PT SEMEN TONASA222.124.178.89/dokumen/Laporan Keuangan AR 2015.pdf · pt semen tonasa pt semen...

76
PT SEMEN TONASA LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Transcript of PT SEMEN TONASA222.124.178.89/dokumen/Laporan Keuangan AR 2015.pdf · pt semen tonasa pt semen...

PT SEMEN TONASA LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

PT SEMEN TONASA PT SEMEN TONASA DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS

Halaman/ Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 FINANCIAL STATEMENTS – For the year ended

December 31, 2015

Laporan Posisi Keuangan 3 Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

5 Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 6 Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas 7 Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan 8 Notes to Financial Statements

PT SEMEN TONASA PT SEMEN TONASA

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

1 Januari 2014*)/

31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember 2013*)/

Catatan/ December 31, December 31, January 1, 2014*)/

Notes 2015 2014 December 31, 2013*)

Rp '000 Rp '000 Rp '000

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 5,23 602.413.925 415.880.843 679.733.602 Cash and cash equivalents

Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 5,23 18.673 14.184 506.443 Restricted cash in bank

Piutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan Related parties - net allowance for

kerugian penurunan nilai sebesar Rp 17.643.106 ribu impairment losses of Rp 17,643,106 thousand

pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 6,23 32.062.788 21.384.338 159.540.367 at December 31, 2015, 2014 and 2013

Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan Third parties - net of allowance for

kerugian penurunan nilai sebesar for impairment losses of Rp 15,874,430

Rp 15.874.430 ribu pada 31 Desember 2015, thousand at December 31, 2015, Rp 15,237,120

Rp 15.237.120 ribu pada 31 Desember 2014 thousand at December 31, 2014 and

dan Rp 15.230.242 ribu pada Rp 15,230,242 thousand at

31 Desember 2013 6 635.289.903 613.352.437 578.330.488 December 31, 2013

Piutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan Related parties - net allowance for

kerugian penurunan nilai sebesar for impairment losses of Rp 842,474 thousand at

Rp 842.474 ribu pada 31 Desember 2015, December 31, 2015, Rp 1,626,703

Rp 1.626.703 ribu pada 31 Desember 2014 thousand at December 31, 2014 and

dan Rp 233.226 ribu pada Rp 233,226 thousand at

31 Desember 2013 23 2.405.905 4.460.133 15.374.324 December 31, 2013

Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan Third parties - net of allowance for

kerugian penurunan nilai sebesar for impairment losses of Rp 1,821,674 thousand at

Rp 1.821.674 ribu pada 31 Desember 2015, December 31, 2015, Rp 10,470,348

Rp 10.470.348 ribu pada 31 Desember 2014 thousand at December 31, 2014 and

dan Rp 4.173.519 ribu pada Rp 4,173,519 thousand at

31 Desember 2013 476.100 12.400.373 15.617.936 December 31, 2013

Persediaan - setelah dikurangi penyisihan Inventories - net of allowance for decline in

penurunan nilai persediaan sebesar value of Rp 21,719,166 thousand at

Rp 21.719.166 ribu pada 31 Desember 2015, December 31, 2015, Rp 20,734,754 thousand at

Rp 20.734.754 pada 31 Desember 2014 dan December 31, 2014 and Rp 15,338,390

Rp 15.338.390 pada 31 Desember 2013 7 567.993.968 624.989.279 526.326.104 at December 31, 2013

Pajak dibayar dimuka 21 9.222.935 9.222.935 - Prepaid taxes

Uang muka ke pemasok dan karyawan 9 9.350.613 48.382.229 9.518.938 Advances to suppliers and employees

Biaya dibayar dimuka 4.802.410 2.427.467 3.302.343 Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 1.864.037.220 1.752.514.218 1.988.250.545 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Investasi saham tidak tercatat di bursa 1.000.000 1.000.000 - Investment in unlisted shares

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi Property, plant and equipment - net of

penyusutan, penipisan dan penurunan accumulated depreciation, depletion and

nilai sebesar Rp 2.228.230.640 ribu pada impairment of Rp 2,228,230,640 thousand

31 Desember 2015 dan at December 31, 2015,

Rp 1.866.716.360 ribu pada Rp 1,866,716,360 thousand at

31 Desember 2014 dan December 31, 2014 and

Rp 1.539.173.418 ribu pada Rp 1,539,173,418 thousand at

31 Desember 2013 8 6.478.313.785 6.448.028.469 6.077.056.935 December 31, 2013

Uang muka pembangunan Advances for construction

aset tetap 9 1.441.920 18.716.504 32.833.766 of property, plant and equipment

Aset lain-lain 22.336.274 20.920.300 27.183.985 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 6.503.091.979 6.488.665.273 6.137.074.686 Total Non-current Assets

JUMLAH ASET 8.367.129.199 8.241.179.491 8.125.325.231 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

3

PT SEMEN TONASA PT SEMEN TONASA

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015

1 Januari 2014*)/

31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember 2013*)/

Catatan/ December 31, December 31, January 1, 2014*)/

Notes 2015 2014 December 31, 2013*)

Rp '000 Rp '000 Rp '000

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang usaha Trade accounts payable

Pihak berelasi 10, 23 99.113.986 139.883.498 154.952.484 Related parties

Pihak ketiga 10 473.390.797 506.901.880 249.542.293 Third parties

Utang lain-lain Other accounts payable

Pihak berelasi 11, 23 18.827.328 15.250.766 19.298.830 Related parties

Pihak ketiga 11 43.439.800 70.772.560 167.308.194 Third parties

Biaya yang masih harus dibayar 39.369.479 34.059.546 26.674.996 Accrued expenses

Liabilitas imbalan kerja Short-term employee benefit

jangka pendek 22 166.139.889 150.006.609 155.491.093 obligations

Utang pajak 12 83.234.995 34.986.148 46.082.944 Taxes payable

Uang muka pelanggan 4.205.756 13.198.054 12.834.140 Advances from customers

Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo Current maturity of

dalam satu tahun long-term liabilities

Utang bank 13, 23 361.862.721 255.746.420 215.920.359 Bank loans

Sewa pembiayaan 23 4.706.024 5.823.178 9.447.714 Finance lease obligations

Utang dividen 15, 23, 28 205.629.922 459.974.125 211.043.430 Dividend payable

Total Liabilitas Jangka Pendek 1.499.920.697 1.686.602.784 1.268.596.477 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON CURRENT LIABILITIES

Utang lain-lain Other accounts payable

Pihak berelasi 11, 23 18.240.064 16.621.240 15.146.087 Related party

Pihak ketiga - - 89.681 Third parties

Utang dividen 15, 23, 28 933.761.754 644.147.943 962.065.580 Dividend payable

Liabilitas imbalan kerja 22 209.193.182 153.373.370 123.713.324 Employee benefit obligations

Liabilitas jangka panjang - setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities, net

dalam satu tahun of current maturities

Utang bank 13, 23 1.772.938.495 2.120.781.087 2.644.608.454 Bank loans

Sewa pembiayaan 23 14.400.467 19.071.811 22.600.228 Finance lease obligations

Liabilitas pajak tangguhan - neto 21 102.706.651 58.836.437 7.281.142 Deferred tax liabilities - net

Liabilitas tidak lancar lainnya 8.007.427 7.304.022 13.800.861 Other non-current liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.059.248.040 3.020.135.910 3.789.305.357 Total Non-current Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp1.000 per saham Capital stock - Rp1,000 par value per share

Modal dasar - 1.200.000.000 saham Authorized - 1,200,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid

304.000.500 saham pada 304,000,500 shares at

31 Desember 2015, 2014, dan 2013 14 304.000.500 304.000.500 304.000.500 December 31, 2015, 2014, and 2013

Tambahan modal disetor 468 468 468 Additional paid-in capital

Tambahan modal lainnya 15a 249.291.880 221.972.597 164.136.765 Other additional capital

Penghasilan komprehensif lain (22.757.307) 1.980.197 2.113.711 Other comprehensive income

Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 15b 2.063.198.082 1.635.084.523 1.263.219.150 Appropriated

Tidak ditentukan penggunaannya 1.214.226.839 1.371.402.512 1.333.952.803 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 3.807.960.462 3.534.440.797 3.067.423.397 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 8.367.129.199 8.241.179.491 8.125.325.231 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

4

PT SEMEN TONASA PT SEMEN TONASA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER

KOMPREHENSIF LAIN COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015

Catatan/

Notes 2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

PENJUALAN 16, 23 5.256.963.983 5.492.515.275 SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 17, 23 (3.694.179.431) (3.670.628.874) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 1.562.784.552 1.821.886.401 GROSS PROFIT

Beban penjualan dan distribusi 18, 23 (177.924.642) (261.089.353) Selling and distribution expenses

Beban umum dan administrasi 19, 23 (267.301.426) (268.901.171) General and administration expenses

Beban keuangan 20 (379.237.874) (347.385.771) Finance cost

Keuntungan selisih kurs - bersih 2.520.246 754.630 Foreign exchange gain - net

Penghasilan bunga 28.773.147 23.240.171 Finance income

Penghasilan lain-lain - bersih 6.602.045 7.178.683 Other income - net

LABA SEBELUM PAJAK 776.216.048 975.683.590 PROFIT BEFORE TAX

BEBAN PAJAK 21 (219.869.122) (262.115.021) TAX EXPENSE

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 556.346.926 713.568.569 PROFIT FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Items that will not be reclassified subsequently

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss:

Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti - neto (24.737.504) (129.631) Remeasurement on defined benefit obligation - net

Items that may be reclassified subsequently

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss:

Net fair value loss on hedging instruments

Kerugian nilai wajar bersih atas lindung nilai arus kas - neto - (3.883) entered into for cash flow hedges - net

Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun berjalan Total other comprehensive income for the current year,

setelah pajak (24.737.504) (133.514) net of tax

JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN 531.609.422 713.435.055 FOR THE YEAR

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

5

PT SEMEN TONASA PT SEMEN TONASA

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015

Cadangan atas Pengukuran

lindung nilai kembali kewajiban

Tambahan Tambahan arus kas/ manfaat pasti/

modal disetor/ modal lainnya/ Cashflow Remeasurement of Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah

Catatan/ Modal disetor/ Additional Other additional hedging defined benefit penggunaannya/ penggunaannya/ ekuitas/

Notes Capital stock paid-in capital capital reserve obligation Appropriated Unappropriated Total equity

Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000

Saldo per 1 Januari 2014 304.000.500 468 164.136.765 3.883 - 1.263.219.150 1.330.439.262 3.061.800.028 Balance as at January 1, 2014,

pada laporan keuangan sebelumnya as previously reported

Penyesuaian 2 - - - - 2.109.828 - 3.513.541 5.623.369 Adjustments

Balance per 1 January 2014 *) 304.000.500 468 164.136.765 3.883 2.109.828 1.263.219.150 1.333.952.803 3.067.423.397 Balance as at January 1, 2014*)

Laba bersih tahun berjalan - - - - - - 713.568.569 713.568.569 Profit for the year

Pendapatan komprehensif lain Other comprehensive income

Keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas Unrealized loss on hedging instruments

lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas - - - (3.883) - - - (3.883) entered into for cash flow hedges

Keuntungan atau kerugian aktuaria atas kewajiban Actuarial loss on defined

manfaat pasti - - - - (129.631) - - (129.631) benefit obligation

Dampak selisih tingkat suku bunga Effect of difference between market

kontraktual atas utang dividen interest rate and contractual

dengan tingkat bunga wajar 15 - - 57.835.832 - - - - 57.835.832 interest rate on dividends payable

Pencadangan saldo laba 15b - - - - - 371.865.373 (371.865.373) - Appropriation of retained earnings

Dividen 15a - - - - - - (304.253.487) (304.253.487) Dividends

Saldo per 31 Desember 2014*) 304.000.500 468 221.972.597 - 1.980.197 1.635.084.523 1.371.402.512 3.534.440.797 Balance as at December 31, 2014*)

Laba bersih tahun berjalan - - - - - - 556.346.926 556.346.926 Profit for the year

Pendapatan komprehensif lain Other comprehensive income

Kerugian aktuaria atas liabilitas Actuarial loss on defined

manfaat pasti - - - - (24.737.504) - - (24.737.504) benefit obligation

Dampak selisih tingkat suku bunga Effect of difference between contractual

kontraktual atas utang dividen interest rate on dividends payable and

dengan tingkat bunga wajar 15 - - 27.319.283 - - - - 27.319.283 market interest rate

Pencadangan saldo laba 15b - - - - - 428.113.559 (428.113.559) - Appropriation of retained earnings

Dividen 15a - - - - - - (285.409.040) (285.409.040) Dividends

Saldo per 31 Desember 2015 304.000.500 468 249.291.880 - (22.757.307) 2.063.198.082 1.214.226.839 3.807.960.462 Balance as at December 31, 2015

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

Saldo laba/Retained earnings

Penghasilan komprehensif lain/

Other comprehensive income

6

PT SEMEN TONASA PT SEMEN TONASA

LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015

2015 2014

Rp' 000 Rp' 000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 4.839.435.226 5.223.089.493 Cash receipts from customers

Pembayaran kas kepada: Cash paid to:

Karyawan (536.835.160) (523.390.849) Employees

Pemasok (3.110.391.556) (3.306.040.376) Suppliers

Kas yang dihasilkan dari operasi 1.192.208.510 1.393.658.268 Cash generated from operations

Penghasilan bunga dan pendapatan

lainnya yang diterima 47.118.520 29.434.926 Interest and other income received

Penerimaan dari klaim asuransi 2.182.565 14.127.005 Proceeds from insurance claim

Pencairan (deposito) rekening bank

yang dibatasi penggunaannya (4.489) 492.259 Withdrawal (deposit) of restricted cash in bank

Pembayaran biaya keuangan (279.878.874) (321.755.860) Payments of finance costs

Pembayaran pajak (139.871.083) (221.007.904) Payments of taxes

Pembayaran dividen - (50.000.000) Payment of dividends

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 821.755.149 844.948.694 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Proceeds from sale of property, plant

Hasil penjualan aset tetap - 755.935 and equipment

Perolehan aset tetap (399.604.052) (555.440.553) Acquisitions of property, plant and equipment

Pembayaran uang muka pembangunan Advances for construction of property, plant

aset tetap (7.394.104) (103.970.634) and equipment

Investasi pada saham tidak tercatat di bursa - (1.000.000) Acquisition of investment in non-listed shares

Perolehan aset lainnya - (984.886) Acquisition of other asset

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (406.998.156) (660.640.138) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran utang bank (222.435.413) (438.604.645) Payment of bank loans

Pembayaran sewa pembiayaan (5.788.498) (9.556.670) Payments of finance lease obligations

Kas Bersih Diperoleh Dari

Aktivitas Pendanaan (228.223.911) (448.161.315) Net Cash Used in Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 186.533.082 (263.852.759) NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 415.880.843 679.733.602 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 602.413.925 415.880.843 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

7

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED

8

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company

PT Semen Tonasa (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan keputusan “Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara” No. II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960. Perusahaan dibentuk dalam rangka mendukung kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia di bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di bidang semen dan industri terkait lainnya.

PT Semen Tonasa (the “Company”), was established based on “Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara” Decision No. II/MPRS/1960 dated December 5, 1960. The Company was formed to support the Government of the Republic of Indonesia’s policies in the economic sector and national development, specifically in the cement and related industries.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 54 tahun 1971 tanggal 8 September 1971, Perusahaan ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk “Perusahaan Umum (Perum)”. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1975 tanggal 9 Januari 1975 bentuk Perum tersebut diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Pendirian Perusahaan kemudian diaktakan dalam Akta No. 6 tanggal 9 Januari 1976 yang dibuat oleh Notaris Soewarno, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A5/337/16 tanggal 19 Juni 1976. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir adalah berdasarkan Akta No. 108 tanggal 27 Desember 2012 yang dibuat oleh Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H, M.Kn. sehubungan penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain penyesuaian tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.10-16681 Tahun 2013 tanggal 1 Mei 2013.

Based on Government of the Republic of Indonesia Regulation No. 54 year 1971 dated September 8, 1971, the Company was established as a State-Owned Company in the form of “Perusahaan Umum (Perum)”. Based on Government Regulation No. 1 year 1975 dated January 9, 1975, the form was transformed into “Perusahaan Perseroan (Persero)”. The Company’s establishment was notarized on Notarial Deed No. 6 dated January 9, 1976 which was made before a notary of Soewarno, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.Y.A5/337/16 dated June 19, 1976. The Company’s Articles of Association have been amended several times with the most recent amendment by Deed No. 108 of Ny. Djumini Setyoadi, S.H, M.Kn. dated December 27, 2012 in relation to the tasks and authority of Directors and Board of Commissioners. The amendment has been agreed by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on letter No. AHU-AH.01.10-16681 dated May 1, 2013.

Perusahaan, pabrik dan kantor pusat berdomisili di desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

The Company’s head office and its plants are located at Biringere, Bungoro District, Pangkep Regency, South Sulawesi.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dibidang industri semen. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1968.

The scope of the activities of the Company mainly involves cement manufacturing. The Company commenced its commercial operations in 1968.

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 1.724 karyawan dan 1.784 karyawan pada 31 Desember 2015 dan 2014.

The Company’s total number of employees of 1,724 and 1,784 at December 31, 2015 and 2014, respectively.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

The Company belongs to a group of companies owned by PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The Company’s management as at December 31, 2015 and 2014 consists of the following:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Prof. Dr. Ir. Idrus Paturusi, SpBO President Commissioner Komisaris Wahab Talaohu, SH Commissioner Komisaris Ir. Andi Herry Iskandar, Msi Commissioner Komisaris Ir. Widodo Santoso, MBA Commissioner

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

9

Direktur Directors

Direktur Utama Ir. H. Andi Unggul Attas, MBA President Director Direktur Keuangan H. Subhan SE., MM., Ak Finance Director Direktur Komersial Ir. Tri Abdi Satrijo Commercial Director Direktur Produksi Ir. Toto Sudibjo. MM Production Director

Komite Audit Audit Committee

Ketua Ir. Widodo Santoso, MBA Chairman Anggota Prof. Dr. Gagaring Pagalung, SE., M.Si., Akt., CA Member Anggota Drs. Muhammad Natsir Kadir, M.Si., Ak., CA Member Anggota Prof. Dr. Hamsu Abdul Gani, M.Pd Member Anggota Ir. Ahmad Fandi, MM Member Anggota Ery Susanto Endrawan, MT Member

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

a. Interpretasi yang berlaku efektif pada tahun

berjalan

a. Standards effective in the current period

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.

