PT TUGU PRATAMA INDONESIA -...
Transcript of PT TUGU PRATAMA INDONESIA -...
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
1
Perusahaan telah berhasil melakukan sejumlah Perubahan sesuai dengan visi, misi dan tata nilai. berkat kekuatan yang dihasilkan oleh Perubahan-
Perubahan itu, baik dalam hal organisasi mauPun kegiatan usaha, kami yakin bahwa sudah tiba waktunya bagi kami untuk
memimPin menuju ke Posisi PunCak dalam industri Perasuransian. kinerja kami yang Prima Pada tahun ini membuktikan bahwa kami berada di jalur yang tePat
untuk meraih Posisi PunCak tersebut.
the ComPany has suCCessfully Carried out some Changes in line with its vision, mission and CorPorate values. as those Changes have strengthened us both in terms of organization and businesss aCtivities, we believe that the time has Come for us to lead to the toP Position in the insuranCe industry. our exCellent PerformanCe in
this year Proves that we are on the right traCt toward the toP Position.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
3
LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners' Report
PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners' Profiles
1 44
4 51
60
69
60
90
174
189
198
209
210
36
40
PEMBAHASAN TEMATheme Narration
LAPORAN DIREKSIBoard of Directors' Report
PROFIL DIREKSIDirectors' Profiles
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMENManagement Discussion and Analysis
TINJAUAN KEUANGANFinancial Review
TINJAUAN OPERASIOperational Review
TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance
PEDULI DAN BERBAGICaring and Sharing
MENUJU SDM YANG TERBAIKMoving Toward the Best Human Resources
PEMBANGUNAN TEKNOLOGI INFORMASIIT Development to be on Top
TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNANResposibility for Annual Reporting
LAPORAN KEUANGANFinancial Report
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM TPIShareholder Composition of TPI
STRUKTUR ORGANISASI DAN KORPORASIOrganization Structure
PRODUK DAN JASAProducts and Services
INFORMASI PERUSAHAANCorporate Information
JEJAK PENCAPAIANMilestones
PENGHARGAAN DAN PENCAPAIAN 2014Awards and Achievments 2014
PERISTIWA PENTING 2014Important Events in 2014
6
9
11
14
15
26
28
30
25
IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights
PROFIL PERUSAHAANCompany Profile
VISI, MISI DAN TATA NILAI PERUSAHAANVision, Mission And Corporate Values
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
4
Menjadi perusahaan asuransi yang unggul, terpercaya dan menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh stakeholders.
To become a winning insurance company that is trustworthy and capable of creating sustainable added values to all stakeholders.
• Mengoptimalkan nilai perusahaan secara berkelanjutan • Menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan jasa asuransi yang prima • Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi insan yang
profesional, kompetitif dan peduli • Memberdayakan perusahaan menuju perusahaan asuransi yang berkelas dunia dan menjadi
kebanggaan Bangsa Indonesia.
• Optimize the company’s values in a sustainable way • Create customer satisfaction through excellent insurance services • Develop the capabilities and competencies of human resources to become professional,
competitive and caring people • Empower the company to become a world-class insurance company and the pride of Indonesia.
• Bersih • Bersaing • Fokus pada Pelanggan
• Clean • Competitive • Customer-Focused
• Commercial • Committed• Caring
• Komersial • Komitmen • Peduli
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
• Mengoptimalkan nilai perusahaan secara berkelanjutan • Menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan jasa asuransi yang prima • Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi insan yang
profesional, kompetitif dan peduli • Memberdayakan perusahaan menuju perusahaan asuransi yang berkelas dunia dan menjadi
kebanggaan Bangsa Indonesia.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Angka-angka tahun 2010-2011 dalam ribuan rupiah, angka-angka 2012-2014 dalam USDThe 2009-2011 figures are in thousand rupiah, 2012-2014 figures are in USD
KeteranganDescription
Pendapatan UsahaOperating Income
Jumlah AsetTotal Assets
Rasio Margin Laba KotorGross Profit Margin
Rasio Margin Laba UsahaOperating Margin
Rasio Laba terhadap Jumlah Aset
Return on Assets
Rasio Laba terhadap Jumlah Ekuitas
Return on Equity
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aset
Liabilities on Assets Ratio
Jumlah Saham yang Ditempatkan dan Disetor
Penuh (dalam jutaan)Issued Shares (in million)
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)/
Net Asset Value per Share (Rp)
Jumah EkuitasTotal Equity
Aset Tetap - BersihFixed assets - net
Jumlah KewajibanTotal Liabilities
Laba (Rugi)Net Profit
Total Laba (Rugi) Komprehensif
Total Comprehensive Income
369,827,901
3,160,382,262
87%
22%
1%
1.8%
48%
1,600
1.03%
1,645,588,562
180,583,412
1,568,547,469
28,829,963
14,831,966
465,027,552
3,357,567,559
95%
37%
4%
8.3%
47%
1,600
1.12%
1,789,020,090
185,207,330
1,514,793,700
137,454,840
142,620,448
54,763,695
655,457,131
84%
39%
2%
7.7%
67%
1,600
0.13%
215,031,843
17,655,725
440,425,288
15,379,623
15,697,929
65,072,146
679,077,295
87%
50%
1%
5.2%
70%
1,600
0.13%
202,842,460
14,156,141
476,234,835
10,000,825
(2,483,440)
66,686,877
746,133,152
85%
52%
4%
12.7%
69%
1,600
0.14%
231,504,876
18,727,720
514,628,276
27,359,061
30,420,726
Mata uang/Currency
LABA RUGI / INCOME STATEMENTS
POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
ANALISIS RASIO DAN INFORMASI LAINNYA / RATIO ANALYSIS AND OTHER INFORMATION
*Angka-angkapadatabeldangrafikdalambukulaporantahunaninimenggunakansistempenulisanangkadalambahasaInggris* Numerical system in tables and graphics of this annual report is using English numerical system
2010
IDR
2011
IDR
2012
USD
2013
USD
2014
USD
* Angka-angka untuk tahun 2013 disajikan kembali / * All figures of 2013 are restated
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
7
TABEL INVESTASI/INVESTMENT
TABEL EKUITAS/EQUITY
TABEL LABA BERSIH/NET INCOME
TABEL KLAIM BRUTO/GROSS CLAIMS
TABEL AKTIVA/ASSET
TABEL PREMI BRUTO/GROSS PREMIUM
TABEL HASIL UNDERWRITING/UNDERWRITING RESULTS
* Angka-angka tahun 2010-2011 dalam ribuan rupiah, angka-angka 2012-2014 dalam USD* The 2009-2011 figures are in thousand rupiah, 2012-2014 figures are in USD
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2012
2011
2010
2013
2012
2011
2010
2013
2012
2011
2010
2013
2012
2011
2010
2013
2012
2011
2010
2013
2012
2011
2010
2013
2012
2011
2010
USD
USD
IDR
IDR
USD
USD
IDR
IDR
USD
USD
IDR
IDR
USD
USD
IDR
IDR
USD
USD
IDR
IDR
USD
USD
IDR
IDR
USD
USD
IDR
IDR
258,837,245
267,512,382
2,276,137
2,171,986
202,842,460
215,031,843
1,789,020
1,645,589
10,003,154
15,379,623
137,454,840
28,829,963
67,104,467
100,256,882
543,304,811
583,482,923
679,077,295
655,457,131
3,357,568
3,160,382
251,967,599
199,287,504
1,935,172,054
1,649,670,500
28,052,599
28,848,142
252,406,993
147,048,464
USD
USD
USD
USD
USD
USD
USD
276,905,229
231,504,876
27,359,059
69,240,770
746,133,152
253,870,616
41,876,426
* Angka-angka untuk tahun 2013 disajikan kembali * All figures of 2013 are restated
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
8
IKHTISAR KEUANGAN TPI INDUK PERUSAHAAN / FINANCIAL HIGHLIGHTS OF TPI AS PARENT COMPANY
Semua angka dalam ribuan rupiahAll figures are in thousand of rupiah
KeteranganDescription
Mata uang/Currency
2010
IDR
2011
IDR
2012
IDR
2013
IDR
2014
IDR
Laba UsahaIncome from Operations
Laba Tahun BerjalanProfit for the Year
Jumlah AssetTotal Assets
Jumlah EkuitasTotal Equities
Aset Tetap – BersihFixed Assets – Net
Jumlah KewajibanTotal Liabilities
Total Laba BersihKomprehensif Tahun
BerjalanTotal Comprehensive
Incomefor the Year
37,971,668
26,434,732
4,764,797,974
1,668,111,518
4,106,157
3,096,686,456
14,831,966
143,618,016
115,932,102
5,430,146,650
1,791,211,858
4,824,846
3,638,934,792
124,097,711
189,450,523
196,356,488
5,252,365,521
1,981,385,459
8,038,712
3,270,980,062
236,420,719
297,319,030
363,118,388
6,393,611,213
2,243,290,888
8,446,021
4,150,320,325
389,410,738
352,152,929
361,844,681
7,494,919,435
2,668,853,407
7,378,462
4,826,066,028
444,784,184
*Dinyatakan dalam ribuah Rupiah, perhitungan menggunakan metode ekuitas. Data keuangan tahun 2013 dan 2014 berdasarkan Informasi Keuangan Tambahan dari Laporan Auditor Independen (PwC) pada Pemegang Saham.
*Expressed in thousand Rupiah based on equity method. The financial figures of 2013 and 2014 are based on the Supplementary Financial Information from the Independent Auditor’s Report (PwC) to the Shareholders, which has been published on the national media.
* Angka-angka untuk tahun 2013 disajikan kembali * All figures of 2013 are restated
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
9
PROFIL PERUSAHAANcompany profile
1. Sekilas TPI
PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) adalah perusahaan asuransi umum yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). TPI didirikan pada 25 November 1981. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan yang telah mengalami perubahan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang industri asuransi umum, reasuransi dan bisnis syariah.
TPI menjadi andalan perusahaan minyak dan gas milik negara tersebut untuk memberikan layanan perasuransian kepada PT Pertamina (Persero) dalam berbagai proyek energi. TPI juga memberikan layanan perasuransian kepada para mitra kerja PT Pertamina (Persero) serta berbagai anak perusahaannya, para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya, yang semuanya itu menjadi captive market yang besar bagi Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga merambah ke pasar di luar captive market tersebut. Hingga akhir tahun 2014, posisi kontribusi premi dari pasar di non-captive market bahkan menjadi lebih besar, yakni 52,72% dari total pendapatan premi Perusahaan.
Perusahaan memiliki dua segmen usaha, yakni segmen korporasi dan segmen ritel. Berdasarkan sejarahnya, TPI memang memiliki keahlian di segmen korporasi karena telah memberikan layanan asuransi kepada berbagai proyek energi skala besar. Namun, dalam perkembangannya, Perusahaan juga menggarap segmen ritel yang memiliki potensi kontribusi premi yang sangat besar, mengingat masih kecilnya penetrasi asuransi nasional di segmen ini. Saat ini porsi pendapatan premi dari segmen korporasi adalah 60%, sedangkan segmen ritel adalah 40%.
Untuk meningkatkan penetrasi pasarnya, TPI meramu produknya dalam bentuk layanan asuransi konvensional dan layanan asuransi berbasis Syariah sejak tahun 2008. Potensi pasar Syariah ini cukup besar, terutama dengan mulai tertariknya perusahaan-perusahaan asal Timur Tengah untuk berinvestasi di Indonesia.
1. TPI at a Glance
Founded in November 25, 1981, PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) is a general insurance company, which is a subsidiary of PT Pertamina (Persero). Based on article 3 of its Article of Association, which has been amended, the scope of the Company’s activities is general insurance, reinsurance and Sharia-based reinsurance businesses.
TPI is an invaluable asset of PT Pertamina (Persero), providing insurance protection on various energy-related projects. TPI also provides insurance services to business partners of PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries, all Contractors of Production Sharing Contracts, all of which become the Company’s huge captive market. In addition, the Company has also penetrated markets other than its captive market. By the end of 2014, the premium contribution of the non-captive market has grown bigger than the captive market, i.e. 52.72% of the total premium earned by the Company.
The Company has 2 (two) business segments, i.e. corporate and retail segments. Based on its historical background, TPI has expertise in the corporate segment due to its services to various big-scale energy projects. However, along with its business development, the Company has started penetrating the retail segment, which has a huge potential for premium income, considering the currently small percentage of market penetration on this segment by the national insurance industry. Currently, the Company’s premium revenues from the corporate segment and retail segment are 60% and 40% respectively.
To increase its market penetration, TPI has developed conventional insurance products and Sharia-based products since 2008. The Sharia-based market potential is big, particularly by the interest of Middle East-based companies to invest in Indonesia.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
10
Seiring dengan pertumbuhannya, Perusahaan mendirikan sejumlah anak perusahaan, dan membuka kantor cabang maupun kantor perwakilan, baik di Indonesia maupun di luar negeri, termasuk di Hong Kong. Perusahaan juga membuat Road Map yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2014-2018, dengan sejumlah tahapan pengembangan untuk mencapai tujuan menjadi Perusahaan Asuransi Nasional Berskala Asia pada 2016. Dengan demikian, sekaligus menjadi perusahaan asuransi di posisi teratas di Indonesia.
In some stages of its growth, the Company has established some subsidiaries, and opened representative offices both in Indonesiaand overseas, including in Hong Kong. The Company has also developed a Road Map, which is elaborated in the Company’s Long-Term Plan (RJPP) for 2014-2018 to achieve the objective to become an Asia-scale National Insurance Company by 2016. Thus, the Company will also become the insurance company with the top position in Indonesia.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
11
Komposisi pemegang Saham dan PermodalanShareholders Composition and Capital Structure
KeteranganDescription
Jumlah SahamIssued Shares
NominalValue (Rp)
%
PT Pertamina (Persero) 1,040,000,000 104,000,000,000 65
PT Sakti Laksana Prima 281,600,000 28,160,000,000 17,60
Siti Taskiyah 194,400,000 19,440,000,000 12,15
Mohamad Satya Permadi 84,000,000 8,400,000,000 5,25
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM DAN PERMODALANShareholderS compoSition and capital Structure
PT Pertamina (Persero)
65%
Mohammad Satya Permadi
5.25%
Siti Taskiyah
12.15%
PT Sakti Laksana Prima
17,6%
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
12
PERSENtASE SAHAM tPI DI PERUSAHAAN ANAK & AFILIASItpi Share oWnerShip in SuBSidiarieS & affiliated companieS
Penyertaan Langsung TPI TPI Direct Participation
No.
No.
1.
2.
3.
4.
PT Tugu Pratama Interindo (Interindo)
Tugu Insurance Company Limited (TIC)
PT Asuransi Samsung Tugu
PT Reasuransi Maipark Indonesia
Investasi Saham / Securities Investment
Asuransi Kerugian /General Insurance
Asuransi Kerugian /General Insurance
Reasuransi / Reinsurance
99.99%
27.50%
30.00%
11.35%
Jakarta
Hong Kong
Jakarta
Jakarta
NamaName
NamaName
Bidang UsahaBusiness Sector
Bidang UsahaBusiness Sector
Kepemilikan 2014Ownership in 2014
Kepemilikan 2014Ownership in 2014
DomisiliLocation
DomisiliLocation
KeteranganRemark
KeteranganRemark
Perusahaan Afiliasi TPIAffiliated Companies
PT Pratama Mitra Sejati
PT Tugu Reasuransi Indonesia
PT Synergy Risk Management Consultant
PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
PT Asuransi Staco Mandiri
1.
2.
3.
4.
5.
Penyewaan mobil dan properti /
Car rental and property
Reasuransi / Reinsurance
Risk Management and valuation
Asuransi Jiwa dan DPLK / Life Insurance and Pension
Fund Scheme
Asuransi Kerugian /General Insurance
99.99%
34.72%
99.99%
22.72%
6.86%
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Note:SahamperusahaanafiliasidimilikiolehPTTuguPratamaInterindo(Interindo)The shares of the affiliated companies are owned by PT Tugu Pratama Interindo (Interindo)
Laporan Keuangan dikonsolidasikan ke TPI
Financial Statement Consolidated to TPI
Laporan Keuangan dikonsolidasikan ke InterindoFinancial Statement Consolidated
to Interindo
Laporan Keuangan dikonsolidasikan ke InterindoFinancial Statement Consolidated
to Interindo
Laporan Keuangan dikonsolidasikan ke TPI
Financial Statement Consolidated to TPI
Bagian Laba Bersih entitas asosiasi sesuai persentase
Share in associates' net income as percentages
Bagian Laba Bersih entitas asosiasi sesuai persentase
Share in associates' net income as percentages
Bagian Laba Bersih entitas asosiasi sesuai persentase
Share in associates' net income as percentages
Laba Bersih tidak diatribusi ke TPI
Net Income not attributable to TPI
Laba Bersih tidak diatribusi ke Interindo
Net Income not attributable to Interindo
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
13
StRUKtUR tUGU GRUPtuGu Group Structure
PT TUGU PRATAMA INDONESIA- PT Pertamina (Persero) : 65 %- PT Sakti Laksana Prima : 17.6 %- Siti Taskiyah : 12.15 %- M. Satya Permadi : 5.25%
PT TUGU PRATAMA INTERINDO :- PT Tugu Pratama Indonesia 99.99%- Koperasi Tugu 0.01%
PT PRATAMA MITRA SEJATI :- PT Tugu Pratama Interindo 99.99%- Koperasi Tugu 0.01% PT ASURANSI JIWA TUGU MANDIRI:
- Dana Pensiun Pertamina 47.42%- PT Timah tbk 28.78%- PT Tugu Pratama Interindo 22.72%- Men Keu qq Negara RI 1.08%
PT ASURANSI STACO MANDIRI:- Dana Pensiun Bank Mandiri dua 62.78%- YKP BDN 7.65%- PT Tugu Pratama Interindo 6.86%- Dana Pensiun Pertamina 4.85%- DPK Jamsostek 3.92%- DPK Taspen 3.92%- PT Quarta Sonni puteri 2.87%- PT Asuransi Ramayana Tbk 2.42%- DP Jasa Raharja 2.73%- DP Jasindo 1.96%
PT SYNERGY RISK MANAGEMENT CONSULTANT :- PT Tugu Pratama Interindo 99.99%
PT TUGU REASURANSI INDONESIA:(Per Tanggal 26 Juni 2013)- PT Tugu Pratama Interindo 34.72%- Dana Pensiun Pertamina 17.46%- PT Asriland 47.81%
TUGU INSURANCE COMPANY(HONGKONG) :- PT Tugu Pratama Interindo 72.5%- PT Tugu Pratama Indonesia 27.5%
PT ASURANSI SAMSUNG TUGU :- Samsung Fire MarineInsurance Co. Ltd 70%- PT Tugu Pratama Indonesia 30%
PT REASURANSI MAIPARK INDONESIA :- PT Tugu Pratama Indonesia 11.15%- Other Non-life & ReinsuranceCompany (91 entities) 88.85%
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
14
StRUKtUR ORGANISASI tPItpi orGaniZational Structure
PRESIDENT DIRECTOR
MARKETING DIRECTOR
ENERGY PERTAMINA GROUP HEAD
ENERGY GROUP HEAD
CORPORATE GROUP HEAD
CONSUMER GROUP HEAD
SURABAYA BRANCH HEAD
BANDUNG BRANCH HEAD
MEDAN BRANCH HEAD
BALIKPAPAN BRANCH HEAD
SEMARANG BRANCH HEAD
NETWORK MANAGEMENT GROUP HEAD
TECHNICAL DIRECTOR
NON MARINE U/W GROUP HEAD
MARINE & AVIATION U/W GROUP HEAD
SPECIAL U/W GROUP HEAD
REINSURANCE GROUP HEAD
CLAIM GROUP HEAD
PORTFOLIO & RISK MGT GROUP HEAD
FIN. & CORP. SERV. DIRECTOR
ACCOUNTING GROUP HEAD
TREASURY GROUP HEAD
INVESTMENT & FIN RISK MGT GROUP
HEAD
FIN PLANNING & EVALUATION GROUP
HEAD
HRD & GA GROUP HEAD
IT GROUP HEAD
CORP. SECRETARY GROUP HEAD
CORP. PLANNING GROUP HEAD
SYARIAH INSURANCE GROUP
HEAD
INTERNAL AUDIT GROUP HEAD
PALEMBANG BRANCH HEAD
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
15
PRODUK DAN jASAproductS and SerViceS
PRODUK DAN JASA TPI dikembangkan oleh tim yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang masing-masing selama lebih dari 33 tahun, sehingga semua produk dan jasa memberikan solusi dan kepuasan bagi nasabah. Perubahan untuk bergerak maju dan meraih posisi yang lebih baik terus dilakukan TPI dengan mengembangkan lini produk baru untuk memperbesar pangsa pasar di sektor keuangan (finansial), seraya terus mempertegas kehadirannya di segmenasuransi berbasis syariah dan merambah ke sektor retail. Di tahun 2015, sejalan dengan himbauan pemerintah yang akan meningkatkan sektor maritim, TPI pun akan mengambil peluang tersebut namun tidak melepaskan produk di segmen Energi lainnya yang terus dipertahankan hingga kini dikarenakan lini usaha ini merupakan pangsa pasar terbesar yang pernah membawa TPI menjadi perusahaan asuransi dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia.
TPI’S PRODUCTS AND SERVICES have been developed for 33 years by experienced teams whose members have expertise in their respective area so that those products and services provide solutions and satisfaction to the clients. The Company has made some improvements to reach a better position by developing new product lines to grow its market share in thefinancialsector,while,atthesametime,strengtheningitspresenceinSharia-basedmarketsegmentand penetrating the retail sector. In 2015, responding to Government’s focus to strengthen the maritime sector, TPI will develop this sector without loosening its grip on the energy and other sectors as these business lines constitute the biggest market that was able to make TPI the biggest insurance company in terms market share in Indonesia.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
16
1. Asuransi Umum Konvensional
1.1. Asuransi Energi Produk asuransi energi merupakan produk asuransi yang berkaitan dengan risiko-risiko yang dapat timbul dalam kegiatan operasional perusahaan migas seperti pengeboran dan pengolahan minyak dan gas, serta risiko lain yang terkait dengan sektor energi seperti panas bumi dan listrik. Berikut ini adalah produk-produk yang termasuk dalam Asuransi Energi:
• Offshore Program InsuranceMemberikan pertanggungan asuransi terhadap berbagai peralatan yang digunakan dalam kegiatan operasional sebuah perusahaan migas seperti rig pengeboran, tempat penyimpanan offshore/fasilitas pemrosesan, peralatanpelengkap dan/atau peralatan lainnya yang terkait dengan pengeboran migas dan panas bumi (geothermal drilling)
1. Offshore Physical Damage and Well Control Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan dalam pengeboran migas, termasuk kerusakan yang terjadi pada saat pengeboran yang berada pada wilayah lepas pantai;
2. Offshore Rig Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada peralatan rig lepas pantai dan peralatan lainnya yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi dan eskploitasi migas lepas pantai;
3. Property Under Construction InsuranceMemberikan pertanggungan asuransi terhadap kerusakan aset yang sedang dibangun oleh perusahaan kontraktor migas yang berada di darat atau lepas pantai;
• Onshore Program InsuranceMemberikan pertanggungan asuransi terhadap aset yang terkait dengan kegiatan industry, energi/migas pada wilayah onshore seperti kilang migas dan kilang petrokimia, termasuk gangguan bisnis (business interruption):
1. Conventional Insurance
1.1. Energy Insurance Energy Insurance provides protection against all risks related to oil and gas company activities, such as drilling and processing of oil and gas, and other risks associated with energy sector, such as geothermal energy and electricity. Energy Insurance comprises several products:
• Offshore Program InsuranceThis insurance provides protection to various equipment used in the operation of an oil and gas company such as drilling rigs, offshore storage and processingfacilities, supporting equipment and/or other equipment linked with oil and gas and geothermal drilling;
1. Offshore Physical Damage and Well Control Insurance This insurance provides protection against any loss and damage in oil and gas drilling, including damages occurring at the time of conductingoffshoredrilling;
2. Offshore Rig Insurance This insurance provides protection against any loss and damage on offshore rigequipment and other equipment used in offshoreexplorationandexploitation;
3. Property Under Construction InsuranceThis insurance provides protection against any loss in assets being constructed by oil and gas contractors both onshore and offshore;
• Onshore Program InsuranceThis insurance provides protection to assets related with oil and gas industry located onshore, such as oil and gas refinery, petrochemical refinery, includingbusiness interruption;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
17
1. Land Rig Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada rig dan berbagai peralatan lainnya yang berada di lokasi pengeboran di darat;
2. Onshore Physical Damage and Well Control Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan dalam pengeboran migas, termasuk kerusakan yang terjadi pada saat pengeboran yang berada di wilayah darat;
3. Property Under Construction InsuranceMemberikan pertanggungan asuransi terhadap kerusakan aset yang sedang dibangun oleh perusahaan kontraktor migas yang berada di darat;
• Business Interruption Insurance
Memberikan pertanggungan asuransi kepada perusahaan energi/migas terhadap kerugian usaha dan kenaikan biaya produksi sebagai akibat dari kerusakan peralatan yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya;
• Tailor-made Policies Insurance
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap berbagai risiko khusus yang dapat timbul dalam berbagai kegiatan operasional di industri migas, sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
1.2. Asuransi Engineering
Produk Asuransi Engineering menjamin kerugian karena terhambatnya proyek bangunan dalam masa konstruksi, atau proyek pemasangan mesin, serta kerusakan peralatan elektronik akibat kecelakaan. Berikut ini adalah produk-produk Asuransi Engineering sebagai berikut:
1. Land Rig Insurance This insurance provides protection against any loss and damage occurring on rig and other equipment in onshore drilling;
2. Onshore Physical Damage and Well Control Insurance This insurance provides protection against any loss and damage in oil and gas drilling, including damages occurring at the time of conducting onshore drilling;
3. Property Under Construction InsuranceThis insurance provides protection against any loss in assets being constructed by oil and gas contractors both onshore and offshore;
• Business Interruption Insurance
This type of insurance provides protection to oil and gas companies against any business loss and increased production cost resulting from equipment damage in the company’s operation;
• Tailor-made Policies Insurance
This insurance provides protection against various special risks emerging from various operations in oil and gas industries, and is tailored to meet customer demand
1.2. Engineering Insurance
Engineering Insurance covers losses due to delays in building projects during the construction period, or machinery installation projects and electronic equipment damage due to accidents. Our Engineering Insurance products are:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
18
• Contractor’s All-Risk
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap gedung yang berada dalam tahap konstruksi dari segala risiko kerugian dan kerusakan yang dapat timbul akibat proses konstruksi, termasuk kerugian dan kerusakan yang dialami oleh pihak ketiga sebagai akibat dari proses konstruksi yang sedang berlangsung;
• Construction Plan and Equipment All-Risk Insurance/ Heavy Equipment
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada peralatan berat maupun peralatan ringan yang digunakan dalam proyek konstruksi;
• Electronic Equipment Insurance
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerusakan dan kerugian pada instrumen elektronik maupun peralatan lainnya yang digunakan untuk Electronic Data Processing, fasilitas komunikasi, peralatan medis, dan lain-lain;
• Machinery Breakdown Insurance
Memberikan penggantian terhadap risiko yang muncul akibat dari rusaknya sebuah mesin yang digunakan baik dalam kepentingan industri maupun non-industri;
• Business Interruption Following Machinery Breakdown Insurance
Memberikan penggantian terhadap penurunan laba perusahaan akibat dari tidak berfungsinya mesin maupun peralatan yang digunakan dalam aktivitas produksi.
1.4. Asuransi Penerbangan
Produk asuransi yang ditawarkan dalam kategori ini memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap berbagai risiko yang dapat timbul dalam aktivitas penerbangan dan peluncuran satelit. Berikut ini adalah produk-produk Asuransi Kelautan dan Penerbangan:
• Contractor’s All-Risk
This insurance provides protection to buildings under construction against all risks of losses emerging from construction process, including any loss and damage on a third party resulting from an ongoing construction process;
• Construction Plan and Equipment All-Risk Insurance/ Heavy Equipment
This insurance provides protection against any loss and damage occurring heavy and light equipment used in a construction project;
• Electronic Equipment Insurance
This insurance provides protection against and damage on electronic instruments and other instruments used in Electronic Data Processing, communication facilities and medical instruments;
• Machinery Breakdown Insurance
This insurance provides protection against any risk arising from any damage on engines used in both industry and non-industry
• Business Interruption Following Machinery Breakdown Insurance
This insurance provides compensation for anydecline in corporateprofit due to thenon-functioning of production equipment.
1.4. Aviation Insurance
Thistypeofinsuranceoffersoverallprotectionfrom various risks arising from aviation activities and satellite launch. The Aviation Insurance products are as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
19
• Aviation Hull and Liability Insurance
Memberikan perlindungan terhadap kerugian dan/atau kerusakan rangka pesawat dan kewajiban yang timbul dari suatu kecelakaan;
• Personal Accident Insurance
Memberikan ganti rugi jika terjadi luka-luka, cacat atau meninggal pada Kapten Pilot, Co-Pilot, Cabin Attendant, dan Teknisi yang timbul dari suatu kecelakaan;
1.5. Asuransi Kendaraan Bermotor
Produk asuransi ini memberikan perlindungan saat terjadi kerugian atas kendaraan Anda, atas sebab-sebab tertentu yang timbul selama periode polis.
• Total Loss Only
Penjaminan ganti rugi atas kehilangan atau kerusakan total pada kendaraan, akibat risiko-risiko yang mengacu pada PSAKBI yakni perbuatan jahat, pencurian, perampasan, tabrakan, benturan atau kecelakaan lalu lintas lainnya.
• Comprehensive and Third Party’s Legal Duty
Penjaminan ganti rugi/perbaikan atas kehilangan/kehilangan sebagian maupun keseluruhan kendaraan akibat risiko yang mengacu pada PSAKBI.
Perluasan Cakupan
1. Kecelakaan Diri;2. Bencana Banjir dan Angin Topan;3. Bencana Gempa Bumi, Tsunami &
Letusan Gunung Berapi;4. Pemogokan, Kerusakan dan
Makar.
• Aviation Hull and Liability Insurance
This insurance provides protection against any loss and damage of airframe and liability arising out of an accident
• Personal Accident Insurance
This insurance provides compensation in the event of bodily injury, disability or death on Captain Pilot, Co-Pilot, Cabin Attendant, and Aircraft Technician arising out of an accident;
1.5. Motor Vehicle Insurance
This insurance provides protection against any losses on your vehicle due to certain causes occurring at the time of the policy period.
• Total Loss Only
Providing compensation guarantee to any losses or total damage on vehicle due to risks as stipulated in the PSAKBI, i.e. criminal action, thievery, robbery, crash, collisionorothertrafficaccidents.
• Comprehensive and Third Party’s Legal Duty
Provide compensation/repair guarantee to partial loss or total loss of vehicle due to risks stipulated in the PSAKBI.
Extention Coverage
1. Personal accident2. Flood and typhoon disaster3. Earthquake, tsunami & volcanic
eruption4. Strike, damage and coup d'etat
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
20
1.6. Asuransi Kelautan
Produk asuransi kelautan yang ditawarkan dalam kategori ini memberikan perlindungan menyeluruh terhadap berbagai risiko yang dapat timbul, mulai dari pembangunan kapal, hingga kegiatan pengangkutan barang di laut.
• Marine Hull and Machinery Insurance
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada sebuah kapal beserta dengan mesinnya, termasuk pertanggungan atas pihak ketiga yang dirugikan dengan terjadinya kejadian tersebut;
• Builder’s Risk Insurance
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap risiko yang mungkin timbul dalam proses pembangunan sebuah kapal;
• Protection and Indemnity (P&I) Insurance
Memberikan perlindungan terhadap berbagai dampak dari operasi kapal, seperti pencemaran lingkungan dan penyingkiran kerangka kapal.
• Marine Cargo Insurance
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap barang-barang yang didistribusikan melalui sebuah kapal, baik dalam jangka waktu yang singkat maupun panjang.
1.7. Kredit dan Penjaminan
• Asuransi Kredit
Asuransi Kredit adalah perlindungan yang dapat diberikan kepada tertanggung atas risiko kegagalan debitur melunasi fasilitas kredit pinjaman tunai seperti kredit modal kerja, kredit perdagangan yang diberikan oleh Bank Umum/Lembaga Pembiayaan Keuangan.
1.6. Cargo, Marine Hull, and Protection & Guarantee
The marine insurance products offer overallprotection from various risks occurring from the time of ship construction to cargo shipment activities in the sea.
• Marine Hull and Machinery Insurance
This insurance provides protection against loss and damages that occur in a vessel along with the engine, including coverage of such third party aggrieved by the occurrence of the incident
• Builder’s Risk Insurance
This insurance provides protection against risks that may arise in the process of a ship building
• Protection and Indemnity (P&I) Insurance
This insurance provides protection to various impacts of the operations of a ship, such as environmental pollution
• Marine Cargo Insurance
This insurance provides protection for items that are distributed through a vessel, both in a short term and in a long term.
1.7. Credit and Suretyship
• Credit Insurance
This Credit Insurance offers protectionto the insured from any risk caused by debtor’s failure to repay cash credit, such as workingcapitalcredit, tradecreditofferedbycommercialbank/financinginstitution.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
21
• Jaminan Penawaran
Produk ini adalah jaminan yang diterbitkan untuk menjamin pemberi penawaran bahwa pihak utama pemegang Obligasi Penawaran telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh pemberi penawaran untuk mengikuti pelelangan.
• Jaminan Pelaksanaan
Produk ini menjamin bahwa pihak utama mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai standar serta waktu yang telah ditentukan dalam kontrak.
• Jaminan Uang Muka
Produk ini menjamin pemeliharaan pekerjaan atas kerusakan yang terjadi dalam masa pemeliharaan dan sanggup mengembalikan uang muka yang telah diterima sesuai dengan ketentuan di dalam kontrak.
1.8. Asuransi Aneka / Lain-lain
Produk asuransi ini mencakup jaminan risiko yang tidak terjamin dalam produk asuransi lainnya, seperti tuntutan dari pihak ketiga, risiko kerugian keuangan, sampai dengan risiko kerugian pada kendaraan bermotor. Berikut ini adalah produk-produk Asuransi Lain-lain:
• Liability InsuranceMemberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian yang timbul dari klaim pihak ketiga yang menderita kerugian (cidera badan dan atau kerusakan harta benda) yang diakibatkan oleh aktivitas tertanggung. Produk-produk Liability Insurance TPI mencakup:
1. Public Liability Insurance/ Comprehensive General Liability Insurance;
2. Umbrella Catastrophic Liability Insurance;3. Product Liability Insurance;4. Automative Liability Insurance;5. Professional Indemnity;6. Medical Malpractice Liability;7. Employer’s Liability.
• Bid Bond
ThisproductoffersguaranteetoanObligeethat the Principal has met all of Obligee’s requirements to offer a bid in a tenderprocess.
• Performance Bond
This product offers guarantee that theprincipal is capable of completing the project in accordance with the standard and schedule stipulated in the contract.
• Advance Payment Bond
This product guarantees maintenance of work over damages occurring in the maintenance period and willing to return the down payment in accordance with the terms of the contract.
1.8. Miscellaneous Insurance
This type of insurance product includes risk warranties which are not guaranteed in other insurance products, such as claims of third parties,theriskoffinancialloss,uptotheriskoflosses in motor vehicles. Here are the products of Other Insurance:
• Liability InsuranceProvide insurance coverage for losses that arisefromclaimsofthirdpartieswhosuffereddamages (body injury and or property damage) caused by the insured activities. Products of Liability Insurance TPI include:
1. Public Liability Insurance/ Comprehensive General Liability Insurance;
2. Umbrella Catastrophic Liability Insurance;3. Product Liability Insurance;4. Automative Liability Insurance;5. Professional Indemnity;6. Medical Malpractice Liability;7. Employer’s Liability.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
22
• Workmen’s Compensation InsuranceMemberikan pertanggungan dalam bentuk kompensasi keuangan kepada pegawai untuk mengganti penghasilan yang hilang atau berkurang karena kecelakaan pada saat bekerja, tanpa perlu membuktikan status kewajiban hukum pegawai;
• Personal Accident InsuranceMenjamin risiko kecelakaan dari tertanggung, termasuk selama perjalanan yang dapat menyebabkan kematian atau kecacatan pada tertanggung;
• Money InsuranceMemberikan pertanggungan asuransi terhadap risiko kerugian uang atau barang-barang yang sesuai dengan uang yang hilang akibat perampokan;
1.9 Asuransi Kesehatan
Produk ini memberikan jaminan berupa manfaat medis atau yang diperlukan secara medis sesuai dengan jenis dan besarnya manfaat asuransi kesehatan yang terdapat dalam daftar manfaat atas risiko-risiko yang dijamin dalam polis, atau sebagai akibat langsung (proximate cause) dari risiko-risiko yang dijamin dalam polis, termasuk penyediaan alat bantu yang diperlukan atau diperuntukkan dalam rangkaian tindakan medis.
TPI Health Insurance
TPI Health Insurance (THIS) adalah program asuransi kesehatan untuk komersial yang ditujukan kepada kumpulan/perusahaan bagi karyawannya. Perusahaan harus membayar premi 1 tahun untuk memperoleh manfaat maksimal program THIS, yang memberikan jaminan berupa manfaat medis sesuai dengan jenis dan besarnya manfaat asuransi kesehatan yang terdapat dalam daftar manfaat atas risiko-risiko yang dijamin dalam polis. Dengan berjalannya BPJS Kesehatan, TPI menawarkan koordinasi manfaat, premi, data kepesertaan, data klaim/keuangan, administrasi, sosialisasi dan sistem informasi sehingga karyawan dapat memperoleh pelayanan terbaik dan manfaat yang maksimal.
• Workmen’s Compensation InsuranceProvide insurance in the form of financialcompensation to an employee, to replace a lost or reduced income due to accidents at work, without the need to prove the legal duty status of the personel;
• Personal Accident InsuranceGuarantee risks of the insured accidents, including a long journey that can lead to a death or disability of the insured;
• Money InsuranceThis insurance provides protection against losses of money or goods in accordance with the money lost due to robbery;
1.9 Health Insurance
This product provides guarantee in the form of medical benefits or medical needs, inaccordance with the type and amount of health insurance benefits contained in thelist of benefits over risks which are coveredunder the policy, or as a proximate cause of the risks covered under the policy, including the provision of equipment help needed or intended in a series of medical procedures.
TPI Health Insurance
TPI Health Insurance (THIS) is a commercial health insurance program for the employees of a group/company. The company has to pay a 1-year-premium toget themaximumbenefitsof THIS, which provide insurance in the form ofmedicalbenefitaccordingtothetypesandamountsofhealth insurancebenefits listed inthe benefit list of risks insured in the policy.With the establishment of BPJS, TPI offersbenefit coordination, premium, participatingdata, claim/financial data, administration,socialization and information system so that employees may get the best services and maximumbenefits.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
23
• Program Asuransi Kesehatan Yang Tersedia
•1. Jaminan Perawatan Rumah Sakit dan
Pembedahan (Rawat Inap);2. Jaminan Rawat Jalan;3. Jaminan Rawat Bersalin;4. Jaminan Rawat Gigi;5. Jaminan Kacamata.
• Sistem Pembayaran Klaim berupa :
Reimbursement
Peserta membayar terlebih dahulu seluruh biaya pengobatan di penyedia layanan di luar jaringan Rumah Sakit, Klinik dan Apotik TPI;
Cash Less
Cukup dengan menunjukkan kartu, Peserta dapat langsung mendapatkan pengobatan tanpa membayar terlebih dahulu, sepanjang perawatan dan pengobatan yang dilakukan di jaringan Rumah Sakit, Klinik dan Apotik TPI.
2. Asuransi Umum Syariah
TPI melengkapi rangkaian produknya dengan produk asuransi yang dikelola berdasarkan prinsip syariah. Pengelolaan produk ini didukung oleh teknologi informasi melalui aplikasi TPI Web Access (TWA), yang dapat diakses langsung oleh nasabah dimanapun Anda berada. Produk-produk Asuransi Syariah adalah sebagai berikut:
• Asuransi (Ta’min) Property “All Risks” atau industrial “All Risks”;
• Asuransi (Ta’min) Gangguan Usaha atau Business Interruption;
• Asuransi (Ta’min) Kebongkaran atau Burglary;
• Asuransi (Ta’min) Uang atau Money;
• Health Insurance Programs, provide:
1. Hospitalization and Surgery Insurance (Inpatient);
2. Outpatient Insurance;3. Maternity Treatment Insurance;4. Teeth Treatment Insurance;5. Glasses Insurance.
• Claim Payment System consists of :
Reimbursement
Participants to pay in advance all medical expenses in service provider outside TPI’s Hospital, Clinic, and Pharmacy Network;
Cash Less
Just by showing the card, Participants may directly received medical treatment without advanced payment, as long as the treatment and cure are done in one of TPI’s Hospital, Clinic, and Pharmacy Network.
2. General Sharia Insurance
TPI has added more sharia-based insurance products. The management of these products are supported by the information technology through the TPI Web Access (TWA), which is accessible by customers wherever they are. The Sharia-based Insurance Products are as follows:
• Industrial “All Risks” Insurance (Ta’mim);
• Business Interruption Insurance (Ta’min);
• Burglary Insurance (Ta’min);
• Money Insurance (Ta’min);
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
24
• Asuransi (Ta’min) Pengangkutan atau Marine Cargo, yang memberikan jaminan atas pengiriman barang melalui:
1. Pengangkutan via laut;2. Pengangkutan via udara; 3. Pengangkutan via darat.
• Asuransi (Ta’min) Tanggung Gugat atau Liability;
• Asuransi (Ta’min) Rekayasa, antara lain: 1. Asuransi (Ta’min) Konstruksi atau
Contractor’s All Risks;2. Asuransi (Ta’min) Pemasangan Mesin
atau Erection All Risks; 3. Asuransi (Ta’min) Kerusakan Mesin
atau Machinery Breakdown; 4. Asuransi (Ta’min) Peralatan Elektronik
atau Electronic Equipment;
• Asuransi (Ta’min) Alat Berat atau Contractor’s Plant and Machinery;
• Asuransi (Ta’min) Lainnya Sesuai Kebutuhan Atau Tailor-Made;
• Produk asuransi ini merupakan produk-produk asuransi (ta’min) lainnya, baik yang menggunakan sertifikat standar maupunmodifikasiyang telahdisesuaikandengankebutuhan dari para peserta lain seperti: 1. Plate Glass, yang memberikan jaminan
atas kerugian atau kerusakan terhadap kaca-kaca bangunan (gedung);
2. Neon Sign, yang memberikan jaminan atas papan reklame.
JASA
Untuk mendukung kinerja produk yang ditawarkan kepada pelanggan, TPI juga menyediakan layanan yang dapat membantu pelanggan memetakan risiko, seperti:
•LayananManajemenRisiko;•LayananPenilaianRisiko;•LayananSurvei/Assessment Risiko .
• Marine Cargo Insurance (Ta’min), which provide coverage for shipping items by:
1. Sea;2. Air; 3. Land.
• Liability Insurance (Ta’min);
• Engineering Insurance (Ta’min), including:1. Contractor’s All Risks Insurance
(Ta’min);2. Erection All Risks (Ta’min);
3. Machinery Breakdown Insurance (Ta’min);
4. Electronic Equipment Insurance (Ta’min);
• Contractor’s Plant and Machinery Insurance (Ta’min);
• Tailor-Made Insurance (Ta’min);
• These are other insurance products (ta’min), which utilize standard certificateormodification certificate that have beenadapted according to the needs of other participants such as:1. Plate Glass, which provides coverage
for loss or damage against glasses’ construction or building.
2. eon Sign, which provides coverage on billboards.
SERVICE
Tosupporttheproducts’performanceofferedto customers, TPI also provides services that can help customers map out risks, such as:
•RiskManagementService;•RiskValuationService;•RiskSurvey/AssessmentService.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
25
INFORMASI PERUSAHAANcorporate information
KANTOR PUSAT / Head Office
Wisma Tugu IJalan H.R. Rasuna Said Kav. C8-9, KuninganJakarta 12920Telepon: (62-21) 529 61777 (hunting)Faksimili (62-21) 529 61555, 529 62555e-mail: [email protected]/ [email protected]/ [email protected]
KANTOR CABANG / Branch Offices
SURABAYAWisma Tugu Darmo Jalan Raya Darmo 64Surabaya 60264 Telepon (62-31) 566 4470 (hunting) Faksimili (62-31) 566 4471
BANDUNG Wisma HSBC Lantai 7E Jalan Asia Afrika No. 116 Bandung 40261 Telepon (62-22) 426 7294 Faksimili (62-22) 426 7294
MEDAN Gedung Mandiri Lantai 5 Jl. Imam Bonjol No. 16D Medan 20112 Telepon (62-61) 453 6640 Faksimili (62-61) 4536717
BALIKPAPAN Panin Tower – Grand Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 9 Lt. 9Balikpapan, Kalimantan Timur Telepon (0542) 7219899 Faksimili (0542) 7219899
SEMARANGJl. Dr. Cipto No.115 AKel. Karang Turi,Kec. Semarang TimurSemarang 50124T: +62 24 845 7151F: +62 24 845 7153
PALEMBANGGedung Bank Sumsel Babel Lt.5Jl. Gubernur H.A. Bastari No.07,Jakabaring PalembangSumatera SelatanT: +62 711 562 1177 / 562 1188F: +62 711 562 1199
KANTOR JARINGAN / Network Offices
Hong KongTugu Insurance Company Ltd., Hong Kong 44thFloorOfficeConventionPlaza1HarbourRoad, Wanchai. Hong Kong Telepon (+852) 282 42939 Faksimili (+852) 282 43070
Independent Auditor
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja Wibisana & Rekan (PwC)Plaza 89Jalan H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6, Jakarta 12940Telepon (62-21) 5212901Faksimili (62-21) 52905555e-mail: pwc.com/idhttp://www.pwc.com/id
Bankers
• Bank Mandiri• Citibank N.A.• Deutsche Bank• Bank Syariah Mega Indonesia• Bank CIMB Niaga• Bank Bukopin• BNI - Bank Negara Indonesia• Bank Syariah Mandiri
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
26
1981-1984
1998-2003
1985-1987
2003-2007
TPI didirikan untuk pemberian proteksi risiko dalam negeri, terutama perlindungan aset Pertamina, dengan spesialisasi pada risiko bidang Minyak dan Gas (Migas). TPI was established to provide risk protection in Indonesia, particularly for Pertamina assets, specializing on the oil and gas risks.
Melakukan konsolidasi dan restrukturisasi untuk pertumbuhan berkelanjutan (pasca-reformasi).Consolidation and restructuring for achieveing a sustainable growth (post-reformation).
Ekspansi usaha dengan melakukan penyertaan di perusahaan asuransi dalam dan luar negeri di bawah pengelolaan PT TP Interindo sebagai investment holding. Business expansion through a capital participation in domestic and overseas insurance company under the management of PT TP Interindo as the investment hodling.
• Terkena dampak dari implementasi Undang-Undang Republik Indonesia No.22 Tahun 2001 tentang Migas;
• Berinovasi dengan mengeluarkan produk syariah dan melaksanakan integrated IT system(Tisnet/TIS-finance,TWA).
• Affected by the implementation of Law of the Republic of Indonesia Number 22, Year 2001 on Oil and Gas;
• Conducting innocation by issuing sharia-based products and integrating the IT system (Tisnet/TIS-finance, TWA).
jEjAK PENCAPAIANmileStone
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
27
2008-2013
2014
• PT Pertamina (Persero) meningkatkan kepemilikan saham dari 40% menjadi 65% yang menyebabkan terjadinya perubahan struktur Shareholder;
• Mendapatkan rating AA- (idn) dari Fitch Ratings sejak 2011; • Mempertahankan predikat Sangat Bagus (versi Rating Asuransi InfoBank);• Selama 2 tahun berturut-turut (2012-2013) meraih Islamic Finance Award
& Cup (IFAC) sebagai 1st Rank The Best Risk Management Islamic General Insurance – Sharia Unit Asset IDR 50 Billion dan 3rd Rank The Best Islamic General Insurance – Sharia Unit, Asset 50 Billion;
• Masuk dalam 10 besar category Private – Keuangan Non Listed Annual Report Award dua tahun berturut-turut (2011 dan 2012)/
• PT Pertamina (Persero) increased its ownership from 40% to 65%, changing the shareholder structure;
• Receiving the AA-(idn) rating from Fitch Ratings since 2011, and maintained the Very Good rating from Rating Asuransi Infobank;
• Obtaining 1st Rank The Best Risk Management Islamic General Insurance – Sharia Unit Asset IDR 50 Billion for two consecutive years, and 3rd Rank The Best Islamic General Insurance – Sharia Unit, Asset IDR 50 Billion from the Islamic Finance Award & Cup (IFAC);
• Included in the top 10 in the Annual Report Award for the category of Non Listed Private-Finance for two consecutive years (2011-2012).
• Meraih peringkat AA pada FitchRatings, naik dari AA- di tahun sebelumnya;• “Best Non-Life Insurance” dari APPARINDO untuk 2 tahun berturut-turut• Best General Insurance 2014 dengan Ekuitas Rp750 milliar ke atas dari
Majalah Media Asuransi;• Masuk dalam 10 besar category Private – Keuangan Non Listed ARA untuk
Annual Report kinerja 2013;• MeraihCertificateofRecoginitiondariPQA2014untukKinerja2013;• Received AA rating from FichtRatings, increase from AA- in previous year;• “Best Non-Life Insurance” dari APPARINDO untuk 2 tahun berturut-turut• Best General Insurance 2014 dengan Ekuitas Rp750 milliar ke atas dari
Majalah Media Asuransi;• Obtained the top 10 in the category of Non-Listed Private-Finance in the
Annual Report 2013;• Received Certificate of Recognition of PQA 2014 for the 2013 Performance
2015
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
28
PENGHARGAAN 20142014 aWardS
Sertifikat apresiasi dariAsosiasi Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APARI) atas dukungannya dalam pelaksanaan Gathering APARI tahun 2014, Agrowisata PTPN VIII Kebun Ciater – Subang,Jawa Barat.
The Certificate of Appreciationfrom The Indonesian Insurance and Reinsurance Brokers' Association (APARI) for the Company's support in the 2014 APARI Gathering held at PTPN VIII Kebun Ciater - Subang,West Java.
TPI successfully improved its rating of Stable Outlook from AA- to AA (idn) from Fitch Ratings, an international rating company.
TPI berhasil menaikkan rating Stable Outlook dari AA- menjadi AA (idn) dari perusahaan pemeringkat berskala international Fitch Ratings.
Penghargaan Insurance Award 2014 dari Media Asuransi sebagai “Best General Insurance 2014 Dengan Ekuitas Rp 750 miliar ke atas”
Obtained the Insurance Award 2014 from Media Asuransi in the category of "Best General insurance 2014 with the Equity of above Rop 750 billion".
Piagam Penghargaan dari Pertamina atas partisipasi TPI dalam acara Syukuran dan Buka Puasa Bersama 10.000 Anak Yatim yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Received an award from Pertamina for TPI's participation in the event of Celebration and Fast Breaking with 10,000 orphans at Jakarta's JIExpo Kemayoran, which was attended by Indonesian VicePresident Jusuf Kalla.
13 MEI MAY 13
27 FEBRUARI FEBRUARY 27
11 JUNI JUNE 11
20 JULI JULY 20
Penghargaan kepada Hendroyono selaku Direktur Jasa Keuangan dan Korporat TPI sebagai “1st Best Chief RiskOfficer”dariPTPertamina(Persero) dalam ajang Annual Pertamina Subsidiary Awards (APSA) 2014.
TPI's Director of Finance and Corporate Services Hendroyono received an award as the "1st Best Chief Risk Officer" fromPT Pertamina (Persero) in the Annual Pertamina Subsidiary Awards (APSA) 2014.
22 AGUSTUS AUGUST 22
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
29
Asuransi dengan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan selama 2013 dari Infobank Insurance Awards 2014
SertifikatAnnualReportAwardkategori Private Keuangan Non-Listed
Certificate Annual ReportAward in the category of Non - Financial Private Listed
Received the title "VeryGood"insurance company in 2013 from Infobank Insurance Award 2014.
Beberapa penghargaan Insurance & Reinsurance Award 2014 dari Apparindo sebagai berikut:• Peringkat 1 kategori
“Memiliki Reputasi Pelayanan Klaim Terbaik Termasuk dalam Hal Kecepatan Pembayaran Klaimnya”;
• Peringkat 1 kategori “Memiliki Jajaran Pejabat Manajerial bahkan Setingkat Direksi yang Bersedia Turun Tangan Menangani Proyek yang Ditawarkan”;
• Peringkat 1 kategori “Memiliki Variasi ProdukBeragam dan Sangat Menguasai Teknis Atas Produk Terkait”;
• “1st Best Non Life Insurance Company
Received the following insurance and reinsurance awards from Apparindo in 2014:• 1st Winner in the category
of "Good Reputation in Claim Service, including in the Speed of Claim Process and Payment".
• 1st Winner in the category of "Having Management Team and Directors Who are Willing to Directly Handle Projects Being Offered".
• 1st Winner in the category of"RichVarietyofProductsand Skillful in Handling Those Products".
• “1st Best Non Life Insurance Company
Penghargaan dari Warta Ekonomi • “Special Mention Award –
Insurance Education to the Youngster”
• “The Best Financial Performance Award – General Insurance Company (Rp 100 – 500 Billion Nett Premium Category, above the Rp 3 Trillion Assets)”
Awarded by Warta Ekonomi magazine: • “Special Mention Award -
Insurance Education to the Youngster";
• “The Best Financial Performance Award - General Insurance Company (Rp 100-500 Billion Nett Premium Category, above the Rp 3 Trillion Assets)".
22 OKTOBER OCTOBER 22
29 AGUSTUS
16 OKTOBER OCTOBER 16
AUGUST 29
29 OKTOBER OCTOBER 29
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
30
PERIStIWA PENtING 20142014 eVent hiGhliGhtS
7-9 Februari 2014 / February 7-9, 2014Employee Gathering di Bali. / Employee Gathering in Bali.
4 Juni 2014 / June 4, 2014Penandatanganan perjanjian kerjasama bersama dengan
BPJS pada 4 Juni 2014 yang berkoordinasi dengan Special Underwriting Group bagian AsKes.
The signing of cooperation with the BPJS on June 4, 2014, under the coordination of the Special Underwriting Group's
AsKes unit.
20 Juni 2014 / June 20, 2014Penandatanganan MOU dengan Broker KBRU yang
bekerjasama dengan Corporate Group.The MOU signing with Broker KBRU on cooperation with the
Corporate Group.
1 April 2014 / April 1, 2014Grand Launching - Go LiveRevitalisasi New Corporate Website
12 Juni 2014 / June 12, 2014Pembukaan Kantor Cabang Semarang.The opening of Semarang Branch Office.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
31
26 Juni 2014 / June 26, 2014Broker Gathering yang dikoordinasikan melalui Corporate
Group di Bluegrass Restaurant, Jakarta.Broker Gathering under the coordination of the Corporate
Group at Bluegrass Restaurant, Jakarta.
18 - 19 Agustus 2014 / August 18-19, 2014Pelaksanaan Raker KPI Internal TPI yang diselenggarakan
berkoordinasi dengan HR & GA Group serta Corporate Planning Group.
Held TPI Internal KPI Work Meeting in coordination with the HR & GA Group and the Corporate Planning Group.
8 - 9 September 2014 / September 8-9, 2014Enterprise Risk Management Workshop – Sosialisasi Risk
Register 2015 yang berkoordinasi dengan HR & GA Group dan Portfolio Group.
Enterprise Risk Management Workshop - Socialization of Risk Register 2015, coordinated by HR & GA Group and Portfolio
Group.
14 Juli 2014 / July 14, 2014Media Gathering dan kegiatan Nonton Bareng Piala Dunia bersama wartawan di Park Lane Hotel, Jakarta. Media Gathering and Watching the World Cup with journalists at Park Lane Hotel, Jakarta.
20 Agustus 2014 / August 20, 2014Melaksanakan RAKOR Tugu Group yang bekerjasama dengan Corporate Planning Group dan Tugu Pratama Interindo.Held Tugu Group Coordination Meeting in cooperation with the Corporate Planning Group and Tugu Pratama Interindo.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
32
9 September 2014 / September 9, 2014Penandatanganan PKS dengan Promindo yang
berkoordinasi dengan Underwriting Marine Group.The signing of cooperation agreement with Promindo,
coordinated by the Underwriting Marine Group.
25 November 2014 / November 25, 2014Pemilihan TPI Ambassador untuk sosialisasi Tata Nilai 6C.
The selection of TPI Ambassador for promoting the awareness of the Tata Nilai 6C.
29 Oktober 2014 / October 29, 2014Pelaksanaan Big Bang dalam rangka sosialisasi dan internalisasi program Transformasi Budaya Perusahaan.The implementation of Big Bang in promoting the awareness and internalization of Corporate Culture Transformation program.
30 November 2014 / November 30, 2014Penyelenggaraan Event HUT ke-33 tahun bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dalam kegiatan “Pertamina Eco Run – powered by PT Tugu Pratama Indonesia”.In collaboration with PT Pertamina (Persero), TPI held "Pertamina Eco Run - Powered by PT Tugu Pratama Indonesia" in TPI's 33rd Anniversary.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
33
25 November 2014 / November 25, 2014Pelaksanaan kegiatan Internal Celebration yang mengundang
para shareholders dan external stakeholder lainnya. Kegiatan ini dilakukan dalam koordinasi dengan HRD & GA Group serta Tim
Transformasi Budaya PerusahaanHeld the Internal Celebration, inviting the shareholders and
external stakeholders. The event was coordinated with the HR & GA Group and the Corporate Culture Transformation Team.
4 Desember 2014 / December 4, 2014Piagam Apresiasi dari SMA Plus Pembangunan Jaya, Jakarta,
atas dukungan pada kegiatan Seni dan Budaya Sekolah.Received Appreciation Certificate from SMA Plus
Pembangunan Jaya, Jakarta, for the company's support in the school's art and culture event.
26 - 30 November 2014 / November 26-30, 2014Show Produk Personal Lines di Pertamina Pusat. Held Roadshow on Personal Product Lines at Pertamina Head Office.
6 Desember 2014 / December 6, 20141st Best Non Life Insurance Company dari ApparindoObtained the top 15 in the category of Private Non-Listed Financial Companies from Apparindo.
2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Assalamualaikum Wr. Wb.Tahun ini merupakan tahun yang sangat menantang bagi Perusahaan. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang hanya 5,02% menurut data dari Badan Pusat Statistik Indonesia menggambarkan melambatnya ekonomi Indonesia. Bahkan perekonomian tahun 2014 ini mencatat pertumbuhan terendah dalam 5 tahun terakhir. Namun, justru dalam tantangan ini, Perusahaan mencatat kinerja yang baik sekali.
Assalamualaikum Wr. Wb.This year is a challenging year for the Company. The GDP growth of Indonesia reached only 5.01% based on the data of the Statistics Indonesia, illustrating the slowdown of the country’s economy. The 2014 economy was even the lowest in the past 5 years. However, it is amid this challenges that the Company has recorded excellent performance.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
37
Atas kinerja yang baik ini, Dewan Komisaris mengapresiasi kerja keras Direksi beserta seluruh jajarannya, juga pegawai di berbagai tingkatan, di sepanjang tahun ini. Kerja keras berbagai pihak tersebut membuat Perusahaan siap menduduki tempat teratas dalam industri perasuransian Indonesia. Seperti kita ketahui, dari segi besarnya pangsa pasar (market share), pada tahun 2013, Perusahaan telah berhasil menduduki posisi ke 4 (empat) asuransi kerugian terbesar di Indonesia. Pencapaian ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan, mengingat Perusahaan masih di posisi ke-7 (ke tujuh) pada tahun 2012. Sedangkan tahun 2014 yang lalu, Perusahaan optimis dapat mencapai posisi ke 3 (tiga) terbesar atau Top Three dalam hal pangsa pasar industri asuransi kerugian di Indonesia.
Penilaian Kinerja DireksiKinerja Direksi terutama diukur dari pencapaian target yang telah ditetapkan untuk tahun 2014. Seperti diketahui bersama, Perusahaan tahun 2014 ini menargetkan pertumbuhan dari segi pendapatan premi, jumlah aset dan profitabilitas yang berkelanjutan (sustainable profit growth).
Perkembangan ekonomi yang melemah membuat banyak perusahaan menunda ekspansi bisnis, seperti eksplorasi bagi perusahaan tambang, dan pembangunan sarana produksi baru bagi perusahaan di sektor manufaktur. Untuk itu, keberhasilan Direksi dalam memperkuat daya saing di pasar bebas, dan mempertahankan pangsa pasar di captive market dari serbuan perusahaan asuransi lainnya patut diapresiasi. Keberhasilan memperkuat dan menggunakan captive market sebagai daya dorong pertumbuhan premi tercermin dalam peningkatan signifikanhasil underwriting dan laba bersih Perusahaan.
Dengan demikian, dari segi pertumbuhan pendapatan premi, jumlah aset dan profitabilitas,DewanKomisarismenilaibahwaDireksi telah mengelola perusahaan dengan baik, terlihat dari pencapaian target, yaitu pertumbuhan selama tahun 2014 dari segi pendapatan premi bruto 13%, kenaikan jumlah aset 12%, pertumbuhan hasil underwriting sebesar 32%, pertumbuhan hasil investasi 26% dan pertumbuhan laba bersih sebesar 1248%.Pertumbuhanprofitabilitastahun2014mengalami kenaikan yang cukup signifikandibandingkan dengan tahun 2013, dimana laba bersih mengalami penurunan akibat selisih kurs.
For this excellent performance, the Board of Commissioners (BOC) appreciates the hard work of the Board of Directors (BOD) and all levels of the Management, including all employees, in this year. Their hard work has made the Company ready to reach the top position in the Indonesian insurance industry. As we know, in terms of the market share, in 2013 the Company was successful in reaching the position of the 4th biggest general insurance company in Indonesia. This achievement was the source of our pride, considering the Company was still in the 7th position in 2012. As of 2014, the Company was optimistic to have reached the 3rd biggest or Top Three in terms of market share in the general insurance industry of Indonesia.
BOD Performance AssessmentBOD’s performance is particularly measured by the achievement of the 2014 targets. As we know, in 2014 the Company targeted to grow its premium revenue, assets and sustainable profitability.
The economic slowdown has forced many companies to postpone their expansions, such as conducting explorations for those in the mining sector, and construction of new production facilities for those in the manufacturing sector. Based on this situation, BOD’s success to strengthen the Company’s competitiveness in the free market, and maintain our control of the captive market from the intrusions of other insurance companies needs to be appreciated. The success to strengthen and utilize the captive market to serve as leverage for the premium revenue growthwas reflected in thesignificantgrowthin theunderwritingresultandthenetprofitofthe Company.
Thus, in terms of premium revenue, asset and profitability growth, the BOC considers theBOD has been successful in managing well the Company as shown in the achievements of this year’s targets, i.e. the gross premium revenue growth of 13%, the increase of assets by 12%, the growth of the net underwriting revenue of 32%, the growth of investment yield of 26%, and the net income growth of 1248%. Theprofitability in2014 increasedsignificantlycomparedtothenetprofitin2013thatdeclineddue to the currency loss.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
38
Untuk mencapai pertumbuhan profit yangberkelanjutan, Direksi menghadapi berbagai tantangan. Bila saat ini Perusahaan lebih banyak mengandalkan segmen korporat untuk pendapatan premi, di masa depan, Perusahaan harus menggali potensi segmen ritel secara lebih intensif. Segmen ritel yang berkembang pesat seiring dengan pembangunan dalam negeri, akan menjadi sumber pendapatan premi yang sangat potensial di masa depan.
Dalam rangka pembangunan dan penguatan segmen ritel ini dipandang bahwa Direksi sudah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menggunakan captive market sebagai daya dorong (leverage) untuk mempercepat pertumbuhan segmen ritel. Potensi pasar ritel di captive market cukup besar dan mampu memperkuat dan mempercepat pembangunan segmen ritel Perusahaan. Hal yang perlu dilakukan adalah inovasi produk terus-menerus untuk menjawab kebutuhan individu-individu di captive market ini.
Dalam hal pelaksanaan Tata Kelola (GCG) sebagai pilar penting dalam menopang sustainability Perusahaan, Direksi dinilai telah melaksanakan GCG secara konsisten sesuai dengan arah perusahaan induk, yakni PT Pertamina (Persero). Perusahaan menggunakan PT Pertamina (Persero) sebagai panutan (role model) dalam hal pembangunan dan penerapan GCG, yang juga menjadi panutan di kalangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
Prospek Usaha dari DireksiDewan Komisaris sepakat bahwa segmen ritel perlu digarap dengan serius sebagai sumber pendapatan premi yang sangat potensial. Karena itu, Dewan Komisaris sepenuhnya mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam percepatan pembangunan segmen ritel, terutama melalui pembukaan cabang-cabang dan kantor-kantor perwakilan di kota-kota tempat beroperasinya perusahaan-perusahaan yang menjadi captive market Perusahaan.
Namun, Direksi dipandang perlu meningkatkan inovasi produk dan sarana pendukungnya. Saat ini, pembangunan sarana pendukung masih perlu ditingkatkan. Bila pembangunan sarana pendukung itu berjalan dengan baik di tahun-tahun mendatang, Dewan Komisaris yakin bahwa kontribusi pendapatan premi dari segmen ritel akan meningkat pesat.
To reach a sustainable profit growth, theBOD faced various challenges. The Company currently relies more on the corporate segment for its premium revenue, but in the future the Company must develop intensively the potential in the retail segment. The rapidly growing retail segment along with the country’s development will become a future potential premium revenue source.
In the context of developing and strengthening the retail segment, BOC considers that the BOD has taken the right steps in using the captive market as leverage to speed up the growth of the retail segment. The potential of the retail sector in thecaptivemarket issignificantandable to strengthen and speed up the growth of the Company’s retail market share. The only thing that needs to be done is to continuously develop product innovations to respond to the needs of individuals in this captive market.
In the implementation of Governance as an important pillar in supporting the Company’s sustainability, the BOC considers BOD to have implemented the GCG consistently in line with the guidelines of the parent company, i.e. PT Pertamina (Persero). The Company has used PT Pertamina (Persero) as the role model in the development and implementation of GCG. Even among state-owned companies, PT Pertamina (Persero) has become a role model in GCG.
Business Prospect
The BOC agrees that the retail segment needs to be seriously developed into a source of potential premium income source. For this reason, the BOC fully supports the steps taken by the BOD in speeding up the retail segment, particularly through the opening of branches and representative offices in big cities,whichbecome the areas of operation of the captive-market companies.
However, the BOD needs to increase product innovation and supporting facilities. Currently, the development of the supporting facilities still needs to be sped up. The BOC believes that if the development of the supporting facilities will be successful in the coming year, the premium contribution from the retail segment will also increase rapidly.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
39
Penerapan pasar bebas ASEAN yang dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Perusahaan. Sebagai salah satu perusahaan Asuransi Umum terbesar di dalam negeri, Perusahaan harus bisa memanfaatkan MEA untuk pertumbuhan Perusahaan dari segi pendapatan premi, jumlah asset dan profitabilitas yang keberlanjutan (sustainable profit growth). Dewan Komisaris memandang positif langkah yang diambil Direksi agar Perusahaan mencapai peringkat internasional sehingga bisa diterima dan berperan di pasar MEA. Walaupun potensi pasar dalam negeri masih sangat besar, namun Perusahaan juga perlu mempersiapkan diri untuk berperan sebagai pelaku pasar di era MEA, bukan hanya sekedar menjadi penonton.
Kinerja Komite-Komite
Komite Audit telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik di tahun pelaporan melalui pelaksanaan fungsinya sebagai kepanjangan tangan Dewan Komisaris dalam memastikan berjalannya Sistem Pengendalian Internal TPI, pelaksanaan audit internal dan eksternal. Sementara Komite Kebijakan Risiko telah memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi, serta memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan manajemen risiko telah konsisten dengan prinsip Tata Kelola dan Code of Conduct yang berlaku di Perusahaan.
PenutupMengingat makin besarnya tantangan yang akan dihadapi di tahun-tahun mendatang, Dewan Komisaris meminta Direksi dan segenap pegawai untuk bahu-membahu mengubah tantangan yang ada menjadi peluang, sehingga pencapaian Perusahaan yang sudah baik dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan selamat kepada Anda semua atas kinerja Perusahaan yang membanggakan.
The ASEAN free market is both a challenge and an opportunity for the Company. As one of the biggest insurance companies in this country, the Company has to be able to take advantage of this market for the growth of its premium revenue, assets and sustainable profitability.The BOC views positively the steps of the BOD to obtain international ratings for the Company that enables it to be accepted and play roles in the ASEAN Free Market. Even though the domestic market potential is still huge, but the Company also needs to get prepared to play a role in the era of the ASEAN Free Market, instead of only becoming a spectator.
The Performance of Committees
The Audit Committee has carried out its roles and responsibilities well in the reporting year through doing its function as the extended arms of the BOC in ensuring the good implementation of TPI’s Internal Control System, internal and external audits. While the Risk Policy Committee has monitored the implementation of the risk management that was developed by the BOD, and ensured that the implementation of the risk management activities had been consistent with the GCG and the Code of Conduct principles in the Company.
Closing Considering that the challenges are growing in the coming years, the BOC asks the BOD and all employees to jointly change the challenges into opportunities so that the Company’s excellent performance can be sustained and enhanced. On behalf of the BOC, I thank all of you for the excellent performance of the Company we are proud of.
Jakarta, 28 April 2015
Luhur Budi DjatmikoPresiden Komisaris / President Commissioner
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
40
PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of commiSSionerS’ profileS
LUHUR BUDI DJATMIKOPresiden Komisaris / President Commissioner(Sejak 11 Juli 2013 – saat ini / 11 July 2013 - now)
Luhur Budi Djatmiko adalah pria kelahiran Madiun, 22 Januari 1956 dimana kedua orangtuanya berprofesi sebagai Guru di Maospati Madiun. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1980 di Universitas Brawijaya, Malang – Jawa Timur dan mengawali karirnya dengan PT Pertamina di bagian Keuangan. Tahun 1994 Beliau dipromosikan menjadi Kepala Anggaran UP II Dumai dan setahun kemudian dimutasi sebagai Kepala Akuntansi. Kemudian pada tahun 2004 PT Pertamina memberikan kepercayaan kepadanya menjadi Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI), dengan masa kerja 8 tahun hingga tahun 2011 akhirnya menjadi Chief Audit Executive. Pada tahun 2012 – 2014, beliau menjabat sebagai Direktur Umum PT Pertamina (Persero).
Luhur Budi Djatmiko is an Indonesian citizen, born in Madiun on 22 January 1956 when his parents worked as teachers in Masopati, Madiun. He earned a Bachelor of Economics in 1980 from Universitas Brawijaya, Malang, East Java, and stated his career with PT Pertamina’s Finance Department. In 1994, he was promoted to be the Head of Budget in UP II DUmain, and one year later he was transferred to be the Head of Accounting, and in 2004 he was promoted as the Head of Internal Control Unit (SPI) for 8 year-term up to2011whenhefinallybecameChiefAuditExecutive.HisdedicationandloyaltyhavebroughthimtothepositionofDirectorofGeneralAffairsinPTPertamina(Persero)in2012untilnow.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
41
EDDY PORWANTO POOKomisaris / Commissioner (Sejak 12 Juni 2013 – saat ini / 12 June 2013 - now)
Eddy Porwanto Poo adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Surabaya, 14 Juni 1968. Beliau meraih gelar Bachelor of Science in Business jurusan Accounting & Finance dari Lewis & Clark College, Amerika Serikat, kemudian beliau meraih gelar Master of Business Administration dari University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat. Mengawali karirnya tahun 1993 di British American Tobacco Indonesia, Beliau kemudian melanjutkan karirnya di Reckitt Benckiser Indonesia sebagai Finance Director (1998 – 2003),GeneralMotorsIndonesiasebagaiChiefFinancialOfficer(2003–2007),GarudaIndonesiasebagaiChiefFinancialOfficer(2007–2010),danGoldMiningCompanysebagaiPresidentDirector(2010–2012).Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Delta Dunia Makmur Tbk.
Eddy Porwanto is an Indonesian citizen, born in Surabaya on 14 June 1968. He earned a Bachelor of Science, majoring in Business Accounting & Finance, from Lewis & Clark College, US., and a Master of BusinessAdministrationfromtheUniversityof Illinois inUrbana-Champaign,US.Startinghisfirstcareerin 1993 in British American Tobacco, he moved on to Reckitt Benckiser Indonesia as Finance Director (1998-2003),GeneralMotorsIndonesiaasChiefFinancialOfficer(2003-2010),GoldMiningCompanyasPresident Director (2010-2012), and now he is Operations Director in Northstar Group.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
42
MOHAMMAD RUDY SALAHUDDIN RAMTOKomisaris / Commissioner (Sejak 16 Agustus 2010 – 16 Agustus 2013 / 16 August 2010 - 16 August 2013)(Sejak 16 Agustus 2013 – saat ini / 16 August 2013 - now)
Mohammad Rudy Salahuddin Ramto lahir di Jakarta tanggal 11 juli 1968. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1993, dan dua tahun kemudian meraih gelar Master of Engineering Management dari The George Washington University, Washington DC dan dilanjutkan dengan memperoleh gelar Doctor of Science (D.Sc) dalam bidang Engineering Management tahun 2002 dari universitas yang sama. Mengawali karirnya di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS pada tahun 1996, kemudian sejak tahun 2007 diperbantukan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berturut-turut sebagai Direktur Pengembangan Promosi (2007 – 2010, dan 2012 - 2014), Direktur Pameran dan Sarana Promosi (2010 - 2011) dan Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan (2011 – 2012). Adapun jabatan beliau saat ini adalah Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM.
Mohammad Rudy Salahuddin Ramto is an Indonesian citizen, born in Jakarta on 11 july 1968. He earned his Undergraduate Degree in Civil Engineering in 1993 from the University of Indonesia, and two years later obtained a Master of Engineering Management from The George Washington University, Washington DC, and then a Doctor of Science (D.Sc) in Engineering Management in 2002 from the same university. Starting his career in the Ministry for National Development Planning/BAPPENAS, he was seconded to the Investment Coordinating Board (BKPM) in 2007. Currently, he is BKPM’s Director for Promotion Development.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
43
HILDA ROSSIETAKomisaris Independen / Indepedent Commissioner (Sejak 18 Agustus 2010 –18 Agustus 2013 / 18 August 2010 - 18 August 2013)(Sejak 18 Agustus 2013 – saat ini / 18 August 2013 - now) Hilda Rossieta adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Bogor, 21 November 1959. Beliau mulai menjabat sebagai Komisaris Independen di Tugu Pratama sejak pertengahan tahun 2010. Beliau aktif dalam kegiatan riset, pengajaran maupun konsultasi, khususnya dalam bidang tata kelola korporasi maupun publik, akuntansi, manajemen serta pasar modal. Selama menjabat sebagai Kepala Program sampai tahun 2013 yang lalu, beliau berhasil mengembangkan program Pasca Sarjana Ilmu Akuntansi di almamater beliau Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dengan menghasilkan 23 lulusan pertama Doktor Akuntansi dari Program tersebut. Disamping itu, beliau aktif melakukan publikasi penelitian bersama sejawatnya, baik di dalam maupun di luar negeri.
Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi – Akuntan (SE Ak) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1984 dan mulai mengawali karirnya sebagai dosen di almamaternya tersebut. Pada tahun 1992, beliau menyelesaikan Master of Commercenya (MComm) pada The University of New South Wales, Australia. Selanjutnya, gelar Philosophy of Doctor (PhD) diperoleh dari Manchester Business School, The University of Manchester, England pada tahun 2006. Beberapa asosiasi profesi dimana beliau aktif berpartisipasi Antara lain: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), The British and Finance Association dan The American Accounting Association.
Hilda Rossieta is an Indonesian citizen, born in Bogor on November 21, 1959. She has become TPI’s Independent Commissioner since mid 2010. She actively does researches, teaches and provides consultation, especially on good corporate governance, public accounting, management and capital market. During her term as Head of Accounting Post-graduate Studies Program of the University of Indonesia’s Economic Departement in 2013, she was able to develop the program and conferring doctorate degree in accountingto23firstgraduates.Inaddition,sheandhercolleaguesactivelyconductresearchesbothinIndonesia and overseas.
She earned her Bachelor in Economics, majoring in Accounting, from the Economic Department of the University of Indonesia in 1984, and started her career as a lecturer in the same university. In 1992, she obtained her Master of Commerce (Mcomm) from The University of New South Wales, Australia, and Philosophy Doctor (PhD) from Manchester Business School, The University of Manchester, England, in 2006. She is actively involved in some professional organizations, including Indonesian Accountants’ Association (IAI), The British and Finance Association and The American Accounting Association.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
44
LAPORAN DIREKSIBoard of directorS’ report
Assalamualaikum Wr. Wb.Para Pemangku Kepentingan yang berbahagia, dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala berkah dan bimbingan-Nya kami melaporkan kinerja yang membanggakan dari TPI pada tahun ini. Laba bersih tahun ini dalam dolar Amerika Serikat (USD) meningkat 174 % ke angka US$27,36 juta, sementara dalam Rupiah jumlah laba bersih tersebut juga sangat bagus, yakni Rp 361,84 miliar. Kenaikan signifikan dari lababersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan underwriting bersih sebesar 49% menjadi US$41, 88 juta.
Assalamualaikum Wr. Wb.Thanking God for all His blessings and guidance, we would like to report to you, stakeholders, about TPI’s performance in this yearthatallofuscanbeproudof.Ournetprofitin the US dollar has jumped 174% to US$27.36 million,while inRupiah thenetprofit figure isalso excellent, i.e. Rp 361.84 billion. This significantincreaseinthenetprofitwasduetothe rise of the underwriting income by 49% to US$41.88 million.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
45
Kenaikan laba bersih dan pendapatan underwriting tersebut melebihi target dalam RKAP yang menargetkan perolehan laba bersih sebesar US$20,78 juta, dan pendapatan underwriting sebesar US$36,56 juta. Hasil yang menggembirakan ini tidak terlepas dari keberhasilan kami untuk memaksimalkan captive market, yakni perusahaan-perusahaan di bawah kelompok usaha PT Pertamina (Persero) dan di SKK Migas, sekaligus meningkatkan penetrasi di pasar lainnya.
Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), kami memang memiliki posisi yang kuat di kelompok usaha perusahaan minyak dan gas milik negara tersebut. Ini karena kami memang memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh PT Pertamina (Persero) dan anak-anak usahanya, yakni pemberian perlindungan risiko skala besar, seperti pada proyek-proyek minyak dan gas – suatu kekuatan yang menjadi kekuatan daya saing kami.
Namun demikian, kami tidak membiarkan diri kami terlena, dan karena itu akan terus memperbesar pangsa pasar kami di pasar non-captive market. Hasilnya, Perusahaan berhasil menyeimbangkan pendapatan premi antara captive market dan pasar non-captive market, atau pasar lain. Tahun ini perolehan premi dari pasar lain meningkat 52,72% dari total pendapatan premi Perusahaan.
Kebijakan StrategisPerusahaan terus konsisten dengan kebijakan strategisnya, yakni memaksimalkan potensi pertumbuhan di captive market, sambil terus melakukan ekspansi di pasar-pasar lain. Sejalan dengan kebijakan strategis ini, kami akan terus memaksimalkan pertumbuhan di sektor korporat dengan memperluas penetrasi kami di perusahaan-perusahaan di bawah kelompok usaha PT Pertamina (Persero) dengan membuka cabang dan kantor perwakilan di kota-kota yang menjadi wilayah kerja PT Pertamina dan anak-anak perusahaannya, seperti Surabaya, Bandung, Medan, Balikpapan, Semarang dan Palembang. Untuk pasar-pasar lain, kami terus melakukan penetrasi dengan memasuki segmen korporat melalui pricing yang kompetitif dan inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tertanggung.
The net profit and underwriting revenueincreases are well above the targets of the Company’s Work Plan and Budget (RKAP), whichwereUS$20.78million in thenetprofitand US$36.56 million in the underwriting revenue. The promising performance was part and parcel of the Company’s success in maximizing the captive market, i.e. the market consisting of companies under PT Pertamina (Persero) and the Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas), and also in penetrating other markets.
As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), we have a strong position within the business group of that state-owned oil and gas company due to the fact that we have all the expertise needed by the company and its subsidiaries, i.e. providing big-scale insurance protections for oil and gas projects. This is our competitive edge.
However, we did not let ourselves complacent and, therefore, we will continuously grow our market share in the non-captive market. As a result, the Company was able to balance the portion of its premium revenues from the captive market and the non-captive market or other markets. This year, the portion of the revenues earned from the other markets increased by 52.72% of the total premium income of the Company.
Strategic Policy The Company was consistent with its strategic policy, namely maximizing the growth potential of the captive market, while continuously expanded to the other markets. In line with this strategic policy, we kept maximizing the growth in the corporate segment by expanding our presence in the companies under the business group of PT Pertamina (Persero) through opening branches and representative officesinthecitiesthatbecometheworkareasof PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries, such as in Surabaya, Bandung, Medan, Balikpapan, Semarang, and Palembang. For the other markets, we continuously penetrated the corporate segment through providing competitively priced packages and product innovations to meet the needs of the customers.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
46
Selain memaksimalkan pertumbuhan di sektor korporat, kami juga mulai terus menyusun kekuatan di segmen ritel, karena potensi sektor ini sangat besar. Pengembangan segmen ritel ini juga memanfaatkan posisi kami yang kuat di captive market, dengan menggarap pasar ritel dari para pegawai dari PT Pertamina (Persero) dan anak-anak usahanya, dan juga para pegawai dari para kontraktor dan vendor dari perusahaan-perusahaan tersebut, maupun dari perusahaan-perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Sementara di pasar non-captive, kami melihat potensi pertumbuhan segmen ritel ini sangat besar, terutama karena penetrasi asuransi ritel di Indonesia masih sangat rendah. Ini bisa dilihat dari data yang ada di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyatakan bahwa dari 18% penduduk Indonesia yang sudah paham asuransi, ternyata hanya 12% saja yang membeli produk asuransi.
Untuk memperkuat pertumbuhan sektor ritel inilah maka kami telah membentuk grup baru di dalam organisasi Perusahaan, yakni Special Underwriting yang akan mengembangkan lini-lini usaha baru (SBU), termasuk lini usaha asuransi kesehatan, personal lines dan financial lines. Kami juga terus membangun sistem keagenan, dan terus melakukan sosialisasi tentang sistem tersebut, sambil terus melakukan rekrutmen agen-agen baru. Sejalan dengan semua ini, kami terus mengembangkan produk-produk ritel baru sesuai dengan kebutuhan para pegawai di captive market kami. Selain itu, kami juga membangun kerja sama dengan pihak perbankan untuk mengembangkan lini produk bancassurance.
Kebijakan strategis lain adalah memaksimalkan pendapatan dari investasi, dengan penerapan manajemen risiko di bidang investasi secara konsisten. Dalam kebijakan manajemen risiko ini kami memetakan sejumlah risiko yang melekat (inherent), mengkaji ulang risiko-risiko yang terdapat dalam risk register, dan mengelola risiko-risiko tersebut. Untuk risiko-risiko tertinggi (Top Risks), kami mengkaji ulang setiap 3 (tiga) bulan. Selain itu, kami terus mengatur komposisi investasi kami dalam mata uang Rupiah dan mata uang dolar Amerika Serikat (USD) sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Aside from the corporate segment, we also strengthened our presence in the retail segment as this segment had a huge growth potential. The development of this retail segment also took advantage of our strong position in the captive market, which provided us with an access to the employees of PT Pertamina (Persero) and of its subsidiaries, and also of their contractors and vendors, and the employees of the Production Sharing Contractors of the SKK Migas.
Meanwhile, in the non-captive markets, we saw a huge potential for the growth of the retail segment, particularly due to the fact that the retail insurance companies’ penetration is still very low in Indonesia, as can be seen in the data of the Financial Services Authority (OJK) that stated that of the 18% of Indonesian population who have understood insurance, only 12% of them purchased insurance products.
To strengthen the growth of the retail segment, we have formed a new group in our organization, namely the Special Underwriting team, which was tasked to develop new business lines, including health insurance, personal lines, and financial lines. We hadalso developed an agency system and would introduce the system, while continuing new agent recruitment. In line with all of these, we continuously developed retail products based on the needs of the employees in the captive market. In addition, we forged cooperation with banks to develop bancassurance products.
