PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM...

74
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) SERTA TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)

Transcript of PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM...

Page 1: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN INTERIMUNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT)SERTA TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)

Page 2: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA TbkDAFTAR ISI

Daftar Isi 1

Surat Pernyataan Direksi TentangTanggung Jawab Atas Laporan Keuangan 2

Laporan KeuanganLaporan Posisi Keuangan

Laporan Laba Rugi Komprehensif 5

Laporan Perubahan Ekuitas 6

Laporan Arus Kas 7

Catatan Atas Laporan Keuangan

Halaman

3 - 4

8 - 73

- 1 -

Page 3: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK
Page 4: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)

Tidak Diaudit DiauditCatatan 30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

ASET

Kas dan bank 5

Pihak berelasi 35 66.558.739 15.598.676

Pihak ketiga 26.816.541 12.948.654

Jumlah 93.375.280 28.547.330

Investasi jangka pendek pihak ketiga 6 10.520.000 10.866.000

Piutang sewa pembiayaan 7

Pihak ketiga 2.203.507.025 2.766.222.604

Cadangan kerugian penurunan nilai (53.423.305) (52.951.816)

Piutang sewa pembiayaan - bersih 2.150.083.720 2.713.270.788

Piutang pembiayaan konsumen 8

Pihak ketiga 7.495.428.681 5.819.255.843

Cadangan kerugian penurunan nilai (153.406.620) (103.209.899)

Piutang pembiayaan konsumen - bersih 7.342.022.061 5.716.045.944

Tagihan anjak piutang 9

Pihak ketiga 1.139.769.427 1.203.090.487

Cadangan kerugian penurunan nilai (58.715.411) (63.525.400)

Tagihan anjak piutang - bersih 1.081.054.016 1.139.565.087

Piutang lain-lain 10

Pihak berelasi 35 20.854.892 13.631.044

Pihak ketiga 41.281.988 37.091.676

Jumlah 62.136.880 50.722.720

Biaya dibayar di muka 11,35 16.932.768 16.126.392

Aset pajak tangguhan 33 9.672.911 4.750.123

Properti investasi 12,35 10.437.000 10.437.000

Aset sewa operasi 13,35 13.693.407 14.447.302

Aset tetap 14 147.061.267 139.394.599

Aset lain-lain 15 45.760.124 46.674.041

JUMLAH ASET 10.982.749.434 9.890.847.326

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 3 -

Page 5: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN

30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)

(Lanjutan)

Tidak Diaudit DiauditCatatan 30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Utang bank 16

Pihak berelasi 35 817.832.209 1.421.029.144

Pihak ketiga 3.632.835.381 3.356.149.858

Jumlah 4.450.667.590 4.777.179.002

Utang usaha kepada pihak ketiga 17 61.007.225 88.531.344

Utang premi asuransi kepada pihak ketiga 59.796.046 42.039.556

Utang lain-lain kepada pihak ketiga 18 143.404.111 149.709.711

Biaya masih harus dibayar 19

Pihak berelasi 35 2.015.983 3.824.609

Pihak ketiga 42.677.443 36.118.588

Jumlah 44.693.426 39.943.197

Pendapatan ditangguhkan - bersih 20

Pihak berelasi 35 1.050.000 1.350.000

Pihak ketiga 5.627.889 2.400.101

Jumlah 6.677.889 3.750.101

Utang pajak 21,33 15.901.553 31.438.617

Surat berharga utang yang diterbitkan 22

Pihak berelasi 105.000.000 -

Pihak ketiga 1.895.000.000 700.000.000

Jumlah 2.000.000.000 700.000.000

Beban emisi surat berharga yang belum diamortisasi (6.416.159) (348.956)

Jumlah surat berharga utang yang diterbitkan - bersih 1.993.583.841 699.651.044

Liabilitas imbalan pasca kerja 23 31.719.154 29.073.935

JUMLAH LIABILITAS 6.807.450.835 5.861.316.507

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham

Modal dasar - 10.412.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor -

3.984.520.457 saham pada tanggal 30 Juni 2018

dan 31 Desember 2017 24 996.130.114 996.130.114

Tambahan modal disetor 24 351.948.790 351.948.790

Pendapatan komprehensif lain 36.624.275 37.617.336

Saldo labaDitentukan penggunaannya 25 1.550.000 1.400.000

Tidak ditentukan penggunaannya 2.789.045.420 2.642.434.579

JUMLAH EKUITAS 4.175.298.599 4.029.530.819

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 10.982.749.434 9.890.847.326

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 4 -

Page 6: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

Catatan 30 Juni 2018 30 Juni 2017

Rp'000 Rp'000

PENDAPATANSewa pembiayaan 26 189.304.379 119.693.470

Pembiayaan konsumen 27 526.315.994 334.324.915

Anjak piutang 48.949.839 79.115.433

Sewa operasi - properti investasi 12,35 300.000 300.000

Sewa operasi - kendaraan 13,35 3.498.563 4.227.748

Bunga 28,35 2.676.470 4.479.479

Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 3.206.190 -

Pendapatan lain-lain 29 148.378.399 112.565.588

JUMLAH PENDAPATAN 922.629.834 654.706.633

BEBANBunga dan pembiayaan lainnya 30,35 280.978.515 168.208.725

Umum dan administrasi 31,35 82.663.215 54.951.617

Tenaga kerja 32,35 130.575.409 96.662.025

Imbalan Pasca Kerja 23 3.265.117 2.329.237

Penyusutan aset sewa operasi 13 753.895 950.818

Kerugian penurunan nilai

Aset keuangan 7,8,9 227.375.434 189.691.417

Aset keuangan lainnya 10 466.225 231.058

Kerugian kurs mata uang asing - bersih - 547.806

Kerugian direalisasi investasi jangka pendek 6 - 147.000

Kerugian belum direalisasi investasi jangka pendek 6 346.000 330.410

Beban lain-lain 3.641.436 1.561.325

JUMLAH BEBAN 730.065.246 515.611.438

LABA SEBELUM PAJAK 192.564.588 139.095.195

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 33

Pajak kini (51.719.595) (33.960.476)

Pajak tangguhan 4.922.787 327.916

JUMLAH BEBAN PAJAK - BERSIH (46.796.808) (33.632.560)

LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 145.767.780 105.462.635

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINPos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke Laba Rugi - -

Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi - -

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PERIODE BERJALAN SETELAH PAJAK - -

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 145.767.780 105.462.635

LABA PER SAHAM 34

(dalam Rupiah penuh)

Dasar 36,58 26,47

Dilusian 36,58 26,47

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 5 -

Page 7: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA TbkLAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)SERTA TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)

Modal Tambahan Revaluasi aset tetap Keuntungan (kerugian) Ditentukan Tidak ditentukanCatatan saham modal disetor dan aset sewa operasi aktuarial penggunaannya penggunaannya Jumlah Ekuitas

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo per 1 Januari 2017 996.130.114 351.948.790 48.822.243 (2.590.706) 1.250.000 2.403.370.583 3.798.931.024Cadangan umum 25 - - - - 150.000 (150.000) -Laba bersih periode berjalan - - - - - 105.462.635 105.462.635Penghasilan komprehensif lain Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - (1.975.298) - - 2.633.729 658.431

Saldo per 30 Juni 2017 996.130.114 351.948.790 46.846.945 (2.590.706) 1.400.000 2.511.316.947 3.905.052.090

Saldo per 1 Januari 2017 996.130.114 351.948.790 48.822.243 (2.590.706) 1.250.000 2.403.370.583 3.798.931.024Cadangan umum 25 - - - - 150.000 (150.000) -Laba bersih tahun berjalan - - - - - 236.275.300 236.275.300Penghasilan komprehensif lain Pengukuran kembali program imbalan pasti - setelah pajak - - - (5.675.505) - - (5.675.505) Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - (2.938.696) - - 2.938.696 -Saldo per 31 Desember 2017 996.130.114 351.948.790 45.883.547 (8.266.211) 1.400.000 2.642.434.579 4.029.530.819

Saldo per 1 Januari 2018 996.130.114 351.948.790 45.883.547 (8.266.211) 1.400.000 2.642.434.579 4.029.530.819Cadangan umum 25 - - - - 150.000 (150.000) -Laba bersih periode berjalan - - - - - 145.767.780 145.767.780Penghasilan komprehensif lain Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - (993.061) - - 993.061 -

Saldo per 30 Juni 2018 996.130.114 351.948.790 44.890.486 (8.266.211) 1.550.000 2.789.045.420 4.175.298.599

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Penghasilan komprehensif lain Saldo Laba

- 6 -

Page 8: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

30 Juni 2018 30 Juni 2017

Rp'000 Rp'000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari:

Sewa pembiayaan 817.066.710 347.301.964

Pembiayaan konsumen 2.200.357.432 1.776.192.033

Anjak piutang 82.315.540 190.694.026

Sewa operasi 3.760.902 4.569.076

Penerimaan dari pendapatan administrasi, denda keterlambatan,

pelunasan dipercepat & aktivitas operasi lainnya 141.354.647 112.787.933

Penerimaan bunga 2.676.470 4.506.319

Penerimaan (pembayaran) kas sehubungan

dengan kerjasama penerusan pinjaman

dan pembiayaan bersama 1.921.224.730 303.948.513

Pembayaran kas untuk:

Sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen (5.448.315.404) (3.358.820.039)

Anjak piutang (3.397.867) (113.740.670)

Pembayaran aktivitas operasi lainnya (149.240.335) (101.229.094)

Pembayaran bunga (274.161.794) (153.707.082)

Pembayaran beban umum dan administrasi (193.852.108) (144.853.672)

Pembayaran pajak penghasilan (63.976.607) (32.322.054)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (964.187.684) (1.164.672.747)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap 1.280.704 2.252.225

Perolehan aset tetap (20.523.818) (17.883.605)

Perolehan aset tidak berwujud (1.091.767) (6.754.874)

Penerimaan dari investasi jangka pendek - 10.000.000

Penerimaan kembali uang jaminan 48.316 -

Pembayaran uang jaminan (101.026) (86.006)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (20.387.591) (12.472.260)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan utang bank 2.072.550.747 2.166.319.327

Pembayaran utang bank (2.323.169.805) (990.974.432)

Penerimaan surat berharga utang 2.000.000.000 -

Pembayaran surat berharga utang (700.000.000) -

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 1.049.380.942 1.175.344.895

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 64.805.667 (1.800.112)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 28.547.330 30.322.531

Efek dari perubahan kurs 22.283 (94.489)

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 93.375.280 28.427.930

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 7 -

Page 9: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 8 -

1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 15 Januari 1982, yang diubah dengan akta No. 363 tanggal 29 Juni 1982, keduanya dibuat oleh Ny. Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat KeputusanNo. C2-396.HT.01.01.Th.82 tanggal 2 Agustus 1982 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut No. 2771 dan 2772 tanggal 10 Agustus 1982, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1982, Tambahan No. 1189.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta No. 116 tanggal 26 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H.,Mkn., notaris di Jakarta, dalam rangka perubahan ketentuan anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.29/POJK.05/2014 tentang “Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan”, Peraturan OJKNo.32/POJK.04/2014 tentang “Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka” dan Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tentang “Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik”. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0939550.AH.01.02 Tahun 2015 tanggal 24 Juli 2015 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 6 Nopember 2015, tambahan No. 44018.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna dan sewa operasi.

Perubahan anggaran dasar terakhir dengan akta No. 75 tanggal 22 Mei 2017 yang dibuat dihadapan notaris Fathiah Helmi,SH., notaris di Jakarta yang pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan perubahan data perseroan telah disampaikan ke Kementerian Hukum & HAM RI dengan bukti penerimaan berturut-turut tanggal 16 Juni 2017 dengan nomor surat AHU-AH.01.03-0147098 dan tanggal 16 Juni 2017 No. AHU-AH.01.03-0147099.

Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.1402/KMK.013/1990 tanggal 3 November 1990. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan 45 kantor cabang dan 40 kantor pemasaran. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Slipi lantai 6, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480. Perusahaan tergabung dalam kelompok Panin Group dengan entitas induk akhir adalah PT Panin Investment. Rata-rata jumlah karyawan Perusahaan pada periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebanyak 2.935 karyawan dan 2.364 karyawan.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Mu’min Ali Gunawan Mu’min Ali Gunawan

Komisaris Roosniati Salihin Roosniati Salihin

Komisaris Independen Veronika Lindawati Veronika Lindawati

Lukman Abdullah Lukman Abdullah

Dewan Direksi

Direktur Utama Gita Puspa Kirana Darmawan Gita Puspa Kirana Darmawan

Direktur Independen Jahja Anwar Jahja Anwar

Direktur Engelbert Rorong JR Engelbert Rorong JR

Yimmy Weddianto Yimmy Weddianto

Komite Audit

Ketua Lukman Abdullah Lukman Abdullah

Wakil Ketua - Doddy Permadi Syarief

Anggota Sahat Maruli Purba Sahat Maruli Purba

Maria Natasha Cynthia Dewi -

Sekretaris Perusahaan Jahja Anwar Jahja Anwar

Audit Intern Irsan Saulus Irsan Saulus

Page 10: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 9 -

Ruang lingkup Direktur Utama mencakup bidang pemasaran selain pembiayaan mobil baru, sumber daya manusia dan general affair serta internal audit. Ruang lingkup Direktur Independen mencakup bidang operasional dan administrasi, penagihan, analisa kredit, standar prosedur operasional, akuntansi dan budgeting, pengembangan bisnis, teknologi informasi serta manajemen risiko. Sedangkan Ruang Lingkup Direktur lainnya mencakup bidang hukum, litigasi, kepatuhan, prinsip pengenalan Customer, sekretaris perusahaan, hubungan dengan investor dan bidang pemasaran khususnya untuk pembiayaan mobil baru. Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan POJK No. 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi Perusahaan Pembiayaan. Berdasarkan Risalah Rapat Komisaris No.001/KOM-CFI/I/2016 tanggal 15 Januari 2016 dan Surat Keputusan No. 004/SK-DIR/CFI/11/2016 tanggal 19 Februari 2016, Perusahaan menetapkan Perubahan Susunan Anggota Komite Audit.

Gaji dan kesejahteraan Dewan Komisaris Perusahaan masing-masing sebesar Rp 278.384 ribu dan Rp 194.089 ribu untuk periode 30 Juni 2018 dan 30 Juni 2017. Gaji dan kesejahteraan Dewan Direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 3.964.634 ribudan Rp 7.034.035 ribu untuk periode 30 Juni 2018 dan 30 Juni 2017.

b. Penawaran Umum Perusahaan

Penawaran Umum Saham

Pada tanggal 26 Juni 1989, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. SI-037/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 1.500 ribu saham Perusahaan kepada masyarakat.

Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Perusahaan adalah sebagaiberikut:

Nilai Harga

Jumlah nominal penawaran Nomor dan tanggal surat

Keterangan Saham per saham per saham efektif dari Bapepam

Rp Rp

Penawaran Umum Perdana 1.500.000 1.000 8.850 S1-037/SHM/MK.10/1989 26 Juni 1989

Penawaran Umum Terbatas I 29.600.034 1.000 1.000 S-2427/PM/1997 17 Oktober 1997

Penawaran Umum Terbatas II 217.211.696 500 500 S-2009/PM/1999 20 Oktober 1999

Penawaran Umum Terbatas III 336.119.485 500 500 S-1136/PM/2000 23 Mei 2000

Penawaran Umum Terbatas IV 1.561.085.388 250 350 S-3216/BL/2007 29 Juni 2007

Penawaran Umum Terbatas V 1.171.488.567 250 400 S-10363/BL/2011 23 September 2011

Pada tanggal 5 Agustus 1993 dan 24 Juli 1995, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus masing-masing sebanyak 2.466.564 saham dan 4.933.453 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum perdana. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Pada tanggal 9 Desember 1998, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 8.705.734 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Desember 1998.

Pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia masing-masing sebanyak 3.984.520.457 lembar.

Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-11740/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 November 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Seluruh obligasi tersebut telah dilunasi pada tanggal 8 November 2014.

Page 11: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 10 -

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI(PSAK)DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

a. Amandemen/Penyesuaian dan Interprestasi standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan, sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017.

PSAK 1 (amandemen): Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan

Perusahaan menerapkan amandemen ini untuk pertama kalinya pada tahun berjalan. Amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa suatu entitas tidak perlu menyediakan pengungkapan yang spesifik yang disyaratkan oleh suatu PSAK jika informasi yang dihasilkan dari pengungkapan tersebut tidak material, dan memberikan panduan atas dasar penggabungan dan pemisahan informasi untuk tujuan pengungkapan. Namun, amandemen tersebut menyatakan lagi bahwa entitas mempertimbangkan untuk memberikan pengungkapan tambahan jika pemenuhan atas persyaratan spesifik dari suatu PSAK tidak cukup membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dampak dari transaksi tertentu, kejadian dan kondisi lain terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.

Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa bagian entitas dari penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas harus disajikan secara terpisah dari penghasilan komprehensif lain dari Perusahaan dan harus dipisahkan ke dalam bagian pos yang berdasarkan masing-masing PSAK: (i) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi dan (ii) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

Penerapan amandemen ini tidak berdampak pada kinerja atau posisi keuangan Perusahaan. Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya:

PSAK 24 (penyesuaian), Imbalan Kerja

PSAK 58 (penyesuaian), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

PSAK 60 (penyesuaian), Instrumen Keuangan: Pengungkapan

ISAK 31, Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi

ISAK 32, Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

Standar baru dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

PSAK 2 (amandemen), Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan

PSAK 13 (amandemen), Properti Investasi tentang Pengalihan Properti Investasi

PSAK 15 (penyesuaian), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 16 (amandemen), Aset Tetap – Agrikultur: Tanaman Produktif

PSAK 46 (amandemen), Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang

Belum Direalisasi

PSAK 53 (amandemen), Pembayaran Berbasis Saham tentang Klasifikasi dan Pengukuran Transaksi

Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 67 (penyesuaian), Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

PSAK 69, Agrikultur

PSAK 111, Akuntansi Wa'd

Interpretasi standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

ISAK 33, Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Dimuka

Page 12: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 11 -

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

PSAK 15 (amandemen), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan

Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 62 (amandemen), Kontrak Asuransi-Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK

62: Kontrak Asuransi

PSAK 71, Instrumen Keuangan

PSAK 71 (amandemen), Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi

Negatif

PSAK 72, Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan

PSAK 73, Sewa

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Pernyataan Kepatuhan Informasi keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

b. Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis,kecuali properti dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

c. Transaksi dan PenjabaranLaporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

Laporan keuangan Perusahaan diukur dan disajikan dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan dan laporan posisi keuangan Perusahaan disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan:

a) Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: 1) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; 2) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan ; atau 3) merupakan personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk dari Perusahaan.

Page 13: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 12 -

b) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: 1) entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,

entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling terkait dengan entitas lain). 2) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau

ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

3) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi

dari entitas ketiga. 5) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu

entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. 6) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). 7) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan

personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 8) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut,

menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari Perusahaan.

Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

e. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:

Nilai wajar melalui laba rugi Pinjaman yang diberikan dan piutang

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

pada pengakuan awal merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola

bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

kelompok asset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan Chief Executive Officer.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3i.

Page 14: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 13 -

Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan bank, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

Pengukuran awal dan selanjutnya dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang dijelaskan pada Catatan 3l, 3m dan 3n.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan atau kelompok aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan (“peristiwa merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan lainnya.

Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flow). Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambil alihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambil alihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Perusahaan harus menghitung: Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran

kembali secara penuh dan tepat waktu.

Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).

Loss given default (”LGD”) – Perusahaan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang

Page 15: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 14 -

yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko,misalnya ketersediaan agunan.

Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit/pembiayaan secara individual.

Exposure at default (”EAD”) – Perusahaan mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada tanggal pelaporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).

Perusahaan menggunakan model analisa statistik yaitu flow rate method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif.

Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Jika pada periode berikutnya jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat aset keuangan pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian penurunan nilai dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.

Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Pada penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakuidalampenghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

Page 16: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 15 -

f. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Instrumen liabilitas dan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi

Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

g. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

h. Reklasifikasi Instrumen Keuangan

Reklasifikasi Aset Keuangan

Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Perusahaan hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).

Reklasifikasi Liabilitas Keuangan

Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.

Page 17: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 16 -

i. Nilai Wajar j.

h. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu asset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.

i.

j. Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Perusahaan melakukan pengukuran nilai wajar yang dimiliki dengan hirarki berikut yang dikategorikan menjadi tiga tingkat teknik pengukuran atas input:

k.

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).

Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

j. Kas dan Bank

Kas dan bank diklasifikasi dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

k. Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek merupakan investasi dalam bentuk obligasi yang diperdagangkan di pasar aktif. Investasi jangka pendek diklasifikasi sebagai aset keuangan pada kelompok nilai wajar melalui laba rugi.

l. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Nilai bersih yang dapat diatribusikan terhadap Perusahaan seperti yang dijelaskan di Catatan 39 sehubungan dengan perjanjian kerjasama dicatat sebagai bagian dari piutang sewa pembiayaan.

Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Perusahaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Sebagai Lessee Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

Page 18: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 17 -

m. Piutang Pembiayaan Konsumen

Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang yang berasal dari pembiayaan kendaran. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 3e, 3h dan 3i.

Nilai bersih yang dapat diatribusikan terhadap Perusahaan seperti yang dijelaskan di Catatan 39 sehubungan dengan perjanjian kerjasama dicatat sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen.

n. Tagihan Anjak Piutang

Tagihan anjak piutang merupakan piutang yang dibeli dari Perusahaan lain. Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan anjak piutang mengacu pada Catatan 3e, 3h dan 3i.

o. Biaya Dibayar diMuka

Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya dengan metode garis lurus.

p. Properti Investasi Properti investasi adalah tanah dan bangunan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau

keduanya.

Pada bulan Oktober 2015, Perusahaan mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model nilai wajar dalam pengukuran properti investasi. Perubahan ini diterapkan secara prospektif. Properti investasi diukur pada nilai wajar

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.

q. Aset Sewa Operasi

Aset sewa operasi adalah kendaraan untuk menghasilkan rental.

Pada bulan Oktober 2015, Perusahaan mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam pengukuran aset sewa operasi. Perubahan ini diterapkan secara prospektif. Aset sewa operasi dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan. Aset yang tidak mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan wajib direvaluasi paling kurang setiap 3 (tiga) tahun.

Kenaikan yang berasal dari revaluasi aset sewa operasi diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi aset sewa operasi dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.

Surplus revaluasi aset sewa operasi yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Aset sewa operasi disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis, yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan dikaji ulang setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari kendaraan yaitu 5-10 tahun.

Page 19: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 18 -

r. Aset Tetap

Pada bulan Oktober 2015, Perusahaan mengubah kebijakan akuntansi aset tetap dari model biaya ke model revaluasi dalam pengukuran tanah dan bangunan, peralatan kantor, kendaraan bermotor dan perabotan kantor. Perubahan ini diterapkan secara prospektif. Tanah dan bangunan, peralatan kantor, kendaraan bermotor dan perabotan kantor dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi kecuali tanah tidak disusutkan. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan. Aset yang tidak mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan wajib direvaluasi paling kurang setiap 3 (tiga) tahun.

Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan, peralatan kantor, kendaraan bermotor dan perabotan kantor diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan, peralatan kantor, kendaraan bermotor dan perabotan kantor dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.

Surplus revaluasi tanah dan bangunan, peralatan kantor, kendaraan bermotor dan perabotan kantor yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20 - 30

Prasarana kantor (partisi dan renovasi kantor) 5 - 7

Peralatan kantor 5 - 10

Kendaraan bermotor 5 - 10

Perabotan kantor 5 - 10

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.

s. Aset Tak Berwujud

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dipindahkan ke masing- masing aset tak berwujud yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan (Catatan 15).

t. Penurunan nilai aset non keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakainya, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Page 20: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 19 -

Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi kecuali aset relevan tersebut dicatat pada jumlah revaluasian, di mana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.

u. Piutang dari Jaminan

Piutang dari jaminan dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih pada saat jaminan ditarik. Kelebihan nilai realisasi bersih piutang dari jaminan diatas nilai piutang yang tidak tertagih akan dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi. Beban yang berhubungan dengan piutang dari jaminan dan pemeliharaannya akan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Pada saat akhir tahun, piutang dari jaminan akan direview apabila terdapat penurunan nilai. Pada saat piutang dari jaminan dijual, nilai tercatatnya akan dikeluarkan dan hasil laba atau rugi akan dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi.

v. Surat Berharga Utang dan Ekuitasyang Diterbitkan

Surat Berharga Utang yang Diterbitkan

Obligasi dan Medium Term Notes (MTN) yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan surat berharga utang yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3f, 3h dan 3i.

Biaya Emisi Obligasi dan Medium Term Notes (MTN)

Biaya emisi obligasi dan MTN langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi dan MTN tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan atribusi langsung biaya transaksi diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu tersebut dengan metode suku bunga efektif. Jika terjadi pembelian kembali, selisih antara harga pembelian kembali obligasi dan MTN tersebut dengan jumlah tercatat obligasi dan MTN diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan.

Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan saham baru disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

w. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan bunga dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e dan 3f).

Pendapatan sewa pembiayaan dialokasi berdasarkan metode yang dijelaskan pada Catatan 3l.

Pendapatan bunga dari pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan anjak piutang yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan metode suku bunga efektif atas dasar nilai piutang setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.

Beban provisi sehubungan dengan utang bank diamortisasi dengan metode suku bunga efektif dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan pembiayaan lainnya.

Pendapatan dan beban lainnya

Pendapatan jasa administrasi yang tidak beratribusi secara langsung atas transaksi sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang serta pendapatan provisi atas transaksi sewa pembiayaan, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi dan diakui pada saat diterima. Pendapatan denda keterlambatan dan keuntungan penghentian kontrak diakui pada saat diterima. Beban lainnya diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).

Page 21: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 20 -

x. Provisi

Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidak pastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara handal.

y. Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian

aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas imbalan pasti neto.

Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:

Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)

Beban atau pendapatan bunga neto

Pengukuran kembali

Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi. Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.

z. Pajak Penghasilan

Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat asetdan liabilitas dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.

Page 22: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 21 -

Untuk tujuan pengukuran liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan untuk properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar, nilai tercatat properti tersebut dianggap dipulihkan seluruhnya melalui penjualan, kecuali praduga tersebut dibantah. Praduga tersebut dibantah ketika properti investasi dapat disusutkan dan dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substansial seluruh manfaat ekonomi atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan. Direksi Perusahaan mengkaji ulang portofolio properti investasi Perusahaan dan menyimpulkan bahwa tidak ada properti investasi Perusahaan yang dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substansial seluruh manfaat ekonomik atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan. Oleh karena itu, direksi telah menentukan bahwa praduga penjualan yang ditetapkan dalam amandemen PSAK 46 tidak dibantah. Akibatnya, Perusahaan tidak mengakui pajak tangguhan atas perubahan nilai wajar properti investasi karena Perusahaan tidak dikenakan pajak penghasilan atas perubahan nilai wajar properti investasi.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui diluar laba atau rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

aa. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

bb. Segmen Operasi

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

Yang hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

Dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.

Page 23: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 22 -

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari estimasi yang diatur di bawah ini.

Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.

Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.

Perusahaan melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dengan cara sebagai berikut:

a) Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset

keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.

b) Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.

Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.

Nilai tercatat aset keuangan telah diungkapkan dalam Catatan 5, 6, 7, 8,dan 9.

Imbalan Kerja

Nilai wajar atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor aktuarial yang dipertimbangkan berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.

Page 24: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 23 -

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga atas Obligasi Pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu imbalan kerjakaryawan.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Properti Investasi, Aset Sewa Operasi dan Aset Tetap

Masa manfaat setiap properti investasi, aset sewa operasi dan aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

Perubahan masa manfaat properti investasi,aset sewa operasi dan aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat properti investasi, sewa operasi dan aset tetap.

Nilai tercatat properti investasi, aset sewa operasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12, 13, dan 14.

5. KAS DAN SETARA KAS

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Kas 3.694.480 4.005.986

Bank

Rupiah

Pihak berelasi

Bank Pan Indonesia 66.260.678 15.317.682

Pihak ketiga

Bank Central Asia 11.634.870 4.373.476

Bank Mandiri 4.911.657 1.296.668

Bank Rakyat Indonesia 2.456.081 1.309.138

Bank Hana 1.813.286 67.657

Bank Danamon Indonesia 1.079.932 2.740

Bank Victoria International 386.216 250.898

Bank BJB 172.818 173.159

Bank ICBC Indonesia 132.576 765.831

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan

dan Bangka Belitung 100.065 94.085

Bank OCBC NISP 88.711 69.013

Bank Maybank Indonesia 64.421 37.171

Bank Negara Indonesia 51.285 386.216

Bank Mutiara 23.102 -

Bank Oke Indonesia 15.967 -

Bank J Trust Indonesia - 23.371

Lainnya 114.498 20.975

Subjumlah 89.306.165 24.188.080

Dolar Amerika Serikat

Pihak berelasi

Bank Pan Indonesia 298.061 280.994

Pihak ketiga

Bank J Trust Indonesia 76.574 72.270

Subjumlah 374.635 353.264

Jumlah Bank 89.680.800 24.541.344

Jumlah Kas dan Setara Kas 93.375.280 28.547.330

Page 25: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 24 -

6. INVESTASI JANGKA PENDEK

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 Peringkat 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Efek diperdagangkan - nilai w ajar

Rupiah

Pihak ketiga

Obligasi Subordinasi Bank Saudara I tahun 2012 10.520.000 idAA 10.866.000

Tingkat bunga rata-rata per tahun

Pihak ketiga 12,63% 12,63%

Biaya perolehan efek diperdagangkan sebesar Rp 10.867.000 ribu pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017. Nilai tercatat investasi jangka pendek didasarkan pada harga pasar investasi jangka pendek pada tanggal laporan posisi keuangan. Peringkat obligasi dilakukan oleh Pefindo Credit Rating Indonesia.

7. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN

Piutang sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Pihak ketiga

Rupiah

Piutang sewa pembiayaan 2.494.573.074 3.267.797.474

Nilai sisa 2.684.759.649 1.420.178.920

Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (344.884.732) (554.528.308)

Simpanan jaminan (2.684.759.649) (1.420.178.920)

Subjumlah 2.149.688.342 2.713.269.166

Dollar Amerika Serikat

Piutang sewa pembiayaan 53.818.683 52.953.438

Nilai sisa 9.989.030 9.395.402

Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui - -

Simpanan jaminan (9.989.030) (9.395.402)

Subjumlah 53.818.683 52.953.438

Jumlah 2.203.507.025 2.766.222.604

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (53.423.305) (52.951.816)

Jumlah - Bersih 2.150.083.720 2.713.270.788

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun

Rupiah 18,11% 17,84%

Dollar Amerika Serikat 9,00% 9,00%

Jumlah piutang sewa pembiayaan (sebelum dikurangi pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai) berdasarkan jenis produknya pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Page 26: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 25 -

Tidak Diaudit Diaudit

Rp'000 Rp'000

Kendaraan bermotor 956.446.518 1.639.892.191

Mesin 648.750.555 577.307.565

Kapal 313.587.655 417.709.967

Alat Berat 93.138.979 121.435.546

Lain-lain 536.468.051 564.405.643

2.548.391.758 3.320.750.912

31 Desember 201730 Juni 2018

Jumlah angsuran sewa pembiayaan (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) sesuai dengan jatuh temponya pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017 30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Angsuran sewa pembiayaan

Pihak ketiga

Telah jatuh tempo dan sampai dengan satu tahun 1.576.628.735 1.819.140.198 1.319.991.401 1.452.391.320

Lebih dari satu tahun sampai lima tahun 970.362.974 1.499.685.648 882.115.576 1.312.212.309

Lebih dari lima tahun 1.400.048 1.925.066 1.400.048 1.618.975

Jumlah angsuran sewa pembiayaan 2.548.391.757 3.320.750.912 2.203.507.025 2.766.222.604

Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui

Pihak ketiga

Telah jatuh tempo dan sampai dengan satu tahun (256.637.334) (366.748.878) - -

Lebih dari satu tahun sampai lima tahun (88.247.398) (187.473.339) - -

Lebih sampai lima tahun - (306.091) - -

Jumlah pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (344.884.732) (554.528.308) - -

Jumlah 2.203.507.025 2.766.222.604 2.203.507.025 2.766.222.604

Pembayaran minimum sewa pembiayaanNilai kini dari pembayaran minimum sewa

pembiayaan

Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 – 5 tahun dengan mayoritas pembiayaan di tenor 3 tahun.