In the current year, the Company has adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2015.

PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements

Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

10

Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.

The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.

Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadap Perusahaan mengenai jika laporan posisi keuangan pada posisi awal periode terdekat sebelumnya (laporan posisi keuangan ketiga) dan catatan terkait harus disajikan. Amandemen menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga.

Also relevant to the Company is the amendment to PSAK 1 regarding when a statement of financial position as at the beginning of the preceding period (third statement of financial position) and the related notes are required to be presented. The amendments specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required to accompany the third statement of financial position.

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan sejumlah PSAK revisi dan baru (lihat penjelasan di bawah), yang menghasilkan pengaruh material pada informasi dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013. Sesuai dengan amandemen terhadap PSAK 1, Perusahaan telah menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 tanpa catatan yang terkait kecuali persyaratan pengungkapan dari PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan sebagaimana dirinci di bawah ini.

In the current year, the Company has applied a number of new and revised PSAK (see discussion below), which has resulted in material effects on the information in the statement of financial position as at January 1, 2014/December 31, 2013. In accordance with the amendments to PSAK 1, the Company has presented a third statement of financial position as at January 1, 2014/December 31, 2013 without the related notes except for the disclosure requirements of PSAK 25, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors as detailed below.

PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits

Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.

The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

11

Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya (untuk rincian lihat tabel di bawah ini). Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.

These changes have had an impact on the amounts recognized in profit or loss and other comprehensive income in prior years (see the tables below for details). In addition, PSAK 24 (revised 2013) introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.

Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013). Perusahaan menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif (untuk rincian lihat tabel di bawah ini).

Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24 (revised 2013). The Company has applied the relevant transitional provisions and restated the comparative amounts on a retrospective basis (see the tables below for details).

31/12/2014

Rp'000

Pengaruh atas laba tahun berjalan Impact on profit for the year

Penurunan beban umum dan Decrease in general and administrative

administrasi (61.294) expenses

Penurunan beban pajak 15.324 Decrease in tax expenses

Kenaikan laba tahun berjalan (45.970) Increase in profit for the year

Pengaruh atas penghasilan Impact on other comprehensive income

komprehensif lain tahun berjalan for the year

Penurunan pengukuran Decrease in remeasurement

kembali atas kew ajiban imbalan pasti (172.842) of defined benefit obligation

Penurunan beban pajak terkait

terkait dengan pos penghasilan Decrease in tax relating to

komprehensif lain 43.211 items of other comprehensive income

Penurunan penghasilan Decrease in other

komprehensif lain tahun berjalan (129.631) comprehensive income for the year

Penurunan jumlah laba komprehensif Decrease in total comprehensive

tahun berjalan 83.661 income for the year

Pengaruh atas aset, liabilitas dan ekuitas pada tanggal 1 Januari 2014 atas penerapan revisi di atas.

Impact on assets, liabilities and equity as at January 1, 2014 of the application of the revisions above.

31/12/2013

Dilaporkan 01/01/2014

sebelumny a/ Disajikan

As previously Peny esuaian/ kembali/

reported Adjustments As restated

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Liabilitas imbalan pasca kerja 131.211.149 (7.497.825) 123.713.324 Employ ee benef it obligation

Liabilitas pajak tangguhan 5.406.686 1.874.456 7.281.142 Def erred tax liabilities

Jumlah pengaruh atas liabilitas neto 136.617.835 (5.623.369) 130.994.466 Total ef f ect on net liabilities

Penghasilan komprehensif lainny a 3.883 2.109.828 2.113.711 Other comprehensiv e income

Saldo laba tidak ditentukan

penggunaanny a 1.330.439.262 3.513.541 1.333.952.803 Retained earnings unappropriated

Jumlah pengaruh atas ekuitas 1.330.439.262 5.623.369 1.336.066.514 Total ef f ect on equity

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

12

Pengaruh atas aset, liabilitas dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 atas penerapan standar revisi di atas.

Impact on assets, liabilities and equity as at December 31, 2014 of the application of the revisions above.

31/12/2014

Dilaporkan 31/12/2014

sebelumnya/ Disajikan

As previously Penyesuaian/ kembali/

reported Adjustments As restated

Rp'000 Rp'000 Rp'000

Liabilitas imbalan pasca kerja 160.759.647 (7.386.277) 153.373.370 Employee benefit obligation

Liabilitas pajak tangguhan 56.989.868 1.846.569 58.836.437 Deferred tax liabilities

Jumlah pengaruh atas aset bersih 217.749.515 (5.539.708) 212.209.807 Total effect on net assets

Penghasilan komprehensif lainnya - 1.980.197 1.980.197 Other comprehensive income

Saldo laba tidak ditentukan

penggunaannya 1.367.843.001 3.559.511 1.371.402.512 Retained earnings unappropriated

Jumlah pengaruh atas ekuitas 1.367.843.001 5.539.708 1.373.382.709 Total effect on equity

PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurement

PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.

PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.

PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar.

PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements.

Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.

The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances.

PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015. PSAK 4 (revisi 2013), Laporan

Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 46 (revisi 2014), Pajak

Penghasilan PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai

Aset PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen

Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan

PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAK 66, Pengaturan Bersama

PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015.

PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements

PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures

PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes

PSAK 48 (revised 2014), Impairment of assets

PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation

PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement

PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures

PSAK 65, Consolidated Financial Statements

PSAK 66, Joint Arrangements

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

13

PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat

PSAK 4, 15, 46, 48, 50, 55, 60, 65, 66, 67 dan ISAK 26 tidak memiliki efek material pada angka yang diungkapkan pada laporan keuangan Perusahaan.

PSAK 67, Disclosures of Interest in Other Entities

ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives

The application of PSAK 4, 15, 46, 48, 50, 55, 60, 65, 66, 67 and ISAK 26 have had no material impact on the amounts and/or disclosures recognized in the financial statements of the Company.

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan

tetapi belum diterapkan b. Standard and interpretation issued but not

yet adopted

Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:

Standar PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk,

Penyesuaian PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak

Berelasi, PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 16: Aset Tetap,

PSAK 19: PSAK Aset Tak berwujud, PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,

PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham

dan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar

Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:

PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri

tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,

PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan

ISAK 30: Pungutan.

Standard PSAK 110 (revised 2015): Accounting

for Sukuk, Improvements

PSAK 5: Operating Segments, PSAK 7: Related Party Disclosures,

PSAK 13: Investments Property, PSAK 16: Property, Plant and

Equipment, PSAK 19: Intangible Assets, PSAK 22: Business Combination, PSAK 25: Accounting Policies,

Changes in Accounting Estimates and Errors,

PSAK 53: Share-based Payments, and

PSAK 68: Fair Value Measurement.

Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:

PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements,

PSAK 15 Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,

PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions,

PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,

PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and

ISAK 30: Levies.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

14

Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu:

PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi

Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,

PSAK 19: Aset Tak berwujud tentang

Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, dan

PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.

The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows:

PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization,

PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and

PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.

Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.

Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment property.

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.

Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements of the Company have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

15

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48. Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:

Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa

penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;

Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk asset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan

Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk asset atau liabilitas.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Company takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these financial statements is determined on such a basis, except for leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.

In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows: Level 1 inputs are quoted prices

(unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date;

Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and

Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Transaksi dan Saldo Laporan Keuangan

Dalam Mata Uang Asing c. Foreign Currency Transactions and Balance

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.

The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

16

Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya kecuali untuk:

Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise except for:

Selisih kurs atas pinjaman valuta asing yang berkaitan dengan aset dalam konstruksi untuk penggunaan yang produktif di masa depan, termasuk dalam biaya perolehan aset tersebut ketika dianggap sebagai penyesuaian atas biaya bunga atas pinjaman valuta asing.

Exchange differences on foreign currency borrowing relating to assets under construction for future productive use, which are included in the cost of those assets when they are regarded as an adjustment to interest cost on those foreign currency borrowing.

Selisih kurs atas transaksi yang ditetapkan

untuk tujuan lindung nilai risiko valuta asing tertentu.

Exchange differences on transaction entered into in order to hedge certain foreign currency risks.

Selisih kurs atas pos moneter piutang atau

utang pada kegiatan dalam valuta asing yang penyelesaiannya tidak direncanakan atau tidak mungkin terjadi (membentuk bagian dari investasi bersih dalam kegiatan usaha luar negeri), yang pada awalnya diakui pada penghasilan komprehensif lain dan direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi pada pembayaran kembali pos moneter.

Exchange differences on monetary items receivable from or payable to a foreign currency operation for which settlement is neither planned nor likely to occur (therefore forming part of the net investment in the foreign operation), which are recognized initially in other comprehensive income and reclassified from equity to profit or loss on repayment of the monetary items.

d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi i. d. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that is related to the Company (the reporting entity):

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i. has control or joint control over the reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. merupakan personil manajemen kunci

entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau

ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

17

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu program

imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.

e. Aset Keuangan e. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss (“FVTPL”), which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut: Tersedia untuk dijual dan Pinjaman yang diberikan dan piutang

The Company’s financial assets are classified as follows: Available-for-Sale (AFS) and Loans and Receivable

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Available-for-Sale (AFS)

AFS aset keuangan adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan baik sebagai AFS atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) dimiliki hingga jatuh tempo atau (c) aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are either designated as AFS or are not classified as (a) loans and receivables, (b) held-to-maturity investments or (c) financial assets at fair value through profit or loss.

Investasi dalam saham yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

Investment in unlisted shares that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are classified as AFS, measured at cost less impairment.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

18

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognized in profit or loss when the Company’s right to receive the dividends are established.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas, kecuali kas, rekening bank yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Loans and receivables Cash and cash equivalents, except cash on hand, restricted cash in bank, trade accounts receivable and other accounts receivable that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment.

Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Effective interest method

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan

Impairment of financial assets

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.

For unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

19

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

Objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

default or delinquency in interest or principal payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organization.

Pinjaman yang diberikan dan piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan gagal bayar atas piutang.

Loans and receivables that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.

Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

20

Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain.

In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan tetap memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan melanjutkan pengakuan asset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Company derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.

Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.

On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

21

Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan, dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

On derecognition of financial asset classified as loans and receivables other than its entirety (e.g., when the Company retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Company allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

f. Financial Liabilities and Equity Instruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas

Equity instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, biaya yang harus dibayar, utang dividend an pinjaman bank, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial Liabilities at Amortized Cost Financial liabilities, which include trade and other accounts payables, accrued expenses, dividends payable and bank loans, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

Derecognition of financial liabilities The Company derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or they expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

22

g. Saling hapus antar Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:

g. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities

The Company only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where it:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

h. Kas dan Setara Kas dan Rekening Bank yang

Dibatasi Penggunaannya h. Cash and Cash Equivalents and Restricted

Cash in Bank

Kas dan setara kas mencakup kas, bank serta deposito berjangka dan call deposit yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.

Cash and cash equivalents include cash on-hand, cash in banks, time deposits and call deposits with maturities of three months or less.

Rekening bank yang ditempatkan sebagai jaminan pinjaman bank disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya.

Cash in bank which is placed as collateral for bank loan facilities is classified as restricted cash.

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi dan barang dalam proses serta metode rata-rata bergerak untuk bahan baku, penolong dan suku cadang.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted average method for finished goods and work-in-progress and using the moving average method for raw and indirect materials and spare parts.

Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi.

The cost of finished goods and work-in-progress comprises of raw and indirect materials, direct labor, other direct costs and related production overheads.

Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

Net realizable value represents the estimated selling price for inventories, less all estimated costs of completion and the costs necessary to make the sale.

Persediaan bahan penolong dan suku cadang milik Perusahaan diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Cadangan untuk persediaan usang dan bergerak lambat (setelah dikurangi persediaan pengaman) dihitung sebagai berikut:

Indirect materials and spare parts owned by the Company are classified into several categories. The allowance for obsolete and slow moving inventories (net of safety stock) is determined as follows:

Persentase

cadangan/ Percentage of

allowance

Ada pemakaian dalam tahun berjalan - Used during the current year Ada pemakaian dalam 1 - 5 tahun Ada pemakaian lebih dari 5 – 10 tahun

10% 25%

Used in 1 - 5 years Used for more than 5 - 10 years

Tidak ada pemakaian selama lebih dari 10 tahun terakhir

50%

Unused for more than 10 years

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

23

j. Uang bayar dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Aset Tetap

j. Prepaid expenses

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

k. Property, Plant and Equipment

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perolehan juga termasuk estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan asset tetap, dan restorasi lokasi aset.

Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods, or for administrative purpose, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Such cost also includes the initial estimated costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located.

Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan (yaitu pada saat aset tersebut berada pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen).

Depreciation of an asset begins when it is available for use (i.e. when it is in the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management).

Penyusutan (selain tanah pertambangan) dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation (except for mining land) is calculated on a straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:

Years/

Tahun

Bangunan 15 - 30 Buildings Jalan, jembatan dan pelabuhan 5 - 35 Roads, bridges and harbors Mesin pabrik 2 - 30 Plant machinery Alat-alat berat 3 - 10 Heavy equipment Alat-alat transportasi/kendaraan 5 Transportation equipment Perabotan kantor, perlengkapan Office equipment,

rumah dan kantor 5 house and office furniture

Tanah pertambangan dideplesi dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan estimasi cadangan.

Mining land is depleted using the unit of production method based on estimated reserves.

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease.

Tanah disajikan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

24

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Suku cadang utama dan peralatan siap pakai diklasifikasikan sebagai aset tetap bila diperkirakan akan digunakan dalam operasi selama lebih dari satu periode.

Major spare parts and stand-by equipment are classified as property, plant and equipment when they are expected to be used in operations for more than one period.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dibubukan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) are reflected in profit or loss in the year in which the asset is derecognized.

Biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya pinjaman yang digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat (qualifying asset), dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut secara substansial telah selesai. Biaya-biaya ini direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai dan siap digunakan.

The costs of construction of property, plant and equipment are capitalized as construction in progress. Borrowing costs on loans used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when the construction is substantially completed. These costs are reclassified into property, plant and equipment account when the construction or installation is completed and ready for use.

l. Penurunaan Nilai Aset Non Keuangan

l. Impairment of Nonfinancial Asset

Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At reporting dates, the Company reviews the carrying amount of nonfinancial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan biaya pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Estimated recoverable amount is the higher fair value less costs to sell or value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

25

Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

If the recoverable amount of a nonfinancial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.

Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3e.

m. Sewa m. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Sebagai Lessee

As lessee

Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the statements of financial position as finance lease obligations.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

n. Provisi

Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

m. Provisions

Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

26

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

o. Biaya Pinjaman

n. Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.

Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time the assets are substantially ready for their intended use or sale.

Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.

Investment income earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.

Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.

All other borrowing costs are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa.

Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable. Revenue is reduced for estimated customer returns, rebates and other similar allowances.

Penjualan Barang

Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:

Perusahaan telah memindahkan risiko dan manfaat secara signifikan kepemilikan barang kepada pembeli;

Perusahaan tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;

Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan tersebut; dan

Sale of Goods Revenue from sale of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:

The Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;

The Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;

The amount of revenue can be measured reliably;

It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company; and

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

27

Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal.

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku. Beban

Beban diakui pada saat terjadinya.

The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.

Interest Revenue Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate. Expenses Expenses are recognized when incurred.

q. Imbalan Kerja p. Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja yang jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan dan diakui pada saat pekerja telah memberikan jasa kerjanya. Kewajiban diakui ketika karyawan memberikan jasa kepada perusahaan dimana smua perubahan pada nilai bawaan dari kewajiban diakui pada laba rugi.

Short term employee benefits are employee benefits which are due for payment within twelve months after the reporting period and recognized when the employees have rendered this related service. Liabilities are recognized when the employee renders services to the Company where all changes in the carrying amount of the liability are recognized in profit or loss.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits

Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Semen Tonasa untuk seluruh karyawan tetapnya (kecuali karyawan tetap yang diangkat setelah 1 Januari 2008). Manfaat ini diukur dan diakui sama dengan manfaat pensiun imbalan kerja namun semua perubahan pada hutang imbalan kerja jangka panjang lainnya diakui pada laporan laba rugi.

The Company provides other long-term employee benefits covering all of its permanent employees (except for permanent employees which were hired after January 1, 2008). This benefit is measured and recognized the same as for post-employment benefits but all changes in the carrying amount of liabilities for other long-term employee benefits are recognized in profit or loss.

Post-employment benefits Post-employment benefits

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti sehubungan dengan imbalan pasca kerja, cuti jangka panjang, penghargaan masa kerja dan imbalan-imbalan lainnya untuk semua karyawan tetapnya (kecuali karyawan tetap yang diangkat setelah 1 Januari 2008). Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.

The Company established defined benefit pension plans related to post retirement benefits, long service leave, loyalty rewards and other benefits covering all the local permanent employees (except for permanent employees which were hired after January 1, 2008). In addition, the Company also provides post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). For normal pension scheme, the Company calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and those under such pension plan.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

28

Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit

dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), sebagai pos langsung di laporan posisi keuangan dengan biaya atau kredit diakui pada penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain sebagai pos sebagai bagian terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:

Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian curtailmen dan penyelesaian).

Beban atau pendapatan bunga neto.

Pengukuran kembali.

The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in equity with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognized in other comprehensive income is reflected as a separate item under other comprehensive income in equity and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognized in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorized as follows:

Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements).

Net interest expense or income.

Remeasurement.

Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi. Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.