Another strategic policy is to maximize the income from investment by implementing the risk management in the investment activities consistently. In line with this risk management policy,we had identified some inherent risks,assess the risks in the risk register, and managed those risks. For the top risks, we did the assessment quarterly. In addition, we continuously structured the composition of our investment in the Rupiah and US dollar in order to get the maximum returns.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
47
Tantangan
Pertumbuhan ekonomi global yang melemah, terutama dari mitra dagang Indonesia seperti China dan Jepang, serta negara-negara di zona Uni Eropa, berdampak pada penurunan berbagai permintaan dari negara-negara tersebut, yang disusul dengan anjlognya harga berbagai komoditas ekspor. Data dari Commodity Market Monthly yang dikeluarkan IMF menunjukkan bahwa harga minyak mentah dunia untuk Spot Crude pada November 2014 sudah turun 26% dari harga di tahun 2013. Demikian pula harga komoditas ekspor lainnya seperti batubara, besi dan karet, yang anjlok masing-masing 26%, 46%, dan 41%. Sedangkan harga minyak kelapa sawit yang juga menjadi andalan ekspor kita pun turun sebesar 13%.
Kondisi seperti ini tentu mempengaruhi kinerja segmen pasar korporasi yang menjadi andalan TPI sehingga ekspansi di segmen ini mendapatkan tantangan yang besar. Beruntung dalam segmen pasar korporasi masih terdapat sejumlah sektor yang masih bertumbuh, seperti telekomunikasi, pelabuhan, jalan raya, pembangkit listrik dan penerbangan, sehingga Perusahaan dapat memanfaatkan pertumbuhan di sektor-sektor tersebut.
Di segmen ritel, ekspansi kami ke luar captive market menghadapi tantangan yang tidak ringan, karena adanya proteksi di pasar tersebut, seperti adanya keberpihakan kepada perusahaan asuransi dari sesama grup usaha, atau misalnya keberpihakan perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada perusahaan asuransi yang juga berstatus BUMN. Meski demikian, kami tidak kecil hati dan akan terus memperluas penetrasi kami.
Di bidang investasi, tekanan terhadap mata uang Rupiah sebagai dampak dari pengaruh keadaan ekonomi dan politik dalam dan luar neger memberikan tantangan yang besar. Defisit neraca pembayaran ditambah denganpenghentian stimulus ekonomi (Quantitative Easing) Amerika Serikat makin menekan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Nilai kurs pun bergejolak, dari kurs tengah Bank Indonesia sebesar Rp12.189 per USD pada akhir tahun 2013, turun ke Rp11.969 pada akhir Juni 2014, dan Rp12.440 di akhir tahun 2014.
Challenges
The slowing down of the global economy, particularly in Indonesia’s trading partners such as China and Japan, and other countries in the European Union zone, have resulted in the declining trend in those countries’ demands for Indonesia’s commodity export products, and, therefore, pressured the prices of the products. Based on the data released by the IMF’s Commodity Market Monthly, the price of the Spot Crude in November 2014 declined 26% from the price in 2013. The same trend occurred in the prices of other export commodities, such as coal, iron, rubber, which dropped respectively 26%, 46%, and 41%. The price of palm oil, which is our other export commodity, also plummeted 13%.
This condition affected the performance ofthe corporate sector, on which TPI relied on so that the expansion in this segment faced a big challenge. Fortunately, in the corporate segment, some sectors still showed growths, such as the telecommunications, ports, roads, power plant and airline sector, so that the Company could take advantage of these sectors’ growths.
In the retail segment, our expansion to the non-captive market faced a big obstacle due to the protection of this market, such as the preferential treatment given to an insurance company that belongs to the same group of businesses, or the treatment rendered by state-owned companies to another state-owned insurance company. In spite of all of these, we don’t lose hope and will continue to penetrate this market.
In the investment sector, the pressures on the Rupiah due to the impacts of economic and political condition in this country as well as overseas have become a huge challenge. The currentaccountdeficitandthetaperingoffbythe Fed have pressured the value of Rupiah against the US dollar. The Rupiah exchange rate were volatile, as shown by the BI median rate of Rp 12,189 per US dollar as of the end of 2013, which dropped to Rp 11,969 in June 2014, and Rp 12,440 as of the end of 2014.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
48
Gejolak nilai tukar itu masih ditambah dengan masalah politik yang muncul di tahun 2014. Terjadinya dua politik besar, Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden, sempat menciptakan ketidakpastian, yang pada gilirannya menambah faktor risiko dalam investasi. Ini semua merupakan tantangan besar bagi dunia usaha, termasuk industri perasuransian. Berkat kebijakan strategis dan pelaksanaannya yang konsisten, kami bersyukur bahwa kami telah melewati tahun ini dengan baik.
Prospek usaha
Indonesia masih merupakan pasar yang prospektif bagi industri perasuransian. Pertama-tama, penetrasi asuransi atau persentase premi terhadap Produk Domestik Bruto ([PDB) masih sangat rendah, yakni kurang dari 2%, jumlah pemegang polis asuransi pun masih 12% dari jumlah penduduk. Ini artinya, masih terdapat ruang yang sangat besar bagi perusahaan asuransi untuk bertumbuh. Ditambah dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No 1/SEOJK.07/2014 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Edukasi Dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan, akan membuka pasar baru bagi perusahaan-perusahaan asuransi.
Kedua, program pembangunan infrastruktur dalam skala besar yang akan dimulai oleh Pemerintah Indonesia, seperti pembangunan rel kereta api di lima pulau besar, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Papua, serta pembangunan pelabuhan dan jalan, akan mengerakkan perekonomian, membuka lapangan kerja, dan menumbuhkan golongan kelas menengah. Semua ini memperbesar peluang pertumbuhan premi, baik di segmen korporat maupun segmen ritel. Karena itu sudah tepat dan sudah tiba saatnya bahwa TPI mulai membangun kekuatan di sektor ritel dan tetap mempertahankan posisinya di sektor korporasi.
Ketiga, berlakunya pasar bebas ASEAN atau yang sering disebut sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada bulan Desember 2015 akan membuka pasar ASEAN bagi perusahaan asuransi Indonesia.
The volatility of the exchange rate was worsened by the political issues that emerged in 2014. The two big political events taking place, i.e. the election of the House of Representative’s members and the Presidential Election, created uncertainty, which in turn added the risk factor in investment. This situation posed a big challenge for the business sector, including the insurance sector. Due to our strategic policy and its consistent implementation, we passed this year with positive results.
Business Prospect
Indonesia still becomes a potential market for the insurance industry. First of all, the insurance penetration or the percentage of premium revenue to the GDP is still very low, i.e. less than 2%, while the percentage of policy holders is still 12% of the total population. In other words, there is still spacious room for growth for the insurance companies. In addition, the Financial Services Authority’s (OJK’s) policy through the Circular Letter Number 1/SEOJK.07/2014 on the Implementation of the Education to Increase Financial Literacy is expected to open new markets for insurance companies.
Secondly, big-scale infrastructure development programs started by the Government of Indonesia, such as the construction of railways in five big islands, i.e. Sumatera, Kalimantan,Sulawesi, Java, and Papua, and the development of ports and roads, will generate the economy, open job opportunities, and nurture the growth of the middle class. All these factors potentially grow premium revenues both in the corporate segment and the retail segment. For this reason, TPI has taken the right decision in strengthening its presence in the retail sector, while maintaining its position in the corporate sector.
Thirdly, the implementation of the ASEAN free market in December 2015 will open the ASEAN markets to Indonesian insurance companies. As the four biggest insurance company in Indonesia,
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
49
Sebagai perusahaan asuransi umum yang masuk 4 besar di Indonesia, TPI yakin akan dapat memberikan layanan reasuransi kepada negara-negara ASEAN seperti Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam. Untuk itu,dalam tahun 2015 kami akan berusaha untuk mendapatkan peringkat (rating) internasional, minimal mendapatkan rating A-, yang merupakan rating yang dapat diterima oleh pemangku kepentingan (stakeholders).
Singkat kata, TPI merasa percaya diri dan sudah tiba saatnya untuk menjadi yang teratas di sektor perasuransian, dan mempersiapkan diri untuk memaksimalkan terbukanya pasar ASEAN melalui produk-produk reasuransi.
Penerapan Tata Kelola
Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), TPI telah melaksanakan semua sistem tata kelola (GCG) yang diterapkan di seluruh anak perusahaan BUMN minyak dan gas tersebut. Tiap tahun sistem dan pelaksanaan GCG di TPI mendapatkan penilaian dari perusahaan induk. Tahun 2014 ini, TPI mendapatkan award “Best Chief Risk Officer”dariPTPertamina(Persero),sedangkanpenerapan GCG kami telah dianggap paling cepat perbaikannya. Oleh karena itu sejak tahun 2013 kami mendapatkan penghargaan “Early Improvement” dalam penerapan kinerja operasional ekselen dari induk perusahaan. Untuk tahun 2015, kami akan meningkatkan kinerja GCG sehingga mendapatkan penilaian “Good Performance”.
Salah satu pencapaian penting dalam penerapan GCG di tahun 2014 adalah selesainya sistem Whistle Blowing System pada bulan Desember, dan segera disosialisasikan dan diterapkan. TPI percaya bahwa dengan mulai berjalannya Whistle Blowing System ini maka pelaksanaan GCG di segenap jajaran akan berlangsung dengan lebih baik dan konsisten.
TPI is confident to be able to providereinsurance services to ASEAN countries, such as Myanmar, Cambodia, Laos, and Vietnam.For this reason, in 2015 we will try our best to obtain international rating of a minimum A- rating, which will enable us to be accepted by all stakeholders.
In short, TPI is confident and believes thatnow is the time for the Company to be the Top insurance company, and that it should get prepared to maximize the opening of the ASEAN market for offering its reinsuranceproducts.
GCG Implementation
As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), TPI has implemented the GCG system that is being implemented by all subsidiaries of that state-owned oil and gas company. Every year, the GCG system and implementation in TPI is assessed by the parent company. In 2014, TPI achieved the “Best Chief Risk Officer” award from PT Pertamina (Persero),and was awarded for the quick improvement in the GCG implementation. Since 2013, TPI had achieved “Early Improvement” award in the implementation of the excellent operational performance from the parent company. For 2015, we will increase our GCG with the aim to obtain the “Good Performance” result.
One of the important achievements in the GCGimplementation in2014wasreflectedinthe completion of the Whistle Blowing System in December, which will be introduced and implemented soon. TPI believes that by the implementation of the Whistle Blowing System the GCG implementation in all levels will work effectivelyandconsistently.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
50
Penutup
Pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya atas segala dukungan dari Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan seluruh jajaran pegawai di TPI dan segenap anak perusahaannya. Dengan semakin merapatkan barisan, kita semua semakin percaya diri menyatakan bahwa sudah tiba saatnya bagi TPI untuk menjadi yang teratas kembali.
Closing Statement
On this occasion, we would like to express our greatest gratitude to all Shareholders, BOC members and employees in TPI and our subsidiaries for their supports. By working hand in hand, we will be more convinced that the time has come for TPI to be the Top insurance company again.
Jakarta, 28 April 2015
Yasril Y. RasyidPresiden Direktur / President Director
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
51
PROFIL DIREKSIdirectorS’ profile
YASRIL Y. RASYIDPresiden Direktur / President Director(14 Maret 2013 – saat ini / 14 March 2013-now)
Yasril Y. Rasyid adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya, 8 Juni 1959. Beliau memperoleh S1 jurusan Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1984, dan menjadi lulusan pertama Ajun Ahli Asuransi Indonesia sektor kerugian dengan gelar AAAI(K) dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) pada tahun 1992, dan kemudian meraih gelar profesi Ahli Asuransi Indonesia atau AAIK pada tahun 2011. Beliau juga menyelesaikan berbagai pendidikan non-formal, antara lain di bidang asuransi, komputer,SDM,danmanajemen.MemulaikarirnyasebagaiStaffManagementConstructiondiPTElmesEpsion (1983-1984), Executive Trainee di TPI (1984-1986). Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di TPI, dari Kepala Seksi, Kepala Bagian, Kepala Divisi, sebelum diperbantukan di Tugu Reinsurance Broker, London, sebagai Deputy General Manager (1996-1998), dan kemudian dipanggil kembali ke TPI sebagai Direktur Muda Umum (1998-Juni 2000), Staf Ahli Direksi TPI (Juni-Agustus 2000), dan Direktur Pemasaran dan Umum (September 2000-Agustus 2003) sekaligus menjabat sebagai Komisaris di PT Tugu Kresna Pratama, PT Tugu Interindo, dan PT Pratama Mitra Sejati. Kemudian, pada September 2003-Agustus 2004, Beliau diangkat sebagai Konsultan (Advisor) Asuransi pada Badan Pelaksana Hulu Migas (BP Migas), dan kemudian Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Kresna Pratama pada Agustus 2004, sebelum diangkat sebagai Presiden Direktur TPI pada Maret 2013.
Yasril Y. Rasyid is an Indonesia citizen, born in 8 June 1959. He earned an undergraduate degree in IndustrialTechnologyfromtheBandungInstitutofTechnology(ITB)in1984,andamongthefirstgraduatesas Ajun Ahli Asuransi Indonesia majoring in Loss Protection from The Indonesian Insurance Institute (AAMAI) in1992,andearnedaprofessional insurancecertificateAAIK in2011.Healsocompletedseveralnon-formaleducationinvariousfields,includingininsurance,computer,humanresources,andmanagement.HestartedhiscareerasStaff inManagementConstruction inPTElmesEpsion (1983-1984),ExecutiveTrainee in TPI (1984-1986). He previously had various positions in TPI from Sub-section Head, Section Head, Division Head, prior to being seconded to Tugu Reinsurance Broker, London, as Deputy General Manager(1996-1998),andsummonedbacktoTPIasDirekturMudaUmum(1998-Juni2000),ExpertStafftoTPIBoardofDirectors(June-August2000),andDirectorofMarketingandGeneralAffairs(September2000-August 2003) while at the same time became Commissioner in PT Tugu Kresna Pratama, PT Tugu Interindo, and PT Pratama Mitra Sejati. In September 2003-August 2004, he was appointed Insurance Adviser in the Upstream Oil and Gas Regulatory Agency (BP Migas), and President Director of PT Asuransi Tugu Kresna Pratama in August 2004 prior to being assigned as TPI President Director in March 2013.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
52
SIGIT SUCIPTOYONODirektur Pemasaran / Marketing Director(14 Maret 2013 – saat ini/ 14 March 2013-now)
Sigit Suciptoyono adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung, 2 Juli 1956. Dia meraih S1 bidang Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana, Jakarta pada 1993, dan memulai karirnya di TPI sebagai karyawan Administrasi Engineering pada tahun 1982, dan dipromosikan menjadi Kepala Seksi (Kasi) Underwriting Aneka, di Divisi Non Marine pada tahun 1988. Beliau mengembangkan karir seluruhnya di TPI dan menduduki berbagai jabatan dari Kepala Bagian hingga Manager hingga Group Head. Namun pada tahun 2006-2008, Beliau sempat berkarir di PT. Staco Jasa Pratama General Insurance sebagai Direktur Teknik, dan kemudian kembali ke TPI sebagai Group Head hingga akhirnya menjadi Marketing Director.
Sigit Suciptoyono is an Indonesian citizen, born in Bandung on 2 July 1956. He earned an undergraduate degree in Economics from the Economic Faculty of Universitas Krisnadwipayana, Jakarta in 1993, and started his career in TPI as Engineering Administration Staff in 1982, andbeing promoted to the Miscellaneous Underwriting Section Head at the Non Marine Division in 1988. He developed his career in TPI and occupied various positions from Section Head to Manager and Group Head. In 2006-2008, he moved to PT. Staco Jasa Pratama General Insurance as Technical Director, and then returned to TPI as Group Head prior to being appointed Marketing Director.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
53
HENDROYONODirektur Keuangan dan Jasa Korporat/Financial & Corporate Services Director (20 April 2012, sekarang/ 20 April 2012, now)
Hendroyono adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada 9 November 1959. Beliau mendapatkan S1 jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1985. Pada tahun 1997, Beliau meraih MSc. in Accounting dari University of Illinois, Amerika Serikat. Mengawali karirnya di Bagian Akuntansi Keuangan Pertamina Daerah Kalimantan pada 1987, dan sebelum ditunjuksebagaiDirekturKeuangandanJasaKorporatTPI,BeliaumenjabatVicePresidentEnterpriseRiskManagement di Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko di PT Pertamina (Persero).
Hendroyono is an Indonesian citizen who was born in Yogyakarta on November 9, 1959, and completed his undergraduate study majoring in accounting in the Economic Department of Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1985. In 1997, he obtained MSc. in Accounting from the University of Illinois, the USA. He started his career in the Financial Accounting Section at Pertamina Kalimantan Region in 1987, and prior tobeingappointedasFinanceandCorporateServiceDirectorofTPI,hehadservedasVicePresidentEnterprise Risk Management at the Investment Planning and Risk Management in PT Pertamina (Persero).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
54
DEWAN KOMISARISBoard of commiSSionerS
Mohammad Rudy Salahuddin Ramto - Komisaris / CommissionerLuhur Budi Djatmiko - Presiden Komisaris / President CommissionerHilda Rossieta - Komisaris Independen / Independent Commissioner
Eddy Purwanto Poo - Komisaris / Commissioner
Kiri - Kanan / Left - Right
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
55
DEWAN DIREKSIBoard of directorS
Kiri - Kanan / Left - Right
Hendroyono - Direktur Keuangan dan Jasa Korporat / Financial & Corporate Services DirectorYasril Y. Rasyid - Presiden Direktur / President Director
Sigit Suciptoyono - Direktur Pemasaran / Marketing Director
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
56
PROFIL GROUP HEADGroup head profileS
Weanny Komar - Network Group HeadNova Priyanti - Special Underwriting Group Head
M. Ali Isa Nugroho - Consumer Group Head Agus Trihananto - Energy Group Head
Fadlil Iswahyudi - Reinsurance Group Head
Berdiri / UpKiri - Kanan / Left - Right
Duduk / DownKiri - Kanan / Left - Right
Basuni - Accounting Group HeadDadang Sunandar - Internal Audit Group Head
Hedi Hudayana - Corporate Group Head Ruswan Noviandi J.S. - Non Marine Underwriting Group Head
Syaiful Azhar - Marine & Aviation Underwriting Group Head
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
57
PROFIL GROUP HEADGroup head profileS
Berdiri / UpKiri - Kanan / Left - Right
Duduk / DownKiri - Kanan / Left - Right
Khusnun Arief - Syariah Insurance Group HeadSamuel Korintus - Portfolio & Risk Management Group Head
Hendroyono - Energy Pertamina Group Head
Agung Hirawan - Claim Group HeadRonny Suhendi - Corporate Secretary Group Head
Sophiana Widiastutie - IT Group Head Budi P. Amir - HRD & GA Group Head
Mustopo Sendhang Dradjat - Corporate Planning Group HeadHarry Setyadi - Treasury & Investment Group Head
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
a. Operational Review
a.1. Economic Review
The Indonesian economy recorded a 5.1% growth in this year, or the lowest growth in the past 5 years due to both internal and external factors. The internal factorwas influencedbypressures on the current account deficit, theweakening of the Rupiah, and the legislative and presidential elections that created tension among the people. Based on the data of Bank Indonesia (BI), the value of the Rupiah declined 1.74%in2014,whilethecurrentaccountdeficitwas 3.02% of the GDP or at US$25 million.
Theexternalfactorthathadgreatlyinfluencedthe Indonesian economy was the slowing down of the economies of the country’s main trading partners, i.e. China and Japan. Based on the data of the National Bureau of Statistics of China, the country’s GDP grew 7.4% or the lowest in the past 24 years.
a. Tinjauan Operasi
a.1. Tinjauan Perekonomian
Perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan PDB sebesar 5,1%, tahun ini, atau merupakan pertumbuhan terendah dalam 5 (lima) tahun terakhir. Ini semua tidak lepas dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh tekanan pada neraca pembayaran yang masih mengalami defisit, melemahnya nilai tukar rupiah, sertadampak dari pemilu legislatif dan pemilihan presiden yang sempat menimbulkan gejolak di masyarakat. Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai rupiah turun 1,74% di tahun 2014,sementaradefisittransaksiberjalanpadakeseluruhan tahun 2014 sebesar 3,02% dari PDB atau US$25 miliar.
Faktor eksternal yang besar pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia adalah melemahnya pertumbuhan mitra dagang utama, yakni Tiongkok dan Jepang. Data dari Biro Statistik Nasional Tiongkok (NBS) menunjukkan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu sepanjang 2014 adalah 7,4%, yang merupakan angka terendah dalam 24 tahun terakhir.
ANALISIS DAN DISKUSI MANAjEMENmanaGement diScuSSion and analySiS
Catatan / Note : *Data kurs rata-rata dari Kementerian Keuangan. / Based on the median exchange rate of the Ministry of Finance.**Rata-rata kurs Rupiah dari BI / BI average Rupiah exchange rate***Data BPS / Data of The Statistics Indonesia****Posisi BI Rate per Akhir Tahun / BI Rate position by the end of the year
Indikator Indicator
Produk Domestik Bruto
(PDB) / GDP
Nilai Tukar Rupiah per US$ / Rupiah to US$ Exchange Rate
Tingkat InflasiInflation Rate
Suku Bunga BI /BI Rate
2014
5,1%
Rp11,878*
8,36%***
7,50%****
2013
5,78%
Rp10,445**
8,38%***
7,75%****
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
61
Tahun lalu ekonomi Tiongkok tumbuh 7,7%. Sementara pertumbuhan ekonomi Jepang yang terjerumus dalam resesi dengan mencatat penurunan PDB sebesar 1,6% di triwulan ketiga tahun ini, setelah mengalami penurunan tajam sebesar 7,3% di triwulan sebelumnya, pada triwulanIVhanyamamputumbuhpada2,2%,menurut data dari Kantor Kabinet Jepang. Kelesuan ekonomi di dua mitra dagang utama Indonesia itu tentu berdampak pada penurunan permintaan produk-produk ekspor Indonesia, yang pada gilirannya berdampak besar pada kinerja perusahaan-perusahaan di dalam negeri, terutama sektor pertambangan, perkebunan, dan manufaktur.
Namun, di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa Pendapatan per Kapita penduduk Indonesia mengalami kenaikan menjadi Rp41,81 juta di sepanjang 2014, atau naik Rp3,53 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, dampak pelemahan Rupiah menjadikan Pendapatan per Kapita tahun ini justru turun jika dikonversikan ke dolar AS, yakni menjadi US$3.531,45, atau turun US$3.669,75 dibandingkan tahun 2013.
The Chinese economy in the previous year grew 7.7%. Meanwhile, the growth of the Japanese economy, which had dropped into recession by recording GDP at 1.6% in the 3rd quarter of this year after experiencing a sharp decline of 7.3% in the previous quarter, only grew 2.2% in the 4th quarter according to the data of the JapaneseCabinetOffice.Thesluggishgrowthsof the economies of the two Indonesian trading partners had certainly impacted the demand for the country’s export products, which, in turn, affected significantly theperformanceofdomestic companies, particularly those in the mining, agriculture, and manufacture sectors
However, amid the economic slowdown, the Statistics Indonesia (BPS) revealed that the capita income of the Indonesian population increased to Rp 41.81 million in 2014, or rose by Rp 3.53 million compared to that in the previous year. Nevertheless, the impact of the weakened Rupiah made this year’s per capita income in the US dollar value dropped to US$ 3,531.45 or a decline by US$3,669.75 compared to that in 2013.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
62
Adanya pertumbuhan Pendapatan per Kapita dalam mata uang Rupiah ini merupakan hal yang menggembirakan, karena itu berarti bahwa penduduk Indonesia masih punya daya beli yang cukup. Apalagi di tengah lesunya sejumlah sektor, seperti konstruksi dan pertambangan, terdapat sektor-sektor yang masih bertumbuh, yakni industri pengolahan yang bertumbuh 4,63%, dan pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh 4,18%. Bagi sektor industri asuransi, semua ini berdampak positif pada pertumbuhan sektor perasuransian, karena kegiatan pembangunan pabrik, pembelian alat-alat berat untuk pabrik, serta pengangkutan produk pengolahan membutuhkan perlindungan asuransi.
a.2. Tinjauan Kondisi Industri Asuransi
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pertumbuhan premi industri asuransi pada 2014 mencapai 40,9%, atau Rp237,7 triliun, naik dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 9%. Adapun pertumbuhan tertinggi terjadi pada asuransi sosial sebesar 566,4%, atau mencapai Rp63,2 triliun. Sementara klaim asuransi juga mengalami kenaikan sebesar 40% menjadi Rp145,9 triliun.
Untuk sektor asuransi umum, data dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memperlihatkan bahwa premi bruto asuransi umum sepanjang tahun ini mencapai Rp56,1 triliun atau naik 17,7% jika dibandingkan dengan angka di 2013 yang mencapai Rp46,8 triliun. Sementara itu, premi bruto reasuransi umum tumbuh 10,5% menjadi Rp3,6 triliun atau tumbuh. Sedangkan klaim bruto pada reasuransi umum naik sebesar 31% menjadi Rp1,78 triliun dari Rp1,36 triliun di tahun 2013. Peningkatan luar biasa terjadi di hasil underwriting yang naik 21,35% menjadi Rp216 miliar, dari Rp178 miliar di tahun 2013.
Pertumbuhan terbesar dikontribusikan lini usaha asuransi surety bond (penjaminan) sebesar 105%. Disusul kenaikan lini usaha asuransi energi 33,7%. Namun, secara nominal pertumbuhan terbesar dibukukan lini usaha asuransi properti (harta benda) sebesar Rp3,4 triliun.
The per capita income growth in the Rupiah value brought hope, as it means that the people still had relatively good purchasing power. In addition, amid the weakening performance of some sectors, such as the construction and mining sectors, some others were still growing, particularly in the processing, agriculture, forestry and fishery sectors thatgrew respectively 4.63% and 4.18%. All of these factors brought positive impacts on the insurance industry, as all manufacturing activities, purchases of heavy equipment for factories, and the use of transportation means to ship finished products required insuranceprotection.
a.2. Insurance Industry Review
Based on the data of the Financial Services Authority (OJK), the premium growth of the insurance industry in 2014 reached 40.9% to Rp 237.7 trillion, or an increase compared to the previous year’s growth of 9%. The highest growth was experienced by the social insurance, which grew 566.4%, to Rp 63.2 trillion. At the same time, the insurance claims also rose 40% to Rp 145.9 trillion.
In the general insurance sector, the data of the Association of the General Insurance Companies of Indonesia (AAUI) shows that the general insurance industry’s premium revenue reached Rp 56.1 trillion in this year, or a 17.7% increase compared to the 2013 figure thatreached Rp 46.8 trillion. Meanwhile, the gross premium of the general reinsurance industry grew 10.5% to Rp 3.6 trillion. However, the gross claims of the general reinsurance industry increased 31% to Rp 1.78 trillion from Rp1.36trillionin2013.Thesignificantincreaseoccurred in the underwriting results that was up 21.35% to Rp 216 billion from Rp 178 billion in 2013.
The biggest growth was contributed by the insurance business line of surety bond that grew 105%, followed by the energy insurance that rose 33.7%. However, in nominal value the biggest growth was booked by the property insurance that reached Rp 3.4 trillion.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
63
Lini usaha properti kembali mendominasi perolehan premi bruto, yakni Rp16 triliun. Sekaligus mengalahkan lini usaha motor yang selama 5 tahun berturut-turut berada di atas lini usaha property dalam hal perolehan premi bruto. Tahun ini premi bruto yang diperoleh lini usaha motor adalah sebesar Rp15,8 triliun. Sementara itu, klaim bruto sepanjang tahun lalu tercatat Rp23,5 triliun atau naik 28,6% dibanding tahun sebelumnya Rp18,29 triliun. Kenaikan klaim tertinggi periode tersebut terjadi pada lini usaha asuransi surety bond sebesar 417,3%.
Angka densitas (premi bruto/jumlah penduduk) dan angka penetrasi (premi bruto/GDP) juga menunjukkan nilai positif. Densitas Asuransi Jiwa hingga 2014 tercatat sebesar Rp458.980 naik dibanding November 2013 Rp426.530. Angka penetrasi Asuransi Jiwa sebesar 1,26% naik 1,17% dibandingkan 2013. Meski demikian, densitas Asuransi Umum sampai November 2014 justru turun menjadi Rp174.090 turun dibanding November 2013 Rp 175.000. Angka penetrasi Asuransi Umum sebesar 0,48% atau stagnan dibanding 2013.
Pertumbuhan densitas yang signifikan terjadipada densitas Asuransi Komersial yang sampai November 2014 mencapai Rp633.070, atau naik dibanding November 2013 Rp601.530. Sementara angka penetrasi Asuransi Komersial tercatat sebesar naik 1,74% dibandingkan 2013 1,65%.
Lini Usaha Asuransi Umum Penyumbang Premi Bruto TertinggiBiggest Contributor of Gross Premium
1.
2.
3.
Lini Usaha Properti / Property Insurance
Lini Usaha Motor / Automotive Insurance
Lini Usaha Personal Accident & Asuransi Kesehatan /
Personal Accident & Health Insurance
29,1%
28,6%
16,6%
The property insurance business line dominated again the gross premium revenue growth by reaching the total amount of Rp 16 trillion. This increase exceeded the growth of the automotive insurance business line, which had been bigger in the past 5 years than the property insurance. This year’s gross premium obtained by the automotive insurance was Rp 15.8 trillion. Meanwhile, the gross claims in this year reached Rp 23.5 trillion or up 28.6% compared to Rp 18.29 trillion in the previous year. The highest claim increase in the period took place in the surety bond insurance that grew 417.3%.
Thefiguresofinsurancedensity,i.e.theamountof gross premium divided by the number of population, and the insurance penetration, i.e. the amount of the gross premium divided by the GDP, also showed positive signs. Life insurance’s density in 2014 was recorded at Rp 458,980, or growing compared to Rp 426,530 as of November 2013. The penetration of the Life Insurance amounting to 1.26% increased 1.17% from that in 2013. However, the density of the General Insurance as of November 2014 dropped to Rp 174,090 compared to Rp 175,000 in November 2013.The penetration of the General Insurance industry was 0.48% or stagnant compared to that in 2013.
A significant density growth occurred inthe Commercial Insurance sector, which reached Rp 633,070 as of November 2014, or an increase compared to Rp 601,530 in November 2013. Meanwhile, the penetration of the Commercial Insurance sector was also up 1.74% compared to 1.65% in 2013.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
64
a.3. Tinjauan Kinerja TPI
Kinerja TPI tidak terlepas dari berbagai faktor tersebut, seperti pertumbuhan GDP, dan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di dalam negeri. Kinerja berbagai segmen usaha di TPI juga menjadi bagian dari kinerja industri perasuransian nasional secara keseluruhan. Dalam kondisi perekonomian yang menantang, TPI tahun ini fokus pada peningkatan di 4 (empat) aspek:
1. Peningkatan premi;2. Pertumbuhan aset;3. Peningkatanprofitabilitas;4. Peningkatan aspek Keberlanjutan
Perusahaan (Sustainability).
Strategi yang dijalankan untuk mencapai pertumbuhan di empat aspek tersebut adalah dengan memperluas pasar-pasar baru di luar captive market. Langkah yang diambil untuk menjalankan strategi ini adalah dengan membentuk satu organisasi baru Special Underwriting, yang ditugaskan untuk memperluas pasar baru, terutama di segmen ritel. Sejalan dengan ini, Perusahaan juga terus mengembangkan kantor cabang, kantor agen (agency office).
Tahun ini Perusahaan terus membangun sistem keagenan sehingga dapat efektif menarik agen-agen baru. Sistem tersebut mencakup sistem insentif dan sistem pelatihan untuk agen. Sejalan dengan ini, TPI akan memulai sosialisasi sistem keagenan sebagai ujung tombak dalam perluasan pasar baru, terutama segmen ritel. Hingga akhir tahun ini TPI memiliki total 6 kantor cabang, yakni di Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Palembang, dan Balikpapan, dan 1 kantor jaringan di Hong Kong.
Fokus lebih besar ke segmen ritel / More focus on the retail segmentOptimalisasi segmen korporat /
Optimizing the corporate segment
S T R AT E G IStrategy
a.3. TPI Performance Review
On one hand, TPI’s performance could not be separated from the above factors, such as the growths of GDP and some economic sectors of the country. On the other hand, the performance of TPI’s various business segments also became part of the performance of the national insurance sector as a whole. In this challenging economic situation, this year TPI focused on the growths of 4 aspects:
1. Premiun revenue increase2. Asset growth3.Profitabilityincrease4. Sustainability strengthening
To achieve the growths of the four aspects, TPI implemented the strategy of the expansion to new markets outside the captive market. To implement this strategy, the Company establihsed a new organization, i.e. the Special Underwriting, which has been assigned to expand to new markets, particularly in the retail segment. Consequently, the Company alsocontinuouslygrew itsbranchofficesandagencyoffices.
This year, the Company developed an agency systemsoastobemoreeffectiveinattractingnew agents. The system covered insentive system and agent training system. In line with this, TPI would start introducing its agency system as the generator for the new market expansion, particularly in the retail segment. By theendof theyear,TPIhad6branchofficesin Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Palembang, and Balikpapan, and 1 network officeinHongKong.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
65
Penguatan segmen ritel ini tidak berarti bahwa TPI bergeser dari fokusnya di segmen korporat. Sampai saat ini, segmen korporat merupakan kontributor premi terbesar untuk TPI. Ini disebabkan oleh adanya captive market yang besar. Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), captive market yang besar itu terdiri dari semua anak perusahaan di bawah perusahaan induk, juga perusahaan-perusahaan mitra kerja di kelompok usaha PT Pertamina (Persero), termasuk juga para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di SKK Migas.
Strategi Perusahaan tahun ini membuahkan hasil positif. Tahun ini TPI mencatat kinerja yang sangat baik dalam perolehan laba bersih yang meningkat 174% menjadi US$27,36 juta dari US$10.00 juta di tahun sebelumnya. Pendapatan premi netto naik sebesar 7,52% menjadi US$57,28 juta, sedangkan premi bruto naik 0,75% menjadi US$253,87 juta dari US$251,97 juta di tahun sebelumnya. Premi diterima oleh Perusahaan bersumber dari Pertamina, AP Pertamina, SKK Migas dan lain-lain. Pada tahun 2014, Kontributor terbesar premi diterima berasal dari kelompok Lain-lain yaitu sebesar 58% dari total keseluruhan Premi diterima TPI. Premi diterima dari kelompok lain-lain ini mengalami tren menaik dari tahun 2012 dibandingkan Premi yang diterima dari Pertamina, AP Pertamina dan SKK Migas.
Berikut gambar Kontribusi Premi diterima tahun 2012, 2013, 2014
The strengthening of the retail segment did not mean that TPI shifted its focus from the corporate segment. As of now, the corporate segment still constituted the biggest premium revenue contributor for TPI due to the presence of a huge captive market. As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), the huge capitive market consisted of all subsidiaries and SKK Migas’s production sharing contractors.
This year’s strategy of the Company resulted in positive results, as shown in its excellent performanceinthenetprofitthathadincreased174% to US$27.36 million from US$10.00 million in the previous year. The net premium revenue was up 7.52% to US$57.28 million, while the gross premium revenue surged 0.75% to US$253.87 million from US$251.97 million in the previous year. The premium revenue of the Company came from PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries, SKK Migas, and other sources. In 2014 the biggest contributor to the premium revenue originated from other sources that amounted to 58% from TPI’s total premium. The premium from these sources had experienced an upward trend since 2012 compared to the the premium from PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries, and SKK Migas.
The following charts show the premium contributions in 2012, 2013, 2014
KINERJA TPI 2014TPI Performance in 2014Laba Bersih naik 174%
Net profit was up 174%
Pendapatan Premi Netto naik 7,52%Premium nett was up 7.52%
Klaim 2014 naik 3,18%Claims in 2014 were up 3,. 8%
Pendapatan Underwriting Bersih naik 49,28%Underwriting result was up 49.28%
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
66
2014
20132012
USD (RIBU/THOUSAND )
USD (RIBU)
USD (RIBU)
PREMI DITERIMAPREMIUM EARNED2014
PREMI DITERIMAPREMIUM EARNED2012
PREMI DITERIMAPREMIUM EARNED2013
PERTAMINA46,081,20%
PERTAMINA50,388,
24%
PERTAMINA41,380,25%
LAIN-LAIN/OTHERS133,445,58%
LAIN-LAIN/OTHERS107,939,53%
LAIN-LAIN/OTHERS
81,324,50%
SKK MIGAS26,995,
12%
SKK MIGAS24,639,12%
SKK MIGAS21,394,13%
AP PERTAMINA24,568,
10%
AP PERTAMINA21,763,
11%
AP PERTAMINA19,528,
12%
Dari semua unit usaha TPI, kontributor premi terbesar adalah dari Asuransi Kelautan dan Penerbangan, khususnya kontribusi dari Marine Cargo Insurance, sedangkan kontributor premi terbesar adalah dari Asuransi Properti. Pendapatan premi Perusahaan sebagian besar tetap berasal dari captive market, yakni antara 80%-90%.
The biggest contribution of premium from all TPI’s business units orginated from the Marine and Aviation Insurance, parrticularly from the Marine Cargo Insurance, while the second biggest contributor of premium came from the Property Insurance.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
67
Kinerja Satuan Bidang Usaha TPIPerformance of TPI Business Units
Bidang UsahaSegment
Asuransi Energi
Asuransi Engineering
Asuransi Kelautan dan Penerbangan
Kontra Garansi BankSuretyship
Asuransi Lain-lain
Asuransi Kesehatan
Asuransi Syariah
Segmen Jasa
Asuransi Properti
Energy Insurance
Engineering Insurance
Marine and Aviation Insurance
Property Insurance
Other Insurance
Health Insurance
Sharia Insurance
Service
Total Pendapatan PremiTotal Premium Revenue
Total KlaimTotal Claims
2014
29,137,101 31,079,098 16,362,108 9,473,185
11,359,675 8,830,315 4,786,028 7,500,930
75,396,414 85,339,037 12,294,738 22,640,934
108,057,516 75,542,453 13,604,956 13,687,443
90,751 55,494 1,388 13,181
28,221,753 49,186,272 21,144,746 11,721,926
1,607,406 1,934,930 1,046,806 2,066,869
20142013 2013
Rasio profitabilitas TPITPI Profitability Ratio
Rasio/Ratio
Laba terhadap Aset/Return on Asset
Laba terhadap Investasi/Return on Investment
Laba terhadap Ekuitas/Return on Equity
Margin Laba Kotor/Profit Margin
3.67%
12.69%
9.88%
39.42%
1.46%
5.19%
3.80%
15.37%
2014 2013
Prospek ke Depan
Tren industri asuransi ke depan akan semakin baik, mengingat berbagai program pembangunan infrastruktur akan mulai dijalankan oleh Pemerintah. Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa terdapat ruang fiskal dalamAnggaranPendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2015 sebesar Rp230 triliun dari hasil optimalisasi pajak dan penurunan harga minyak. Ruang fiskal sebesar itu akancukup untuk memacu pembangunan sektor infrastruktur dan menggerakkan perekonomian.
Propects
The future trend of the insurance industry will be more promising, considering that various infrastructure development programs will be carried out by the Government. The data of the Ministry of Finance shows that there is a fiscal space of Rp 230 trillion in the 2014Amended State Budget (APBN-P) due to the tax optimalization and the decline of oil price. Suchamountoffiscalallocationwillbeabletospeed up and generate the economy.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
68
Dengan prospek pembangunan yang cerah itu, industri asuransi memiliki peluang untuk terus bertumbuh, baik dalam angka densitas maupun angka penetrasi. Optimisme ini didasarkan pada fakta bahwa angka densitas dan penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Segmen korporasi diperkirakan akan terus menguat, sedangkan segmen ritel terus bertumbuh, meskipun masih jauh di bawah segmen korporasi, baik dalam pengumpulan premi maupun pendapatan underwriting.
Memperhatikan semua faktor tersebut, ke depannya TPI akan tetap konsisten dengan kebijakan untuk melakukan optimalisasi segmen korporat, sambil memberikan fokus yang lebih besar pada segmen ritel. Artinya, Perusahaan akan terus membentengi dan menggarap captive market-nya yang merupakan sumber pendapatan premi terbesar untuk segmen korporat, sementara terus menambang potensi premi untuk segmen ritel di captive market tersebut, termasuk dengan strategi pricing dan pemberian nilai tambah kepada klien. Ini semua dilakukan sambil terus memperluas pasar-pasar baru di luar captive market. Dengan segala tren positif ini, TPI yakin bahwa sudah tiba saatnya bagi Perusahaan untuk berada di tingkat teratas dalam industri asuransi di Indonesia.
Selain itu, TPI akan terus mempersiapkan diri untuk menyambut era pasar bebas ASEAN (MEA) yang mulai berlaku pada Desember 2015. Berlakunya MEA merupakan peluang bagi TPI yang merupakan salah satu perusahaan asuransi umum besar. Sektor usaha yang akan dibidik adalah bisnis reasuransi di negara-negara ASEAN. Untuk itu, kini TPI membidik peringkat internasional, setidaknya peringkat A-, sehingga kemampuan keuangan Perusahaan dapat diterima oleh semua pemangku kepentingan (stakeholders) industri perasuransian di regional ASEAN. Dengan demikian, TPI akan berkembang tidak saja menjadi yang teratas di Indonesia tapi juga suatu saat di ASEAN.
Dengan adanya tren positif, TPI yakin bahwa sudah tiba saatnya bagi Perusahaan untuk
berada di tingkat teratas dalam industri asuransi di Indonesia.
The positive trend has convinced TPI that the time has come for the Company to head for the Top position in the insurance industry in
Indonesia.
Due to this bright development prospect, the insurance industry has an opportunity to continue its growth both in the density and penetration figures. This optimism is basedon the fact that the density and penetration figures of insurance are stll low in Indonesia.The corporate segment is expected to remain strong, while the retail segment will continue to grow, although the size will still be below that of the corporate segment both in terms of the premium generation and the underwriting results.
Taking all these factors into account, TPI will remain consistent with the policy of optimalization of the corporate segment, while providing bigger attention to the retail segment. In other words, the Company will continue to safeguard and develop the corporate segment, which constitutes the biggest premium contribution, while persistently developing premium potential in the retail segment that is present in the corporate segment by applying a good pricing strategy and giving more added valueto theclients.Allof theseeffortswillbecarried out by continuing its expansion in new markets outside the captive market. With all of thesepositivetrends,TPIisfullyconfidentthatthe time has come for it to head towards the Top position in the Indonesian insurance sector.
In addition, TPI will continue its preparation to welcome the ASEAN free trade era that will start in December 2015. The impementation of the free market constitutes an opportunity for TPI, which is one of the biggest general insurance companies. The Company will target the reinsurance business sector in ASEAN countries. For this reason, TPI is currently targeting to obtain an international financialstrength rating of at least A- rating, which will enable the Company to be accepted by all stakeholders in the ASEAN insurance industry. Thus, TPI will become not only the Top insurance company in Indonesia but also in ASEAN.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
69
1. Asset
By the end of 2014, the Company’s assets were up 9.88% to US$746.13 million from the previous year’s position of US$679.08. The increase was due to the rise in the value of intangileassetsandfixedassets,andcurrentassets by respectively 21% and 11.5%. Compared to the amount of assets as projected in the Company’s 2014 Work Plan and Budget (RKAP) of US$587.41 million, this year’s assets reached 127.02% of the RKAP.
1.a. Investment
The Company’s realized investment in 2014 was up 6.98% to US$276.90 million compared to the realization in the previous year of US$258.84 million. Compared to the investment in the 2014 RKAP amounting to US$304.83 million, this year’s realized investment reached 90.84% of the RKAP. The detail of the investment realization in 2014 and the RKAP were elaborated below:
1. Aset
Pada akhir tahun 2014, jumlah aset Perusahaan naik 9,88% menjadi US$746,13 juta dari posisi tahun sebelumnya sebesar US$679,08. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya kenaikan di aset tak berwujud dan aset tetap, dan aset lancar, masing-masing sebesar 21% dan 11,5%. Bila dibandingkan dengan RKAP yang ditetapkan untuk tahun 2014 yang sebesar US$587,41 Juta, maka aset Perusahaan mencapai 127,02% dari RKAP.
1.a. Investasi
Realisasi Investasi Perusahaan pada tahun 2014 naik 6,98% menjadi US$276,90 juta dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya sebesar US$258,84 juta. Bila dibandingkan dengan RKAP tahun 2014 yang sebesar US$304,83 juta, maka realisasi terhadap RKAP pada tahun ini mencapai 90,84%. Berikut ini adalah uraian investasi di tahun 2014 yang menyebabkan kenaikan realisasi dari tahun sebelumnya, dan pencapaian RKAP 2014:
tINjAUAN KEUANGANfinancial reVieW
Tabel Aset TPI / TPI Assets(Dalam USD dan % / In USD and %)
Catatan: *Angka-angka di 2013 di Tinjauan Keuangan ini disajikan kembali. The figures are taken from the Financial Statement that has been restated.
KeteranganRealisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*RKAP 2014 %
RKAP 2014
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)Description
Investasi 276,905,229
432,005,255
12,858,200
24,364,468
258,837,245
388,670,913
11,565,419
20,003,718
6.98
11.15
11,20
21.0
91
183
69
89
304,826,680
236,441,639
18,665,574
27,471,381
Investments
Current Assets
Other Assets
Fixed Assets & Intangible
Assets
Aset Lancar
Aset Tetap & Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain
Jumlah 746,133,152 679,077,295 9.88 127587,405,274 Total
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
70
• Deposito BerjangkaTahun ini, Perusahaan lebih banyak menempatkan investasinya pada deposito berjangka,kenaikan sebesar 32% dari US$91,78 juta menjadi US$121,15 juta. Hal ini disebabkan karena di sepanjang tahun 2014 suku bunga deposito berjangka cukup tinggi. Dibandingkan dengan RKAP 2014 yang sebesar US$78,23 juta, penempatan pada instrument deposito berjangka adalah 154,87%, atau mencapai US$121,15 juta.
• Efek-EfekPenempatan pada instrument Efek-Efek pada tahun ini menurun sebesar 12,58% menjadi US$116,72 juta. Penurunan ini disebabkan oleh penjualan reksadana dan obligasi yang tenornya relatif panjang untuk menangkap peluang di pasar (realized gain) dan menempatkannya ke instrumen investasi dengan tenor lebih pendek (deposito, reksadana pasar uang, saham). Secara keseluruhan, penempatan pada instrument efek-efek mencapai 62,58% dari RKAP 2014. Berikut ini adalah penempatan dana pada Efek-Efek:
1. Penempatan pada instrumen Saham pada tahun ini mencapai US$12,05 Juta, naik sebesar 35,41% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya;
2. Penempatan pada instrumen Obligasi pada tahun ini mencapai US$90,45 Juta turun sebesar 5,45% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya.
3. Penempatan pada instrumen Reksadana tahun ini mencapai US$14,22 Juta turun sebesar 50,90% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya.
• Penyertaan Langsung tahun ini naik 0,17% dari tahun sebelumnya, dan menjadi US$1,36 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan nilai penyertaan pada PT Reasuransi Maipark Indonesia Dibandingkan dengan RKAP 2014, penyertaan langsung tahun ini mencapai 16,77%
• Investasi pada Entitas Asosiasi tahun ini naik 26,24% menjadi US$28,38 juta dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan porsi penyertaan investasi pada PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Investasi pada tahun ini mencapai 136,11% dari RKAP 2014.
• Time DepositThis year, the Company put more investment in the time deposits, which caused an increase of 32% from US$91.78 million to US$121.15 million, due to the high interest rate of the time deposits in 2014. Compared to the projection of the 2014 RKAP, which amounts to US$78.23 million, the investment in time deposit reached 154.87% or US$121.15 million.
• SecuritiesThis year’s investment in securities declined 12.58% to US$116.72 million, which was caused by the sale of mutual funds and bonds with relatively long maturity period to obtain the realized gain and place the funds to instruments with shorter maturity period, such as time deposit, money market mutual funds and stocks. The overall investments in securities reached 62,58% of the 2014 RKAP. The overall investment in securities reached 62.58% of the projection of the RKAP 2014. The investments in securities are elaborated below:
1. The investment in the stocks reached US$12.05 million, up 35.41% compared to the amount in the previous year;
2. The investment in bonds reached US$90.45 million, down 5.45% compared to the previous year’s amount;
3. The investment in the mutual funds reached US$14.22 million, down 50.90% compared to the amount of the previous year.
• Direct placement was up 0.17% to US$1.36 million from that in the previous year due to the placement in PT Reasuransi Maipark Indonesia. Compared to the figure of theRKAP,this year’s direct placement reached 16.77%.
• The investments in the AffiliatedCompanies rose 26.24% to US$28.38 million from that in the previous year due to the increased investment in PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. This year’s investmentwas136.11%ofthefigureof the 2014 RKAP;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
71
• The investment in property was down 4.18% to US$9.31 million compared to that in the previous year due to depreciation. This year’s investment in property was 83.25%ofthefigureofthe2014RKAP.
• Investasi Properti tahun ini turun 4,18% menjadi US$9,31 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh depresiasi. Investasi Properti tahun ini adalah 83,25% dari RKAP 2014.
Tabel Portfolio Investasi / Investment Portfolio(Dalam USD dan % / In USD and %)
Portfolio RKAP 2014 %RKAP 2014
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)Description
Deposito Berjangka 121,152,840
116,721,859
28,378,071
9,305,934
1,355,525
91,773,490
133,519,768
22,478,915
9,711,813
1,353,259
32
(12.58)
26.24
(4.18)
1.48
78,226,890 155
186,488,182 63
20,848,721 136
11,178,849 83
8,084,038 17
Time Deposits
Marketable Securities
Investment in Associates
Investment in Property
Direct Participation
Efek-efek
Penyertaan Langsung
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investasi Properti/ Investment in Property
Catatan: *Angka-angka di 2013 di Tinjauan Keuangan ini disajikan kembali.
Jumlah 276,905,229 258,837,245 6.98 304,826,680 91 Total
2014
2013
INVESTASIINVESTMENT
INVESTASIINVESTMENT
Deposito Berjangka/Time Deposit
43.75 %
Deposito Berjangka/Time Deposit
35.46 %
Investasi property/Investment in property
3.36 %
Investasi property/Investment in property3.75 %
Penyertaan langsung/Direct placement
0.48 %
Penyertaan langsung/Direct placement0.52 %
Investasi pada Entitas Asosiasi/Investment in Affiliates10.25 %
Investasi pada Entitas Asosiasi/Investment in Affiliates
8.68 %
Efek-Efek/Securities
42.15 %
Efek-Efek/ Securities51.58 %
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*
• Proporsi Investasi / Investment Proportion
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
72
1.b. Aset Lancar
Tahun ini realisasi Aset Lancar mengalami kenaikan sebesar 11,15% menjadi US$432,01 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya kenaikan signifikan di piutang premibersih, piutang reasuransi, yang masing-masing naik 17,96% dan 49,34%. Peningkatan piutang premi bersih dibandingkan tahun sebelumnya dan 192,89% dari RKAP 2014 diantaranya dikarenakan banyaknya premi yang masuk di bulan Desember 2014. Peningkatan piutang reasuransi diantaranya dikontribusikan oleh peningkatan claim settlement diakhir tahun. Pencapaian Aset Lancar tahun ini terhadap RKAP mencapai 182,71%.
Tabel Aset Lancar / Current Assets (Dalam USD dan % / In USD and %)
Keterangan RKAP 2014 % RKAP 2014
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)Description
Kas dan Bank 13,842,132
89,905,530
10,120,067
292,664,170
25,473,356
14,259,406
76,222,034
9,786,217
271,346,517
17,056,740
(2.93)
17.96
3.41
7.86
49.34
(2.93)
17.95
3.41
7.86
49.34
12,495,367
46,609,277
1,063,760
151,639,015
24,634,220
Premium Receivables - Net
Other Receivbales
Reinsurance Receivables - Net
Piutang Premi- Bersih
Piutang Reasuransi - Bersih
Piutang Lain-lain
Aset Reasuransi
Jumlah 432,005,255 388,670,913 11.15 11.15236,441,639 Total
1.b. Current Assets
This year’s realization of the Current Assets grew 11.15% to US$432.01 million due to the significantsurgeinthenetpremiumreceivablesand reinsurance receivables, which were respectively up 17.96% and 49.34%. The net premium receivables rose 192.89% from the previous year due to, among others, big amount of premium booked in December 2014. The increase of the reinsurance receivables were contributed by, among others, the rise in the claim settlements by the end of the year. This year’s Current Assets were 182.71% of the figureinthe2014RKAP.
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*
Cash and Banks
Reinsurance Assets
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
73
1.c. Fixed Assets & Intangibe Assets
This year’s amount of the Fixed Assets and Intangible Assets increased 21.92% to US$25.26 million. The increase of the fixedassets was due to mainly the value contributed by furniture and office equipment, and theopening of 5 new branch offices in 2014.Compared to the figure in the 2014 RKAP,this year’s Fixed Assets and Intangible Assets constituted 85%.
1.d. Other Assets
In 2014, Other Assets surged 11.18% to US$12.86 million due to the Claim for Tax Refund and the increased Prepaid Taxes and Deferred Tax Assets. Compared to the 2014 RKAP, the achievement of the Other Assets were 68.69%.
1.c. Aset Tetap & Aset Tak Berwujud
Pada tahun ini jumlah Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud meningkat sebesar 21,92% menjadi US$25,26 juta. Peningkatan aset tetap terutama dikontribusikan oleh peningkatan pada meubel dan perabotan kantor, dengan dibukanya 5 kantor cabang baru tahun 2014. Bila dibandingkan dengan RKAP, Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud mencapai 85%.
1.d. Aset Lain-lain
Pada tahun 2014, Aset Lain-lain mengalami kenaikan 11,18% menjadi US$12,86 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya tagihan kelebihan pembayaran pajak, dan kenaikan biaya dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan. Dibandingkan RKAP 2014, pencapaian Aset Lain-lain adalah 68,69%.
Total Aset Tetap
Tabel Aset Tetap / Fixed Assets(Dalam USD dan % / In USD and %)
Keterangan RKAP 2014 %RKAP 2014
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)Description
Gedung Kantor 2,252,645
6,685,260
1,966,386
1,398,634
2,644,146
1,271,979
14,575,426
12,066,756
18,727,720
2,272,818
6,603,286
1,392,329
1,593,294
2,425,912
471,604
10,499,117
11,102,219
14,156,141
(0.89)
1.24
41.23
(12.22)
9.00
169.71
38.83
8.69
32.29
2,295,985
8,048,620
2,977,418
2,007,029
3,999,233
1,607,815
15,355,767
14,772,164
21,519,702
98
83
66
70
66
79
95
82
87
OfficeBuildings
Vehicles
OfficeFurniture
OfficeMachinesand Equipment
Computer Equipment
Construction in Progress
LeaseVehicle
Accumulated Depreciation and Amortization
BookValue
Kendaraan Bermotor
Meubel dan Perabot Kantor
Mesin dan Peralatan Kantor
Peralatan Komputer
Aset Dalam Penyelesaian
Sewa Guna Usaha Kendaraan
Akumulasi Penyusutan & Amortisasi
Nilai Buku
30,794,476 25,258,360 21.92 36,291,866 85 Total Property and Equipment
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
74
Tabel Aset lain - lain / Other Assets(Dalam USD dan % / In USD and %)
Liabilitas TPI / TPI Liabilities(Dalam USD dan % / In USD and %)
Keterangan
Keterangan
RKAP 2014
RKAP 2014
%RKAP 2014
%RKAP 2014
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)
Description
Description
Aset Lain-Lain
Estimasi Klaim
2,406,742
265,780,409
1,866,909
104,362,406
3,544,790
44,822,565
4,707,734
332,025
99,662,896
1,674,844
241,234,386
2,144,699
112,755,061
2,541,261
34,316,970
4,959,204
245,411
87,928,418
43.70
10.18
(12.95)
(7.44)
39.49
30.61
(5.07)
35.29
13,35
3,516,356
47
3,279,036
102
6,124,811
55
5,484,411
260,959
209
68
126,243,350
57
101,858,686
58
81,612,017
86
127
47,769,590
Other Assets
Estimated Claims
Claim for Tax Refund
Unearned Premium Reserve
Prepaid Expenses and
Advances
Other Liability
Deferred Tax Assets
Prepaid Taxes
Reinsurance Payables
Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak
Cadangan atas Premi Belum Merupakan
Pendapatan
Pajak Dibayar Dimuka
Utang Reasuransi
Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka
Liabilitas Lainnya
Aset Pajak Tangguhan
Jumlah
Jumlah
12,858,200
514,628,276
11,565,419
476,234,835
11.18
8.06
18,665,574
144
69
357,483,643
Total
Total
2. Liabilitas
Jumlah Liabilitas TPI tahun ini naik 8,06% menjadi US$514,63 juta. Dibandingkan dengan RKAP 2014, maka total liabilitas tahun ini mencapai 143,96%.
2. Liability
This year’s amount of liabilities increased 8.06% to US$514.63 million. Compared with the 2014 RKAP, this year’s amount of liabilities reached 143.96%.
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*
Realisasi / Realization
2013*
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
75
2.a. Estimasi Klaim
Estimasi Klaim adalah jumlah kewajiban yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi Klaim pada tahun ini naik 10,18% menjadi US$265,78 juta dari US$241,23 juta di tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh belum diselesaikannya klaim-klaim besar, seperti Premier Oil Natuna (offshore), Petronas Carigali Ketapang II LTD (offshore), Total EP (Offshore), Sele Merangin Raya Dua (Offshore), PGN (offshore) dan Transportasi Gas Indonesia (offshore), Lion Mentari (aviation) Pertamina (OSB Cilacap, Marine Hull).
2.b. Premi Belum Merupakan Pendapatan
Cadangan atas Premi Belum Merupakan Pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada periode akuntansi. Hingga 31 Desember 2014, Premi Belum Merupakan Pendapatan mengalami penurunan sebesar 7,44% menjadi US$104,36 juta dari US$112,76 juta di tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh penurunan tren rasio klaim terhadap premi selama tiga tahun terakhir.
2.c. Utang Reasuransi
Utang Reasuransi merupakan perubahan kewajiban kepada reasuradur selama periode asuransi. Peningkatan jumlah Utang Reasuransi berdampak positif pada arus kas dalam kegiatan operasi. Pada akhir tahun 2014, Utang Reasuransi mengalami kenaikan sebesar 13,34% menjadi US$99,66 juta dari US$87,93 juta di tahun sebelumnya.
2.a. Estimated Claims
The Estimated Claims are the amounts to be shouldered due to the existence of claims that are still under the settlement process, including claims that have occurred but not yet reported. This year’s Estimated Claims rose 10.18% to US$265.78 million from US$241.23 million in the previous year. The surge was due to the fact that big claims had not been settled, such as theclaims fromPremierOilNatuna (offshore),Petronas Carigali Ketapang II LTD (offshore),Total EP (offshore), Sele Merangin Raya Dua(Offshore), PGN (offshore), and TransportasiGasIndonesia(offshore),LionMentari(aviation)Pertamina (OSB Cilacap, Marine Hull).
2.b. Unearned Premium
Unearned Premium Reserves were part of premiums that have not yeen recognized as revenue due to the fact that their coverage periods were still within the accounting period. As of December 31, 2014, the amount of Unearned Premium revenue dropped 7.44% to US$104.36 million from US$112.76 million in 2013 due to the decline in the trend of the claim ratio to the premium in the past 3 years.
2.c. Reinsurance Payables
The Reinsurance Payables constituted the change of liabilities to the reinsurer in the insurance period. The increased amount of the Reinsurance Payables has a positive impact on theoperationalcashflow.Bytheendof2014,the amount of the Reinsurance Payables rose 13.34% to US$99.66 million from US$87.93 million in the previous year.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
76
2.d. Liabilitas Lainnya
Liabilitas Lainnya pada tahun ini naik 30,61% menjadi US$44,82 juta dari US$34,32 juta di tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya Premi Ditangguhkan- Bersih sebesar US$1,80 juta, dan Utang Lain-lain sebesar 33,97% menjadi US$5,26 juta dari US$3,93 juta di tahun sebelumnya.
3. Ekuitas
Pada akhir tahun 2014, jumlah Ekuitas mengalami 14,13% menjadi US$231,50 juta dari tahun sebelumnya. Kenaikan Ekuitas ini terutama disebabkan oleh penurunan jumlah kerugian yang belum direalisasikan atas efek-efek keuangan dari US$4,42 juta di tahun 2013 menjadi US$801,56 pada tahun 2014. Selain itu terdapat kenaikan Saldo Laba yang belum dicadangkan sebesar 8,16% menjadi US$339,48 juta. Bila dibandingkan dengan RKAP 2014, total ekuitas tahun ini mencapai 100,69% seiring dengan peningkatan pencapaian laba bersih tahun berjalan TPI yang lebih tinggi dari RKAP 2014.
2.d. Other Liabilities
Other Liabilities by the end of the year rose 30.61% to US$44.82 milloin from US$34.32 million in the previous year. The increase was due to the existence of the Deferred Premium – nett amounting to US$1.80 million, and Other Liabilities of 33.97% to US$3.93 million from the previous year.
3. Equity
By the end of 2014, the amount of equities surged 14.13% to US$231.50 million from the previous year’s amount. The increased equity was due to the decline in the amount of losses thathadnotbeenrealizedonfinancialsecuritiesfrom US$4.42 million in 2013 to US$801.56 in 2014. In addition, there was still an increase of unappropriatedprofitof8.16%toUS$339.48million. Compared to the 2014 RKAP, the total equity of this year reached 100.69% in line with thenetprofitfortheyearthatwashigherthanthe 2014 RKAP.
Ekuitas TPI / TPI Equities(Dalam USD dan % / In USD and %)
Keterangan RKAP 2014 %RKAP 2014
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)Description
Modal Saham 78,148,103
(2,748,756)
(801,550)
(188,999,150)
384,897,096
6,461
(38,997,328)
78,148,103
(2,748,756)
(4,415,127)
(188,999,150)
359,296,808
6,000
(38,445,418)
-
-
(81.85)
-
7.13
7.68
1.44
78,148,103
(2,748,756)
(32,971)
(188,999,150)
394,460,018
6,000
(50,911,612)
100
100
2431
100
98
93
77
Share Capital
Additional Paid in Capital
Unrealized losses on available-for-sale marketable securities
- net
Adjustments related to implementation of
SFAS 10
Appropriated and Unappropriated
Retained Earnings
Non-Controlling Interest
Translation adjustments
Tambahan Modal Disetor
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek-Efek yang Tersedia untuk Dijual - Bersih
Penyesuaian Sehubungan dengan Penerapan PSAK 10
Saldo Laba yang telah dan belum
Dicadangkan
Kepentingan Non-Pengendali
Jumlah Ekuitas 231,594,876 202,842,460 14.13 229,921,632 101 Total Equity
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
77
4. Income
TPI’s income in this year rose 6.67% to US$111.29 million from US$93.12 million in the previous year. This increase was due to the rise of the Underwriting Income and Other Operational Income, while the Underwriting Expenses declined.
4.1. Underwriting Income
TPI’s Underwriting Income in this year increased 13.14% to US$68.36 million from US$60.42 million in the previous year due to mainly the increase in the Net Premium Income amounting to 7.52% to US$57.28 million, and the rise of the Net Commisson of 55.0%% to US$11.08 million. Meanwhile, the income from the Gross Premium was slightly up 0.76% to US$253.88 million.
Meanwhile, in terms of the Net Underwriting Expenses, there was a decline of 18.18% to US$26.48 million, or 86.06% of the 2014 RKAP. The decline was due to the drop in the underwriting expenses of TPI’s subsidiary, TIC, due to the success of TIC’s strategy to stop the cost of employee compensation, which had a high loss ratio. As a result, this year’s net Underwriting Income reached US$41.88 million,orup49.28%Comparedtothefigureinthe 2014 RKAP, the Net Underwriting Income reached 114.54%
4. Pendapatan
Tahun ini jumlah pendapatan TPI naik 6,67% menjadi US$111,29 juta dari US$93,12 juta di tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya Pendapatan Underwriting dan Pendapatan Usaha Lainnya. Sementara Beban Underwriting justru menunjukkan penurunan.
4.1. Pendapatan Underwriting
Pendapatan Underwriting TPI tahun ini meningkat 13,14% menjadi US$68,36 juta dari US$60,42 juta pada tahun sebelumnya. Kenaikan Pendapatan Underwriting ini terutama disebabkan kenaikan Pendapatan Premi netto sebesar 7,52% menjadi US$57,28 million, dan kenaikan komisi neto sebesar 55,0% menjadi US$11,08 juta. Sementara pendapatan dari Premi Bruto naik 0,76% menjadi US$253,88 juta.
Sementara dari sisi Beban Underwriting Bersih terjadi penurunan sebesar 18,18% menjadi US$26,48 juta atau 86.06% dari RKAP 2014 yang diantaranya dikontribusikan oleh penurunan beban underwriting di Anak Perusahaan (TIC) seiring dengan strategi TIC dengan menghentikan bisnis employee compensation yang loss ratio-nya tinggi, sehingga Pendapatan underwriting - bersih tahun ini menjadi US$41,88 million, atau naik sebesar 49,28%. Bila dibandingkan dengan RKAP 2014, maka Pendapatan underwriting - bersih mencapai 114.54%.
Pendapatan TPI / TPI Income(Dalam USD dan % / In USD and %)
Keterangan RKAP 2014%
RKAP 2014
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)Description
Pendapatan Underwriting 68,361,289
(26,484,865)
41,876,424
2,724,680
13,156,175
11,654,276
60,422,322
(32,369,723)
28,052,599
2,422,724
25,077,837
9,518,987
13.14
(18.18)
49.28
12.46
(47.54)
22.43
67,334,184
(30,774,110)
36,560,074
3,100,395
12,374,835
11,295,433
98
86
115
88
106
103
Underwriting Income
Underwriting Expenses - Net
Underwriting Income - Net
Investmet Income
Other Operating Revenue
Beban Underwriting
Bersih
Pendapatan Underwriting
Bersih
Pendapatan Investasi
Bagian Laba Bersih entitas
Asosiasi
NetProfitofAffiliated
Companies
Pendapatan Usaha Lainnya
Jumlah 111,287,979 93,124,746 6.67 99,890,811 110 Total Fixed Assets
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
78
4.2. Pendapatan Investasi
Pendapatan investasi tahun ini turun sebesar 47,54% menjadi US$13,16 juta dibandingkan US$25,08 juta di tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pada Investasi Lainnya sebesar 99,30%, dimana tahun lalu terjadi penjualan properti investasi anak perusahaan sebesar US$17,48 Juta.
5. Beban Usaha
Total Beban Usaha merupakan Jumlah Beban usaha ditambah dengan beban usaha lainnya. Tahun ini meningkat sebesar 6,39% menjadi US$34,53 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan beban usaha year-on-year diantaranya pada beban umum khususnya beban konsultan, dimana pada tahun 2014 dilaksanakan kajian restrukturisasi di TPI dan dimulainya pembayaran iuran OJK sebesar 0,03% dari total aset induk perusahaan. Bila dibandingkan dengan RKAP 2014, maka Jumlah Beban Usaha tahun ini mencapai 90,16%, performa under beban usaha terutama pada beban pegawai dan Pemeliharaan dan Perbaikan aktiva tetap dengan di-reschedule-nya rencana renovasi ruangan di kantor pusat TPI.
Pendapatan Investasi TPI per Portofolio / TPI Invesment Income per Portfolio(Dalam USD dan % / In USD and %)
Keterangan RKAP 2014%
RKAP 2014
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)Description
Deposito Berjangka 3,471,999
8,007,723
179,691
564,210
13,156,175
810,512
1,208,165
5,718,993
442,101
116,590
25,077,837
89,984
187.38
40.02
(59.36)
383.93
(47.54)
800.73
1,333,199
6,848,183
2,606,948
186,476
902,029
260
117
7
303
106
90
Time Deposit
Bonds
Mutual Funds
Other Investments
Stocks
Obligasi
Saham
Reksadana
Investasi lainnya
Penghasilan Dividen Divident Payment
Jumlah Ekuitas
17,502,004 (99.30) 498,000 25
Total Equity
4.2. Investment Income
This year’s Investment Income declined 47.54% to US$13.16 million compared to US$25.08 million in the previous year. The drop was due to mainly the decline in the Other Investments of 99.30%, as in the previous year there was a land sale to PT Pertamina (Persero) amounting to US$17.48 million.
5. Operating Expenses
The total Operating Expenses reflected thetotal amount of operating expenses plus other expenses. This year, the total Operating Expenses rose 6.39% to US$35.53 million compared to the previous year due to the increase of operating expenses on year-on-year basis, particularly on the general expenses, i.e. consultant fees. The consultants were hired to conduct a restructuring review inTPI.Secondly,thisyearforthefirsttimetheCompany paid fee to the Financial Services Authority (OJK) amounting to 0.03% of its total assets. Compared to the 2014 RKAP, this year’s Operating Expenses reached 90.16%.
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*
12,374,835
122,040
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
79
Beban Usaha / Operating Expenses(Dalam USD dan % / In USD and %)
Keterangan RKAP 2014%
RKAP 2014
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)Description
Beban Usaha 24,831,052
9,696,194
24,092,102
8,361,084
3.07
15.97
3
16
28,509,726
9,787,569
Operating Expenses
Other Operating Expenses
Beban Usaha Lainnya
Jumlah Beban Usaha 34,527,246 32,453,186 6.39 38,297,295 90 Total Operating Expenses
Penggunaan Anggaran Beban Usaha / The Use of the Operating Expenses Budget(Dalam USD dan %/In USD and %)
Keterangan RKAP 2014% Kenaikan/
Increase (Turun/ Down)
Capaian RKAP 2014
Pegawai Employees15,888,876
2,513,670
1,304,178
419,175
373,043
656,643
253,002
8,160,079
3,378,000
1,580,580
15,867,494
2,128,418
1,302,818
1,184,993
341,400
438,208
312,563
5,708,250
3,761,927
1,407,115
0.13
18.10
0.10
(64.63)
9.27
49.85
(19.06)
42.95
(10.21)
12.33
18,801,309.03 118
99
76
46
115
126
109
100
48
49
90
2,543,405
1,727,247
912,996
373,947
571,429
527,000
6,474,573
3,108,359
3,257,029
Imbalan Kerja
Pemasaran
Working Fee
Jasa Profesional
Marketing
Perlengkapan Kantor
OfficeEquipment
Provisi Cadangan Piutang
Professional Fees
Cost of Receivables
General
Depreciation and Amortization
Supervisi Supervision
Umum
Penyusutan dan Amortisasi
Pemeliharaan dan Perbaikan
Maintenance and Repair
Jumlah 34,527,246 32,453,186 6.39 38,297,295
6. Analisis Laba TPI
6.1. Laba usaha
Laba Usaha pada tahun ini meningkat 6,94% menjadi US$ 34,88 Juta dibandingkan US$ 32,62 juta pada tahun sebelumnya. Dibandingkan dengan RKAP 2014, Laba Usaha tahun ini mencapai 139,35% terutama karena naiknya pendapatan underwriting – bersih.
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*Keterangan RKAP 2014 %
RKAP 2014
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)Description
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*
6. TPI Profit Analysis
6.1. Operating Income
This year’s Operating Income increased 6.94% to US$34.88 million from US$32.62 million in the previous year. Compared to the 2014 RKAP, this year’s Operating Income reached 139.35% due to mainly the increase of the net underwriting income.
Total
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
80
6.2. Laba Bersih Tahun Berjalan
Laba Bersih Tahun Berjalan pada tahun ini naik 173,50% menjadi US$27,36 juta dibandingkan US$10,00 juta pada tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh penurunan beban lain-lain, dimana tahun 2013 dibukukan rugi selisih kurs sebesar US$ 19,27 juta. Dibandingkan dengan RKAP 2014, maka pencapaian Laba Bersih Tahun Berjalan adalah 131,65 %.
Laba Usaha / Operating Income(Dalam USD dan % / In USD and %)
Laba Tahun Berjalan / Net Income for the Year(Dalam USD dan % / In USD and %)
Keterangan
Keterangan
RKAP 2014
RKAP 2014
% RKAP% Budget
% RKAP% Budget
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)
Description
Description
Pendapatan Underwriting- Bersih
Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi
Laba Usaha
41,876,424
34,884,309
13,156,175
34,409,931
(474,378)
11,654,276
(34,527,246)
2,724,680
(7,050,872)
28,052,599
32,618,961
25,077,837
12,430,393
(20,188,568)
9,518,987
(32,453,186)
2,422,724
(2,427,239)
49.28
6.94
(47.54)
176.82
(97.65)
22.43
6.39
22.43
190.49
36,560,074
25,033,442
12,374,835
24,816,123
(217,319)
11,295,433
20,781,782 173.5010,003,154 27,359,059
(38,297,295)
3,100,395
(4,034,341)
115
139
106
139
218
103
132
90
88
175
Underwriting Income - Net
Income before Share in Associates’ Net
Income and Income Tax
Investment Income
Income before Tax
Share in Associates’ Net Income
Operating Expenses
Operating Income
Other Operating Income
Share In Associate's Net Income
Net Income for the Year
Pendapatan Investasi
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
Income Tax Expense
Beban Lain-lain
Pendapatan Usaha Lainnya
Laba Bersih Tahun Berjalan
Beban Usaha
Laba Usaha
6.2. Net Income for the Year
This year’s Net Income for the Year was up 173.50% to US$27.36 million from US$10.00 million in the previous year due to, particularly, due to the drop in other expenses, which had soared in 2013 following the foreign exchange loss of US$19.27 million. Compared to the figureinthe2014RKAP,theNetIncomefortheYear reached 131.65%.
25,033,442 6.9432,618,96134,884,309 139
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*
Realisasi / Realization
2013*
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
81
6.3. Comprehensive Income
This year’s Comprehensive Income reached US$30.42 million, or an increase of 1,324.94% compared to the losses of US$2.48 million in the previous year. Compared to the 2014 RKAP, this year’s Compreensive Income reached 146.38%.
7. Cash Flow
TPI’s cash flows consists of three activitiesinvolving cash in and cash out. The three cash-in and cash-out activities are elaborated below:
• Cash Flow from Operating Activities The cash-in from the operating activities in this year were, among others, the cash received from the insured reinsurer and customers amounting to US$328.59 million, while the cash-out originated from, among others, cash payments to the insured reinsurers, suppliers and employees amounting to US$311.22 million and the payment of income tax totalling US$1.20 million. The net cash position of the operating activities was US$16.17 million.
• Cash Flow from Investment Activity The sale or liquidation of the investment amounting to US$58.40 million. The interest income of US$8.54 million, the acquisition of Fixed Assets and the sale of Fixed Assets and the Property Investment amounting to US$2.68 million, and the Dividend Acceptance of US$564,210.
6.3. Laba Komprehensif
Laba Komprehensif pada tahun ini mencapai US$30,42 juta, dibandingkan dengan rugi sebesar US$2,48 juta pada tahun sebelumnya, atau naik 1,324.94%. Bila dibandingkan dengan RKAP 2014, maka Laba Komprehensif tahun ini mencapai 146,38%.
7. Arus Kas
Laporan Arus Kas TPI terdiri dari tiga aktivitas arus kas masuk dan arus kas keluar. Ketiga kegiatan arus kas masuk dan keluar dibahas sebagai berikut:
• Arus Kas dari Aktivitas OperasiArus Kas masuk dari aktivitas operasi pada tahun ini antara lain dari penerimaan kas dari tertanggung reasuradur dan pelanggan sebesar US$328,59 juta, sedangkan Arus Kas Keluar berasal antara lain dari pembayaran kas kepada tertanggung reasuradur, pemasok dan pegawai sebesar US$311,22 juta dan pembayaran pajak penghasilan sebesar US$1,20 juta. Posisi net kas dari kegiatan operasi adalah US$16,17 juta pada akhir tahun.
• Arus Kas dari Aktivitas InvestasiArus Kas masuk dari aktivitas Investasi terdiri dari penjualan/pencairan investasi sebesar US$58,40 juta. Penerimaan bunga sebesar US$8,54 juta, perolehan Aset Tetap & penjualan Aset Tetap serta Investasi Properti sebesar US$2,68 juta, dan Penerimaan Dividen sebesar US$564.210.
Laba Komprehensif / Comprehensive Income(Dalam USD dan % / In USD and %)
Keterangan RKAP 2014% RKAP% Budget
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)Description
Laba Bersih Tahun Berjalan
27,358,598
(551,910)
3,613,577
30,420,726
3,061,667
10,003,154
(5,965,622)
(6,520,972)
(2,483,440)
(12,486,594)
173.50
(90.75)
(155.41)
(1,324.94)
(124.52)
20,781,782
-
-
20,781,782
-
132
-
-
146
-
Net Income for the Year
Translation Adjustment
Unrealized gains (losses) on Available-for-Sale Marketable
Securities
Total Comprehensive Income (Loss)
Other Comprehensive Income (Loss) for the
Year – Net of Tax
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
Keuntungan (rugi) yang Belum Direalisasi atas
Efek-Efek yang Tersedia untuk Dijual
Pendapatan (rugi) Komprehensif Lain untuk Tahun Berjalan setelah
Pajak
Jumlah Pendapatan (Rugi) Komprehensif
Realisasi / Realization
2014
Realisasi / Realization
2013*
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
82
Sedangkan Arus Kas Keluar dari aktivitas investasi berasal dari penempatan investasi sebesar US$75,67 juta, Penambahan Investasi pada Entitas Asosiasi sebesar US$1,68 juta, dan Perolehan Aset Tetap dan Properti Investasi sebesar US$6,00 juta. Dengan demikian, posisi Kas Bersih yang Digunakan untuk kegiatan Investasi pada akhir tahun adalah US$13,17 juta.
• Arus Kas dari Aktivitas PendanaanArus Kas keluar dari aktivitas pendanaan terdiri dari pembayaran dividen sebesar US$1,76 juta, Pembayaran Bunga sebesar US$576.123, Pembayaran Pinjaman sebesar US$258.710, dan Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan sebesar US$2,74 juta. Sementara pada tahun ini juga terdapat Penambahan Pinjaman Diterima sebesar US$2,06 juta. Dengan demikian, posisi Kas Bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan pada akhir tahun adalah US$3,27 juta.
Posisi Kas dan Bank pada akhir tahun 2014 adalah US$13,84 juta, turun 2,93% dari tahun sebelumnya. Sedangkan dari RKAP 2014, maka Kas dan Bank pada tahun ini mencapai 110,78%.
Arus Kas Konsolidasian / Consolidated Cash Flow (Dalam USD dan % / In USD and %)
Keterangan RKAP 2014 % RKAP% Budget
% Kenaikan/ Increase
(Turun/ Down)Description
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 16,163,707
(13,274,144)
(3,274,144)
(277,052)
14,259,405
13,842,132
(140,221)
20,394,254
(6,596,375)
(7,138,040)
6,659,839
9,579,227
14,259,405
(1,979,861)
(20.74)
99.60
(54.13)
(104.16)
48.86
(2.93)
(92.92)
20,881,433
(11,973,245)
(6,857,271)
2,050,916
10,516,066
12,495,367
(71,615)
77
110
48
(14)
136
111
-
Net Cash from Operating Activities
Net Cash (Used for) Provided from Investing Activities
Net Cash Used for Financing Activities
Net (Decrease) Increase in Cash and
Bank
Cash and Banks at Beginning of year
Cash and Banks at End of Year
Other Operating Revenue
Kas Bersih (Digunakan untuk)
Diperoleh dari Aktivitas Operasi
Kas Bersih yang Digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan
(Penurunan) Kenaikan Bersih Kas
dan BankPenyesuaian atas Selisih
Kurs
Kas dan Bank Awal Tahun
Kas dan Bank Akhir Tahun
While the Cash-out from the investment activities originated from the investment placement amounting to US$75.67 million, the Additional Investment in the Affiliated Entities amountingto US$1.68 million, and the Acquisition of Fixed Assets and the Property Investment totalling US$6.00 million. Thus, the Net Cash position to Used for the Investment Activities by the end of the year was US$13.28 million.
• Cash Flow from Financing Activities Cashflowfromthefinancingactivitiesconsistedof dividend payment amounting to US$1.76 million, Interest Payment of US$576,123, Debt Repayment of US$258,710, and the Obligation of under Financial Leases of US$2.74 milion. Meanwhile, this year TPI also added the Loan Received amounting to US$2.06 million. Thus, the Net Cash position that could be used for thefinancingactivitiesbytheendof theyearwas US$2.27 million.
Cash and Bank position by the end of 2014 was US$13.84 million, or down 2.93% from the previous year. Compared to the 2014 RKAP, the Cash and Bank by the end of the year was 110.78%.
Realisasi 2013*
Realization in 2013
Realisasi 2014
Realization in 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
83
8. Kemampuan Membayar Utang
Tingkat kesehatan dan kemampuan perusahaan asuransi membayar kewajiban atau solvabilitas diukur dengan menggunakan rasio Risk-based Capital (RBC) seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 yang telah diubah beberapa kali dengan Peraturan Menteri Keuangan No.135/PMK.05/2005 tanggal 23 Desember 2005 dan Peraturan Menteri Keuangan No.158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008; dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.53/PMK.010/2012 tanggal 3 April 2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 2013. Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut di atas maka per 31 Desember 2013, solvabilitas TPI mencapai 316,04%, atau jauh melampaui target solvabilitas yang ditentukan Pemerintah sebesar 120%. Penurunan tingkat RBC dibandingkan tahun 2013 diantaranya karena terdapat perubahan pada persentase pengakuan risiko tersebut dari 50% pada 2013 menjadi 75% pada 2014 (untuk selanjutnya menjadi 100% ditahun 2015) merujuk pada peraturan Bapepam PER-08/BL/2012.
8. Solvability
The health and ability of an insurance company to pay all of its obligations, which is called solvability, is measured by using the Risk-Based Capital (RBC) ratio as elaborated in the Decision of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number 424/KMK.06/2003 dated 30th September 2003, which had been amended for serveral times by the Regulation of the Minister of Finance Number 135/PMK.05/2005 dated December 23, 2005 and the Regulation of the Minister of Finance Number 158/PMK.010/2008 dated October 28, 2008; and the Regulation of the Minister of Finance Number 53/PMK.010/2012 dated April 3, 2012 on the Financial Health of Insurance and Reinsurance Companies, which started to be effective on January 1,2013. Based on the above regulations, as of December 31, 2013, TPI’s solvability reached 316.04%, or far above the solvability target of 120% that is set by the Government. The drop in this year’s RBC compared to that in 2013 due to, among others, the changes in the percentage of risk recognition from 50% in 2013 to 75% in 2014, which would become 100% inn 2015 based on the regulation of Bapepam PER-08/BL/2012.
Tingkat Solvabilitas / Solvability Ratio(dalam jutaan rupiah / in million rupiah )
KeteranganDescription
A. Tingkat Solvabilitas / Solvability Ratio
B. Batas Tingkat Solvabilitas Minimum / Minimum Solvability Rate Limit
C. Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas / Over Limit of Solvability Ratio
D. Rasio Pencapaian Solvabilitas (dalam %) / Solvability Ratio (in %)
Aset yang diperkenankan/Admitted Assets
Liabilitas/Liabilities
Jumlah Tingkat Solvabilitas/Total Solvability Level
5,826,575
4,580,499
1,246,076
394,281
851,795
316.04%
5,473,921
4,150,320
1,323,601
248,266
1,075,335
533.14%
2014 2013
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
84
9. Kolektibilitas Piutang
Kolektibilitas piutang tahun ini mencapai 72,47%, sedikit mengalami penurunan dari realisasi di tahun sebelumnya 80,08%. Penurunan tingkat kolektibilitas piutang tahun ini seiring dengan peningkatan produksi premi dan banyaknya premi yang masuk di akhir tahun.
10. Struktur Permodalan
Manajemen TPI memiliki kebijakan bahwa untuk pembiayaan Perusahaan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber dana sendiri atau ekuitas. Per 31 Desember 2014, struktur modal TPI terdiri dari modal dasar dan modal disetor. Modal dasar sebesar US$ 244,21 Juta sedangkan modal disetor sebesar US$ 78,148 juta. Adapun kewajiban yang disetor sesuai dengan peraturan Pemerintah bagi perusahaan asuransi adalah sebesar Rp100 miliar.
11. Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
TPI tidak memiliki ikatan material untuk investasi barang modal per 31 Desember 2014.
