Purification Of The Heart 07

13

Click here to load reader

Transcript of Purification Of The Heart 07

Page 1: Purification Of The Heart 07

Purification of the Heart

07 – Blameworthy Modesty

Page 2: Purification Of The Heart 07

Previously in PotH… Envy / الَحَسد / Iri Dengki

Definisi : Menginginkan hilangnya nikmat yang dimiliki orang lain karena iri atas nikmat itu.

Tatkala ada kesempatan dan kemampuan, dia akan melakukannya (menghilangkan nikmat).

Otherwise, tidak termasuk Hasad, dan harapan kita yang teramat besar kepada kemurahan Allah meyakini bahwa iri yang bukan Hasad itu dimaafkan.

Identifikasinya mudah: bila kita membenci / jijik dengan hadirnya rasa iri di dalam hati kita, insya Allah kita terjaga.

Iri yang baik / boleh ada 2 : Iri kepada orang kaya yang memanfaatkan hartanya untuk

kebaikan (di jalan Allah). Iri kepada orang berilmu / bijaksana yang menyebarkan

manfaat / berbagi ilmu dan kebijaksanaannya itu.

Page 3: Purification Of The Heart 07

Mengapa Hasad itu buruk? Karena itu berarti memprotes keadilan dan kebijaksanaan Allah

sebagai pembagi nikmat. Lebih parah lagi, merasa “diri ini lebih layak berbanding dia” yang

merupakan bentuk kesombongan. Obatnya Hasad

Mindset : Menyadari / merenungkan bahwa Hasad merugikan diri sendiri.

Menjadi disibukkan dan digelisahkan oleh Hasad dan di akhirat mendapat hukuman.

Menyadari / merenungkan bahwa Hasad tidak memberi manfaat apa-apa bagi pelakunya, bahkan tidak berpengaruh apa-apa pada nikmat yang diterima oleh korban Hasad.

Aksi : Melakukan apa-apa yang berlawanan dengan desiran hawa nafsu.

Memberi manfaat, membantu, menolong orang yang kita irii tatkala berdesir keinginan untuk mencelakakan / menghapus nikmat.

Memuji orang yang kita irii tatkala ada kesempatan untuk mencelanya atau menjatuhkan namanya.

Page 4: Purification Of The Heart 07

7 penyebab / asal-usul Hasad ‘Adwah (rasa permusuhan)

Iri kepada orang-orang yang kita musuhi karena tidak ingin mereka senang / bahagia.

Tahabbub (berebut cinta/kasih sayang/perhatian) Iri antara istri pertama dengan istri muda Iri antara saudara kandung, berebut perhatian orang tua Iri antara pemuda / pemudi yang sama-sama menyukai seorang pemudi / pemuda

lain Takabbur (arogansi)

Irinya seorang yang sombong ketika melihat orang lain maju mengunggulinya. Ta’azzuz (low self-esteem, minder / rendah diri)

Iri tatkala orang lain mendapat nikmat / kelebihan karena khawatir itu akan menjadikan dirinya dipandang remeh atau kehilangan penghormatan / atensi lingkungan / masyarakat.

Ta’ajjub (‘ujub, merasa dirinya baik, bangga akan diri) Iri yang bersumber karena merasa dirinya lebih layak mendapatkan nikmat

daripada yang diirii. Hubbur riyasah (cinta kekuasaan)

Iri yang timbul karena keinginan mencengkram kekuasaan, khawatir digantikan oleh yang lain yang mendapat kelebihan / nikmat tertentu.

Syuhh (ambisi) Iri yang timbul tatkala berusaha menggapai ambisi, karena persaingan atau

kekhawatiran kegagalan ambisi karena orang lain yang lebih baik / mampu.

Page 5: Purification Of The Heart 07

Blameworthy Modesty / الَحَيُأ الَمذُموم / Rasa malu yang tidak baik

Page 6: Purification Of The Heart 07

Nadhom bait 67 – 72

As for blameworthy modesty, it is that which prevents one from denouncing the condemnable or from asking a question concerning

a matter relating to religion an the like. For this reason, it is considered a harmful quality.

As for noble modesty, such as the Chosen One’s (SAW) behavior the night he married Zaynab,

when he fed his company to their full from his wedding feast, and they all left except for three.

They lingered and yet he did not request that they leave. Such modesty is a most excellent virtue.

Had modesty been a person, it would have been a righteous one and would do nothing but good in whatever it did.

