BAB III PEMBAHASAN · Struktur perusahaan cukup sederhana dan mudah ... Semen Gresik, PT. Semen...
Transcript of BAB III PEMBAHASAN · Struktur perusahaan cukup sederhana dan mudah ... Semen Gresik, PT. Semen...
21
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Semen Gresik ( Persero) Tbk.
Pada tahun 2012 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. yang sekarang berganti
nama menjadi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah memutuskan untuk
membentuk perusahaan readymix yang diberi nama PT. SGG Prima
Beton dengan tujuan utamanya adalah sebagai marketing tool.
Akta pendirian perusahaan telah ditandatangani dan dinotariilkan pada
tanggal 11 April 2012 dengan komposisi kepemilikan saham 99,9% oleh PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk sedangkan sisanya sebesar 0,1% dimiliki oleh
Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG). Perusahaan juga mendapatkan
pengesahan badan hukum dari kementerian hukum dan hak asasi manusia no:
AHU-27994.AH.01.01.Tahun 2012 pada tanggal 25 Mei 2012.
Tahun 2014 adalah 2 tahun sejak awal pendirian perusahaan pada 2012,
dan saat ini sudah melakukan usaha pada beberapa instansi swasta maupun
pemerintah. Rencana kerja tahun 2014 didominasi oleh komersialisasi dan
penataan organsasi secara maksimal. Walaupun begitu, jika ada peluang proyek
selanjutnya yang bisa didapatkan oleh perusahaan maka akan lebih mempercepat
dikenalnya Brand perusahaan di pasar beton nasional.
Penerapan manajemen kami didasarkan pada kepercayaan bahwa
karyawan mempunyai komitmen untuk bekerja sebaik mungkin dan mampu
membuat keputusan yang tepat. Hal ini merupakan keyakinan dari karyawan,
22
bahwa apabila kami menjanjikan produk/jasa yang tepat, berarti mereka telah
melakukan hal yang terbaik. Hal ini merupakan integritas dalam melakukan
bisnis. Kejujuran dan keterbukaan kami memberikan kontribusi dalam
menciptakan rasa memiliki pada karyawan. Semua karyawan ikut berperan dalam
pencapaian sukses perusahaan. Struktur perusahaan cukup sederhana dan mudah
melakukan akses untuk semua anggota/karyawan perusahaan. Untuk relasi dan
rekanan berarti terjamin komunikasi yang cepat dan bisa bertemu langsung
dengan pembuat keputusan di semua level dengan respon yang lebih cepat.
Visi
Menjadi perusahaan beton siap pakai yang paling unggul di Indonesia untuk
meningkatkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
Misi
1. Memproduksi dan menjual beton siap pakai dan produk beton siap pakai sesuai
persyaratan pelanggan.
2. Memperkuat daya saing Semen Gresik Group di pasar nasional.
3. Menjalankan proses bisnis yang prima dan sesuai dengan prinsip-prinsip
pengelolaan perusahaan yang terbaik.
Prinsip perusahaan PT. SGG Prima Beton terdiri dari :
1. Quality adalah kualitas terjamin dengan adanya pemahaman komprehensif
mulai dari persemenan sampai dengan perbetonan serta didukung dengan
peralatan laboratorium yang sangat memadai dari PT. Semen Indonesia
(persero) Tbk.
2. Delivery adalah adanya jaminan pengiriman beton yang didukung penuh oleh
tiga pabrik semen besar yang masih tergabung dalam Semen Indonesia Group
23
yaitu PT. Semen Gresik, PT. Semen Padang dan PT. Semen Tonasa yang
tersebar di seluruh di Indonesia.
3. Green yaitu sesuai dengan budaya PT. Semen Indonesia yang sangat peduli
terhadap lingkungan, PT. SGG Prima Beton selaku anak usaha juga
menerapkan hal yang sama yang akan dicerminkan dalam:
a. Dipergunakannya peralatan Truck Mixer Hino FM 260 JM standart Euro 2
yang sudah lolos uji.
b. Lokasi Batching plant yang memakai sistem batching weed mix yang
ramah lingkungan serta dikelilingi oleh tumbuh-tumbuhan yang hijau.
c. Diterapkannya sistem pengolahan limbah padat maupun cair.
