Pt Semen Indonesia

download Pt Semen Indonesia

of 23

description

semen indonesia

Transcript of Pt Semen Indonesia

Financial AnalysisPT Semen Indonesia Tbk (PT Semen Gresik)Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu TugasAnalisis Laporan Keuangan

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :Elisabeth120110120070Dheika Febry R120110120073Grace Silvie120110120075

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI21.1Latar belakang32.1Identifikasi masalah43.1Tujuan makalah4BAB II52.1KEWAJIBAN52.1.1.Kewajiban Pt Semen Indonesia52.2KEWAJIBAN SEWA82.3KEWAJIBAN IMBALAN PASKA KERJA112.4PROVISI172.5EKUITAS PEMEGANG SAHAM192.5.1.HASIL ANALISIS PADA PT SEMEN INDONESIA Tbk20BAB III233.1Simpulan23

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangAktivitas binis didanai dengan kewajiban atau ekuitas, atau keduanya. Kewajiban merupakan utang untuk mendapatkan pendanaan yang membutuhkan pembayran di masa depan dalam bentuk uang, jasa , atau aset lainnya. Kewajiban pendaan merupakan seluruh bentuk pendaan kredit seperti wesel bayar jangka panjang dan obligasi, pinjaman jangka pendek, dan sewa. Kewajiban operasi merupakan kewajiban yang timbul dari operasi seperti kreditor perdagangan, kredit yang ditangguhkan, dan kewajiban pensiun. Kewajiban umumnya dilaporakan sebagai lancar dan tidak lancar. Ekuitas merupakan klaim pemilik atas asrt bersih perusahaan. Klaim pemilik di bawah kreditor, yang berarti klaimnya dipenuhi setelah klaim kreditur diselesaikan. Pemegang ekuitas dihadapkan pada risiko maksimum perusahaan, tetapi juga berhak atas seluruh pengembalian residu perusahaan. Kinerja suatu perusahaan juga dipengaruhi dengan proporsi pendaan yang di milikinya, jika pendaan terbanyak bersumber dari kewajiban , suatu perusahaan harus menanggung beban bunga yang besar. Proporsi pendanaan, bagaimana kinerja perusahaan dalam membayar return kepada kreditur dan menjaga posisi finansialnya juga mempengaruhi kreditor dalam memberikan pinjaman ke suatu perusahaan. Oleh Karena itu penulis tertarik untuk menganalisis aktifitas pendaan pada salah satu perusahaan semen di Indonesia dimana pada tahun 2012 melalakukan penggabungan usaha dengan perusahaan lain yaitu Pt Semen Gresik yang sekarang menjadi Pt Semen Indonesia.Profile PerusahaanPT Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu PT Semen Gresik (Persero) Tbk) adalahprodusensemenyangterbesardiIndonesia.Padatanggal20Desember2012,PTSemen Indonesia (Persero) Tbk resmi berganti nama dari sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RIpertamadengankapasitasterpasang250.000tonsemenpertahun.Padatanggal8Juli1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sehingga menjadikannya BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Pada tanggal 20 Desember 2012, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan, resmi mengganti nama dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk, menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Penggantian nama tersebut, sekaligus merupakan langkah awal dari upaya merealisasikan terbentuknya Strategic Holding Group yang ditargetkan dan diyakini mampu mensinergikan seluruh kegiatan operasional. Saat ini kapasitas terpasang Semen Indonesia sebesar 29 juta ton semen per tahun, dan menguasaisekitar 42% pangsa pasar semen domestik. Semen Indonesia memiliki anak perusahaan PTSemen Gresik, PT Semen Padang, PT SemenTonasa dan Thang Long Cement.

2.1 Identifikasi masalahKami merumuskan pokok- pokok permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini : Bagaimana proporsi pendanaan Pt Semen Indonesia? Apakah Pt Semen Indonesia memiliki Kewajiban yang tidak wajar/berbahaya? Bagaimana Analisis kewajiban sewa, imbalan pascakerja dan provisi Pt Semen Indonesia ? Bagaimana Analisis Ekuitas pemegang saham di Pt Semen Indonesia?

3.1 Tujuan makalah Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan tentang pembahasan Analisis aktivitas pendanaan pada Pt Semen Indonesia.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 KEWAJIBAN Pengakuan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai pada saat pengakuan awal. Perseroan dan entitas anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.