Page 27: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 26 -

Perusahaan menggunakan piutang sewa pembiayaan yang dimilliki sebagai jaminan utang bank dan surat berharga utang yang diterbitkan (Catatan 16 dan 22). Jumlah piutang sewa pembiayaan (setelah dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui) yang dijaminkan pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, masing-masing adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Jaminan Utang Bank

Pihak berelasi

Bank Pan Indonesia 45.066.444 60.925.121

Pihak ketiga

Bank Central Asia 68.584.515 67.958.962

Bank BJB 42.375.523 122.213.821

Bank Danamon Indonesia 14.408.524 26.737.414

Bank Nusantara Parahyangan 4.584.297 23.286.735

Bank OKE Indonesia 4.472.988 -

Bank Victoria International 2.453.006 11.398.074

Bank CIMB Niaga 2.341.068 155.374

Bank Mandiri 1.290.005 -

Bank Negara Indonesia 1.220.640 2.310.650

Bank ICBC Indonesia - 364.156

Jaminan surat berharga utang

yang diterbitkan

Medium Term Notes II Clipan Finance

Indonesia Tahun 2015 - 178.595.371

Medium Term Notes III Clipan Finance

Indonesia Tahun 2018 119.090.000 -

Medium Term Notes IV Clipan Finance

Indonesia Tahun 2018 50.681.062 -

Jumlah 356.568.072 493.945.678

Jumlah piutang sewa pembiayaan yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp. 40.181.301 ribu dan Rp 241.484.772 ribu pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017. Piutang sewa pembiayaan yang direstrukturisasi yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp. 40.181.301 ribu dan Rp 94.510.935 ribu pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017.

Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada konsumen.

Sebagian dari piutang sewa pembiayaan dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan. Piutang sewa pembiayaan untuk tanah dan bangunan dijamin dengan objek yang dibiayai Perusahaan dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Piutang sewa pembiayaan untuk tongkang dan tug boat diikat dengan grosse akta dari barang-barang yang dibiayakan sedangkan piutang sewa pembiayaan untuk alat-alat berat,mesin-mesin produksi dan peralatan dijamin dengan barang-barang yang dibiayai.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

Rp'000 Rp'000

Saldo awal tahun 52.951.816 35.200.908

Penyisihan (pemulihan) periode berjalan

Individual 61.259.034 84.112.280

Kolektif 16.457.107 7.287.126

Akrual bunga pada piutang yang

mengalami penurunan nilai (catatan 26) (178.947) (13.532.909)

Penghapusan (77.130.175) (60.124.302)

Selisih kurs penjabaran 64.470 8.713

Saldo akhir periode 53.423.305 52.951.816

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Page 28: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 27 -

Umur piutang sewa pembiayaan yang secara individual mengalami penurunan nilai, adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Kurang dari 90 hari 167.388.104 166.931.358

91 - 120 hari - 44.429.785

Lebih dari 120 hari 3.942.267 5.792.360

Jumlah 171.330.371 217.153.503

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari konsumen telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

Simpanan Jaminan

Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa pembiayaan (lessee) memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan penyewa pembiayaan. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa pembiayaan (lessee) pada akhir masa sewa pembiayaan.

8. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).

Tidak Diaudit Diaudit

Rp'000 Rp'000

Piutang pembiayaan konsumen 9.471.603.680 7.348.312.396

Pendapatan pembiayaan

konsumen belum diakui (1.976.174.999) (1.529.056.553)

Jumlah 7.495.428.681 5.819.255.843

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (153.406.620) (103.209.899)

Bersih 7.342.022.061 5.716.045.944

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun 19,96% 19,39%

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Page 29: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 28 -

Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan sisa angsuran jatuh temponya pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

Rp'000 Rp'000

Telah jatuh tempo 146.847.874 90.794.923

Satu tahun berikutnya 1.838.614.101 2.773.823.566

Dua tahun berikutnya 3.248.669.614 2.197.331.673

Tiga tahun berikutnya atau lebih 4.237.472.091 2.286.362.234

9.471.603.680 7.348.312.396

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Aset yang dibiayai oleh Perusahaan adalah kendaraan baru dan bekas, apartemen, tanah serta tanah dan bangunan dengan tenor pembiayaan adalah 1-6 tahun dengan mayoritas pembiayaan di tenor 4 tahun.

Biaya-biaya yang timbul, sehubungan dengan perolehan aset pembiayaan konsumen, dibebankan kepada nasabah.

Perusahaan menggunakan piutang pembiayaan konsumen sebagai jaminan utang bank dan surat berharga utang yang diterbitkan (Catatan 16 dan 22). Jumlah piutang pembiayaan konsumen (setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui) yang dijaminkan masing-masing pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Jaminan Utang Bank

Pihak berelasi

Rupiah

Bank Pan Indonesia 198.994.646 263.474.656

Pihak ketiga

Bank OCBC NISP 685.764.990 454.404.974

Bank BJB 418.430.377 485.695.938

Bank Central Asia 401.203.958 555.624.237

Bank DKI 352.188.871 267.268.134

Bank Danamon Indonesia 254.406.802 271.245.613

Bank Mandiri 211.624.195 -

Bank KEB Hana Indonesia 198.177.920 248.154.943

Bank Maybank Indonesia 181.661.002 154.754.619

Bank Victoria International 143.302.735 162.057.800

Bank CIMB Niaga 127.441.221 60.212.478

Bank Nusantara Parahyangan 58.995.931 51.049.299

Bank Oke Indonesia 41.051.063 -

Bank Negara Indonesia 6.312.580 12.940.587

Bank ICBC Indonesia - 26.018.725

Jaminan surat berharga utang

yang diterbitkan

Medium Term Notes II Clipan Finance

Indonesia Tahun 2015 - 249.556.973

Medium Term Notes III Clipan Finance

Indonesia Tahun 2018 505.652.861 -

Medium Term Notes IV Clipan Finance

Indonesia Tahun 2018 577.982.531 -

Jumlah 4.363.191.683 3.262.458.976

Page 30: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 29 -

Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 536.919 ribu dan Rp 1.341.031 ribu pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017. Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 536.919 ribu dan nihil pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017. Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan kendaraan bermotor (baru dan bekas) yang dibiayai oleh Perusahaan dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan sedangkan piutang pembiayaan konsumen untuk apartemen, tanah serta tanah dan bangunan dijamin dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atau Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMASRS).

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

Rp'000 Rp'000

Saldo awal tahun 103.209.899 86.969.820

Penyisihan (pemulihan) periode berjalan

Individual 89.122.199 245.057.297

Kolektif 44.237.190 (29.276.956)

Akrual bunga pada piutang yang

mengalami penurunan nilai (catatan 27) (1.143.639) (126.505)

Penghapusan (82.019.029) (199.413.757)

Saldo akhir periode 153.406.620 103.209.899

31 Desember 201730 Juni 2018

Umur piutang pembiayaan konsumen yang secara individual mengalami penurunan nilai, antara lain:

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Kurang dari 90 hari 23.877.706 21.831.038

91 - 120 hari 11.824.313 10.740.099

Lebih dari 120 hari 53.688.971 45.403.485

Jumlah 89.390.990 77.974.622

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari konsumen telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

Page 31: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 30 -

9. TAGIHAN ANJAK PIUTANG

Tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).

Tidak Diaudit Diaudit

Rp'000 Rp'000

Pihak ketiga

Tagihan anjak piutang 1.235.652.313 1.330.851.523

Pendapatan anjak piutang

belum diakui (95.882.886) (127.261.036)

Jumlah 1.139.769.427 1.203.090.487

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (58.715.411) (63.525.400)

Bersih 1.081.054.016 1.139.565.087

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun 19,49% 19,48%

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasarkan periode dalam perjanjian adalah 85 hari sampai dengan 5 tahun dengan mayoritas di tenor 1 tahun dan kurang dari 1 tahun serta dapat diperpanjang.

Tagihan anjak piutang memiliki jaminan tambahan berupa tanah dan bangunan.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

Rp'000 Rp'000

Saldo awal tahun 63.525.400 55.140.525

Penyisihan (pemulihan) periode berjalan

Individual 16.331.676 26.180.349

Kolektif (31.771) (4.500.386)

Akrual bunga pada piutang yang

mengalami penurunan nilai (5.559.673) (5.480.100)

Penghapusan (15.550.221) (7.814.988)

Saldo akhir periode 58.715.411 63.525.400

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Umur tagihan anjak piutang yang secara individual mengalami penurunan nilai, antara lain:

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Kurang dari 90 hari 381.202.204 399.819.918

Lebih dari 90 hari 18.117.778 -

Jumlah 399.319.982 399.819.918

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.

Page 32: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 31 -

10. PIUTANG LAIN-LAIN

Tidak Diaudit Diaudit

Rp'000 Rp'000

Pihak berelasi

Piutang karyawan 20.837.346 13.631.044

Lain-lain 17.546 -

Subjumlah 20.854.892 13.631.044

Pihak ketiga

Piutang karyawan 6.325.248 5.305.772

Lain-lain 33.553.970 31.597.670

Piutang dari jaminan

Piutang dari jaminan 1.428.286 238.492

Cadangan kerugian penurunan nilai (25.516) (50.258)

Piutang dari jaminan - bersih 1.402.770 188.234

Subjumlah 41.281.988 37.091.676

Jumlah 62.136.880 50.722.720

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Piutang Karyawan

Piutang karyawan merupakan pinjaman keuangan biasa, pinjaman untuk pembiayaan pemilikan rumah dan kendaraan bermotor yang diberikan kepada direksi dan karyawan dengan tingkat bunga hingga 6% per tahun. Jangka waktu pinjaman 1 - 15 tahun dan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah 1 bulan sampai dengan 179 bulan. Pada periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 tidak diadakan penyisihan penurunan nilai atas piutang karyawan karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Piutang dari jaminan

Piutang dari jaminan merupakan jaminan piutang pembiayaan konsumen berupa kendaraan yang telah diambil alih oleh Perusahaan.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Saldo aw al tahun 50.258 197.229

Penyisihan periode berjalan 466.225 679.386

Penghapusan (490.967) (826.357)

Saldo akhir periode 25.516 50.258

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang dari jaminan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tersebut.

Page 33: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 32 -

Lain-Lain

Piutang lain-lain kepada pihak ketiga terutama merupakan piutang bunga atas investasi jangka pendek, piutang asuransi dan piutang atas biaya penagihan ke nasabah sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen (Catatan 6, 7 dan 8).

Lain-lain kepada pihak berelasi terutama merupakan piutang bunga atas investasi jangka pendek dan piutang sewa operasi (Catatan 6 dan 13).

11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Tidak Diaudit Diaudit

Rp'000 Rp'000

Sewa - pihak ketiga 14.736.866 15.210.068

Beban ditangguhkan Pihak ketiga 41.667 104.243

Asuransi 611.134 143.627

Lainnya 1.543.101 668.454

Jumlah 16.932.768 16.126.392

30 Juni 2018 31 Desember 2017

12. PROPERTI INVESTASI

1 Januari Penambahan Pengurangan 30 Juni

2018 2018

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Model nilai wajar

Tanah 8.624.000 - - 8.624.000

Fasilitas bangunan 1.813.000 - - 1.813.000

Jumlah tercatat 10.437.000 - - 10.437.000

Tidak Diaudit

1 Januari Penambahan Pengurangan 31 Desember

2017 2017

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Model nilai wajar

Tanah 8.624.000 - - 8.624.000

Fasilitas bangunan 1.813.000 - - 1.813.000

Jumlah tercatat 10.437.000 - - 10.437.000

Diaudit

Perusahaan memiliki dua bidang tanah yang disewa operasi di Ruko Permata Hijau Blok D17 dan D18 dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, seluruh properti investasi, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kepada PT Asuransi Multi Artha Guna.Tbk (pihak berelasi), dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.500.000 ribu.

Pada bulan Oktober 2015, Perusahaan menerapkan model nilai wajar untuk properti investasi. Penilaian atas nilai wajar properti investasi berupa tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Maulana, Andesta & Rekan dengan laporan tertanggal 4 Januari 2016. Penilaian tanah dan bangunan menggunakan laporan per 28 Oktober 2015.

Page 34: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 33 -

Berdasarkan laporan tersebut, penilaian dilakukan sesuai dengan Standar Penilai Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar dan pendekatan pendapatan.

Selisih nilai wajar aset dengan nilai tercatat dibukukan sebagai keuntungan atas revaluasi properti investasi pada periode berjalan. Pada tahun 2017 sampai dengan 30 Juni 2018, Perusahaan melakukan evaluasi atas nilai wajar aset dan berpendapat bahwa nilai asset berupa tanah dan bangunan tidak mengalami perubahan signifikan dari hasil revaluasi sebelumnya.

Pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, nilai wajar untuk properti investasi Perusahaan dikategorikan di level 2.

13. ASET SEWA OPERASI

Akun ini terutama merupakan asset Perusahaan yang disewa operasikan kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk dan PT Bank Panin Syariah Tbk (pihak berelasi) berupa kendaraan bermotor. Perjanjian sewa untuk kendaraan bermotor memiliki periode sewa 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2018-2021 (Catatan 35).

Rincian dari aset sewa operasi pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017adalah sebagai berikut:

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi 30 Juni

2018 2018

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Model revaluasi

Kendaraan bermotor 17.735.842 - - - 17.735.842

Akumulasi penyusutan

Kendaraan bermotor 3.288.540 753.895 - - 4.042.435

Jumlah Tercatat 14.447.302 13.693.407

Tidak Diaudit

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember

2017 2017

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Model revaluasi

Kendaraan bermotor 20.918.040 - - (3.182.198) 17.735.842

Akumulasi penyusutan

Kendaraan bermotor 2.213.020 1.745.295 - (669.775) 3.288.540

Jumlah Tercatat 18.705.020 14.447.302

Diaudit

Reklasifikasi merupakan jumlah bersih dariaset sewa operasi yang direklasifikasi ke aset tetap dan aset tetap yang direklasifikasi ke aset sewa operasi (Catatan 14).

Pada tahun 2017 sampai dengan 30 Juni 2018, Perusahaan melakukan evaluasi atas nilai wajar aset dan berpendapat bahwa nilai aset berupa kendaraan bermotor tidak mengalami perubahan signifikan dari hasil revaluasi sebelumnya.

Page 35: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 34 -

Jika aset sewa operasi dicatat sebesar biaya perolehan nilai tercatatnya adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan 25.546.050 25.546.050

Akumulasi penyusutan 24.691.986 23.235.197

Jumlah 854.064 2.310.853

Pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, seluruh aset sewa operasi, telah diasuransikan terhadap risiko kecurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Multi Artha Guna.Tbk (pihak berelasi) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 16.088.500 ribu dan Rp 17.344.300 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset sewa operasi lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset sewa operasi.

14. ASET TETAP

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi 30 Juni

2018 2018

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Model revaluasi

Tanah 48.452.231 1.619.489 - - 50.071.720

Bangunan 11.152.668 1.035.411 - - 12.188.079

Peralatan kantor 34.456.078 7.243.580 (12.086) - 41.687.572

Kendaraan bermotor 54.035.348 6.764.000 (1.776.314) - 59.023.034

Perabotan kantor 2.253.051 604.700 (3.956) - 2.853.795

Subjumlah 150.349.376 17.267.180 (1.792.356) - 165.824.200

Model biaya

Prasarana kantor 19.383.352 3.256.638 (1.536.443) - 21.103.547

Subjumlah 19.383.352 3.256.638 (1.536.443) - 21.103.547

Jumlah 169.732.728 20.523.818 (3.328.799) - 186.927.747

Model revaluasi

Akumulasi penyusutan

Bangunan 1.386.761 342.107 - - 1.728.868

Peralatan kantor 9.851.004 3.757.836 (681) - 13.608.159

Kendaraan bermotor 12.256.349 5.270.719 (647.574) - 16.879.494

Perabotan kantor 520.621 245.572 - - 766.193

Subjumlah 24.014.735 9.616.234 (648.255) - 32.982.714

Model biaya

Akumulasi penyusutan

Prasarana kantor 6.323.394 2.096.816 (1.536.444) - 6.883.766

Subjumlah 6.323.394 2.096.816 (1.536.444) - 6.883.766

Jumlah 30.338.129 11.713.050 (2.184.699) - 39.866.480

Jumlah Tercatat 139.394.599 147.061.267

Tidak Diaudit

Page 36: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 35 -

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi 31 Desember

2017 2017

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Model revaluasi

Tanah 45.652.231 2.800.000 - - 48.452.231

Bangunan 10.245.668 907.000 - - 11.152.668

Peralatan kantor 24.312.127 10.160.301 16.350 - 34.456.078

Kendaraan bermotor 38.906.553 17.395.420 5.448.823 3.182.198 54.035.348

Perabotan kantor 1.242.732 1.014.579 4.260 - 2.253.051

Subjumlah 120.359.311 32.277.300 5.469.433 3.182.198 150.349.376

Model biaya

Prasarana kantor 12.101.139 8.944.232 1.662.019 - 19.383.352

Subjumlah 12.101.139 8.944.232 1.662.019 - 19.383.352

Jumlah 132.460.450 41.221.532 7.131.452 3.182.198 169.732.728

Model revaluasi

Akumulasi penyusutan

Bangunan 766.223 620.538 - - 1.386.761

Peralatan kantor 3.868.702 5.983.327 1.025 - 9.851.004

Kendaraan bermotor 4.957.900 7.659.897 1.031.223 669.775 12.256.349

Perabotan kantor 186.998 333.800 177 - 520.621

Subjumlah 9.779.823 14.597.562 1.032.425 669.775 24.014.735

Model biaya

Akumulasi penyusutan

Prasarana kantor 4.738.627 3.246.786 1.662.019 - 6.323.394

Subjumlah 4.738.627 3.246.786 1.662.019 6.323.394

Jumlah 14.518.450 17.844.348 2.694.444 669.775 30.338.129

Jumlah Tercatat 117.942.000 139.394.599

Diaudit

Reklasifikasi merupakan jumlah bersih dari aset sewa operasi yang direklasifikasi ke aset tetap dan aset tetap yang direklasifikasi ke aset sewa operasi (Catatan 13).