The Company presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailments gains and losses are accounted for as past service costs.

Pesangon pemutusan kontrak kerja

Termination benefits

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Perusahaan. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program.

The retirement benefit obligation recognized in the statement of financial position represents the actual deficit or surplus in the Company’s defined benefit plans. Any surplus resulting from this calculation is limited to the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plans or reductions in future contributions to the plans.

Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait.

A liability for a termination benefit is recognized at the earlier of when the entity can no longer withdraw the offer of the termination benefit and when the entity recognizes any related restructuring costs.

q. Pajak Penghasilan

q. Income Tax

Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.

The tax currently payable is based on taxable profit to the year. Taxable profit differs from profit before tax as reported in the statement of profit or loss and other comprehensive income because of items of income or expense that are taxable or deductible in other years and items that are never taxable or deductible.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

29

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi.

Deferred tax is recognized on temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the financial statements and the corresponding tax bases used in the computation of taxable profit. Deferred tax liabilities are generally recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are generally recognized for all deductible temporary differences to the extent that is probable that taxable profits will be available against which those deductible temporary differences can be utilized. Such deferred tax assets and liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition (other than in a business combination) of assets and liabilities in a transaction that affects neither the taxable profit nor the accounting profit.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the tax consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan dalam otoritas perpajakan yang sama serta Company bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar bersih.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.

r. Dividen

Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada saat dividen tersebut disetujui dan diumumkan oleh para pemegang saham Perusahaan.

r. Dividends

Dividend distributions to the Company’s shareholders are recognized as a liability in the statement of financial position when the dividends are approved and declared by the Company’s shareholders.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

30

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Company’s accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen tidak membuat pertimbangan kritis yang terpisah dari kebijakan-kebijakan yang membutuhkan estimasi yang signifikan yang dibahas dibawah ini.

In applying the Company’s accounting policies, management has not made critical judgments apart from those involving significant estimates as discussed below.

Sumber Estimasi Ketidakpastian

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

Key Sources of Estimation Uncertainty

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

Rugi Penurunan Pinjaman dan Piutang

Perusahaan menilai penurunan nilai piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6.

Impairment Loss on Loans and Receivables

The Company assesses its receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that a loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of receivables are disclosed in Note 6.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

31

Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Decline in Value of Inventories

Cadangan untuk persediaan usang dan bergerak lambat diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Cadangan tersebut dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 7.

Allowance for obsolete and slow moving inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sale. The allowance is reevaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Company’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 7.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan berbagai faktor termasuk pemeliharaan, evaluasi teknis internal, pasar semen dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment

The useful life of each item of the Company’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on various factors including maintenance, internal technical evaluation, cement market and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially be affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 8.

A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets. The carrying amounts of property, plant and equipment are disclosed in Note 8.

Imbalan Kerja Jangka Panjang

Employee Benefits Obligations

Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan imbalan kerja jangka panjang lainnya tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan karyawan Perusahaan.

The determination of post employment and other long-term employee benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Company’s assumptions generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Company’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the Company’s employee benefits.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

32

Asumsi-asumsi lain dan nilai tercatat liabilitas imbalan pasca kerja dan kewajiban imbalan kerja jangka panjang lainnya diungkapkan dalam Catatan 22.

Penilaian Instrumen Keuangan

Seperti dijelaskan dalam Catatan 27, Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 27 memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan, serta analisis sensitivitas yang rinci untuk asumsi tersebut. Direksi berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.

The other key assumptions and carrying amounts of post-employment benefits obligation and other long-term employee benefit obligations are disclosed in Note 22. Valuation of financial instruments

As described in Note 27, the Company uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments. Note 27 provides detailed information about the key assumptions used in the determination of the fair value of financial instruments, as well as the detailed sensitivity analysis for these assumptions. The directors believe that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments.

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Kas 161.452 78.272 Cash on hand

Bank Cash in banks

Pihak berelasi (Catatan 23) 76.034.901 20.687.124 Related parties (Note 23)

Pihak ketiga 986.245 629.631 Third parties

Deposito berjangka dan call deposits Time and call deposits

Pihak berelasi (Catatan 23) 518.250.000 387.500.000 Related parties (Note 23)

Pihak ketiga 7.000.000 7.000.000 Third parties

Dikurangi : Less:

Rekening bank yang dibatasi

penggunaannya Restricted cash

Pihak berelasi (Catatan 23) 18.673 14.184 Related party (Note 23)

Jumlah 602.413.925 415.880.843 Total

Tingkat bunga deposito berjangka Time and call deposit

dan call deposit Interest rates

per tahun 7.25% - 10.00% 4.00% - 10.00% per annum

Rekening bank yang dibatasi penggunaannya adalah rekening escrow pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sehubungan dengan pendanaan pembangunan fasilitas pendukung Tonasa V dan pembangkit tenaga listrik berdasarkan perjanjian kredit sindikasi (Catatan 13b).

Restricted cash represents the escrow accounts at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in relation to financing of the supporting facility of Tonasa V cement plant and power plant under the provision of the syndicated loan agreement (Note 13b).

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

33

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Pihak berelasi 49.705.894 39.027.444 Related parties

Dikurangi: Cadangan Less: Allow ance for impairment

penurunan nilai 17.643.106 17.643.106 losses

Pihak berelasi - bersih

(Catatan 23) 32.062.788 21.384.338 Related parties - net (Note 23)

Pihak ketiga 651.164.333 628.589.557 Third parties

Dikurangi: Cadangan Less: Allow ance for impairment

penurunan nilai 15.874.430 15.237.120 losses

Pihak ketiga - bersih 635.289.903 613.352.437 Third parties - net

Jumlah 667.352.691 634.736.775 Total

Umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging of trade accounts receivable is as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Belum jatuh tempo 645.955.418 628.603.042 Not yet due

Lew at jatuh tempo: Past due:

1 - 45 hari 11.982.725 4.678.399 1 - 45 days

46 - 135 hari 4.785.377 - 46 - 135 days

136 - 365 hari 3.173.834 - 136 - 365 days

Lebih dari 365 hari 34.972.873 34.335.560 Over 365 days

700.870.227 667.617.001

Dikurangi: Cadangan Less: Allow ance for

penurunan nilai 33.517.536 32.880.226 impairment losses

Jumlah 667.352.691 634.736.775 Total

Jangka waktu rata-rata kredit penjualan semen dan terak adalah 45 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada piutang usaha. Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar 100% terhadap seluruh piutang yang melebihi 365 hari dan tanpa jaminan bank.

The average credit period on sales of cement and clinker is 45 days. No interest is charged on outstanding trade accounts receivable. The Company recognizes an allowance for impairment losses of 100% against all receivables over 365 days and not covered by bank guarantees.

Sebelum menerima pelanggan baru, Perusahaan menggunakan sistem penilaian kredit eksternal yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk menilai kualitas kredit atas pelanggan potensial dan mendefinisikan batas kredit pelanggan.

Before accepting any new customer, the Company uses available external credit resources and known market factors to assess the potential customer’s credit quality and defines credit limits by customer.

Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah piutang usaha (lihat di bawah untuk analisis umur) yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tetapi belum diturunkan nilainya.

Trade accounts receivable disclosed above include receivables (see below for aging analysis) that are past due at the end of reporting period but not impaired.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

34

Umur piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya:

Aging of trade accounts receivable that are past due but not impaired:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Kurang dari 365 hari 19.941.939 4.678.399 Less than 365 days

Lebih dari 365 hari 1.455.334 1.455.334 Over 365 days

Jumlah 21.397.273 6.133.733 Total

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai: Movements in the allowance for impairment losses:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Saldo aw al 32.880.226 32.873.348 Beginning balance

Penyesuaian selisih kurs 637.310 135.926 Foreign exchange adjustments

Pemulihan kerugian penurunan nilai - (129.048) Reversal of impairment losses

Saldo akhir 33.517.536 32.880.226 Ending balance

Semua penurunan nilai piutang usaha adalah atas piutang usaha yang lewat jatuh tempo lebih dari 365 hari.

All impaired trade accounts receivable are more than 365 days past due.

Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Perusahaan mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit dari piutang usaha dari tanggal awalnya kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Konsentrasi risiko kredit terbatas pada basis pelanggan adalah besar dan tidak saling berhubungan.

In determining the recoverability of a trade receivable, the Company considers any change in the credit quality of the trade receivable from the date credit was initially granted up to the end of the reporting period. The concentration of credit risk is limited as the customer base is large and unrelated.

Berdasarkan penelaahan terhadap status masing-masing piutang usaha pada tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on a review of the status of the individual receivable accounts at reporting dates, management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses from uncollectible receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan memiliki garansi bank masing-masing sebesar Rp 1.067.852.084 ribu dan Rp 1.065.380.762 ribu sebagai jaminan piutang usahanya.

As at December 31, 2015 and 2014, the Company holds bank guarantees amounting to Rp 1,067,852,084 thousand and Rp 1,065,380,762 thousand, respectively, as collateral for its trade accounts receivable.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

35

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Barang jadi 104.733.830 109.156.472 Finished goods

Barang dalam perjalanan - 45.387.171 Goods in transit

Barang dalam proses 118.509.588 120.057.227 Work-in-process

Bahan baku dan pembantu 161.823.967 175.176.259 Raw and indirect materials

Suku cadang 199.761.315 190.106.098 Spare parts

Lain-lain 4.884.434 5.840.806 Others

Jumlah 589.713.134 645.724.033 Total

Dikurangi: Penyisihan penurunan Less: Allow ance for

nilai persediaan 21.719.166 20.734.754 decline in value

Bersih 567.993.968 624.989.279 Net

Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan: Changes in the allowance for decline in value are as

follows:

31 Desember 31/ 31 Desember 31/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Saldo aw al 20.734.754 15.338.390 Beginning balance

Penambahan 984.412 5.396.364 Additions

Saldo akhir 21.719.166 20.734.754 Ending balance

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup.

Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate.

Persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas non-cash loan (Catatan 13a).

Certain inventories of the Company have been pledged as collateral for non-cash loan facility (Note 13a).

Persediaan suku cadang dan kantong semen telah

diasuransikan kepada PT Asuransi Jasindo dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk terhadap risiko kebakaran, risiko kerusakan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 172.633.553 ribu dan Rp 231.492.645 ribu pada tahun 2015 dan 2014.

Spare part and cement bag inventories were insured with PT Asuransi Jasindo (Persero) and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk against fire, unusual breakdowns and other possible risks for Rp 172,633,553 thousand and Rp 231,492,645 thousand in 2015 and 2014, respectively.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

36

8. ASET TETAP 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ Penurunan Nilai/ December 31,

2014 Additions Deductions Reclassif ication Impairment 2015

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Biaya perolehan: Cost:

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 2.743.402 - - - - 2.743.402 Land

Tanah penambangan 8.915.731 - - - - 8.915.731 Mining land

Bangunan 1.721.852.133 41.871.505 - 99.619.135 - 1.863.342.773 Buildings

Jalan, jembatan dan pelabuhan 388.442.862 16.892.018 (4.191.584) 13.135.347 - 414.278.643 Roads, bridges and harbors

Mesin pabrik 5.549.387.595 163.477.678 (7.738.817) 328.506.846 - 6.033.633.302 Plant machinery

Alat berat 98.156.770 1.224.395 (15.128) - - 99.366.037 Heavy equipment

Alat-alat transportasi 10.753.716 - - - - 10.753.716 Transportation equipment

Perabot kantor, perlengkapan Office equipment, house

rumah dan kantor 109.144.394 8.678.919 - 382.723 - 118.206.036 and off ice furniture

Aset sew a Leased assets

Bangunan 14.375.000 - - - - 14.375.000 Buildings

Alat-alat transportasi 30.770.890 - (16.143.354) - - 14.627.536 Transportation equipment

Alat-alat kantor 7.557.202 - (4.384.261) (382.723) - 2.790.218 Office equipment

Aset dalam penyelesaian Constructions in progress

Jalan, jembatan dan pelabuhan 2.216.761 2.042.123 - (2.252.990) - 2.005.894 Roads, bridges and harbors

Bangunan 10.675.170 57.670.149 - (17.911.429) - 50.433.890 Buildings

Pabrik semen Tonasa V 60.185.371 - - (60.185.371) - - Tonasa V cement plant

Mesin pabrik 299.567.832 132.415.953 - (360.911.538) - 71.072.247 Plant machinery

8.314.744.829 424.272.740 (32.473.144) - - 8.706.544.425

Akumulasi penyusutan, penipisan dan Accumulated depreciation,

penurunan nilai: depletion and impairment:

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah penambangan 1.501.609 239.952 - - - 1.741.561 Mining land

Bangunan 370.248.219 57.373.890 - - - 427.622.109 Buildings

Jalan, jembatan dan pelabuhan 97.002.306 15.725.620 (3.435.309) - - 109.292.617 Roads, bridges and harbors

Mesin pabrik 1.191.137.853 297.445.326 (6.620.738) - - 1.481.962.441 Plant machinery

Alat berat 92.044.360 2.898.870 (15.129) - - 94.928.101 Heavy equipment

Alat-alat transportasi 8.826.503 612.550 - - - 9.439.053 Transportation equipment

Perabot kantor, perlengkapan Office equipment, house

rumah dan kantor 76.245.191 11.565.692 - 348.043 - 88.158.926 and off ice furniture

Aset Sew a Leased assets

Bangunan 3.593.750 937.500 - - - 4.531.250 Buildings

Alat-alat transportasi 21.387.457 3.316.995 (16.143.354) - - 8.561.098 Transportation equipment

Alat-alat kantor 4.729.112 1.599.401 (3.986.986) (348.043) - 1.993.484 Office equipment

1.866.716.360 391.715.796 (30.201.516) - - 2.228.230.640

Jumlah Tercatat 6.448.028.469 6.478.313.785 Net Carrying Amount

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ Penurunan Nilai/ December 31,

2013 Additions Deductions Reclassif ication Impairment 2014

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Biaya perolehan: Cost:

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 1.098.052 - - 1.645.350 - 2.743.402 Land

Tanah penambangan 8.915.731 - - - - 8.915.731 Mining land

Bangunan 1.345.593.124 6.728.858 - 369.530.151 - 1.721.852.133 Buildings

Jalan, jembatan dan pelabuhan 236.053.769 14.093.766 - 138.295.327 - 388.442.862 Roads, bridges and harbors

Mesin pabrik 3.895.155.150 107.615.691 (6.012.743) 1.552.629.497 - 5.549.387.595 Plant machinery

Alat berat 97.071.585 875.309 (135.290) 345.166 - 98.156.770 Heavy equipment

Alat-alat transportasi 13.041.298 - (2.287.582) - - 10.753.716 Transportation equipment

Perabot kantor, perlengkapan Office equipment, house

rumah dan kantor 93.285.684 14.691.340 - 1.167.370 - 109.144.394 and off ice furniture

Aset sew a Leased assets

Bangunan 14.375.000 - - - - 14.375.000 Buildings

Alat-alat transportasi 28.367.173 2.403.717 - - - 30.770.890 Transportation equipment

Alat-alat kantor 11.113.445 - (3.556.243) - - 7.557.202 Office equipment

Aset dalam penyelesaian Constructions in progress

Jalan, jembatan dan pelabuhan 8.208.319 2.463.307 - (8.454.865) - 2.216.761 Roads, bridges and harbors

Bangunan 127.367.705 116.087.978 - (218.653.544) (14.126.969) 10.675.170 Buildings

Pabrik semen Tonasa V 48.277.164 11.908.207 - - - 60.185.371 Tonasa V cement plant

Pembangkit listrik 1.469.265.580 132.050.558 - (1.601.316.138) - - Pow er plant

Mesin pabrik 219.034.046 315.722.100 - (235.188.314) - 299.567.832 Plant machinery

Perlengkapan dan peralatan 7.528 - (7.528) - - - Equipment and tools

7.616.230.353 724.640.831 (11.999.386) - (14.126.969) 8.314.744.829

Akumulasi penyusutandan, penipisan Accumulated depreciation,

dan penurunan nilai: depletion and impairment:

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah penambangan 1.355.254 146.355 - - - 1.501.609 Mining land

Bangunan 320.530.222 49.717.997 - - - 370.248.219 Buildings

Jalan, jembatan dan pelabuhan 84.833.461 12.168.845 - - - 97.002.306 Roads, bridges and harbors

Mesin pabrik 943.323.965 253.826.631 (6.012.743) - - 1.191.137.853 Plant machinery

Alat berat 89.028.108 3.151.542 (135.290) - - 92.044.360 Heavy equipment

Alat-alat transportasi 10.495.635 618.450 (2.287.582) - - 8.826.503 Transportation equipment

Perabot kantor, perlengkapan Office equipment, house

rumah dan kantor 66.252.584 9.992.607 - - - 76.245.191 and off ice furniture

Aset Sew a Leased assets

Bangunan 2.656.250 937.500 - - - 3.593.750 Buildings

Alat-alat transportasi 15.256.527 6.130.930 - - - 21.387.457 Transportation equipment

Alat-alat kantor 5.441.412 2.521.698 (3.233.998) - - 4.729.112 Office equipment

1.539.173.418 339.212.555 (11.669.613) - - 1.866.716.360

Jumlah Tercatat 6.077.056.935 6.448.028.469 Net Carrying Amount

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

37

Tidak ada penghapusan aset tetap yang terjadi pada tahun 2015.

No disposal of property, plant and equipment through sale occurred in 2015.

Pada tahun 2014, Perusahaan menghapus aset tetap dengan nilai buku Rp. nihil harga Rp. 755.935 ribu yang menghasilkan keuntungan dari penjualan aktiva tetap.

In 2014, the Company disposed its property, plant and equipment with carrying amount of Rp nil for Rp 755,935 thousand which resulted to the same amount of gain on sale.