Pengukuran setelah pengakuan. Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, bank dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

2.1.1. Kewajiban Pt Semen IndonesiaPendanaan Pt Semen Indonesia sebagian besar di danai oleh pemegang saham ( ekuitas ) dapat di lihat dari Debt to equity ratio yang tidak lebih dari 100%. Debt to equity ratio (DER) dihitung dengan cara membandingkan total kewajiban terhadap total modal. Oleh karena itu DER yang tidak melebihi nilai 100% menjelaskan bahwa kewajiban lebih kecil dari pada modal yang dimiliki Semen Indonesia. Walaupun secara garis besar setiap tahun utang Semen Indonesia meningkat namun modal yang dimiliki juga ikut meningkat.

2010201120122013

Total HutangRp 3,423,246,058Rp 5,046,505,788Rp 8,414,229,138Rp 8,988,908,217

Total modalRp 12,139,752,888Rp 14,615,096,979Rp 18,164,854,648Rp 21,803,975,875

DER28.20%34.53%46.32%41.23%

Pada tahun 2010 DERnya adalah 28.20% yang menjelaskan bahwa kewajiban Semen Indonesia 28.20% dari Modal yang dimiliknya, maka dari itu Debt to Equity ratio dibawah angka 100% juga menjelaskan bahwa kewajiban yang dimiliki semen Indonesia termasuk dalam golongan wajar karena jumlah utang lebih kecil dari modalnya. Namun bukan berarti perusahaan yang utangnya lebih besar dari modalnya, hutangnya sudah pasti tidak wajar karena ada beberapa perusahaan yang mempunyai hutang yang besar untuk tujuan bisnis tertentu, yang terpenting adalah hutang yang dimiliki tidak berbahaya. Utang yang berbahaya adalah utang jangka panjang yang membutuhkan pembayaran bunga karena dapat mempengaruhi laba bersih perusahaan . Perusahaan yang mempunyai kewajiban jangka panjang yang besar, biasanya memiliki kewajiban yang besar pula untuk membayar bunganya karena pembayaran bunga hanya ada dalam utang jangka panjang. Contoh utang tersebut adalah utang bank dan utang obligasi . maka dari itu perusahaan yang mempunyai hutang jangka panjang yang besar biasanya memiliki resiko finansial yang besar.Kewajiban Pt Semen Indonesia dapat digolongkan ke dalam kewajiban yang tidak berbahaya, karena kewajiban lancarnya lebih besar dari pada kewajiban jangka panjangnya sehingga kewajiban semen Indonesia untuk membayar bunga tidak terlalu tinggi. Current LiabilitiesPada Pt Semen Indonesia, proporsi utang jangka pendek lebih besar dari pada hutang jangka panjang yang berarti Semen Indonesia sebagian besar mempunyai utang dengan jatuh tempo lebih pendek .2010201120122013

utang jangka pendekRp 2,517,518,619Rp 2,889,137,195Rp 4,825,204,637Rp 5,297,630,537

utang jangka panjangRp 905,727,439Rp 2,157,368,593Rp 3,589,024,501Rp 3,691,277,680

Sudah dijelaskan sebelumnya, Kewajiban yang jangka pendeknya lebih besar dari pada jangka panjangnya dapat menjelaskan bahwa pendanaan dari kewajiban tersebut tidak berbahaya karena tidak harus membayar bunga dan denda yang terlalu banyak. Meskipun Semen Indonesia mempunyai kewajiban yang akan jatuh tempo atau jangka waktu yang pendek dalam jumlah yang besar, namun kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya tergolong baik. Dapat dilihat dari current ratio yang menjelaskan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya menggunakan harta lancarnya :2010201120122013

Current Ratio291.790%264.651%170.590%188.237%

Secara garis besar selama 4 tahun, aset lancar lebih besar dari utang lancar yang mngintrepetasikan bahwa kewajiban yang jatuh tempo (jangka pendek) dapat di bayar menggunakan aset lancar perusahaan dan perusahaan dapat dikatakan liquid. NON CURRENT LIABILITIESSeperti yang sudah di jelaskan sebelumnya bahwa kewajiban jangka panjang perusahaan tidak lebih besar dari kewajiban jangka pendeknya sehingga dapat dikatakan kewajiban tersebut tidak berbahaya. Namun perusahaan harus tetap membayar bunga akibat kewajiban jangka panjang yang dimiliknya. Kami juga harus mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga tersebut agar dapat menyimpulkan apakah kemampuan perusahaan dalam mengelola kewajibannya baik atau tidak. Kemampuan perusahaan membayar bunga dapat dilihat dengan rasio times interest earned, di bawah ini :2010201120122013