24
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi PT. SGG Prima Beton
Sumber: PT. SGG Prima Beton
Gambar III.1 Struktur Organisasi PT. SGG Prima Beton
Direktur Utama
Staf Ahli Direktur Direktur Komersil
Staff
Biro SDM
BiroSistem
Manajemen
Biro Umum
Biro
Keuangan
Biro
Akuntansi
Biro
Sis.Inform
asi
Biro
Produksi Biro
Penelitia
n &
pengem
bangan
Biro
sales
Koordin
ator
Staff
Biro
pemeliharaa
n Batching
Plant
Biro
Pemeliharaaan
alat berat
Biro
Jaminan
Mutu
Divisi Internal
audit
Divisi
SDM&umum
Divisi
Keuangan&
akuntansi
Divisi Keuangan&
akuntansi
Divisi
Jaminan
Mutu
Divisi
Pemasaran
Divisi Kredit
25
Tata Kerja setiap bagian berjalannya suatu perusahaan didukung oleh struktur
organisasi yang baik. Adapun tugas dari setiap divisi pada PT. SGG Prima Beton
sebagai berikut:
1. Direktur Utama
Tugas Direktur Utama meliputi :
a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi di
perusahaan.
b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan.
d. Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai dari
administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
2. Staff Ahli Direktur
Tugas Staff ahli direktur meliputi :
a. Bertanggung Jawab kepada direktur utama terkait staffnya
b. Mendukung dan menbantu direksi dalam mengelola dan mengebangkan
perusahaan
c. Membangun jaringan usaha dan kemitraan
3. Direktur Komersial
Tugas direktur komersial meliputi:
a. Bertanggung jawab terhadap pemasukan keuangan dan barang perusahaan
b. Bertanggung jawab atas pengeluaran keuangan dan barang perusahaan
secara menyeluruh
4. Internal Auditor
26
Internal Auditor bertugas kepada direktur utama meliputi :
a. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal.
b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal & sistem
manajemen resiko sesuai kebijakan perusahaan.
c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi & efektivitas di bidang
keuangan akuntansi, SDM, operasional, pemasaran, dan kegiatan lainnya.
5. Devisi SDM
Tugas devisi SDM meliputi:
a. Menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
b. Menerapkan cara-cara pengelolaan lingkungan
c. Menetapkan ruang lingkup
d. Menetapkan jadwal dan waktu kerja
e. Menetapkan mutu
f. Menetapkan biaya
g. Menetapkan SDM
h. Menetapkan Komunikasi
i. Menetap Resiko
j. Menetapkan pengadaan
k. Menerapkan proses integrasi keuangan
l. Menerapkan cara-cara pengelolaan klaim
m. Merekrut karyawan sesuai dengan kebutuhan user dan perusahaan
n. Melakukan seleksi terhadap calon karyawan seperti interview dan psikotes
o. Melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan dan rentan waktu tertentu
seperti perbulan/ tahun
27
p. Melakukan perhitungan gaji
6. Devisi Pemasaran
Tugas Pemasaran meliputi:
a. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend
pasar dan sumber daya perusahaan.
b. Melakukan perencanaan peluang pasar.
c. Merumuskan target penjualan.
d. Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan.
e. Menerima dan menanggapi Surat Permohonan Penawaran Harga (SPPH)
dari Customer.
f. Berdasarkan kontrak kerja yang telah disepakati bagian pemasaran
bertugas membuat invoice dan dokumen pendukung yang terkait dengan
kontrak kerja.
g. Mendistribusikan invoice dan dokumen pendukung ke setiap bagian yang
terkait untuk selanjutnya ditindak lanjuti.