12. Investasi Barang Modal
Investasi barang modal untuk induk sendiri pada tahun 2014 mencapai USD 444,24 ribu atau naik 38% dari tahun 2013 dan hanya mencapai 37% dari RKAP 2014 sebesar US$1,21 juta dengan dialihkannya rencana pembelian kendaraan dinas Direksi menjadi sewa kepada Anak Perusahaan untuk memperkuat energi Group, dan di-reschedule-nyabeberapaproyekITdalamupayaefisiensi.
9. Receivable Collectibility
This year’s investment collectibility reached 72.47%, or a slight decline from the realization of the previous year of 80.08%. This year’s decline in the amount of receivables corresponds with the increase in the premium production and more premium booked in this year.
10. Capital Structure
TPI Management has a policy that the Company’s activities are financed by its ownresources or equities. As of December 31, 2014, TPI capital structure consisted of Authorized Capital and Paid In Capital. The Authorized Capital amounted to US$244.21 million, while the Paid Up capital totalled US$78,148 million. The Paid Up Capital obligation based on the Government Regulation for Insurance Companies is Rp 100 billion.
11. Material ties for the Investment of Capital Goods
TPI did not have any material ties for the investment of capital goods as of December 31, 2014.
12. Investment in Capital Goods
The capital goods investment for the parent company alone reached US$444.24 thousand in 2014 or an increase of 38% from 2013. This year’s investment for capital goods was 37% of the 2014 RKAP amounting to US$1.21 million due to the change of plan in purchasing cars for the BOD members to renting cars from the Company’s subsidiary to strengten the Group’s synergy. Secondly, some IT projects were rescheduledforefficiencypurpose.
NO
1
2
3
4
5
KETERANGAN
Meubelair / Perabot kantor
Mesin / Peralatan kantor
Peralatan komputer
Partisi
Kendaraan
2013
12,575
22,448
92,677
5,121
188,233
RKAP 2014
238,183
25,448
744,476
97,468
104,048
2014
25,927
3,239
353,767
61,307
-
% REAL 2014
2013
206
14
382
1197
0
RKAP 2014
11
13
48
63
0
Jumlah 321,053 1,209,623 444,239 138 37
Investasi Barang Modal / Investment in Capital Goods
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
85
13. Prospek Usaha
Penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah, misalnya angka penetrasi asuransi jiwa baru mencapai 1,17%, sementara angka penetrasi asuransi umum masih sebesar 0,48%. Ini semua masih memberikan ruang kepada sektor asuransi di Indonesia, termasuk TPI untuk terus memperluas pangsa pasar dan pengumpulan premi. Dari sisi perekonomian nasional, Pemerintahan Presiden Jokowi juga akan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan. Sedangkan dari sisi perekonomian regional Asia Tenggara, pada akhir 2015 akan berlaku Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang berarti industri asuransi dari Indonesia bisa melebarkan sayapnya ke negara-negara Asia Tenggara, sekaligus bisa juga dimasuki oleh perusahaan asuransi dari negara-negara tersebut.
Bagi TPI, kebijakan Pemerintah Presiden Jokowi akan membuka pasar baik segmen korporasi maupun segmen ritel. Pembangunan insfrastruktur skala besar tentu membutuhkan perlindungan dari perusahaan asuransi. Begitu pula dengan pembangunan industri pengolahan, perlindungan asuransi dibutuhkan untuk proses pengangkutan bahan mentah maupun produk olahan. Ini semua menjadi pasar potensial bagi segmen korporasi TPI. Demikian pula dengan MEA yang membuka pasar baru di negara-negara ASEAN. TPI sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia berpeluang untuk masuk menggarap pasar reasuransi. Semua ini tentu tidak mengesampingkan adanya captive market TPI yang besar, yakni PT Pertamina (Persero) dan segenap anak perusahaannya serta para mitra kerjanya. Bagi TPI captive market ini merupakan lahan subur untuk pertumbuhan premi, aset, maupun laba.
14. Aspek Pemasaran
TPI akan terus konsisten dengan kebijakan mengoptimalkan segmen korporasi, sekaligus mengembangkan segmen ritel. Untuk itu, segmen korporasi akan terus memperkuat kehadiran di captive market,
13. Business Prospect
The insurance penetration is still low, for instance the penetration of life insurance reaches 1.17% , while the penetration of general insurance is 0.48%.These facts show that there is still a room for growth for the insurance sector in Indonesia, including for TPI to keep expanding its market share and premium revenue. Seen from the national economic perspective, the Government of President Jokowi will boost infrastructure development and food supply resilience. Based on the economic perspective of the Southeast Asian region, by the end of December 2015 the ASEAN Free Market will start, which means that insurance companies from Indonesia can expand their markets to ASEAN countries but this also means that their markets can also be penetrated by insurance companies from those countries.
For TPI, the policy of President Jokowi will open the market for both the corporate segment and the retail segment. Big-scale inftrastructure developments will certainly need protection from insurance companies. The same thing takes place in the development of the processing industry, which will need insurance companies to protect the shipment process of both the rawmaterialsandthefinishedproducts.Allofthese will become potential markets for TPI’s corporate segment. The ASEAN free market will also open new markets in the ASEAN countries. TPI as one of the biggest insurance companies in Indonesia has an opportunity to enter into the reinsurance market. However, TPI will develop these markets without neglecting the huge captive market, i.e. PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries, and also its business partners. For TPI, the captive market is a fertile ground for the growth of its premium, assets,andprofit.
14. Marketing Aspect
TPI will be consistent with the policy of optimizing the corporate segment, while simultaneously developing the retail segment. To achieve this, the corporate segment will continuously strengthen its presence in the captive market,
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
86
sambil terus mencari pasar-pasar baru, termasuk pasar reasuransi ketika MEA sudah berjalan. Sementara di segmen ritel, TPI juga akan berfokus terlebih dahulu pada pemenuhan kebutuhan dari para pegawai yang bekerja di perusahaan-perusahaan dalam captive market tersebut. Untuk itu dalam tahun mendatang, TPI akan berfokus pada pengembangan/inovasi produk, pengembangan infrastruktur pendukung produk, seperti bengkel dan kendaraan derek untuk asuransi otomotif. Sementara, TPI juga akan memperkuat sistem keagenan, dengan pemberian insentif dan pelatihan bagi para agen. Pada saat yang sama Perusahaan juga akan membuka cabang dan kantor perwakilan di tempat-tempat beroperasinya perusahaan-perusahaan di dalam captive market, sambil terus melakukan penetrasi di pasar-pasar lain.
15. Perbandingan antara Target/Proyeksi Pada Awal Tahun Buku
Perbandingan dapat dilihat pada bagian pendapatan underwriting, hasil investasi, beban usaha, dan laba bersih, yang semuanya sudah memberikan perbandingan dengan RKAP 2014.
16. Target/Proyeksi ke Depan
Perseroan telah menyusun RKAP 2015 dengan menetapkan target-target, antara lain:
17. Kebijakan Dividen
TPI mengacu pada ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan dalam kebijakan pembagian dividen per tahunnya. Besaran persentase pembagian dividen tersebut ditentukan setiap tahun dalam RUPS.
while continuing its search for new markets, including the reinsurance market following the start of the ASEAN free market era. Meanwhile, in the retail segment, TPI will also focus on, firstofall,meetingtheneedsoftheemployeesof the companies in the captive market. For this reason, in the coming years, TPI will focus on product development or innovation, developing product-supporting infrastructure such as workshops and car towing facilities for the automotive insurance. Meanwhile, TPI will also strengthen the agency system, which provides incentives and training for agents. The Company will simultaneously open branches andrepresentativeofficesinthecitiesinwhichthe companies of the captive market are operating, while continuing its penetration to other markets.
15. Targets and Realization
The achievements of targets can be found in the previous elaborations on the assets, underwriting income, investment results, operating expenses, and net profit, each ofwhich have provided comparisons with the targets as stated in the 2014 RKAP.
16. Projections
The Company has developed the 2015 RKAP by determining the following projections:
17. Dividend Policy
TPI refers to the Company’s Article of Association in making the policy on the annual dividend payment. The amount of the dividend payment is fixed every year in the GeneralMeeting of Shareholders.
(Dalam juta US$ / In US$ million)
Komponen / Component
Pendapatan Underwriting
Pendapatan Investasi
Pendapatan Usaha Lainnya
Laba Operasi
Laba Bersih
40,831.14
17,479.07
13,291.06
31,101.06
25,489.78
RKAP 2015
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
87
Pada tahun 2014, berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 16 April 2014 yang telah dinotariskan dengan Akta Notaris No.33, tanggal 16 April 2014 oleh Notaris Lenny Janis Ishak, SH, para Pemegang Saham menyetujui pembagian dividen sebesar US$1.782.511 untuk hasil operasi tahun 2013.
18. Program Kepemilikan Saham untuk Karyawan/ Manajemen
TPI belum memiliki program Kepemilikan Saham untuk karyawan dan atau Manajemen.
19. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
TPI belum menjadi perusahaan terbuka (publik) dan karena itu belum melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat.
20. Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal
Pada tahun 2014, terjadi penambahan investasi pada entitas asosiasi, yakni PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri sebesar US$2,68 juta.
21. Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan/Dengan Pihak Afiliasi Selama tahun 2014, Perusahaan tidak mencatat adanya transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan afiliasi.
22. Perubahan Peraturan Perundang-undangan Yang Berpengaruh Signifikan
Sepanjang tahun 2014 tidak terdapat adanya peraturan perundang-undangan yang berpengaruhsignifikanpadaPerusahaan.
23. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Selama tahun 2014, tidak ada Perubahan Kebijakan Akuntansi.
24. Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit
Tidak ada Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit.
In 2014, based on the General Meeting of Shareholders dated April 16, 2014, as recorded in the Notarial Deeds by Notary Lenny Ishak, SH, the Shareholders approved the dividend payment amounting to US$1,782,511 from the income of 2013.
18. Employee and/or Management Share Ownership
TPI has not had any program of Employee and/or Management Share Ownership.
19. The Use of Funds from Public Offering
TPI is not a publicly listed company and, therefore, it has not done any initial public offering(IPO).
20. Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Acquisition or Debt/Capital Restructuring
In 2014, TPI added its investment in the associated company, i.e.PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri amounting to US$2.68 million.
21. Material Transactions with Conflict of Interest or with Affiliated Entity
In 2014, the Company did not record any material transaction or any transaction with a conflictofinterestorwithaffiliatedentity.
22. Changes in Law with Significant Impact
There was not any change of law that had significantimpactontheCompanyin2014.
23. Accounting Policy Changes
There was not any Accounting Policy Changes in 2014.
24. Subsequent Event
There was not any material information and facts occuring after the date of the Audited FInancial Statement.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
tAtA KELOLA PERUSAHAANGood corporate GoVernance
1. Kebijakan Umum tentang Tata Kelola
Memahami bahwa waktunya sudah tiba untuk menduduki posisi teratas di industri perasuransian, Manajemen Perusahaan memastikan bahwa Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) telah benar-benar diterapkan di seluruh jajaran. Di sepanjang tahun ini, sejumlah kebijakan Manajemen dituangkan dalam sejumlah Surat Keputusan Direksi (SKD) berikut ini:
• SKD No.017/SKD/TPI/VII/2014 tanggal1 Juli 2014 tentang Pedoman KonflikKepentingan (Conflict of Interest) PT Tugu Pratama Indonesia;
• SKD No.018/SKD/TPI/VII/2014 tanggal 1Juli2014tentangPedomanGratifikasiPTTugu Pratama Indonesia;
• SKD No.022/SKD/TPI/VII/2014 tanggal 1Juli 2014 tentang Kewajiban Melaporkan Harta Kekayaan Bagi Pejabat di Lingkungan PT Tugu Pratama Indonesia;
2. Pencapaian di Bidang Tata kelola
Di sepanjang tahun 2014, Perusahaan secara konsisten menerapkan kebijakan-kebijakan mengenai Tata Kelola. Berikut ini adalah sejumlah pencapaian:
• Penandatanganan Komitmen Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) TPI pada tanggal 7 Februari 2014 oleh Direksi dan para Group Head;
• Penandatanganan Pakta Integritas pada tanggal 7 Februari 2014 yang telah dilakukan oleh semua pekerja tetap TPI;
• Pengumpulan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) oleh Pejabat Struktural TPI gelombang kedua tanggal 11 April 2014 sebanyak 17 pekerja, dan sampai saat ini masih terdapat 2 orang yang masih belum mengumpulkan LHKPN. Dengan demikian, sejak tahun 2013 hingga akhir tahun 2014 sudah 74 Pejabat StruKtural yang telah melaporkan LHKPN;
1. General Policy on Good Corporate Governance
As the time has come to head for the Top position in the insurance industry, the Company’s Management ensures that the Good Corporate Governance (GCG) has been properly implemented in all levels of the organization. In this year, some Management policies were elaborated in the following BOD’s decision letters (SKDs):
• SKD Number 017/SKD/TPI/VII/2014dated July 1, 2014 on the Guidelines for theConflictofInterestinPTTuguPratamaIndonesia;
• SKDNumber018/SKD/TPI/VII/2014datedJuly 1, 2014 on the Guidelines for the GratificationinPTTuguPratamaIndonesia;
• SKD Number 022/SKD/TPI/VII/2014dated July 1, 2014 on the Obligation to ReportWealthforOfficialsinTuguPratamaIndonesia.
2. Achievements in GCG
In 2014, the Company consistently implemented the policies on GCG with the following achievements:
• The signing of the Commitment to implementing the GCG in TPI on February 7, 2014 by the BOD and Group Heads;
• The signing of the Integrity Pact on February 7, 2014 by all employees of TPI;
• The second batch of the submission of the WealthReportofOfficials (LHKPN)by17TPI'sstructuralofficialsonApril11,2014while twoofficialswere yet to submit theLHKPN. Thus, since 2013, 74 structural officialsofTPIhavesubmittedtheLHKPN;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
91
• Pencapaian GCG oleh Direksi dan Komisaris telah memenuhi target yang diberikan dari pemegang saham yaitu PT Pertamina (Persero) yang tercantum dalam KPI yang telah ditandatangani.
• Pedoman Whistle Blower System dan LHKPN di TPI di akhir tahun ini dan akan mulai diimplementasikan tahun 2015;
• Penerbitan Board Manual yang merupakan salah satu soft structure pada Good Corporate Governance (GCG), dan sebagai penjabaran dari Pedoman Tata Kelola Perusahan (Code of Corporate Governance) yang mengacu pada Anggaran Dasar Perusahaan.
3. Prinsip-Prinsip Tata Kelola
Untuk penerapan GCG secara konsisten, Perusahaan terus-menerus meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan kelima prinsip GCG, yaitu, Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran. Berikut adalah uraian tentang prinsip-prinsip tersebut sebagaimana dipahami dan dihayati di Perusahaan:
• The GCG performance of BOD and BOC has met the target set by the shareholders, i.e PT Pertamina (Persero) as stated in the previously signed KPI.
• The guideline for TPI’s Whistle Blower System and LHKPN were completed by the end of this year, and will be implemented in 2015;
• The Publication of the Board Manual, which served as a GCG soft structure and elaborated the Guideline for the Code of Corporate Governance based on the Company’s Article of Association.
3. GCG Principles
To implement the GCG consistently, the Company continuously increases its understanding, internalization and action on the five GCGprinciples, i.e. Transparency, Accountability, Responsibility and Fairness. The Company understands the principles as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
92
3.1 Transparansi Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai Perusahaan.
3.2 Akuntabilitas Prinsip akuntabilitas diwujudkan dalam kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban setiap organ perusahaan sehingga Perusahaan dapat mengelola operasinya secara efektif. Akuntabilitas adalah prasyarat mutlak untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
3.3 Pertanggungjawaban TPI mengartikan Pertanggungjawaban sebagai kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat, termasuk pelaksanaan tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan.
3.4 Kemandirian TPI memahami prinsip Kemandirian sebagai pengelolaan Perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi.
3.5 Kewajaran Prinsip Kewajaran di TPI diartikan sebagai keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak para pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagai perusahaan asuransi dan reasuransi yang memiliki izin usaha atau beroperasi dengan prinsip syariah, Perusahaan mengembangkan GCG berdasarkan 4 (empat) prinsip berbasis Syariah, sebagai berikut:
• Sidiq memiliki arti benar/jujur; • Tabligh memiliki arti
menyampaikan dengan benar; • Fathonah memiliki arti cerdas; • Amanah memiliki arti dapat
dipercaya.
3.1 Transparency Tranparency in decision-making and disclosure of materials and important information about the company.
3.2 Acccountability The Accountability Principle is manifested in the clarity of function, implementation, and responsibility of each company organ so that the company can manage its operations effectively. Accountability is aprerequisite for achieving sustainable performance.
3.3 Responsibility TPI understands the Responsibility Principle as conformance in the management of the company to existing rules and regulations and healthy corporate principles, including the honoring of social and environmental responsibilities.
3.4 Indepedence TPI understands the Independence Principle as managing the company professionally without conflict ofinterestandinfluenceorpressurefromany party that might violate existing regulations and corporate principles.
3.5 Fairness Fairness Principle is understood as justice and equality in respecting the rights of stakeholders that exists as a result of an agreement or existing regulations.
As an insurance and reinsurance company that has the license to operate a sharia-based business, TPI has developed GCG based on the following four sharia principles:
• Sidiq means truthful or honest; • Tabligh means saying truthfully;
• Fathonah means intelligent ideas; • Amanah means trustworthly.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
93
4. Pedoman Tata Kelola
Sebagai wujud komitmen pelaksanaan Tata Kelola, baik dalam koridor bisnis konvensional maupun syariah, Perusahaan menerbitkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan untuk semua insan TPI dan anak perusahaannya. Secara garis besar, pedoman tata kelola TPI memuat sejumlah hal penting, antara lain pola hubungan kerja Dewan Komisaris dengan Direksi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi. Informasi tentang pedoman tata kelola sudah diberikan kepada semua pegawai TPI dan akan disosialisasikan kembali secara berkala dalam berbagai kegiatan dan media internal Perusahaan.
5. Struktur Tata kelola
Organ utama Tata Kelola di TPI adalah: • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
sebagai forum pengambil keputusan tertinggi bagi Pemegang Saham Perusahaan;
• Dewan Komisaris sebagai pengawas jalannya pengelolaan Perusahaan oleh Direksi;
• Direksi sebagai pengurus Perusahaan.
5.1. Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perusahaan yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS memiliki kewenangan antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui anggaran dasar Perusahaan, serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS juga merupakan forum yang sah bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kinerja mereka kepada pemegang saham. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Sepanjang tahun 2014, TPI melaksanakan 1 kali RUPS Tahunan dan 3 RUPS Luar Biasa.
4. Corporate Governance Code
As a manifestation of commitment to implementing GCG principles both in conventional insurance and sharia insurance, the Company has issued Corporate Governance Code Guidelines for all staff ofTPI and its subsidiaries. The Code guidelines contain several important issues such as work relations between the Boards of Commissioners and Directors, tasks and responsibilities of the Board of Commissioners and Directors. The information on the GCG Guidelines has been shared to all employees and will be regularly familiarized to them in various activities and internal media.
5. GCG Structure
The main GCG Organs in TPI are as follows:• Annual General Meeting of Shareholders
(AGMS), which is the highest forum for Shareholders to take decision;
• The Board of Commissioners (BOC) as the supervisory BOD in charge of supervising the Company's management by the Board of Directors;
• The Board of Directors (BOD) as the Company's Management.
5.1. The Annual General Meeting of Shareholder (AGMS)
The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) is the company’s highest organ with authority that cannot be delegated to the BOC or BOD. GMS has the authority to, inter alia, appoint and terminate members of the BOC and BOD, evaluate the performance of the BOC and BOD, approve amendments to the company’s articles of association, and set the amount of remuneration for commissioners and directors. GMS is also the legitimate forum for commissioners and directors to submit reports and account for the implementation of their tasks and performance to shareholders.GMS consists of Annual GMS and Extraordinary GMS. In 2014, TPI conducted 1 (one) Annual GMS and 3 (three) Extraordinary GMS.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
94
JENIS RUPS TANGGAL KEPUTUSAN REALISASI GMS Type Date Resolution Realitation
6
7
8
9
5
RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS
RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS
RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS
RUPS TahunanAnnual GMS
RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS
19 Juli19 July
19 Juli19 July
29 Juli29 July
27 September27 September
2 Desember2 December
Telah dilaksanakanDone
Telah dilaksanakanDone
Telah dilaksanakanDone
Telah dilaksanakanDone
Telah dilaksanakanDone
Pengangkatan Eddy Porwanto Poo sebagai anggota Dewan Komisaris.
Appointment of Eddy Porwanto Poo as Commissioner.
Pengangkatan Luhur Budi Djatmiko sebagai Presiden Komisaris.
Appointment of Luhur Budi Djatmiko as President Commissioner.
Kenaikan Gaji Direksi dan Honorarium Dewan Komisaris.
Board of Directors’ and Board of Commissioners’ salary increase.
Pengangkatan kembali Hilda Rossieta sebagai Komisaris Independen dan M.
Rudy Salahudin Ramto sebagai Komisaris.Reappointment of Hilda Rossieta as
Independent Commissioner and M. Rudy Salahudin Ramto as Commissioner.
Persetujuan berakhirnya masa jabatan Chocky L. Tobing sebagai Direktur Teknik.
Approval for the end of office term of Chocky L. Tobing as Technical Director.
1
2
3
4
5
RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS
RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS
RUPS TahunanAnnual GMS
RUPS TahunanAnnual GMS
RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS
23 Maret23 March
25 Maret25 March
25 Maret25 March
25 Maret25 March
20 Juni20 June
Telah dilaksanakanDone
Telah dilaksanakanDone
Telah dilaksanakanDone
Telah dilaksanakanDone
Telah dilaksanakanDone
Pengangkatan Yasril Y. Rasyid sebagai Presiden Direktur dan Sigit Suciptoyono
sebagai Direktur Pemasaran.Appointment of Yasril Y. Rasyid as President Director and Sigit Suciptoyono as Marketing
Director.
Penetapan KPI dan RKAP 2013.Decision on the KPI and Budget of 2013.
Penetapan Penghargaan Kinerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2012The Decision on the Appreciation for the Performance of the BOC and the BOD
Penetapan Kantor Akuntan Publik Tahun 2013
Appointment of the Public Accountant Firm for the Year 2013
Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2012
Board of Directors and Board of Commissioners Bonus in the 2012 fiscal
year.
Realisasi RUPS tahun 2013 pada Tahun BukuThe Realization of the 2013 AGMS in the Fiscal Year
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
95
JENIS RUPS TANGGAL KEPUTUSAN GMS Type Date Resolution
1
2
3
4
RUPS TahunanAnnual GMS
RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS
RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS
RUPS Luar BiasaExtraordinary GMS
16 April16 April
16 April16 April
16 Mei16 May
18 Juli18 July
1) Pembahasan Laporan Tahunan Tahun Buku 2013
Discussion on the 2013 Annual Report;
2) Persetujuan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan tahun buku 2013
Approval of the Annual Report, including the Financial Statement of the 2013 Fiscal Year;
3) Penetapan Laba Perusahaan Tahun Buku 2013
Decision on the Company’s Profit in 2013;
4) Penetapan KAP Tahun 2014;
Appointment of the Public Accountant Office for 2014;
5) Penetapan Penghargaan Kinerja Direksi dan Dewan Komisaris.
The decision on the Appereciation for the Performance of the BOD and BOC.
Akta nomor 32 tanggal 16 April 2014 : RKAP Tahun 2014The Deed number 32 dated April 16, 2014 on the 2014 RKAP
Akta nomor 12 tanggal 16 Mei 2014 : KPI Tahun 2014The Deed number 12 dated May 16, 2014 on the 2014 KPI.
Akta nomor 24 tanggal 18 Juli 2014 : Pemberian TantiemThe Deed number 14, dated July 18, 2014 on the Bonus
Keputusan RUPS 2014The Resolution of the 2014 AGMS
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
96
5.2 The Board of Commissioners
According to TPI’s Article of Association, the BOC members carry out their tasks and responsibilities collectively. All members of the BOC are equal. The President Commissioner is in charge of coordinating activities of Commissioners. The term of office of allCommissioners is three years effective sincethe time of their appointment by GMS, which is written in a Notary Deed.
Based on TPI Article of Association, article 17 point6,BOC'stermofofficeendsifthey:
• Resign pursuant to the existing rule;• Can no longer meet any legal requirement;
• Pass away;• Be terminated by GMS resolution.
i. BOC Composition and Structure
In 2014, TPI's BOC consists of:
(1) President Commissioner : Luhur Budi Djatmiko(2) Commissioner : Eddy Porwanto Poo(3) Commissioner : M. Rudy Salahuddin Ramto(4) Independent Commissioner : Hilda Rossieta
5.2 Dewan Komisaris
Sesuai dengan Anggaran Dasar TPI, Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam menjalankan tugasnya. Kedudukan setiap anggota Dewan Komisaris TPI adalah setara. Tugas Presiden Komisaris adalah melakukan koordinasi kegiatan anggota Dewan Komisaris. Baik Presiden Komisaris maupun Komisaris TPI lainnya bertugas selama tiga (3) tahun setelah penunjukan dan penetapan mereka oleh RUPS melalui Surat Keputusan dalam bentuk akta notaris.
Sesuai Anggaran Dasar pasal 17 ayat 6, masa jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir dalam hal :• Mengundurkan diri sesuai ketentuan;• Tidak lagi memenuhi persyaratan
perundang-undangan yang berlaku;• Meninggal dunia;• Diberhentikan berdasarkan keputusan
RUPS.
i. Susunan dan Struktur Dewan Komisaris
Pada tahun 2014, Dewan Komisaris TPI terdiri dari:
(1) Presiden Komisaris : Luhur Budi Djatmiko(2) Komisaris : Eddy Porwanto Poo(3) Komisaris : M. Rudy Salahuddin Ramto(4) Komisaris Independen : Hilda Rossieta
Pemegang saham ajukan calon
Shareholders propose candidates
Calon jalani tes fit&properdiKementerian Keuangan
Candidate undergoes fit &
proper test at the Finance Ministry
Setelah calon lulus, pemegang saham ajukan
permintaan RUPS
If the candidate passes, shareholders request for
AGMS
RUPS setujui calon yang lulus menjadi anggota
Dewan Komisaris
GMS approves the candidates as BOC
members
Proses pemilihan anggota Dewan Komisaris TPISelection Process for TPI’s BOC
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
97
ii. Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Manual)Perusahaan telah memiliki Board Manual yang diterbitkan pada 1 Desember 2014, dan yang merupakan naskah kesepakatan antara Dewan Komisaris dan Direksi bertujuan:
1. Menjadi rujukan/pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing organ;
2. Meningkatan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ;
3. Menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran).
Board Manual ini berlaku bagi pelaksanaan hubungan kerja antar Organ Perusahaan yaitu Dewan Komisaris dan Direksi. Dengan demikian, Board Manual berfungsi sebagai Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dalam hubungan kerja dengan Direksi.
iii. Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris secara bersama-sama membantu pengawasan terhadap pengurusan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi, sehingga Direksi menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART).
Berikut ini adalah sejumlah tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris:
• Mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perusahaan, serta memberikan nasihat kepada Direksi;
• Mengawasi pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP);
• Memantau, mengevaluasi kinerja Direksi;
• Mengawasi efektivitas penerapan Tata Kelola;
• Memantau kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
• Mengusulkan Auditor Eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Auditor Eksternal;
• Menyusun pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi sebagai pendelegasian dari RUPS;
ii. The Board Manual of BOC
The Company has had a Board Manual that was published on December 1, 2014, which was an agreement between the BOC and the BOD with the aim of:
1. Serving as a reference / guideline on the main roles and functions of each organ;
2. Increasingthequalityandeffectivenessofthe cooperation among organs;
3. Implementing the GCG principles, i.e. transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.
The Board Manual applies to work interaction among the Company’s organs, i.e. the BOC and BOD. Thus, the Board Manual serves a Code of Conduct of the BOC in its work interaction with the BOD.
iii. The Roles and Responsibility of BOC
The BOC collectively assists in supervising the management of the Company by the BOD, ensuring that the BOD carries out their roles in line with the Article of Association and the Bylaws.
The BOC’s roles and responsibilities are as follows:
• Supervising BOD’s policies in managing the Company and providing the BOD with advice;
• Supervising and implementing the company’s RJPP and RKAP;
• Monitoring and evaluating performance of directors;
• Nominating external auditor to be approved by shareholders meetings and monitoring the work of external auditors;
• Clearly establishing the duties and authorities of each Company director as mandated by RUPS;
• Clearly establishing division of work among members of the BOC in line with the expertise and experience of each;
• Drafting guidelines for new Commissioner(s).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
98
• Menyusun pembagian tugas di antara anggota Dewan Komisaris dengan keahlian dan pengalaman masing-masing;
• Membuat pedoman program pengenalan untuk Komisaris baru.
iv. Hak dan Wewenang Dewan Komisaris
Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri, berwenang untuk :
• Setiap waktu dalam jam kerja kantor Perusahaan, berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perusahaan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan yang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi;
• Meminta secara tertulis untuk menyelenggarakan rapat Direksi;
• Setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/ atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
• Berhak membentuk komite untuk membantu pelaksanaan tugasnya;
• Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan dan 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah;
• Mengambil keputusan di dalam maupun di luar rapat Dewan Komisaris.
• Distributed roles of each Commissioners based on his or her respective expertice and experience;
• Develop an introduction program guideline for new Commissioners.
iv. The Rights and Authorities of BOC
The BOC has the following rights either collectively or individually:
• Commissioners have the right to enter the offices, courtyard or other places usedby or under the company’s control at any time during office hours and to examinethe bookkeeping, documents, or other evidence; check and match cash funds and others; and have the rights to know every action or policy taken by BOD;
• Submit written request for BOD to hold a meeting;
• Suspend one or more directors if they are deemed to have violated the company’s articles of association and/or existing regulations;
• Have the right to establish a committee to help carry out their duties;
• Hold BOC meetings when deemed necessary by one or more commissioners or upon a written request by one or more directors or upon the request of one or more shareholders that have at least 10 percent of the shares with voting rights;
• Have the authority to make decisions in or outside meetings.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
99
v. Kewajiban Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki kewajiban-kewajiban berikut ini:• Melaksanakan pengawasan
terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakanpengurusan kegiatan usaha Perusahaan serta memberi nasihat kepada Direksi, termasuk mengawasi pelaksanaan RJPP, RKAP, ketentuan Anggaran Dasar dan RUPS, serta peraturan peundang-udangan yang berlaku;
• Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
• Melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi,kemandirian, akuntabilitas, serta kewajaran;
• Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya;
• Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan tersebut dan perusahaan lain;
• Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku sebelumnya kepada RUPS;
• Mengusulkan batasan-batasan nilai dari perbuatah hukum Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Dewan Komisaris kepada RUPS;
• Memberikan putusan terhadap usulan perbuatan hukum Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis;
• Memberikan tanggapan untuk memberikan pendapat dan saran kepada RUPS atau usulan perbuatan hukum yang akan dilaksanakan oleh Direksi yang diajukan kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan.
vi. Pembagian Kerja Dewan Komisaris
Pembagian kerja Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.
Presiden Komisaris, Luhur Budi Djatmiko
Melakukan koordinasi dan pengawasan antar anggota Dewan Komisaris dan atas kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan Perusahaan pada umumnya.
v. The Obligations of BOC
The BOC has the following obligations:
• Supervise the BOD’s policies in carrying out the Company’s management and providing advice to BOD, including the in implementation of the Company’s RJPP, RKAP and other items written in the Article of Association and GMS and prevailing law;
• Comply with the Article of Association and prevailing law;
• Implement the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence,accountability and fairness;
• DevelopminutesofBOCmeetingandfilethem;
• Report about its ownership or its family ownership of the company’s shares or other companies’ shares to the company ;
• Provide reports on its supervisory tasks that have been accomplished in the previousfiscalyeartoGMS;
• Propose the limits of legal act of BOD to GMS;
• Issue decision about the limits of legal act of Directors that need the written approval of BOC;
• Respond by giving opinion and suggestion to GMS regarding the proposal of legal act to be implemented by the BOD that can be submitted to GMS for approval.
vi. The Distribution of BOC Members’ Duties
The distribution of works among members of the BOC is as follows:
President Commissioner, Luhur Budi Djatmiko
Carry out coordination and supervision among members of the Board of Commissioners and on the policy on management and the process of the company management in general.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
100
Komisaris, Eddy Porwanto Poo
• Melakukan tugas dan kewajiban komisaris, khususnya pengawasan dan koordinasi regular terkait dengan keuangan perusahaaan, yang mencakup review atas audit yang bersifat internal;
• Memberikan arahan atas penyempurnaan sistem akuntansi dan keuangan Perusahaan;
• Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Internal Audit Grup.
Komisaris, M. Rudy Salahuddin Ramto
• Melakukan tugas dan kewajiban komisaris, khususnya bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Remunerasi dan Kebijakan Risiko;
• Memastikan pelaksanan kegiatan SDM yang berpedoman pada prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dan Code of Conduct yang ditetapkan oleh Perusahaan;
• Melakukan review terhadap kinerja SDM dan keorganisasian;
• Memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi.
Komisaris, Independen Hilda Rossieta
• Melakukan tugas dan kewajiban Komisaris Independen, khususnya pengawasan dan koordinasi regular terkait aspek-aspek strategis dalam akuntansi dan keuangan serta risiko yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris;
• Memastikan bahwa pengawasan Dewan Komisaris telah mencakup pengawasan terhadap ketaatan atas peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan;
• Bertanggung jawab dalam proses penyusunan Laporan Komisaris Independen yang disampaikan kepada OJK.
Commissioner, Eddy Porwanto Poo
• Fulfill the roles and responsibilities of aCommissioner, especially in the supervision and regular coordination on the Company’s finance, including reviews on the internalaudit results;
• Provide guidelines on the improvement of the Company’s accounting and financialsystems;
• Assess the activities and results of audit conducted by the Internal Audit Group.
Commissioner, M. Rudy Salahuddin Ramto
• Fulfill the roles and responsibilities of aCommissioner, especially in the areas of Human Resources, Remuneration and Risk Policy;
• Ensure the implementation of the human resource activity is guided by the GCG principles and the Code of Conduct of the Company;
• Conduct review on the human resource performance and the organization;
• Monitor the implementation of the risk management that is developed by the BOD.
Independent Commissioner, Hilda Rossieta
• Fulfill the roles and responsibilities of anIndependent Commissioner, especially the supervision and regular coordination on the strategic aspects pertaining to the accountingandfinanceandriskthatneedsthe attention of BOC.
• Ensure that the supervision of the BOC has covered the aspect of compliance with OJK’s regulation;
• Responsible for the development of the Report of the BOC that is submitted to the OJK.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
101
v. Independensi Dewan Komisaris
Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan kewajiban, Dewan Komisaris TPI bertindak independen, yakni tidak mempunyai benturan kepentingan yang mempengaruhi kemandirian mereka dalam menjalankan tugas maupun mempengaruhi hubungan mereka antara satu sama lain, termasuk hubungan kerja mereka dengan Direksi. Berikut adalah beberapa aspek pendukung independensi Dewan Komisaris TPI:
• Anggaran Dasar TPI menyebutkan bahwa 20% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen, yang kehadirannya ditujukan untuk menciptakan suatu suasana kerja yang sedemikian rupa sehingga para Komisaris dapat bertindak secara obyektif dan memberi prioritas pada kepentingan para pemegang saham;
• Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan darah dengan satu sama lain hingga derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horisontal atau melalui ikatan perkawinan.
DescriptionKETERANGAN
Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan DireksiConsanguinity and business relationship among BOC and BOD members
HUBUNGAN KELUARGA SAMPAI DERAJAT KETIGA HUBUNGAN BISNIS/ UTANG PIUTANG
Related up to 3rd degree Debtor-creditor relationship
DEWAN KOMISARIS
DEWAN KOMISARISDIREKSI DIREKSI
PEMEGANGSAHAM
PEMEGANGSAHAM
BOC BOCBOD BODShareholder Shareholder
DEWAN KOMISARIS / BOC
DIREKSI / BOD
Luhur Budi Djatmiko
Eddy Porwanto Poo
Hilda Rossieta
M. Rudy Salahuddin Ramto
Yasril Y Rasyid
Hendroyono
Sigit Suciptoyono
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
v. The Independence of BOC
In fulfilling its roles, responsibilities andobligation, TPI’s BOC acts independently, i.e. having no conflict of interest that influencestheir independence in carrying out its roles and affects their relationshipwith each other,including their work relationship with the BOD. The following things have supported the independence of the BOC:
• TPI’s Article of Association states that 20% of the number of BOC members are Independent Commissioners, whose presence aims at creating a work environment that enables the Commissioners to act objectively and prioritize the interest of the shareholders;
• BOC members do not have any consanguinity up to the third degree vertically and horizontally or by marriage with one another.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
102
vi. Komisaris Independen
Jumlah Komisaris menurut Peraturan OJK No. 2/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian, mewajibkan perusahaan asuransi memiliki 2 (dua) orang Komisaris Independen.
Sebelum berlakunya Peraturan OJK tersebut, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, TPI memiliki 1 orang Komisaris Independen yang telah memenuhi semua persyaratan/kriteria seperti diatur di dalam Peraturan Menteri Keuangan seperti disebut di atas, yakni:
• TidakmempunyaihubunganAfiliasidengananggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota Dewan Pengawas Syariah, atau pemegang saham Perusahaan Asuransi, dalam Perusahaan Asuransi yang sama;
• Tidak pernah menjadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota Dewan Pengawas Syariah atau menduduki jabatan 1 (satu) tingkat di bawah Direksi pada Perusahaan Asuransi yang sama atau perusahaan lain yang memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan Asuransitersebut dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir;
• Memahami peraturan perundang-undangan di bidang perasuransian dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan;
• Memiliki pengetahuan yang baik mengenai kondisi keuangan Perusahaan Asuransi tempat Komisaris Independen dimaksud menjabat;
• Memiliki pengetahuan yang baik mengenai kepentingan pemegang polis, tertanggung, peserta, dan/atau pihak yang berhak memperoleh manfaat;
• Berdomisili di Indonesia.
Komisaris Independen TPI diangkat melalui keputusan RUPS Luar Biasa dengan Akta Notaris Nomor 23 tertanggal 21 Mei 2010 yang menyatakan bahwa menyetujui pengangkatan Ibu Hilda Rossieta dan Bapak Robert Arthur Simanjuntak sebagai Komisaris Independen.
vi. The Independence of Commissioner
The Regulation of OJK No. 2/POJK.05/2014 on the Good Corporate Governance for Insurance Company requires that an insurance company must have 2 (two) Independent Commissioners.
Asthisregulationiseffectiveoneyearafteritspublication, TPI still complied with the Regulation of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Number 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Company, which requires TPI to have one Independent Commissioner who has met the following criteria:
• No affiliation with BOD member(s), BOCmember(s), member(s) of the Sharia Supervisory Board, shareholder(s) of insurance company, in the same insurance company;
• Never became a director, commissioner, member of Sharia Supervisory Board or occupied a position one level below BOD in the same insurance company or other companythatisaffiliatedwiththeInsuranceCompany in the past 2 (two) years;
• Understand the law on the insurance industry and other relevant law;
• Know well about the financial conditionof the Insurance Company in which the Independent Commissioner serves;
• Know well about the interest of the policy holders, the insured, participant, and/ or those who are eligible for receiving the benefit;
• Domicile in Indonesia.
TPI’s Independent Commissioners were appointed based on the Extraordinary GMS based on the Deed of the Notary Number 23, May 21, 2010, which approved the appointment of Hilda Rossieta and Robert Arthur Simanjuntak as Independent Commissioners.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
103
Pada tahun 2013 Ibu Hilda Rossieta diangkat kembali sebagai Komisaris Independen TPI sesuai dengan keputusan RUPS Luar Biasa dengan Akta Notaris Nomor 42 tertanggal 27 September 2013 untuk jangka waktu 1 periode sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar atau sampai dengan RUPS Perusahaan memutuskan lain.
Dengan demikian selama tahun 2014, TPI hanya memiliki 1 orang Komisaris Independen.
vii. Independensi Komisaris Independen
Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan kewajiban, Komisaris Independen bertindak independen, yakni tidak mempunyai benturan kepentingan yang mempengaruhi kemandiriannya dalam menjalankan tugas. Komisaris Independen juga tidak memiliki hubungan darah dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi, dan Pemegang Saham hingga derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horisontal atau melalui ikatan perkawinan, dan tidak memiliki hubungan utang piutang dengan semua pihak yang telah disebutkan itu. Lihat Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan Direksi di halaman 101.
viii. Laporan Komisaris Independen
Bentuk aktifitas pengawasan yang telahdilakukan oleh Komisaris Independen bersama dengan Dewan Komisaris selama tahun 2014 antara lain :
• Pertemuan rutin antara Dewan Komisaris tanpa kehadiran Dewan Direksi telah dilakukan sebanyak 6 (enam) kali;
• Pertemuan rutin Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang membahas kinerja manajemen melalui penilaian KPI dan pembahasan hal-hal yang memerlukan tanggapan, rekomendasi atau keputusan dari Dewan Komisaris telah dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali;
• Beberapa keputusan strategis yang diambil Dewan Komisaris untuk menjaga sustainability Perusahaan antara lain:
• Melakukan kunjungan ke cabang, baik yang baru dan yang lama, sebagai bentuk pengawasan terhadap langkah strategis perusahaan di tahun 2014 untuk melakukan ekspansi melalui cabang.
In 2013, Hilda Rossieta was reappointed Independent Commissioner of TPI based on the Extraordinary GMS Number 42 dated September 27, 2013 for the term of 1 periode in line with the Article of Association or until the GMS decides otherwise.
Thus, in 2014, TPI only had 1 Independent Commissioner.
vii. The Independence of Independent Commissioner
In carrying out her roles and responsibility, the Independent Commissioner acts independently, i.e.withoutanyconflictof interest thataffectstheir independence in implementing her duties. The Independent Commissioner does not have consanguinity with other Commissioners, Directors, and Shareholders up to the third degree, both vertically and horizontally or through marriage, and any debtor-creditor relationships with the above mentioned parties. Please see the Table of Consanguinity and business relationship/ debtor and creditor relationship among BOC and BOD members on page 101.
viii. Independent Commissioner's Report
The supervisory activities carried out by the Independent Commissioners and the Board of Commissioners in 2014 were as follows:
• 6 regular internal BOC meetings without the presence of BOD;
• 10 Regular meetings between BOC and BOD, discussing the performance of the Management (KPI assessment) and other things that need responses or resolutions of the BOC;
• Being part of the BOC, the Independent Commissioner took strategic decisions to safeguard the sustainability of the Company;
• Visited branches, both new and oldbranches, as part of supervisory activities on the strategic steps of the Company for expansion in 2014.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
104
Untukmenjagatingkatefisiensiyangtinggidanmencegah kemungkinan terjadinya kecurangan melalui penguatan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, Komisaris Independen, yang juga berfungsi sebagai Ketua Komite Audit, telah menjalankan kegiatan sebagai berikut:
• Mengadakan pertemuan rutin dengan Audit Internal untuk membahas program kerja dan hasil-hasil atau temuan audit internal;
• Berkoordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dan mengkaji laporan keuangan yang akan diterbitkan kepada pihak eksternal;
• Mengkaji kebijakan akuntansi untuk menjamin kepatuhan Perusahaan terhadap Standar Akuntansi Keuangan dan aturan relevan lainnya yang terbaru di Indonesia;
• Mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk dapat memberikan informasi tentang hak dan kewajiban calon Pemegang Polis, Perusahaan harus mengenal nasabah serta calon nasabahnya dengan baik. Untuk itu, sejak tahun 2012, Perusahaan telah memiliki Pedoman Prinsip Pelaksanaan Penerapan Mengenal Nasabah (P4MN) yang dilegalisir melalui SK Direksi. Pedoman tersebut mencakup berbagai kebijakan dalam aspek: (i) organisasi dan kewenangan; (ii) kebijakan dan prosedur pengenalan nasabah; (iii) identifikasidan verifikasi nasabah; (iv) pemantauan akundan transaksi nasabah; (v) manajemen risiko yang berkaitan dengan prinsip mengenal nasabah dan prosedur khusus. Informasi yang dihasilkan dari pelaksanaan Pedoman tersebut dapat diproses lebih lanjut dan digunakan sebagai acuan dalam mengidentifikasiinformasi-informasi yang diperlukan bagi calon nasabah.
Untuk menjaga kemampuan Perusahaan dalam membayar jumlah klaim sesuai kontrak dan tepat waktu, beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh Komisaris Independen antara lain:
• Menjadi bagian dan aktif berpartisipasi dalam Komite Kebijakan Risiko, antara lain dengan melakukan pembahasan dan me-review penerapan manajemen risiko yang dilakukan manajemen secara berkala;
Tohaveahighefficiencylevelandpreventanypossibility of fraud from occuring through the strengthening of the Company’s Internal Control System, the Independent Commissioners, who also served as the Chairperson of the Audit Committee, did the following activities:
• Conducted regular meetings with the Internal Audit to discuss work programs and their results or the findings of theInternal Audit;
• Coordinated with the Public Accountant Firmandreviewedthefinancialstatementspublished by the external party;
• Reviewed the accounting policy to ensure compliance with the PSAK and other lastest and relevant regulations in Indonesia;
• Supervised the Company’s compliance with the existing laws.
To provide information on the right and obligation of the potential policy holders, the Company has to know well their customers and potential customers. Thus, since 2012 the Company has had the Guideline for the Principle of Implementation of Getting to Know Customers (P4MN), which was approved by a BOD decision letter. The Guideline covered various policies in the aspects of: (i) organization and authority; (ii) policy and procedure on the getting acquinted with the customers; (iii) the identificationandverificationofthecustomers;(iv) the monitoring of the customers’ account and transactions; (v) the risk management related with the principles of knowing customers and the specific procedure. Theinformation resulted from the implementation of the Guideline was further processed and used asareferenceintheidentificationofinformationrequired for potential customers.
To sustain the Company’s ability to pay claims on time based on the contract, the Independent Commissionersdidsomeefforts,including:
• Becoming an active member who actively participated in the Committee of Risk Policy by periodically discussing and reviewing the implementation of the risk management;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
105
• Melakukan analisis rasio kesehatan keuangan, khususnya rasio tingkat solvabilitas. Rasio ini merupakan indikator kesehatan utama perusahaan asuransi yang secara rutin dilaporkan kepada pihak Regulator. Melalui rasio ini tergambar kemampuan perusahaan dalam memenuhi berbagai macam kewajibannya termasuk pemenuhan kewajiban kepada nasabah/ klaim;
• Dapat dilaporkan bahwa pada tahun 2014, Perusahaan mempunyai rasio solvabilitas yang cukup baik, yaitu sebesar 393,81%.
Selama tahun 2014, Komisaris Independen dan Komite Komisaris telah melakukan pengawasan dan penelaahan atas Laporan Manajemen yang berkoordinasi dengan Internal Audit Grup terkait proses pengajuan klaim sampai klaim diterima oleh Pemegang Polis. Hasil pengawasan dan review menunjukkan bahwa Perusahaan telah melakukan upaya yang memadai untuk memenuhi hak dan kepentingan pemegang polis dalam proses tersebut.
Penelaahan kasus hukum dan pengawasan atas tindak lanjut terhadap penyelesaian kasus hukum yang dilaporkan manajemen selama 2014 menunjukkan bahwa Perusahaan telah melakukan upaya terbaik yang sesuai dengan kepentingan Pemegang Saham dan kepentingan Pemegang Polis.
ix. Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Dewan Komisaris melakukan rapat rutin, termasuk rapat dengan Direksi untuk membahas kinerja Direksi, dan rencana Direksi. Berikut ini adalah tingkat kehadiran dalam rapat-rapat Dewan Komisaris, serta rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi.
• Analyzed the finacial ratio, especially thesolvability ratio, which serves as an indicator for company’s health. The analysis was regularly reported to the Regulator. The ratio shows the company’s ability to meet various obligations, including the obligation to pay the customers’ claims;
• In 2014, the Company’s solvability ratio was good, i.e. 393.81%.
In 2014, the Independent Commissioner and the Commissioners’ commitees conducted supervision and review on the Management Report with coordination Internal Audit Group related to the policy holders’ claim submission to the claim approval. The result of the supervision and reviews showed that the Companyhaddonesufficientefforttomeettheright and interest of the policy holders.
The assessment on the legal case and supervision on the follow-up to settle the legal case reported by the Management in 2014 showed that the Company had done its best to uphold the interest of the Shareholders and the Policy Holders.
ix. The Implementation of BOC's Duties
The BOC conducted meetings, including those with the BOD to discuss about BOD’s performance and plans. Their attendance in BOC meetings and joint meetings between the BOC and the BOD is presented below.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
106
NAMA JUMLAH RAPAT JUMLAH HADIR PERSENTASE
NAMA JUMLAH RAPAT JUMLAH HADIR PERSENTASE
Name Number Of Meeting Attendance Percentage
Name Number Of Meeting Attendance Percentage
Luhur Budi Djatmiko
Luhur Budi Djatmiko
Eddy Porwanto Poo
Eddy Porwanto Poo
M. Rudy Salahuddin Ramto
M. Rudy Salahuddin Ramto
Hilda Rossieta
Hilda Rossieta
6
12
6
12
6
12
6
12
4
10
6
12
5
10
6
12
67 %
80 %
100 %
100 %
83 %
80 %
100 %
100 %
Rapat Dewan KomisarisBOC Meeting
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan DireksiJoint Meeting between BOC and BOD
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
107
NO RENCANA KERJAWork Plan
REALISASIRealization
1. Pemantauan implementasi GCG PerusahaanThe monitoring on the GCG implementation
Pemantauan implementasi GCG perusahaan dilaksanakan melalui mekanisme/ The monitoring on the GCG implementation through the following mechanism:
• Rapat Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2014 sebanyak 10 kali / 10 Joint Meetings fo BOD and BOC in 2014;
• Rapat Dewan Komisaris selama tahun 2014 sebanyak 6 kali / 6 BOC meetings in 2014;
• Komite audit telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai piagam Komite Audit dan selama tahun 2014 telah dilaksanakan rapat sebanyak 12 kali / The Audit Committee did their roles and functions based on the Audit Committee Charter and held 12 meetings;;
• Komite Kebijakan Risiko telah membantu manajemen serta memberikan usulan langkah-langkah strategis peningkatan produktivitas perusahaan melalui rapat yang diselenggarakan sebanyak 8 kali / The Committee of Risk Policy helped the Management and proposed some strategic moves to increase the Company’s productivity through 8 meetings;
• Rapat Koordinasi gabungan telah dilakukan dalam bentuk Rapat Komite Komisaris sebanyak 7 kali sepanjang 2014 dengan melakukan pembahasan terkait kebijakan Investasi Perusahaan dan ikut memberikan masukkan terhadap RJPP Perusahaan / Participated in 7 (seven) Joint coordination or Commissioners’ Committee meetings that discussed the Company’s investment policy, and participated in providing feedback to the RJPP;
• Komisaris Independen telah mematuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor: 2/POJK.05/2014 terkait pelaporan Pelaksanaan tugas Komisaris Independen yang disampaikan kepada OJK / The Independent Commissioner complied with the OJK Regulation Number 2/POJK.05/2014 on the reporting of the Impementation of the Independent Commissioner’s task to be submitted to the OJK.
Rapat Dewan KomisarisBOC Meeting
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
108
2.
3.
4.
5.
6.
Pengoptimalan own retention khususnya pada bisnis-bisnis yang dikuasai Perusahaan
bersamaan dengan peningkatan kualitas manajemen risiko Perusahaan /
Optimizing own retention, especially on the businesses controlled by the Company, and simultaneously increased the quality of the
Company’s risk management.
Pengoptimalan Investasi dan evaluasikebijakan Investasi yang ada
dikuasai Perusahaan bersamaan dengan peningkatan kualitas
manajemen risiko Perusahaan / Optimizing the investment and
evaluation of the existing Investment Policy.
Perbaikan standar prosedur operasional untuk penagihan piutang / The improvement of the standard
operational procedure.
Memantau dan memberi masukandalam perkembangan kasus-kasuskhusus yang sedang dihadapi oleh
Perusahaan / Supervised and provided feedback on the
development of special cases faced by the Company.
• Dewan Komisaris telah menyampaikan kepada Perusahaan terkait Standard Operating Procedure (SOP) penyusunan RKAP dan RJPP agar tercipta komunikasi serta koordinasi yang lebih baik antara Dewan Komisaris dan Direksi / The BOC reported to the Company on the Standard Operating Procedure (SOP) on the development of the RKAP and the RJPP as part of the effort to improve communication and coordination between the BOC and the BOD;
• Pelaksanaan monitoring dalam bentuk kunjungan ke dua anak cabang dan melakukan analisis serta tindak lanjut atas analisis tersebut yang telah disampaikan kepada Manajemen Perusahaan / As Part of the monitoring, visited 2 (two) branches and conducted an analysis and followed up the analysis that had been submitted to Company’s Management;
• Pemantauan risiko Perusahaan secara rutin, diantaranya melalui analisis laporan keuangan / Regular monitoring of the Company’s risk, incuding the financial report analysis.
Optimalisasi retensi sendiri telah dilakukan salah satunya melalui pemetaan risiko asuransi berdasarkan class of business (COB) yang dapat memberikan hasil optimal bagi Perusahaan / Optimized own retention by, among others, did the insurance risk mapping based on the class of business (COB) that could provide optimum result to the Company.
Dewan Komisaris telah memberikan arahan untuk meningkatkan yield investasi agar manajemen melakukan kajian terhadap komposisi investasi pada instrumen keuangan, antisipasi terhadap penurunan yield investasi, serta penambahan modal pada anak-anak Perusahaan / The BOC provided some direction to improve the investment yield to enable the Management to review the composition of the investment on the financial instrument, anticipate the decline of the investment yield, and add placements on the subsidiaries.
Dewan Komisaris merekomendasikan manajemen untuk melakukan audit khusus terkait piutang tak tertagih untuk melihat penyebab dan saran atas perbaikan. Hasil audit sudah diperoleh dengan salah satu rekomendasi yaitu melakukan perbaikan SOP. Selain itu hasil audit khusus juga dijadikan dasar apakah diperlukan kebijakan penghapusan piutang. Dewan Komisaris juga memastikan bahwa jika penghapusan piutang dilakukan tetap tidak akan menghentikan upaya penagihan / The BOC recommended the Management to conduct a special audit on the bad debts to find out the causes and provided suggestions for improvement. The audit result recommended, among others, to improve the SOP. In addition, the result of the special audit also served as the basis for deciding on the bad debt write-off. The BOC also ensured that if the write-off is to be done, it will not stop the collection effort.
Telah diselesaikannya kasus hukum dan tidak menimbulkan dampak finansial yang signifkan terhadap Perusahaan,diantaranya beberapa kasus hukum dengan Gunung Putri Graha Mas, Nusantara Flying International dan Trichem / Some legal cases that had been settled without any significant financial impact on the Company were, among others, the cases with Gunung Putri Graha Mas, Nusantara Flying International and Trichem.
NO
Rapat Dewan KomisarisBOC Meeting
RENCANA KERJAWork Plan
REALISASIRealization
Mengawasi pengelolaan Perusahaan agarefektifdanefisien
Supervising the effectiveness and efficiency of the Company’s
management
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
109
x. Remunerasi Dewan Komisaris
Besaran remunerasi untuk setiap anggota Dewan Komisaris dibahas dalam agenda rapat antara Dewan kirimkan ke RUPS untuk kemudian dibahas dan diputuskan dalam RUPS, dan hasilnya dituangkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat.
Sesuai dengan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang tertuang dalam Akta Nomor 29, tanggal 31 Januari 2008 dihadapan notaris Lenny Janis Ishak, SH, Notaris yang berkedukukan di Jakarta Selatan. Remunerasi anggota Dewan Komisaris dan komponennya adalah sebagai berikut:
Remunerasi diusulkan oleh
pengurus perusahaan (BOC - BOD)
The remuneration is proposed by BOC
& BOD
Diagendakan, dibahas, diputuskan
oleh RUPS
Put into the GMS agenda to be discussed and
approved
Dituangkan dalam Pernyataan Keputusan
Rapat
Put in writing in the GMS Resolution
Remunerasi Dewan Komisaris
BOC Remuneration
NAMAName
M. Rudy Salahuddin Ramto
Hilda Rossieta
Eddy Porwanto Poo
Luhur Budi Djatmiko
JABATANPosition
KomisarisCommissioner
KomisarisCommissioner
Komisaris IndependenIndepedent
Commissioner
Presiden KomisarisPresident
Commissioner
HONORHonorarium
360,000,000
360,000,000
360,000,000
390,000,000
TANTIEMBonus
280,047,000
280,047,000
168,220,425
208,127,835
TUNJANGAN PAJAK
Tax Benefit
180,144,800
182,748,500
132,219,200
78,549,750
JUMLAHTotal
820,191,800
822,975,500
660,439,625
676,677,585
x. The Remuneration of BOC
The amount of the remuneration for each member of the BOC that has been discussed in the agenda of BOC meeting is sent to the GMS for approval. The result of the GMS is put in the GMS Resolution.
Based on GMS’ Resolution as stated in the Deed Number 29 dated January 31, 2014 before Notary Lenny Janis Ishak, SH, who was based in South Jakarta, BOC’s remuneration details were as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
110
xi. Pelatihan Dewan Komisaris
Di sepanjang tahun 2014, pelatihan yang diikuti oleh anggota Dewan Komisaris bisa dilihat di tabel di bawah ini.
NAMA & TEMPAT PELATIHAN
Name and location of trainingPENYELENGGARA
OrganizerTANGGAL
DateNAMA KOMISARIS
Name of Commissioner
Seminar Panel Diskusi Perlindungan Dewan Komisaris dan Direksi terhadap Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.Discussion Panel Seminar on the BOC and BOD Protection from Corruption Criminal Act held in Jakarta.
PWC Insurance Training. Jakarta
Academic Seminar terkait Corporate Sustainability, Jakarta. / Academic Seminar on Corporate Sustainability, Jakarta.
The Sixth Foundation of Islamic Finance Conference. Durham University – UK
Good Governance Model and Combined Assurance Model OJK. Jakarta
Risk and Governance Summit 2014. Jakarta
Peran Strategis Komisaris Independen Perusahaan Perasuransian. JakartaThe Strategic Role of the Independent Commisioner of the Insurance Firm held in Jakarta.
IKAI
Northstar Group
Fakultas Ekonomi Univ. Indonesia
International Centre for Education in Islamic Finance
OJK
OJK
Himada dan ISEA
2013
11 September 2014
26 Maret 2014
2-3 April 2014
9 September, 2014
18 November, 2014
26 November 2014
Luhur Budi Djatmiko
Eddy Porwanto Poo
Hilda Rossieta
Hilda Rossieta
Hilda Rossieta
Hilda Rossieta
Hilda Rossieta
xii. Kepemilikan Saham Komisaris
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, berikut ini adalah status kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris yang mencapai 5% atau lebih pada TPI dan/atau perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri:
xi. BOC Training
In 2014, BOC joinned the below training.
xii. The Members’ Share Ownership of BOC
Referring to OJK’s Regulation Number 2/POJK.05/2014 on Good Corporate Governance for Insurance Company, TPI discloses that none of BOC members have 5% or above 5% shareownership in TPI and/or other companies here and overseas in the following table:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
111
Luhur Budi Djatmiko
Eddy Porwanto Poo
M. Rudy Salahuddin Ramto
Hilda Rossieta
0 (Nol) %
0 (Nol) %
0 (Nol) %
0 (Nol) %
-
-
-
-
KOMISARIS % KEPEMILIKAN SAHAM NAMA PERUSAHAANCommissioner % Share Ownership Name of Company
xiii. Penilaian terhadap Dewan Komisaris
Dewan Komisaris diwajibkan mengirimkan laporan pertanggungjawaban atas kinerjanya kepada Pemegang Saham di RUPS, dan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setiap tahun. Kinerja Dewan Komisaris dinilai oleh Pemegang Saham dan OJK melalui laporan pertanggungjawaban tersebut.
5.3 Direksi
Direksi adalah organ perusahaan yang berkewajiban untuk mengurus perusahaan sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan yang telah ditetapkan. Proses pemilihan anggota Direksi TPI melalui beberapa tahap seperti tahapan yang ada dalam proses penunjukkan Komisaris Perusahaan.
Masa jabatan Direksi adalah tiga (3) tahun setelah penunjukan dalam bentuk akta notaris, namun RUPS memiliki wewenang untuk memberhentikan baik presiden direktur maupun direktur bila terbukti melanggar ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, yang mewajibkan perusahaan perasuransian memiliki anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang.
xiii. Assessment on the BOC
BOC members are required to submit accountability report on their performance to the shareholders in GMS and to the Financial Services Authority (OJK) every year.The performance of BOC members is assessed by the shareholders and the OJK based on their accountability reports.
5.3 The Board of Directors
Board of Directors (BOD) is the company’s organ whose function is to manage the company so as to achieve the company’s purpose and goals. The appointment of BOD members is done in several stages, which are similar to the ones in Commissioners’ appointment.
BOD’s term of office is three (3) yearseffective upon appointment with notarydeed, however, GMS has the authority to terminate both President Directors as well as Directors if they breach requirements of the Article of Association. Referring to the Regulation of Indonesian Finance Minister No. 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Company, which regulates that insurance companies are obliged to have at least 3 (three) BOD members.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
112
i. Susunan dan Struktur Direksi
Susunan Direksi Perusahaan dari awal hingga akhir tahun pelaporan adalah sebagai berikut.
• Presiden Direktur Yasril Y Rasyid (14 Maret 2013 – sekarang)
• Direktur Keuangan dan Jasa Korporat Hendroyono (20 April 2012 – sekarang)
• Direktur PemasaranSigit Suciptoyono (14 Maret 2013 – sekarang)
ii. Tata Tertib Kerja Direksi (Board Manual)
Perusahaan telah memiliki Board Manual yang diterbitkan pada 1 Desember 2014, dan yang merupakan naskah kesepakatan antara Dewan Komisaris dan Direksi bertujuan:
1. Menjadi rujukan/pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing organ;
2. Meningkatan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ;
3. Menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran).
Board Manual ini berlaku bagi pelaksanaan hubungan kerja antar Organ Perusahaan yaitu Dewan Komisaris dan Direksi. Dengan demikian, Board Manual berfungsi sebagai Tata Tertib Kerja Direksi dalam hubungan kerja dengan Direksi, dan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam pengurusan Perusahaan.
iii. Tugas dan Tanggung Jawab
Menurut Anggaran Dasar TPI, tugas dan tanggung jawab serta kewajiban Direksi adalah sebagai berikut:
• Menjalankan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan;
i. BOD Composition and Structure
BOD structure from the beginning and by the end of the reporting year was as follows:
• President Director Yasril Y Rasyid (14 March 2013 – now)
• Director of Finance and Corporate Services Hendroyono (20 April 2012 – now)
• Director of MarketingSigit Suciptoyono (14 March 2013 – now)
ii. BOD Board Manual
The Company published a Board Manual on December 1, 2014 that was the result of the agreement between BOC and BOD. It has the following objectives:
1. Become a reference about the main duty and function of each organ;
2. Increase the quality and effectiveness ofwork relation among organs;
3. Implement the GCG principles, i.e. transparency, accontability, responsibility, independency and fairness.
The Board Manual applies to the work mechanism between the Company' organs, particularly between BOC and BOD. It serves as BOD’s manual in carrying out its roles and responsibilities as the Company’s management.
iii. The Roles and Responsibilities of BOD
Based on TPI’s Article of Association, BOD’s roles, responsibilities are as follows:
• Managing the company solely for the company’s interest in line with its purposes;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
113
• Melaksanakan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), termasuk pencapaian target keuangan dan non keuangan;
• Menindaklanjuti temuan audit dari Auditor Internal dan Auditor Eksternal serta melaporkannya kepada Komisaris;
• Menyelenggarakan RUPS dan membuat risalah RUPS;
• Menyiapkan RJPP, menandatangani bersama dengan Komisaris, dan menyampaikannya kepada RUPS untuk mendapat pengesahan;
• Menyiapkan RKAP dan menyampaikannya kepada Komisaris untuk ditelaah dan diserahkan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan;
• Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroaan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS dan/atau Komisaris;
• Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan yang telah ditandatangani bersama Komisaris kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan;
• Melaporkan kepada Perusahaan mengenai saham yang dimiliki anggota Direksi yang bersangkutan dan/atau keluarganya dalam Perusahaan dan perusahaan lain untuk selanjutnya dicatat dalam daftar khusus dan melaporkannya dalam laporan tahunan;
• Tidak dibenarkan memberikan pinjaman kepada Pemegang Saham.
• Implementing the company’s RJPP and RKAP, including achievement of both financialandnon-financialtargets;
• Following up on the findings of bothinternal and external auditors and reporting thefindingstotheBOC;
• Organizing GMS and developing minutes of GMS
• Preparing the RJPP, jointly signing it with BOC, and presenting it to GMS for approval;
• Preparing RKAP and submitting it to BOC to be examined and submitted to GMS for approval;
• Submitting accountability report and giving explanation on the latest condition of the company in the form of reports if so required by the GMS and/or Commissioners;
• Peparing and submitting the annual report signed by the BOC and Directors to GMS for approval;
• Reporting to the company shares of TPI or its subsidiaries owned by Directors and/ or their family members to be included in the annual report;
• Directors are not allowed to give loans to shareholders.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
114
iv. Hak dan Wewenang
Direksi, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri berwenang untuk:
1. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian;
2. Mengikat Perusahaan dengan pihak lain atau pihak lain dengan Perusahaan;
3. Melakukan tindakan atas nama Perusahaan, dengan batasan dan jumlah yang ditentukan RUPS;
4. Menyelenggarakan rapat Direksi setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis dari satu (1) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili satu persepuluh (1/10) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah;
5. Menetapkan kebijakan-kebijakan berkaitan dengan pengelolaan Perusahaan, termasuk kebijakan-kebijakan di bidang ketenagakerjaan;
6. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perusahaan apabila:
• Terjadi perkara di pengadilan antara Perusahaan dengan anggota Direksi yang bersangkutan, atau;
• Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perusahaan.
iv. The Rights and Authorities of BOD
Collectively or individually the BOD members have the following authorities:
1. Representing the company in and outside the court for all matters and in all cases;
2. Entering agreements on behalf of the company and binding the company to other parties or vice versa;
3. Acting on behalf of the company, with such limitations and number of cases as determined by GMS;
4. Holding meeting when deemed necessary by one or more Director, or upon a written request by one or more Commissioners, or upon written request by one or more shareholders controlling at least one-tenth (1/10) of shares with voting rights;
5. Set policies related to the management of the Company, including the policies in the area of human resources;
6. BOD members have no authority to represent the Company if:
• He or she is involved in a legal battle against the company in court, or;
• The said Director has a conflict ofinterests with the company.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
115
v. Pembagian Tugas Direksi
Pembagian tugas Direksi TPI adalah sebagai berikut:
Presiden Direktur, Yasril Y. Rasyid• Menetapkan RJPP (Corporate Plan) dan
RKAP;• Menetapkan kebijakan umum operasional
perusahaan;• Menyiapkan rencana dan program kerja
serta anggaran pendapatan dan belanja perusahaan, rencana investasi, dan pengembangan usaha lainnya untuk disampaikan kepada RUPS;
• Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan terhadap Perusahaan, meliputi bidang administrasi umum, organisasi dan tata kerja, personil, materiil, keuangan, peraturan, hubungan masyarakat, pengamanan, dan pengelolaan data secaraefektifdanefisien;
• Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian seluruh kegiatan Perusahaan;
• Bertanggungjawab terhadap Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan untuk kepentingan audit oleh pihak eksternal atau pihak lain yang berkompeten.
Direktur Keuangan dan Jasa Korporat, Hendroyono
• Menentukan kebijaksanaan keuangan, akutansi dan sumber daya manusia berdasarkan kebijakan umum operasional Perusahaan, antara lain kebijakan akutansi, perbendaharaan, investasi, kebijakan teknologi informasi, kebijakan recruitment sumber daya manusia, pengadaan sarana kerja dan lain-lain;
• Menyusun rencana dan program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas bidang keuangan, administrasi dan sumber daya manusia;
• Menyelenggarakan kegiatan bidang Akutansi Keuangan (Laporan Keuangan, Sistem akutansi dan lain-lain) dan sumber daya manusia sesuai ketentuan;
v. The Distribution of BOD's Duties
The distribution of duties of TPI’s BOD members are as follows:
President Director, Yasril Y. Rasyid• Set goals for the company’s RJPP and
RKAP;• Set the company’s general operational
policy;• repare work plans and programs as well
as the company’s earning and expense budget, investment plans and other business developments to be proposed during GMS;
• Arrange the company’s management and counseling that covers the purview of general administration, organization and workethics,personnel,material,financial,regulation, public relations, security and an effectiveandefficientdatamanagement;
• Arrange supervision and control towards the company’s activities;
• Take responsibility on the company’s Annual Report / Financial Statement for audit purpose by external parties or other competent parties.
Director of Finance and Corporate Services, Hendroyono
• Set financial, accounting and humanresources policy based on the company’s general operational policy, which includes, among others, policy on accounting, treasury, investment, information technology, human resources recruitment, work facilities procurement and others;
• Arrange work plans and programs for the implementation of tasks in the fieldof finance, administration and humanresources;
• Facilitate activities in Financial Accounting field(FinancialReport,AccountingSystem,etc.) and human resources in accordance with the company’s provisions;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
116
• Menyelenggarakan pembinaan organisasi dan tata kerja;
• Menyelenggarakan pengolahan data elektronik, dukungan perangkat keras, dan perangkat lunak untuk kelancaran operasional perusahaan;
• Menyelenggarakan pembayaran dan administrasi klaim;
• Menyelenggarakan pembinaan administrasi umum, personil, materiil dan aset Perusahaan;
• Ikut serta dalam menyusun RJPP dan RKAP;
• Melakukan koordinasi dengan Direktorat dan instansi terkait lainnya.
Direktur Pemasaran, Sigit Suciptoyono
• Menetapkan kebijaksanaan pemasaran asuransi berdasarkan kebijaksanaan umum operasional Perusahaan, antara lain pemasaran langsung atau tak langsung, komisi untuk broker/agen asuransi, promosi/pemasangan iklan, pemberian jamuan klien, dan lain – lain;
• Menyusun rencana dan program kerja bidang pemasaran beserta target penjualan asuransi baik bidang migas maupun non-migas;
• Menyelenggarakan kegiatan promosi dan iklan produk asuransi;
• Mengawasi kinerja pemasaran baik Kantor Pusat maupun Kantor Cabang/Perwakilan terhadap target yang telah ditetapkan;
• Ikut serta dalam penyusunan RJPP dan RKAP;
• Melakukan kordinasi dengan Direktorat/Unit terkait dan instansi Pemerintah lainnya.
• Facilitate organization and work ethics counseling;
• Facilitate electronic data management, hardware and software support for the company’s operational smoothness;
• Facilitate claim settlement and administration;
• Facilitate the company’s general administration, personnel, material and asset counsel;
• Participate in the development of the company’s RJPP and RKAP;
• Coordinate with Directorates and other related institutions.
Director of Marketing, Sigit Suciptoyono
• Set insurance marketing policy based on the company’s general operational policy, which includes, among others, direct and indirect marketing, commission for insurance broker/agent, advertisement promotion / placement, client’s entertainment, etc.;
• Arrange work plans and programs in marketing area along with insurance sales target in both oil and gas and non-oil and gas industry;
• Facilitate the promotion and advertisement of insurance product;
• Supervise the marketing performance of both Head Office and Branch/Representative Offices vis-a-vis the settarget;
• Participate in the development of the RJPP and RKAP;
• Coordinate with Government’s Directorates/Units.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
117
vi. Independensi Direksi
Direksi TPI bertindak secara independen, tanpa adanya kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan Direksi untuk melakukan tugas mereka secara independen dan kritis. Direksi juga tidak memiliki hubungan darah satu sama lain sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horisontal, atau karena pernikahan. Lihat Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan Direksi, di halaman 101.
vii. Pelaksanaan Tugas Direksi
Anggaran Dasar Perusahaan menetapkan bahwa Direksi mengadakan pertemuan minimal 1 (satu) kali dalam setahun. Pada tahun 2014, Direksi mengadakan Rapat Direksi sebanyak 12 kali, dengan berbagai agenda. Direksi juga menyusun rencana kerja 2014 dan melaksanakan kegiatan terakhir rencana kerja tersebut.
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
RENCANA KERJAWork Plan
Melaksanakan Program Strategis dengan obyektif: (a) Growth, (b) Meningkatkan Hasil Underwriting, (c)
Meningkatkan Hasil Investasi, (d) Restrukturisasi Tugu Group
Implement Strategic Program with the following objectives: (a) Growth, (b) Increase Underwriting
Result, (c) Increase Investment Yield, (d) Tugu Group Restructuring
Penambahan kantor cabangOpening of additional branch offices
Memperkuat sistem keagenanStrengthen the agency system
Melakukan supervisi terhadap pelaksaan CSR
Supervise the implementation of CSR
Pengembangan produk Financial LinesThe development of Financial Line products
REALISASIRealization
Obyektif a, b, dan c telah dilakukan dengan hasil yang baik pada tahun ini. Obyektif d terus
diupayakan.The objectives a, b and c were well achieved in this year, while the objective d was still pursued.
Pembukaan kantor cabang di Semarang dan Palembang
Branch offices were opened in Semarang and Palembang.
Pembuatan sistem keagenan dan manajemen sistem keagenan
Created the agency system and the agency system management.
Telah dilakukan.Done.
Telah dilakukan.Done.
Rencana Kerja dan RealisasiWork Plan and Realization
vi. The Independence of BOD
TPI’s BOD acts independently without any conflictofinterestthatcanaffecttheirabilitytofulfiltheirrolesindependentlyandcritically.BODmembers do not have consanguinity with one another vertically or horizontally up to the third degree or by marriage. Please see the Table of Consanguinity and business relationship/ debtor and creditor relationship among BOC and BOD members on page 101.
vii. Implementation of BOD Roles and Responsibilities
In line with the company’s Article of Association, the BOD holds a meeting at the minimum once (1) in a year. Throughout 2014, TPI’s BOD held 12 meetings with various strategic agenda and resolutions. The BOD also developed 2014 work plan and implemented up to the last activity of that work plan.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
118
viii. The Remuneration of BOD
The remuneration of BOD members is determined in line with the set procedure, i.e. it is proposed in the GMS by the Company’s Management following the discussion on this agenda in the BOC-BOD meeting. After being discussed and decided on in the GMS, the remuneration is elaborated in GMS resolution.
Based on the resolution of the GMS as stated in the Deed Number 29, dated January 31, 2008 before notary Lenny Janis Ishak, SH, who is based in South Jakarta, the remuneration and all of its components for BOD members is elaborated below:
NAMA
NAMA
JUMLAH RAPAT
JUMLAH RAPAT
JUMLAH HADIR
JUMLAH HADIR
PERSENTASE
PERSENTASE
Name Number Of Meeting Attendance Percentage
Name Number Of Meeting Attendance Percentage
Yasril Y Rasyid
Yasril Y Rasyid
Hendroyono
Hendroyono
Sigit Suciptoyono
Sigit Suciptoyono
12
10
12
10
12
10
12
9
12
9
12
9
100 %
90%
100 %
90%
100 %
90%
viii. Remunerasi BOD
Besaran remunerasi untuk setiap anggota Direksi ditentukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, yakni diusulkan dalam RUPS oleh pengurus perusahaan yang sebelumnya dibahas dalam agenda rapat BOC-BOD, dan kemudian dibahas dan diputuskan dalam RUPS untuk kemudian dituangkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat.
Sesuai dengan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang tertuang dalam Akta Nomor 29, tanggal 31 Januari 2008 dihadapan notaris Lenny Janis Ishak, SH, Notaris yang berkedukukan di Jakarta Selatan. Remunerasi anggota Dewan Direksi dan komponennya adalah sebagai berikut:
Remunerasi diusulkan oleh
pengurus perusahaan
(BOC - BOD)
Diagendakan, dibahas, diputuskan
oleh RUPS
Dituangkan dalam Pernyataan Keputusan
RapatRemunerasi BOD
Tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat DireksiBOD Attendance in BOD Meeting
Tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat Koordinasi dengan Dewan KomisarisBOD Attendace Level in BOD-BOC Coordination Meeting
The remuneration is proposed by BOC
& BOD
Put into the GMS agenda to be discussed and
approved
Stipulated in the GMS resolution
The Remuneration ofBOD
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
119
ix. Pelatihan Direksi
Di sepanjang tahun 2014, pelatihan yang diikuti oleh anggota Dewan Komisaris bisa dilihat di tabel di bawah ini.
NAMA & TEMPAT PELATIHAN
Name and Locationof Training
PENYELENGGARAOrganizer
TANGGALDate
NAMA DIREKSIBOD Member Name
3rd Regional CEO Forum 2014. Singapore
McKinsey M&A Academy. Jakarta
Oil&Gas,andOffshoreConstruction Insurance.
Surabaya
Indonesia International Conference on Islamic Finance.
Surabaya
8th Asian Insurance CFO Summit. Singapore
Turnaround Strategy. Jakarta
Seminar Transformasi Corporate Culture "Improve The Transforming Corporate
Culture Accelarate Performance. Jakarta
Role Model Transformasi Budaya 6 C Perusahaan.
Jakarta
East Asian Insurance Congress. Taipei, Taiwan.
Munich Re
McKinsey
APPARINDO
OJK
EY
AMC
PT. Pertamina Training & Consulting
Dunamis
AAUI / EAIC
18 September 2014
10 Oktober 2014
29 Oktober 2014
3-4 November 2014
26-28 Mei 2014
12-13 November 2014
26-27 November 2014
18 November 2014
2-6 November 2014
Yasril Y. Rasyid
Yasril Y. Rasyid
Yasril Y. Rasyid
Yasril Y. Rasyid
Hendroyono
Hendroyono
Hendroyono
Hendroyono
Hendroyono
Hendroyono
Yasril Y Rasyid
Sigit Suciptoyono
Financial & Corporate Service
President Director
Marketing Director
793,800,000
360,000,000
360,000,000
240,000,000
240,000,000
240,000,000
721,035,000
665,649,193
616,980,720
657,911,300 2,412,746,300
671,974,400 2,459,623,593
614,184,200 2,264,964,920
NAMAName
JABATANPosition
HONORHonorarium
TANTIEMBonus
RUMAHHousing
TUNJANGAN PAJAKTax Benefit
JUMLAHBonus
ix. Training of BOD
In 2014, BOD attended some training as elaborated in the below table.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
120
x. The Share Ownership of BOD Members
Referring to OJK’s Regulation Number 2/POJK.05/2014 on Good Corporate Governance for Insurance Company, TPI discloses that none of BOD members have 5% or above 5% shareownership in TPI and/or other companies here and overseas in the following table:
xi. The Policy on the Succession of BOD
TPI has the following policy on BOD succession:
• The appointment and the replacement of BOD members are the authority of the Shareholders;
• BOD’s term of office is elaborated in theArticle of Association that states that “The BOD members are appointed through GMS for a 3-years term without dismissing the right of the GMS to replace them at any time.
6. The Assessment on the BOD
To assess BOD’s performance, some parties conduct an assessment with the following process:
• BOD performance appraisal is done at the end of the year through their accountability report delivered in the GMS. The Shareholders also decide on the amount of bonus for the Company’s management;
• PT Pertamina (Persero) conducts assessment every three months in a challenge session;
• BOC conducts the assessment in the monthly Joint Meeting between the BOC and the BOD.
x. Kepemilikan Saham Direksi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, berikut ini adalah status kepemilikan saham anggota Direksi yang mencapai 5% atau lebih pada TPI dan/atau perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri:
xi. Kebijakan tentang Suksesi Direksi
TPI telah memiliki kebijakan tentang suksesi Direksi sebagai berikut: • Penempatan dan penggantian anggota
Direksi sepenuhnya adalah wewenang dari Pemegang Saham;
• Masa jabatan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar yang menyebutkan bahwa “Para anggota Direksi diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk jangka waktu selama 3 tahun dan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu”.
6. Assessment terhadap Direksi
Untuk menilai kinerja Direksi dilakukan assessment terhadap Direksi. Proses assessment tersebut adalah sebagai berikut:
• Penilaian kinerja Direksi dilakukan pada akhir tahun melalui laporan pertanggungjawaban dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS tersebut juga menentukan jumlah tantiem untuk pengurus perusahaan oleh pemegang saham;
• Penilaian oleh PT Pertamina (Persero) setiap tiga bulan (challenge session);
• Penilaian oleh Dewan Komisaris pada Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi yang dilakukan setiap bulan.
Yasril Y Rasyid
Hendroyono
Sigit Suciptoyono
0 (Nol) %
0 (Nol) %
0 (Nol) %
-
-
-
ANGGOTA DIREKSI % KEPEMILIKAN SAHAM NAMA PERUSAHAANName of Director % Share Ownership Name of Company
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
121
a. Komite AuditKomite Audit bertugas untuk memastikan bahwa struktur pengendalian internal Perusahaan telah dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, dan tindak lanjut temuan hasil audit telah dilaksanakan oleh manajemen. Anggota Komite Audit TPI terdiri dari ahli independen dan tidak memiliki keterkaitan atau kepentingan tugas, baik di tingkat manajemen maupun operasional. Komite Audit melaksanakan tugasnya berdasarkan Piagam Komite Audit.
KELOMPOK KPI GROUP
FREQMONITORING
QUARTERLY 20,782 23,899 27,359 120.00% 12%USDmillion
10%
5%
30%
55%
10%
5%
36%
36%
12%
6%
QUARTERLY
QUARTERLY
39.53
90 77 76
250 350 399
99 100 99
45.46 50.26 120.00%
105.71%
100.00%
120.00%
120.00%
95.39%
12%%
%
%
%
10%
10%
15%
QUARTERLY
QUARTERLY
33,429
36,560 40,216 41,876
31,670 31,149 120.00% 6%USDmillionUSD
million
USDmillionUSD
million
5%
15%
QUARTERLY
QUARTERLY
QUARTERLY
QUARTERLY
QUARTERLYQUARTERLY
QUARTERLY
QUARTERLYQUARTERLYQUARTERLYQUARTERLY
QUARTERLY
QUARTERLY
QUARTERLY
QUARTERLY
QUARTERLY
10,458
266,135
9090
90
2.100
85WTP
90.00
97.00
95.00
90.00
80.00
292,749
100100
95
----
-
-
-
-
-
253,871
103100
100
----
12,027 16,164 120.00% 6%
5%
15%
12%
18%10%
6%6%
6%
2.100
85WTP
94.20
97.00
90.00
80.00
80.00
%
%
%
Ratio
# Cases
%
%
%
%
%
%
%
5%
10%
5%
5%
5%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SATUANUnit
TARGET 2014
BASE STRETCH NILAIREALISASI
PERFORMANCEPENCAPAIANAchievement
REALISASI 2014Realization in 2014BOBOT
Portion(%)
INDIKATOR KINERJA UTAMAKey Performance Index
I. Financial
II. Operational
III. Business development / customer satisfaction
IV.PeopleManagement
1
3
2
4567
89
10
1234
1
4
5
2
3
Laba bersih / Net Profit Parameter Keuangan :Financial Parameters
Pengelolaan Risiko/Risk Management
• OperatingProfitMargin• EfisiensiOPEX• NetCashflowdariAktivitasOperasi
Risk Based CapitalCombined Operating RatioHasil Underwriting/Underwriting ResultPremi Bruto/Gross Premium
Pencapaian Investasi/Investment AchievementKajian Restrukturisasi/Restructuring Review
Implementasi Performance Management system (PMS)The implementation of Performance Management System
TRJRNumber of AccidentsGCG Implementation ComplianceExternal Auditor Opinion
Learning Index
Utilisasi ERP (MySAP)/ERP UtilizationAkurasi kelengkapan LapKeu dan ketetapan waktu pengiriman/ The accuracy of the financial statement and the punctuality of submission time
Tindak lanjut temuan audit internal & externalFollow-up of Internal & External Audit findingKnowledge & Innovation Program• Winback Market Share melalui CSR
• Standarisasi Succeession Planning Program/ Succession Planning Program Standardization
• Follow up hasil mapping Pangsa Pasar Potensial/ Follow up of Potential Market Share Mapping result
120.00%120.00%
120.00%
TOTAL BOBOT : 100% 114%
Individual Performance
Contract
OtherOperational
Matrix
BoundaryKPIs
Market Share Winback through CSR
a. The Audit Committee Audit Committee functions as a facilitator for BOC to ensure that the structure of the company’s internal control can be well-implemented, internal and external audit implementation have been carried out in accordance with applicable auditing standard andthefollowupsofauditfindingshavebeencarried out by the management. TPI Audit Committee members comprise independent experts who do not have any affiliation orbusiness interest, both at management and operational level. Audit Committee carried out its tasks based on Audit Committee Charter.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
122
i. Komposisi dan Keanggotan Komite Audit
Komite Audit terdiri dari seorang Ketua dan sekurang-kurangnya dua orang anggota. Ketua Komite Audit adalah Komisaris Independen, sedangan anggotanya adalah Komisaris dan/ atau pihak luar yang independen. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 04/SKK-TPI/XII/2014, susunan Komite Audit TPI untuk periode tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1. Hilda Rossieta - Ketua 2. Eddy Porwanto Poo – Wakil Ketua
3. Pontas Pasaribu – Anggota
4. Dini Rosdini – Anggota
5. Aria Farahmita - Anggota
ii. Profil Anggota Komite Audit
Hilda Rossieta Ketua Komite Audit
SilahkanmelihatdibagianProfilKomisaris.
