PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk. LAPORAN POSISI...

28
2 LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 2012 2011 ASET ASET LANCAR 2d, 4 309,979,320 1,857,446,361 2e, 5 24,052,735,408 20,327,603,233 2e, 6 368,811,123 2,055,045,335 2f, 7 9,931,805,673 23,679,488,812 8 1,464,319,870 1,152,859,715 9 98,653,616 61,294,000 36,226,305,010 49,133,737,456 ASET TIDAK LANCAR 2i, 10 97,431,757,012 143,741,820,874 11 88,666,890,995 103,174,962,844 186,098,648,007 246,916,783,718 JUMLAH ASET 222,324,953,017 296,050,521,174 PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk. Catatan Rp Rp Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka Jumlah Aset Lancar Aset Tetap - setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan Sebesar Rp. 136.921.194,479 Tahun 2012 dan Rp. 144.193.433.569 Tahun 2011 Aset tidak Digunakan dalam Operasi Jumlah Aset Tidak Lancar (Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)

Transcript of PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk. LAPORAN POSISI...

2

LAPORAN POSISI KEUANGANTANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

2012 2011

ASET

ASET LANCAR2d, 4 309,979,320 1,857,446,361 2e, 5 24,052,735,408 20,327,603,233 2e, 6 368,811,123 2,055,045,335 2f, 7 9,931,805,673 23,679,488,812

8 1,464,319,870 1,152,859,715 9 98,653,616 61,294,000

36,226,305,010 49,133,737,456

ASET TIDAK LANCAR

2i, 10 97,431,757,012 143,741,820,874 11 88,666,890,995 103,174,962,844

186,098,648,007 246,916,783,718

JUMLAH ASET 222,324,953,017 296,050,521,174

PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk.

CatatanRp Rp

Kas dan Setara KasPiutang UsahaPiutang Lain-lain PersediaanPajak Dibayar di MukaBiaya Dibayar di Muka dan Uang MukaJumlah Aset Lancar

Aset Tetap - setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan Sebesar Rp. 136.921.194,479 Tahun 2012dan Rp. 144.193.433.569 Tahun 2011

Aset tidak Digunakan dalam OperasiJumlah Aset Tidak Lancar

(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)

3

LAPORAN POSISI KEUANGANTANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

2012 2011

LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODALLIABILITAS LANCAR

2j, 12 - 4,345,988,645 -

21,345,473,757 19,913,053,558 2c, 13 29,557,706,356 66,402,878,885

14 3,231,553,870 28,661,102 15 5,488,355,829 1,923,094,116

- 2,364,834,199 63,969,078,457 90,632,521,860

LIABILITAS TIDAK LANCAR

2c, 13 244,552,931,844 267,747,642,140 2c, 13 129,019,438,736 122,022,139,181 2k, 16 1,966,129,969 1,629,703,285

375,538,500,549 391,399,484,606

JUMLAH LIABILITAS 439,507,579,006 482,032,006,466

DEFISIENSI MODAL1f, 18

125,000,000,000 125,000,000,000

136,106,700,000 136,106,700,000 19 41,493,235,596 41,493,235,596

5,221,480,000 5,221,480,000 (525,004,041,585) (493,802,900,888)

JUMLAH DEFISIENSI MODAL (217,182,625,989) (185,981,485,292)

JUMLAH LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL 222,324,953,017 296,050,521,174

PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk.

CatatanRp Rp

Hutang UsahaPihak yang berelasiPihak ketiga

Hutang Lain-lainHutang PajakBiaya yang Masih Harus DibayarUang Muka PenjualanJumlah Liabilitas Lancar

Hutang Lain-lain Hutang Pihak Yang BerelasiHutang Pihak Ketiga

Imbalan Pasca Kerja Jumlah Liabilitas Tidak Lancar

Modal SahamSeri A - Nilai Nominal Rp. 500 per Saham- Modal Dasar - 400.000.000 Saham - Modal Ditempatkan dan Disetor - 250.000.000Seri B - Nilai Nominal Rp. 100 per Saham- Modal Dasar - 2.500.000.000 Saham - Modal Ditempatkan dan Disetor - 1.361.067.000

Agio SahamSaldo Laba /(Defisit)

Ditentukan PenggunaannyaTidak Ditentukan Penggunaannya

(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)

4

LAPORAN LABA/(RUGI) KOMPREHENSIFUNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011

2012 2011

PENDAPATAN 2l, 20 99,480,783,768 52,308,792,630 BEBAN POKOK PENJUALAN 2l, 21 (108,609,996,561) (54,173,073,306)LABA /( RUGI ) BRUTO (9,129,212,793) (1,864,280,676)

BEBAN 2l, 22 (600,216,893) (64,352,710)

(3,659,385,158) (3,555,452,534) (9,184,841,877) 5,056,199,928

(10,151,325,696) (50,604,487,372) - (280,000,000)

766,339,836 Lain-lain 757,501,884 32,957,687

(22,071,927,904) (49,415,135,001)

RUGI TAHUN BERJALAN (31,201,140,697) (51,279,415,677)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN:

- - - - - - - -

- - - - - -

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK - -

TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (31,201,140,697) (51,279,415,677)

PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk.

Catatan

Rp Rp

Beban PenjualanBeban Umum dan AdministrasiKeuntungan /(kerugian) Kurs Mata Uang Asing - BersihKerugian Penjualan Aset TetapBeban Bunga dan KeuanganBiaya penghapusan piutang

Jumlah Beban Usaha

Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang AsingAset Keuangan Tersedia untuk DijualLindung Nilai Arus KasKeuntungan Revaluasi Aset TetapKeuntungan /(kerugian Aktuaria dari Program Pensiun Manfaat PastiBagian Pendapatan Komprehensif Lain dari Entitas SosialPajak Penghasilan Terkait

(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)

5

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

261,106,700,000 41,493,235,596 5,221,480,000 (493,802,900,888) (185,981,485,292)

- - - (31,201,140,697) (31,201,140,697)

261,106,700,000 41,493,235,596 5,221,480,000 (525,004,041,585) (217,182,625,989)

261,106,700,000 41,493,235,596 5,221,480,000 (436,441,291,061) (128,619,875,465)

- - - (57,361,609,827) (57,361,609,827)

261,106,700,000 41,493,235,596 5,221,480,000 (493,802,900,888) (185,981,485,292)

PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk.