Time Interest Earned179.9328875183.412402558.9987456119.34403059

Rasio ini digunakan untuk mengukur besar jaminan keuntungan yang digunakan untuk membayar bunga hutang jangka panjang. Semakinn besar angka yang dihasilkan semakin bagus perusahaan dalam membayar beban bunga nya .Interest expense dari tahun 2011 ke 2012 naik secara significant hal ini menyebabkan times interest earnednya turun dari 183 ke 58 .Kami juga mengukur kemampunya perusahaan dalam membayar total hutangnya menggunakam debt ratio di bawah ini :2010201120122013

Debt ratio21.996%25.667%31.657%29.192%

Debt ratio dapat dihitung dengan membandingkan total kewajiban dengan total Aktiva Pt Semen Indonesia. Semakin kecil rasio ini semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar semua hutangnya. Persentase harta yang di danai oleh hutang tidak lebih dari 50% yang berarti kewajiban perusahaan masih wajar. Ini berarti risiko financial perusahaan mengembalikan pinjaman juga semakin kecil. Dan Pt Semen Indonesia dapat dikatakan perusahan yang solvable.

Jadi dapat kami simpulkan bahwa PT semen Indonesia mempunyai liabilities yang wajar dan tidak berbahaya. Kemampuan perusahaan dalam membayar bunga kepada kreditur juga baik . jadi, Risiko financial perusahaan mengembalikan pinjaman dan membayar bunga kecil. Pt Semen Indonesia tidak memiliki masalah yang significant dalam mengelola kewajibannya.2.2 KEWAJIBAN SEWASewa(lease) adalah perjanjian kontraktual antara pemilik (leasor) dan penyewa (lease) .perjanjian tersebutmemberi hak kepada lease untuk menggunakan aset yang di miliki leasor, selama masa sewa.sebagai balasannya lesee membayar sewa yang disebut pembayaran sewa minimum leaseepayment.Ada 2 jenis sewa :1. Sewa pedanaan yang mana lessor mencatat sewa sebagai penjualan dan transaksi pendanaan Jika di klasifikasikan sebagai sewa guna usaha ini baik aset yang di sewakan maupun kewajiban sewa diakui dalam neraca2. Sewa operasi, diakui sebagai beban sewa.Klasifikasi dan Pelaporan Sewaklasifikasi lease dan mencatat sewa sebagaicapital leasejika pada saat terjadinya memenuhi salah satu dari keempat kriteria berikut: Terdapat transfer kepemilikan aset kepada lease Pada Akhir masa sewa Terdapat opsi untuk membeli aset pada harga murah Masa sewa 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomi aset Nilai sekarang pembayarn sewa minimum lainnya sebesar 90% atau lebih dari nilai wajar aset dikurangi dengan kredit pajak investasi yang dikurangi oleh lessor.Sewa dapat di klasifikasikan sebagai operating leasse jika tidak ada satupun kriteria tersebut terpenuhi.Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.Dalam menentukan jenis sewa pada Pt Semen Indonesia, kita dapat melihatnya dalam laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi , terdapat akun liabilitas sewa pembiayaan dalam laporan neraca yang menunjukan perusahaan mempunyai sewa pembiayaan. Pengakuan dan pengukuranPerseroan dan entitas anak mengakui aset dan libilitas dalam laporan keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa di pisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.Menurut analisis kami Semen Indonesia menjadi lesse dimana menyewa aset kepada perusahaan lain dan tidak menjadi lessor karena tidak menyewakan aset kepada perusahaan lain. dapat dilihat juga pada laporan neraca dimana terdapat liabilitas sewa pembiayaan namun tidak terdapat piutang sewa pembiayaan atau pendapatan sewa.

