PTKK

39
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI LIPIRTUP PADA SISWA KELAS V DI SDN BANJAREJO KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN 2012/2013 PROPOSAL OLEH: SRI RAHAYU NPM.09.141.206

Transcript of PTKK

Page 1: PTKK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI

STRATEGI LIPIRTUP PADA SISWA KELAS V DI SDN BANJAREJO

KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN 2012/2013

PROPOSAL

OLEH:

SRI RAHAYU

NPM.09.141.206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI MADIUN

2013

Page 2: PTKK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran bahasa Indonesia pada semua jenjang pendidikan memiliki tujuan ialah

membimbing anak didik agar mampu memfungsikan atau menggunakan bahasa Indonesia

dalam komunikasi karena diharapkan supaya kita mampu menguasai keterampilan berbahasa

dengan baik. Keterampilan berbahasa itu meliputi empat hal yaitu keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat

keterampilan itu saling berkaitan satu dengan lainnya.

Salah satu dari keterampilan berbahasa tersebut, yaitu keterampilan manulis

merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak

langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan

yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis ini tidak akan secara otomatis,

melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan, 1982: 3-4).

Hasil dari ketrampilan menulis salah satunya adalah puisi, yang mana merupakan

salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran bahasa dan sastra

Indonesia.kompetensi tersebut termuat dalam silabus pembelajaran sastra kelas V SD,

materinya berupa menulis puisi bebas dengan kalimat yang tepat.

Pembelajaran menulis puisi ini diharapkan agar siswa dapat mengekpresikan pikiran,

perasaan, dan pengalaman melalui menulis puisi bebas. Agar tujuan pembelajaran tersebut

tercapai, salah satu faktor yang menentukan adalah penggunaan strategi yang tepat. Strategi

LIPIRTUP dirancang untuk menumbuhkan kebiasaan berfikir produktif dengan banyak

memberikan kesempatan dan pengalaman belajar melalui kegiatan yang bersifat apresiatif,

ekspresif, dan rekreatif.

1

Page 3: PTKK

Dalam kenyataannya pada pembelajaran menulis puisi yang terjadi di siswa kelas V

SDN Banjarejo sering mengalami kendala, diantaranya siswa mengalami kesulitan

menentukan langkah awal dalam membuat puisi. Bahkan dalam kenyataannya guru kelas V

SDN Banjarejo menerapkan pembelajaran yang konvensional serta guru tidak mampu untuk

membimbing siswa mengarahkan dalam menulis puisi, sehingga siswa tidak merasa tertarik

mengikuti pembelajaran menulis puisi.

Melihat kenyataan itu, guru harus mencari solusi dari masalah yang timbul. Guru

harus memilih strategi pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa

terpaksa ataupun jenuh dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi. Dan kondisi seperti itu

dapat membuat siswa lebih mudah untuk menulis puisi karena siswa senang dalam mengikuti

menulis puisi.

Strategi LIPIRTUP merupakan slah satu strategi pembelajaran yang inovatif. Strategi

ini dirancang untuk memudahkan siswa menulis puisi melalui tahap-tahap yang berjalan

secara sistematis. Melalui strategi pembelajaran ini, siswa memperoleh kesempatan dan

keleluasaan belajar melaui tahap-tahap menulis puisi.

B. Identifikasi Masalah

Dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis pengalaman pribadi

sangat diperlukan adanya sistem pembelajaran yang efektif guna mencapai hasil yang

maksimal, upaya tersebut tentunya memunculkan banyak masalah sehingga perlu

diidentifikasikan, antara lain:

1. Siswa Kelas V SDN Banjarejo kurang terampil dalam menulis puisi.

2. Pemberian strategi yang sesuai digunakan dalam rangka memotivasi dan memacu

kreatifitas siswa untuk dapat menulis puisi sederhana.

3. Upaya peneliti untuk meningkatkan kemampuan menulis pada siswa Kelas V SDN

Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun 2012.

Page 4: PTKK

4. Peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa Kelas V SDN Banjarejo

Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012 masih kurang.

5. peningkatan kemampuan menulis pengalaman pribadi dengan strategi LIPIRTUP

pada siswa Kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran

2012.

6. Adanya peningkatan kemampuan menulis pengalaman pribadi dengan strategi

LIPIRTUP siswa Kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun

Pelajaran 2012.

