat. Sumber
pengumpulan data terkecil berada di tingkat desa
dimana petugas pengumpul data kecamatan
melakukan pendataan berdasarkan daftar register yang
harus diisi menurut periode data tanaman pangan yaitu
SP Padi dan SP Palawija periode Bulanan, SP Lahan,
SP Alsintan dan SP Benih periode Tahunan.
Berdasarkan alur pengumpulan data tanaman pangan
yang selama ini sudah berjalan, menekankan kepada
para calon instruktur dari 18 provinsi sentra padi untuk
memantau dan memberikan arahan kepada jajaran
petugas di kecamatan dalam hal ini Mantri Tani/KCD
untuk secara kontinyu mengisi data pada buku register
yang sudah disediakan oleh BPS.
Sementara, Dinas Pertanian Kabupaten
menyusun Rekapitulasi Kabupaten Statistik Pertanian
(RKSP) dan Provinsi melakukan Penyusunan
Rekapitulasi Statistik Pertanian (RPSP). Kedua jenis
rekapitulasi beserta cara pengisian merupakan materi
pokok pada workshop ini dimana dengan
digunakannya buku pedoman 2012 yang akan
digunakan pada tahun depan di 2013 petugas
pengelola data di kabupaten dan provinsi harus
memahami seluruh konsep dan metode yang berlaku
di buku pedoman 2012 sehingga diharapkan dari
persepsi yang benar dan seragam diharapkan
pengisian RKSP maupun RPSP secara berjenjang dari
kecamatan mempunyai data yang berkualitas.
Petugas pengelola data tanaman pangan dari Dinas
Pertanian Kabupaten pada workshop ini juga
mendapat materi metode estimasi untuk laporan yang
belum masuk atau tidak masuk. Beberapa contoh dan
Simulasi data membuat para peserta dengan tekun
mencoba melakukan estimasi.
Peserta pengelola data provinsi, memperoleh
materi mengenai analisis data hasil percepatan data
tanaman pangan yang telah dilakukan antara BPS dan
Kementerian Pertanian. Dalam kesempatan itu,
dijelaskan mulai dari pengolahan data bulanan padi
dan palawija hingga menjadi buletin yang setiap
bulan telah disusun oleh tim di Pusdatin. ( Hanny)
Satu Januari 2011 lalu, genap 64 tahun sudah
usia Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Di
usianya itu, lembaga negara ini makin giat melakukan
pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara. Salah satu langkahnya adalah
dengan mulai membangun pengawasan dengan sistem
e-audit. Yaitu, pengawasan melalui pusat data BPK
yang menggabungkan data elektronik BPK (e-BPK)
dengan data elektronik auditee atau pihak yang
diperiksa oleh BPK – seperti kementerian negara,
pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan lain-lain.
Dengan sinergi data dengan pihak yang
diperiksanya itu, nantinya BPK akan dapat melakukan
perekaman, pengolahan, pertukaran, pemanfaatan dan
monitoring data yang bersumber dari berbagai pihak,
dalam rangka melakukan pemeriksaan atas
pengelolaan keuangan negara. “Konsep seperti ini
kami sebut BPK sinergi,” kata Ketua BPK, Hadi
Poernomo. Penajaman implementasi BPK Sinergi itu
dilakukan melalui strategi link and match. Dimulai
dari mengidentifikasi sumber informasi apa saja dari
lembaga negara, kementerian, BUMN, BUMD dan
lain-lain, yang diperlukankan BPK. Data dan
informasi ini dapat berupa data keuangan maupun non
keuangan. Kemudian, data itu diolah dan digunakan
dalam proses pemeriksaan secara elektronis. Sebagai
langkah awal untuk mempermudah pembentukan BPK
Sinergi, BPK membuat kesepakatan bersama atau nota
kesepahaman dengan pihak auditee. Hingga kini BPK
sudah menjalin nota kesepahaman dengan enam
Lembaga Negara, 29 Kementerian Negara/Lembaga,
dan empat BUMN (www.bpk.go.id).