7. Devisi Produksi
Tugas devisi Produksi meliputi:
a. Melakukan pengelolaan kendaraan dinas.
b. Pengadaan kendaraan dinas.
c. Perawatan gedung.
d. Perawatan lingkungan kantor.
e. Perawatan dan pengadaan instalasi listrik.
f. Mengurusi semua operasional perusahaan.
g. Menyusun anggaran Produksi
28
h. Bertanggung jawab terhadaap kelaancaran mesin-mesin dan bekerjasama
dengan bagian SDM untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan
i. Mengawasi kegiatan produksi.
8. Devisi Keuangan dan Akuntansi
Tugas devisi keuangan dan akuntansi meliputi:
a. Menyusun strategi keuangan perusahaan.
b. Mengurus hal yang berhubungan dengan kepegawaian dan pelaporan
kepegawaian.
c. Menyelenggarakan urusan tata usaha dalam lingkungan divisi.
d. Bertanggungjawab atas pengelolaan dokumen yang diterima sebagai bukti
atas transaksi.
e. Melaporkan penggunaan anggaran yang terpakai untuk kepentingan Divisi
kepada deputi kepala divisi.
f. Mengawasi terhadap tugas AR/AP (account receiveble/account payable),
kasir dan logistik.
g. Menyiapkan laporan keuangan perusahaan bulanan, tahunan dan
berhubungan dengan pihak auditor.
h. Menerima nota kredit dan voucher pembayaran yang selanjutnya akan
dilaporkan kepada bagian penagihan sebagai dasar analisis kerja yang
telah dilakukan.
9. Devisi jaminan Mutu
Tugas devisi jaminan mutu meliputi :
a. Mengelola dan meningkatkan efektif efisiensi operasi perusahaan.
29
b. Mengatur anggaran dan mengelola biaya.
c. Mengelola program jaminan kualitas.
10. Biro pemeliharaan Batching plant
Tugas biro pemeliharaan batching plant meliputi :
a. Mengawasi jalannya produksi,perwatan mesin dan kelancaran segala
sesuatu yang berhubungan dalam lingkungan pabrik.
b. Menentukan jumlah produksi sesuai dengan petunjuk manager.
c. Merencanakan dan merumuskan kontrak kerja yang akan disepakati oleh
pihak customer dan PT. SGG Prima Beton.
d. Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan yang dilakukan setiap bagian
berdasarkan kontrak kerja.
11. Devisi Kredit
Tugas devisi kredit meliputi :
a. Menerima daftar usulan kredit
b. Melakukan penagihan kepada customer pada invoice kredit
c. Menghitung pemasukan piutang dari cutomer
12. Staff
Tugas staff meliputi:
a. Mengumpulkan data
b. Mengusulkan alternative tindakan
c. Mendiskusikan rencana-rencanayang sedang dipikirkan dengan berbagai
hak dan memperoleh kesepakatan
d. Orang yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang
harus dilaksanakan agar tercapainya tujuan.
30
3.1.3. Kegiatan Usaha
PT. SGG Prima Beton adalah anak perusahaan BUMN PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk yang bergerak dalam bidang produksi beton readymix dan
penjualan beton. Pada tahun 2014, atau 2 tahun sejak awal pendirian perusahaan,
PT. SGG Prima Beton sudah menyediakan jasa pada beberapa instalasi maupun
perintah. PT. SGG Prima Beton memproduksi beton readymix concrete ( Beton
siap Pakai), beton pracetak/prategang, beton mensory, batu pecah, usaha jasa.
PT. SGG Prima Beton memilik wilayah pemasaran yang meliputi Jakarta,
Jawa Barat, Banten dan memiliki batching plant dengan kapasitas 800.000 m3
pertahun. Sampai dengan tahun 2016 PT. SGG Prima Beton sudah memilik 13
Batching plant yang terdiri dari : Serpong, Balaraja, Cikarang, Cengkareng I,
Karawang, Cengkareng II, DKB, Marunda, Sentul, Ciwandan, Serang, PIK, dan
Sentul 2.