PenyusutanPt Semen Indonesia menggunakan metode garis lurus untuk menghitung penyusutan aset sewa pembiayaan. Dari catatan atas laporan keuangan Semen Indonesia kami mendapatkan informasi bahwa Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Efek dari sewa pembiayaan laporan laba rugiJika perusahaan mencatat sewa sebagai sewa pembiayaan , perusahaan harus mengakui beban bunga periodik dan beban penyusutan, sewa pembiayana akan melaporkan beban yang lebih besar di tahun tahun awal dan beban yang lebih kecil di tahun tahun berikutnya hal ini di sebabkan oleh beban bunga yang menurun selama masa sewa. Akibatnya laba bersih dalam sewa pembiayaan akan lebih rendah daripada laba bersih dalam sewa operasi di tahun tahun awal.Ini terlihat pada catatan atas laporan keuangan Pt Semen Indonesia, yang mencatatan beban bunga sewa pembiayaan untuk tahun 2010 adalah Rp 8.565.616, 2011 adalah Rp 8.432.542 dan di tahun 2012 menurun menjadi Rp 6.904.052 Efek sewa pembiayaan - NeracaSewa pembiayan melaporan aset sewa dan kewajiban sewa serta mengakuinya sebesar nilai sekarang sewa. Pt semen Indonesia melaporkan Aset sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan bagian aset tidak lancar yang digabung dalam aset tetap. Penjelasan terperinci mengani aset sewa pembiayaan terdapat pada catatan atas laporan keuangan seperti gambar di bawah ini :

Dalam sewa pembiayaan, aset dan kewajiban sewa setiap tahun tidak sama, kecuali pada permulaan dan akhir masa sewa. Perbedan ini timbul karena aset menurun sebesar penyusutan sementara kewajiban sewa menurun sebesar amortisasi pokok. Proses ini terus berlanjut selama masa sewa, aset sewa akan selalu lebih rendah dari kewajiban sewa selama masa sewa karena akumulasi penyusutan selalu lebih besar dari jumlah pokok kumulatif. Terlihat dalam tabel berikut :2013201220112010

nilai kini pembayaranRp 150,933,453Rp 162,393,915Rp 94,771,221Rp 75,568,299

Aset sewaanRp 257,554,395Rp 204,404,197Rp 179,206,203Rp 143,967,850

akumulasi penyusutanRp 112,751,703Rp 71,344,091Rp 95,380,114Rp 80,744,109

aset sewaan, bersihRp 144,802,692Rp 133,060,106Rp 83,826,089Rp 63,223,741

Dari sudut pandang neraca, akutansi sewa pembiayaan mengakui manfaat (aset) dan kewajiban yang timbul dari transaksi sewa. Sebaliknya, metode operating lease mengabaikan manfaat dan kewajiban tersebut dan sepenuhnya mencerminkan dampaknya hanya di akhir masa sewa. Neraca dalam sewa operasi gagal mencerminkan aset dan kewajiban sewa perusahaan maka dari itu sifatnya off balance sheet. Pengungkapan SewaAturan akuntansi mensyaratkan perusahaan dengan sewa pembiayaan untuk melaporkan aset sewa maupun kewajiban sewa dalam neraca. Pt semen Indonesia sudah melakukan hal tersebut, aset sewa di laporkan dalam aset tetap yang diungkapan secara terperinci dalam catatan atas laporan keuangan dan kewajiban sewa yang dilaporkan dalam non-current liabilities dan current liabilities untuk yang jatuh tempo tahun depan.

2.3 KEWAJIBAN IMBALAN PASKA KERJATerdapat dua bentuk manfaat pascapensiun : Manfaat pension ( pension benefit), di mana pemberi kerja menjanjikan menfaat moneter kepada pekerja pasca pension Manfaat lain pascapensiun pekerja ( other postretirement employee benefit OPEB )Terdapat 2 program pensiun : Program manfaat pasti ( defined benefit ) , menentukan jumlah pensiun yang di janjikan oleh pemberi kerja untuk disediakan bagi pensiunan, program manfaat pasti mensyaratkan pemberi kerja untuk membayar pekerja secara berkala sejumlah uang yang telah ditentukan sebelumnya sejak pekerja pensiun sampai pekerja meninggal. Program iuran pasti (defined contribution), menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada program pensiun, program iuran pasti segera mewajibkan pemberi kerja untuk membayar sebesar proporsi tetap dari kompensasi pekerja saat ini.Standart akuntansi saat ini mensyaratkan pengakuan beban manfaat pasca pension saat pekerja aktif memberikan jasa, bukan saat manfaat di bayarkan. Estimasi nilai sekarang manfaat pensiun yang di akui, di laporkan sebagai biaya manfaat pascapensiun ( dan kewajibannya) perlu di estimasi berdasarkan asumsi aktuaria atas harapan hidup, perputaran gaji, tingkat kenaikan kompensasi, biaya perawatan kesahatan, tingkat pengembalian yang di harapkan, dan tingkat bunga. Pt semen Indonesia sudah mengikuti standart tersebut, dari catatan atas laporan keungan di dapatkan informasi bahwa Imbalan kerja sehubungan dengan imbalan pascakerja, cuti jangka panjang, penghargaan masa kerja dan imbalan-imbalan lainnya diakui selama masa kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan imbalan yang lebih tinggi antara Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau Peraturan Grup. Grup memiliki program imbalan pascakerja yang terdiri atas program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.