Saldo Laba (Defisit)

Ditentukan Penggunaannya

Tidak Ditentukan Penggunaannya

Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal)

Modal disetor Agio Saham

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2012

Rugi Bersih Tahun Berjalan

Saldo per 30 Juni 2012

Saldo per 1 Januari 2011

Rugi Bersih Tahun Berjalan

Saldo per 31 Desember 2011

(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)

6

LAPORAN ARUS KASUNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

2012 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL 98,140,485,792 74,831,997,805

- 2,757,388,736 (44,762,963,641) (121,363,706,507) (45,917,010,507) (5,401,794,861)

(4,360,109,068) (4,487,322,442) 3,100,402,576 (53,663,437,269)

25,992,041 - 3,126,394,617 (53,663,437,269)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 7,548,264 38,021,454

48,095,165,840 30,007,976,785 48,102,714,104 30,045,998,239

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (23,194,710,296) - (36,845,172,529)

6,997,299,515 - 31,349,607,500 - 55,863,880,134 - (62,741,847,453)

(53,042,583,310) 24,471,640,181

KENAIKAN /(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK (1,813,474,589) 854,201,151

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1,857,446,361 240,222,217

PENGARUH SELISIH KURS 266,007,548 763,022,993

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE BERJALAN 309,979,320 1,857,446,361

PT PANASIA FILAMENT INTI, Tbk.

Rp Rp

Penerimaan Kas dari PelangganPenerimaan Kas dari Pelanggan yang BerelasiPembayaran Kas Kepada PemasokPembayaran Kas Kepada Pemasok yang BerelasiPembayaran Kas Kepada Karyawan

Penerimaan dari Hasil Restitusi PajakKas Bersih Diperoleh dari/(Digunakan) untuk Aktivitas Operasional

Penerimaan BungaHasil Penjualan Aset TetapKas Bersih Diperoleh Dari /(Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi

Pembayaran Pinjaman ke Pihak BerelasiPembayaran hutang lain-lain jangka pendekPenerimaan hutang lain-lain jangka panjangPenerimaan Pinjaman dari Pihak BerelasiPenerimaan dari Pinjaman Jangka PendekPembayaran Hutang Jangka PanjangKas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan

(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

1. INFORMASI UMUM

a. Pendirian dan Informasi LainnyaPT PANASIA FILAMENT INTI TBK, selanjutnya disebut Perseroan, didirikan dengan nama PT Panasia Cotton Alam Mills berdasarkan Akta No. 85 tanggal 31 Desember 1987 dibuat di hadapan Winarti Sukarjadi, S.H., sebagai pengganti dari Nanny Sukarja, S.H., Notaris di Bandung dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-11088.HT.01.01 TH.88 tanggal 1 Desember 1988. Pengesahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 50 tanggal 21 Juni 1991, tambahan No. 1739. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Akta No. 78 tanggal 19 Juni 2009 tentang perubahan susunan pemegang saham, selanjutnya dengan Akta Nomor: 100 tanggal 25 Juni 2010 dari R. Tendy Sumarwan, S.H., Notaris di Bandung dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan Nomor: AHU-60349.AH.01.02 tanggal 10 Desember 2009. Perseroan berdomisili di Bandung dengan kantor pusat beralamat di Jalan Garuda Dalam No. 153/74, Bandung. Lokasi pabrik terletak di beberapa unit operasional yaitu di Jalan Moh. Toha Km. 6,8 Bandung dan di Jalan Cisirung No. 104 dan 95 Bandung.

b. Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan dibentuknya Perseroan adalah untuk berusaha di bidang Industri Pemintalan Benang Tekstil, Pertenunan, Prosesing, dan Perdagangan Umum.

c. Kegiatan Utama PerseroanKegiatan utama Perseroan sampai dengan 30 September 2012 adalah sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, antara lain menjalankan usaha Industri Pemintalan Benang Tekstil, Pertenunan, Prosesing, dan Perdagangan Umum. Secara komersial proses produksi industri tenun dimulai sejak tahun 1989 dan kegiatan prosesing dimulai sejak tahun 1993.

d. Penawaran Umum SahamPada tanggal 17 Juni 1997, sesuai dengan surat No. S-1335/PM/1997 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), perseroan dinyatakan efektif untuk melakukan penawaran umum 50.000.000 saham kepada masyarakat. Pada tanggal 22 Juni 1997, seluruh saham perseroan sebanyak 250.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.Selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 perseroan menerbitkan saham Seri B sebanyak 1.361.067.000 saham yang merupakan saham hasil konversi hutang.Pada tahun 2007 perseroan sempat mengajukan perubahan status dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan Tertutup. Tetapi karena tidak memenuhi syarat, pengajuan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sehingga sampai dengan saat ini perseroan masih berstatus sebagai emiten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal.Posisi pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, saham perseroan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 1.611.067.000 saham.

e. Karyawan, Direksi, dan Dewan komisarisSusunan Pengurus perseroan pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 berdasarkan hasil RUPS tanggal 29 Juni 2012 adalah sebagai berikut:

7

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

1. INFORMASI UMUM - Lanjutan2012 2011

Presiden Komisaris : Awong Hidjaja Awong HidjajaKomisaris Indipenden : Soebianto B. Soegiarto Henry Hidjaja

Soebianto B. SoegiartoPresiden Direktur : Suwadi Bing Andi Aang HidjajaDirektur : Aang Hidjaja Dian Nathalia Teja

Jumlah remunerasi yang ditetapkan untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tahun 2012 dan 2011 masing sebesar Rp. 231.900.000,00 dan Rp 233.561.000,00.Pada tahun 2012 dan 2011 karyawan perseroan sebanyak 28 orang dan 208 orang dengan kompensasi sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, dan tidak lebih rendah dari UMR.