Berikut adalah variasi produksi beton yang dibedakan dengan mutu beton itu
sendiri seperti :
Tabel III.1
Hasil produk beton PT.SGG Prima Beton
Produk Beton
No Ukuran Indonesia Luar Indonesia
1 Readymix K350 Readymix FC 35
2 Readymix K300 Readymix FC 29
3 Readymix K250 Readymix FC 25
4 Readymix K200 Mortar
5 Readymix K450 FS 45
6 BO
Sumber PT.SGG Prima Beton
31
Dari tabel diatas merupakan ukuran atau macam-macam beton yang dijual
atau diproduksi oleh PT. SGG Prima Beton.
Berikut perbedaan beton ukuran Indonesia dan beton luar Indonesia :
Tabel III.2
Perbedaan ukuran beton
Beton ukuran Indonesia Beton ukuran luar Indonesia
Harga beton lebih murah Harga beton lebih mahal
pembuatan ujinya
menggunakan kubus
Pembuatan ujinya
menggunakan silinder
Sumber PT. SGG Prima Beton
Dari tabel diatas merupakan perbedaan ukuran beton di PT. SGG Prima Beton
yang sering dipesan oleh para customer.
3.2. Hasil Penelitian
3.2.1. Prosedur pembuatan Invoice
Pada saat pelaksanaan pembuatan invoice/penagihan yang paling utama
dilakukan adalah menghitung pembayaran customer. Adapun prosedur pembuatan
invoice ialah :
a. Customer melakukan pemesanan beton di setiap batching plant setiap
pengecoran kemudian dari manajemen produksi dibuatkan surat jalan untuk
bukti pemesanan
b. Pembuatan surat jalan pada saat pemesanan yang nantinya untuk
dilampirkan di invoice. Pembuatan invoice dinyatakan telah selesai apabila
dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh bagian manajemen proyek
diterima
32
c. Maka bagian keuangan urusan accountint akan melakukan penambahan
dokumen sebagai pelengkap invoice (dokumen yang berasal dari manajemen
proyek yang bertujuan untuk memberitahukan jumlah tagihan yang harus
ditagih oleh urusan penagihan piutang)
d. Setelah sesuai kemudian diserahkan ke kadiv marketing untuk ditanda
tangani.
e. Jika sudah disetujui dokumen invoice akan diberikan kepada admin
accounting untuk dipisahkan antara arsip accounting dan bagian penagihan.
f. Setelah dari admin accounting dokumen yang dipersyaratkan dalam
penagihan piutang lengkap, maka selanjutnya bagian keuangan urusan
penagihan melakukan penagihan pada customer dan memonitor sampai
dengan tagihan diterima.
33
Customer Man.
Produksi
Accounting Kadiv.
Marketing
Admin
Accounting
Penagihan
Sumber PT. SGG Prima Beton
Gambar III.2
Prosedur Pembuatan Invoice
Invoice,
Rekap surat
jalan, surat
jalan, PO,
faktur
Arsip
Invoice,
ttd. Kadiv
Invoice
lengkap
Mulai
Pengajuan
Pengecoran
Surat
jalan dan
PO
Penerimaan
surat jalan
Dan PO
PO
Dokumen
dipisahkan
Invoice
Selesai
34
Suatu prosedur perusahaan harus direncanakan secara matang. Hal ini sangat
penting mengingat bahwa prosedur suatu kegiatan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan suatu perusahaan. dimana kegiatan ini sering dilakukan di bagian
keuangan urusan penagihan dalam setiap perusahaan. Adapun prosedur
pembuatan invoice pada PT. SGG Prima Beton bagian yang terlibat sebagai
berikut :
1. Customer
Cutomer melakukan memesan beton kepada PT. SGG Prima Beton pada saat
pengecoran berlangsung. Customer menerima invoice dari bagian penagihan
untuk melakukan pembayaran secara kredit maupun tunai. Pembayaran biasa
dilakukan dengan transfer maupun dengan giro.