Eddy Porwanto Poo Wakil Ketua
SilahkanmelihatdibagianProfilKomisaris.
Aria Farahmita, Anggota
Aria Farahmita adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Jakarta, 2 Maret 1978. Beliau ditunjuk menjadi Anggota Komite Audit sejak 22 November 2011. Lulusan Program Magister di bidang Manajemen Keuangan Universitas Indonesia ini adalah dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit di Bank Jabar Banten Tbk, Manajer Audit KAP Amir, Abadi, Jusuf dan rekan, Asisten Direktur keuangan Universitas Indonesia, dan Manajer Keuangan Universitas Indonesia.
i. The Composition and Structure of Audit Committee
The Audit Committee has one Chairperson and at least two members. The Chairperson of Audit Committee is an Independent Commissioner, while the members can come from members of BOC or those from outside the company who are independent. Pursuant to the Decision Letter of the BOC Number 04/SKK-TPI/XII/2014, the composition of TPI’s Audit Committee for the year 2014 is as follows:
1. Hilda Rossieta - Chairperson 2. Eddy Porwanto Poo - Deputy Chairperson
3. Pontas Pasaribu – Member
4. Dini Rosdini – Member
5. Aria Farahmita - Member
ii. Audit Committee Member's Profile
Hilda Rossieta Chairperson
PleaseseetheprofileontheBOCProfilesection.
Eddy Porwanto Poo Deputy Chairperson
PleaseseetheprofileontheBOCProfilesection.
Aria Farahmita, Member
Aria Farahmita is an Indonesian Citizen who was born in Jakarta, March 2, 1978. She was appointed as a member of Audit Committee since November 22, 2011. A Magister in Financial Management graduate from University of Indonesia, she is now also a lecturer at Economic Faculty, University of Indonesia. Previously, she served as Audit Committee at Bank Jabar Banten TBK., Audit Manager KAP Amir, Abadi, Jusuf and partners, University of Indonesia Financial Director Assistant and University of Indonesia Financial Manager.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
123
Dini Rosdini, Anggota Dini Rosdini adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Jakarta, 13 April 1977. Beliau ditunjuk menjadi Anggota Komite Audit sejak 2 Januari 2014. Lulusan Program Magister Akuntansi Universitas Padjadjaran dan bersertifikasiAkuntansiSyariahiniadalahdosendi Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai auditor di KAP Ilya Avianti dan Rekan serta KAP Sugiyono Poulus dan Rekan. Beliau juga aktif sebagai peneliti dan konsultan pada Pusat Pengembangan Akuntansi Universitas Padjadjaran hingga saat ini.
Pontas Pasaribu, Anggota Pontas Pasaribu adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Jakarta, 27 November 1955. Beliau ditunjuk menjadi Anggota Komite Audit sejak 2 Januari 2014. Lulusan Program Magister Manajemen Universitas Indonesia ini telah bergabung dengan PT Pertamina (Persero) sejak tahun 1980. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai manajer Internal Audit Daerah Makassar dan Cilacap, manajer SPI DaerahCilacap,VPBidangKorporatJakarta,sertaVPCorporateInternalAuditJakartadiPTPertamina (Persero).
iii. Kualifikasi anggota Komite Audit
Anggota Komite Audit harus memenuhi sejumlah kualifikasi, termasuk kualifikasipendidikan dan pengalaman kerja yang relevan. Berikut adalah kualifikasi anggotaKomite Audit TPI:
• Anggota Komite Audit memiliki pendidikan minimal S1;
• Anggota Komite Audit harus memiliki komitmen yang teguh dan integritas yang tinggi, kemampuan berkomunikasi secara efektif serta memiliki pengetahuan, pengalaman dan keahlian teknis dalam bidang tugasnya;
Dini Rosdini, Member Dini Rosdini is and Indonesia citizen born in Jakarta on April 13, 1977. She has been appointed member of the Audit Committee since January 2, 2014. Graduated from Universitas Padjajaran’s post-graduate studies majoring in Accounting, she also obtainedSharia-basedAccounting certificate,and served as a lecturer in the Economic Department of the Universitas Padjajaran. Previously, she had served as an auditor in the Public Accountant Firm (KAP) Ilya Avianti dan Rekan, and in the KAP Sugiyono Poulus dan Rekan. She is currently serving as a researcher and consultant in the Universitas Padjajaran’s Center for Accounting Development.
Pontas Pasaribu, Member Pontas Pasaribu is an Indonesian citizen born in Jakarta on November 27, 1955. He has been member of the Audit Committee since January 2, 2014. Graduated from University of Indonesia’s post-graduate studies, she has joined PT Pertamina (Persero) since 1980. Previously, she served as the Internal Audit Manager for Makassar and Cilacap, Intern ControlUnitManagerforCilacap,VPCorporatefor Jakarta, and VP Corporate Internal AuditJakarta at PT Pertamina (Persero).
iii. The Qualification of Audit Committee’s Members
Audit Committee’s members must meet some requirements, including relevant education and professional experience. The requirements for members of TPI’s Audit Committee is as follows:
• Minimum level of education of undergraduate degree (S1);
• Have strong commitment and high integrity,abilitytocommunicateeffectively,and knowledge, experience and technical expertiseintheirfieldofduties;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
124
• Anggota Komite tidak memiliki benturan kepentingan dengan kepentingan Perusahaan dalam melaksanakan tugasnya;
• Ketua dan Anggota Komite diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Komisaris dengan masa kerja satu tahun, yang dapat diperpanjang masa keanggotaannya dengan tidak mengurangi hak Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
iv. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
• Membantu Dewan Komisaris dalam mendorong terbentuknya sistem pengendalian internal yang memadai;
• Membantu Dewan Komisaris dalam meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan;
• Membantu Dewan Komisaris dalam menilai efektivitas kegiatan audit, baik yang dilaksanakan Auditor Internal maupun Auditor Eksternal;
• Mengkaji ulang secara berkala Piagam Komite Audit;
• Mengidentifikasi hal yang memerlukanperhatian Dewan Komisaris;
• Mengevaluasi pengelolaan risiko;
• Mengevaluasi ketaatan Perusahaan pada peraturan internal dan perundang-undangan;
• Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
• Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Komisaris baik secara berkala maupun sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
• Noconflictof interestswiththeCompanyin carrying out their tasks;
• The appointments and dismissal of the chairperson and other Audit Committee members are carried out by the President Commissioner with the tenure of one year, which can be extended without compromising the Commissioners’ rights to terminate them at any time.
iv. Roles and Responsibillities of Audit Committees's Members
• Assist the BOC in establishing an adequate internal controls;
• Assist the BOC in improving quality of opennessandfinancialreporting;
• Help the BOC in assessing effectivenessof audits, either performed by internal or external auditors;
• Conduct periodical analysis on the Audit Committee Charter;
• Identify issues that require the attention of the BOC;
• Evaluate the company’s existing risk management;
• Evaluate the company’s compliance with internal regulations and existing regulations and laws;
• Doing other duties assigned by the Commissioners in line with existing regulations;
• Reporting the results of implementation of their duties to Commissioners periodically or as needed.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
125
v. Piagam Komite Audit
Kedudukan, tugas dan tanggung jawab Komite Audit serta hubungan kelembagaan antara Komite Audit dengan Auditor Internal, Direksi dan Auditor Eksternal dituangkan dalam Piagam Komite Audit dan ditandatangani oleh Presiden Komisaris dan Ketua Komite Audit.
Piagam Komite Audit TPI mengatur:
• Pembentukan organisasi dan masa kerja Komite Audit;
• Tugas, tanggung jawab dan wewenang Komite Audit;
• Rapat, pelaporan dan anggaran Komite Audit.
vi. Independensi Komite Audit
Untuk menjaga independensinya, Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dengan anggota yang tidak memiliki benturan kepentingan yang mempengaruhi kemandiriannya dalam menjalankan tugas, tidak memiliki hubungan darah dengan sesama anggota Komite Audit, Direksi, dan Pemegang Saham hingga derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horisontal atau melalui ikatan perkawinan, serta tidak memiliki hubungan utang piutang dengan semua pihak yang telah disebutkan itu.
DescriptionKETERANGAN
Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan DireksiConsanguinity and business relationship among BOC and BOD members
HUBUNGAN KELUARGA SAMPAI DERAJAT KETIGA HUBUNGAN BISNIS/ UTANG PIUTANG
Related up to 3rd degree Debtor-creditor relationship
DEWAN KOMISARIS
DEWAN KOMISARISDIREKSI DIREKSI
PEMEGANGSAHAM
PEMEGANGSAHAM
BOC BOCBOD BODShareholder Shareholder
Pontas Pasaribu
Dini Rosdini
Aria Farahmita
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
v. Audit Committee Charter
The positions, roles and responsibilities of the Audit Committee, as well as institutional relationship among the Audit Committee and the Internal Auditor, the BOD and the External Auditor, were elaborated in the Audit Committee Charter and signed by President Commissioner and Audit Committee Chairperson.
The Audit Committee Charter elaborates the followings:
• The formation of Audit Committee’s organizationandtermofoffice;
• The roles, responsibilities and authorities of the Audit Committee;
• Meeting, reporting and budget of the Audit Committee.
vi. The Audit Committee’s Independence of Audit Committees
To ensure the independence of the Audit Committee, it is led by an Independent Commissioner with members who have no conflictofinterestthatinanywayaffectstheirindependence in carrying out their duties. All of them have no consanguinity with one another, with the BOD members and the Shareholders up to the third degree both vertically and horizontally or by marriage, and have no debtor-creditor relationship with one another and with all above mentioned parties.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
126
vii. The Implementation of Audit Committee’s Duties
In 2014, the Audit Committee held 12 meetings with the below attendance level.
viii. Audit Committee’s Report
In 2014, the Audit Committee did the following works:
• Reviewed the Monthly Performance Report submitted by the BOC;
• Held regular meetings with the Internal Audit Division to discuss the progress on theauditresultsandfindings;
• Held regular meetings with TPI’s external auditor(s)ontheauditprogress,significantissue(s), and recommendations;
• Developed the SOP on the work mechanism between the BOC and the BOD in developing the RKAP;
• Updated the Audit Committee Charter, particularly on the references for the Audit Charter, the Membership Requirement, the Roles, Responsibilities and Authorities of the Audit Committee;
• Discussed with the management, i.e. the Investment Group, on the planned investment in the Indonesian Stock Exchange and the proposed amendment of the investment policy, especially pertaining to the required approval request in advance to the BOC;
vii. Pelaksanaan Tugas Komite Audit
Sepanjang tahun 2014, Komite Audit mengadakan 12 kali rapat. Berikut ini adalah tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat-rapat yang diadakan oleh Komite Audit.
viii. Laporan Komite Audit
Selama tahun 2014, Komite Audit telah melakukan kegiatan sebagai berikut:
• Melakukan kajian atas Laporan Kinerja Bulanan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris;
• Mengadakan pertemuan rutin dengan divisi Audit Internal mengenai progress pelaksanaan audit dan temuan selama proses audit;
• Mengadakan pertemuan rutin dengan tim Auditor Ekternal TPI mengenai progress pelaksanaan audit, isu signifikan, danrekomendasinya;
• Menyusun SOP tentang mekanisme hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi dalam penyusunan RKAP;
• Memutakhirkan Piagam Komite Audit, yaitu dalam hal referensi acuan Piagam Audit, Persyaratan Keanggotaan, serta Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Komite Audit;
• Melakukan pembahasan dengan manajemen, dalam hal ini Grup Investasi tentang rencana investasi saham di Bursa Efek Indonesia serta usulan perubahan kebijakan investasi, khususnya menyangkut permintaan persetujuan terlebih dahulu kepada Dewan Komisaris;
NAMA PERIODEName Period Number Of Meetings Attendance Percentage
JUMLAH RAPAT JUMLAH HADIR PERSENTASE
Yasril Y. Rasyid 2014
2014
2014
Hendroyono
Sigit Suciptoyono
12
12
12
12
12
12
100 %
100 %
100 %
Tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat DireksiAttendance Level of BOD in BOD meeting
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
127
• Melakukan pertemuan dengan manajemen untuk membahas tindak lanjut atas temuan audit BPK atas saldo Piutang yang berumur lebih dari 2 tahun serta berdiskusi mengenai penyebab dan langkah perbaikan agar penagihan piutang dapat dikelola dengan baik;
• Menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris untuk mendalami usulan Direksi terkait rencana pemasaran produk asuransi kredit dengan mengadakan pertemuan dengan manajemen dan calon Tim Asuransi Kredit;
• Bersama Komite Kebijakan Risiko melakukan pembahasan penyusunan Board Manual;
• Bersama dengan Komite Kebijakan Risiko melakukan evaluasi pendirian kantor cabang dan berdasarkan kriteria tertentu seperi premi bruto yang terbesar atau klaim yang terbesar serta calon cabang yang memiliki potensi pemasaran yang baik;
• Bersama dengan Komite Kebijakan Risiko melakukan evaluasi kinerja anak Perusahaan.
b. Komite Kebijakan Risiko
Komite Kebijakan Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi, serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh TPI. Lebin lanjut Komite kebijakan risiko juga mengawasi kebijakan atas pengolaan risiko, khususnya usaha dan strategi yangdilakukanDireksi,mencakup identifikasi,analisis, penilaian dan mitigasi risiko. Komite Kebijakan Risiko juga memastikan dipatuhinya prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan code of conduct Perusahaan.
i. Komposisi dan Keanggotan Komite Kebijakan Risiko
Komite Kebijakan Risiko terdiri dari seorang Ketua dan 2 orang anggota dengan komposisi sebagai berikut:
• Ketua Komite Kebijakan Risiko adalah salah satu anggota Komisaris;
• Anggota Komite Kebijakan Risiko berasal dari pihak luar yang independen.
• Held meetings with the Management to discussthefollow-upontheauditfindingsof BPK on the balance of uncollected receivables that had reached over 2 years and the causes of uncollectibility as well as the steps to be taken for a better management in receivables collection;
• Followed up the direction given by the BOC on BOD’s proposals pertaining to the marketing plan of credit insurance products through holding a meeting with the Management and the proposed Credit Insurance Team;
• Worked with the Risk Policy Committee to discuss about the development of Board Manual;
• Worked with the Risk Policy Committee to evaluate the establishment of branch offices based on certain criteria, such asthe biggest gross premium or claim and theproposedbranchofficethathasgoodmarketing potential;
• Worked with the Risk Policy Committee to evaluate the performance of subsidiaries.
b. The Risk Policy Committee
The Risk Policy Committee is responsible for assisting the BOC in supervising the implementation of risk management set by the BOD, as well as assessing risk tolerance that can be taken by TPI. Furthermore, the Risk Policy Committee also supervises policy ontheriskmanagement,especiallyeffortsandstrategies carried out by BOD, which include risk identification, analysis, assessment andmitigation. The Risk Policy Committee also ensures compliance on GCG principles and the Company’s code of conduct.
i. Risk Policy Committee’s Composition and Structure
The Risk Policy Committee consists of a Chairperson and two members with the below composition:
• Chairperson of the Risk Policy Commitee, who is also member of the BOC;
• Members of the Risk Policy Committee, who are from the external and independent parties.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
128
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 03/SKK-TPI/XII/2014, susunan Komite Kebijakan Risiko TPI untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut:
a. M. Rudy Salahuddin Ramto – Ketua
b. Muhamad Jauhary - Anggota
c. Hary Noegroho Soelistianto - Anggota
ii. Profil Anggota Komite Kebijakan Risiko
M. Rudy Salahuddin RamtoKetua Komite Kebijakan Risiko
SilahkanmelihatdibagianProfilKomisaris.
Muhamad Jauhary – Anggota
Muhammad Jauhary adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Palembang, 15 Januari 1976. Bergabung di TPI sebagai anggota Komite Pemasaran sejak tahun 2011- 2012 dan Staf Komite Manajemen Risiko sejak tahun 2013. Beliau adalah seorang profesional perbankan dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di konsultan Manajemen Strategis dan Perbankan Nasional. Beliau memperoleh Sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti dan MBA dari Ateneo De Manila Graduate School ofBusinesssertatelahmendapatkansertifikasiIndonesia Banking Risk Management Level II dan Examiner of Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence. Telah terlibat dalam beberapa proyek strategis perbankan yaitu Proses Reengineering Operasional Bank, Perencanaan Strategis, Pengembangan Key Performance Indicator Business Unit berdasarkan Balanced Scorecard dan Pengembangan Distribution Channel.
Hary Noegroho Soelistianto - Anggota
Hary Noegroho Soelistianto adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Cilacap, 14 November 1968. Beliau ditunjuk menjadi anggota Komite Kebijakan Risiko TPI sejak November 2012. Sejak Desember 2011 – November 2012 beliau sebagai anggota Komite Sumber Daya Manusia,
The Decision Letter of the BOC Number 03/SKK-TPI/XII/2014 elaborated the composition and structure of the Risk Policy Committee as follows:
a. M. Rudy Salahuddin Ramto – Chairperson
b. Muhamad Jauhary - Member
c. Hary Noegroho Soelistianto - Member
ii. Profiles of the Risk Policy Committee
M. Rudy Salahuddin RamtoChairperson
Please find the profile in the BOC Profilessection.
Muhamad Jauhary – Member
Muhammad Jauhary is an Indonesian citizen who was born in Palembang, January 15, 1976. He had joined TPI as member of the Marketing Committee since 2011-2012 and become the Risk Policy Committee member since 2013. He is a banking professional with more than 12 years of experiences in Strategic Management and National Banking consultant. He obtained a Bachelor of Accounting degree from the Trisakti University and MBA from the Ateneo De Manila Graduate School of Business, and certifications such as the Indonesia BankingRisk Management Level III and the Examiner of Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. He was involved in various strategic banking projects such as Banking Operational Reengineering Process, Strategic Planning, Key Performance Indicator Development in Business Units based on Balanced Scorecard and Distribution Channel Developments.
Hary Noegroho Soelistianto - Member
Hary Noegroho Soelistianto is an Indonesian citizen who was born in Cilacap, November 14, 1968. He was appointed member of TPI Risk Management in November 2012, where previously he had been member of TPI’s HR,
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
129
Organisasi dan Remunerasi TPI. Lulusan dari Program Magister di bidang Manajemen Institut Pertanian Bogor pada tahun 2001 dan Insinyur Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung 1993. Memiliki berbagai pengalaman kerja sebagai Anggota Komite Kepatuhan pada PT PJB dan Anggota Komite Audit PT Berau Coal Energy,Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT. Bukit Kausar sejak Februari 2008. hingga Maret 2012. Beliau pernah menjadi Asisten Staf Khusus Menteri Negara BUMN di bidang hukum dan di bidang Keuangan serta manajemen sejak 2007-2011. Beliau juga mengikuti berbagai kursus dan pelatihan Good Corporate Governance (GCG) serta banyak membantu Perusahaan BUMN dan Perusahaan Terbuka untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG).
iii. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kebijakan Risiko
• Membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya di bidang manajemen risiko;
• Menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perusahaan;
• Memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan di semua direktorat berpedoman pada prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan mengacu pada Code of Conduct yang ditetapkan oleh Perusahaan;
• Melakukan kajian ulang terhadap kinerja semua direktorat;
• Menyusun pedoman kerja komite kebijakan risiko TPI
iv. Piagam Komite Kebijakan Risiko
Kedudukan, tugas dan tanggung jawab Komite Kebijakan Risiko serta hubungan kelembagaan antara Komite Kebijakan Risiko dengan Manajemen dituangkan dalam Piagam Komite Kebijakan Risiko dan ditandatangani oleh Presiden Komisaris dan Ketua Komite Kebijakan Risiko.
Organization and Remuneration Committee from December 2011 to November 2012. He graduated from the Magister Program in Management from the Bogor Agricultural University in 2001 and Geodesy Engineer from the Civil and Planning Faculty of the Bandung Institute of Technology in 1993. He had various work experiences as member of the Compliance Committee at PT PJB and member of the Audit Committee of PT Berau Coal Energy Tbk. He had served as Commissioner of PT. Bukit Kausar since February 2008 and State-owned Minister SpecializedStaffAssistantintheLegalDivisionand in the Financial Management Division in 2007-2011. He participated in various GCG courses and training and assisted the state-owned enterprises and listed companies in implementing the GCG.
iii. Roles and Responsibilities of Risk Policy Committee
• Assist BOC in carrying out its risk management-related tasks;
• Evaluate risk tolerance set by the Company;
• Ensure that activities in all directorates is based on the GCG principles and the Code of Conduct set by the Company;
• Conduct re-evaluation on performances of all directorates;
• Arrange TPI Risk Policy Committee Work Guideline.
iv. The Risk Policy Committee Charter
The position, roles and responsibility of the Risk Policy Committee as well as institutional relationship between the Risk Policy Committee and the Management are stipulated in the Risk Policy Committee Charter, which is signed by the President Commissioner and the Risk Management Committee Chairperson.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
130
The Risk Policy Committee Charter stipulates:
• The formation of Risk Policy Committee organizationsandtermofoffice;
• The roles, resposibilities and authorities of the Risk Policy Committee;
• Meeting, reporting and budget of the Risk Policy Committe.
v. The Independence of Risk Policy Committee To keep its independence, Risk Policy Committee’s members have no consanguinity up to the third degree with BOD members and/or with other BOC members if they are Commissioners. Here is the statement of independence of the Chairperson and members of the Risk Policy Management:
vi. Meeting Frequency and Level of Attendance
The Risk Policy Committee had developed list of activities in 2014 and held 8 meetings in 2014 with the following level of attendance.
Piagam Komite Kebijakan Risiko TPI mengatur:
• Pembentukan organisasi dan masa kerja Komite Kebijakan Risiko;
• Tugas, tanggung jawab dan wewenang Komite Kebijakan Risiko;
• Rapat, pelaporan dan anggaran Komite Kebijakan Risiko.
v. Independensi Komite Kebijakan Risiko
Untuk menjaga independensinya, anggota dari Komite Kebijakan Risiko tidak mempunyai hubungan keluarga sampai derajat ketiga dengan anggota Dewan Komisaris, atau dengan sesama anggota Dewan Komisaris bila yang bersangkutan adalah anggota Dewan Komisaris. Berikut ini adalah pernyataan independensi dari Ketua dan Anggota Komite Kebijakan Risiko:
vi. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran
Komite Kebijakan Risiko telah menyusun kegiatannya untuk tahun 2014 dan telah melakukan 8 kali rapat sepanjang tahun 2014. Berikut ini adalah tingkat kehadiran anggota Komite Kebijakan Risiko dalam rapat-rapatnya.
NAMA JUMLAH RAPAT JUMLAH HADIR PERSENTASE Name Number Of Meeting Attendance Percentage
Muhammad Jauhary
Hary Noegroho Soelistianto
8
8
7
7
87,5%
87,5%
DescriptionKETERANGAN
HUBUNGAN KELUARGA SAMPAI DERAJAT KETIGA HUBUNGAN BISNIS/ UTANG PIUTANG
Related up to 3rd degree Debtor-creditor relationship
DEWAN KOMISARIS
DEWAN KOMISARISDIREKSI DIREKSI
PEMEGANGSAHAM
PEMEGANGSAHAM
BOC BOCBOD BODShareholder Shareholder
Muhammad Jauhary
Hary Noegroho Soelistianto
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan DireksiConsanguinity and business relationship among BOC and BOD members
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
131
vii. Laporan Komite Kebijakan Risiko
Selama tahun 2014, Komite Kebijakan Risiko telah melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Evaluasi Kantor CabangBersama dengan Komite Audit melakukan evaluasi pendirian cabang dan berdasarkan kriteria tertentu seperi premi bruto yang terbesar atau klaim yang terbesar serta calon cabang yang memiliki potensi pemasaran yang baik. Komite Kebijakan Risiko melakukan kunjungan ke Cabang Surabaya sebagai cabang tertua dari TPI sehingga diharapkan dapatdiidentifikasiprosesbisnisyangbaikdaricabang Surabaya tersebut untuk di duplikasi pada cabang lain yang akan didirikan. Selain kunjungan ke Cabang Surabaya, Komite Kebijakan risiko juga melakukan kunjungan ke Cabang Medan dan Semarang.
2. Evaluasi Anak PerusahaanBersama dengan Komite Audit melakukan evaluasi atas kinerja Anak Perusahaan dan menjadi Tim Counterpart dari konsultan Restrukturisasi Anak Perusahaan sesuai dengan arahan Dewan Komisaris untuk melihat berbagai kemungkinan pilihan kebijakan atas rencana Restrukturisasi Anak Perusahaan.
3. Evaluasi Portofolio InvestasiBersama dengan Komite Audit melakukan evaluasi atas kinerja portofolio investasi serta rencana perubahan kebijakan investasi. Khususnya perubahan terhadap kebijakan investasi yang sebelumnya dibuat pada saat kondisi perekonomian yang sekarang berbeda dengan kondisi pada waktu tersebut.
4. Evaluasi Manajemen RisikoKomite Kebijakan risiko bersama dengan fungsi yang menangani risiko mengadakan pembahasan untuk melihat rencana implementasi manajemen risiko sejalan dengan kebijakan PT Pertamina (Persero) yang meminta Anak-anak perusahaan untuk menerapkan manajemen risiko serta besarnya risk tolerance dari anak perusahaan yang menjadi kebijakan PT Pertamina (Persero).
vii. Risk Policy Committee’s Report
In 2014, the Risk Policy Committee did the following activities:
1. Branch Office Evaluation With the Audit Committee evaluated the establishment of branch based on certain criteria, such as the biggest gross premium or claims and the best potential branch location. The Risk Policy Committee visited the Surabaya Branch as the oldest branch, hoping to be able to identify good business processes from the branch to be applied in other would-be established branches. In addition to the visit to the Surabaya branch, the Risk Policy Committee also visited the Medan and Semarang branches.
2. Evaluation of Subsidiaries With the Audit Committee, the Risk Policy Committee evaluated the performance of subsidiaries and became a counterpart team of the consultant for the Subsidiary Restructuring based on the direction of the BOC with the aim of assessing various options of policies on the Subsidiary Restructuring plan.
3. Evaluation of the Investment Portfolio With the Audit Committee, the Risk Policy Committee evaluated the investment portfolio investment and the planned investment policy, especially the revision on the investment policy that had been previously developed at the time of the rapidly changing economic condition.
4. Evaluation on the Riks Management The Risk Policy Committee based on its function of risk management discussed and reviewed the risk management plan in line with the policy of PT Pertamina (Persero), which had required all subsidiaries to apply the risk management and the size of the risk tolerance of subsidiaries as PT Pertamina (Persero) policy.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
132
5. Rapat Komite Komisaris dan Manajemen Pembahasan Draft Board Manual
Bersama dengan Komite Audit melakukan pembahasan penyusunan Board Manual TPI sebagai rujukan proses dan mekanisme governance antara Dewan Komisaris dengan Direksi. Beberapa issue penting terkait penyusunan RKAP dan RJPP agar Dewan Komisaris memiliki waktu yang memadai untuk melakukan penelaahan akan tetapi dengan tetap memenuhi jadwal/ketentuan yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) selaku Induk Perusahaan.
6. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan adalah pejabat Perusahaan yang diangkat oleh Direksi untuk bertindak sebagai penghubung antara Direksi dengan Dewan Komisaris, Pemegang Saham; masyarakat dan media massa (liaison officer), sebagai koordinator atas kepatuhan di bidang hukum, etika, CSR dan mengadministrasikan dokumen penting Perusahaan.
i. Kedudukan dan Kualifikasi
• Sekretaris Perusahaan diangkat, diberhentikan, dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur;
• Memiliki pengetahuan mengenai peraturan yang berkaitan dengan Perusahaan, hubungan masyarakat, keterampilan administratif, dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugasnya.
ii. Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
• Sebagai penghubung antara Direksi dengan Dewan Komisaris, Pemegang Saham; masyarakat, media massa (mewakili Perusahaan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, regulator, lembaga atau asosiasi lain yang berkaitan dengan Perusahaan);
• Sebagai koordinator atas kepatuhan di bidang hukum, administrasi, pelaporan dan komunikasi;
5. The Meeting of Commissioners and the Management to Discuss the Board Manual Draft
With the Audit Committee discussed the development of TPI Board Manual as a reference for the GCG process and mechanism between the BOC and the BOD. Some important problems related to the development of the RKAP and the RJPP were the need for adequate time allocation to the BOC, keeping in mind the schedule set by PT Pertamina (Persero) to do the assessment.
6. Corporate Secretary
The Corporate Secretary is appointed by the Directors to act as a liaison officer betweenthe BOD and BOC, shareholders, regulator, the society, and mass media, as coordinator of legal compliance, ethics and CSR and responsibletofileimportantdocumentsofthecompany.
i. Structure and Qualification
• The Corporate Secretary is appointed, terminated, and is directly responsible to the President Director;
• Have knowledge on laws and regulations dealing with the Company, public relations, administrative skills, and other experiences supporting execution of his or her duties.
ii. The Roles and Responsibilities of the Corporate Secretary
• As a liaison officer between the BODand BOC, Shareholders, regulator, mass media, etc. (representing the company in dealing with the public, regulator, other institutions or associations related to the company);
• As coordinator in legal compliance, administration, and reporting and communication system;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
133
• Sebagai administrator yang mengelola dokumen tertentu Perusahaan;
• Menyiapkan penyelenggaraan RUPS;
• Mengkoordinasikan dan menghadiri rapat Direksi dan rapat gabungan antara Komisaris dengan Direksi;
• Mempersiapkan undangan, jadwal, agenda, materi dan menyusun risalah rapat;
• Mengelola dan menyimpan dokumen yang terkait dengan kegiatan Perusahaan meliputi dokumen RUPS, risalah rapat Direksi, risalah rapat gabungan antara Direksi dengan Komisaris, Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus Perusahaan dan dokumen-dokumen Perusahaan yang penting lainnya;
• Mencatat Daftar Khusus berkaitan dengan Direksi dan keluarganya serta Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan maupun afiliasinya yang mencakupkepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan kepentingan Perusahaan;
• Mewakili Perusahaan dalam berkomunikasi dengan pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap Perusahaan;
• Menentukan kriteria mengenai jenis dan materi informasi yang dapat disampaikan kepada pemangku kepentingan, termasuk informasi yang dapat disampaikan sebagai dokumen publik;
• Memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan atas setiap informasi relevan yang dibutuhkan;
• Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Perusahaan yang melibatkan pihak eksternal yang bertujuan untuk membentuk citra Perusahaan;
• Memelihara dan memutakhirkan informasi tentang Perusahaan yang disampaikan kepada pemangku kepentingan, baik dalam website, buletin, atau media informasi lainnya;
• As administrator in managing certain documents of the company;
• Preparing and facilitating GMS;
• Coordinating and attending Directors’ Meetings and joint meetings between BOD and BOC;
• Preparing invitation, schedule, agenda, material, and minutes of meetings;
• Managingand filingcompanydocumentssuch GMS documents, minutes of BOD meetings, minutes of joint BOD and BOC meetings, list of shareholders, and other important documents;
• Keeping Special Lists of Directors and their family members and Commissioners and their family members, both in the holding company and its subsidiaries, particularly regarding share ownership, business deals, and other activities that may cause conflictofinterestswiththecompany;
• Representing the company in communicating with parties that have stakes with the Company;
• Determining types of and information materials that can be given to stakeholders, including information that can be presented as public document;
• Providing relevant information needed by stakeholders;
• Initiating and leading company activities involving external parties with the aim of enhancing the company’s image;
• Maintaining and updating information given to stakeholders, both through its website and other information means;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
134
• Melakukan kajian atas perubahan dan perkembangan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh pada bidang usaha Perusahaan dan menganalisis dampaknya terhadap Perusahaan;
• Memberikan masukan dan laporan kepada Direksi dan Komisaris atas hasil analisa perkembangan peraturan perundang-undangan tersebut;
• Memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi ketentuan penyampaian informasi sesuai peraturan perundang-undangan;
• Melaporkan pelaksanaan tugasnya secara berkala maupun sewaktu-waktu bila dibutuhkan oleh Direksi;
• Memastikan bahwa Laporan Tahunan Perusahaan (Annual Report) telah mencantumkan penerapan GCG di lingkungan Perusahaan.
iii. Kegiatan Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan telah menyusun Rencana Kegiatan/Kerja untuk tahun 2014, dan telah melakukan sejumlah kegiatan terkait dengan rencana kerja, antara lain:
• Reviewing current changes and developments on law and regulation that may affect the company’s businessindustryandanalyzing itseffects towardsthe company;
• Providing input and report to BOD and BOC on the development analysis of the said law;
• Ensuring that the company has complied with regulations on information transmission according to prevailing law;
• Reporting his or her tasks implementation periodically or at any time needed by BOD;
• Ensuring that the company’s Annual Report has stated GCG implementation in the company’s environment.
iii. Activities of the Corporate Secretary
The Corporate Secretary developed the 2014 Work Plan and conducted some activities related to the following work plan:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
135
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Grand Launching – Go Live Revitalisasi New Corporate Website
Pembukaan Kantor Cabang SemarangThe Opening of Semarang Branch
Penyelenggaraan Event HUT ke-33 tahun bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dalam kegiatan “Pertamina
Eco Run – powered by PT Tugu Pratama Indonesia”Holding the 33rd anniversary in cooperation with PT Pertamina
(Persero) in “Pertamina Eco Run – Powered by PT Tugu Pratama Indonesia”.
Penyelenggaran kegiatan CSR dalam rangka Rangkaian HUT TPI ke-33 tahun yaitu Operasi Katarak tahap 2 bekerja
sama dengan RSPJHolding CSR activities for the 33rd anniversary of TPI, i.e. cataract
surgery done in 2 stages in cooperation with the RSPJ
Berpartisipasi dalam APSA 2014Participated in the APSA 2014
Mengadakan Media Gathering yaitu “Nobar Piala Dunia” bersama seluruh jurnalis dan photographer mainstream
mediaHolding a Media Gathering, i.e. “Nobar Piala Dunia” with
journalists and photographers from the mainstream media
Melakukan Media Visit ke KOMPAS dalam rangkaian HUT TPI ke-33 tahun
Media visit to KOMPAS at the event of the 33rd TPI anniversary
Mengikuti ajang Annual Reports Awards 2014 yang diselenggarakan OJK dengan meraih 15 besar untuk
Kategori Private Keuangan Non-ListedParticipated in the Annual Report Awards held by the OJK and
achieving the top 15 in the category of Non-listed Privated Financial Category
Bekerjasama dengan HRD & GA Group serta Corporate Planning Group dalam penyelenggaraan Raker KPI Internal
TPI dan Rakor Tugu Group.Cooperated with the HRD & GA Gropup and the Corporate Planning Group organizing KPI Work Meeting for TPI and
Coordination Meeting of Tugu Group.
Roadshow Produk Personal Lines di Pertamina tanggal 26,27 dan 30 November 2014 (Koordinasi dengan Special
Underwriting Group)Personal Lines Product Roadshow in Pertamina on November 26-27, 30, 2014 in coordination with the Special Underwriting
Group
Mengurus pembuatan akta notaris RUPSTaking care of the development of GMS notary deed
Membantu menyusun Board Manual Direksi dan Dewan Komisaris
Assisted in the development of Board Manual
Membantu menyiapkan usulan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
Assisted in preparing the suggestion for the Company’s Article of Association Revision
1 April 2014April 1, 2014
26 Juni 2014June 26, 2014
24 November 2014November 24, 2014
6 Desember 2014December 6, 2014
22 Agustus 2014August 22, 2014
14 Juli 2014July 14, 2014
20 November 2014November 20, 2014
Mei 2014May 2014
18 & 19 Agustus 2014August 18-19, 2014
26, 27 dan 30 November 2014
November 26-27 and 30, 2014
-
-
-
NO.No.
RENCANA KERJAWork Plan
PELAKSANAANImplementation
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
136
16.
17.
18.
19.
20.
Berkoordinasi penuh dengan Tim SJV Pertamina untuk pemenuhan Dokumen dari AP Pertamina
Full coordination with the SJV Team of Pertamina to complete the document of Pertamina’s subsidiaries
Memberikan pengenalan pengetahuan asuransi kepada 859 siswa kelas X & XI di 3 Sekolah Menengah Atas/
KejuruanIntroduced about insurance to 859 High School and Vocation
School students of grade 10 and 11
Pemeriksaan mata & pemberian kacamata gratis bagi 4 Sekolah Dasar di wilayah Menteng Atas Jakarta Selatan
Eye Check-up and free eye glasses to 4 elementary schools in the area of Mentang Atas, South Jakarta
Dalam rangka HUT ke 33 TPI bekerjasama dengan Rumah Sakit Pertamina Jaya mengadakan Operasi Katarak GratisAt the occasion of the 33rd TPI anniversary, cooperated with the Pertamina Jaya Hospital (RSPJ) to conduct free cataract surgery
TPI berkomitmen mendukung kegiatan keagamaan melalui acara buka puasa bersama dengan anak yatim pada bulan
Ramadhan berkoordinasi dengan PertaminaTPI is committed to support the religious activities through a fast-
breaking event with orphans in cooperation with Pertamina
-
-
-
-
-
15. Implementasi assessment GCG dan Sosialisasi Pedoman GCG TPI (bersama SDM)
Penyerahan Dokumen LHKPNPenerapan dan Pelatihan PMN
GCG assessment and GCG Guideline Campaign implementationSubmission of the LHKPN document
The implementation and Training of PMN
-
14. Penyusunan dan Penyesuaian Pedoman GCGDeveloped and Made adjustment in GCG Guideline
-
NO.No.
RENCANA KERJAWork Plan
PELAKSANAANImplementation
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
137
iv. Profil Sekretaris Perusahaan
Direksi mengangkat Ronny Suhendi Kartawidjaya menjadi Corporate Secretary Group Head TPI pada Mei 2010. Sebelumnya, beliau adalah Group Head untuk HRD & GA TPI. Pria kelahiran Jakarta 21 Oktober 1961 ini adalah lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan telah memegang berbagai posisi di berbagai bidang industri, antara lain perbankan, manufacturing & trading sebelum bergabung dengan TPI tahun 2001. Dan sebagai manifestasi semangat pembelajaran sepanjang hidup (life-long learning), Ronny juga telah mengikuti berbagai pelatihan, seperti Pendidikan dan Pelatihan Corporate Secretary, pelatihan mengenai Transformational Leadership, ESQ Training, serta pelatihan-pelatihan di bidang Finance dan Strategic Management. Bapak dua putri ini juga aktif berorganisasi seperti di HRD Club Indonesian Insurance Association Council, di mana dia menjabat sebagai chairman pada tahun 2001-2003 dan anggota dari Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia (Indonesian Psychologist Association) sejak 1987. Adapun sejak tahun 2011 beliau aktif di keanggotaan Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA), Perhumas dan Public Relations Society of Indonesia (PRSI).
v. Pelatihan untuk Sekretaris Perusahaan
Untuk meningkatkan kompetensi di bidang tugasnya, Sekretaris Perusahaan mengikuti sejumlah pelatihan pada tahun 2014.
NO.
1.
2.
NAMA PELATIHANName of Training
PENYELENGGARAOrganizer
TEMPAT DAN TANGGALLocation and Date
Financial Statement Analysis
Role Modelling Program
Prasetya Mulya Jakarta, 2-3 September 2014
September 2-3, 2014
Dunamis Jakarta, 18 November 2014
November 18, 2014
iv. Corporate Secretary Profile
The BOD appointed Ronny Suhendi Kartawidjaya as TPI Group Head Corporate Secretary in May 2010. Previously, he was Group Head of TPI HRD & GA. Born in Jakarta on October 21, 1961, he graduated from Psychological Department of the University of Indonesia and held various positions in some industries, including in banking, manufacturing & trading industries prior to joining TPI in 2001. Manifesting the spirit of a life-long learning, Ronny took various training, such as Corporate Secretary Education and Training, Transformation Leadership, ESQ Training, and Finance and Strategic Management training. This father of two girls is also actively involved in some organizations, such as HRD Club Indonesian Insurance Association Council, in which he served as Chairman in 2001-2003. He has also been a member of Indonesian Psychologist Association since 1987, and since 2011 he has been a member of the Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA), Perhumas and Public Relations Society of Indonesia (PRSI).
v. Training for the Corporate Secretary
To increase his competence in doing his job, of the Corporate Secretary took the following training in 2014.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
138
7. Tim Pengelola Tata Kelola Perusahaan
TPI telah membentuk Tim Pengelola Tata Kelola Perusahaan pada 15 Juli 2013 dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
• Melakukan assessment baik melakukan sendiri maupun memberikan pendampingan kepada external assessor, melakukan evaluasi dan mengimplementasikan hasil dari assessment internal maupun internal terkait pelaksanaan GCG Perusahaan;
• Menyusun, mengevaluasi, dan menyempurnakan pedoman-pedoman yang berkaitan dengan GCG Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
• Memberikan usulan atas penyempurnaan sistem dan kelengkapan instrumen GCG Perusahaan;
• Melakukan pemantauan atas pelaksanaan GCG Perusahaan;
• Melakukan pengembangan GCG Perusahaan;
• Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan GCG Perusahaan.
Untuk pelaksanaan tata kelola tersebut, TPI telah membentuk Tim Pengelola Tata Kelola pada tahun 2013, namun karena terjadi perubahan pada struktur organisasi Perusahaan, maka pada tanggal 1 Juli 2014 Direksi telah mengeluarkan SK Direksi No. 023/SKD/CSG/TPI/VII/2014 tanggal 1 Juli2014 untuk melakukan pergantian susunan tim Pengelola Tata Kelola Perusahaan sebagai berikut:
Penanggung Jawab : Direksi TPINarasumber : Group HeadPengarah : Corporate Secretary GroupKetua Tim : Bekti Prawidyarini sebagai GCG Senior Specialist
Anggota Tim : 1. Anjar Setyokusumo Sudjarwo2. Rahmat Hidayat3. M. Rizal Erryanto4. Tuty Ratnasari
7. The GCG Management Team
TPI established the GCG Management Team on July 15, 2013 with the following roles and responsibilities:
• Conduct assessment, both by itself and by providing supervision to an external assessor, conduct evaluation and implement the internal as well as assessment result on the Company’s GCG implementation;
• Develop, evaluate and improve guidelines related to the Company’s GCG based on the prevailing law;
• Povide suggestion on the improvement of system and the completeness of the Company’s GCG instrument;
• Conduct monitoring on the Company’s GCG implementation;
• Develop the Company’s GCG;
• Evaluate and report the Company’s GCG implementation.
To implement the GCG, TPI had actually formed the GCG team in 2013, however due to the organization changes, on July 1, 2014 the BOD issued BOD Decision Letter Number 023/SKD/CSG/TPI/VII/2014 dated July 1, 2014,which reshuffled thecompositionof theGCGManagement Team with the following result:
Patron : TPI’s BODContributors : Group HeadCoordinator : Corporate Secretary GroupTeam Leader : Bekti Prawidyarini, GCG Senior Specialist
Team Member : 1. Anjar Setyokusumo Sudjarwo2. Rahmat Hidayat3. M. Rizal Erryanto4. Tuty Ratnasari
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
139
NO.
1.
2.
3.
Sosialisasi GCG & Boundary KPI GCG 2013 PERTAMINA tanggal 17 Oktober 2014
Campaign for GCG & Boundary KPI GCG 2013 PERTAMINA, on
October 17, 2014
Sosialisasi Pengisian Formulir Manual KPI GCG di TPI
tanggal 14 November 2014
Campaign for the Filling out of GCG KPI Manual Form in
November 14, 2014
Laporan Perkembangan Tim GCG dengan Presiden Direktur
Tanggal 28 November 2014
Report of the GCG Team to President Director on November
28, 2014
NAMA ANGGOTA KOMITEName of Committee member
AGENDAAgenda
RAPAT KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (5 KALI RAPAT)
Meeting of the GCG Policy Committee (5 Meetings)
JUMLAH KEHADIRANAttendance
%
1. Bekti Prawidyarini2. Anjar Setyokusumo3. Deta Marshavidia4. Adrian Prihastama5.AldiRifianto6. Widya Yanti S7. Taufani Omar8. Arkan Dewantara9. Inadia Aristyavani10. Rini Setiawati11. Sandy Trilaksono12. Rahmat Hidayat13. Quartantyo Wijanarko14. Suroso15. M. Rizal Erryanto 16. Agung Saptoadi17. Tulus Pardamean18. M Ivan Faizal19. Dani Sumanjaya20. Ony Suhartono
1. Bekti Prawidyarini2. Anjar Setyokusumo3. Deta Marshavidia4. Adrian Prihastama5.AldiRifianto6. Widya Yanti S7. Taufani Omar8. Arkan Dewantara9. Inadia Aristyavani10. Rini Setiawati11. Sandy Trilaksono12. Rahmat Hidayat13. Quartantyo Wijanarko14. Suroso15. M. Rizal Erryanto 16. Agung Saptoadi17. Tulus Pardamean18. M Ivan Faizal19. Dani Sumanjaya20. Ony Suhartono
1. Yasril Y. Rasyid2. Ronny Suhendi3. Bekti Prawidyarini4. Anjar Setyokusumo5. Deta Marshavidia6. Rahmat Hidayat7. M. Rizal Erryanto 8. Tuty Ratnasari
18 hadir dari 20 yang diundang
18 attended out of 20 invited
7 orang hadir dari 20yang diundang
7 attended out of 20 invited
6 orang hadir dari 8yang diundang
6 attended out of 8 invited
90
35
75
Selain perubahan susunan anggota Tim, Direksi juga melakukan penunjukan person in charge GCG untuk masing-masing Group, Kantor Cabang, dan Kantor Pemasaran.
RAPAT KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Meeting of the Committee of GCG
In additon to reshuffle the team membercomposition, the BOD also appointed a person in charge for GCG in each group, branch and marketingoffices.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
140
NO.
4.
5.
Sosialisasi GCG dengan konsep AIDA (Awareness, Interest,
Decision, Action)Tanggal 22 Desember 2014
GCG Campaign based on AIDA (Awareness, Interest, Decision, Actor) Concept in December
22, 2014
Susunan Alur Presentasi GCG kepada Para Champion dan
Pekerja TPITanggal 13 Januari 2015
GCG Presentation Flow to the Champions and Employees of
TPI on January 13, 2015
RAPAT KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (5 KALI RAPAT)
Meeting of the GCG Policy Committee (5 Meetings)
JUMLAH KEHADIRANAttendance
%
1. Ronny Suhendi2. Budi P Amir3. Indrajaya Busiri4. Bekti Prawidyarini5. Gilang Gita P6. Anjar Setyokusumo7. Deta Marshavidia
1. Budi P Amir2. Tengku Parameswara3. Bekti Prawidyarini4. Rahmat Hidayat5. Tuty Ratnasari6. Anjar Setyokusumo7. M. Rizal Erryanto8. Arga F9. Siti Arbyanti10. Deta Marshavidia11. Gilang Gita P
6 orang hadir dari 7yang diundang
10 orang hadir dari 11 yang diundang
85.71
90.91
8. Sistem Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Internal dijalankan oleh Internal Audit Group yang dipimpin oleh seorang Internal Audit Group Head. Secara umum, tugas dan tanggung jawab Internal Audit Group adalah memastikan bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan dalam operasi Perusahaan benar-benar mematuhi prosedur standar operasi (SOP) atau manual yang ada di setiap bagian/divisi. Dalam pelaksanaan tugasnya, Internal Audit Group bekerja sama dengan Komite Audit yang merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Komisaris. Kerja sama antara Internal Audit Group dan Komite Audit mencakup pembahasan temuan audit, pembahasan tindak lanjut temuan audit, hingga ke penetapan kantor akuntan Perusahaan.
i. COSO – Internal Control Framework
1. Lingkungan pengendalian, menunjukkan atmosfir atau suasana (sets the tone) dalam satu organisasi/perusahaan yang mempengaruhi kesadaran pengendalian (control consciousness) dari orang-orang dalam organisasi tersebut.
NAMA ANGGOTA KOMITEName of Committee MemberAGENDA
Agenda
6 attended out of 7 invited
10 attended out of 11 invited
8. The Internal Control System
The Internal Control System is managed by the Internal Audit Group, which is led by an Internal Audit Group Head. In general, the roles and responsibilities of Internal Audit Group is to ensure that every piece of work conducted within the company’s operational has complied with existing SOPs or manuals in every division. In carrying out its roles, Internal Audit Group is partnering with Audit Committee, which is the extension of BOC. Partnership between Internal Audit Group and Audit Committee includes discussion of audit findings,follow-updiscussionofauditfindings,untiltheappointmentofanaccountantfirmforthe Company.
i. COSO – Internal Control Framework
1. The Control environment sets the atmosphere or the tome in an organization/ company that affects the controlawareness of people in the organization.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
141
Lingkungan pengendalian ini merupakan pondasi bagi komponen lainnya dan sangat dipengaruhi oleh suasana yang diciptakan dari atas atau tone at the top.
Dalam kaitannya dengan Good Corporate Governance (GCG), perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai-nilai etika dalam melakukan kegiatan operasional. Penandatangan pakta integritas pekerja disaksikan manajemen pada tanggal 7 Pebruari 2014 dan terbitnya Code of Conduct tahun 2009 sebagai pedoman etika usaha dan tata perilaku menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menciptakan suasana lingkungan kerja yang sehat.
Pada level manajemen, pengawasan jalannya perusahaan telah dilakukan oleh komisaris melalui rapat BOD-BOC secara berkala untuk memastikan bahwa manajemen memenuhi tanggung jawabnya. Di sisi lain komite audit yang berasal dari pihak independen dan perwakilan pemegang saham selalu aktif melakukan rapat untuk memonitor aktivitas operasional.
Terkait hubungan manajemen dengan pekerja, maka perusahaan telah menerapkan struktur organisasi yang baru tanggal 1 Juni 2014. Diharapkan dengan adanya garis hubungan wewenang dan pertanggungjawaban yang baru, maka dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasional.
Perusahaan memahami untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tidak terlepas dari kompetensi yang dimiliki tiap pekerja untuk mengembangkan potensi yang ada. Menyadari hal tersebut, maka penggunaan anggaran 5% dari biaya pegawai untuk meningkatkan kompetensi melalui pelatihan senantiasa dilakukan baik yang bersifat mandatori maupun non mandatori, hal ini sesuai dengan pasal 29 Keputusan Menteri Keuangan No. 426/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003.
2. Penilaian risiko, merupakan mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisadan mengelola berbagai risiko dalam organisasi dikaitkan dengan tujuan yang ingin dicapai.
The control environment serves as the foundation of other components and is greatlyinfluencedbythetoneatthetop.
In terms of the GCG, the Company has implemented the integrity pact and the ethical values in its operation. The signing of the Integrity Pact was witnessed by the Management on February 7, 2014, while the publication of the Code of Conduct in 2009, which serves as the Code of Business and Conduct in 2009 showed its highest commitment in setting a healthy working environment.
At the management level, the supervision on the Company’s Management is done by the BOC through regular BOD-BOC meeting to ensure the Management’s fulfillmentofitsresponsibilities.Meanwhile,the independent members of the Audit Committee and the representatives of the Shareholders always meet to monitor operational activities.
In terms of the relationship between the Management and the employees, the Company managed it through a new organization structure applied on June 1, 2014. The new chain of command and accountability is expected to give better contribution for the planning, implementation and operational control.
The Company understands that the achievement of the set objectives cannot be separated from the competence of each and every employee. For this reason, the Company allocated 5% of the employee budget for increasing the employee competence through mandatory and non-mandatory training pursuant to the article 29 of the Decree of the Minister of Finance Number 426/KMK.06/2003 dated September 30, 2003.
2. Risk assessment serves as a mechanism to identify, analyze and manage various risks in an organization related to the objectives. The risk assessment is done based on impacts and trends elaborated in a risk matrix that displays the risk level of each function.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
142
Perusahaan sejak tahun 2014 telah melakukan penilaian risiko atas semua fungsi-fungsi yang ada melalui fungsi Portofolio. Penilaian ini berguna untuk mengidentifikasi penerimaan risiko danpemilihan biaya kontrol yang hemat. Pengukuran risiko yang dilakukan berdasarkan dampak dan kecenderungan yang dijabarkan dalam suatu matriks risiko yang menggambarkan tingkat risiko pada masing-masing fungsi.
3. Aktivitas pengendalian, mencakup kebijakan dan prosedur untuk membantu meyakinkan bahwa semua tindakan dilaksanakan sesuai dengan arahan manajemen secara efektif.
Kebijakan ataupun prosedur telah dimiliki perusahaan dalam mengendalikan kegiatan operasional. Adanya kebijakan seperti pakta integritas, 6C (clean, competitive, customer focused, caring, committed, commercial) ataupun prosedur operasional seperti SOP, surat keputusan direksi atas aturan tambahan yang diperlukan dan penerapan Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) dalam tahap sertifikasi dan pengujian,memberikan keyakinan bahwa semua aktivitas kegiatan dilaksanakan sesuai dengan arahan manajemen secara efektif.
4. Informasi dan komunikasi, sistem informasi dan komunikasi memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk memperoleh dan berbagi informasi yang diperlukan untuk mengelola, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan operasional.
Di bidang informasi, perusahaan senantiasa memberikan informasi melalui sistem yang dibangun oleh fungsi Informasi dan Teknologi. Kemudahan dalam akses data-data yang diperlukan memberikan manfaat bagi setiap pengguna informasi untuk dapat menganalisa pertimbangan bisnis secara teknis lebih komprehensif.
5. Monitoring (pemantauan), merupakan proses penilaian terhadap kualitas dan efektivitas dari sistem pengendalian intern, termasuk modifikasi danpenyempurnaannya apabila diperlukan.
The Company had conducted a risk assessment on all functions in the portfolio since 2014. The assessment was used to identify the risk acceptance and the selection of the efficient control cost.The risk measurement is done based on the impacts and tendencies that are elaborated in a risk matrix displaying risk level in each function.
3. Control activities covers policy and procedure for ensuring that all actions are takenbasedontheeffectiveManagementdirection.
The Company has had policies and procedures for controling the operational activities. The existence of policies, such as the integrity pact, 6 C (clean, competitive, customer focused, caring, committed, commercial) or the operational procedure such as the SOP, BOD’s decision letter on additional rule required and the implementation of the Internal Control over Financial Reporting (IcoFR), whichwasstillunderthesertificationandexamination, has ensured that all activities wereimplementedeffectivelybasedontheManagement’s directives.
4. The information and communication system enables people within an organization to receive and share information required for managing, implementing and controling the operational activities.
In terms of information, the Company always provides information through a system developed by the IT function. The ease in accessing the required data benefits eachandevery informationuserand enables them to analyze business aspects technically and comprehensively.
5. The Monitoring is a process of assessment on the quality and effectiveness of theinternal control system, including any requiredmodificationandimprovement.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
143
Kegiatan yang dilakukan oleh fungsi-fungsi yang berhubungan langsung dengan bisnis inti maupun fungsi-fungsi pendukungnya secara berkala dilakukan pemeriksaan. Setiap rekomendasi atas temuan yang diungkap oleh auditor baik dari internal auditor maupun eksternal auditor, seperti KAP PwC, BPK senantiasa dilakukan pemantauan melalui laporan tindak lanjut yang tiap bulannya dikirim perusahaan ke Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan.
ii. Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Perusahaan telah melakukan evaluasi untuk menguji efektivitas sistem Pengendalian Internal melalui pengkajian atas perbaikan atau tindak lanjut hasil temuan tim internal audit pada berbagai user di Perusahaan. Hasil evaluasi penting selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Temuan hasil audit, tindak lanjut dan saldo temuan Internal Audit per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
NO.
A.
B.
C.
D & E.
F.
G.
H.
1
88
89
0
77
77
12
87%
1,275,000,000
15,994,281,393
17,269,281,393
-
362,510,612
362,510,612
16,906,770,781
-
-
1,131,610
1,131,610
-
1,131,610
1,131,610
-
-
Saldo temuan per 31 Desember 2013Finding on Balance as of December 31, 2013
The amount in the audit result in 2014
The number of follow-ups in 2014
Finding on balance as of December 31, 2014
The Percentage of Follow-up in 2014
Jumlah temuan hasil audit selama tahun 2014
TL dari temuan hasil audit tahun 2014Audit result finding up to 2014
Jumlah temuan yang harus ditindaklanjutiThe amount to be followed up
Tindak lanjut pada tahun 2014 / The follow-up in 2014: TL dari temuan hasil audit s.d. tahun 2013
Audit result finding up to 2013
Jumlah tindak lanjut selama tahun 2014
Saldo temuan per 31 Desember 2014
Persentase tindak lanjut tahun 2014 (e./c. X 100%)
KETERANGANDescription
ITEMNILAIValue
RUPIAH US$
The Company periodically has various activities by some functions that directly relates with the core business and supporting functions audited. Every recommendationbasedon the findingofboth internal and external auditors such as PwC and BPK is always monitored, followed up and reported every month to PT Pertamina (Persero) as parent company.
ii. The Evaluation on the Effectiveness of the Internal Control System
TheCompanyhasevaluatedtheeffectivenessof the Internal Control System by reviewing the improvement or follow-up of the internal audit team’sfindingonvarioususersintheCompany.
Theauditfinding,follow-upandthebalanceofinternaauditfindingasofDecember31,2014were as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
144
iii. Internal Audit Group
TPI membentuk Internal Audit Group untuk melakukan pemeriksaan di seluruh kegiatan operasional perusahaan dan memastikan kepatuhan setiap kegiatan operasional terhadap SOP yang ada. Internal Audit Group merupakan unit kerja Perusahaan yang melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi yang dilakukan secara independen dan obyektif dengan tujuan memberikan nilai tambah kegiatan operasi Perusahaan, membantu Perusahaan dalam mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, proses tata kelola, dan implementasi etika bisnis.
a. Kedudukan dan Kualifikasi
Internal Auditor Group mempunyai kedudukan langsung di bawah Presiden Direktur untuk menjamin independensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit. Kepala Internal Auditor Group (Internal Auditor Group Head) diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur setelah mendapat persetujuan dari Komisaris.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit Group
Internal Audit Group di TPI memiliki sejumlah tugas dan tanggung jawab berikut ini:
• Menyusun perencaaan pengawasan dalam bentuk program kerja pengawasan tahunan (PKPT);
• Mengelola kegiatan assurance dan consulting dalam upaya peningkatan efektivitas pengendalian internal, peningkatan efisiensi, manajemen risiko,tata kelola perusahaan (GCG) dan kegiatan lainnya terkait dengan peningkatan kinerja;
• Mengelola kegiatan pelaporan isu-isu signifikan yang berkaitan dengan risikodan pengendalian intern, termasuk risiko kecurangan dan memberikan rekomendasi perbaikan;
iii. Internal Audit Group
The Company has an Internal Control System to audit all operational activities and ensure that every piece of work conducted within the Company’s operational has complied with existing SOPs or manuals. The Internal Audit Group is a unit that is responsible for providing assurance and independent as well as objective consultation with the aim of giving added values to the Company’s operational activities, helping the Company achieve its objectives through a systematic and organized approach inevaluatingandincreasingtheeffectivenessofrisk management, GCG control and process, and the implementation of the Business Code.
a. Structure and Qualification
The Internal Auditor is directly under the President Director to ensure its independence from other activities or units being audited. The Internal Auditor Group Head is appointed and terminated by the President Director with the approval of BOC.
b. The Roles and Responsibilities of the Internal Audit Group
TPI’s Internal Audit Group has the following roles and responsibilities:
• Develop Annual Supervision Program (PKPT);
• Manage assurance and consulting activities intheefforttoincreasetheeffectivenessofinternal control, efficiency improvement,risk management, GCG and other activities related to performance improvement;
• Manage the reporting of significantissues related to risks and internal control, including fraud risks, and provide recommendation for improvement;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
145
• Mengevaluasi kegiatan operasi ataupun program, untuk memastikan apakah hasilnya telah sesuai dengan tujuan dan sasarannya dan apakah kegiatan operasi atau program tersebut telah sesuai dengan rencana;
• Melakukan audit guna mendorong terciptanya kepatuhan baik kepada pekerja maupun kepada manajemen perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
• Melakukan audit khusus (investigasi) untuk mengungkap kasus yang mempunyai indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang, penggelapan, penyelewengan, dan kecurangan (fraud);
• Melakukan kegiatan pengawasan pada semua area dan kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan;
• Melaporkan seluruh hasil kegiatan pemeriksaan langsung kepada Presiden Direktur dan anggota Direksi lainnya serta ke Komite Audit;
• Memberikan saran-saran perbaikan yang diperlukan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diaudit pada semua tingkatan manajemen;
• Melakukan monitoring terhadap tindak lanjut temuan audit.
c. Perangkat-Perangkat Kerja Internal Audit
Internal Audit Group memiliki perangkat-perangkat kerja, yaitu:
1. Internal Audit Charter;
2. Komite Audit Charter;
3. Pedoman Umum Pemeriksaan;
4. Pedoman Pemeriksaan Khusus.
• Evaluate the operational activities or programs to ensure that the results are in accordance with the set goal and target, and that the operational activities and program are in line with the set plan;
• Conduct audits to promote compliance of both the employee and the management with prevailing rule;
• Conduct a special audit (investigation) to disclose any case with alleged abuses of power, embezzlement, irregularities, and fraud;
• Supervise all areas and operational as well as business activities of the Company;
• Report all results of audit to the President Director and other BOC members and the Audit Committee;
• Offer suggestions for necessaryimprovements and objective information regarding activities being audited to all level of management;
• Monitorallfollow-upsofauditfindings.
c. Working Tools of the Internal Audit
The Internal Audit Group has some working tools as follows:
1. Internal Audit Charter;
2. Audit Charter Committee;
3. Supervision Guidelines;
4. Special Supervision Guidelines.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
146
d. Internal Audit Group’s Personnel
As per year-end, the total number of auditor experts including Audit Group Head is 4, comingfromdifferenteducationbackgrounds.Below are the qualifications or certificationsfrom Internal Audit Group members:
e. Profile of Internal Audit Chairman
Dadang Sunandar who was born 55 years ago has served as the TPI Internal Audit Group since February 2014. A 1986-graduate of the University of Padjajaran majoring in Accounting, he started his career as an auditor at the BPKP. He moved to PT Pertamina (Persero) since 1994 and became the manager of audit in 2007. He was assigned to Pertamina’s subsidiary PT Pertamina Gas as an audit manager and the head of SPI in PT Pertamina EP, Cepu. He has had experiences in doing audits with objects located both in overseas as well as Indonesia since 1985. As an aditor, he is a Chartered Accountant (CA), Qualified Internal Auditor(QIA)andCertifiedFraudExaminer(CFE).
d. Jumlah SDM di Internal Audit Group
Per akhir tahun ini, total tenaga auditor termasuk Internal Audit Group Head berjumlah 4 orang yang memiliki berbagai latar belakang pendidikan. Berikut ini adalah kualifikasi atausertifikasidariSDMInternalAuditGroup:
e. Profil Ketua Internal Audit
Dadang Sunandar yang lahir 55 tahun silam menjabat sebagai Internal Audit Group Head TPI sejak Februari 2014. Lulusan Universitas Negeri Padjadjaran jurusan akuntansi tahun 1986 mengawali karirnya sebagai auditor di BPKP. Kemudian sejak tahun 1994 pindah ke PT Pertamina (Persero). Jabatan manajer audit dipegangnya di tahun 2007. Penugasan kemudian beralih ke anak perusahaan Pertamina, yakni PT Pertamina Gas sebagai manajer audit dan Kepala SPI PT Pertamina EP Cepu. Pengalaman melakukan pemeriksaan atas obyek audit di dalam maupun luar negeri telah dijalani sejak tahun 1995. KualifikasisebagaiauditorditunjangdengansertifikasiCA(CharteredAccountant),QIA(QualifiedInternalAuditor)danCFE(CertifiedFraudExaminers).
PENDIDIKAN FORMAL
Formal Education
PENDIDIKAN PROFESI AUDIT
Audit Professional Education
PENDIDIKAN PROFESI ASURANSI
Insurance Professional Education
TOTAL
TOTAL
TOTAL
SMUHigh School
TINGKAT DASARBasic Level
-
-
-
-
1
-
-
2
1
-
1
1
-
D3Diploma
TINGKAT LANJUTAN Advance
-
S1Under Graduate
MANAJERIALManagerial
-
S2Graduate
QUALITY AUDIT
-
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
147
f. Pelatihan Internal Audit Group
Untuk meningkatkan kemampuan para anggota Internal Audit Group, Perusahaan memberikan kesempatan dan dukungan dana bagi mereka untuk mengikuti berbagai pelatihan/pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal. Berikut ini adalah jumlah peserta dan jenis pelatihan yang diikuti oleh anggota Internal Audit Group:
g. Laporan Pelaksanaan Tugas Internal Audit
Selama tahun 2014 telah dilaksanakan 5 penugasan sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), yaitu :
1. Audit atas Consumer Group;
2. Audit atas Corporate Group;
3. Audit atas Migas-I Group;
4. Audit atas Pengelolaan Kendaraan Rental di PT Pratama Mitra Sejati (PMS);
5. Audit atas Pengelolaan Piutang Tahun 2013 dan Tahun Berjalan.
NO.
1
2
3
4
5
6
JUMLAH PESERTANumber of Participants
1
1
1
1
2
1
TANGGALDate
6 – 7 MaretMarch 6-7
25 – 27 AprilApril 25-27
11 – 12 JuniJune 11-12
8 – 9 SeptemberSeptember 8-9
15 – 17 SeptemberSeptember 15-17
14 – 16 OktoberOctober 14-16
TEMPAT PELATIHANTraining Location
Batam
Bandung
Yogyakarta
Jakarta
Bandung
Jakarta
JENIS PELATIHANTraining Type
Training of Trainer Counterpart dan Kick OffMeetingPengembanganICoFRAnak
Perusahan PT Pertamina (Persero)Training of Trainer Counterpart and Kick Off Meeting on the Development of ICoFR of Subsidiaries of PT Pertamina (Persero)
Pelatihan Upskilling & Energizing Day Internal Audit PT Pertamina (Persero)
Upskillling & Energizing Day Internal Audit Training of PT Pertamina (Persero)
Pelatihan International Financial Reporting Standars (IFRS)
International Financing Reporting Standards Training (IFRS)
Enterprise Risk Management (ERM)
Workshop Quality Assurance and Improvement Program – External Assessment
PelatihanEffectiveLeadershipyangdiselenggarakan oleh Executive Learning
Center Prasetya MulyaEffective Leadership Training held by Prasetya
Mulya's Executive Learning Center
f. Internal Audit Group Training
To improve the capabilities of Internal Audit Group personnel, the company gave opportunity and fund support for them to participate in various trainings/further educations held by external parties. Below are the number of participants and training types where the Internal Audit Group personnel participated in:
g. The Report on the Implementation of Audit Committee’s duties
In 2014, based on the Annual Supervision Work Program (PKPT), the Internal Audit implemented the following 5 assignments:
1. Audit on Consumer Group;
2. Audit on Corporate Group;
3. Audit on Migas-I Group;
4. Audit on Pengelolaan Kendaraan Rental di PT Pratama Mitra Sejati (PMS);
5. Audit on Pengelolaan Piutang Tahun 2013 dan Tahun Berjalan.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
148
h. Laporan Kegiatan Internal Audit Group
Sesuai dengan program transformasi budaya di TPI, Internal Audit telah mereposisi perannya sebagai assurance & consulting, disamping juga berfungsi untuk menilai efektivitas pengendalian intern, pengelolaan manajemen risiko dan proses tata kelola perusahaan.
Dalam rangka mengimplementasikan peran yang baru tersebut, Internal Audit menyusun rencana kerja yang dituangkan dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2014 dan menjadi tolok ukur kinerja (KPI) Internal Audit Tahun 2014.
Pelaksanaan Peran Utama
Pelaksanaan peran utama Internal Audit Group dalam melakukan assurance adalah sebagai berikut:
• Kegiatan assurance selama tahun 2014 telah dilaksanakan audit sebanyak 5 penugasan sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), dengan temuan audit sebanyak 88 item temuan. Dari jumlah tersebut telah selesai ditindaklanjuti 77 item temuan, sehingga saldo temuan yang belum selesai ditindaklanjuti sebanyak 12 item temuan.
• Di samping itu pada tahun 2014 Internal Audit melakukan kajian atas potret kelengkapan SOP pada TPI.
Pelaksanaan Kegiatan Consulting
Kegiatan consulting selama tahun 2014, antara lain diberikan kepada beberapa fungsi yang memerlukan penyelesaian atas permasalahan yang terjadi, kemudian secara kontinyu menjadi nara sumber dan counterpart dalam penyusunan SOP serta menjadi counterpart dalam pelaksanaan pengembangan ICoFR.
Kegiatan lainnya yang mendukung peran Internal Audit adalah sosialisasi pelaksanaan compliance GCG dan sosialisasi tata nilai 6-C dalam rangka transformasi budaya perusahaan.
h. The Report of the Internal Audit Group
In line with the cultural transformation program in TPI, the Internal Audit Group has repositioned its role to assurance and consulting aside from functioning to assess theeffectivenessof theinternal control, risk management, and GCG of the Company.
To implement the new role, the Internal Audit Group developed a work plan that was elaborated in the 2014 Annual Supervisory Work Plan (PKPT) and served as the parameters for the KPI of the Internal Audit in 2014.
The Key Role Implementation
The implementation of the Internal Audit Group’s key role was as follows:
• The 2014 assurance activities took the form of 5 assignments based on the PKPT, which resulted in 88 findings. A total of77 findings were followed up, leaving 12findingstobefollowedup.
• In 2014 the Internal Audit Group reviewed the adequacy of SOP in TPI.
The Implementation of the Consulting Role
In 2014 the consulting activities were provided for some functions that were facing problems. These functions became the sources and counterparts in SOP and ICoFR developments.
Other activities supporting the role of the Internal Audit Group were the campaigns for GCGcomplianceandforthe6-CValuesinthecontext of corporate culture transformation.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
149
Other Roles
The Internal Audit Group also managed external audit process and coordinated with the external auditors.
In 2014, the activities were coordinating the audit on the 2014 Tugu Group Financial Statement by PwC, coordinating with the internal audit of PT Pertamina (Persero) in the implementation of ICoFR prgoram, coordinating the Loan Audit as of June 30, 2014 by KAP Kosasih & Rekan, finalizationandmonitoringonthefollow-upofthe audit result of ICM L/K in 2013 by PwC, and the finalization and monitoring on the follow-up of the audit result of Indonesia’s Supreme Audit Agency (BPK-R)I in 2012.
The Support to Supervision
The roles of Commissioners, Audit Committee and the BOD are important in supporting the success of the Internal Audit Group’s works. The supports took the forms of providing feedback on the role and responsibilities of the Internal Audit Group and also the encouragement for the management to follow up audit findingsand recommendation from the Internal Audit Group.
To increase the competence of auditors in auditing and business process, the Internal Audit Groupsentthemtocertifiedcourses,suchasQIA, CFE and CA, and conducted knowledge management by sending its auditors to various courses, training, seminars and workshops. In 2014, the realized operational cost amounted to Rp 116.99 million or 30% of the total budget amounting to Rp 384.50 million.
In 2014, the Internal Audit Group also improved its infrastructure by updating the Internal Audit Charter and the General Guideline on Internal Group.
The Internal Audit Group held monthly coordination meeting betwen TPI Internal Audit Grouip and the Company’s Audit Committee, and held quarterly coordination meeting between internal audits of non-core subsidiaries and the internal audit of PT Pertamina (Persero).
Peran Lainnya
Internal Audit juga memiliki tugas mengelola proses audit eksternal dan melakukan koordinasi dengan audit eksternal.
Tugas tersebut pada tahun 2014 telah dilaksanakan, yaitu mengkoordinasikan pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan Tugu Group tahun 2014 oleh KAP- PwC, berkoordinasi dengan Internal Audit PT Pertamina (Persero) dalam pelaksanaan program penerapan ICoFR, mengkoordinasikan pelaksanaan audit atas Piutang per 30 Juni 2014 oleh KAP Kosasih & Rekan, penyelesaian & monitoring tindak lanjut hasil audit ICM L/K TPI tahun 2013 dari KAP-PwC dan penyelesaian & monitoring tindak lanjut hasil audit BPK-RI tahun 2012.
Dukungan Pengawasan
Peran Komisaris, Komite Audit, dan Direksi sangat besar di dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas Internal Audit. Dukungan tersebut berupa masukan terhadap peran tugas Internal Audit, maupun dorongan kepada pihak manajemen di dalam menindaklanjuti temuan hasil audit maupun rekomendasi Internal Audit.
Dari segi peningkatan kompetensi auditor baik kompetensi di bidang audit maupun kompetensi di bidang bisnis proses, Internal Audit berupaya melakukan sertifikasi profesiseperti QIA, CFE dan CA dan memelihara knowledge management dengan mengikuti beberapa kursus/pelatihan/seminar/workshop. Realisasi biaya operasi Internal Audit pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 116,982,216 atau 30% dari anggaran sebesar Rp 384,50 juta.
Pada tahun 2014 ini juga Internal Audit telah menyempurnakan infrastruktur untuk melaksanakan tugasnya dengan melakukan up-dating atas Internal Audit Charter dan Pedoman Umum Internal Audit.
Internal Audit juga secara berkala melakukan rapat koordinasi bulanan antara Internal Audit TPI dan Komite Audit TPI dan melakukan rapat koordinasi triwulanan antara Internal Audit AP Non Core dan Internal Audit PT Pertamina (Persero).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
150
Penjabaran secara detail atas kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Realiasi Pelaksanaan Audit
Selama tahun 2014 telah dilaksanakan 5 penugasan sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), yaitu :
1) Audit atas Consumer Group2) Audit atas Corporate Group3) Audit atas Migas-I Group4) Audit atas Pengelolaan Kendaraan
Rental di PT Pratama Mitra Sejati (PMS)
5) Audit atas Pengelolaan Piutang Tahun 2013 dan Tahun Berjalan.
b. Konsultansi & Asistensi
Konsultansi yang diberikan selama tahun 2014, Internal Audit telah memberikan jasa konsultasi kepada manajemen di setiap fungsi sebagai berikut:
1) Konsultasi penyusunan beberapa SOP.
2) Konsultasi pengembangan ICoFR
3) Konsultasi tentang Klaim MT Anggraini ke SPI Pelumas
4) Konsultasi tentang Penyederhanaan Penerbitan Dokumen Pendukung untuk Keuangan Syariah
5) Konsultasi tentang Jaminan Kematian pada Asuransi Kesehatan yang Melanggar Ketentuan Perasuransian
6) Konsultasi Penjualan Scrapt Besi kepada Tim Tender
7) Konsultasi tentang penyusunan OE Audit Laporan Keuangan oleh KAP PwC
8) Konsultasi tentang penyusunan TOR Audit Piutang oleh KAP Kosasih & Rekan.
The detail elaboration on Internal Audit Unit’s activities were as follows:
a. The Realization of Audit works
In 2014 the Internal Audit Group conducted 5 assignments based on the PKPT, namely:
1. Audit on Consumer Group;2. Audit on Corporate Group;3. Audit on Migas-I Group;4. Audit on Pengelolaan Kendaraan
Rental di PT Pratama Mitra Sejati (PMS);
5. Audit on the Receivables Management for 2013 and for the year.
b. Consulting and Assistance
The Internal Audit Group provided the following consulting servicesto the management of each function in 2014:
1) The counsel for the development of some SOPs;
2) The counsel for the development of ICoFR;
3) The counsel on the Claim by MT Anggraini to SPI Peluimas
4) The counsel on the Simplification inthe Issuance of Supporting Document for Shariah Finances
5) The counsel on the Life Insurance Benefit for Life Insurance Firmsthat Violate theRequirement of theinsurance Industry;
6) The counsel on the Sale of Iron Scrapt to the Tender Team;
7) The counsel for the development of Financial Audit OE by PwC
8) The counsel for the development of TOR in the Loan Audit by KAP Kosasih & Rekan.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
151
c. Koordinasi dengan pihak eksternal
Pada tahun 2014 Internal Audit telah melakukan koordinasi dengan pihak eksternal untuk kegiatan:
1) Mengkoordinasikan pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan PT Tugu Pratama Indonesia Group tahun 2014 oleh KAP PricewaterhouseCoopers (PwC), yang meliputi Limited Review, Interim Audit dan End Year Audit.
2) Berkoordinasi dengan Internal Audit PT Pertamina (Persero) dalam pelaksanaan program penerapan Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) yang dilakukan oleh konsultan Deloitte, yang meliputi Design, Implementasi, Pengujian dan Pemeliharaan.
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan audit atas Piutang per 30 Juni 2014 oleh KAP Kosasih & Rekan.
4) Penyelesaian dan monitoring tindak lanjut hasil audit ICM L/K TPI tahun 2013 dari KAP-PwC.
5) Penyelesaian dan monitoring tindak lanjut hasil audit BPK-RI tahun 2012.
d. Tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal
Internal Audit Group menindaklanjuti temuan audit sebagai berikut :
1) Audit internal, dari 88 temuan telah ditindaklanjuti sebanyak 77 temuan sehingga jumlah yang belum ditindaklanjuti adalah 12 temuan.
2) Audit eksternal:
• Temuan BPK RI yang semula sebanyak 7 temuan, telah ditindaklanjuti 6 temuan sehingga yang belum ditindaklanjuti adalah 1 temuan.
• Temuan KAP PwC yang semula 18 temuan, telah ditindaklanjuti 16 temuan sehingga yang belum ditindaklanjuti adalah 2 temuan.
c. Coordination with External Parties
In 2014 the Internal Audit Group coordinated with the external parties for the following activities:
1) Coordination with KAP PriicewaterhouseCoopers (PwC) on the Audit of the Financial Report of PT Tugu Pratama Indonesia Group for the year 2014, which included Limited Review, Interim Audit and End Year Audit;
2) Coordination with the Internal Audit of PT Pertamina (Persero) in the implementation of the Internal Control over Financial Reporting (ICoFR), which was done by Deloitte. The works included Design, Implementatio, Examination and Maintenance.
3) Coordination with the KAP Kosasih & Rekan for the Loan audit as of June 30, 2014;
4) Finalization and monitoring on the follow-up of ICM L/K audit result in 2013 by KAP PwC;
5) Finalization and monitoring on the follow-up of BPK audit result in 2012 Penyelesaian dan monitoring tindak lanjut hasil audit ICM L/K TPI tahun 2013 dari KAP-PwC.
d. Follow up the Findings of Internal and External Audits
The Internal Audit Group followed up audit findingsasfollows:
1) Internal Audit findings: a total of 77findingsoutof88hadbeenfollowedupwith12findingsstilltobefollowedup.
2) ExternalAuditfindings:
• Six out of seven BPK’s findingshad been followed up with one findingstilltobefollowedup.
• A total of 16 out of 18 PwC’s findings had been followed upwithtwofindingsstillneedtobefollowed up.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
152
9. Komite Investasi
Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, Direksi membentuk Komite Investasi dengan tugas membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan investasi dan memantau pelaksanaan kebijakan investasi yang telah ditetapkan.
a. Susunan Keanggotaan
Berdasarkan Surat Keputusan No. 025/SKD/CSG/TPI/VII/2013 tanggal 1 Juli 2013,Yasril Y. Rasyid selaku Presiden Direktur telah menetapkan Basuni sebagai Ketua Komite Investasi. Susunan keanggotaan Komite Investasi hingga akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Hendroyono - PenasehatBasuni - KetuaKhusnun Arief - AnggotaKristy Damayanti - Anggota
b. Tugas dan TanggungJawab
• Menetapkan sasaran investasi dan tingkat risiko yang dapat diterima atau ditanggung;
• Menetapkan batasan investasi, kebijakan investasi sesuai dengan aturan, ketentuan Pemerintah dan Undang-undang yang berlaku;
• Bersama-sama dengan Investment Group Head menetapkan kebijakan alokasi portfolio investasi yang diperkirakan akan dapat memenuhi target hasil investasi yang telah ditetapkan;
• Menetapkansyarat-syarat/kualifikasiyangharus dipenuhi dalam memilih tenaga ahli/manajer investasi dari luar Perusahaan;
9. Investment Committee
Referring to Indonesian Finance Minister’s Regulation No. 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Companies, BOD established Investment Committee with responsibilities, among others, assisting BOD in formulating investment policies and supervise the implementation of the set investment policies.
a. Composition
Based on Decree No. 025/SKD/CSG/TPI/VII/2013dated1Juli2013,YasrilY.RasyidasPresident Director has appointed Basuni as the Investment Committee Chairperson. The structures of Investment Committee up to year-end 2014 is as follows:
Hendroyono - AdvisorBasuni - ChairpersonKhusnun Arief - MemberKristy Damayanti - Member
b. Roles and Responsibilities
• Set the investment targets and the level of risk at the acceptable level;
• Set the investment limit, the investment policy in line with the prevailing regulation and Government’s policy and law;
• In collaboration with Investment Group Head set the policy on the investment portfolio allocation predicted to be capable of meeting the investment income target;
• Settherequirements/qualificationsforselecting external investment experts/managers;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
153
• Menetapkan institusi tempat penitipan harta (custodian);
• Mengawasi kegiatan Investment Group Head maupun kegiatan Manajer Investasi yang berasal dari luar Perusahaan;
• Mengevaluasi dinamika pasar dan mengevaluasi pencapaian hasil investasi untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi
c. Profil Anggota Komite Investasi
Hendroyono – Penasehat
SilahkanlihatdibagianProfilDireksi.
Basuni - Ketua
Basuni adalah Warga Negara Indonesia, bergabung dengan TPI sejak tahun 1992 sebagai karyawan administrasi. Sebelumnya bekerja sebagai staf di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, PT Papan Sejahtera, Bank Industri dan PT Maikelindo Aneka Cipta. Basuni meraih S1 dari Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia, setelah bergabung dengan TPI dia menyelesaikan berbagai kursus dan pelatihan, antara lain Prinsip-prinsip Praktek Asuransi di Jakarta Insurance Institute, Basic Supervisory Management oleh PT Muladaya Adipratama, Jakarta, Profit Analysis & PerformanceEvaluation, Standar Kompetensi Manajemen, dan Fund Manager Training.
Khusnun Arief - Anggota
Khusnun Arief adalah Warga Negara Indonesia, bergabung dengan TPI sejak tahun 1998. Sebelumnya bekerja di PT Asuransi Bintang, dan PT General Accident Ometraco. Khusnun Arief meraih S1 dari Institut Pertanian Bogor danmendapatkansertifikatkeahlianasuransi,yakni Ahli Asuransi Indonesia-Kerugian (AAI-K), FIIS dan Ahli Asuransi Kesehatan (AAK). Setelah bergabung dengan TPI, dia menyelesaikan berbagai kursus dan pelatihan, antara lain Maritime Law & Marine Insurance Claim, Marine Cargo Insurance Seminar, Balanced Scorecard, Managing Sharia Insurance, dan Coaching Skills for Greater Performance.
• Select custodian;
• Supervise the activities of the Investment Group Head and external Investment Managers;
• Evaluate the market dynamics and the investment income for providing recommendations to the Board of Directors
c. Profiles of Investment Committee Members
Hendroyono – Advisor
PleaseseetheprofileintheBoardofDirectorsProfiles.
Basuni - Chairperson
Basuni is an Indonesian national and has joined TPI since 1992 as an administration staff.Previously,hewasastaffmemberattheEconomic Faculty of the University of Indonesia, PT Papan Sejahtera, Bank Industri and PT Maikelindo Aneka Cipta. Basuni finished hisundergraduate study in the Economic Faculty of the University of Indonesia, majoring in the accounting. After joining TPI, he completed various courses and training, including the Accounting Principles and Practices in Jakarta Insurance Institute, the Basic Supervisory Management by PT Muladaya Adipratama, Jakarta, the Profit Analysis & PerformanceEvaluation, the Standar Management Competence, and the Fund Manager Training.
