PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes:...

62
PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN)

Transcript of PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes:...

Page 1: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN)

Page 2: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN – Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011, serta tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (Auditan)

Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan Perubahan Ekuitas 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan atas Laporan Keuangan 6

Page 3: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

- 1 -

PT. VERENA MULTI FINANCE TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN)

Catatan 30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

ASET

Kas dan setara kas 3d,3f,5Pihak berelasi 3c,30 2,173,561,940 1,793,579,494 Pihak ketiga 42,313,195,005 158,547,744,669 Jumlah 44,486,756,945 160,341,324,163

Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 271.505.755 ribu tahun 2012dan Rp 261.407.764 ribu tahun 2011 3d,3g,3j,6Pihak berelasi 3c,30 - 154,240,365 Pihak ketiga 1,278,372,948,645 1,216,332,013,179 Jumlah 1,278,372,948,645 1,216,486,253,544

Investasi Neto Sewa Pembiayaan - Pihak ketiga 3d,3hsetelah dikurangi pendapatan yang belum 3j,6,7diakui, simpanan jaminan dan cadangankerugian penurunan nilai sebesarRp 40.048.968 ribu tahun 2012Rp 30.253.717 ribu tahun 2011 188,861,681,640 46,480,627,523

Penyertaan pada perusahaan asosiasi 3i,8 20,046,273,288 20,046,273,288

Piutang lain-lainPihak berelasi 3c,3d,9,30 2,510,587,227 1,250,932,755 Pihak ketiga 41,462,087 34,153,578 Jumlah 2,552,049,314 1,285,086,333

Biaya dibayar di muka 3c,3k,10,30 5,167,010,849 3,818,196,396

Aset pajak tangguhan 3r,29 3,977,984,911 4,694,817,370

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 24.095.705 tahun 2012 danRp 23.087.909 ribu tahun 2011 3l,11 30,399,250,401 26,496,887,760

Aset lain-lain - bersih 3c,3n,12,30 44,113,541,921 41,379,260,752

JUMLAH ASET 1,617,977,497,914 1,521,028,727,129

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

.

Page 4: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

- 2 -

PT. VERENA MULTI FINANCE TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN)

Catatan 30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Utang bank 3d,13Pihak berelasi 3c,30 62,876,736,122 5,416,666,674 Pihak ketiga 659,451,962,079 565,907,588,398 Jumlah 722,328,698,201 571,324,255,072

Utang usaha kepada pihak ketiga 3d,14 13,638,738,317 23,079,957,474

Utang lain-lain 3d,15Pihak berelasi 3c,30 29,752,860 9,930,821 Pihak ketiga 31,708,240,610 24,960,552,940 Jumlah 31,737,993,470 24,970,483,761

Biaya masih harus dibayar 3d,16 11,050,421,069 12,545,769,302

Utang pajak 3r,17,28 1,781,806,612 1,856,295,170

Surat berharga yang diterbitkan - bersih 3d,18 632,919,380,157 696,634,217,598

Liabilitas imbalan pasca kerja 3q,19 5,599,937,105 5,110,114,892

JUMLAH LIABILITAS 1,419,056,974,931 1,335,521,093,269

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per sahamModal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor -

1.002.000.352 saham tahun 2012dan tahun 2011 1b,20 100,200,035,200 100,200,035,200

Tambahan modal disetor 20 (2,384,634,362) (2,384,634,362)

Saldo laba 101,105,122,145 87,692,233,022

JUMLAH EKUITAS 198,920,522,983 185,507,633,860

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1,617,977,497,914 1,521,028,727,129

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 5: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

- 3 -

PT. VERENA MULTI FINANCE TbkLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFUNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011

Notes 30 Juni 2012 30 Juni 2011Rp Rp

PENDAPATAN 3oPembiayaan konsumen 3c,3d,3h,21,30 106,061,256,406 86,487,308,737 Sewa Pembiayaan 3d,3g,22 9,204,687,534 - Administrasi 23 10,458,244,371 7,324,317,096 Bunga 3c,30 967,114,791 2,468,665,126 Pemulihan kembali penyisihan kerugian

penurunan nilai / piutang ragu-ragu 3j,6,7 - 1,526,361,412 Pendapatan penalti 24 10,628,438,048 9,091,286,447 Pendapatan lain-lain 3c,25,30 15,302,464,496 9,723,180,440

JUMLAH PENDAPATAN 152,622,205,646 116,621,119,258

BEBAN 3oBunga dan pembiayaan lainnya 3c,3d,26,30 74,715,127,212 56,665,591,187 Tenaga kerja 24,163,451,379 19,916,934,079 Imbalan pasca kerja 3q,20 1,075,000,000 750,000,000 Umum dan administrasi 3c,27,30 17,373,318,817 13,864,682,253 Beban cadangan kerugian penurunan

nilai/ beban piutang ragu-ragu 3j,6,7 8,227,182,840 - Rugi penjualan jaminan yang

dikuasakan kembali 3n 2,594,568,985 1,266,182,746 Beban lain-lain 5,656,314,581 2,819,346,425

JUMLAH BEBAN 133,804,963,814 95,282,736,690

LABA SEBELUM PAJAK 18,817,241,832 21,338,382,568

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 3r,28Pajak kini (4,687,520,250) (6,500,442,298) Pajak tangguhan (716,832,459) 940,981,656

JUMLAH BEBAN PAJAK (5,404,352,709) (5,559,460,642)

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH - - LABA KOMPREHENSIF 13,412,889,123 15,778,921,926

LABA PER SAHAM DASAR 3s,29 13 16 (dalam Rupiah penuh)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian

Page 6: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

- 4 -

PT. VERENA MULTI FINANCE TbkLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011

Modal Tambahan Catatan saham modal disetor Saldo laba Jumlah ekuitas

Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2011 100,200,035,200 (2,384,634,362) 63,039,708,237 160,855,109,075Penambahan modal disetor 20 - - - -Laba komprehensif periode berjalan - - 15,778,921,926 15,778,921,926

Saldo per 30 Juni 2011 100,200,035,200 (2,384,634,362) 78,818,630,163 176,634,031,001

Saldo per 1 Januari 2012 100,200,035,200 (2,384,634,362) 87,692,233,022 185,507,633,860Penambahan modal disetor 20 - - - -Laba komprehensif periode berjalan - - 13,412,889,123 13,412,889,123

Saldo per 30 Juni 2012 100,200,035,200 (2,384,634,362) 101,105,122,145 198,920,522,983

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 7: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

- 5 -

PT. VERENA MULTI FINANCE TbkLAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011

30 Juni 2012 30 Juni 2011Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan pembiayaan konsumen 1,126,186,969,691 859,254,340,017 Penerimaan (pembayaran) utang lain-lain 1,956,595,639 (5,411,394,698) Penerimaan bunga 967,114,791 2,468,665,126 Pembayaran kas untuk:

Pembayaran pembiayaan konsumen (1,198,998,970,662) (973,567,043,110) Pembayaran beban operasional (48,238,153,733) (32,941,760,049)

Pembayaran bunga (73,171,290,213) (55,326,954,645) Pembayaran pajak penghasilan (4,359,922,474) (9,602,439,178)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (195,657,656,961) (215,126,586,537)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap 1,242,708,664 1,191,496,587 Perolehan aset tetap (7,752,238,003) (4,209,758,280)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (6,509,529,339) (3,018,261,693)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan utang bank 395,501,313,915 252,069,196,421 Pembayaran utang bank (244,188,694,833) (484,322,614,005) Penerimaan penerbitan surat berharga - 500,000,000,000 Pembayaran biaya emisi surat berharga

yang diterbitkan - (4,375,647,645) Pembayaran surat berharga yang diterbitkan (65,000,000,000) -

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 86,312,619,082 263,370,934,771

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (115,854,567,218) 45,226,086,541

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 160,341,324,163 27,831,181,188

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 44,486,756,945 73,057,267,729

Informasi tambahan:Saldo kas yang dibatasi penggunaannya 1,952,171,746 1,098,271,538

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 8: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

- 6 -

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Verena Multi Finance Tbk (d/h PT. Verena Oto Finance Tbk) (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Maxima Perdana Finance berdasarkan akta No. 43 tanggal 21 Juli 1993 dari Sri Nanning, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-11503.HT.01.01.Th.93 tanggal 29 Oktober 1993 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 88 tanggal 4 November 1994, Tambahan No. 8832. Berdasarkan akta No. 46 tanggal 14 Pebruari 2003 dari Eliwaty Tjitra, S.H., notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi PT. Victoria Finance Indonesia. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-11197 HT.01.04.TH.2003 tanggal 21 Mei 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 78 tanggal 30 September 2003 Tambahan No. 9255.

Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 6 tanggal 11 Juni 2003 dari Herlien Widjaja, S.H., notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi PT. Verena Oto Finance. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-15620 HT.01.04.TH.2003 tanggal 7 Juli 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2003 Tambahan No. 10899. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. Verena Oto Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka perubahan nama Perusahaan menjadi PT. Verena Multi Finance Tbk. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, masing-masing dengan Surat Keputusan No. AHU-45965.HT.01.02. Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 dan No. KEP-654/KM.10/2010 tanggal 9 Desember 2010. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha pembiayaan dalam bentuk dana atau barang modal meliputi bidang sebagai berikut: a. Sewa guna usaha b. Anjak piutang c. Kartu kredit d. Pembiayaan konsumen. Perusahaan, dengan nama sebelumnya, PT Maxima Perdana Finance, memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No.994/KMK.017/1993 tanggal 30 Desember 1993. Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-161/KM.6/2004 tanggal 4 Mei 2004, izin usaha tersebut dinyatakan berlaku bagi Perusahaan. Saat ini, Perusahaan menjalankan usaha utamanya dibidang pembiayaan konsumen dan mempunyai 29 (dua puluh delapan) kantor cabang yang berlokasi di Banda Aceh, Bandung, Banjarmasin, Batu Ceper, Bogor, Buaran, Depok, Kalimalang, Kelapa Gading, Makasar, Malang, Medan, Palembang, Pekan Baru, Radio Dalam, Tangerang, Samarinda, Semarang, Serang, Surabaya, Surakarta, Rantau Prapat dan Yogyakarta. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Bank Panin, Lantai 3, Jalan Pecenongan No. 84, Jakarta Pusat. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panin. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebanyak 836 dan 786 karyawan.

Page 9: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 7 -

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011Dewan KomisarisPresiden Komisaris Murniaty Santoso Murniaty SantosoKomisaris Gunawan Santoso Gunawan SantosoKomisaris Independen Iqbal Witjaksono Iqbal Witjaksono

Dewan DireksiDirektur Utama Hadi Budiman Hadi BudimanDirektur Pemasaran Andreas Sudarto Samiadji Iman Santoso IskandarDirektur Keuangan Andi Harjono Andi Harjono

Komite AuditKetua Iqbal Witjaksono Iqbal Witjaksono

Alvin Pasmi Alvin PasmiRia Muljani Ria Muljani

Anggota

Ruang lingkup Direksi Utama mencakup bidang pengembangan sumber daya manusia, general affair, remunerasi dan banking relation. Sedangkan ruang lingkup Direktur Pemasaran mencakup bidang pencapaian target pembiayaan dan pengelolaan piutang serta pengembangan bisnis dan Direktur Keuangan mencakup akuntansi dan keuangan, sistem informasi dan SOP dan operasional. Gaji dan kesejahteraan dewan komisaris Perusahaan masing-masing sebesar Rp 638.932 ribu dan Rp 481.188 ribu untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011. Gaji dan kesejahteraan dewan direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 1.949.667 ribu dan Rp 1.531.133 ribu untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Penawaran Umum Saham Pada tanggal 13 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan surat BAPEPAM-LK No. S-3825/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum atas 460.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 100 dan harga penawaran per saham sebesar Rp 100. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 Juni 2008. Penawaran umum saham perdana ini disertai dengan penerbitan 46.000.000 Waran Seri I (Catatan 20). Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 1.002.000.352 lembar.

Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 11 Maret 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK berdasarkan surat BAPEPAM-LK No. S-2568/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Verena Multifinance I tahun 2011 kepada masyarakat dengan jumlah pokok sebesar Rp 500 miliar. Pada tanggal 21 Maret 2011 seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Page 10: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 8 -

2. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar dan Interpretasi yang berlaku efektif pada tahun berjalan

Pada tahun berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK dan ISAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:

PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan

Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan, termasuk revisi judul laporan keuangan.

Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar.

Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi. PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi

Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan. Perusahaan telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan, namun tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap Perusahaan: PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Takberwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

Page 11: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 9 -

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi berlaku efektif pada atau setelah 1 Januari 2012:

PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

pada Pertambangan Umum PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (revisi 2010), Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2010), Laba per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan

dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang

Sahamnya. ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi – Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal

Sewa ISAK 25, Hak atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat

c. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah

ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia.

Page 12: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 10 -

b. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.

a) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

1) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; 2) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau 3) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

1) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

2) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

3) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah

satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

6) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).

7) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

d. Instrumen Keuangan

(i) Aset keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Page 13: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 11 -

Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laporan laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat;

merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan

terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini ; atau

merupakan derivatif, kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-

konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.

Page 14: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 12 -

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian pada perubahan pada nilai wajarnya dilaporkan pada komponen yang terpisah pada ekuitas sampai pada saat aset keuangan tersebut diselesaikan dan akumulasi keuntungan dan kerugian tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual serta pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas, investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya jika terdapat bukti yang obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang

merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit/pembiayaan secara individual.

Page 15: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 13 -

Exposure at default (”EAD”) – Perusahaan mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/pembiayaan selama minimal tiga tahun.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).

Perusahaan menggunakan model analisa statistik, yaitu flow rate method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif. Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Jika pada periode berikutnya jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat aset keuangan pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian penurunan nilai dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai. Penghentian pengakuan aset keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Reklasifikasi Aset Keuangan

Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Perusahaan hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas.

(ii) Liabilitas keuangan dan ekuitas

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Instrumen liabilitas dan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Page 16: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 14 -

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan liabilitasnya. Instrumen ekuitas diterbitkan oleh Perusahaan dan diakui pada saat hasilnya diterima, dikurangi dengan biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (FLAC). Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika liabilitas keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan

terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan

pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok liabilitas keuangan, yang dikelola dan

kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.

Page 17: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 15 -

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

(iii) Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).

Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.

Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, peggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.

(iv) Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah

yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan

menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

e. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

f. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

g. Piutang Pembiayaan Konsumen Sejak 1 Januari 2010

Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan penurunan nilai. Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen sebesar jumlah bersih piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerja sama pembiayaan bersama yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (Catatan 3d). Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.

Page 18: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 16 -

Pada saat pengakuan awal, nilai wajar piutang pembiayaan konsumen adalah sebesar piutang pembiayaan konsumen ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang, seperti beban kepada dealer yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen. Beban tersebut diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif selama jangka waktu pembiayaan. Pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat perjanjian pembiayaan pertama kali ditandatangani, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi tahun berjalan

Sebelum 1 Januari 2010 Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah bersih piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerja sama penerusan pinjaman dan pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen. Pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat perjanjian pembiayaan pertama kali ditandatangani, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi tahun berjalan. Pelunasan sebelum masa berakhirnya perjanjian dianggap sebagai pembatalan kontrak dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan. Biaya kepada dealer yang terkait langsung dengan piutang pembiayaan konsumen ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama 24 bulan. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran piutang dari pelanggan sedangkan bagian yang dibiayai oleh bank dicatat sebagai utang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan bank dicatat sebagai beban bunga.

h. Investasi Neto Sewa Pembiayaan

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Sebagai Lessor

Dalam investasi neto sewa pembiayaan, aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Page 19: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 17 -

Sebagai Lessee Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

i. Investasi pada entitas asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas entitas asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.

j. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Sejak 1 Januari 2010 Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinjaman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3d. Sebelum 1 Januari 2010 Cadangan kerugian penurunan nilai ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, termasuk piutang dari perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen yang dilakukan dengan jaminan (with recourse). Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain dalam tahun berjalan.

k. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

l. Aset Tetap – Pemilikan Langsung Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau tujuan administratif dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Page 20: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 18 -

Tahun

Bangunan 20Prasarana 4Kendaraan 4 - 8Perabot dan peralatan kantor 4 - 8Komputer 4 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount), maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan.

m. Aset Tetap yang belum Digunakan

Aset tetap yang belum digunakan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

n. Jaminan yang dikuasakan kembali

Jaminan yang dikuasakan kembali dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih pada saat jaminan dikuasakan kembali. Selisih antara nilai realisasi bersih dari jaminan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan. Pada akhir tahun, jaminan yang dikuasakan kembali ditelaah kembali, apabila terdapat penurunan nilai dari jaminan yang dikuasakan kembali, maka nilai jaminan yang dikuasakan kembali tersebut akan disesuaikan. Pada saat jaminan yang dikuasakan kembali dijual, nilai tercatatnya dihapuskan dan keuntungan atau kerugian dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.

Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual jaminan yang dikuasakan kembali ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian. Pada saat jaminan yang dikuasakan kembali dijual, nilai tercatatnya dikeluarkan dari akun yang bersangkutan. Konsumen berhak atau berkewajiban atas selisih lebih atau kurang antara nilai penjualan jaminan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan. Jika terjadi selisih kurang dan Perusahaan tidak menerima penggantian dari konsumen, kerugian yang terjadi dibukukan dalam operasi tahun berjalan.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Sejak 1 Januari 2010 Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan bunga dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d).

Page 21: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 19 -

Penerimaan yang berhubungan dengan piutang yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat piutang. Pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan sewa pembiayaan dari piutang yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai piutang setelah memperhitungkan penurunan nilai. Beban bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif. Beban provisi sehubungan dengan pinjaman yang diterima diamortisasi dengan metode suku bunga efektif dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan beban pembiayaan lainnya.

Sebelum 1 Januari 2010 Perusahaan mengakui pendapatan pembiayaan konsumen seperti yang dijelaskan pada Catatan 3g. Pada saat piutang pembiayaan konsumen dinyatakan non-performing loan, Perusahaan menghentikan pengakuan pendapatan bunganya. Pada saat realisasi penerimaan hasil tagihan piutang non-performing loan tersebut, diutamakan untuk melunasi pokok piutang dan sisanya diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen (bila ada). Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga berlaku. Beban bunga pinjaman diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga berlaku. Beban lainnya diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual). Beban provisi sehubungan dengan pinjaman yang diterima diamortisasi dengan metode garis lurus dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan beban pembiayaan lainnya. Pendapatan dan beban lainnya

Pendapatan administrasi diakui pada saat perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani. Pendapatan penalti diakui pada saat denda keterlambatan dan pinalti diterima. Pendapatan selisih premi asuransi diakui sebagai pendapatan ditangguhkan pada akhir bulan dan akan diamortisasi selama 24 bulan Beban lainnya diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).

p. Provisi

Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara handal.

q. Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Page 22: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 20 -

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.

r. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

s. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Page 23: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 21 -

t. Informasi Segmen

Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk pelaporan segmen adalah segmen geografis.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen berdasarkan usaha, karena kegiatan utama Perusahaan adalah pembiayaan konsumen.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Sumber Estimasi Ketidakpastian

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.

Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.

Perusahaan melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:

a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold)

tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai

Page 24: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 22 -

realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.

b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.

Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.

5. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas diklasifikasi dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas dan setara kas adalah nilai tercatatnya.

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Kas 2,602,355,964 2,292,816,800

BankPihak berelasi

Bank Pan Indonesia 2,173,561,940 1,793,579,494 Pihak ketiga

Bank BTPN - 23,214,599,395 Bank Capital 30,086,905,911 - Bank Central Asia 6,111,006,922 6,267,258,594 Bank Rakyat Indonesia (Persero) 1,748,902,212 663,266,037 Lainnya 1,764,023,996 1,109,803,843

Jumlah Bank 41,884,400,981 33,048,507,363

Deposito berjangkaPihak ketiga

Bank Victoria International - 75,000,000,000 Bank Mutiara - 50,000,000,000

Jumlah Deposito Berjangka - 125,000,000,000

Jumlah Kas dan Setara Kas 44,486,756,945 160,341,324,163

Tingkat bunga efektif per tahunDeposito berjangka 6.75% s.d 7% 5,75% - 9,25%

Pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 jangka waktu deposito berjangka adalah satu bulan.

Page 25: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 23 -

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN – BERSIH Pinjaman pembiayaan konsumen dalam mata uang Rupiah dan dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).

Estimasi nilai wajar piutang pembiayaan konsumen dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 1.309.986.925 ribu dan Rp 1.218.193.095 ribu (Catatan 33).

Dinilai Dinilai Jumlah /secara kolektif secara individual Total

Rp Rp Rp

Piutang pembiayaan konsumenPembiayaan sendiri

Pihak berelasi - - -Pihak ketiga 1,462,893,872,243 86,984,831,545 1,549,878,703,788

Pembiayaan yang dibiayaibersama pihak-pihak lainPihak ketigawith recourse - - -

Subjumlah 1,462,893,872,243 86,984,831,545 1,549,878,703,788

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakuiPembiayaan sendiri

Pihak berelasi - - -Pihak ketiga 235,341,051,531 13,933,932,397 249,274,983,928

Pembiayaan yang dibiayaibersama pihak-pihak lainPihak ketiga - - -

Subjumlah 235,341,051,531 13,933,932,397 249,274,983,928

Jumlah 1,227,552,820,712 73,050,899,148 1,300,603,719,860Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (22,195,069,809) (35,701,406) (22,230,771,215)

Bersih 1,205,357,750,903 73,015,197,742 1,278,372,948,645

Suku bunga efektif per tahun - Rupiah 13,00% - 19,00%

30 Juni 2012Nilai Tercatat

Page 26: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 24 -

Dinilai Dinilai Jumlah /secara kolektif secara individual Total

Rp Rp Rp

Piutang pembiayaan konsumenPembiayaan sendiri

Pihak berelasi 166,005,835 - 166,005,835Pihak ketiga 1,413,069,363,506 64,658,648,042 1,477,728,011,548

Pembiayaan yang dibiayaibersama pihak-pihak lainPihak ketigawith recourse - - -

Subjumlah 1,413,235,369,341 64,658,648,042 1,477,894,017,383

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakuiPembiayaan sendiri

Pihak berelasi 11,765,470 - 11,765,470Pihak ketiga 225,435,121,544 10,120,925,456 235,556,047,000

Pembiayaan yang dibiayaibersama pihak-pihak lainPihak ketiga - - -

Subjumlah 225,446,887,014 10,120,925,456 235,567,812,470

Jumlah 1,187,788,482,327 54,537,722,586 1,242,326,204,913Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (25,257,718,975) (582,232,394) (25,839,951,369)

Bersih 1,162,530,763,352 53,955,490,192 1,216,486,253,544

Suku bunga efektif per tahun - Rupiah 13,50% - 20,00%

31 Desember 2011Nilai Tercatat

Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Telah jatuh tempo 27,003,381,600 17,650,596,900Satu tahun berikutnya 753,035,291,500 742,169,698,400Dua tahun berikutnya 500,402,128,500 481,728,987,000Tiga tahun berikutnya atau lebih 269,437,902,188 236,344,735,083

Jumlah 1,549,878,703,788 1,477,894,017,383

Jangka waktu pembiayaan adalah 1 - 4 tahun.