Kementerian Pertanian melalui Pusdatin telah
melakukan koordinasi dengan Biro IT BPK untuk
melakukan persiapan tersebut. Pada tanggal
8 November 2012, bertempat di ruang rapat PUAP
Pusdatin telah dilaksanakan pertemuan awal antara tim
Auditor BPK, Biro IT BPK, Pusdatin dan Biro KP.
PERSIAPAN PELAKSANAAN SISTEM e-AUDIT DI KEMENTERIAN PERTANIAN
H A L A M A N 8
Pertemuan ini membahas langkah-langkah apa
saja yang harus disiapkan dalam koneksi
sistem antara BPK dan Kementan.
Sebagai langkah awal telah dilakukan
instalasi aplikasi agen konsolidator (AK)
di salah satu server Kementan yang ada di
data center Pusdatin. Secara teknis aplikasi
AK ini nantinya akan bekerja menghimpun
data-data laporan yang masuk dari tiap eselon
I melalui mekanisme konsolidasi data. Untuk
itu pada server Pusdatin telah disiapkan
kelompok directory repository tiap Eselon I
yang menghimpun data-data tersebut sehingga
memudahkan proses konsolidasi data.
Aplikasi konsolidasi data adalah
seperangkat aplikasi yang terdiri dari dua
buah modul yaitu master agen konsolidator
(MK) dan modul agen konsolidator (AK). MK
merupakan aplikasi yang berfungsi untuk
menerima dan memproses data dari modul
AK ke pusat data BPK, sedangkan AK
berfungsi untuk mengakses, memproses dan
mengirimkan data yang disediakan oleh enti-
tas secara periodic maupun non-periodik ke
pusat data BPK melalui master agen konsoli-
dator. Dengan dibantu oleh tim Biro IT BPK
yang bekerja sama dengan tim IT Pusdatin
melalui sub bidang Sistem Jaringan
Komputer, server beserta aplikasinya siap
menampung data-data untuk kepentingan
system e-Audit BPK. Selanjutnya pusdatin
akan mempersiapkan langkah-langkah
sosialisasi system e-Audit di lingkup
Kementan dengan dibantu tim dari BPK serta
unit terkait di Kementan. Dengan adanya
system e-Audit ini maka konsolidasi data
entitas, dalam hal ini Kementan, akan lebih
aman, cepat dan andal serta eknomis.
( Eko)
Lanjutan Berita Pelaksanaan Sistem e-Audit...
“Persiapan
Pelaksanaan
Sistem e-Audit
Di Kementerian
Pertanian
Dan
Membuat Peta
Menggunakan
OGC Services”
komputer lokal atau dengan 2D adn 3D web
service untuk membuat peta dan melakukan
analisis spasial (www.esri.com)
Tutorial
1. Download software ArcGIS Explorer
2. Lakukan instalasi di komputer
3. Buka software seperti pada gambar
di bawah
4. Untuk mengambil data secara online dari
Kementerian Pertanian klik di menu add
conten ==> pilih GIS Services ==>
klik di new server conection ===> pilih
ArcGIS server di menu server type ==>
k e t i k k a n a l a m a t s e r v e r
http://sig.deptan.go.id/ArcGIS/Services
Sekarang kita dapat membuat peta
dengan OGC (Open Geospasial Consorsium),
untuk membuat peta menggunakan OGC ini
dapat di buat menggunakan software :
ArcMap, ArcGIS online, ArcGIS explorer
dan semua software yang dapat terkoneksi
dengan OGC.
