PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia...

16
Petani di Desa Ledu-ledu mempraktikkan SRI (System of Rice Intensification) Organik. Sistem intensifikasi lahan tersebut diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan. PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan Laporan Utama > Hal 4 Mempraktikkan Pertanian Ramah Lingkungan Wawasan > Hal 7 Kiat Panen dan Pengolahan Lada Informasi, Interaksi, Inspirasi SAFETY > HAL 11 Hindari Kecanduan Alkohol KREASI > HAL 9 Bento Unik untuk Bekal Anak Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. EDISI 16 I 2015 I 16 HALAMAN Dipublikasikan oleh Divisi Komunikasi PT Vale Indonesia Tbk - Tidak Diperjualbelikan - SOSOK > HAL 6 Ramli Rauf: “Tanpa Pelaku Program yang Baik, PTPM Akan Percuma” Event > Hal 15 Panen Perdana KWT Tabarano

Transcript of PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia...

Page 1: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Petani di Desa Ledu-ledu mempraktikkan SRI (System of Rice Intensification) Organik. Sistem intensifikasi lahan tersebut diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan.

PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan

Laporan Utama > Hal 4 Mempraktikkan Pertanian

Ramah LingkunganWawasan > Hal 7

Kiat Panen dan Pengolahan Lada

I n f o r m a s i , I n t e r a k s i , I n s p i r a s iSAFETY > HAL 11

Hindari Kecanduan Alkohol

KREASI > HAL 9

Bento Unik untuk Bekal Anak

Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru.

E D I S I 1 6 I 2 0 1 5 I 1 6 H A L A M A ND i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T V a l e I n d o n e s i a T b k

- T i d a k D i p e r j u a l b e l i k a n -

SOSOK > HAL 6

Ramli Rauf:“Tanpa Pelaku Program yang Baik, PTPM Akan Percuma”

Event > Hal 15 Panen Perdana KWT Tabarano

Page 2: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 2015

LAPORAN UTAMA2

Tabloid ini diterbitkan sebagai upaya mengampanyekan transparansi dari pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale. Juga sebagai media alternatif masyarakat dalam memperoleh informasi dan wawasan. Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke: [email protected] atau kirimkan surat ke alamat redaksi.

TabloidVerbeek @TabloidVerbeek

Sejarawan Dr. Peter Carey membaca Verbeek.

Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Basrie Kamba (Direktur Komunikasi & Urusan Luar), Busman Dahlan Shirat (Senior Manajer Program Sosial) | Penanggungjawab: Teuku Mufizar Mahmud (Senior Manajer Komunikasi) | Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela | Editor: La Ode M. Ichman, Sohra, Aswaddin, Iskandar Ismail, Andi Zulkarnain, Baso Haris, Misdar | Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Maman Ashari, Wahyudi | Kontributor: Fitri Damayanti | Fotografer: Doni Setiadi | Desain & Tata Letak: Azwar Marzuki | Alamat Redaksi: Kantor Departemen Komunikasi & Urusan Luar, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan - 92984.

Pembaca yang budiman.Dokumen Rencana Pengelolaan Sosial

PTPM menyebutkan ada lima tujuan jangka panjang program pertanian berke-lanjutan. Dua di antaranya adalah terca-painya perbaikan budidaya pertanian dan terbangunnya lembaga petani yang kuat.

Perbaikan budidaya pertanian diupa-yakan lewat teknologi ramah lingkungan dan perbaikan mutu hasil komoditas pertanian. Sementara penguatan lembaga petani diusahakan lewat berbagai pela-tihan.

Laporan utama Verbeek kali ini me-nyoroti kegitan terkait dua hal tersebut. Pertama, penerapan konsep SRI Organik di Desa Mahalona, Towuti, dan Desa Ledu-ledu, Kecamatan Wasuponda. PT Vale, bekerja sama dengan Yayasan Aliksa Organik SRI, mengadakan pelatihan SRI Organik, pendampingan, lokakarya, hing-ga tahap monitoring-evaluasi.

Kedua, gagasan pembuatan demplot Laika Tani Matano oleh kelompok tani di Desa Matano, Kecamatan Nuha. Gagasan ini muncul setelah ketua kelompok Laika Tani Matano, Amsal, bertandang ke Joglo Tani di Yogyakarta. Sepulang dari sana, Amsal dan Fasilitator Kecamatan Nuha, Ideham, membagikan pengalaman mereka kepada warga Desa Matano.

Di rubrik “Wawasan”, kami turunkan dua tulisan tentang pengolahan lada dan pembuatan pupuk organik. Menurut Azwar Abu Bakar, Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, saat ini Indonesia masih menjadi penghasil lada terbesar ke-dua di dunia setelah Vietnam. Jika diban-dingkan produsen lada lainnya, perminta-an lada dari Indonesia cukup besar karena cita rasanya yang berbeda.

Menyangkut penggunaan pupuk orga-nik, pupuk ini penting untuk memperta-hankan kesuburan tanah. “Penggunaan unsur kimia mengakibatkan mikroba di dalam tanah tidak berfungsi, sehingga aliran energi dari bawah ke permukaan tanah tidak seimbang.,” kata Ketua Yaya-san Aliksa Organik SRI, Alik Sutaryat.

Di rubrik “Jendela” Anda dapat mem-baca wajah Luwu 100 tahun lalu. Betapa daerah ini pernah menjadi salah satu pusat perdagangan komoditas pertanian. Selamat membaca.

Perbanyak Berita PertanianSaya memperhatikan sektor pertanian Luwu

Timur semakin maju beberapa tahun terakhir. Banyak bermunculan warga yang menggarap kebun dan sawahnya. Menanam lada, jagung maupun padi. Saya mengapresiasi Verbeek karena beberapa kali mengulas berita pertanian di Luwu Timur. Namun, menurut saya, porsinya perlu diperbanyak agar pengetahuan petani se-makin baik. Misalnya soal tips merawat tanaman agar bebas hama dan hasil produksinya banyak.

Isnaeni, Towuti

Terima kasih masukannya. Di beberapa edisi kami mengulas berita maupun tips pertanian yang berhubungan dengan aktivitas PMDM. Ke depan, laporan pertanian akan kami perbanyak, mengingat sektor ini salah satu program unggulan PMDM. Dalam edisi ini kami sajikan tulisan pertanian ramah lingkungan tentang SRI Padi Organik dan pembuatan pupuk kompos organik.

Ingin Rutin Mendapatkan VerbeekSaya salah satu pembaca setia Verbeek. Tapi

belakangan ini saya sulit mendapatkan edisi ter-baru meski telah mendapat info dari Facebook Verbeek edisi terbaru sudah terbit. Bagaimana caranya saya bisa rutin mendapatkan tiap edisi terbaru tabloid ini?

Marini, Sorowako

Anda bisa menikmati versi e-paper tabloid Verbeek dengan mengunduh di situs vale.com/Indonesia bagian publikasi. Kalau Anda lebih senang membaca versi cetaknya dan kesulitan mendapatkannya, Anda bisa datang ke redaksi. Kami senang bila ada pembaca setia bisa mampir ke redaksi.

Sulit Mendapatkan VerbeekAkhir-akhir ini saya kesulitan menda-

patkan edisi terbaru Verbeek. Padahal saya tinggal di Sorowako, yang setahu saya tempat tabloid ini dibuat. Mohon info dari redaksi agar saya bisa memperoleh Verbeek.

Mardhy Andhe, Sorowako

Untuk Sorowako, kami biasanya mendistribusikan edisi terbaru melalui Kantor Camat Nuha. Dari sana, kemudian didistribusikan ke kantor-kantor desa di Kecamatan Nuha. Anda bisa memperolehnya di kantor desa. Kalaupun Anda tidak mendapatkannya di sana, Anda bisa mendapatkannya di beberapa tempat publik ini: Kopi Api, Warkop SSS, Restoran Pondok Bambu, Hotel Lusiana, Hotel Grand Mulia, dan Matano Sunrise. Anda juga dapat membaca versi e-paper Verbeek dengan mengunjungi website vale.com/Indonesia di bagian publikasi.

Program Pemberdayaan Kaum Perempuan

Saya senang dengan edisi 13 yang menya-jikan berita pelatihan untuk kaum perem-puan. Menurut saya, bukan hanya berita seperti ini perlu diperbanyak, tapi juga ragam pelatihannya. Ibu-ibu dan remaja di Luwu Timur tentu sangat menyukai bila ada banyak pelatihan keterampilan bisa diikuti. Hasil dari pelatihan itu bisa dimanfaatkan untuk menambah pendapatan keluarga.

Ana, Sorowako

Terima kasih atas apresiasi Anda. Pemberdayaan dan pengembangan kaum perempuan memang merupakan salah satu fokus aktivitas PMDM. Tentu kegiatan tersebut tetap menjadi prioritas PMDM ke depan. Verbeek akan setia menyajikan berita maupun materi keterampilan pelatihan yang diadakan.

SURAT PEMBACA

Page 3: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 2015

LAPORAN UTAMA 3

Petani Petani hortikultura di Desa Matano yang memulai kegiatannya melalui penguatan kelembagaan dan merencanakan pengembangan desa agrowisata.

Pemateri dari Yayasan Aliksa Organik SRI memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair kepada ibu-ibu PKK Kecamatan Nuha dan anggota Sorowako Community Volunteer, awal Maret 2015.

Rapat Kerja Program Pertanian PTPM 2015 yang digelar di Ruang Otuno PT Vale, Sorowako, awal Maret 2015 yang melibatkan Tim Program Pengembangan Sosial PT Vale, BP4K, BP3K, dan difasilitasi A+ CSR Indonesia.