C. Batasan Masalah

Dari uraian di atas banyak masalah yang peneliti temukan, masalah tersebut sangat

luas, maka dari itu peneliti membatasi pokok permasalahan hanya pada:

1. Apakah pengertian ketrampilan menulis?

2. Apakah hakekat, tujuan, manfaat dan kegunaan menulis?

3. Apakah pengertian puisi?

4. Apakah penjabaran strategi LIPIRTUP?

5. Bagaimanakah penerapan strategi LIPIRTUP dalam KD menulis puisi?

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari permasalahan yang akan dikaji, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Strategi LIPIRTUP terhadap kemampuan menulis puisi

pada siswa kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun?

E. Tujuan Penelitian

Berangkat latar belakang masalah yang dipaparkan dan masalah yang telah dirumuskan

pada uraian diatas tujuan penelitian ini ada dua.

1. Tujuan Umum

Page 5: PTKK

Penelitian yang penulis bahas sesuai dengan judulnya maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui tentang peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V

SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012.

2. Tujuan Khusus

Peneliti yang penulis bahas selain mempunyai tujuan umum terdapat pula tujuan

khusus. Tujuan khusus ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi LIPIRTUP terhadap peningkatan

kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kabupaten

Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian ini dapat dilihat dari dua segi,

yaitu segi teori dan segi praktis.

1. Segi Teori

Secara teori penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar

terhadap pengembangan ilmu bahasa, khususnya mengenai keterampilan berbahasa yang

berupa keterampilan menulis.

2. Segi Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa dan

guru MTS Munirul Wathon khususnya dan peneliti lain.

a. Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini siswa mendapat pengalaman belajar

yang bermakna dengan strategi LIPIRTUP dalam meningkatkan ketrampilan

menulis puisi

b. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

upaya meningkatkan keterampilan menulis puisi bagi siswanya.

Page 6: PTKK

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan pembanding terutama dalam

hal bagaimana cara meningkatkan keterampilan menulis puisi melalui

penggunaan strategi LIPIRTUP.

Page 7: PTKK

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Ketrampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa

yang paling sulit. Semua orang bisa memiliki keterampilan menulis ini melalui latihan yang

terus-menerus dan tidak bisa secara otomatis.

Tarigan (182: 3-4) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan

orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

menulis ini, penulis harus terampil memanfaatkan struktur kata dan kosa kata.

Lado dalam Suriamiharja, dkk. (1996: 1) mengungkapkan bahwa menulis adalah

kegiatan menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang

dimengerti oleh orang lain. Sehingga orang lain dapat membaca dan memahami bahasa

tersebut beserta simbol-simbol grafisnya.

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan

suatu kegiatan untuk menyampaikan suatu pesan kepada orang lain dengan medium bahasa

yang telah disepakati bersama dan tidak secara tatap muka. Menulis merupakan suatu

kegiatan yang produktif, oleh karena itu, keterampilan ini harus selalu dilatih dan disertai

dengan praktik yang teratur. Dengan demikian, karangan atau tulisan menjadi baik dan benar.

B. Hakekat Menulis

Hakim (2004: 1.5) menjelaskan bahwa menulis pada hakikatnya adalah upaya

mengeskpresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa

tulisan. Hampir tiap orang agaknya pernah melakukan aktifitas menulis. Misalnya menulis

pesan, memo, surat, buku harian, laporan, opini, naskah, buku dan lain-lain.

6

Page 8: PTKK

Mengutip pendapat dari Morsey (dalam Tarigan, 1994: 4) yang mengatakan

menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat atau merekam, meyakinkan,

melaporkan/ memberitahukan dan mempengaruhi, dan maksud serta tujuan seperti ini hanya

dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan

mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian

kata-kata dan struktur kalimat.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menulis

merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara

tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain ke dalam bahasa tulisan.

C. Tujuan Menulis

Tujuan menulis yaitu memproyeksikan sesuatu mengenai diri seseorang. Tulisan

mengandung nada yang serasi dengan maksud dan tujuannya. Menulis tidak mengharuskan

memilih suatu pokok pembicaraan yang cocok dan sesuai, tetapi juga harus menentukan siapa

yang akan membaca tulisan tersebut. Sehubungan dengan tujuan menulis, Semi (1989: 100)

berpendapat bahwa menulis bertujuan untuk (a) menyusun buah pikiran, perasaan, dan

pengalaman ke dalam susunan atau komposisi yang baik, (b) merangsang daya pikir dan

imajinasi, (c) mampu menggunakan kaidah menulis dan menggunakan kaidah kebahasaan

sewaktu menulis, (d) menyusun berbagai bentuk karangan, (e) mengembangkan kebiasaan

menulis yang akurat, singkat dan jelas, serta menarik.

