Punyane Si Bajingan
-
Upload
gerlan-nakeciltau -
Category
Documents
-
view
11 -
download
1
description
Transcript of Punyane Si Bajingan
3. Revitalisasi BUMD adalah melalui pembentukan perusahaan holding yang
membawahinya. Perusahaan induk ini akan bertugas mengontrol BUMD yang dimiliki
Pemerintah Daerah. Supaya lebih efektif maka pengelolaan perusahaan holding BUMD
harus dipercayakan kepada profesional. Perusahaan holding bertanggung jawab mulai
dari penyiapan perencanaan bisnis ataupun target bisnis bagi seluruh BUMD,
mengembangkan BUMD serta potensi daerah yang ada, sampai tanggung jawab atas
pencapaian target bisnis yang telah dibuat. Dalam penyusunan perencanaan bisnis,
perusahaan holding BUMD harus mengajukan rencana kerja dan anggaran perusahaan
(RKAP) kepada Pemerintah Daerah sebagai pemegang saham, secara periodik
memberikan laporan pertanggung jawaban RKAP kepada Pemerintah Daerah. Dalam
mekanisme operasional selanjutnya, Pemerintah Daerah tetap harus mempunyai peranan
sentral dalam mekanisme pengawasan. Selain itu juga harus dibuat mekanisme kerja
yang tidak memungkinkan birokrat Pemerintah Daerah melakukan intervensi terhadap
manajemen. Contoh implementasi revitalisasi BUMD adalah adanya ketidak efesien
sehingga butuh revitalisasi guna mengoptimalkan perannya sebagai penyumbang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari bidang keuangan, manajemen, perundangan serta
ahli otonomi daerah untuk menentukan langkah dan penilaian terhadap kinerja sejumlah
perusahaan daerah yaitu menargetkan penyusunan materi penilaian kinerja usaha akhir
tahun dan menyiapkan langkah untuk kelanjutan perusahaan tersebut. Caranya adalah
dengan merevitalisasi perusahaan daerah yang direvitalisasi dengan suntikan anggaran,
review ulang, akuisisi hingga likuidasi.
2. Ekstensifikasi pajak daerah adalah untuk menambah jumlah Wajib Pajak terdaftar,
terutama Wajib Pajak orang pribadi. Upaya memperluas subyek dan obyek pajak serta
penyesuaian tarif. Ekstensifikasi pajak antara lain dapat ditempuh melalui cara :
Perluasan wajib pajak
Penyempurnaan tairf pajak
Perluasan obyek pajak
Contohnya adalah dilakukan dengan pendekatan dilakukan kepada pemberi kerja seperti
perusahaan dan instansi untuk bekerja sama mendaftarkan karyawannya secara kolektif
ke Kantor Pelayanan Pajak tempat perusahaan atau instansi tersebut terdaftar.
Pendekatan lainnya adalah pendekatan properti. Pendekatan ini menggunakan data NJOP
PBB dengan nilai tertentu untuk melakukan pendataan dan sekaligus untuk mengecek
orang pribadi yang memiliki atau memanfaatkan tanah/bangunan tersebut sudah
memiliki NPWP atau belum. Pendekatan ini lebih kepada properti yang menjadi pusat
kegiatan ekonomi atau yang dimiliki oleh orang yang memiliki potensi ekonomi tinggi
seperti pusat-pusat perbelanjaan dan apartemen.
Intensifikasi pajak daerah adalah dilakukan dengan mengoptimalkan penerimaan pajak
dari Wajib Pajak yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak. peningkatan intensitas
pungutan terhadap suatu subyek dan obyek pajak yang potensial namun belum tergarap
atau terjaring pajak serta memperbaiki kinerja pemungutan agar dapat mengurangi
kebocoran-kebocoran yang ada. Upaya intensifikasi dapat ditempuh melalui dua cara
yaitu :
Penyempurnaan administrasi pajak
Peningkatan mutu pegawai atau petugas pemungut
Penyempurnaan Undang-Undang Pajak
Kalau dalam intensifikasi pajak, terdapat tiga istilah terkait intensifikasi ini yaitu
mapping atau pemetaan, profilling atau pembuatan profil dan benchmarking atau
pembandingan. Ketiga kegiatan ini didukung dengan kegiatan pengumpulan data baik
dari internal DJP maupun dari eksternal DJP.
Contohnya adalah orang atau badan yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) tentunya. Ya, kalau kita bandingkan dengan petani, kegiatan intensifikasi ini
adalah bagaimana mengoptimalkan produksi padi dengan lahan yang sudah ada. Caranya
misalnya mengoptimalkan pemupukan, pengairan dan pembasmian hama.
Ekstensifikasi retribusi adalah memperluas jumlah subyek atau obyek pemungut
masukan PAD daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang
pribadi atau badan. Contohnya membuat terobosan pasar baru, pendataan ulang
mengenai lokasi parkir yang belum terdata, penetapan target berdasarkan potensi riil,
untuk Dinas Pariwisata memberikan sangsi kepada pedagang yang tidak
masuk/berdagang selama 3 hari berturut-turut, diganti dengan pedagang yang baru.
Intensifikasi retribusi adalah meningkatkan pungutan retribusi daerah terhadap subyek
dan obyek retribusi yang potensial namun belum tergarap atau terjaring serta
memperbaiki kinerja pungutan agar mengurangi kebocoran-kebocoran yang ada dalam
menggunakan layanan jasa atau perijinan yang disediakan atau diberikan dari Pemerintah
Daerah kepada orang pribadi atau badan.
Contohnya dari intensifikasi pemberian tarif, penyediaan sarana prasarana dan fasilitas
serta pelayanan, penyuluhan, pembinaan kualitas pegawai, pengawasan pelaksanaan
pemungutan, mempertahankan dan memastikan tidak ada pedagang liar.
