Publikasi_09.12.4100

19
 PEMBUATAN IKLAN TELEVISI SEBAGAI MEDIA PROMOSIPADA WISATA SUSUR SUNGAI PALANGKA RAYA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh  Ad de A tman egar a 09.12.4100 kepada SEKOLA H TINGGI MANA JEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER  AMIK OM YOGYAK ARTA YOGYAKARTA 2013

Transcript of Publikasi_09.12.4100

PEMBUATAN IKLAN TELEVISI SEBAGAI MEDIA PROMOSIPADA WISATA SUSUR SUNGAI PALANGKA RAYA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
 Adde Atmanegara
 AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
THE MAKING OF TELEVISION ADVERTISEMENT ASMEDIAPROMOTION OF WISATA SUSUR SUNGAI PALANGKA RAYA
PEMBUATANIKLAN SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA WISATA SUSUR SUNGAI PALANGKA RAYA 
 Adde Atmanegara MelwinSyafrizal
 ABSTRACT
 An increasingly crowded entertainment world today as to anesthetize the public to always watch television. Media Television is one of the effective medium to advertise.
Television advertising has a special characteristic that is a combination of pictures, sound and motion. Therefore, the authors want to try to make a television commercial for promoting the Wisata Susur Sungai Palangkaraya in Central Kalimantan.  Advertising was also to make a media campaign to promote family recreation management Wisata Susur Sungai Palangkaraya. This TV ad is generated by using the software Adobe Premiere Pro CS 3 and Adobe After Effects CS 3.
The authors conducted a study using data collection methods over the internet and in Wisata Susur Sungai Palangkaraya. In the end the manufacture of television advertisements for promoting Wisata Susur Sungai Palangkaraya can help and promote family recreation management at Wisata Susur Sungai Palangkaraya.  
Keywords:Television Ads, Media Promotion, Tourism Susur Sungai Palangka Raya. 
 
 
1. Pendahuluan
Media televisi merupakan salah satu media yang efektif untuk beriklan. Hal ini
dikarenakan iklan televisi mempunyai karateristik khusus yaitu kombinasi gambar, suara
dan gerak. Oleh karena itu pesan yang disampaikan sangat menarik perhatian penonton.
Karena sifat yang visual dan merupakan kombinasi warna-warna, suara dan gerakan,
maka iklan televisi tampak hidup dan nyata.
Wisata Susur Sungai Palangka Raya merupakan wisata air sungai kahayan. Penyusuran
wisata air sungai kahayan yang ada di Palangka Raya, Kalimantan Tengah ini
menggunakan kapal wisata. Wisata ini mengajak para wisatawan menyusuri sungai
 jernih yang membelah suasana hutan bergambut. Wisata Susur Sungai Palangka Raya
menggunakan media cetak dan radio sebagai media promosi dan pemasaran.
Cara promosi yang saat ini masih kurang begitu efektif, untuk mengoptimalisasi nilai
 jual wisata sehingga perlu dibuatkan suatu cara promosi dengan menggunakan media
televisi sebagai media promosi. Sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan dan
pengembangan jumlah kedatangan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun
wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah. 
2. Landasan Teori
2.1 Tinjauan Pustaka
Hasil penelitian lain sebagai referensi untuk penulisan skripsi ini. Referensi yang
digunakan yaitu skripsi yang berjudul “ Pembuatan Iklan Televisi Sebagai Media
Promosi Pada Kura - Kura Ocean Park Jepara Jawa Tengah” yang disusun oleh
Triadmadi Santosa tahun 2011 Jurusan Sistem Informasi Jenjang Strata 1 STMIK
 AMIKOM YOGYAKARTA.
Pembuatan Iklan Ini memiliki persamaan konsep pada software yang digunakan
yaitu Adobe Premiere Pro CS3 sebagai software pengolah video. Daftar pustaka yang
digunakan sebagian besar menggunakan buku-buku karangan M. Suyanto.
Pembuatan iklannya terdapat perbedaan yaitu pada “Pembuatan Iklan Televisi
Sebagai Media Promosi Pada Kura - Kura Ocean Park Jepara Jawa Tengah” masih
menggunakan bentuk iklan televisi local, sedangkan pada penelitian yang berjudul
“Pembuatan Iklan Televisi Sebagai Media Promosi Pada Wisata Susur Sungai
Palangka Raya” menggunakan bentuk iklan televisi nasional. 
2.2 Konsep Dasar
Periklanan (advertising) adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan
sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah
 