Khusnun Arief - Member
Khusnun Arief is an Indonesian national and has joined TPI since 1998. Previously, he worked in PT Asuransi Bintang, and PT General Accident Ometraco. Khusnun Arief finishedhisundergraduatestudyintheInstitutPertanian Bogor and obtained some insurance expert certifications, including IndonesiaGeneral Insurance Expert (AAI-K), FIIS and Indonesia Health Insurance Expert (AAK). After joining TPI, he completed various courses and training, including the Maritime Law & Marine Insurance Claim, the Marine Cargo Insurance Seminar, Balanced Scorecard, Managing Sharia Insurance, and the Coaching Skills for Greater Performance.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
154
NAMA JUMLAH RAPAT JUMLAH HADIR PERSENTASE Name Number Of Meeting Attendance Percentage
Hendroyono
Basuni
Khusnun Arief
Kristy Damayanti
3
3
3
3
3
2
2
3
100
66.7
66.7
100
Kristy Damayanti - Member
Kristy Damayanti is an Indonesian national and has joined TPI since 2007. After completing the Professional Trainee Program in TPI, she was assigned at the Financial Planning and Evaluation Department – Accounting Group. Currently, Kristy is also part of TPI Expert Team. Kristy holds a bachelor degree, majoring in the Agribusiness, from the Institut Pertanian Bogor, and obtained the Master of Finance and Insurance degree from the University of Florence, Italy. She has alsofinishedsomeprofessionaleducations,suchasin Health Insurance Expert (AAK), General Insurance Expert (AAIK), and some other courses and seminars, including the IFRS PT Pertamina and the Pertamina Subsidiaries Functional Currency & Financial Reporting held by PT Pertamina, Accounting Application Training held by Indonesian Accountant Association in Jakarta, and the PSAK 50 & 55 Implementation held by the Indonesian General Insurance Association.
d. Meeting Frequency and Attendance Level
In 2014, the Investment Committee held 3 meetings with the following attendance level:
Kristy Damayanti - Anggota
Kristy Damayanti adalah Warga Negara Indonesia, bergabung dengan TPI sejak tahun 2007, dan setelah menyelesaikan Program Professional Trainee di TPI, Kristy ditempatkan di Financial Planning and Evaluation Department – Accounting Group. Saat ini Kristy juga tergabung dalam Tim Tenaga Ahli Perusahaan. Kristy adalah Sarjana Pertanian program studi Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor, dan meraih Master of Finance and Insurance dari University of Florence, Italia. Dia juga telah menyelesaikan pendidikan profesi Ahli Asuransi Kesehatan (AAK), Ahli Asuransi Kerugian (AAIK), dan sejumlah kursus dan seminar, antara lain IFRS PT Pertamina dan AP Functional Currency & Financial Reporting oleh PT Pertamina, Pelatihan Aplikasi Akuntansi yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia di Jakarta, Seminar Penerapan PSAK 50 & 55 oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia.
d. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran
Sepanjang tahun 2014, Komite Investasi mengadakan 3 kali rapat. Berikut ini adalah tingkat kehadiran anggota Komite Investasi dalam rapat-rapatnya.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
155
Menetapkan Pedoman Investasi tahunan yang berisi:
• Sasaran investasi, • Tingkat risiko yang dapat diterima atau ditanggung• Batasan investasi dan kebijakan investasi sesuai dengan
aturan, Ketentuan Pemerintah dan Undang-Undang yang berlaku
• Syarat-syarat/kualifikasiyangharusdipenuhidalammemilihtenaga ahli/manajer investasi dari luar Perusahaan
• Kebijakan alokasi portofolio investasi yang diperkirakan akan dapat memenuhi target hasil investasi yang telah ditetapkan.
Memberi arahan dan masukan dalam penetapan target RKAP tahunanProvide direction and feedback for setting the annual RKAP target
Mengawasi kegiatan investment Group Head maupun kegiatan Manajer Investasi yang berasal dari luar PerusahaanSupervise the activity of the Investment Group Head and of the external Investment Manager.
Mengevaluasi dinamika pasar Evaluate market dynamism
Mengevaluasi pencapaian hasil investasi dan perkembangan instrument investasi Evaluate the achievement of the investment result and the trend of the investment instrument
RKAP tahunan investasi telah dibahas dan diajukan kepada Perusahaan tanggal 10 September 2014 dan revisi diajukan pada Februari 2015The annual RKAP was discussed and submitted to the Company on September 2014 and its revision was submitted in February 2015.
Memperoleh laporan dari Group Head Investasi terkait dengan hal-hal khusus (misalnya usulan redemption reksadana (21 Januari 2014), Penempatan Deposito di bank rekanan baru (12 Maret 2014), dan bersama Group Head Akuntansi mengusulkannya kepada Direktur Keuangan.The report of the Investment Group Head on the special matters, for instance the mutual fund redemption was received on January 21, 2014). The placement of time deposit in new partner banks on March 12, 2014, and with the Accounting Group Head proposed it to the Director of Finance.
Mengikuti update market bulanan dari review infovesta;Mengikuti market outlook yang diselenggarakan oleh Securities yang diundang oleh Perusahaan;
• Market Sector Outlook oleh Indo Premier Securities (29 Januari 2014);
• Market Outlook oleh BNI Securites (26 Agustus 2014);• Market Update oleh BNI Securities (4 Desember 2014).
Followed the market update from Review Infoesta;Followed the market outlook hedl by securities companies invited by the Company:
• Market Sector Outlook by Indo Premier Securities (January 29, 2014)
• Market Outlook by BNI Securities (August 26, 2014)• Market Update by BNI Securities (December 4, 2014)
Laporan investasi bulanan diperoleh dari Investment Group setiap awal bulan dandibuatkanjustifikasinyadenganmembandingkankondisipasarbulanandari data indikator investasi dan review market dari infovesta. Bersama dengan Group Head Investasi Laporan kinerja bulanan investasi dilaporkan kepada Direktur Keuangan.Monthly investment outlook from the Investment Group received at the beginning of the month, added with its justification by comparing with the monthly market condition taken from the investment indicator and market review. With the Investment Group Head reported the monthly investment performance to the Director of Finance.
PROGRAM KERJAWork Plan
REALISASIRealization
LAPORAN KEGIATAN KOMITE INVESTASIReport on Investment Committee's Activities
To set the Annual Investment Guideline that consists of:
• Investment target, • Acceptable or endurable level of risk• Investment limit and policy in accordance with the terms of
prevailing Government regulation and law• Requirement/qualification for selecting experts/investment
managers from external sources• Policy on investment portfolio allocation that is expected to
meet the set target of investment result.
Pedoman Investasi telah disahkan tanggal 1 Januari 2015The investment guideline was approved on January 1, 2015
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
156
10. Tenaga Ahli Asuransi Kerugian
Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. /POJK.05/2013 Tentang Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Di Industri Keuangan Non-Bank, Perusahaan harus memiliki tenaga ahli asuransi kerugian. Saat ini perusahaan memiliki 93 orang yang memiliki gelar profesi asuransi kerugian atau sekitar 39% dari seluruh pegawai tetap yang berjumlah 241 orang per Desember 2014.
i. Kualifikasi
• Memilikikualifikasisebagaiahlimanajemenasuransi kerugian dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) atau asosiasi sejenis dari luar negeri setelah terlebih dahulu memperoleh pengakuan dari AAMAI;
• Memiliki pengalaman kerja dalam bidang pengelolaan risiko;
• Tidak sedang dalam pengenaan sanksi dari asosiasi profesi;
• Terdaftar sebagai tenaga ahli asuransi kerugian di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan pada Departemen Keuangan.
ii. Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Asuransi Kerugian
• Melakukan evaluasi terhadap aspek teknis penyelenggaraan usaha asuransi kerugian;
• Dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada standar praktik dan kode etik profesi yang berlaku.
10. General Insurance Experts
In accordance with the Regulation of Indonesian Finance Minister No. 124/PMK.010/2008 on the Implementation of Credit Insurance and Suretyship Business Line, the Company is obliged to have general insurance experts. As of December 2014, the Company had 93 peoplewiththegeneralinsurancequalificationor around 39% of 241 total employees.
i. Qualification
• Have qualifications as a managementexpert in the general insurance issued by the Association of Indonesian Insurance Management Experts (AAMAI) or similar association overseas endorsed by the AAMAI;
• Have work experiences in risk management industry;
• Not under sanctions by any professional association;
• Listed as a technical staff in generalinsurance in the Directorate General of the Financial Institution, Finance Ministry.
ii. The Roles and Responsibilities of the General Insurance Experts
• Evaluating all technical aspects of the general insurance management;
• In carrying out their duties, the general insurance experts must comply with existing standard practice and code of ethics of the profession.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
157
iii. Pelaksanaan Tugas
• Melakukan pengkajian atas informasi dan/atau permasalahan yang berasal dari OJK atau regulator lainnya terkait kebijakan maupun perundang-undangan untuk industri asuransi.
• Melakukan pembagian tugas untuk menindaklanjuti permasalahan kepada unit kerja (Group) terkait di dalam Perusahaan.
11. Dewan Pengawas Syariah
Sebagai perusahaan yang memiliki izin usaha asuransi berdasarkan prinsip syariah, maka Perusahaan harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS), yaitu badan independen yang bertugas melakukan pengarahan, pemberian konsultasi, melakukan evaluasi dan pengawasan kegiatan perusahaan dalam rangka memastikan dipatuhinya prinsip syariah sebagaimana telah ditentukan oleh Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Regulasi dari Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Dalam mealaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas Syariah bertanggung jawab kepada Direksi Perusahaan.
i. Susunan Keanggotaan
Direksi Perusahaan melalui keputusan nomor 049/SKD/CSG/TPI/III/2013 tanggal 22 Maret 2013, telah mengangkat kembali anggota Dewan Pengawas Syariah TPI periode sebelumnya untuk kembali menduduki jabatan masing-masing di Dewan Pengawas Syariah TPI untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun. Berikut adalah susunan keanggotaan Dewan Pengawas Syariah TPI:
• DR. H. Jafril Khalil, MCL, FIIS – Chairperson
• DR. Hasanudin, Mag – Anggota
iii. Work Implementation
• Reviewed information and/or issues related to policies and insurance industry laws from the OJK or other regulators
• Distributed tasks to follow up issues to relevant work units (Groups) inn the Company.
11. The Sharia Supervisory Board
As a company that has a sharia-based insurance business license, then the Company should possess Sharia Supervisory Board (DPS), which is and independent BODy tasked with directing, consulting, evaluation and supervising company’s activities, so as to comply with sharia principles as regulated by Majelis Ulama Indonesia (MUI) and Indonesia Sharia Insurance Association (AASI). In implementing its duties, the Sharia Board reports to the Board of Directors of the Company.
i. Composition and Structure
The Board of Directors through its decision number 049/SKD/CSG/TPI/III/2013 dated on March 22, 2013 reappointed members of the Sharia Board of the previous period for a new three-year term. Below are the structures of TPI Sharia Board of Supervisors:
• DR. H. Jafril Khalil, MCL, FIIS – Chairperson
• DR. Hasanudin, Mag – Member
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
158
ii. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
• Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Group Syariah;
• Mengawasi proses pengembangan produk baru Group Syariah agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI);
• Meminta fatwa kepada DSN MUI untuk produk baru Group Syariah yang belum ada fatwanya;
• Memberikan opini syariah terhadap produk baru;
• Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme penghimpunan premi asuransi, penyaluran premi reasuransi dan pelayanan jasa asuransi;
• Meminta data informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Group Syariah dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
iii. Pelaksanaan Kegiatan dan Rekomendasi Dewan Pengawas Syariah
Di tahun 2014 Dewan Pengawas Syariah telah melakukan pengawasan terhadap laporan keuangan unit syariah, bulanan maupun triwulanan, rekomendasi yang diberikan diantarannya, pengoptimalan surplus underwriting, penambahan asset serta tingkat Ratio Base Capital di atas batas minimum yaitu sebesar 30% ditahun 2014.
NO
1
2
3
RENCANA KERJA PENGAWASAN/ Supervision Work Plan
Pembuatan Laporan Hasil Pengawasan DPS Tahun 2014
Develop the Report on the DPS Supervision Result
Pengawasan terhadap laporan keuangan unit Syariah triwulanan dan tahunan
Supervise the Quarterly Financial Statement of the Sharia Unit
Ketentuan Pembagian Surplus UnderwritingTerms for the Distribution of the Underwriting
Surplus
PELAKSANAAN/ Implementation
Februari 2015February 2015
Setiap triwulan dan akhir tahunDone quarterly and at the end of
the year
Surplus Underwriting dapat diperlakukan seluruhnya menjadi
tabarruThe Underwriting Surplus can
become tabarru.
KETERANGAN/ Description
PER-08/BL/2011 Bapepam LK
11/PMK.10/2010
No : 53/DSN-MUI/III/2006.
ii. The Roles and Responsibilities of the Sharia Supervisory
• Assess and ensure the compliance with the shariah principles for the operational guideline and products of the Sharia Group;
• Supervise the process of the new product development by the Sharia Group and ensure compliance with the religious edict of the Nationa Sharia Council of the Indonesian Ulema Council (DSN MUI);
• Request the issuance of religous edict to the DSN MUI for new products of the Sharia Group;
• Provide Sharia opinion on new products;
• Review periodically the compliance with the Sharia principles on the collection of insurance premium, the disbursement of reinsurance premium and the service of insurance services;
• Request for information on the Sharia aspects from the Sharia Group Unit in the work implementation.
iii. The Implementation of the Activities and Recommendations of the Sharia Supervisory Board
The Sharia Supervisory Board had developed the following work plan for 2014 and conducted some activities to implement the work plan.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
159
iv. Frequency of Meeting and Attendance Level
In 2014, the Sharia Supervisory Board held 10 meetings with the following attendance level.
12. Risk Management
TPI is fully aware that in carrying out its business operation, the company is facing a number of risks. In order to achieve its vision and mission, the company feels it is necessary to handle and manage both existing and potential risks. At the moment, the management and handling of risks in TPI were done through a synergy among the company’s organs and functions as follow:
i. The Board of Commissioners
In line with their roles and responsibilities, through its internal and joint meetings with BOD, BOC generated several supervision results, including a number of risks that need to be on the alert and followed up by the management.
ii. Board of Directors
In line with their roles and responsibilities, the BOD runs the management of the company on a daily basis, aiming at achieving the company’s intentions and goals. In managing the company, the BOD received input and feedback from the BOC, and is obliged to follow up every input on risks being faced by the company. Aside from that, in implementing risk management, the BOD is also supported by The Portfolio and Risk Management Group and the Investment Group to manage inherent risks and residual risks.
iv. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran
Sepanjang tahun 2014, Dewan Pengawas Syariah mengadakan 10 kali rapat. Berikut ini adalah tingkat kehadiran anggota Komite Investasi dalam rapat-rapatnya.
12. Manajemen Risiko
TPI menyadari bahwa Perusahaan menghadapi sejumlah risiko dalam menjalankan operasi usahanya. Untuk dapat mewujudkan visi dan misinya, Perusahaan merasa perlu menangani dan mengelola risiko-risiko baik yang sudah ada maupun yang masih berupa potensi. Saat ini, pengelolaan dan penanganan risiko di TPI dilakukan melalui kerja sama sejumlah organ dan fungsi perusahaan berikut ini:
i. Dewan Komisaris
Sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dalam rapat-rapatnya, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi, menghasilkan sejumlah hasil pengawasan, termasuk sejumlah risiko yang harus diwaspadai dan ditindaklanjuti oleh manajemen.
ii. Direksi
Sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi menjalankan pengurusan Perusahaan sehari-hari untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan. Dalam kepengurusan ini, Direksi menerima masukan dari Dewan Komisaris, dan berkewajiban menindaklanjuti setiap masukan mengenai risiko yang dihadapi Perusahaan. Selain itu, dalam melaksanakan manajemen risiko, Direksi juga dibantu oleh Portofolio and Risk Management Group dan Investment Group untuk mengelola risiko yang melekat (inheren) maupun risiko residual.
NAMA JUMLAH RAPAT JUMLAH HADIR PERSENTASE Name Number Of Meeting Attendance Percentage
Jafril Khalil
Hasanudin
10
10
10
10
100
100
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
160
iii. Portofolio and Risk Management Group
Portofolio and Risk Management Group memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mempersiapkan standar dalam pengelolaan manajemen risiko Perusahaan terutama untuk risiko operasional dan risiko asuransi, bersama-sama dengan Investment Group melakukan monitoring terhadap mitigasi risiko secara korporat. Selain itu Group Portofolio & Risk Management membuat “Tools” yang dapat membantu para pengelola risiko dalam melakukan proses bisnis termasuk melakukan identifikasi risiko,pemetaan risiko,dan tindaklanjut mitigasi risiko.
iv. Investment Group
Investment Group memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mempersiapkan standar dalam pengelolaan manajemen risiko Perusahaan terutama untuk risiko keuangan dan risiko strategis, bersama-sama dengan Portfolio and Risk Management Group melakukan monitoring terhadap mitigasi risiko secara korporat.
Risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan selama tahun 2014 dengan menerapkan Manajemen Risiko antara lain:
NO.
1
JENIS RISIKO/ Type of Risk
Operasional / Operational
TINDAKAN PENGELOLAAN RISIKO/ Risk Management Action
• Pemasangan firewall dan sistem keamanan data internal / The installment of Firewall and internal data security system;
• Penyempurnaan sistem informasi dan database yang berkelanjutan / The improvement of information system and sustainable database;
• Peningkatan kualitas maupun kuantitas (kompetensi, komunikasi, koordinasi) pekerja terkait dengan pengelolaan kinerja / The increase in the quality and quantity (competence, communication, coordination) of employees related to their performance management;
• Pembuatan sistem pengelolaan kinerja pekerja agar diperoleh hasil penilaian kinerja yang lebih obyektif, terukur, dan transparan / The creation of an employee performance management system to arrive at a more objective and measured performance assessment.
iii. The Portfolio and Risk Management Group
The Portfolio and Risk Management Group has the roles and responsibilities to prepare the standard in managing the Company’s risk management, particularly operational risk and insurance risk, work together with the Investment Group in monitoring corporate risk mitigation. In addition, the Portfolio and Risk Management creates tools that can help those managing the risk in conducting business process, including identifying risk, mapping risk and following up the risk mitigation.
iv. The Investment Group
The Investment Group has the roles and responsibilities in preparing the standad in the Company’s risk management, particularly in dealing with financial risk and strategicrisk, working with the Portfolio and Risk Management Group to monitor corporate risk mitigation.
In 2014, the Company faced the following risks in its implementation of the Risk Management.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
161
Perusahaan melakukan evaluasi untuk menguji efektivitas sistem Manajemen Risiko melalui sejumlah langkah berikut ini:
• Memetakan dan menilai seluruh risiko Perusahaan pada format baku Risk Register untuk dapat mengelola besaran Inherent Risk yang dapat dikurangi;
• Mengeluarkan Kebijakan Underwriting berdasarkan hasil evaluasi risiko untuk menghasilkan underwriting result yang konsisten;
• Melakukan sosialisasi pelaksanaan maupun evaluasi manajemen risiko dan menerima feed back dari seluruh Unit Kerja yang ada di Perusahaan.
• Membuat Pedoman atau Sistem Tata Kerja Manajemen Resiko.
NO.
2
3
4
JENIS RISIKO/ Type of Risk
Keuangan / Financial
Strategis / Strategic
Asuransi / Insurance
TINDAKAN PENGELOLAAN RISIKO/ Risk Management Action
• Rekonsiliasi yang dilakukan secara rutin antara GL dengan sub-ledger yang diperkuat dengan sistem informasi, rekonsiliasi data Tis Net dengan data Tis Finance dengan selalu mengikuti peraturan yang berlaku / The reconcilation done regularly between the GL and the sub-ledger, supported by the information system, the reconciliation of Tis Net data with the Tis Finance through observing the existing rule;
• Melakukan koordinasi antar fungsi Accounting, Treasury, Reasuransi, Klaim, dan Underwriting dalam melakukan proses penagihan, pembayaran dan penunjukkan pihak ketiga dalam proses bisnis perusahaan / Coordinating among the function of Accounting, Treasury, Reinsurance, Claim, and Underwriting in the collection process, payment and the appointment of a third party in the company’s business process.
• Menjalin komunikasi yang intensif, baik antar group maupun dengan managemen. Komunikasi dilakukan secara terprogram, khususnya komunikasi yang terkait dengan adanya perubahan dalam internal Perusahaan maupun industri asuransi / Conduct intensive communication among groups and also between groups and the management. The communication activity is conducted in a program, especially the communication related to any changes done in the Company and also in the insurance industry.
• Menerapkan underwriting yang prudent dengan menerapkan prinsip kehati-hatian / Apply prudent underwriting by implementing prudent principles;
• Melakukan fungsi pengawasan dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja underwriter / Carry out the supervision function by assessing the performance of underwriters;
• Memberikan training untuk meningkatkan skill dan kompetensi underwriter, termasuk meningkatkan kapasitas akseptasi / Conduct training to increase underwriters’ skill and competence, including increasing the capacity for acceptance.
The Company conducted evaluations to assess theeffectivenessofRiskManagementsystemthrough several steps below:
• Map and assess all the Company’s risks in Risk Register standard format to be able to manage the amount of Inherent Risk that could be reduce.
• Issue an Underwriting Policy based on risk evaluation result in order to product a consistent underwriting result.
• Conduct socialization on risk management implementation and evaluation, as well as receiving feedback from all Working Units in the Company.
• Develop the Guideline or Work Mechanism on Risk Management
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
162
14. The Company’s Accountant
Referring to the law No. 40, year 2007 on Limited Liability Company and the Regulation of Finance Ministry No.17/PMK.01/2009 Article 3 point (11) on Public Accountant Service that states, “The General Audit Service on Financial Statement of an entity as referred to by article 2 point (1) alphabet a is done by Public Accounting Firm (KAP) for a maximum of 6 consecutive years and by a Public Accountant for a maximum of 3 consecutive years,” The GMS deed number 33 dated April 16 as recorded by notary Lenny Janis Ishak, SH. decided to appoint Public Accounting Firm (KAP) PwC to audit the Financial Report of Fiscal Year 2014.
15. Audit Fee
The amount of the audit fee is elaborated below:
16. Non-Financial Audit Service
In 2014 the Company recorded other service feefornon-financialauditservice,i.e.anauditdone by KAP Kosasih over the Audit on Loan Agreement. The fee amounted to Rp 270 million.
17. Important Case
In 2014, the Company did not have any legal casewithsignificantimpactonitscondition.
18. Administrative Sanction in the Calender Year
As of the end of 2014, the Company did not receive any administration sanction from the authorities.
14. Akuntan Perusahaan
Berpedoman pada peraturan Undang-Undang Perusahaan No.40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK 01/2009 Pasal 3 ayat (11) tentang Jasa Akuntan Publik yang menyatakan, “Pemberian Jasa Audit Umum atas Laporan Keuangan dari suatu entitas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf a dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 tahun buku berturut-turut.” AKTA RUPS no. 33 tertanggal 16 April 2014 yang dicatat oleh notaris Lenny Janis Ishak, SH memutuskan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) PwC untuk melakukan audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2014.
15. Fee Audit
Besarnya fee audit adalah sebagai berikut:
16. Jasa Lain yang Non-Financial Audit
Pada tahun 2014 terdapat biaya jasa lain yang Non-Financial Audit yakni Audit yang dilakukan oleh KAP Kosasih perihal Audit Pengeloaan Hutang Piutang dengan biaya fee sebesar Rp270.000.000.
17. Perkara Penting Yang Dihadapi
Di sepanjang tahun 2014, Perusahaan, Dewan Komisaris atau Direksi tidak menghadapi perkara di pengadilan yang berpengaruh pada kondisi Perusahaan.
18. Sanksi Administratif dalam Tahun Buku
Hingga akhir tahun 2014, Perusahaan tidak menerima sanksi administratif apapun dari pihak yang berwenang.
BESARNYA FEE AUDIT FINANCIAL AUDIT KAP PWCThe Fee for the Financial Audit by PWC
TAHUN 2013 / Year 2013 Rp2,844,789,728
Rp2,057,491,136TAHUN 2014 / Year 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
163
19. Whistle Blowing System
TPI telah menetapkan rencana Whistle Blowing System (WBS) pada akhir tahun ini mengacu kepada Surat Keputusan PT Pertamina (Persero) Nomor KPTS-15/C00000/2012 50 tentang Unit Pengendalian Gratifikasi,PedomanGratifikasi,Penolakan,Penerimaan,Pemberian Hadian / Cinderamata dan Hiburan (entertainment). Selain itu, TPI juga memiliki Compliance Online System untuk penyampaian laporan-laporan atas program kepatuhan, serta Whistle Blowing System (WBS). TPI juga mengadaptasi dari Tata Kelola Organisasi PT Pertamina (Persero) No. B-001/N00010/2011-SO tentang Whistle Blowing System.
Untuk tujuan independensi, TPI telah berencana untuk membuat Sistem WBS tersendiri dengan rencana implementasi serta sosialisasi di tahun 2015.
20. Informasi mengenai Pemegang Saham Utama, Pengendali dan Individu
Pemegang Saham Utama dan Pengendali adalah PT Pertamina (Persero) yang memiliki 1.040.000.000 lembar saham. PT Pertamina (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri minyak dan gas.
Pemegang saham berikutnya dengan kepemilikan 281.600.000 lembar saham adalah PT Sakti Laksana Prima, yang bergerak di bidang usaha pengelola modal investasi dan berkantor pusat di Jakarta
Pemegang saham individual dengan 194.400.000 lembar saham adalah Siti Taskiyah, warga negara Indonesia, yang bertempat tinggal di Jakarta, dan Mohammad Satya Permadi, warga negara Indonesia, yang bertempat tinggal di Jakarta, dengan 84.000.000 lembar saham.
19. Whistle Blowing System
TPI planned to make a Whistle Blowing System (WBS) at the end of the year, referring to the Decision Letter of PT Pertamina (Persero) Number KPTS-15/C00000/2012 50 on the Unit fortheControlofGratification,theGuidelineforGratification,Rejection,Acceptance,ProvidingGift/Souvenir and Entertainment. In addition, TPI also had the Compliance Online System for receiving any report on compliance program, and the WBS. TPI also adapted with the Organization GCG of PT Pertamina (Persero) Numbe B-001/N00010/2011-SO on the Whistle Blowing System.
TPI planned to make its own WBS to be introduced and implemented in 2015.
20. Information on the Majority Shareholder, Controlling Shareholder and Individual Shareholder
The majority shareholder is PT Pertamina (Persero) that owns 1.04 billion shares. PT Pertamina (Persero) is a state-owned company (SOE) with the main business in the oil and gas industry.
The other shareholder with the ownership of 281 million shares is PT Sakti Laksana Prima, which is investment management company based in Jakarta. The individual shareholder with the ownership of 194.4 million shares is Siti Taskiyah, who is an Indonesian national domiciled in Jakarta
Another individual shareholder with the ownership of 84 million shares is Mohammad Satya Permadi, an Indonesian national domiciled in Jakarta.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
164
21. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham Utama tidak tidak memiliki hubungan afiliasidan/ atau hubungan darah satu sama lain sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horisontal, atau karena pernikahan. Lihat Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan Direksi, di halaman 101.
Kepemilikan Saham / Share Ownership
PT Pertamina (Persero) - 65%
PT Sakti Laksana Prima - 17,6%
Siti Taskiyah - 12.15%
Mohammad Satya Permadi - 5,25%
21. Relationship among Members of BOD, BOC, and Majority Shareholder
The BOD, the BOC and the Majority Shareholder do not have any consanguinity up to the third degree, both vertically or horizontally or by marriage. Please see the table on the Consanguinity and Business Relationship/ Creditor- Debtor Relationship of BOC and BOC on page 101.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
165
22. Akses Informasi dan Data Perusahaan
Sebagai sebuah perusahaan yang menjunjung tinggi asas transparansi dan akuntabilitas, TPI dan anak usahanya membuka seluas-luasnya akses informasi baik kepada nasabah maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan. Penyampaian informasi terkini yang lengkap, cepat, tepat waktu, dan mudah sekaligus dapat diharapkan bisa meningkatkan citra perusahaan. Untuk itu, TPI menyediakan situs website www.tugu.com yang menyampaikan semua informasi yang terus diperbaharui secara berkala. Selain itu, Perusahaan juga menerbitkan laporan keuangan setiap tahunan minimal di satu media massa nasional.
23. Pembahasan Kode Etik
Kode Etik TPI tertuang dalam Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku yang disusun sebagai acuan perilaku bagi Komisaris, Direksi dan semua insan TPI dalam mengelola Perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan Perusahaan. Pedoman tersebut berlaku bagi seluruh jajaran TPI di seluruh level organisasi, termasuk Manajemen.
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku bertujuan sebagai berikut:
• Mengidentifikasi nilai dan standar etikaselaras dengan visi dan misi Perusahaan;
• Menjabarkan Tata Nilai Unggulan Utama, yaitu Integritas, Komitmen, Keterbukaan dan Kebersamaan, dan Tata Nilai Unggulan Pendukung, yakni Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Profesional dan Fokus pada Pelanggan;
• Menjadi acuan perilaku insan TPI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan;
• Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan TPI dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.
22. Access to Company’s Information and Data
As a company that upholds transparency and accountability principles, TPI and its subsidiaries openly disclose their access of information to cutomers and other stakeholders. A delivery of current information in a complete, fast, on time, easy and reliable is expected can increase the company’s image. For that, TPI provides a website www.tugu.com, which contained information about the company that is regularly updated. Aside from that, the company also issuess financial reports every year in thenational mass media.
23. The Elaboration on the Code of Conduct
TPI’s Code of Conduct is elaborated in the Business Ethic and Code of Ethic Guidelines that serves as a guideline for the BOC, the BOD and all TPI’s employees in managing the Company to achieve its vision, mission and goal. The guideline applies to all TPI’s employees in all levels, including the Management.
The Business Ethic and Code of Ethic Guidelines has the following objectives:
• Identifying standard values and ethics, which are in line with the company’s vision and mission;
• DefiningMainExecellenceValues,namely,Integrity, Commitment, Openess and Togetherness, as well as Supporting Execellence Values, namely, Fear ofGod, Professionalism and Customer centeredness;
• Setting an example to TPI’s employees in carrying out their tasks and responsibilities and interacting with stakeholders;
• Explaining in detail the ethical standards, thus TPI’s employees could review any proposed activity and help giving consideration if stumbled upon hesitations in taking actions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
166
i. Pokok-pokok Kode Etik
Kode Etik TPI memuat pokok-pokok berikut ini:
• Standar Etika Usaha yang meliputi:
1. Etika Perusahaan dengan Pekerja2. Etika Perusahaan dengan Pelanggan3. Etika Perusahaan dengan Pesaing4. Etika Perusahaan dengan Anak
Perusahaan5. Etika Perusahaan dengan Mitra Kerja
6. Etika Perusahaan dengan Pemerintah7. Etika Perusahaan dengan Masyarakat8. Etika Perusahaan dengan
Pemegang Saham9. Etika Perusahaan dengan Media
Massa10. Etika Perusahaan dengan
Organisasi Profesi dan Industri
• Standar Tata Perilaku yang meliputi:
1. Etika Kerja Sesama Insan TPI2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan3. Kerahasiaan Data dan Informasi4. Asset/ Harta Perusahaan5. Perjalanan Dinas6. Keamanan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)7. Data dan Pelaporan8. Benturan Kepentingan dan
Penyalahgunaan Jabatan9. Hadiah/ Cinderamata/ Gratifikasi
dan Entertainment10. Penyelenggaraan Jamuan Bisnis11. Narkotika dan Obat Terlarang
(Narkoba) serta Minuman Keras (Miras)
12. Merokok13. Perjudian14. Aktivitas Politik
• Penerapan dan Penegakan
1. Organisasi2. Penegakan Etika Usaha dan Tata
Perilaku3. Sosialisasi dan Internalisasi4. Saluran Pengaduan Masalah5. Pembaruan Etika Usaha dan Tata
Perilaku6. Penjelasan Pernyataan Insan TPI
i. The Code of Ethic Main Elements
The Code of Ethic contains the following main elements:
• Standard of Business Ethics, comprising:
1. Company’s Ethics toward Employees2. Company’s Ethics toward Customers3. Company’s Ethics toward Competitors4. Company’s Ethics toward Subsidiaries
5. Company’s Ethics toward Business Partners
6. Company’s Ethics toward Government7. Company’s Ethics toward Society8. Company’s Ethics toward Shareholders
9. Company’s Ethics toward Mass Media
10. Company’s Ethics toward Professional and Industry Organizations
• Code of Conduct Standard, comprising:
1. Working Ethics toward Other TPI Employees
2. Corporate Social Responsibility 3. ConfidentialityofDataandInformation4. Assets5. Office/BusinessTrip6. Occupational Health and Safety7. Data and Reporting8. ConflictofInterestandAbuseofPosition
9. Gifts / Goodies / Gratification andEntertainment
10. Business Dinner/luncheon11. Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba)
serta Minuman Keras (Miras)
12. Smoking13. Gambling14. Political Activity
• Upholding and Implementing
1. Organization2. Business Ethics and Code of Conduct
3. Socialization and Internalization4. Whistle Blowing channel 5. Reform of Business Ethics and Code of
Conduct6. Explanation and Statement of TPI
Employees
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
167
Pedoman Etika Usaha dan Kode Etik tersebut telah disosialisasikan kepada seluruh pegawai melalui berbagai kesempatan dan media, termasuk media komunikasi internal. Tahun ini kegiatan sosialisasi dilakukan dalam bentuk sosialisasi melalui portal internal, pengenalan kepada karyawan baru, penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan pekerja tetap.
ii. Sanksi terhadap Pelanggaran
Setiap pelanggaran akan mendapatkan sanksi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku baik di internal Perusahaan maupun perundang-udangan yang berlaku. Jenis pelanggaran, jumlah pelanggaran dan sanksi yang diberikan di sepanjang tahun 2014 bisa dilihat di tabel di bawah ini.
iii. Budaya Perusahaan
Budaya Perusahaan merupakan penghayatan terhadap visi, misi, dan tata nilai yang telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Setiap pegawai TPI diwajibkan memahami dan menghayati dan mewujudkan perilaku yang sesuai dengan visi, misi dan tata nilai tersebut.
Visi
Menjadi perusahaan asuransi yang unggul, terpercaya dan menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh stakeholders. BerikutpenjabarandariVisitersebut:
Perusahaan Asuransi
TPI akan fokus ke core business-nya yaitu asuransi umum, sehingga bisnis yang lain hanya sebagai penunjang bisnis asuransi tersebut.
The Business Ethic and the Code of Ethic were socialized to all employees in various occasion and media, including the internal communication media. This year, the socialization was conducted through the internal protal, and the introduction to new employees, and the signing of the Integrity Pact by all members of BOC, BOD and permanent employees.
ii. Sanction to Violation
Every employee who violates the ethical codes will receive sanction based on prevailing law and bylaw in the Company. The type of the violation, its number and sanction in 2014 can be seen in the following table.
iii. Corporate Culture
TherenewalofVision,MissionandValuesaimsat forming new TPI employees who make all of those things the foundation of TPI behavior and culture.ThenewVision,MissionandValuesareelaborated as follows.
Vision
To become a winning insurance company that is trustworthy and capable of creating sustainable added values to all stakeholders.
Insurance Company
TPI will focus on its core business, which is general insurance, so that other businesses serve only as supporting businesses to the insurance business.
JENIS PELANGGARANType of Violation
JUMLAH PELANGGARANNumber of Violation
5
4
SANKSI YANG DIBERIKANSanction
Indisipliner jam kerjaBreach of office hours
Indisipliner jam kerjaBreach of office hours
Surat TeguranReprimand letter
Surat TeguranReprimand letter
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
168
Unggul
TPI Berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam hal penguasaan pasar dan inovasi di industri asuransi, dimana hal ini berarti TPI harus lebih maju dalam hal pengembangan ide, kualitas, produk dan jasa, maupun pasar dibandingkan dengan perusahaan asuransi lainnya.
Terpercaya
TPI sebagai perusahaan asuransi mampu menjadi institusi terpercaya dimana dapat menyampaikan (delivery) segala janji/komitmen tidak hanya untuk hal-hal yang diperjanjikan dalam polis tetapi juga atas segala hal yang telah menjadi komitmen dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik.
Menciptakan Nilai Tambah
TPI dapat menciptakan nilai tambah yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan dimana nilai tambah ini merupakan sumber pemenuhan kepuasan dan kebutuhan para stakeholders.
Berkelanjutan
Berarti nilai tambah yang diciptakan dapat terus dipertahankan oleh TPI untuk terus dipertahankan keunggulan tersebut dalam jangka waktu yang panjang.
Bagi Seluruh Stakeholders
TPI harus dapat memenuhi keinginan, kebutuhan dan kepuasan para pemangku kepentingan (stakeholders) seperti pemegang saham, karyawan, tertanggung, masyarakat dan lainnya, sehingga tingkat keberhasilan TPI adalah mampu mempertahankan dan meningkatkan kepuasan para pemangku kepentingan tersebut.
Misi
1. Mengoptimalkan nilai perusahaan secara berkelanjutan;
2. Menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan jasa asuransi yang prima;
3. Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi insan yang profesional, kompetitif dan peduli;
4. Memberdayakan perusahaan menuju perusahaan asuransi yang berkelas dunia dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia.
Winning
TPI strives to become the leader in terms of market share and innovation in the insurance industry, all of which means that TPI has to step ahead of the game in developing idea, quality, products and services, as well as the market compared to other insurance companies.
Trustworthy
As an insurance company, TPI is able to become a trustworthy institution which can deliver all promises/commitments, not only for things promised in the policy, but also all things that become part of the commitments in providing the best services.
Creating Added Values
TPI is able to create added values required by stakeholders, where these added values represent the source of satisfaction and need fulfillmentofthestakeholders.
Sustainable
It means that added values that have been created could be maintained sustainably by TPI in the long term.
To all Stakeholders
TPI has to be able to fulfill the demands,needs and satisfaction of stakeholders such as shareholders, employees, the insured, communities and others, so that TPI’s level of success can be measured by maintaining and increasing those stakeholders’ satisfaction.
Missions
1. Optimize the company’s values in a sustainable way
2. Create customer satisfaction through excellent insurance services
3. Develop the capabilities and competencies of human resources to become professional, competitive and caring people
4. Empower the company to become a world-class insurance company and the pride of Indonesia.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
169
Penjabaran arti dari Misi
• Mengoptimalkan nilai perusahaan secara berkelanjutan yang paling hakiki dalam pendirian perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yang mana sekaligus meningkatkan nilai yang diinvestasikan oleh para pemegang saham (shareholders’ value) melalui penciptaan laba dan perluasan akitivitas operasional;
• Menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan jasa asuransi yang prima Pelayanan dengan operasional yang prima (operational excellent) merupakan kunci untuk bisa menciptakan kepuasan pelanggan. Semua sumber daya (resources) dikerahkan dan diatur untuk memberikan kepuasan tertanggung (customer satisfaction);
• Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi insan yang profesional, kompetitif dan peduli
1. ProfesionalSumber daya manusia perusahaan yang merupakan ahli dalam bidangnya dan senantiasa bekerja sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya untuk memberikan hasil kerja yang terbaik
2. KompetitifSumber daya manusia perusahaan memiliki daya saing yang tinggi (competitive advantage) namun tetap memegang teguh prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang sehat.
3. PeduliSumber daya manusia perusahaan mempunyai empati atas segala kebutuhan dan masalah dari para tertanggung dan stakeholders lainnya seraya dapat mengusulkan solusinya.
• Diakui sebagai perusahaan asuransi kebanggaan Bangsa Indonesia yang berkelas dunia
Karakteristik utama perusahaan yang berkelas dunia adalah:
Definition of Missions
• Optimize the company’s values in a sustainable way. The most essential thing in establishing a company is to enhance the values of the company and at the same time increasing the investment value of the shareholdersthroughthecreationofprofitand expansion of operational activities.
• Create customer satisfaction through excellent insurance services. Operational excellent is the key to create customer satisfaction. All resources are deployed and managed in order to provide customer satisfaction.
• Develop the capabilities and competencies of human resources to become professional, competitive and caring people
1. ProfessionalThe company’s human resources, who are experts in their field, andcontinuously perform their job in accordance with existing protocols and regulations intheirrelatedfield,togivethe best result.
2. CompetitiveThe company’s human resources possess high competitive advantage but still uphold the principles of healthy good corporate governance.
3. CareThe company’s human resources have empathy towards all needs and problems of customers and other stakeholders, while at the same time can provide the solutions.
• Recognized as an insurance company that has become the pride of the nation and a world-class company
The main characteristics of a world-class company are:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
170
• Kompetensi, yaitu kemampuan beroperasi dengan standar yang tinggi dalam dinamika persaingan;
• Kemampuan untuk beradaptasi;• Budaya kualitas, yang mengutamakan
kepuasan tertanggung;• Budaya inovatif;• Budaya entrepreneur.
Perusahaan telah mempunyai modal dasar untuk menjadi perusahaan berkelas dunia karena telah menerapkan Good Corporate Governance disamping mempunyai kemampuan finansial, kehandalan sumberdaya manusia, kemampuan penguasaaan teknologi, dan jaringan usaha (network).
Tata Nilai
BersihDikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas serta berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik (GCG).
BersaingMampu berkompetisi, mendorong pertumbuhan, membangun individu yang kompetitif,efisiendanmenghargaikinerja.
Fokus pada PelangganBerorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
KomersialMenciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
KomitmentMelaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional dan sepenuh hati dengan mendayagunakan seluruh potensi serta kapabilitas yang dimiliki sehingga mendapatkan kepercayaan (trust) dari para stakeholders.
PeduliMemiliki kepedulian yang tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan dan lingkungannya, serta menjunjung kepentingan nasional.
• Competency, i.e. the ability to operate with high standards in the dynamics of competition,
• The ability to adapt,• Quality culture, which prioritizes customer
satisfaction,• Innovative culture,• Entrepreneur culture.
The company has owned the basic foundation to become a world-class company, as it has implemented Good Corporate Governance, in addition to having financial ability, humanresources excellence, technology-mastering ability, and business network.
Values
CleanBeing managed professionally, avoiding any conflict of interest, not tolerating bribery,upholding trust and integrity and always referring to the principles of good corporate governance (GCG).
CompetitiveAble to compete, encourage growth, build competitiveindividuals,efficientandappreciateperformance.
Customer FocusedCustomer oriented and committed to providing the best services to customers.
CommercialCreate added values with commercial orientation; make decisions based on healthy business principles.
CommittedCarry out tasks and responsibilities professionally and wholeheartedly by deploying all company’s potentials and capabilities to gain trusts from stakeholders.
CaringHave a high concern towards all stakeholders and the environment, as well as uphold the nation’s interests.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
171
24. Penilaian atas Penerapan GCG
i. Hasil Penilaian Sendiri atas Penerapan Tata Kelola di TPI
Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 152/PMK.010/2012 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian, setiap tahunnya TPI melakukan penilaian sendiri (self-assessment) atas Penerapan Tata Kelola di TPI.
Penilaian SendiriBerdasarkan hasil penilaian sendiri atas penerapan tata kelola perusahaan, dapat dikatakan bahwa TPI telah memiliki kebijakan tertulis mengenai Pertanyaan/Pernyataan yang dimaksud, kebijakan tersebut dilaksanakan secara konsisten.
ii. Hasil Penilaian Pihak Ketiga atas Penerapan Tata Kelola di TPI
Penerapan Tata Kelola di TPI dinilai oleh pihak eksternal, yakni PT Sinergi Daya Prima (SDP), yang melakukan penilaian (assessment) setiap 2 (dua) tahun sekali. Assessment yang dilakukan pada tahun 2013 dan berlaku untuk tahun 2013 dan 2014 tersebut menggunakan metodologi yang ditetapkan oleh Kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara berdasarkan Surat Menteri Negara BUMN SK-16/S/MBU/2012. Kriteria yang digunakan adalah Benchmark Best Practice yang ditetapkan oleh (Indonesian Institute for Corporate Governance (IIGC) dan Lyoness. Hasil dari asessment oleh SDP memperlihatkan bahwa penerapan GCG di TPI mendapatkan kualifikasi baik denganskor 82,28%. Assessment berikutnya akan dilakukan pada tahun 2015.
iii. Permasalahan yang Dihadapi dalam Penerapan GCG
• Adanya perubahan struktur organisasi;• Adanya perubahan Tata Budaya sehingga
seluruh pedoman harus disesuaikan;• Adanya perubahan peraturan oleh regulator
seperti POJK No. 2/POJK.05/2014 tentang tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian.
24. Assessment on GCG Implementation
i. The Result of Self Assessment on the GCG Implementation in TPI
Pursuant to the directives in the Regulation of the Mminister of Finance of the Republic of Indonesia number 152/PMK.010/2012 on the GCG for the Insurance Company, TPI conducts a self assessment on the Implementation of GCG in TPI every year.
Self AssessmentBased on the self assessment on the Company’s GCG practice, TPI already owned a written policy on the mentioned Question/Statement, and the policy had been consistently implemented.
ii. The Result of the Third Party Assessment on GCG Implementation in TPI
The implementation of GCG in TPI was assessed by an external party, i.e. PT Sinergi Daya Prima (SDP), which had conducted the assessment every two years. The assessment done in 2013 also applied for the year 2013 and 2014 used the methodology as required by the Office of the Ministry of State-ownedEnterprises (SOE) based on the Decision Letter of the Ministry of SOE - SK-16/S/MBU/2012. The criteria used was Benchmark Best Practice required by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IIGC) dan Lyoness. The result of SDP’s assessment stated that GCG implementation in TPI reached the score of82.28%,whichwasunder thequalificationof good implementation. The next assessment would be held in 2015.
iii. The Problems in GCG Implementation
• The changes in the organization structure;• ThechangesintheCorporateValuesthat
required the adjustment of all guidelines; • The changes in the regulations, such as
the Regulation of the Financial Services Authority (POJK) Number 2/POJK.05/2014 on Good Corporate Governance for Insurance Companies.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
PEDULI DAN BERBAGIcarinG and SharinG
1. Kebijakan tentang CSR.
Seiring dengan menanjaknya posisi Perusahaan untuk menjadi yang teratas, TPI pun terus menunjukkan kepeduliannya melalui sejumlah program Tanggung Jawab Sosial (CSR) Perusahaan. Manajemen menetapkan bahwa kegiatan CSR Perusahaan dilakukan oleh Corporate Secretary Group. Dalam pelaksanaannya, Corporate Secretary Group melakukan sejumlah langkah sebagai berikut:
• Melakukan identifikasi kebutuhanpemangku kepentingan;
• Melakukan koordinasi dan bersinergi dengan induk Perusahaan, yakni PT Pertamina (Persero) dalam program CSR;
• Melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi dampak kegiatan CSR;
• Menyusun pelaporan atas kegiatan CSR Perusahaan.
Hasil dari proses tersebut di atas, Perusahaan menyusun dan melakukan program CSR sebagai sumbangsih kepada pembangunan bangsa dan negara.
2. Sosial Kemasyarakatan
Bidang Kesehatan dan Pendidikan menjadi dua fokus utama dalam upaya memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa. Pilihan terhadap kedua bidang ini dilandasi oleh komitmen TPI untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui pembentukan generasi muda yang sehat dan berpendidikan. Dalam pelaksanaannya, TPI bersinergi bersama PT Pertamina (persero) dan perusahaan di bawah PT Pertamina (persero) lainnya, khususnya Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ), serta merangkul sejumlah sekolah.
1. The Policy on CSR
As the Company is moving toward the Top position in the insurance industry, TPI is continuously showing its care through some CSR programs. The Company’s Management has decided that the CSR activities are to be carried out by the Corporate Secretary Group.Tofulfillthisassignment,theCorporateSecretary Group has taken the following steps:
• Identifiedtheneedsofthestakeholders;• Coordinated and formed synergy with its
parent company, PT Pertamina (Persero) in the CSR program;
• Implemented, monitored, and evaluated the impacts of the CSR program;
• Made a report of the Company’s CSR activities.
The above process enabled the Company to develop and implement CSR programs as a manifestation of its contribution to the nation.
2. Social Activities
The health and education sectors became the Company’s main focus in giving its contribution to the country’s development. The selection of the two sectors were based on TPI’s commitment to increasing the welfare of the people. To achieve this goal, TPI formed synergy with PT. Pertamina (Persero) and its subsidiaries, particularly Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) or Pertamina Jaya Hospital, and cooperated with some schools.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
175
2.a. Bidang Kesehatan
2.a.1. Pemeriksaan Mata dan Pemberian Kacamata
Mata merupakan indera penglihatan yang sangat penting bagi generasi muda. Pemeliharaan kesehatan mata yang disertai dengan pemberian kacamata bagi anak sekolah yang mengalami masalah kesehatan mata akan membantu mereka dalam proses belajar, baik di sekolah maupun di rumah.
Melalui sinergi dengan PT Pertamina (persero) dan RSPJ), hingga akhir tahun 2014 TPI telah membantu 130 murid kelas 1-6 dari 4 Sekolah Dasar (SD) di Jakarta untuk dapat memeriksakan kesehatan mata mereka. Dari jumlah tersebut terdapat 100 murid yang menerima bantuan kacamata gratis karena mengalami masalah dalam penglihatan.
SD penerima manfaat dari karya kesehatan ini adalah:• SDNegeriMentangAtas05Pagi• SDNegeriMentengAtas06Pagi• SDNegeriPasarManggis01Pagi• SDNegeriPasarManggis02Petang
2.a. The Health Sector
2.a.1. Eye Check-up and Free Eyeglasses
As young people need a good eyesight, the Company worked to provide eye check-up and free eyeglasses to some students who have eye problems so as to assist them in the learning process in both their classrooms and homes.
Forming synergy with PT Pertamina (Persero) and RSPJ, by the end of 2014 TPI had helped 130 students of grade 1-6 from 4 (four) Elementary Schools in Jakarta have their eyes checked. Of the total number, 100 of them received free eyeglasses to overcome their eyesight problems.
The following Elementary Schools were recipients of the program: • SDNegeriMentangAtas05Pagi• SDNegeriMentengAtas06Pagi• SDNegeriPasarManggis01Pagi• SDNegeriPasarManggis02Petang
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
176
Selain pemberian kacamata gratis kepada murid, karya sosial di bidang kesehatan mata ini juga menyasar para guru, yakni dengan memberi mereka penyuluhan tentang kesehatan mata. Tujuannya agar para guru dapat mengajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan mata kepada para murid mereka. Dengan demikian, karya sosial kemasyarakatan ini dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan generasi muda yang akan menjadi pemimpin bangsa ini. 1.a.2. Operasi Katarak
Selain untuk generasi muda, upaya TPI untuk memperbaiki kesehatan mata juga ditujukan untuk semua penderita katarak, yang bila tidak cepat ditangani akan mengalami gangguan penglihatan sehingga mengurangi peran serta mereka dalam membangun bangsa. Oleh karena itu, sebanyak 107 penderita katarak telah mendapatkan bantuan operasi katarak secara cuma-cuma pada tahun ini. Bantuan operasi katarak ini merupakan kelanjutan dari program serupa di tahun 2013, dan dilakukan kembali dalam kerja sama dengan RSPJ. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian kegiatan untuk merayakan hari ulang tahun TPI ke-33.
1.a.3. Bidang Pendidikan
Untuk mendukung kebijakan OJK yang tertuang dalam Surat Edaran No. 1/SEOJK.07/2014, TPI tentang Pelaksanaan Edukasi Dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan kepada Konsumen dan/atau Masyarakat, maka TPI melakukan program pengajaran tentang pengetahuan asuransi kepada pelajar SMA dan SMK. Materi pelajaran dititikberatkan pada pengetahuan dasar dan produk asuransi. Melalui program ini, para pelajar diharapkan memiliki kesadaran atas pentingnya asuransi sejak dini, yang merupakan salah satu cara mengelola risiko keuangan.
Aside from distributing eyeglasses to the students, TPI’s healthcare program also targeted teachers by empowering them to teach about eye health. With the objective to enable the teachers to bring awareness on the importance of eye health to their students, this social activities has provided significantcontribution to the development of the nation’s future leaders.
1.a.2. Cataract Surgery
In addition to the young generation, TPI also conducted activities for people with cataracts that need a quick treatment to enable them to play their roles in the nation building. Under this program, 107 people with cataracts received free cataract surgery in this year. Being a continuation of similar programs in 2013, this program, which was conducted in cooperation with RSPJ, was also part of series of activities held to celebrate the 33th anniversary of TPI.
1.a.3. The Education Sector
In support of the policy of the Financial Services Authority (OJK) Number 1/SEOJK.07/2014 on the Implementation of the Education to Increase Financial Literacy to the Consumers and/or the General Public, TPI conducted an education program on insurance to the students of High SchoolsandVocationalSchools.Theteachingmaterials focused on the basic understanding of insurance and its products. Through this program, the students at their early age are expected to understand the importance of insurance,whichisawayofmanagingfinancialrisks.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
177
Sebanyak 859 pelajar telah menerima manfaat program pengajaran ini. Berikut ini adalah sejumlah sekolah yang menjadi target edukasi TPI:
• SMAPlusPembangunanJaya• SMAN1BudiUtomoJakarta• SMKIslamSoedirman2
Selain berbagi ilmu di bidang perasuransian, TPI juga memberikan perlengkapan kebutuhan sekolah seperti printer dan laptop. Diharapkan bantuan tersebut dapat mempermudah jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan mengajar dan pemberian bantuan ini juga dilakukan sebagai partisipasi TPI dalam serangkaian kegiatan untuk memperingati hari ulang tahun PT Pertamina (Persero) yang ke-57.
1.a.4. Bantuan Donasi
Selain kegiatan CSR yang terprogram, TPI juga menyalurkan berbagai bantuan dalam bentuk donasi kepada anak-anak yatim dan anggota masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan yang bersifat amal tersebut dirangkai dalam kegiatan keagamaan, seperti buka puasa bersama pada masa puasa, Idul Adha, dan Idhul Fitri.
Tahun ini kegiatan amal keagamaan dilakukan dalam bentuk Buka Puasa Bersama 10.000 anak yatim melalui sinergi dengan PT. Pertamina (Persero). Dalam kegiatan ini pula, TPI menyalurkan bantuan dalam bentuk donasi.TPI juga melakukan 2 kegiatan Bakti Sosial (Baksos), yakni Baksos Idul Fitri di Desa Kertasari, Majalengka, Baksos Idul Adha di Mushola Nurrurozaq, Desa Kertasari Kabupaten Majalengka Dalam kegiatan tersebut dibagikan paket sembako kepada masyarakat
1.a.5. Biaya Kegiatan CSR 2014
Pada tahun ini, besar dana kegiatan CSR TPI pada tahun ini sebesar Rp 782,81 juta. Selain itu, TPI juga memberikan berbagai donasi sebesar Rp63,55 juta, sehingga total biaya kegiatan CSR dan sumbangan TPI selama tahun 2014 adalah sebesar Rp846,36 juta. Dari total biaya tersebut Rp201,92 juta menjadi biaya bersama TPI dan PT Pertamina (Persero) sebagai bentuk sinergi CSR Pertamina Group. Bila dibandingkan dengan total biaya CSR tahun 2013, terjadi penurunan pada tahun 2014karenaefisiensibiaya,terutamadibagianpemberian donasi.
A total of 859 students from the following schoolsbecamebeneficiariesofthiseducationprogram:
• SMAPlusPembangunanJaya• SMAN1BudiUtomoJakarta• SMKIslamSoedirman2
In addition to share the knowledge on insurance, TPI also donated school teaching aids, such as printer and laptop to the beneficiaryschools, which were expected to facilitate the teaching and learning activities. This teaching and donation program were also part of TPI’s participation in series of activities to celebrate the 57th anniversary of PT Pertamina (Persero).
1.a.4. Donation
In addition to the well planned CSR programs, TPI also provided donations to the orphans and the needy. This charity was integrated in religious-related activities, such as the fast breaking in the fasting season, the Idhul Adha, and the Idhul Fitri.
This year religious-related charity was conducted in the form of fast breaking with 10,000 orphans, the activity of which was made possible through forming synergy with PT Pertamina (Persero). In this activity, TPI also provided donations. TPI also conducted 2 (two) social works, i.e the Idul Fitri social work in the VillageofKertasari,Majalengka,andthe IdhulAdha social work held at Mushola Nurrurozaq in theVillageofKertasari,Majalengka.Duringtheevent,TPIdistributedfoodstuffpackages.
1.a.5. CSR Expenses in 2014
By the end of the year, TPI spent a total of Rp 782.81 million for its CSR programs. Added with providing a total of Rp 63.55 million in donation, the Company’s overall expenses reached Rp 846.36 million, of which Rp 201.92 million was shared with PT Pertamina (Persero) as a form of synergy with the CSR programs of Pertamina Group. Compared to the expenses in 2013, this year’s CSR costs declined due to some cost efficiency, particularly in providingdonations.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
178
Kegiatan Activities
2014
782,817,597
63,550,000
846,367,597
2013
820,576,896
208,940,000
1,029,516,896
CSR
Bantuan Donasi Donation
Jumlah / Total
No.
1.
4.
2.
3.
Laporan Kegiatan Pelaksanaan CSR Tahun 2014 PT TUGU PRATAMA INDONESIAReport of TPI's 2014 CSR Activities
Kegiatan/Activity
TOTAL
TOTAL
BANTUAN DONASI / Donation
Pemeriksanan dan Pemberian kacamata gratis di 4 Sekolah Dasar / Eye examination and eyeglass distribution to 4 Elementary Schools
• SDN Pasar Manggis 01 Pagi• SDN Pasar Manggis 02 Petang• SDN Menteng Atas 05 Pagi• SDN Menteng Atas 06 Pagi
Lain - Lain / Others
Biaya CSR - Donasi IKNB Peduli Banjir / CSR Donation to IKNB Flood Care
Bantuan Dana Kegiatan CSR "Bakti sosial Idul Fitri 1435H" / CSR Donation for "Bakti Sosial Idul Fitri 1435H"
Syukuran & Berbuka puasa bersama 10.000 anak yatim (PERTAMINA) / Thanksgiving & Fast Breaking with 10,000 orphans (Pertamina)
Bantuan Dana kegiatan penyelenggaraan qurban Idul Adha / Donation for "Idul Adha"
TPI Mengajar, 3 Tahap / TPI Teaches, 3 Stages
• SMA Plus Pembangunan Jaya• SMA 1 Budi Utomo• SMA Islam PB Soedirman
Operasi Katarak / Cataract Surgery
• RS Pertamina Jaya
LokasiLocation
Jakarta
Jakarta
Bintaro
Jakarta
35
-
300
107
Jakarta
Jawa Barat
Jakarta
Jakarta
9
-
299
13 May 2014
Februari 2014
20 Jul 2014
20 Jul 2014
5 Oct 2014
28 Apr 2014
6 Dec 2014
9 Sep 201428 Oct 2014
53,050,000.00
50,000,000.00
50,000,000.00
90,000,000.00
80,000,000.00
782,817,597.00
846,367,597.00
63,550,000.00
50,138,480.00
299,142,637.00
58,557,480.0051,929,000.00
Jakarta
TPI
Jakarta
42
10,000
-
260
Jakarta 44
PesertaParticipants
BiayaCost
Waktu PelaksanaanDate
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
179
Rekap biaya sumbangan lain - lain bulan Januari - Desember 2014Total other donations from January to December 2014
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kegiatan / Activity
Bantuan Dana untuk pembangunan tahap 2 gedung TK, TPA, dan Majelis Taklim / Donation for the construction of phase 2 of kindergarten,
TPA and Majelis Taklim buildings
Bantuan Dana kegiatan CSR di bidang kesenian & kebudayaan "Road to LGP 2014" / Donation for CSR activities in the field of art & culture
"Road to LGP 2014"
Bantuan Dana kegiatan CSR di bidang kesenian & Kebudayaan Pentas seni "Regent of Traddernife" / Donation for CSR activities in the field of art & culture in the form of performing art
"Regent of Traddernife"
Bantuan Dana kegiatan CSR di bidang kesenian & Kebudayaan Pentas seni "Rhapsodie with scraft" / Donation for CSR activities in the field of art & culture in the form of performance
"Rhapsodie with scraft"
Bantuan Dana kegiatan Festival Budaya International / Donation for International Cultural
Festival
Pertanggung Jawaban UM Pembelian Souvenir HUT PWP ke 14 Tahun, FPP No.91000414017 / Accountability report on the downpayment for the purchase of souvenir for the 14th
anniversary of PWP, FPP No.91000414017
Partisipasi dana penerbitan buku "Pemimpin Asuransi" Bapak Yasril. Y Rasyid halaman 97 - 98 / Donation for the publication of "Pemimpin Asuransi" Bapak Yusril. Y. Rasyid, page 97-98
Bantuan dana kegiatan CSR Pembangunan dan renovasi mesjid Ar - Rahman / Donation for CSR activities for the development and
renovation of Ar-Rahman Mosque
Bantuan dana untuk Buka Puasa Bersama Alim Ulama, Tokoh Masyarakat dan Santunan anak Yatim 300 Orang / Donation for the event of Fast Breaking with Ulema, Elders and for the
donation to 300 orphans
Bantuan dana kegiatan Halal Bi halal RPIBM Tahun 2014 / Donation for the Halal bI Halal of
RPIBM 2014
Bantuan dana kegiatan "Sky Avenue 2014" / Donation for the event of "Sky Avenue 2014"
Bantuan dana kegiatan Acara Festival Gendhing Gerejawi Tahun 2014 / Donation for the Gending
Gerejawi Festival 2014 event
5,000,000.00
3,000,000.00
2,000,000.00
2,000,000.00
2,500,000.00
14,050,000.00
1,000,000.00
2,000,000.00
500,000.00
2,500,000.00
5,000,000.00
5,000,000.00
Yayasan Annajm Rabbani
SMP Lazuardi Global Islamic School
OSIS SMA Angkasa 2 Jakarta
SMAN 61 Jakarta
SMP Islam Al-azhar 12 Rawamangun
ARD / Kasir
Taman Kenari Jagorawi
Yayasan Mesjid Jami Ar - Rahman
Forum Pemuda Jakarta
RPIBM
OSIS SMA Labschool Kebayoran
Panitia Festival Gendhing Gerejawi 2014
8,000,000.00
2,000,000.00
18,550,000.00
1,000,000.00
2,000,000.00
13,000,000.00
Biaya / Cost Pembayaran KepadaRecipient
Rekap per BulanMonthly Cost
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
180
3. Bidang Ketenagakerjaan
Peran pegawai sangat besar dalam membawa kembali TPI ke posisi puncak dalam sektor industri perasuransian. Menyadari hal ini, Manajemen TPI memiliki kebijakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan kondusif bagi para pegawai. Diharapkan para pegawai yang bekerja dalam lingkungan yang demikian memiliki loyalitas yang tinggi, dan bangga pada tempat kerjanya, sehingga dapat meningkatkan kinerjanya demi membawa Perusahaan mencapai posisi puncak. Tahun ini, persentase pegawai yang masuk sebesar 18,56% (54 orang), sedangkan pegawai yang keluar sebesar 7,21 % (21 orang).
3. The Labor Sector
Aware that employees play an important role in bringing back TPI to the Top position in the insurance industry, TPI made a policy to create a healthy, safe and conducive working environment. Working in this condition, the employees are expected to have a strong loyalty and proud of their working place and, therefore, are able to increase their performance and bring the Company back to the top position. This year, the number of new employees reached 18.56% or 54 people, while the number of those who left amounted to 21 people of 7.21%.
Rekap biaya sumbangan lain - lain bulan Januari - Desember 2014Total other donations from January to December 2014
No.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Kegiatan / Activity Biaya / Cost Pembayaran KepadaRecipient
Rekap per BulanMonthly Cost
BantuanDanaSosialYayasanAl-kahfi/Donation to Yayasan Al-kahfi
Bantuan Dana kegiatan CSR di bidang kesenian & kebudayaan "NASA Festival
INVINITY14"/CSR donation for "NASA Festival INVINITY 14"
Sumbangan Pesantren Az-Zidayah / Donation to Pesantren Az-Zidayah
Sumbangan Renovasi total musholla Daarul Mutaqin - Garut / Donation
for the renovation of Daarul Mutaqin Musholla - Garut
Bantuan dana Tur Karyawan (Cleaning Service) / Donation for Cleaning Service
Personnel Tour
Bantuan dana untuk alat praktik teknik siswa SMK Al Farisi / Donation for Al
Farisi Tecnical School
Bantuan dana Kejuaraan Singapore Master Athletics Open 2014 / Donation for participants to the Singapore Master
Athletics Open 2014
Bantuan dana Kegiatan Pesantren kilat Al-Qur'an / Donation for Al-Qur'an
Boarding School activities
Bantuan dana Baksos & Touring PTM Club Jakarta - Pengalengan - Jakarta / Donation for Social Activity & Tour of PTM Club, Jakarta - Pengalengan -
Jakarta
TOTAL
1,000,000.00
2,500,000.00
1,000,000.00
1,000,000.00
2,500,000.00
2,000,000.00
2,000,000.00
2,000,000.00
5,000,000.00
YayasanAl-kahfiCab. Jaksel
OSIS Dharma AksatriyahSMAN 61 Jakarta
Pondok Pesantren Az-zidayah
Musholla Daarul Mutaqin
Mitra Citra Mandari
Yayasan AminaHusen
Persatuan Atlet Master Indonesia
Yayasan Insan Mandiri Sejahtera
Pertamina Motor Club
4,500,000.00
7,500,000.00
7,000,000.00
63,550,000.00
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
181
Tabel Pegawai Keluar dan Masuk tahun 2013-2014Table of Employees In and Employees Out 2013-2014
Komponen / Component
Pegawai masuk / Employees In
Pegawai keluar / Employees Out
Jumlah / Total
2013
11
15
2014
21
54
2.a. Manfaat Kesehatan
Pemberian manfaat kesehatan bagi semua pegawai dan anggota keluarga mereka merupakan strategi Manajemen TPI dalam menciptakan kenyamanan batin bagi semua pegawai. Dengan adanya jaminan dan manfaat ini, mereka diharapkan tidak lagi pusing memikirkan biaya pengobatan bagi diri mereka sendiri dan anggota keluarga masing-masing. Semua pegawai berhak mendapatkan manfaat kesehatan berikut ini.
• Rawat jalan; • Perawatan mata;• Perawatan gigi;• Jaminan biaya persalinan;• Pemeriksaan radiologi hingga layanan
rawat inap dan operasi.
Selain berbagai manfaat kesehatan tersebut, Manajemen TPI juga memutuskan untuk memberikan pemeriksaan kesehatan kandung kemih melalui Micturating Cysto-Urethrogram (MCU) setiap 2 tahun bagi pegawai hingga mereka berusia 40 tahun. Sedangkan bagi yang berusia di atas 40 tahun, pemeriksaan melalui MCU dilakukan setahun sekali. Manajemen TPI juga memutuskan untuk mengikutsertakan semua pegawai dalam program asuransi jiwa, dan program pensiun.
2.b. Hak Cuti
Setiap pegawai TPI memiliki hak cuti berikut ini.
• Cuti Tahunan sebanyak 12 hari per tahun, setelah mereka menjalani masa kerja selama 12 bulan;
• Cuti Panjang sebanyak 22 hari, setelah mereka menjalani masa kerja 4 tahun, yang berlaku setiap kelipatan 3 tahun masa kerja;
• Cuti Melahirkan untuk pegawai wanita selama 3 bulan, yang dapat diambil selambat-lambatnya 2 minggu sebelum tanggal persalinan sesuai hasil pemeriksaan dokter.
2.a. Health benefit
To create inner peace among the employees, TPIprovideshealthbenefittoallofitsemployeesand their family members. Having received this benefit,theyareexpectedtobefreeofmedicalcost concerns for themselves and their family members. All employees have the following healthbenefits:
• Inpatient• Eyehealthcare• Dentalcare• Babydelivery• X-rayuptoinpatientcareandsurgery
In addition to the above health benefits, TPIManagement also provides Micturating Cysto-Urethrogram (MCU) examination once in every 2 (two) years and once a year for the employees with the age of up to 40 years and above 40 years respectively. TPI Management has also decided to give life insurance and retirement programs for the employees.
2.b. Leaves
Each and every TPI employee has the right to take the following leaves: • A 12-day Annual leave for the employees
who have served for 12 months; • A long 22-day leave for the employees who
have served for a period of 4 (four) years, and this long leave is to be provided again every time the employees have served for 3 (three) such periods;
• A 3-month baby delivery leave for female employees can be taken at least 2 (two) weeks prior to the delivery date based on the doctor’s examination.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
182
2.c. Remunerasi di atas UMR
Untuk mempertahankan kualitas pegawai di semua jajaran, Manajemen memutuskan untuk memberikan remunerasi di atas Upah Minimum Regional (UMR) yang ditetapkan oleh pemerintah, baik di Jakarta maupun pemerintah daerah di lokasi kantor perwakilan TPI. Pemberian remunerasi di atas UMR ini ditujukan untuk pegawai dengan level upah terendah di Perusahaan.
2.d. Praktik Non-Diskriminasi
Manajemen TPI sejak semula memutuskan bahwa perbedaan jender, ras dan agama, tidak dapat menjadi alasan bagi Perusahaan untuk menghalangi seorang pegawai untuk menduduki jabatan, manfaat kesehatan, pelatihan, penempatan, yang menjadi haknya. Untuk itu, semua pegawai TPI memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan semua peluang pengembangan karir di Perusahaan, sesuai dengan tingkat pendidikan, keterampilan dan keahliannya, dan hasil penilaian kinerja masing-masing.
2.e. Perjanjian Kerja Bersama
Seluruh pegawai TPI juga tercakup dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), sehingga hak dan kewajiban masing-masing pegawai maupun hak dan kewajiban perusahaan berada dalam satu pedoman yang jelas. Adapun PKB tersebut mengatur beberapa hal berikut ini:• Tunjangan kesehatan yang diterima oleh
pegawai (rawat jalan dan rawat inap);• Upah yang diterima pegawai selama
mengalami sakit yang berkepanjangan;• Izin Meninggalkan Pekerjaan (IMP) karena
bencana alam, kebakaran dan gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (KAMTIBNAS);
• Mekanisme penyelesaian keluhan dan perselisihan hubungan industrial;
• Mekanisme pembinaan dan konseling bagi pegawai.
2.f. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Sebagai perusahaan yang bergerak di industri perasuransian, tingkat risiko kerja yang dihadapi oleh sebagian besar pegawai TPI tidak sebesar risiko kerja yang dihadapi oleh pekerja di sektor lain, misalnya di industri pertambangan dan industri manufaktur.
2.c. Above Minimum-Wage Remuneration
To maintain good employees in every levels, the Management has decided to provide above minimum-wage remuneration packages in Jakarta and other places in which the Company’s representativeofficesare located.This above minimum-wage remuneration package is provided for the employees with the lowest level in the Company.
2.d. Non-Discriminatory Practice
TPI Management has issued a policy that the factors of gender, ethnicity, and religion shall not become the reason for the Management to put barriers for an employee to have certainpositions,healthbenefits,training,andassignments. All TPI employees have the same right to develop their careers in the Company based on their education, skill and expertise levels, and also their performance assessment results.
2.e. Collective Labor Agreement
All employees are covered by the Collective Labor Agreement (CLA) to put the rights and obligations of both the employees and the Company in one clear guidelines. The CLA elaborates the following aspects:
• Healthbenefitfortheemployees(outpatientand inpatient);
• Salary for employees who has been sick for a long time;
• Permission to leave the work place due to naturaldisaster,fire,problemsinthepeaceand order;
• Complaint and industrial dispute settlement mechanism;
• Guidance and counseling mechanism for the employees.
2.f. The Occupational Health and Safety
Working in an insurance company, TPI’s employees have relatively low level of risks compared to those in other sectors, such as in the mining and manufacture sectors.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
183
Meski demikian, Manajemen TPI memutuskan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tetap menjadi bagian penting dalam operasional Perusahaan.
Dari pemetaan risiko terkait kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan TPI, terdapat sejumlah risiko yang perlu diantisipasi dan dikelola, antara lain risiko kebakaran, dan risiko cidera dari aktivitas pekerjaan di perkantoran, misalnya risiko kesehatan yang ditimbulkan dari duduk terlalu lama di tempat kerja. Untuk mengantisipasi risiko-risiko tersebut, selama tahun 2014 ini telah dilakukan 1 kali pelatihan penyelamatan diri ketika terjadi kebakaran, kegiatan olahraga bersama setiap hari Selasa dan Jum’at, khususnya aerobik. Perusahaan juga memberikan kesempatan bagi pegawai untuk mendapatkan keanggotaan (membership) di sejumlah cabang olahraga, yakni futsal, bulutangkis, tenis, golf dan bowling. Selain itu, Perusahaan juga melakukan sejumlah kompetisi/perlombaan di berbagai bidang keolahragaan serta di bidang kesehatan seperti Donor Darah yang rutin dilakukan setiap tahunnya bersama Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memperingati Hari Ulang Tahun TPI.
2.g. Pegawai Outsourcing
Perusahaan mempercayakan beberapa fungsi kerja yang bersifat sangat teknis seperti urusan administrasi, penerima tamu, satpam, supir, office boy, serta cleaning service kepada pegawai dari perusahaan alih daya (outsourcing). Hal ini dikarenakan berbagai kebutuhan operasional tersebut membutuhkan SDM yang siap kerja dan kompeten.
However, TPI Management has decided that the Occupational Health and Safety remains as an important part of the Company’s operation.
Based on TPI’s risk mapping related to the occupational health and safety, there are some risks to be anticipated and managed, includingtherisksoffire,injuryfromworkinginanofficeenvironment, for instance thehealthrisks arising from sitting for a long time at the office.Toanticipatetherisks,TPIconducted1(one)fireexittraining,andheldsportactivitiesevery Tuesday and Friday, particularly aerobics. The Company also provided employees with memberships in some sport clubs, such as futsal, badminton, tennis, golf, and bowling. In addition, TPI also held some sport competitions and regular blood donation in cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI) in the event of TPI’s 33th anniversary.
2.g. Employees from Outsourcing Companies
The Company hires some employees, such as receptionists,securityguards,officeboysandcleaning service from outsourcing companies, as such operational functions require competent human resources.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
184
Tabel Pegawai OutsourcingOutsourced Employees
No.
1.
2.
3.
Kriteria
Usia / Age
Jenis Kelamin/Gender
Posisi/Position
- <30 tahun / year old
- Laki-laki / Male
- Data entry
- 30-60 tahun / year old
- Perempuan / Female
- Technical support & Help desk
- Marketing & Collection Support
- Receptionist
- Sekretaris / Secretary
- Pelaksana / Executor
Jumlah
2013
33
33
25
25
25
3
3
3
2
22
2014
32
32
23
27
27
3
4
3
1
25
4. Bidang Lingkungan Hidup
Kebijakan Perusahaan dalam bidang lingkungan hidup mengacu pada Surat Edaran (SE) Direktur Umum PT Pertamina (Persero) No. 007/100000/2012-SQ, tanggal 18 April 2012 tentang Penghematan Energi dan Air, yang sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia No.13 Tahun 2011 dan SE Menteri BUMN No. SE-01, MBU/WK/2012. Berdasarkan acuan tersebut, maka Direktur Keuangan & Jasa Korporat TPI mengeluarkan surat No. 48/S/DKJ/TPI/VI/2012 mengenailingkup penghematan energi dan air.
Karena sifatnya outsourcing, maka TPI tidak bertanggung jawab secara langsung kepada kesejahteraan pegawai yang berasal dari perusahaan outsourcing. Namun, sesuai dengan komitmen terhadap kesejahteraan pegawai yang bekerja di lingkungan kerja Perusahaan, TPI memastikan bahwa perusahaan outsourcing yang ditunjuk benar-benar mempekerjakan pegawai sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya mengenai hak dan usia pegawai. Pada tahun 2014, jumlah pegawai outsourcing yang dipekerjakan oleh Perusahaan 59 orang.
4. The Environment Sector
The Company’s policy on the environment is based on the Circular Letter of General Director of PT Pertamina (Persero) Number 007/100000/2012-SQ, dated 18 April 2012, on Energy and Water Saving, which is based on the Instruction of the President of the Republic of Indonesia Number 13, year 2011, and the Circular Letter of the State-owned Minister Number SE-01, MBU/WK/2012. For this reason, TPI’s Finance and Corporate Service Director issued a letter number 48/S/DKJ/TPI/VI/2012on thescopeofenergyandwater saving.
As these employees come from outsourcing companies, TPI is not responsible directly for their welfare. However, due to the Company’s strong commitment to all employees working in itsoffices,TPIensuresthattheoutsourcingcompanies treat their employees based on the manpower laws in Indonesia, particularly pertaining to their rights and age. In 2014, the number of ousourced employees reached 59 people.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
185
Sesuai dengan kebijakan tersebut, fokus peran serta Perusahaan dalam memberikan kontribusinya pada pelestarian lingkungan hidup adalah di bidang penghematan penggunaan energi dan air, terutama pemakaian listrik di kantor Pusat maupun perwakilan. Adapun sasaran penghematan energi dan air di TPI adalah:
• Penerangan dan alat pendingin ruangan gedung kantor dan/atau bangunan
• Peralatan kantor, perlengkapan dan peralatan yang menggunakan energi listrik atau bahan bakar minyak untuk gedung kantor dan/atau bangunan termasuk kendaraan operasional
• Kegiatan atau aktivitas yang dalam pelaksanaannya memanfaatkan air.
Untuk melaksanakan kebijakan Manajemen tersebut, pada tahun 2014 dilakukan pengaturan grouping lampu dengan penggunaan saklar serta adanya para petugas yang melakukan monitoring peralatan-peralatan yang belum dimatikan setelah jam kantor selesai untuk penghematan penggunaan listrik. Hingga akhir tahun ini, penggunaan listrik di Kantor Pusat TPI mencapai 690.520,20 KWH, dibandingkan dengan 677.044.90 KWH di tahun 2013. Kenaikan penggunaan listrik ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas Perusahaan dalam rangka pencapaian target usaha, termasuk penambahan jumlah pegawai.
Table Data Pemakaian Listrik Tahun 2014The 2014 Electricity Consumption Table
No.
1.
7.
4.
10.
2.
8.
5.
11.
3.
9.
6.
12.
BulanMonth
Januari / January
Juli / July
April
Oktober / October
Februari / February
Agustus / August
Mei / May
November
Maret / March
September
Juni / June
Desember / December
50,300.20
54,290.20
60,487.00
60,911.40
55,946.60
52,025.30
51,658.90
59,211.10
56,147.80
63,131.60
61,352.30
65,057.80
54,933,037.00
67,377,048.00
66,459,380.00
74,774,268.00
61,428,477.00
66,135,222.00
64,031,375.00
72,650,677.33
61,585,857.00
80,289,774.00
76,126,891.00
78,931,527.79
2014
TOTAL KWH METER TOTAL BIAYA - Cost (RP)
TOTAL 690,520.20 824,723,534.12
Based on the policy, the Company focuses its contribution to the environmental conservation ontheefficiencyintheuseofenergyandwater,particularly the electric power in the Head Officeandrepresentativeoffices.Theefficiencytargeted the following objects:
• Office and/or building lightings and aircondition (AC) units;
• Office and/or Building equipment thatconsume electricity or fuel, including operational vehicles;
• Water consuming activities.
Implementing the Management’s policy, in 2014 the Company appointed some persons in charge who will put off the lightings afteroffice hours to save electricity consumption.By the end of the year, the electricity power consumption in TPI Head Office reached690,520.20 KWH, compared to 677,044.90 KWh in 2013. The rising consumption was due to the Company’s increased activities and the addition of new employees as it was trying to reach its business objectives.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
186
Di bidang penghematan penggunaan air, baik di kantor pusat maupun perwakilan adalah dengan pemasangan stiker himbauan penghematan air di toilet serta pengaturan pembatasan output di kran air Melalui semua upaya tersebut, pemakaian air di lingkungan kantor Pusat TPI pada akhir 2014 adalah sebesar 36.336 m3, dibandingkan dengan 32.946 m3 pada tahun sebelumnya. Kenaikan penggunaan air ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas Perusahaan dalam rangka pencapaian target usaha, termasuk penambahan jumlah pegawai.
5. Pertanggung jawaban terhadap Nasabah
Seiring dengan gerak maju Perusahaan menjadi yang teratas, pertanggungjawaban terhadap nasabah semakin di tingkatkan. Tujuannya, selain sebagai pertanggungjawaban Perusahaan, juga untuk memperkuat kesetiaan nasabah serta menarik nasabah-nasabah baru.
IntheareaofwaterefficiencyintheHeadOfficeand representative offices, the Managementhas put a sticker containing a request for those using the toilets to save water. In addition, the water faucets have been set to limit the water output. However, by the end of 2014, TPI recorded 36,336 m3 of water usage compared to 32,946 in the previous year. The increase was due to the increased activities of the Company, the swelling number of employees, as the Company was trying to meet its business targets.
5. The Responsibility to Customers
As the Company is moving toward the Top position, it has increased its responsibility to the customers with the objective to strengthen their loyalty and attract new customers.
Table Data Pemakaian Air Tahun 2013-2014Water Usage in 2013-2014
NO. Bulan / Month 2013 2014
Pemakaian / Consumption (m3)
Pemakaian / Consumption (m3)Biaya / Cost (Rp) Biaya / Cost (Rp)
32,946 36.336415,554,140 457,872,740TOTAL
1.
7.
4.
10.
2.
8.
5.
11.
3.
9.
6.
12.
2,8662,6703,9783,4632,4772,1923,2122,1132,7832,5322,0922,568
2,2253,6092,5023,4613,2713,0312,2383,0433,7013,2004,1041,951
36,120,87033,661,07050,076,47043,613,22031,238,92027,662,17040,463,17026,670,72035,079,22031,929,17026,407,17032,631,970
28,076,32045,445,52031,552,67043,613,22041,203,62038,191,62028,239,47038,342,22046,600,12040,312,57051,657,77024,637,620
Januari / January
Juli / July
April
Oktober / October
Februari / February
Agustus / August
Mei / May
November
Maret / March
September
Juni / June
Desember / December
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
187
5.a. Edukasi dan Sosialisasi Informasi
Untuk memberikan pemahaman kepada nasabah tentang suatu produk sehingga mereka dapat memutuskan dengan baik untuk membeli atau tidak membeli produk dan jasa dari Perusahaan, maka TPI mencetak sejumlah brosur baru serta menayangkan sejumlah informasi penting terkait produk dan layanan di website Perusahaan.
Selain itu, semua pegawai di bidang pemasaran produk dan jasa wajib mengikuti semua ketentuan yang berlaku dalam memasarkan produk dan jasa, dengan memberikan penjelasan sebaik-baiknya kepada calon nasabah mengenai cakupan manfaat serta tercakup atau tidaknya suatu risiko dalam produk dan jasa yang dipasarkan.
5.b. Survei Kepuasan Nasabah
Demi meningkatkan kepuasan nasabah, Perusahaan melakukan survei kepuasan nasabah secara teratur. Pada tahun ini, survei ditujukan untuk mengidentifikasi persepsinasabah terhadap TPI, khususnya tentang kualitas pelayanan, produk dan peringkat Perusahaan. Survei juga ditujukan untuk mengidentifikasikebutuhanpotensialnasabahdan harapan mereka. Hingga akhir tahun ini, survei tersebut masih berlangsung.
Survei Kepuasan Pelanggan di tahun 2014 dilakukan secara internal oleh Corporate Planning Group dan akan diselesaikan pada catur wulan pertama tahun 2015 dengan metode pengisian kuesioner. Hasil dari pengisian kuesioner tersebut akan dianalisa dan dipresentasikan kepada Direksi dan Komisaris. Hasil presentasi tersebut akan menjadi strategi perusahaan ke depannya.
5.c. Mekanisme Penanganan Pengaduan
TPI menyediakan saluran bagi nasabah untuk menyampaikan pengaduan tentang produk dan jasa serta tentang hal-hal lain sekitar perusahaan. Berikut ini adalah saluran yang disediakan bagi nasabah untuk melakukan hal tersebut:
No. Telepon : 021-52961777Call Centre : 08041232323email : [email protected]
5.a. Education and the Spread of Information
To provide an understanding of customers on products so as to enable them to decide on whether or not to buy the Company’s products and services, TPI printed brochures and posted important information related to products and services on the Company’s website.