f. Modal Perseroan

Tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011

Status ModalLembar Dan

Nominal SahamTotalRp

Modal Dasar:- Seri A- Seri B

400.000.000 Lbr @ Rp 5002.500.000.000 Lbr @ Rp 100

200.000.000.000250.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:- Seri A- Seri B

250.000.000 Lbr @ Rp 5001.361.067.000 Lbr @ Rp 100

125.000.000.000136.106.700.000

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan KeuanganLaporan keuangan perseroan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia dan berdasarkan Peraturan dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) bagi Perusahaan Manufaktur yang menjual sahamnya kepada masyarakat.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) yang dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

b. Standar Akuntansi BaruPerseroan telah menerapkan standar akuntansi baru atau revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011. Perubahan kebijakan akuntansi perseroan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan:• PSAK No. 1(revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan

PSAK No. 1(revisi 2009) menetapkan persyaratan untuk penyajian laporan keuangan secara keseluruhan dan memberikan pedoman untuk struktur dan persyaratan minimum penyajian laporan keuangan.

Laporan utama yang baru, yaitu “laporan laba rugi komprehensif”, telah disajikan dalam laporan keuangan ini. Perseroan telah memilih untuk menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban dalam bentuk satu laporan (laporan laba rugi komprehensif).

• PSAK 7 (revisi 2010) - Pengungkapan Pihak- Pihak Berelasi

8

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

PSAK 7 (revisi 2010) menyempurnakan definisi dan pengungkapan untuk pihak-pihak berelasi. Standar ini berdampak pada identifikasi pihak terkait dan tambahan pengungkapan pihak-pihak berelasi.

• Lain – lainPenerapan standar dan interpretasi baru atau revisi berikut yang relevan dengan operasi perseroan namun tidak menimbulkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi perseroan dan tidak menimbulkan efek material terhadap laporan keuangan baik pada tahun-tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.- PSAK 2, (revisi 2009) Laporan Arus Kas- PSAK 3, (revisi 2010) Laporan Keuangan Interim- PSAK 5, (revisi 2009) Segmen Operasi- PSAK 8, (revisi 2010) Peristiwa Setelah Periode Pelaporan- PSAK 19, (revisi 2010) Aset Tak Berwujud- PSAK 23, (revisi 2010) “Pendapatan”- PSAK 25 (revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan- PSAK 48, (revisi 2009) Penurunan Nilai Aset- PSAK 58, (revisi 2009) Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan- ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

Pencabutan standar dan interpretasi berikut ini tidak menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap kebijakan akuntansi perseroan dan tidak menimbulkan efek material terhadap laporan keuangan, baik pada tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya, adalah:- PSAK 21, Akuntansi Ekuitas- ISAK 2, Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemegang Saham- ISAK 3, Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan

c. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing di dalam Laporan KeuanganPembukuan perseroan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang terjadi diakui di dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Pada tanggal neraca, kurs konversi yang digunakan perseroan sebagai berikut :

SEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011Rp Rp

Mata uangEuro Eropa 12.407,36 12.461,78 Dolar Amerika Serikat 9.588,00 8.597,00 Frank Swiss 10.251,27 10.333,56 Dolar Singapura 7.825,67 6.984,61 Yen Jepang 12.364,46 106,72

d. Kas dan Setara KasKas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang.

9

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

e. Piutang Usaha dan Piutang LainnyaPiutang usaha dan piutang lain-lain pada saat pengakuan awal disajikan pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat piutang dengan nilai yang bisa ditagih. Beban penurunan nilai piutang dicatat sebagai bagian dari beban operasional. Jika terdapat piutang tak tertagih akan dihapuskan dengan cara menurunkan nilai piutang tersebut. Pemulihan piutang yang sudah dihapuskan akan dikreditkan dalam laporan laba-rugi.

f. PersediaanPersediaan terdiri dari Bahan Baku, Barang Dalam Proses, Barang Jadi, dan Suku Cadang. Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak.Laba/(rugi) yang disebabkan selisih penghitungan fisik dan akibat kerusakan bahan karena penyimpanan, dikoreksi pada nilai persediaan dan diakui sebagai pendapatan/ (beban) lain-lain. Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan setiap jenis persediaan pada masa depan.

g. Biaya Dibayar di MukaBiaya Dibayar di Muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

h. InvestasiPenyertaan dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar harga perolehannya, penyesuaianhanya dilakukan untuk penurunan nilai yang bersifat non-temporer. Penurunan nilai tersebutt dibebankan ke dalam laporan laba/(rugi) komprehensif. Penyertaan dengan kepemilikan sebanyak 20% sampai dengan 50% hak suara dan memiliki pengaruh signifikan bukan dalam bentuk kendali atas kebijakan keuangan dan operasi, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas yang pada awalnya dicatat sebesar nilai perolehan. Setiap akhir tahun, nilai tercatat penyertaan pada entitas asosiasi dievaluasi kemungkinan penurunan nilainya yang diukur berdasarkan selisih lebih antara nilai tercatat penyertaan dengan nilai wajarnya. Perubahan nilai penyertaan karena perubahan nilai ekuitas entitas asosiasi yang timbul dari transaksi ekuitas antara entitas asosiasi dengan pihak lain diakui sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosiasi”. Selisih tersebut akan dilaporkan dalam laporan laba/(rugi) komprehensif konsolidasian saat penyertaan dijual sesuai persentase kepemilikan yang dijual

i. Aset TetapAset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan aset tetap termasuk biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset bersangkutan. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap lainnya dihitung menggunakan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaat aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Aset Tetap Masa ManfaatBangunan dan prasaranaMesin dan peralatanKendaraanPerlengkapan kantor dan pabrik

20 – 30 tahun10 – 25 tahun

5 – 8 tahun5 – 8 tahun

10

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan sebagai biaya operasi pada saat terjadinya. Sedangkan pengeluaran untuk perbaikan dan pemeliharaan yang dapat memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi.