Menuju Pertanian BerkelanjutanKonsep pertanian berkelanjutan mendorong petani memperbaiki teknik budidaya, mutu produksi, dan membangun lembaga yang solid.

D i Kabupaten Luwu Timur, sektor pertanian salah satu penyumbang terbesar pendapatan daerah di luar

sektor tambang. Pengembangan agroin-dustri memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi se-tempat.

Komoditas yang banyak dikembangkan masyarakat di wilayah terdampak ope-rasi PT Vale antara lain tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura. Kendati demikian ada beberapa kendala yang di-hadapi dalam mengembangkan kawasan agroindustri di wilayah terdampak ope-rasi Perusahaan.

Pertama, sebagian besar produk per-tanian bersifat musiman dan sangat dipe-ngaruhi oleh kondisi iklim dan kesuburu-an lahan. Akibatnya, kontinuitas produksi tidak terjamin.

Kedua, kualitas produk pada umumnya masih rendah, sehingga sulit bersaing di pasaran, baik di dalam negeri maupun internasional. Permasalahan selanjutnya adalah sebagian besar industri berska-la kecil dan dijalankan dengan teknolo-gi rendah.

Pertanian berkelanjutanUntuk mengembangkan komoditas

unggulan di Luwu Timur, diperlukan ke-sadaran dari Pemerintah Daerah, masya-rakat, dan Perusahaan untuk menata re-gulasi, sistem produksi, akses pasar, dan memperkuat kelembagaan petani. Untuk itu diperlukan program pertanian berke-lanjutan.

Hal itu sejalan dengan kerangka acu-an yang tertuang dalam dokumen Ren-cana Pengelolaan Sosial (RPS) Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM). Di dalam RPS, disebutkan lima

tujuan jangka pan-jang program per-tanian berkelanjut-an atau sustainable agriculture.

Dua di antaranya adalah tercapainya perbaikan budidaya pertanian dengan menggunakan tek-nologi ramah ling-kungan dan terca-painya perbaikan mutu hasil komodi-tas pertanian. Tuju-an lain adalah ter-bentuknya kelem-bagaan petani yang kuat demi pemba-ngunan pertanian serta peningkatan ekonomi petani.

“Program perta-nian berkelanjut-an dalam program pengembangan ma-syarakat yang dilakukan oleh PT Vale me-miliki tujuan jangka panjang. Salah satu capaian strategis dalam kerangka pertani-an berkelanjutan yaitu tercapainya perba-ikan budidaya pertanian pada komoditas unggulan Kabupaten Luwu Timur dengan menerapkan atau mendorong teknologi budidaya yang maju dan ramah lingkung-an,” kata Senior Manajer Program Sosial PT Vale Busman Dahlan Shirat.

Dalam konteks pengembangan agroin-dustri, program pertanian PTPM diarahkan untuk menjangkau on-farm (budidaya per-tanian), off-farm (penguatan kelembagaan, pengolahan pasca-panen, dan pemasaran), hingga penunjang (pendidikan, pelatihan

dan penyuluhan, penelitian dan pengem-bangan, permodalan, hingga penyadaran aspek legal).

Dua kegiatan PTPM di sektor pertanian menarik untuk disoroti. Pertama, penerap-an konsep SRI Organik di Desa Mahalona, Towuti, dan Desa Ledu-ledu, Wasuponda. Kedua adalah gagasan pembuatan demplot Laika Tani Matano oleh kelompok tani di Desa Matano, Kecamatan Nuha. Dua kegi-atan tersebut sejalan dengan konsep per-tanian berkelanjutan, karena memprak-tikkan sistem pertanian ramah lingkung-an, berupaya meningkatkan produktivitas pertanian, dan membangun kelembagaan yang solid.[]

S a l a h s a t u c a p a i a n s t r a t e g i s d a l a m k e r a n g k a p e r t a n i a n b e r k e l a n j u t a n

y a i t u t e r c a p a i n y a p e r b a i k a n b u d i d a y a p e r t a n i a n p a d a

k o m o d i t a s u n g g u l a n K a b u p a t e n L u w u T i m u r

Page 4: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 2015

LAPORAN UTAMA4

P e n g g u n a a n u n s u r k i m i a m e n g a k i b a t k a n m i k r o b a d i

d a l a m t a n a h t i d a k b e r f u n g s i , s e h i n g g a a l i r a n e n e r g i d a r i b a w a h k e p e r m u k a a n t a n a h t i d a k s e i m b a n g . A k h i r n y a s u p l a i n u t r i s i d a r i t a n a h

s a n g a t k u r a n g a t a u b a h k a n t e r h e n t i t o t a l .

Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015.

Para anggota Kelompok Tani Harapan Jaya, Desa Mahalona ketika mengikuti Pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Petani dibekali wawasan pertanian yang ramah lingkungan, manajemen kelompok dan pendampingan selama menerapkan pertanian organik.

Mempraktikkan Pertanian Ramah LingkunganPelatihan SRI Organik menerapkan teknologi ramah lingkungan.

S ebanyak 22 petani di Desa Mahalo-na, Kecamatan Towuti, diminta ber-main peran. Ada yang memerankan

tanah, bahan organik, bakteri, pengurai, hingga musuh alami serangga. Simulasi itu dimaksudkan agar petani memahami daur aliran energi dan pentingnya men-jaga keseimbangan ekosistem sawah. De-ngan suasana santai tapi serius, peserta mudah memahami materi pelatihan.

Itulah sekelumit ilmu yang didapat dari pelatihan System of Rice Intensification (SRI) Organik yang diadakan pada akhir Februari lalu. Metode intensifikasi pro-duksi pertanian itu mengaplikasikan tek-nologi ramah lingkungan yang bermanfaat bagi keseimbangan alam. Juga berdampak positif bagi kesehatan petani dan masya-rakat umum.

Selain di Desa Mahalona, pelatihan SRI Organik dilakukan di Desa Ledu-ledu, Wa-suponda, diikuti 32 petani dan 19 tenaga penyuluh pertanian. di Kecamatan Wasu-ponda. “Hasil yang ingin dicapai dari pe-nerapan SRI Organik, yaitu meningkatnya pendapatan dan kesehatan masyarakat tani. Selain menumbuhkan kemandiri-an petani dengan memanfaatkan potensi lokal, kearifan lokal, dan terjadinya daur aliran energi dan siklus nutrisi yang ber-kesinambungan secara ekologis,” kata Senior Manajer Program Pengembang-an Sosial PT Vale Busman Dahlan Shirat.

Harapan petaniPT Vale bekerja sama dengan Yayasan

Aliksa Organik SRI untuk mengadakan pe-latihan SRI Organik, pendampingan, loka-karya, hingga tahap monitoring-evaluasi. Pelatihan berlangsung lima hari dengan durasi 30 jam belajar.

Sebelum memasuki materi pelatih-an, petani diminta menuliskan harapan mereka di atas selembar kertas. “Sudah enam tahun saya bertani, tapi hasil masih jauh dari memuaskan. Saya berharap, SRI Organik ini jalan bagi saya dan anggota kelompok tani untuk bisa sukses,” kata Paimin, Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, Desa Mahalona, yang beranggota-kan 27 orang.

Petani yang lain mengungkapkan be-ragam harapan. “Saya mau hasil tani me-lonjak, bahkan kalau bisa dijual sampai ke supermarket, mau terbebas dari zat kimia supaya badan lebih sehat dan ti-dak perlu beli pestisida mahal, dan ingin lahan bebas hama,” kata Jarwo.

Paimin pernah memanen 18 ton ga-bah dari tiga hektar lahan sawah yang digarapnya. Kini produktivitas lahan te-rus merosot hingga pernah panen hanya tujuh kuintal gabah per hektar. Bebera-pa faktor ditengarai menjadi penyebab-nya. Antara lain menurunnya kesehatan dan kesuburan tanah akibat pengguna-an unsur kimia sintetik, baik pupuk ma-upun pestisida.

“Penggunaan unsur kimia mengakibat-kan mikroba di dalam tanah tidak ber-fungsi, sehingga aliran energi dari ba-wah ke permukaan tanah tidak seimbang. Akhirnya suplai nutrisi dari tanah sangat

kurang atau bahkan terhenti total. Peng-gunaan pupuk dan pestisida sintetis terus-menerus dan berlebihan mengakibatkan rantai makanan terputus, sehingga hama leluasa berkembang biak,” kata Ketua Ya-yasan Aliksa Organik SRI, Alik Sutaryat.

Organik seratus persenAlik menjelaskan, sebagian besar pe-

tani di Indonesia masih mengandalkan pupuk sintetik untuk menyuburkan ta-nah dan menggunakan racun kimia untuk membasmi hama. “Ketika petani ingin meningkatkan produktivitas lahan, yang terjadi adalah pertanian berbiaya tinggi karena mereka sangat bergantung pada bahan kimia yang mahal, serta tidak me-merhatikan keberlanjutan lingkungan,” tambah Alik, penulis buku Padi SRI Or-ganik Indonesia itu.

Budidaya tanaman padi metode SRI Organik telah dikembangkan di berba-gai lokasi di Indonesia dan menunjukkan peningkatan hasil. Hal itu membuktikan penggunaan pupuk organik paling pen-ting dalam mendukung pertumbuhan dan menjaga keseimbangan ekosistem.

“Ekosistem yang seimbang adalah mo-dal besar, karena petani bisa hemat dari pembelian zat kimia. Tanah sehat, ta-naman subur, petani untung. SRI Orga-nik membuat petani menjadi sosok yang memberi manfaat bagi diri sendiri, kelu-arga, dan lingkungan,” kata Alik.