In addition, all employees who market products and services are required to comply with all prevailing rules, and explain to potential customersaboutthebenefitsandthecoverageor the exclusion of certain risks in the products and services.
5.b. Customer Satisfaction Survey
To increase the customer satisfaction, the Company conducted regular customer satisfaction surveys. This year’s survey was aimed at identifying the perception of customers on TPI, particularly on the quality, services and products, and the Company’s rating. The survey was intended to identify the needs and expectations of potential customers.
By the end of the year, the survey which was conducted by the Corporate Planning Group, was to be completed by the first quarter of2015 to be presented before the BOD and BOC. Using questioner method, the result of the survey will become the Company’s future strategy.
5.c. Customer Complaint Management Mechanism
TPI provides the following channels for the customers to express their complaints about products and services and other things related to the Company
Phone : 021-52961777Call Center : 08041232323email : [email protected]
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
188
Melalui sejumlah saluran tersebut, pengaduan yang masuk diteruskan kepada user atau pihak terkait melalui petugas yang ditetapkan (PIC) untuk menangani email korporat, dan kemudian user atau pihak terkait itulah yang akan melakukan tindak lanjut atas pengaduan tersebut. Tahapan dari fase penerimaan pengaduan hingga fase penyelesaian pengaduan adalah sebagai berikut:
TPI masih terus meningkatkan mekanisme penanganan pengaduan sebagai wujud pertanggungjawaban Perusahaan terhadap nasabah. Perusahaan belum melakukan inventarisasi pengaduan yang masuk, sehingga belum melakukan pencatatan tentang jumlah pengaduan yang masuk maupun meletakkan pengaduan dalam kategori-kategori terpisah. Namun, demikian Perusahaan melaporkan bahwa semua pengaduan yang masuk sudah diselesaikan dengan baik.
Any complaints sent will be forwarded to the relevant user or related party through some persons in charge (PIC). The user or related party will follow up the complaints. The phases of complaint settlement is illustrated below:
TPI still needs to keep improving its complaint management mechanism as a manifestation of its responsibility to the customers. The Company has not inventoried all complaints that were received, and therefore it has not taken note on the number of complaints received or put them into separate categories. However, the Company reported all complaints that have been well settled.
Pengaduan masukComplaints sent
Diterima PICAccepted by PIC
Diterima User terkaitForwarded to related
user
Penyelesaian pengaduanComplaints settled
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
189
MENUjU SDM yANG tERBAIKmoVinG toWard the BeSt human reSourceS
Di saat Perusahaan siap mengambil posisi teratas dalam industri perasuransian, peran sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung pencapaian target tersebut menjadi sangat penting. Untuk itu, Perusahaan terus membangun SDM yang profesional dan berintegritas yang siap menghantar TPI ke posisi teratas.
1. Profil SDM
Per 31 Desember 2014, pekerja TPI berjumlah 291 orang. Pekerja TPI ditempatkan di sejumlah direktorat dan bagian menurut bidang pendidikan dan keahlian masing-masing. Tabel-tabel di bawah ini memberikan gambaran mengenai profil pegawai TPI, baik menurutjabatan, pendidikan, status kepegawaian, jenis kelamin, umur, dan gelar profesi.
Tabel Pegawai Berdasarkan JabatanEmployee based on Position
JabatanPosition
Tenaga Ahli/ Expert staff
0
14
8
2
19
7
Group Head
Pekerja Perbantuan di AP/ Seconded to Subsidiary
Department Head
Manajer/ Manager
Officer
Staff
Pelaksana/ Executive
As the Company is ready to take the top position in the insurance industry, the role of human resources in supporting the achievement of the target is very important. For this reason, the Company continously built professional human resources having integrity that are ready to bring TPI to the Top position.
1. Human Resources Profile
As of December 31, 2014, TPI’s permanent employees reached 241. They are assigned in some directorates and sections in line with their respective educational background and expertise. The following tabels show the profilesof theemployeesbasedonpositions,educational background, employment status, sex,ageandprofessionalcertification.
2013 2014
0
85
94 95
78
10
50
10
46
34
TOTAL : 261 TOTAL : 291
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
190
Tabel Pegawai Berdasarkan Tingkat PendidikanEmployees Based on Educational Level
Tabel Pegawai Berdasarkan Status KepegawaianEmployee Based on Employment Status
Tabel Pegawai Berdasarkan Jenis KelaminEmployees Based on Sex
STATUS KEPEGAWAIANEmployment Status
JENIS KELAMINSex
SD/ Elementary School
PWTT (tetap)/ Permanent
Laki-laki/ Male
SMP/ Junior High School
PWT (kontrak)/ Under Contract
Perempuan/ Female
SMA/ Senior High School
Perbantuan (Persero)/ Secondment from parent company
Diploma
Perbantuan di AP/ Secondment to Subsidiaries
S1/ Undergraduate
S2/ Postgraduate
S3/ Doctorate
PENDIDIKANEducation
3
4
22 20
21
2093433
0
238
181 197
9480
0
241
41
22
8 7
13
175
24
3
4
TOTAL : 261
TOTAL : 261
TOTAL : 291
TOTAL : 291
2013
2013
2013 2014
2014
2014
TOTAL : 261 TOTAL : 291
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
191
Asuransi / Insurance
Tenaga Ahli / Expert
Non Asuransi / Non Insurance
s.d 20 tahun / Up to 20 years
21-25
26-30
31-35
36-40
41-45
46-50
51-55
>= 56
USIAAge
TENAGA AHLIExpert Staff
GELAR PROFESIAcademic Studies
0 0
25
43
39
36
31
59
42
16
2
93
2
33
0
32
0
90
7
38
33
31
41
56
44
11
2013
2013
2013
2014
2014
2014
TOTAL : 261 TOTAL : 291
TOTAL : 2
TOTAL : 126
TOTAL : 0
TOTAL : 122
Tabel Pegawai Berdasarkan Gelar ProfesiEmployees Based on Academic Studies
Tabel Pegawai Tenaga AhliExpert Staff
Tabel Pegawai Berdasarkan UsiaEmployees Based on Age
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
192
2. Kebijakan SDM
Sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), pembangunan SDM dilakukan untuk mendukung implementasi program People and Organization Alignment (POA), pembentukan unit-unit kerja baru, pembukaan kantor cabang baru serta peningkatan status kantor perwakilan menjadi kantor cabang. RJPP tersebut membutuhkan SDM yang berkualitas yang bisa mendukung rencana strategis tersebut.
Searah dengan RJPP, Kebijakan pembangunan SDM adalah sebagai berikut:
• Fokus pada penyelenggaraan program-program pendidikan yang sejalan dengan strategi dan pengembangan usaha;
• Menyelenggarakan program pelatihan soft skill, terutama berkaitan dengan aspek manajerial dan kepemimpinan;
• Menyelenggarakan pendidikan melalui kegiatan knowledge sharing;
• Menyelenggarakan program keahlian profesi dan pendidikan bersertifikasi disetiap fungsi unit dan fungsi pendukung secara berkesinambungan;
Mengacu pada Kebijakan SDM, berikut ini adalah sejumlah panduan program pengembangan pekerja:
• Mensinergikan program pengelolaan SDM TPI dengan anak perusahaan, terutama dalam sistem perencanaan, rekrutmen, penempatan, pelatihan, remunerasi, pembinaan karir dan kepangkatan;
• Menyusun Man Power Planning untuk mendukung strategi dan bisnis Perusahaan;
• Membuat Service Level Agreement (SLA) berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan oleh fungsi HRD;
• Melaksanakan pelatihan bagi pekerja TPI dengan acuan 3-5 hari pelatihan (mandays) untuk setiap pekerja per tahun.
4. Human Resources Policy
Based on the RJPP, the human resources development is to support the implementation of the People and Organization Aligment (POA) program, the establishment of new work units, theneedfromrepresentativeofficesandfromthe status upgradeof representative office tobranchoffice.TheRJPP requireshighqualityhuman resources that can support the strategic plans.
In line with the RJPP, the policy on the human resources development is as follows:
• Focus on holding education programs that supports the strategy and bussiness development;
• Hold soft skill training programs, especially those related with managerial and leaderships aspects;
• Hold education program through sharing of knowledge activities;
• Hold continuous professional expertise program and certified education in eachcore function and supporting fucntion;
Based on the Policy on Human Resources, some guidelines for the employee development program are as follows:
• Put TPI's human resources management program in synergy with subsidiaries, particularly on the planning, recruitment, assignment, training, remuneration, career development and employee level;
• Develop Man Power Planning to support the Company's strategy and business;
• Make a Service Level Agreement (SLA) related to the education done by the Human Resources Development (HRD) function;
• Conduct training for TPI's employees with 3 to 5 training days for every employee per year.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
193
3. Pelaksanaan Pembangunan SDM
Di sepanjang tahun 2014, Perusahaan menyusun sejumlah kegiatan yang searah dengan Kebijakan SDM dan panduan program pengembangan pekerja. Berikut ini adalah sejumlah kegiatan dalam pembangunan SDM.
3.1. Pengembangan Karir
Setiap pekerja di Perusahaan memiliki hak untuk memperoleh pengembangan karir sesuai dengan tingkat pendidikan, keahlian dan minat masing-masing. Sejak seorang pekerja baru masuk ke dalam Perusahaan, Perusahaan akan terus mengembangkan segala potensinya melalui berbagai peluang pelatihan dan pengembangan lainnya seperti mutasi, rotasi, job assignment, job enrichment, job enlargement, dan lain-lain ke berbagai fungsi yang ada dalam organisasi Perusahaan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Perusahaan untuk pengembangan karir pekerja semenjak proses perekrutan.
3.2. Pelatihan SDM
Pembangunan SDM TPI bertujuan menyediakan pekerja dalam jumlah serta kualifikasi yangsesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Selain memenuhi persyaratan pendidikan formal, pekerja TPI menjalani berbagai pelatihan terkait dengan pengembangan hard skill/ functional skill, soft skill, managerial skill serta pencapaiangelarprofesidansertifikasiprofesisesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi Perusahaan.
Biaya untuk pelatihan SDM pada tahun ini adalah US$295.793,99, dibandingkan dengan biaya pelatihan SDM tahun 2013 sebesar US$279.661,40.
3. Human Resources Development Implementation
In 2014 the Company developed some activities in line with the Human Resources Policy and the guideline for the employee development program. Some activities done to develop the human resources were as follows:
3.1. Career Development
Every employee in the Company is eligible to take career development in line with his or her level of education, expertise and interest. When the Company accepts an employee to be part of its human resources, it will continuously develop his or her potential through various training opportunity and rotating him or her to various functions within its organization. The Company develops an employee career since the time of his or her recruitment in the following stages:
3.2. Human Resources Training
The development of TPI’s human resources aims at making available the required number of employees and thier qualification in linewith the needs of the Company. Aside from meeting the requirement of formal education, TPI’s employees are to take various training related to professional expertise and certifiededucation based on the needs and challenges faced by the Company.
The employee training expenses in this year reached US$295.793,99, compared to that in 2013 that amounted to US$279.661,40.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
194
Tabel Pelatihan Pekerja 2014Employee Education Program in 2014
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Jumlah PesertaNumber of Participants
1
1
3
3
4
1
5
3
1
1
12
2
11
18
1
4
11
1
4
3
Level PesertaParticipant Level
GroupHead,Officer
Dept Head
Officer,Staff
Group Head, Dept Head,Officer
Officer
Dept Head
Group Head, Dept Head,Officer
Dept Head, Manager, Staff
Officer
Dept Head
Staff
Group Head
DeptHead,Officer,Staff
DeptHead,Officer,Staff
Officer
Group Head, Dept Head,Officer
DeptHead,Officer
Officer
Manager,Officer
DeptHead,Officer,Staff
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
CertifiedHumanResourcesProfessional
Pengadaan Teknologi Informasi 2014: Pengadaan Lisensi Aplikasi
PerkuliahanSingkatProgramSertifikasiAktuaris subyek A 10
Tutorial Assoc. ANZIIF
Tutorial Sr. Assoc. ANZIIF
Human Capital Readiness and Challenges for the Insurance Industry
TrainingofTrainerCounterpartdanKick-offMeeting Pengembangan Internal Control over Financial Reporting(ICoFR) Anak Perusahaan
tahun 2014
PerkuliahanSingkatProgramSertifikasiAktuaris subyek A 40 Pengantar Akuntansi 1
Asuransi Rekayasa Contractors All Risk dan Contractors Plant and Machinery
MaterialsKnowledgeandSpecificationforSupport Drilling and Productions
UjianCertifiedGeneralInsurance(CGI)
Enterprise Risk Management
Ujian AAAIK
Ujian AAIK
Ujian ACII
Ujian Sr. Associate ANZIIF
Ujian Associate ANZIIF
Ujian AAAK
Ujian AAK
PerkuliahanSingkatProgramSertifikasiAktuaris subyek A 40 Pengantar Akuntansi 2
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
195
Tabel Pelatihan Pekerja 2014Employee Education Program in 2014
No.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
1
3
1
2
2
8
2
4
2
9
1
1
1
6
3
1
1
5
6
1
Officer
Officer,Staff
Manager (Bu Bekti)
Officer
Officer
Dept Head, Manager, Officer
Manager,Officer
Group Head, Dept Head,Officer
Officer
DeptHead,Officer,Staff
Officer
Staff
Officer
DeptHead,Officer,Staff
DeptHead,Staff
Staff
Dept Head
Group Head
Officer
Dept Head
Basic Petroleum Engineering for Non Petroleum Engineers (Field Trip)
Tax Planning vs PSAK Konfergensi IFRS
Upskilling GCG Champion Angkatan II 2014
Fundamental ERM (Enterprise Risk Management)
Pelatihan Analis Aktuaria Asuransi Umum
Success Factor dalam Bisnis Surety Bond Proyek Pemerintah & Swasta
Kupas Tuntas JKN-BPJS Kesehatan
Strategi Underwriting dalam Kebijakan Tarif Premi Asuransi Property
Bedah Polis Marine Hull Insurance dan Analisa Klaim
UjianCertifiedGeneralInsurance(CGI)
SertifikasiKeahlianAsuransiSyariahTingkatDasar
Bedah Polis dan Klausula Asuransi Marine Cargo
Bedah Polis Asuransi Konstruksi CAR dan EAR
Common Language Financial Reporting Standards
PerkuliahanSingkatProgramSertifikasiAktuaris – A20. Statistika Matematika I
Tutorial Mata Ujian 101
Competency Based Human Resources Management
Coaching, Counseling & Mentoring
EffectiveSupervisory
Keeping Gen Y on Your Side (Managing & Motivating)
Jumlah PesertaNumber of Participants
Level PesertaParticipant LevelPelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
196
No.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
1
1
1
1
7
2
5
5
1
1
2
2
2
2
3
3
1
3
Officer,Staff
Group Head
Group Head
Dept Head
Dept Head
DeptHead,Officer
Group Head, Dept Head,Officer
Officer,Staff
Officer
Officer
DeptHead,Officer
DeptHead,Officer
Dept Head
Group Head, Dept Head
Manager,Officer,Staff
Group Head
Group Head
GroupHead,Officer
Ujian Pamjaki
Financial Statement Analysis
CertifiedHumanResourcesProgramExecutive
SertifikasiAhliPengadaanBarang/JasaPemerintah
EffectiveLeadership
Tutorial ANZIIF GI506 Commercial Lines Underwriting
Tutorial ANZIIF FSI402In Law & Regulation
Ujian CGI
Ujian CII
EffectiveSupervisory
PSAK
ERM Fundamentals
Oil&Gas,andOffshoreConstructionInsurance
Communication Skill
Ujian Aktuaris
Turnaround Strategy
Coaching, Counseling & Mentoring
Transforming Corporate Culture
Tabel Pelatihan Pekerja 2014Employee Education Program in 2014
Jumlah PesertaNumber of Participants
Level PesertaParticipant LevelPelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
197
No.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
4
221
21
185
19
235
21
10
19
28
Dept Head
Dept Head
Dept Head, Manager
Dept Head
Dept Head
Officer
Dept Head
Group Head
Group Head
Officer
Officer
All Level
DeptHead,Officer
All Level
Manager,Officer
All Level
Officer,Staff
DeptHead,Officer
Group Head
DeptHead,Officer,Staff
CertifiedRiskManagementProfessional
GCG and Risk Management Fundamentals for Insurance Company
EnergyInsurance-UndwerwritingOffshore
OffshoreConstructionInsuranceTraining
Practice in Risk Management
Dynamic Analysis of Risk & Reinsurance Techniques (DART)
The Reinsurance Seminar of The Toa
Enterprise Risk Management - Approaching ORSA" Seminar
TheRigSchool:IntroductiontoOffshoreOperations Course
Advanced Professional Indemnity Insurance
Managing Emotions
Employee Gathering
Risk Management and Credit Process
Initial Awareness tata nilai 6C
Oil & Gas Contract Review and General Liability Insurance
Big Bang Corporate Culture
P&I
P&I (Technical Aspect)
Role Model Training
Risk Survey and P&I
Tabel Pelatihan Pekerja 2014Employee Education Program in 2014
Jumlah PesertaNumber of Participants
Level PesertaParticipant LevelPelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
198
PEMBANGUNAN tEKNOLOGI INFORMASI UNtUK MENjADI yANG tERAtASit deVelopment to Be on top
Dalam analisis SWOT (Strength, Weakness, and Opportunity) yang dilakukan Perusahaan untuk penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), peran Teknologi Informasi (TI) menjadi titik kekuatan (Strength) yang harus dibangun oleh Perusahaan. Sesuai dengan analisis SWOT, Perusahaan bertekad mengembangkan sistem TI untuk mendukung penetrasi pasar dan terciptanya sistem informasi yang terintegrasi atau dikenal dengan istilah Enterprise Resource Planning (ERP).
Pengembangan sistem TI tersebut dilakukan sesuai dengan Road Map Perusahaan Tahun 2012-2016, yang mengarah pada pencapaian target Perusahaan untuk menjadi yang teratas di industri perasuransian nasional serta menjadi perusahaan asuransi berskala Asia.
Dengan pentingnya peran TI dalam mendukung kinerja Perusahaan, sistem TI di TPI selalu diperbarui dan ditingkatkan setiap tahunnya agar dapat membawa manfaat optimal terhadap kinerja Perusahaan. Hal ini dilakukan melalui berbagai upaya seperti peningkatan Manajemen TI dan Strategic IT Architecture Planning (SITAP) secara berkala.
Saat ini, Perusahaan telah mengembangkan sistem internal terintegrasi seperti sistem manajemen informasi Enterprise Resource Planning (ERP) yang diberi nama Tugu Insurance Solution (TIS), yang dapat diandalkan dalam melakukan berbagai fungsi operasional dan keuangan Perusahaan.
Pengembangan TI untuk Penguatan
Pondasi Perusahaan2012
IT Development for the Company's
Foundation Strengthening
Office Automatio, Tugu Group IT Integration
aiming to be the top 5 in market share
An Asian-scale National Insurance Company in
2016
One-stop Comprehensive Business Service & Solution, Office
Automation Development to be the top 5 in terms of profitability in 2014-2015
OfficeAutomation,Integrasi TI Tugu Group untuk menjadi 5 Besar
Pangsa Pasar2012-2013
One-stop Comprehensive Business Service &
Solution, Pengembangan OfficeAutomationuntukMenjadi 5 Besar Laba
Tertinggi2014-2015
Perusahaan Asuransi Nasional Berskala Asia
2016
Based on the Strength, Weakness and Opportunity (SWOT) for the development of the RJPP, the role of IT becomes the strength point that has to be developed by the Company. Referring to the SWOT analysis, the Company is determined to develop the IT system to support the market penetration and the establishment of an integrated information system known as the Enterprise Resource Planning (ERP).
The IT development is based on the 2012-2106 Company Road Map that aims at achieving the target to be an Asian-scale top company in the national insurance industry.
Due to the imporant role of IT in supporting the Company’s performance, TPI’s IT system is always renewed and upgraded annually to be able to provide the optimumbenefit tothe Company. Thus, the Company conducts various programs to upgrade its IT Management and Strategic IT Architecture Planning (SITAP) periodically.
The Company developed an integrated internal system, such as the Enterprise Resource Planning (ERP) known as Tugu Insurance Solution (TIS) – an reliable information management system capable of conducting operationalandfinancialoperations.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
199
1. Tugu Insurance Solution.Net (TIS.Net) and TIS Finance
TIS consists of TIS.Net and TIS Finance. TIS.Net integrates various operational function such as marketing, underwriting, reinsurance and claim, while TIS Finance unites financialfunction, such as treasury, investment and accounting.
TIS.Net and TIS Finance enables the Company to record production result, i.e. premium and claim, loan and receivable, investment management, tax administration, fixed assetmanagement, annual budget planning and, simultaneously, accounting process to produce financialreports.
2. Tugu Web Access (TWA)
TIS Web Access (TWA) is an application for customers that enables them to do insurance closing process to TPI at any place and at any time by using the internet.
TPI has developed the TWA with some clients, such as PT Pertamina (Persero), PT Badak NGL, Donggi Senoro LNG, Lestari Mahaputra Buana, Bank Syariah Mandiri (BSM) and Permodalan Nasional Madani (PNM).
1. Tugu Insurance Solution.Net (TIS.Net) dan TIS Finance
TIS terdiri dari TIS.Net dan TIS Finance. TIS.Net mengintegrasikan berbagai fungsi operasional seperti marketing, underwriting, reinsurance, dan klaim, sedangkan TIS Finance menyatukan fungsi keuangan seperti treasury, investasi, dan akutansi.
TIS.Net dan TIS Finance memungkinkan Perusahaan melakukan pencatatan hasil produksi (premi dan klaim), utang-piutang, pengelolaan investasi, administrasi perpajakan, pengelolaan aset tetap, perencanaan angggaran tahunan, sekaligus proses akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan keuangan.
2. Tugu Web Access (TWA)
TIS Web Access (TWA) merupakan sebuah aplikasi untuk pelanggan, yang memungkinkan pelanggan melakukan proses penutupan asuransi ke TPI dimana saja dan kapan saja, hanya dengan menggunakan internet.
TPI telah mengembangkan TWA dengan sejumlah klien seperti Pertamina, Badak NGL, Donggi Senoro LNG, Lestari Mahaputra Buana, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
200
3. Keamanan TI
Untuk menjamin keamanan data, TPI menggunakan perangkat lunak (software) keamanan dengan lisensi resmi untuk anti-virus, anti-spam dan firewall.
TPI memiliki intranet untuk mendistribusikan informasi dari pihak manajemen, Sekretaris Perusahaan dan organisasi/unit internal pendukung usaha Perusahaan kepada seluruh pegawai. Selain penyebaran informasi, intranet digunakan untuk mendistribusikan aplikasi internal, baik aplikasi bisnis maupun aplikasi pendukung untuk pengguna.
4. Pengembangan Aplikasi
Selain TIS.Net, TIS Finance dan TWA, sejumlah aplikasi yang berhasil dikembangkan dan telah mendukung kegiatan operasional Perusahaan adalah sebagai berikut:
• Pengembangan Tugu Heath Insurance Information System (THIIS), guna mendukung proses penutupan dan administrasi klaim pada unit Asuransi Kesehatan;
• Pengembangan modul-modul yang berhubungan dengan financial lines;
• Pengembangan aplikasi mobile, guna mendukung proses penutupan asuransi personal lines;
• Peningkatan berkelanjutan pada setiap modul yang terkait dengan Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Bapepam LK, dan Otoritas Jasa Keuangan, agar sistem yang digunakan selalu sesuai dengan peraturan yang berlaku;
• Peningkatan berkelanjutan pada setiap aplikasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis Perusahaan yang selalu berkembang.
5. Pengembangan Infrastruktur
Perusahaan terus mengembangkan infrastruktur TI untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan usaha dan kemajuan teknologi. Berikut ini adalah pengembangan infrastruktur TI yang telah berhasil dilakukan:
• Peremajaan server menjadi server high-end berkapasitas tinggi;
• Pembaruan sistem operasi server dengan versi terbaru dan pengembangan teknologi virtualisasi;
3. IT Security
To ensure the security of data, TPI uses security softwarethatisofficiallylicensedwithanti-virus,anti-spamandfirewallfunctions.
TPI has intranet to distribute information from the Management, Corporate Secretary and other internal organizations that support the Company’s business to all employees. In addition to the information distribution, the intratnet is used to distribute internal applications, which are both business as well as supporting applications, to users.
4. Application Development
In additon to TIS.NET, TIS Finance and TWA, some successfully developed applications that have supported the Company’s operational activities are as follows:
• The development of Tugu Health Insurance Information System (THIIS), which supports the procces of closing and claim administration in the Health Insurance unit;
• The development of modules related to the financiallines;;
• The development of mobile applications to support the insurance closing process in the personal lines;
• A sustainable increase to each module that is related with the regulations of the Finance Minister, Capital Market Supervisory Agency – Financial Institution (Bapepam-LK), Financial Services Authority so that the system can be used based on prevailling laws and regulations;
• A sustainable increase to each application to meet the business need of the Company that is continuously developed.
5. Infrastructure Development
The Company continuously developes its IT infrastructure to follow business development and technological progress. The IT infrastructure development that has been successfully done is as follows:
• Upgraded server to a high capacity and high-end server;
• Upgraded operating system to the latest version and the development of virtualization technology;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
201
• Penambahan bandwith dan pengembangan area hot spot;
• Peningkatan berkelanjutan pada infrastruktur TI, perangkat pengawasan, perangkat keamanan, dan perangkat lainnya;
• Pengembangan Data Center dengan membangun colocation guna peningkatan layanan Aplikasi yang berbasis web;
• Peremajaan portal intranet;
• Pengembangan IT Servicedesk dengan menerapkan ITSM yang menggunakan metodologi pada ITIL guna meningkatkan layanan support pada user.
6. Tata Kelola TI
Agar penerapan TI berjalan tanpa adanya kegagalan sistem serta untuk meningkatkan kinerja TI, Perusahaan terus melakukan sejumlah program untuk Tata Kelola TI yang lebih baik. Berikut ini adalah pencapaian di bidang Tata Kelola TI. • Menjaga dan memperbarui Disaster
Recovery Plan (DRP) agar selalu siap digunakan dan sesuai dengan kondisi terkini;
• Peningkatan berkelanjutan IT Service Management (ITSM);
• Peningkatan berkelanjutan pada SITAP dan IT Policy.
• Added bandwith and developed hot spot;
• Increased the sustainability of IT infrastructure, supervision, security tools and othe related tools;
• Developed Data Center through a colocation for increasing the services of its web-based application;
• Upgraded the intranet portal;
• Developed IT Servicedesk through the implementation of ITSM, using the methodology on ITIL for improving the support service for users..
6. IT Governance
To ensure successful IT implementation and increase IT performance, the Company continuously conducted some programs for better IT governance. The achievements in IT governance are as follows:
• Secured and renewed the Disaster Recovery Plan (DRP) so as to be ready for use and follow the latest condition;
• Increased the IT Service Management (ITSM);
• Sustainable increase of the SITAP and IT Policy.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
202
MANAGEMENT REGULATOR
MEKANISMEPENANGANAN
KLAIM
KLAIM MARKETING
UNDERWRITING
REASURANSI
HR & GATUGU GROUP
CORP. SECPARTNER/SUPPLIER
INTERNALAUDIT
IT
AKUNTANSI/KEUANGAN
MEKANISMEPENAGIHAN PREMI,
PEMBAYARANKLAIM,
PENCATATAN &PELAPORAN
CLIENTS
MEKANISMEPENUTUPANASURANSI
REPORTMANAGEMENT
TWA
TIS FINANCE
TISNETACCEPTANCE
TISNET CLAIM
TISNETREASURANSI
HRMS, TMS
TWAREPORTING,
TUGU GROUPINTEGRATION
P4MN, FILINGSYSTEM
SITAP,IT POLICY,HELPDESK
REMINDER
REMINDER REMINDER
REMINDER
ERP IT & SUPPORT IT DALAM AKTIVITAS BISNIS TPIERP & IT SUPPORT IN TPI BUSINESS ACTIVITIES
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
203
BANDUNG
EMAIL, INTERNET DAN VPN BRANCH OFFICES
SERVER
TUGU PUSAT ENVIRONMENT
CABANG SURABAYA ENVIRONMENT
CABANG SURABAYA
INTERNET DEDICATED LINE
INTER
NET D
EDIC
ATED LIN
E IP V
PN M
PLS
MEDAN BALIKPAPAN SEMARANG PALEMBANG
TOPOLOGI JARINGAN IT TPITPI’S IT NETWORK TOPOLOGY
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
209
TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNAN
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Tugu Pratama Indonesia dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-
masing di bawah ini pada bulan April 2015.
This Annual Report, and the accompanying financial statements and its related information, are theresponsibility of the Management of PT Tugu Pratama Indonesia and have been approved by members of the Board of Commissioners and
the Board of Directors whose signatures appear below signed in April 2015.
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Dewan Direksi/Board of Directors
Luhur Budi DjatmikoPresiden Komisaris / President Commissioner
(11 Juli 2013 – saat ini)
Yasril Y. RasyidPresiden Direktur / President Director
(14 Maret 2013 – saat ini)
HendroyonoDirektur Keuangan dan Jasa Korporat/Finance and Corporate Service Director
(20 April 2012 – saat ini)
M. Rudy Salahuddin RamtoKomisaris / Commissioner
(16 Agustus 2010 – saat ini)
Eddy Porwanto PooKomisaris / Commissioner(12 Juni 2013 – saat ini)
Sigit SuciptoyonoDirektur Marketing / Marketing Director
(14 Maret 2013 – saat ini)
Hilda RossietaKomisaris Independen/
Independent Commissioner(18 Agustus 2010 – saat ini)
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 1/1 – Schedule
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember/December 1 Januari/
January 2013*)
2014 2013*)
ASET ASSETS Kas dan bank 6 13,842,132 14,259,405 9,579,227 Cash and banks Investasi Investments - Deposito berjangka 121,152,840 91,773,490 95,894,673 Time deposits - - Efek-efek 116,712,859 133,519,768 132,131,961 Marketable securities - - Penyertaan langsung 1,355,525 1,353,259 1,352,513 Direct participation - - Investasi pada entitas asosiasi 28,378,071 22,478,915 21,536,970 Investment in associates - - Investasi properti 9,305,934 9,711,813 11,504,155 Investment property - Jumlah investasi 5 276,905,229 258,837,245 262,420,272 Total investments Piutang premi - bersih 7 89,905,530 76,222,034 56,382,349 Premium receivables - net Piutang reasuransi - bersih 8 25,473,356 17,056,740 19,020,406 Reinsurance receivables - net Piutang lain-lain 11 10,120,067 9,786,217 5,398,880 Other receivables Tagihan kelebihan pembayaran pajak 17 1,866,909 2,144,699 515,378 Claim for tax refund Pajak dibayar dimuka 17 332,025 245,411 184,580 Prepaid taxes Biaya dibayar dimuka dan uang muka 3,544,790 2,541,261 2,664,891 Prepaid expenses and advances
Aset lain-lain 2,406,742 1,674,844 2,127,494 Other assets Aset tetap - bersih 9 18,727,720 14,156,141 17,655,725 Fixed assets - net Aset reasuransi Reinsurance assets
- Estimasi klaim 13 210,372,684 187,409,681 206,823,616 Estimated claims - - Cadangan atas premi yang belum Unearned premium -
merupakan pendapatan 14 82,291,486 83,936,836 54,661,644 reserves Aset tak berwujud 10 5,636,748 5,847,577 6,792,117 Intangible assets Aset pajak tangguhan 17 4,707,734 4,959,204 6,838,400 Deferred tax assets JUMLAH ASET 746,133,152 679,077,295 651,064,979 TOTAL ASSETS
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 1/2 – Schedule
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember/December 1 Januari/
January 2013*)
2014 2013*)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Akrual 19 4,472,873 3,373,129 4,208,928 Accrued expenses Liabilitas pajak kini 17 4,553,606 221,969 1,335,251 Current taxes payables Liabilitas pajak lainnya 17 276,156 910,798 1,073,908 Other taxes payables Utang reasuransi 15 99,662,896 87,928,418 64,648,544 Reinsurance payables Utang komisi 16 3,224,117 2,263,016 2,514,774 Commissions payables Utang klaim 12 3,657,234 2,979,567 10,212,111 Claims payables Utang lain-lain 20 5,264,667 3,929,961 4,949,926 Other payables Utang sewa pembiayaan 23 4,171,625 4,268,950 2,930,462 Leases payables Pinjaman diterima 22 1,800,937 - 353,560 Borrowings Pendapatan premi ditangguhkan - Deferred premium bersih - - 3,283,567 income - net Estimasi klaim 13 265,780,409 241,234,386 252,516,394 Estimated claims Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan 14 104,362,406 112,755,061 74,301,615 Unearned premium reserves Pendapatan komisi Deferred commission ditangguhkan - bersih 18 2,855,163 2,634,193 2,611,112 income - net Liabilitas imbalan kerja 21 14,546,187 13,735,387 16,185,094 Employee benefit liabilities Jumlah liabilitas 514,628,276 476,234,835 441,125,246 Total liabilities EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to equity kepada pemilik entitas induk: holders of the parent: Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp 100 Rp 100 per saham (nilai penuh) per share (full amount) - Modal dasar - 5.000.000 Authorised - 5,000,000 - saham biasa ordinary shares - Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 1.600.000 saham biasa 24 78,148,103 78,148,103 78,148,103 1,600,000 ordinary shares Tambahan modal disetor 26 (2,748,756) (2,748,756) - Additional paid in capital Difference in value of Selisih nilai transaksi restructuring transaction restrukturisasi entitas between entities sepengendali 26 - - (2,748,756) under common control Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (38,997,328) (38,445,418) (32,479,796) Translation adjustments (Kerugian)/keuntungan yang belum Unrealised (losses)/gains on direalisasi atas efek - efek yang available-for-sale tersedia untuk dijual - bersih (801,550) (4,415,127) 2,105,845 marketable securities - net Penyesuaian sehubungan dengan Adjustment related to penerapan PSAK 10 (188,999,150) (188,999,150) (188,999,150) implementation of SFAS 10 Saldo laba yang telah dicadangkan 45,415,999 45,415,999 44,647,027 Appropriated retained earnings Saldo laba yang belum dicadangkan 339,481,097 313,880,809 309,262,789 Unappropriated retained earnings 231,498,415 202,836,460 209,936,062 Kepentingan non-pengendali 6,461 6,000 3,671 Non-controlling interest Jumlah ekuitas 231,504,876 202,842,460 209,939,733 Total equity JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 746,133,152 679,077,295 651,064,979 EQUITY
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 1/3 – Schedule
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2014 Catatan/
Notes
2013*)
Pendapatan underwriting Underwriting income Pendapatan premi 27 Premium income - Premi bruto 253,870,616 251,967,599 Gross premium - - Premi reasuransi (203,338,686) (189,514,648) Reinsurance premium - - Penurunan/(kenaikan) cadangan Decrease/(increase) - atas premi yang belum in unearned premium merupakan pendapatan 6,747,305 14 (9,178,254) reserves Pendapatan premi neto 57,279,235 53,274,697 Net premium income
Pendapatan komisi neto 11,082,054 28 7,147,625 Net commission income
Jumlah pendapatan underwriting 68,361,289 60,422,322 Total underwriting income Beban underwriting Underwriting expenses Beban klaim 29 Claim expenses - Klaim bruto (69,240,770) (67,104,467) Gross claims - - Klaim reasuransi 44,338,925 42,866,671 Reinsurance claims - - Kenaikan estimasi klaim Increase in estimated own - retensi sendiri (1,583,020) 13 (8,131,927) retention claims Total underwriting Jumlah beban underwriting - bersih (26,484,865) (32,369,723) expenses - net Pendapatan underwriting - bersih 41,876,424 28,052,599 Underwriting income - net Pendapatan investasi 13,156,175 30 25,077,837 Investment income Pendapatan usaha lainnya 11,654,276 31 9,518,987 Other operating revenues Beban usaha (24,831,052) 32 (24,092,102) Operating expenses Beban usaha lainnya (9,696,194) 33 (8,361,084) Other operating expenses Beban lain-lain - bersih (474,378) 34 (20,188,568) Other expenses - net Laba sebelum bagian laba bersih Income before share in entitas asosiasi dan pajak associates’ net income and penghasilan 31,685,251 10,007,669 income tax Bagian laba bersih entitas asosiasi 2,724,680 5 2,422,724 Share in associates’ net income Laba sebelum pajak penghasilan 34,409,931 12,430,393 Income before tax Beban pajak penghasilan (7,050,872) 17 (2,427,239) Income tax expense Laba bersih tahun berjalan 27,359,059 10,003,154 Net income for the year Laba yang dapat diatribusikan kepada: Total income attributable to: - Pemilik entitas induk 27,358,598 10,000,825 Parent company - - Kepentingan non-pengendali 461 2,329 Non-controlling interest - 27,359,059 10,003,154
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 1/4 – Schedule
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014
(Expressed in USD, unless otherwise stated)
2014 Catatan/
Notes
2013*)
LABA TAHUN BERJALAN 27,359,059 10,003,154 NET INCOME OF THE YEAR Pendapatan/(rugi) komprehensif Other comprehensive income/ lain: (loss): - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (551,910) (5,965,622) Translation adjustment - - Keuntungan/(kerugian) yang Unrealised gains/(losses) on - belum direalisasi atas efek-efek available-for-sale yang tersedia untuk dijual 3,613,577 (6,520,972) marketable securities Pendapatan/(rugi) komprehensif lain Other comprehensive income/ untuk tahun berjalan - (loss) for the year setelah pajak 3,061,667 (12,486,594) - net of tax JUMLAH PENDAPATAN/(RUGI) TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF 30,420,726 (2,483,440) INCOME/(LOSS) Pendapatan/(rugi) komprehensif Comprehensive income/(loss) diatribusikan kepada: attributable to: - Pemilik entitas induk 30,420,265 (2,485,769) Parent company - - Kepentingan non-pengendali 461 2,329 Non-controlling interest - 30,420,726 (2,483,440) *) Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 2/1 – Schedule
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
Modal saham/
Share capital
Tambahan modal
disetor/ Additional
paid in capital
Selisih transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali/
Difference in value of
restructuring transaction
between entities under
common control
Penyesuaian sehubungan
dengan penerapan PSAK 10/
Adjustment related to
implementation of SFAS 10
Selisih kurs penjabaran
laporan keuangan/
Translation adjustments
(Kerugian)/ keuntungan yang belum
direalisasi atas efek-efek
tersedia untuk dijual - bersih/
Unrealised (loss)/gain on available-for-
sale marketable securities - net
Saldo laba/ Retained earnings
Jumlah/
Total
Kepentingan non
pengendali/ Non
controling interest
Jumlah ekuitas/
Total equity
Dicadangkan/
Appropriated
Belum dicadangkan/
Unappropriated
Saldo pada tanggal Balance as at 1 Januari 2013*) 78,148,103 - (2,748,756) (188,999,150) (32,479,796) 2,105,845 44,647,027 309,262,789 209,936,062 3,671 209,939,733 1 January 2013*)
Penerapan PSAK 38 - (2,748,756) 2,748,756 - - - - - - - - Implementation of SFAS 38 Jumlah rugi komprehensif Total comprehensive loss setelah pajak net of taxes - Laba bersih tahun berjalan - - - - - - - 10,000,825 10,000,825 2,329 10,003,154 Net income for the year - - Rugi komprehensif lain: Other comprehensive loss -
- Selisih kurs penjabaran laporan keuangan - - - - (5,965,622) - - - (5,965,622) - (5,965,622) Translation adjustments - - Kerugian yang belum Unrealised loss on - direalisasi atas efek-efek available-for-sale tersedia untuk dijual - - - - - (6,520,972) - - (6,520,972) - (6,520,972) merketable securities - - - - (5,965,622) (6,520,972) - 10,000,825 (2,485,769) 2,329 (2,483,440) Dividen 25 - - - - - - - (4,613,833) (4,613,833) - (4,613,833) Dividends Penyisihan untuk Appropriation for statutory cadangan wajib - - - - - - 768,972 (768,972) - - - reserves Saldo pada tanggal Balance as at 31 Desember 2013*) 78,148,103 (2,748,756) - (188,999,150) (38,445,418) (4,415,127) 45,415,999 313,880,809 202,836,460 6,000 202,842,460 31 December 2013*)
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 2/2 – Schedule
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
Modal saham/
Share capital
Tambahan modal
disetor/ Additional
paid in capital
Selisih transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali/
Difference in value of
restructuring transaction
between entities under
common control
Penyesuaian sehubungan
dengan penerapan PSAK 10/
Adjustment related to
implementation of SFAS 10
Selisih kurs penjabaran
laporan keuangan/
Translation adjustments
(Kerugian)/ keuntungan yang belum
direalisasi atas efek-efek
tersedia untuk dijual - bersih/
Unrealised (loss)/gain on available-for-
sale marketable securities - net
Saldo laba/ Retained earnings
Jumlah/
Total
Kepentingan non
pengendali/ Non
controling interest
Jumlah ekuitas/
Total equity
Dicadangkan/
Appropriated
Belum dicadangkan/
Unappropriated
Saldo pada tanggal Balance as at 1 Januari 2014*) 78,148,103 (2,748,756) - (188,999,150) (38,445,418) (4,415,127) 45,415,999 313,880,809 202,836,460 6,000 202,842,460 1 January 2014*)
Jumlah rugi komprehensif Total comprehensive loss setelah pajak net of taxes - Laba bersih tahun berjalan - - - - - - - 27,358,598 27,358,598 461 27,359,059 Net income for the year - - Pendapatan/(rugi) Other comprehensive - komprehensif lain: income/(loss) - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan - - - - (551,910) - - - (551,910) - (551,910) Translation adjustments - - Keuntungan yang belum Unrealised gains on - direalisasi atas efek-efek available-for-sale tersedia untuk dijual - - - - - 3,613,577 - - 3,613,577 - 3,613,577 merketable securities
- - - - (551,910) 3,613,577 - 27,358,598 30,420,265 461 30,420,726 Dividen 25 - - - - - - - (1,758,310) (1,758,310) - (1,758,310) Dividends
Saldo pada tanggal Balance as at 31 Desember 2014 78,148,103 (2,748,756) - (188,999,150) (38,997,328) (801,550) 45,415,999 339,481,097 231,498,415 6,461 231,504,876 31 December 2014
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 3 – Schedule
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2014 2013*) ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari tertanggung, Cash receipts from insured, reasuradur dan pelanggan 328,584,489 300,888,950 reinsurers and customers Pembayaran kas kepada tertanggung, Cash paid to insured, reinsurers, reasuradur, pemasok dan karyawan (311,216,808) (279,141,360) suppliers and employees Kas diperoleh dari operasi 17,367,681 21,747,590 Cash generated from operations Pembayaran pajak penghasilan (1,203,974) (1,353,336) Income tax paid Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided from aktivitas operasi 16,163,707 20,394,254 operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penempatan investasi (75,661,156) (40,303,270) Placements of investments Penerimaan bunga 8,536,460 6,498,335 Interest received Pelepasan investasi 58,393,812 17,185,567 Investment withdrawal Penerimaan dividen 564,210 116,590 Dividends received Penambahan investasi pada entitas Additional investment in asosiasi (1,676,333) - associates Pemberian pinjaman subordinasi - (3,613,832) Disbursement subordinated loan Perolehan aset tetap dan Acquisitions of fixed assets properti investasi (6,002,740) (5,438,482) and investment property Hasil penjualan aset tetap dan Proceeds from sale of fixed assets properti investasi 2,679,132 18,958,717 and investment property Kas bersih yang (digunakan untuk)/ Net cash (used for)/provided from diperoleh dari aktivitas investasi (13,166,615) (6,596,375) investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Pembayaran dividen (1,758,310) (4,613,833) Dividends paid Pembayaran bunga (576,123) (56,019) Payment of interest Pembayaran pinjaman diterima (258,710) (353,560) Payment of borrowings Pembayaran utang sewa pembiayaan (2,740,648) (2,114,628) Payment of lease payable Penambahan pinjaman diterima 2,059,647 - Additional of borrowings Kas bersih yang digunakan Net cash used for financing untuk aktivitas pendanaan (3,274,144) (7,138,040) activities (PENURUNAN)/KENAIKAN BERSIH NET (DECREASE)/INCREASE KAS DAN BANK (277,052) 6,659,839 IN CASH AND BANKS ADJUSTMENT OF FOREIGN PENYESUAIAN ATAS SELISIH KURS (140,221) (1,979,661) EXCHANGES DIFFERENCES CASH AND BANKS KAS DAN BANK AWAL TAHUN 14,259,405 9,579,227 AT BEGINNING OF YEAR CASH AND BANKS KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 13,842,132 14,259,405 AT END OF YEAR *) Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/1 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
1. UMUM 1. GENERAL PT Tugu Pratama Indonesia (”Perseroan”)
didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 25 November 1981 dari Tan Thong Kie, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A5/177/20 tanggal 15 Maret 1982 serta diumumkan dalam Tambahan No. 845 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 6 Juli 1982. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 2 tanggal 2 Desember 2013 dari Vivi Novita Rido, S.H., MBA M.Kn mengenai perubahan susunan anggota Dewan Direksi Perseroan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-55996 Tahun 2013 tanggal 24 Desember 2013.
PT Tugu Pratama Indonesia (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 9 dated 25 November 1981 of Notary Tan Thong Kie, S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A5/177/20 dated 15 March 1982 and was published in Supplement No. 845 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 54 dated 6 July 1982. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 2 of Vivi Novita Rido, S.H., MBA M.Kn dated 2 December 2013 concerning the change in the Company’s Board of Directors. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-55996 Year 2013 dated 24 December 2013.
Anggaran Dasar Perseroan telah disesuaikan
dengan ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas (UU PT) yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 27 tanggal 25 Juni 2008 dari Lenny Janis Ishak, S.H. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-51110.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 14 Agustus 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 25 November 2008, Tambahan No. 25141.
The Company’s Articles of Association have conformed with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company (UU PT) based on Notarial Deed No. 27 dated 25 June 2008 of Lenny Janis Ishak, S.H. This change was approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-51110. AH.01.02.Year 2008 dated 14 August 2008 and was published in the Supplement No. 25141 to State Gazette of Republic of Indonesia No. 95 dated 25 November 2008.
Kantor pusat Perseroan berkedudukan di Gedung
Wisma Tugu I, Jalan Rasuna Said Kav C 8-9, Jakarta 12920, kantor cabang di Surabaya, Bandung, Balikpapan, Medan, Semarang dan Palembang (tidak diaudit).
The Company’s head office is located in Wisma Tugu I building, Jalan Rasuna Said Kav C 8-9, Jakarta 12920, its branch offices are located in Surabaya, Bandung, Balikpapan, Medan, Semarang and Palembang (unaudited).
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah dalam bidang industri asuransi umum, reasuransi dan bisnis syariah. Perseroan memperoleh izin usaha dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri dengan Surat Keputusan No. Kep-5572/MD/1981 tanggal 9 Desember 1981 dan Kep-8014/MD/1986 tanggal 8 Desember 1986. Perseroan memperoleh izin pembukaan divisi yang beroperasi dengan prinsip syariah berdasarkan Surat Rekomendasi No. U-044/DSN-MUI/III/2005 tanggal 20 Maret 2005 dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-108/KM.05/2005 tanggal 18 April 2005. Jumlah karyawan Perseroan 248 orang untuk tahun 2014 dan 246 untuk tahun 2013 (tidak diaudit).
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged in general insurance, reinsurance and sharia business. The Company obtained its business license from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia through the Directorate General of Domestic Monetary Affairs in his Decision Letter No. Kep-5572/MD/1981 dated 9 December 1981 and Kep-8014/MD/1986 dated 8 December 1986. The Company obtained a license to open a division that would operate in accordance with syariah principles from Dewan Sharia Nasional - Majelis Ulama Indonesia in its Recommendation Letter No. U-044/DSN¬MUI/III/2005 dated 20 March 2005 and Decision Letter of the Minister of Finance of Republic of Indonesia No. KEP-108/KM.05/2005 dated 18 April 2005. The Company had an average total number of employees of 248 in 2014 and 246 in 2013 (unaudited).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/2 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Sharia Supervisory Board as at 31 December 2014 and 2013 are as follows:
2014 2013
Komisaris: Board of Commissioners: Presiden Komisaris Luhur Budi Djatmiko Luhur Budi Djatmiko President Commissioner Komisaris Independen Hilda Rossieta Hilda Rossieta Independent Commissioner Komisaris Eddy Porwanto Poo Eddy Porwanto Poo Commissioner Komisaris M.Rudy Salahuddin Ramto M.Rudy Salahuddin Ramto Commissioner Direktur: Directors: Presiden Direktur Yasril Y. Rasyid Yasril Y. Rasyid President Director Direktur Sigit Suciptoyono Sigit Suciptoyono Director Direktur Hendroyono Hendroyono Director
2014 2013
Komite Audit: Audit Committee Ketua Hilda Rossieta Hilda Rossieta Chairman Wakil ketua Eddy Porwanto Poo Eddy Porwanto Poo Co-chairman Anggota Aria Farahmita Aria Farahmita Member Anggota Pontas Pasaribu*) - Member Anggota Dini Rosdini*) - Member *) Ditunjuk pada tanggal 2 Januari 2014 *) Appointed on 2 January 2014
2014 2013
Dewan Pengawas Syariah: Sharia Supervisory Board: Ketua Jafril Khalil Jafril Khalil Chairman Anggota Hasanudin Hasanudin Member
Entitas anak yang dikonsolidasi Consolidated subsidiaries Perseroan memiliki, baik secara langsung maupun
tidak langsung, lebih dari 50% saham pada entitas anak berikut:
The Company has direct or indirect ownership interests of more than 50% in the following subsidiaries:
Persentase kepemilikan/
Percentage Jumlah asset/ of ownership Total assets Domisili/ Jenis usaha/
Entitas anak/Subsidiaries Domicile Nature of business 2014 2013 2014 2013 PT Tugu Pratama Interindo (TPInt) Jakarta Investasi saham/ Investment in shares of stock 99.99% 99.99% 217,127,082 226,779,888 PT Pratama Mitra Sejati (PMS) *) Jakarta Real estat, persewaan, pengembangan real estat, perdagangan dan jasa sarana/ Real estate, rental, real estate development, trading and services 99.99% 99.99% 35,742,481 34,992,634 TRB (London) Limited (TRB) *) London Broker dan konsultan reasuransi/ Brokerage and reinsurance consultancy 100.00% 100.00% 591,979 357,024 Tugu Insurance Company Limited (TIC) **) Hong Kong Asuransi kerugian/ General insurance 100.00% 100.00% 153,498,281 164,596,240 PT Synergy Risk Management Consultants *) Jakarta Manajemen risiko, surveyer dan valuasi/Risk management, surveyor and valuation 99.90% 99.90% 1,684,864 1,360,850
*) Pemilikan tidak langsung melalui entitas anak, TPInt. **) Pemilikan tidak langsung melalui entitas anak TPInt sebesar
72,5% dan pemilikan langsung sebesar 27,5%.
*) Indirect ownership through subsidiary, TPInt. **) Indirect ownership through subsidiary TPInt of 72.5% and direct ownership of 27.5%.
Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Keuangan Pertamina No. 330/H0000/2000 tanggal 7 Juli 2000 kepada Perseroan telah menyatakan bahwa TRB tidak lagi melakukan aktivitas normal usaha.
According to the Finance Director of Pertamina Letter No. 330/H0000/2000 dated 7 July 2000 to the Company notified that TRB was no longer doing normal business activities.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/3 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan
entitas anak (“Grup”) disusun dan diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 27 Februari 2015.
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (“the Group”) were prepared and authorised by the Directors on 27 February 2015.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:
The principal of accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian a. Basis for preparation of the consolidated
financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian financial accounting standards. The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention except for financial assets classified as available-for-sale and at fair value through profit or loss. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalent include cash on hand and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are expressed in US Dollars (“USD”), unless otherwise stated.
b. Interpretasi yang berlaku efektif pada
tahun 2014 b. Interpretations effective in 2014
Berikut ini adalah interpretasi standar akuntansi yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014:
The followings are new interpretations of accounting standards that became effective starting 1 January 2014:
- ISAK 27 "Pengalihan aset dari pelanggan" - ISAK 28 "Pengakhiran liabilitas keuangan
dengan instrumen ekuitas" - ISAK 29 "Biaya pengupasan lapisan tanah
dalam tahap produksi pada tambang terbuka"
- IFAS 27 “Transfer assets from customer” - IFAS 28 “Extinguishing financial liabilities
with equity instrument” - IFAS 29 “Stripping cost in the production
phase of surface mine”
Tidak ada dampak atas interpretasi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Grup.
There is no impact of the new interpretation above which relevant and significant to the Group’s financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/4 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Prinsip konsolidasi c. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas-entitas anak di mana Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung atau tidak langsung (kecuali Perseroan tidak memiliki kontrol atas entitas anak), atau apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, namun Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas anak. Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian beralih secara efektif kepada Perseroan dan tidak lagi dikonsolidasi sejak Perseroan tidak lagi memiliki kontrol.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights (unless the Company is unable to control the subsidiary), or if equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the subsidiary. The subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date when the Company is no longer able to control.
Kepentingan non-pengendali adalah ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung pada entitas induk.
Non-controlling interest represents the equity in a subsidiary not directly or indirectly attributable to the parent.
Kepentingan non-pengendali atas laba bersih entitas anak disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasian untuk menyajikan jumlah laba yang menjadi hak Perseroan. Kepentingan non-pengendali atas aset bersih disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Non-controlling interest in net income of subsidiaries is presented as a deduction of consolidated net income in order to present the Company’s income. Non-controlling interest in net assets is presented as part of equity.
Saldo dan transaksi antar entitas dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.
Inter company balances and transactions are eliminated in the consolidated financial statements.
Transaksi, saldo, dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup.
Inter company transactions, balances and unrealised gains on transactions between the Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh entitas-entitas anak, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Sntres)
Difference in value of restructuring transaction between entities under common control (Sntres)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku pada transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dan dibukukan sebagai bagian ekuitas.
The difference in restructuring value transaction of entities under common control represents the difference between the transfer price and the book value in the restructuring transaction of entities under common control and is booked in the equity section.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/5 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Prinsip konsolidasi (lanjutan) c. Principles of consolidation (continued)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Sntres) (lanjutan)
Difference in value of restructuring transaction between entities under common control (Sntres) (continued)
Saldo Sntres dapat berubah pada saat, antara lain, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang bertransaksi atau pelepasan aset, liabilitas, ekuitas, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya Sntres ke pihak lain yang tidak sepengendali. Dalam hal ini maka saldo Sntres diakui sebagai laba/rugi yang direalisasi.
The Sntres balance can change when there is, amongst others, lost of under common control substance between transacting entities or transfer of assets, liabilities, equity or other ownership instruments that cause the Sntres to other party who is not under common control. In this case, the Sntres balance is recognised as a realised gain/loss.
d. Penjabaran mata uang asing d. Foreign currency translation
i. Mata uang pelaporan i. Reporting currency
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (”Dolar AS”).
The consolidated financial statements are presented in United States Dollars (“USD”).
ii. Transaksi dan saldo ii. Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang lain dijabarkan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau penilaian. Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang lain dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang lain diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Other currencies transactions are translated into USD using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions or valuation where items are remeasured. Exchange gains or losses resulting from the settlement of such transactions in other currencies and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in other currencies are recognised in the consolidated statements of income.
Mata uang fungsional dan pelaporan TRB adalah Poundsterling (GBP), sedangkan mata uang fungsional dan pelaporan PT Pratama Mitra Sejati (PMS) adalah Rupiah (IDR). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas TRB, dan PMS pada tanggal pelaporan dijabarkan menjadi Dolar AS dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan”. Kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia.
The functional and reporting currency of TRB is Poundsterling (GBP), while the functional and reporting currency PT Pratama Mitra Sejati (PMS) is Rupiah (IDR). For consolidation purposes, assets and liabilities of TRB, and PMS at reporting date are translated into USD using the exchange rates prevailing at that date, while revenues and expenses are translated at the average exchange rates for the year. The resulting translation adjustments are shown as part of equity under the "Translation Adjustments" account. The exchange reate used are the Bank Indonesia middle rates.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/6 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) d. Foreign currency translation (continued)
ii. Transaksi dan saldo (lanjutan) ii. Transactions and balances (continued)
Penjabaran mata uang asing dicatat sesuai dengan PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing.
Foreign currency translation is recorded in accordance with SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates.
e. Instrumen keuangan e. Financial instruments
i. Aset keuangan i. Financial assets
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Group classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit or loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two sub-categories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Group as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/7 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Instrumen keuangan (lanjutan) e. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
Financial assets at fair value through profit or loss (continued)
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan ini diakui di dalam akun ”Pendapatan investasi” dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek” dan ”Keuntungan/(kerugian) pelepasan investasi”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the statement of income. Gains or losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the account “Investment income” in the profit and loss and are reported respectively as “Unrealised gain/(loss) on changes in fair value of marketable securities” and “Gains/(losses) on disposal of investments”.
Pendapatan bunga dari aset keuangan dalam klasifikasi ini diakui di laporan laba rugi sebagai “Pendapatan investasi”. Pendapatan investasi diakui dengan basis akrual. Keuntungan/(kerugian) selisih kurs atas investasi dilaporkan sebagai bagian dari pendapatan investasi.
Interest income on financial instruments in this category are recognised in the profit and loss as “Investment income”. Investment income is recognised on accrual basis. Foreign exchange gains/(losses) on investments are reported as part of in investment income.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Group has the positive intention and ability to hold to maturity.
Pada saat pengakuan awal, aset
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Held-to-maturity financial asset are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method less allowance for impairment losses.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/8 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Instrumen keuangan (lanjutan) e. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale financial assets
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk jangka waktu yang tidak dibatasi dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing, atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are non derivative financial assets that are intended to be held for an indefinite period of time, which may be sold in response to the need for liquidity or in response to changes in interest rates, foreign exchange rates, or those that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity financial assets or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awalnya, aset
keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya di mana keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi komprehensif (yang merupakan bagian dari ekuitas), kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in other comprehensive income (as part of equity), except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statements of changes in equity is recognised in the profit and loss.
Pendapatan bunga dihitung
menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul dari investasi tersedia untuk dijual akibat perubahan nilai tukar diakui pada laporan laba rugi.
Interest income is calculated using the effective interest method and foreign exchange gains or losses of available-for-sale investments are recognised in the profit and loss.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
yang dimaksudkan oleh Grup untuk
dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
those that the Group intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
those that the Group upon initial recognition designates as available-for-sale; and
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/9 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Instrumen keuangan (lanjutan) e. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Loans and receivables (continued)
dalam hal Grup mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
those for which the Group may not recover substantially all of its initial investment, other than the deterioration of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman
yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari aset keuangan yang diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang (deposito berjangka) dicatat di dalam pendapatan investasi.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables (time deposits) is included in the investment income.
Pengakuan Recognition
Grup menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak reguler ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Group uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions.
Penurunan nilai dari aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap tanggal pelaporan
keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial assets or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a loss event) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/10 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Instrumen keuangan (lanjutan) e. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Kesulitan keuangan yang dialami debitur,
kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut. Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas piutang yang diberikan. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang yang diberikan yang mengalami penurunan nilai dihitung secara individual.
Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter into bankruptcy and default or delinquency in payments can be considered as indicators that the receivable is impaired. The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for receivables. Allowance for impairment lossess on impaired receivable are assessed individually.
Dalam hal terjadi penurunan nilai,
kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.
In case of impairment, the impairment of loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loans and receivables and recognised in the statement of income as “Alowance for impairment losses”.
ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities Grup mengklasifikasikan liabilitas
keuangan hanya dalam satu kategori yaitu liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, dikarenakan Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Group classified its financial liabilities only in one category, which is financial liabilities measured at amortised costs, as the Group does not have financial liabilities classified as fair value through profit and loss.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi Financial liabilities at amortised costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transactions cost (if any). After initial recognition, the Group measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/11 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Instrumen keuangan (lanjutan) e. Financial instruments (continued)
iii. Penghentian pengakuan iii. Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Grup melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Group tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
iv. Klasifikasi instrumen keuangan iv. Classification of financial instrument
Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Group classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Kategori yang didefinisikan oleh
PSAK 55 (Revisi 2011)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2011)
Golongan (ditentukan oleh Grup)/
Class (as determined by the Group)
Sub-golongan/ Sub-classes
Aset keuangan/ Financial assets
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss
Efek-efek/Marketable securities
Saham/Shares
Obligasi/Bonds
Reksadana/Mutual funds
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual/Financial assets available-for-sale
Efek-efek/Marketable securities
Saham/Shares
Obligasi/Bonds
Reksadana/Mutual funds
Penyertaan langsung/Direct participations
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/12 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Instrumen keuangan (lanjutan) e. Financial instruments (continued)
iv. Klasifikasi instrumen keuangan
(lanjutan) iv. Classification of financial instrument
(continued)
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2011)
Golongan (ditentukan oleh Grup)/
Class (as determined by the Group)
Sub-golongan/ Sub-classes
Aset keuangan/ Financial assets (lanjutan/continued)
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo/Financial assets held to maturity
Efek-efek/Marketable securities
Obligasi/Bonds
Reksadana/Mutual funds
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Kas dan bank/Cash and banks
Deposito berjangka/Time deposits
Piutang premi/Premium receivables
Piutang reasuransi/Reinsurance receivables
Piutang lain-lain/Other receivables
Uang muka/Advances
Aset lain-lain/Other assets Uang jaminan/Refundable
deposits
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortised cost
Utang reasuransi/Reinsurance payable
Utang komisi/Commissions payable
Utang klaim/Claims payable
Utang lain-lain/Other payables
Uang jaminan sewa mobil/Vehicles rental deposits
Utang usaha/Trade payables
Lainnya/Others
Pinjaman diterima/Borrowings
Utang sewa pembiayaan/Leases payables
Akrual/Accrued expenses
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/13 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Instrumen keuangan (lanjutan) e. Financial instruments (continued)
v. Saling hapus instrumen keuangan v. Off setting financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Grup memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position when and only when the Group has a legal enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.
vi. Penentuan nilai wajar vi. Determination of fair value Nilai wajar untuk instrumen keuangan
yang diperdagangkan di pasar yang aktif ditentukan berdasarkan kuotasi pasar aktif dari sumber yang handal pada tanggal laporan posisi keuangan. Kuotasi pasar aktif ini termasuk yang berasal dari harga kuotasi broker (broker’s quoted price) dari Bloomberg dan Reuters.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statements of financial position date from credible sources. This includes broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.
Instrumen keuangan dianggap memiliki
kuotasi pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan atau hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.
Untuk instrumen keuangan yang tidak
mempunyai kuotasi harga pasar, estimasi yang wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai pasar terkini instrumen keuangan lain yang secara substansi memiliki karateristik yang sama atau dihitung berdasarkan ekspektasi arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows discounted by relevant market rates.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/14 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Instrumen keuangan (lanjutan) e. Financial instruments (continued)
vi. Penentuan nilai wajar (lanjutan) vi. Determination of fair value (continued) Investasi reksadana dinyatakan pada
nilai pasar berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan. Nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan yang dimiliki adalah harga penawaran (bid price).
Investment in mutual funds are stated at market value in accordance with the net assets value at the statement of financial position date. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the bid price.
f. Kas dan bank f. Cash and banks
Kas dan bank mencakup kas dan kas di Bank, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
Cash and banks include cash on hand and cash in Banks, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowing.
g. Investasi g. Investments Deposito berjangka Time deposits
Deposito wajib dan deposito berjangka dicatat sebesar nilai nominal.
Statutory deposits and time deposits are stated at nominal value.
Efek-efek Marketable securities
Efek-efek terdiri dari obligasi, saham, dan reksadana. Efek-efek diklasifikasikan atas dasar tujuan investasi atau intensi dari manajemen. Lihat catatan 2e untuk perlakuan akuntansi aset keuangan.
Marketable securities consist of bonds, shares and mutual funds. Marketable securities are classified based on the management’s purpose and intention of maintaining such instruments. Refer to note 2e for the accounting policy of financial assets.
Unit penyertaan reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih. Keuntungan/kerugian belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana disajikan dalam laba rugi konsolidasian tahun berjalan untuk reksadana yang termasuk dalam klasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dalam laba rugi komprehensif (yang merupakan baigan dari ekuitas) untuk reksadana yang termasuk dalam klasifikasi aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Investments in mutual fund units are stated at net asset value. Unrealised gain/loss due to increase/decrease in net asset of mutual fund is reflected in the consolidated profit and loss for the period for mutual fund classified as financial assets at fair value through profit or loss and in the other comprehensive income (as part of equity) for mutual fund classified as financial assets available-for-sale.
Grup mengkonsolidasikan reksadana dimana Grup memiliki unit penyertaan lebih dari 50% dari unit penyertaan yang diterbitkan serta Grup mempunyai pengendalian secara langsung atau tidak langsung terhadap reksadana tersebut.
The Group consolidates mutual funds which the Group has more than 50% from total unit fund issued and also the Group has direct or indirect control over the respective mutual funds.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/15 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Investasi (lanjutan) g. Investment (continued)
Efek-efek (lanjutan) Marketable securities (continued)
Pada tanggal pelaporan, Grup menyajikan reksadana yang dikonsolidasikan berdasarkan underlying assets atas reksadana tersebut.
At the reporting date, the Group presents the consolidated mutual funds based on mutual funds’ underlying assets.
Bagian pihak ketiga atas reksadana yang dikonsolidasikan disajikan secara terpisah pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai “Utang lain-lain”.
Third parties portion of the consolidated mutual funds are shown separately in the consolidated statements of financial position as “Other payables”.
Penyertaan langsung Direct participations
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik.
Investment in shares represents long-term investment in non-publicly-listed companies.
Grup memiliki investasi pada saham yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Investasi ini dicatat sebesar harga perolehan karena kisaran estimasi yang signifikan atas nilai wajar yang realistis dan probabilitas berbagai estimasi tidak dapat dinilai secara handal mengakibatkan tidak memungkinkan bagi Grup untuk melakukan pengukuran investasi pada saham pada nilai wajarnya.
The Group has investment in shares which is classified as available-for-sale financial asset. This investment is recorded at cost because of the significant estimation range of the realistic fair value and the probability of various estimation could not be assessed reliably and therefore the Group is unable to measure the investment in shares at its fair value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan.
The carrying amount of the investments is written down to recognise a permanent decline in value of the individual investments. Any such write-down is charged directly to the current period statements of consolidated income.
Dividen kas yang diterima atas investasi penyertaan saham diakui sebagai ”Pendapatan investasi”.
Cash dividend received from investment in shares is recognised as ”Investment income”.
Lihat Catatan 2e untuk perlakuan akuntansi aset keuangan.
Refer to Note 2e for the accounting policy of financial assets.
h. Properti investasi h. Investment properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduanya) yang dimiliki untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau keduanya dan tidak untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif.
Investment properties are properties (land or a building - or part of a building - or both) held to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in providing service or for administrative purpose.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/16 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Properti investasi (lanjutan) h. Investment properties (continued)
Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land and these costs are not depreciated.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi berikut ini:
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the investment properties as follows:
Tahun/Years
Gedung dan fasilitas gedung 20 - 40 Building and buildings facilities Mesin dan perlengkapan 8 Machinery and equipment
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
i. Investasi pada entitas asosiasi i. Investments in associates
Entitas Asosiasi adalah semua entitas di mana Perseroan dan entitas anak mempunyai hak kepemilikan paling sedikit sebesar 20% tetapi pada umumnya tidak melebihi 50%, baik langsung maupun tidak langsung dan mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak dapat mengendalikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan.
Associates are all entities over which the Company and its subsidiaries have ownership interests of at least 20% but generally not more than 50%, directly or indirectly, and have the ability to exercise significant influence, but not control. Investments in associates are accounted for using the equity method and are initially recognised at cost.
Berdasarkan metode tersebut, biaya perolehan investasi ditambahkan atau dikurangi dengan bagian Perseroan atau entitas anak atas laba atau rugi bersih dan akumulasi pendapatan/(rugi) komprehensif lainnya (jika ada) entitas asosiasi sejak tanggal perolehan berdasarkan persentase yang dimiliki dikurangi dividen tunai yang diterima sejak tanggal perolehan.
Based on this method, the cost of investments is increased or decreased by the Company’s or subsidiaries’ share of the net income or loss and accumulated other comprehensive income or loss (if any) of the associates from the date of acquisition based on the percentage of ownership less any cash dividends received from the date of acquisitions.
j. Aset tetap j. Fixed assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya akuisisi meliputi semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk peolehan aset tersebut. Aset tetap didepresiasi menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis dari aset tetap tersebut sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Acquisition cost covers expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets. Fixed assets are depreciated using the straight line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/17 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Aset tetap (lanjutan) j. Fixed assets (continued)
Tahun/Years
Gedung kantor 20 Office buildings Kendaraan bermotor 4 - 8 Motor vehicles Meubelair dan perabot kantor 4 - 8 Office furniture and fixtures office Mesin dan peralatan kantor 4 - 8 Machines and equipment Peralatan computer 4 - 8 Computer equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan
metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan
dibebankan ke laporan laba rugi di periode yang sama pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan manfaat ekonomi dikapitalisasi dan disusutkan.
Repair and maintenance expenses are charged to the statement of income during the financial period in which they are incurred. Expenditure which extends the useful lives of the assets or provides further economic benefits are capitalised and depreciated.
Apabila aset tetap dihentikan penggunaannya
atau dijual, harga perolehan dan akumulasi depresiasi yang terkait dengan aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements and any resulting gain or losses are recognised in the consolidated statements of income.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar
dari nilai yang dapat diperoleh kembali, aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.
Akumulasi biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of fixed assets are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to the fixed assets accounts when the construction is complete. Depreciation is charged from such date.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Assets held under finance lease are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease.
k. Biaya dibayar dimuka k. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortised and charged as expense over the periods of benefits using the straight-line method.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/18 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Kontrak asuransi l. Insurance contracts
Kontrak asuransi adalah kontrak yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi dimana pada saat penerbitan polis perusahaan asuransi menerima risiko asuransi yang signifikan dari pemegang polis.
Insurance contract is contract issued by insurance company which accepts significant insurance risk from the policyholder upon the issuance of the policy.
Risiko asuransi adalah kemungkinan untuk membayar manfaat yang signifikan kepada pemegang polis apabila suatu kejadian yang diasuransikan terjadi dibandingkan dengan manfaat minimum yang akan dibayarkan apabila risiko yang diasuransikan tidak terjadi. Skenario-skenario yang diperhatikan adalah skenario yang mengandung unsur komersial.
Significant insurance risk is the possibility of paying significantly more benefit to the policyholder upon the occurrence of insured event compared to the minimum benefit payable in a scenario where the insured event does not occur. Scenarios considered are those with commercial substance.
Grup mendefinisikan risiko asuransi yang signifikan sebagai kemungkinan Grup menyetujui untuk mengkompensasi pemegang polis jika kejadian masa depan tertentu yang tidak pasti (kejadian yang diasuransikan) berdampak merugikan pemegang polis.
The Group defines significant insurance risk as the possibility of the Group agrees to compensate policyholders of the contract for the specified uncertain future events that adversely affect the policyholder.
Ketika sebuah kontrak telah diklasifikasi sebagai kontrak asuransi, reklasifikasi terhadap kontrak tersebut tidak dapat dilakukan kecuali ketentuan perjanjian kemudian diamandemen.
Once a contract has been classified as an insurance, no reclassification is subsequently performed unless the terms of the agreement are later amended.
Kontrak asuransi diklasifikasikan sebagai berikut:
Insurance contract is classified as of following:
- Kontrak asuransi jangka pendek Kontrak asuransi jangka pendek adalah
kontrak asuransi yang hanya memberikan proteksi asuransi tanpa ada komponen deposit untuk jangka waktu sama dengan atau kurang dari dua belas bulan.
- Short term insurance contract Short term insurance contract is
insurance contract that only provides insurance protection without deposit component for period of or less than twelve months.
- Kontrak asuransi jangka panjang Kontrak asuransi jangka panjang adalah
kontrak asuransi yang hanya memberikan proteksi asuransi tanpa ada komponen deposit untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan.
- Long term insurance contract Long term insurance contract is
insurance contract that only provides insurance protection without deposit component for period of more than twelve months.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/19 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Kontrak asuransi (lanjutan) l. Insurance contracts (continued)
i) Pengakuan pendapatan underwriting i) Underwriting income recognation Pendapatan underwriting diakui sejak
berlakunya polis. Underwriting income is recognised upon
inception of the policy.
Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi Grup.
Premium from insurance and reinsurance contracts are recognised as income during the period of policies (contracts) in proportion to the insurance coverage provided. Premium from coinsurance policy is recognised based on the Group’s proportionate share of the premium.
Premi reasuransi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian (kontrak) reasuransi. Premi reasuransi diakui selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi diperoleh.
Premium due to reinsurance entity is recognised as reinsurance premium during the period of reinsurance contracts in proportion to the insurance coverage received.
Cadangan atas premi yang belum
merupakan pendapatan merupakan bagian dari premi yang berkaitan dengan persyaratan belum berakhirnya cakupan perlindungan. Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan menggunakan persentase agregat.
The unearned premium reserves represent the portion of the premium written relating to the unexpired terms of coverage protection. Unearned premium reserves is calculated based on the aggregate percentage.
Cadangan atas premi jangka pendek
yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan menggunakan persentase secara agregat.
Unearned premium reserves for short-term contracts are computed using aggregate percentage.
(Kenaikan)/penurunan cadangan atas
premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu dan diakui secara bersih pada laporan laba rugi konsolidasian.
(Increase)/decrease in unearned premium reserves represents the difference between the balance of unearned premium reserves for the current and prior periods and is recognised in net in the consolidated statement of income.
Porsi aset reasuransi dari cadangan atas
premi yang belum merupakan pendapatan diakui bersamaan pada saat timbulnya cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan.
The portion of reinsurance asset of unearned premium reserves are recognised simultaneously when the unearned premium reserves arisen.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/20 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Kontrak asuransi (lanjutan) l. Insurance contracts (continued)
i) Pengakuan pendapatan underwriting (lanjutan)
i) Underwriting income recognition (continued)
Porsi aset reasuransi dari cadangan atas
premi yang belum merupakan pendapatan diukur berdasarkan kontrak reasuransi terkait konsisten dengan metode pengukuran cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan.
The portion of reinsurance asset unearned premium reserves is measured in accordance with the reinsurance contracts, consistent with the unearned premium reserves method.
Penyajian pendapatan premi neto dalam
laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi, dan (kenaikan)/penurunan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Net premium income in the statements of income represents gross premium, reinsurance premium and (increase)/ decrease in unearned premium reserves. Reinsurance premium is presented as deduction from gross premium.
ii) Reasuransi ii) Reinsurance Grup mereasuransikan sebagian risiko
atas akseptasi pertanggungan kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dicatat sehubungan kontrak reasuransi tersebut.
The Group reinsures part of its total accepted risk with other insurance and reinsurance companies. Premium paid or share in premium on prospective reinsurance contracts are recognised over the period of the reinsurance contracts based on the coverage provided. Premium payments or liabilities on retrospective reinsurance contracts are recognised as reinsurance receivables in amount equivalent to the recorded liability for the reinsurance contracts.
Grup mempunyai kontrak reasuransi proporsional dan non-proporsional dengan perusahaan asuransi dan reasuransi di dalam maupun di luar negeri. Tujuan reasuransi ini adalah untuk membagi risiko yang melebihi kapasitas retensi Grup. Premi reasuransi, klaim reasuransi dan diskon reasuransi dikurangkan dari premi bruto, klaim bruto dan komisi bruto.
The Group has proportional and non-proportional reinsurance contracts with domestic and overseas insurance and reinsurance companies. The objective of the reinsurance is to cede the risk exceeding the Group’s retention capacity. Reinsurance premium, reinsurance claims and reinsurance discounts are deducted from the gross written premium, gross claims and gross commissions.
Grup mereasuransikan sebagian porsi risikonya kepada perusahaan reasuradur. Jumlah premi yang dibayar atau porsi premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sesuai dengan proporsi jumlah proteksi reasuransi yang diterima.
The Group reinsures a portion of its risk with reinsurance companies. The amount of premium paid or portion of premium from prospective reinsurance transactions is recognised over the reinsurance contract in proportion with the protection received.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/21 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Kontrak asuransi (lanjutan) l. Insurance contracts (continued)
ii) Reasuransi (lanjutan) ii) Reinsurance (continued)
Aset reasuransi termasuk saldo yang diharapkan dibayarkan oleh perusahaan reasuransi untuk ceded estimasi klaim reasuransi, dan ceded premi belum merupakan pendapatan. Jumlah manfaat yang ditanggung oleh reasuradur diperkirakan secara konsisten sesuai dengan liabilitas yang terkait dengan polis reasuransi.
Reinsurance assets include balances expected to be recovered from reinsurance companies for ceded estimated reinsurance claims and ceded unearned premium. Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent with the liability associated with the reinsured policy.
Jika aset reasuransi mengalami penurunan nilai, Grup mengurangi nilai tercatat dan mengakui kerugian penurunan nilai tersebut dalam laporan laba rugi. Aset reasuransi mengalami penurunan nilai jika ada bukti objektif, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi, bahwa Grup tidak dapat menerima seluruh jumlah karena di bawah syarat-syarat kontrak, dan dampak pada jumlah yang akan diterima dari reasuradur dapat diukur secara andal.
If a reinsurance asset is impaired, the Group reduces the carrying amount accordingly and recognises that impairment losses in the statements of income. A reinsurance asset is impaired if there is objective evidence, as a result of an event that occurred after initial recognition of the reinsurance asset, that the Group may not receive all amounts due to it under the terms of the contract, and the impact on the amounts that the Group will receive from the reinsurers can be reliably measured.
Perseroan menyajikan aset reasuransi secara terpisah sebagai aset atas premi belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim.
The Company presents separately reinsurance assets of unearned premium and estimates claim liabilities.
iii) Biaya akuisisi iii) Acquisiton costs
Biaya akuisisi merupakan beban yang terjadi untuk mendapatkan premi asuransi, seperti komisi yang dibayarkan kepada pialang asuransi, agen dan entitas asuransi lain. Biaya akuisisi ini ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan metode perhitungan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan.
Acquisition costs represent costs incurred to obtain premium income, such as commission paid to insurance brokers, agencies and other insurance companies. This acquisition cost is deferred and amortised in accordance with calculation method of unearned premium reserves.
iv) Klaim iv) Claims
Klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian, termasuk estimasi atas klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (”IBNR”) dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Claims consist of settled claims, outstanding claims including claims incurred but not yet reported and claim settlement expenses. Claims are recognised as expenses when incurred. Reinsurance claims received from reinsurance companies are recognised as deduction from claim expenses in the same period as the recognition of claim expenses. Subrogated rights are recognised as deduction from claim expenses upon realisation.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/22 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Kontrak asuransi (lanjutan) l. Insurance contracts (continued)
iv) Klaim (lanjutan) iv) Claims (continued)
Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan (kenaikan)/penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto.
Claim expenses in the statements of income represent gross claims, reinsurance claims and (increase)/ decrease in estimated own retention claims. Reinsurance claims are presented as deduction from gross claims.
Cadangan atas estimasi klaim bruto dibuat berdasarkan taksiran beban klaim yang akan dibayar sesuai dengan klaim yang diterima Grup sampai dengan tanggal laporan. Pemulihan klaim dari reasuradur untuk cadangan atas estimasi klaim bruto dicatat sebagai estimasi klaim reasuransi pada aset reasuransi.
A provision for estimated gross claims is made for the full estimated costs of claims to be paid in respect of claims notified to the Group until the date of the reporting period. Reinsurance recoveries of the provision for estimated gross claims is recorded as estimated reinsurance claims in reinsurance assets.
Perseroan menetapkan cadangan berdasarkan lini usaha. Ada dua kategori cadangan: cadangan untuk klaim yang sudah dilaporkan dan cadangan untuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR).
The Company establishes its reserves by line of business. There are two categories of reserve: reserves for reported losses and reserves for incurred but not reported (“IBNR”) losses.
Cadangan Perseroan untuk klaim yang sudah dilaporkan adalah berdasarkan pada estimasi pembayaran di masa mendatang untuk menyelesaikan klaim yang sudah dilaporkan. Perseroan membuat estimasi tersebut berdasarkan pada fakta-fakta yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.
The Company’s reserves for reported losses are based on estimates of future payments to settle reported claims. The Company bases such estimates on the facts available at the time the reserves are established.
Perubahan jumlah estimasi klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim yang dibayarkan, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada periode terjadinya perubahan.
Changes in the amount of estimated total claim liabilities as a result of further review, and differences between estimated claims and claims paid, are recognised in the consolidated statements of income in the periode when the changes occur.
v) Pengujian kecukupan liabilitas v) Liability adequacy test Pengujian kecukupan liabilitas dilakukan
pada tanggal pelaporan untuk kontrak secara individual ataupun per kelompok produk, ditentukan sesuai dengan cara Grup memperoleh, memelihara, dan mengukur profitabilitas dari kontrak asuransi tersebut.
Liability adequacy testing is performed at reporting date for contract individually or class of products determined in accordance with the Group’s manner of acquiring, servicing, and measuring the profitability of its insurance contracts.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/23 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Kontrak asuransi (lanjutan) l. Insurance contracts (continued)
v) Pengujian kecukupan liabilitas (lanjutan) v) Liability adequacy test (continued)
Grup menilai liabilitas asuransi pada
setiap akhir periode pelaporan untuk meyakinkan apakah liabilitas asuransi yang dicatat cukup untuk menutup kerugian yang diperkirakan pada akhir periode pelaporan, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukan kekurangan antara nilai tercatat liabilitas asuransi (dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait) dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut dicatat dalam laporan laba rugi.
The Group measure the insurance liabilities at the end of reporting period to ensure whether the insurance liabilities recorded is sufficient to cover expected losses at the end of the reporting period, by using present value of future cash flow based on insurance contracts. If the valuation showed deficiency between insurance liabilities recorded (deducted with respective deferred acquisition cost) with estimation of future cash flow, the deficiency will be recorded to statement of income.
Pada tanggal pelaporan, keseluruhan
jumlah aset dan kewajiban asuransi yang dicatat telah diestimasi dan manajemen meyakini bahwa jumlah tersebut telah memadai.
As at reporting date, all insurance assets and liabilities have been estimated and management believes that the amount recorded are adequate.
m. Dividen m. Dividends Pembagian dividen kepada pemegang saham
diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan Grup dalam periode dimana pembagian dividen tersebut diumumkan.
Dividend distribution to the shareholders is recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are declared.
n. Aset tak berwujud n. Intangible assets
Aset tak berwujud terdiri dari beban perpanjangan Hak Guna Tanah dan Bangunan.
Intangible assets consists of cost related to renewal of land and building use rights.
Beban yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Charges occurred in respect of landrights is deferred and amortised using straight line method over the landrights period.
o. Pengakuan pendapatan dan beban o. Revenue and expense recognition
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan kepada langganan.
Revenue from services is recognised when the service is rendered.
Pembayaran sewa dan jasa pemeliharaan yang diterima dimuka disajikan sebagai pendapatan diterima dimuka pada utang lain-lain (liabilitas) dalam laporan posisi keuangan yang diakui sebagai pendapatan secara proporsional sesuai dengan periode perjanjian sewa dan jasa pemeliharaan. Pendapatan dan beban lainnya diakui pada saat terjadinya, menggunakan dasar akrual.
Payment for rental and services charge received upfront are presented in other payables (liabilities) in the consolidated statements of financial position as deferred revenue and recognised as revenue proportionally according to the rental and service period in the rental agreement. Other income and expense are recognised as incurred on accrual basis.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/24 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Sewa p. Leases
Sewa di mana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. All other are classified as finance leases.
Perseroan sebagai lessor The Company as lessor Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognised on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognised on a straight-line basis over the lease term.
Perseroan sebagai lessee/penyewa The Company as lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perseroan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai utang sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognised as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a leases payable.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurang dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant interest rate on the remaining balance of the liability.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan memiliki aset tersebut pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Fixed assets acquired through finance lease is depreciated using the same method as other fixed assets. If there is no reasonable certainty that Group will own the assets at the end of lease period, the leased assets are depreciated over the lower of its useful life and lease period.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.
