Punyane Si Bajingan

8
3. Revitalisasi BUMD adalah melalui pembentukan perusahaan holding yang membawahinya. Perusahaan induk ini akan bertugas mengontrol BUMD yang dimiliki Pemerintah Daerah. Supaya lebih efektif maka pengelolaan perusahaan holding BUMD harus dipercayakan kepada profesional. Perusahaan holding bertanggung jawab mulai dari penyiapan perencanaan bisnis ataupun target bisnis bagi seluruh BUMD, mengembangkan BUMD serta potensi daerah yang ada, sampai tanggung jawab atas pencapaian target bisnis yang telah dibuat. Dalam penyusunan perencanaan bisnis, perusahaan holding BUMD harus mengajukan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) kepada Pemerintah Daerah sebagai pemegang saham, secara periodik memberikan laporan pertanggung jawaban RKAP kepada Pemerintah Daerah. Dalam mekanisme operasional selanjutnya, Pemerintah Daerah tetap harus mempunyai peranan sentral dalam mekanisme pengawasan. Selain itu juga harus dibuat mekanisme kerja yang tidak memungkinkan birokrat Pemerintah Daerah melakukan intervensi terhadap manajemen. Contoh implementasi revitalisasi BUMD adalah adanya ketidak efesien sehingga butuh revitalisasi guna mengoptimalkan perannya sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari bidang keuangan, manajemen, perundangan serta ahli otonomi daerah untuk menentukan langkah dan penilaian terhadap kinerja sejumlah perusahaan daerah yaitu menargetkan penyusunan materi penilaian kinerja usaha akhir tahun dan menyiapkan langkah untuk kelanjutan perusahaan tersebut. Caranya adalah dengan merevitalisasi perusahaan daerah yang

description

jhgfh

Transcript of Punyane Si Bajingan

Page 1: Punyane Si Bajingan

3. Revitalisasi BUMD adalah melalui pembentukan perusahaan holding yang

membawahinya. Perusahaan induk ini akan bertugas mengontrol BUMD yang dimiliki

Pemerintah Daerah. Supaya lebih efektif maka pengelolaan perusahaan holding BUMD

harus dipercayakan kepada profesional. Perusahaan holding bertanggung jawab mulai

dari penyiapan perencanaan bisnis ataupun target bisnis bagi seluruh BUMD,

mengembangkan BUMD serta potensi daerah yang ada, sampai tanggung jawab atas

pencapaian target bisnis yang telah dibuat. Dalam penyusunan perencanaan bisnis,

perusahaan holding BUMD harus mengajukan rencana kerja dan anggaran perusahaan

(RKAP) kepada Pemerintah Daerah sebagai pemegang saham, secara periodik

memberikan laporan pertanggung jawaban RKAP kepada Pemerintah Daerah. Dalam

mekanisme operasional selanjutnya, Pemerintah Daerah tetap harus mempunyai peranan

sentral dalam mekanisme pengawasan. Selain itu juga harus dibuat mekanisme kerja

yang tidak memungkinkan birokrat Pemerintah Daerah melakukan intervensi terhadap

manajemen. Contoh implementasi revitalisasi BUMD adalah adanya ketidak efesien

sehingga butuh revitalisasi guna mengoptimalkan perannya sebagai penyumbang

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari bidang keuangan, manajemen, perundangan serta

ahli otonomi daerah untuk menentukan langkah dan penilaian terhadap kinerja sejumlah

perusahaan daerah yaitu menargetkan penyusunan materi penilaian kinerja usaha akhir

tahun dan menyiapkan langkah untuk kelanjutan perusahaan tersebut. Caranya adalah

dengan merevitalisasi perusahaan daerah yang direvitalisasi dengan suntikan anggaran,

review ulang, akuisisi hingga likuidasi.

2. Ekstensifikasi pajak daerah adalah untuk menambah jumlah Wajib Pajak terdaftar,

terutama Wajib Pajak orang pribadi. Upaya memperluas subyek dan obyek pajak serta

penyesuaian tarif. Ekstensifikasi pajak antara lain dapat ditempuh melalui cara :

Perluasan wajib pajak

Penyempurnaan tairf pajak

Perluasan obyek pajak

Contohnya adalah dilakukan dengan pendekatan dilakukan kepada pemberi kerja seperti

perusahaan dan instansi untuk bekerja sama mendaftarkan karyawannya secara kolektif

ke Kantor Pelayanan Pajak tempat perusahaan atau instansi tersebut terdaftar.