 

 Adapun iklannya itu sendiri biasanya dibuat atas bisa saja oleh bagian Humas (Public
Relation) lembaga pemasang iklan itu sendiri. 1  
2.3 Sejarah Periklanan
Untuk mengetahui di mana kita berada dalam dunia periklanan kini, kita harus
ingat di mana kita berada kemarin. Seringkali kita pelajari bahwa anggapan dan pujian
kita terhadap yang “baru” itu bukan baru semuanya. Orang-orang Neolithic (5000 SM)
memerlukan papan, pangan, dan sandang serta memperdagangkannya kepada orang
lain. Namun jika mendefinisikan periklanan sebagai metode penyampaian pesan
penjualan, kemungkinan besar mereka melakukan periklanan. 2  
2.4 Manajemen Periklanan
Manajemen periklanan terkait di antara dua sumber yang tidak menentu. Di satu
pihak, secara teknologis mengbah pengaruh produksi barang-barang dan pembuatan
arus pesan. Di lain pihak, tidak hanya memberi kebebasan kepada para konsumen
untuk memilih gaya hidupnya, namun juga memberikan kesempatan kepada setiap
konsumen untuk mengubah gaya hidup miliknya dengan cepat. Keputusan setiap
pengiklan, mediamassa, dan agen periklanan dapat dilihat sebagai upaya menguraikan
ketidaktentuan dari perkembangan teknologi dan kekayaan konsumen, serta hubungan
mereka dengan aktivitasnya dalam situasi perkonomian. 3  
2.5 Jenis-Jenis Iklan
Secara teoritik menurut Bittenr (1986), ada 2 jenis iklan yaitu iklan standar dan
iklan layanan masyarakat. Yang dimaksud dengan iklan standar adalah iklan yang
ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk
konsumen melalui media periklanan. Tujuan iklan standar yaitu meransang motif dan
minat para pembeli atau para pemakai. Dengan kata lain, iklan standar memiliki tujuan
untuk mendapatkan keutungan-keuntungan ekonomi.
Sementara itu, iklan layanan masyarakat yaitu iklan yang bersifat non profit.
Disebut iklan non profit dalam hal ini jangan diartikan sebagai tidak mencari keuntungan
apapun, sebab iklan ini juga tetap berupaya mencari keuntungan, namun keuntungan
yang dituju bersifat keuntungan sosial, bukan keuntungan komersial secara langsung.
Keuntungan yang diharapkan dari iklan layanan masyarakat adalah berusaha
mendapatkan atau membentuk citra baik ditengah masyarakat. 4  
1  Kustadi Suhandang, 2010. Periklanan :NUANSA Hal 13
2 Ibid. Hal 16
3 Ibid. Hal 45 
 
