Pulau Bali1

5
PULAU BALI Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Suku Bangsa : Terdapat 4 suku bangsa di pulau Bali. Mereka adalah suku Bali (89%), Jawa (7%), Baliaga (1%), Madura (1%). Suku Bali adalah sukubangsa yang mendiami pulau Bali, menggunakan bahasa Bali dan Pulau Bali 1

description

Pulau Bali1

Transcript of Pulau Bali1

PULAU BALI

Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini.

Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.

Suku Bangsa :

Terdapat 4 suku bangsa di pulau Bali. Mereka adalah suku Bali (89%), Jawa (7%), Baliaga (1%), Madura (1%). Suku Bali adalah sukubangsa yang mendiami pulau Bali, menggunakan bahasa Bali dan mengikuti budaya Bali. Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya termasuk Bali.

Bahasa :

Beraneka macam bahasa yang digunakan oleh masyarakat Bali seperti bahasa Bali, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sasak, bahasa Madura bahkan bahasa Inggris. Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali. Dan Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi wisatawan di Bali, sering kali juga memahami beberapa bahasa asing dengan kompetensi yang cukup memadai.

Agama :

Penduduk Bali mayoritas beragama Hindu (92,3%) dan Islam (5,7%) sedangkan untuk Agama Lainnya seperti Buddha, Protestan dan Katolik (2%)

Adat Istiadat :

Bali memiliki banyak Adat Istiadat yang tersebar luas di seluruh pulau antara lain, Tumpek Wariga, Caru, Ngaben,Tradisi Penggunaan Naga Banda dalam Pelebon (kremasi) Bangsawan di Bali. Tumpek Wariga ialah memberi isyarat dan makna mendalam agar manusia mengasihi dan menyayangi alam dan lingkungan yang telah berjasa menopang hidup dan penghidupannya. Sedangkan Caru yang sejatinya bermakna mengingatkan manusia untuk tiada henti menjaga harmoni dengan alam. Dan Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang dilakukan di Bali, khususnya oleh yang beragama Hindu yang intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya.

Mata Pencaharian :

Pada umumnya mayoritas dari masyarakat Bali bermata pencaharian sebagai petani dan peternak pada dataran yang curah hujannya yang cukup baik, sedangkan perikanan darat maupun laut merupakan mata pencaharian sambilan. Masyarakat Bali yang berasal dari Gianyar terkenal dalam bidang kerajinan dan kesenian karena bakat dari masyarakat setempat yang didapat secara turun-temurun, yang meliputi kerajinan pembuatan benda anyaman, patung, ukir-ukiran, percetakan, dll. Usaha dalam bidang ini memberikan lapangan kerja yang luas pada masyarakat Bali. Namu seiring berjalannya waktu, banyaknya wisatawan yang mengunjungi Bali menyebabkan banyaknya usaha perhotelan, travel, toko kerajinan tangan yang lambat laun mendorong masyarakat Bali beralih ke sektor bisnis dan industri pariwisata.

Flora dan Fauna :

Bali memiliki sekitar 280 spesies burung yang berbeda, leopard, rusa, kera, banteng, badak bercula satu, ular, dll. Di sektor flora, Bali memiliki bergai jenis bunga seperti lili air, bunga sepatu, melati, mawar, bouganville, dll.

Kebudayaan :

Bila kita berbicara tentang kebudayaan Bali adalah gudang dari segala bidang kesenian, antara lain Seni Musik, Seni Tari, Pakaian daerah, dan Kuliner.

1. Seni Musik

Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian, terdapat kekhasan dalam teknik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya gamelan jegog, gamelan gong gede, gamelan gambang, gamelan selunding dan gamelan Semar Pegulingan. Ada pula musik Angklung dimainkan untuk upacara ngaben serta musik Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.

2. Seni Tari

Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok, yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung. Pakar seni tari Bali I Made Bandem pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng Pajegan dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged serta berbagai koreografi tari modern lainnya. Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak. Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari ini berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

3. Pakaian Daerah :

Pakaian daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya. Busana tradisional pria pada umumnya terdiri dari Udeng, Kain kampuh, Umpal, Kain watra, Sabuk, Keris, dan Beragam ornamen perhiasan. Sedangkan busana tradisional wanita pada umumnya terdiri dari Gelung, Sesenteng, Kain wastra, Sabuk prada, Selendang songket, Kain tapih dan beragam ornamen perhiasaan.

4. Kuliner :

Bali juga memiliki cita rasa kuliner yang khas. Ayam betutu, garangasem, nasi bubuh, dan berengkes adalah beberapa contoh masakan khas Bali. Untuk jajan pasar pun tidak kalah, Bali memiliki berbagai macam jajanan yang menerbitkan air liur seperti bubuh tuak, rujak bulung, jaja wajik, jaja sumping, kacang bali, dll.

Rumah Adat :

Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China). Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya. Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.

Pulau Bali 4