Pada tahun 2017 sampai dengan 30 Juni 2018, Perusahaan melakukan evaluasi atas nilai wajar aset dan berpendapat bahwa nilai asset berupa tanah, bangunan, peralatan kantor, kendaraan bermotor dan perabotan kantor tidak mengalami perubahan signifikan dari hasil revaluasi sebelumnya. Jika aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan, nilai tercatatnya adalah sebagai berikut:

Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan 22.074.584 18.911.760 46.435.876 65.196.354 3.375.513

Akumulasi penyusutan - 5.429.091 21.455.112 36.064.242 1.577.577

Jumlah 22.074.584 13.482.669 24.980.764 29.132.112 1.797.936

30 Juni 2018

Tidak Diaudit

Page 37: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 36 -

Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biay a perolehan 20.455.095 17.876.349 39.204.381 61.361.298 2.793.026

Akumulasi peny usutan - 5.048.038 17.676.489 32.721.014 1.339.129

Jumlah 20.455.095 12.828.311 21.527.893 28.640.284 1.453.897

31 Desember 2017

Tidak Diaudit

Kerugian penjualan aset tetap periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Jumlah tercatat 1.144.100 4.421.760

Harga jual 1.280.704 3.778.205

Keuntungan penjualan aset tetap 136.604 (643.555)

Perusahaan memiliki tujuh belas bidang tanah di Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, Manado, Makassar, Tangerang, Pekanbaru, Denpasar, Lampung, Palembang, Cikupadan Surabaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 15 (lima belas) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2030 – 2045. Perusahaan juga memiliki satu bidang tanah di Jakarta Timur dimana pihak pengembang belum melakukan pemecahan sertifikat atas tanah tersebut. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan dan pengurusan hak atas tanah karena tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, aset tetap, kecuali tanah,telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 81.490.346 ribu dan Rp 77.007.500 ribu.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset tetap.

15. ASET LAIN – LAIN

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Aset tak berw ujud

Perangkat lunak komputer 15.577.271 16.543.898

Lain-lain 30.182.853 30.130.143

Jumlah 45.760.124 46.674.041

Page 38: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 37 -

Aset tak berwujud

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi dari 30 Juni

2018 aset dalam penyelesaian 2018

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Model biaya

Perangkat lunak komputer 19.961.612 1.091.767 - - 21.053.379

Akumulasi penyusutan

Perangkat lunak komputer 3.417.714 2.058.394 - - 5.476.108

Jumlah Tercatat 16.543.898 15.577.271

Tidak Diaudit

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi dari 31 Desember

2017 aset dalam penyelesaian 2017

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Model biaya

Perangkat lunak komputer - 10.072.839 - 9.888.773 19.961.612

Asset dalam Penyelesaian -

Perangkat lunak komputer 9.888.773 - - (9.888.773) -

9.888.773 10.072.839 - - 19.961.612

Akumulasi penyusutan

Perangkat lunak komputer - 3.417.714 - - 3.417.714

Jumlah Tercatat 9.888.773 16.543.898

Diaudit

Lain – Lain Lain-lain terdiri dari beban ditangguhkan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Tagihan Pajak (Catatan 21) dan uang jaminan atas sewa gedung dan lainnya.

Page 39: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 38 -

16. UTANG BANK

Tidak Diaudit Diaudit

Rp'000 Rp'000

Pinjaman Jangka Panjang

Pihak berelasi

Bank Pan Indonesia 392.832.209 531.029.144

Pihak ketiga

Bank OCBC NISP 724.672.385 447.375.404

Bank BJB 491.470.301 636.900.049

Bank Central Asia 398.008.635 576.894.220

Bank DKI 364.222.769 262.556.585

Bank Mandiri 253.012.360 -

Bank Maybank Indonesia 216.737.049 186.499.313

Bank KEB Hana Indonesia 190.157.845 246.404.321

Bank Danamon Indonesia 118.163.345 143.068.355

Bank CIMB Niaga 154.863.963 74.813.277

Bank Nusantara Parahyangan 76.050.137 91.227.830

Bank Oke Indonesia 53.768.712 -

Bank Victoria International 10.410.780 22.879.748

Bank Negara Indonesia 6.297.101 16.163.332

Bank ICBC Indonesia - 26.367.424

Jumlah pihak ketiga 3.057.835.382 2.731.149.858

Jumlah Pinjaman Jangka Panjang 3.450.667.590 3.262.179.002

Pinjaman Jangka Pendek

Pihak berelasi

Bank Pan Indonesia 425.000.000 890.000.000

Pihak ketiga

Bank Victoria International 260.000.000 300.000.000

Bank KEB Hana Indonesia 100.000.000 100.000.000

Bank Danamon Indonesia 140.000.000 150.000.000

Bank CIMB Niaga 75.000.000 75.000.000

Jumlah pihak ketiga 575.000.000 625.000.000

Jumlah Pinjaman Jangka Pendek 1.000.000.000 1.515.000.000

Jumlah 4.450.667.590 4.777.179.002

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Page 40: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 39 -

Berikut adalah rincian fasilitas utang bank Perusahaan sampai dengan 30 Juni 2018.

Fasilitas Batas Kredit Aw al Akhir

Rp'000

Bank Pan Indonesia Pinjaman Tetap IX 500.000.000 28-Sep-17 24-Dec-20

Uncommiteed Money Market 950.000.000 15-Dec-17 15-Dec-18

Pinjaman Rekening Koran 50.000.000 1-Dec-17 1-Dec-18

Bank OCBC NISP Term Loan 1 500.000.000 14-Jul-17 18-Sep-20

Term Loan 2 500.000.000 12-Feb-18 12-Feb-22

Bank Pembangunan Daerah Kredit Modal Kerja 3 200.000.000 30-Mar-15 30-Sep-18

Jawa Barat dan Banten Kredit Modal Kerja 4 200.000.000 26-Feb-16 26-Aug-19

(Bank BJB) Kredit Modal Kerja 5 300.000.000 27-Mar-17 28-Sep-20

Kredit Modal Kerja 6 300.000.000 27-Sep-17 28-Mar-22

Bank Central Asia Installment Loan 8 300.000.000 25-Feb-16 16-Aug-19

Installment Loan 9 500.000.000 24-Mar-17 24-Sep-20

Pinjaman Rekening Koran 50.000.000 17-May-18 17-May-19

Bank DKI Kredit Modal Kerja 1 300.000.000 29-May-17 29-Oct-20

Kredit Modal Kerja 2 500.000.000 21-May-18 29-Jun-22

Bank Mandiri Term Loan 1 500.000.000 25-May-18 28-Jun-22

Bank Maybank Indonesia Pinjaman Berjangka III 200.000.000 19-Dec-17 19-Jun-21

Pinjaman Berjangka IV 300.000.000 7-Jun-18 26-Jun-22

Bank KEB Hana Indonesia Working Capital Installment IV 200.000.000 10-Aug-16 10-Nov-19

Working Capital Installment V 150.000.000 26-May-17 7-Aug-20

Money Market Line 100.000.000 15-May-18 31-Aug-18

Bank Danamon Indonesia Pinjaman Berjangka 150.000.000 27-Jan-16 25-Feb-21

Modal Kerja 150.000.000 6-Jun-18 6-Sep-18

Bank CIMB Niaga Term Loan 175.000.000 22-Dec-17 22-Jun-21

Money Market 75.000.000 22-Dec-17 22-Dec-18

Bank Nusantara Parahyangan Term Loan 100.000.000 18-Jul-17 18-Jan-21

Bank OK Bank Term Loan 1 100.000.000 14-May-18 21-May-22

Bank Victoria International Fixed Loan II Line Limit - Non Revolving 100.000.000 8-Dec-14 17-Nov-18

(Uncommitted)

Non Rev olv ing (Uncommitted) Demand Loan

(uncommitted)

300.000.000 21-Sep-17 28-Oct-18

Bank Negara Indonesia Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja 450.000.000 22-Dec-15 29-Jul-19

Bank ICBC Indonesia Demand Loan 100.000.000 5-Nov-14 6-Nov-17

Demand Loan B-2 200.000.000 25-Mar-15 24-Jun-18

Seluruh utang bank yang diterima oleh Perusahaan digunakan untuk modal kerja.

Terkait dengan utang bank tersebut di atas, perusahaan wajib menjaga gearing ratio sebesar 8x -10x. Perusahaan juga diwajibkan menjaga rasio non-performing loan untuk tunggakan lebih dari 30 hari berkisar antara 3%- 6% dan tunggakan lebih dari 90 hari berkisar antara 2%- 3%. Perusahaan diharuskan untuk memberikan pemberitahuan tertulis kepada bank terkait dengan perubahan susunan pengurus, merger dan akuisisi, perubahan bentuk perusahaan, komposisi permodalan, dan pembagian laba perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang disebutkan dalam perjanjian pinjaman.

Rata – rata tertimbang suku bunga efektif pinjaman jangka panjang untuk periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing adalah 9,45 % dan 9,52% per tahun.

Page 41: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 40 -

Rata-rata tertimbang suku bunga efektif pinjaman jangka pendek untuk periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing adalah 7,93% dan 7,98% per tahun.

Utang bank memiliki suku bunga tetap maupun variabel, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari utang bank adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Utang bank 4.450.667.590 4.777.179.002

Bunga masih harus dibayar (Catatan 19) 11.586.057 13.009.876

Jumlah 4.462.253.647 4.790.188.878

Bank Pan Indonesia

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan/atau piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga sebesar minimal 60% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit Pinjaman Tetap (Catatan 7 dan 8). Bank OCBC NISP Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 8).

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB)

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas Kredit Modal Kerja 3 s.d. 5 (Catatan 7 dan 8).

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 80% dari jumlah utang pokok fasilitas Kredit Modal Kerja 6 (Catatan 7 dan 8).

Bank Central Asia Perusahaan memberikan jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit Installment Loan 7 dan 8 (Catatan 7 dan 8).

Perusahaan memberikan jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit Installment Loan 9 dan Pinjaman Rekening Koran (Catatan 7 dan 8).

Bank DKI

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit Pinjaman Berjangka I (Catatan 8). Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 80% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit Pinjaman Berjangka II (Catatan 8). Bank Mandiri

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumenyang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 80% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

Page 42: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 41 -

Bank Maybank Indonesia Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit Pinjaman Berjangka II (Catatan 8).

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 80% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit Pinjaman Berjangka III dan IV (Catatan 8). Bank KEB Hana Indonesia Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas Working Capital Installment IV dan V (Catatan 8). Bank Danamon Indonesia

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8). Bank CIMB Niaga

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 80% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit Term Loan (Catatan 7 dan 8).

Bank Nusantara Parahyangan

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 80% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

Bank Oke Indonesia

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 80% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

Bank Victoria International

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas Fixed Loan II Line Limit - Non Revolving (Uncommitted) (Catatan 7 dan 8).

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumla hutang pokok fasilitas Demand Loan (uncommitted) (Catatan 7 dan 8).

Bank Negara Indonesia

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

Bank ICBC Indonesia

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).

17. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

Merupakan utang kepada dealer kendaraan bermotor (pihak ketiga) sehubungan dengan kegiatan pembiayaan

konsumen dan sewa pembiayaan yang tidak memiliki suku bunga dan jangka waktu.

Page 43: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 42 -

18. UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Titipan setoran nasabah 127.666.191 122.877.608

Lain-lain 15.737.920 26.832.103

Jumlah 143.404.111 149.709.711

19. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Pihak berelasi

Bunga atas utang bank jangka panjang 1.116.816 1.696.137

Bunga atas utang bank jangka pendek 846.667 2.128.472

Bunga surat berharga utang yang diterbitkan 52.500 -

Jumlah pihak berelasi 2.015.983 3.824.609

Pihak ketiga

Bonus dan THR 20.800.000 19.500.000

Bunga atas utang bank jangka panjang 8.257.210 5.933.010

Bunga surat berharga utang yang diterbitkan 2.697.500 913.889

Pungutan OJK 2.528.716 -

Pendidikan dan pelatihan 1.826.913 908.994

Jasa profesional 1.160.340 1.199.000

Bunga atas utang bank jangka pendek 1.365.364 3.252.257

Barang cetakan 347.729 625.000

Program aplikasi komputer dan alat kantor 231.922 1.125.000

Lainnya 3.461.749 2.661.438

Jumlah pihak ketiga 42.677.443 36.118.588

Jumlah 44.693.426 39.943.197

20. PENDAPATAN DITANGGUHKAN –BERSIH

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Pihak berelasi

Pendapatan sew a (Catatan 35) 1.050.000 1.350.000

Pihak ketiga

Pendapatan potongan premi asuransi 5.627.889 2.400.101

Jumlah 6.677.889 3.750.101

Page 44: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 43 -

Pendapatan Sewa

Merupakan sewa diterima dimuka atas transaksi sewa operasi antara Perusahaan dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (pihak berelasi) berupa bangunan rukan di Permata Hijau untuk jangka waktu 10 tahun berakhir 19 April 2010. Perjanjian sewa ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 April 2020.

21. UTANG PAJAK

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Pajak penghasilan badan

- periode berjalan (Catatan 33) 4.830.247 27.909.214

Pajak penghasilan

Pasal 4 ayat 2 64.645 129.487

Pasal 21 1.428.327 1.596.021

Pasal 23 408.332 596.651

Pasal 25 8.278.120 -

Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 891.882 1.207.244

Jumlah 15.901.553 31.438.617

Pada bulan November dan Desember 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak KPP Perusahaan Masuk Bursa, atas kekurangan pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp 22.652.438 ribu dan Rp 8.325.675 ribu untuk tahun 2011 dan 2010.

Pada tanggal 18 Desember 2014, Perusahaan telah membayar sebagian dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak untuk tahun 2011 sebesar Rp 623.362 ribu.

Pada tanggal 19 Januari 2015, Perusahaan membayar sebagian dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp 1.410.717 ribu.

Pada tanggal 6 Februari 2015, Perusahaan melunasi sisa kurang bayar pajak sebesar Rp 22.029.076 ribu dan Rp 6.914.959 ribu untuk tahun pajak 2011 dan 2010.

Pada tanggal 17 Februari 2015, Perusahaan mengajukan keberatan dengan surat No. 046/CFI/DIR/II/2015-060/CFI/DIR/II/2015 atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk tahun pajak 2010 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 6.612.840 ribu dan Rp 20.902.677 ribu.

Pada bulan Februari 2016, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Direktorat Jendral Pajak yang menolak seluruh keberatan Perusahaan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak untuk tahun pajak 2011 dan 2010.

Pada tanggal 31 Maret 2016, perusahaan mengajukan banding atas surat keputusan dari Direktorat Jendral Pajak dengan surat No. 128/CFI/DIR/III/2016 – 142/CFI/DIR/III/2016 untuk tahun pajak 2010 dan 2011.

Pada bulan Mei 2016, perusahaan menerima tanda terima surat permohonan banding dari sekretariat pengadilan pajak berdasarkan surat No. T-598/PAN.WK/B6.I/2016 – T-612/PAN.WK/B6.I/2016 tertanggal 26 April 2016. Pada bulan Maret 2018, Perusahaan menerima Surat Keputusan Banding untuk tahun pajak 2010 dan 2011 dari Direktorat Jendral Pajak berdasarkan surat No. PUT-102373/PP/M.VIIIB tahun 2018 – PUT-102387/PP/M.VIIIB tahun 2018 tertanggal 12 Maret 2018 yang menyetujui satu pengajuan banding perusahaan dan menolak hal lainnya atas pengajuan banding perusahaan.

Pada tanggal 8 Juni 2018, Perusahaan mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung atas surat keputusan penolakan banding dari Direktorat Jendral Pajak dengan surat No. 460/DIR/CFI/VI/2018 – 474/DIR/CFI/VI/2018.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, permohonan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung yang diajukan perusahaan masih dalam proses.

Perusahaan telah mencatat seluruh pembayaran diatas pada akun aset lain-lain sebesar Rp. 28.944.035 ribu pada 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 (Catatan 15).