Perusahaan menggunakan piutang pembiayaan konsumen sebagai jaminan utang bank (Catatan 13) dan surat berharga yang diterbitkan (Catatan 18). Jumlah yang dijaminkan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebagai berikut:

Page 27: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 25 -

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Utang BankBank Negara Indonesia (Persero) 467,617,722,518 478,879,597,296 Bank Resona Perdania 41,053,978,716 87,444,927,979Bank Pan Indonesia 50,733,741,959 31,385,558,326 Bank ICBC 14,925,041,494 23,538,666,800 Bank Victoria International - 6,544,384,648 Bank Sinarmas 4,287,134,076 1,120,575,556 Bank Permata 84,554,725,578 -

Jumlah 663,172,344,341 628,913,710,605

Surat Berharga yang diterbitkan - bersihObligasi Verena Multifinance I 419,065,669,179 501,538,558,119 Medium Term Notes I 165,033,735,821 49,616,478,781

Jumlah 584,099,405,000 551,155,036,900

Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan beserta Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan. Piutang pembiayaan konsumen untuk komputer dan alat lainnya dijamin dengan barang-barang yang dibiayakan. Seluruh transaksi pembiayaan konsumen dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali untuk pembiayaan konsumen atas komputer dan alat lainnya yang sebagian diberikan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar nihil dan Rp 154.240 ribu pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Kualitas piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Tidak mengalami penurunan nilai 1,400,486,836,277 1,344,616,025,992 Mengalami penurunan nilai 149,391,867,511 133,277,991,391

Jumlah 1,549,878,703,788 1,477,894,017,383

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Saldo awal tahun 25,839,951,369 16,187,004,011Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan

Individual (546,530,987) 228,736,225 Kolektif 7,919,122,681 11,955,164,311

Akrual bunga pada piutang yangmengalami penurunan nilai (511,098,646) (833,733,009)

Penghapusan (10,470,673,202) (1,697,220,169)Saldo akhir tahun 22,230,771,215 25,839,951,369

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

Page 28: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 26 -

7. INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN Investasi neto sewa pembiayaan diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Investasi neto sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

Dinilai Dinilaisecara kolektif secara individual Jumlah

Rp Rp RpPihak ketiga

Piutang sewa pembiayaan 109,508,402,108 119,402,247,347 228,910,649,455 Nilai sisa terjamin 56,800,108,505 25,583,928,955 82,384,037,460 Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (18,280,851,935) (21,065,385,132) (39,346,237,067) Simpanan jaminan (56,800,108,505) (25,583,928,955) (82,384,037,460)

Jumlah 91,227,550,173 98,336,862,215 189,564,412,388 Penyisihan piutang ragu-ragu sewa pembiayaan (692,915,299) (9,815,449) (702,730,748)

90,534,634,874 98,327,046,766 188,861,681,640

Suku bunga efektif per tahun - Rupiah 13,00% - 18,00 %

30 Juni 2012Nilai Tercatat

Dinilai Dinilaisecara kolektif secara individual Jumlah

Rp Rp RpPihak ketiga

Piutang sewa pembiayaan - 56,709,629,181 56,709,629,181 Nilai sisa terjamin - 20,024,714,675 20,024,714,675 Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui - (10,229,001,658) (10,229,001,658) Simpanan jaminan - (20,024,714,675) (20,024,714,675)

Jumlah - 46,480,627,523 46,480,627,523

Suku bunga efektif per tahun - Rupiah 15,00% - 20,00 %

31 Desember 2011Nilai Tercatat

Estimasi nilai wajar investasi neto sewa pembiayaan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Nilai wajar dari aset keuangan ini pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 189.832.444 ribu dan Rp 46.931.373 ribu (Catatan 33).

Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

Page 29: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 27 -

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Pihak ketigaTelah jatuh tempo 1,413,385,000 -Satu tahun berikutnya 108,685,369,380 26,704,569,415Dua tahun berikutnya 78,870,255,000 19,349,163,766Tiga tahun berikutnya 39,941,640,075 10,655,896,000

Jumlah 228,910,649,455 56,709,629,181

Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 tahun.

Perusahaan menggunakan investasi neto sewa pembiayaan sebagai jaminan utang bank (Catatan 13) dan surat berharga yang diterbitkan (Catatan 18). Jumlah yang dijaminkan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebagai berikut :

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Utang BankBank Pan Indonesia 18,970,421,294 1,500,447,274 Bank Sinarmas 14,213,821,006 -Bank Permata 18,351,655,546 -

Jumlah 51,535,897,846 1,500,447,274

Surat Berharga yang diterbitkan - bersihObligasi Verena Multifinance I 16,453,136,403 -Medium Term Notes I 35,487,602,414 743,591,000

Jumlah 51,940,738,817 743,591,000

Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada konsumen.

Seluruh transaksi sewa pembiayaan dilakukan dengan pihak ketiga. Kualitas investasi neto sewa pembiayaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Rp Rp

Tidak mengalami penurunan nilai 219,524,157,400 -Mengalami penurunan nilai 9,386,492,055 -

Jumlah 228,910,649,455 -

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut:

Page 30: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 28 -

30 Juni 2012Rp

Saldo awal tahun - Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan

Individual 9,815,449 Kolektif 692,915,299

Saldo akhir tahun 702,730,748

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya investasi sewa pembiayaan.

Simpanan Jaminan Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa pembiayaan (lessee) memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan penyewa pembiayaan. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa pembiayaan (lessee) pada akhir masa sewa pembiayaan. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, nilai sisa terjamin adalah sebesar simpanan jaminan.

8. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

Pada tanggal 28 Juli 2010, Perusahaan membentuk joint venture dengan perusahaan Jepang (IBJ Leasing Co. Ltd.,) untuk membentuk perusahaan sewa pembiayaan korporasi, PT IBJ Verena Finance yang berdomisili di Jakarta. Nilai joint venture tersebut sebesar Rp 100 miliar atau setara dengan 100.000 saham. Perusahaan telah mengambil bagian dan menyetor penuh sebesar Rp 20 miliar atau 20% kepemilikan serta membukukan penyertaan yang dipertanggung jawabkan dengan menggunakan metode ekuitas. Mutasi investasi pada entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Rp Rp

Biaya perolehan 20,000,000,000 20,000,000,000Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi 46,273,288 46,273,288

Saldo akhir nilai tercatat 20,046,273,288 20,046,273,288

9. PIUTANG LAIN-LAIN

Piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari piutang lain-lain adalah nilai tercatatnya.

Piutang lain-lain kepada pihak berelasi

Akun ini merupakan pinjaman dengan bunga yang diberikan kepada karyawan dengan tingkat bunga berkisar antara 10,85% - 17,52% per tahun, jangka waktu pinjaman adalah 1 sampai dengan 7 tahun dengan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah lebih dari 1 sampai dengan 8 tahun.

Page 31: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 29 -

Piutang lain - lain kepada pihak ketiga Akun ini terutama merupakan piutang dari perusahaan asuransi sehubungan dengan klaim atas kerugian dan penghentian pertanggungan dari kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan yang sudah dilunasi.

10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

SewaPihak berelasi 223,929,427 197,346,093Pihak ketiga 3,118,674,593 3,141,166,504

Asuransi dan lain-lainPihak berelasi - -Pihak ketiga 1,824,406,829 479,683,799

Jumlah 5,167,010,849 3,818,196,396

11. ASET TETAP

1 Januari 30 Juni2012 Penambahan Pengurangan 2012Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehanPemilikan langsung

Tanah 4,881,255,658 1,379,167,295 6,260,422,953Bangunan 3,544,226,507 1,138,417,701 4,682,644,208Prasarana 10,475,084,487 427,547,954 10,902,632,441Kendaraan 15,516,302,720 3,787,186,979 1,727,142,680 17,576,347,019Perabot dan peralatan kantor 6,087,708,614 344,469,197 415,876,155 6,016,301,656Komputer 9,080,219,680 675,448,877 699,057,002 9,056,611,555

Jumlah 49,584,797,666 7,752,238,003 2,842,075,837 54,494,959,832

Akumulasi penyusutanPemilikan langsung

Bangunan 280,584,632 107,015,030 387,599,662Prasarana 7,359,177,924 546,757,105 7,905,935,029Kendaraan 4,537,082,533 1,050,179,718 470,049,290 5,117,212,961Perabot dan peralatan kantor 4,092,909,360 385,809,634 403,902,951 4,074,816,043Komputer 6,818,155,457 483,476,150 691,485,871 6,610,145,736

Jumlah 23,087,909,906 2,573,237,637 1,565,438,112 24,095,709,431

Jumlah Tercatat 26,496,887,760 30,399,250,401-

Page 32: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 30 -

1 Januari 31 Desember2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2011Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehanPemilikan langsung

Tanah 4,881,255,658 - - - 4,881,255,658Bangunan 3,544,226,507 - - - 3,544,226,507Prasarana 8,120,656,405 2,354,428,082 - - 10,475,084,487Kendaraan 15,220,626,081 6,252,320,791 5,956,644,152 - 15,516,302,720Perabot dan peralatan kantor 5,260,178,498 870,156,316 6,125,000 (36,501,200) 6,087,708,614Komputer 7,612,118,736 1,431,599,744 - 36,501,200 9,080,219,680

Jumlah 44,639,061,885 10,908,504,933 5,962,769,152 - 49,584,797,666

Akumulasi penyusutanPemilikan langsung

Bangunan 103,373,312 177,211,320 - - 280,584,632Prasarana 6,578,690,472 780,487,452 - - 7,359,177,924Kendaraan 6,122,125,615 1,930,187,760 3,515,230,842 - 4,537,082,533Perabot dan peralatan kantor 3,463,538,280 657,383,958 3,739,582 (24,273,296) 4,092,909,360Komputer 5,897,659,225 896,222,936 - 24,273,296 6,818,155,457

Jumlah 22,165,386,904 4,441,493,426 3,518,970,424 - 23,087,909,906

Jumlah Tercatat 22,473,674,981 26,496,887,760

Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Rp Rp

Jumlah tercatat 1,276,637,726 2,443,798,728 Harga jual 1,242,708,664 2,593,234,760

Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap (33,929,062) 149,436,032

Beban penyusutan adalah sebesar Rp 2.573.238 ribu dan Rp 4.441.493 ribu masing-masing pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011.

Perusahaan memiliki sebidang tanah dan bangunan di Jl. Pecenongan Raya No. 72 Blok A-3 dan Blok A-3A dengan hak legal berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu dua puluh tahun dan akan jatuh tempo sampai dengan 11 Nopember 2016. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Selain itu pada periode 2012 perusahaan membeli sebidang tanah dan bangunan di Jl. Pintu Air II No. 24B dengan hak legal berupa Sertifikat Hak Milik dan sedang dalam proses pengurusan Sertifikat Hak Guna Bangunan.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset tetap.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kecuali tanah, aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak berelasi), PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 21.852.860 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang ditanggungkan.

Page 33: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 31 -

12. ASET LAIN-LAIN

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Jaminan yang dikuasakan kembali -setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 421.033.100 ribu tahun 2012,Rp 1.749.566 ribu tahun 2011, 6,432,720,810 19,744,112,520

Beban ditangguhkan - bersih 21,111,817,502 13,566,015,839Lain-lain 16,569,003,609 8,069,132,393

Jumlah 44,113,541,921 41,379,260,752

Jaminan yang dikuasakan kembali Jaminan yang dikuasakan kembali merupakan jaminan piutang pembiayaan konsumen berupa kendaraan yang telah diambil alih oleh Perusahaan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tersebut.