2. Manajemen Produksi
Manajemen produksi yang terlibat pada saat pengecoran berlangsung pada
saat tersebut dibuatkannya surat jalan atau dokumen yang diterbitkan oleh
Manajemen Proyek yang telah ditandatangani oleh PT. SGG Prima Beton
dengan customer setelah pekerjaan di lapangan selesai. Surat jalan tersebut
berfungsi sebagai bukti bahwa customer telah melakukan pemesanan beton
sesuai dengan berapa banyak m3 yang terpesan yang nantinya surat jalan
tersebut dilampirkan pada dokumen invoice beserta dokumen pelengkap
lainnya.
3. Accounting
Setelah manajemen produksi membuat surat jalan, maka surat jalan diberikan
kepada Accounting bagian yang terlibat dalam pembuatan dokumen invoice
sebelum diserahkan ke customer, yang invoice tersebut dibuat melalui
35
program aplikasi SAP yang disatukan dengan dokumen rekap surat jalan,
surat jalan, PO ( jika kredit) dan faktur pajak. Setelah lengkap dokumen akan
diserahkan kepada Kadiv. Marketing untuk disetujui atau ditandangani.
Berikut adalah perbedaan invoice tunai dan invoice kredit di PT. SGG Prima
Beton:
Tabel III.3
Perbedaan invoice tunai dan kredit PT. SGG Prima Beton
INVOICE
No Tunai Kredit
1 Pembayaran kurang dari 7 hari Pembayaran lebih dari 30 hari
2 Perorangan tidak menggunakan NPWP Menggunakan NPWP
3 Tidak menggunakan purchase order (PO)
Menggunakan purchase order
(PO)
Sumber : PT. SGG Prima Beton
4. Kadiv marketing
Dari accounting invoice diberikan kepada Kadiv marketing yang berwenang
dalam persetujuan dokumen invoice agar ditanda tangani dan bisa diliat
keabsahannya. Jika dokumen invoice lengkap maka kadiv marketing akan
setuju dan menanda tangani dan jika dokumen invoice belum lengkap atau
salah maka invoice akan dikembalikan kepada accounting untuk dilakukan
revisi.
5. Admin Accounting
Jika dokumen invoice sudah ditanda tangan oleh kadiv marketing selanjutnya
diberikan kepada admin accounting bagian yang memisahkan dokumen
invoice untuk arsip dan customer. Jika sudah rapih dokumen arsip invoice
untuk accounting plant dan dokumen invoice lengkap untuk bagian penagihan
yang nantinya untuk diserahkan ke customer.
36
6. Bagian Penagihan
Setelah dokumen invoice rapih dan lengkap selanjutnya diberikan kepada
Bagian penagihan yang bertugas menyerahkan dokumen invoice kepada
customer untuk melakukan pembayaran sesuai jumlah pemesanan
sebelumnya. Bagian penagihan juga memonitori pembayaran yang dilakukan
oleh customer sejauh mana pembayaran sudah dilakukan jika belum ada
pembayaran makanya pihak PT. SGG Prima Beton menghubungi pihak
customer untuk menanyakan kapan melakukan pembayaran.
3.2.2. Dokumen-dokumen yang Dibutuhkan dalam Pengadministrasian
Penagihan Piutang Pada Bagian Keuangan PT. SGG Prima Beton
Pada perusahaan ada aliran data dan dokumen yang terjadi di bagian
keuangan urusan penagihan, dimana aliran data tersebut sebagai pemberitahuan
bahwa pekerjaan lapangan telah selesai sehingga perkerjaan selanjutnya masalah
pembayaran barang dan jasa diteruskan oleh tim urusan penagihan piutang yang
dokumen-dokumennya seperti berikut:
a) Invoice: Dokumen yang berasal dari manajemen proyek yang bertujuan untuk
memberitahukan jumlah tagihan yang harus ditagih oleh urusan penagihan
piutang.
b) PO : Dokumen yang diterbitkan oleh manajemen pemasaran setelah adanya
penandatanganan kontrak antara PT. SGG Prima Beton dengan customer.
c) BAST: Dokumen yang diterbitkan oleh manajemen proyek yang telah
ditandatangani oleh PT. SGG Prima Beton dengan customer setelah pekerjaan
di lapangan selesai.