Tujuan utama pelatihan lima hari ter-sebut adalah menggugah petani untuk beralih ke bahan organik. Yuli Sumule, Ketua Kelompok Tani Mina Padi Mang-gis, mengatakan, selama ini dia sudah menjalankan pertanian organik, meski-pun tidak sepenuhnya.

“Saya pakai pupuk organik, tapi bukan buatan sendiri. Saya pakai pupuk organik yang dijual di toko tani. Kalau ada hama, saya masih pakai racun kimia. Setelah da-pat pelatihan SRI Organik ini, saya mau pakai bahan organik total untuk sawah saya. Pokoknya seratus persen organik,” kata Yuli yang menggarap sendiri sawah seluas hampir satuhektar di Desa Ledu-ledu, Kecamatan Wasuponda.[]

Page 5: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 2015

LAPORAN UTAMA 5

Sayur bayam, salah satu tanaman yang dibudidayakan Kelompok Laika Tani Matano mulai tumbuh, Februari 2015 lalu. Pada Mei 2015, kelompok ini telah melakukan panen pertama beragam sayuran untuk dijual di pasar.

Anggota Laika Tani Matano beristirahat sambil makan siang setelah menggarap kebun. Lahan kebun sayur Laika Tani seluas 20x20 meter di Matano, Kecamatan Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Mengembangkan Desa AgrowisataKelompok Laika Tani Matano membangun rumah tani dan menggarap lahan demplot untuk menggali potensi agrowisata.

S etelah menyusuri danau selama 45 menit dari dermaga Sorowako, Ver-beek akhirnya tiba di Taa, sebuah lo-

kasi cantik di pesisir Danau Matano. Air jernih membuat bebatuan di bawah air tampak jelas.

Di tepi danau, berdiri tenda beratap terpal dengan alas tikar. Cocok sekali un-tuk berdiskusi sambil menikmati santap siang atau menghirup secangkir kopi. “Di lokasi tenda inilah akan kami buat ba-ngunan Laika Tani,” kata Yusuf, sekreta-ris kelompok Laika Tani Matano.

Laika dalam bahasa Matano artinya baruga atau joglo, “rumah” tanpa sekat yang biasa digunakan sebagai ruang per-temuan. Gagasan mendirikan Laika Tani berawal dari kunjungan ketua kelompok Laika Tani Matano, Amsal, ke “kampus” Joglo Tani di Yogyakarta. Sepulang dari sana, Amsal dan Fasilitator Kecamatan Nuha, Ideham, membagikan pengalam-an mereka kepada warga Desa Matano. “Waktu kami lontarkan ide untuk membu-at demplot Joglo Tani di sini, warga antu-sias sekali. Mereka tertarik,” kata Ideham.

Maka sejak Desember 2014, sebanyak 15 petani Matano sepakat membuat dem-plot atau lahan percontohan. Mereka me-manfaatkan lahan bekas sawah berukuran 20x20 meter. Di lahan itu, para petani me-nanam sawi, selada, bayam cabut, tomat, cabai, dan timun. Dalam pembuatan dem-plot, petani didampingi penyuluh dari Ba-lai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Nuha dan

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabu-paten Luwu Timur.

AgrowisataPembuatan demplot tersebut didukung

Program Mitra Desa Mandiri (PMDM). Dana senilai Rp35 juta dimanfaatkan un-tuk membangun perahu sebagai sarana transportasi dari Desa Matano ke Taa, pembelian material baruga, dan penga-daan peralatan perkebunan.

Jangka pendek, petani fokus pada ta-naman hortikultura. “Yang penting kami belajar dulu manajemen organisasi ke-lompok tani, belajar cara bertani yang

baik, belajar disiplin, dan menjaga se-mangat teman-teman untuk mengerja-kan lahan percontohan ini,” kata Yusuf. Jangka panjang, mereka menggagas kon-sep agrowisata.

Gagasan itu diadopsi dari Joglo Tani. Untuk konsumsi harian, petani mengan-dalkan tanaman pangan dan tambak ikan yang ada di kompleks Joglo Tani. Selain tambak ikan, mereka memanfaatkan ko-toran hewan ternak untuk memenuhi ke-butuhan pupuk organik.

“Nantinya konsep seperti itu akan kami terapkan di sini. Ada tanaman kebun, tam-bak ikan air tawar, ternak ayam, dan sapi. Tempat ini akan berfungsi sebagai tem-

pat rekreasi, karena banyak orang Soro-wako dan sekitarnya rekreasi naik pera-hu di hari Sabtu dan Minggu. Bagus ka-lau kita arahkan mereka rekreasi ke Mat-ano. Cantik juga tempat ini buat rekreasi. Demplot ini juga bisa jadi tempat belajar pertanian yang terbuka untuk siapapun,” papar Ideham.

Koordinator BP3K Kecamatan Nuha, Burhanuddin, optimistis tidak lama lagi agrowisata Laika Matano bisa terealisasi. “Dalam tiga tahun, saya yakin ini sudah jadi semua. Setelah baruga berdiri, kita perbanyak lagi jenis tanaman hortikul-tura. Lahan untuk kolam juga sudah di-siapkan,” kata Burhanuddin. Dia setiap Selasa berkunjung ke demplot Laika Tani bersama rekan-rekan penyuluh.

Semangat belajarHari Selasa adalah jadwal rutin seluruh

petani anggota Laika Tani Matano meng-garap lahan demplot. Di luar hari tersebut, terkadang beberapa petani melakukan kegiatan perawatan tanaman.

Penyuluh pertanian dari BP3K mem-bawa lembar absensi yang harus ditan-datangani anggota kelompok tani. “Salah satu karakter yang mau kita bangun itu disiplin. Dengan absensi, kelihatan siapa yang memang punya niat dan mana yang setengah-setengah,” kata Yusuf.

Anggota Laika Tani Matano umumnya adalah petani lada putih. Akmal, misalnya, punya 600 tiang lada dan sudah pernah panen sebanyak 200 kilogram. Keberha-silan bertani lada tidak lantas membuat mereka terlena. “Saya mau juga belajar tanam tanaman lain selain merica. Mau tambah ilmu,” kata Akmal yang setiap Se-lasa pagi hingga sore mengerjakan pem-bibitan sayuran di lahan demplot.

Ideham juga menangkap semangat be-sar petani Matano untuk belajar. “Mereka ini potensinya besar. Rata-rata pemuda dan mereka mau belajar bertani. Tidak banyak anak muda yang mau kotor-kotor di sawah,” kata Ideham.

Ya, semangat mereka memang terlihat. Mereka tidak berhenti menggarap lahan sambil sesekali berdendang mengikuti alunan lagu dari radio rakitan yang me-manfaatkan baterai telepon genggam.[]

Page 6: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 20156 SOSOK

Ramli Rauf ketika mengunjungi lahan pertanian di Desa Tole, Kecamatan Towuti.

Ramli Rauf

“Tanpa Pelaku Program yang Baik, PTPM Akan Percuma”

R amli Rauf, terpilih menjadi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) selama dua tahun anggar-

an di Desa Tole, Kecamatan Towuti. Ter-libat langsung dalam Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) yang menjadi bagian dari Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale, membuat Ramli belajar banyak dan ikut menyak-sikan perubahan yang terjadi di tengah masyarakat

Pengabdiannya diganjar Juara II KPMD Teladan di ajang Pemberdayaan Award yang diadakan Badan Pemberdayaan Ma-syarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) Kabupaten Luwu Timur. Sebagai ha-diah, Ramli berkesempatan jalan-jalan ke Jakarta dan Bandung selama lima hari. Perjalanan singkat itu begitu membekas di benak Ramli. “Saya terkesan sekali de-ngan tata kota Bandung dan kreativitas anak-anak muda di Jakarta dan Bandung. Rasanya iri kalau melihat pemikiran me-reka yang begitu maju.” Tidak berhenti di “rasa iri”, ayah dua anak itu bertekad membangun desanya dan ambil peran untuk mengubah pola pikir masyarakat menuju kemandirian. Kepada Verbeek, Ramli bercerita seputar tantangan dan hal terbaik yang dia dapatkan selama menjadi KPMD.

Bagaimana Anda bisa dan tertarik menjadi kader desa?

Yang mengusulkan saya jadi kader itu Kepala Desa dan disetujui masyarakat. Awal-nya saya ragu, tapi kemudi-an saya pikir mung-kin ini jalan

nev, dan sebagainya. Ini hal yang baru dan tantangan besar bagi saya dan teman-teman fasilitator. Tapi di situlah seninya.

Menurut Anda, apa kunci sukses dalam implementasi PTPM/PMDM?

Menurut saya, sebagus-bagusnya sis-tem kalau tidak diimbangi dengan pelaku program yang bagus juga, akan percuma. Jadi kalau KPMD, fasilitator, pelaksana kegiatan, dan lain-lain, tidak jujur, tidak tulus, atau tidak punya kapasitas yang bagus, pelaksanaan PTPM jadi terganggu atau malah bisa gagal. Penguatan kapasi-tas pelaku program menurut saya paling penting. Dan memang dipilih dari orang-orang yang punya dedikasi.

Apa hal yang paling menarik dari menjadi KPMD?

PTPM ini tidak hanya menyentuh kegi-atan tapi juga peningkatan kualitas SDM. Saya pribadi merasakan hal itu. Saya jadi bisa mengurusi administrasi, paham soal manajerial, cara berkomunikasi, dan se-bagainya. Yang paling berkesan buat saya adalah sekarang saya bisa mengopera-sikan komputer. Dulu saya benar-benar buta komputer. Sekarang saya bisa bikin

presentasi pakai Power Point karena itu memang sudah menjadi tanggung jawab saya untuk membuat laporan.