Apabila terdapat aset tetap yang dilepas atau dijual, harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari catatan, laba/(rugi) yang timbul akibat pelepasan/penjualan aset tersebut diakui dalam laporan laba/(rugi) komprehensif.

Terhadap aset tetap yang tidak digunakan, disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai aset tidak digunakan dalam operasi.

Aset dalam pembangunan diakui sebesar harga perolehan hingga pembangunan selesai, kemudian direklasifikasi secara spesifik menjadi aset tetap yang terkait.

Selama masa pembangunan sampai dengan aset siap digunakan, biaya pinjaman, termasuk di dalamnya beban bunga dan selisih kurs yang timbul untuk membiayai pembangunan tersebut, dikapitalisasi secara proporsional terhadap rata-rata nilai akumulasi pengeluaran selama periode tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika pembangunan selesai dan aset tetap siap untuk digunakan.

j. Hutang UsahaHutang usaha dinyatakan sebesar nilai nominal.

k. Imbalan Pasca KerjaPerseroan mencadangkan imbalan pasca kerja berupa imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 mengenai penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di perusahaan. Pencadangan imbalan pasca kerja ini tidak disertai dengan pengaalokasian dana yang di simpan di bank.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuaria yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

l. Pengakuan Pendapatan dan BebanPendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan untuk penjualan ekspor diakui pada pada saat penyerahan barang di atas kapal. Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya.

m. Pajak PenghasilanBeban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan

11

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

temporer kena pajak sementara aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba/(rugi) komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

n. Laba Per SahamLaba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dengan mengabaikan nilai nominal per saham adalah sebesar 1.611.067.000 saham masing-masing pada tahun 2012 dan 2011

o. Informasi SegmenInformasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha.

Segmen geografis adalah komponen perseroan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu. Komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan pada setiap segmen, jika dan hanya jika pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan pada segmen-segmen tersebut.

p. Penurunan Nilai AsetBila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.

q. Transaksi dengan Pihak BerelasiPerseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No.7. ”Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi baik diperlakukan sama atau tidak sama dengan transaksipihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan.

3. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN

Bagi perusahaan Go Public, keputusan Ketua BAPEPAM no. KEP-29/PM/2004 dan Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta no. KEP-305/BEJ/07-204 menyatakan bahwa salah satu peran Komite Audit adalah memastikan efektifitas internal control dan Manajemen Risiko.

Kegiatan perusahaan terekspos terhadap berbagai risiko keuangan antara lain risiko pasar (termasuk risiko mata uang, nilai risiko tingkat bunga yang wajar, arus kas risiko suku bunga, dan risiko harga),

12

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

3. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN - Lanjutan

risiko kredit dan risiko likuiditas dan arus kas risiko suku bunga. Risiko kelompok program manajemen keseluruhan potensi berfokus pada ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar keuangan dan untuk meminimalkan efek yang tidak menguntungkan bagi kelompok kinerja keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2009 sampai dengan awal tahun 2010, perseroan menghentikan kegiatan produksinya khususnya unit tenun untuk sementara waktu dengan alasan mengurangi penumpukan persediaan yang masih tersisa dari tahun sebelumnya dan mengurangi operasional yang tinggi.

RISIKO PASARPerseroan memiliki eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko dimana nilai wajar atau arus kas di masa depan dari instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar.• Risiko Nilai Tukar Mata Asing

Perseroan mengalami risiko kurs mata uang asing yang timbul dari berbagai mata uang terutama yang berhubungan dengan US Dollar, Singapura Dollar, Euro dan Yen Jepang. Risiko kurs timbul dari transaksi perdagangan di masa depan, aset yang diakui dan kewajiban serta investasi bersih pada kegiatan operasi. Peningkatan atau penurunan nilai mata uang asing dapat berpengaruh pada laba perseroan.

• Risiko Tingkat Bunga yang Wajar dan Arus KasRisiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai wajar suku bunga adalah risiko dimana nilai dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.

• Risiko HargaMerupakan risiko yang ditanggung oleh investor karena penurunan harga pada saat menjual aset, sehinggal jumlah yang diterima akan berkurang. Risiko ini timbul karena tidak adanya kepastian nilai pasar suatu aset atau aktiva di masa depan.

RISIKO KREDITMerupakan risiko yang terjadi karena kegagalan debitur yang menyebabkan tidak terpenuhinya kewajiban untuk membayar hutang. Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur dalam pemberian kredit. Risiko kredit terdiri dari deposito jangka pendek, instrumen derivarif keuangan, deposito jangka panjang dan dari instrumen keuangan sama halnya seperti risiko yang melekat pada penjualan besar, penjualan eceran dan piutang yang masih beredar.

RISIKO LIKUIDITASMerupakan risiko dimana perseroan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo karena simpanan kreditur yang ditarik, kebutuhan kas dari komitmen kontraktual, atau arus keluar kas lainnya, seperti hutang jatuh tempo atau margin calls untuk derivatif. Arus kas keluar ini akan menghabiskan sumber daya kas yang tersedia untuk pinjaman nasabah, aktivitas perdagangan dan investasi. Dalam

suatu kejadian ekstrim, kekurangan likuiditas dapat mengarah pada penurunan posisi keuangan dan penjualan aset pada laporan keuangan, atau ketidakmampuan untuk memenuhi komitmen pinjaman.

Risiko ini melekat pada semua operasi perseroan dan bisa dipengaruhi oleh faktor spesifik institusi dan pasar secara luas termasuk, tetapi tidak terbatas pada, transaksi kredit, aktivitas merger dan akuisisi, goncangan sistemik dan bencana alam. Grup melakukan evaluasi dan menelaah struktur neraca dan melakukan analisa serta pengukuran risiko likuiditas berdasarkan Pedoman Pengendalian Intern Perusahaan dan Pedoman Pengelolaan Aset dan Kewajiban dari pemegang saham. Secara historis, sebagian besar dari simpanan diperpanjang pada saat jatuh tempo. Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan maturity gap antara aset dan kewajiban moneter adalah dengan menetapkan gap

13

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

3. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN - Lanjutan

limit yang disesuaikan dengan kemampuan perseroan dan anak perusahaan untuk memperoleh segera likuiditas.