 
pembuatan iklan adalah mengenali khalayak sasaran iklan di maksud, yaitu meneliti
kelompok calon pembeli (produk yang di tawarkan) yang langsung akan dikenali
iklan tersebut. Sejauh waktu dan dana memungkinkan, khalayak sasaran progam
periklanan dimaksud merupakan pasar sasaran bagi pengusaha (barang atau jasa)
yang bisa dikenali atau riset pasar dan studi pemilihan pasar. Melalui penelitian dan
pengkajian tersebut, seorang pengusaha akan mengetahui tentang profil khalayak
sasarannya yang mencakup gaya hidup, sikap, dan nilai-nilai pemikirannya,
sehingga lebih memudahkan pembuatan model iklannya. 5  
2.6.2 Penetapan Tujuan Pemasangan Iklan
Periklanan bebas di dalam suatu organisasi, berkiprah dengan sedikit
pengarahan dan pengawasan. Kini manajemen modern menen-tangnya, sebab
keputusan aktual yang kreatif dalam periklanan merupakan hal yang sangat
subyektif dan spesialis. Keputusan untuk membuat iklan biasanya dipercayakan
kepada lembaga lain yang lebih profesional, yaitu agen periklanan. 6  
2.6.3 Penyusunan Naskah Iklan
Unsur sentral dalam rencana penyusunan program periklanan adalah naskah
iklan, berupa pesan iklan yang diharapkan dapat dilihat atau ditonton khalayak
sasaran (pada majalah, suratkabar, TV, dan internet) serta didengarnya (dari radio).
Hal tersebut mencakup pesan untuk memperkenalkan keistimewaan barang atau
 jasa yang dianggappenting bagi para calon pembeli dalam membuat keputusannya
untuk mencoba dan membelinya guna dimiliki atau dipakainya.
"Orang-orang kreatif" di agen atau biro-biro iklan bertanggungjawab dalam
mengolah keistimewaan-keistimewaan dimaksud, seperti kualitas, model, hal-hal
yang bisa dipercaya, sifat ekonomisnya, dan manfaatnya, untuk dikemas menjadi
naskah iklan yang bisa menumbuhkan perhatian dan minat, serta dapat dipercaya.
Kiat demikian sering mengandalkan teknik-teknik persuasi yang melibatkan daya
cipta humor, kekhawatiran, kedukaan, keindahan, latar belakang suara, dan ilustrasi
dalam visualisasi. 7  
1. Persentase penjualan (percent of sales). Untuk memperoleh bagian dari
anggaran penjualan, dana dialokasikan bagi iklan dengan cara mengambil
5 Kustadi Suhandang, 2010. Periklanan :NUANSA Hal 58-59
6 Ibid. Hal 69-60 
7 Ibid. Hal 63-79 

persentase dari penjualan masa lalu atau masa yang akan datang, baik dari
keseluruhan omzet penjualan maupun dari masing-masing unit produk yang
terjual
2. Keseimbangan kompetitif (competitive parity). Cara lain yang bisa dipakai
para pengusaha adalah Competitive parity budgeting, yaitu menandingi
tingkat pengeluaran biaya iklan para saingan. Cara ini pun harus
dihubungkan dengan cara menandingi parasaingan atau pembagian pasar
dengan mereka. Hal tersebut sangat penting untuk dapat bersaing dalam
menentukan anggaran biayanya. Respond konsumen terhadap iklan
berhubungan erat dengan persaingan iklannya.
3. Sesuaikemampuan (all you can afford). Umumnya perusahaan-perusahaan
kecil akan menentukan anggaran biaya pemasangan iklannya dengan
segala cara sesuai dengan kemampuannya. Setelah semua butir anggaran
lainnya terpenuhi, baru dialokasikan dana untuk pembiayaan iklannya.
4. Perpaduan tujuan dan tugas. Cara terbaik dalam menentukan suatu
anggaran biaya periklanan adalah mengkaitkan tujuan dengan tugas yang
perlu dibiayainya
utamanya. 8  
Menyusun jadual pemasangan iklan memerlukan pula suatu pengertian
tentang bagaimana pasar bereaksi. Kebanyakan perusahaan cenderung mengikuti
salah satu dari enam pendekatah berikut(Longman, 1971: 371-372): 
1. Ikatan tetap (steady pulse). Iklan disajikan sebagai selingan atau sisipan
pada acara dan waktu tertentu sehingga selalu menetap dalam ingatan
khalayak atau mengikat diri mereka sepanjang tahun.
2. Ikatan musiman (seasonal pulse) . Iklan disajikan pada musim
diperlukannya produk dimaksud dalam musim tertentu.
3. Ikatan berkala (periodic pulse) . Iklan disajikan secara berkala (tetap) setiap
waktu tertentu.
4. Ikatan tak menentu (erratic pulse). Secara tidak langsung, suatu perusahaan
menyajikan iklannya tidak mengikuti suatu aturan tertentu di mana
keadaannya lagi ramai atau sepi pembeli. Lamemasang iklannya kapan
saja, yang penting bisa dilihat atau ditonton dan didengar khalayak.
8 Ibid. Hal 79-81 
5. Ikatan awal (start-up pulse). Umumnya dilakukan untuk mengkampanyekan
suatu produk baru. Kendala yang paling berat biasanya terjadi pada saat
memulai menyisipkannya dalam program-program siaran atau kampanye.
6. Ikatan promosional (promotional pulse). Penyajian iklan dilakukan dalam
waktu yang bersamaan dengan metode peningkatan penjualan (kegiatan
sales promotion) yang dilakukan Public Relations suatuperusahaan. 9  
2.6.6 Pemilihan Media Yang Tepat
Setiap pemasang iklan harus bisa memutuskan di mana iklannya akan
ditempatkan. Keputusan dimaksud berhubungan erat dengan khalayak sasarannya,
 jenis produk, persediaan dana, dan tujuan kampanye. Hal tersebut penting sekali
untuk mengetahui media mana yang bisa digunakan dalam menjangkau khalayak
sasarannya.Jadi, riset pasar diperlukan untuk menunjukkannya. Misalnya, televisi
mana yang penontonnya bisa dijadikan sasaran iklan dimaksud.
Dalam menentukan di mana menempatkan iklannya, suatu perusahaan harus
memilih beberapa media yang bisa digunakan secara tunggal atau bersama-sama
(dipadukan) untuk memperoleh hasil (pengaruh) yang maksimal.Dalam hal ini para
pemasang iklan ataupun pengusaha harus bisa memilih media yang efektif bagi
pencapaian tujuan iklannya. 10
2.6.7 Menentukan Media Yang Pilihan
Memilih media yang tepat sangat sulit dan tergantung pada beberapa faktor.
Pertama, pengetahuan tentang kebiasaan khalayak sasaran memilih media yang
digemarinya.Kedua, kadang-kadang sifat produknya sendiri menuntut digunakannya
media tertentu (khusus).
 Adobe Premiere adalah software keluaran dari Adobe yang juga berperan
penting dalam pembuatan video, multimedia dan iklan. Fungsi dari Adobe Premiere
antara lain untuk mentransfer video dari kamera/video shooting ke komputer, selain
itu juga berfungsi untuk mengedit file video tersebut seperti memotong file video,
 
