Puasa Secara Bahasa Adalah Menahan Diri Dari Sesuatu (1)

download Puasa Secara Bahasa Adalah Menahan Diri Dari Sesuatu (1)

of 4

description

333

Transcript of Puasa Secara Bahasa Adalah Menahan Diri Dari Sesuatu (1)

Puasa secara bahasa adalah menahan diri dari sesuatu, sedangkan secara terminologi adalah menahan diri pada siang hari dari berbuka dengan disertai niat berpuasa bagi orang yang telah diwajibkan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa di bulan Ramadhan merupakan amalan yang diwajibkan kepada seluruh kaum muslimin, yang memiliki begitu banyak keutamaan yang diantaranya adalah apa yang difirmakan oleh Allah SWT yang artinyaSesungguhnya amalan anak adam adalah untuknya, kecuali puasa maka dia adalah untukKu dan Aku sendiri yang akan membalasnya Begitu juga dengan saya tentu saja saya melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sebagai seorang muslim kita harus patuh kepada Allah SWT, kita dituntun untuk bertakwa yaitu menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Sebagaimana yang terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi

Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan puasa ke atas kamu sepertimana telah diwajibkan ke atas orang-orang daripada sebelum kamu. Semoga kamu bertaqwa(al-Baqarah: 183). Dengan puasa saya bisa menahan amarah, bisa menumbuhkan rasa persaudaraan serta menimbulkan perasaan untuk saling menolong antar sesama. Dengan puasa saya bisa belajar untuk meningkatkan ketakwaan saya terhadap Allah SWT. Saya benar-benar menjalankan puasa Ramadhan ini dengan penuh kekhusukan walaupun saya tidak sebualan penuh bisa menjalankan ibadah puasa ini karena kodrat saya sebagai wanita yang tentu saja ada halangannya. Saya berhalangan selama 5 hari di bulan puasa yaitu pada tanggal 7-11 Juli 2014. Tetapi saya berjanji akan menggantikan puasa yang tidak saya jalani itu di kemudian hari karena itu merupakan suatu kewajiban. Selain berpuasa di bulan Ramadhan ada baiknya rajin melaksanakan ibadah sholat tarawih di bulan Ramadhan ini. Shalat tarawih adalah bagian dari pada Qiyamu Ramadhan yang hukumnya sunah. Karena itu, mari kita lakukan ibadah shalat tarawih dengan sungguh-sungguh dan memperhatikannya serta mengharapkan pahala dan balasan dari Allah swt, karena malam Ramadhan adalah kesempatan yang terbatas bilangannya dan orang mumin yang berakal akan memanfaatkannya dengan baik tanpa ada yang terlewatkan.Jangan sampai kalian meninggalkan shalat tarawih, jika ingin memperoleh pahala shalat tarawih. Dan jangan pula kembali dari shalat tarawih sebelum imam selesai darinya dan dari shalat witir, agar mendapatkan pahala shalat semalam suntuk. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi SAW: Barangsiapa mendirikan shalat malam bersama imam sehingga selesai, dicatat baginya shalat semalam suntuk. Begitu juga dengan saya sholat tarawih juga saya lakukan dibulan Ramadhan yaitu di Mushola Al-Ikhlas, dekat rumah saya Depok. Walaupun tidak setiap hari saya lakukan karena kendala yang dialami oleh wanita sebagai kodratnya. Di masjid dekat rumah saya sholat tarawih hari pertama sungguh ramai oleh jamaah yang ingin shalat tarawih tetapi hari demi hari berlalu semakin mendekati lebaran jamaah semakin berkurang yang hadir seperti orang-orang tua saja, anak-anak mudapun sedikit yang datang bisa dihitung dengan jari sepertinya. Itu semua tak menjadi kendala bagi saya, saya tetap melaksanakan sholat tarawih walaupun mendekati lebaran karena niat saya beribadah karena Allah SWT di bulan Ramadhan agar memperoleh pahala yang berlipat ganda. Amin amin yarabbal alamin.

Tadarus Al-Quran sangat dianjurkan dilakukan di bulan ramadhan karena dengan tadarus Al Quran, kita akan memperoleh kebaikan yang berlipat ganda, disamping membacanya juga menelaah, merenungi setiap ayat-ayat yang terkandung dalam wahyu Allah Subhanahu wa Taala.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Quran),Maka baginya satu kebaikan,dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf,Lam satu huruf, dan Mim satu huruf, (H.R. At Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menganjurkan kita semua umatnya, untuk senantiasa tadarus Al Quran terutama dibulan ramadhan, disamping keistimewaan juga banyak keutamaan dalam tadarus Al Quran.,diantaranya yaitu Memberi Syafaat di hari kiamat bagi yang membacanya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda

Bacalah olehmu Al Quran karena sesungguhnya Al Quran itu akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi Syaat bagi Pembacanya.(H.R. Muslim).

Dengan memahami maksud yang terkandung dalam hadits diatas, bahwa dengan membaca, tadarus Al Quran merupakan amalan yang mulia, dan penuh keistimewaan di bulan ramadhan, disamping dilipatgandakan pahalanya, bahkan hanya mendengarkannya pun kita akan mendapatkan rahmat dan kasih sayang dari Allah Subhanahu wa Taala.Selesai menjalankan sholat tarawih saya selalu menyempatkan waktu untuk tadarus meskipun hanya 8 menit. Surah-surah yang saya baca antara lain Al-Baqarah, Al-Imran, An-Nisa, Al-Maidah serta surah-surah pendek juz ama . Saya pahami ayat demi ayat artinya untuk menambah pengetahuan agama dan sebagai pedoman hidup saya dalam beragama. Dalam setiap tarawih selalu ada tausiah Ramadhan yang diberikan oleh para ustad atau imam sholat. Adapun tausiah yang diberikan mengenai masalah manfaat puasa bagi kesehatan, ketakwaan, syukur, indahnya berbagi dengan yatim dan dhuafa di bulan Ramadhan, Malam Lailatul Qadar, itikaf dan masih banyak lagi. Semua itu bagi saya adalah merupakan ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan beragama saya.Salah satu tausiah yang sangat berkesan bagi saya adalah mengenai Malam Lailatul Qadar