Beban penyusutan dan deplesi aset tetap dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation and depletion expense of property, plant and equipment was allocated as follows:

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Beban pabrikasi 383.417.565 330.080.564 Manufacturing costs

General and

Umum dan administrasi 7.700.179 8.542.473 administrative expenses

Beban penjualan dan Selling and distribution

distribusi 598.052 9.721.509 expenses

Jumlah 391.715.796 348.344.546 Total

Pada bulan Mei 2014, Pembangkit Listrik telah beroperasi secara komersial dengan kapasitas 2x35 MW.

In May 2014, the Company‘s power plant commenced its commercial operation, with a capacity of 2x35 MW.

Tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The percentage of completion for constructions in progress as at December 31, 2015 are as follows:

Rata-Rata persentase Estimasi tahun

penyelesaian/ penyelesaian/

Average percentage Estimated year

of completion of completion

Bangunan 79,63% 2016 Buildings

Mesin pabrik 51,43% 2016 Plant machinery

Jalan, jembatan, dan pelabuhan 49,50% 2016 Roads, bridges, and harbors

Pada tanggal 31 Desember 2015 tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi. Pada tahun 2014, Rp 48.709 dikapitalisasi sebagai biaya pinjaman.

There are no capitalized borrowing cost for the year ended December 31, 2015. In 2014, Rp 48,709 thousand was capitalized as borrowing cost.

Pada tanggal 31 Desember 2014, biaya perolehan pembangunan pabrik semen dan pembangkit tenaga listrik termasuk biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebesar Rp 617.318.216 ribu dan selisih kurs mata uang asing yang merupakan lindung nilai atas komitmen pengadaan peralatan utama sebesar Rp nihil dan Rp 38.183.320 ribu. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan amortisasi biaya transaksi pinjaman bank, dan biaya bunga atas utang dividen. Tingkat kapitalisasi rata-rata adalah 11,06% pada tahun 2014.

As at December 31, 2014, the construction costs of cement and power plants include capitalized borrowing costs of Rp 617,318,216 thousand and foreign currency exchange differences from hedging of commitments for the procurement of main equipment of Rp 38,183,320 thousand. Borrowing costs consist of interest expense, amortization of transaction costs of bank loans, and interest on dividends payable. The average capitalization rate is 11.06% in 2014.

Hak atas tanah Perusahaan berupa Sertifikat Hak

Guna Bangunan (“SHGB”). SHGB memiliki masa berlaku antara tahun 2015 hingga 2033. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah.

The Company’s land represents land-use rights (“SHGB”) which are valid up to various dates from 2015 to 2033. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights.

Penurunan nilai yang tercatat pada 2014 adalah sehubungan dengan kerusakan silo semen 9 dimana klaim asuransi dari PT Asuransi Jasindo (Persero) telah diterima pada Maret 2014 sebesar Rp 14.127.005 ribu.

The impairment loss recognized in 2014 was due to the breakdown of cement silo No. 9 where insurance claim from PT Asuransi Jasindo (Persero) was received in March 2014 amounting to Rp 14,127,005 thousand.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

38

Per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, bangunan, mesin pabrik, alat berat, jalan, jembatan dan pelabuhan milik perusahaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasindo terhadap risiko kebakaran, risiko kerusakan dan risiko lainnya dengan pertanggungan Rp 11.224.084.898 ribu dan Rp 10.827.622.702 ribu.

As at December 31, 2015 and 2014, the Company’s building, plant machinery, heavy equipment, roads, bridges and harbors were insured with PT Asuransi Jasindo (Persero) against fire, unusual breakdowns and other possible risks for a sum of Rp 11,224,084,898 thousand and Rp 10,827,622,702 thousand, respectively.

Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas

pinjaman bank (Catatan 13). Certain property, plant and equipment have been

pledged as collateral for bank loans (Note 13).

9. UANG MUKA 9. ADVANCES

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Lancar: Current:

Uang muka ke pemasok dan karyaw an 9.350.613 48.382.229 Advances to suppliers and employees

Tidak lancar: Non current:

Uang muka pembangunan Advances for construction of

aset tetap: property, plant and equipment:

Separator Finish Mill 3 737.962 - Separator Finish Mill 3

Coal Mill Tonasa V 685.959 - Coal Mill V

Coal Mill Tonasa IV 17.999 36.990 Coal Mill IV

Coal Unloading Biringkassi - 16.498.318 Coal Unloading Biringkassi

Proyek Pembangunan Silo 9 - 2.181.196 Development Project Silo 9

Jumlah 1.441.920 18.716.504 Total

Uang muka ke pemasok dan karyawan merupakan pembayaran di muka kepada beberapa pemasok untuk pembelian persediaan, docking dan jasa pengangkutan dan uang muka biaya perjalanan dinas karyawan.

Advances to suppliers and employees represent payments in advance to various suppliers for purchases of inventories, docking and stevedoring services and business travel advances to employees.

Uang muka untuk pembangunan aset tetap akan direklasifikasi ke akun aset tetap dalam penyelesaian pada saat dimulainya pekerjaan. Jumlah nilai yang direklasifikasi ke akun aset tetap dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp 24.668.688 ribu dan Rp 118.087.896 ribu pada tahun 2015 dan 2014.

Advances for construction of property, plant and equipment will be reclassified into constructions in progress account at the start of the construction of the related property, plant and equipment. Total amount reclassified to constructions in progress amounted to Rp 24,668,688 thousand and Rp 118,087,896 thousand in 2015 and 2014, respectively.

10. UTANG USAHA 10. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Pihak berelasi (Catatan 23) 99.113.986 139.883.498 Related parties (Note 23)

Pihak ketiga 473.390.797 506.901.880 Third parties

Jumlah 572.504.783 646.785.378 Total

Utang usaha terdiri dari kewajiban yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan penolong dengan jangka waktu 1 hingga 30 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha yang telah jatuh tempo.

Trade accounts payable consists mainly of outstanding liabilities arising from purchases of raw and indirect materials with credit terms of 1 to 30 days. No interest is charged on past due trade accounts payable.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

39

11. UTANG LAIN-LAIN 11. OTHER ACCOUNTS PAYABLE

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Jangka pendek: Current:

Pihak berelasi (Catatan 23) 18.827.328 15.250.766 Related parties (Note 23)

Pihak ketiga 43.439.800 70.772.560 Third parties

Jumlah 62.267.128 86.023.326 Subtotal

Jangka panjang: Non current:

Pihak berelasi (Catatan 23) 18.240.064 16.621.240 Related party (Note 23)

Jumlah 18.240.064 16.621.240 Subtotal

Jumlah 80.507.192 102.644.566 Total

Akun ini pada umumnya adalah utang untuk pembelian perlengkapan dan jasa yang berkaitan dengan aset dalam penyelesaian Perusahaan. Utang lain-lain jangka panjang kepada pihak berelasi pada umumnya terdiri atas pembelian modal yang berkaitan dengan proyek Tonasa V yang telah dibayar oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atas nama Perusahaan serta utang atas pinjaman ini tidak berbunga.

This account mainly arises from procurement of equipment and services in relation to the Company’s constructions in progress. Non-current other accounts payable to related party mainly consist of capital expenditures related to Tonasa V project that have been paid by PT Semen Indonesia (Persero) Tbk on behalf of the Company which are non-interest bearing.

12. UTANG PAJAK 12. TAXES PAYABLE

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

PPh badan (Catatan 21) 27.881.990 - Corporate income tax (Note 21)

Pajak pertambahan nilai 42.773.228 24.563.259 Value added tax

Pajak daerah 4.830.541 6.167.860 Local tax

Utang pajak lain: Income taxes:

PPh Final Pasal 4 (2) 249.868 311.668 Article 4 (2)

PPh Pasal 15 579.432 607.264 Article 15

PPh Pasal 21 1.056.704 1.386.135 Article 21

PPh Pasal 22 4.584.709 1.195.403 Article 22

PPh Pasal 23 1.278.523 754.559 Article 23

Jumlah 83.234.995 34.986.148 Total

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

40

13. PINJAMAN BANK 13. BANK LOANS

a. Jangka pendek a. Short-term

i. Fasilitas non-cash loan i. Non-cash loan facility

Pada tanggal 23 Juni 2015, Perusahaan menandatangani adendum ke tiga belas dari perjanjian fasilitas non-cash loan (dalam bentuk letter of credit (LC) impor, SKBDN (Sight/Usance/UPAS) dan Bank Garansi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai fasilitas maksimal sebesar USD 15.000 ribu dengan sub limit supply chain financial sebesar USD 3.500 ribu. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2016 dan dijamin secara fidusia dengan barang-barang yang dibeli/diimpor dan hipotik tanah di Pangkep (Catatan 7 dan 8). Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk pembiayaan dalam rangka pembelian bahan baku, bahan pembantu, bahan bakar dan suku cadang.

On June 23, 2015, the Company signed the thirteenth addendum to the non-cash loan facilities (in the form of import letters of credit (LC), Domestic LC (SKBDN-sight/usance/UPAS) and bank guarantee) agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk involving a maximum facility of USD 15,000 thousand with a sub-limit supply chain financial facility of USD 3,500 thousand. The facilities are due to expire on June 27, 2016 and are secured by the fiduciary transfer of the purchased/imported goods and a mortgage over land rights located in Pangkep (Notes 7 and 8). The purpose of this facility is to finance for the purchase of raw materials, supporting materials, fuel and spare parts.

Sampai tanggal 31 Desember 2015, fasilitas ini belum digunakan.

As at December 31, 2015, this facility remains unused.

ii. Fasilitas treasury line ii. Treasury line facility Pada tanggal 23 Juni 2015, Perusahaan menandatangani addendum ke lima perjanjian jasa pelayanan transaksi treasury dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian foreign exchange valuta dengan nilai fasilitas maksimal sebesar USD 12.000 ribu. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2016 dan dijamin dengan cross collateral dan cross default dengan fasilitas lainnya (kecuali fasilitas kredit bank sindikasi). Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk kepentingan lindung nilai atas transaksi ekspor/impor Perusahaan.

On June 23, 2015, the Company signed the fifth addendum treasury line agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for sell and purchase transaction of foreign exchange currency, involving a maximum facility of USD 12,000 thousand. The facility is due to expire on June 27, 2016 and is secured by cross collateral and cross default with other facilities (excluding syndicated credit facility). The purpose of this facility is to hedge the export/import transactions of the Company.

Sampai tanggal 31 Desember 2015, fasilitas ini belum digunakan.

As at December 31, 2015, this facility remains unused.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

41

b. Jangka panjang c. Long-term

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Bank Sindikasi Syndicated loan

Pihak berelasi (Catatan 23): Related parties (Note 23):

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.051.426.557 1.173.591.374 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 606.998.047 677.524.899 (Persero) Tbk

Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor

Indonesia 121.442.674 135.553.048 Indonesia

Jumlah 1.779.867.278 1.986.669.321 Subtotal

Dikurangi: Biaya transaksi yang belum

diamortisasi 15.240.593 22.231.685 Less: Unamortized transaction costs

Neto 1.764.626.685 1.964.437.636 Net

Pihak ketiga: Third parties:

PT Bank Central Asia Tbk 303.606.686 338.882.622 PT Bank Central Asia Tbk

PT BPD Jatim Tbk 60.721.337 67.776.524 PT BPD Jatim Tbk

PT BPD Sulselbar 9.043.604 10.094.376 PT BPD Sulselbar

Jumlah 373.371.627 416.753.522 Subtotal

Dikurangi: Biaya transaksi yang belum

diamortisasi 3.197.096 4.663.651 Less: Unamortized transaction costs

Neto 370.174.531 412.089.871 Net

Jumlah 2.134.801.216 2.376.527.507 Total

Dikurangi: Bagian yang akan

jatuh tempo dalam satu tahun 361.862.721 255.746.420 Less: Current portion

Jangka panjang 1.772.938.495 2.120.781.087 Non-current portion

Sehubungan dengan proyek pembangunan pabrik semen Tonasa V dan pembangkit tenaga listrik 2x35 mega watt (“Proyek Tonasa“), pada tanggal 22 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (selaku Pimpinan Sindikasi), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk, PT BPD Bank Jatim Tbk, dan PT BPD Sulselbar (selanjutnya disebut sebagai “Bank Sindikasi”) dengan fasilitas kredit maksimal sebesar Rp 3.547.000.000 ribu atau 68% dari keseluruhan jumlah nilai investasi dalam Proyek Tonasa.

In relation to the construction of Tonasa V cement plant and 2x35 megawatt power plant (“Tonasa Project”), the Company entered into a syndicated loan agreement on June 22, 2009 with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (as Lead Bank), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank BPD Jatim Tbk and PT BPD Sulselbar (collectively called “Syndication Banks”) for a maximum facility of Rp 3,547,000,000 thousand or 68% of the total investment amount in Tonasa Project.

Fasilitas pinjaman sindikasi tersebut terdiri dari:

1. Fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimal sebesar Rp 3.166.000.000 ribu termasuk fasilitas non-cash loan dalam bentuk fasilitas Letter of Credit dan/atau SKBDN.

This syndicated loan facility consists of the following:

1. Investment credit facility for a maximum amount of Rp 3,166,000,000 thousand which includes non-cash loan facilities in the form of letters of credit and/or SKBDN.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

42

2. Fasilitas kredit investasi bunga masa konstruksi dengan jumlah maksimal sebesar Rp 381.000.000 ribu. Fasilitas ini hanya dapat digunakan untuk melunasi 68% dari beban bunga selama masa tenggang sebagaimana didefinisikan dalam perjanjian kredit sindikasi tersebut.

2. Credit facility for interest during the construction period with a maximum facility of Rp 381,000,000 thousand. This facility is only to be used for payment of 68% of interest charges during the grace period as defined in the syndicated loan agreement.

Fasilitas kredit sindikasi tersebut dijamin dengan aset tetap berupa tanah, bangunan, mesin-mesin, dan alat berat Perusahaan (Catatan 8). Fasilitas tersebut juga mendapat jaminan dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (pemegang saham) berupa corporate guarantee, cash deficit guarantee, dan cost overrun guarantee.

The syndicated loan facility is secured by the Company’s property, plant and equipment consisting of land, buildings, plant machinery and heavy equipment (Note 8). This facility is also guaranteed by PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (shareholder) in a form of a corporate guarantee, a cash deficit guarantee and a cost overrun guarantee.

Pinjaman sindikasi ini dikenakan bunga mengambang yang ditentukan berdasarkan prime lending rate dari masing-masing Bank Sindikasi. Pinjaman sindikasi ini memiliki jangka waktu pinjaman selama sepuluh (10) tahun dari penandatanganan perjanjian.

The syndicated loan facility is subject to floating interest rates which is determined based on the respective syndicated bank’s prime lending rates. This syndicated loan has a term of ten (10) years payable in quarterly installments from the date of signing the agreement.

Sesuai dengan perjanjian pinjaman sindikasi, Perusahaan dibatasi untuk melunasi antara lain, utang yang timbul dari pengumuman dividen dan utang lain-lain kepada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sehubungan dengan pelaksanaan cash deficit guarantee, sampai Perusahaan mengandap kewajibannya terkait dengan perjanjian pinjaman sindikasi.

In accordance with the syndicated loan agreement, the Company is restricted to fully settle, among others, payable arising from the declaration of dividends and other payable to PT Semen Indonesia (Persero) Tbk in connection with the implementation of the cash deficit guarantee, until the Company settles its liabilities related to the syndicated loan agreement.

Perjanjian kredit sindikasi mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi semua persyaratan antara lain segera memberitahu Bank Sindikasi perubahan susunan direksi dan atau komisaris serta susunan modal dan/atau pemegang saham.

The syndicated loan agreement requires the Company to comply with certain covenants among others to inform the Syndication Banks within 5 working days of any changes in the composition of the boards of directors and/or commissioners, changes in the capital structure and/or its shareholders.

Perjanjian kredit sindikasi juga termasuk mempertahankan rasio keuangan berikut

The syndicated loan agreement’s covenants also include maintaining the following financial ratios:

1. Debt to Equity Ratio (”DER”) tidak boleh

melebihi 245% untuk tahun 2009 - 2013 dan 233% untuk tahun 2014 - 2019

2. Debt Service Coverage Ratio (”DSCR”) harus melebihi 105% untuk tahun 2009 - 2013 dan 110% untuk tahun 2014 - 2019

1. Debt to Equity Ratio (”DER”) not exceeding 245% for year 2009 - 2013 and 233% for years 2014 - 2019

2. Debt Service Coverage Ratio (”DSCR”) exceeding 105% for years 2009 - 2013 and 110% for year 2014-2019

Perusahaan disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman bank.

The Company is also required under its syndicated loan agreement to maintain the level of existing share capital.

Perusahaan telah menaati semua persyaratan pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The Company is in compliance with all these covenants as at December 31, 2015 and 2014.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 2.660.000.000 ribu dan mengakui utang bunga atas pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 238.866.962 ribu dan Rp 266.615.487 ribu.

As at December 31, 2015 and 2014, the Company has made total drawdown of Rp 2,660,000,000 thousand. The recorded accrued interest on the syndicated loan as at December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 238,866,962 thousand and Rp 266,615,487 thousand, respectively.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

43

Saldo utang Bank Sindikasi disajikan secara bersih setelah dikurangi dengan biaya pinjaman yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp 18.437.689 ribu dan Rp 26.895.336 ribu pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The syndicated loan balance is presented net of unamortized transaction costs of the loan amounting to Rp 18,437,689 thousand and Rp 26,895,336 thousand as at December 31, 2015 and 2014, respectively.

Mutasi saldo pinjaman bank: Movement in the bank loan balance:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Saldo aw al 2.376.527.507 2.860.528.813 Beginning balance

Pembayaran pokok dan bunga (492.201.243) (760.360.505) Principal and interest payment

Amortisasi biaya transaksi 8.457.647 8.881.441 Amortization of transaction cost

Beban bunga 242.017.305 267.477.758 Interest expenses

Jumlah 2.134.801.216 2.376.527.507 Total

Dikurangi: Bagian yang akan

jatuh tempo dalam satu tahun 361.862.721 255.746.420 Less: Current portion

Bagian jangka panjang 1.772.938.495 2.120.781.087 Non-current portion

Tingkat bunga kontraktual untuk pinjaman ini sebesar 10,35% hingga 10,36% selama tahun 2015 dan 9,96% hingga 10,60% selama tahun 2014. Suku bunga efektif untuk pinjaman ini masing-masing sebesar 11,19% dan 11,06% selama tahun 2015 dan 2014.