 Adobe After Effects adalah program pengolah video editing. Fungsi dari
 Adobe After Effects adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek dan
animasi dalam membuat video.
9 Ibid. Hal 82-84
10 Ibid. Hal 86
11 Ibid. Hal 96 
3.1 Analisis SWOT
Wisata Susur Sungai Palangka Raya adalah merupakan tempat rekreasi wisata,
dengan sarana rekreasi perjalanan menyusuri sungai kahayan dan menikmati eksotik
alam yang ada di Kalimantan Tengah, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang
wisata susur sungai yang saat ini sedang berjalan.
3.2 Strategi Analis is SWOT
Tabel 3.1 Strategy Analisis SWOT
SWOT ANALYSIS
STRENGTH   Wisatasusursungaimemili
kikapalberbahakayuulin   Wisatasusursungaibisam
enjadirekreasiilmudalamb idangkeindahanalam
 Kapal wisata yang beroperasi hanya satu.
OPPORTUNITY   Wisata Susur
Sungai memiliki peluang kerjasama dengan investor, instansi pendidikan dan agen wisata
  Memaksimalkan promosi media cetak maupun elektronik dan informasi
  Bekerja sama dengan instansi pendidikan.
STRATEGI SO   Melakukan kerjasama
dengan investor untuk meningkatkan wisatawan sehingga secara tidak langsung ikut meningkatkan citra pariwisata yang ada di Palangka Raya.
  Bekerja sama dengan instansi pendidikan, wisata susur sungai dapat dikenal diluar daerah
STRATEGI WO   Meningkatkan promosi
baik cetak maupun elektronik dan berpartisipasi pada events pariwisata dan pendidikan pada umumnya.
  Menambah Kapal Wisata untuk beroperasi.
THREATH   Persaingan ketat
tempat rekreasi dan wisata di Kalimantan Tengah
  Bila tidak dikembangkan maka tidak menutup kemungkinan wisata susur sungai akan di daulih kemajuannya oleh provinsi tetangga.
STRATEGI ST   Mengoptimalkan wahana
rekreasi dengan cara menambah media infomasi yang interaktif yang menarik perhatian pengunjung.
  Mengembangkan wisata susur sungai, untuk kemajuan pariwisata Palangka Raya.
STRATEGI WT   Melakukan perubahan
 