Hugo Hartig (dalam Tarigan, 1982: 24-25) juga mengungkapkan bahwa tujuan

menulis (a) untuk penugasan bukan karena kemauan sendiri, (b) altruistik, yaitu untuk

menyenangkan pembaca, (c) persuasif, yaitu untuk meyakinkan para pembaca dan kebenaran

gagasan yang diutamakan, (d) informasional, yaitu untuk memberi informasi, (e) pernyataan

diri, yaitu untuk memperkenalkan diri sebagai pengarang pada pembaca, (f) pemecahan

masalah, yaitu untuk mencerminkan atau menjelajahi pikiran-pikiran agar dapat dimengerti

Page 9: PTKK

oleh pengarang, dan (g) kreatif, yaitu untuk mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai

kesenian.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis

bertujuan untuk mengungkapkan buah pikiran, gagasan, dan imajinasi seseorang serta sesuai

dengan menggunakan bahasa yang tertib dan teratur serta sesuai dengan kaidah kebahasaan.

Dengan bahasa yang tertib dan teratur serta sesuai dengan kaidah kebahasaan, maka tulisan

itu akan menjadi menarik dan dapat dipahami oleh orang lain yang membacanya.

D. Manfaat Menulis

Kegiatan menulis memerlukan kecermatan tersendiri dari pelakunya karena

ketika seseorang menuangkan ide, gagasan, dan pendapat perlu memperhatikan hal-hal yang

terdapat dalam tulisannya. Seorang penulis perlu memperhatikan aturan penulisan yang ada,

bentuk tulisannya, keinginan pembacanya, dan isi tulisannya. Hal tersebut menjadi salah satu

penyebab kurang minatnya seseorang untuk menulis.

Menulis merupakan sesuatu yang kompleks. Kekompleksitasan menulis terletak

pada tuntutan kemampuan menyelaraskan beberapa aspek yaitu kemampuan menuangkan

ide, gagasan pendapat yang diramu dengan aturan yang ada, serta keinginan pembaca.

Seorang penulis perlu memiliki kemampuan mengungkapkan sesuatu dari tahap prapenulisan

sampai dengan perevisian, karena menulis selain untuk dibaca diri sendiri juga dibaca orang

lain. Orang lain akan merasa tertarik untuk membaca tulisan seseorang, kalau tulisan itu

dikemas sesuai dengan keadaan pembacanya. Dengan demikian, maka tidak mau penulis

harus memiliki nalar, menghubung-hubungkan, serta membanding-bandingkan fakta untuk

mengembangkan gagasannya.

Dalam menulis, penulis juga tidak cukup untuk menyampaikan ide, gagasan dan

pendapat kepada pembaca. Menyerap, mencari serta menguasai informasi yang berhubungan

dengan topik tulisan, merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang

Page 10: PTKK

penulis, sehingga dengan wawasan itu pembaca menjadi ketagihan membaca tulisannya

karena pembaca merasa puashal itulah yang menyebabkan kegiatan menulis merupakan

sesuatu yang sangat sulit, sehingga orang atau siswa enggan atau kurang berminat untuk

menulis mempunyai manfaat bagi penulis itu sendiri yang di antaranya adalah (a) dengan

menulis, penulis dapat mengetahui kemampuan dan potensi dirinya, (b) penulis dapat

mengembangkan berbagai gagasan, (c) penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta

menginformasikan sehubungan dengan topik yang ditulis, (d) penulis dapat terlatih dalam

mengorganisasikan secara sistematis serta mengekspresikan secara tersurat, (e) penulis

mudah memecahkan masalah, (f) penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif, dan (g)

penulis menjadi terbiasa berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.

E. Kegunaan Menulis

Banyak keuntungan yang didapat dan diperoleh dari kegiatan menulis. Menurut

Akhadiah, dkk, (1991: 1-2) ada tujuh kegunaan menulis yaitu sebagai

a. menulis dapat memperluas wawasan penulis secara teoritis mengenai fakta-fakta yang

berhubungan.

b. Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta

mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, penulis dapat menjelaskan

permasalahan yang semula masih samar.

c. Penulis akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih objektif.

d. Dengan menulis sesuatu di atas kertas, penulis akan lebih mudah memecahkan

permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih

kongkret.

e. Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif. Penulis menjadi

penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari

orang lain.