2.5.1. IMBALAN PASCAKERJAA. IURAN PASTIIuran pasti Pt Semen Indonesia dapat berupaa. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)b. Program tunjangan kesejahteraan hari tuac. Program bantuan pemeliharaan kesehatan purnakarya d. Program kesejahteraan karyawan

Pengakuan, pengukuran dan pengungkapanProgram iuran pasti diakui dalam beban dan kewajiban pada periode tersebut sebesar beban atau iuran yang harus di bayarkan oleh perusahaan. Pt Semen Indonesia menentukan persentase dari gaji bulanan karyawan untuk diakui sebagai kewajiban dan beban iuran pasti. Seperti yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan di bawah ini :Karyawan Perseroan mengikuti program pensiun iuran pasti yang meliputi semua karyawan tetap. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI) dan DPLK AllianzIndonesia yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan masing-masing No. KEP-1100/ KM.17/1998 dan No. KEP129/KM.10/2007, tanggal 23 Nopember 1998dan 9 Juli 2007. Imbalan pensiun akan diberikan apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia. Iuran untuk program pensiun tersebut adalah sebesar 20% dari gaji bulanan karyawan dan menjadi beban Perseroan.

Entitas anak (SP dan ST) memberikan imbalan iuran pasti untuk karyawan tetap yang diselenggarakan masing-masing oleh DPLK Avrist Assurance dan DPLK Jiwasraya. SP dan ST memberikan kontribusi bulanan kepada DPLK masing-masing sebesar 15% dari gaji prestasi optimal dan 5% dari gaji dasar pensiun. Entitas anak mengakui utang iuran pada DPLK pada tahun dimana karyawan memberikan jasanya. Untuk SP terdapat tambahan kontribusi sebesar 19,9% dari gaji dasar pensiun untuk karyawan tetap yang diangkat setelah tanggal 1 Oktober 2007. Beban iuran ini dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian kecuali PSAK lain membolehkan pencatatan beban iuran tersebut sebagai harga perolehan suatu aset.

Entitas anak (UTSG dan IKSG) menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya yang dikelola masing-masing oleh Dana Pensiun Astra Dua dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Tugu Mandiri. Iuran pensiun yang ditanggung karyawan UTSG dan IKSG masing-masing adalah 3,2% dan 35% dari penghasilan dasar pensiun (PhDP), sedangkan yang ditanggung UTSG dan IKSG masing-masing adalah 6,4% dan 65% dari PhDP.

Pelaporan2010201120122013

utang iuranRp 712,855Rp 1,051,446Rp 1,223,934Rp 1,680,168

Semakin tahun utang yang di akui semakin besar. Ini menjelaskan bahwa terdapat beban yang di akui setiap tahun yang akan menambah nilai kewajiban.B. MANFAAT PASTI PengakuanImbalan pasca kerja diakui sebagai kewajiban kini dan beban jasa kini .Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian sehubungan dengan program pascakerja imbalan pasti adalah nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti lainnya dihitung oleh aktuaria independen menggunakan metode projected unit credit.Biaya jasa kini diakui sebagai beban tahun berjalan. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

PengukuranDalam informasi yang terdapat di catatan atas kaporan keuangan Pt Semen Indonesia , Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah dengan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Kenaikan kewajiban dari tahun sebelumnya diakui sebagai biaya jasa kini.

Nilai kini liabilitas pascakerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya bersih imbalan pascakerja mencakup tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat pengembalian investasi. Perubahan asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan pascakerja.