4. KAS DAN BANK

SEPTEMBER 2012DESEMBER 2011Rp Rp

Kas 11.136.320 38.769.232Bank

Mandiri 5.204.553 10.806.439Bank Central Asia 96.975.016 1.384.943.084 Bank Rakyat Indonesia 84.610.145 366.337.175 Bank Mayapada 112.053.286 56.590.431

Jumlah 309.979.320 1.857.446.361

Berdasarkan mata uang:

Rupiah 201.411.617 476.468.218 Dolar Amerika Serikat 108.567.703 1.380.978.143

Jumlah 309.979.320 1.857.446.361

(Lihat catatan 2a, 2c dan 2d).Tidak ada dana kas dan bank yang ditempatkan pada pihak berelasi

5. PIUTANG USAHA SEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011

Rp Rp

Pihak ketiga

Luar negeri 20.054.678.949 10.180.791.926

Dalam negeri 3.998.056.459 10.962.277.676

Jumlah 24.052.735.408 21.143.069.602 Penyisihan piutang ragu-ragu - (815.466.369)

Bersih 24.052.735.408 20.327.603.233 Jumlah piutang usaha 24.052.735.408 20.327.603.233

Persentase piutang usaha kepada pihak hubungan - 0,02 istimewa terhadap jumlah aset

Berdasarkan mata uang :Dolar Amerika Serikat 20.303.892.449 19.412.378.215 Rupiah 3.748.842.959 1.730.691.387 Jumlah 24.052.735.408 21.143.069.602 Penyisihan piutang ragu-ragu - (815.466.369) Bersih 24.052.735.408 20.327.603.233

14

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

5. PIUTANG USAHA - LanjutanSEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011

Rp Rp

Persentase piutang usaha kepada pihak hubungan - - Berdasarkan umur piutang (hari)Belum jatuh tempo 23.356.575.506 19.084.350.433 Lewat jatuh tempo

1 s/d 30 hari 623.601.806 - 31 s/d 60 hari - - > 60 hari 72.558.096 2.058.719.169

Jumlah 24.052.735.408 21.143.069.602 Penyisihan piutang ragu-ragu - (815.466.369) Bersih 24.052.735.408 20.327.603.233

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:Saldo awal tahun 815.466.368 849.087.184 Penambahan - - Pemulihan (815.466.368) (33.620.816) Penghapusan - - Saldo akhir tahun - 815.466.368

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan kepada pihak yang berelasi tidak diperhitungkan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Tidak terdapat piutang yang dijaminkan.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

6. PIUTANG LAIN – LAINSEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011

Rp Rp

Pihak yang berelasi:- Piutang karyawan 212.697.282 256.012.358

Pihak ketiga:- Jamsostek - 1.644.403.816 - Lain-lain 156.113.841 154.629.161

Jumlah 368.811.123 2.055.045.335

(Lihat catatan 2e).

7. PERSEDIAAN

Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 11.000.000.000 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 . Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul akibat risiko-risiko tersebut. Tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.

15

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

7. PERSEDIAAN - Lanjutan

SEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011Rp Rp

Barang Jadi - 562.109.422 Barang dalam Proses 1.084.942.049 1.084.942.049 Bahan Baku - 13.034.187.904 Bahan Pembantu 457.655.037 482.446.449 Suku Cadang 8.389.208.587 8.515.802.988

Jumlah 9.931.805.673 23.679.488.812

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh persediaan masih dapat digunakan sehingga tidak diadakan penyisihan penurunan nilai persediaan.(Lihat catatan 2f, dan 22).

8. PAJAK DIBAYAR DI MUKASEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011

Rp RpPajak dibayar dimuka:

Pajak penghasilan pasal 22 1.460.586.000 713.603.093 Pajak penghasilan pasal 23 3.733.870 -

Pajak Pertambahan Nilai - bersih - 439.256.622

Jumlah 1.464.319.870 1.152.859.715

9. BIAYA DIBAYAR DI MUKASEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011

Rp Rp

Asuransi 12.359.616 - Administrasi bursa efek 62.500.000 - Lain-lain 23.794.000 61.294.000

Jumlah 98.653.616 61.294.000

(Lihat catatan 2g).

16

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

10. ASET TETAP

Saldo aw al Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi Saldo akhir

01/01/2012 30/09/2012Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:Tanah 87.134.425.005 - 33.400.333.529 - 53.734.091.476 Bangunan dan prasarana 21.766.621.863 - 12.217.180.714 - 9.549.441.149 Mesin dan peralatan 118.506.254.332 - - - 118.506.254.332 Kendaraan 2.305.375.800 - 181.521.600 - 2.123.854.200 Perlengkapan kantor dan pabrik 58.222.577.443 - 7.783.267.109 - 50.439.310.334

Jumlah 287.935.254.443 - 53.582.302.952 - 234.352.951.491

Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana 8.282.873.856 480.824.322 3.452.208.319 - 5.311.489.859 Mesin dan peralatan 76.293.820.591 1.254.289.403 - - 77.548.109.994 Kendaraan 2.152.128.768 32.867.784 181.521.600 - 2.003.474.952 Perlkp. kantor dan pabrik 57.464.610.354 803.662.629 6.210.153.309 - 52.058.119.674

Jumlah 144.193.433.569 2.571.644.138 9.843.883.228 - 136.921.194.479

Jumlah Tercatat 143.741.820.874 - 97.431.757.012

Saldo aw al Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi Saldo akhir

01/01/2011 31/12/2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:

Tanah 87.134.425.005 - - 87.134.425.005

Bangunan dan prasarana 21.766.621.864 - - - 21.766.621.864

Mesin dan peralatan 105.327.385.421 - 2.703.589.207 (15.882.458.118) 118.506.254.332

Kendaraan 2.717.575.800 - 412.200.000 - 2.305.375.800

Perlkp. kantor dan pabrik 59.653.762.313 - 1.793.186.134 (362.001.264) 58.222.577.443

