PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk - megasekuritas.id Call/SSMS Stock Call... · kelapa sawit yang...

17
Stock Call PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk Your Trusted Professional 1 Cost A Pretty Penny Kami merekomendasikan Hold untuk SSMS dengan target harga 12 bulan kedepan sebesar Rp2.100 dengan potensi keuntungan 9,7%. Target harga sebesar Rp2.100 mencerminkan PE16 sebesar 26,9x, EV/ EBITDA16 sebesar 16,1x dan PEG16 1,06x. SSMS memiliki growth opportunity yang menarik karena struktur lahan yang menguntungkan, efisiensi yang baik, dan ekspansi yang gencar. Meskipun menarik, saat ini potensi keuntungan yang ditawarkan sudah terbatas dan valuasi SSMS sudah mahal dibandingkan dengan peers di Asia . Favorable Estate Profile — SSMS memiliki lokasi perkebunan yang strategis dan tersentralisasi. Lahan yang dimiliki merupakan lahan premium yang subur dengan curah hujan yang tinggi. Selain itu umur rata-rata tanaman kelapa sawit yang berada pada 6,5 tahun sedang menuju usia prima sehingga menawarkan peluang pertumbuhan dan yield yang lebih baik dibandingkan emiten perkebunan kelapa sawit lain. Best Efficiency In The Industry — SSMS adalah emiten dengan tingkat efisiensi yang paling tinggi di Indonesia. Hal ini terlihat dari rasio marjin EBITDA FY14 sebesar 46% jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri pada 23%. Selain itu SSMS juga mampu mengelola biaya kas yang cenderung turun dari periode ke periode. Aggressive Expansion — Dengan umur tanaman yang rata-rata masih 6,5 tahun, strategi yang paling cepat untuk meningkatkan produksi adalah dengan mengakuisisi perusahaan yang memiliki lahan menghasilkan yang luas. SSMS di tahun 2015 melakukan pembelian 2 perusahaan kelapa sawit dan berhasil meningkatakan lahan menghasilkan sebesar 50.469 hektar pada 3Q15. Investment Risk — Risiko lingkungan dan regulasi , risiko harga komoditas, risiko cuaca, penurunan harga minyak mentah, risiko keuangan. Source: MCI Research, Bloomberg Key Metrics 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F Revenue 1.880 1.962 2.616 2.163 2.662 2.961 EBITDA 975 1.047 1.087 1.176 1.426 1.589 Net Income Adjusted 786 687 738 593 744 888 EPS 0 91 76 62 78 93 ROA 37,2% 18,5% 10,9% 7,1% 9,0% 10,6% ROE 168% 29,6% 26,3% 18,4% 19,9% 20,3% P/E N/A 8,9x 22,2x 33,7x 26,9x 22,5x P/S N/A 2,6x 7,3x 9,2x 7,5x 6,8x P/B N/A 3,4x 5,4x 6,2x 5,4x 4,6x EV/EBITDA N/A 7,3x 14,9x 19,5x 16,1x 14,5x Company Descripon SSMS adalah perusahaan yang beroperasi pada pembudidayaan ke- lapa sawit dari proses penanaman, pemanenan, pengolahan tandan buah segar yang menghasilkan minyak kelapa sawit, inti sawit dan minyak inti sawit dan juga meliputi proses penjualan, pemasaran serta distri- busi produk. 25 Februari 2016 HOLD(+9,7%) Dimas Satria Hardianto [email protected] Price (24/2/2016) IDR1.915 Target Price IDR2.100 Ticker SSMS Industry Plantation Stock Data 52-week range (IDR) 1.520-2.425 Market Cap (IDR T) 18,3 Shares O/S (IDR Bn) 9,525 JCI Weight 0,37% YTD Change -1,8% Beta 0,97x Shareholders CBI Group 26,46% PT Prima Sawit Borneo 13,65% PT Putra Borneo Agro Lestari 13,65% PT Mandiri Indah Lestari 13,65% Adriyanor Jemmy 7,6% Public 24,99% Source: Bloomberg

Transcript of PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk - megasekuritas.id Call/SSMS Stock Call... · kelapa sawit yang...

Stock Call

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk

Your Trusted Professional

1

Cost A Pretty Penny

Kami merekomendasikan Hold untuk SSMS dengan target harga 12

bulan kedepan sebesar Rp2.100 dengan potensi keuntungan 9,7%.

Target harga sebesar Rp2.100 mencerminkan PE16 sebesar 26,9x, EV/

EBITDA16 sebesar 16,1x dan PEG16 1,06x. SSMS memiliki growth

opportunity yang menarik karena struktur lahan yang menguntungkan,

efisiensi yang baik, dan ekspansi yang gencar. Meskipun menarik, saat

ini potensi keuntungan yang ditawarkan sudah terbatas dan valuasi

SSMS sudah mahal dibandingkan dengan peers di Asia .

Favorable Estate Profile — SSMS memiliki lokasi perkebunan yang strategis

dan tersentralisasi. Lahan yang dimiliki merupakan lahan premium yang

subur dengan curah hujan yang tinggi. Selain itu umur rata-rata tanaman

kelapa sawit yang berada pada 6,5 tahun sedang menuju usia prima sehingga

menawarkan peluang pertumbuhan dan yield yang lebih baik dibandingkan

emiten perkebunan kelapa sawit lain.