The interest rate for this syndicated loan ranged from 10.35% to 10.36% per annum in 2015 and 9.96% to 10.60% per annum in 2014. The effective interest rate is 11.19% and 11.06% per annum in 2015 and 2014, respectively.

Pinjaman ini dijamin dengan beberapa persediaan dan aset tetap Perusahaan secara pari-pasu (Catatan 7 dan 8).

These loans are collateralized by some of the Company’s, inventories and property, plant and equipment, on a pari-passu basis (Notes 7 and 8).

14. MODAL SAHAM 14. CAPITAL STOCK

Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders and their ownership interests as at December 31, 2015 and 2014 is as follows:

Persentase

Jumlah Saham/ Pemilikan/

Number of Percentage of Jumlah/

Pemegang Saham Shares Ow nership Amount

Rp '000

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 304.000.000 99,9998% 304.000.000 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Koperasi Karyaw an Semen Tonasa 500 0,00002% 500 Koperasi Karyaw an Semen Tonasa

Jumlah 304.000.500 100,00% 304.000.500 Total

Stockholders

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

44

15. DIVIDEN DAN PENCADANGAN SALDO LABA 15. DIVIDENDS AND APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS

a. Dividen a. Dividends Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 19 Maret 2015 dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 April 2015 dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 285.409.040 ribu setara dengan Rp 939 (nilai penuh) per lembar saham. Dividen tersebut belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2015. Utang dividen ini dikenakan bunga tahunan sebesar 2% di atas tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”) 3 bulan.

Based on decisions from the Company’s Annual General Shareholders’ Meeting held on March 19, 2015 and PT Semen Indonesia (Persero) Tbk’s Annual General Shareholders’ Meeting held on April 19, 2015, the shareholders approved the distribution of a final dividend amounting to Rp 285,409,040 thousand, equivalent to Rp 939 (full amount) per share. This dividend has not been paid as at December 31, 2015 and is subject to annual interest rate of 2% above Bank Indonesia’s certificate (“SBI”) for 3 months.

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 10 Maret 2014 dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 10 Maret 2014 dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 304.253.487 ribu setara dengan Rp 1.001 (nilai penuh) per lembar saham. Dividen tersebut belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2014. Utang dividen ini dikenakan bunga tahunan sebesar 2% di atas tingkat bunga SB 3 bulan.

Based on decisions from the Company’s Annual General Shareholders’ Meeting held on March 10, 2014 and PT Semen Indonesia (Persero) Tbk’s Annual General Shareholders’ Meeting held on March 10, 2014, the shareholders approved the distribution of a final dividend amounting to Rp 304,253,487 thousand, equivalent to Rp 1,001 (full amount) per share. This dividend has not been paid as at December 31, 2014 and is subject to annual interest rate of 2% above SBI for 3 months.

Mutasi utang dividen: Movements of dividends payable:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Saldo aw al 1.104.122.068 1.173.109.010 At beginning of year

Dividen yang diumumkan 285.409.040 304.253.487 Declared dividends

Penyesuaian nilai w ajar (27.319.283) (57.835.832) Adjustment to fair value

Pembayaran dividen (336.548.618) (424.784.657) Dividend payment

Bunga (Catatan 20) 113.728.469 109.380.060 Interest (Note 20)

Saldo akhir 1.139.391.676 1.104.122.068 At end of year

Dikurangi: Bagian jangka pendek 205.629.922 459.974.125 Less: Current portion

Bagian jangka pendek 933.761.754 644.147.943 Noncurrent portion

Penyesuaian nilai wajar merupakan penyesuaian atas nilai wajar utang dividen yang timbul karena selisih antara tingkat bunga kontraktual dengan tingkat bunga pasar. Penyesuaian nilai wajar ini dilaporkan pada laporan posisi keuangan sebagai tambahan modal lainya pada ekuitas.

Adjustment to fair value represents adjustment on the fair value of dividends payable as a result of difference between contractual interest rate with the market interest rate. The adjustment to fair value is reported in the statements of financial position as other additional capital under equity.

b. Pencadangan saldo laba b. Appropriation of retained earnings

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Cadangan w ajib 60.800.000 60.800.000 Statutory reserve

Cadangan untuk pengembangan usaha 2.002.398.082 1.574.284.523 Appropriation for future development

Saldo akhir 2.063.198.082 1.635.084.523 At end of year

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

45

Pencadangan saldo laba sebesar Rp 60.800.000 ribu merupakan pembentukan cadangan untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

The appropriation of retained earnings amounting to Rp 60,800,000 thousand represent the appropriation in order to comply with the provision of Law No. 40 year 2007 on Limited Liabilities Companies.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 Maret 2015, pemegang saham menetapkan pencadangan saldo laba sebesar Rp 428.113.559 ribu untuk pengembangan Perusahaan.

Based on the Annual General Meeting of Shareholders on March 19, 2015, the shareholders approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 428,113,559 thousand for the Company’s development.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 10 Maret 2014, pemegang saham juga menetapkan pencadangan saldo laba sebesar Rp 371.865.373 ribu untuk pengembangan Perusahaan.

Based on the Annual General Meeting of Shareholders on March 10, 2014, the shareholders approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 371,865,373 thousand for the Company’s development.

16. PENJUALAN 16. SALES

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Pihak ketiga: Third parties:

Semen 4.596.599.597 4.651.239.453 Cement

Terak 54.511.555 - Clinker

Jumlah 4.651.111.152 4.651.239.453 Subtotal

Pihak berelasi (Catatan 23): Related parties (Note 23):

Semen 508.746.722 568.377.556 Cement

Terak 97.106.109 272.898.266 Clinker

605.852.831 841.275.822 Subtotal

Jumlah 5.256.963.983 5.492.515.275 Total

17. BEBAN POKOK PENJUALAN 17. COST OF GOODS SOLD

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Pemakaian bahan baku 176.130.323 176.975.276 Raw materials used

Beban tenaga kerja langsung 388.532.172 348.240.434 Direct labor

Beban pabrikasi 2.955.158.497 3.103.508.533 Manufacturing overhead

Total beban produksi 3.519.820.992 3.628.724.243 Total manufacturing costs

Persediaan barang dalam proses: Work-in-process inventory:

Pada aw al tahun 120.057.227 68.334.559 At beginning of year

Pembelian 69.293.163 35.330.080 Purchases

Pada akhir tahun (118.509.588) (120.057.227) At end of year

Harga pokok produksi 3.590.661.794 3.612.331.655 Cost of goods manufactured

Persediaan barang jadi: Finished goods inventory:

Pada aw al tahun 109.156.472 99.036.648 At beginning of year

Pembelian 99.094.995 68.417.043 Purchases

Pada akhir tahun (104.733.830) (109.156.472) At end of year

Jumlah 3.694.179.431 3.670.628.874 Total

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

46

18. BEBAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI 18. SELLING AND DISTRIBUTION EXPENSES

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Pengangkutan dan bongkar muat 94.232.008 185.427.514 Transportation and handling

Gaji, upah dan tunjangan 45.572.656 40.738.692 Salaries, w ages and allow ances

Pemasaran dan promosi 23.856.844 20.232.288 Marketing and promotion

Perjalanan dinas 4.999.507 4.625.742 Business travels

Perlengkapan kantor 971.752 1.117.757 Office supplies

Perbaikan dan pemeliharaan 250.385 547.656 Maintenance and repairs

Lain-lain 8.041.490 8.399.704 Others

Jumlah 177.924.642 261.089.353 Total

19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

19. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Gaji, upah dan tunjangan 174.433.845 160.876.784 Salaries, w ages and allow ances

Program kemitraan dan Partnership program and

bina lingkungan 15.828.001 13.838.944 community development

Perbaikan dan pemeliharaan 13.988.442 15.647.892 Maintenance and repairs

Perjalanan dinas 10.103.038 11.545.301 Business travels

Penyusutan 7.700.179 8.542.473 Depreciation

Sew a 6.787.165 6.478.795 Rentals

Pembinaan karyaw an 6.074.583 5.693.427 Employee development

Bahan bakar, listrik dan minyak pelumas 5.054.031 4.933.327 Fuel, electricity and lubricants

Rapat 4.254.010 4.512.061 Office meetings

Perlengkapan kantor 2.622.022 2.840.222 Office supplies

Jasa profesional 2.558.588 1.706.882 Professional fees

Pajak dan retribusi 942.930 14.130.774 Taxes and retribution

Asuransi 346.985 384.431 Insurance

Lain-lain 16.607.607 17.769.858 Others

Jumlah 267.301.426 268.901.171 Total

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

20. BEBAN KEUANGAN 20. FINANCE COST

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Pinjaman bank 253.777.535 279.866.381 Bank loan

Utang dividen (Catatan 15) 113.728.469 109.380.060 Dividends payable (Note 15)

Liabilitas sew a pembiayaan 3.244.806 3.987.195 Finance lease liabilities

Utang lain-lain kepada Other accounts payable to

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 1.618.825 1.475.152 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Lain-lain 6.868.239 1.385.648 Others

379.237.874 396.094.436

Dikurangi: Biaya keuangan yang

dikapitalisasi - 48.708.665 Less : Capitalized finance cost

Jumlah 379.237.874 347.385.771 Total

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

47

21. PAJAK PENGHASILAN 21. INCOME TAX

Beban pajak penghasilan Perusahaan terdiri dari: Tax expenses of the Company consists of the following:

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Kini 167.753.073 210.516.515 Current

Tangguhan 52.116.049 51.598.506 Deferred

Jumlah 219.869.122 262.115.021 Total

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Reconciliation between profit before tax per statements of profit and loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Laba sebelum pajak penghasilan 776.216.048 975.683.590 Profit before tax

Perbedaan permanen: Permanent differences:

Beban yang tidak dapat dikurangkan 135.313.826 100.414.240 Non deductible expenses

Pendapatan yang telah dikenakan Income subject to

Pajak penghasilan f inal (32.053.385) (27.637.748) final tax

Jumlah 103.260.441 72.776.492 Subtotal

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Perbedaan penyusutan komersial Difference betw een commercial and

dan fiskal atas aset tetap f iscal net book value of f ixed assets

selain dari aset sew a (247.512.204) (251.452.994) other than leased assets

Beban imbalan kerja - neto 22.245.120 29.487.205 Provision for employee benefits - net

Beban (pembayaran) imbalan kerja jangka Provision for (payment of) short-term

pendek - neto 16.724.632 (5.484.484) employee benefit obligations - net

Cadangan (pembalikan) penurunan Provision for (reversal of) allow ance

nilai piutang - neto (8.795.593) 7.697.184 for impairment of receivables - net

Akrual beban IT 7.426.762 7.607.000 Accrual of IT service expenses

Cadangan untuk penurunan nilai Allow ance for decline in value

persediaan 984.412 5.396.364 of inventories

Aset sew a 462.673 355.703 Leased assets

Jumlah (208.464.198) (206.394.022) Subtotal

Laba kena pajak 671.012.291 842.066.060 Taxable income

Beban pajak penghasilan - kini 167.753.073 210.516.515 Income tax expense - current

Dikurangi: Less:

Pajak dibayar di muka Prepaid taxes

PPh Pasal 22 (8.734.914) (9.304.688) Article 22

PPh Pasal 25 (131.129.742) (210.340.175) Article 25

PPh Pasal 26 (6.427) (94.587) Article 26

Utang pajak penghasilan

badan (Catatan 12)/ (Pajak dibayar Corporate income tax payable (Note 12)/

dimuka) 27.881.990 (9.222.935) (Prepaid taxes)

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

48

Laba kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 seperti yang ditunjukkan di atas akan digunakan sebagai dasar penyiapan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan tahun 2015.

The Company's taxable income for the year ended December 31, 2015 as shown above will be used as the basis for the preparation of the 2015 annual corporate income tax return.

Pajak Tangguhan Rincian dari liabilitas - neto pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Deferred Tax The details of the Company’s deferred tax liability – net are as follows:

Dikreditkan Dibebankan ke

(dibebankan) ke penghasilan

laba rugi/ komprehensif lainnya/

Credited Charged to

31 Desember/ (charged) to other comprehensive 31 Desember/

December 31, 2014*) profit or loss income December 31, 2015

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Perbedaan nilai buku Difference betw een commercial

komersial dan fiskal and fiscal net book value of

atas aset tetap fixed assets other than

selain dari aset sew a (153.987.743) (61.878.050) - (215.865.793) leased assets

Liabilitas imbalan kerja 38.343.343 5.709.118 8.245.835 52.298.296 Employee benefit obligations

Liabilitas imbalan kerja jangka Short-term employee benefit

pendek 37.501.651 4.033.320 - 41.534.971 obligation

Cadangan penurunan Allow ance for impairment of

nilai piutang 11.244.320 (2.198.898) - 9.045.422 receivables

Cadangan untuk penurunan Allow ance for decline in value of

nilai persediaan 5.183.686 246.103 - 5.429.789 inventories

Akrual beban IT 1.901.750 1.856.690 - 3.758.440 Accrual of IT service expenses

Aset sew a 976.556 115.668 - 1.092.224 Leased assets

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (58.836.437) (52.116.049) 8.245.835 (102.706.651) Deferred tax liability - net

Dikreditkan Dibebankan ke

(dibebankan) ke penghasilan

laba rugi/ komprenhensif lain

Credited Charged to other

31 Desember/ (charged) to comprehensive 31 Desember/

December 31, 2013*) profit or loss income December 31, 2014*)

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Perbedaan nilai buku Difference betw een commercial

komersial dan fiskal and fiscal net book value of

atas aset tetap fixed assets other than

selain dari aset sew a (91.124.494) (62.863.249) - (153.987.743) leased assets

Liabilitas imbalan kerja jangka Short-term employee benefit

pendek 38.872.772 (1.371.121) - 37.501.651 obligation

Liabilitas imbalan kerja 30.928.331 7.371.801 43.211 38.343.343 Employee benefit obligations

Cadangan penurunan Allow ance for impairment of

nilai piutang 9.320.024 1.924.296 - 11.244.320 receivables

Cadangan untuk penurunan Allow ance for decline in value of

nilai persediaan 3.834.595 1.349.091 - 5.183.686 inventories

Aset sew a 887.630 88.926 - 976.556 Leased assets

Akrual beban IT - 1.901.750 - 1.901.750 Accrual of IT service expenses

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (7.281.142) (51.598.506) 43.211 (58.836.437) Deferred tax liability - net

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

49

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to profit before tax is as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December, 31 December, 31

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Laba sebelum pajak penghasilan 776.216.048 975.683.590 Profit before tax

Beban pajak dengan tarif pajak Tax expense at the applicable

yang berlaku 194.054.012 243.920.898 tax rate

Beban yang tidak dapat dikurangkan 33.828.456 25.103.560 Non deductible expenses

Pendapatan yang telah dikenakan

pajak penghasilan f inal (8.013.346) (6.909.437) Income subject to f inal tax

Jumlah 219.869.122 262.115.021 Total

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA 22. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Productivity allow ances, incentives,

Tunjangan produktivitas, uang jasa, other benefits, Directors and

manfaat lainnya, dan tantiem 166.139.889 149.415.257 Commissioners’ bonuses

Lain-lain - 591.352 Others

Jumlah 166.139.889 150.006.609 Total

Jumlah realisasi atas akrual tantiem tahun berjalan akan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) tahunan yang akan dilakukan dalam tahun 2016. Jumlah pembayaran tantiem yang dibayarkan pada tahun 2015 dan 2014 sebesar Rp 22.814.881 ribu dan Rp 17.786.352 ribu, berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 19 April 2015 dan tanggal 10 Maret 2014.

The realization of accruals for the current year related to the Directors’ and Commissioners’ bonuses will be decided at the upcoming Annual General meeting of Shareholders’ (“AGMS”) in 2016. Total Directors’ and Commissioners’ bonuses paid in 2015 and 2014 amounted to Rp 22,814,881 thousand and Rp 17,786,352 thousand, respectively. These payments were approved through AGMS dated April 19, 2015 and March 10, 2014.

Imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits

Perusahaan memiliki program imbalan pasca kerja yang terdiri atas program pension imbalan pasti dan iuran pasti.

The Company has a post-employment benefit program comprising of defined benefit and defined contribution plans.

Program Imbalan Pasti

Defined Benefit Plans

a. Imbalan pensiun a. Pension benefit

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetap. Jumlah karyawan yang memperoleh program tersebut adalah 886 pada tahun 2015 dan 963 pada tahun 2014.

The Company has a defined benefit pension plan covering all of its permanent employees. The numbers of employees entitled to this benefit are 886 in 2015 and 963 in 2014.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

50

Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun PT Semen Tonasa yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Kep-405/KM.17/1999 tanggal 5 Nopember 1999. Dana Pensiun PT Semen Tonasa didirkan oleh Perusahaan.

The pension plan is managed by Dana Pensiun PT Semen Tonasa, the deed of establishment of which was approved by the Minsiter of Finance of the Republic of Indonesia in his decision letter No.Kep-405/KM17/1999 dated November 5, 1999. Dana Pensiun PT Semen Tonasa was established by the Company as founder.

Pendanaan PDST terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan tahun 2015 dan 2014 masing-masing adalah Rp. 1.197.698 ribu dan Rp. 1.151.803 ribu sesuai dengan kontribusi yang telah ditetapkan oleh dana pension)

The pension plan is funded by contributions from both employer and employee. Employees’ contributions in 2015 and 2014 amounted to Rp 1,197,698 thousand and Rp. 1,151,803 thousand, respectively (based on the contribution scheme and stated in the pension plan).

Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, risiko tingkat bunga dan risiko gaji.