Page 45: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 44 -

22. SURAT BERHARGA UTANG YANG DITERBITKAN

Medium Term Notes II Clipan Finance Indonesia Tahun 2015 (MTN)

Pada tanggal 26 Maret 2015, Perusahaan menerbitkan Penawaran Terbatas MTN II dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,75% per tahun dan jumlah nominal sebesar Rp 700.000.000 ribu. Jatuh Tempo MTN II ini adalah pada tanggal 26 Maret 2018.

Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 26 Juni 2015 dan pembayaran bunga terakhir tanggal 26 Maret 2018.

Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo, peringkat MTN II Clipan Finance Indonesia tahun 2015 adalah A+ (Single A Plus) untuk periode 9 Maret 2017 sampai dengan 21 Februari 2018 dan AA - (Double A Minus) untuk

periode 22 Februari 2018 sampai dengan 26 Maret 2018.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga (Catatan 7 dan 8).

Wali amanat untuk penerbitan MTN II ini adalah PT Bank Mega Tbk. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan. Pembayaran bunga dan nominal MTN II dilakukan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal.

• Medium Term Notes III Clipan Finance Indonesia Tahun 2018 (MTN)

Pada tanggal 21 Maret 2018, Perusahaan menerbitkan Penawaran Terbatas MTN III dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun dan jumlah nominal sebesar Rp 1.000.000.000 ribu. Jatuh Tempo MTN III ini adalah pada tanggal 21 Maret 2021. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 21 Juni 2018 dan pembayaran bunga terakhir tanggal 21 Maret 2021. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo, peringkat MTN III Clipan Finance Indonesia tahun 2018 adalah AA- (Double A Minus) untuk periode 16 Maret 2018 sampai dengan 1 Maret 2019. Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga (Catatan 7 dan 8). Wali amanat untuk penerbitan MTN III ini adalah PT Bank Mega Tbk. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan. Pembayaran bunga dan nominal MTN III dilakukan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal.

• Medium Term Notes IV Clipan Finance Indonesia Tahun 2018 (MTN)

Pada tanggal 28 Maret 2018, Perusahaan menerbitkan Penawaran Terbatas MTN IV dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun dan jumlah nominal sebesar Rp 1.000.000.000 ribu. Jatuh Tempo MTN IV ini adalah pada tanggal 28 Maret 2021. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 28 Juni 2018 dan pembayaran bunga terakhir tanggal 28 Maret 2021. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo, peringkat MTN IV Clipan Finance Indonesia tahun 2018 adalah AA- (Double A Minus) untuk periode 16 Maret 2018 sampai dengan 1 Maret 2019.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga (Catatan 7 dan 8). Wali amanat untuk penerbitan MTN IV ini adalah PT Bank Mega Tbk. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan. Pembayaran bunga dan nominal MTN IV dilakukan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal.

Page 46: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 45 -

23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang karyawan dan Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 1.092 karyawan dan 907 karyawan masing-masing untuk periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017.

Liabilitas imbalan pasca kerja memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga, risiko harapan hidup dan risiko gaji.

Risiko Tingka tBunga

Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

Risiko Harapan Hidup

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta program baik selama dan setelah kontrak kerja. Peningkatan harapan hidup peserta program akan meningkatkan liabilitas program.

Risiko Gaji

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

Mutasi dari liabilitas imbalan pasca kerja pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Tidak diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Saldo aw al tahun 29.073.935 18.113.641

Beban bunga neto - 5.030.501

Biaya jasa kini 3.265.117 1.499.733

Kerugian aktuarial yang timbul dari

perubahan asumsi keuangan - 7.567.340

Pembayaran manfaat (619.898) (3.137.280)

Nilai tunai liabilitas imbalan pasca kerja 31.719.154 29.073.935

Asumsi actuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) 100 basis poin, kewajiban imbalan pasti akan berkurang sebesar Rp 2.070.042 ribu (meningkat sebesar Rp 2.358.057 ribu).

Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) 100 basis poin, kewajiban imbalan pasti akan naik sebesar Rp 2.311.898 ribu (turun sebesar Rp 2.070.042 ribu).

Analisis sensitivitas yang disajikan diatas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

Durasi rata-rata masa kerja dari karyawan aktif pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah 20,87 tahun.

Page 47: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 46 -

Analisa umur estimasi pembayaran liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desembser 2017 adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

Rp'000 Rp'000

< 1 tahun 1.645.449 1.622.443

1 - 5 tahun 16.202.990 15.976.444

5 - 10 tahun 24.411.098 24.069.788

> 10 tahun 146.931.416 144.877.059

189.190.953 186.545.734

31 Desember 201730 Juni 2018

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Mercer Indonesia pada tahun 2017 dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:

2017

Tingkat diskonto 7,0%

Tingkat kenaikan gaji 8%

Tingkat kematian 100% TMI III

Umur pensiun 55 tahun

Tingkat pengunduran diri 10% rata untuk usia 50 tahun,

kemudian 0,00% setelah usia 50 tahun

24. MODAL SAHAM

Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentase Jumlah

Nama pemegang saham saham pemilikan modal disetor

Rp'000

Bank Pan Indonesia 2.051.431.264 51,49% 512.857.816

BBH Luxembourg S/A Fidelity FD

Sicav, FD FDS Pac FD 316.786.025 7,95% 79.196.506

BNYM S/A For Mackenzie Cundill

Recovery FD 2039924282 239.224.800 6,00% 59.806.200

Masyarakat (masing-masing

di baw ah 5%) 1.377.078.368 34,56% 344.269.592

Jumlah 3.984.520.457 100,00% 996.130.114

30 Juni 2018

Tidak Diaudit

Page 48: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 47 -

Jumlah Persentase Jumlah

Nama pemegang saham saham pemilikan modal disetor

Rp'000

Bank Pan Indonesia 2.051.431.264 51,49% 512.857.816

BBH Luxembourg S/A Fidelity FD

Sicav, FD FDS Pac FD 316.786.025 7,95% 79.196.506

BNYM S/A For Mackenzie Cundill

Recovery FD 2039924282 240.000.000 6,02% 60.000.000

Masyarakat (masing-masing

di baw ah 5%) 1.376.303.168 34,54% 344.075.792

Jumlah 3.984.520.457 100,00% 996.130.114

Diaudit

31 Desember 2017

Berdasarkan Akta No. 40 tanggal 31 Maret 2015 yang dibuat di hadapan Tetiyana, S.H., pengganti notaris Erni Rohaini, S.H., MBA., notaris di Jakarta, modal ditempatkan dan disetor oleh pemegang saham adalah sebesar 3.984.520.457 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 996.130.114 ribu.

Tambahan modal disetor merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai

berikut:

Rp'000

Saldo per 31 Desember 2006 22.116

Mutasi dalam tahun 2007:

Penerimaan dari penaw aran umum

terbatas IV saham kepada masyarakat

sebanyak 1.561.085.388 saham dengan

harga penaw aran Rp 350 per saham 546.379.886

Nilai nominal saham yang dicatat sebagai

modal disetor atas pengeluaran

1.561.085.388 saham (390.271.347)

Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan

dengan penaw aran umum terbatas IV

kepada masyarakat (8.678.997)

Saldo per 31 Desember 2007 dan 2008 147.451.658

Agio saham yang berasal dari pelaksanaan

w aran seri IV 26

Saldo per 31 Desember 2009 147.451.684

Agio saham yang berasal dari pelaksanaan

w aran seri IV 1.167

Saldo per 31 Desember 2010 147.452.851

Penerimaan dari Penaw aran Umum Terbatas V

sebanyak 1.171.488.567 saham dengan

harga penaw aran Rp 400 per saham 468.595.427

Nilai nominal saham yang dicatat sebagai

modal disetor atas pengeluaran

1.171.488.567 saham (292.872.142)

Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan

dengan Penaw aran Terbatas V (13.172.139)

Saldo per 31 Desember 2011 310.003.997

Agio saham yang berasal dari pelaksanaan

w aran seri V 55

Saldo per 31 Desember 2012 310.004.052

Agio saham yang berasal dari pelaksanaan

w aran seri V 130

Saldo per 31 Desember 2013 310.004.182

Agio saham yang berasal dari pelaksanaan

w aran seri V 41.944.608

Saldo per 31 Desember 2014 sampai dengan

30 Juni 2018 351.948.790

Page 49: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 48 -

25. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

2018

Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 01 tanggal 05 Juni 2018 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2017 sejumlah Rp 150.000 ribu sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. 2017

Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 74 tanggal 22 Mei 2017 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaaan laba tahun 2016 sejumlah Rp 150.000 ribu sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

26. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

2018 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp'000 Rp'000

Pendapatan pembiayaan - pihak ketiga 221.413.135 121.766.026

Dikurangi hak bank sehubungan dengan

transaksi kerjasama penerusan pinjaman (Catatan 39) (32.108.756) (2.072.556)

Bersih 189.304.379 119.693.470

Pendapatan sewa pembiayaan merupakan pendapatan yang diperoleh dari transaksi sewa pembiayaan atas alat-alat berat, tongkang, tug boat, mesin-mesin produksi, peralatan dan kendaraan bermotor serta tanah dan bangunan. Pendapatan dari transaksi kerjasama dalam bentuk penerusan pinjaman channeling dan joint financing untuk periode 30 Juni 2018 dan 30 Juni 2017 masing-masing sebesar Rp 11.250.688 ribu dan Rp 323.058 ribu.

Untuk periode 30 Juni 2018 dan 30 Juni 2017, pendapatan sewa pembiayaan yang diperoleh dari piutang sewa pembiayaan yang mengalami penurunan nilai adalah masing-masing sebesar Rp 178.947 ribu dan Rp 16.995.947 ribu (Catatan 7).

27. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

2018 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp'000 Rp'000

Pendapatan Pembiayaan konsumen - bruto 609.040.979 349.382.710

Dikurangi hak bank sehubungan dengan transaksi

kerjasama penerusan pinjaman (Catatan 39) (82.724.985) (15.057.795)

Bersih 526.315.994 334.324.915

Pendapatan dari transaksi kerjasama penerusan pinjaman dalam bentuk channeling dan joint financing untuk periode 30 Juni 2018 dan 30 Juni 2017 masing-masing sebesar Rp 20.046.423 ribu dan Rp 1.058.412 ribu.

Untuk periode 30 Juni 2018 dan 30 Juni 2017, amortisasi biaya transaksi yang diakui sebagai penambah pendapatan pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 11.810.208 ribu dan Rp 4.643.258 ribu dan pendapatan pembiayaan konsumen yang diperoleh dari piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai adalah masing-masing sebesar Rp 1.143.639 ribu dan Rp 1.878.549 ribu (Catatan 8).

Page 50: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 49 -

28. PENDAPATAN BUNGA

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

2018 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp'000 Rp'000

Diperdagangkan

Investasi jangka pendek 536.563 3.507.035

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Jasa giro 2.139.907 972.444

Jumlah pendapatan bunga 2.676.470 4.479.479

Jumlah pendapatan bunga yang diterima dari pihak berelasi sebesar Rp 1.735.384 ribu dan Rp 2.622.794 ribu masing-masing untuk periode 30 Juni 2018 dan 30 Juni 2017.

29. PENDAPATAN LAIN-LAIN

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

2018 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp'000 Rp'000

Pendapatan jasa administrasi:

Pembiayaan konsumen 62.903.621 35.493.817

Sewa pembiayaan 3.531.646 11.928.050

Anjak piutang 3.398 222.321

Denda keterlambatan

pembayaran cicilan dan bunga

Pembiayaan konsumen 21.802.779 17.826.918

Sewa pembiayaan 4.015.391 3.212.385

Anjak piutang - 1.762

Denda penghentian kontrak 14.421.846 11.503.087

Penerimaan kembali piutang

yang dihapus buku 15.051.299 3.667.246

Potongan premi asuransi 1.054.154 1.859.771

Provisi

Provisi pembiayaan konsumen 13.560.522 6.040.206

Provisi sewa pembiayaan 5.037.182 6.756.637

Kerugian/Keuntungan penjualan dan penghapusan

aset tetap (Catatan 14) 136.604 (552.559)

Lain-lain 6.859.957 14.605.947

Jumlah 148.378.399 112.565.588

Page 51: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 50 -

30. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

2018 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp'000 Rp'000

Beban bunga atas

Utang bank 205.055.235 122.197.745

Surat berharga utang yang diterbitkan 68.561.932 42.030.736

Provisi dan administrasi bank 7.361.348 3.980.244

Jumlah 280.978.515 168.208.725

31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

2018 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp'000 Rp'000

Jasa profesional 20.487.637 7.721.206

Penyusutan aset tetap (Catatan 14) 11.713.050 8.035.653

Komunikasi 10.048.081 6.834.668

Peralatan dan perlengkapan kantor 9.327.977 8.404.119

Sewa 6.823.129 4.930.665

Perjalanan dinas 4.829.607 5.179.785

Iklan dan administrasi pencatatan efek 4.182.112 1.520.014

Premi asuransi 4.022.222 3.128.819

Perijinan, materai dan pajak 2.485.273 1.495.201

Penyusutan aset tidak berwujud (Catatan 15) 2.058.394 1.554.309

Pemeliharaan dan perbaikan 1.551.730 467.021

Lain-lain 5.134.003 5.680.157

Jumlah 82.663.215 54.951.617

32. BEBAN TENAGA KERJA

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

2018 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp'000 Rp'000

Gaji dan tunjangan 98.113.220 74.779.769

Gratifikasi dan bonus 13.567.712 13.692.075

Lainnya 18.894.477 8.190.181

Jumlah 130.575.409 96.662.025

Page 52: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 51 -

33. PAJAK PENGHASILAN

Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

2018 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp'000 Rp'000

Laba sebelum pajak penghasilan

menurut laporan laba rugi komprehensif 192.564.588 139.095.195

Perbedaan temporer:

Penyusutan aset tetap 12.963.007 420.519

Penyusutan aset sew a operasi 325.778 361.909

Penyusutan properti investasi (40.793) (43.059)

Penyusutan aset tidak berw ujud 1.106.874 (2.331.463)

Bonus dan THR 8.800.000 2.000.000

Kerugian yang belum direalisasi

investasi jangka pendek 99.000 330.410

Beban imbalan pasca kerja 2.645.219 94.241

Cadangan kerugian penurunan nilai (115.218) -

Biaya emisi MTN (6.067.203) 658.736

Penyisihan penurunan nilai

piutang dari jaminan (25.516) (179.630)

Jumlah 19.691.148 1.311.663

Beban (manfaat) yang tidak

dapat diperhitungkan menurut

f iskal:

Pendapatan atas aset Properti Investasi (300.000) (300.000)

Pendapatan bunga yang sudah

dikenakan pajak f inal (2.676.470) (4.479.479)

Penurunan nilai pasar efek (3.206.190) -

Kerugian realisasi surat berharga - 147.000

Penghapusan piutang tidak tertagih

yang tidak memiliki NPWP 1.977.162 -

Lainnya (1.171.856) 67.523

Jumlah (5.377.355) (4.564.956)

Laba kena pajak 206.878.381 135.841.902

Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

2018 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp'000 Rp'000

Beban pajak kini (25%) 51.719.595 33.960.475

Dikurangi pajak dibayar di muka

Pasal 23 (1.347.288) (400.857)

Pasal 25 (45.542.060) (31.129.865)

Utang pajak kini (Catatan 21) 4.830.247 2.429.753

Page 53: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 52 -

Pajak Tangguhan

Rincian aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dikreditkan Dikreditkan

01 Januari 2018 (dibebankan) (dibebankan) 30 Juni 2018

ke laporan laba rugi ke penghasilan

komprehensif lain

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Liabilitas imbalan pasca kerja 7.268.485 661.305 - 7.929.790

Bonus dan THR 4.567.795 2.200.000 - 6.767.795

Cadangan kerugian penurunan nilai 28.804 (28.804) - -

Penyisihan penurunan nilai

piutang dari jaminan 12.564 (6.379) - 6.185

Aset tidak berwujud (1.281.642) 276.718 - (1.004.924)

Aset tetap (2.841.520) 3.240.752 - 399.232

Properti investasi (239.377) (10.198) - (249.575)

Aset sewa operasi (2.677.997) 81.445 - (2.596.552)

Kerugian yang belum direalisasi

investasi jangka pendek 250 24.750 - 25.000

Biaya emisi MTN (87.239) (1.516.801) - (1.604.040)

Jumlah Aset Pajak Tangguhan 4.750.123 4.922.788 - 9.672.911

Tidak Diaudit

Dikreditkan Dikreditkan

01 Januari 2017 (dibebankan) (dibebankan) 31 Desember 2017

ke laporan laba rugi ke penghasilan

komprehensif lain

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Liabilitas imbalan pasca kerja 4.528.411 848.239 1.891.835 7.268.485

Bonus dan THR 1.692.795 2.875.000 - 4.567.795

Cadangan kerugian penurunan nilai 28.804 28.804

Penyisihan penurunan nilai

piutang dari jaminan 49.307 (36.743) - 12.564

Aset tidak berwujud - (1.281.642) - (1.281.642)

Aset tetap (2.839.604) (1.916) - (2.841.520)

Properti investasi (216.714) (22.663) - (239.377)

Aset sewa operasi (2.623.628) (54.369) - (2.677.997)

Kerugian (keuntungan) yang belum

direalisasi investasi jangka pendek (87.503) 87.753 - 250

Biaya emisi MTN (426.710) 339.471 - (87.239)

Jumlah Aset Pajak Tangguhan 76.354 2.781.934 1.891.835 4.750.123

Diaudit

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efekif yang berlaku adalah sebagai berikut:

Page 54: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 53 -

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

2018 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp'000 Rp'000

Laba sebelum pajak menurut

laporan laba rugi komprehensif 192.564.588 139.095.195

Tarif pajak yang berlaku 48.141.147 34.773.799

Pengaruh pajak atas manfaat yang tidak dapat

diperhitungkan menurut f iskal (1.344.339) (1.141.239)

Beban pajak 46.796.808 33.632.560

34. LABA PER SAHAM

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian:

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

2018 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

Rp'000 Rp'000

Laba bersih

Laba bersih untuk perhitungan laba

per saham dasar dan dilusian 145.767.780 105.462.635

Jumlah saham (dalam angka penuh) Lembar/share Lembar/share

Jumlah rata-rata tertimbang saham

biasa untuk perhitungan laba

per saham dasar 3.984.520.457 3.984.520.457

Jumlah rata-rata tertimbang saham

biasa untuk perhitungan laba

per saham dilutif 3.984.520.457 3.984.520.457

Pada periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, tidak terdapat efek berpotensi dilusian atas saham biasa.