Best Efficiency In The Industry — SSMS adalah emiten dengan tingkat efisiensi

yang paling tinggi di Indonesia. Hal ini terlihat dari rasio marjin EBITDA FY14

sebesar 46% jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri pada 23%.

Selain itu SSMS juga mampu mengelola biaya kas yang cenderung turun dari

periode ke periode.

Aggressive Expansion — Dengan umur tanaman yang rata-rata masih 6,5

tahun, strategi yang paling cepat untuk meningkatkan produksi adalah

dengan mengakuisisi perusahaan yang memiliki lahan menghasilkan yang

luas. SSMS di tahun 2015 melakukan pembelian 2 perusahaan kelapa sawit

dan berhasil meningkatakan lahan menghasilkan sebesar 50.469 hektar pada

3Q15.

Investment Risk — Risiko lingkungan dan regulasi , risiko harga komoditas,

risiko cuaca, penurunan harga minyak mentah, risiko keuangan.

Source: MCI Research, Bloomberg

Key Metrics 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F

Revenue 1.880 1.962 2.616 2.163 2.662 2.961

EBITDA 975 1.047 1.087 1.176 1.426 1.589

Net Income Adjusted 786 687 738 593 744 888

EPS 0 91 76 62 78 93

ROA 37,2% 18,5% 10,9% 7,1% 9,0% 10,6%

ROE 168% 29,6% 26,3% 18,4% 19,9% 20,3%

P/E N/A 8,9x 22,2x 33,7x 26,9x 22,5x

P/S N/A 2,6x 7,3x 9,2x 7,5x 6,8x

P/B N/A 3,4x 5,4x 6,2x 5,4x 4,6x

EV/EBITDA N/A 7,3x 14,9x 19,5x 16,1x 14,5x

Company Description SSMS adalah perusahaan yang

beroperasi pada pembudidayaan ke-

lapa sawit dari proses penanaman,

pemanenan, pengolahan tandan buah

segar yang menghasilkan minyak

kelapa sawit, inti sawit dan minyak

inti sawit dan juga meliputi proses

penjualan, pemasaran serta distri-

busi produk.

25 Februari 2016

HOLD(+9,7%)

Dimas Satria Hardianto

[email protected]

Price (24/2/2016) IDR1.915

Target Price IDR2.100

Ticker SSMS

Industry Plantation

Stock Data

52-week range (IDR) 1.520-2.425

Market Cap (IDR T) 18,3

Shares O/S (IDR Bn) 9,525

JCI Weight 0,37%

YTD Change -1,8%

Beta 0,97x

Shareholders

CBI Group 26,46%

PT Prima Sawit Borneo 13,65%

PT Putra Borneo Agro Lestari 13,65%

PT Mandiri Indah Lestari 13,65%

Adriyanor Jemmy 7,6%

Public 24,99%

Source: Bloomberg

Your Trusted Professional

2

Palm Oil Overview

2015 Price Movement

Sepanjang tahun 2015 harga CPO berfluktuasi dengan cukup tinggi. Harga rata-rata CPO

lokal pada tahun 2015 berada pada Rp7.727/kg sedangkan CPO Malaysia berada pada MYR

2.160/ton. Harga CPO lokal menyentuh harga tertinggi pada bulan Maret saat harga berada

Rp9.290 sedangkan harga tertinggi CPO Malaysia pada MYR 2.371/ton di bulan Januari.

Sementara itu harga CPO lokal dan Malaysia jatuh ke level terendah di Bulan Agustus,

masing-masing berada pada Rp5.698/kg dan MYR 1.806/ton.

Palm Oil Production

Indonesia dan Malaysia merupakan negara produsen CPO dengan total produksi lebih dari

50 juta ton per tahun dan pangsa pasar lebih dari 85%. Kenaikan produksi dari Indonesia

dan Malaysia sangat mempengaruhi pegerakan harga CPO dan juga produk turunannya.

Secara historis terbukti bahwa tingkat produksi memiliki korelasi negatif terhadap harga

CPO. Jika produksi dan persediaan meningkat, maka harga CPO dan produk derivasinya

akan melemah.

Selama 10 tahun terakhir produksi CPO Indonesia mengalami peningkatan yang cukup

signifikan sementara produksi CPO Malaysia cenderung hanya naik tipis. Produksi kelapa

sawit Indonesia tumbuh 9% CAGR sementara produksi kelapa sawit Malaysia hanya

tumbuh 3% CAGR. Produksi kelapa sawit Indonesia lebih tinggi dibandingkan Malaysia

karena lahan di Indonesia tersedia lebih banyak dibandingkan dengan lahan yang ada di

Malaysia. Di tahun 2015 tingkat produksi kelapa sawit Indonesia cenderung datar

sedangkan Malaysia mengalami penurunan.

Penurunan tingkat produksi kelapa sawit disebabkan karena curah hujan yang berkurang

sehingga yield perkebunan turun. Perkebunan kelapa sawit membutuhkan 200cm/m2 per

bulan untuk mencapai produktivitas optimal. Jika curah hujan turun sampai dibawah

tingkat optimal selama 3 bulan, maka pohon akan mulai mengalami penurunan

produktivitas. BMKG melaporkan El-Nino melanda Indonesia pada Juni tahun 2015 dan

mencapai puncaknya pada November. Dampak dari El-Nino masih akan terasa hingga

kuartal 1 tahun ini sehingga produksi tandan buah segar masih berpotensi untuk turun

hingga kuartal 2 tahun ini.