Tingkat diskonto ditentukan pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas imbalan pascakerja. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, mata uang yang mana imbalan akan dibayar, dan yang memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas imbalan pascakerja yang terkait.Aset dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, surat-surat berharga dan investasi jangka panjang dalam bentuk saham, reksadana, obligasi, tanah dan bangunan. Estimasi liabilitas aktuarial adalah sebagai berikut: Pengukapan 1. Asumsi aktuaria2010 - 2011

2012-2013

Tidak terdapat perbedaan yang significant antara asumsi aktuaria pada tahun 2010 hingga 2013. Tingkat diskonto selalu berubah setiap tahun.2. Kewajiban Kini untuk manfaat pasti2010201120122013

Liabilitas imbalan pensionRp 68,734,978Rp 96,199,044Rp 74,783,377Rp 41,650,929

Liabilitas imbalan kerja lainnyaRp 148,246,921Rp 173,177,880Rp 196,629,712Rp 216,652,656

Penyajian kewajiban imbalan dalam laporan keuangan2010201120122013

liabilitas imbalan jangka pendekRp 572,485,640Rp 774,818,374

liabilitas imbalan jangka panjangRp 216,981,899Rp 269,376,924Rp 271,413,089Rp 271,599,689

Tahun 2010 dan 2011 tidak dilaporkan imbalan jangka pendek dan tahun 2012 liabilitas imbalan naik secara significant, dapat diperkirakan karena efek penggabungan usaha dari Pt Semen Gresik.Tingkat diskonto akan mempengaruhi nilai kini kewajiban pada tahun tersebut. tingkat diskonto yang rendah menyebabkan meningkatkan kewajiban pensiun dan meningkatkan biaya manfaat ekonomi selama tahun tersebut.3. Jumlah yang di bebankan imbalan pensiun2010 - Jumlah neto beban imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian adalah Rp 51.187.361. Dari jumlah yang dibebankan, Rp 30.712.416 termasuk dalam beban pokok pendapatan dan Rp 20.474.945 dalam beban usaha.2011- Jumlah neto beban imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian adalah Rp 51.187.361. Dari jumlah yang dibebankan, Rp 47.275.923 termasuk dalam beban pokok pendapatan dan Rp 36.511.619 dalam beban usaha.2012- Jumlah yang dibebankan di 2012 adalah Rp 20.137.443 di dalam beban pokok pendapatan dan Rp 15.552.328 dalam beban usaha.2013- Jumlah yang dibebankan di 2013 adalah Rp 11.950.554 di dalam beban pokok pendapatan dan Rp 9.229.521 dalam beban usaha.

2.4 PROVISI pengakuanProvisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Pengukuran

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

Provisi untuk biaya restorasi tanah tambang

Grup melakukan penelaahan atas provisi restorasi tanah tambang pada akhir periode laporan. Dalam penentuan jumlah provisi untuk restorasi tanah tambang diperlukan estimasi dan asumsi yang signifikan karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi jumlah terhutang pada akhirnya. Faktor-faktor tersebut mencakup estimasi untuk waktu dan jumlah biaya untuk aktivitas restorasi, perubahan teknologi, perubahan peraturan, peningkatan biaya dibandingkan dengan tingkat Inflasi dan perubahan tingkat bunga diskonto. Ketidakpastian tersebut dapat mengakibatkan Jumlah pengeluaran aktual di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah yang dicadangkansaat ini. Jumlah provisi pada akhir periode pelaporan merupakan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini dari biaya restorasi masa mendatang yang diperlukan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28.

Restorasi tanah tambang dilakukan setiap tahun sesuai dengan rencana reklamasi yang disampaikan kepada otoritas terkait. Pembongkaran aset tetap akan dilakukan pada saat selesainya masa sewa lahan terkait aset tetap tersebut.