Beban ditangguhkan Beban ditangguhkan merupakan beban insentif kepada dealer dan beban atas jasa provisi utang bank yang berasal dari pembiayaan konsumen without recourse, yang ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif selama jangka waktu pembiayaan.

Beban amortisasi atas beban ditangguhkan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 9.147.593 ribu dan Rp 11.012.600 ribu.

Lain-lain Lain-lain terdiri dari uang muka pembelian aset, kas yang dibatasi penggunaannya untuk penempatan dana pada bank sebagai rekening amanat (escrow account) sehubungan dengan transaksi penerusan pinjaman (channeling) dan uang muka lain-lain.

13. UTANG BANK

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Pihak berelasiBank Pan Indonesia 62,876,736,122 5,416,666,674

Pihak ketigaBank Negara Indonesia (Persero) 465,393,234,631 476,385,621,847Bank Resona Perdania 44,729,836,153 67,202,522,107Bank ICBC 16,319,444,448 21,319,444,444Bank Sinarmas 20,385,416,754 1,000,000,000Bank Permata 112,624,030,093 -

Jumlah 722,328,698,201 571,324,255,072

Page 34: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 32 -

Utang bank diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Utang bank memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Suku bunga efektif utang bank ini untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 10,25% - 12,00% per tahun dan 10,75% - 12,00% per tahun. Nilai wajar utang bank dengan bunga mengambang ditentukan berdasarkan kuotasi harga di pasar. Estimasi nilai wajar dari utang bank dengan bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk utang baru dengan jangka waktu yang serupa. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, nilai wajar dari utang bank masing-masing sebesar Rp 724.952.459 ribu dan Rp 569.232.314 ribu (Catatan 33).

Bank Pan Indonesia Pada tanggal 30 Nopember 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman tetap dan fasilitas pinjaman cerukan dengan Bank Pan Indonesia (Panin) masing-masing sebesar Rp 75 miliar dan Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga masing-masing sebesar 9.00% - 10.50% dan 11,00% untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo fasilitas pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 62.876.736 ribu dan Rp 5.416.667 ribu, sementara saldo fasilitas pinjaman cerukan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah nihil. Fasilitas pinjaman tetap akan jatuh tempo pada tanggal 30 Mei 2013. Sedangkan fasilitas pinjaman cerukan yang jatuh tempo pada tanggal 30 Nopember 2011 telah diperpanjang sampai dengan 30 Nopember 2012. Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI)

Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit channeling with recourse masing-masing sebesar Rp 50 miliar dan Rp 500 miliar, di luar kredit konsumen kemitraan pola channeling without recourse sebesar Rp 100 miliar (Catatan 34). Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 9,5%-12,75% dan 12,25% masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, pada tanggal 23 Desember 2010 fasilitas kredit yang diperoleh berubah menjadi fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 530 miliar dan jangka waktu penarikan jaminan sampai dengan tanggal 15 Januari 2012. Kemudian jangka waktu penarikan pinjaman ini kembali telah diperpanjang sampai dengan tanggal 15 April 2012. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 48 bulan sejak pencairan kredit. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI, dengan saldo sejumlah Rp 10.258 ribu dan Rp 1.373.726 ribu masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 12).

Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan pengelolaan piutang, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut dan membukukan piutang pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan Perusahaan.

Page 35: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 33 -

Bank Resona Perdania Pada tanggal 4 Februari 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 3,75% di atas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada saat penandatanganan perjanjian, dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Maret 2011. Pada tahun 2011 fasilitas ini telah dilunasi oleh Perusahaan.

Pada tanggal 27 Oktober 2009, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2012.

Pada tanggal 27 Januari 2010, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2013.

Kemudian pada tanggal 24 Juni 2010 dan 26 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman masing-masing sejumlah Rp 25 miliar dan Rp 18,5 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 23 Juni 2013 dan 27 Agustus 2013.

Pada tanggal 22 Desember 2010, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 miliar. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% di atas Cost of Loanable Fund (COLF), dan dijamin dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Pebruari 2014. Bank ICBC Indonesia Pada tanggal 10 Januari 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan Bank ICBC dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25 miliar. Pinjaman ini dikenakan suku bunga mengambang sebesar 11,50% per tahun dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 36 bulan sejak tanggal pencairan dana. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6).

Bank Victoria International (Victoria) Cerukan Perusahaan mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas pinjaman cerukan sampai menjadi Rp 7,5 miliar. Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman tanggal 10 Maret 2009, jangka waktu pinjaman diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Mei 2010 dan penurunan jumlah fasilitas pinjaman cerukan dari Rp 7,5 miliar menjadi Rp 5 miliar. Pada tanggal 13 April 2010, jangka waktu kembali diperpanjang dan berakhir pada tanggal 9 Mei 2012. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo fasilitas cerukan masing-masing sebesar nihil. Fasilitas pinjaman ini tidak diperpanjang lagi.

Page 36: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 34 -

Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) di Victoria. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 58.432 ribu dan Rp 173.223 ribu disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya pada Akun Aset Lain-lain (Catatan 12). Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan masing-masing sebesar 13,00% dan 13,50% untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sebesar 120% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Kredit Modal Kerja Pada tanggal 10 Maret 2009, Perusahaan menerima fasilitas kredit modal kerja non-revolving dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 52,5 miliar. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit tanggal 13 April 2010, Victoria setuju untuk meningkatkan jumlah maksimum fasilitas kredit sebesar Rp 20 miliar dan jangka waktu penarikan pinjaman sampai dengan tanggal 9 Mei 2011. Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo fasilitas adalah sebesar nihil. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga tahunan sebesar 12,00% untuk tahun yang berakhir berakhir 31 Desember 2011, dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan sebesar 105% dari saldo fasilitas pinjaman (Catatan 6). Pada tahun 2011, pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan.

Bank Sinarmas (Sinarmas) Pada tanggal 8 Maret 2011, Perusahaan dan Sinarmas menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman baru (term loan) dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 100 miliar dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,00% dan akan jatuh tempo dalam 36 bulan sejak pencairan kredit. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan sebesar 110% dari saldo pinjaman (Catatan 6 dan 7).

Bank Permata Pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan channeling sebesar Rp 100 miliar. Suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 10,25% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo fasilitas kredit konsumen kemitraan channeling masing-masing sebesar Rp 67.041.906 ribu dan nihil. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan sebesar 100% dari saldo pinjaman (Catatan 6 dan 7) dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2012. Selain fasilitas kredit konsumen kemitraan channeling, perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank Permata masing-masing Rp 50 miliar. Suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 10,50% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 saldo fasilitas pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 46.050.412 ribu dan nihil. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan sebesar 100% dari saldo pinjaman (Catatan 6 dan 7) dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2012. Perjanjian pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian-perjanjian di atas.

14. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA Utang usaha diklasifisikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, merupakan utang kepada dealer kendaraan bermotor (pihak ketiga), vendor mesin dan alat berat sehubungan dengan kegiatan pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang tidak memiliki suku bunga dan jangka waktu. Nilai wajar dari utang usaha adalah nilai tercatatnya.

Page 37: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 35 -

15. UTANG LAIN-LAIN

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Pembayaran diterima di muka dari pelanggan 10,845,818,755 9,985,127,468Pendapatan ditangguhkan 13,741,414,814 8,855,843,756Utang asuransi

Pihak berelasi 29,752,860 9,930,821Pihak ketiga 4,368,677,371 3,117,021,915

Utang apresiasi dealer 1,481,393,326 645,540,999Lain-lain 1,270,936,344 2,357,018,802

Jumlah 31,737,993,470 24,970,483,761

Pembayaran diterima di muka dari pelanggan, utang asuransi dan utang apresiasi dealer diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini adalah nilai tercatatnya.

Utang asuransi merupakan premi asuransi atas kendaraan, mesin dan alat berat yang dibiayai oleh Perusahaan dalam transaksi pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi.

16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Rp Rp

Bonus dan THR 4,005,943,625 3,778,107,507Jasa profesional 1,638,607,074 3,560,032,675Bunga atas surat berharga yang diterbitkan 2,708,402,778 2,931,388,889 Bunga atas utang bank

Pihak berelasi 323,603,781 41,250,000 Pihak ketiga 2,061,914,229 1,887,802,730

Telepon, internet dan listrik 287,549,416 284,742,239 Lain-lain 24,400,166 62,445,262

Jumlah 11,050,421,069 12,545,769,302

Bunga atas surat berharga yang diterbitkan dan utang bank diklasifikasikan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Nilai wajar dari bunga atas surat berharga dan utang bank adalah nilai tercatatnya.

Page 38: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 36 -

17. UTANG PAJAK

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Pajak penghasilan badan (pajak kini) - Catatan 28 950,956,950 21,992,274

Pajak penghasilanPasal 21 435,481,226 842,237,113Pasal 23 15,651,396 34,807,882Pasal 25 322,077,100 923,444,000Pasal 4 (2) 57,639,940 33,813,901

Jumlah 1,781,806,612 1,856,295,170

18. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Nilai wajar dari surat berharga yang diterbitkan dihitung menggunakan harga pasar. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, nilai wajar dari surat berharga yang diterbitkan adalah sebesar Rp 635.000.000 ribu dan Rp 693.715.397 ribu (Catatan 33). Surat berharga yang diterbitkan memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Suku bunga efektif untuk surat berharga yang diterbitkan ini pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 10,87% dan 10,82% per tahun. Perusahaan tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan dengan surat berharga tersebut selama tahun 2012.

Obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut :

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Nilai nominalMedium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 200,000,000,000 200,000,000,000 Obligasi Verena Multifinance I Tahun 2011Seri A 65,000,000,000 Seri B 135,000,000,000 135,000,000,000 Seri C 300,000,000,000 300,000,000,000

Obligasi yang beredar 635,000,000,000 700,000,000,000 Emisi surat berharga yang belum diamortisasi (2,080,619,843) (3,365,782,402)

Bersih 632,919,380,157 696,634,217,598

Medium Term Notes I Verena Multi Finance Tahun 2011 (MTN) Pada tanggal 14 Desember 2011, Perusahaan menerbitkan MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun dengan jumlah pokok sebesar Rp 200.000.000 ribu. Penerbitan ini dilakukan dengan cara penawaran penempatan terbatas dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2014. Surat utang jangka menengah ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan yang dimiliki Perusahaan dengan jumlah jaminan

Page 39: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 37 -

sebesar Rp 50 miliar pada tanggal emisi, Rp 125 miliar pada satu bulan sejak tanggal emisi, Rp 200 miliar atau 100% dari nilai pokok MTN setelah 2 bulan sejak tanggal emisi (Catatan 6 dan 7).

Perusahaan wajib menambah jaminan jika hasil pemeringkatan dari Pefindo mengalami penurunan, dengan perincian sebagai berikut:

Peringkat Jaminan

id A- 110% dari jumlah pokok MTNid BBB+ 120% dari jumlah pokok MTNid BBB 125% dari jumlah pokok MTN

Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 15 Maret 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 15 Desember 2014. Berdasarkan surat PT Pefindo No.1607/PEF-Dir/XII/2011 tanggal 23 Desember 2011, peringkat MTN I adalah idA (Single A) untuk periode 22 Desember 2011 sampai dengan 1 Desember 2012. Wali amanat untuk penerbitan MTN ini adalah Bank Sinarmas. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal MTN melalui KSEI sesuai jadwal.