The defined benefit pension plan typically exposes the Company to actuarial risks such as: investment risk, interest rate risk and salary risk.

Risiko Investasi Investment risk

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program di bawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini program tersebut memiliki investasi yang relatif seimbang pada penempatan langsung, saham dan real estat. Karena sifat jangka panjang dari liabilitas program, Perusahaan menetapkan bahwa bagian wajar dari aset program harus diinvestasikan pada efek ekuitas dan real estate untuk meningkatkan imbal hasil yang dihasilkan oleh dana.

The present value of the defined benefit plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields; if the return on plan asset is below this rate, it will create a plan deficit. Currently the plan has direct placements, balanced investment in debt instruments, stocks and real estates. Due to the long-term nature of the plan liabilities, the Company considers it appropriate that a reasonable portion of the plan assets should be invested in government bonds to leverage the return generated by the fund.

Risiko Tingkat Bunga Interest risk

Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; Namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.

A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan’s debt investments.

Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laba rugi dan di laba rugi komprehensif adalah sebesar:

Salary risk The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability. Amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income in respect of this pension benefit amounted to:

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Biaya jasa kini 8.194.384 8.563.403 Current service cost

Biaya bunga 41.604.338 43.665.070 Interest cost

Hasil yang diharapkan dari aset

dana pensiun (37.229.131) (39.148.225) Expected return on plan assets

Kew ajiban imbalan yang diakui dalam Benefit obligation recognized in

laporan laba rugi 12.569.591 13.080.248 the profit or loss

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

51

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement on the net defined benefit

imbalan pasti: obligation:

Keuntungan dan kerugian aktuarial Actuarial gain (loss) arising from

pada aset program (46.096.684) (927.083) asset program

Keuntungan dan kerugian aktuarial

yang timbul dari perubahan Actuarial gain (loss) arising from

asumsi keuangan 7.199.610 (7.248.381) changes in f inancial assumption

Keuntungan dan kerugian aktuarial

yang timbul dari penyesuaian Actuarial gain (loss) arising from

atas pengalaman 654.515 9.986.391 experience adjustments

Kew ajiban imbalan dibebankan ke Benefit obligation charged to

kompenen penghasilan (kerugian) other comprehensive

komprehensif lain - neto (38.242.559) 1.810.927 income (loss) - net

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

Dari biaya tahun berjalan, Rp 7.541.755 ribu dan Rp 7.848.149 ribu masing-masing termasuk dalam beban pokok penjualan tahun 2015 dan 2014, dan Rp 5.027.836 ribu dan Rp 5.232.099 ribu masing-masing termasuk dalam beban umum dan administrasi tahun 2015 dan 2014.

Of the expense for the year, Rp 7,541,755 thousand and Rp 7,848,149 thousand were included in cost of sales in 2015 and 2014, respectively, while Rp 5,027,836 thousand and Rp 5,232,099 thousand were included in general and administrative expenses in 2015 and 2014, respectively.

Kewajiban imbalan pasca kerja Perusahaan sehubungan dengan program pensiun yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The amounts included in the statements of financial position arising from the Company’s obligation in respect of the pension plan are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Present value of defined benefit

Nilai kini kew ajiban imbalan kerja 523.652.580 507.369.971 obligation

Nilai w ajar aset program (428.520.819) (454.013.790) Fair value of plan asset

Liabilitas - neto 95.131.761 53.356.181 Net liability

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

52

Mutasi nilai kini kewajiban manfaat pasti adalah sebagai berikut:

Movements in the present value of defined benefit obligations are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Nilai kini kew ajiban imbalan

pasti aw al 507.369.971 485.167.444 At beginning of year

Biaya jasa kini 8.194.384 8.563.403 Current service cost

Biaya bunga 41.604.338 43.665.070 Interest cost

Iuran peserta 1.197.698 1.151.803 Participant's contribution

Kerugian (keuntungan) aktuarial dari: Actuarial loss (gain) from:

perubahan asumsi keuangan (7.199.610) 7.248.381 changes from financial assumptions

penyesuaian atas pengalaman (654.515) (9.986.391) experience adjustments

Pembayaran manfaat (26.859.686) (28.439.739) Benefits paid

Nilai kini kew ajiban imbalan

kerja akhir 523.652.580 507.369.971 At end of year

Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:

Movements in the fair value of the plan assets are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Saldo aw al nilai w ajar aset program 454.013.790 434.980.274 At beginning of year

Keuntungan (kerugian) aktuarial (46.096.684) (927.083) Actuarial gain (loss)

Imbal hasil ekspektasian aset program 37.229.131 39.148.225 Expected return on plan assets

Imbalan yang dibayarkan (26.859.686) (28.439.739) Benefit payments

Kontribusi pemberi kerja 9.036.570 8.100.310 Contribution from the employer

Kontribusi dari peserta program 1.197.698 1.151.803 Contribution from plan participant

Saldo akhir nilai w ajar aset program 428.520.819 454.013.790 At end of year

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

Kategori utama aset dana pensiun sebagai persentase dari total aset dana pensiun adalah sebagai berikut:

The major categories of plan assets as a percentage of the fair value of the total plan assets are as follows:

2015 2014

Penempatan langsung 27,98% 27,98% Direct placements

Obligasi 19,19% 19,19% Bonds

Kas dan deposito 15,13% 15,13% Cash and time deposits

Reksadana 14,74% 14,74% Mutual Funds

Surat Berharga Negara 10,66% 10,66% Government Bonds

Tanah dan Bangunan 7,32% 7,32% Property

Saham 4,98% 4,98% Stocks

Tingkat pengembalian investasi yang diharapkan atas aset dana pensiun ditentukan berdasarkan ekspektasi pasar pada tanggal pelaporan, berlaku untuk periode saat kewajiban diselesaikan.

The expected rate of return on plan assets is determined based on the market expectations prevailing on that date, applicable to the period over which the obligation is to be settled.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

53

b. Imbalan kerja lainnya b. Other defined benefits

Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif merupakan jumlah bersih dari:

Amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income consists in respect of other employee benefits amounted to:

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Biaya jasa kini 14.346.473 14.203.870 Current service costs

Biaya bunga 5.217.554 5.420.705 Interest costs

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement gain (loss) on

(aset) imbalan pasti - neto (2.270.773) 119.772 employee benefits - net

Biaya jasa lalu - 1.374.987 Past service cost

Kew ajiban imbalan dibebankan ke Benefit obligation charged to

laba rugi 17.293.254 21.119.334 profit or loss

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement on the net defined benefit

imbalan pasti: obligation:

Keuntungan dan kerugian aktuarial

yang timbul dari penyesuaian Actuarial gain (loss) arising from

atas pengalaman 3.331.371 (248.872) experience adjustments

Keuntungan dan kerugian aktuarial

yang timbul dari perubahan Actuarial gain (loss) arising from

asumsi keuangan 1.927.849 (1.734.897) changes in f inancial assumption

Kew ajiban imbalan dibebankan ke Benefit obligation charged to

komponen penghasilan (kerugian) other comprehensive

komprehensif lain - netto 5.259.220 (1.983.769) income (loss) - net

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

Dari biaya tahun berjalan, Rp 10.375.952 ribu dan Rp 12.671.600 ribu masing-masing termasuk dalam beban pokok penjualan tahun 2015 dan 2014, dan Rp 6.917.302 ribu dan Rp 8.447.734 ribu masing-masing termasuk dalam beban umum dan administrasi tahun 2015 dan 2014.

Of the expense for the year, Rp 10,375,952 thousand and Rp 12,671,600 thousand were included in cost of sales in 2015 and 2014, respectively, while Rp 6,917,302 thousand and Rp 8,447,734 thousand were included in general and administrative expenses in 2015 and 2014, respectively.

Kewajiban imbalan pasca kerja Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja lainnya yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebesar Rp 66.070.830 dan Rp 63.628.721 pada tahun 2015 dan 2014.

The amounts included in the statement of financial position arising from the Company’s obligation in respect of other employee benefits amounted to Rp 66,070,830 and Rp 63,628,721 in 2015 and 2014, respectively.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

54

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai berikut:

Movements in the present value of defined benefit obligations are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014*)

Rp '000 Rp '000

Nilai kini kew ajiban imbalan

pasti aw al 63.628.721 60.230.047 At beginning of year

Biaya jasa kini 14.346.473 14.203.870 Current service cost

Biaya bunga 5.217.554 5.420.705 Interest cost

Biaya jasa lalu - 1.374.987 Past service cost

Kerugian (keuntungan) aktuarial dari: Actuarial loss (gain) from:

perubahan asumsi keuangan (2.208.714) 1.987.671 changes from financial assumptions

penyesuaian atas pengalaman (5.321.279) 115.870 experience adjustments

Pembayaran manfaat (9.591.925) (19.704.429) Benefits paid

Nilai kini kew ajiban imbalan

kerja akhir 66.070.830 63.628.721 At end of year

*) Disajikan kembali (Catatan 2) *) As restated (Note 2)

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

A significant actuarial assumption for the determination of the defined benefit obligations is the discount rate. The sensitivity analysis below has been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.

Imbalan pensiun/ Imbalan kerja lainnya/

Pension benefit Other employee benefits

Rp '000 Rp '000

Penurunan atas liabilitas Decrease on the employee

imbalan kerja 8.686.678 1% 2.798.286 benefit liabilities

Kenaikan atas liabilitas Increase on the employee

imbalan kerja 9.614.264 -1% 3.167.657 benefit liabilities

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized in the statement of financial position.

Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.

There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior year.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

55

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Biro Pusat Aktuaria (“BPA”). Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits disclosed above is calculated by an independent actuary, PT Biro Pusat Aktuaria (“BPA”). The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

Tingkat mortalita Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI’11)/Indonesian

Mortality Table 2011

Mortality rate Usia pensiun normal 56 tahun/years Normal retirement age Tingkat cacat 10% dari tingkat mortalita/of mortality rate Disability rate Tingkat kenaikan gaji: Rate of salary increase: Program pension 7,5% setahun/per annum Pension benefit Imbalan kerja lainnya 10% setahun/per annum Other employee benefits Tingkat diskonto tahunan 9% (2014: 8,2%) setahun/per annum Annual discount rates Tingkat pengembalian Investasi

9% setahun/per annum

Expected return on plan assets

Tingkat pengunduran diri

0.5% per tahun untuk usia sampai dengan 30 tahun, kemudian menurun secara linear

hingga nol pada usia 53 tahun/ 0.5% per annum up to age 30, then decreasing

linearly to zero at age 53

Voluntary resignation rates

c. Kerjasama dengan Asuransi Jiwa Bersama

Bumiputera 1912 (“AJB BP”)

c. Cooperation with Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (“AJB BP”)

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja dalam bentuk Program Tunjangan Kesejahteraan Hari Tua (TKHT). Perusahaan bekerja sama dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (“AJB BP”), dimana Perusahaan membayar premi asuransi sebesar 10% dari gaji dasar asuransi karyawan, dimana tingkat kenaikan tahunan gaji Perusahaan dibatasi maksimal sebesar 7% per tahun. AJB BP harus membayar manfaat program tersebut kepada karyawan yang berhak atau kepada tanggungan mereka pada saat karyawan mencapai usia 55 tahun, mengundurkan diri, atau meninggal atau cacat berdasarkan perkalian tertentu dari gaji dasar asuransi pada saat manfaat program tersebut terutang.

The Company provides post-employment benefits under an old-age benefit program. The Company entered into an agreement with Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (“AJB BP”) under which the Company pays insurance premiums to AJB BP at the rate of 10% of employees’ insurable salaries with maximum increase of 7% per year. AJB BP is obligated to pay program benefits to eligible employees or their dependents upon employees attaining 55 years of age, upon resignation, or in the event of death or disability of the employees, based on specified multiples of employees’ insurable salaries at the time benefits are due to be paid.

Utang premi asuransi kepada AJB BP pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah Rp nihil dan Rp 3.718.720 ribu.

Insurance premiums payable to AJB BP as at December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp nil and Rp 3,718,720 thousand, respectively.

Nilai kini liabilitas tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 47.990.591 ribu dan Rp 36.388.468 ribu.

The present value of the obligations relating to this program as at December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 47,990,591 thousand and Rp 36,388,468 thousand, respectively.

Program Iuran Pasti

Defined Contribution Plan

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”)

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”)

Perusahaan memberikan imbalan iuran pasti untuk karyawan tetap yang diselenggarakan oleh DPLK Jiwasraya. Perusahaan memberikan kontribusi bulanan kepada DPLK sebesar 5% dari gaji dasar pensiun. Perusahaan mengakui utang iuran pada DPLK pada tahun dimana karyawan memberikan jasanya. Utang iuran ini dibebankan ke laba rugi.

The Company provides defined contribution plans for all of its permanent employees, which are managed by DPLK Jiwasraya. The Company makes monthly contributions to the DPLK amounting to 5% of pensionable basic salaries. The Company recognizes contributions payable to the DPLK when employees have rendered their services during the year. Contributions payable are charged to profit or loss.

Utang iuran Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp nihil.

Contributions payable as at December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp nil.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

56

Jumlah beban sehubungan dengan program ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 23.671.359 ribu dan Rp 19.460.538 ribu.

The total expense in relation to these programs during the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 23,671,359 thousand and Rp 19,460,538 thousand, respectively.

23. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 23. RELATED PARTY BALANCES AND

TRANSACTIONS

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi, dengan persyaratan dan kondisi yang disepakati oleh kedua belah pihak.

In the normal course of business, the Company enters into transactions with related parties under terms and conditions as agreed between both parties.

Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Nature of relationships with related parties are as follows:

Sifat Hubungan/

Relationship Pihak berelasi/

Related parties Transaksi utama/

Nature of Transactions

Pemegang saham/ Shareholders

- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

- Koperasi Karyawan Semen Tonasa

Dividen, pembelian dan penjualan barang jadi dan barang dalam proses, dan uang muka biaya proyek/ Dividends, purchase and sale of finished goods and work in process, and advances for construction in progress

Pembelian jasa/ Purchase of services

Entitas di bawah pengendalian

yang sama/ Entities under common control

- PT Asuransi Jasindo (Persero) - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) - PT Asuransi Berdikari - PT Bank Bukopin Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - PT Boma Bisma Indra - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - PT Industri Kemasan Semen Gresik - PT Nindya Karya (Persero) - PT PLN (Persero) - PT Petrokimia Gresik (Persero) - PT Pertamina UPPDN VII - PT Rekayasa Industri - PT Semen Padang - PT Semen Baturaja (Persero) - PT Sucofindo (Persero) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk - PT Jamsostek (Persero) - PT Telkomsel - PT Semen Kupang - PT Pindad - PT Pelindo - PT Pos Indonesia - PT Indosat Tbk - PT Surveyor Indonesia - PT Asuransi Ekspor Indonesia - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PT Pertamina Patra Niaga - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia

(Persero) - PT Surveyor Indonesia - BPJS Ketenagakerjaan - BPJS Kesehatan - PT Aneka Tambang Tbk - PT United Tractors (Persero) Tbk - Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo

Pembelian barang atau jasa, penjualan barang jadi, penempatan kas, setara kas, rekening bank yang dibatasi penggunaannya dan pemberian pinjaman fasilitas kredit dan pinjaman bank/ Purchase of goods or services, sale of finished goods, placements of cash, cash equivalents and restricted cash and provision of credit facilities and bank loan

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

57

Sifat Hubungan/ Relationship

Pihak berelasi/ Related parties

Transaksi utama/ Nature of Transactions

Entitas asosiasi dari pemegang

saham/ Shareholder’s Associates

- PT Swadaya Graha - PT Varia Usaha - PT Varia Usaha Lintas Segara

Jasa konstruksi/ Construction services

Jasa pengangkutan/Freight services

Entitas yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan pemegang saham/ Entities which have the same key management personnel as the Company’s shareholder

- PT Varia Usaha Dharma Segara

- PT United Tractors Semen Gresik

Jasa forwarding/Forwarding services

Jasa penyewaan alat berat/ Heavy equipment rent services

Entitas yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan/ Entities which have the same key management personnel as the Company

- Dana Pensiun Semen Tonasa

- Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa - YDPI Semen Tonasa

- PT EMKL Topabiring

- PT Prima Karya Manunggal - PT Pelayaran Tonasa Lines - PT PBM Biringkasi Raya - Tonasa Tour & Travel

Pengelola dana pensiun karyawan/ Management of employee’s pension fund

Pengelola pendidikan/ Management of education benefits

Pengangkutan darat untuk bahan mentah dan barang jadi/ Land transportation of raw materials and finished goods

Penjualan barang jadi, pembelian jasa, pengangkutan darat untuk semen/ Sale of finished goods, purchase of services, and ground transportation of cement

Pengangkutan laut untuk semen/ Sea transportation of cement

Sewa unit pengantongan dan penyediaan tenaga bongkar muat/ Packaging unit rent and labor supply

Jasa perjalanan/ Tour and travel services

Entitas yang mana pemegang saham pengendali memiliki tidak langsung pengaruh signifikan/ Entity in which the controlling shareholder has indirect significant influence

- PT Igasar

Pembelian barang dan jasa/Purchase of goods and services

Nilai transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Transaction values with related parties are as follows:

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Penjualan produk (Catatan 16) Sale of goods (Note 16)

Pemegang saham: Shareholders:

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 462.819.973 707.651.630 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Koperasi Karyaw an Semen Tonasa 47.733.465 217.932 Koperasi Karyaw an Semen Tonasa

Jumlah 510.553.438 707.869.562 Subtotal

Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: Entities under common control:

PT Semen Padang - 10.019.898 PT Semen Padang

Entitas yang mempunyai anggota Entities w hich have the same key

manajemen kunci yang sama dengan management personnel as

Perusahaan: the Company:

PT Prima Karya Manunggal 95.299.393 123.386.362 PT Prima Karya Manunggal

Jumlah 605.852.831 841.275.822 Total

Sebagai persentase terhadap As a percentage of total revenue

pendapatan (Catatan 16) 11,52% 15,32% (Note 16)