Menurut Anda, hal paling krusial apa yang harus dibenahi di Desa Tole?

Kami masih punya banyak masalah yang dihadapi desa dan masyarakat. In-frastruktur dasar seperti jalan tani, pene-rangan, alsintan (alat dan mesin pertani-an, red), sampai peningkatan kapasitas SDM masih perlu mendapat dukungan.

Anda menjadi Juara II KPMD Teladan. Apa saja yang dinilai oleh juri Pemberdayaan Award?

Pertama ada tes tertulis, jumlah soal-nya 100. Yang 50 soal tentang PTPM, si-sanya tentang Luwu Timur secara umum. Kedua, tes wawancara seputar imple-mentasi PTPM. Ketiga, ada presentasi inovasi. Saya dapat tema seputar meng-ubah pola pikir masyarakat, bagaimana supaya dana stimulan itu bisa mendo-rong kemandirian yang berkelanjutan.

Apa rasanya mendapat prestasi KPMD Teladan?

Mungkin terlalu berlebihan jika itu dianggap prestasi. Menurut saya, ini baru langkah pertama dan saya merasa belum ada sesuatu yang be-sar yang saya lakukan untuk masyarakat dan desa saya. Harapan terbesar saya, suatu saat penghargaan itu akan datang dari mas-yarakat.[]

buat saya untuk berkontribusi positif ke-pada masyarakat dan lingkungan tempat tinggal saya.

Menjadi KPMD tentu membuat Anda akrab dengan PTPM. Bagaimana pendapat Anda pribadi tentang PTPM?

PTPM punya sistem yang 180 derajat lebih bagus dibanding sistem sebelum-nya. Dulu program sosial PT Vale hanya milik sebagian orang, lebih banyak ma-syarakat yang tidak menerima manfaat. Sekarang ini karena banyak masyarakat yang rasakan manfaatnya, kehadiran PT Vale jadi sangat berarti bagi mereka. Mes-kipun awalnya tidak mudah menerapkan sistem baru ini tapi mindset masyarakat sudah banyak berubah.

Perubahan apa yang paling terlihat di masyarakat?

Saya melihat gotong-royong di tengah masyarakat lebih meningkat. Mereka jadi berpikir sama-sama untuk memecahkan masalah. Dulu kan mereka terima bantuan untuk individu jadi ya berpikirnya untuk

kepentingan sendiri saja.

Apa tantangan terberat bagi KPMD seperti Anda?

Mengubah pola pi-kir itu yang saya rasa paling berat. Dulu kan orang pahamnya Com-dev itu dibagikan uang.

Habis uangnya, selesai. Sekarang mereka harus

pikirkan betul setiap ke-giatan, lalu ada ve-

rifikasi, ada Mo-

Nama lengkap : Ramli Rauf

Tempat, tanggal lahir : Redak, 25 September 1984

Alamat : RT 05, Dusun Ponsoa, Desa Tole, Kecamatan Towuti

Pendidikan terakhir : SMA/Paket C Amanagappa

Pekerjaan : Kepala Urusan Umum Desa Tole

Nama anak : Intan Wulandari (10 tahun), Naufal Adhyastha Ramadhan (7 bulan)

Page 7: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 20157WAWASAN

Buah-buah merica muda tumbuh subur di Desa Harapan, Kecamatan Malili, Luwu Timur.

Petani lada Desa Langkea Raya, Kecamatan Towuti menjemur lada hasil panennya.

Kiat Panen dan Pengolahan Lada (Bagian 1)Penanganan panen dan pasca-panen penting untuk meningkatkan mutu lada.

L ada merupakan salah satu komoditas ekspor tradisional andalan Indone-sia. Riwayatnya sebagai komoditas

perdagangan Indonesia pun sangat pan-jang. Lada tercatat sebagai produk per-tama Indonesia yang diperdagangkan ke Eropa melalui Arabia dan Persia.

Hampir semua tanaman lada di In-donesia diusahakan dalam bentuk usa-ha tani kecil dan tersebar di beberapa provinsi. Daerah sentra produksi utama lada yaitu Lampung, Sumatera Selatan dan Bangka-Belitung. Daerah lain peng-hasil lada adalah Kalimantan Barat, Ka-limantan Timur, Bengkulu, dan Sulawe-si Selatan. Lada hitam Indonesia di per-dagangan internasional dikenal dengan nama Lampung black pepper, sedangkan lada putih dikenal dengan nama Muntok white pepper.

Azwar Abu Bakar, Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Ditjen Perkebun-an Kementerian Pertanian memaparkan, saat ini Indonesia masih menjadi peng-hasil lada terbesar kedua di dunia sete-lah Vietnam. Jika dibandingkan produsen lada lainnya, permintaan lada dari Indo-nesia cukup besar karena cita rasanya yang berbeda.

Setiap tahun produksi lada terus me-ningkat. Pada 2012, produksi lada Indo-nesia 89.620 ton, meningkat 5% pada 2013, dan naik lagi 7% tahun 2014. Hal

itu karena luas are-al tanaman lada juga meningkat, yakni dari 178.252 hektar pada 2013 menjadi 178.949 hektar pada 2014.

Meski produk-si bumbu dapur ini meningkat, vo-lume ekspor lada pada 2013 tu-run dibandingkan 2012. Pada 2012, jumlah volume eks-por lada Indonesia 62,6 ribu ton, se-mentara 2013 ha-nya 32,5 ribu ton. “Penurunan ini aki-bat berkurangnya kualitas mutu lada kita,” kata Dirjen Perkebunan, Ke-menterian Perta-nian, Gamal Nasir.

Hingga kini, pe-nanganan pasca-panen lada masih kurang memperha-tikan segi kebersih-an. Masalah utama

yang sering dikeluhkan impotir rempah terhadap produk lada Indonesia yaitu tingginya kadar kotoran dan kontami-nasi mikro-organisme. Pencemaran ba-han-bahan asing sebagian besar terjadi selama proses perendaman, pemisahan kulit, maupun pada proses pengeringan. Dengan makin sadarnya konsumen akan kesehatan, mereka menghendaki pro-duk lada dengan mutu tinggi dan aman untuk dikonsumsi. Karena itu, mutu ko-moditas lada perlu diperbaiki, salah satu-nya melalui perbaikan cara penanganan pasca-panen.

Pedoman penanganan pasca-panen lada—mencakup cara panen, perenda-man, pemisahan kulit dan pencucian, pe-ngeringan dan pengemasan—yang ditu-angkan melalui peraturan Menteri Per-tanian No. 55/2012 bisa menjadi acuan untuk meningkatkan mutu komoditas.

Pedoman panen lada putih1. Hanya buah lada yang telah matang

dapat dipanen untuk lada putih, de-ngan satu atau dua buah biji lada yang telah berubah warna menja-di kuning sampai kemerahan dapat dipetik.

2. Buah harus dipetik secara selektif dan panen harus dilakukan sesering mungkin selama musim panen. De-ngan seringnya dilakukan pemetikan

selama musim panen, dapat diharap-kan buah lada yang dipetik menjadi seragam. Bila pemetikan lada hanya dilakukan satu atau dua kali selama musim panen, kemungkinan buah yang tidak matang atau terlalu tua akan ikut terbawa.

3. Lada yang telah jatuh ke tanah harus diambil secara terpisah dan tidak boleh dicampur dengan buah yang berasal dari pohon. Buah lada yang jatuh ke tanah harus diproses seca-ra terpisah untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan.

4. Pemetikan lada harus dilakukan de-ngan cara yang higienis, dikumpul-kan dan diangkut di dalam kantong atau keranjang yang bersih untuk di-bawa ke tempat pemrosesan. Keran-jang atau kantong yang telah diguna-kan untuk menyimpan bahan kimia pertanian tidak boleh digunakan un-tuk mengemas lada. Setiap kantong atau keranjang yang akan digunakan harus dibersihkan untuk memastikan bahwa kantong atau keranjang ter-sebut bebas dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan kontaminasi.

Pedoman perontokanBuah lada sebaiknya dirontokan dulu

untuk memisahkan buah lada dengan tangkainya, kemudian diayak untuk me-misahkan buah yang kecil.1. Perontokan buah lada dapat dila-

kukan dengan menggunakan mesin atau secara manual. Bila lada yang dirontok berjumlah cukup banyak, direkomendasikan menggunakan mesin perontok yang banyak terse-dia dengan berbagai tipe.

2. Perontokan harus dilakukan hati-hati supaya buah lada tidak rusak selama perontokan.

3. Pastikan alat perontok benar-benar bersih sebelum digunakan, khusus-nya bila alat tersebut sudah lama ti-dak digunakan. Alat perontok juga harus dibersihkan setelah digunakan.

4. Pada perontokan dengan mesin dian-jurkan buah yang dirontok langsung direndam dalam air untuk mence-gah perubahan warna karena proses pencoklatan.

Pada edisi berikutnya dibahas pedo-man perendaman, pencucian, dan penge-ringan lada.[]

Page 8: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 20158 WAWASAN

Tong Plastik± 100 Liter

Botol Plastik diisi dengan Air

2/3 diisi Bahan Organik

1/2 diisi Air

Teknik pembuatan pupuk cair organik non aerob (kedap udara). Teknik ini membuat usia pakai pupuk cair dapat mencapai dua tahun.