 
Proses penciptaan ide wisata susur sungai berawal ketika penulis sedang
menyaksikan iklan rekreasi yang ada di televisi dari Iklan tersebut maka munculah
ide penulis untuk membuat iklan untuk Wisata Susur Sungai Palangka Raya.
3.3.2 Tema Iklan Televis i
Iklan Wista Susur Sungai ini akan mengambil tema “Wisata Alam Sambil
Belajar” yang artinya wisata ini akan memberikan pelajaran serasi pendidikan dan
pariwisata tentang alam dimana pengunjung bisa mempelajari kehidupan
masyarakat, melihat orang utan yang hanya ada di Kalimantan Tengah secara
langsung. Sehingga muncul semangat baru kepada para wisatawan untuk
melestarikan alam.
4. Implementasi
konsep yang telah dibuat secara matang dalam bentuk storyboard dan
pengambilannya.
Hari Ke-1
Shooting Day : Hari ke-1
Tanggal/Hari : 19 Maret 2013/Selasa 
On Location :  07.30 WIB
NO Time VD I/
Wisata
Kecerian
 Anak-
 Anak
 Anak-anak
Hari ke-2
Shooting Day : Hari ke-2
Tanggal/Hari : 20 Maret 2013/ Rabu  
On Location :  08.00 WIB
NO Time VD I/
Kamera diam mengambil
2 10.00-10.45 VD-02 I D Orang Utan Kamera diam mangambil
orang utan di tepi sungai
4 11.00-11.45 VD-05 I D Orang Utan
Kamera diam mengambil
Kamera mengambil
Kamera mengambil
Pascaproduksi merupakan salah satu tahap dari proses pembuatan iklan. Tahap
ini dilakukan setelah tahap produksi iklan selesai dilakukan. Pada tahap ini terdapat
beberapa aktivitas seperti pengeditan iklan, pemberian efek khusus, pengoreksian
warna, pemberian suara dan musik latar, hingga penambahan animasi. Editing video
iklan Wisata Susur Sungai Palangka Raya dilakukan oleh seorang editor yang bekerja
bedasarkan storyboard dan naskah yang telah dirancang.
 
 
pengambilan gambar yang telah dilakukan kedalam komputer yang
selanjutnya untuk dilakukan proses editing.
2. Microphone
oleh seorang pembicara (dubber).
komputer dengan menggunakan bantuan kabel USB.
2. Importing Video
Setelah semua video di transfer dari kamera kedalam disk komputer, maka
proses selanjutnya adalah memulai proses editing dengan menggunakan
software.
Effect digunakan untuk membuat kesan menarik pada Logo Wisata Susur
Sungai.
5. Perekaman Narasi
Narasi dalam iklan digunakan sebagai alat untuk memperjelas gambar atau
pun video yang ditampilkan berdasarkan screen play yang sudah disusun.
Untuk merekam nasrasi digunakan software Adobe Audition.
4.6 Report Editing
Gambar satwa Orang Utan, tampak dari atas pohon sedang bersantai.
2 Vid-02 20 Detik 2 Detik
Gambar satwa Orang Utan, tampak di pinggirian sungai.
3 Vid-03 27 Detik 2 Detik
Gambar Kapal Wisata Susur Sungai serta penumpang tampak
 