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

58

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Pembelian barang/jasa (Catatan 17) Purchase of goods/services (Note 17)

Pemegang saham: Shareholders:

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 101.876.323 64.432.403 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Koperasi Karyaw an Semen Tonasa 78.008.973 85.753.405 Koperasi Karyaw an Semen Tonasa

Jumlah 179.885.296 150.185.808 Subtotal

Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: Entities under common control:

PT PLN (Persero) 182.259.227 216.169.652 PT PLN (Persero)

PT Rekayasa Industri 65.076.525 2.145.854 PT Rekayasa Industri

PT Pertamina Patra Niaga 43.642.138 29.359.966 PT Pertamina Patra Niaga

PT Petrokimia Gresik (Persero) 38.456.705 51.489.592 PT Petrokimia Gresik (Persero)

PT Asuransi Jiw asraya (Persero) 30.855.884 29.148.683 PT Asuransi Jiw asraya (Persero)

PT Asuransi Jasindo (Persero) 22.460.003 41.472.791 PT Asuransi Jasindo (Persero)

PT Pelindo 18.756.230 9.128.368 PT Pelindo

PT Pindad 17.027.693 14.410.646 PT Pindad

BPJS Ketenagakerjaan 10.065.757 9.078.085 BPJS Ketenagakerjaan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9.129.415 4.192.811 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Pertamina UPPDN VII 8.916.520 67.755.808 PT Pertamina UPPDN VII

PT United Tractors Semen Gresik 6.831.407 6.126.416 PT United Tractors Semen Gresik

PT Industri Kemasan Semen Gresik 6.470.974 4.073.776 PT Industri Kemasan Semen Gresik

PT Sucofindo (Persero) 4.899.733 7.848.294 PT Sucofindo (Persero)

BPJS Kesehatan 2.493.265 - BPJS Kesehatan

PT Aneka Tambang Tbk 771.605 - PT Aneka Tambang Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 542.684 752.443 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

PT Pos Indonesia 427.570 220.466 PT Pos Indonesia

PT.Boma Bisma Indra 94.500 1.795.500 PT Boma Bisma Indra

PT Asuransi Ekspor Indonesia 90.269 198.097 PT Asuransi Ekspor Indonesia

PT Semen Padang 39.856 -

PT Indosat Tbk 35.991 44.020 PT Indosat Tbk

PT Surveyor Indonesia 22.492 54.807 PT Surveyor Indonesia

PT Pelayaran Nasional Indonesia PT Pelayaran Nasional Indonesia

(Persero) 7.447 13.454 (Persero)

PT Nindya Karya (Persero) - 1.230.739 PT Nindya Karya (Persero)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 314.277 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah 469.373.890 497.024.545 Subtotal

(Dilanjutkan) (Forward)

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

59

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Entitas asosiasi dari pemegang saham: Shareholder's associates:

PT Varia Usaha Lintas Segara 10.132.401 38.960.668 PT Varia Usaha Lintas Segara

PT Sw adaya Graha 29.312.490 5.103.714 PT Sw adaya Graha

Jumlah 39.444.891 44.064.382 Subtotal

Entitas yang mempunyai anggota Entities w hich have the same

manajemen kunci yang sama dengan key management personnel as

Perusahaan: the Company:

PT Pelayaran Tonasa Lines 242.098.209 238.156.330 PT Pelayaran Tonasa Lines

PT PBM Biringkasi Raya 109.695.311 103.180.233 PT PBM Biringkasi Raya

PT Prima Karya Manunggal 101.620.002 108.333.830 PT Prima Karya Manunggal

PT EMKL Topabiring 74.265.542 59.223.093 PT EMKL Topabiring

Dana Pensiun Semen Tonasa 17.225.813 12.921.090 Dana Pensiun Semen Tonasa

Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa 14.425.902 14.198.222 Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa

Tonasa Tour & Travel 12.196.686 11.487.457 Tonasa Tour & Travel

YDPI Semen Tonasa - 3.322.739 YDPI Semen Tonasa

PT United Tractors (Persero) Tbk - 2.272.360 PT United Tractors (Persero) Tbk

Jumlah 571.527.465 553.095.354 Subtotal

Pihak berelasi lainnya: Other related parties:

PT Igasar - 420.200 PT Igasar

Jumlah 1.260.231.542 1.244.370.089 Total

Sebagai persentase terhadap total beban As a percentage of total cost of goods sold

pokok penjualan, beban penjualan, selling and distribution expenses, and

beban administrasi dan umum 30,44% 29,63% general and administration expenses

Transaksi dengan PT Rekayasa Industri,

PT Swadaya Graha dan PT Varia Usaha terutama berhubungan dengan jasa konstruksi proyek Tonasa.

Transactions with PT Rekayasa Industri, PT Swadaya Graha and PT Varia Usaha primarily relate to the construction services for Tonasa project.

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

ASET: ASSETS:

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

Bank (Catatan 5) Cash in banks (Note 5)

Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: Entities under common control:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 70.167.858 16.458.971 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 4.478.571 243.598 (Persero) Tbk

PT Bank Bukopin Tbk 711.111 134.862 PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 643.640 3.846.614 (Persero) Tbk

PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk 33.721 3.079 (Persero) Tbk

76.034.901 20.687.124

Dikurangi: Less:

Kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan 5) Restricted cash (Note 5)

Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: Entities under common control:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 18.673 14.184 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah 76.016.228 20.672.940 Subtotal

(Dilanjutkan) (Forward)

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

60

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Deposito berjangka dan call deposit (Catatan 5): Time and call deposits (Note 5):

Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: Entities under common control:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 277.000.000 221.500.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 113.500.000 73.250.000 (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 112.250.000 80.750.000 (Persero) Tbk

PT Bank Bukopin Tbk 15.500.000 12.000.000 PT Bank Bukopin Tbk

Jumlah 518.250.000 387.500.000 Subtotal

Jumlah 594.266.228 408.172.940 Total

Sebagai persentase terhadap

total aset 7,10% 4,95% As a percentage of total assets

Saldo dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Balances with related parties are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Piutang usaha (Catatan 6) Trade accounts receivable (Note 6)

Pemegang saham: Shareholder:

Koperasi Karyaw an Semen Tonasa 6.523.307 - Koperasi Karyaw an Semen Tonasa

Pihak berelasi lainnya: Other related parties:

PT Prima Karya Manunggal 21.026.453 21.277.309 PT Prima Karya Manunggal

PT Semen Kupang 17.643.106 17.643.106 PT Semen Kupang

PT Semen Baturaja (Persero) 3.947.222 - PT Semen Baturaja (Persero)

PT Perusahaan Perdagangan PT Perusahaan Perdagangan

Indonesia (Persero) 565.806 107.029 Indonesia (Persero)

Jumlah 43.182.587 39.027.444 Subtotal

Total 49.705.894 39.027.444 Total

Dikurangi: Cadangan

penurunan nilai 17.643.106 17.643.106 Less: Allow ance for impairment losses

Neto 32.062.788 21.384.338 Net

Sebagai persentase terhadap total aset 0,38% 0,26% As a percentage of total assets

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

61

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Piutang lain-lain (Catatan 6) Other accounts receivable (Note 6)

Pemegang saham: Shareholder:

Koperasi Karyaw an Semen Tonasa 54.843 - Koperasi Karyaw an Semen Tonasa

Jumlah 54.843 - Subtotal

Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: Entities under common control:

PT Asuransi Jasindo (Persero) 964.587 260.538 PT Asuransi Jasindo (Persero)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 712.520 328.109 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Asuransi Berdikari 637.942 1.408.021 PT Asuransi Berdikari

PT Semen Kupang 190.824 190.824 PT Semen Kupang

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 128.074 38.502 (Persero) Tbk

PT Semen Baturaja (Persero) 121.041 21.474 PT Semen Baturaja (Persero)

PT Telkomsel 9.037 5.478 PT Telkomsel

PT Bank Bukopin Tbk 2.210 166.555 PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 6.870 8.230 (Persero) Tbk

PT Rekayasa Industri 1.600 21.200 PT Rekayasa Industri

PT Indosat Tbk 229 221 PT Indosat Tbk

PT Semen Padang - 37.655 PT Semen Padang

Jumlah 2.774.934 2.486.807 Subtotal

Dikurangi: Cadangan penurunan nilai 842.474 1.626.703 Less: Allow ance for impairment losses

Neto 1.932.460 860.104 Net

Entitas yang mempunyai anggota Entities w hich have the same

manajemen kunci yang sama dengan key management personnel as

Perusahaan: the Company:

PT Prima Karya Manunggal 195.332 3.599.489 PT Prima Karya Manunggal

PT PBM Biringkasi Raya 144.614 - PT PBM Biringkasi Raya

PT EMKL Topabiring 57.601 - PT EMKL Topabiring

PT Pelayaran Tonasa Lines 20.533 - PT Pelayaran Tonasa Lines

Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa 344 503 Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa

Tonasa Tour & Travel 179 - Tonasa Tour & Travel

Dana Pensiun Semen Tonasa - 37 Dana Pensiun Semen Tonasa

Jumlah 418.603 3.600.029 Subtotal

Neto 2.405.905 4.460.133 Net

Sebagai persentase terhadap total aset 0,03% 0,05% As a percentage of total assets

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from uncollectible receivables.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

62

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

LIABILITAS: LIABILITIES:

Utang usaha Trade accounts payable

Pemegang saham: Shareholder:

Koperasi Karyaw an Semen Tonasa 15.851.187 10.837.045 Koperasi Karyaw an Semen Tonasa

Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: Entities under common control:

PT PLN (Persero) 14.185.329 22.326.210 PT PLN (Persero)

PT Petrokimia Gresik (Persero) 8.184.590 18.421.441 PT Petrokimia Gresik (Persero)

PT Pindad 5.408.950 8.195.896 PT Pindad

PT Pertamina Patra Niaga 1.937.608 4.616.047 PT. Pertamina Patra Niaga

PT Sucofindo (Persero) 807.699 - PT Sucofindo (Persero)

PT Industri Kemasan Semen Gresik 451.982 1.397.529 PT Industri Kemasan Semen Gresik

PT Pelindo 351.368 - PT Pelindo

PT Semen Padang 18.165 - PT Semen Padang

PT Pertamina UPPDN VII 7.598 587.608 PT Pertamina UPPDN VII

PT United Tractors (Persero) Tbk - 406.367 PT United Tractors (Persero) Tbk

Jumlah 31.353.289 55.951.098 Subtotal

Entitas yang mempunyai anggota Entities w hich have the same

manajemen kunci yang sama dengan key mangement personnel as

Perusahaan: the Company:

PT Pelayaran Tonasa Lines 20.545.781 47.968.493 PT Pelayaran Tonasa Lines

PT PBM Biringkasi Raya 13.128.575 9.586.114 PT PBM Biringkasi Raya

PT EMKL Topabiring 10.962.727 8.349.137 PT EMKL Topabiring

PT Varia Usaha Dharma Segara 2.023.606 - PT Varia Usaha Dharma Segara

PT Prima Karya Manunggal 746.294 - PT Prima Karya Manunggal

Yayasan Kesejahteraan Yayasan Kesejahteraan

Semen Tonasa 184.680 - Semen Tonasa

Jumlah 47.591.663 65.903.744 Subtotal

Entitas yang mempunyai anggota Entities w hich have the same

manajemen kunci yang sama dengan key mangement personnel as

pemegang saham: the Company's shareholder:

PT Varia Usaha Lintas Segara 3.006.490 4.861.702 PT Varia Usaha Lintas Segara

PT United Tractors Semen Gresik 1.311.357 2.329.909 PT United Tractors Semen Gresik

Jumlah 4.317.847 7.191.611 Subtotal

Jumlah 99.113.986 139.883.498 Total

Sebagai persentase terhadap

jumlah liabilitas 2,17% 2,97% As a percentage of total liabilities

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

63

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Utang lain -lain Other accounts payable

Jangka pendek: Current:

Pemegang saham: Shareholders:

PT Semen Indonesia (Persro) Tbk 8.320.404 - PT Semen Indonesia (Persro) Tbk

Koperasi Karyaw an Semen Tonasa 1.244.659 - Koperasi Karyaw an Semen Tonasa

Jumlah 9.565.063 - Subtotal

Entitas dibaw ah pengendalian yang sama: Entities under common control:

PT Asuransi Jiw asraya (Persero) 2.411.351 4.189.028 PT Asuransi Jiw asraya (Persero)

PT Sucofindo (Persero) 1.905.457 4.382.120 PT Sucofindo (Persero)

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 937.737 - (Persero) Tbk

PT Rekayasa Industri 44.292 - PT Rekayasa Industri

PT Pos Indonesia 24.126 2.073 PT Pos Indonesia

Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo 6.018 - Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo

PT Surveyor Indonesia 7.907 7.841 PT Surveyor Indonesia

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 607.677 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 314.277 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Pelindo - 73.297 PT Pelindo

PT Nindya Karya (Persero) - 55.766 PT Nindya Karya (Persero)

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk - 4.070 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

PT Jamsostek (Persero) - 1.526.166 PT Jamsostek (Persero)

Jumlah 5.336.888 11.162.315 Subtotal

Entitas asosiasi dari pemegang saham: Shareholder's associate:

PT Sw adaya Graha - 1.917.184 PT Sw adaya Graha

Entitas yang mempunyai anggota Entities w hich have the same

manajemen kunci yang sama dengan key management personnel as

Perusahaan: the Company:

PT Prima Karya Manunngal 2.282.500 - PT Prima Karya Manunngal

PT EMKL Topabiring 910.110 - PT EMKL Topabiring

Dana Pensiun Semen Tonasa 567.245 946.348 Dana Pensiun Semen Tonasa

Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa 135.522 705.401 Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa

PT Pelayaran Tonasa Lines 30.000 60.796 PT Pelayaran Tonasa Lines

Tonasa Tour & Travel - 274.487 Tonasa Tour & Travel

YDPI Semen Tonasa - 184.235 YDPI Semen Tonasa

Jumlah 3.925.377 2.171.267 Subtotal

Jumlah 18.827.328 15.250.766 Total

Sebagai persentase terhadap

total liabilitas 0,41% 0,32% As a percentage of total liabilities

Liabilitas jangka panjang: Non-current:

Pemegang Saham: Shareholder:

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 18.240.064 16.621.240 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Sebagai persentase terhadap

total liabilitas 0,40% 0,35% As a percentage to total liabilities

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

64

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Utang bank Bank loans

Entitas di baw ah pengendalian yang

sama: Entities under common control:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.051.426.557 1.173.591.374 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 606.998.047 677.524.899 (Persero) Tbk

Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor

Indonesia 121.442.674 135.553.048 Indonesia

Jumlah 1.779.867.278 1.986.669.321 Subtotal

Dikurangi: Bagian yang akan

jatuh tempo dalam satu tahun 15.240.593 22.231.685 Less: Unamortized transaction cost

Neto 1.764.626.685 1.964.437.636 Net

Sebagai persentase terhadap

total liabilitas 38,71% 41,74% As a percentage of total liabilities

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Liabilitas sew a pembiayaan Finance lease obligations

Entitas yang mempunyai anggota Entities w hich have the same

manajemen kunci yang sama dengan key management personnel as

Perusahaan: the Company:

PT PBM Biringkassi Raya 11.089.899 11.474.881 PT PBM Biringkassi Raya

Koperasi Karyaw an Semen Tonasa 4.022.529 5.211.381 Koperasi Karyaw an Semen Tonasa

Semen Tonasa 3.087.914 4.839.439 Semen Tonasa

PT Pelayaran Tonasa Lines - 355.545 PT Pelayaran Tonasa Lines

Jumlah 18.200.342 21.881.246 Total

Sebagai persentase terhadap

total liabilitas 0,40% 0,46% As a percentage of total liabilities

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Utang dividen Dividends payable

Pemegang saham: Shareholder:

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 1.139.391.676 1.104.122.068 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Sebagai persentase terhadap

total liabilitas 24,99% 23,46% As a percentage of total liabilities

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

65

24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Perusahaan

mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As at December 31, 2015 and 2014, the Company’s monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:

Mata uang Mata uang

asing Ekuivalen asing Ekuivalen

(nilai penuh)/ Rp' 000/ (nilai penuh)/ Rp' 000/

Original Foreign currency Equivalent in Foreign currency Equivalent in

Currency (full amount) Rp'000 (full amount) Rp'000

Aset Assets

Kas dan setara kas USD 100.301 1.383.652 375.154 4.666.911 Cash and cash equivalents

EUR 174.262 2.626.128 48.863 739.459

Piutang usaha USD 541.569 7.470.944 541.580 6.737.249 Trade accounts receivable

Piutang lain-lain USD - - 1.326 16.489 Other accounts receivable

Total aset 11.480.724 12.160.108 Total assets

Liabilitas Liabilities

Utang usaha Trade accounts payable

Pihak ketiga USD 612.017 8.442.775 770.986 9.591.070 Third parties

EUR 1.032.655 15.562.111 68.147 1.031.286

JPY 46.837 536.354 18.322 191.004

SGD - - 48.221 454.339

Pihak berelasi USD 400.001 5.518.014 729.223 9.071.532 Related parties

EUR 34.279 516.585 169.993 2.572.548

Utang lain-lain Other accounts payable

Pihak ketiga USD 31.570 435.508 132.086 1.643.150 Third parties

EUR 325.029 4.898.187 1.478.175 22.369.617

Pihak berelasi USD 50.471 696.247 361.115 4.492.271 Related parties

EUR 81.785 1.232.500 504.006 7.627.259

Total liabilitas 37.838.281 59.044.076 Total liabilities

Liabilitas moneter - neto (26.357.557) (46.883.968) Monetary liabilities - net

2015 2014

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs konversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 11 Pebruari 2016 sebagai berikut:

The conversion rates used by the Company on December 31, 2015 and 2014 and the prevailing rates on February 11, 2016 are as follows:

February 11, December 31, December 31,

2016 2015 2014

Mata Uang Foreign Currency

1 USD 13.369 13.795 12.440 USD 1

1 EUR 15.102 15.070 15.133 EUR 1

100 JPY 11.851 11.452 10.425 JPY 100

1 SGD 9.637 9.751 9.422 SGD 1

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

66

25. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN

25. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel berikut menyajikan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following table presents financial assets and liabilities of the Company at December 31, 2015 and 2014:

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp '000 Rp '000

ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas 602.413.925 415.880.843 Cash and cash equivalents

Rekening bank yang dibatasi

penggunaannya 18.673 14.184 Restricted cash in bank

Piutang usaha 667.352.691 634.736.775 Trade accounts receivable

Piutang lain-lain 2.882.005 16.860.506 Other accounts receivable

ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT FINANCIAL ASSET

Tersedia untuk dijual Available-for-sale

Investasi saham tidak tercatat dibursa 1.000.000 1.000.000 Investment in unlisted shares

Jumlah 1.273.667.294 1.068.492.308 Total

LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK FINANCIAL LIABILITIES

Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Liabilities at amortized cost

Utang usaha 572.504.783 646.785.378 Trade accounts payable

Utang lain - lain 62.267.128 86.023.326 Other accounts payable

Utang dividen 205.629.922 459.974.125 Dividends payable

Biaya yang masih harus dibayar 39.369.479 34.059.546 Accrued expenses

Utang bank 361.862.721 255.746.420 Bank loans

Sew a pembiayaan 4.706.024 5.823.178 Finance lease obligations

LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PANJANG NON-CURRENT FINANCIAL LIABILITIES

Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Liabilities at amortized cost

Utang lain-lain 18.240.064 16.621.240 Other accounts payable

Utang dividen 933.761.754 644.147.943 Dividends payable

Utang bank 1.772.938.495 2.120.781.087 Bank loans

Sew a pembiayaan 14.400.467 19.071.811 Finance lease obligations

Total 3.985.680.837 4.289.034.054 Total

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO

MODAL 26. FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK

MANAGEMENT

a. Manajemen Risiko a. Capital Risk Management

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder voalue.