Namun pada tahun 2010 dan 2011 provisi restorasi ini dilaporkan dalam kewajiban lain-lain, tidak dilaporkan secara terpisah seperti catatan berikut

2.5 EKUITAS PEMEGANG SAHAMEkuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik (pemegang saham) perusahaan. Ekuitas dipandang klaim pemilik atas aset bersiih perusahaan. Klaim pemegang sekuritas ekuitas umumnya berada dibawah kreditor, yang berarti klaim kreditur dipenuhi terlebih dahulu. Pemegang saham dihadapkan pada risiko tertinggi perusahaan. Pada saat yang sama, pemegang saham memiliki kemungkinan pengembalian maksimum karena mereka berhak atas seluruh pengembalian setelah hak kreditor terpenuhi.a. Modal SahamPelaporan Modal SahamPelaporan modal saham meliputi penjelasan atas perubahan jumlah lembar modal. Informasi tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan atau catatan terkait. Daftar berikut ini menunjukkan alsan perubahan modal saham, terpisah menurut kenaikan dan penurunan.Sumber kenaikan modal saham yang beredar : Penerbitan saham Konversi utang dan saham preferen Penerbitan dividen saham dan pemecahan saham (stock split) Penerbitan saham dalam akuisisi dan penggabungan usaha Penerbitan untuk opsi saham dan waranSumber penurunan modal saham yang beredar : Pembelian dan penghentian saham Pembelian kembali saham Pemecahan saham terbalik (reverse stock split)

b. Saldo LabaSaldo laba (retained earnings) merupakan modal yang dihasilkan sebuah perusahaan. Akun saldo laba mencerminkan akumulasi laba atau rugi yang tidak dibagikan sejak berdirinya perusahaan. Akun ini berlawanan dengan modal saham dan tambahan modal disetor yang berasal dari setoran modal pemegang saham. Saldo laba merupakan sumber utama distribusi dividen. Walaupun beberapa negara memperbolehkan distribusi dari tambahan modal disetor, distribusi tersebut mencerminkan distribusi modal, bukan distribusi laba.c. Pembatasan Saldo LabaSaldo laba dapat dibatasi pada pembayaran dividen sebagai akibat kontrak perjanjian, seperti perjanjian pinjaman, atau melalui tindakan dari dewan direksi.Pembatasan atau persyaratan saldo laba (restriction or covenant of retained earnings) merupakan pembatasan atau ketentuan saldo laba sejumlah tertentu. Pembatasan penting meliputi pembatasan distribusi dividen. Ketentuan obligasi dan kesepakatan pinjaman merupakan sumber utama pembatasan tersebut. Apropriasi saldo laba (appropriation of retained earnings) merupakan reklasifikasi saldo laba untuk tujuan sesuai dengan ketentuan hukum, perusahaan dapat meng-apropriasikan saldo laba. Apropriasi saldo laba (kadang kala disebut cadangan) merupakan pengakuan bahwa perusahaan tidak berniat untuk mendistribusikannya sebagai dividen, melainkan untuk tujuan khusus. Pembatasan ini sama sekali bukan penyisihan kas melainkan hanya ditujukan sebagai peringatan bagi investor bahwa pembayaran dividen dimasa depan bagaimanapun juga akan dibatasi.

d. Nilai Buku per Lembar SahamNilai buku per lembar saham (book value per share) adalah angka per lembar yang berasal dari likuidasi perusahaan pada jumlah yang dilaporkan dalam neraca. Nilai buku saham biasa (book value of common stock) sama dengan total aset dikurangi kewajiban dan klaim sekuritas yang diprioritaskan (seperti saham preferen) pada jumlah yang dilaporkan dalam neraca. Cara sederhana untuk menghitung nilai buku adalah menjumlahkan akun-akun ekuitas saham biasa dan menguranginya dengan klaim yang didahulukan yang tidak tercermin dalam neraca (termasuk dividen terutang saham preferen, premium likuidasi, atau hak prioritas saham preferen lainnya)

2.5.1. HASIL ANALISIS PADA PT SEMEN INDONESIA TbkKepemilikan (ownership) pada PT Semen Indonesia Tbk terbagi atas 2 bagian yaitu 51,01% dimiliki oleh Pemerintah dan sisanya dimiliki oleh masyarakat dengan presentasi masing-masing dibawah 5%. Nilai nominal saham dari PT Semen Indonesia Tbk ini adalah Rp100/ lembar saham. Tidak ada perubahan tatanan kepemilikan maupun nilai per lembar saham yang dimiliki oleh PT Semen Indonesia sebelum maupun setelah melakukan penggabungan usaha.ROE (Return on Equity) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar kemampuan modal sendiri dalam memberikan keuntungan bagi para pemilik sahamnya.20122011