Page 11: PTKK

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis

Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika dia dapat

mengungkapkan maksudnya dengan jelas sehingga orang lain dapat memahami apa yang

diungkapkannya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Morsey melalui

Tarigan (Depdikbud 1997: 3)

Untuk menjadi seorang penulis yang baik sekurang-kurangnya harus memiliki

kepekaan terhadap keadaan sekitarnya agar tujuan penulisannya dapat dipahami oleh

pembaca. Tarigan (1983: 22) mengatakan : “Penulis yang ulung adalah penulis yang dapat

memanfaatkan situasi dengan tepat”. Dalam hal ini terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi cara penulisan seseorang. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

penulisan tersebut menurut D. Angelo melalui Tarigan (Depdikbud, 1997: 3) antara lain :

a. maksud dan tujuan penulis;

b. pembaca atau pemirsa, dan

c. waktu atau kesempatan.

Untuk menjadi seorang penulis yang baik, terlebih dahulu penulis harus

menentukan maksud dan tujuan penulisannya, agar pembaca memahami ke mana arah tujuan

penulisan itu sendiri. Kemudian harus dilihat juga kondisi pembaca, artinya tulisan ini

ditunjukkan kepada pembaca yang bagaimana (dalam hal usia, pengetahuan, minat).

Sehingga, tulisan yang dibuat menjadi suatu karya yang berguna. Faktor terakhir yang harus

diperhatikan adalah waktu dan kesempatan; artinya apakah tulisan yang dibuatnya sesuai

dengan berlangsungnya suatu kejadian, sehingga menarik untuk dibaca.

G. Puisi

Laurence Perrine (via Huck dkk, 1987:393) memaknai puisi sebagai “suatu

bentuk pengekspresian kebahasaan yang mengungkapkan suatu secara lebih dan

Page 12: PTKK

mengungkapkan nya lewat berbagai bentuk kebahasaan yang lebih intensif daripada

ungkapan kebahasaan yang biasanya”. Jadi, puisi memiliki nilai lebih dimana mampu

mengungkapkan secara lebih banyak daripada sekedar apa yang tertulis dan sekaligus ditulis

dan diekspresikan lewat bahasa yag khas puisi yang lain daripada bahasa keseharian.

H. Strategi LIPIRTUP

Strategi LIPIRTUP merupakan salah satumodel pembelajaran inovatif. Strategi

ini dirancang untuk memudahkan siswa dalam belajar melalui tahapan kegiatan.

Sesuai dengan namanya, LIPIRTUP merupakan akronim dari LI adalah Lihat. PI

adalah Pilih, R adalah Renungkan, TU adalah Tuangkan, dan P adalah Publikasikan.

I. Penerapan LIPIRTUP dalam Menulis Puisi

LIPIRTUP merupakan langkah-langkah dalam pembelajaran menulis puisi bagi

siswa. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah langkah-langkah penerapan LIPIRTUP dalam

mateteri menulis puisi.

1. LI (Lihat)

Tahap pertama dalam pembelajaran menulis puisi ini adalah siswa mengamati

(melihat) berbagai ragam objek. Objek yang diperlihatkan tentu saja disesuaikan dengan

konteks kehidupan. Dengan demikian, materi pembelajaran dikaitkan dengan konteks

kehidupan, sehingga pembelajaran dirasakan bermanfaat bagi siswa.

2. PI (Pilih)

Dari berbagai objek yang diamati, siswa dissuruh untuk memilih objek yang

nantinya akan digunakan sebagai bahan penulisan puisi. Dengan begitu materi pembelajaran

disesuaikan dengan minat dan kebutuhan para siswa.

Page 13: PTKK

3. R (Renungkan)w

Setelah memilih objek yang menarik untuk dijadikan bahan penulisan puisi, siswa

merenungkan diksi, kalimat, gaya bahasa yang sederhana.

4. TU (Tuangkan)

Setelah menemukan diksi, gaya bahasa, dan kalimat yang sederhana tuangkan

dalam larik-larik dan bait-bait puisi.