Operating lease payments are recognised as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/25 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Pinjaman diterima q. Borrowings
Pinjaman yang diterima pada awalnya diakui sebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung. Pinjaman yang diterima selanjutnya dicatat menggunakan biaya perolehan diamortisasi, selisih antara jumlah yang diterima (bersih setelah dikurangi biaya-biaya transaksi) dan nilai penyelesaian pinjaman yang diterima tersebut diakui dalam laporan laba rugi sepanjang masa pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk perlakuan akuntansi aset keuangan.
Borrowings are recognised initially at fair value, net of directly attributable transaction costs (if any). Borrowings are subsequently stated at amortised cost, any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the statements of income over the period of the borrowings using the effective interest method. Borrowings are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2e for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.
r. Imbalan kerja r. Employee benefits
i. Imbalan kerja jangka pendek i. Short term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan pensiun dan imbalan jangka panjang lainnya dihitung berdasarkan peraturan Grup dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Pension and other long term benefits are calculated in accordance with the Group’s Regulation and Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
ii. Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya ii. Pension and other post employment benefits
Grup memiliki program pensiun dan pasca kerja dalam bentuk imbalan pasti dan iuran pasti.
The Group has pension and other post employment benefits in the form of defined benefit and defined contribution plans.
Program imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Program iuran pasti merupakan program pensiun dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas yang terpisah dan Grup tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity and the Group has no legal or constructive obligation to pay further contributions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/26 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Imbalan kerja (lanjutan) r. Employee benefits (continued)
ii. Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)
ii. Pension and other post employment benefits (continued)
Grup diwajibkan menyediakan jumlah minimum imbalan pensiun berdasarkan UU No.13/2003. Secara substansi program pensiun dalam UU No.13/2003 merupakan program imbalan pasti karena undang-undang telah menetapkan formula dalam menentukan jumlah minimum imbalan. Jika porsi program imbalan pensiun yang didanai oleh karyawan lebih rendah dari imbalan yang diwajibkan menurut undang-undang, Grup akan membentuk penyisihan untuk menutupi kekurangan tersebut.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Law 13/2003. since the Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under Law 13/2003 represent defined benefit plans. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor law, the Group will provide provision for such shortage.
Sehubungan dengan program pensiun imbalan pasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan, dikurangi dengan nilai wajar aset program bersamaan juga dengan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The liability recognised in the consolidated statements of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period, less the fair value of plan assets together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and unrecognised past-service costs.
Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris yang independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dikarenakan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat yang berkualitas tinggi) yang didenominasikan dalam mata uang dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu liabilitas pensiun.
The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating to the terms of the related pension obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial yang melebihi dari jumlah yang lebih besar antara 10% nilai wajar aset program atau 10% nilai kini liabilitas imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to consolidated statement of income over the employees expected average remaining working lives.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/27 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Imbalan kerja (lanjutan) r. Employee benefits (continued)
ii. Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)
ii. Pension and other post employment benefits (continued)
Biaya jasa lalu diakui segera dalam
laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognised immediately in the profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Aset program adalah aset yang dimiliki
oleh dana imbalan kerja jangka panjang. Aset program tersebut dimiliki oleh entitas hukum terpisah dan didirikan semata-mata untuk membayar atau mendanai imbalan kerja dan tidak boleh dipakai untuk menyelesaikan liabilitas kepada kreditur Grup dan tidak dapat dibayarkan kepada Grup. Nilai wajar ditentukan berdasarkan informasi harga pasar.
Plan assets are assets that are held by a long-term employee benefit fund. Plan assets are held by a separate legal entity and exist solely to pay or fund employee benefits and are not available to the creditors of the Group, nor can they be paid to the Group. Fair value is determined based on market price information.
iii. Liabilitas jangka panjang lainnya iii. Other long-terms obligations Beberapa entitas di dalam Grup
memberikan imbalan jangka panjang lainnya dalam bentuk cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee.
Some entities within the Group provide other long-term employee benefits including long-service leave and jubilee awards.
Liabilitas jangka panjang lainnya dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long term obligation is calculated annualy by independent actuary using the projected unit credit method and discounted to present value.
s. Perpajakan s. Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/28 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Perpajakan (lanjutan) s. Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability
untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as of reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas pajak di masa depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak jika berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan dalam perhitungan pembentukan cadangan tersebut memiliki unsur ketidakpastian.
Correction to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined. Management provides provision for future taxliability at the amount that will be payable to the tax office on probable tax exposure, based on assessment as of the date of consolidated statement of financial position. Assumption and estimation used in the provisioning calculation may involve element of uncertainty.
Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final diakui sebagai perbedaan tetap dalam perhitungan pajak penghasilan dan tidak ada aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui.
Income subject to final income tax is recognised as permanent difference in the corporate income tax calculation and there is no deferred tax asset or liability recognised.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/29 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
t. Akuntansi transaksi syariah t. Accounting for sharia transactions
Grup menggunakan akad kontrak asuransi syariah wakalah bil ujrah. Premi yang
dibayarkan pada asuransi syariah diakui sebagai dana tabarru dan tidak diakui sebagai pendapatan premi oleh Grup. Fee atau ujrah dalam mengelola produk-produk
dari peserta diakui sebagai pendapatan oleh Grup selama periode kontrak asuransi.
The Group uses wakalah bil ujrah sharia insurance contract. Premium paid on sharia insurance are recognised as tabarru fund and not recognised as premium income by the Group. Fees or ujrah in managing the product are recognised as income by the Group over the insurance contract period.
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk syariah diakui sebagai liabilitas di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang diterima setelah dikurangi bagian fee (ujrah) untuk Grup dalam rangka mengelola pendapatan dari produk syariah.
Funds received from customers for sharia products are recognised as liabilities in the statement of financial position for the amount received net of the portion representing the Group’s fees (ujrah) in managing the sharia product revenue.
Surplus yang dapat didistribusikan akan ditetapkan berdasarkan kecukupan kontribusi premi yang diterima dan hasil investasi yang terkait cukup untuk menutup beban atas pembayaran klaim dan pembentukan cadangan. Setiap kelebihan, setelah dikurangkan dengan porsi untuk membayar pinjaman kepada Grup atau qardh, jika ada, akan dibagikan kepada peserta, Grup, dan dana tabarru sesuai dengan akad kontrak asuransi.
The distributable surplus will be determined based on whether the premium contribution received and its related investment return are sufficient to cover for the expenses on claims paid and reserve set up. Any excess, after deduction the portion to repay the loan or qardh from the Group, if any, will be distributed to the policyholders, to the Group, and to the tabarru fund in accordance with insurance contract.
Ketika dana tabarru tidak mencukupi untuk menutup klaim yang telah terjadi, Grup akan memberikan qardh (pinjaman tidak berbunga) untuk menyelesaikannya. Pada saat dana tabarru memiliki surplus underwriting, maka qardh akan dibayarkan terlebih dahulu sebelum Grup menyatakan pembagian surplus yang dapat didistribusikan.
When the tabarru fund is insufficient to cover all claims incurred, the Group will settle under qardh (non-bearing interest loans). The qardh is to be repaid first when tabarru fund have an underwriting surplus before the Group declares the distributable surplus.
Dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup menyajikan dana tabarru
sebagai bagian dari akun “Utang lain-lain”.
In the consolidated statements of financial position, the Group presents tabarru fund as part of “Other payables”.
Penyisihan teknis diakui pada saat akhir periode pelaporan sebagai beban dalam laporan surplus dan defisit underwriting dana tabarru.
Technical reserve is recognised as expense at the end of the reporting period in the statements of underwriting surplus and deficit of tabarru’s fund.
Investasi pada Sukuk Investment in Sukuk
Investasi sukuk, diklasifikasikan berdasarkan model usaha yang ditentukan oleh Perusahaan berdasarkan klasifikasi sesuai PSAK No. 110 tentang "Akuntansi Sukuk" sebagai berikut:
Investment in sukuk, are classified based on business model defined by the Company in accordance with SFAS No. 110 on "Accounting for Sukuk" as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/30 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
t. Akuntansi transaksi syariah (lanjutan) t. Accounting for sharia transactions
(continued)
Investasi pada Sukuk (lanjutan) Investment in Sukuk (continued)
1. Surat berharga diukur pada biaya perolehan disajikan sebesar biaya perolehan (termasuk biaya transaksi) yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi selama periode hingga jatuh tempo.
1. At cost securities are stated at cost (including transaction costs), adjusted by unamortised premium and/or discount. Premium and discount are amortised over the period until maturity.
2. Surat berharga diukur pada nilai wajar,
yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
2. At fair value securities are stated at fair values. Unrealised gains or losses from the increase or decrease in fair values are presented in current year profit or loss.
Sebelum 1 Januari 2013, investasi pada efek/surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat pembelian efek-efek tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2011) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Manajemen mengklasifikasikan investasi sukuk sebagai surat berharga yang diukur pada biaya perolehan pada tanggal implementasi.
Before 1 January 2013, investments in securities/marketable securities are classified based on management intention at the date of purchase in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2011) on "Financial Instruments: Recognition and Measurement”. Management classified investment in sukuk as at cost securities at the date of the implementation.
u. Persediaan u. Inventories
Persediaan mencakup kendaraan bermotor yang tersedia untuk dijual, perlengkapan kantor dan suku cadang. Kendaraan bermotor yang tersedia untuk dijual merupakan kendaraan bekas sewa yang dapat dijual dengan segera, dan penjualannya harus sangat mungkin terjadi. Kendaraan bermotor yang memenuhi kriteria dimiliki untuk dijual diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih. Pada saat pengakuan kendaraan tidak disusutkan lagi.
Inventories include held-for-sale motor vehicles, office supplies and spareparts. Held-for-sale motor vehicles are used rental vehicles which can be sold immediately, and the sales should be highly probable. Motor vehicles which fulfill the criteria of held-for-sale, are measured at lower carrying amount and net realisable value. On the point of recognition, the vehicle is no longer depreciated.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi estimasi beban penjualan. Kerugian penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat dengan nilai realisasi bersih. Kerugian penurunan nilai persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan. Jika persediaan dijual, maka nilai tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban usaha lainnya dan hasil penjualan diakui sebagai pendapatan usaha lainnya pada laporan laba rugi konsolidasian pada periode dimana penjualan terjadi.
Net realisable value is the estimated selling price in ordinary business activities, less estimated selling expenses. Impairment losses are recognised as the difference between carrying amount and net realisable value. Impairment losses are recognised as expense in the period when there is objective evidence of impairment. When inventories are sold, the carrying amount is recognised as other operating expenses and the sales proceed is recognised as other operating revenues in the consolidated statement of income in the period when sales occured.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/31 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Persediaan (lanjutan) u. Inventories (continued)
Persediaan disajikan sebagai bagian dari “Aset lain-lain” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Inventory is presented as part of “Other assets” in consolidated statement of financial position.
v. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi v. Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.
The Group enters into transactions with related parties as defined in SFAS 7 “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Pemegang saham utama Grup adalah PT Pertamina (Persero) yang berada dibawah pengendalian Pemerintah Republik Indonesia, dengan demikian semua instansi pemerintah, BUMN, BUMD dan entitas lain dimana Pemerintah memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, merupakan pihak berelasi dengan Grup.
The Group's main shareholders are PT Pertamina (Persero) which is controlled by the Indonesian Government, hence all the government agencies, BUMN, BUMD and other entities where the Government has control or significant influence, either directly or indirectly, is a related parties of the Group.
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGEMENTS Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam
rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang
berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh standar akuntansi keuangan adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimations and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimations and assumptions required in conformity with financial accounting standard are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/32 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi: Key sources of estimation uncertainty:
a. Estimasi klaim a. Estimated claim
Perseroan dan entitas anak (TIC) wajib membentuk cadangan untuk pembayaran klaim yang timbul. Cadangan ini merupakan biaya yang diharapkan untuk menyelesaikan klaim yang telah terjadi, tetapi masih dalam proses pada tanggal laporan posisi keuangan. Perseroan dan entitas anak (TIC) menetapkan cadangan berdasarkan jenis produk, jenis dan periode penjaminan dan tahun kejadian. Ada dua kategori cadangan: cadangan untuk klaim yang sudah dilaporkan dan cadangan untuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (“IBNR”).
The Company and subsidiary (TIC) is required to establish reserves for payment of claim that arise. These reserves represent the expected ultimate cost to settle claims occurring prior to, but still outstanding as at the statement of financial position date. The Company and subsidiary (TIC) establishes its reserves by product line, type and extent of coverage and year of occurrence. There are two categories of reserve: reserves for reported losses and reserves for incurred but not reported (“IBNR”) losses.
Cadangan Perseroan dan entitas anak (TIC)
untuk klaim yang sudah dilaporkan adalah berdasarkan pada estimasi pembayaran di masa mendatang untuk menyelesaikan klaim yang sudah dilaporkan. Perseroan dan entitas anak (TIC) membuat estimasi tersebut berdasarkan pada fakta-fakta yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.
The Company’s and subsidiary’s (TIC) reserves for reported losses are based on estimates of future payments to settle reported claims. The Company and subsidiary (TIC) bases such estimates on the facts available at the time the reserves are established.
Cadangan untuk klaim yang terjadi tetapi
belum dilaporkan (IBNR) dihitung menggunakan metode teknis asuransi dengan menggunakan asumsi aktuaria.
The provision for incurred but not reported (IBNR) is calculated using insurance technical method based on actuarial assumptions.
b. Aset reasuransi b. Reinsurance assets Aset yang timbul dari kontrak reasuransi juga
dihitung dengan menggunakan metode di atas. Selain itu, pemulihan aset ini dinilai secara periodik untuk memastikan bahwa jumlahnya mencerminkan jumlah yang pada akhirnya akan diterima, mempertimbangkan faktor-faktor seperti counterparty dan risiko
kredit. Penurunan nilai diakui di mana terdapat bukti objektif bahwa Perseroan dan entitas anak (TIC) tidak dapat menerima jumlah yang terhutang untuk itu dan jumlah ini dapat diukur secara andal.
Assets arising from reinsurance contracts are also computed using the above methods. In addition, the recoverability of these assets is assessed on a periodic basis to ensure that the balance is reflective of the amounts that will ultimately be received, taking into consideration factors such as counterparty and credit risk. Impairment is recognised where there is objective evidence that the Company and subsidiary (TIC) may not receive amounts due to it and these amounts can be reliably measured.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/33 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi:
(lanjutan) Key sources of estimation uncertainty:
(continued)
c. Penyisihan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses Grup meninjau kembali piutang premi dan
piutang reasuransi yang dimiliki pada setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Secara khusus, justifikasi manajemen diperlukan dalam mengestimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Grup membuat justifikasi tentang situasi keuangan tertanggung atau entitas asuransi. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, seperti yang tercermin dalam perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di masa datang.
The Group reviews premium receivables and reinsurance receivable at each reporting date to assess whether impairment should be recognised in the consolidated statements of comprehensive income. In particular, justification by management is required to estimate the amount and timing of future cash flows when determining impairment. In the estimation of cash flows, the Group makes the justification of the insurer's financial situation. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the provision for impairment in the future.
d. Liabilitas imbalan kerja d. Employee benefits liabilities Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung
pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria (lihat Catatan 19). Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program, tingkat diskonto yang relevan, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja.
The present value of the employee benefits obligation depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions (refer to Note 19). The assumptions used in determining the net cost for pensions include the expected long-term rate of return on the relevant plan assets, the discount rate future salary increases, mortality rate, resignation rate and other. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefits obligation.
Asumsi tingkat pengembalian yang
diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang.
The expected return on plan assets assumption is determined on a uniform basis, taking into consideration long-term historical returns, asset allocation and future estimates of long-term investment returns.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/34 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi:
(lanjutan) Key sources of estimation uncertainty:
(continued) e. Penurunan nilai aset yang bukan
merupakan aset keuangan e. Impairment of assets value of non-
financial assets Dalam mengidentifikasi terdapat atau
tidaknya penurunan nilai aset, Grup mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
In identifying whether or not there is an impairment over asset, the Group considers the following matters:
(i) terdapat bukti mengenai keusangan atau
kerusakan fisik aset; (i) there is evidence of obsolescence or
physical damage to assets;
(ii) telah atau akan terjadi perubahan signifikan yang bersifat merugikan sehubungan dengan cara penggunaan aset;
(ii) has or will occur detrimental to significant changes with respect to how the assets used;
(iii) terdapat bukti bahwa kinerja ekonomi asset tidak memenuhi harapan atau lebih buruk dari yang diharapkan;
(iii) there is evidence that the economic performance of the asset does not meet expectations or worse than expected;
(iv) arus kas aktual secara material lebih kecil dari arus kas estimasi, sebelum diperhitungkan diskonto.
(iv) actual cash flow is materially smaller than the estimated cash flow, before discount taken into account.
f. Pengujian kecukupan liabilitas f. Liability adequacy testing Pengujian kecukupan liabilitas asuransi yang
meliputi review atas cadangan premi dan cadangan klaim telah dilakukan dengan menggunakan perhitungan teknik aktuaria dimana digunakan asumsi dan estimasi aktuaria masa depan.
The liability adequacy testing consist of review on prmium reserve and claim reserve has been perform using actuary technical method which using the future actuarial assumptions and estimations.
Berdasarkan hasil tes kecukupan liabilitas
pada tanggal pelaporan, liabilitas yang dicatat oleh Perseroan dan entitas anak (TIC) telah memadai. Oleh karena itu, tidak terdapat kekurangan liabilitas asuransi yang dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan.
Based on liability adequacy testing at the reporting date, the Company’s and subsidiary’s (TIC) liabilities are adequate. Therefore, no insurance liability deficiency to be charged into the current year profit and loss.
4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN 4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Sehubungan dengan penambahan porsi
kepemilikan Grup pada entitas asosiasi (PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri) dari 17,19% menjadi 22,72% di September 2014, maka Grup mengubah kebijakan akuntansi pencatatan investasi pada entitas asosiasi dari metode biaya menjadi metode ekuitas. Penerapan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif.
In relation to the increase of the Group’s shareholding ownership in associate entity (PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri) from 17.19% to 22.72% on September 2014, therefore the Group changed its accounting policy in relation to the investment in associate entity from cost method to equity method. This accounting policy applied retrospectively.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/35 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
4. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Sehubungan dengan hal ini, laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah disajikan kembali.
Accordingly the consolidated financial statement as at 31 December 2013 and 1 January 2013/31 December 2012 and for the year ended 31 December 2013 have been restated.
Dampak dari penyajian kembali laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The effect of this restatement or the consolidated financial statements as at and for the year ended 31 December 2013 and statement of consolidated financial posisiton as at 1 January 2013/31 December 2012 are as follows:
31 Desember/December 2013 Sebelum Setelah penyajian Penyajian penyajian kembali/Before kembali/ kembali/After restatement Restatement restatement
Laporan posisi keuangan Consolidated statements konsolidasian of financial position Aset Asset Investment - direct Investasi - penyertaan langsung 6,770,926 (5,417,667) 1,353,259 participation Investasi pada entitas asosiasi 21,342,171 1,136,744 22,478,915 Investment in associates Ekuitas Equity Kerugian/(keuntungan) Unrealised losses/(gains) yang belum direalisasi atas on available-for-sale efek-efek yang tersedia marketable untuk dijual - bersih 4,220,394 194,733 4,415,127 securities - net Saldo laba yang belum Unappropriated retained dicadangkan (317,966,999) 4,086,190 (313,880,809) earnings Consolidated statements Laporan laba rugi komprehensif of comprehensive konsolidasian income Pendapatan investasi (23,762,790) (1,315,047) (25,077,837) Investment income Bagian laba bersih entitas Share in associates’ net asosiasi (2,647,173) 224,449 (2,422,724) income
1 Januari/January 2013/31 Desember/December 2012 Sebelum Setelah penyajian Penyajian penyajian kembali/Before kembali/ kembali/After restatement Restatement restatement
Laporan posisi keuangan Consolidated statements konsolidasian of financial position Aset Asset Investment - direct Investasi - penyertaan langsung 8,085,228 (6,732,715) 1,352,513 participation Investasi pada entitas asosiasi 19,896,365 1,640,605 21,536,970 Investment in associates Ekuitas Equity Kerugian/(keuntungan) Unrealised losses/(gains) yang belum direalisasi atas on available-for-sale efek-efek yang tersedia marketable untuk dijual - bersih (2,021,167) (84,678) (2,105,845) securities - net Saldo laba yang belum Unappropriated retained dicadangkan (314,439,577) 5,176,788 (309,262,789) earnings
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/36 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
5. INVESTASI 5. INVESTMENTS
a. Deposito berjangka a. Time deposits
2014 2013 Rupiah Rupiah PT Bank Tabungan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 13,826,367 656,329 Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6,935,691 412,667 (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3,836,829 407,289 (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri 2,041,801 2,083,846 PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 2,009,646 820,412 Banten Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 1,808,682 918,861 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk 1,713,023 381,081 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,541,029 11,189,384 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Syariah 1,064,402 1,511,683 PT Bank Mega Syariah PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 643,087 492,247 Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk 442,122 82,041 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 426,045 1,050,127 (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia 321,543 - PT Bank UOB Indonesia PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk 301,447 61,531 Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 200,965 - PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Syariah Bukopin 160,772 82,041 PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia Syariah 120,579 246,124 Syariah PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Unit Syariah 100,482 102,552 Indonesia Tbk, Sharia Unit PT Bank DKI, Unit Syariah 80,386 82,041 PT Bank DKI, Sharia Unit PT Bank Tabungan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 80,386 - Pensiunan Nasional Syariah PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Unit Syariah 40,193 41,021 Indonesia Tbk, Sharia Unit 37,695,477 20,621,277
Dolar Amerika Serikat US Dollar PT Bank Bukopin Tbk 27,410,000 18,370,000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 24,120,288 19,995,489 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 13,470,000 - Indonesia Tbk Dah Sing Bank Ltd 13,000,748 12,295,835 Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank 1,896,229 3,750,516 Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1,009,699 1,006,637 (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri 5,000 5,000 PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 2,941 (Persero) Tbk 80,911,964 55,426,418
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/37 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
5. INVESTASI (lanjutan) 5. INVESTMENTS (continued)
a. Deposito berjangka (lanjutan) a. Time deposits (continued)
2014 2013 Dolar Hongkong Hongkong Dollar OCBC Wing Hang Bank Ltd 208,937 206,747 OCBC Wing Hang Bank Ltd Dah Sing Bank Ltd - 7,421,425 Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank - 3,103,699 Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 2,579,680 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 208,937 13,311,551 Poundsterling Inggris Great Britain Poundsterling Dah Sing Bank Ltd 1,566,034 1,634,769 Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank 190,977 198,873 Standard Chartered Bank 1,757,011 1,833,642 Yuan China Chinese Yuan Standard Chartered Bank 579,451 580,602 Standard Chartered Bank Jumlah deposito berjangka 121,152,840 91,773,490 Total time deposits Tingkat bunga per tahun Interest rate per annum
Rupiah 4.25% - 11.35% 3.50% - 10.50% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0.22% - 3.50% 0.25% - 3.00% US Dollar
Pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk dalam deposito berjangka adalah deposito wajib yang dimiliki oleh unit bisnis syariah sebesar Dolar AS 401.929 yang ditempatkan di PT Bank Syariah Mandiri (2013: Dolar AS 410.206).
As at 31 December 2014, included in time deposits is statutory deposit of sharia business unit amounted to USD 401,929 placed in PT Bank Syariah Mandiri (2013: USD 410,206).
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
b. Efek-efek b. Marketable securities
2014 2013
Saham Shares Nilai wajar melalui laporan laba rugi 10,817,585 8,891,224 Fair value through profit or loss Tersedia untuk dijual 1,229,296 5,281 Available-for-sale 12,046,881 8,896,505 Obligasi Bonds Nilai wajar melalui laporan laba rugi 15,053,968 15,580,930 Fair value through profit or loss Tersedia untuk dijual 58,612,275 58,641,625 Available-for-sale Dimiliki hingga jatuh tempo 11,993,066 13,483,738 Held-to-maturity Diukur pada biaya perolehan (Catatan 2s) 4,787,950 7,955,824 At cost (Note 2s) 90,447,259 95,662,117 Reksadana Mutual funds Nilai wajar melalui laporan laba rugi 5,344,875 23,934,277 Fair value through profit or loss Tersedia untuk dijual 8,672,879 4,960,901 Available-for-sale Dimiliki hingga jatuh tempo 200,965 65,968 Held-to-maturity 14,218,719 28,961,146 Jumlah efek-efek 116,712,859 133,519,768 Total marketable securities
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/38 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
5. INVESTASI (lanjutan) 5. INVESTMENTS (continued)
b. Efek-efek (lanjutan) b. Marketable securities (continued)
(i) Saham (i) Shares
Saham yang dimiliki adalah saham di perusahaan-perusahaan yang tercatat di pasar modal, dengan rincian sebagai berikut:
The shares are listed in the capital market, with details as follows:
2014 2013
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Fair value through profit or loss Rupiah Rupiah PT Astra International Tbk 507,335 474,198 PT Astra International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 425,283 445,020 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 384,043 286,685 PT Bank Central Asia Tbk PT Telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 365,610 280,017 Indonesia (Persero) Tbk PT Summarecon Agung Tbk 276,549 144,835 PT Summarecon Agung Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 135,792 86,246 (Persero) Tbk PT Unilever Indonesia Tbk 119,437 98,121 PT Unilever Indonesia Tbk PT Timah (Persero) Tbk 73,888 66,289 PT Timah (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 48,160 61,477 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk 46,857 20,750 PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Tunas Baru Lampung Tbk 43,819 27,840 PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk 27,130 27,074 PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk 23,519 16,087 PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Aneka Tambang PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 13,270 13,861 (Persero) Tbk PT Medco Energi PT Medco Energi Internasional Tbk 10,386 5,858 Internasional Tbk PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk 8,156 11,151 PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk PT Bakrie & Brothers Tbk 4,262 4,350 PT Bakrie & Brothers Tbk PT Energi Mega Persada Tbk 4,240 3,029 PT Energi Mega Persada Tbk PT Truba Alam Manunggal PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk 1,650 1,684 Engineering Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 68 148 PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Bakrieland PT Bakrieland Development Tbk 1 1 Development Tbk
2,519,455 2,074,721
Dolar Hongkong Hongkong Dollar AIA Group Ltd 2,781,861 - AIA Group Ltd China Life Insurance Co. Ltd 981,549 781,933 China Life Insurance Co. Ltd Sun Hung Kai Properties Ltd 826,236 634,272 Sun Hung Kai Properties Ltd Regal Real Estate Investment Trust 792,975 862,516 Regal Real Estate Investment Trust Bank of China Ltd 591,637 483,361 Bank of China Ltd Swire Pacific Ltd 507,891 457,256 Swire Pacific Ltd HSBC Holdings PLC 431,275 490,595 HSBC Holdings PLC China Construction Bank China Construction Bank Corporation 369,604 339,492 Corporation Manulife Financial Corporation 360,469 982,207 Manulife Financial Corporation New World Development Co. Ltd 249,069 198,704 New World Development Co. Ltd Agricultural Bank of China Ltd 151,632 147,390 Agricultural Bank of China Ltd The Hongkong Electric Co. Ltd 102,326 - The Hongkong Electric Co. Ltd Sino Land Co. Ltd 88,787 75,191 Sino Land Co. Ltd China Resources Enterprise Ltd 62,819 99,636 China Resources Enterprise Ltd Petrochina Co. Ltd - 657,741 Petrochina Co. Ltd Link Real Estate Link Real Estate Investment Trust - 606,209 Investment Trust
8,298,130 6,816,503
Jumlah nilai wajar melalui Total fair value through laporan laba rugi 10,817,585 8,891,224 profit or loss
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/39 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
5. INVESTASI (lanjutan) 5. INVESTMENTS (continued)
b. Efek-efek (lanjutan) b. Marketable securities (continued)
(i) Saham (lanjutan) (i) Shares (continued)
2014 2013 Tersedia untuk dijual Available-for-sale Rupiah Rupiah Pihak ketiga: Third parties: PT Semen Indonesia PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 286,495 - (Persero) Tbk PT Indofood Sukses PT Indofood Sukses Makmur Tbk 271,302 - Makmur Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 239,940 - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 168,810 - (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk 141,680 - PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk 59,084 - PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Pembangunan Perumahan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 57,476 - (Persero) Tbk PT Petrosea Tbk 3,956 5,019 PT Petrosea Tbk PT Metrodata Electronics Tbk 552 261 PT Metrodata Electronics Tbk PT Bank Artha Graha Tbk 1 1 PT Bank Artha Graha Tbk Jumlah tersedia untuk dijual 1,229,296 5,281 Total available-for-sale Jumlah saham 12,046,881 8,896,505 Total shares
(ii) Obligasi (ii) Bonds
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Fair value through profit or loss
Tanggal 2014 2013 jatuh tempo/ Nilai wajar/ Nilai wajar/ Maturity date Fair value Fair value
Dolar Amerika Serikat/US Dollar
Republic of Indonesia 17Januari 2018/ 17 January 2018 4,514,400 4,475,500
Republic of Indonesia 20 April 2015/ 20 April 2015/ 3,426,529 1,069,600 Bond PLN Persero, PT 24 Oktober 2042/ 24 October 2042 1,801,900 1,500,000
Republic of Indonesia 15 Januari 2016/ 15 January 2016 1,417,710 1,100,000
Majapahit Holdings BV 28 Juni 2017/ 28 June 2017 1,103,800 1,095,000 Macquarie Group Ltd 10 Agustus 2017/ 10 August 2017 1,070,600 1,073,000 Standard Chartered PLC 27 April 2015/ 27 April 2015 1,010,100 1,038,500 Bumi Capital 10 November 2016/ 10 November 2016 223,750 675,000 Bumi Investment 6 Oktober 2017/ 6 October 2017 220,000 680,000
PT Adaro Indonesia 22 Oktober 2019/ 22 October 2019 - 1,586,250
Republic of Indonesia 10 Maret 2014/ 10 March 2014 - 1,015,000
14,788,789 15,307,850
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/40 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
5. INVESTASI (lanjutan) 5. INVESTMENTS (continued)
b. Efek-efek (lanjutan) b. Marketable securities (continued)
(ii) Obligasi (lanjutan) (ii) Bonds (continued) Nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) Fair value through profit or loss (continued)
Tanggal 2014 2013 jatuh tempo/ Nilai wajar/ Nilai wajar/ Maturity date Fair value Fair value
Dolar Hongkong/Hongkong Dollar Bank of Scotland 19 Januari 2016/ 19 January 2016 265,179 273,080
Jumlah nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Fair value through profit or loss 15,053,968 15,580,930
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Tanggal 2014 2013 jatuh tempo/ Nilai wajar/ Nilai wajar/ Maturity date Fair value Fair value
Rupiah Obligasi Berkelanjutan I Bumi Serpong 5 Juni 2018/ Damai Tahap II Tahun 2013 5 June 2018 3,379,883 2,249,815 Obligasi I Pupuk Indonesia Tahun 2014 8 Juli 2017/ Seri A 8 July 2017 2,430,386 - Obligasi Berkelanjutan II SMF 27 Maret 2017/ Tahap III Tahun 2014 Seri B 27 March 2017/ 2,428,054 - Obligasi Berkelanjutan II SMF 21 Maret 2018/ Tahap II Tahun 2013 Seri C 21 March 2018 2,411,576 2,452,646 Obligasi Berkelanjutan I Bank BII 31 Oktober 2015/ Tahap II Tahun 2012 Seri A 31 October 2015 2,303,055 2,412,011 Obligasi Berkelanjutan I SMF Tahap II Tahun 2012 Berjamin 25 April 2017/ Aset Piutang KPR Seri C 25 April 2017 2,290,997 2,271,474 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Mei 2023/ Seri FR0063 15 May 2023 2,101,944 2,016,860 Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I 30 Oktober 2017/ Tahun 2012 Seri B 30 October 2017 1,914,254 1,958,733 Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap II 20 November 2018/ Tahun 2013 Seri C 20 November 2018 1,897,106 2,086,923 Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN 3 Agustus 2017/ Tahap II Tahun 2012 Seri B 3 August 2017 1,504,823 1,542,374 Obligasi Berkelanjutan I Antam 14 Desember 2021/ Tahap I Tahun 2011 Seri B 14 December 2021 1,432,074 1,516,795 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Mei 2028/ Seri FR0064 15 May 2028 1,342,749 1,270,539 Obligasi BerkeIanjutan I Bank BTPN 5 Maret 2016/ Tahap III Tahun 2013 Seri A 5 March 2016 1,125,402 1,091,148 Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin 20 Desember 2017/ Tahap I Tahun 2012 20 December 2017 774,116 824,675 Obligasi Indofood Sukses Makmur VI 31 Mei 2017/ Tahun 2012 31 May 2017 759,244 767,085 Obligasi Jasa Marga XIII Seri R 21 Juni 2017/ Tahun 2007 21 June 2017 570,860 - Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga 19 September 2019/ Tahap II Tahun 2014 Seri T 19 September 2019 393,328 - Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri A 6 Juli 2015/ 6 July 2015 163,139 165,313 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Maret 2024/ Seri FR0070 15 March 2024 - 3,270,391 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Maret 2029/ Seri FR0071 15 March 2029 - 2,474,674 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 September 2026/ Seri FR0056 15 September 2026 - 783,879 29,222,990 29,155,335
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/41 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
5. INVESTASI (lanjutan) 5. INVESTMENTS (continued)
b. Efek-efek (lanjutan) b. Marketable securities (continued)
(ii) Obligasi (lanjutan) (ii) Bonds (continued) Tersedia untuk dijual (lanjutan) Available-for-sale (continued)
Tanggal 2014 2013 jatuh tempo/ Nilai wajar/ Nilai wajar/ Maturity date Fair value Fair value
Dolar Amerika Serikat/US Dollar Republic of Indonesia 15 April 2023/ 15 April 2023 5,708,940 5,117,340 Global Bond Bank Rakyat Indonesia 28 Maret 2018/ 28 March 2018 3,970,000 3,741,600 Bond Pertamina 20 Mei 2023/ 20 May 2023 3,850,000 4,316,720 Bond Pertamina 20 Mei 2043/ 20 May 2043 2,823,690 3,169,940 Majapahit Holdings BV 17 Oktober 2016/ 17 October 2016 2,743,750 2,745,750 Bond Pertamina 27 Mei 2041/ 27 May 2041 2,609,375 2,181,825 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Mei 2017/ Seri USDFR0001 15 May 2017 2,062,280 2,111,680 Bond Pertamina 3 Mei 2022/ 3 May 2022 2,015,000 1,825,760 Majapahit Holdings BV 28 Juni 2017/ 28 June 2017 1,102,500 1,094,020 Bond Pertamina 23 Mei 2021/ 23 May 2021 1,032,500 - Bond Perusahaan Gas Negara 16 Mei 2024/ 16 May 2024 1,023,750 - Bond PLN Persero, PT 24 Oktober 2042/ 24 October 2042 447,500 372,925 Republic of Indonesia 17 Oktober 2023/ 17 October 2023 - 1,985,140 Bond Pertamina 3 Mei 2042/ 3 May 2042 - 823,590 Jumlah/Total 29,389,285 29,486,290 Jumlah tersedia untuk dijual/Available-for-sale 58,612,275 58,641,625
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Tanggal 2014 2013 jatuh tempo/ Nilai wajar/ Nilai wajar/ Maturity date Fair value Fair value
Obligasi biasa/Ordinary bonds Rupiah Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap I Tahun 2011 20 Desember 2018/ Seri C 20 December 2018 4,823,151 4,922,471 Obligasi Berkelanjutan I Antam 14 Desember 2021/ Tahap I Tahun 2011 Seri B 14 December 2021 2,572,347 2,625,318 Obligasi XIV Bank BTN Tahun 2010 11 Juni 2020/ 11 June 2020 1,607,717 1,640,824 Obligasi XV Bank BTN Tahun 2011 28 Juni 2021/ 28 June 2021 1,607,717 1,640,824 Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM -10 12 Oktober 2020/ Tahun 2010 12 October 2020 1,045,016 1,066,535
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/42 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
5. INVESTASI (lanjutan) 5. INVESTMENTS (continued)
b. Efek-efek (lanjutan) b. Marketable securities (continued)
(ii) Obligasi (lanjutan) (ii) Bonds (continued) Dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan) Held-to-maturity (continued)
Tanggal 2014 2013 jatuh tempo/ Nilai wajar/ Nilai wajar/ Maturity date Fair value Fair value
Obligasi biasa/Ordinary bonds (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Obligasi II Jaya Ancol Tahun 2012 27 Desember 2015/ Seri A 27 December 2015 241,158 246,124 Obligasi Berkelanjutan I SMF Tahap I Tahun 2011 Berjamin 21 Desember 2014/ Aset Piutang KPR Seri C 21 December 2014 - 1,230,618 11,897,106 13,372,714 Premi/(diskonto) belum diamortisasi/ Unamortised premium/(discount) 95,960 111,024 Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo-dikurangi porsi belum diamortisasi/ Total held-to-maturity bonds - net unamortised portion 11,993,066 13,483,738 Diukur pada biaya perolehan At cost
Tanggal 2014 2013 jatuh tempo/ Nilai wajar/ Nilai wajar/ Maturity date Fair value Fair value
Obligasi wajib/Statutory bonds Rupiah Sukuk Negara Ritel Seri SR-006 5 Maret 2017/ 5 March 2017 803,859 - Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Juli 2017/ Seri FR0028 15 July 2017 401,929 410,206 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 November 2020/ Seri FR0031 15 November 2020 401,929 410,206 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Oktober 2014/ Seri FR0026 15 October 2014 - 820,412 1,607,717 1,640,824 Obligasi biasa/Ordinary bonds Rupiah Sukuk Negara Ritel Seri SR-006 5 Maret 2017/ 5 March 2017 1,045,016 - Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Juni 2021/ Seri FR0034 15 June 2021 241,158 246,124 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 23 Februari 2014/ 23 February 2014 - 4,225,121 1,286,174 4,471,245 Dolar Amerika Serikat/US Dollar FRN Republic of Indonesia (Sukuk Ijarah) 21 November 2022/ 21 November 2022 2,000,000 2,000,000 4,893,891 8,112,069
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/43 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
5. INVESTASI (lanjutan) 5. INVESTMENTS (continued)
b. Efek-efek (lanjutan) b. Marketable securities (continued)
(ii) Obligasi (lanjutan) (ii) Bonds (continued) Diukur pada biaya perolehan (lanjutan) At cost (continued)
Tanggal 2014 2013 jatuh tempo/ Nilai wajar/ Nilai wajar/ Maturity date Fair value Fair value
Obligasi biasa/Ordinary bonds (lanjutan/continued) Premi/(diskonto) belum diamortisasi/ Unamortised premium/(discount) (105,941) (156,245) Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo-dikurangi porsi belum diamortisasi/ Total held-to-maturity bonds - net unamortised portion 4,787,950 7,955,824 Jumlah obligasi/Total bonds 90,447,259 95,662,117 Tingkat bunga per tahun/Interest rate per annum Rupiah/Rupiah 5.63% - 12.80% 8.10% - 14.28% Dolar Amerika Serikat/US Dollar 2.95% - 12.00% 2.95% - 12.00% Pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk dalam obligasi adalah obligasi yang ditempatkan sebagai obligasi wajib sebesar Dolar AS 1.607.717 (2013: Dolar AS 1.640.824).
As at 31 December 2014, bonds include bonds placed as statutory bonds of USD 1,607,717 (2013: USD 1,640,824).
(iii) Reksadana (iii) Mutual funds
2014 2013
Nilai wajar melalui laporan laba rugi Fair value through profit or loss
Rupiah Rupiah Mandiri Investa Pasar Uang 2,459,511 1,265,540 Mandiri Investa Pasar Uang Reksa Dana Terproteksi Reksa Dana Terproteksi Mandiri Seri 14 1,936,962 - Mandiri Seri 14 BNP Paribas Solaris 948,402 768,463 BNP Paribas Solaris BNP Paribas Rupiah Plus - 5,424,331 BNP Paribas Rupiah Plus RDT Danareksa Proteksi II - 3,818,610 RDT Danareksa Proteksi II Schroder Dana Mantap Plus II - 3,701,906 Schroder Dana Mantap Plus II Trimegah Kas 2 - 2,590,151 Trimegah Kas 2 Reksa Dana Terproteksi Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Mandiri Protected Smart Seri 4 - 2,151,539 Smart Seri 4 Reksa Dana Terproteksi Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Mandiri Protected Smart Seri 5 - 674,695 Smart Seri 5 5,344,875 20,395,235 Dolar Amerika Serikat US. Dollar Reksa Dana Danareksa Reksa Dana Danareksa Investa Obligasi Dollar Investa Obligasi Dollar Amerika Serikat - 3,539,042 Amerika Serikat Jumlah nilai wajar melalui Total fair value through laporan laba rugi 5,344,875 23,934,277 profit or loss
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/44 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
5. INVESTASI (lanjutan) 5. INVESTMENTS (continued)
b. Efek-efek (lanjutan) b. Marketable securities (continued)
(iii) Reksadana (lanjutan) (iii) Mutual funds (continued)
2014 2013
Tersedia untuk dijual Available-for-sale Rupiah Rupiah Reksa Dana Premier ETF LQ-45 3,540,733 - Reksa Dana Premier ETF LQ-45 Trim Dana Tetap 2 2,400,299 2,274,048 Trim Dana Tetap 2 Danareksa Gebyar Indonesia II 1,637,316 1,516,265 Danareksa Gebyar Indonesia II Reksa Dana Premier ETF Reksa Dana Premier ETF IDX30 1,051,170 1,135,362 IDX30 Reksa Dana Gap Equity Fund 43,361 35,226 Reksa Dana Gap Equity Fund Jumlah tersedia untuk dijual 8,672,879 4,960,901 Total available-for-sale Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Rupiah Rupiah Reksa Dana Terproteksi Reksa Dana Terproteksi Mandiri Seri 14 200,965 - Mandiri Seri 14 Reksa Dana Terproteksi Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Mandiri Protected Smart Seri 5 - 65,968 Smart Seri 5 Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 200,965 65,968 Total held to maturity Jumlah reksadana 14,218,719 28,961,146 Total mutual funds
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
c. Penyertaan langsung c. Direct investments
Presentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nama Entitas/Name of Entity 2014 2013*) 2014 2013
*)
PT Asuransi Staco Mandiri 6.86 6.86 751,523 751,523 PT Reasuransi Maipark Indonesia 11.15 11.24 604,002 601,736
1,355,525 1,353,259 *) Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4. Perseroan melakukan evaluasi atas investasi jangka panjang atas saham yang tidak tersedia nilai pasarnya dan Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas penyertaan langsung tersebut.
The Company evaluated its long term investment in shares with no quoted market price and the Directors believe that there is no indication of impairment on direct investments.
d. Investasi pada entitas asosiasi d. Investment in associates
Persentase kepemilikan/ Tempat Percentage Nama Entitas/ kedudukan/ Jenis usaha/ of ownership
Name of Entity Domicile Business type 2014 2013*) 2014 2013
*)
PT Tugu Reasuransi Indonesia Jakarta Reasuransi/Reinsurance 34.72 34.72 17,812,409 15,174,872 PT Asuransi SamsungTugu Jakarta Asuransi/Insurance 30.00 30.00 6,807,277 6,167,299 PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (Catatan 4/Note 4) Jakarta Asuransi/Insurance 22.72 17.19 3,758,385 1,136,744 28,378,071 22,478,915
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/45 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
5. INVESTASI (lanjutan) 5. INVESTMENTS (continued)
d. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan) d. Investment in associates (continued) Mutasi investasi dengan metode ekuitas: Changes in investments under the equity
method:
2014 2013
PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Tugu Reasuransi Indonesia Saldo awal 15,174,872 14,044,475 Beginning balance Tambahan penyertaan - 529,911 Additional investment Bagian laba bersih entitas asosiasi 2,050,011 2,267,575 Share of associates’ net income Selisih transaksi perubahan Differences from changes of ekuitas yang berasal dari equity due to change of fair
perubahan nilai wajar aset value of available-for-sale keuangan tersedia untuk dijual 587,526 (1,595,085) marketable securities Penerimaan dividen - (72,004) Dividend received Saldo akhir 17,812,409 15,174,872 Ending balance PT Asuransi Samsung Tugu PT Asuransi Samsung Tugu Saldo awal 6,167,299 5,851,890 Beginning balance Bagian laba bersih entitas asosiasi 619,587 379,598 Share of associates’ net income Selisih transaksi perubahan Differences from changes of ekuitas yang berasal dari equity due to change of fair
perubahan nilai wajar aset value of available-for-sale keuangan tersedia untuk dijual 75,510 66,100 marketable securities Penerimaan dividen (55,119) (130,289) Dividend received Saldo akhir 6,807,277 6,167,299 Ending balance PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Saldo awal 1,136,744 1,640,604 Beginning balance Tambahan penyertaan 2,682,133 - Additional investment Bagian laba bersih entitas asosiasi 55,082 (224,449) Share of associates’ net income Selisih transaksi perubahan Differences from changes of ekuitas yang berasal dari equity due to change of fair
perubahan nilai wajar aset value of available-for-sale keuangan tersedia untuk dijual (115,574) (279,411) marketable securities Penerimaan dividen - - Dividend received Saldo akhir 3,758,385 1,136,744 Ending balance Direksi berpendapat tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas investasi pada entitas asosiasi.
The Directors believe there is no permanent diminution in investment in associates.
Aset, liabilitias dan laba bersih agregat dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The aggregated assets, liabilities and net profit of the associates are as follows:
2014 2013
Jumlah aset 280,374,743 224,063,915 Total assets Jumlah liabilitas 227,997,953 186,447,952 Total liabilities Jumlah laba bersih 8,288,099 6,229,967 Total net profit
e. Properti investasi e. Investment property
2014 Dampak revaluasi translasi/ Saldo awal/ Translation Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ exchange rate Ending balance Additions Deductions revaluation balance
Biaya perolehan Cost Tanah 5,229,223 - - (72,639) 5,156,584 Land Gedung dan fasilitas 9,927,428 - - (77,576) 9,849,852 Building and facilities Mesin dan Office machines and perlengkapan 787,337 - - (15,886) 771,451 equipment 15,943,988 - - (166,101) 15,777,887
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/46 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
5. INVESTASI (lanjutan) 5. INVESTMENTS (continued)
e. Properti investasi (lanjutan) e. Investment property (continued)
2014 (lanjutan/continued) Dampak revaluasi translasi/ Saldo awal/ Translation Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ exchange rate Ending balance Additions Deductions revaluation balance
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Gedung dan fasilitas 5,648,144 241,890 - (73,418) 5,816,616 Building and facilities Mesin dan Office machines and perlengkapan 584,031 86,972 - (15,668) 655,335 equipment 6,232,175 328,862 - (89,086) 6,471,951 Nilai buku bersih 9,711,813 9,305,934 Net book value
2013 Dampak revaluasi translasi/ Saldo awal/ Translation Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ exchange rate Ending balance Additions Deductions revaluation balance
Biaya perolehan Cost Tanah 6,650,187 - (383,298) (1,037,666) 5,229,223 Land Gedung dan fasilitas 10,928,990 - - (1,001,562) 9,927,428 Building and facilities Mesin dan Office machines and perlengkapan 989,026 2,705 - (204,394) 787,337 equipment 18,568,203 2,705 (383,298) (2,243,622) 15,943,988 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Gedung dan fasilitas 6,440,717 83,577 - (876,150) 5,648,144 Building and facilities Mesin dan Office machines and perlengkapan 623,331 89,519 - (128,819) 584,031 equipment 7,064,048 173,096 - (1,004,969) 6,232,175 Nilai buku bersih 11,504,155 9,711,813 Net book value
Pada tanggal 31 Desember 2013, entitas anak (PMS) melakukan penjualan tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan di Kelurahan Karet, Rasuna Said, Jakarta Selatan seluas 5.555 m
2 kepada
PT Pertamina (Persero) pada harga Dolar AS 16.204.082, dengan biaya penjualan sebesar Dolar AS 968.393. Nilai tercatat tanah tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Dolar AS 383.298, sehingga keuntungan atas penjualan tanah tersebut adalah sebesar Dolar AS 17.482.714, termasuk selisih kurs sebesar Dolar AS 2.630.323 yang dicatat sebagai selisih kurs penjabaran laporan keuangan di ekuitas konsolidasi.
On 31 December 2013, subsidiary (PMS) sold 5,555 m
2 plot of land with Building Right to
Use Title located in Karet, Rasuna Said, South Jakarta to PT Pertamina (Persero) at USD 16,204,082, with transaction cost of USD 968,393. The net carrying value of the land on 31 December 2013 is amounting to USD 383,298, hence the gain from sales of the land is amounting to USD 17,482,714, including foreign exchange differences of USD 2,630,323 which is recorded as translation adjustments in consolidated equity.
Pendapatan sewa dari properti investasi entitas anak (PMS dan TIC) sejumlah Dolar AS 3.772.246 dicatat sebagai pendapatan usaha sewa di dalam akun “Pendapatan usaha lainnya” (2013: Dolar AS 3.939.552).
Rental income from subsidiary’s investment property (PMS and TIC) amounting to USD 3,772,246 were recorded as rental business income in account “Other operating revenue” (2013: USD 3,939,552).
Direksi berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas properti investasi tersebut.
The Directors believe there is no indication of impairment on such investment properties.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/47 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
6. KAS DAN BANK 6. CASH AND BANKS
2014 2013
Kas 30,645 32,691 Cash on hand
Bank Cash in banks Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,111,141 5,027,171 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Syariah 990,412 2,046,522 PT Bank Mega Syariah PT Bank Syariah Mandiri 657,970 709,748 PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 414,479 493,663 (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat 80,463 - Jawa Barat PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 54,955 22,284 (Persero) Tbk PT Bank Tabungan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 46,548 14,429 Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 36,875 29,038 Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 22,019 26,026 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk 20,544 20,818 Indonesia Tbk PT Bank DKI 19,319 41,035 PT Bank DKI Deutsche Bank AG 5,418 133,789 Deutsche Bank AG PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 3,465 3,504 Syariah PT Bank DKI, Unit Syariah 1,088 1,116 PT Bank DKI, Sharia Unit PT Bank Bukopin Tbk 674 15,620 PT Bank Bukopin Tbk Citibank N.A 523 8,274 Citibank N.A
3,465,893 8,593,037
Dolar Amerika Serikat US Dollar Julius Baer & Co. Ltd 2,844,799 - Julius Baer & Co. Ltd PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,520,445 388,057 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank 809,737 107,910 Standard Chartered Bank Dah Sing Bank 519,355 - Dah Sing Bank PT Bank Syariah Mandiri 430,606 378,416 PT Bank Syariah Mandiri Citibank N.A. 136,068 286,585 Citibank N.A. PT Bank CIMB Niaga Tbk 51,390 7,341 PT Bank CIMB Niaga Tbk HSBC 23,729 105,917 HSBC PT Bank Sinarmas Tbk 8,501 - PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8,111 3,819 (Persero) Tbk Deutsche Bank AG 4,897 207,617 Deutsche Bank AG Merrill Lynch (Asia-Pacific) - 50,230 Merrill Lynch (Asia-Pacific)
6,357,638 1,535,892
Yen Jepang Japanese Yen Citibank N.A 66,570 73,969 Citibank N.A. Standard Chartered Bank 47,209 39,008 Standard Chartered Bank 113,779 112,977
Poundsterling Inggris Great Britain Poundsterling Lloyd TSB 1,870,650 1,063,362 Lloyd TSB
Dolar Hongkong Hongkong Dollar Dah Sing Bank 1,728,367 1,664,402 Dah Sing Bank Julius Baer & Co. Ltd 1,942 - Julius Baer & Co. Ltd Wing Hang Bank 1,176 1,015 Wing Hang Bank Citibank N.A. 425 323 Citibank N.A. HSBC 358 243 HSBC PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 60 99 (Persero) Tbk Merrill Lynch (Asia-Pacific) - 20,713 Merrill Lynch (Asia-Pacific) Standard Chartered Bank (219,796) (11,966) Standard Chartered Bank
1,512,532 1,674,829
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/48 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
6. KAS DAN BANK (lanjutan) 6. CASH AND BANKS (continued) 2014 2013 Kas (lanjutan) Cash on hand (continued) Bank (lanjutan) Cash in banks (continued) Yuan China Chinese Yuan Standard Chartered Bank 139,195 142,237 Standard Chartered Bank Dolar Singapura Singapore Dollar Standard Chartered Bank 351,800 1,104,380 Standard Chartered Bank Jumlah 13,842,132 14,259,405 Total
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
7. PIUTANG PREMI 7. PREMIUM RECEIVABLES
2014 2013 Pihak ketiga 55,868,154 53,839,952 Third parties Pihak berelasi 40,016,364 27,935,741 Related parties
95,884,518 81,775,693 Penyisihan kerugian penurunan nilai (5,978,988) (5,553,659) Allowance for impairment losses Bersih 89,905,530 76,222,034 Net
Piutang premi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The premium receivables based on currencies are as follows:
2014 2013
Dolar Amerika Serikat 74,662,575 65,835,061 US Dollar Rupiah 16,077,682 6,435,305 Rupiah Dolar Hong Kong 4,176,135 7,537,072 Hongkong Dollar Mata uang lain 968,126 1,968,255 Other currencies 95,884,518 81,775,693
Penyisihan kerugian penurunan nilai (5,978,988) (5,553,659) Allowance for impairment losses Bersih 89,905,530 76,222,034 Net
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2014 2013
Saldo awal tahun 5,553,659 5,204,010 Balance at beginning year Penambahan 620,929 232,540 Additions Dampak revaluasi mata uang 57,935 640,657 Effect of exchange rate revaluation Pemulihan (253,535) (523,548) Recovery Saldo akhir tahun 5,978,988 5,553,659 Ending balance
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/49 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
7. PIUTANG PREMI (lanjutan) 7. PREMIUM RECEIVABLES (continued)
Direksi berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang premi.
The Directors believe that the allowance for impairment losses is adequate to cover for possible losses on uncollectible premium receivables.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 details of related parties balances and transactions.
8. PIUTANG REASURANSI 8. REINSURANCE RECEIVABLES
2014 2013 Pihak ketiga 20,653,371 14,838,169 Third parties Pihak berelasi 8,772,464 6,357,577 Related parties 29,425,835 21,195,746 Penyisihan kerugian penurunan nilai (3,952,479) (4,139,006) Allowance for impairment losses Jumlah 25,473,356 17,056,740 Total
Piutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The reinsurance receivables based on currencies are as follows:
2014 2013
Dolar Amerika Serikat 23,655,785 17,678,548 US Dollar Dolar Hong Kong 3,238,635 1,745,317 Hong Kong Dollar Rupiah 1,450,871 943,340 Rupiah Mata uang lainnya 1,080,544 828,541 Other currencies 29,425,835 21,195,746 Penyisihan kerugian penurunan nilai (3,952,479) (4,139,006) Allowance for impairment losses Jumlah 25,473,356 17,056,740 Total
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2014 2013
Saldo awal tahun 4,139,006 5,000,374 Balance at beginning of year Penambahan 35,714 205,668 Additions Dampak revaluasi mata uang (222,241) (1,067,036) Effect of exchange rate revaluation Saldo akhir tahun 3,952,479 4,139,006 Balance at end of year
Direksi berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang reasuransi.
The Director believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover for possible losses on uncollectible reinsurance receivables.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/50 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS
2014
Penyesuaian
Saldo awal/ translasi/ Saldo akhir/
Begining Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Ending
balances Additions Deductions Reclassification adjustment balances
Harga perolehan Cost
Gedung kantor 2,272,818 - (19,127) - (1,046) 2,252,645 Office builidings
Kendaraan bermotor 6,603,286 1,248,481 (2,120,821) 1,974,833 (1,020,519) 6,685,260 Motor vehicles
Meubel dan perabot Office furniture and
kantor 1,392,329 1,668 (567) 12,847 560,109 1,966,386 fixtures
Mesin dan peralatan Office machines
kantor 1,593,294 37,348 (683) 10,998 (242,323) 1,398,634 and equipment
Peralatan komputer 2,425,912 105,634 (5,995) - 118,595 2,644,146 Computer
Aset dalam penyelesaian 471,604 4,609,609 (6,933) (3,884,988) 82,687 1,271,979 Construction in progress
Sewa guna usaha
kendaraan 10,499,117 3,180,461 (518,859) 1,886,310 (471,603) 14,575,426 Leassed asset vehicle
25,258,360 9,183,201 (2,672,985) - (974,100) 30,794,476
Accumulated
Akumulasi penyusutan depreciation
Gedung kantor 1,262,217 53,828 (15,300) - (8,456) 1,292,289 Office builidings
Kendaraan bermotor 3,871,968 872,862 (1,300,994) 697,168 (723,878) 3,417,126 Motor vehicles
Meubel dan perabot Office furniture and
kantor 1,466,334 38,831 (567) - 390,495 1,895,093 fixtures
Mesin dan peralatan Office machines and
kantor 908,246 139,292 (683) - (140,433) 906,422 equipment
Peralatan komputer 2,073,239 154,673 (5,995) - 76,666 2,298,583 Computer
Aset dalam penyelesaian - 17,336 (6,933) - 38,443 48,846 Construction in progress
Sewa guna usaha
kendaraan 1,520,215 1,608,300 (108,096) (697,168) (114,854) 2,208,397 Leassed asset vehicle
11,102,219 2,885,122 (1,438,568) - (482,017) 12,066,756
Nilai bersih 14,156,141 18,727,720 Net book value
2013
Penyesuaian
Saldo awal/ translasi/ Saldo akhir/
Begining Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Ending
balances Additions Deductions Reclassification adjustment balances
Harga perolehan Cost
Gedung kantor 2,395,985 - (123,167) - - 2,272,818 Office buildings
Kendaraan bermotor 13,674,757 191,074 (8,060,368) 3,590,602 (2,792,779) 6,603,286 Motor vehicles
Meubel dan perabot Office furniture and
kantor 1,459,956 27,586 - 22,353 (117,566) 1,392,329 fixtures
Mesin dan peralatan Office machines and
kantor 1,162,688 81,141 (2,670) 352,135 - 1,593,294 equipment
Peralatan komputer 2,340,991 82,451 - 2,470 - 2,425,912 Computer
Aset dalam penyelesaian 59,879 5,053,525 - (4,440,656) (201,144) 471,604 Construction in progress
Sewa guna usaha
kendaraan 10,601,744 1,886,720 - 473,096 (2,462,443) 10,499,117 Leased asset vehicle
31,696,000 7,322,497 (8,186,205) - (5,573,932) 25,258,360
Accumulated
Akumulasi penyusutan depreciation
Gedung kantor 1,272,952 53,928 (64,663) - - 1,262,217 Office buildings
Kendaraan bermotor 6,476,901 1,059,580 (3,878,810) 1,327,518 (1,113,221) 3,871,968 Motor vehicles
Meubel dan perabot Office furniture and
kantor 1,275,269 195,189 - - (4,124) 1,466,334 fixtures
Mesin dan peralatan Office machines and
kantor 863,489 120,046 (2,670) - (72,619) 908,246 equipment
Peralatan komputer 1,938,808 134,431 - - - 2,073,239 Computer
Sewa guna usaha
kendaraan 2,212,856 1,123,298 - (1,327,518) (488,421) 1,520,215 Leased asset vehicle
14,040,275 2,686,472 (3,946,143) - (1,678,385) 11,102,219
Nilai bersih 17,655,725 14,156,141 Net book value
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/51 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)
Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas asset tetap tersebut.
The Directors believe that there is no indication of impairment on such fixed assets.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan melakukan peninjauan kembali atas masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi tersebut.
As at 31 December 2014 and 2013, the Company performed a review on useful life, depreciation method, and residual value of fixed assets and concluded that there was no change in those methodology and assumptions.
Tidak terdapat aset yang dijaminkan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan.
There are no fixed asset pledged as security collateral for the Company’s credit facilities.
10. ASET TAK BERWUJUD 10. INTANGIBLE ASSETS
Aset tak berwujud terdiri dari beban pembaharuan hak guna atas tanah dan bangunan yang ditangguhkan. Hak guna atas tanah dan bangunan ini dimiliki oleh TIC dan PMS (entitas anak).
Intangible assets consist of deferred renewal cost for land and building use rights. The land use rights belong to TIC and PMS (subsidiaries).
TIC
Hak guna atas tanah TIC berlokasi di Hong Kong, berjangka waktu antara 60 - 70 tahun dengan jatuh tempo antara tahun 2049 dan 2060. Beban amortisasi hak guna atas tanah TIC per tahun adalah sebesar Dolar AS 123.766, dicatat sebagai bagian dari beban penyusutan dan amortisasi.
TIC Land use rights of TIC is located in Hong Kong,
with terms ranging between 60 - 70 years and expiring between 2049 and 2060. TIC land use right amortisation expense annually amounted to USD 123,766 was presented as part of depreciation and amortisation expense.
PMS
Hak guna atas tanah dan bangunan PMS adalah Hak Guna Bangunan yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan dan di Jalan Wahid Hasyim, Kebon Sirih Jakarta, dengan jangka waktu antara 13 dan 30 tahun dan jatuh tempo antara tahun 2017 dan 2028.
PMS Land and building use rights of PMS are for
Building to Use Rights located in Karet, Setiabudi, South Jakarta and Jalan Wahid Hasyim, Kebon Sirih Jakarta with terms ranging between 13 and 30 years and expiring between 2017 and 2028.
Pada tanggal 31 Desember 2013, PMS menjual sebagian tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan dan oleh karenanya, sisa beban pembaharuan hak atas tanah dan bangunan yang ditangguhkan sebesar Dolar AS 403.263 diakui seluruhnya di laporan laba rugi tahun 2013.
On 31 December 2013, PMS sold part of the land with Building to Use Right Title, located in Karet, Setiabudi, South Jakarta and as a results, the remaining deferred cost related to the renewal of the land use rights amounting to USD 403,263 is recognised in 2013 profit and loss.
Untuk Hak Guna Bangunan lainnya, beban amortisasi Hak Guna Bangunan PMS untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah sebesar Dolar AS 44.947 (2013: Dolar AS 48.024), dan dicatat sebagai bagian dari beban penyusutan dan amortisasi.
For the remaining lands, PMS Building to Use Right amortisation expense for the year ended 31 December 2014 is amounted to USD 44,947 (2013: 48,024) and was presented as part of depreciation and amortisation expense.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/52 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
11. PIUTANG LAIN-LAIN 11. OTHER RECEIVABLES 2014 2013 Piutang usaha 5,772,943 3,672,499 Trade receivables Piutang subordinasi 2,581,853 3,609,812 Subordinated receivables Directors’ and employees’ Piutang direksi dan karyawan 603,656 646,993 receivables Piutang bunga 259,895 804,464 Interest receivables Lain-lain 1,577,456 1,509,575 Others
10,795,803 10,243,343 Dikurangi : Less : Penyisihan kerugian penurunan Allowance for impairment nilai piutang losses of receivables - Dari piutang usaha (473,122) (250,340) From trade receivables - - Dari piutang lainnya (202,614) (206,786) From other receivables -
(675,736) (457,126) Jumlah 10,120,067 9,786,217 Total
Piutang subordinasi tahun 2014 merupakan pinjaman yang diberikan entitas anak (TPInt) kepada entitas asosiasi (PT Tugu Reasuransi Indonesia) sebesar Dolar AS 2.581.853. (2013 : kepada entitas asosiasi (PT Tugu Reasuransi Indonesia dan AJTM) masing – masing sebesar Dolar AS 2.625.318 dan Dolar AS 984.494).
Subordinated receivables in 2014 represents loan provided by subsidiary company (TPInt) to associates company (PT Tugu Reasuransi Indonesia) amounted USD 2,581,853. (2013: provided to associates (PT Tugu Reasuransi Indonesia and AJTM) amounted USD 2,625,318 and USD 984,494).
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances transactions.
12. UTANG KLAIM 12. CLAIMS PAYABLE
2014 2013
Pihak ketiga 1,422,152 2,939,714 Third parties Pihak berelasi 2,235,082 39,853 Related parties 3,657,234 2,979,567
Utang klaim berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The claims payable based on currencies are as follows:
2014 2013
Dolar Amerika Serikat 2,317,161 1,452,755 US Dollar Rupiah 203,922 102,000 Rupiah Dolar Hong Kong 546,675 550,872 Hongkong Dollar Poundsterling Inggris 45,747 51,970 Great Britain Poundsterling Dolar Singapura - 161 Singapore Dollar Mata uang lain 543,729 821,809 Other currencies 3,657,234 2,979,567
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/53 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
13. ESTIMASI KLAIM 13. ESTIMATED CLAIMS 2014 2013 Kotor/ Reasuransi/ Bersih/ Kotor/ Reasuransi/ Bersih/ Gross Reinsurance Net Gross Reinsurance Net
Offshore 98,874,853 (95,073,190) 3,801,663 84,051,647 (81,421,268) 2,630,379 Offshore Kebakaran 43,785,410 (34,422,848) 9,362,562 40,510,707 (34,138,110) 6,372,597 Fire Rangka kapal 25,589,639 (19,436,481) 6,153,158 18,325,111 (11,586,001) 6,739,110 Marine hull Pengangkutan 11,280,310 (10,102,045) 1,178,265 17,178,614 (15,238,141) 1,940,473 Marine cargo Rekayasa 21,230,102 (17,551,783) 3,678,319 13,984,555 (12,577,156) 1,407,399 Engineering Penerbangan 15,573,939 (15,419,734) 154,205 11,827,706 (11,606,227) 221,479 Aviation Onshore 764,873 (501,761) 263,112 1,116,625 (773,136) 343,489 Onshore Lainnya 48,681,283 (17,864,842) 30,816,441 54,239,421 (20,069,642) 34,169,779 Others Jumlah 265,780,409 (210,372,684) 55,407,725 241,234,386 (187,409,681) 53,824,705 Total
Pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk dalam estimasi klaim adalah estimasi klaim yang terjadi (kotor) namun belum dilaporkan sebesar Dolar AS 38.407.837 (2013: Dolar AS 34.477.018).
At as 31 December 2014, included in estimated claims is includes estimated claims incurred but not yet reported (gross) amounting to USD 38,407,837 (2013: USD 34,477,018).
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances transactions.
14. CADANGAN ATAS PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN
14. UNEARNED PREMIUM RESERVES
2014 2013 Kotor/ Reasuransi/ Bersih/ Kotor/ Reasuransi/ Bersih/ Gross Reinsurance Net Gross Reinsurance Net
Offshore 10,348,230 (10,131,650) 216,580 11,937,805 (10,844,072) 1,093,733 Offshore Kebakaran 43,072,864 (36,058,347) 7,014,517 33,652,040 (28,635,367) 5,016,673 Fire Rangka kapal 6,119,935 (4,519,510) 1,600,425 7,920,605 (5,919,019) 2,001,586 Marine hull Pengangkutan 8,823,510 (4,389,150) 4,434,360 8,489,914 (4,418,207) 4,071,707 Marine cargo Rekayasa 4,355,602 (3,249,277) 1,106,325 3,606,221 (2,614,075) 992,146 Engineering Penerbangan 12,885,617 (12,322,984) 562,633 17,309,965 (16,935,136) 374,829 Aviation Onshore 691,622 (640,407) 51,215 754,620 (725,848) 28,772 Onshore Lainnya 18,065,026 (10,980,161) 7,084,865 29,083,891 (13,845,112) 15,238,779 Others Jumlah 104,362,406 (82,291,486) 22,070,920 112,755,061 (83,936,836) 28,818,225 Total
15. UTANG REASURANSI 15. REINSURANCE PAYABLES
2014 2013
Pihak ketiga 74,437,084 70,258,285 Third parties Pihak berelasi 25,225,812 17,670,133 Related parties Jumlah 99,662,896 87,928,418 Total
Utang reasuransi berdasarkan mata uang pembayarannya adalah sebagai berikut:
The reinsurance payables based on currencies are as follows:
2014 2013
Dolar Amerika Serikat 83,395,537 72,580,238 US. Dollar Dolar Hongkong 6,355,145 10,520,080 Hongkong Dollar Rupiah 8,100,170 3,380,520 Rupiah Mata uang lainnya 1,812,044 1,447,580 Other currency Jumlah 99,662,896 87,928,418 Total
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances transactions.
16. UTANG KOMISI 16. COMMISSIONS PAYABLE
Akun ini merupakan utang komisi kepada perusahaan broker asuransi atau perusahaan asuransi lain.
This account represents insurance commissions payable to insurance brokers and other insurance entities.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/54 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN 17. TAXATION
a. Tagihan kelebihan pembayaran pajak a. Claim for tax refund
2014 2013 Perseroan The Company Pajak penghasilan badan: Corporate income tax - Tahun pajak 2012 Catatan (17 e) - 309,762 Fiscal year 2012 (Notes 17 e) - - Tahun pajak 2013 1,710,462 1,710,462 Fiscal year 2013 - Entitas anak 156,447 124,475 Subsidiaries 1,866,909 2,144,699
b. Pajak dibayar dimuka b. Prepaid tax
2014 2013 Perseroan The Company - Pasal 23 - 12,729 Article 23 - Entitas anak 332,025 232,682 Subsidiaries
332,025 245,411
c. Liabilitas pajak c. Taxes liabilities
Liabilitas pajak terdiri dari: Taxes liabilities consist of:
2014 2013
Perseroan The Company Pajak penghasilan badan Corporate income tax - Pasal 25 - 165,737 Article 25 - - Pasal 29 4,417,878 - Article 29 -
4,417,878 165,737
Pajak lainnya Other taxes
- Pasal 26 - 123,089 Article 26 - - Pasal 21 158,678 295,886 Article 21 - - Pasal 23 30,424 25,152 Article 23 - - Pasal 4(2) final 2,058 467 Article 4(2) final - - Pajak Pertambahan Nilai 9,455 47,609 Value Added Tax -
200,615 492,203
Jumlah 4,618,493 657,940 Total
Entitas anak 211,269 474,827 Subsidiaries
4,829,762 1,132,767 d. Beban pajak penghasilan d. Income tax expense
2014 2013
Perseroan The Company Kini Current - Tahun pajak 2014 4,884,770 - Fiscal year 2014 - - Tahun pajak 2013 - - Fiscal year 2013 - - Penyesuaian tahun pajak 2012 524,005 - Adjustment fiscal year 2012 - 5,408,775 - Tangguhan 221,177 785,568 Deferred Final 1,093,507 938,777 Final
6,723,459 1,724,345
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/55 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)
d. Beban pajak penghasilan (lanjutan) d. Income tax expense (continued)
2014 2013
Entitas anak Subsidiaries Kini 126,836 329,082 Current Tangguhan (101,605) (7,436) Deferred Final 302,182 381,248 Final
327,413 702,894
Konsolidasian Consolidated Kini 5,535,611 329,082 Current Tangguhan 119,572 778,132 Deferred Final 1,395,689 1,320,025 Final
7,050,872 2,427,239
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before income tax and the taxable income for the year is as follows:
2014 2013
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 34,409,931 12,430,393 Consolidated income before tax Keuntungan anak perusahaan sebelum pajak (5,547,988) (12,365,714) Gain before tax from subsidiaries Eliminasi konsolidasian 391,628 787,313 Consolidation elimination Efek penyajian kembali - (1,090,598) Restatement effect
(Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan 29,253,571 (238,606) (Loss)/income before tax
Beda waktu: Timing differences: - Estimasi klaim retensi sendiri 177,657 209,484 Estimated own retention claim - - Penyisihan kerugian Allowance for -
penurunan nilai 420,319 (150,037) impairment losses - Premi belum merupakan pendapatan (2,610,780) (4,041,597) Unearned premium reserve - - Liabilitas imbalan kerja 1,128,096 839,876 Employee benefit liabilities -
(884,708) (3,142,274)
Beda tetap: Permanent differences: - Pendapatan investasi yang Investment income - dikenakan pajak final (10,959,353) (8,734,087) subject to final tax - Biaya yang tidak diperkenankan 2,129,571 2,258,104 Non-deductible expenses - (8,829,782) (6,475,983) Penghasilan/(rugi) kena pajak 19,539,081 (9,856,863) Taxable income/(loss)
Beban pajak penghasilan 4,884,770 - Income tax expense Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka Prepaid tax - Pasal 25 466,892 1,710,462 Article 25 -
Liabilitas/(tagihan) pajak Corporate income tax liability/ penghasilan badan 4,417,878 (1,710,462) claim for tax (refund)
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2014 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
The corporate income tax calculation for the year 2014 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Group lodges its annual corporate tax return.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/56 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)
e. Aset pajak tangguhan e. Deferred tax assets
31 Desember/December 2014
Saldo awal/ Beginning
balance
Dampak revaluasi
mata uang/ Effect of
exchange rate
revaluation
(Dibebankan) dikreditkan/ ke laporan laba rugi/
(Charged)/ creditted
to profit and loss
Saldo akhir/ Ending balance
Perseroan: The Company: - Estimasi klaim retensi Estimated own retention - sendiri 362,017 (9,288) 44,414 397,143 claim - Penyisihan kerugian Allowance for - penurunan nilai 1,843,166 (45,379) 105,080 1,902,867 impairment losses - Cadangan atas premi belum Unearned premium - merupakan pendapatan (817,483) - (652,695) (1,470,178) reserves - Liabilitas imbalan Employee benefit - kerja 3,190,940 (76,977) 282,024 3,395,987 liabilities
4,578,640 (131,644) (221,177) 4,225,819
Entitas anak: 380,564 (254) 101,605 481,915 Subsidiaries:
4,959,204 (131,898) (119,572) 4,707,734
31 Desember/December 2013
Saldo awal/ Beginning
balance
Dampak revaluasi
mata uang/ Effect of
exchange rate
revaluation
(Dibebankan) dikreditkan/ ke laporan laba rugi/
(Charged)/ creditted
to profit and loss
Saldo akhir/ Ending balance
Perseroan: The Company: - Estimasi klaim retensi Estimated own retention - sendiri 399,118 (89,472) 52,371 362,017 claim - Penyisihan kerugian Allowance for - penurunan nilai 1,989,953 (109,278) (37,509) 1,843,166 impairment losses - Cadangan atas premi belum Unearned premium - merupakan pendapatan 192,916 - (1,010,399) (817,483) reserves - Liabilitas imbalan Employee benefit - kerja 3,792,816 (811,845) 209,969 3,190,940 liabilities
6,374,803 (1,010,595) (785,568) 4,578,640
Entitas anak: 463,597 (90,469) 7,436 380,564 Subsidiaries:
6,838,400 (1,101,064) (778,132) 4,959,204
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Under the Taxation Laws of Indonesia, the Group submits tax returns on the basis of self-assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/57 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)
f. Surat ketetapan pajak f. Tax assessment letters
Perseroan The Company
Tahun Pajak 2013 Fiscal Year 2013 Pada bulan Agustus 2014, Perseroan
menerima Surat Perintah Pemeriksaan untuk tahun pajak 2013. Proses pemeriksaan masih berlangsung sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan ini.
On August 2014, the Company received an instruction letter for tax audit for fiscal year 2013. Until the date of this report, the audit process is on going.
Tahun Pajak 2012 Fiscal year 2012
Pada tanggal 10 April 2014, Perseroan
menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 29 tahun 2012 sebesar Dolar AS 214.542 atas lebih bayar SPT tahun 2012 sebesar Dolar AS 309.762.
On 10 April 2014, the Company received Tax Underpayment Assessment Letter for income tax 2012 article 29 amounting to USD 214,542 in response to claim for tax refund 2012 amounting to USD 309,762.
Perseroan menyetujui ketetapan kurang bayar pajak tersebut sebesar Dolar AS 214.242 dan telah melakukan pembayaran atas kurang bayar pajak tersebut. Selisih sebesar Dolar AS 524.004 telah dibebankan pada laporan laba rugi 2014.
The Company agreed with the tax underpayment of USD 214,242 and has fully paid the tax underpayment. The difference amounted to USD 524,004 was charged to 2014 profit and loss.
Tahun Pajak 2006 Fiscal Year 2006
Pada tanggal 28 Mei 2008, Perseroan
menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan pasal 29 tahun 2006 sebesar Dolar AS 736.314, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 4(2) final, 23, 21, 26 dan PPN untuk tahun 2006 sebesar Dolar AS 2.468.928.
On 28 May 2008, the Company received Tax Overpayment Assessment Letter for income tax 2006 article 29 amounting to USD 736,314 and Tax Underpayment Assessment Letter for income tax 2006 article 4(2) final, 23, 21, 26 and VAT amounting to USD 2,468,928.
Perseroan menyetujui ketetapan kurang
bayar atas pajak pasal 21 sebesar Dolar AS 184.053 dan pajak pasal 4(2) sebesar Dolar AS 13.662. Namun, Perseroan tidak menyetujui ketetapan kurang bayar atas pajak pasal 23, 26, dan PPN sebesar Dolar AS 2.271.213 dan telah mengajukan surat keberatan ke Kantor Pajak tanggal 26 Agustus 2008.
The Company agreed with the tax underpayment article 21 amounting to USD 184,053 and article 4(2) amounting to USD13,662. However, the Company disagreed with the tax assessment article 23, 26, and VAT amounting to USD 2,271,213 and has filled tax objection letter to the Tax Office dated 26 August 2008.
Perseroan menerima Surat Keputusan Pajak
atas keberatan pajak penghasilan pasal 23, 26, dan PPN, dimana Kantor Pajak menolak keberatan yang diajukan Perseroan. Menanggapi surat keputusan pajak tersebut, Perseroan telah mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 23 November 2009.
The Company received Tax Decision Letter on tax objection of income tax article 23,26 and VAT, in which Tax Office rejected the objection submitted by the Company. In response to the tax decision letter, the Company submitted an appeal to the tax court on 23 November 2009.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/58 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)
f. Surat ketetapan pajak Perseroan (lanjutan) f. The Company’s tax assessment letters (continued)
Perseroan (lanjutan) The Company (continued)
Tahun Pajak 2006 (lanjutan) Fiscal Year 2006 (continued) Pada tanggal 22 Juli 2011, Perseroan telah
menerima Salinan Resmi Putusan Pengadilan Pajak tentang Keberatan atas SKPKB Pajak Penghasilan Pasal 26 dan 23 yang menyatakan mengabulkan sebagian permohonan banding. Selanjutnya, Perseroan mencatat selisihnya sebagi beban tahun berjalan. Perseroan juga menerima keputusan tentang SKPKB Pajak Pertambahan Nilai yang menyatakan mengabulkan seluruhnya permohonan banding Perseroan.
On 22 July 2011, the Company had received an official copy of the Tax Court Decision regarding objection letter on underpayment tax assessment of income tax article 26 and 23 that granted part of the appeal. Subsequently, the Company charged the difference as expense in the profit and loss. The Company also received the decision regarding the tax underpayment assessment’s objection of Value Added Tax which granted the appeal of the Company, entirely.
Pada bulan November 2011, Kantor Pajak
mengajukan Peninjauan Kembali atas SKPKB Pajak Penghasilan pasal 26. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, surat keputusan dari Mahkamah Agung RI belum diterima.
In November 2011, Tax Office filed judicial review on the underpayment tax assessment of Income Tax article 26. Up to issuance date of the consolidated financial statements, the decision from Supreme Court is not yet received.
Tidak terdapat surat ketetapan pajak yang
signifikan untuk entitas anak. There is no significant tax assessment letter for the subsidiaries.
18. PENDAPATAN KOMISI DITANGGUHKAN - BERSIH
18. DEFERRED COMMISSION INCOME - NET
2014 Komisi Pendapatan reasuransi Komisi dibayar komisi ditangguhkan/ ditangguhkan/ ditangguhkan neto/ Deferred Deferred Net deferred reinsurance commissions commissions commissions paid income
Pengangkutan 1,297,007 (252,115) 1,044,892 Marine cargo Kebakaran 4,147,040 (3,229,980) 917,060 Fire Offshore 1,052,351 (330,098) 722,253 Offshore Rangka kapal 1,088,457 (546,228) 542,229 Marine hull Penerbangan 423,886 (174,319) 249,567 Aviation Onshore 9,662 (4,168) 5,494 Onshore Rekayasa 221,258 (288,490) (67,232) Engineering Lain-lain 1,025,320 (1,584,420) (559,100) Miscellaneous Jumlah 9,264,981 (6,409,818) 2,855,163 Total
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/59 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
18. PENDAPATAN KOMISI DITANGGUHKAN - BERSIH (lanjutan)
18. DEFERRED COMMISSION INCOME - NET (continued)
2013 Komisi Pendapatan reasuransi Komisi dibayar komisi ditangguhkan/ ditangguhkan/ ditangguhkan neto/ Deferred Deferred Net deferred reinsurance commissions commissions commissions paid income
Pengangkutan 1,417,626 (235,188) 1,182,438 Marine cargo Kebakaran 3,232,567 (2,125,648) 1,106,919 Fire Rangka kapal 1,307,509 (646,741) 660,768 Marine hull Offshore 1,036,771 (472,985) 563,786 Offshore Penerbangan 694,929 (180,818) 514,111 Aviation Onshore 93,056 (8,248) 84,808 Onshore Rekayasa 67,856 (406,717) (338,861) Engineering Lain-lain 624,046 (1,763,822) (1,139,776) Miscellaneous Jumlah 8,474,360 (5,840,167) 2,634,193 Total
19. AKRUAL 19. ACCRUED EXPENSES
2014 2013
Bonus dan remunerasi 3,327,610 2,441,388 Bonus and remuneration Jasa profesional 218,059 144,530 Professional fee Lain-lain 927,204 787,211 Others
Jumlah 4,472,873 3,373,129 Total
20. UTANG LAIN-LAIN 20. OTHER PAYABLES
2014 2013
Unit usaha syariah 1,318,264 507,335 Sharia business unit Utang usaha 796,126 465,376 Trade payables Pendapatan diterima dimuka 455,327 72,499 Unearned revenue Uang jaminan sewa 287,315 294,790 Rental deposits Lainnya 2,407,635 2,589,961 Others
Jumlah 5,264,667 3,929,961 Total
Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan entitas anak (PMS) dari penyewa yang diterima dimuka oleh entitas anak dari penyewa gedung.
Unearned revenue represents subsidiary’s rental and service charge income (PMS) received in advance from buliding tenants.
Termasuk di dalam utang lain-lain lainnya adalah uang muka yang diterima dari PT Bangun Mitra Properti terkait penjualan properti investasi entitas anak (PMS), masing-masing sebesar Dolar AS 806.721 dan Dolar AS 822.861 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Included in other payables - others is advance payment received from PT Bangun Mitra Properti related to sales of subsidiary’s (PMS) investment property amounted to USD 806,721 and USD 822,861 as at 31 December 2014 and 2013, respectively.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/60 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES Imbalan pensiun Pension benefits
Perseroan dan entitas anak mencatat liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo untuk Perseroan, PT KIS Aktuaria, PT Gemma Mulia Inditama dan PT Padma Radya Aktuaria untuk entitas anak.
The Company and its subsidiaries recorded employee benefits based on independent actuaries’ calculation. Employee benefits were calculated by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo for the Company, PT KIS Aktuaria, PT Gemma Mulia Inditama and PT Padma Radya Aktuaria for the subsidiaries.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris untuk Perseroan adalah sebagai berikut:
The actuarial valuation for the Company was carried out using the following key assumptions:
2014 2013
Tingkat diskonto 8.10% 8.70% Discount rate Tingkat kenaikan gaji 10% 10% Future salary increment rate Tingkat pengembalian aset 8.10% 8.70% Expected return on plan assets Tingkat kematian TMI III - 2011 CSO'80 Mortality rate Tingkat cacat 10% dari tingkat kematian/ Disability rate 10% of mortality rate Tingkat pengunduran diri 5% per tahun pada usia 20 tahun Resignation rate dan menurun secara linier sampai dengan 1% pada usia 45 dan seterusnya/ 5% per annum at age 20 years old and reducing linearly to 1% at age 45 and thereafter Tingkat pensiun normal 100% pada usia pensiun normal/ Normal retirement rate 100% at normal retirement age Umur pensiun dini paling sedikit 45 tahun atau 15 tahun masa kerja/at least Early retirement age 45 years old or rendering 15 years of service Umur pensiun normal 55 - 60 tahun/years old Normal retirement age
Asumsi yang digunakan dalam penilaian aktuaris entitas anak berkisar antara:
The assumptions used in the actuarial calculations for subsidiaries are ranging as follows:
2014 2013 Tingkat diskonto 8.00% - 8.30% 8.50% - 9.00% Discount rate Tingkat kenaikan gaji 5% - 10% 5% - 10% Future salary increment rate Umur pensiun normal 55 - 60 tahun/years old Normal retirement age
Liabilitas imbalan kerja yang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The liabilities recognised in the consolidated statement of financial position are as follows:
2014 2013 Imbalan pensiun 12,136,462 11,553,304 Pension benefits Imbalan jangka panjang lainnya 2,409,725 2,182,083 Other long term benefits 14,546,187 13,735,387 Beban bersih imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
The net expense recognised in the consolidated statements of income are as follows:
2014 2013
Imbalan pensiun 1,812,910 2,291,460 Pension benefits Imbalan jangka panjang lainnya 700,760 (163,042) Other long term benefits 2,513,670 2,128,418
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/61 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Imbalan pensiun (lanjutan) Pension benefits (continued) Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Labor Law No. 13/2003
Perseroan dan entitas anak juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
The Company and its subsidiaries also established defined post-employment benefit based on the prevailing Labor Law.