37
d) Kwitansi, SPP, FPS : Dokumen yang diterbitkan oleh urusan penagihan
piutang sebagai pelengkap dari invoice yang akan ditagihkan.
e) Asuransi : Dokumen yang diterbitkan oleh perusahaan jasa asuransi
f) Bank Garansi : Dokumen yang diterbitkan oleh Bank Konvensional.
Bagian accounting nantinya menyerahkan dokumen tersebut ke bagian
penagihan, yang memiliki tugas yang harus kerjakan yaitu menyusun rencana dan
melaksanakan urusan penagihan piutang, menyusun rencana jangka panjang dan
jangka pendek, menerima Surat Perintah Kerja (SPK) jual atau Kontrak jual atau
PKS atau Amandemen Kontrak jual dari Administrasi Pemasaran, membuat Surat
Permintaan Pembayaran (SPP), faktur pajak, kwitansi, dan melengkapinya dengan
dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam kontrak untuk penagihan. Setelah
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam kontrak untuk penagihan sudah
lengkap kemudian melakukan penagihan pada pelanggan dan memonitor sampai
dengan tagihan diterima.
3.2.3. Laporan Penjualan Beton pada PT. SGG Prima Beton
Laporan penjualan beton pada PT. SGG Prima Beton adalah gambaran
untuk mengetahui berapa banyak beton yang terjual dalam satu bulan dan sejauh
mana pencapaian penjualan terhadap target penjualan yang telah ditentukan oleh
PT. SGG Prima Beton.
Laporan penjualan ini dilakukan pada hitungan bulan. Berikut adalah
salah satu contoh data laporan penjualan PT. SGG Prima Beton dari bulan Januari
2016 sampai dengan bulan Maret 2016 berdasar jenis produk beton yang dipesan
oleh masing-masing pelanggan.
38
Tabel III. 4
REPORT PRODUKSI JANUARI 2016
No Billing
Document Kode Plant
Nama Plant Tanggal Invoice
Total Qty Mutu
1 962022443 A115 BP Serang 4-Jan-16 62,00 Ready Mix - K 225 fa
2 962022478 A115 BP Serang 16-Jan-
16 92,00 Ready Mix - K 300 FA
3 962022479 A115 BP Serang 16-Jan-
16 138,00 Ready Mix - K 225 fa
4 962022516 A115 BP Serang 5-Jan-16 55,00 Ready Mix - K 225 fa
5 962022595 A115 BP Serang 8-Jan-16 42,00 Ready Mix - K 325 fa
6 962022596 A115 BP Serang 10-Jan-
16 18,00 Ready Mix - K 325
7 962022597 A115 BP Serang 12-Jan-
16 34,00
Ready Mix - K 350 NFA
8 962022598 A115 BP Serang 16-Jan-
16 593,00 Ready Mix - K 100
9 962022599 A115 BP Serang 16-Jan-
16 8,00 Ready Mix - K 325 fa
10 962022600 A115 BP Serang 16-Jan-
16 10,00 Ready Mix - K 300
11 962022747 A115 BP Serang 19-Jan-
16 262,00 Ready Mix - K 100
12 962023145 A115 BP Serang 5-Jan-16 8,00 Ready Mix - K 175 fa
13 962023146 A115 BP Serang 21-Jan-
16 6,00 Ready Mix - K 225
14 962023147 A115 BP Serang 21-Jan-
16 2,00 Ready Mix - B0
15 962023148 A115 BP Serang 26-Jan-
16 6,00 Ready Mix - fc' 15
16 962023149 A115 BP Serang 26-Jan-
16 60,00 Ready Mix - fc' 35
17 962023150 A115 BP Serang 26-Jan-
16 18,00 Ready Mix - K 300