Sebagai contoh berikut penulis
sampaikan cara membuat peta menggunakan
ArcGIS Explorer. Software ini dapat
di download secara gratis di esri melalui
internet dengan alamat http://www.esri.com/
software/arcgis/explorer, setelah di
download user dapat langsung melakukan
instalasi di komputer. Data dapat diambil
secara on_line dari Kementerian Pertanian
melalui http://sig.deptan.go.id, Kementerian
Kehutanan melalui http://webgis.dephut.go.id
Kementerian pekerjaan umum dengan alamat
http://sigi.pu.go.id dan semua kementerian
yang tergabung dengan Inasdi.or.id. Dengan
ArcGIS Explore, kita juga dapat terhubung
dengan berbagai repository data online, siap
guna yang disimpan oleh ESRI. Dengan
mengkombiansikan dengan data sendiri pada
MEMBUAT PETA MENGGUNAKAN OGC SERVICES
Illustrasi
(foto : Kapuas.net)
H A L A M A N 9
di menu Server ==> klik next ==> ada dapat
mengambil data dengan cara klik 2X dari data
yang anda pilih.
5. Tutorial selengkapnya dapat di lihat di http://
services.arcgisonline.com/arcgisexplorer500/help/
index.htm Selamat mencoba. ( Jaka)
Lanjutan Berita Membuat Peta...
V O L . 9 N O . 9 4 B U L A N N O V E M B E R 2 0 1 2
Workshop penyusunan materi diklat teknis
statistik pertanian bagi fasilitator diklat teknis statistik
pertanian diselanggarakan oleh Badan Penyuluhan
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
(BPSDMP) yang dilaksanakan di Cikarang, Bekasi,
Jawa Barat. Di dalam workshop tersebut disampaikan
materi tentang penggunaan GPS (Global Positioning
System) untuk pengukuran lahan sawah dengan
narasumber dari Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian (Pusdatin). Peserta workshop sebanyak 28
orang dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP),
BPTP, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) dinas
pertanian provinsi dan BPS provinsi dengan rincian
sebagai berikut :
Materi pelatihan terdiri dari teori dan praktek
penggunaan GPS. Materi yang diberikan terdiri
Pengenalan GPS secara umum, Setting alat GPS
receiver, Langkah-langkah Pengukuran dengan GPS,
Praktek pengukuran dengan GPS, Cara transfer data
hasil pengukuran dengan GPS ke komputer, Cara cetak
peta. Pelatihan lebih ditekankan pada cara penggunaan
GPS di lapangan. Praktek penggunaan GPS dilakukan
di lahan sawah di Kecamatan Cikarang. GPS yang
digunakan dalam pelatihan yaitu GPS merk Trimble
Juno SB, merk Getac PS535F, dan Garmin GPSMap
76CSx. Peserta diharapkan menguasai keseluruhan
cara kerja dari ketiga merk alat GPS tersebut. Peserta
setelah mengikuti pelatihan ini kemudian diharuskan
membuat modul pelatihan cara penggunaan GPS untuk
pengukuran lahan sawah dengan GPS yang digunakan
untuk pelatihan. ( Subehi)
WORKSHOP PENYUSUNAN MATERI DIKLAT TEKNIS STATISTIK PERTANIAN BAGI FASILITATOR DIKLAT TEKNIS STATISTIK PERTANIAN
No Instansi Jumlah Peserta
1 BBPP Lembang 2
2 BPTP Lampung 1
3 BPP Jambi 2
4 BPTP Jawa Barat 1
5 BPTP Kalsel 2
6 BPTP Jambi 1
7 BBPP Batangkaluku 2
8 BBPP Ketindan 1
9 BBPP Lembang 1
10 BBPP Binuang 2
11 BPTP Jawa Timur 1
12 BPP Lampung 1
13 BPS Jawa Barat 1
14 BPS Lampung 1
15 BPS Jawa Timur 1
16 BPS Kalimantan Selatan 1
17 BPS Sulawesi Selatan 1
18 Diperta Kalimantan Selatan 1
19 Distan Sulawesi Selatan 1
20 Distan Jawa Barat 1
21 Distan Jambi 1
22 BPS Lampung 1
23 Diperta Lampung 1
H A L A M A N 1 0
Pertemuan ini merupakan pertemuan
kesekian kalinya dalam rangka membahas
hasil Study Green Jobs di Indonesia yang
dilakukan oleh ILO.