35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Sifat Pihak Berelasi

a. PT Bank Pan Indonesia Tbk adalah entitas induk dan pemegang saham utama Perusahaan.

b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan:

PT Verena Multi Finance Tbk

PT Bank Panin Syariah Tbk

c. Pihak berelasi yang merupakan entitas yang dikendalikan personil manajemen kunci yang sama dari Perusahaan:

PT Panin Daichi Life

d. Dana Pensiun Karyawan Panin Bank adalah pengelola program imbalan pasca kerja untuk Panin Bank.

Page 55: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 54 -

Transaksi-transaksi Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:

Penempatan dana kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk dalam bentuk giro dan penerimaan bunga (Catatan 5 dan 28).

Menyewakan aset sewa operasi dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 21.509.724 ribu dan Rp 22.752.078 ribu untuk periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017. Kontrak berjangka waktu 3 tahun dan akan berakhir pada tahun 2018 – 2021. Menyewakan aset sewa operasi dengan PT Bank Panin Syariah Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 739.309 ribu masing-masing untuk periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017. Kontrak berjangka waktu 3 tahun dan akan berakhir pada tahun 2019. Transaksi ini merupakan transaksi dengan kontrak yang dapat dibatalkan (Catatan 13).

Menyewakan properti investasi dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 6.000.000 ribu untuk 10 tahun sejak 2010 (Catatan 12 dan 20).

Memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga hingga 6% per tahun dengan jangka waktu 1 – 8 tahun (Catatan 10 dan 29).

Memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dalam bentuk fasilitas pinjaman tetap, Money market, transaksi valuta asing, pinjaman rekening koran dan pembayaran bunga (Catatan 16 dan 30) serta perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (Channeling) dan pembiayaan bersama (Joint Financing)

(Catatan 39). Jumlah beban bunga yang dibayarkan kepada pihak berelasi sebesar Rp 52.357.636 ribu dan Rp 27.908.471 ribu masing-masing untuk 30 Juni 2018 dan 30 Juni 2017.

Melakukan transaksi sewa gedung dari PT Bank Pan Indonesia Tbk (sebagai lessor) untuk jangka waktu

1 tahun masing-masing sebesar Rp 1.361.804 ribu dan Rp 273.240 ribu untuk periode 30 Juni 2018 dan 30 Juni 2017 (Catatan 31).

Persentase saldo masing-masing aset dari pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

% %

Kas dan setara kas 0,61 0,16

Piutang lain-lain 0,19 0,14

Jumlah 0,80 0,30

Persentase saldo masing-masing liabilitas kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

% %

Utang bank 12,01 24,25

Surat berharga yang diterbitkan 1,54 -

Biaya masih harus dibayar 0,03 0,07

Pendapatan ditangguhkan 0,02 0,02

Jumlah 13,60 24,34

Page 56: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 55 -

Persentase masing-masing pendapatandari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

30 Juni 2018 30 Juni 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

% %

Pendapatan properti investasi 0,03 0,05

Pendapatan sewa operasi 0,38 0,65

Pendapatan bunga 0,19 0,40

Jumlah 0,60 1,10

Persentase masing-masing beban dari pihak berelasi terhadap jumlah beban adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Tidak Diaudit

30 Juni 2018 30 Juni 2017

(Enam bulan) (Enam bulan)

% %

Bunga dan pembiayaan lainnya 7,17 5,41

Umum dan administrasi 0,09 0,02

Tenaga kerja 0,58 1,40

Jumlah 7,84 6,83

36. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen

asing Rupiah asing Rupiah

USD Rp'000 USD Rp'000

Kas dan setara kas 26.009 374.634 26.075 353.264

Piutang sewa pembiayaan 3.736.371 53.818.683 3.908.580 52.953.438

Jumlah Aset - Bersih 3.762.380 54.193.317 3.934.655 53.306.702

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Tidak Diaudit Diaudit

Pada tanggal 19 Juli 2018, 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, kurs tengah transaksi yang dikeluarkan Bank Indonesia masing-masing adalah Rp 14.418, Rp 14.404 dan Rp 13.548 per 1 US$.

Page 57: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 56 -

37. SEGMEN OPERASI

Perusahaan melaporkan segmen operasi berdasarkan dalam kategori sebagai berikut:

Sewa Pembiayaan dan Pembiayaan Konsumen

Kategori ini termasuk di dalamnya pembiayaan investasi, modal kerja dan pembiayaan multiguna untuk badan usaha

Anjak piutang

Kategori ini termasuk di dalamnya pembiayaan untuk investas idan modal kerja

Pembagian aset segmen dicatat berdasarkan piutang bersih yang timbul dari kegiatan pembiayaan berdasarkan masing-masing kategori di atas. Demikian juga pendapatan segmen merupakan pengakuan pendapatan yang timbul dari adanya piutang usaha tersebut.

Pembagian liabilitas segmen dicatat berdasarkan proporsi piutang usaha berdasarkan kategori segmen dengan saldo utang bersih yang tercatat baik pinjaman bank maupun penerbitan surat berharga.

Berikut adalah informasi segmen usaha Perusahaan:

Sewa Pembiayaan

pembiayaan konsumen Anjak Piutang Jumlah

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENDAPATAN

Pendapatan segmen

Pihak ketiga 189.304.379 526.315.994 48.949.839 764.570.212

Pendapatan tidak dapat dialokasikan

Bunga 2.676.470

Lain-lain 155.383.152

Jumlah pendapatan 922.629.834

BEBAN

Beban segmen tidak dapat dialokasikan 730.065.246

Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan 192.564.588

Beban pajak (46.796.808)

Laba bersih 145.767.780

ASET

Aset segmen

Pihak ketiga 2.150.083.720 7.342.022.061 1.081.054.016 10.573.159.797

Aset tidak dapat dialokasikan 409.589.637

Jumlah aset 10.982.749.434

LIABILITAS

Liabilitas segmen

Pihak berelasi 157.227.840 584.368.467 76.235.902 817.832.209

Pihak ketiga 1.081.676.327 4.020.264.722 524.478.174 5.626.419.223

Liabilitas tidak dapat dialokasikan 363.199.403

Jumlah liabilitas 6.807.450.835

Pengeluaran modal 21.615.585

Penyusutan 14.525.339

Beban non kas selain penyusutan amortisasi 227.841.659

Tidak Diaudit

30 Juni 2018

Page 58: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 57 -

Sewa Pembiayaan

pembiayaan konsumen Anjak piutang Jumlah

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENDAPATAN

Pendapatan segmen

Pihak ketiga 119.693.470 334.324.915 79.115.433 533.133.818

Pendapatan tidak dapat dialokasikan

Bunga 4.479.479

Lain-lain 117.093.336

Jumlah pendapatan 654.706.633

BEBAN

Beban segmen tidak dapat dialokasikan 515.611.438

Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan 139.095.195

Beban pajak (33.632.560)

Laba bersih 105.462.635

Tidak Diaudit

30 Juni 2017

Sewa Pembiayaan

pembiayaan konsumen Anjak piutang Jumlah

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

ASET

Aset segmen

Pihak ketiga 2.713.270.788 5.716.045.944 1.139.565.087 9.568.881.819

Aset tidak dapat dialokasikan 321.965.507

Jumlah aset 9.890.847.326

LIABILITAS

Liabilitas segmen

Pihak berelasi 393.625.073 871.090.865 156.313.206 1.421.029.144

Pihak ketiga 1.123.456.850 2.486.205.952 446.138.099 4.055.800.901

Liabilitas tidak dapat dialokasikan 384.486.462

Jumlah liabilitas 5.861.316.507

Pengeluaran modal 41.221.532

Penyusutan 23.007.357

Beban non kas selain penyusutan amortisasi 329.539.095

Diaudit

31 Desember 2017

Seluruh kegiatan operasi dilakukan di Indonesia.

Page 59: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 58 -

38. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS

Selain daripada yang disebutkan dalam tabel di bawah ini, manajemen menilai bahwa nilai tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan adalah hampir sama dengan nilai wajarnya.

Nilai Nilai

Catatan tercatat Nilai w ajar tercatat Nilai w ajar

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset keuangan

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Piutang sew a pembiayaan 7 2.150.083.720 2.088.169.841 2.713.270.788 2.717.333.057

Piutang pembiayaan konsumen 8 7.342.022.061 7.331.442.435 5.716.045.944 5.670.876.860

Tagihan anjak piutang 9 1.081.054.016 1.207.514.283 1.139.565.087 1.292.791.829

Jumlah 10.573.159.797 10.627.126.559 9.568.881.819 9.681.001.746

Liabilitas keuangan

Biaya perolehan diamortisasi

Utang Bank 16 4.450.667.590 4.549.039.085 4.790.188.878 4.881.133.813

Jumlah 4.450.667.590 4.549.039.085 4.790.188.878 4.881.133.813

30 Juni 2018 31 Desember 2017

DiauditTidak Diaudit

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:

Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas dan setara kas, piutang lain-lain, utang premium asuransi, utang lain-lain kepada pihak ketiga,dengan suku bunga mengambang yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena memiliki jatuh tempo yang pendek atau sering dilaksanakan repricing.

Estimasi nilai wajar piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi. Nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa.

Estimasi nilai wajar dari utang bank dengan bunga tetap tanpa kuotasi. Nilai wajar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk utang baru dengan jangka waktu yang serupa.

Nilai wajar investasi jangka pendek dan surat berharga utang yang diterbitkan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.

Nilai wajar properti investasi, aset sewa operasi dan aset tetap tanah dan bangunan, peralatan kantor, kendaraan bermotor dan perabotan kantor ditentukan dengan menggunakan metode pasar dengan memperbandingkan secara langsung aset yang sejenis yang terdapat di pasar dan metode pendapatan yang dihitung berdasarkan proyeksi jumlah pendapatan bersih yang wajar yang diharapkan dihasilkan oleh aset sepanjang umur ekonomis yang tersisa.

Tabel berikut ini memberikan analisis dari nilai wajar aset dan liabilitas yang dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.

Page 60: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 59 -

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Jumlah

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset yang diukur pada nilai wajar

Aset keuangan

Investasi jangka pendek 10.520.000 - - 10.520.000

Aset non keuangan

Properti investasi

Tanah - 8.624.000 - 8.624.000

Bangunan - 1.813.000 - 1.813.000

Aset sewa operasi

Kendaraan bermotor - 17.735.842 - 17.735.842

Aset tetap

Tanah - 50.071.720 - 50.071.720

Bangunan - 12.188.079 - 12.188.079

Peralatan kantor - 41.687.572 - 41.687.572

Kendaraan bermotor - 59.023.034 - 59.023.034

Perabotan kantor - 2.853.795 - 2.853.795

Aset yang nilai wajarnya diungkapkan

Piutang sewa pembiayaan - - 2.088.169.841 2.088.169.841

Piutang pembiayaan konsumen - - 7.331.442.435 7.331.442.435

Tagihan anjak piutang - - 1.207.514.283 1.207.514.283

Jumlah Aset 10.520.000 193.997.042 10.627.126.559 10.831.643.601

Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan

Liabilitas keuangan

Biaya perolehan diamortisasi

Utang bank - - 4.549.039.085 4.549.039.085

Surat berharga utang yang

diterbitkan - bersih - 1.993.583.841 - 1.993.583.841

Jumlah Liabilitas - 1.993.583.841 4.549.039.085 6.542.622.926

30 Juni 2018

Tidak Diaudit

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Jumlah

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset yang diukur pada nilai wajar

Aset keuangan

Investasi jangka pendek 10.866.000 - - 10.866.000

Aset non keuangan

Properti investasi

Tanah - 8.624.000 - 8.624.000

Bangunan - 1.813.000 - 1.813.000

Aset sewa operasi

Kendaraan bermotor - 17.735.842 - 17.735.842

Aset tetap

Tanah - 48.452.231 - 48.452.231

Bangunan - 11.152.668 - 11.152.668

Peralatan kantor - 34.456.078 - 34.456.078

Kendaraan bermotor - 54.035.348 - 54.035.348

Perabotan kantor - 2.253.051 - 2.253.051

Aset yang nilai wajarnya diungkapkan

Piutang sewa pembiayaan - - 2.717.333.057 2.717.333.057

Piutang pembiayaan konsumen - - 5.670.876.860 5.670.876.860

Tagihan anjak piutang - - 1.292.791.829 1.292.791.829

Jumlah Aset 10.866.000 178.522.218 9.681.001.746 9.870.389.964

Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan

Liabilitas keuangan

Biaya perolehan diamortisasi

Utang bank - - 4.881.133.813 4.881.133.813

Surat berharga utang yang

diterbitkan - bersih - 699.651.044 - 699.651.044

Jumlah Liabilitas - 699.651.044 4.881.133.813 5.580.784.857

31 Desember 2017

Diaudit

Page 61: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 60 -

Pada periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya.

39. PERJANJIAN KERJASAMA PENYALURAN PEMBIAYAAN & PEMBIAYAAN BERSAMA A. Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan ( Channeling )

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Pan Indonesia (Panin), pihak berelasi, berdasarkan akta No. 24 tanggal 11 Juni 2003 akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Panin akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara "consumer finance without recourse" yang dananya disalurkan melalui Perusahaan.

Akta tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan berdasarkan Surat dari Panin No. 172/FIT/EXT/09 tanggal 5 Agustus 2009, jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp 600 miliar. Jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2021.

Tingkat suku bunga untuk fasilitas perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (Channeling) menjadi sebesar 10,60% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 11,10% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 11,25% per tahun untuk tenor 25 -36 bulan.