Beban yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah:
The expenses recognised in the consolidated statement of income are as follows:
2014 2013
Biaya jasa kini 743,447 954,612 Current service cost Biaya bunga 951,162 880,802 Interest cost Amortisasi biaya jasa lalu dan Amortisation of past service cost kerugian aktuarial bersih 25,147 277,814 and net actuarial loss
1,719,756 2,113,228
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014 2013
Nilai kini liabilitas yang tidak didanai 13,014,932 11,122,471 Present value of unfunded obligations Biaya jasa lalu yang belum diakui (322,365) (273,385) Unrecognised past service cost Keuntungan aktuarial yang belum diakui (1,403,740) (105,211) Unrecognised actuarial gain Liabilitas bersih 11,288,827 10,743,875 Net liability
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014 2013
Balance at the beginning Saldo awal tahun 10,743,875 12,091,218 of the year Pembayaran selama tahun berjalan (919,219) (782,824) Benefit payment during the year Beban selama tahun berjalan 1,719,756 2,113,228 Expense during the year Dampak revaluasi mata uang (255,585) (2,677,747) Effect of exchange rate revaluation 11,288,827 10,743,875
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Perseroan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 60 tahun untuk karyawan yang dipekerjakan sebelum 1 Januari 2003 dan tidak lebih dari 55 tahun untuk karyawan yang dipekerjakan setelah 1 Januari 2003. Program pensiun ini dikelola oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
The Company established a defined contribution pension plan covering all permanent employees who are not more than 60 years old for employees hired before 1 January 2003 and not more than 55 years old for employees hired after 1 January 2003. The pension plan is managed by PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/62 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) Imbalan pensiun (lanjutan) Pension benefits (continued)
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (lanjutan) PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (continued) Pendanaan program ini terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan.
The pension plan is mainly funded by contributions from employer and employees.
Dalam program ini, tingkat kontribusi Perseroan (pemberi kerja) ditelaah setiap tahun oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pada awal tahun, sedangkan kontribusi karyawan adalah 5% dari gaji pokok bulanan.
On this plan, the Company’s contribution rate is reviewed annually by PT Asuransi Jiwasraya (Persero) at the beginning of financial year, whilst the employee contribution 5% of monthly basic salary.
Kontribusi Perseroan untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Dolar AS 36.066 dan Dolar AS 41.708.
The Company contributions paid in 2014 and 2013 amounted to USD 36,066 and USD 41,708, respectively.
Beban yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
The expenses recognised in consolidated statements of income are as follows:
2014 2013
Biaya bunga 104,400 101,619 Interest cost Biaya jasa kini 69,581 119,154 Current service cost Kontribusi karyawan (11,194) (13,685) Employee contribution Amortisasi (keuntungan)/kerugian Amortisation of unrecognised aktuarial yang belum diakui (15,089) 10,038 actuarial (gain)/loss Hasil yang diharapkan dari asset program (54,544) (38,894) Expected return on plan assets 93,154 178,232
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014 2013
Nilai kini liabilitas 1,175,948 1,189,828 Present value of benefit obligations Biaya jasa lalu yang belum diakui 104,674 121,542 Unrecognised past service cost Kerugian aktuarial yang belum diakui 226,957 106,108 Unrecognised actuarial loss Nilai wajar aset program (659,944) (608,049) Fair value of plan assets Liabilitas bersih 847,635 809,429 Net liability Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability recognised in consolidated statements of financial position are as follows:
2014 2013
Saldo awal tahun 809,429 875,469 Balance at the beginning of the year Beban tahun berjalan 93,154 178,232 Expense during the year Pembayaran selama tahun berjalan (36,066) (45,657) Benefit payment during the year Dampak revaluasi mata uang (18,882) (198,615) Effect of exchange rate revaluation Saldo akhir tahun 847,635 809,429 Balance at the end of the year
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/63 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits
Perseroan memberikan imbalan jangka panjang lainnya dalam bentuk penghargaan jubilee dan cuti berimbalan jangka panjang.
The Company also established other long-term benefits including jubilee award and long service leave.
Beban yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah:
The expenses recognised in consolidated statements of income are as follows:
2014 2013
Biaya jasa kini 223,661 259,122 Current service cost Biaya bunga 176,583 164,343 Interest cost Pengakuan kerugian/(keuntungan) Recognition of net actuarial aktuarial bersih 307,124 (562,587) loss/(gain) Harapan dari hasil investasi (6,608) (23,920) Expected return on plan assets 700,760 (163,042) Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014 2013
Saldo awal tahun 2,182,083 3,218,407 Balance at the beginning of the year Pembayaran manfaat (416,392) (264,926) Benefit payment Beban/(pendapatan) tahun berjalan 700,760 (163,042) Expense/(income) during the year Dampak revaluasi mata uang (56,726) (608,356) Effect of exchange rate revaluation Saldo akhir tahun 2,409,725 2,182,083 Balance at the end of the year
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014 2013
Nilai kini liabilitas yang tidak didanai 2,424,827 2,163,588 Present value of unfunded obligations Keuntungan aktuarial yang belum diakui 70,125 99,034 Unrecognised actuarial gain Nilai wajar aset program (85,227) (80,539) Fair value of plan assets Liabilitas bersih 2,409,725 2,182,083 Net liability
Jumlah karyawan Perseroan dan entitas anak yang berhak atas imbalan kerja adalah 351 karyawan di tahun 2014 dan 353 karyawan di tahun 2013.
The number of employees entitled to the employment benefits is 351 employees in 2014 and 353 employees in 2013.
Pengalaman penyesuaian dalam periode dua tahun untuk entitas induk adalah sebagai berikut:
The forecast of adjustment in two years period for the parent company are as follows:
2014 2013 Present value of defined benefit Nilai kini kewajiban imbalan pasti 15,416,343 13,372,127 obligation Nilai wajar aset program 659,944 608,049 Fair value of plan assets Defisit program 16,076,287 13,980,176 Deficit in the plan Penyesuaian pengalaman pada Experience adjustments on aset program 53,892 1,580 plan assets
Aset program per 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri atas reksadana, deposito berjangka dan obligasi.
Plan assets as at 31 December 2014 and 2013 are consist of mutual funds, time deposits and bonds.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/64 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN DITERIMA 22. BORROWINGS Entitas anak (PMS) Subsidiary (PMS) Pinjaman dari PT Pertamina Dana Ventura
(PDV) Borrowings from PT Pertamina Dana Ventura
(PDV) Pada tanggal 14 Oktober 2014, PMS memperoleh
fasilitas pinjaman modal kerja untuk pengadaan kendaraan bermotor dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 11.907.630.000 (dalam Rupiah penuh) dengan jangka waktu 36 bulan dan kompensasi bagi hasil sebesar 37,79% per bulan dari rata-rata pendapatan selama jangka waktu perjanjian. Sampai dengan 31 Desember 2014, saldo pinjaman diterima adalah sebesar Rp 11.342.844.735 (Rupiah penuh) (Dolar AS ekuivalen 911.804).
On 14 October 2014, PMS obtained working capital loan facility for the purpose of motor vehicles procurement with a maximum amount of Rp 11,907,630,000 (full Rupiah amount) for 36 months period and with profit sharing to PDV amounted to 37.79% per month from average revenue during facility period. As of 31 December 2014, the outstanding borrowings are amounting to Rp 11,342,844,735 (full Rupiah amount) (USD equivalent 911,804).
Pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Borrowings from PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Pada tanggal 20 Desember 2013, PMS
memperoleh fasilitas kredit pembiayaan kendaraan bermotor termasuk alat berat dengan jumlah maksimum pembiayaan sebesar Rp 50.000.000.000 (dalam Rupiah penuh) dalam jangka waktu 36 bulan dengan tingkat bunga sebesar 10,25%. Sampai dengan 31 Desember 2014, saldo pinjaman diterima adalah sebesar Rp 11.060.818.333 (Rupiah penuh) (Dolar AS ekuivalen 889.133).
On 20 December 2013, PMS obtained credit financing facility for motor vehicles including heavy equipments with maximum amount of Rp 50,000,000,000 (full Rupiah amount) for 36 months period with interest rate of 10.25%. As of 31 December 2014, the outstanding borrowings are amounting to Rp 11,060,818,333 (full Rupiah amount) (USD equivalent 889,133).
23. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 23. LEASES PAYABLE
2014 2013
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: Payment due in year: - 2014 - 2,337,952 2014 - - 2015 2,603,657 1,938,914 2015 - - 2016 1,668,376 709,431 2016 - - 2017 411,965 - 2016 - 4,683,998 4,986,297 Beban bunga yang belum jatuh tempo (454,166) (496,888) Not yet due interest expense Beban asuransi yang belum jatuh tempo (58,207) (220,460) Not yet due insurance expense Jumlah 4,171,625 4,268,950 Total
Jangka waktu sewa pembiayaan adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif berkisar antara 11,00% - 12,50% per tahun. Semua utang sewa didenominasi dalam mata uang Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Utang ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan.
The lease term is 3 years with effective interest rate ranging from 11.00% to 12.50% per year. All leases payable were denominated in Rupiah currency which is payable monthly in a fixed amount. This payables are secured with related asset.
Semua sewa pembiayaan di tahun 2014 diperoleh
dari PT BII Finance Center, PT U Finance Indonesia dan PT Mandiri Tunas Finance.
All lease financing in 2014 were obtained from PT BII Finance Center, PT U Finance Indonesia and PT Mandiri Tunas Finance.
Jumlah pembayaran utang sewa pembiayaan
selama tahun 2014 adalah sebesar Dolar AS 2.740.648.
Total lease payable payment during 2014 is amounting to USD 2,740,648.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/65 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
24. MODAL SAHAM 24. SHARE CAPITAL
31 Desember/December 2014 dan/and 2013 Jumlah Persentase saham/ pemilikan/ Number Percentage Jumlah/
Pemegang saham of shares of ownership Total Name of shareholder
PT Pertamina (Persero) 1,040,000,000 65.00 50,796,267 PT Pertamina (Persero) PT Sakti Laksana Prima 281,600,000 17.60 13,754,066 PT Sakti Laksana Prima Nona Siti Taskiyah 194,400,000 12.15 9,494,995 Ms. Siti Taskiyah Tuan Mohamad Satya Permadi 84,000,000 5.25 4,102,775 Mr. Mohamad Satya Permadi 1,600,000,000 100.00 78,148,103
25. DIVIDEN 25. DIVIDENDS
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 16 April 2014, yang telah dinotariskan dengan Akta Notaris No. 33 tanggal 16 April 2014 dari Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Dolar AS 1.758.310 dari hasil operasi tahun 2013.
Based on the Shareholders’ Annual General Meeting held on 16 April 2014, which was notarised by Notarial Deed No. 33 dated 16 April 2014 of Notary Lenny Janis Ishak, S.H., the shareholders approved the distribution of dividends of USD 1,758,310 from 2013 operating result.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Maret 2013, yang telah dinotariskan dengan Akta Notaris No. 1 tanggal 25 Maret 2013 dari Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Dolar AS 4.613.833 dari hasil operasi tahun 2012.
Based on the Shareholders’ Annual General Meeting held on 25 March 2013, which was notarised by Notarial Deed No. 1 dated 25 March 2013 of Notary Lenny Janis Ishak, S.H., the shareholders approved the distribution of dividends of USD 4,613,833 from 2012 operating result.
26. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (SNTRES)
26. DIFFERENCE IN VALUE OF RESTRUCTURING TRANSACTION BETWEEN ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (SNTRES)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham tanggal 15 April 2010, telah dilakukan transaksi jual beli saham Tugu Insurance Group Limited (TIC) antara PT Tugu Pratama Interindo, entitas anak, dengan pihak berelasi yaitu PT Pertamina (Persero), sebanyak 9.500.000 saham (nilai penuh) atau senilai Dolar AS 28.954.095. Karena pembelian saham TIC dilakukan dengan pihak yang berelasi, transaksi ini merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga perolehan (pembelian) sebesar Dolar AS 2.748.756 dengan nilai buku disajikan dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”.
Based on the Deed of Sale and Purchase of shares dated 15 April 2010, PT Tugu Pratama Interindo, a subsidiary and PT Pertamina (Persero), a related party entered into sale and purchase transaction of shares of Tugu Insurance Group Limited (TIC) for 9,500,000 shares (full amount) amounting to USD 28,954,095. Since the purchase of TIC shares was done with related party, this transaction is accounted as a restructuring transaction between entities under common control. The differences of USD 2,748,756 between the acquisition cost and the net book value was recorded as “Difference in value of restructuring transactions between entities under common control”.
Pada tanggal 1 Januari 2013, sesuai dengan penerapan PSAK 38, saldo SNTRES direklasifikasi ke dalam akun “Tambahan modal disetor”.
As at 1 January 2013, in line with the implementation of SFAS 38, SNTRES balance is reclassified into account “Additional paid in capital”.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/66 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
27. PENDAPATAN PREMI 27. PREMIUM INCOME 2014
(Kenaikan)/ penurunan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan/ (Increase)/ Premi decrease Pendapatan Premi bruto/ reasuransi/ in unearned premi neto/ Gross Reinsurance premium Net premium premium premium reserves income
Kebakaran 108,057,516 (89,515,453) (1,997,844) 16,544,219 Fire Pengangkutan 24,479,366 (11,858,685) (362,654) 12,258,027 Marine cargo Rangka kapal 16,252,242 (12,150,470) 401,161 4,502,933 Marine hull Rekayasa 11,359,675 (8,384,245) (114,179) 2,861,251 Engineering Offshore 27,306,647 (26,724,160) 877,153 1,459,640 Offshore Penerbangan 34,664,806 (33,151,619) (187,804) 1,325,383 Aviation Onshore 1,830,454 (1,692,714) (22,442) 115,298 Onshore Lain nya 29,919,910 (19,861,340) 8,153,914 18,212,484 Miscellaneous Jumlah 253,870,616 (203,338,686) 6,747,305 57,279,235 Total
2013 (Kenaikan)/ penurunan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan/ (Increase)/ Premi decrease Pendapatan Premi bruto/ reasuransi/ in unearned premi neto/ Gross Reinsurance premium Net premium premium premium reserves income
Kebakaran 75,542,453 (63,033,223) (1,520,900) 10,988,330 Fire Pengangkutan 22,380,626 (11,876,878) (1,789,643) 8,714,105 Marine cargo Rangka kapal 20,572,648 (14,983,856) (35,761) 5,553,031 Marine hull Rekayasa 8,830,315 (6,400,913) (344,280) 2,085,122 Engineering Offshore 29,231,311 (26,553,160) (596,113) 2,082,038 Offshore Penerbangan 42,385,763 (41,467,946) 6,330 924,147 Aviation Onshore 1,847,787 (1,777,336) (1,178) 69,273 Onshore Lain-lain 51,176,696 (23,421,336) (4,896,709) 22,858,651 Miscellaneous Jumlah 251,967,599 (189,514,648) (9,178,254) 53,274,697 Total
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
28. PENDAPATAN KOMISI NETO 28. NET COMMISSION INCOME
2014 Komisi reasuransi Pendapatan diterima/ Komisi komisi neto/ Reinsurance dibayar/ Net commissions Commissions commission received paid income
Kebakaran 10,927,608 (5,851,644) 5,075,964 Fire Pengangkutan 3,617,826 (776,730) 2,841,096 Marine cargo Offshore 3,417,507 (1,216,518) 2,200,989 Offshore Rangka kapal 3,148,270 (1,716,615) 1,431,655 Marine hull Penerbangan 1,417,670 (486,802) 930,868 Aviation Onshore 246,030 (50,433) 195,597 Onshore Rekayasa 1,110,296 (1,289,952) (179,656) Engineering Lainnya 3,512,215 (4,926,674) (1,414,459) Miscellaneous Jumlah 27,397,422 (16,315,368) 11,082,054 Total
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/67 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
28. PENDAPATAN KOMISI NETO (lanjutan) 28. NET COMMISSION INCOME (continued)
2013 Komisi reasuransi Pendapatan diterima/ Komisi komisi neto/ Reinsurance dibayar/ Net commissions Commissions commission received paid income
Kebakaran 10,606,222 (6,598,700) 4,007,522 Fire Pengangkutan 3,388,695 (1,252,604) 2,136,091 Marine cargo Offshore 2,500,967 (1,274,646) 1,226,321 Offshore Penerbangan 1,339,503 (404,420) 935,083 Aviation Rangka kapal 3,431,946 (2,701,486) 730,460 Marine hull Onshore 232,485 (50,264) 182,221 Onshore Rekayasa 601,584 (934,328) (332,744) Engineering Lain-lain 5,158,443 (6,895,772) (1,737,329) Miscellaneous Jumlah 27,259,845 (20,112,220) 7,147,625 Total
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
29. BEBAN UNDERWRITING 29. UNDERWRITING EXPENSES 2014
Kenaikan/ (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri/ Klaim Increase/ Beban Klaim bruto/ reasuransi/ (decrease) in underwriting/ Gross Reinsurance estimated own Underwriting claims claims retention claims expenses
Kebakaran 13,604,956 (8,289,973) 2,989,965 8,304,948 Fire Rangka kapal 7,482,641 (3,475,535) (585,952) 3,421,154 Marine hull Rekayasa 4,786,028 (4,260,635) 2,270,920 2,796,313 Engineering Offshore 16,248,621 (15,742,858) 1,171,284 1,677,047 Offshore Penerbangan 2,319,428 (2,073,249) (67,274) 178,905 Aviation Pengangkutan 2,492,669 (1,602,681) (762,208) 127,780 Marine cargo Onshore 113,487 (87,233) (80,377) (54,123) Onshore Lainnya 22,192,940 (8,806,761) (3,353,338) 10,032,841 Miscellaneous Jumlah 69,240,770 (44,338,925) 1,583,020 26,484,865 Total
2013 Kenaikan/ (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri/ Klaim Increase/ Beban Klaim bruto/ reasuransi/ (decrease) in underwriting/ Gross Reinsurance estimated own Underwriting claims claims retention claims expenses
Rangka kapal 7,616,492 (4,286,547) 2,460,878 5,790,823 Marine hull Kebakaran 13,687,443 (9,487,210) 355,001 4,555,234 Fire Rekayasa 7,500,930 (5,637,208) (115,417) 1,748,305 Engineering Offshore 8,993,817 (8,262,205) 211,483 943,095 Offshore Pengangkutan 11,925,941 (10,404,588) (836,741) 684,612 Marine cargo Penerbangan 3,098,501 (2,869,446) (51,001) 178,054 Aviation Onshore 479,368 (301,346) (250,242) (72,220) Onshore Lainnya 13,801,975 (1,618,121) 6,357,966 18,541,820 Miscellaneous Jumlah 67,104,467 (42,866,671) 8,131,927 32,369,723 Total
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/68 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
30. PENDAPATAN INVESTASI 30. INVESTMENT INCOME
2014 2013
Penghasilan bunga Interest income - Obligasi 7,241,447 5,718,993 Bonds - - Deposito berjangka 3,471,999 1,208,165 Time deposits - Keuntungan pelepasan investasi 1,262,717 128,614 Gain on disposal of investments Keuntungan yang belum direalisasi Unrealised gain on changes in fair dari perubahan nilai wajar efek 651,653 520,061 value of marketable securities Penghasilan dividen 564,210 116,590 Dividend income Keuntungan kurs mata uang asing Gain on foreign exchange resulting dari investasi - bersih 1,490 30,242 from investment - net Keuntungan pelepasan properti Gain on disposal of investment investasi (Catatan 5e) - 17,482,714 property (Note 5e) Lain-lain (37,341) (127,542) Others
Jumlah 13,156,175 25,077,837 Total
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
31. PENDAPATAN USAHA LAINNYA 31. OTHER OPERATING REVENUES
2014 2013 Usaha sewa 9,828,239 8,951,183 Rental business Penjualan kendaraan 1,405,468 - Sales of vehicles Jasa survey 420,569 567,804 Survey fee Jumlah 11,654,276 9,518,987 Total
Pendapatan sewa merupakan pendapatan dari usaha sewa properti investasi dan mobil entitas anak.
Rental revenue consist of revenue from rental of subsidiary’s investment property and vehicles.
32. BEBAN USAHA 32. OPERATING EXPENSES
2014 2013 Gaji dan tunjangan 15,053,148 15,058,613 Salaries and allowance Umum 3,133,545 2,091,484 General Imbalan kerja (Catatan 21) 2,459,778 2,063,347 Pension benefits (Note 21) Pemasaran 1,304,178 1,302,818 Marketing Penyisihan kerugian penurunan nilai 656,643 438,208 Allowance for impairment losses Penyusutan dan amortisasi 611,214 604,488 Depreciation and amortization Jasa profesional 419,175 1,184,993 Professional services Perlengkapan kantor 373,043 341,400 Office supplies Pemeliharaan dan perbaikan 316,642 256,967 Repairs and maintenance Supervisi 253,002 312,563 Supervision Lain-lain 250,684 437,221 Others Jumlah 24,831,052 24,092,102 Total
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/69 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
33. BEBAN USAHA LAINNYA 33. OTHER OPERATING EXPENSES
2014 2013 Penyusutan dan amortisasi 2,766,786 3,157,439 Depreciation and amortisation Jasa pihak ketiga 1,748,413 1,102,656 Third parties’ services Perbaikan dan pemeliharaan 1,263,938 1,150,148 Repairment and maintainance Harga pokok penjualan kendaraan 1,093,890 - Cost of vehicles Gaji dan tunjangan 835,728 808,881 Salaries and allowance Imbalan kerja (Catatan 21) 53,892 65,071 Pension benefits (Note 21) Lainnya 1,933,547 2,076,889 Others Jumlah 9,696,194 8,361,084 Total
34. PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH 34. OTHER INCOME/(EXPENSES) – NET 2014 2013 Keuntungan penjualan aset tetap 1,443,590 748,191 Gain on sale of fixed assets Beban bunga pinjaman (587,937) (56,019) Interest expense Kerugian kurs mata uang asing - bersih (1,256,584) (19,273,775) Loss on foreign exchange - net Lain-lain - bersih (73,447) (1,606,965) Others - net Jumlah (474,378) (20,188,568) Total
35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan entitas anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi.
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into transactions with related parties.
Sifat hubungan berelasi Nature of related parties
Pihak berelasi adalah sebagai berikut: Related parties are as follows: a. PT Pertamina (Persero) Tbk (”Pertamina”),
entitas yang dikendalikan oleh Pertamina dan entitas dimana Pertamina memiliki pengaruh signifikan.
a. PT Pertamina (Persero) Tbk (”Pertamina”), entities controlled by Pertamina and entities where Pertamina has significant influence.
b. Pemerintah Republik Indonesia, entitas yang dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.
b. Government of the Republic of Indonesia, entities controlled by Government of the Republic of Indonesia and entities where Government of the Republic of Indonesia has significant influence.
Transaksi dengan pihak berelasi Transactions with related parties Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of the accounts and the significant transactions entered into with related parties are as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/70 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Transactions with related parties (continued)
a. Deposito berjangka a. Time deposits
2014 2013
Deposito berjangka Time deposits PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 25,661,317 33,764,553 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6,935,691 415,608 (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4,846,528 1,413,926 (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri 2,046,801 2,088,846 PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 643,087 492,247 Syariah PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 426,045 1,050,127 (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia Syariah 120,579 246,124 Syariah PT Bank DKI, Unit Syariah 80,386 82,041 PT Bank DKI, Sharia Unit PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten 2,009,646 820,412 Jawa Barat dan Banten 42,770,080 40,373,884
b. Efek-efek b. Marketable securities
2014 2013
Obligasi - nilai wajar melalui Bonds - fair value laporan laba rugi through profit or loss Pihak berelasi: Related parties: Pemerintah RI 9,358,639 7,660,100 Pemerintah RI PT PLN (Persero) 1,801,900 1,500,000 PT PLN (Persero) Majapahit Holdings BV 1,103,800 1,095,000 Majapahit Holdings BV 12,264,339 10,255,100 Obligasi - tersedia untuk dijual Bonds - available-for-sale PT Pertamina 12,330,565 12,317,835 PT Pertamina Pemerintah RI 11,215,913 19,030,503 Pemerintah RI PT Sarana Multigriya PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 7,130,626 4,724,120 Finansial (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3,970,000 3,741,600 (Persero) Tbk Majapahit Holdings BV 3,846,250 - Majapahit Holdings BV PT Pupuk Indonesia PT Pupuk Indonesia (Persero) Tbk 2,430,386 - (Persero) Tbk PT Aneka Tambang Tbk 1,432,074 1,516,795 PT Aneka Tambang Tbk PT Perusahaan Gas Negara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 1,023,750 - (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk 964,188 - PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT PLN 447,500 4,212,695 PT PLN PT Telekomunikasi Indonesia 163,139 165,313 PT Telekomunikasi Indonesia PT Bank Ekspor Indonesia - - PT Bank Ekspor Indonesia 44,954,391 45,708,861
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/71 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Transactions with related parties (continued)
b. Efek-efek (lanjutan) b. Marketable securities (continued)
2014 2013
Obligasi - dimiliki hingga Bonds - held-to-maturity jatuh tempo Pemerintah RI 4,893,891 8,112,069 Pemerintah RI PT Bank Ekspor Indonesia 4,823,151 4,922,471 PT Bank Ekspor Indonesia PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 3,215,434 3,281,648 (Persero) Tbk PT Aneka Tambang Tbk 2,572,347 2,625,318 PT Aneka Tambang Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk 1,045,016 1,066,535 PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Sarana Multigriya PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) - 1,230,618 Finansial (Persero) 16,549,839 21,238,659 Reksadana - nilai wajar melalui Mutual funds - fair value laporan laba rugi through profit or loss PT Mandiri Manajemen Investasi 4,396,473 4,091,774 PT Mandiri Manajemen Investasi PT Danareksa Investment PT Danareksa Investment Management - 7,357,652 Management Reksadana - dimiliki hingga Mutual funds - held-to-maturity jatuh tempo PT Mandiri Manajemen Investasi 200,965 65,968 PT Mandiri Manajemen Investasi
Reksadana - tersedia untuk dijual Mutual funds - available-for-sale PT Danareksa Investment PT Danareksa Investment Management 1,637,316 1,516,265 Management
6,234,754 13,031,659 Saham - nilai wajar melalui Shares - fair value laporan laba rugi through profit or loss PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 425,283 445,020 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 365,610 280,017 (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 135,792 86,246 (Persero) Tbk PT Timah (Persero) Tbk 73,888 66,289 PT Timah (Persero) Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk 46,857 20,750 PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk 23,519 16,087 PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Aneka Tambang PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 13,270 13,861 (Persero) Tbk 1,084,219 928,270 Saham - tersedia untuk dijual Shares - available-for-sale PT Semen Indonesia PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 286,495 - (Persero) Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 239,940 - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 168,810 - (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk 141,680 - PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk 59,084 - PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Pembangunan Perumahan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 57,476 - (Persero) Tbk 953,485 -
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/72 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Transactions with related parties (continued)
c. Kas dan bank c. Cash and banks
2014 2013
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk 2,631,586 5,415,228 PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Syariah Mandiri 1,088,576 1,088,164 PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 422,650 497,581 (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 80,463 - Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 54,955 22,284 (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero) 3,465 3,504 Syariah (Persero) PT Bank DKI, Unit Syariah 1,088 1,116 PT Bank DKI, Sharia Unit PT Bank DKI 19,319 41,035 PT Bank DKI 4,302,102 7,068,912
d. Piutang premi d. Premium receivables 2014 2013
PT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 19,937,307 10,937,314 (Persero) PT Pertamina (Persero) 5,580,661 7,759,588 PT Pertamina (Persero) PT Pelita Air Service (Persero) 1,594,810 2,839,127 PT Pelita Air Service (Persero) PT Pertamina Patra Niaga 1,309,929 1,526,357 PT Pertamina Patra Niaga PT Tugu Insurance Brokers 979,377 700,706 PT Tugu Insurance Brokers PT Krida Upaya Tunggal 853,819 805,512 PT Krida Upaya Tunggal PT Elnusa Tbk 493,273 1,232,342 PT Elnusa Tbk PT Nusantara Regas 400,829 52,135 PT Nusantara Regas PT Estika Jasatama 406,287 111,828 PT Estika Jasatama PT Jasamarga Bali Tol 305,139 - PT Jasamarga Bali Tol Lainnya 8,154,933 1,970,832 Others 40,016,364 27,935,741
e. Piutang reasuransi e. Reinsurance receivables
2014 2013 PT Tugu Reasuransi Indonesia 2,853,377 824,279 PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Asuransi Dharma Bangsa 782,457 - PT Asuransi Dharma Bangsa PT Reasuransi International PT Reasuransi International Indonesia 699,359 576,106 Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) 510,756 297,152 (Nasional Re) PT Asuransi Samsung Tugu 375,973 777,438 PT Asuransi Samsung Tugu PT Staco Jaspratama 280,522 22,093 PT Staco Jaspratama PT Asuransi Jasa Rahardja Putera 277,222 205,488 PT Asuransi Jasa Rahardja Putera PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) 169,556 - (Persero) PT Reasuransi Maipark Indonesia 17,891 414 PT Reasuransi Maipark Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) - 2,262,136 (Persero) Lainnya 2,805,351 1,392,471 Others 8,772,464 6,357,577
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/73 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
(lanjutan) 35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Transactions with related parties (continued)
f. Utang klaim f. Claim payables
2014 2013
PT Pertamina Drilling Services PT Pertamina Drilling Services Indonesia 1,715,061 - Indonesia TRB (London) Ltd - 38,585 TRB (London) Ltd PT Pertamina Patra Niaga - 890 PT Pertamina Patra Niaga PT Asuransi Samsung Tugu - 378 PT Asuransi Samsung Tugu Lainnya 520,021 - Others 2,235,082 39,853
g. Utang reasuransi g. Reinsurance payables
2014 2013 PT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 17,105,524 12,183,160 (Persero) PT Tugu Reasuransi Indonesia 3,003,329 2,942,363 PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Reasuransi International PT Reasuransi International Indonesia 1,116,001 932,753 Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) 764,775 1,035,621 (Nasional Re) PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) 351,200 347,335 (Persero) PT Asuransi Dharma Bangsa 70,424 - PT Asuransi Dharma Bangsa Lainnya (dibawah Dolar AS 100.000) 2,814,559 228,901 Others (below USD 100,000) 25,225,812 17,670,133
h. Estimasi klaim - gross h. Estimated claims - gross
2014 2013 PT Pertamina (Persero) 28,336,765 36,015,164 PT Pertamina (Persero) Total E&P Indonesie 10,702,281 10,519,236 Total E&P Indonesie Lainnya 36,643,435 35,604,374 Others 75,682,481 82,138,774
i. Piutang lain-lain i. Other receivables
2014 2013 PT Tugu Reasuransi Indonesia 2,581,853 2,625,318 PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Pertamina Driling Services PT Pertamina Driling Services Indonesia Tbk 2,442,558 1,563,876 Indonesia Tbk PT Pertamina (Persero) 1,067,041 391,605 PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Lubricants 297,278 54,119 PT Pertamina Lubricants PT Pertamina Retail 132,326 12,220 PT Pertamina Retail PT Patra Jasa 119,866 5,473 PT Patra Jasa Lainnya 769,844 2,706,212 Others 7,410,766 7,358,823
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/74 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Transactions with related parties (continued)
j. Pendapatan premi j. Premium income
Premi bruto untuk tiga pihak berelasi terbesar adalah sebagai berikut:
Gross premium for top three related parties are as follows:
2014 2013
Premi bruto Gross premium PT Pertamina (Persero) 46,688,355 51,101,729 PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Drilling Service 5,308,460 5,246,838 PT Pertamina Drilling Service PT Pertamina Patra Niaga 4,462,418 2,291,840 PT Pertamina Patra Niaga 56,459,233 58,640,407
k. Klaim bruto k. Gross claim Klaim bruto untuk tiga pihak berelasi terbesar adalah sebagai berikut:
Gross claim for top three related parties are as follows:
2014 2013
Klaim bruto Gross claim
PT Pertamina (Persero), Tbk 6,530,752 492,798 PT Pertamina (Persero), Tbk PT Pertamina Drilling Service 1,724,502 - PT Pertamina Drilling Service PT Pertamina Lubricants 1,063,685 - PT Pertamina Lubricants 9,318,939 492,798
l. Kompensasi personil manajemen kunci l. Compensation of key management personnel
Personil manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Grup, secara langsung atau tidak langsung. Personil manajemen kunci Grup adalah Direktur dan Komisaris Grup.
Key management personnel are those people whom have the authority and responsibility to plan, lead, and control activities of the Group, directly or indirectly. Key management personnel of the Group are Directors and Commissioners of the Group.
Sifat transaksi meliputi pemberian kompensasi manajemen.
Nature of transactions include management compensation.
Jumlah besarnya kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Grup untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Dolar AS 1.047.136 (2013: Dolar AS 1.483.046).
Total of compensation given to the Group’s Board of Commissioners and Directors for the year ended 31 December 2014 was amounting to USD 1,047,136 (2013: USD 1,483,046).
36. TRANSAKSI NON KAS 36. NON CASH TRANSACTION Transaksi non kas yang penting adalah perolehan
aset berupa kendaraan melalui mekanisme sewa pembiayaan sebagaimana yang telah dijabarkan dalam Catatan 9.
Non cash transaction represents acquisition of asset in the form of vehicles through finance lease mechanism, as described in Note 9.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/75 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI 37. INSURANCE RISK MANAGEMENT
Risiko asuransi Insurance risk
Risiko utama yang dihadapi Grup terkait dengan kontrak asuransi adalah perbedaan antara jumlah klaim yang terjadi, klaim yang dibayarkan dan waktu terjadinya klaim dengan yang diprediksikan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi, tingkat keparahan (severity) dari klaim, klaim aktual yang dibayarkan, dan perkembangan dari klaim jangka panjang. Oleh karena itu, tujuan Grup adalah untuk memastikan bahwa cadangan yang dibentuk cukup untuk memenuhi semua liabilitas tersebut.
The principal risk the Group faces under insurance contracts is the difference between actual claims, claim payments and claim dates from the one predicted previously. This is influenced by the frequency, severity of claims, actual claim paid and subsequent development of long-term claims. Therefore, the objective of the Group is to ensure that sufficient reserves are made to cover those liabilities.
Eksposur risiko yang terkait dengan kontrak
asuransi dapat dimitigasi dengan melakukan diversifikasi portofolio kontrak asuransi. Keberagaman risiko diperbaiki juga melalui pemilihan risiko dengan hati-hati dan implementasi dari pedoman underwriting serta pengaturan program reasuransi.
The risk exposure related to insurance contracts is mitigated by diversification of insurance contracts portfolio. The variability of risks is also improved by prudent risks selection and implementation of underwriting strategy guidelines, as well as reinsurance program arrangements.
Sebagai bagian dari program mitigasi risiko, Grup
mempunyai proteksi reasuransi yang dialokasikan secara proporsional maupun non-proporsional. Sebagian besar reasuransi proporsional adalah reasuransi quota share yang bertujuan untuk mengurangi eksposur risiko Grup ke beberapa lini bisnis tertentu. Sedangkan reasuransi non- proporsional kebanyakan adalah reasuransi excess of loss yang dibentuk untuk memitigasi eksposur bersih Grup terhadap kerugian katastropik. Limit retensi untuk reasuransi excess of loss berbeda-beda tergantung pada jenis produk dan wilayah penutupan.
As part of its risks mitigation program, the Group holds reinsurance protection, which is ceded both proportionally and non-proportionally. The majority of proportional reinsurance is quota share reinsurance with the purpose of reducing the risks exposure of the Group to certain line of business. Whilst for non-proportional reinsurance is primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Group’s net exposure to catastrophic losses. Retention limits for excess of loss reinsurance vary depending on the product line and territory covered.
Jumlah ganti rugi yang diperoleh dari reasuransi
dihitung secara konsisten dengan perhitungan cadangan klaim yang belum dibayar dan sesuai dengan kontrak reasuransi yang disepakati. Meskipun Grup memiliki program reasuransi, Grup tidak terbebas dari kewajiban langsungnya kepada pemegang polis. Masih terdapat risiko kredit yang potensial terkait dengan pihak reasuradur jika tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam kontrak reasuransi. Grup melakukan diversifikasi pada penempatan reasuransinya sedemikian rupa sehingga tidak menggangu kegiatan operasional.
Amounts recoverable from the reinsurers are estimated consistently with the outstanding claims reserves calculation and in accordance with the agreed upon reinsurance contracts. Although the Group has reinsurance arrangements, it is not relieved from its direct obligations to its policyholders. There are still potential credit risks related to the reinsurers if they are unable to meet their obligations assumed under such reinsurance agreements. The Group diversified its reinsurance placement as such so to avoid any disruption in its operation.
Grup tidak tergantung pada satu reasuradur ataupun satu kontrak reasuransi tertentu secara signifikan. Tidak ada satupun perusahaan reasuransi yang memiliki eksposur di atas 5% dari total aset reasuransi pada tanggal pelaporan.
The Group is not significantly dependent upon any single reinsurance company or reinsurance contract. There is no single reinsurance company whose exposure exceeds 5% of the total reinsurance assets as at the reporting date.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/76 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI (lanjutan) 37. INSURANCE RISK MANAGEMENT (continued)
Kontrak asuransi Insurance contracts
Jenis kontrak asuransi kerugian Grup yang utama
adalah polis asuransi Pengangkutan, Penerbangan, Rangka kapal, Offshore, Onshore,
Kebakaran, Rekayasa dan Lain-lain. Risiko-risiko yang ditutup oleh polis asuransi kerugian biasanya berjangka waktu dua belas bulan.
The Group principally issues the following types of insurance contracts of Marine cargo, Aviation, Marine hull, Offshore, Onshore, Fire, Engineering and Others. Risks covered by loss insurance policies normally have duration of twelve months.
Paparan risiko di atas dimitigasi dengan melakukan diversifikasi portofolio kontrak asuransi dalam jumlah besar dan karakteristik risiko. Variabilitas risiko diperbaiki dengan melakukan pemilihan risiko secara hati-hati dan implementasi dari strategi underwriting, yang dibuat untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversifikasi baik menurut jenis risiko maupun tingkat manfaat yang diberikan ke tertanggung. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan diverisifikasi sektor industri dan geografis.
The above risk exposure is mitigated by diversification across a large portfolio of insurance contracts and risks characteristic. The variability of risks is improved by prudent risks selection and implementation of underwriting strategies, which are designed to ensure that risks are diversified in terms of type of risk and level of benefits to the insured. This is largely achieved through diversification across industry sectors and geography.
Kebijakan kajian klaim yang ketat, baik terhadap
perhitungan klaim baru maupun yang sedang terjadi, kajian detail terhadap prosedur penanganan klaim secara berkala dan investigasi rutin terhadap kemungkinan kecurangan dalam klaim asuransi merupakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk menurunkan eksposur risiko Grup. Grup juga menerapkan kebijakan untuk secara aktif mengelola dan menindaklanjuti klaim agar menurunkan risiko terhadap perkembangan yang tidak terprediksi yang berdampak negatif bagi bisnis. Di dalam memproyeksikan liabilitas kontrak asuransi Grup, Grup telah memasukkan asumsi tingkat inflasi untuk memitigasi risiko inflasi.
Prudent claim review policies for new or ongoing claims, regular detailed review of claims handling procedures and routine investigation on possibility of fraudulent claims are the policies and procedures put in place to reduce the Group’s risks exposure. The Group further enforces to actively manage and promptly follows up claims, in order to reduce its risks to unpredictable developments that can negatively impact the business. In projecting its insurance contract’s liabilities, the Group has taken into account expected inflation to mitigate any inflation risk.
Grup juga menekan penyebaran risiko dengan
menetapkan nilai maksimum klaim untuk kontrak asuransi tertentu dan menyusun program reasuransi untuk membatasi risiko terhadap eksposur katastropik, seperti kerusakan akibat badai, gempa bumi dan banjir.
The Group also suppressed the risk expansion by imposing maximum claim limit for certain insurance risks and prepare reinsurance arrangements as to limit its risks on catastrophic exposure, such as damages from hurricane, earthquake and floods.
Tujuan dari strategi underwriting dan reasuransi
ini adalah untuk membatasi eksposur risiko katastropik, yang didasarkan pada tingkat toleransi Grup terhadap risiko sesuai dengan arahan Manajemen. Tujuan utamanya adalah untuk menekan dampak dari kejadian katastropik tunggal hingga mendekati 50% dari ekuitas secara kotor dan 10% secara net. Pada kejadian katastropik, eksposur untuk satu reasuradur diproyeksikan tidak lebih dari 2% dari ekuitas. Manajemen dapat memutuskan untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat toleransi maksimum berdasarkan kondisi pasar atau faktor lainnya.
The purpose of these underwriting and reinsurance strategies are to limit exposure to catastrophies based on the Group’s risk appetite as decided by Management. The overall aim is currently to suppress the impact of a single catastrophic event to approximately 50% of equity on gross basis and 10% on net basis. In the catastrophic event, the exposure to a single reinsurer is estimated not to exceed 2% of the equity. The Management may decide to increase or decrease the maximum limit based on market conditions and other factors.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/77 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
37. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI (lanjutan) 37. INSURANCE RISK MANAGEMENT (continued)
Asumsi utama Main assumptions
Asumsi utama yang menjadi dasar dalam perhitungan estimasi kewajiban klaim yaitu bahwa pembentukan klaim masa depan Grup akan memiliki pola yang sama dengan pembentukan klaim yang terjadi di masa lampau. Termasuk asumsi dari rata-rata beban klaim, beban penanganan klaim, faktor inflasi klaim, dan jumlah klaim untuk setiap tahun kecelakaan. Justifikasi kualitatif tambahan digunakan untuk memperkirakan tingkat di mana tren masa lampau tidak akan terulang lagi di masa depan, misalnya; kejadian khusus yang hanya terjadi sekali, perubahan yang terjadi di pasar seperti sikap masyarakat terhadap klaim, kondisi ekonomi maupun faktor internal seperti campuran portofolio, syarat dan ketentuan polis dan prosedur penanganan klaim.
The principal assumption in calculating the claim reserve estimations is that the Group’s future claims development will follow a similar pattern to historical claims development. This includes assumptions on average claim costs, claim handling costs, claim inflation factors and claim numbers for each accident year. Additional qualitative judgments are used to assess the extent to which historical trends may not apply in the future, for example: specific one–off occurrence, changes in market factors such as public attitude to insurance claims, economic conditions, as well as internal factors such as portfolio mix, policy terms and conditions and claims handling procedures.
Justifikasi lebih lanjut digunakan untuk
menghitung tingkat di mana faktor eksternal seperti keputusan peradilan dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi estimasi besaran klaim.
Further justification is required to assess the extent to which external factors such as judicial decisions and government regulations affect the claim estimates.
Kondisi utama yang mempengaruhi keandalan
dari asumsi yang digunakan adalah rasio kerugian, keterlambatan dalam penyelesaian dan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Other key conditions affecting the reliability of assumption used are loss ratio, delay in settlement and changes in foreign currency exchange rates.
Sensitivitas Sensitivities
Liabilitas klaim Grup tidak terpengaruh secara signifikan terhadap fluktuasi tingkat suku bunga dikarenakan sebagian besar liabilitas klaim bersifat undiscounted.
The Group’s claim liabilities has no significant impact to the fluctuative interest rates due to most of claim liabilities is undiscounted.
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Aktivitas Grup mengandung berbagai macam risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko tersebut, mengelola posisi risiko dan menentukan alokasi modal. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The core functions of the Group’s risk management are to identify all key risks for the Group, measure these risks, manage the risk positions and determine capital allocations. The Group regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in market, products and best market practice.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/78 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
i. Risiko pasar i. Market risk
Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk
Grup menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Volatilitas yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang asing umumnya dikelola dengan mencocokkan liabilitas dan aset dengan nilai tukar yang sama sehingga memastikan bahwa setiap eksposur mata uang asing diminimalkan. Liabilitas asuransi dan liabilitas Grup lainnya dalam mata uang asing yang utama adalah dalam Rupiah yang akan dicocokkan dengan aset dalam Rupiah sehingga mengurangi risiko mata uang asing.
The Group is exposed to foreign currency risk in respect of foreign currency exposures. The volatility arising from changes in foreign exchange rates are generally managed by matching liabilities with assets of the same currency thus ensuring that any exposures to overseas currencies are minimised. The insurance liabilities and other liabilities of the Group that are denominated in foreign currencies are primarily in Rupiah which are matched by assets in Rupiah thus reducing currency risk.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan yang menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing:
The table below summarised the Group’s financial assets and liabilities which are exposed to foreign exchange risk:
2014 Lain-lain/ Rupiah*) HKD*) GBP*) Others*)
Aset keuangan Financial assets
Kas dan Bank 3,496,548 1,512,532 1,870,650 604,774 Cash and banks Deposito berjangka 37,695,477 208,937 1,757,011 579,451 Time deposits Efek-efek Marketable securities - Obligasi 44,013,987 265,179 - - Bonds - - Saham 3,748,751 8,298,130 - - Shares - - Reksadana 14,218,719 - - - Mutual funds - Penyertaan langsung 1,355,525 - - - Direct participation Piutang premi 16,077,682 4,176,135 142 967,984 Premium receivables Piutang reasuransi 1,450,871 3,238,635 85,097 995,447 Reinsurance receivables Piutang lain-lain 9,268,201 - 1,297 - Other receivables Uang muka 25,080 25,788 - - Advances Aset lain-lain 18,049 - - - Other assets 131,368,880 17,725,336 3,714,197 3,147,656 Liabiltas keuangan Financial liabilities Akrual 4,457,346 - 15,527 - Accrued expenses Utang lain-lain 3,690,127 - - - Other payables Utang reasuransi 8,100,170 6,355,145 27,567 1,784,477 Reinsurance payables Utang komisi 1,322,936 - - 9,870 Commission payables Utang klaim 203,922 546,675 45,747 543,729 Claim payables Utang sewa pembiayaan 4,171,625 - - - Lease payables Pinjaman yang diterima 1,800,937 - - - Borrowings 23,747,063 6,901,820 88,841 2,338,076 Bersih 107,621,817 10,823,516 3,625,356 809,580 Net
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/79 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
i. Risiko pasar (lanjutan) i. Market risk (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Foreign exchange risk (continued)
2013 Lain-lain/ Rupiah*) HKD*) GBP*) Others*)
Aset keuangan Financial assets Kas dan bank 8,607,076 1,690,540 1,063,409 1,362,489 Cash and banks Deposito berjangka 20,621,277 13,311,551 1,833,642 580,602 Time deposits Efek-efek Marketable securities - Obligasi 48,594,897 - - - Bonds - - Saham 2,080,002 - - - Shares - - Reksadana 25,422,104 - - - Mutual funds - Penyertaan langsung 6,770,926 - - - Direct participation Piutang premi 6,435,305 7,537,072 347 1,967,908 Premium receivables Piutang reasuransi 943,340 1,745,317 271,033 557,508 Reinsurance receivables Piutang lain-lain 8,850,479 35,322 2,371 1,484 Other receivables Biaya dibayar dimuka dan uang muka 115,928 - - - Prepaid and advance payment Aset lain-lain 454,309 - - - Other assets 128,895,643 24,319,802 3,170,802 4,469,991 Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang reasuransi 3,380,520 10,520,080 32,380 1,415,200 Reinsurance payables Utang komisi 204,999 - 47 7,324 Commission payables Utang klaim 102,000 550,872 51,970 821,647 Claim payables Utang lain-lain 4,640,796 - - - Other payables 8,328,315 11,070,952 84,397 2,244,171 Bersih 120,567,328 13,248,850 3,086,405 2,225,820 Net
*) Saldo diatas adalah ekuivalen Dolar AS/All balances are in equivalent USD
Sensitivitas Grup terhadap mata uang asing diperhitungkan dengan menggunakan informasi Posisi Devisa Neto yang ditranslasikan ke dalam mata uang fungsional Grup, yaitu Dolar AS.
The Group's sensitivity on foreign currencies is determined using the Net Open Position information that translated into the Group's functional currency which is USD.
Pengaruh pada laba rugi/
Impact on profit loss
Peningkatan/ Increase by
5%
Penurunan/ Decrease by
5%
31 Desember 2014 6,144,013 (6,144,013) 31 December 2014
Pengaruh pada laba rugi/
Impact on profit loss
Peningkatan/ Increase by
5%
Penurunan/ Decrease by
5%
31 Desember 2013 6,956,420 (6,956,420) 31 December 2013
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/80 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
i. Risiko pasar (lanjutan) i. Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga Interest rate risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko yang timbul dari fluktuasi suku bunga pasar atas aset keuangan. Manajemen mengelola risiko tersebut dengan cara membentuk komite investasi untuk mengawasi secara seksama dan mengembangkan portofolio investasi.
Interest rate risk is risk relating primarily to fluctuation of interest rate on interest- earning financial assets. The Management manages the exposure by closely monitoring the portfolio of investment through the setup of investment committee to diversify the investment portfolio.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak memiliki risiko tingkat suku bunga yang signifikan. Sebagian besar aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup adalah tidak dikenakan bunga atau berbunga tetap, sehingga tidak memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas.
As at 31 December 2014 and 2013, the Group has no significant interest rate risk. Most of the Group’s financial assets and financial liabilities are non interest bearing or fixed interest rate, thus no exposure in the effects of fluctuations in the prevailing levels of market interest rates on both its fair value and cashflows risks.
Risiko harga Price risk
Grup menghadapi risiko harga yang berasal dari investasi dalam efek-efek yang tersedia untuk dijual yang mempengaruhi bagian ekuitas, dan efek – efek yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang mempengaruhi laporan laba rugi.
The Group is exposed to price risk because of investment in available-for-sale marketable securities that has impact in equity section and investment in fair value through profit or loss that has impact in the profit and loss.
Grup tidak melakukan lindung nilai terhadap investasi tersedia untuk dijual dan investasi diukur pada nilai wajar melalui labar rugi. Kinerja investasi kategori tersedia untuk dijual Grup dimonitor secara periodik, bersamaan dengan pengujian relevansi instrumen investasi tersebut terhadap rencana strategis jangka panjang Grup.
The Group does not hedge available-for-sale investments and fair value through profit or loss investment. The performance of the Group’s available-for-sale investments are monitored periodically, together with a regular assessment of their relevance to the Group’s long term strategic plans.
ii. Risiko likuiditas ii. Liquidity risk
Grup terekspos atas kegiatan harian atas ketersediaan sumber kas terutama dari klaim - klaim yang terjadi atas kontrak asuransi jangka pendek. Risiko likuiditas adalah risiko di mana kas tidak tersedia untuk memenuhi liabilitas di saat jatuh tempo. Risiko ini diminimalisasi dengan mengelola profil jatuh tempo liabilitas keuangan dan memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah piutang premi dan investasi yang jatuh tempo serta memiliki deposito berjangka sebagai investasi terbesar Grup.
The Group is exposed to daily calls on its available cash resources mainly from claims arising from short-term insurance contract. Liquidity risk is the risk that cash may not be available to pay obligation when due. This risk has been minimised by managing the maturity profile of financial liabilities and ensuring the availability of funding from matured premium receivable and investment portfolio and taking time deposits as the Group major investment.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/81 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
ii. Risiko likuiditas (lanjutan) ii. Liquidity risk (continued)
Sebagian besar ketersedian dana Grup ditempatkan pada deposito berjangka yang tersebar dalam berbagai tanggal jatuh tempo di dalam periode berjalan. Kebijakan untuk menjaga investasi pada dana yang likuid dapat membantu kebutuhan likuiditas yang tidak terduga.
Most of the Group available funds are placed in time deposit spread over various maturity dates within a period. The policy of keeping investment in liquid funds helps to meet any unexpected liquidity requirement.
Tabel dibawah ini menunjukan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cashflows.
The table below shows the remaining contractual maturities of the Group’s financial liabilities based on undiscounted cashflows.
2014 Tidak mempunyai Kurang dari Lebih dari kontrak 1 tahun/ 1 tahun/ jatuh tempo/ Less than More than No contract Jumlah/ 1 year 1 year maturity Total Liabilitas keuangan Financial liabilities Akrual 4,472,873 - - 4,472,873 Accrued expenses Utang lain-lain 3,690,127 - - 3,690,127 Other payables Utang reasuransi 99,472,261 190,635 - 99,662,896 Reinsurance payables Utang komisi 3,224,117 - - 3,224,117 Commission payables Utang klaim 3,657,234 - - 3,657,234 Claim payables Utang sewa pembiayaan 2,640,319 1,985,465 - 4,625,784 Lease payables Pinjaman diterima 1,160,014 904,736 - 2,064,750 Borrowings 118,316,945 3,080,836 - 121,397,781
2013 Tidak mempunyai Kurang dari Lebih dari kontrak 1 tahun/ 1 tahun/ jatuh tempo/ Less than More than No contract Jumlah/ 1 year 1 year maturity Total Liabilitas keuangan Financial liabilities Accrued expenses Akrual dan utang lain-lain 7,303,090 - - 7,303,090 and other payables Utang reasuransi 87,928,418 - - 87,928,418 Reinsurance payables Utang komisi 2,263,016 - - 2,263,016 Commissions payable Utang klaim 2,979,567 - - 2,979,567 Claims payable Utang sewa pembiayaan 2,203,197 2,065,753 - 4,268,950 Leases payable 102,677,288 2,065,753 - 104,743,041
iii. Risiko kredit iii. Credit risk
Grup terekspos atas risiko kredit dimana terdapat kemungkinan terjadinya penurunan nilai atas piutang atau aset keuangan lainnya yang dikarenakan pihak ketiga tidak dapat memenuhi pembayaran atau liabilitas lainnya.
The Group is exposed to credit risk which is the possibility that the value of receivable or other financial assets being impaired because the counterparties cannot meet their payment or other performance obligations.
Reasuransi dilakukan untuk mengelola risiko asuransi. Hal ini tidak menghilangkan liabilitas Grup sebagai penjamin utama apabila reasuradur tidak mampu membayar klaim dengan alasan apapun, Grup tetap mempunyai liabilitas atas pembayaran kepada pemegang polis. Kredibilitas para reasuradur dipertimbangkan setiap tahun dengan memeriksa kekuatan keuangan sebelum finalisasi dari setiap kontrak.
Reinsurance is issued to manage insurance risk. This does not discharge the Group’s liability as primary insurer in which if reinsurer fails to pay a claim for any reason whatsoever, the Group remain liable for the payment to the policyholder. The creditworthiness of reinsurers is considered on an annual basis by reviewing their financial strength prior finalisation of any contract.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/82 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
iii. Risiko kredit (lanjutan) iii. Credit risk (continued) Komite manajemen risiko menilai kredibilitas dari setiap reasuradur dan perantara dengan memeriksa nilai kredit yang disediakan oleh biro penilai dan informasi keuangan publik lainnya. Komite juga memeriksa rincian pembayaran historis dan status dari setiap negosiasi antara Grup dan pihak ketiga. Informasi ini digunakan untuk memperbaharui strategi kerjasama reasuradur apabila diperlukan.
Risk management committee assesses the creditworthiness of all reinsurers and intermediaries by reviewing credit grade provided by rating agencies and other publicly available financial information. The committee also reviews details of recent payment history and the status of any ongoing negotiations between Group and these third parties. This information is used to update the reinsurance purchasing strategy whenever necessary.
Grup mengelola catatan pembayaran dari pemegang kontrak yang signfikan dimana Grup melakukan bisnis yang konstan. Paparan atas pemegang polis perorangan dan grup dikumpulkan di dalam proses pengawasan berkelanjutan dalam laporan mingguan.
The Group maintain record of the payment history for significant contract holders with whom they conduct regular business. Exposure to individual and group policy holders are collected within ongoing monitoring control, a weekly report.
Dalam investasi keuangan, Grup hanya melakukan transaksi dengan rekan bisnis dan bank yang memiliki nilai dan/atau reputasi yang baik. Saldo bank ditempatkan pada berbagai bank dengan kondisi keuangan yang sehat. Grup beranggapan bahwa risiko kredit atas setiap bank tersebut rendah.
In financial investment, the Group is engaging transaction only with business partner and banks with good rating and/or reputation. Bank balances are placed in various banks with strong financial positions. The Group consider the credit risk of such banks is low.
Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Eksposur maksimum dicatat berdasarkan nilai tercatat bersih yang dilaporkan di laporan posisi keuangan.
The tables below describe the Company’s maximum credit risk exposure and risk concentration as of 31 December 2014 and 2013. The maximum exposure is recorded based on net carrying value recorded in statements of financial position.
31 Desember/December 2014 Eksposur maksimum/ BUMN/ Swasta/ Pemerintah/ Maximum BUMN Private owned Government exposure
Aset keuangan Financial assets Kas di bank 2,126,489 11,684,998 - 13,811,487 Cash in banks Deposito berjangka 42,770,080 78,382,760 - 121,152,840 Time deposits Efek-efek Marketable securities - Obligasi 59,516,040 16,678,690 14,252,529 90,447,259 Bonds - - Saham 2,037,703 10,009,178 - 12,046,881 Shares - - Reksadana 6,234,754 7,983,965 - 14,218,719 Mutual funds -
Penyertaan langsung - 1,355,525 - 1,355,525 Direct participation Piutang premi 40,016,364 55,868,154 - 95,884,518 Premium receivables Piutang reasuransi 8,772,464 20,653,371 - 29,425,835 Reinsurance receivables Piutang lain-lain 6,872,510 3,247,557 - 10,120,067 Other receivables Uang muka - 25,080 - 25,080 Advances Aset lain-lain - 18,049 - 18,049 Other assets 168,346,404 205,907,327 14,252,529 388,506,260 Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (10,607,203) losses Bersih 377,899,057 Net
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/83 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
iii. Risiko kredit (lanjutan) iii. Credit risk (continued)
31 Desember/December 2013 Eksposur maksimum/ BUMN/ Swasta/ Pemerintah/ Maximum BUMN Private owned Government exposure
Aset keuangan Financial assets Kas di bank 7,068,912 7,157,802 - 14,226,714 Cash in banks Deposito berjangka 40,373,884 51,399,606 - 91,773,490 Time deposits Efek-efek Marketable securities - Obligasi 42,757,096 18,258,595 34,646,426 95,662,117 Bonds - - Saham 928,270 7,968,235 - 8,896,505 Shares - - Reksadana 13,031,659 15,929,487 - 28,961,146 Mutual funds - Penyertaan langsung 1,353,259 6,732,714 - 8,085,973 Direct participation Piutang premi 27,935,741 53,839,952 - 81,775,693 Premium receivables Piutang reasuransi 6,357,577 14,838,169 - 21,195,746 Reinsurance receivables Piutang lain-lain 3,471,517 5,740,616 629,064 9,841,197 Other receivables Uang muka - 115,928 - 115,928 Advances Aset lain-lain 17,733 436,576 - 454,309 Other assets 143,295,648 182,417,680 35,275,490 360,988,818 Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (11,007,712) losses Bersih 349,981,106 Net
Konsentrasi risiko kredit Grup berdasarkan kualitas aset keuangan adalah sebagai berikut:
The Group’s concentration of credit risk based on quality of financial assets are as follows:
31 Desember/December 2014 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo atau tidak tetapi tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Mengalami Neither past due Past due but penurunan nilai/ Jumlah/ nor impaired not Impaired Impaired Total
Aset keuangan Financial assets Kas di bank 13,811,487 - - 13,811,487 Cash in banks Deposito berjangka 121,152,840 - - 121,152,840 Time deposits Efek-efek Marketable securities - Obligasi 90,447,259 - - 90,447,259 Bonds - - Saham 12,046,881 - - 12,046,881 Shares - - Reksadana 14,218,719 - - 14,218,719 Mutual funds - Penyertaan langsung 1,355,525 - - 1,355,525 Direct participation Piutang premi 36,118,998 53,786,532 5,978,988 95,884,518 Premium receivable
Piutang reasuransi 16,742,274 8,731,083 3,952,479 29,425,835 Reinsurance receivables Piutang lain-lain 9,444,332 675,735 10,120,067 Other receivables Uang muka 25,080 - - 25,080 Advances Aset lain-lain 18,049 - - 18,049 Other assets 315,381,444 62,517,614 10,607,202 388,506,260
Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (10,607,203) losses Bersih 377,899,057 Net
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/84 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
iii. Risiko kredit (lanjutan) iii. Credit risk (continued) Konsentrasi risiko kredit Grup berdasarkan kualitas aset keuangan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The Group’s concentration of credit risk based on quality of financial assets are as follows: (continued)
31 Desember/December 2013 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo atau tidak tetapi tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Mengalami Neither past due Past due but penurunan nilai/ Jumlah/
nor impaired not Impaired Impaired Total
Aset keuangan Financial assets Kas di bank 14,226,714 - - 14,226,714 Cash in banks Deposito berjangka 91,773,490 - - 91,773,490 Time deposits Efek-efek Marketable securities - Obligasi 95,662,116 - - 95,662,116 Bonds - - Saham 8,896,505 - - 8,896,505 Shares - - Reksadana 28,961,146 - - 28,961,146 Mutual funds - Penyertaan langsung 1,353,259 - 6,732,715 8,085,974 Direct participation Piutang premi 38,216,080 38,005,954 5,553,659 81,775,693 Premium receivable Piutang reasuransi 10,256,054 6,800,686 4,139,006 21,195,746 Reinsurance receivables Piutang lain-lain 9,841,197 - - 9,841,197 Other receivables Uang muka 115,928 - - 115,928 Advances Aset lain-lain 454,309 - - 454,309 Other assets 299,756,798 44,806,640 16,425,380 360,988,818
Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (11,007,712) losses Bersih 349,981,106 Net
Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments
Semua aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan yang diukur melalui biaya yang diamortisasi mempunyai jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatatnya merupakan perkiraaan yang layak atas nilai wajarnya. Nilai wajar untuk aset dan liabilitas yang diukur melalui laporan laba rugi adalah sama dengan nilai tercatatnya. Untuk aset keuangan yang dimiliki nilai wajar aset keuangan yang dimiliki hingga jauh tempo mendekati nilai tercatatnya.
All financial assets classified as loan and receivables and financial liabilities at amortised cost have a short term maturity, therefore, the carrying amount is a reasonable approximation of fair value. The fair value of financial assets and liabilities classified at fair value through profit or loss are same with carrying amount. The fair value of financial assets held to maturity are approximate of the carrying value.
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:
a. Tingkat 1 a. Level 1 Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang terkait;
Quoted prices (unadjusted) in active markets for associated assets or liabilities;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/85 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Fair value of financial instruments (continued)
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut: (lanjutan)
Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of: (continued)
b. Tingkat 2 b. Level 2 Input selain harga kuotasi yang termasuk
dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan
Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and
c. Tingkat 3 c. Level 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (unobservable input).
Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Tidak terdapat aset keuangan yang signifikan yang harga kuotasinya tidak bisa diukur melalui pasar aktif (Tingkat 1).
There is no significant financial assets which cannot be measured by quoted price in active market (Level 1).
Kenaikan atau penurunan sebesar 0,1% terhadap harga pasar atas efek-efek tidak akan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laba bersih Grup.
Increase or decrease by 0.1% to market price of marketable securities do not impact significantly to the Group’s net income.
Manajemen risiko permodalan Capital risk management Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya operasional.
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of operation.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor rasio solvabilitas yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.053/PMK.010/2012 tertanggal 3 April 2012 tentang kesehatan keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Jumlah minimum pencapaian rasio solvabilitas adalah 120%.
Consistent with others in the industry, the Company monitors solvency ratio which is calculated in accordance with Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No.053/PMK.010/2012 dated 3 April 2012 regarding The Financial Soundness of The Insurance Company and Reinsurance Company. Minimum solvency ratio is 120%.
Perseroan telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut.
The Company has fulfilled the requirements outline in the regulation.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES
Lampiran – 4/86 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
39. STANDAR AKUNTANSI BARU 39. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year ended 31 December 2014 are as follows:
- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK 46 (revisi 2014) “Pajak penghasilan” - PSAK 48 (revisi 2014) “Penurunan nilai aset” - PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan:
Penyajian” - PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen keuangan:
Pengukuran dan Pengakuan” - PSAK 60 (revisi 2014) “Instrumen keuangan:
Pengungkapan”
- SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements”
- SFAS 4 (revised 2013) “Separate financial statements”
- SFAS 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures”
- SFAS 24 (revised 2013) “Employee benefits” - SFAS 46 (revised 2014) “Income taxes” - SFAS 48 (revised 2014) “Impairment of the
assets” - SFAS 50 (revised 2014) “Financial
instruments: Presentation” - SFAS 55 (revised 2014) “Financial
instruments: Recognition and Measurement” - SFAS 60 (revised 2014) “Financial
instruements: Disclosure”
- PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam
entitas lain” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - ISAK 26 (revisi 2014) “Penilaian ulang
derivatif melekat”
- SFAS 65 “Consolidated financial statements” - SFAS 66 “Joint arrangements” - SFAS 67 “Disclosure of interests in other
entities” - SFAS 68 “Fair value measurement” - ISAK 26 (revised 2014) “Reassessment of
embedded derivatives”
Revisi, standar baru dan pencabutan atas standar di atas akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 dan penerapan dini tidak diperkenankan.
The revised, new standards and withdrawal of standards above will become effective for the annual period beginning 1 January 2015 and early implementation is prohibited.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Grup.
As at the authorisation date of this financial statements, the management is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS to financial statements of the Group.
40. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN 40. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
Informasi berikut pada halaman 5/1 sampai dengan halaman 5/6.2 adalah informasi keuangan tambahan PT Tugu Pratama Indonesia dan Entitas Anak, perusahaan induk saja.
The following supplementary financial information of PT Tugu Pratama Indonesia and its subsidiaries, parent company only, stated on pages 5/1 to pages 5/6.2.
Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan perusahaan dengan laporan keuangan konsolidasian tidak material, maka catatan atas laporan keuangan perusahaan saja tidak disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini.
Because of the differences between the parent company and consolidated financial statements are not material, therefore notes to the financial statements of the parent company is not being presented in this supplementary financial information.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
Lampiran – 5/1 – Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014
(Expressed in USD, unless otherwise stated)
Metode biaya/Cost method
2014 2013 2012
ASET ASSETS Investasi Investments Deposito berjangka 74,258,035 33,548,843 48,525,450 Time deposits Efek Marketable securities - Nilai wajar melalui Fair value through profit - laporan laba rugi 5,280,544 2,074,721 2,655,617 or loss - Dimiliki hingga jatuh tempo 16,781,016 56,979,125 40,910,515 Held-to-maturity - - Tersedia untuk dijual 59,837,061 21,316,499 27,146,180 Available-for-sale - Reksadana 9,577,921 24,768,178 30,738,155 Mutual funds Penyertaan langsung 107,710,375 107,708,112 107,707,363 Direct participations Jumlah investasi 273,444,952 246,395,478 257,683,280 Total investments Kas dan bank 2,767,843 3,088,125 2,043,321 Cash and banks Piutang premi - bersih 84,686,444 67,927,402 52,202,915 Premium receivables - net Piutang reasuransi - bersih 12,270,192 8,340,277 14,140,196 Reinsurance receivables - net Piutang lain-lain 2,889,159 2,409,042 3,164,270 Other receivables Biaya dibayar dimuka dan uang muka 2,722,123 1,951,684 1,462,108 Prepaid expenses and advances Tagihan kelebihan pembayaran pajak 1,710,462 2,020,224 309,762 Claim for tax refund Aset reasuransi 245,428,179 226,396,872 223,979,680 Reinsurance assets Aset tetap - bersih 807,782 888,558 835,794 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan 4,225,820 4,578,641 6,374,802 Deferred tax assets Aset lain-lain 1,840,164 1,564,529 428,435 Other assets JUMLAH ASET 632,793,120 565,560,832 562,624,563 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Utang klaim 1,898,949 426,112 8,523,530 Claims payable Estimasi klaim 194,603,375 170,140,489 191,193,084 Estimated claims Cadangan atas premi belum merupakan pendapatan 85,923,598 83,609,108 54,054,966 Unearned premium reserves Utang reasuransi 79,576,755 71,761,218 52,645,069 Reinsurance payables Utang komisi 3,224,117 2,263,016 2,514,774 Commissions payables Liabilitas pajak 4,618,493 645,211 696,561 Taxes payable Pendapatan premi ditangguhkan - bersih - - 3,283,567 Deferred premium income - net Pendapatan komisi ditangguhkan - bersih 3,502,513 4,377,719 2,611,112 Deferred commission income - net Akrual 2,914,734 2,059,933 2,413,893 Accrued expenses Utang lain-lain 2,757,639 951,167 1,862,583 Other payables Liabilitas imbalan kerja 13,583,947 12,763,758 15,171,262 Employee benefit liabilities Jumlah liabilitas 392,604,120 348,997,731 334,970,401 Total liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp 100 Rp 100 per saham (nilai penuh) per share (full amount) - Modal dasar - 5.000.000 Authorised - 5,000,000 - saham biasa ordinary shares - Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 1.600.000 saham biasa 78,148,103 78,148,103 78,148,103 1,600,000 ordinary shares (Kerugian)/keuntungan yang Unrealised (losses)/gains on belum direalisasi dari efek available-for-sale yang tersedia untuk dijual - bersih (572,734) (3,426,830) 1,087,446 marketable securities - net Saldo laba Retained earnings - Dicadangkan 45,415,999 45,415,999 44,647,027 Appropriated - - Belum dicadangkan 288,296,717 267,524,914 274,870,671 Unappropriated - Penyesuaian sehubungan dengan Adjustment related to penerapan PSAK 10 (171,099,085) (171,099,085) (171,099,085) implementation of SFAS 10 Jumlah ekuitas 240,189,000 216,563,101 227,654,162 Total equity JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 632,793,120 565,560,832 562,624,563 EQUITY
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
Lampiran – 5/2 – Schedule
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF INCOME FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Metode biaya/Cost method 2014 2013
PENDAPATAN UNDERWRITING UNDERWRITING REVENUES Pendapatan premi Premium income - Premi bruto 231,089,165 204,728,079 Gross premium - - Premi reasuransi (186,606,655) (167,641,438) Reinsurance premium - - Kenaikan cadangan atas premi belum Increase in unearned premium - merupakan pendapatan (1,393,640) (6,546,800) reserves Pendapatan premi neto 43,088,870 30,539,841 Net premium income Pendapatan komisi neto 11,568,007 8,952,823 Net commission income Jumlah pendapatan underwriting 54,656,877 39,492,664 Total underwriting income BEBAN UNDERWRITING UNDERWRITING EXPENSES Beban klaim Claim expenses - Klaim bruto (46,827,652) (41,677,844) Gross claims - - Klaim reasuransi 37,781,837 31,426,090 Reinsurance claims - - (Kenaikan)/penurunan estimasi klaim (Increase)/decrease in estimated - retensi sendiri (6,352,429) 462,445 own retention claims Jumlah beban underwriting (15,398,244) (9,789,309) Total underwriting expenses PENDAPATAN UNDERWRITING - BERSIH 39,258,633 29,703,355 UNDERWRITING INCOME - NET PENDAPATAN INVESTASI 10,959,353 8,704,188 INVESTMENT INCOME BEBAN USAHA (19,539,416) (18,727,546) OPERATING EXPENSES BEBAN LAIN-LAIN - BERSIH (1,424,999) (19,918,603) OTHER EXPENSES - NET LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK 29,253,571 (238,606) INCOME/(LOSS) BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN (6,723,459) (1,724,345) INCOME TAX EXPENSE LABA/(RUGI) BERSIH NET INCOME/(LOSS) TAHUN BERJALAN 22,530,112 (1,962,951) FOR THE YEAR Pendapatan komprehensif lain - Other comprehensive income setelah pajak : - net of tax: Keuntungan/(kerugian) yang belum Unrealised gains/(loss) on direalisasi atas efek-efek yang available-for-sale tersedia untuk dijual 2,854,096 (4,514,277) marketable securities JUMLAH (RUGI)/LABA BERSIH TOTAL COMREHENSIVE (LOSS)/ KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 25,384,208 (6,477,228) INCOME FOR THE YEAR
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
Lampiran – 5/3 – Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014
(Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Metode ekuitas/Equity method
2014 2013 2012
ASET ASSETS Investasi Investments Deposito berjangka 923,769,955 408,926,844 477,889,451 Time deposits Efek Marketable securities - Nilai wajar melalui Fair value through - laporan laba rugi 65,689,967 25,288,772 25,679,819 profit or loss - Dimiliki hingga jatuh tempo 208,755,845 694,518,555 465,768,245 Held-to-maturity - - Tersedia untuk dijual 744,373,039 259,826,806 192,340,000 Available-for-sale - Reksadana 119,149,337 301,899,320 297,237,952 Mutual funds Penyertaan langsung 5,134,780 5,107,700 5,100,000 Direct participations Investasi pada entitas asosiasi 1,041,342,215 963,527,990 754,544,813 Investment in associates Jumlah investasi 3,108,215,138 2,659,095,987 2,218,560,280 Total Investments Kas dan bank 34,431,966 37,663,147 19,911,968 Cash and banks Piutang premi - bersih 1,053,809,975 828,498,805 528,098,384 Premium receivable - net Piutang reasuransi - bersih 145,398,245 101,659,637 150,478,532 Reinsurance receivables - net Aset reasuransi 3,009,475,436 2,639,776,564 2,144,240,105 Reinsurance assets Piutang lain-lain 36,092,861 28,371,489 30,618,540 Other receivables Aset tetap - bersih 7,378,462 8,446,021 8,038,712 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan 54,414,177 57,418,772 60,484,053 Deferred tax assets Aset lain-lain 45,703,175 32,680,791 17,694,245 Other assets JUMLAH ASET 7,494,919,435 6,393,611,213 5,178,124,819 TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Utang klaim 23,207,851 5,193,645 82,428,577 Claims payable Estimasi klaim 2,420,865,993 2,073,842,417 1,850,635,756 Estimated claims Cadangan atas premi belum merupakan pendapatan 1,015,296,634 872,433,101 507,995,679 Unearned premium reserves Utang reasuransi 982,597,307 874,697,491 509,077,813 Reinsurance payables Utang komisi 40,101,335 27,588,537 24,318,258 Commissions payables Pendapatan premi tangguhan - bersih - - 41,413,876 Deferred premium income - net Pendapatan komisi ditangguhkan - bersih 41,790,630 44,141,903 24,530,457 Deferred commission income - net Liabilitas pajak 57,336,217 54,675,461 12,692,790 Taxes payable Akrual 36,259,290 25,056,084 23,331,216 Accrued expenses Utang lain-lain 39,626,468 17,114,237 47,849,535 Other payables Liabilitas imbalan kerja 168,984,303 155,577,449 146,706,105 Employee benefit liabilities Jumlah liabilitas 4,826,066,028 4,150,320,325 3,270,980,062 Total liabilities
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
Lampiran – 5/4 – Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014
(Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Metode ekuitas/Equity method
2014 2013 2012
EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp 100 Rp 100 per saham (nilai penuh) per share (full amount) - Modal dasar - 5.000.000 Authorised - 5,000,000 - saham biasa ordinary shares - Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 1.600.000 saham biasa 160,000,000 160,000,000 160,000,000 1,600,000 ordinary shares Tambahan modal disetor (24,749,796) (24,749,796) - Additional paid in capital Difference in value of restructuring Selisih nilai transaksi restrukturisasi transaction between entities entitas sepengendali - - (24,749,796) under common control Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 323,229,979 274,524,131 177,052,883 Translation adjustments (Kerugian)/keuntungan yang Unrealised (losses)/gains on belum direalisasi dari efek yang available-for-sale tersedia untuk dijual - bersih (20,868,027) (55,101,682) 16,077,216 marketable securities - net Saldo laba Retained earnings - Dicadangkan 413,169,261 413,169,261 405,695,621 Appropriated - - Belum dicadangkan 1,818,071,990 1,475,448,974 1,173,068,833 Unappropriated - Jumlah ekuitas 2,668,853,407 2,243,290,888 1,907,144,757 Total equity JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 7,494,919,435 6,393,611,213 5,178,124,819 EQUITY
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
Lampiran – 5/5 – Schedule
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF INCOME FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2014 (Expressed in thousand Rupiah,
unless otherwise stated)
Metode ekuitas/Equity method 2014 2013
PENDAPATAN UNDERWRITING UNDERWRITING REVENUES Pendapatan premi Premium income - Premi bruto 2,730,612,525 2,139,440,027 Gross premium - - Premi reasuransi (2,203,988,321) (1,750,096,606) Reinsurance premium - - Kenaikan cadangan atas premi yang Increase in unearned - belum merupakan pendapatan (39,395,071) (77,003,182) premium reserves Pendapatan premi neto 487,229,133 312,340,239 Net premium income Pendapatan komisi neto 127,577,639 88,475,906 Net commission income Jumlah pendapatan underwriting 614,806,772 400,816,145 Total underwriting income BEBAN UNDERWRITING UNDERWRITING EXPENSES Beban klaim Claim expenses - Klaim bruto (561,577,844) (439,100,945) Gross claims - - Klaim reasuransi 452,564,332 332,038,853 Reinsurance claims - - Kenaikan estimasi klaim Increase in estimated own - retensi sendiri (80,793,166) (28,565,417) retention claims Jumlah beban underwriting (189,806,678) (135,627,509) Total underwriting expenses PENDAPATAN UNDERWRITING - BERSIH 425,000,094 265,188,636 UNDERWRITING INCOME - NET PENDAPATAN INVESTASI 159,370,079 224,928,756 INVESTMENT INCOME BEBAN USAHA (232,217,244) (192,798,362) OPERATING EXPENSES PENDAPATAN LAIN-LAIN - BERSIH 92,938,587 136,564,920 OTHER INCOME - NET LABA SEBELUM PAJAK 445,091,516 433,883,950 INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN (83,246,835) (70,765,562) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 361,844,681 363,118,388 NET INCOME FOR THE YEAR Pendapatan komprehensif lain - Other comprehensive income setelah pajak: - net of tax: - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 48,705,848 97,471,248 Translation adjustment - - Keuntungan/(kerugian) yang belum Unrealised gains/(loss) on - direalisasi atas efek-efek available-for-sale yang tersedia untuk dijual 34,233,655 (71,178,898) marketable securities Pendapatan komprehensif lain untuk Other comprehensive income tahun berjalan - setelah pajak 82,939,503 26,292,350 for the year - net of tax JUMLAH LABA BERSIH TOTAL COMREHENSIVE KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 444,784,184 389,410,738 INCOME FOR THE YEAR
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
Lampiran – 5/6.1 – Schedule
PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
UNDERWRITING REVENUE, EXPENSE AND INCOME FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Pengangkutan/
Marine cargo
Penerbangan/
Aviation
Rangka kapal/
Marine hull Offshore Onshore
Kebakaran/
Fire
Rekayasa/
Engineering
Lain-lain/
Miscellaneous
Jumlah/Total
2014 2013
PENDAPATAN UNDERWRITING UNDERWRITING INCOME Pendapatan premi Own retention premium - Premi bruto 23,675,926 34,655,515 15,212,288 27,831,283 1,860,098 100,720,344 11,714,271 15,419,440 231,089,165 204,728,079 Gross premium - - Premi reasuransi (11,781,785) (33,142,328) (12,028,125) (27,248,796) (1,722,358) (83,574,997) (8,738,841) (8,369,425) (186,606,655) (167,641,438) Reinsurance premium - - (Kenaikan)/penurunan cadangan premi yang belum merupakan (Increase)/decrease in - pendapatan (358,930) (187,804) (498,114) 877,153 (22,442) (2,081,456) (114,179) 992,132 (1,393,640) (6,546,800) unearned premium reserves Jumlah 11,535,211 1,325,383 2,686,049 1,459,640 115,298 15,063,891 2,861,251 8,042,147 43,088,870 30,539,841 Total Pendapatan komisi neto 2,952,774 930,867 1,943,738 2,200,988 195,596 3,305,221 (179,657) 218,480 11,568,007 8,952,823 Net commission income Jumlah pendapatan underwriting 14,487,985 2,256,250 4,629,787 3,660,628 310,894 18,369,112 2,681,594 8,260,627 54,656,877 39,492,664 Total underwriting income BEBAN UNDERWRITING UNDERWRITING EXPENSES Beban klaim Claim expenses - Klaim bruto 1,881,348 2,319,428 2,236,687 17,099,294 127,054 10,675,532 5,163,979 7,324,330 46,827,652 41,677,844 Gross claims - - Klaim reasuransi (1,229,825) (2,073,249) (1,778,282) (16,593,531) (100,800) (6,029,544) (4,638,586) (5,338,020) (37,781,837) (31,426,090) Reinsurance premium - - Kenaikan/(penurunan) estimasi Increase/(decrease) in estimated - klaim retensi sendiri (800,034) (67,274) 300,780 1,171,284 (80,378) 2,951,208 2,270,920 605,923 6,352,429 (462,445) own retention claims Jumlah beban underwriting (148,511) 178,905 759,185 1,677,047 (54,124) 7,597,196 2,796,313 2,592,233 15,398,244 9,789,309 Total underwriting expenses PENDAPATAN UNDERWRITING - BERSIH 14,636,496 2,077,345 3,870,602 1,983,581 365,018 10,771,916 (114,719) 5,668,394 39,258,633 29,703,355 UNDERWRITING INCOME - NET
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
Lampiran – 5/6.2 – Schedule
PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
UNDERWRITING REVENUE, EXPENSE AND INCOME FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2014 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
Pengangkutan/ Marine cargo
Penerbangan/ Aviation
Rangka kapal/
Marine hull Offshore Onshore Kebakaran/
Fire Rekayasa/
Engineering Lain-lain/
Miscellaneous
Jumlah/Total
2014 2013
PENDAPATAN UNDERWRITING UNDERWRITING INCOME
Pendapatan premi Own retention premium - Premi bruto 279,862,575 418,104,037 183,637,323 318,420,042 21,706,180 1,194,768,812 131,279,062 182,834,494 2,730,612,525 2,139,440,026 Gross premium - - Premi reasuransi (139,582,185) (400,160,701) (145,376,717) (312,283,739) (20,151,609) (991,405,957) (95,844,352) (99,183,061) (2,203,988,321) (1,750,096,606) Reinsurance premium - - (Kenaikan)/penurunan cadangan premi yang belum merupakan (Increase)/decrease in - pendapatan (8,282,881) (2,727,204) (7,757,649) 8,593,358 (283,350) (30,271,019) (3,082,995) 4,416,669 (39,395,071) (77,003,181) unearned premium reserves Jumlah 131,997,509 15,216,132 30,502,957 14,729,661 1,271,221 173,091,836 32,351,715 88,068,102 487,229,133 312,340,239 Total Pendapatan komisi neto 33,799,953 8,545,426 21,095,840 27,105,730 1,502,672 36,275,344 (402,635) (344,691) 127,577,639 88,475,906 Net commission income Jumlah pendapatan underwriting 165,797,462 23,761,558 51,598,797 41,835,391 2,773,893 209,367,180 31,949,080 87,723,411 614,806,772 400,816,145 Total underwriting income BEBAN UNDERWRITING UNDERWRITING EXPENSES
Beban klaim Claim expenses - Klaim bruto 21,805,384 27,445,908 26,923,884 204,937,192 1,552,153 127,418,702 62,634,315 88,860,306 561,577,844 439,100,945 Gross claims - - Klaim reasuransi (14,201,417) (24,535,370) (21,398,013) (198,948,470) (1,231,430) (71,888,806) (55,638,867) (64,721,959) (452,564,332) (332,038,853) Reinsurance premium - - Kenaikan/(penurunan) estimasi Increase/(decrease) in estimated - klaim retensi sendiri (9,871,143) (779,746) 3,691,089 15,230,987 (913,682) 36,434,763 28,692,955 8,307,943 80,793,166 28,565,417 own retention claims Jumlah beban underwriting (2,267,176) 2,130,792 9,216,960 21,219,709 (592,959) 91,964,659 35,688,403 32,446,290 189,806,678 135,627,509 Total underwriting expenses PENDAPATAN UNDERWRITING - BERSIH 168,064,638 21,630,766 42,381,837 20,615,682 3,366,852 117,402,521 (3,739,323) 55,277,121 425,000,094 265,188,636 UNDERWRITING INCOME - NET