Exhibit 1. CPO Refference Price

Source:Bloomberg

Exhibit 2. Major Palm Oil Producer (Million Ton)

Source:Bloomberg, MPOB

Your Trusted Professional

3

Source:Bloomberg,MPOB

Exhibit 3. Malaysia Palm Oil Inventory

Source:Bloomberg

Exhibit 4. Palm Oil Import (000 Ton)

Palm Oil Overview

Palm Oil Inventory

Pergerakan harga komoditas kelapa sawit juga sangat tergantung dari jumlah persediaan

dari CPO. Tingkat persediaan memiliki korelasi yang negatif terhadap harga CPO dan

produk turunannya. Semakin tinggi tingkat persediaan maka harga CPO akan semakin

jatuh. Hal ini terjadi karena semakin lama minyak sawit disimpan maka kualitasnya akan

menurun dan juga biaya penyimpanan akan melambung.

Salah satu penyebab harga minyak sawit anjlok di tahun 2015 adalah akibat persediaan

yang melonjak di pertengahan tahun 2015. Hal ini terjadi karena adanya pelemahan impor

dari China . Di akhir tahun 2015 persediaan minyak sawit turun signifikan akibat antisipasi

kebutuhan Tahun Baru China dan juga mengamankan pasokan untuk antisipasi produksi

CPO yang diprediksi akan menurun akibat cuaca buruk. Persediaan kelapa sawit diprediksi

masih menurun sehingga bisa menjadi sentimen positif untuk harga CPO dalam jangka

pendek.

International Major Consumer Demand

Lima besar negara yang mengkonsumsi minyak kelapa sawit adalah India, Indonesia, Uni

Eropa, China, dan Malaysia. Di negara-negara itu minyak kelapa sawit digunakan tidak

hanya untuk menjadi minyak goreng, namun untuk industri oleokimia dan biodiesel.

Umumnya negara berkembang menggunakan minyak kelapa sawit untuk minyak goreng

karena harganya lebih murah dibandingkan minyak nabati lainnya. Sementara itu di negara

maju seperti Amerika dan Eropa minyak kelapa sawit digunakan untuk campuran

biodiesel.

Selama 5 tahun terakhir konsumsi CPO di India, Indonesia dan Malaysia, dan secara global

relatif meningkat sementara konsumsi CPO Eropa dan China cenderung datar. Konsumsi

CPO China menunjukkan adanya perbaikan yang terlihat dari lonjakan impor di akhir tahun

2015. Sementara itu konsumsi CPO India diprediksi masih akan bertumbuh di tahun-tahun

mendatang meskipun di akhir tahun 2015 impor CPO menurun karena adanya lonjakan

persediaan.

Your Trusted Professional

4

Substitution Product

Sampai dengan saat ini, minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang paling banyak

dikonsumsi di dunia. Hal ini karena harganya yang murah dan fungsi yang beragam.

Meskipun memiliki banyak manfaat, namun minyak kelapa sawit juga memiliki banyak

produk substitusi. Untuk minyak goreng, minyak kelapa sawit dapat digantikan dengan

minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak bunga kanola, dan rapeseed. Sementara

untuk bahan bakar, produk turunan CPO (biodiesel) merupakan produk substitusi dari

minyak bumi.

Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk meningkatkan kewajiban untuk

mencampur CPO pada bahan bakar di tahun 2016. Pemerintah Indonesia mewajibkan

untuk mencampurkan 20% CPO sementara Malaysia mewajibkan 10% campuran CPO.

Kebijakan mandatori CPO menemui masalah ketika harga minyak mentah anjlok hingga

dibawah USD 30/barel. Anjloknya harga minyak mentah dan juga kenaikan harga CPO

membuat produksi menjadi tidak lagi efisien karena biaya produksi untuk mencampur CPO

ke minyak bumi menjadi lebih mahal.

Conclusion

Kami percaya bahwa fundamental minyak kelapa sawit masih sangat kuat untuk 5 tahun

kedepan mengingat konsumsinya masih bertumbuh yang didorong oleh jumlah penduduk

yang terus meningkat. Konsumsi CPO diperkirakan akan mencapai 72,9 juta ton tahun

2020 menurut proyeksi dari Strategyr. Di tahun 2015 harga minyak kelapa sawit jatuh

karena persediaan yang menumpuk sehingga perusahaan menjual persediaan dengan

harga murah sebelum kualitasnya menurun. Di tahun 2016 persediaan minyak kelapa

sawit nampak mulai turun akibat impor besar China yang mengantisipasi produksi CPO

yang turun. Dengan faktor-faktor yang sudah dijelaskan sebelumnya, kami memperkirakan

tahun ini harga CPO akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu dengan rentang harga

di antara MYR 2.200-2.700. Risiko yang akan menyebabkan harga CPO jatuh adalah

penurunan harga minyak yang merupakan produk substitusi biodiesel.

Figure 5. Global Vegetable Oil Consumption (Mil.Ton)

Source: USDA Source: Index Mundi

Figure 6. Historical Vegetable Oil Price (USD/Ton)

Your Trusted Professional

5

Company Profile

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit

yang bedomisili di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Perseroan mencatatkan sahamnya

pada tahun 2013.