1. Contoh kegiatan masyarakat adalah dengan berternak salah satunya adalah perternakan
ayam untuk jenis ayam broiller pedaging. Ayam jenis ini dapat mencapai berat sekitar 2
Kg 8 ons ketika berumur kurang lebih 40 hari, dan siap untuk dipanen. Di peternakan
yang dapat menghasilkan tidak kurang 2500 ekor ayam siap konsumsi tiap panen ini
dibutuhkan sedikitnya 8-9 ton pakan ayam ( Livur ) dari masa pembesaran sampai masa
panen yang membutuhkan waktu sekitar 36-40 hari. Analisis value for money untuk
kegiatan ini adalah ekonomis, efektif, dan efisien. Ekonomis dari kegiatan ini adalah
bahwa Biaya untuk buat kandang ini, terdiri dari bambu 10 batang ,paku,plastik,lampu
minyak/lilin ,upah kerja dan lain2 total sekitar Rp.500.000, Bibit /DO ayam untuk 50 x
4 : 200 ekor kali 4000 rupiah sama dengan 800.000, Tiap kandang diberi bubuk sekam
padi sebagai alas.Sekam harus diganti tiap minggu supaya tidak bau.Biaya sekam untuk
satu bulan, 1 karung Rp 25.000, Untuk makanan (air gratis) dan vitamin (mudah dibeli di
toko ternak), satu bulan keluar biaya sekitar 150.000, Total modal awal saya jadi 800 +
500 + 25 + 150 : Rp.1.475.00. Efisien, dengan jumlah sumber daya yang dimiliki
masyarakat tersebut, dapat menghasilkan panen sesuai target dan apabila ada sosialisasi
dari pihak yang dapat memberi arahan tentang peternakan ayam dengan total keuntungan
tiap bulan mencapai Rp 4.325.000, mungkin dapat melebihi target yang awalnya
diinginkan. Efektifitas, pencapaian hasil yang ditargetkan dapat memberikan manfaat
yang luas bagi daerah tersebut sebagai penghasil tebu yang besar dan mensejahterakan
masyarakat untuk menghasilkan masyarakat yang mandiri.
4. Kas atau Cash Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (PP nomor 24 tahun
2005), yang dimaksud dengan kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank
yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.
Sedangkan manajemen kas adalah pengelolaan kas yang dimiliki oleh suatu entitas
dengan memperhatikan upaya-upaya pengendalian yang baik sehingga dapat
digunakan secara efisien dan efektif dalam aktivitas operasional entitas tersebut.
Yang mana manajemen kas merupakan bagian dari kegiatan yang lebih besar yaitu
kebijakan moneter dan fiskal, karena :
Terkait erat dengan manajemen hutang (debt management)
Diperlukan adanya suatu kerja sama yang baik dalam hal pertukaran informasi
antara pihak yang menerbitkan hutang dan pihak yang mengetahui kondisi
keuangan negara.
Manajemen hutang/kas terkait erat dengan kebijakan moneter
Jumlah surat hutang yang diterbitkan oleh negara akan mempengaruhi pasar
uang. Oleh karenanya, penerbitan surat hutang pada saat dan jumlah yang tidak
tepat dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah di pasar uang.
Secara umum ada beberapa tujuan utama manajemen kas pemerintah menurut beberapa
praktisi/akademisi, yaitu sebagai berikut:
Menghindari penyimpanan idle cash balances melalui keputusan pembayaran dan
penerimaan kas yang tepat waktu, serta kemampuan peramalan cash-flow yang akurat.
Memaksimalkan keuntungan pada idle cash (jika terjadi kelebihan kas) dan
menghindari akumulasi simpanan pemerintah yang tidak mendapatkan imbal balik
(remunerasi) serta menekan seminimal mungkin biaya-biaya yang terkait dengan
penyimpanan saldo tersebut pada sistem perbankan baik di bank sentral atau bank
komersial.
Mampu mengendalikan berbagai risiko diantaranya risiko operasional, risiko kredit
dan risiko pasar yang terkait dengan kegiatan pemerintah dan pendanaan kegiatan
pemerintah.
Memastikan bahwa kas yang cukup tersedia untuk membayar pengeluaran saat jatuh
tempo dan meminjam hanya bila diperlukan dengan upaya meminimalkan biaya
pinjaman pemerintah dan mampu menyediakan pendanaan bagi pengeluaran
pemerintah atau pembayaran hutang pemerintah tepat waktu.
Meminimalisasi kas menganggur (idle cash) dengan cara setiap rupiah yang dimiliki oleh
negara harus dipergunakan sebaik mungkin. Pemerintah selaku pengelola uang negara
selayaknya menciptakan suatu system yang dapat meminimalkan terjadinya kas menganggur.
Hingga saat ini masih banyak uang negara yang menganggur. Bagi negara, hal ini jelas tidak
produktif. Uang tersebut tidak memberikan return yang memadai bahkan sebaliknya
menimbulkan cost yang tinggi. Melalui penciptaan manajemen kas yang baik, dana yang
tidak memberikan return maksimal tersebut dapat diinvestasikan dan dikelola secara
profesional sehingga memberikan keuntungan bagi negara.
Contoh mengimplementasikan idle cash management adalah dari pendapatan lain-lain
pemerintah seperti hasil penjualan kekayaaan daerah, hasil pemanfaatan kekayaan daerah,
jasa giro untuk di investasikan ke sejumlah badan usaha milik negara atau daerah. Hal
tersebut dapat memproduktifitaskan dana yang menganggur untuk menjadi tidak menganggur
dan terhindar dari gerusan inflasi. Bahkan dengan adanya idle cash tersebut dapat
merevitalisasikan suatu badan usaha milik daerah untuk lebih profitable.