Mesin pencacah kotoran hewan dan jerami untuk membuat kompos.

Buah bila dihaluskan sebagai bahan campuran pembuatan pupuk organik cair.

Buat Sendiri Pupuk Organik CairBahan baku mudah didapat, pembuatan sederhana dan ramah lingkungan.

P upuk Organik Cair, atau biasa dising-kat POC, adalah pupuk cair yang di-buat dari bahan-bahan organik me-

lalui proses pengomposan. Pupuk orga-nik cair, yang kerap juga disebut pupuk kocor, dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dengan bantuan or-ganisme hidup. Bahan bakunya dari ma-terial organik yang belum terkomposkan.

Pupuk organik cair mempunyai bebe-rapa manfaat, di antaranya meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan pe-nyerapan nitrogen dari udara, membuat tanaman lebih kokoh dan kuat, mening-katkan daya tahan tanaman terhadap ke-keringan dan serangan penyakit.

Pupuk kocor juga merangsang per-tumbuhan cabang produksi, meningkat-kan pembentukan bunga dan bakal buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga, dan bakal buah.POC dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi ta-naman serta meningkatkan kualitas ha-sil pertanian.

Pupuk cair memiliki keistimewaan di-bandingkan pupuk organik bentuk lain, yaitu lebih cepat diserap tanaman. Namun POC tidak dianjurkan sebagai pupuk uta-ma dalam bercocok tanam karena nutri-si yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama atau pupuk dasar. Pupuk organik padat tersim-pan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan kebutuhan hara untuk jangka panjang.

PenggunaanJenis pupuk cair lebih efektif dan efe-

sien jika diaplikasikan pada daun, bunga, dan batang, dibanding jika diaplikasikan pada media tanam (kecuali pada metode

hidroponik). Caranya dengan mengencer-kan pupuk dengan air bersih terlebih dulu, kemudian disemprotkan pada tanaman. Kepekatan pupuk organik cair yang akan disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%. Pada kebanyakan produk, pengenceran dilakukan hingga seratus kali yang arti-nya setiap 1 liter pupuk diencerkan de-ngan 100 liter air.

Untuk merangsang pertumbuhan daun, semprotkan POC pada tanaman yang baru bertunas.Sedangkan untuk menghasilkan buah, biji, atau umbi, pupuk disemprotkan saat perubahan fase tanaman dari vegetatif ke generatif. Bisa disemprotkan langsung pada bunga ataupun pada batang dan daun. Setiap penyemprotan hendaknya dilaku-kan dengan interval waktu satu minggu jika musim kering atau tiga hari sekali pada musim hujan.

Untuk membuat pupuk perangsang daun, gunakan sumber bahan organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk mem-buat pupuk perangsang buah, gunakan bahan organik dari buah-buahan busuk.

Bahan:• 1 karung kotoran hewan• 30 kg buah-buahan busuk atau sayur-sayuran hijau• 100 gram gula merah• 50 ml bioaktivator (EM4 atau bisa juga dibuat sendiri dari rebung, daun

gamal, atau buah bila)• Air bersih secukupnya

Cara pembuatan:• Siapkan tong kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pu-

puk, 1 meter selang transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik ukuran 1 liter.

• Lubangi tutup tong seukuran selang.• Potong-potong buah yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan ke da-

lam tong bersama kotoran hewan dan tambahkan air dengan komposisi 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Aduk rata.

• Larutkan EM4, gula merah, 5 liter air, lalu aduk hingga merata. • Masukkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.• Tutup tong dengan rapat, masukan selang lewat tutup tong yang telah

diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Masukkan ujung selang yang lain ke dalam botol yang telah dibe-ri air. Pastikan tong tertutup rapat. Fungsi selang adalah untuk mensta-bilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.

• Tunggu 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong, cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan su-dah matang.

• Pisahkan antara cairan dan ampasnya dengan cara menyaring. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.

• Masukkan cairan yang telah melewati proses penyaringan ke dalam bo-tol plastik atau kaca, tutup rapat.

Pupuk organik cair siap digunakan. Jika dikemas baik, pupuk bisa diguna-kan sampai enam bulan.[]

Page 9: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 20159KREASI

RESENSI

Bento Unik untuk Bekal AnakKehabisan cara membuat anak Anda tertarik makan buah dan sayur? Coba kreasi bento untuk bekal makanan ke sekolah.

B agi sebagian besar ibu yang memi-liki anak usia Balita, mengajarkan anak untuk makan buah dan sa-

yur membutuhkan usaha ekstra. Banyak alasan yang diberikan sang anak untuk tidak menghabiskan atau bahkan tidak menyentuh sayur dan buah yang telah Anda siapkan sebagai menu di bekal ma-kanannya. Mungkin Anda perlu menco-ba hal baru ketika menyiapkan bekal bagi si kecil, misalnya dengan membuat kreasi bento.

Bento adalah istilah bahasa Jepang untuk makanan bekal berupa nasi ber-ikut lauk-pauk dalam kemasan praktis yang bisa dibawa dan dimakan di tempat lain. Ciri khasnya terdapat pada penga-turan isi dan warna agar sedap dipan-dang serta mengundang selera makan. Verbeek memberi inspirasi menata bento unik yang bisa Anda coba. Selamat men-coba, Ibu![]

Buku tentang Kegemukan untuk Ibu & Anak

G aya hidup di kota modern membuat penduduknya jadi kurang aktif ber-gerak. Anak le bih senang bermain

dalam rumah. Di pihak lain, makanan berlimpah tidak

diimbangi kontrol kuat dari orangtua de-ngan alasan kesibukan. Padahal, pola dan kebiasaan makan anak yang tidak terkon-trol merangsang timbulnya gangguan ma-kan. Anak cende rung hanya mau makan

Lewat buku ini dr. Grace Ju-dio, pemerhati gaya hidup, be-haviour scientist, weight control consultant, serta ahli fisiologi, berbagi cerita. Dituturkan, pasien klinik penurunan berat badannya mayoritas adalah ibu-ibu. Selama sesi konsultasi, tak jarang keluar keluhan mengenai anak-anak me-reka yang kelebihan berat badan dan obesitas.

Kasus obesitas pada anak sema-kin bertambah setiap tahunnya. Pengamatan ini dikuatkan oleh data obesitas di Indonesia yang dikeluarkan Riset Kesehatan Dasar pada 2010, yang menunjukkan pe-ningkatan dua kali lipat dibanding-kan kasus ke kurangan gizi.

Orangtua pun mulai khawatir saat anak-anak mereka yang kege-

mukan beranjak remaja. Mereka merasa anak-anak mereka gemuk, jelek, dan akan mengalami kesulitan saat membeli baju dan mencari pacar, yang malah memicu problem rasa rendah diri anak.

Para orangtua akhirnya melakukan ber-bagai macam cara untuk menurunkan be-rat badan anaknya. Padahal, anak masih dalam masa pertumbuhan. Orangtua kebi-ngungan. Anak jauh lebih kebingungan.

Sebenarnya tubuh memiliki radar yang memindai berapa banyak makan-an yang diperlukan. Bila anak dilatih un-tuk mendengarkan apa yang dikatakan tubuh, makan berlebihan dan menjadi gemuk dapat dengan mudah dihindari. Lapar mata, makan saat stres, dan makan berlebihan adalah tanda bahwa penentu kenyang-lapar bukan dari dalam tubuh, tapi dari luar. Bila hal ini tidak dilurus-kan, anak akan tergiring menjadi obesi-tas saat dewasa.

Buku Solusi Tanpa Stres untuk Anak Gemuk dipaket dengan buku anak ber-judul Cerita Semut tentang Hati dan Pe-rut. Buku cerita bergambar ini, yang juga dituliskan oleh dr Grace, merupakan pe-lengkap untuk dibacakan orangtua ber-sama anaknya. Alat ukur indeks massa tubuh (body mass index) dan resep ma-kanan sehat sederhana disertakan seba-gai bonus buku.[]

Judul: Solusi Tanpa stres untuk Anak Gemuk & Cerita Semut tentang Hati dan Perut

Penulis: dr. Grace Judio

Penerbit: Jakarta: GAIA bekerja sama dengan Light Hous dan Nakita, 2013

Harga: Rp90.000

Telur Dadar

Telur Rebus

Buah-buahan

Sayur-sayuran

Nasi Putih

Bola-bola Daging Cincang

makanan tertentu. Ironisnya, masalah ini malah dijadikan alasan bagi orangtua un-tuk membiarkan makanan yang tidak sehat masuk ke mulut putra-putri mereka.

Makanan juga sering disalahgunakan se-bagai hadiah atau alat untuk membeli cinta anak, yang ujung-ujungnya menimbulkan kelebihan berat badan. Faktor-faktor sema-cam inilah yang merangsang terjadinya obe-sitas, terutama pada anak-anak dan remaja.

Page 10: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 201510 JENDELA

D.F. van Braam Morris. Foto dok. KITLV, Belanda

Penduduk Luwu menakik getah damar. Foto dok. Tropenmuseum, Belanda.

Loewoe Tempo Doeloe (Bagian 1)

S eperti apa wajah Luwu di masa silam? Tidak banyak catatan tersua.