Dalam menjalankan usahanya, SSMS mengelola 11 perkebunan kelapa sawit, 4 pabrik

kelapa sawit dan 1 pabrik pengolahan inti sawit. Hingga bulan Juni 2015 SSMS memiliki

110 ribu hektar lahan yang dikelola dengan karakteristik tanah yang kaya akan mineral

dan berada di dataran rendah yang rata dan curah hujan yang tinggi sehingga ideal untuk

pertumbuhan kelapa sawit. Dari keseluruhan tanah yang dikelola oleh SSMS, 97% lahan

sudah memiliki hak guna lahan atau izin lahan.

Lahan perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang dimiliki oleh SSMS terkonsentrasi di

provinsi Kalimantan Tengah dalam radius 50 kilometer dan dilintasi oleh Jalan Raya Trans

Kalimantan dan dekat dengan Pelabuhan Kumai. Pemusatan lahan perkebunan dan juga

pabrik kelapa sawit memungkinkan SSMS beroperasi lebih efisien karena proses

pengolahan tandan buah segar menjadi CPO lebih cepat dengan kualitas yang prima. Pabrik

kelapa sawit yang dimiliki oleh SSMS juga berada di dekat 2 pelanggan sehingga waktu

pengiriman lebih cepat dan efisien. Selain itu lokasi operasional SSMS juga dekat dengan

pelabuhan yang menghubungkan pulau Kalimantan dan pulau Jawa sehingga akses untuk

ekspor ke pulau lain lebih mudah.

Exhibit 7. SSMS Operational Area

Source: SSMS

Your Trusted Professional

6

Operational Highlight

Hingga triwulan 3 2015 SSMS mengoperasikan 5 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 315

ton tandan buah segar per jam atau sekitar 1,89 juta ton TBS per tahun dengan tingkat

utilitas sekitar 69%. Selain itu SSMS juga memiliki 1 pabrik pengolahan inti sawit (Kernel

Crushing Plant) dengan kapasitas 150 ton PK per hari atau 45 ribu ton PK per tahun. SSMS

menambah 1 pabrik lagi dengan kapasitas 60 ton per jam yang siap dioperasikan pada

kuartal 4 tahun 2015.

Pada tahun 2014 SSMS memiliki perkebunan kelapa sawit yang mampu menghasilkan 24,5

ton tandan buah segar per hektar lahan. Sejak tahun 2010 produktivitas lahan SSMS

meningkat secara konsisten seiring dengan umur tanaman yang semakin mendekati usia

prima. Kinerja perkebunan yang terus meningkat juga diimbangi dengan performa pabrik

konsisten dari tahun ke tahun. Kemampuan pabrik SSMS dalam mengolah tandan buah

segar menjadi CPO meningkat dari 22,8% di tahun 2010 menjadi 23,3% di tahun 2014.

Selama periode 2010-2014 tingkat ekstraksi CPO SSMS stabil pada kisaran 23% dan

merupakan yang salah satu yang terbaik di industri kelapa sawit Indonesia. Selain ekstraksi

CPO yang stabil, tingkat konversi inti sawit juga stabil pada kisaran 4,3%-4,5% pada

periode 2010-2014. Peningkatan rasio ekstraksi terdapat pada pengolahan minyak inti

sawit. Sejak pertama kali memproduksi minyak inti sawit pada 2011, rasio ekstraksi PKO

hanya berada pada 34,1% namun meningkat tajam pada 39,4% di tahun 2014.

Exhibit 8. SSMS FFB Yield (Ton/Ha)

Source:SSMS

Exhibit 9. SSMS Extraction Rate (Ton/Ha)

Source:SSMS

Exhibit 10. SSMS FFB Production (000 Ton) Exhibit 11. SSMS CPO,PK,PKO Production (000)

Source:SSMS Source:SSMS

Your Trusted Professional

7

Financial Highlight Sawit Sumbermas merupakan perkebunan kelapa sawit yang fokus pada industri hulu

sehingga mayoritas pendapatan berasal dari penjualan CPO. Hingga kuartal ketiga 2015

89% persen kontribusi pendapatan berasal dari penjualan CPO, diikuti dengan PK dan PKO

yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 8% dan 3%. Di tahun 2014

pendapatan SSMS mencapai 2,18 triliun, naik 11% dibandingkan pendapatan pada tahun

2013.

Selama 5 tahun tahun terakhir pendapatan SSMS selalu mencatatkan pertumbuhan

walaupun harga komoditas kelapa sawit berfluktuasi. Secara rata-rata dalam 5 tahun

terakhir pendapatan SSMS berhasil tumbuh 19,5% CAGR. Pertumbuhan pendapatan SSMS

didorong oleh volume penjualan yang meningkat dari tahun ke tahun meskipun harga

komoditas kelapa sawit mengalami penurunan. SSMS menjual seluruh produk kelapa sawit

untuk pasar dalam negeri. Hingga kuartal 3Q15 pelanggan terbesar SSMS adalah Sinar Mas

Agro Technology and Resources (SMART) dengan proporsi 62% dari total pendapatan.

SSMS merupakan perkebunan kelapa sawit yang memiliki profitabilitas sangat tinggi. Hal

ini terlihat dari tingginya marjin laba yang tebal. Marjin kotor, operasional, dan marjin

bersih SSMS di tahun 2014 merupakan yang paling tinggi di Industri.