 
4 Vid-04 2 Menit 2 Detik
Gambar Kapal Wisata Susur Sungai serta penumpang tampak belakang bagian kiri Kapal 
5 Vid-05 2 Menit 2 Detik Gambar satwa Orang utan, tampak bersantai d balik pohon.
6 2 Detik Slide 4 Photo
7 Vid-07 49 Detik 2 Detik
Gambar Rumah-rumah masyarakat di sepanjang sungai. 
8 Vid-08 38 Detik 2 Detik Gambar salah satu getek yang melintas. 
9 Vid-09 21 Detik 2 Detik
Gambar salah satu masyarakat sedang menjala ikan 
10 Vid-10 54 Detik 2 Detik Gambar Masyarakat sehabis menjala ikan. 
11 Vid-11 37 Detik 2 Detik Gambar Keceriaan anak- anak selama perjalan
12 Vid-12 33 Detik 2 Detik
Gambar Keceriaan anak-anak selama perjalanan. 
13 Vid-13 45 Detik 2 Detik Gambar Kapal Wisata Susur Sungai. Di iringi Suara Narasi.
14 2 Detik Slide 5 Photo
15 3 Detik Gambar Logo Wisata Susur Sungai dan alamat wisata susur sungai
4.7 Rendering
Rendering merupakan tahapan untuk mengeksport semua file video dan audio
yang kita olah melalui Adobe Premiere menjadi output video yang bisa dimainkan.
Setelah semua tahapan selesai, mulailah tahapan untuk mengeksport file Premiere
menjadi file video utuh.
 
 
 
 
Gambar 4.14 Tampilan Video 13 Gambar 4.15 Tampilan Video 14
Gambar 4.16 Tampilan Video 15
4.9 Pengetesan Iklan Wisata Susur Sungai Palangka raya
Iklan yang sudah dibuat perlu dilakukan pengetesan apakah iklan ini sudah sesuai
dengan apa yang diharapkan atau belum sehingga nantinya akan menentukan apakan
ini layak untuk ditayangkan. Untuk itu dibuatkan semacam quesioner untuk menilai
apakah iklan ini sudah masuk dalam kategori baik atau tidak dimata audiens. Quesioner
tersebut dicoba pada 30 orang yang terdiri dari 10 orang dari praktisi bidang
multimedia, dan 20 orang dari masyarakat Umum.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berbagai penjelasan yang telah diuraikan dalam laporan maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagaiberikut: 
1. Iklan ini dibuat dengan durasi 30 detik dan akan dibuat dengan menggunakan
model iklan, maksudnya iklan ini selain akan memuat informasi Wisata Susur
 
 
penyusuran sungai, agar tercipta kesan menarik.
2. Untuk membuat iklan Televisi melalui tahapan praproduksi, tahap produksi dan
tahap pascaproduksi
a. Pada tahap praproduksi dihasilkan perencanaan sebelum memasuki pada
tahap produksi dengan menentukan ide iklan, tema iklan. Naskah iklan, dan
story board iklan.
menentukan perlengkapan syuting dan melakukan syuting sesuai dengan
syuting schedule yang sudah dibuat.
c. Pada tahap pascaproduksi proses pengeditan iklan dari proses-proses pada
tahap-tahap praproduksi dan tahap produksi
3. Analisis untuk membuat iklan Wisata Susur Sungai Palangka Raya adalah
menggunakan analisis SWOT untuk menunjukkan letak permasalahan yang
dialami Wisata Susur Sungai Palangka Raya yaitu kurangnya promosi yang
belum menyeluruh keluar daerah yang kemudian dijabarkan strategi terhadap
permasalahan yang timbul serta uji kelayakan sistem baru. Dari hasil uji
kelayakan dapat disimpulkan sistem Iklan Televisi Wisata Susur Sungai Palangka
Raya ini layak untuk dilakukan karena memberikan keuntungan dari sisi teknis,
ekonomi, organisasi, hukum, waktu.
5.2 Saran
 Agar aplikasi dapat dikembangkan menjadi lebih baik dikemudian hari, saran yang
diberikan penulis antara lain : 
pas dengan keadaan dan objek yang ingin di ambil.
2. Dalam membuat iklan, sebaiknya buatlah iklan semenarik mungkin agar menjadi
daya tarik untuk orang yang melihat iklan yang dibuat.
3. Dengan menggunakan efek-efek yang maupun transisi yang simple pada
pembuatan iklan. Akan menunjukkan situasi yang alami dan akan lebih menarik
dibandingkan menampilkan banyak efek dan transisi.
 
 
Lee, Monle dan Carla Johnson. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. Jakarta: Kencana.
Suhandang, Kustadi. 2010. Periklanan. Bandung: NUANSA.
Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing . Yogyakarta: Andi.
Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia . Yogyakarta: Andi.
Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta : Andi.
Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Buana Pustaka Indonesia.