5. P (Publikasikan)

Setelah menuangkan ke dalam bentuk puisi , publikasikan puisi-puisi yang telah

dibuat, baik di kalangan kelas sendiri, majalah dinding, majalah sekolah.

J. Hipotesis Tindakan

Apabila pembelajaran menulis puisi di kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman

Kota Madiun dengan penerapan strategi LIPIRTUP keterampilan menulis puisi siswa kelas V

SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun meningkat.

Page 14: PTKK

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam kegiatan penelitian, metode merupakan bagian yang sangat penting karena

keberadaan sebuah metode dalam penelitian tidak dapat dielakkan lagi. Tanpa kehadiran

suatu metode dalam penelitian, kegiatan yang kita laksanakan tidak akan memperoleh hasil

yang memuaskan dan sesuai dengan yang kita harapkan.

Metode dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegiatan tertentu (Sugiyono, 2010: 23). Selain itu metode merupakan seperangkat

komponen yang telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Riyanto,

2002 :23). Jadi dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan

suatu uraian tentang tata cara mengenai seperangkat komponen dalam penelitian yang dapat

dikombinasikan untuk menghasilkan data dalam penelitian serta untuk menguji keefektifan

produk tersebut.

Metode Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan

suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan masalah. Fungsi

penelitian adalah mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan. Serta memberikan

arernatif bagi kemungkinan yang dapat di gunakan untuk memecahkan masalah.

Hasil dari sebuah penelitian biasanya tidak langsung memberikan informasi yang siap

pakai untuk menyelesaikan permasalahan, akan tetapi lebih menekankan bagi pengembangan

teori yang menunjukkan hubungan semua variabal baik variabel bebas maupun variabel

terikat. Oleh karena itu tidak jarang pemecahan permasalahan baru dapat dicapai lewat

pemaduan dari beberapa hasil penelitian yang berkait.

13

Page 15: PTKK

B. Jenis dan Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis Peneliti Tindakan Kelas (PTK), karena

penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti yang bertujuan

untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek-praktek pembelajaran di dalam kelas agar

proses pembelajaran lebih terarah dan mudah ditangkap atau dipahami oleh siswa.

Pada dasarnya jenis penelitian ini, jenis penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis

penelitian kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif data yang diperoleh diolah

dalam bentuk angka dan di analisa menggunakan statistik, sedangkan jenis penelitian

kualitatif data yang diperoleh dianalisa menggunakan uraian-uraian dan dijabarkan dalam

kalimat.

Dari uraian di atas, dalam penelitian ini peneliti memakai keduanya karena jenis

penelitian kualitatif digunakan untuk menganalisa data hasil penelitian dari analisis deskriptif

kemampuan menulis puisi dengan strategi LIPIRTUP, sedangkan jenis penelitian kuantitatif

digunakan untuk mengolah data hasil penelitian dengan menghitung kemampuan menulis

puisi dengan strategi LIPIRTUP.

2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang meneliti

tentang perkembangan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada penelitian

ini, peneliti menggunakan berbagai macam kegiatan penting yang harus dilalui mulai dari

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, obersvasi atau pengamatan sampai pada

refleksi. Langkah tersebut sangat penting karena dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan

dalam suatu penelitian .

Page 16: PTKK

Tahap pertama adalah tahap perencanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti harus

mempersiapkan secara baik dan sistematis agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan

lancar dan berhasil memecahkan masalah langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan skenario pembelajaran yang berkaitan dengan menulis puisi (Rpp

lampiran 1 pra siklus).

2. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti perangkat mengajar soal-soal tes

dan membuat catatan awal.

Tahap yang kedua adalah tahap pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini langkah yang

peneliti tempuh antara lain:

1. Aktivitas siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.

2. Aktivitas siswa pada waktu menjawab pertanyaan.

3. Aktivitas siswa mengerjakan tugas yang diberikan.

4. Aktivitas siswa dengan guru ketika siswa diminta untuk bertanya.

Tahap ketiga adalah tahap observasi atau pengamatan, pada tahap ini langkah yang

peneliti tempuh antara lain:

1. Melakukan observasi yang telah peneliti sesuaikan dan mengacu pada rencana

pembelajaran yang telah dibuat.

2. Mengamati perilaku siswa ketika belajar.

3. Mengadakan evaluasi di akhir pembelajaran.

4. Melaksanakan analisa hasil evaluasi.

Tahap yang terakhir adalah tahap refleksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Kegiatan refleksi di awali dengan memeriksa catatan hasil observasi.