Satu dari sedikit catatan itu ber-asal dari sumber Belanda, yakni laporan Gubernur Selebes D.F. Van Braam Mor ris berjudul Het Landschap Loehoe, Getrokken uit een rapport Van den Gou-verneur Van Celebes en heer D.F. van Braam Morris (1888)—Panorama Luwu, diambil dari laporan Gubernur Sulawesi D.F. van Braam Morris (1888)—di-terbitkan oleh Batavia-’s Hage, Albrecht & Rusche, M. Nijhoff, 1889.

itu, dan orang-orang Luwu mengatakan wilayahnya terentang hingga ke Danau Poso, yang oleh mereka di-sebut Ranu. Dalam bahasa Toraja, ranu berarti danau. Mereka mendasarkan ang-gapan itu berdasarkan fakta orang-orang Toraja dari wila-yah itu biasa datang membe-rikan penghormatan pada pe-lantikan raja baru Luwu.

Negeri & EkonomiLuwu adalah negeri bergunung. Gu-

nung-gunungnya berhutan lebat dan ber-pemandangan sangat liar. Bahkan sampai di dekat ibukota Palopo, di daerah-dae-

rah pegunungan tidak ada rumah dan tidak ada kebun. Di daerah gunung tanahnya subur, sangat cocok untuk perkebunan kopi.

Perdagangan di Luwu me-rupakan hal yang penting. Na-mun peranan penduduk pribu-mi kecil, karena seluruh perda-gangan berada di tangan orang Arab, orang Cina, orang Makas-sar, dan Bugis yang datang dan tinggal untuk sementara. Mere-ka memperoleh kekayaan luar biasa dari hasil hutan dan pro-duksi kopi yang terus mening-kat.

Setiap tahun secara teratur datang di kota Palopo beberapa kapal dari Singapura, Pontianak, Wajo, dan muara dari Kali Cen-rana (Pallima) serta dari Makas-sar untuk mengambil produksi. Jumlah kapal meningkat di tahun 1886 menjadi dua belas, di an-taranya dua besar bertiang tiga. Tahun-tahun sebelumnya hanya tujuh atau delapan.

Biasanya mereka datang di bu-lan Maret dan April dan tinggal di sana sampai bulan Juli atau Agus-tus, kemudian pulang dengan mu-atan sagu, rotan, kopi, damar, lilin, kulit, sogadan kayu nibong ke Si-ngapura.

Barang-barang penting yang di-datangkan adalah garam, beras, ikan kering, candu, bedil, mesiu, dan timah—namum candu, bedil, dan mesiu diselundupkan—kapak dan parang, benang Eropa dan kain, katun kasar, sutera, kain katun, kain belacu, jambangan tanah dan jam-bangan batu, piring dan pinggan,

Laporan tersebut memuat informasi tentang keadaan negeri, penduduk, pe-merintahan, sejarah, dan sosial budaya sekitar abad ke-18 dan 19. Verbeek me-nyarikannya untuk Anda. Disajikan da-lam dua tulisan.

Sejarah Sejarah Luwu hanya dikenal dari sum-

ber lisan dari mulut ke mulut dari gene-rasi ke generasi. Luwu dahulu bernama Wara, tempat kelahiran peradaban Bu-gis pada abad ke-10 sampai ke-14 dan menjadi kerajaan terkuat di Sulawesi, dan barangkali sejak dahulu mempu-nyai kekuasaan atas semua kerajaan di Sulawesi. Syair-syair ILa Galigo banyak menyebutkan keadaan Luwu pada masa barang-barang tembaga, dan

barang-barang kelontong. Perdagangan yang teratur

dalam bentuk jual-beli tidak ada, karena semua hasil di-peroleh dengan barter, kecu-ali kopi yang sekali ditimbang dibeli dengan uang tunai. Me-nimbun persediaan atau me-ngumpulkan hasil hutan bagi penduduk pribumi belum di-kenal.

Mereka hanya menunggu sampai kapal-kapal atau pe-rahu tiba, sehingga para peda-gang terpaksa menanti cukup lama hingga muatan penuh. Se-kiranya tidak demikian, perda-gangan akan lebih hidup lagi.

Luwu, seperti Mandar, me-rupakan negeri perbudak-an yang utama. Orang-orang Luwu sangat senang berjudi dan mengisap candu. Karena tidak berpunya, maka untuk memenuhi hasratnya itu me-reka pergi mencuri atau meng-gadaikan dan menjual dirinya.

Apabila orang kedapatan mencuri atau dipersalahkan sebagai pencuri, maka dia harus membayar lipat gan-da dari nilai barang yang di-curinya. Biasanya si pencuri tidak mampu membayarnya, sehingga dia dengan gampang dijadikan hamba sahaya dan dijual kepada penawar ter-tinggi. Nasib ini dijalani de-ngan patuh dan tidak ada usa-ha untuk melarikan diri, kare-na apabila hal itu terjadi, dia dan seorang anaknya akan mati dibunuh.[]

Page 11: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 201511SAFETY

Konsultasi dengan dokter ahli merupakan salah satu terapi sekaligus memotivasi agar dapat lepas dari kecanduan alkohol.

Hindari Kecanduan Alk holOleh dr. Kristiawan Basuki (Occupational health specialist RS Inco)

A khir tahun lalu, media massa ramai memberitakan 12 orang meninggal di Jawa Tengah akibat menenggak

minuman beralkohol yang dicampur sup-lemen dan zat lain (oplosan). Kejadian se-rupa juga kerap didapati di daerah lain di Indonesia. Catatan worldlifeexpectancy.com yang menyitir badan kesehatan du-nia WHO, pada 2013 sedikitnya 79.489 orang mati karena kecanduan alkohol.

Alkohol adalah sebutan umum untuk senyawa hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon. Bagi awam, alkohol identik dengan minuman keras atau memabuk-kan. Pada minuman keras, jenis yang di-pakai adalah ethyl alcohol atau etanol. Bentuk lain alkohol di antaranya metanol, butanol, propanol, dan lain-lain.

Klasifikasi alkoholBerdasarkan Peraturan Menteri Ke-

sehatan RI No.86/Men.Kes/Per/IV/77, yang dimaksud minuman keras adalah semua jenis minuman beralkohol bukan obat yang meliputi: 1. Minuman keras golongan A

Minuman beralkohol dengan kadar eta-nol 1-5%. Contoh: Bir Bintang, Green Sand, Anker Bir, Asasi, San Miguel, dan bir merk lainnya.

2. Minuman keras golongan BMinuman beralkohol dengan kadar eta-nol sebesar 5-20%. Contoh: Anggur Ma-laga, Anggur Kolesom Cap 39, Anggur Shoxu, dan lain-lain.

3. Minuman keras golongan CMinuman beralkohol dengan kadar eta-nol sebesar 20-55%, misalnya merk atau jenis Mansion, Scotch Brandy, Ste-venson, Tanqueray, Vodka, dan lainnya.

Efek burukKecanduan alkohol punya efek yang

membahayakan tubuh, seperti perubah-an metabolisme dan fungsi pencernaan, serta cedera saluran pencernaan. Alkohol juga memicu kerusakan kelenjar ludah sehingga mengurangi produksi air liur, mengganggu pergerakan kerongkong-an, mengganggu pubertas dan siklus haid normal, dan menghambat sekresi testos-teron oleh testis. Bila dikonsumsi jangka panjang dan berlebihan, alkohol dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Pemabuk atau pencandu berat minum-an keras terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penya-kit liver, dan kerusakan otak. Kombinasi alkohol dengan obat-obatan berbahaya lainnya akan melipat gandakan efek bu-ruk, termasuk keracunan dan overdosis.

Tiga cara mengatasi kecanduan alkohol1. Terapi medis

Cara mengatasi kecanduan alkohol de-ngan penggunaan obat-obatan, misal-nya dengan disulfiram, naltrekson, dan acamprosate. Obat-obat tersebut hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

2. Terapi psikologis dengan metode CORE (Commit, Objectify, Respond, Enjoy)Terapi ini memiliki padangan bahwa otak pecandu alkohol terbagi atas otak alkohol dan otak sadar/berhenti. Pro-ses CORE secara berkelanjutan akan mengalahkan otak alkohol.

– Commit Berkomitmen pada diri sendiri un-tuk hidup tanpa alkohol selamanya.

Yakinkan diri Anda dan katakan dengan tegas bahwa Anda bisa be-bas alkohol. Jangan ucapkan afirmasi negatif seperti “Aku tidak akan minum alkohol lagi”, yang malah akan memicu otak alkohol diaktif-kan akibat munculnya rasa takut, panik, marah, depresi, atau tidak nya-man tanpa alkohol.

– ObjectifyAnggap otak alkohol sebagai benda mati. Ketika muncul pikiran atau ke-inginan mengonsumsi minuman ke-ras, ucapkan afirmasi bahwa keingin-an tersebut tidak akan mengalahkan Anda. Dengan mengendalikan “bisik-an” otak alkohol, Anda lebih mudah terbebas dari kecanduan.

– RespondKatakan “tidak” setiap kali otak alko-hol aktif. Dengan cara demikian, otak alkohol akan mundur dan mengalah pada otak sadar.

– EnjoyNikmati kebebasan Anda dari kecan-duan alkohol. Jangan takut tergelincir kembali, karena ketakutan mencer-minkan bekerjanya otak alkohol yang mendorong Anda untuk menyerah.

3. Berhenti tiba-tiba dan motivasi diriDalam beberapa kasus, terdapat pecan-du alkohol yang berhasil menghentikan ketergantungan secara tiba-tiba (cold turkey). Ini dilakukan dengan dorong-an diri sendiri atau tanpa bantuan dan konsultasi dengan siapapun.Cara ini tidak disarankan, karena beri-siko memunculkan gejala “putus alko-hol” yang menimbulkan efek fisik dan psikis berkepanjangan. Konsumsi alko-hol sebaiknya dilakukan bertahap atau dengan bantuan konsumsi obat-obatan dari dokter.