Jumlah 276.599.770.403 - 4.908.975.341 (16.244.459.382) 287.935.254.443

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 7.524.844.903 758.028.953 - - 8.282.873.856

Mesin dan peralatan 60.644.821.478 4.831.917.213 - (10.817.081.800) 76.293.820.491

Kendaraan 2.441.337.438 91.801.955 381.010.625 - 2.152.128.768

Perlkp. kantor dan pabrik 59.523.866.203 471.309.295 1.777.644.369 752.920.675 57.464.610.454

Jumlah 130.134.870.022 6.153.057.416 2.158.654.994 (10.064.161.125) 144.193.433.569

Jumlah Tercatat 146.464.900.381 (6.180.298.257) 143.741.820.874

Sep-12

Des-11

17

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

10. ASET TETAP - Lanjutan

Perseroan memiliki tanah di Cisirung seluas 22,66 ha atas nama perseroan dengan sertifikasi HGB berjangka waktu 20-30 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2016-2030.

Beban Penyusutan dialokasikan sebabai berikut:

SEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011Rp Rp

Biaya pabrikasi - catatan 17 2.435.095.110 5.871.783.299 Beban usaha - catatan 18 136.549.028 281.274.117

Jumlah 2.571.644.138 6.153.057.416

Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 157.550.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai asset.

Sejak tanggal 31 Desember 2009 sampai dengan sekarang, aset berupa mesin tenun berikut perlengkapannya pada unit PAFI III tidak digunakan dalam usaha perseroan sehubungan dengan penghentian kegiatan operasional tenun sebagai akibat tekanan margin usaha dan rencana restrukturisasi usaha. Aset tersebut disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai aset tidak digunakan dalam operasi sebesar Rp 88.666.890.995 tahun 2012 dan Rp 103.174.962.844 tahun 2011.(Lihat catatan 2i dan 11).

Berikut adalah perhitungan kerugian penjualan aset tetap dan aset yang tidak digunakan dalam operasi:

SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2011Rp Rp

Hasil penjualan 48.095.165.840 29.877.976.785 Jumlah tercatat 58.246.491.536 80.482.464.157

Kerugian penjualan aset tetap (10.151.325.696) (50.604.487.372)

11.ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI

Saldo aw al Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi Saldo akhir

01/01/2012 30/09/2012Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:Bangunan dan prasarana 58.964.750.082 - 18.838.853.665 - 40.125.896.417 Mesin dan peralatan 164.050.576.219 10.317.761.574 153.732.814.645 Instalasi w eaving - 10.317.761.575 - 10.317.761.575

Jumlah 223.015.326.301 10.317.761.575 18.838.853.665 10.317.761.574 204.176.472.636

Sep-12

18

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

11. ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI - Lanjutan

Saldo aw al Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi Saldo akhir

01/01/2012 30/09/2012Rp Rp Rp Rp Rp

Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana 11.330.987.764 - 4.330.781.826 - 7.000.205.938 Mesin dan peralatan 108.509.375.703 7.402.255.138 101.107.120.565 Instalasi Weaving 7.402.255.138 - - 7.402.255.138

Jumlah 119.840.363.467 7.402.255.138 4.330.781.826 7.402.255.138 115.509.581.641

Nilai Buku 103.174.962.834 2.915.506.436 88.666.890.995

Saldo aw al Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi Saldo akhir

01/01/2011 31/12/2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:

Bangunan dan prasarana 58.964.750.082 - 58.964.750.082

Mesin dan peralatan 355.251.572.448 - 174.956.536.847 16.244.459.382 164.050.576.219

Jumlah 414.216.322.530 - 174.956.536.847 16.244.459.382 223.015.326.301

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 11.330.987.764 - - - 11.330.987.764

Mesin dan peralatan 214.933.787.708 - 96.360.250.880 10.064.161.125 108.509.375.703

Jumlah 226.264.775.472 - 96.360.250.880 10.064.161.125 119.840.363.467

Nilai Buku 187.951.547.058 6.180.298.257 103.174.962.834

Sep-12

Des-11

12.HUTANG USAHA

SEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011

Rp RpPihak hubungan istimewa - catatan 19

PT Panasia Indosyntec Tbk 4.345.988.645 - Jumlah 4.345.988.645 -

Pihak ketigaDalam negeri 1.619.826.223 1.673.269.873 Luar negeri 19.725.647.534 18.239.783.685

Jumlah 21.345.473.757 19.913.053.558

Jumlah hutang usaha 25.691.462.402 19.913.053.558

19

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)SEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011

Rp RpPihak hubungan istimewa - catatan 19

Berdasarkan mata uang :Rupiah 5.808.701.084 1.488.314.520 Dollar Amerika Serikat 19.857.232.063 18.400.590.800 Yen Jepang - - Dollar Singapura 105.334 93.874

Euro 25.423.921 24.054.364

Jumlah 25.691.462.402 19.913.053.558

Berdasarkan umur (hari):Belum jatuh tempo 25.274.907.074 19.586.151.457 Lewat jatuh tempo

1 s/d 30 hari 95.171.927 135.329 31 s/d 60 hari - 28.048.162 > 60 hari 321.383.401 298.718.610

Jumlah 25.691.462.402 19.913.053.558

Jangka waktu kredit pembelian bahan baku dan pembatu, baik berasal dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 30 sampai 150 hari.(Lihat catatan 2j)

13. HUTANG LAIN-LAINSEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011

Rp RpPihak yang berelasi:

- Novatex International Ltd 234.349.642.140 267.747.642.140 - PT Panasia Indosyntec Tbk. 10.203.289.704 -

Pihak ketiga:- Lexus Overseas Trading Corporation 129.019.438.736 122.022.139.181 - PT Indo Everest Spining Mills 13.942.938.194 46.197.870.450 - Lain-lain 15.614.768.162 20.205.008.435

Jumlah 403.130.076.936 456.172.660.206 Dikurangi bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun:Pihak yang berelasi:

- Novatex International Ltd 234.349.642.140 267.747.642.140 - PT Panasia Indosyntec Tbk. 10.203.289.704 -

Pihak ketiga:- Lexus Overseas Trading Corporation 129.019.438.736 122.022.139.181

Jumlah 373.572.370.580 389.769.781.321

Jumlah hutang lain-lain jangka pendek: 29.557.706.356 66.402.878.885

Hutang Lexus Overseas Trading

Hutang Lexus Overseas Trading berasal dari pengalihan hutang Abernova Overseas Limited dan dari Credit Suisse Singapore, masing - masing berjumlah US$ 13,456,345.00 yang sampai dengan 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.