2. Merevisi soal-soal yang dianggap sulit oleh siswa.

3. Memberi solusi untuk mengatasi masalah.

Page 17: PTKK

Proses mulai dari merencanakan tindakan, pelaksanaan observasi atau pengamatan,

dan refleksi seperti pada tampilan berikut ini:

Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas

Page 18: PTKK

C. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini selama kegiatan pembelajaran menulis puisi dengan strategi

LIPIRTUP berlangsung peneliti menggunakan dua siklus yaitu pra siklus, siklus pertama dan

siklus kedua.

1. Proses Tindakan Pra Siklus

Pada tahap ini proses pembelajaran dipersiapkan seperti biasa yaitu dengan

menjelaskan materi menulis puisi dan peneliti belum menggunakan tindakan atau penerapan.

Di sini peneliti melakukan pengamatan mulai kesalahan siswa dalam menulis puisi sampai

pada kesulitan yang dihadapi selama proses belajar mengajar berlangsung untuk kemudian

dicari solusi pemecahannya.

2. Proses Tindakan pada Siklus Satu

Pada tahap ini untuk mengolah dan menganalisa data yang sudah peneliti dapat pada

pra siklus dan untuk dijadikan perbaikan, ada empat tahap yang peneliti tempuh antara lain

tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Untuk mencapai proses

pembelajaran sesuai dengan yang peneliti harapkan, maka tahapan di atas akan peneliti

uraikan sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan

1) Mempersiapkan rencana pembelajaran tentang menulis puisi (Rpp lampiran siklus 1).

2) Peneliti mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti soal-soal tes dan

membuat catatan awal.

3) Mempersiapkan alat bantu mengajar.

2. Tahap pelaksanaan tindakan

1) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

Page 19: PTKK

2) Peneliti menyajikan informasi kepada siswa untuk mengingat kembali apa yang

mereka ketahui tentang menulis puisi dan menjelaskan materi yang akan dipelajari.

3) Peneliti membantu siswa membuat kesimpulan.

4) Peneliti melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

5) Peneliti memberikan penilaian dan penghargaan.

3. Tahap observasi

1) Peneliti mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

2) Mengadakan evaluasi diakhir pembelajaran.

3) Melaksanakan analisa evaluasi.

4. Refleksi terhadap tindakan

1) Mengoreksi pekerjaan siswa dan menganalisisnya.

2) Menganalisis lembar pengamatan untuk dijadikan acuan pada siklus kedua.

3) Mengelompokkan dan memecahkan selama masalah yang terjadi.

3. Proses Tindakan pada Siklus Dua

Proses tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. Siklus II ini

dilakukan sebagai usaha untuk mengetahui serta meningkatkan kemampuan siswa selama

mengikuti proses pembelajaran menulis puisi. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan

pada siklus II sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan

1) Mempersiapkan rencana pembelajaran tentang menulis puisi (Rpp lampiran siklus 2).

2) Peneliti mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti soal-soal tes dan

membuat catatan awal.

3) Mempersiapkan alat bantu mengajar.

2. Tahap pelaksanaan tindakan

Page 20: PTKK

langkah awal pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. Setelah peneliti

mengetahui kekurangan pada siklus I peneliti akan mencoba memperbaikinya pada siklus

II agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Peneliti melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Peneliti menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan

pembelajaran menulis puisi.

3) Peneliti memberikan kesempatan untuk berpikir, menganalisis, dan menyelesaikan

tugas yang diberikan.

4) Peneliti memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas untuk memunculkan

gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.

3. Tahap observasi

1) Peneliti mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

2) Mengadakan evaluasi diakhir pembelajaran.

3) Melaksanakan analisa evaluasi.

4. Refleksi terhadap tindakan

pada siklus II ini peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap kinerja siswa

setelah proses pembelajaran pada siklus II selesai. Kemudian peneliti membandingkan

dengan siklus I dan siklus II. Dengan demikian permasalahan yang dihadapi siswa dalam

pembelajaran terutama yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan menulis puisi

dengan strategi LIPIRTUP siswa kelas V SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota

Madiun dapat diketahui.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Page 21: PTKK

Penelitian ini dilakukan di SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun, peneliti

memilih tempat ini karena peneliti selain itu peneliti memilih tempat ini karena mudah dalam

pengambilan datanya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan kemampuan menulis

puisi melalui strategi LIPIRTUP pada siswa kelas V SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota

Madiun Tahun Pelajaran 2012”. Ini dilakukan di SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota

Madiun rencananya pada tanggal 21-26 Januari 2013.