Jika Anda ingin menghilangkan kecan-duan terhadap alkohol, silakan berkonsul-tasi dengan konselor di RS Inco PT Vale. Keterangan lebih lanjut bisa diperoleh melalui hotline 0811-420052.[]

Page 12: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 201512 PEMDA MENYAPA

Muspida Luwu Timur bersama Dinas Pertanian ketika acara Tanam Perdana Sawah di Desa Mahalona, pertengahan Maret 2015 lalu.

Wakil Bupati Luwu Timur HM Thorig Husler ketika membuka pendidikan dan pelatihan angkatan ke-6 SAR Malili, akhir Februari2015 lalu.

Mahalona Bakal Jadi Sentra Produksi Padi

K ementerian Pertanian RI tahun ang-garan 2014 telah mengalokasikan kegiatan perluasan sawah untuk Ka-

bupaten Luwu Timur seluas 500 hektar dengan anggaran sekitar Rp6,4 miliar. Dari luas area tersebut, hampir setengah-nya, atau 213,80hektar, berada di Desa Buangin (wilayah Mahalona), Kecamat-an Towuti. Anggaran yang dialokasikan untuk perluasan sawah di wilayah terse-but senilai Rp2,8 miliar dan menyasar 14 kelompok tani.

“Itu artinya, wilayah Mahalona bakal menjadi salah satu sentra produksi padi di masa datang,” kata Staf Ahli Pembangun-an, La Besse, saat melakukan penanaman perdana, akhir Januari 2015. Dia berha-rap Mahalona dapat berkontribusi besar terhadap peningkatan produksi sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan.

Pembangunan pertanian tetap menjadi prioritas pemerintah. Komitmen itu diwu-judkan dengan mengalokasikan anggaran di sektor pertanian senilai Rp18 miliar pada 2015 melalui Dinas Pertanian Per-kebunan dan Peternakan.

Kadis Pertanian Muharif mengatakan, dari volume kegiatan perluasan sawah se-luas 500 hektar, pi-haknya hanya mere-alisasikan perluasan 435,15 hektar dengan anggaran Rp5,6 mili-ar, yang dikerjakan 23 kelompok tani di 6 desa dari 4 kecamat-an. “Ini terjadi karena ada kebijakan peng-hematan anggaran oleh Kementrian Per-tanian,” jelasnya.

Enam desa ter-sebut adalah Desa Lampenai (Kecamat-an Wotu) seluas 66,55 ha, Desa Cendana Hi-jau (Wotu) seluas 18,75 ha, Desa Lama-eto (Angkona) seluas 45,55 ha, Desa Solo (Angkona) seluas 71,75 ha, Desa Manu-rung (Malili) seluas 18,75 ha, dan Desa

Buangin (Towuti) seluas 213,80 ha. Untuk mengoptimalkan fungsi salur-

an irigasi bagi Kelompok Tani Mahalo-na, pada 2015 ini dialokasikan anggar-

SAR Harus Dikelola Profesional

W akil Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler, meng-aku bangga karena kegiatan pendidikan dan pe-latihan (Diklat) yang dilakukan tim search and

rescue (SAR) Malili masih didominasi para pemuda. “Pa-tut diapresiasi karena Diklat SAR Malili ini banyak me-libatkan pelajar atau pemuda. Mereka terpanggil untuk berkontribusi bagi daerah sebagai relawan kemanusia-an,” ujar Husler saat membuka Diklat SAR Malili Angkat-an VI di aula Manggala Agni Malili, akhir Februari 2015.

‎Ditambahkan, kehadiran SAR Malili selama ini telah berkontribusi positif dalam membantu penanganan ben-cana. Apalagi kondisi geografis Luwu Timur rawan ben-cana gempa bumi, banjir, dan tanah lonsor.

Satu hal yang perlu dievaluasi, kata Husler, manaje-men masih perlu diperbaiki agar lebih profesional. Ia juga mengingatkan agar SAR Malili terus berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan Pemkab Luwu Timur melalui Ba-dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kapolres Luwu Timur AKBP Rio Indra Lesmana me-nekankan aspek keselamatan. Dia mengingatkan agar para peserta patuh terhadap ketentuan dan aturan main dari instruktur SAR Unhas. Sementara Ketua SAR Mali-li, Suardi mengatakan, kegiatan Diklat diikuti 20 peser-ta yang berasal dari berbagai sekolah setingkat SMA di Kecamatan Malili.

Dilaksanakan selama tujuh hari, materi Diklat meliputi matra darat dan laut. Diberikan oleh instruktur SAR Uni-versitas Hasanuddin, tim Departemen Fire and Rescue PT Vale Indonesia, dan Kepala BPBD Andi Makkaraka. Suardi mengharapkan dukungan Pemerintah Daerah untuk kemajuan organisasi SAR, baik dari sisi pelatihan maupun peralatan teknis penyelamatan. (Humas Lutim)

an sebesar Rp311 juta dari dana Bansos APBN untuk membangun pintu-pintu air yang dikerjakan oleh kelompok tani. (Hu-mas Lutim)

Page 13: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 201513KEMITRAAN

Program penyediaan air bersih Nestle Indonesia di Desa Telaga Luhur, Provinsi Banten. Program ini memberikan akses air bersih sekaligus kemandirian warga dalam mengelola fasilitas publik.

Mentransfer Pengetahuan, Menciptakan KemandirianKisah inspiratif Nestle Indonesia mengimplementasikan nilai manfaat bersama untuk kemajuan masyarakat desa.

S ejak didirikan 148 tahun lalu di Swiss, Nestle, perusahaan multina-sional produsen makanan ini mene-

rapkan nilai keberlanjutan dan keman-dirian perusahaan kepada masyarakat. Konsep yang disebut penciptaan manfa-at bersama (creating shared value/CSV) ini telah diterapkan di beberapa daerah Indonesia.

Salah satu proyek CSV Nestle Indone-sia yang dinilai berhasil yakni proyek pe-nyediaan air bersih bagi penduduk Desa Telaga Luhur, Kabupaten Serang, Provin-si Banten. Daerah tersebut kerap menga-lami kesulitan air bersih. Warganya bisa berjalan kaki lebih dari satu kilometer untuk mendapatkan air.

Sekitar 40 kilometer dari Desa Telaga Luhur terdapat pabrik Nestle. Karena itu, Telaga Luhur diputuskan sebagai lokasi implementasi CSV air bersih Nestle sete-lah melalui penilaian terhadap kebutuhan masyarakat desa.

Proyek mulai dilaksanakan pada Agus-

tus 2008. Nestle bekerja sama dengan Pa-lang Merah Indonesia (PMI) untuk merea-lisasikannya. Nestle berkonsentrasi pada pendanaan untuk pembangunan sarana berupa satu sumur bor, tangki penam-pungan air berkapasitas 30.000 liter, pipa air, 5 unit MCK dan 8 unit hidran umum berkapasitas 2.000 liter.

Total anggaran yang digelontorkan se-nilai Rp500 juta. PMI yang ahli dalam sa-nitasi dan pengelolaan air, berfokus pada pendampingan teknis pembangunan sa-rana air dan peningkatan kapasitas ma-najemen air dan keuangan.

Pengelolaan air juga diurus mandiri oleh warga desa setelah mengikuti pe-latihan manajemen air dari PMI. Mereka kemudian melembagakan fungsi itu da-lam Kelompok Masyarakat Pengguna Air.

“Sebelum ada bantuan ini, semua war-ga mencuci dan mandi di sungai. Bahkan sebelum ada MCK ada yang buang hajat di semak belukar atau hutan. Anak-anak kalau mau sekolah mandi ke sana dulu

dan kesiangan,” ujar Jamu’in, warga Desa Telaga Luhur yang juga Bendahara Kelom-pok Masyarakat Pengguna Air.

Dikelola masyarakatPengelolaan meliputi penyaluran air

ke fasilitas MCK dan 100 rumah war-ga desa. Aliran air dibuka pagi (06.00-08.00) dan sore hari (16.00-18.00). War-ga yang menikmati air bersih langsung ke rumahnya dikenakan iuran bulanan sebesar Rp20.000.

Untuk pengguna MCK dikenakan iuran 10.000 per bulan. Uang iuran ini dipa-kai untuk membayar listrik operasional. “Pelaksanaan dan pengelolaannya adalah berbasis masyarakat. Kami hanya mem-beri dukungan,” ujar Head of Corporate Communication PT Nestle Indonesia, Nur Shilla Christianto.

Penerapan CSV merupakan langkah dan komitmen Nestle dalam menciptakan keuntungan bagi pemangku kepentingan lain, termasuk masyarakat luas. Dalam im-plementasinya Nestle menjalin kemitra-an dengan para pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, lembaga swadaya masyara-kat, pihak swasta lainnya, akademisi, dan masyarakat setempat.

Di sisi lain, CSV memperkuat basis pe-masok dan menjamin keberlanjutan pa-sokan bahan baku yang berkualitas bagi pabrik Nestle. Selama lebih dari 30 tahun, Nestle telah memberikan bantuan teknis dan keuangan kepada para peternak sapi perah yang jumlahnya mencapai 35.000 orang di berbagai wilayah di Jawa Timur.

Bantuan teknis meliputi pelatihan keper-luan minum ternak dan menjaga keber-sihan kandang. “Untuk program ini kami melakukan konservasi air melalui keter-libatan peternak sapi perah sebagai bagi-an dari mata rantai pasokan bahan baku,” tambah Shilla.