Informasi pengalihan hutang, diterima dari Abernova Overseas Limited pada tanggal 2 Agustus 2009 dan dari Credit Suisse Singapore pada tanggal 9 Maret 2010. Ketentuan pinjaman disepakati tanpa dibebani bunga dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti, namun perseroan setuju apabila Lexus selaku

20

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

13. HUTANG LAIN-LAIN - Lanjutan

pemberi pinjaman dapat sewaktu-waktu meminta jaminan dengan jumlah yang memadai. Atas pengalihan hutang dari Credit Suisse Singapore yang pada awalnya diterima sebesar US$ 18,000,000.00, perseroan setuju akan memberikan minimal 10% dari hasil operasi bisnisnya kepada Lexus Overseas Trading.

Hutang Novatex International LimitedSEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011

Rp RpBerdasarkan mata uang:

Rupiah 163.877.842.140 178.427.842.140 Dolar Amerika serikat 70.471.800.000 89.319.800.000

Jumlah 234.349.642.140 267.747.642.140

Prosentase hutang dengan pihak yang berelasi 55,64% 55,54%terhadap jumlah kewajiban

Pinjaman Novatex International Limited berasal dari pengalihan hutang pembelian mesin kepada Picanol N.V., Belgia dan Tomen Corporation masing-masing sebesar US$ 5.000.000 dan US$ 4.500.000, serta pengalihan dari Lexus sebesar Rp 18.194.142.140. Kesepakatan pinjaman tersebut tanpa dikenakan bunga, jaminan dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti. Perjanjian ini telah diperbarui pada tanggal 5 Januari 2011. (Lihat catatan 2c dan 2q).

14.HUTANG PAJAK SEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011

Rp Rp

Hutang pajak:Pajak penghasilan:

Pasal 21 28.178.330 28.189.064 Pasal 23 472.038 472.038 Pajak Bumi dan Bangunan - -

Pajak Pertmbahan Nilai 3.202.903.502 -

Jumlah 3.231.553.870 28.661.102

15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR SEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011

Rp Rp

Jamsostek 2.823.426.308 - Gaji 843.852.235 25.558.122 Listrik 1.774.104.302 Biaya Ekspor - 657.716.532 PBB - 1.127.454.180 Listrik - - Lain-lain 46.972.984 112.365.282

Jumlah 5.488.355.829 1.923.094.116

21

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

16. IMBALAN PASCA KERJA

Perseroan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tentang “Penyelesaian Pemutusan Tenaga Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan”.

Asumsi yang digunakan oleh PT Dian Artha Tama, Aktuaris Independen, dalam menentukan beban manfaat karyawan adalah sebagai berikut:

Tingkat Kemungkinan Meninggal : Commissioners Standard Ordinary Mortality Table (CSO)1980Umur Pensiun : 55 TahunTingkat Bunga Teknis : 5,5% (2010 7%)Tingkat Kenaikan Gaji : 6% (2011, 6%)Perhitungan Manfaat Karyawan : Projected Unit Credit

SEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011Rp Rp

Saldo Awal 1.629.703.285 1.181.134.375 Beban (penghasilan) imbalan kerja karyawan tahun berjalan 336.426.684 448.568.910 Pembayaran tahun berjalan - -

Jumlah 1.966.129.969 1.629.703.285

(Lihat catatan 2k)

17. PAJAK KINI DAN PAJAK TANGGUHAN

Pajak KiniRekonsiliasi antara laporan laba/(rugi) komprehensif dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku adalah sebagai berikut:

SEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011Rp Rp

Rugi sebelum pajak (31.201.140.697) (57.361.609.827)

Perbedaan temporer: Beban (penghasilan) imbalan kerja karyawan - Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (3.528.675.360) (8.189.233.734) Manfaat pensiun 336.426.684 448.568.910 Keuntungan penjualan aset tetap 6.262.726.241 54.817.143.063

Jumlah 3.070.477.565 47.076.478.239

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Kenikmatan karyawan 5.958.912 115.530 Beban penyusutan tidak diakui fiskal 1.465.736.556 - Pendapatan piutang ragu-ragu (766.339.836)

Sumbangan dan representasi 897.850 65.539.062 Penghasilan sewa (81.818.182) (138.000.000) Penghasilan bunga (7.548.264) (71.535.106) Beban lain-lain - 53.269.333 Jumlah 616.887.036 (90.611.181)

22

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

17. PAJAK KINI DAN PAJAK TANGGUHAN - Lanjutan

SEPTEMBER 2012 DESEMBER 2011Rp Rp

Rugi fiskal tahun berjalan (27.513.776.096) (10.375.742.769) Rugi fiskal tahun:

2006 (45.947.998.703) 2007 (68.137.173.325) (68.137.173.325) 2008 (143.155.812.144) (143.155.812.144) 2009 (11.881.516.003) (11.881.516.003) 2010 (93.680.146.234) (93.680.146.234) 2011 (10.375.742.769) - Penyesuaian rugi fiskal tahun 2005

Akumulasi Rugi Fiskal (354.744.166.571) (373.178.389.178)

Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan penerbitan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat sampai tarif maksimum 30% menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

Pajak TangguhanRincian aset/(kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :

Dikreditkan1 Januari (dibebankan) ke 30 September

2012 laporan laba rugi 2012Rp Rp Rp

Aset (liabilitas) pajak tangguhan:Rugi fiskal 18.954.489.156 (767.619.391) 18.186.869.765Liabilitas imbalan kerja 407.425.822 84.106.671 491.532.493Aset tetap (19.361.914.978) 683.512.720 (18.678.402.258)