Penelitian pada pra siklus dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2013, sedangkan

penelitian pada siklus I dilakukan pada tanggal 23 Januari 2013, dan penelitian pada siklus II

dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2013.

E. Subyek Penelitian

Subyek yang diambil dalam penelitian ini adalah data Siswa Kelas V SDN Banjarejo

kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah sebanyak 36

siswa. Dan untuk mendapatkan data mengenai kemampuan menulis puisi dengan strategi

LIPIRTUP peneliti terjun langsung ke SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun.

F. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis daya yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantatif dan data

kualitatif. Data tersebut diambil dari data tes yang hasilnya nanti digunakan untuk

mengetahui hasil dari pekerjaan siswa apakah pekerjaan siswa itu baik atau buruk sehingga

peneliti dapat memberikan nilai yang sesuai dengan hasil pekerjaan siswa tentang

kemampuan menulis puisi dengan strategi LIPIRTUP.

Page 22: PTKK

2. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Banjarejo

kecamatan Taman Kota Madiun dengan jumlah sebanyak 36 siswa. Selain itu untuk

menambah data dalam penelitian ini, peneliti membaginya dalam dua sumber yaitu sumber

data primer dan sekunder.

Sumber data primer peneliti peroleh langsung dari sumbernya, data ini merupakan

data yang peneliti ambil dan catat pada saat pembelajaran berlangsung untuk pertama

kalinya. Sedangkan data sekunder peneliti peroleh bukan dari sumbernya, data ini diambil

dari guru dengan tujuan untuk menambah kelengkapan data.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data kemampuan siswa dalam menulis puisi melalui strategi

LIPIRTUP, peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan berbagai teknik yaitu teknik

tes dan non tes. Teknis tes peneliti peroleh dari pemberian soal berupa tes essay, sedangkan

teknik non tes peneliti peroleh melalui wawancara, angket, observasi, dan dokumentasi

tentang kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran.

1. Teknik Tes

Dalam penelitian ini teknik tes yang digunakan berbentuk tes essay. Alasan

digunakannya tes ini antara lain:

1. Tes essay memaksa siswa untuk membaca soal yang peneliti berikan dengan

mengemukakan jawabannya dalam bahasa yang runtut sesuai dengan bahasanya sendiri.

2. Tes essay tidak hanya mengingat dan memahami konsep atau fakta semata, tetapi juga

menilai proses berpikir pada siswa.

Page 23: PTKK

3. Tes essay memaksa siswa untuk mempergunakan pikirannya sendiri dan jawaban yang

diberikan bukan untung-untungan.

4. Tes essay mudah disusun dan tidak menghabiskan waktu.

Selain memiliki kelebihan di atas, jenis tes ini juga mempunyai kelemahan antara

lain:

1. Kadar reabilitas dan validitas tes essay rendah.

2. Akibat terbatasnya bahan yang diteskan hasil penilain yang diperoleh bisa bersifat

kebetulan.

3. Penilaian yang dilakukan terhadap jawaban siswa tidak mudah ditentukan.

4. Waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa pekerjaan siswa relatif lama.

berikut:

P =

Keterangan : P = Persentase

n = jumlah siswa yang memilih jawaban

N = Jumlah keseluruhan siswa

Lain halnya dengan kedua teknik di atas, teknik observasi peneliti gunakan untuk

mengamati perilaku belajar siswa sampai pada interaksi antara peneliti dengan siswa selama

pembelajaran berlangsung. Pengamatan tersebut peneliti catat pada lembar kosong yang telah

disediakan sebelumnya.

Dan teknik dokumentasi atau foto diambil pada awal pembelajaran hingga akhir

pembelajaran menulis puisi melalui strategi LIPIRTUP mulai dari pra siklus, siklus pertama,

dan siklus ke dua. Dokumentasi ini berwujud gambar visual yang memuat perilaku siswa dan

guru selama proses pembelajaran. Pengambilan gambar dilakukan dengan cara meminta

bantuan teman untuk melakukan pemotretan.