18 962023151 A115 BP Serang 29-Jan-
16 294,00 Ready Mix - K 100
19 962023152 A115 BP Serang 30-Jan-
16 626,00 Ready Mix - K 100
20 962023153 A115 BP Serang 31-Jan-
16 228,00 Ready Mix - K 350
39
Tabel III. 5
REPORT PRODUKSI FEBRUARI 2016
No Billing
Document Kode Plant
Nama Plant
Tanggal Invoice
Total Qty Mutu
1 962023488 A115 BP Serang 9-Feb-16 401,00 Ready Mix - K 100
2 962023489 A115 BP Serang 4-Feb-16 138,00 Ready Mix - K 100
3 962023490 A115 BP Serang 9-Feb-16 10,00 Ready Mix - fc' 35
4 962023491 A115 BP Serang 1-Feb-16 264,00 Ready Mix - K 350
5 962023492 A115 BP Serang 4-Feb-16 156,00 Ready Mix - K 300
6 962023493 A115 BP Serang 5-Feb-16 40,00 Ready Mix - fc' 30
7 962023494 A115 BP Serang 5-Feb-16 7,00 Ready Mix - B0
8 962023495 A115 BP Serang 9-Feb-16 54,00 Ready Mix - K 300
9 962023675 A115 BP Serang 19-Feb-16 468,00 Ready Mix - K 100
10 962023676 A115 BP Serang 17-Feb-16 190,00 Ready Mix - K 100
11 962023677 A115 BP Serang 19-Feb-16 78,00 Ready Mix - K 300
12 962023678 A115 BP Serang 10-Feb-16 7,00 Ready Mix - K 225
13 962023679 A115 BP Serang 10-Feb-16 267,00 Ready Mix - fc' 29
14 962023680 A115 BP Serang 18-Feb-16 18,00 Ready Mix - K 225
15 962023681 A115 BP Serang 19-Feb-16 12,00 Ready Mix - K 300
16 962024109 A115 BP Serang 29-Feb-16 418,00 Ready Mix - K 100
17 962024110 A115 BP Serang 27-Feb-16 225,50 Ready Mix - K 100
18 962024111 A115 BP Serang 29-Feb-16 155,00 Ready Mix - fc' 29
19 962024112 A115 BP Serang 20-Feb-16 61,00 Ready Mix - K 225
20 962024113 A115 BP Serang 27-Feb-16 78,00 Ready Mix - K 300
21 962024114 A115 BP Serang 22-Feb-16 6,50 Ready Mix - K 225
22 962024115 A115 BP Serang 28-Feb-16 72,00 Ready Mix - K 300
40
Tabel III. 6
REPORT PRODUKSI PENJUALAN MARET 2016
No Billing
Document Kode Plant
Nama Plant Tanggal Invoice
Total Qty
Mutu
1 962024571 A117 BP Pantai Indah Kapuk
1-Mar-16
65,00
Ready Mix - K 350
2 962024572 A117 BP Pantai Indah Kapuk
3-Mar-16
18,00
Ready Mix - K 225
3 962024573 A117 BP Pantai Indah Kapuk
3-Mar-16
9,00
Ready Mix - K 225
4 962024574 A117 BP Pantai Indah Kapuk
4-Mar-16
6,00
Ready Mix - K 225
5 962024575 A117 BP Pantai Indah Kapuk
7-Mar-16
104,00
Ready Mix - K 250
6 962024576 A117 BP Pantai Indah Kapuk
7-Mar-16
7,00
Ready Mix - M 1 : 5
7 962024577 A117 BP Pantai Indah Kapuk
8-Mar-16
4,00
Ready Mix - K 250
8 962024578 A117 BP Pantai Indah Kapuk
8-Mar-16
56,00
Ready Mix - K 225
9 962024579 A117 BP Pantai Indah Kapuk
11-Mar-16
49,00
Ready Mix - K 300
10 962024580 A117 BP Pantai Indah Kapuk
12-Mar-16
17,00
Ready Mix - K 250
11 962024581 A117 BP Pantai Indah Kapuk
12-Mar-16
66,00
Ready Mix - K 300
12 962024582 A117 BP Pantai Indah Kapuk
14-Mar-16
6,00
Ready Mix - K 225
13 962024792 A117 BP Pantai Indah Kapuk
11-Mar-16
28,00
Ready Mix - K 125