Obligasi Verena Multifinance I Tahun 2011 Merupakan obligasi nilai nominal Rp 500 miliar sebesar dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari: Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 65 miliar berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh)

hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,50% per tahun, dan sudah jatuh tempo pada tanggal 22 Maret 2012. Oligasi Seri A ini sudah dilunasi.

Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 135 miliar berjangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan

dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,50% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 7 Maret 2013.

Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 300 miliar berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan

dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,25% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 2 Maret 2014.

Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 18 Juni 2011 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 18 Maret 2012 untuk Seri A, tanggal 18 Maret 2013 untuk Seri B dan tanggal 18 Maret 2014 untuk Seri C.

Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki Perusahaan sebesar Rp 50 miliar pada tanggal emisi, menjadi Rp 200 miliar pada 1(satu) bulan sejak tanggal emisi, menjadi Rp 350 miliar pada 2(dua) bulan sejak tanggal emisi dan menjadi Rp 500 miliar atau sebesar 100% pada 3(tiga) bulan sejak tanggal emisi dari nilai pokok obligasi. (Catatan 6). Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah Bank Mandiri Tbk. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai jadwal. Berdasarkan surat No. 1610/PEF-Dir/XII/2011 tanggal 23 Desember 2011 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri A adalah idA (Single A) untuk periode 22 Desember 2011 sampai dengan 22 Maret 2012.

Page 40: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 38 -

Berdasarkan surat No. 1608/PEF-Dir/XII/2011 tanggal 23 Desember 2011 dari Pefindo, peringkat obligasi Seri B dan C adalah idA (Single A) untuk periode 22 Desember 2011 sampai dengan 1 Desember 2012.

19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja karyawan tersebut tidak didanai.

20. MODAL SAHAM Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012Jumlah Persentase Jumlahsaham pemilikan modal

Rp

PT Bank Pan Indonesia Tbk 429,529,600 42.87% 42,952,960,000 PT Verena Kapital 243,965,040 24.35% 24,396,504,000 Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 328,505,712 32.78% 32,850,571,200

Jumlah 1,002,000,352 100.00% 100,200,035,200

Nama pemegang saham

31 Desember 2011

Jumlah Persentase Jumlahsaham pemilikan modal

Rp

PT Bank Pan Indonesia Tbk 429,529,600 42.87% 42,952,960,000 PT Verena Kapital 406,608,400 40.58% 40,660,840,000 Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 165,862,352 16.55% 16,586,235,200

Jumlah 1,002,000,352 100.00% 100,200,035,200

Nama pemegang saham

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Bersama Para Pemegang Saham yang telah diaktakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 81 tanggal 30 Mei 2008, para pemegang saham menegaskan kembali penerbitan 460 juta saham baru yang disertai dengan 46 juta Waran Seri I yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana. Pada tanggal 13 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-3825/BL/2008. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 Juni 2008. Berdasarkan surat Nomor S-02320/BEI.PPJ/03-2012 tertanggal 29 Maret 2012 dari PT Bursa Efek Indonesia, telah terjadi transaksi saham Perseroan di Pasar Negosiasi, sebanyak 162.643.360 saham atau 16,23% dari saham yang terdaftar. Adapun pihak penjual yaitu PT. Verena Kapital yang merupakan pemegang saham Perseroan.

Page 41: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 39 -

Berdasarkan surat Nomor SA/VRNA-PKS/056/IV/12 tertanggal 5 April 2012 dari PT Blue Chip Mulia, Ibu Murniaty Santoso mempunyai kepemilikan saham Perseroan sebanyak 97.586.016 saham atau 9,74% dari saham yang terdaftar. Tambahan modal disetor terutama merupakan biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran saham umum perdana Perusahaan pada tahun 2008.

21. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

Akun ini merupakan realisasi pendapatan dari pembiayaan konsumen dengan rincian sebagai berikut:

2012 2011(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp Rp

With recoursePembiayaan sendiri 93,251,148,842 71,883,928,847Pembiayaan bersama - -

Pendapatan channeling 12,810,107,564 14,603,379,890

Jumlah 106,061,256,406 86,487,308,737

Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011, amortisasi biaya transaksi yang diakui sebagai pengurang dari pendapatan pembiayaan konsumen masing-masing adalah sebesar Rp 19.542.400 ribu dan Rp 14.107.871 ribu serta pendapatan yang diperoleh dari piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai masing-masing adalah sebesar Rp 511.099 ribu dan Rp 457.447 ribu. Pendapatan pembiayaan konsumen merupakan pendapatan dari transaksi pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga dan transaksi penerusan pinjaman (channeling) dengan bank. Pendapatan pembiayaan konsumen yang berasal dari pihak berelasi masing-masing adalah sebesar Rp 11.765 ribu dan Rp 17.679 ribu untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 (Catatan 30). Pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011, tidak ada transaksi kepada satu pihak yang jumlah pendapatannya melebihi 10% dari pendapatan pembiayaan konsumen.

Jumlah pendapatan pembiayaan konsumen untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif masing-masing adalah sebesar Rp 106.061.256 ribu dan Rp 86.487.309 ribu.

22. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN Pendapatan sewa pembiayaan merupakan pendapatan yang diperoleh dari transaksi sewa pembiayaan atas alat-alat berat, peralatan dan mesin-mesin produksi. Pendapatan sewa pembiayaan diperoleh dari investasi neto sewa pembiayaan yang berasal dari pihak ketiga.

23. PENDAPATAN ADMINISTRASI Akun ini merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari jasa administrasi kepada pelanggan dan pengurusan dokumen-dokumen pelanggan.

Page 42: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 40 -

24. PENDAPATAN PENALTI

2012 2011(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp Rp

Penalti pelunasan dipercepat 6,734,490,325 5,710,967,458 Penalti keterlambatan

pelunasan angsuran 3,893,947,723 3,380,318,989

Jumlah 10,628,438,048 9,091,286,447

25. PENDAPATAN LAIN-LAIN

2012 2011(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp Rp

Pendapatan selisih premiasuransiPihak berelasi 10,322,810 13,372,271Pihak ketiga 13,041,845,601 8,649,463,031

Lain-lain 2,250,296,085 1,060,345,138

Jumlah 15,302,464,496 9,723,180,440

Pendapatan selisih premi asuransi merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari selisih antara premi asuransi yang dibebankan oleh Perusahaan kepada pelanggan dengan jumlah aktual yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi.

26. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA

2012 2011(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp Rp

Beban bunga atas utang bankPihak berelasi 2,301,678,968 692,126,417Pihak ketiga 33,749,455,632 38,643,468,474

Beban bunga atas Surat berharga yang diterbitkan 37,654,190,337 16,291,252,290Provisi dan administrasi bank 1,009,802,275 1,038,744,006 Jumlah 74,715,127,212 56,665,591,187

Jumlah beban bunga untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif masing-masing adalah sebesar Rp 142.101 ribu dan Rp 56.552.206 ribu.

Page 43: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 41 -

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2012 2011(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp Rp

Penyusutan (Catatan 11) 2,573,237,636 2,237,480,561Honorarium 2,226,012,898 1,464,835,966Sewa 2,156,271,447 1,798,048,157Pajak dan perijinan 1,874,402,299 1,316,214,450Perjalanan dinas 2,015,493,298 1,534,928,758Telepon, telex dan benda pos 1,383,976,978 1,343,606,487Peralatan dan perlengkapan kantor 975,066,908 861,043,424Representasi 1,489,191,794 959,890,678Iklan dan promosi 472,063,542 381,313,030Prasarana 484,089,027 412,894,222Keamanan 359,415,114 354,199,378Perbaikan dan pemeliharaan 258,791,713 209,337,187Pendidikan dan pelatihan 260,870,681 217,825,259Asuransi 94,956,246 147,814,280Lain-lain 749,479,236 625,250,416

Jumlah 17,373,318,817 13,864,682,253

Beban umum dan administrasi termasuk beban sewa yang dibayarkan kepada pihak berelasi sebesar Rp 692.369 ribu dan Rp 640.339 ribu masing-masing pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011. Beban asuransi yang dibayarkan kepada pihak berelasi untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 masing-masing sebesar nihil (Catatan 10 dan 30).

28. PAJAK PENGHASILAN

Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:

2012 2011(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp Rp

Pajak kini 4,687,520,250 6,500,442,298Pajak tangguhan 716,832,459 (940,981,656)

Jumlah 5,404,352,709 5,559,460,642

Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Page 44: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 42 -

2012 2011(Enam. bulan) (Enam. bulan)

Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif 18,817,241,832 21,338,382,568

Perbedaan temporer:Bonus (1,180,626,356) (959,583,649)Beban penurunan nilai jaminan

yang dikuasakan kembali (3,976,636,683) 4,085,529,171Beban imbalan pasca kerja 1,017,145,947 637,981,102Biaya emisi penerbitan surat berharga 1,272,787,256 -Pemulihan piutang ragu-ragu - -

Jumlah (2,867,329,836) 3,763,926,624

Beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskalPenyusutan aset tetap 332,552,638 389,495,567Sumbangan dan beban

hubungan masyarakat 1,155,410 1,425,000Pendapatan bunga yang sudah

dikenakan pajak final (534,682,386) (477,880,427)Lainnya 3,001,143,073 986,419,868

Jumlah 2,800,168,735 899,460,008

Laba kena pajak Perusahaan 18,750,080,731 26,001,769,200

Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut: 2012 2011

(Enam bulan) (Enam bulan)Rp Rp

Beban pajak kini25 % x Rp 18.750.080 ribu tahun 2012 4,687,520,250 -25 % x Rp 21.338.383 ribu tahun 2011 - 6,500,442,298

Jumlah 4,687,520,250 6,500,442,298Dikurangi pajak dibayar di muka

Pasal 25 (3,736,563,300) (4,159,022,661) Utang pajak kini 950,956,950 2,341,419,637

Laba kena pajak dan pajak penghasilan Perusahaan tahun 2011 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Pajak Tangguhan

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:

Page 45: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 43 -

Dikreditkan(dibebankan)ke laporan

1 Januari laba rugi 30 Juni2012 komprehensif 2012Rp Rp Rp

Penyisihan dan penghapusanpiutang ragu-ragu - - -

Bonus 944,526,876 (295,156,589) 649,370,287Liabilitas imbalan pasca kerja 1,277,528,647 254,286,487 1,531,815,134Penyisihan penurunan nilai

jaminan yang dikuasakankembali 3,314,207,447 (994,159,171) 2,320,048,276

Biaya emisi atas suratberharga yang diterbitkan (841,445,600) 318,196,814 (523,248,786)

Jumlah Aset Pajak Tangguhan 4,694,817,370 (716,832,459) 3,977,984,911

Dikreditkan(dibebankan)ke laporan

1 Januari laba rugi 30 Juni2011 komprehensif 2011Rp Rp Rp

Penyisihan dan penghapusanpiutang ragu-ragu - - -

Bonus 1,087,778,650 (239,895,912) 847,882,738Liabilitas imbalan pasca kerja 861,027,988 159,495,277 1,020,523,265Penyisihan penurunan nilai

jaminan yang dikuasakankembali 1,051,416,797 1,021,382,291 2,072,799,088

Jumlah Aset Pajak Tangguhan 3,000,223,435 940,981,656 3,941,205,091

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efekif yang berlaku adalah sebagai berikut:

Page 46: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 44 -

2012 2011(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif 18,817,241,832 26,001,769,200

Tarif pajak yang berlaku 4,704,310,525 6,500,442,298

Pengaruh pajak atas manfaatyang tidak dapat diperhitungkanmenurut fiskal 700,042,184 (940,981,656)

Beban pajak 5,404,352,709 5,559,460,642

29. LABA PER SAHAM

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

2012 2011(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp Rp

Laba bersih

Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian:Laba bersih 13,412,889,123 15,778,921,926

Jumlah saham (dalam angka penuh) Lembar Lembar

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar 1,002,000,352 1,002,000,352

Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011, karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa pada tanggal laporan posisi keuangan .