==27,12%==27,06%

Untuk setiap Rp1 yang diinvestasikan pada PT Semen Indonesia Tbk pada tahun 2012, pemegang saham memperoleh tambahan nilai ekuitas Rp0,2712. Bisa juga dikatakan, dari total investasi pada PT Semen Indonesia Tbk, pemegang saham memperoleh kenaikan nilai ekuitas 27,12%. Hal ini merupakan peningkatan bagi para pemegang saham yang hanya memperoleh tambahan nilai ekuitas sebesar Rp0,2706 untuk setiap Rp1 yang mereka investasikan di PT Semen Indonesia Tbk pada tahun 2011. Tetapi hal ini bukan satu-satunya yang dipertimbangkan oleh para pemegang maupun para calon pemegang saham, mereka juga akan melihat fakta pembagian dividen oleh PT Semen Indonesia tbk.Pada laporan keuangan tepatnya pada Statement of Financial Position dari PT Semen Indonesia Tbk dilaporkan bahwa jumlah lembar saham yang dimiliki oleh PT Semen Indonesia Tbk berjumlah 5.931.520.000 lembar saham. Jumlah ini tidak berubah khususnya pada tahun 2011 dan 2012 dimana tahun 2011 perubahan ini masih bernamakan PT Semen Gresik (belum penggabungan usaha dengan 2 perusahaan semen lainnya yaitu PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa) dan pada tahun 2012 perusahaan ini mengubah namanya menjadi PT Semen Indonesia (merupakan hasil penggabungan usaha). Hal ini menandakan bahwa PT Semen Indonesia Tbk tidak melakukan issued saham yang menyebabkan jumlah lembar saham berubah.Pada Statement of Financial Position PT Semen Indonesia Tbk tahun 2012 dilaporkan bahwa nilai saldo laba yang dimiliki oleh perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp15.291.927.190 yang merupakan akumulasi dari 2 bagian yaitu : saldo laba dicadangkan (retained earnings-appropriated) sebesar Rp253.338.000 dan saldo laba tidak dicadangkan (retained earnings-inappropriated) sebesar Rp15.038.589.191. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2012 PT Semen Indonesia Tbk akan menggunakan saldo laba tidak dicadangkan tersebut sebagai sumber utama distribusi dividen kepada pemegang saham. Saldo laba yang dimiliki PT Semen Indonesia Tbk mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2011 dimana PT Semen Indonesia Tbk belum melakukan penggabungan usaha. Pada tahun 2011, PT Semen Indonesia Tbk (dahulu bernama PT Semen Gresik) hanya memiliki saldo laba tidak dicadangkan (retained earnings-inappropriated) sebesar Rp12.154.058.233.PT Semen Indonesia Tbk tidak memiliki saham preferen dan hanya memiliki saham biasa dengan jumlah 5.931.520.000 lembar saham dan bernilai par Rp100.20122011

Saham biasaRp593.152.000Rp593.152.000

Saldo laba yang belum dicadangkan dapat didistribusikan pada dividenRp15.038.589.191Rp12.154.058.233

TotalRp15.631.741.190Rp12.747.210.230

Jumlah lembar saham yang beredar5.931.520.0005.931.520.000

Nilai buku per lembar sahamRp2,635Rp2,149

Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham PT Semen Indonesia Tbk dengan memiliki satu lembar saham. Maka pada tahun 2012 setelah dilakukannya penggabungan usaha nilai satu lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham PT Semen Indonesia Tbk meningkat dari Rp2,149 menjadi Rp2,635.

BAB IIISIMPULAN

3.1 SimpulanPendanaan Pt Semen Indonesia lebih di dominasi oleh ekuitas, Kewajiban yang dimiliki perusahaan tergolong wajar dan tidak berbahaya karena kewajiban tidak lancarnya masih lebih kecil dari kewajiban lancarnya sehingga perusahaan tidak menanggung beban bunga terlalu banyak. Kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancarnya juga baik. Setelah Pt Semen Gresik Penggabungan usaha pada tahun 2012 tidak terdapat perubahan yang significant dalam proporsi pendaanaanya.Return on Equity pada perusahaan dari tahun 2011 ke tahun 2012. Tidak terdapat perubahan jumlah saham beredar dari tahun 2011 ke 2012 yang meunjukan tidak ada penerbitan saham ketika penggabungan usaha. pada tahun 2012 setelah dilakukannya penggabungan usaha nilai satu lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham PT Semen Indonesia Tbk meningkat dari Rp2,149 menjadi Rp2,635.2