Setiap hari Nestle membeli lebih dari 650 ribu liter susu segar untuk kebutuh-an pabriknya. Di Pasuruan Nestle juga bekerja sama memproduksi biogas un-tuk kebutuhan energi masyarakat desa.

Tugas perusahaanUntuk program konservasi air, selama

2011-2012 Nestle bergabung dengan Uni-ted Nations Global Compact Indonesian Network (IGCN), Partnership for Indo-nesia Sustainable Agriculture (PISAgro), Asosiasi Perusahaan Sayang Anak Indo-nesia (APSAI), serta terlibat aktif dalam Bidang Keberlanjutan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan UNGC CEO Water Mandate Management.

Aktivitas CSV difokuskan pada wilayah di mana bahan baku Nestle seperti kakao, susu, dan kopi diperoleh. Di luar itu, Nes-tle juga konsisten mengimplementasikan CSV di lokasi-lokasi yang memang memi-liki prioritas tinggi bagi Nestle.

“Kami percaya perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mencip-takan praktik yang bagus dan nilai yang bagus untuk masyarakat. Semangat sha-red values merupakan komitmen jang-ka panjang perusahaan,” ungkap Presi-den Direktur Nestle Indonesia, Arshad Chaudhry.[]

Page 14: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 201514 GALERI

Jembatan penghubung di Desa Masiku yang merupakan bagian dari usulan

warga desa dan terealisasi melalui PMDM 2013.

Kegiatan perdana Posyandu Sepakat, Kelurahan Magani, Kecamatan Nuha, setelah selesai direnovasi melalui dana PMDM 2013.Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) di Masiku, Kecamatan Towuti, awal Januari 2015 lalu.

Posyandu Sepakat, Magani sebelum direnovasi, awal tahun 2014. (Kanan) Pasca renovasi, Maret 2014.

Galeri FotoMomen yang tertangkap kamera sepanjang pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM). Jika Anda memiliki fotofoto yang terkait dengan pelaksanaan PTPM, silakan kirim ke Redaksi Tabloid Verbeek melalui email [email protected] (ukuran foto minimal 500KB). Foto yang dimuat akan mendapatkan suvenir menarik.

Page 15: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 201515EVENT

Hingga 2015, PPI telah meluluskan enam angkatan dengan total alumni 927 orang.

Dukungan penyuluh dan pendampingan dari BP3K Wasuponda dan PMDM membuat KWT Desa Tabarano sukses melakukan panen pertamanya, Februari 2015 silam.

PPI Luluskan 121 Tenaga Kerja Terampil

P rogram Pelatihan Industri (PPI) kembali meluluskan 121 anak didik angkatan VI dari empat program di Aula Kampus Engga-no, pertengahan Februari 2015. Acara penamatan dihadiri oleh

Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma, didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Mas’ud Mase.

Hadir para camat sejumlah kecamatan di Luwu Timur, Wakil Presi-den Direktur Bernardus Irmanto, Ketua Yayasan Pendidikan Sorowako, Achmad Gunara, dan SGM Mine & Explorations PT Vale, Basri Kambatu.

Para lulusan berasal dari 11 kecamatan di Luwu Timur. Sebanyak 35 siswa mengikuti program Operator Alat Berat (Mining), 34 program Me-kanik (MEM), 21 program SCM, dan 30 program operator Process Plant.

Bupati Luwu Timur mengungkapkan kebanggaannya bahwa di Luwu Timur terdapat institusi yang mencetak tenaga-tenaga terampil siap pakai di bidang industri. “Ini pertama kalinya saya menghadiri pena-matan PPI. Saya menghargai upaya PT Vale yang tidak semata menge-lola sumberdaya alam, namun juga sumber daya manusia lokal,” kata Andi Hatta.

Bupati juga menyatakan perlunya sinergi lebih erat antara YPS dan PT Vale, sebagai pengelola PPI, dengan Pemerintah Daerah melalui Di-nas Tenaga Kerja. “Kalau perlu kita anggarkan APBD untuk mempro-mosikan sumber daya manusia Luwu Timur ke daerah-daerah pertam-bangan lain seperti di Kalimantan Timur dan Papua,” ujar Andi Hatta.

PPI adalah sinergi PT Vale melalui YPS dengan Pemerintah Daerah Luwu Timur, dirintis tahun 2004. Lembaga ini melatih pemuda-pemu-da lokal dengan keterampilan vokasi di bidang industri, terutama per-tambangan. Hingga 2015, PPI telah meluluskan enam angkatan dengan total alumni 927 orang.

Panen Perdana KWT Desa Tabarano

K elompok Wanita Tani (KWT) Man-diri, Desa Tabarano, Kecamatan Wa-suponda, terbentuk pada Oktober

2014. Dalam waktu empat bulan, kelom-pok ini telah mengadakan panen perdana di Dusun Lowu Timur.

KWT Mandiri yang beranggotakan para ibu dari Desa Tabarano itu mendapat ban-tuan bibit jagung, cabai, serta labu dari PMDM. Mereka mulai menanam bibit ban-tuan tersebut pada 11 Desember 2014.

Acara panen perdana KWT Mandiri di-hadiri staf BP3K Kecamatan Wasuponda, perwakilan pemerintah kecamatan, Ba-dan Pertahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, serta Kepala Desa Tabarano.

Panen perdana tersebut merupakan kegiatan akhir program pendampingan pengolahan tanaman pangan berbasis rumah tangga sejak Desember 2013. Pen-dampingan dilakukan oleh BP3K.

Tahun pertama pendampingan difo-kuskan pada penguatan kelembagaan dan produksi bahan baku olahan tanaman pa-ngan. Di akhir acara, anggota KWT Man-diri mendemostrasikan teknik mengolah hasil panen menjadi makanan rumahan.

Pemberdayaan kelompok wanita tani telah memberi kesempatan bagi perem-puan memanfaatkan pekarangan rumah untuk kebutuhan sehari-hari serta men-ciptakan peluang menambah penghasilan keluarga. (Laporan: La Ode M. Ichman)

Page 16: PTPM Dukung Pertanian Berkelanjutan - vale.com · Petani Desa Ledu-ledu mempelajari tentang kimia tanah yang merupakan salah satu materi pelatihan SRI Organik, Maret 2015. Para anggota

Verbeek edisi 16 | 201516 EVENT

Pelatihan Manajemen Proyek yang merupakan bagian dari PMDM diikuti 25 pemuda Desa Nikkel, Kecamatan Nuha, pertengahan Februari 2015.

Pelatihan Manajemen Proyek untuk Pemuda

P ada pertengahan Februari 2015, sebanyak 25 pe-muda Desa Nikkel, Kecamatan Nuha, mengikuti pelatihan “Manajemen Organisasi dan Manaje-

men Proyek” yang didanai PMDM PT Vale. Direktur Akademi Teknik Sorowako (ATS), Jasman, dan Wa-kil Direktur Bidang Produksi ATS, Sirama, menjadi pemateri.

Pelatihan yang diadakan di kampus ATS ini untuk menambah pengetahuan organisasi pemuda Desa Nikkel. Beberapa organisasi desa, misalnya karang taruna, saat ini tidak memiliki kepengurusan. Parti-sipasi pemuda dalam kegiatan-kegiatan desa juga sa-ngat kurang. Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan pemuda-pemudi Desa Nikkel bisa menjadi kader dan pelaku kegiatan di tingkat desa.

“Dari pelatihan ini saya belajar banyak tentang membangun karakter diri, cara berinteraksi dengan rekan satu organisasi, bagaimana menjadi leader atau anggota di organisasi, serta pengelolaan proyek. Saya berharap ada lagi pelatihan seperti ini sebagai kelan-jutannya, karena yang pertama ini baru dasarnya saja,” kata Emha Jayanti Salman, salah satu peserta pelatihan sekaligus lulusan Program Pelatihan Industri (PPI).

Emha berharap para pemuda lebih aktif memba-ngun desa dan merangkul semua kalangan untuk ikut berorganisasi. (Laporan: Ideham)[]

F T X K H Y C N O W O O Q G JI U B R X V F Q I B B N X R XG M D W I E I M E S K X E U XE I U Z A Q Z S C J K C S Z PT O I N B X I K F R P A D A JF G E F I T E E Q H Y C V N ZD P X D A S D T X R B O D B WN O D S W O A M P V S C U J YD S U J I W B S J G T N A R JM Y O F V Z N E I X D D T S DQ A H M A L N U T R I S I T IK N I M A T I V Z H D O L X PB D I C X Y Q O Q Q Y R A D QS U S U V Q Q L V R V G B L AP U N W X M W R A V B P Y B M

1. Imunisasi2. ASI3. Posyandu4. Gizi5. Vaksin6. Malnutrisi7. Balita8. Obesitas9. Susu10. Vitamin

Carilah 10 kata yang berhubung an dengan

kesehatan anak di dalam kotak di samping ini.

Kirimkan jawaban melalui email [email protected] atau melalui surat ke alamat redaksi tabloid Verbeek, Kantor Communications & External Affairs PT Vale, Jl. Ternate 44, Pontada, Kec. Nuha, Kab. Luwu Timur, 92984. Sepuluh pengirim yang beruntung akan mendapatkan suvenir dari redaksi.

KUIS

Pemenang Kuis Verbeek edisi 141. Sunardi Halidu (via email)

2. Ummi Ardin (via email) 3. Chantique Syam (via email)

4. Hamzah SS (Sorowako)5. Wahyu Resky (via email)

6. Sarli Astuti (Malili)7. Mariani Mena (Lampia)

8. A. Rachmawaty (Lampia)9. Muhsirah (Malili)

10. Rudy Hermawan (via email)