30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Sifat Pihak Berelasi Pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan.

Perusahaan-perusahaan yang berelasi adalah PT Bank Pan Indonesia Tbk., PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk., dan PT IBJ Verena Finance. Transaksi-transaksi Dengan Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:

Penempatan dana kepada Bank Pan Indonesia (Panin) dalam bentuk giro dan deposito berjangka

serta penerimaan bunga (Catatan 5).

Page 47: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 45 -

Memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan yang dibebani bunga sebesar 10,85% - 17,52% per tahun dengan jangka waktu 1 - 8 tahun (Catatan 9 dan 25). Selain itu, Perusahaan juga memberikan fasilitas pinjaman pembiayaan kepada karyawan untuk komputer dan alat lainnya (Catatan 6).

Memperoleh fasilitas kredit dari Panin dan pembayaran bunga (Catatan 13 dan 26). Perusahaan

juga mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan Panin dimana Perusahaan setuju membuka rekening amanat (escrow account) pada Panin (Catatan 12 dan 34a).

Sewa gedung dari Bank Pan Indonesia dengan jangka waktu 3 bulan masing-masing sebesar

Rp 284.332 ribu dan Rp 285.885 ribu untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011. (Catatan 10 dan 27).

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk untuk

melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan (Catatan 15).

Persentase kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, piutang lain-lain, biaya dibayar di muka dan aset lain-lain bersih dari pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011% %

Kas dan setara kas 0.134 0.118Piutang pembiayaan konsumen 0.000 0.010Piutang lain-lain 0.155 0.082Biaya dibayar di muka 0.014 0.013Aset lain-lain-bersih 0.111 0.129

Jumlah 0.415 0.352

Persentase utang bank, biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

% %

Utang bank 4.431 0.406Biaya masih harus dibayar 0.023 0.003Utang lain-lain 0.002 0.001

Jumlah 4.456 0.410

Persentase pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan pendapatan lain-lain, dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:

2012 2011(Enam bulan) (Enam bulan)

% %

Pendapatan pembiayaan konsumen 0.008 0.015Pendapatan bunga 0.036 0.003Pendapatan lain-lain 0.007 0.012

Jumlah 0.050 0.030

Persentase beban bunga dan pembiayaan lainnya, serta beban umum dan administrasi dari pihak berelasi terhadap jumlah beban adalah sebagai berikut:

Page 48: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 46 -

2012 2011(Enam bulan) (Enam bulan)

% %

Bunga dan pembiayaan lainnya 1.720 0.738Beban umum dan administrasi 0.517 0.683

Jumlah 2.238 1.421

31. INFORMASI SEGMEN Perusahaan bergerak dalam bidang usaha pembiayaan dengan aktivitas utama pembiayaan konsumen. Organisasi Perusahaan tidak dikelompokkan per masing-masing segmen usaha, sehingga informasi segmen yang tersedia pada pendapatan, beban dan aset berhubungan langsung dengan aktivitas utama. Perusahaan tidak mempunyai dasar memadai untuk mengalokasikan pendapatan, beban dan aset lainnya ke masing-masing segmen. Informasi segmen geografis Perusahaan adalah sebagai berikut:

Page 49: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 47 -

LuarJabotabek Jabotabek Jumlah

Rp Rp Rp

PENDAPATANPendapatan segmen

Pendapatan pembiayaan konsumen 51,527,062,599 54,534,193,807 106,061,256,406Investasi neto sewa pembiayaan 4,592,869,618 4,611,817,915 9,204,687,533Pendapatan administrasi 5,583,180,367 4,875,064,004 10,458,244,371

Jumlah pendapatan segmen 61,703,112,584 64,021,075,726 125,724,188,310

Beban segmenBeban bunga dan pembiayaan lainnya 34,929,273,766 39,785,853,447 74,715,127,213Rugi penjualan jaminan yang dikuasakan kembali 2,331,259,629 5,919,623,936 8,250,883,565Beban cadangan kerugian penurunan nilai 1,567,456,658 6,659,726,182 8,227,182,840

Jumlah beban segmen 38,827,990,053 52,365,203,565 91,193,193,618

Hasil segmen 22,875,122,531 11,655,872,161 34,530,994,692Pendapatan tidak dapat dialokasikan 26,898,017,336Beban tidak dapat dialokasikan 42,611,770,197Laba sebelum pajak 18,817,241,832Beban pajak (5,404,352,709)

Laba bersih 13,412,889,123

ASETAset segmen 696,575,636,566 777,091,714,528 1,473,667,351,094Aset tidak dapat dialokasikan 144,310,146,820

Jumlah aset 1,617,977,497,914

LIABILITASLiabilitas segmen 253,920,418,467 306,836,254,011 560,756,672,478Liabilitas tidak dapat dialokasikan 858,300,302,453

Jumlah liabilitas 1,419,056,974,931

30 Juni 2012

Page 50: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 48 -

LuarJabotabek Jabotabek Jumlah

Rp Rp Rp

PENDAPATANPendapatan segmen

Pendapatan pembiayaan konsumen 37,281,859,582 49,205,449,155 86,487,308,737Investasi neto sewa pembiayaan - - -Pemulihan kembali penyisihan kerugian penurunan nilai (191,929,544) 1,718,290,956 1,526,361,412Pendapatan administrasi 3,806,692,896 3,517,624,200 7,324,317,096

Jumlah pendapatan segmen 40,896,622,934 54,441,364,311 95,337,987,245

Beban segmenBeban bunga dan pembiayaan lainnya 22,447,655,903 34,173,851,117 56,621,507,020Rugi penjualan jaminan yang dikuasakan kembali 656,147,580 3,429,381,591 4,085,529,171

Jumlah beban segmen 23,103,803,483 37,603,232,708 60,707,036,191

Hasil segmen 17,792,819,451 16,838,131,603 34,630,951,054Pendapatan tidak dapat dialokasikan 21,283,132,013Beban tidak dapat dialokasikan (34,575,700,499) Laba sebelum pajak 21,338,382,568Beban pajak (5,559,460,642.00)

Laba bersih 15,778,921,926

ASETAset segmen 619,850,636,384 662,860,357,203 1,282,710,993,587Aset tidak dapat dialokasikan 238,317,733,542

Jumlah aset 1,521,028,727,129

LIABILITASLiabilitas segmen 339,923,560,316 271,698,826,762 611,622,387,078Liabilitas tidak dapat dialokasikan 723,898,706,191

Jumlah liabilitas 1,335,521,093,269

30 Juni 2011

31 Desember 2011

32. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Page 51: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 49 -

Sampai dengan > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.dLainnya 1 bulan/ 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ > 5 tahun/ Jumlah/

Rp Rp Rp Rp Rp Rp RpAset Tanpa suku bunga:

Kas dan setara kas - 2,602,355,964 - - - - 2,602,355,964 Penyertaan pada

perusahaan asosiasi - - - - - 20,046,273,288 20,046,273,288 Piutang lain-lain kepada

pihak ketiga - - 41,462,086 - - - 41,462,086 Biaya dibayar dimuka - 2,156,869 246,213,363 599,758,448 4,318,882,169 - 5,167,010,849 Aset pajak tangguhan 3,977,984,911 - - - - - 3,977,984,911 Aset tetap - bersih 30,399,250,401 - - - - - 30,399,250,401 Aset lain-lain - bersih - 92,242,000 1,011,734,950 19,526,472,123 21,530,921,103 - 42,161,370,176

Suku bunga variabelKas dan setara kas - 41,884,400,981 - - - - 41,884,400,981 Kas yang Dibatasi

Penggunaannya - 1,952,171,746 - - - - 1,952,171,746

Suku bunga tetapKas dan setara kas - - - - - - - Piutang pembiayaan

konsumen - 81,404,246,009 115,485,635,491 457,691,149,511 646,022,688,849 - 1,300,603,719,860 Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan nilai (22,230,771,215) - - - - - (22,230,771,215)

Investasi neto sewapembiayaan - 8,916,316,169 15,681,478,614 66,576,668,828 98,389,948,777 - 189,564,412,388 Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan nilai (702,730,748) - - - - - (702,730,748)

Piutang lain-lain kepada pihak berelasi - 2,477,765 5,843,285 217,873,188 2,284,392,989 - 2,510,587,227

Jumlah 11,443,733,349 136,856,367,503 132,472,367,789 544,611,922,098 772,546,833,887 20,046,273,288 1,617,977,497,914

LiabilitasTanpa suku bunga:

Utang usaha - 13,638,738,317 - - - - 13,638,738,317 Utang lain-lain - - 13,598,148,424 4,398,430,232 13,741,414,814 - 31,737,993,470 Biaya masih harus dibayar - 2,936,074,667 4,116,865,252 3,997,481,150 - - 11,050,421,069 Utang pajak - 830,849,662 950,956,950 - - 1,781,806,612 Kewajiban imbalan

pasca kerja - - - - - 5,599,937,105 5,599,937,105

Suku bunga variabel:Utang bank - 3,745,447,659 7,490,895,318 24,823,028,727 8,670,464,449 - 44,729,836,153

Suku bunga tetap:Utang bank - 27,848,994,174 55,455,673,903 233,000,522,780 361,293,671,191 - 677,598,862,048 Utang jangka panjang - - - - - - - Surat berharga yang

diterbitkan - bersih - - 135,000,000,000 497,919,380,157 - 632,919,380,157 Jumlah - 49,000,104,479 80,661,582,897 402,170,419,839 881,624,930,611 5,599,937,105 1,419,056,974,931

Selisih 11,443,733,349 87,856,263,024 51,810,784,892 142,441,502,259 (109,078,096,724) 14,446,336,183 198,920,522,983

30 Juni 2012

Page 52: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 50 -

Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Sampai dengan > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.dLainnya 1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun > 5 tahun Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp RpAset

Tanpa suku bunga:Kas dan setara kas - 2,292,816,800 - - - - 2,292,816,800 Penyertaan pada

perusahaan asosiasi - - - - - 20,046,273,288 20,046,273,288 Piutang lain-lain kepada

pihak ketiga - - 34,153,578 - - - 34,153,578 Biaya dibayar dimuka - - 197,346,092 3,620,850,304 - - 3,818,196,396 Aset pajak tangguhan 4,694,817,370 - - - - - 4,694,817,370 Aset tetap - bersih 26,496,887,760 - - - - - 26,496,887,760 Aset lain-lain - bersih - 19,223,000 24,246,038,564 13,456,480,548 37,721,742,112

Suku bunga variabelKas dan setara kas - 33,048,507,363 - - - - 33,048,507,363 Kas yang Dibatasi

Penggunaannya - 3,657,518,640 - - - - 3,657,518,640

Suku bunga tetapKas dan setara kas - 125,000,000,000 - - - - 125,000,000,000 Piutang pembiayaan

konsumen - 78,071,322,069 112,837,385,406 447,799,233,196 603,618,264,242 - 1,242,326,204,913 Dikurangi: cadangan

kerugian penurunan nilai (25,839,951,369) - - - - - (25,839,951,369)

Investasi neto sewa pembiayaan - 1,306,549,068 3,506,532,890 16,976,418,035 24,691,127,530 - 46,480,627,523

