Puisi Nelayan
-
Upload
purpleeyore -
Category
Documents
-
view
55 -
download
0
description
Transcript of Puisi Nelayan
NELAYAN
NELAYAN ialah kita
Jutaan tangan yang mengayun dalam kerja
Dibumi dilaut tercinta
Membuka samudera jadi lahan-lahan berbunga
Mengepulkan asap dari cerobong kapal-kapal di samudera
Menaikan layar menebar jala
Meraba kelam dibadai gelombang samudera
NELAYAN ialah tangan yang bekerja
NELAYAN ialah kita
Otak yang menapak sepanjang jemaring angka-angka
Yang selalu berkata satu adalah satu
Yang berserak disimpang siur garis niaga
NELAYAN ialah otak yang menghasilkan angka-angka
NELAYAN ialah kita
Beragam suara dipantai dan dilaut tercinta
Suara ombak dipantai jelita
Suara badai berjenjang bertangga
Suara angin di samudera perkasa
Suara petir dilangit gulita
NELAYAN ialah suara beraneka
NELAYAN ialah kita
Puisi kaya makna
Didarat
Hari yang berkeringat
Dilaut
Angin yang menyapu kabut
Awan yang menyimpan topan
NELAYAN ialah puisi diwajah semesta
NELAYAN ialah kita
Darah ditubuh bangsa
Debar sepanjang masa
SELAMAT JALAN SAUDARAKU
Perahu yang membawa kembara
Telah berlabuh
Angin yang meniup layar
Berhenti berhembus
Diam….sunyi
Engkau pun tiba di pelabuhan
Perhentian putih
Perairan bersih
Sebening kaca
Sejernih Kristal
Selamat jalan saudaraku
Selamat jalan temanku
Yuardi Ajin, Karyono, Hargiono, Dadang Gunarso, Basarudin Siregar, Sunaryo, Ridwan Ibas
Doa kami mengiring perjalanan abadimu
Maafkan kami…saudaraku…temanku
Maafkan kami, Yuardi Ajin, Karyono, Hargiono, Dadang Gunarso, Basarudin Siregar, Sunaryo, Ridwan Ibas
Tak sempat mengucap salam perpisahan
Tak mampu memandang wajah terakhirmu didalam keranda
Tak mampu berpisah tuk melepas engkau pergi
Saudaraku…temanku
Almamater…..perjuangan…tekad tetap menyala
Bagai biang lala mengayam mimpi
Tidak pernah berhenti
Menyanyikan lagu suci
Bukankah ini Janji kita?
Selamat jalan saudaraku…temanku
HARI INI 25 TAHUN ANGKATAN XV
Hari ini tidak seperti hari- hari lainCepat larinyaJauh perginyaDekat sampainya
Hari ini tidak seperti hari-hari lainIa berhenti menghitung waktuMelepas hari tuaMelepas doa
Hari ini tidak seperti hari-hari lainDiluar sana berhembus anginDidalam diri menyala bara hangatBerkisah tentang rindu dan kasih
Kupeluk suka tambah eratKarena hari ini…..kami boleh berkumpul bersama25 tahun angkatan XV Diklat Akhli Usaha Perikanan
Hari ini kulangkahkan kakiku yang kokohMenginjak hitungan waktu25 tahun tunas usia yang berkembang subur
Hari ini kulangkahkan kakiku yang kokohMenginjak bentangan cakrawalaMembuka diri pada angin dan awanKuhirup udara untuk ragakuKuhirup firman untuk rohkuBiar sukma menangkap makna
Pada kehadiran iniDikehidupan menanti bhaktiRangkaian melati dari hari-hari laluUntaian kenang dari hari-hari kemarinBeningJernihMemantulkan sejuta pengalamanMenampung rangkuman segala warna25 tahun tunas usia yang mapan berpijak
Hari ini seperti sebuah kacaCermin masa silamTampak lagi semua yang kita alami 25 tahun silamBertaut sampai kiniYang kita harapkan bukan lagi mimpiTapi kenyataan yang kita kenang
Juli 1979Awal kami membaurkan diri dalam almamaterKeangkuhan….kesombongan…..keberanian…..kepintaran….kebodohan…..percaya diri….egoisme….pupus sudah semuanyaLahir karakter Almamater angkatan XV Diklat Akhli Usaha Perikanan
Masa pengenalan kampusLatsarmil….basis…semi militer dan kehidupan asramaMenempa,membentuk, mengukir jati diriMembasuh pribadi menjadi anak negeri
Hari berganti hariBulan berganti bulanDemikianpun tahun berganti3 tahun kita jalani kehidupan penempaan iniAgustus 1982 matang sudah jati diri iniTuk meninggalkan asrama tercinta iniTuk meninggalkan kampus kenangan iniTuk mengabdi menjadi anak negeriTuk berbhakti bagi Ibu PertiwiMembangun negeri persada iniINILAH KAMI……INILAH KITA
Masuk puisi NELAYAN !