Berdasarkan akta No. 12 tanggal 6 Oktober 2016yang dibuat oleh Sri Rahayuningsih, S.H., notaris di Jakarta. Perusahaan memperoleh Fasilitas Kerjasama Penyaluran Pembiayaan (Channeling) dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 2.000.000.000 ribu dan jangka waktu pinjaman selama 60 bulan sejak penandatangan Perjanjian Kerjasama. Periode tersedianya dana atas fasilitas ini adalah 72 bulan untuk pembiayaan mobil baru dan 48 bulan untuk pembiayaan mobil bekas sejak tanggal perjanjian kredit. Tingkat suku bunga untuk fasilitas ini sebesar 7,45% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 7,75% untuk tenor 13-24 bulan, 8,00% untuk tenor 25-36 bulan, 8,25% untuk tenor 37-48 bulan, 9,00% untuk tenor 49-60 bulan, 10,00% untuk tenor 61-72 bulan. Jumlah pokok pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan sehubungan dengan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (Channeling) masing-masing sebesar Rp 1.570.345.969 ribu dan Rp 1.158.831.336 pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017. B. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Bersama ( Joint Financing ) Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan bersama ( Joint Financing ) dengan Bank Pan Indonesia (Panin), pihak berelasi, berdasarkan akta No. 32 tanggal 22 November 2017 yang dibuat oleh Nanny Wiana Setiawan, S.H., notaris di Jakarta. Dalam Perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Panin akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara porsi pembiayaan bersama adalah PT Clipan Finance Indonesia Tbk sebesar 10% dari nilai pembiayaan bersama dan Bank Panin Tbk sebesar 90% dari nilai pembiayaan bersama. Tingkat suku bunga untuk fasilitas perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan bersama (Joint Financing) sebesar 10,60% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 11,10% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 11,25% per tahun untuk tenor 25 -36 bulan. Perusahaan memperoleh Fasilitas Kerjasama PembiayaanBersama (Joint Financing) dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp. 3.500.000.000.000 ribu dan jangka waktu pinjaman selama 10 tahun sejak penandatanganan Perjanjian Kerjasama. Periode tersedianya dana atas fasilitas ini adalah 72 bulan untuk pembiayaan mobil Penumpang dan 60 bulan untuk pembiayaan mobil Komersial. Tingkat suku bunga untuk fasilitas perjanjian kerjasama pembiayaan penyaluran pembiayaan (Joint finance) menjadi sebesar 7,95 % per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 8,25% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan, 8,50% per tahun untuk tenor 25 – 36 bulan, 8,75% per tahun untuk tenor 37 – 48 bulan, 9,50% per tahun untuk tenor 49 – 60 bulan dan 10,50% per tahun untuk tenor 61 – 72 bulan. Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama pembiayaan bersama (Joint Financing) masing-masing sebesar Rp 1.358.940.894 ribu dan Rp. 678.719 ribu pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017.

Page 62: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 61 -

40. KONTINJENSI

a. Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM dan Dr. Juniver Girsang, S.H., MH selaku Penggugat mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 14 Juli 2011 terhadap Perusahaan selaku Tergugat V beserta 6 (enam) Tergugat lainnya dan 2 (dua) Turut Tergugat, berupa gugatan ingkar janji / wanprestasi dimana Penggugat menuntut Para Tergugat untuk membayar success fee kepada Penggugat (selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan).

Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp 2.605.828 ribu ditambah dengan bunga sebesar 3% setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, meminta Turut Tergugat untuk membekukan (suspending) kegiatan usaha dan/atau mendenda Perusahaan dan 1 (satu) Tergugat lainnya karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji/ wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut Tergugat sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik.

Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain:

Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

Menyatakan Para Tergugat I sampai dengan VII telah melakukan perbuatan ingkarjanji / wanprestasi;

Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum sita jaminan berdasarkan Penetapan Sita Jaminan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 2 April 2012;

Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII untuk membayar success fee kepada Penggugat sebesar Rp 2.605.828 ribu secara tanggung renteng; ditambah bunga 6% setiap tahunnya, terhitung sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus.

Atas putusan pengadilan tersebut diatas, Pihak Tergugat telah mengajukan banding. Telah diperoleh Putusan Banding No. 78/PDT/2014/PT.DKI tanggal 28 April 2014, yang antara lain memutuskan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Atas Putusan Pengadilan Tinggi tersebut, para tergugat pada tanggal 3 Desember 2014 telah mengajukan permohonan kasasi dan pada tanggal 16 Desember 2014 telah mengajukan Memori Kasasi.

Bahwa pada tanggal 15 Nopember 2017 berdasarkan daftar hadir pemungutan surat suara rapat kreditur PT. Saka Utama Dewata dihadiri oleh dua pertiga atau lebih total keseluruhan suara, oleh karena itu sah untuk melakukan pemungutan suara dengan agenda sebagai berikut:

Pembayaran lawyer’s fee kepada Tommy Sihotang Dan Juniver Girsang sebesar Rp. 3.543.655 ribu; Pembagian tahap IV dana para kreditur PT. Saka Utama Dewata sebesar Rp 1.500.000 ribu yang

akan dibagikan sesuai dengan porsi masing – masing dan pihak perusahaan dalam pembagian tahap IV ini mendapatkan sebesar Rp. 217.620 ribu dan dana tersebut sudah masuk ke rekening perusahaan;

Pembentukan dan pengesahan tim penagihan untuk menagih kreditur yang masih dikuasai oleh kurator Harry Sebesar Rp 1.791.612 ribu maupun yang masih dikuasai oleh kurator kalisutan sebesar Rp 1.516.672 ribu. Pencadangan dana operational tim penagihan PT. Saka Utama Dewata sebesar sisa dana yang masih terdapat pada rekening para kreditur PT. Saka Utama Dewata setelah dikurangi oleh pembayaran lawyer’s fee dan pembagian tahap IV sebesar Rp. 1.035.626 ribu untuk menagih sisa dana yang masih terdapat di kurator harryanto dan kurator kalisutan bersama – sama dengan tim lawyer.

Perkara tersebut telah mendapatkan putusan dari MA dengan putusan no. 3375K/PDT/2016 per tanggal 7 Maret 2017, dengan amar putusan yang berbunyi :

Menolak permohonan kasasi dari para pemohon kasasi ;

Menghukum para pemohon kasasi / tergugat I,II,III,IV,V / para pembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat lasasi ini sejumlah Rp 500 ribu.

Page 63: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 62 -

Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan, perkara tersebut sudah selesai karena sindikasi telah melaksanakan putusan Mahkamah Agung RI pada tanggal 19 Maret 2018 berdasarkan Berita Acara Serah Terima dari Kuasa Hukum Para Pemohon Kasasij/Para Pembanding/Para Tergugat/Merzanti Backsin, SH, MBL kepada Kuasa Hukum Termohon Kasasi/Termohon Banding/Penggugat/Hero Anthony, SH, MH)

b. Ade Putra (selaku Penggugat) dan Perusahaan (Tergugat I) memiliki kaitan hukum karena adanya peristiwa hukum yang terjadi, Tergugat I melalui pihak eksternal melakukan penagihan pembayaran angsuran sewa pembiayaan akan tetapi pada saat penagihan diluar sepengetahuan Tergugat I, pihak eksternal (profcoll)

melakukan penagihan disertai dengan aksi pengrusakan kantor PT Anatoptur and Travel dan penganiayaan dengan kekerasan yang korbannya adalah Penggugat. Pengrusakan tersebut disebabkan karena kesalahan alamat penagihan yaitu seharusnya ke Kantor Lessee (PT Antartika Transido) melainkan melakukan penagihan ke kantor tempat Penggugat bekerja. Ade Putra (Penggugat) mendaftarkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Surabaya dengan dasar Pasal 1365 "Perbuatan Melawan Hukum" dengan tuntutan materiil:

a.

Ganti kerugian untuk memperbaiki kantor Penggugat sebesar Rp 55.000 ribu;

Penggugat mengalami cedera karena pihak profcoll Persero melakukan kekerasan dan penganiayaan kepada Penggugat sebesar Rp 25.000 ribu;

Bahwa Penggugat menuntut ganti rugi kepada Tergugat I biaya rawat jalan untuk ke dokter psikiater akibat shock dengan kejadian tersebut sebesar Rp 25.000 ribu;

Biaya Konsultasi Hukum kepada Kuasa Hukum sebesar Rp 50.000 ribu;

Biaya transportasi untuk Penggugat yang telah mengeluarkan biaya setiap berkonsultasi dengan Lawyer sebanyak 5 kali total nya sebesar Rp 10.000 ribu;

Biaya perkara di muka Pengadilan (Jasa Honorarium Pengacara) sebesar Rp100.000 ribu;

Biaya transportasi Lawyer yang akan dikeluarkan oleh Penggugat untuk Lawyer pada saat ingin menghadiri persidangan adalah sebesar Rp 50.000 ribu.

Penggugat merasa biaya – biaya tersebut patut dibebankan kepada Tergugat I. Adapun atas kejadian yang dianggap Penggugat dilakukan oleh Tergugat I melalui Debt Collectorprofcoll sangat merugikan sehingga tuntutan Immateriil atas perkara ini sebesar Rp 10.000.000 ribu akan dibebankan oleh Perusahaan (Tergugat I).

Pada tanggal 25 Agustus 2015, perkara ini telah diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, dimana salah satu amarnya adalah Menolak Gugatan Penggugat.

Atas putusan tersebut, pihak penggugat melakukan upaya banding di Pengadilan Tinggi Jawa Timur melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya dan berdasarkan Relaas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur tertanggal 16 Maret 2018, Putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur menyatakan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 24 Agustus 2016 No. 546/Pdt.G/2015/PN.SBY.

c. Perkara gugatan konsumen ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) kota Cirebon melalui surat pengaduan No.012/BPSK/V/2016 tanggal 2 Mei 2016 antara Ibnu Saechu (Penggugat) melawan Perusahaan (Tergugat) sehubungan dengan Penggugat (Konsumen) telah menunggak kewajiban pembayaran kepada Tergugat (Perusahaan) sehingga dilakukannya penarikan kendaraan Penggugat dan Penggugat (Konsumen) melaporkan Tergugat (Perusahaan) ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) kota Cirebon.

Atas kasus ini telah ada Putusan BPSK No. 012/BPSK/VI/2016 tanggal 16 Juni 2016 yang antara lain memutuskan mewajibkan Perusahaan (Tergugat) untuk mengembalikan kendaraan tersebut kepada Penggugat dan membatalkan perjanjian piutang yang telah ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat.

Atas putusan BPSK tersebut, Perusahaan mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Sumber Cirebon yang teregistrasi No.37/Pdt.G/2016/PN.SBR tanggal 29 Juni 2016. Dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Sumber Cirebon, Konsumen selaku Tergugat juga mengajukan tuntutan atas kerugian immateriall yang dideritanya sebesar Rp 500.000 ribu.

Telah diperoleh putusan dari Pengadilan Negeri Sumber Cirebon No. 37/Pdt.G/2016/PN.Sbr tanggal 22 Agustus 2016 dengan amar putusan antara lain:

v.

Page 64: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 63 -

Menolak eksepsi Konsumen(Tergugat) ;

Menolak gugatan Perusahaan ( Penggugat ) ;

Menghukum Perusahaan ( Penggugat ) untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 301 ribu.

Atas putusan Pengadilan Negeri tersebut di atas, Pihak Penggugat mengajukan kasasi dimana dalam putusan kasasi Mahkamah Agung membatalkan putusan Pengadilan Negeri Sumber dan mengabulkan permohonan kasasi Perusahaan (Penggugat).

41. MANAJEMEN RISIKO

a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan merupakan kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan PT Bank Pan IndonesiaTbk sebagai induk perusahaan (parent company) yang bergerak dalam bidang jasa perbankan.

Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut Perusahaan meyakini bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektifitas manajemen risiko.

Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value.

Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko adalah:

Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional Perusahaan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional ;

Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh risiko yang melekat pada aktivitas bisnis dalam batas–batas toleransi risiko Perusahaan yang telah ditetapkan ;

Untuk mengoptimalkan penggunaan modal Perusahaan ;

Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain ;

Untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang.

Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi.

Perusahaan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Perusahaan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup:

Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala;

Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi;

Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;

Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan

Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Manajemen Risiko.

Page 65: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 64 -

Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan

Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.

Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran dan Pengawasan

Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan system informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perusahaan mampu menyediakan data / informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak manajemen.

Pilar 4: Pengendalian Internal

Perusahaan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup:

Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perusahaan;

Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan

Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).

b. Klasifikasi Manajemen Risiko

Manajemen risiko modal

Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman, dalam hal ini utang bank dan surat berharga utang yang diterbitkan (Catatan 16 dan 22) dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor, tambahan modal disetor dan saldo laba (Catatan 24 dan 25).

Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan penelaahan atas struktur pemodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang

berhubungan.

Berdasarkan Pasal 46 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10.

Gearing ratio pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Pinjaman 6.444.251.431 5.476.830.046

Modal 4.175.298.599 4.029.350.819

Gearing ratio 1,54 1,36

Page 66: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 65 -

Risiko pasar.

Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang lainnya, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat menimbulkan kerugian bagi Perusahaan. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.

Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang asing, Perusahaan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga kredit yang variabel yang direview 3 bulanan. Sumber pendanaan dalam mata uang asing berasal dari modal sendiri yang sebagian besar dari penerimaan angsuran nasabah dalam mata uang asing.

Untuk modal kerja, utang dan surat berharga utang yang diterbitkan, Perusahaan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif.

Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal.

Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas keuangan Perusahaanyang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017:

Kurang dari 3 bulan >3-12 bulan >1-5 tahun >5 tahun Kurang dari 3 bulan 3-12 bulan 1-5 tahun >5 tahun Jumlah

Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000

Aset keuangan

Kas dan setara kas 89.680.800 - - - - - - - 89.680.800

Investasi jangka pendek - - - - - 10.520.000 - - 10.520.000

Piutang sewa pembiayaan - - - - 719.440.470 600.550.930 882.115.577 1.400.048 2.203.507.025

Piutang pembiayaan konsumen - - - - 842.703.616 1.865.495.266 4.785.643.001 1.586.798 7.495.428.681

Tagihan anjak piutang - - - - 263.967.227 865.496.834 10.305.366 - 1.139.769.427

Piutang lain-lain - - - - 1.693.910 4.492.276 17.567.097 3.519.265 27.272.548

Jumlah 89.680.800 - - - 1.827.805.223 3.346.555.306 5.695.631.041 6.506.111 10.966.178.481

Liabilitas keuangan

Utang bank 1.002.083.333 4.166.667 8.683 - 371.169.864 1.084.976.898 1.988.262.145 - 4.450.667.590

Surat berharga utang yang

diterbitkan - bersih - - - - - - 1.993.583.841 - 1.993.583.841

Biaya masih harus

dibayar 1.236.159 - - - 13.099.898 - - - 14.336.057

Jumlah 1.003.319.492 4.166.667 8.683 - 384.269.762 1.084.976.898 3.981.845.986 - 6.458.587.488

Jumlah-bersih (913.638.692) (4.166.667) (8.683) - 1.443.535.461 2.261.578.408 1.713.785.055 6.506.111 4.507.590.993

Tidak Diaudit

30 Juni 2018

Suku bunga variabel Suku bunga tetap

Page 67: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 66 -

Kurang dari 3

bulan >3-12 bulan >1-5 tahun >5 tahun

Kurang dari 3

bulan 3-12 bulan 1-5 tahun >5 tahun Jumlah

Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000

Aset keuangan

Kas dan setara kas 24.541.344 - - - - - - - 24.541.344

Investasi jangka pendek - - - - - 10.866.000 - - 10.866.000

Piutang sewa pembiayaan - - - - 478.547.920 973.843.400 1.312.212.309 1.618.975 2.766.222.604

Piutang pembiayaan konsumen - - - - 561.809.003 1.426.624.303 3.827.289.500 3.533.037 5.819.255.843

Tagihan anjak piutang - - - - 532.520.424 658.278.403 12.291.660 - 1.203.090.487

Piutang lain-lain - - - - 1.305.834 3.495.384 12.333.333 1.894.682 19.029.233

Jumlah 24.541.344 - - - 1.574.183.181 3.073.107.490 5.164.126.802 7.046.694 9.843.005.511

Liabilitas keuangan

Utang bank 1.565.709.190 22.222.223 2.203.583 - 379.145.867 956.766.943 1.851.131.196 - 4.777.179.002

Surat berharga utang yang

diterbitkan - bersih - - - - 699.651.044 - - - 699.651.044

Biaya masih harus

dibayar 1.193.856 - - - 12.729.909 - - - 13.923.765

Jumlah 1.566.903.046 22.222.223 2.203.583 - 1.091.526.820 956.766.943 1.851.131.196 - 5.490.753.811

Jumlah-bersih (1.542.361.702) (22.222.223) (2.203.583) - 482.656.361 2.116.340.547 3.312.995.606 7.046.694 4.352.251.700

Diaudit

31 Desember 2017

Suku bunga variabel Suku bunga tetap

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam Catatan 6, 7,8,9 dan 16.

Analisis Sensitivitas

Sensitivitas Suku Bunga

Tabel berikut menyajikan dampak dari kemungkinan perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan sebelum pajak untuk periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017.

Peningkatan Penurunan

61 bps 61 bps

Rp'000 Rp'000

Pengaruh terhadap laba sebelum pajak 291.234 (291.234)

30 Juni 2018

Tidak Diaudit

Peningkatan Penurunan

19 bps 19 bps

Rp'000 Rp'000

Pengaruh terhadap laba sebelum pajak (10.291) 10.291

31 Desember 2017

Diaudit

Tidak ada dampak lain pada laba dan rugi Perusahaan selain dari yang sudah mempengaruhi laba sebelum pajak. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya tetap konstan.

Sensitivitas Mata Uang Asing

Tabel berikut menunjukkan, dampak dari kemungkinan perubahan kurs mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah terhadap pendapatan sebelum pajak untuk periode 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017.