Latar belakang dari proyek Green Jobs
ini setidaknya memberikan pemahaman
tentang Green Jobs. Green Jobs ini
merupakan agenda khusus di mana ILO
menjadi lembaga yang punya kompetensi.
ILO juga mengharapkan dari penjelasan ini
masing-masing akan bisa memperoleh satu
pemahaman, paling tidak sebagai satu
pemahaman awal untuk kemudian kita
mencoba menterjemahkan lebih jauh dalam
pelaksanaan yang perlu kita lakukan di sektor
masing-masing.
Melalui Green Jobs ini ada satu
penguatan kapasitas yang nantinya mencoba
mengimplementasikan Green Jobs dalam satu
langkah konkret activities di sektor pertanian.
Untuk memperdalam pemahaman konstituen
ILO dan komitmen untuk promosi Gender
peluang sensitif pekerjaan hijau dan transisi
yang adil bagi pekerja dan pengusaha menuju
karbon rendah, tahan iklim, pembangunan
yang ramah lingkungan di Indonesia. Berikut
pemahaman lebih jauh tentang Green Jobs
menurut ILO.
Banyak negara di Asia dan Pasifik
telah secara sukarela berkomitmen untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca pada
tahun 2020 atau intensitas karbon per unit
GDP. Dalam hal ini, melibatkan
perekonomian Asia ke jalur karbon yang
ramah lingkungan dan pembangunan rendah
karbon akan membawa penyesuaian
mendalam dan abadi dengan struktur sosial
ekonomi negara-negara di kawasan itu.
Transformasi ke dalam pembangunan
berkelanjutan dan rendah karbon sehingga
akan memicu pergeseran di pasar tenaga kerja
dan menciptakan permintaan untuk
keterampilan baru dan re-Skilling program,
dan perlindungan sosial dan skema keuangan.
Dampak dari perubahan iklim dan
kebijakan yang dihasilkan pada dunia kerja
tidak selalu sepenuhnya dipahami dan dalam
beberapa kasus dianggap menguras ekonomi
dan daya saing. Padahal, penelitian terbaru
menunjukkan bahwa iklim-pintar kebijakan
dapat membawa lingkungan, manfaat ekonomi
dan sosial bersama-sama.
Perubahan pola produksi dan konsumsi
yang disebut dalam perjalanan menuju
ekonomi ramah iklim memerlukan
menggabungkan gender, sosial dan dimensi
kerja dalam pengambilan keputusan. Pihak
berwenang di sektor tenaga kerja dan mitra
sosial (ILO konstituen) keterlibatan dalam
pengembangan kebijakan diperlukan iklim
inklusif dan koheren. Namun, komitmen pada
tingkat politik tertinggi akan diperlukan untuk
memastikan bahwa perdebatan kebijakan
lingkungan dapat mengatasi dimensi gender
dan sosial lebih menonjol dan kebijakan
pekerjaan pemulihan yang dapat mengambil
jalan yang lebih ramah lingkungan.
Proyek ini secara langsung memberikan
kontribusi untuk program nasional dan inisiatif
yang berkaitan dengan perubahan iklim,
lingkungan dan manajemen bencana dan
pemulihan dari krisis ekonomi. Melalui
peningkatan kapasitas konstituen ILO, panduan
kebijakan suara, usaha gender responsif
kegiatan lapangan terhadap lapangan kerja
hijau di sektor-sektor ekonomi tertentu, proyek
ini bertujuan untuk membantu lima negara
Asia termasuk Indonesia dalam pergeseran ke
karbon rendah, ramah lingkungan dan tahan
iklim ekonomi yang membantu mempercepat
PEMBAHASAN HASIL STUDY GREEN JOBS DI INDONESIA DI HOTEL SARI PAN PACIFIC
“Pembahasan
Hasil
Study
Green
Jobs
Di Indonesia
Di Hotel
Sari
Pan
Pacific”
H A L A M A N 1 1
Lanjutan Berita Study Green Jobs...