Pendekatan lainnya adalah pendekatan properti. Pendekatan ini menggunakan data NJOP

PBB dengan nilai tertentu untuk melakukan pendataan dan sekaligus untuk mengecek

orang pribadi yang memiliki atau memanfaatkan tanah/bangunan tersebut sudah

memiliki NPWP atau belum. Pendekatan ini lebih kepada properti yang menjadi pusat

Page 2: Punyane Si Bajingan

kegiatan ekonomi atau yang dimiliki oleh orang yang memiliki potensi ekonomi tinggi

seperti pusat-pusat perbelanjaan dan apartemen.

Intensifikasi pajak daerah adalah dilakukan dengan mengoptimalkan penerimaan pajak

dari Wajib Pajak yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak. peningkatan intensitas

pungutan terhadap suatu subyek dan obyek pajak yang potensial namun belum tergarap

atau terjaring pajak serta memperbaiki kinerja pemungutan agar dapat mengurangi

kebocoran-kebocoran yang ada. Upaya intensifikasi dapat ditempuh melalui dua cara

yaitu :

Penyempurnaan administrasi pajak

Peningkatan mutu pegawai atau petugas pemungut

Penyempurnaan Undang-Undang Pajak

Kalau dalam intensifikasi pajak, terdapat tiga istilah terkait intensifikasi ini yaitu

mapping atau pemetaan, profilling atau pembuatan profil dan benchmarking atau

pembandingan. Ketiga kegiatan ini didukung dengan kegiatan pengumpulan data baik

dari internal DJP maupun dari eksternal DJP.

Contohnya adalah orang atau badan yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP) tentunya. Ya, kalau kita bandingkan dengan petani, kegiatan intensifikasi ini

adalah bagaimana mengoptimalkan produksi padi dengan lahan yang sudah ada. Caranya

misalnya mengoptimalkan pemupukan, pengairan dan pembasmian hama.

Ekstensifikasi retribusi adalah memperluas jumlah subyek atau obyek pemungut

masukan PAD daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang

khusus disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang

pribadi atau badan. Contohnya membuat terobosan pasar baru, pendataan ulang

mengenai lokasi parkir yang belum terdata, penetapan target berdasarkan potensi riil,

untuk Dinas Pariwisata memberikan sangsi kepada pedagang yang tidak

masuk/berdagang selama 3 hari berturut-turut, diganti dengan pedagang yang baru.

Intensifikasi retribusi adalah meningkatkan pungutan retribusi daerah terhadap subyek

dan obyek retribusi yang potensial namun belum tergarap atau terjaring serta

memperbaiki kinerja pungutan agar mengurangi kebocoran-kebocoran yang ada dalam

menggunakan layanan jasa atau perijinan yang disediakan atau diberikan dari Pemerintah

Daerah kepada orang pribadi atau badan.

Contohnya dari intensifikasi pemberian tarif, penyediaan sarana prasarana dan fasilitas

serta pelayanan, penyuluhan, pembinaan kualitas pegawai, pengawasan pelaksanaan

pemungutan, mempertahankan dan memastikan tidak ada pedagang liar.

Page 3: Punyane Si Bajingan

1. Contoh kegiatan masyarakat adalah dengan berternak salah satunya adalah perternakan

ayam untuk jenis ayam broiller pedaging. Ayam jenis ini dapat mencapai berat sekitar 2

Kg 8 ons ketika berumur kurang lebih 40 hari, dan siap untuk dipanen. Di peternakan

yang dapat menghasilkan tidak kurang 2500 ekor ayam siap konsumsi tiap panen ini

dibutuhkan sedikitnya 8-9 ton pakan ayam ( Livur ) dari masa pembesaran sampai masa

panen yang membutuhkan waktu sekitar 36-40 hari. Analisis value for money untuk

kegiatan ini adalah ekonomis, efektif, dan efisien. Ekonomis dari kegiatan ini adalah

bahwa Biaya untuk buat kandang ini, terdiri dari bambu 10 batang ,paku,plastik,lampu

minyak/lilin ,upah kerja dan lain2 total sekitar Rp.500.000, Bibit /DO ayam untuk 50 x

4 : 200 ekor kali 4000 rupiah sama dengan 800.000, Tiap kandang diberi bubuk sekam

padi sebagai alas.Sekam harus diganti tiap minggu supaya tidak bau.Biaya sekam untuk

satu bulan, 1 karung Rp 25.000, Untuk makanan (air gratis) dan vitamin (mudah dibeli di

toko ternak), satu bulan keluar biaya sekitar 150.000, Total modal awal saya jadi 800 +

500 + 25 + 150 : Rp.1.475.00. Efisien, dengan jumlah sumber daya yang dimiliki

masyarakat tersebut, dapat menghasilkan panen sesuai target dan apabila ada sosialisasi

dari pihak yang dapat memberi arahan tentang peternakan ayam dengan total keuntungan

tiap bulan mencapai Rp 4.325.000, mungkin dapat melebihi target yang awalnya

diinginkan. Efektifitas, pencapaian hasil yang ditargetkan dapat memberikan manfaat

yang luas bagi daerah tersebut sebagai penghasil tebu yang besar dan mensejahterakan

masyarakat untuk menghasilkan masyarakat yang mandiri.