Page 68: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 67 -

Kenaikan Sensitivitas dari

(penurunan) laba rugi sebelum pajak 30 Juni 2018

Rp'000

Dollar Amerika Serikat 1,22%/(1,22%) (6.468)/6.468

30 Juni 2018

Tidak Diaudit

Mata uang asing

Kenaikan Sensitivitas dari

(penurunan) laba rugi sebelum pajak 31 Desember 2017

Rp'000

Dollar Amerika Serikat 0,43%/(0,43%) (228.915)/228.915

31 Desember 2017

Diaudit

Mata uang asing

Risiko kredit

Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan atau potensi kegagalan nasabah (counterparty) memenuhi liabilitasnya secara penuh sesuai perjanjian. Risiko kredit merupakan risiko utama Perusahaan dimana Perusahaan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki produk. Dengan demikian, Perusahaan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi liabilitasnya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan.

Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank dan Peraturan Ketua Bapepam-LK No. PER-05/BL/2011 tentang Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Perusahaan Pembiayaan.

Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang (setelah dikurangi kerugian cadangan penurunan nilai) yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017:

Piutang sewa pembiayaan

Tidak Diaudit Diaudit

30 Juni 2018 31 Desember 2017

Rp'000 Rp'000

Korporasi 1.540.889.490 1.749.649.363

Individu 609.194.230 963.621.425

Jumlah 2.150.083.720 2.713.270.788

Piutang pembiayaan konsumen

Pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017, konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perusahaan adalah berbagai individu yang telah memenuhi kualifikasi kredit dari Perusahaan. Jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 7.342.022.061 ribu dan Rp 5.716.045.944 ribu.

Transaksi anjak piutang

Pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 konsentrasi risiko atas anjak piutang yang dimiliki Perusahaan adalah berbagai korporasi yang telah memenuhi kualifikasi kredit dari Perusahaan. Jumlah risiko kredit masing-masing sebesar Rp 1.081.054.016 ribu dan Rp 1.139.565.087 ribu.

Page 69: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 68 -

Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit dari aset keuangan (tanpa cadangan kerugian penurunan nilai) pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017:

Telah jatuh tempo Mengalami

tetapi tidak mengalami penurunan nilai Jumlah

High Grade Medium Grade Low Grade Unrated penurunan nilai

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Kas dan setara kas 93.375.280 - - - - - 93.375.280

Piutang sewa pembiayaan 1.467.563.246 399.591.101 272.640.582 2.073.488 - 61.638.608 2.203.507.025

Piutang pembiayaan konsumen 5.983.295.258 523.996.742 363.529.725 463.567.372 - 161.039.584 7.495.428.681

Tagihan anjak piutang 63.968.985 599.649.715 - - - 476.150.727 1.139.769.427

Piutang lain-lain 28.573.784 - - - - 1.402.770 29.976.554

Jumlah 7.636.776.553 1.523.237.558 636.170.307 465.640.860 - 700.231.689 10.962.056.967

Telah jatuh tempo Mengalami

tetapi tidak mengalami penurunan nilai Jumlah

High Grade Medium Grade Low Grade Unrated penurunan nilai

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Kas dan setara kas 28.547.330 - - - - - 28.547.330

Piutang sewa pembiayaan 1.624.389.703 161.744.956 252.219.868 400.015.573 - 327.852.504 2.766.222.604

Piutang pembiayaan konsumen 4.336.256.032 414.214.253 329.598.001 611.738.674 - 127.448.884 5.819.255.844

Tagihan anjak piutang 48.015.713 696.312.413 - 41.101.634 - 417.660.727 1.203.090.487

Piutang lain-lain 20.352.609 - - - - 188.234 20.540.843

Jumlah 6.057.561.387 1.272.271.622 581.817.869 1.052.855.881 - 873.150.349 9.837.657.108

Tidak Diaudit

30 Juni 2018

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai

Diaudit

31 Desember 2017

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai

Kualitas kredit berdasarkan golongan aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Pinjaman diberikan dan piutang

Kualitas kredit dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, dan tagihan anjak piutang dinilai berdasarkan banyaknya dan jumlah hari delay selama masa tenor pembayaran.

Kredit grading atas piutang-piutang tersebut akan berdasarkan parameter yang akan dijelaskan sebagai berikut:

High Grade jumlah kali delay rendah + jumlah hari delay rendah

jumlah kali delay sedang + jumlah hari delay sedang, jumlah kali delay rendah + jumlah hari delay sedang

jumlah kali delay sedang + jumlah hari delay rendah

jumlah kali delay rendah + jumlah hari delay tinggi, jumlah kali delay tinggi + jumlah hari delay rendah

jumlah kali delay sedang + jumlah hari delay tinggi, jumlah kali delay tinggi + jumlah hari delay tinggi

jumlah kali delay tinggi + jumlah hari delay sedang

Gabungan Kualitas Kredit:

Medium Grade

Low Grade

Page 70: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 69 -

2. Investasi jangka pendek

Kualitas kredit dari investasi jangka pendek dinilai berdasarkan peringkat yang dikeluarkan oleh Pefindo. Peringkat dari Pefindo diklasifikasikan sebagai berikut:

Kualitas Kredit Tingkat Keterangan

High grade

idAAA Obligasi kualitas tertinggi yang menawarkan tingkat terendah dari risiko investasi. Emiten dianggap sangat stabil dan dapat diandalkan

idAA+

Obligasi yang berkualitas tinggi oleh semua standar, tapi membawa tingkat yang sedikit lebih besar dari risiko jangka panjang investasi

idAA

idAA-

idA+

Obligasi dengan banyak kualitas investasi yang positif idA

idA-

Medium Grade

idBBB+

Obligasi kualitas kelas menengah, kondisi saat ini dinilai mencukupi namun tidak dapat diandalkan dalam jangka panjang

idBBB

idBBB-

idBB+

Obligasi dengan fundamental spekulatif, kepastian pembayaran kembali di masa mendatang hanya moderat

idBB

idBB-

idB+

Obligasi yang tidak dianggap sebagai investasi yang menarik, sedikit jaminan pembayaran jangka panjang

idB

idB-

Low Grade idCCC Obligasi berkualitas buruk, emiten mungkin dalam default atau berisiko menjadi default dan level terendah dalam kelas obligasi

Agunan

Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Perusahaan adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas pembiayaan yang telah diberikan oleh Perusahaan jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya kepada Perusahaan.

­ Piutang ­ Tanah dan Bangunan ­ Mesin ­ Kendaraan ­ Kapal ­ Alat berat

Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan bangunan maupun mesin menggunakan nilai pasar.

Berikut adalah portofolio kredit yang dimiliki Perusahaan beserta agunan yang menjadi jaminannya dengan pengelompokan berdasarkan jenis kredit yang diberikan:

Page 71: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 70 -

Tidak Diaudit

Kredit SMB Kredit

Kredit (Bisnis Kecil Eceran/ Kredit Jumlah

Korporasi Menengah) dan Konsumsi Karyawan

Komersial

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Eksposur piutang 2.716.898.385 626.378.067 7.495.428.681 27.162.594 10.865.867.727

Nilai Jaminan 4.551.187.244 1.281.037.023 13.936.277.897 33.953.243 19.802.455.407

Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan - - - - -

Bagian tanpa jaminan

dari Eksposur kredit (%) - - - - -

Tanah dan bangunan 470.698.461 45.200.201 123.231.627 31.041.707 670.171.996

Kendaraan 343.981.562 1.219.915.942 13.813.046.270 2.911.536 15.379.855.310

Mesin 1.925.395.381 2.013.720 - - 1.927.409.101

Kapal 197.039.880 - - 197.039.880

Lainnya:

Saham 27.217.171 - - - 27.217.171

Alat berat 162.143.005 13.907.160 - - 176.050.165

Piutang 1.424.711.784 - - - 1.424.711.784

Jumlah 4.551.187.244 1.281.037.023 13.936.277.897 33.953.243 19.802.455.407

30 Juni 2018

Diaudit

Kredit SMB Kredit

Kredit (Bisnis Kecil Eceran/ Kredit Jumlah

Korporasi Menengah) dan Konsumsi Karyawan

Komersial

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Eksposur piutang 3.030.469.549 938.843.542 5.819.255.843 18.951.815 9.807.520.749

Nilai Jaminan 4.318.835.528 1.723.878.561 9.447.544.945 23.689.769 15.513.948.803

Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan - - - - -

Bagian tanpa jaminan

dari Eksposur kredit (%) - - - - -

Tanah dan bangunan 496.983.357 15.477.586 137.187.760 21.244.178 670.892.881

Kendaraan 661.215.248 1.689.094.755 9.310.357.185 2.445.591 11.663.112.779

Mesin 1.051.678.087 3.466.520 - - 1.055.144.607

Kapal 356.232.606 - - 356.232.606

Lainnya:

Saham 27.217.171 - - - 27.217.171

Alat berat 221.645.950 15.839.700 - - 237.485.650

Piutang 1.503.863.109 - - - 1.503.863.109

Jumlah 4.318.835.528 1.723.878.561 9.447.544.945 23.689.769 15.513.948.803

31 Desember 2017

Risiko Iikuiditas

Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kas untuk menyalurkan dana untuk menjadi aset keuangan lainnya. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kosumen, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga membina kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank pemerintah maupun bank asing dalam bentuk fasilitas penerusan pinjaman untuk pembiayaan (chanelling) maupun demand loan dan term loan.

Perusahaan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.

Page 72: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 71 -

Perusahaan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Perbandingan liabilitas terhadap ekuitas Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar 163.04% dan 145,47%. Dalam hal perbandingan liabilitas terhadap jumlah aset pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar 61.98% dan 59,26%.

Tabel berikut merupakan rincian sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati milik Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2018 dan 31 Desember 2017. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tidak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal awal di mana Perusahaan harus melakukan pembayaran. Tabel ini mencakup arus kas bunga dan pokok. Apabila arus kas bunga menggunakan tingkat bunga variabel, maka jumlah terdiskonto berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal awal Perusahaan mungkin akan diminta untuk membayar.

Sampai dengan > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d

1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun > 5 tahun Jumlah

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset keuangan

Tanpa suku bunga

Piutang lain - lain 17.546 1.495.178 33.461.561 - - 34.974.285

Suku bunga variabel

Kas dan setara kas 89.680.800 - - - - 89.680.800

Suku bunga tetap

Piutang sewa pembiayaan 350.378.970 487.065.812 739.183.954 970.362.974 1.400.047 2.548.391.757

Piutang pembiayaan

konsumen 518.169.902 693.077.835 2.617.198.725 5.641.595.402 1.561.817 9.471.603.681

Tagihan anjak piutang 327.526.276 13.005.357 882.961.642 12.159.038 - 1.235.652.313

Piutang lain - lain 530.550 1.053.406 4.492.276 17.567.097 7.102.081 30.745.410

Jumlah 1.286.304.044 1.195.697.588 4.277.298.158 6.641.684.511 10.063.945 13.411.048.246

Liabilitas keuangan

Tanpa suku bunga

Utang premi asuransi - 59.796.046 - - - 59.796.046

Utang lain-lain kepada pihak ketiga 93.012.288 17.036.898 94.362.151 - - 204.411.337

Suku bunga variabel

Utang bank 827.550.936 182.462.315 4.535.894 8.683 - 1.014.557.828

Suku bunga tetap

Utang bank 149.305.629 659.395.268 882.688.310 2.143.851.196 - 3.835.240.403

Surat berharga utang yang

diterbitkan - - 90.000.000 2.405.000.000 - 2.495.000.000

Jumlah 1.069.868.853 918.690.527 1.071.586.355 4.548.859.879 - 7.609.005.614

Jumlah Bersih 216.435.191 277.007.061 3.205.711.803 2.092.824.632 10.063.945 5.802.042.632

30 Juni 2018

Tidak Diaudit

Page 73: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 72 -

Sampai dengan

1 bulan >1-3 bulan >3-12 bulan >1-5 tahun >5 tahun Jumlah

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Aset keuangan

Tanpa suku bunga

Piutang lain-lain - 188.235 29.860.811 344.940 - 30.393.986

Suku bunga v ariabel

Kas dan setara kas 24.541.344 - - - - 24.541.344

Suku bunga tetap

Piutang sewa pembiay aan 152.730.460 30.712.353 689.600.090 2.440.532.763 7.175.246 3.320.750.912

Piutang pembiay aan konsumen 11.784.525 19.362.658 298.582.913 6.990.900.463 27.681.837 7.348.312.396

Tagihan anjak piutang 942.934.248 58.910.304 298.704.766 30.302.205 - 1.330.851.523

Piutang lain-lain 407.050 806.377 3.495.384 12.348.324 3.981.923 21.039.058

Jumlah 1.132.397.627 109.979.927 1.320.243.964 9.474.428.695 38.839.006 12.075.889.219

Liabilitas keuangan

Tanpa suku bunga

Utang premi asuransi - 42.039.556 - - - 42.039.556

Utang lain-lain kepada pihak ketiga 58.996.134 46.994.731 132.250.190 - - 238.241.055

Suku bunga v ariabel

Utang bank 858.098.058 723.153.193 23.678.804 2.389.323 - 1.607.319.378

Suku bunga tetap

Utang bank 152.810.418 280.307.185 1.125.274.758 2.034.347.543 - 3.592.739.904

Surat berharga utang y ang

diterbitkan - 720.562.500 - - - 720.562.500

Jumlah 1.069.904.610 1.813.057.165 1.281.203.752 2.036.736.866 - 6.200.902.393

Jumlah - bersih 62.493.017 (1.703.077.238) 39.040.212 7.437.691.829 38.839.006 5.874.986.826

31 Desember 2017

Diaudit

Risiko Operasional

Risiko Operasional biasa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat berdampak pada operasional perusahaan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, perusahaan melakukan beberapa hal:

Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap risiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.

Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku perusahaan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP.

Perusahaan menggunakan E- loan System agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perusahaan sudah menerapkan sistem on-line dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan /atau kebijakan Perusahaan.

Perusahaan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan

melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakan-kebijakan dan SOP secara rutin.

Perusahaan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian financial yang diakibatkan oleh hal tersebut.

Page 74: PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ... CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2017 (TIDAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT)

- 73 -

Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan karena adanya kelemahan aspek hukum, kelemahan aspek dokumentasi hukum atau ketidak patuhan terhadap peraturan. Risiko ini termasuk namun tidak terbatas pada risiko yang timbul dari kemungkinan terjadinya wanprestasi (default) atas kontrak / perjanjian, tuntutan hokum / gugatan dari pihak ketiga, ketidaksesuaian standar operating procedures dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kelemahan perikatan dengan pihak ketiga, pengikatan jaminan yang tidak sempurna, ketidaksanggupan penetapan putusan pengadilan, keputusan pengadilan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan perusahaan, atau pelanggaran terhadap ketentuan atau peraturan eksternal lainya. Manajemen risiko hukum mencakup namun tidak terbatas pada:

a. Penggunaan dan penyusunan dokumen perjanjian yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku serta mempunyai dasar ketentuan hukum yang kuat

b. Penerapan sistem pengendalian internal yang konsisten serta penerapan mekanisme uji kepatuhan (compliance review) secara berkala terhadap setiap kegiatan perusahaan atau jika diperlukan pada setiap level transaksidengan nasabah atau pihak ketiga lainnya

c. Memutakhirkan perubahan kebijakan dan peraturan

d. Melakukan administrasi dokumen secara tertib

Risiko Reputasi

Risiko Reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha perusahaan atau persepsi negatif terhadap perusahaan. Untuk meminimalisir risiko reputasi, Perusahaan harus menjaga nama baik, antara lain dengan cara melakukan publikasi secara transparan dan selektif, disamping juga melakukan proses edukasi kepada nasabah dengan meminta nasabah memahami dengan jelas atas hak dan kewajibannya dalam bertransaksi dengan Perusahaan. Dalam hal publikasi negatif mengenai Perusahaan telah terjadi, Perusahaan harus melakukan langkah-langkah penanganan antara lain klarifikasi permasalahan dengan nasabah atau pihak yang menerbitkan publikasi negatif, melakukan hak jawab serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan nasabah atau pihak ketiga lainya. Terkait risiko reputasi, Perusahaan juga telah melaksanakan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) melalui program peduli sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap kegiatan sosial.

Risiko Strategis

Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi perusahaan tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya perusahaan terhadap perubahan eksternal yang terjadi begitu cepat. Pengelolaan risiko strategis dilakukan terutama melalui proses pengambilan keputusan yang komprehensif didukung dengan pertimbangan atas kondisi internal dan eksternal serta data yang akurat dan up to date.

Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan karena Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku yang akan berdampak kepada kegiatan usaha Perusahaan. Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan menerapkan praktik-praktik yang baik dalam menjalankan kegiatan usaha untuk selalu mematuhi dan melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

42. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 2 sampai 73 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 19 Juli 2018.