Exhibit 12. Revenue Breakdown (3Q15)

Source:SSMS Source:SSMS

Exhibit 13. SSMS Revenue (IDR Billion)

Source:SSMS

Exhibit 14. SSMS Major Customer (3Q15)

Source:SSMS

Exhibit 15. Profitability Ratio

Your Trusted Professional

8

Investment Thesis

Favorable Estate Structure

Salah satu competitive advantage yang dimiliki oleh SSMS adalah struktur perkebunan

yang dikelola. Tiga keunggulan dari perkebunan SSMS dibandingkan dengan perkebunan

emiten lain adalah cadangan lahan, lokasi perkebunan, dan juga umur tanaman kelapa

sawit.

Jika dibandingkan dengan emiten perkebunan kelapa sawit lain di Indonesia, SSMS

menawarkan peluang pertumbuhan yang lebih tinggi. Hingga 3Q15 SSMS memiliki

cadangan lahan seluas 110.517 Ha lahan premium. Sebanyak 69% lahan sudah memiliki

izin tanah, 28% sudah memiliki hak guna, dan 3% masih dalam proses penyelesaian. Dari

cadangan lahan yang dimiliki oleh SSMS, baru seluas 59.386 hektar atau 54% saja yang

sudah tertanam. Dengan sulitnya perizinan pembukaan lahan saat ini, cadangan lahan yang

masih banyak tersisa menjadi keunggulan tersendiri bagi SSMS.

Lokasi perkebunan dan pabrik kelapa sawit milik SSMS terkonsentrasi di Kalimantan

Tengah dalam radius 50 kilometer. Wilayah operasional SSMS yang terkonsentrasi

memberikan efisiensi dalam hal biaya logistik dan juga waktu pengolahan CPO yang lebih

singkat. Selain itu wilayah operasional SSMS sudah memiliki infrastruktur jalan yang baik .

Keunggulan perkebunan SSMS yang ketiga adalah usia pohon yang mendukung

produktivitas tinggi. Hingga 3Q15 umur rata-rata pohon kelapa sawit SSMS adalah 6,5

tahun. Secara teori, umur optimal pohon kelapa sawit berada pada umur 6-19 tahun. Setiap

hektar lahan dapat menghasilkan 25 hingga 33 ton tandan buah segar per tahun saat pohon

berada di usia emas. Setelah melewati umur 20 tahun, berlaku ”the law of deminishing

return” sehingga tanaman tua tidak lagi produktif dan harus diganti dengan tanaman baru

pada umur 25 tahun.

Hingga 3Q15 lahan tertanam SSMS yang berumur 0-3 tahun (belum menghasilkan) seluas

8.918 Ha atau 15%, umur 4-7 tahun (muda) seluas 19.752 Ha atau 33%, dan yang berumur

8-19 tahun (usia prima) seluas 30.717 Hektar atau 52% dari lahan tertanam. Dari struktur

perkebunan SSMS yang didominasi oleh tanaman berusia prima, SSMS memberikan yield

tandan buah segar yang lebih atraktif dibandingkan dengan kompetiror

Exhibit 16. SSMS Plantation Age Profile(3Q15)

Source:SSMS

Exhibit 17. Theoretical FFB Yield (Ton/Ha)

Source:SSMS

Your Trusted Professional

9

Best Efficiency In The Industry

Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh emiten CPO ketika harga CPO turun adalah

meminimalkan biaya kas. Untuk mengukur biaya kas secara proporsional dibandingkan

dengan pendapatan perusahaan, rasio marjin EBITDA adalah parameter yang paling sesuai.

Jika dibandingkan dengan emiten perkebunan kelapa sawit besar yang tercatat di bursa

Indonesia, SSMS memiliki tingkat efisiensi yang paling tinggi pada tahun 2014. Pada FY14

SSMS merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit paling efisien secara biaya kas

sedangkan SMAR yang paling tidak efisien.

SSMS mampu mengelola biaya kas per CPO dengan baik dari periode 2010 hingga 2015.

Hal ini terlihat pada trend yang menurun pada tahun 2011 hingga 2013 meskipun

mengalami kenaikan di tahun 2014. Meskipun di tahun 2014 terjadi kenaikan biaya kas, di

kuartal 3 tahun 2015 SSMS mampu menurunkan biaya kas menjadi 2.145 per kilogram

CPO.

Exhibit 20. FFB Yield Comparison— 1H15 (Ton/Ha)

Source:SSMS

Exhibit 21. CPO ER Comparison — 2014 (%)

Source:SSMS

Source:SSMS

Exhibit 18. EBITDA Margin Comparison (FY14) Exhibit 19. SSMS Cash Cost/CPO Per Kg

Source:SSMS

Your Trusted Professional

10

Agrresive Planted Area Expansion

Selama 5 tahun terakhir dari tahun 2010 hingga 2014 pertumbuhan area tertanam SSMS

mengalami stagnansi. Lahan milik SSMS yang tertanam tidak berubah jauh dari 32 ribu

hektar di tahun 2010 menjadi 34 ribu hektar di tahun 2014. Stagnansi dalam pertumbuhan

lahan ini terjadi karena sulitnya perizinan untuk membuka lahan baru dan juga sulitnya

mencari lahan yang berkualitas baik.