Piutang lain-lain kepada pihak berelasi - 18,996,773 29,258,575 281,894,318 920,783,089 - 1,250,932,755

Jumlah 5,351,753,761 243,414,933,713 116,604,676,541 492,924,434,417 642,686,655,409 20,046,273,288 1,521,028,727,129

Liabilitas

Tanpa suku bunga:Utang usaha - 23,079,957,474 - - - - 23,079,957,474 Utang lain-lain - 179,977,206 12,162,169,066 3,772,493,735 8,855,843,754 - 24,970,483,761 Biaya masih harus

dibayar - 8,767,661,795 3,778,107,507 - - - 12,545,769,302 Utang pajak - 1,856,295,170 - - - - 1,856,295,170 Liabilitas imbalan

pasca kerja 5,110,114,892 - - - - - 5,110,114,892

Suku bunga variabel:Utang bank - - - 6,944,887,107 82,577,079,443 - 89,521,966,550

Suku bunga tetap:Utang bank - 21,012,197,078 41,653,164,327 172,094,973,820 247,041,953,297 - 481,802,288,522 Surat berharga yang

diterbitkan - - 64,951,971,285 - 631,682,246,313 - 696,634,217,598

Jumlah 5,110,114,892 54,896,088,723 122,545,412,185 182,812,354,662 970,157,122,807 - 1,335,521,093,269

Selisih 241,638,869 188,518,844,990 (5,940,735,644) 310,112,079,755 (327,470,467,398) 20,046,273,288 185,507,633,860

31 Desember 2011

Page 53: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 51 -

33. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011:

Pinjaman yang Biaya perolehan diberikan dan diamortisasi

piutang lainnya Nilai tercatat Nilai wajarRp Rp Rp Rp

Aset KeuanganKas dan setara kas 44,486,756,945 - 44,486,756,945 44,486,756,945 Kas yang dibatasi penggunaannya 1,952,171,746 - 1,952,171,746 1,952,171,746 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 1,278,372,948,645 - 1,278,372,948,645 1,309,986,925,076 Investasi neto sewa pembiayaan 189,564,412,388 - 189,564,412,388 189,832,444,088 Piutang lain-lain 2,552,049,313 - 2,552,049,313 2,552,049,313

Jumlah 1,516,928,339,037 - 1,516,928,339,037 1,548,810,347,168

Liabilitas KeuanganUtang usaha - 13,638,738,317 13,638,738,317 13,638,738,317 Utang bank - 722,328,698,201 722,328,698,201 724,952,459,272 Utang lain-lain - 17,996,578,656 17,996,578,656 17,996,578,656 Biaya yang masih harus dibayar - 6,170,317,006 6,170,317,006 6,170,317,006 Surat berharga yang diterbitkan -

bersih - 632,919,380,157 632,919,380,157 634,999,999,991 Jumlah - 1,393,053,712,337 1,393,053,712,337 1,397,758,093,242

30 Juni 2012

Pinjaman yang Biaya perolehan diberikan dan diamortisasi

piutang lainnya Nilai tercatat Nilai wajarRp Rp Rp Rp

Aset KeuanganKas dan setara kas 160,341,324,163 - 160,341,324,163 160,341,324,163 Kas yang dibatasi penggunaannya 3,657,518,640 - 3,657,518,640 3,657,518,640 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 1,216,486,253,544 - 1,216,486,253,544 1,218,193,095,384 Investasi neto sewa pembiayaan 46,480,627,523 - 46,480,627,523 46,144,176,772 Piutang lain-lain 1,285,086,333 - 1,285,086,333 1,285,086,333

Jumlah 1,428,250,810,203 - 1,428,250,810,203 1,429,621,201,292

Liabilitas KeuanganUtang usaha - 23,079,957,474 23,079,957,474 23,079,957,474 Utang bank - 571,324,255,072 571,324,255,072 569,232,314,066 Utang lain-lain - 14,724,083,245 14,724,083,245 14,724,083,245 Biaya yang masih harus dibayar - 4,860,441,619 4,860,441,619 4,860,441,619 Surat berharga yang diterbitkan -

bersih - 696,634,217,598 696,634,217,598 693,715,396,598

Jumlah - 1,310,622,955,008 1,310,622,955,008 1,305,612,193,002

31 Desember 2011

34. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN

a. Pada tanggal 28 Oktober 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan

dengan Bank Pan Indonesia (Panin) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 25 miliar. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Panin. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Jumlah maksimum fasilitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan perjanjian dimana jumlah maksimum fasilitas menjadi Rp 1 triliun, jangka waktu perjanjian kredit sampai dengan 28 Oktober 2020. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo fasilitas adalah masing-masing sebesar Rp 421.830.493 ribu dan Rp 180.414.037 ribu.

Page 54: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 52 -

Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada Panin dengan saldo sebesar Rp 1.803.428 ribu dan Rp 1.961.766 ribu masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, serta disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 12). Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh Panin.

b. Pada tanggal 10 Desember 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100 miliar yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan.

Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI, dengan saldo sejumlah Rp 10.258 ribu dan Rp 1.373.726 ribu pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 12). Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh BNI.

c. Pada tanggal 21 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 50 miliar yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan Perusahaan dengan pelanggan. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, Perusahaan diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse.

Pada tanggal 28 Oktober 2010, Perusahaan melakukan perpanjangan perjanjian kerjasama dengan Bank BRI dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak berakhirnya perjanjian awal dan penambahan plafond menjadi sebesar Rp 145 miliar yang terdiri dari Rp 45 miliar sisa fasilitas channeling lama dan Rp 100 miliar fasilitas channeling baru. Fasilitas channeling sebesar Rp 45 miliar akan jatuh tempo pada tanggal 21 Agustus 2012, sementara fasilitas channeling sebesar Rp 100 miliar akan jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 2012. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, Perusahaan setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BRI, dengan saldo sejumlah Rp 80.053 ribu dan Rp 148.804 ribu pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, dan disajikan sebagai Kas yang Dibatasi Penggunaannya sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 12).

Saldo fasilitas yang telah disalurkan sebesar Rp 45.422.468 ribu dan Rp 75.637.533 ribu masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Kemudian perjanjian tersebut diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 2012. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh BRI.

Page 55: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 53 -

d. Pada tanggal 4 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp 50 miliar. Jangka waktu pinjaman adalah selama 24 bulan sejak ditandatanganinya perjanjian kredit. Suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 12,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen sebesar 111% dan 125%, masing-masing untuk objek pembiayaan dalam kondisi baru dan untuk objek pembiayaan dalam kondisi bekas, dari saldo fasilitas pinjaman. Hingga 30 Juni 2012, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman ini.

e. Pada tanggal 29 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan murabahah dari Bank Panin Syariah sebesar Rp 50 miliar. Nisbah yang dikenakan adalah sebesar 11,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai dari konsumen dan akan berlaku selama 39 bulan sejak ditandatanganinya perjanjian kredit termasuk didalamnya masa kelonggaran tarik selama 3 bulan.

Hingga 30 Juni 2012, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman ini.

f. Pada tanggal 30 Nopember 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli piutang dengan

Bank Victoria International (Victoria) dengan jumlah maksimum harga jual beli piutang senilai Rp 100 miliar. Jangka waktu penyediaan plafond jual beli piutang adalah 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Jangka waktu jual beli piutang sesuai dengan jangka waktu perjanjan masing-masing debitur atau maksimal sisa jangka waktu kredit adalah 3 tahun. Pada berbagai tanggal di periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, Perusahaan menjual sebagian piutang pembiayaan konsumen sebesar nilai pokok piutang kepada Victoria masing – masing sejumlah Rp 16.695.263 ribu dan Rp 34.756.765 ribu.

g. Pada tanggal 8 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kerjasama penyaluran pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dari Bank DKI dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 100 miliar yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan konsumen dengan Perusahaan. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini adalah 42 (empat puluh dua) bulan sejak penandatanganan perjanjian ini. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh Bank DKI. Saldo fasilitas yang telah disalurkan masing-masing sebesar Rp 7.836.130 ribu dan Rp 19.559.273 ribu pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011.

h. Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan bermotor, mesin dan alat berat yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan, kerusakan dan kebakaran.

35. MANAJEMEN RISIKO

Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut : Risiko modal Risiko pasar Risiko kredit Risiko likuiditas Risiko operasional Kerangka Manajemen Risiko Kebijakan manajemen risiko Perusahaan adalah kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Bank Panin sebagai induk perusahaan (parent company) yang bergerak dalam bidang jasa perbankan.

Page 56: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 54 -

Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut Perusahaan menyadari bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektivitas manajemen risiko.

Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya Manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value. Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko adalah: Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional

Perusahaan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko modal, risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional.

Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh risiko yang melekat pada aktivitas bisnis dalam batas-batas toleransi risiko Perusahaan yang telah ditetapkan.

Untuk mengoptimalkan penggunaan modal Perusahaan. Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan

Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain. Untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang. Dalam penerapan manajemen risiko, Perusahaan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Perusahaan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut : Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup : Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala; Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan

Komisaris atau Direksi; Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam

pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala; Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam

melaksanakan fungsi pengawasannya; Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Manajemen

Risiko.

Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan

Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Standar Operasional Prosedur dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit. Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan Sistem Informasi Manajemen Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan sistem informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perusahaan mampu menyediakan data/informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak Manajemen.

Page 57: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 55 -

Pilar 4: Pengendalian Internal Perusahaan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup: Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam

Perusahaan;

Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut;

Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).

Risiko modal

Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman, dalam hal ini utang bank dan surat berharga yang diterbitkan (Catatan 13 dan 18) dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor, tambahan modal disetor dan saldo laba (Catatan 20). Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan penelaahan atas struktur pemodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

Gearing ratio yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Rp Rp

Pinjaman 1,355,248,078,358 1,267,958,472,670Ekuitas 198,920,522,983 185,507,633,858Penyertaan 20,046,273,288 20,046,273,288

Gearing ratio 757.65% 766.32%

Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perusahaan. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga. Untuk mengatasi perubahan suku bunga dan mata uang serta menutup suku bunga yang dikenakan kepada konsumen, Perusahaan dalam perjanjian kerjasama dengan pihak Bank memperoleh tingkat suku bunga (cost of fund) yang menggunakan suku bunga tetap (fixed rate), dengan jangka waktu yang sama untuk pembiayaan yang diberikan dan pinjaman dari bank, dan dengan menggunakan pinjaman dalam mata uang Rupiah. Hal ini untuk mencegah risiko yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal. Perusahaan tidak mempunyai kegiatan usaha pembiayaan konsumen dalam bentuk maupun menggunakan mata uang asing.