Selain itu, Perusahaan juga dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, untuk mengalokasikan dana cadangan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan disetor penuh. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah memenuhi persyaratan permodalan eksternal tersebut.

In addition, the Company is also required by the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities, to allocate and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. As at December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with these externally imposed capital requirements.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

67

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan jadwal pembayaran utang dividen kepada pemegang saham atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of the changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the schedule for dividend payment to shareholders or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2015 and 2014.

Perusahaan mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio), dengan membagi total pinjaman berdampak bunga dengan total ekuitas. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Termasuk dalam total pinjaman berdampak bunga adalah utang dividen, pinjaman bank dan liabilitas sewa pembiayaan.

The Company monitors its capital using gearing ratios, by dividing interest-bearing loans to total equity. The Company’s policy is to maintain its gearing ratio within the range of gearing ratios of the leading companies in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost. Included in interest-bearing loan are dividends payable, bank loans and finance lease obligations.

Rasio pengungkit adalah sebagai berikut : The gearing ratios are as follows :

31 Desember/ 31 Desember/

December 31, December 31,

2015 2014

Rp' 000 Rp' 000

Utang dividen 1.139.391.676 1.104.122.068 Dividends payable

Pinjaman bank 2.134.801.216 2.376.527.507 Bank loans

Liabilitas sew a pembiayaan 19.106.491 24.894.989 Finance lease obligations

Total pinjaman yang berdampak bunga 3.293.299.383 3.505.544.564 Total interest-bearing liabilities

Total ekuitas 3.807.960.462 3.534.440.797 Total equity

Rasio pengungkit 86,48% 99,18% Gearing ratio

b. Tujuan dan Kebijakan manajemen risiko keuangan

b. Financial risk management objectives and policies

Perusahaan terpengaruh terhadap risiko pasar (termasuk risiko mata uang dan risiko suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Manajemen menerapkan manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut dengan melakukan evaluasi atas risiko keuangan dan kerangka pengelolaan risiko keuangan yang tepat untuk Perusahaan. Pengelolaan resiko tersebut memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa aktivitas keuangan dikelola secara pruden sesuai kebijakan dan prosedur yang tepat dan risiko keuangan diidentifikasi, diukur dan dikelola sesuai dengan kebijakan dan risk appetite.

The Company is exposed to market risk (including currency risk and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. Management applies risk management for such risks by evaluating the financial risks and the appropriate financial risk governance framework for the Company. Such risk management provides assurance to management that prudent financial activities are managed according to appropriate policies and procedures and financial risks are identified, measured and managed in accordance with policies and risk appetite.

Manajemen menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini.

The management reviews and agrees policies for managing each of these risks which is summarized below.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

68

i. Risiko pasar i. Market risks

Aktivitas perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga. Tidak terdapat perubahan eksposur Perusahaan terhadap risiko pasar atau cara di mana risiko tersebut dikelola dan diukur.

The Company’s activities expose it primarily to the financial risks of changes in foreign currency exchange rates and interest rates. There has been no change to the Company’s exposure to market risk or the manner in which these risks are managed and measured.

ii. Risiko mata uang asing

Perusahaan terekspos nilai tukar mata uang asing USD dan EUR. Perusahaan terekspos pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama karena transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti penempatan di bank, penjualan ekspor, pembelian barang, jasa dan aset tetap tertentu.

ii. Foreign currency risk

The Company is mainly exposed to the USD and EUR foreign currencies. The Company is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transaction such as placements in banks, export sales, purchase of goods, services and certain property plant, and equipment.

Perusahaan mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 24.

The Company manages the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Company’s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 24.

Analisis sensitivitas fluktuasi nilai tukar mata uang asing sebesar 4% (2014: 2%) terhadap laba sebelum pajak tahun berjalan dengan semua variabel lainnya tetap konstan sebagai berikut:

Sensitivity analysis of the fluctuation in the foreign exchange rates of 4% (2014: 2%) to current year’s profit before tax with all other variables held constant are as follows:

USD EUR JPY SGD

dampak/impact dampak/impact dampak/impact dampak/impact

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Melemahkan (249.518) (783.330) (21.454) - Weaken

Memperkuat 249.518 783.330 21.454 - Strengthen

USD EUR JPY SGD

dampak/impact dampak/impact dampak/impact dampak/impact

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Melemahkan (267.547) (657.225) (3.820) (9.087) Weaken

Memperkuat 267.547 657.225 3.820 9.087 Strengthen

2015

2014

Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif dari risiko valuta asing melekat karena eksposur pada akhir periode pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan.

In management's opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk because the exposure at the end of the reporting period does not reflect the exposure during the year.

iii. Manajemen risiko tingkat bunga iii. Interest risk management

Risiko suku bunga adalah risiko di mana arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena fluktuasi dari bunga yang berasal dari kenaikan kas dan setara kas, hutang bank dan hutang dividen.

Interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to the fluctuation of interest arising from its cash and cash equivalents, bank loans and dividends payables.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

69

Eksposur Perusahaan terhadap suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas dirinci dalam bagian manajemen risiko likuiditas pada catatan ini.

The Company’s exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk management section of this note.

Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Dampak fluktuasi suku bunga 100 basis poin terhadap laba sebelum pajak tahun berjalan dengan semua variabel lain tetap sebagai berikut:

The sensitivity analyses below have been determined based on the exposure to interest rates at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. Effects of interest rates fluctuation of 100 basis points to current year’s profit before tax with all other variables held constant are follows:

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Kenaikan atas suku bunga 27.525.433 26.500.942 Increase in interest rate

Penurunan atas suku bunga (27.525.433) (26.500.942) Decrease in interest rate

iv. Manajemen risiko kredit iv. Credit risk management

Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.

Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company.

Kebijakan manajemen dalam mengantisipasi risiko ini adalah sebagai berikut:

Management policies in anticipation of this risk is as follows:

1. Perusahaan hanya akan melakukan

hubungan usaha dengan pihak ketiga yang diakui, kredibel dan dapat dibayar bank.

2. Mempunyai kebijakan untuk penjualan kredit

dan semua pihak ketiga yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.

3. Meminta kepada pihak ketiga untuk

memberikan jaminan berupa aset tetap, uang tunai atau bank garansi.

4. Memberikan batasan atau plafon kepada

pihak ketiga sebesar jaminannya.

5. Melakukan pemantauan atas jumlah piutang secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tidak tertagih.

1. The Company will only do business relationships with third parties who are recognized, credible and bankable.

2. Have a policy for credit sales and all third parties who will make credit trade has to go through credit verification procedures.

3. Request third parties to provide collateral in

the form of property, plant and equipment, cash or bank guarantee.

4. Provide limits or ceiling to third parties at the amount of their guarantees. 5. Monitor the amount of receivables on an

ongoing basis to reduce the risk for doubtful accounts.

Perusahaan meminimalkan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan seperti kas setara kas dengan mempertahankan saldo kas minimum dan memilih bank yang berkualitas untuk penempatan dana.

The Company minimizes credit risks from financial assets such as cash and cash equivalents by maintaining minimum cash balance and selecting qualified banks for the placement of funds.

Eksposur maksimum risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang sebagaimana di ungkapkan pada Catatan 5 dan 6. Tidak ada risiko konsentrasi kredit yang terpusat secara signifikan.

The maximum exposure to the credit risk is represented by the carrying amount of loans and receivables as disclosed in Notes 5 and 6. There is no significant concentration of credit risk.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

70

Perusahaan memiliki bank garansi untuk menutupi risiko kredit terkait dengan piutang usaha. Nilai tercatat piutang usaha berjumlah sebesar Rp 667.352.691 ribu dan Rp 634.736.775 ribu masing-masing pada 31 Desember 2015 dan 2014.

The Company holds bank guarantees to cover its credit risks associated with its trade receivables. The carrying amount of the trade receivables amounts to Rp 667,352,691 thousand and Rp 634,736,775 thousand as at December 31, 2015 and 2014, respectively.

v. Manajemen risiko likuiditas v. Liquidity risk management

Kewajiban keuangan Perusahaan terdiri dari utang usaha dan lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, sewa pembayaran, utang

dividen dan utang bank.

The Company's financial liabilities consist of trade and other accounts payable, accrued expenses, finance lease obligation, dividends payable and bank loan.

Mengingat bahwa kebutuhan dana Perusahaan saat ini cukup signifikan untuk membiayai pengembangan atau ekspansi Perusahaan, Perusahaan mengatur risiko likuiditas dengan menjaga dan memantau tingkat kas dan setara kas agar memadai untuk membiayai kebutuhan operasional Perusahaan.

Given the significant funding requirement to finance the development or expansion of the Company, the Company manages liquidity risk by maintaining and monitoring levels of adequacy of cash and cash equivalents to finance the operational needs of the Company.

Selain itu, Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas, termasuk jadwal jatuh tempo liabilitas jangka panjang dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penempatan dan penggalangan dana termasuk pinjaman bank.

In addition, the Company also regularly evaluates cash flow projections and actual cash to cope with the impact of fluctuations in cash flow, including the maturity schedule of long-term liabilities and continue to examine the condition of financial markets for placement and fund-raising initiatives, including bank loans.

Tabel berikut merinci estimasi jatuh tempo untuk aset keuangan non-derivatif dan sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tak terdiskonto dari aset dan liabilitas keuangan dan mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Perusahaan mungkin akan diminta untuk membayar.

The following tables detail the Company’s expected maturity for its non-derivative financial assets and the remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The tables have been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial assets and financial liabilities, and include both principal and interest cash flow. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Company may be required to pay.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

71

Tingkat bunga

efektif

rata-rata/

Weighted Kurang dari

average satu tahun/

effective Less than 1 - 5 tahun/ Jumlah/

2015 interest rate 1 year 1 - 5 years Total 2015

% Rp '000 Rp '000 Rp '000

ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS

Instrumen tanpa bunga Noninterest-bearing

Kas 161.452 - 161.452 Cash on hand

Kas yang dibatasi penggunaannya 18.673 - 18.673 Restricted cash

Piutang usaha 665.897.356 1.455.335 667.352.691 Trade accounts receivable

Piutang lain-lain 2.882.005 - 2.882.005 Other accounts receivable

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instruments

Kas di bank 2,00 77.002.473 - 77.002.473 Cash in banks

Deposito berjangka dan

call deposits 8,63 525.250.000 - 525.250.000 Time and call deposits

LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES

Instrumen tanpa bunga Noninterest-bearing

Utang usaha (572.504.783) - (572.504.783) Trade accounts payable

Utang lain-lain (62.267.128) (18.240.064) (80.507.192) Other accounts payable

Biaya yang harus di bayar (39.369.479) - (39.369.479) Accrued expenses

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instrument

Sew a pembiayaan 12,99 (4.706.024) (14.400.467) (19.106.491) Finance lease obligations

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instruments

Utang dividen 10,37 - (1.388.452.412) (1.388.452.412) Dividends payable

Pinjaman 11,19 (361.862.721) (2.242.162.091) (2.604.024.812) Bank loans

Neto 230.501.824 (3.661.799.699) (3.431.297.875) Net

Tingkat bunga

efektif

rata-rata/

Weighted Kurang dari

average satu tahun/

effective Less than 1 - 5 tahun/ Jumlah/

2014 interest rate 1 year 1 - 5 years Total 2014

% Rp '000 Rp '000 Rp '000

ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS

Instrumen tanpa bunga Noninterest-bearing

Kas 78.272 - 78.272 Cash on hand

Kas yang dibatasi penggunaannya 14.184 - 14.184 Restricted cash

Piutang usaha 633.281.440 1.455.335 634.736.775 Trade accounts receivable

Piutang lain-lain 16.860.506 - 16.860.506 Other accounts receivable

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instruments

Kas di bank 2,00 21.302.571 - 21.302.571 Cash in banks

Deposito berjangka dan

call deposits 7,00 394.500.000 - 394.500.000 Time and call deposits

LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES

Instrumen tanpa bunga Noninterest-bearing

Utang usaha (646.785.379) - (646.785.379) Trade accounts payable

Utang lain-lain (86.023.325) (16.621.240) (102.644.565) Other accounts payable

Biaya yang harus di bayar (34.059.546) - (34.059.546) Accrued expenses

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instrument

Sew a pembiayaan 12,99 (5.823.178) (19.071.811) (24.894.989) Finance lease obligations

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instruments

Utang dividen 6,38 - (1.381.092.472) (1.381.092.472) Dividends payable

Pinjaman 10,06 (255.746.420) (2.814.307.287) (3.070.053.707) Bank loans

Jumlah 37.599.125 (4.229.637.475) (4.192.038.350) Total

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

72

Jumlah yang dicakup di atas untuk instrumen suku bunga variabel untuk aset dan liabilitas keuangan non-derivatif harus berubah jika perubahan suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.

The amounts included above for variable interest rate instruments for both non-derivative financial assets and liabilities is subject to change if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.

27. PENGUKURAN NILAI WAJAR

Kecuali pinjaman bank Perusahaan, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya yang dikarenakan akan jatuh tempo dalam jangka pendek, manajemen mengikuti suku bunga pasar atau pengaruh dari diskonto adalah tidak signifikan.

27. FAIR VALUE MEASUREMENTS

Except for the Company’s bank loans, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values due to their short term maturities, they carry market interest rates or the impact of discounting is not significant.

Nilai Nilai

tercatat/ tercatat/

Carrying Nilai w ajar/ Carrying Nilai w ajar/

amount Fair value amount Fair value

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Liabilitas keuangan Financial liability

Pinjaman bank 2.134.801.216 2.153.238.905 2.376.527.507 2.403.422.843 Bank loans

31/12/2015 31/12/2014

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar

Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.

The fair values of financial assets and financial liabilities are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.

Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian

Fair value measurement hierarchy of the Group’s assets and liabilities

aNilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya menggunakan Level 3 pengukuran nilai wajar yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

The fair values of all financial assets and financial liabilities uses Level 3 fair value measurements derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).

28. REKLASIFIKASI

Utang dividen tidak lancar masing-masing sebesar Rp 459.974.125 ribu dan Rp 211.043.430 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015. Reklasifikasi utang dividen dari liabilitas tidak lancar menjadi liabilitas lancar karena sebagian dari utang tersebut dibayar kembali dalam waktu satu (1) tahun.

28. RECLASSIFICATION

As of December 31, 2014 and 2013, noncurrent dividend payable amounting to Rp 459,974,125 thousand and Rp 211,043,430 thousand, respectively, have been reclassified to be in conformity with the presentation of financial statements as of December 31, 2015. Such reclassifications from noncurrent liability to current liability were made as there were portions of payables that were settled within one year.

PT SEMEN TONASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

PT SEMEN TONASA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED - Continued

73

29. TRANSAKSI NON KAS 29. NON-CASH TRANSACTIONS

Transaksi non kas Perusahaan adalah sebagai

berikut: Non-cash transactions of the Company are as

follows:

2015 2014

Rp '000 Rp '000

Saling hapus utang dividen dengan Netting of dividends payable against trade

piutang usaha dan piutang and other accounts receivable from a

lain-lain dari pihak berelasi 290.705.629 374.784.657 related party

Perbedaan antara kontraktual utang Difference betw een contractual amounts of

dividen dan biaya amortisasi dividend payable and the amortized

tambahan modal disetor 27.319.283 57.835.832 costs in additional paid-in capital

Reclassif ication of advances for construction

Reklasif ikasi uang muka pembangunan of property, plant and equipment

aset tetap sebagai aset tetap 24.668.688 118.087.896 to property, plant and equipment

Penurunan (kenaikan) pada aset

lain-lain karena penurunan Decrease (increase) in other asset arising from

aset reklamasi (295.744) 7.124.542 decrease in reclamation asset

Beban pinjaman yang dikapitalisasi - 48.708.665 Borrow ing cost capitalized

Perolehan aset tetap melalui Acquisition of f ixed assets through finance

sew a pembiayaan - 2.403.717 lease

30. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 73 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 11 Pebruari 2016.

The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 73 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on February 11, 2016.

**********