Strategi yang digunakan oleh SSMS untuk meningkatkan jumlah lahan tertanam secara

signifikan dan cepat adalah melalui proses akuisisi perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Di tahun 2015 SSMS melakukan akuisisi beberapa perusahaan kelapa sawit yaitu PT

Menteng Kencana Mas (MKM) dan PT Mirza Pratama Putra (MPP). Dari kedua akuisisi itu,

SSMS mendapatkan 26.800 area tertanam sehingga luas tanah yang dimiliki SSMS

mencapai 99.618 hektar. Dari tanah yang dimiliki oleh SSMS, lahan yang tertanam

mencapai 66.693 hektar.

Dengan yield tandan buah segar SSMS yang rata-rata sebesar 24 ton/ha (FY14) dan luas

lahan menghasilkan sebesar 50.469 hektar (9M15), maka produksi tandan buah segar

SSMS 1,2 juta ton per tahun atau meningkat sekitar 50% dibandingkan dengan dengan

produksi tahun sebelumnya. Peningkatan produksi tandan buah segar ini akan

menghasilkan sekitar 280 ribu ton CPO atau kenaikan produksi 20% tanpa

memperhitungkan pembelian tandan buah segar dari pihak ketiga.

Peningkatan produksi dan efisiensi yang dilakukan oleh SSMS dapat menjadi salah satu

strategi yang efektif dalam meningkatakan pendapatan meskipun harga CPO terus

berfluktuasi dan tidak setinggi tahun 2014.

Exhibit 22. SSMS Planted Area Exhibit 23. Planted Area Growth

Source:SSMS Source:SSMS

Your Trusted Professional

11

Valuation Kami menggunakan metode valuasi DCF untuk menentukan nilai wajar dari SSMS dengan

asumsi terminal growth rate sebesar 3% dan WACC sebesar 11,9%. Selain menggunakan

DCF untuk menentukan nilai wajar secara absolut, kami juga menggunakan relative

valuation untuk membandingkan saham SSMS dengan emiten perkebunan kelapa sawit di

Asia yang memiliki kapitalisasi pasar paling mendekati, yaitu pada rentang Rp10 triliun-30

triliun.

Kami merekomendasikan HOLD untuk saham SSMS dengan target harga Rp2.100 per

lembar dengan PER16F sebesar 26,9x dan EV/EBITDA16F sebesar 16,1x. Target harga ini

memberikan potensi keuntungan sebesar 9,7%. Meskipun SSMS memberikan peluang

pertumbuhan yang menarik, kami melihat valuasi SSMS relatif mahal dibandingkan dengan

emiten perkebunan di Asia.

Exhibit 24. Sensitivity Table (WACC vs Terminal Growth Rate)

Source: MCI Research

Source: MCI Research

DCF Valuation Output

PV of FCF Explicit Period 4.189

PV of Terminal Value 14.593

Total PV of FCF 19.894

Cash 1.637

Investment 1.455

Debt (3.013)

Equity Value 19.973

Price Per Share (Rounded) 2.100

Current Price 1.915

Potential Gain/Loss 9,7%

Recommendation Hold

DCF Assumption

Risk Free Rate 8,0%

Equity Risk Premium 5,0%

Beta 0,97

Cost of Equity 12,9%

Cost of Debt 8,3%

% Equity 86%

% Debt 14%

WACC 11,9%

Terminal Growth Rate 3,0%

Exhibit 25. Football Field Diagram

Source: MCI Research

Discount Rate

Terminal Growth Rate

10,0% 10,5% 11,0% 11,5% 12,0% 12,5% 13,0%

2,0% 2.420 2.270 2.130 2.010 1.900 1.800 1.710

2,5% 2.560 2.390 2.240 2.100 1.980 1.880 1.780

3,0% 2.720 2.530 2.360 2.210 2.080 1.960 1.850

3,5% 2.910 2.690 2.500 2.330 2.180 2.050 1.930

4,0% 3.130 2.870 2.650 2.460 2.300 2.150 2.020

4,5% 3.380 3.090 2.830 2.620 2.430 2.270 2.130

5,0% 3.690 3.340 3.050 2.800 2.590 2.400 2.240

Source: MCI Research

Your Trusted Professional

12

Exhibit 28. Relative Valuation Summary

Source: Bloomberg, MCI Research

Exhibit 26. PE Band

Source: Bloomberg, MCI Research Source: Bloomberg, MCI Research

Exhibit 27. 1 Year Price Return

Country Company Market Cap

(Tn) P/S

EV / EBITDA

P/E P/BV ROA ROE NPM Dividend

Yield

Singapore Bumitama Agri Rp12 3,0x 9,8x 14,2x 2,7x 9,3% 19,7% 20,7% 1,2%

Indonesia Astra Agro Lestari (AALI) Rp28 2,3x 9,2x 15,3x 3,3x 14,9% 23,5% 15,4% 3,0%

Malaysia IJM Plantation Rp10 4,2x 17,7x 30,3x 1,9x 4,1% 6,4% 13,7% 2,1%

Indonesia London Sumatra Plantation (LSIP) Rp10 2,7x 7,5x 14,1x 1,8x 10,9% 13,7% 19,4% 2,8%