Page 7: Purification Of The Heart 07

Rasa Malu yang Tidak Baik Secara umum, rasa malu (haya’) adalah

sesuatu yang sangat baik dan terpuji dalam akhlak Islam. Bahkan di awal kitab ini, untuk bisa mensucikan

hati seseorang mesti mengawali dengan rasa malu yang konstan dan konsisten kepada Allah.

Malu yang tidak baik: Malu / sungkan menolak / melarang hal yang

terlarang / mungkar. Malu yang menghalangi untuk bertanya /

menggali ilmu perihal agama.

Page 8: Purification Of The Heart 07

Malu menolak kemungkaran Merasa sungkan, enggan, malu untuk menolak/menegur

kemungkaran tatkala itu terjadi di hadapan kita. Tidak sepatutnya malu/sungkan menolak/menegur

kemungkaran, dengan syarat: Hal yang dilakukan mutlak merupakan kemungkaran. Seluruh (mayoritas) ulama’ Islam sepakat bahwa itu merupakan

kemungkaran. Tidak ada khilafiyah (perbedaan pendapat ulama’) mengenai

kemungkarannya. Contoh kemungkaran mutlak:

Zina, minum minuman keras, syirik yang nyata (menuhankan sesuatu yang lain disamping Allah), kedholiman/penganiayaan, pembunuhan, pencurian, korupsi, disuap-menyuap, meninggalkan sholat dengan sengaja.

Contoh khilafiyah: Tata cara sholat, tawassul, ziarah kubur wali (berdoa di kubur

ulama’/wali), ishbal (celana di atas tumit), kewajiban berjanggut, jilbab/niqab, bunga bank, asuransi, mortgage (cicilan rumah) dsb.

Page 9: Purification Of The Heart 07

Ulama’ yang berilmu luas dan dalam akan terlihat jarang menegur/mencela “kekeliruan” orang lain. Bukan karena malu/sungkan, tetapi: Karena mereka mengerti mengenai khilafiyah. Karena mereka seringkali mendahulukan husnudzon dan

selalu bisa menemukan penjelasan yang valid/acceptable. Contoh malu menolak kemungkaran:

Sungkan mengingatkan orang tua saat mereka melakukan kemungkaran.

Sungkan menolak ajakan kolega bisnis untuk minum-minum, ke diskotik atau semacamnya.

Sungkan menolak “amplop” (pemberian suap). Sungkan menegur atasan yang menerima suap. Sungkan meminta izin untuk sholat tatkala waktu sudah

hampir habis.

Page 10: Purification Of The Heart 07

Malu bertanya perihal agama Contoh:

Malu bertanya hal-ihwal menstruasi. Malu bertanya fiqh seputar hubungan suami istri.

Rasulullah SAW memuji wanita-wanita Anshor yang tidak malu bertanya seputar menstruasi. Rasulullah menyikapi dengan bijak, tatkala perlu

penjelasan yang teramat detail, beliau meminta istri beliau Aisyah untuk menjelaskan karena beliau risih bila sudah sedetail itu.

Sebagian wanita Anshor bahkan mengirimkan kain pembalut mereka ketika haid untuk menanyakan waktu mulai dan berakhirnya menstruasi.

Page 11: Purification Of The Heart 07

Sungkan yang merupakan akhlak mulia Contoh malu/sungkan yang mulia:

Rasulullah SAW di malam pernikahannya dengan Zaynab, tamu-tamu walimah sudah pulang kecuali 3 orang yang tetap disitu berbincang dengan Rasulullah.

Rasulullah SAW tidak meminta mereka untuk pulang. Rasulullah SAW memberi hint atau isyarat halus yakni beliau

sempat berdiri dan meninggalkan mereka ke dalam rumah, lalu kemudian kembali lagi.

Inilah sungkan yang merupakan akhlak mulia. Hingga akhirnya Allah menurunkan Al Ahzab 53

http://quran.com/33/53 Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-

rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar.

Page 12: Purification Of The Heart 07

Penutup dari Imam Mawlud

Seandainya rasa malu itu berwujud manusia, niscaya dia adalah seorang yang sholeh dan tidak ada setiap perbuatannya kecuali merupakan perbuatan yang baik.

Page 13: Purification Of The Heart 07

Next…insya Allah

Fantasizing // َخوُض الَقلب ِفيَما ل َينَبِغي الَخوُض ِفِه Hati/pikiran memikirkan atau membayangkan sesuatu yang tidak ada perlunya.