V O L . 9 N O . 9 4 B U L A N N O V E M B E R 2 0 1 2
pemulihan pekerjaan, mengurangi kesenjangan sosial,
mendukung tujuan pembangunan dan mewujudkan
pekerjaan yang layak.
Hal ini dipertimbangkan bahwa setelah
penyelesaian proyek, ILO konstituen dan mitra
nasional akan memiliki pengetahuan tentang dampak
kebijakan iklim terhadap pasar tenaga kerja dan
potensi pekerjaan jender hijau responsif pembuatan/
pemeliharaan. Mereka akan memperoleh kapasitas dan
unsur-unsur untuk mengambil bagian dalam diskusi
nasional tentang perubahan iklim dan untuk merespon
perubahan ini, termasuk dalam konteks pengembangan
dan pelaksanaan DWCPs. Mereka juga akan
memberikan kontribusi untuk mengembangkan
kebijakan spesifik dan program untuk promosi
kesempatan kerja hijau pekerjaan di sektor-sektor
penting.
Tujuan langsung dari proyek ini akan menjadi:
• Promosikan kapasitas konstituen ILO untuk terlibat
dalam dialog tentang pekerjaan hijau melalui
peningkatan akses ke sumber data terpercaya dan
informasi pada pekerjaan hijau dan pelatihan,
termasuk tentang dampak kerja yang berhubungan
dengan lingkungan kebijakan dan praktek-praktek
yang baik pada pekerjaan hijau;
• Pekerjaan hijau diarusutamakan dalam kebijakan
tenaga kerja dan sosial nasional negara peserta;
• Program demonstrasi Green Jobs yang merespon
kebutuhan yang berbeda dari perempuan dan laki-
laki, diimplementasikan dalam sektor-sektor utama
dipilih berdasarkan dasar penelitian dan konsul-
tasi.
Konstituen ILO akan menjadi kelompok sa-
saran proyek utama dengan maksud untuk mencipta-
kan kemampuan jangka panjang dan kondisi dialog
sosial untuk pekerjaan hijau utama dalam kebijakan
sosial dan ketenagakerjaan, mengintegrasikan kebija-
kan Green Jobs ke dalam Program Negara Pekerjaan
yang Layak (DWCP), berkontribusi secara aktif untuk
kebijakan iklim dan lingkungan terkait di tingkat na-
sional, dan memfasilitasi transisi hanya untuk perusa-
haan dan pekerja menuju karbon rendah, ekonomi
yang ramah lingkungan. ( Laela)
H A L A M A N 1 2
Lanjutan Berita Study Green Jobs...
“Pembahasan
Hasil
Study
Green
Jobs
Di Indonesia
Di Hotel
Sari
Pan
Pacific”
Kirimkan ke alamat redaksi :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Jl. Harsono RM No. 3 Gedung D Lantai IV
Pasar Minggu - Jakarta Selatan 12550
Phone : 021– 7805305; 7816384
Fax : 021 - 7822638
E-mail : [email protected]
PUSAT DATA DAN SISTEM
INFORMASI PERTANIAN
Redaksi menerima tulisan maupun
saran dan kritik untuk Newsletter
Pusdatin
KEMENTERIAN PERTANIAN
Tim Redaksi
Pelindung : Ir. Tassim Billah, MSc
Penasehat : Agus Sunarya, SE,, MM
Ir. Sari Sutiyorini, MM Ir. Bayu Mulyana, MM
Ir. Dewa Ngakan Cakrabawana, MM
Penanggung Jawab :
A. Prasetyanto Wibowo, SH
Redaksi : Dedi Triyono
Editor : Dra. Laelatul Hasanah, MSi
Dra. P. Hanny Muliany, MM Eko Nugroho, S.Kom, MM
Redaktur Pelaksana : Evita Wahyu Puspitasari, S. Kom
Dian Prasetyorini
Sekretariat :
Dwi Wulandari Agus Musdino
http://
pusdatin.deptan.go.id