Malaysia Genting Plantation Rp27 4,7x 13,9x 20,3x 2,0x 7,2% 10,3% 23,0% 0,7%

Malaysia Felda Global Rp18 0,5x 9,4x 24,5x 1,2x 1,6% 5,0% 2,0% 4,6%

China Gansu Yasheng Rp20 8,1x 45,2x 88,2x 3,9x 2,9% 4,3% 9,2% 0,2%

Malaysia United Plantation Rp17 5,0x 11,9x 18,2x 2,4x 11,8% 12,9% 27,2% 1,6%

Indonesia Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) Rp18 7,3x 14,9x 22,2x 5,4x 18,8% 25,2% 34,7% 3,8%

Average Rp17 3,8x 15,6x 28,1x 2,4x 7,8% 12,0% 16,3% 2,0%

Minimum Rp10 0,5x 7,5x 14,1x 1,2x 1,6% 4,3% 2,0% 0,2%

25th Percentile Rp11 2,6x 9,3x 15,0x 1,9x 3,8% 6,0% 12,6% 1,1%

Median Rp12 3,0x 9,8x 15,3x 2,0x 9,3% 13,7% 19,4% 2,1%

75th Percentile Rp21 4,7x 14,9x 25,9x 2,8x 11,1% 15,2% 21,3% 2,8%

Maximum Rp28 8,1x 45,2x 88,2x 3,9x 14,9% 23,5% 27,2% 4,6%

Your Trusted Professional

13

Investment Risk Risiko yang berpotensi untuk menyebabkan kerugian dalam berinvestasi di saham SSMS

antara lain:

Fluktuasi Harga Komoditas

Harga CPO selalu berfluktuasi mengikuti hukum penawaran dan permintaan. Penurunan

harga CPO akan berpengaruh terhadap pendapatan dan profitabilitas SSMS.

Isu Lingkungan dan Regulasi

Perusahaan kelapa sawit sangat rentan terhadap isu lingkungan seperti deforestasi

ataupun tuduhan pembakaran lahan gambut. Permasalahan lingkungan berpotensi untuk

menimbulkan tuntutan hukum yang dapat berpengaruh terhadap kinerja operasional

perusahaan.

Risiko Cuaca

Perkebunan kelapa sawit membutuhkan curah hujan yang stabil sepanjang tahun agar

pertumbuhan tanaman dapat optimal. Kekeringan yang berkepanjangan seperti yang

terjadi pada tahun 2015 akan berpengaruh terhadap produktivitas perkebunan sehingga

nantinya dapat menurunkan volume produksi tandan buah segar, dan juga berpotensi

untuk meningkatkan tandan buah segar dari pihak ketiga sehingga marjin tergerus.

Penurunan Harga Minyak Mentah

Salah satu faktor peningkatan konsumsi CPO dalam negeri adalah program mandatori

biodiesel 20% atau dikenal sebagai B20. Harga minyak yang terus turun hingga dibawah

USD 30/barel menyebabkan diseconomies of scale untuk program B20 sehingga

implementasi program B20 semakin meragukan.

Risiko Keuangan

Sejak melakukan leveraged buyout (LBO) di tahun 2015, utang SSMS meningkat drastis

akibat harus menanggung utang perusahaan yang dibeli ditambah dengan utang untuk

membeli perusahaan target. Peningkatan utang yang signifikan ini menekan marjin laba

bersih SSMS akibat beban keuangan meningkat.

Your Trusted Professional

14

Appendix 1. Income Statement

Dalam Miliar Rupiah 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F

Revenue 1.880 1.962 2.616 2.163 2.662 2.961

COGS (891) (949) (1.300) (995) (1.224) (1.362)

Gross Profit 989 1.013 1.317 1.168 1.437 1.599

Operating Expenses (130) (124) (341) (220) (271) (302)

Operating Income 860 916 976 948 1.166 1.297

Interest Expenses (142) (124) (204) (240) (320) (229)

Other Income (Losses) 48 61 147 110 180 156

Pretax Income 765 853 919 818 1.026 1.224

Income Taxes (203) (222) (251) (225) (282) (337)