Page 58: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 56 -

Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga:

Sampai dengan Sampai dengan 1 bulan >1-12 bulan >1-5 tahun 1 bulan >1-12 bulan >1-5 tahun Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuanganKas dan setara kas 41,884,400,981 - - - - - 41,884,400,981 Piutang pembiayaan

konsumen - - - 81,404,246,009 573,176,785,002 646,022,688,849 1,300,603,719,860 Investasi neto sewa

pembiayaan - - - 8,916,316,169 82,258,147,442 98,389,948,777 189,564,412,388 Piutang lain-lain kepada

pihak berelasi - - - 2,477,765 223,716,473 2,284,392,989 2,510,587,227 Kas yang dibatasi

penggunaannya 3,657,518,640 - - - - - 3,657,518,640

Jumlah 45,541,919,621 - - 90,323,039,943 655,658,648,917 746,697,030,615 1,538,220,639,096

Liabilitas keuanganUtang bank 3,745,447,659 32,313,924,045 8,670,464,449 27,848,994,174 288,456,196,683 361,293,671,191 722,328,698,201 Surat berharga yang

diterbitkan - bersih - - - - 135,000,000,000 497,919,380,157 632,919,380,157

Jumlah 3,745,447,659 32,313,924,045 8,670,464,449 27,848,994,174 423,456,196,683 859,213,051,348 1,355,248,078,358

Jumlah 41,796,471,962 (32,313,924,045) (8,670,464,449) 62,474,045,769 232,202,452,234 (112,516,020,733) 182,972,560,738

30 Juni 2012Suku bunga variabel Suku bunga tetap

Sampai dengan Sampai dengan 1 bulan >1-12 bulan >1-5 tahun 1 bulan >1-12 bulan >1-5 tahun Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuanganKas dan setara kas 33,048,507,363 - - 125,000,000,000 - - 158,048,507,363 Piutang pembiayaan

konsumen - - - 78,071,322,069 560,636,618,602 603,618,264,242 1,242,326,204,913 Investasi neto sewa

pembiayaan - - - 1,306,549,068 20,482,950,925 24,691,127,530 46,480,627,523 Piutang lain-lain kepada

pihak berelasi - - - 18,996,773 311,152,893 920,783,089 1,250,932,755 Kas yang dibatasi

penggunaannya 3,657,518,640 - - - - - 3,657,518,640

Jumlah 36,706,026,003 - - 204,396,867,910 581,430,722,420 629,230,174,861 1,451,763,791,194

Liabilitas keuanganUtang bank - 6,944,887,107 82,577,079,443 21,012,197,078 213,748,138,147 247,041,953,297 571,324,255,072 Surat berharga yang

diterbitkan - bersih - - - - 64,951,971,285 631,682,246,313 696,634,217,598

Jumlah - 6,944,887,107 82,577,079,443 21,012,197,078 278,700,109,432 878,724,199,610 1,267,958,472,670

Jumlah 36,706,026,003 (6,944,887,107) (82,577,079,443) 183,384,670,832 302,730,612,988 (249,494,024,749) 183,805,318,524

31 Desember 2011Suku bunga variabel Suku bunga tetap

Perusahaan terpapar risiko suku bunga yang tidak signifikan karena piutang pembiayaan konsumen, utang jangka panjang dan sebagian besar utang bank memiliki suku bunga tetap. Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam Catatan 6, 7, 13, dan 18. Analisis sensitivitas Untuk utang bank suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah utang bank terutang pada tanggal laporan posisi keuangan adalah yang terutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 100 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk tahun-tahun yang berakhir 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 447.298 ribu dan Rp 949.386 ribu. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel. Untuk modal kerja, utang dan pinjaman investasi, Perusahaan berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.

Page 59: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 57 -

Risiko Kredit Risiko kredit merupakan risiko utama karena Perusahaan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, oleh karenanya Perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian. Prinsip “Benar dari Awal” yang diterapkan oleh Perusahaan merupakan pencerminan dari sikap kehati-hatian ini. Perusahaan menerapkan proses pemberian kredit yang ketat, antara lain survei calon konsumen, verifikasi data konsumen, dan persyaratan uang muka sesuai risiko konsumen. Prinsip 5C sudah merupakan standar dalam setiap analisa kelayakan konsumen. Juga pemilihan dan analisa Dealer/Showroom merupakan kesatuan dari analisa persetujuan proses pemberian kredit. Analisa calon Konsumen dan pemantauan Konsumen secara menyeluruh, Perusahaan menggunakan jasa survei eksternal untuk validasi informasi calon konsumen dan survei yang telah dilakukan oleh marketing (CMO) tanpa mengurangi kecepatan dalam mengambil keputusan persetujuan pembiayaan. Perusahaan pun melakukan pemantauan karakteristik pembayaran angsuran dari konsumen, status jaminan dan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi sumber penghasilan konsumen sehingga konsumen yang akan bermasalah dapat diantisipasi lebih awal.

Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit. I. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit

Eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.

II. Analisis konsentrasi risiko kredit

Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah konsumen bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi liabilitas kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.

Perusahaan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya mayoritas adalah Individu dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu. Walaupun mayoritas pembiayaan yang diberikan adalah untuk individu, namun proses pemberian kredit yang dijalankan sangat ketat, mulai dari survei calon konsumen, verifikasi data konsumen serta pemberian uang muka sesuai risiko konsumen, sehingga risiko yang mungkin timbul dapat dikendalikan dengan baik.

Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen dan investasi neto sewa pembiayaan yang dimiliki Perusahaan:

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Piutang pembiayaan konsumenKorporasi 47,396,033,661 54,042,201,533 Individu 1,502,482,670,127 1,423,851,815,850

Subjumlah 1,549,878,703,788 1,477,894,017,383

Investasi neto sewa pembiayaanKorporasi 169,384,387,211 15,961,093,126 Individu 59,526,262,244 40,748,536,055

Subjumlah 228,910,649,455 56,709,629,181

Jumlah 1,778,789,353,243 1,534,603,646,564

Page 60: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 58 -

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan konsumen, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga membina kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank pemerintah maupun bank asing dalam bentuk fasilitas penerusan pinjaman untuk pembiayaan (channeling) maupun demand loan dan term loan. Dalam hal ini Perusahaan mengharuskan limit fasilitas pinjaman yang didapatkan minimal 110% dari total kebutuhan dana untuk aktivitas pembiayaan. Saldo kas setiap hari cukup untuk minimal menutupi kebutuhan dana pembiayaan satu hari. Perusahaan juga mempunyai fasilitas Pinjaman Rekening Koran yang dapat ditarik setiap waktu dengan limit minimal menutup kebutuhan dana 5 hari kerja.

Tabel berikut menyajikan sisa umur kontraktual liabilitas keuangan Perusahaan yang menggambarkan eksposur Perusahaan terhadap risiko likuiditas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011:

Sampai dengan 1 bulan 1-3 bulan >3-12 bulan >1-5 tahun Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Utang usaha 13,638,738,317 - - - 13,638,738,317 Utang bank 31,594,441,833 62,946,569,221 257,823,551,507 369,964,135,640 722,328,698,201 Utang lain-lain - 13,598,148,424 4,398,430,232 - 17,996,578,656 Biaya yang masih harus dibayar 4,770,317,007 1,399,999,999 - - 6,170,317,006 Surat berharga yang

diterbitkan - bersih - - 135,000,000,000 497,919,380,157 632,919,380,157

Jumlah 50,003,497,157 77,944,717,644 397,221,981,739 867,883,515,797 1,393,053,712,337

30 Juni 2012

Sampai dengan 1 bulan 1-3 bulan >3-12 bulan >1-5 tahun Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Utang usaha 23,079,957,474 - - - 23,079,957,474 Utang bank 21,012,197,078 41,653,164,327 179,039,860,927 329,619,032,740 571,324,255,072 Utang lain-lain 966,462,042 9,985,127,468 3,772,493,735 - 14,724,083,245 Biaya yang masih harus dibayar 1,929,052,730 2,931,388,889 - - 4,860,441,619 Surat berharga yang

diterbitkan - bersih - 64,951,971,285 - 631,682,246,313 696,634,217,598

Jumlah 46,987,669,324 119,521,651,969 182,812,354,662 961,301,279,053 1,310,622,955,008

31 Desember 2011

Page 61: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 59 -

Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

Tidak memilikitanggal jatuh

tempo Sampai dengan kontraktual 1 bulan 1-3 bulan >3-12 bulan >1-5 tahun Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuanganKas dan setara kas 44,486,756,945 - - - - 44,486,756,945 Piutang pembiayaan

konsumen 81,404,246,009 115,485,635,491 457,691,149,511 646,022,688,849 1,300,603,719,860 Investasi neto sewa pembiayaan 8,916,316,169 15,681,478,614 66,576,668,828 98,389,948,777 189,564,412,388 Piutang lain-lain - 2,477,765 47,305,371 217,873,188 2,284,392,989 2,552,049,313 Kas yang dibatasi penggunaannya 1,952,171,746 - - - - 1,952,171,746

Jumlah 46,438,928,691 90,323,039,943 131,214,419,476 524,485,691,527 746,697,030,615 1,539,159,110,252

Kewajiban keuanganUtang usaha - 13,638,738,317 - - - 13,638,738,317 Utang bank - 31,594,441,833 62,946,569,221 257,823,551,507 369,964,135,640 722,328,698,201 Utang lain-lain - - 13,598,148,424 4,398,430,232 - 17,996,578,656 Biaya yang masih harus dibayar - 4,770,317,007 1,399,999,999 - - 6,170,317,006 Surat berharga yang

diterbitkan - bersih - - 135,000,000,000 497,919,380,157 632,919,380,157

Jumlah - 50,003,497,157 77,944,717,644 397,221,981,739 867,883,515,797 1,393,053,712,337

Perbedaan jatuh tempo 46,438,928,691 40,319,542,786 53,269,701,832 127,263,709,788 (121,186,485,182) 146,105,397,915

30 Juni 2012

Tidak memilikitanggal jatuh

tempo Sampai dengan kontraktual 1 bulan 1-3 bulan >3-12 bulan >1-5 tahun Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuanganKas dan setara kas 35,341,324,163 125,000,000,000 - - - 160,341,324,163 Piutang pembiayaan

konsumen - 78,071,322,069 112,837,385,406 447,799,233,196 603,618,264,242 1,242,326,204,913 Investasi neto sewa pembiayaan - 1,306,549,068 3,506,532,890 16,976,418,035 24,691,127,530 46,480,627,523 Piutang lain-lain - 18,996,773 63,412,153 281,894,318 920,783,089 1,285,086,333 Kas yang dibatasi penggunaannya 3,657,518,640 - - - - 3,657,518,640

Jumlah 38,998,842,803 204,396,867,910 116,407,330,449 465,057,545,549 629,230,174,861 1,454,090,761,572

Kewajiban keuanganUtang usaha - 23,079,957,474 - - - 23,079,957,474 Utang bank - 21,012,197,078 41,653,164,327 179,039,860,927 329,619,032,740 571,324,255,072 Utang lain-lain - 966,462,042 9,985,127,468 3,772,493,735 - 14,724,083,245 Biaya yang masih harus dibayar - 1,929,052,730 2,931,388,889 - - 4,860,441,619 Surat berharga yang

diterbitkan - bersih - - 64,951,971,285 - 631,682,246,313 696,634,217,598

Jumlah - 46,987,669,324 119,521,651,969 182,812,354,662 961,301,279,053 1,310,622,955,008

Perbedaan jatuh tempo 38,998,842,803 157,409,198,586 (3,114,321,520) 282,245,190,887 (332,071,104,192) 143,467,806,564

31 Desember 2011

Risiko Operasional

Risiko operasional bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal lain yang dapat berdampak pada operasional Perusahaan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, Perusahaan melakukan beberapa hal :

Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap risiko yang melekat pada setiap

tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.

Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksana dan kontrol. Sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku Perusahaan, sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang digariskan oleh SOP.

Page 62: PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/VRNA/VRNA_LKTT_Juni_2012.pdf · Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi,

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN), DAN 30 JUNI 2011 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)

- 60 -

Perusahaan menggunakan Sistem Teknologi Informasi dari perusahaan terkemuka Sigma agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perusahaan sudah menerapkan sistem on-line dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan/atau kebijakan Perusahaan.

Perusahaan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakan-kebijakan dan SOP secara rutin.

Perusahaan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan melalui VLC (Verena Learning Centre) agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian finansial yang diakibatkan oleh hal tersebut.

36. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN

Tidak terdapat transaksi ataupun peristiwa setelah tanggal 30 Juni 2012 yang dapat mempengaruhi laporan keuangan secara signifikan.