14 962024794 A117 BP Pantai Indah Kapuk
17-Mar-16
63,00
Ready Mix - K 350
15 962024970 A117 BP Pantai Indah Kapuk
18-Mar-16
19,00
Ready Mix - K 250
16 962024971 A117 BP Pantai Indah Kapuk
18-Mar-16
17,00
Ready Mix - K 350
18 962024973 A117 BP Pantai Indah Kapuk
24-Mar-16
13,00
Ready Mix - K 225
19 962024974 A117 BP Pantai Indah Kapuk
24-Mar-16
3,00
Ready Mix - K 300
20 962025116 A117 BP Pantai Indah Kapuk
30-Mar-16
9,00
Ready Mix - K 225
21 962025125 A117 BP Pantai Indah Kapuk
28-Mar-16
12,00
Ready Mix - K 300
22 962025138 A117 BP Pantai Indah Kapuk
21-Mar-16
6,00
Ready Mix - fc' 35
23 962025139 A117 BP Pantai Indah Kapuk
22-Mar-16
49,00
Ready Mix - fc' 25
24 962025140 A117 BP Pantai Indah Kapuk
23-Mar-16
14,00
Ready Mix - fc' 35
25 962025142 A117 BP Pantai Indah Kapuk
31-Mar-16
62,00
Ready Mix - K 300
41
3.2.4. Kendala Dalam Pembuatan Inovoice PT. SGG Prima Beton
Terkadang pelaksanaan kegiatan pembuatan invoice dalam sebuah perusahaan
tidak selalu berjalan dengan lancar begitupun pelaksanaan pembuatan invoice
pada PT. SGG Prima Beton. Adapun kendala yang dihadapi dalam pembuatan
invoice antara lain:
1. Terdapat kesalahan harga antara invoice dengan purchase order (PO)
2. Kesalahan nama customer dengan surat jalan pada invoice
3. Mutu beton yang dibeli customer beda dengan invoice
4. Customer tidak memberikan NPWP sehingga pada pembuatan invoice
terhambat dan penagihanpun semakin lama
3.2.5. Cara Mengatasi Kendala Pada PT. SGG Prima Beton
Dalam masalah diatas tersebut, maka alternatif pemecahan masalah yang
diambil perusahaan pada PT. SGG Prima Beton yaitu:
1. Staff accounting konfirmasi ke bagian sales untuk menanyakan harga invoice
dengan purchase order (PO) agar harga invoice dengan PO sama dan dapat
ditagihankan dengan customer karena biasanya jika invoice dan PO beda
harga maka cutomer akan mengembalikan invoice kepada perusahaan dan
tidak akan melakukan pembayaran.
2. Pada saat perbedaan nama customer di invoice dengan surat jalan untuk
accounting plant konfirmasi ke batching plant atau manajemen produksi yang
bersangkutan untuk menanyakan penulisan nama yang benar antara invoice
dengan surat jalan.
42
3. Jika terjadi kesalahan mutu beton di invoice dengan pemesanan customer
maka accounting plant tetap konfirmasi ke bagian plant yang bersangkutan
jika sudah pasti maka akan dibuatkan revisi invoice yang baru.
4. Untuk customer yang tidak memberikan NPWP biasanya perusahaan
konfirmasi ke customer agar memberikan NPWP karena bila tidak ada NPWP
faktur pajak tidak bisa dikeluarkan dan akan sering terjadi cancel dari
beberapa dokumen. Tujuan yang lainnya adalah agar waktu yang digunakan
bisa lebih efisien. Dikarenakan bila invoice terlambat dikirim ke customer itu
akan memperlambat pemasukan perusahaan.