Net Income Adjusted 786 687 738 593 744 888

Appendix 2. Balance Sheet

Dalam Miliar Rupiah 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F

Asset

Cash & Equivalent 416 929 473 1.637 1.238 995

Short Term Investments 0 366 1.360 1.360 1.360 1.360

Accounts & Notes Receivable 15 115 36 36 53 69

Inventories 99 46 91 90 110 123

Other Current Assets 15 501 777 777 777 777

Total Current Assets 545 1.958 2.737 3.898 3.538 3.323

Long Term Investments 0 95 0 0 0 0

Net Fixed Assets 1.481 1.397 3.578 3.955 4.307 4.607

Other Long Term Assets 87 252 455 455 455 455

Total Long-Term Assets 1.568 1.744 4.034 4.411 4.763 5.063

Total Asset 2.114 3.702 6.771 8.309 8.300 8.386

Liabilities

Accounts Payable 25 48 45 100 122 136

Short Term Borrowings 261 468 592 0 0 0

Other Short Term Liabilities 272 181 1.976 1.976 1.976 1.976

Total Current Liabilities 558 697 2.612 2.075 2.098 2.112

Long Term Borrowings 1.056 648 1.273 2.934 2.382 1.832

Other Long Term Borrowings 34 40 79 79 79 79

Total Long Term Liabilities 1.090 689 1.353 3.013 2.461 1.911

Total Liabilities 1.648 1.386 3.965 5.088 4.559 4.023

Equity

Preferred Equity 0 0 0 0 0 0

Minority Interest 31 44 49 48 48 48

Share Capital & APIC 429 1.787 1.787 1.787 1.787 1.787

Retained Earnings & Other Equity 7 485 971 1.386 1.906 2.527

Total Shareholders Equity 466 2.316 2.806 3.221 3.741 4.363

Total Liabilities & Equity 2.114 3.702 6.771 8.309 8.300 8.386

Your Trusted Professional

15

Appendix 3. Statement Of Cash Flow

Appendix 4. Financial Ratio

Financial Ratio 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F

Profitability Ratio

Gross Margin 52,6% 51,6% 50,3% 54,0% 54,0% 54,0%

Operating Margin 45,7% 46,7% 37,3% 43,8% 43,8% 43,8%

EBITDA Margin 51,8% 53,4% 41,6% 54,4% 53,6% 53,7%

EPS 0 0 0 62 78 93

ROA 37,2% 18,5% 10,9% 7,1% 9,0% 10,6%

ROE 168% 29,6% 26,3% 18,4% 19,9% 20,3%

DuPont Decompostion

Net Margin 41,8% 35,0% 28,2% 27,4% 27,9% 30,0%

Total Asset Turnover 0,89x 0,53x 0,39x 0,26x 0,32x 0,35x

Financial Leverage 4,54x 1,60x 2,41x 2,58x 2,22x 1,92x

Liquidity Ratio

Current Ratio 0,98x 2,81x 1,05x 1,88x 1,69x 1,57x

Quick Ratio 0,77x 2,02x 0,72x 1,46x 1,26x 1,15x

Cash Ratio 0,75x 1,86x 0,70x 1,44x 1,24x 1,11x

Activity Ratio

Inventory Turnover 9,00x 20,73x 14,36x 11,11x 11,11x 11,11x

ARTO 122,5x 17,08x 71,92x 60,67x 50,56x 42,78x

APTO 36,00x 19,60x 29,19x 10,00x 10,00x 10,00x

FATO 1,27x 1,40x 0,73x 0,55x 0,62x 0,64x

Inventory Period 40 17 25 32 32 32

Collection Period 3 21 5 6 7 8

Payable Period 10 18 12 36 36 36

Operating Period 33 20 18 2 4 5

Solvency Ratio

Debt To Asset Ratio 0,78x 0,37x 0,59x 0,61x 0,55x 0,48x

Debt To Equity Ratio 3,54x 0,60x 1,41x 1,58x 1,22x 0,92x

Dalam Miliar Rupiah 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F

CF From Operating 509 594 918 878 989 1.165

CF From Investing (106) (1.048) (1.228) (606) (612) (592)

CF From Financing (124) 967 (462) 891 (775) (816)

Net Change In Cash 278 513 (772) 1.163 (398) (244)

Beginning Cash 138 416 929 473 1.637 1.238

Ending Cash 416 929 157 1.637 1.238 995

Your Trusted Professional

16

Appendix 5. Company Structure

Source: SSMS

Exhibit 7. SSMS Milestone

Exhibit 6. SSMS Top 20 Holders Citra Borneo Utama Dimensional Fund Advisors Okasan Asset Management Indexiq Advisors Llc Mandiri Indah Lestari Sinarmas Sekuritas Daiwa Asset Management OSK UOB Unit Trust Fund Price Putra Borneo Agro Lestari Bessemer Investment Mitsubishi UFJ Kokusai AM HSBC Investment Fund Prima Sawit Borneo Blackrock Teachers Advisors Wellington Management Adriyanor Jemmy Bank Of New York Mellon John Hancock Adviser Ipconcept Luxembourg

Your Trusted Professional

17

DISCLAIMER This Document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors and strictly a personal view and should not be used as a sole judgment for investment. Moreover, alt-hough the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Mega Capital Indonesia.

Fixed Income Sales & Trading Tel. +62 21 7995 795, 7917 5559

-62 Fax. +62 21 7917 5965

Investment Banking Tel. +62 21 7917 5599 Fax. +62 21 7919 3900

Research

Danny Eugene Head of Research, Economic, Infrastructure, Construction, Banking, Cement

[email protected] +62 21 7917 5599 62431

Helen Vincentia Consumer Goods, Retail [email protected] +62 21 7917 5599 62035

Dimas Satria Hardianto Plantation, Media, Textile [email protected] +62 21 7917 5599 62035

Dida Fathdira Property, Hospital [email protected] +62 21 7917 5599 62035

Genio Bian Mining, Telco, Transportation [email protected] +62 21 7917 5599 62425

Fadlillah Qudsi Technical Analyst [email protected] +62 21 7917 5599 62425

Institutional Sales

Hendry Kuswari Head of Sales, Trading & Dealing [email protected] +62 21 7917 5599 62037

Gunawan Sudrajat Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62046

Ratna Wijayanti Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62178

Suparman Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62058

Rachmadian Iskandar Z Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62402

Ety Sulistyowati Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62408

Dewi Suryani Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62441

Widianita Institutional Client Care [email protected] +62 21 7917 5599 62439

Rinny Oktaviany Institutional Client Care [email protected] +62 21 7917 5599 62411

Renita Anggreani Equity Admin. HO [email protected] +62 21 7917 5599 62037

Rahayu Kusumaningsih Equity Admin. HO [email protected] +62 21 7917 5599 62037