4. Kas atau Cash Menurut  Standar  Akuntansi  Pemerintahan  (PP  nomor  24  tahun 

2005),  yang dimaksud  dengan  kas  adalah  uang  tunai  dan  saldo  simpanan  di  bank 

yang  setiap saat  dapat  digunakan  untuk  membiayai  kegiatan  pemerintahan.

Sedangkan manajemen kas adalah pengelolaan kas yang dimiliki oleh suatu entitas

Page 4: Punyane Si Bajingan

dengan memperhatikan  upaya-upaya  pengendalian  yang  baik  sehingga  dapat 

digunakan secara  efisien  dan  efektif  dalam  aktivitas  operasional  entitas  tersebut.

Yang mana manajemen  kas merupakan  bagian  dari  kegiatan  yang  lebih  besar  yaitu 

kebijakan moneter dan fiskal, karena :

Terkait erat dengan manajemen hutang (debt management)

Diperlukan adanya  suatu  kerja  sama  yang baik dalam hal pertukaran  informasi

antara  pihak  yang  menerbitkan  hutang  dan  pihak  yang  mengetahui  kondisi

keuangan  negara.

Manajemen hutang/kas terkait erat dengan kebijakan moneter

Jumlah  surat  hutang  yang  diterbitkan  oleh  negara  akan  mempengaruhi  pasar

uang. Oleh karenanya, penerbitan surat hutang pada saat dan  jumlah yang  tidak

tepat  dapat mempengaruhi  nilai  tukar  rupiah  di  pasar  uang.

Secara umum ada beberapa tujuan utama manajemen kas pemerintah menurut beberapa

praktisi/akademisi, yaitu sebagai berikut:

Menghindari penyimpanan idle cash balances melalui keputusan pembayaran dan

penerimaan kas yang tepat waktu, serta kemampuan peramalan cash-flow yang akurat.

Memaksimalkan keuntungan pada idle cash (jika terjadi kelebihan kas) dan

menghindari akumulasi simpanan pemerintah yang tidak mendapatkan imbal balik

(remunerasi) serta menekan seminimal mungkin biaya-biaya yang terkait dengan

penyimpanan saldo tersebut pada sistem perbankan baik di bank sentral atau bank

komersial.

Mampu mengendalikan berbagai risiko diantaranya risiko operasional, risiko kredit

dan risiko pasar yang terkait dengan kegiatan pemerintah dan pendanaan kegiatan

pemerintah.

Memastikan bahwa kas yang cukup tersedia untuk membayar pengeluaran saat jatuh

tempo dan meminjam hanya bila diperlukan dengan upaya meminimalkan biaya

pinjaman pemerintah dan mampu menyediakan pendanaan bagi pengeluaran

pemerintah atau pembayaran hutang pemerintah tepat waktu.

Meminimalisasi kas menganggur (idle cash) dengan cara setiap rupiah yang dimiliki oleh

negara harus dipergunakan sebaik mungkin. Pemerintah selaku pengelola uang negara

selayaknya menciptakan suatu system yang dapat meminimalkan terjadinya kas menganggur.

Hingga saat ini masih banyak uang negara yang menganggur. Bagi negara, hal ini jelas tidak

produktif. Uang tersebut tidak memberikan return yang memadai bahkan sebaliknya

menimbulkan cost yang tinggi. Melalui penciptaan manajemen kas yang baik, dana yang

Page 5: Punyane Si Bajingan

tidak memberikan return maksimal tersebut dapat diinvestasikan dan dikelola secara

profesional sehingga memberikan keuntungan bagi negara.

Contoh mengimplementasikan idle cash management adalah dari pendapatan lain-lain

pemerintah seperti hasil penjualan kekayaaan daerah, hasil pemanfaatan kekayaan daerah,

jasa giro untuk di investasikan ke sejumlah badan usaha milik negara atau daerah. Hal

tersebut dapat memproduktifitaskan dana yang menganggur untuk menjadi tidak menganggur

dan terhindar dari gerusan inflasi. Bahkan dengan adanya idle cash tersebut dapat

merevitalisasikan suatu badan usaha milik daerah untuk lebih profitable.