Page 24: PTKK

H. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Tes

Instrumen tes yang diberikan berupa perintah kepada siswa untuk mengerjakan soal

tes yang diberikan dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 70 menit. Pada saat tes

berlangsung peneliti mengamati peserta tes untuk melihat secara langsung tentang

peningkatan kemampuan menulis puisi melalui strategi LIPIRTUP.

Secara operasional pembagian waktu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Alokasi Waktu Pelaksanaan Instrumen

No Jenis Kegiatan Alokasi Waktu

1. Persiapan 5 Menit

2. Pembagian soal dan lembar jawaban 7 Menit

3. Membaca petunjuk soal 3 Menit

4. Mengerjakan soal 50 Menit

5. Pengumpulan hasil pekerjaan 5 Menit

Jumlah 70 Menit

Aspek penilaian tes kemampuan menulis puisi dalam tabel di atas dipakai sebagai

pedoman penilaian dalam tes sebelum penggunaan strategi LIPIRTUP dan setelah

menggunakan strategi LIPIRTUP.

Dari pedoman tersebut peneliti dapat mengetahui peningkatan kemampuan menulis

puisi pada siswa yang berhasil mencapai kategori sangat baik, cukup dan kurang.

Tabel 2

Pedoman Penilaian Kemampuan Menulis Puisi

No Kategori Penilaian Interval Nilai Rata-Rata

1. Sangat baik 85 – 100 %

Page 25: PTKK

2.

3.

4.

Baik

Cukup

Kurang

71 – 84 %

56 – 70 %

< 55 %

Peneliti dapat menilai dan mengetahui hasil tes kemampuan menulis puisi melalui

strategi LIPIRTUP menggunakan pedoman penilaian tersebut. Siswa dikatakan mencapai

kategori sangat baik jika mendapat rata-rata nilai antara 85-100%, sementara untuk kategori

baik rata-rata nilai yang dicapai siswa antara 71-84%, sedangkan untuk kategori cukup jika

siswa mendapat rata-rata nilai 56-70%, dan siswa dikatakan mencapai kategori kurang jika

nilai rata-rata yang dapat < 55%.

Instrumen penelitian yang berupa tes perintah kepada siswa untuk menulis puisi

kriteria penilaiannya dibagi menjadi dua segi yaitu dari segi penyusunan penulisan dan dari

segi isi pengalaman pribadi, seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3

Dari Segi Penyusunan Penulisan

No Kriteria Skor

1. Kepaduan antar kalimat

- Sangat padu

- Kurang padu

- Tidak padu

15

10

5

2. Kesesuaian penentuan judul

- Sangat sesuai

- Kurang sesuai

- Tidak sesuai

5

3

1

3. Penguasaan bahasa

- Sangat baik

- Baik

- Kurang

10

7

5

Page 26: PTKK

Tabel 4

Dari Segi Isi Puisi

No Kriteria Skor

1. Kesesuaian isi dengan gambar ang dipilih

- Sangat sesuai

- Kurang sesuai

- Tidak sesuai

25

10

10

2. Penggunaan pilihan kata yang tepat

- Sangat tepat

- Kurang tepat

- Tidak tepat

20

10

5

3. Penggunaan EYD

- Sangat baik

- Baik

- Kurang baik

10

7

5

4. Penulisan Puisi

- Sangat baik

- Baik

- Kurang baik

15

10

5

I. Teknik Analisis Data

Yang dimaksud dengan teknik analisis data adalah cara-cara mengolah dan

menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian. Setelah data terkumpul secara lengkap

maka langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisa data tersebut. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara dua

variabel yaitu kemampuan menulis puisi melalui strategi LIPIRTUP siswa kelas V SDN

Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013.

Page 27: PTKK

Agar keterangan atau data tersebut menjadi jelas dan nyata berdasarkan hasil

pengolahan data, maka akan peneliti akan mengambil kesimpulan dari landasan untuk

membuktikan suatu teori dalam mencari kebenaran. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan rumus:

Hasil perhitungan persentase menulis puisi siswa dari hasil tes siklus I dan siklus II

dibandingkan. Hasil dari perbandingan tersebut akan diketahui persentase mengenai

peningkatan kemampuan menulis puisi melalui strategi LIPIRTUP pada siswa kelas V SDN

Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013. Sedangkan teknik

analisis data kualitatif utnuk memberi gambaran perubahan perilaku siswa dalam

pembelajaran.

Tingkat penguasaan = Jumlah skor penyusunan puisi +  jumlah skor  isi puisi.