Liabilitas pajak tangguhan - - -

Dikreditkan1 Januari (dibebankan) ke 31 Desember 2011

2011 laporan laba rugi Rp Rp Rp

Aset (liabilitas) pajak tangguhan:Rugi fiskal 30.723.608.716 (11.769.119.560) 18.954.489.156Liabilitas imbalan kerja 295.283.594 112.142.228 407.425.822Aset tetap (31.018.892.310) 11.656.977.332 (19.361.914.978)

Liabilitas pajak tangguhan - - -

Sesuai peraturan perpajakan, akumulasi kerugian sampai dengan 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, masing-masing sebesar Rp 354.744.166.571 dan Rp 373.178.389.178 dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian fiskal terjadi. Perseroan

23

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

17. PAJAK KINI DAN PAJAK TANGGUHAN - Lanjutan

beranggapan bahwa kerugian fiskal sebesar Rp 281.262.568.535 pada tahun 2012 dan Rp 297.360.432.554 pada tahun 2011 tidak dapat dikompensasi selama lima tahun mendatang, sehingga aset pajak tangguhan yang diakui dari sisi rugi fiskal yang ada masing-masing sebesar Rp 18.186.869.765 dan Rp 18.954.489.156 pada tanggal 30 September 2012 dan Desember 2011

18. MODAL SAHAM

Pemegang saham perseroan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 tidak mengalami perubahan, dengan susunan sebagai berikut:

JumlahJumlah Persentase Modal Disetor

Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan (Rp)

Saham Seri A - nilai nominal Rp 500 per sahamNovatex International Limited 199.820.500 12,40% 99.910.250.000PT Panasia Indosyntec Tbk 38.771.500 2,42% 19.385.750.000Highfila Limited 10.000.000 0,62% 5.000.000.000

Dian Nathalia Teja 50.000 0,00% 25.000.000Masyarakat 1.358.000 0,08% 679.000.000

Jumlah saham Seri A 250.000.000 15,52% 125.000.000.000

Saham Seri B - nilai nominal Rp 100 per saham

Prime Invesco Ltd. 154.640.500 9,60% 15.464.050.000

Highfila Limited 320.000.000 19,86% 32.000.000.000

Mercury Capital international Inc. 305.357.000 18,95% 30.535.700.000

Novatex International Limited 581.069.500 36,07% 58.106.950.000Jumlah saham Seri B 1.361.067.000 84,48% 136.106.700.000

Jumlah 1.611.067.000 100,00% 261.106.700.000

19. AGIO SAHAM

Penjualan saham Perseroan pada penawaran umum kepada masyarakat tahun 1997

Rp

Penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada

masyarakat tahun 1997

Jumlah yang diterima untuk pengeluaran saham 7.500.000.000

Biaya emisi saham (1.284.064.404)

Saldo agio saham pada saat penawaran umum 6.215.935.596

Hutang Abernova yang dikonversi menjadi modal

Hutang Abernova yang dikonversi 78.795.000.000

Saham Seri B yang diterbitkan (62.535.700.000)

Biaya emisi saham (63.000.000)

Agio saham atas konversi hutang Abernova menjadi modal 16.196.300.000

24

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

19. AGIO SAHAM - Lanjutan

Rp

Hutang Evercon dan Highfila yang dikonversi menjadi modal Jumlah hutang yang dikonversi 92.700.000.000Saham Seri B yang diterbitkan (73.571.000.000)Biaya emisi saham (48.000.000)

Agio saham atas konversi hutang Evercon dan Highfila menjadi modal 19.081.000.000

Saldo akhir 41.493.235.596

20. PENDAPATANSEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2011

Rp Rp

Ekspor 43.918.132.195 4.732.079.117 Lokal 55.584.155.618 47.675.930.384 Potongan dan retur penjualan (21.504.045) (99.216.871)

Jumlah Penjualan Bersih 99.480.783.768 52.308.792.630

Tidak ada penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih yang terjadi kepada pihak yang berelasi untuk tahun 2012 dan 2011.

Berdasarkan segmen pasar:SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2011

Rp Rp

Indonesia 56.278.549.907 47.576.713.513 Eropa 23.055.787.630 1.636.618.458 Asia 10.841.816.688 350.212.650 Amerika 354.944.584 - Timur Tengah 8.771.935.433 2.745.248.009 Afrika 177.749.526 -

Jumlah 99.480.783.768 52.308.792.630

(Lihat catatan 2l).

25

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

21. BEBAN POKOK PENJUALANSEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2011

Rp Rp

Bahan baku yang digunakan 46.997.772.867 357.211.780 Tenaga kerja langsung 1.716.985.703 584.382.502 Biaya pabrikasi 9.068.914.903 5.946.505.749

Jumlah Biaya Produksi 57.783.673.473 6.888.100.031 Persediaan barang dalam proses

Awal tahun 1.084.942.049 1.400.637.369 Pembelian - - Akhir tahun (1.084.942.049) (1.084.942.049)

Beban Pokok Produksi 57.783.673.473 7.203.795.351 Persediaan barang jadi

Awal tahun 562.109.422 1.332.425.898 Pembelian 50.264.213.666 45.764.720.209 Akhir tahun - (127.868.152)

Beban Pokok Penjualan 108.609.996.561 54.173.073.306

Perincian pembelian pada yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sbb.

SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2011Rp Rp

Pihak hubungan istimewa:PT Panasia Indosyntec Tbk 50.262.999.152 46.065.460.015

Jumlah 50.262.999.152 46.065.460.015

Pihak ketiga - masing-masing dengan jumlah pembeliandalam setahun yang melebihi 10% dari pembelian bersih - - Jumlah - -

Jumlah pembelian 50.262.999.152 46.065.460.015

Persentase pembelian kepada pihak hubungan istimewa 54,00% 100,00%terhadap jumlah pembelian bersih

26

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

22. BEBAN USAHASEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2011

Rp Rp

Beban Penjualan

Pengangkutan 261.236.443 38.286.860 Gaji dan tunjangan 15.733.870 25.581.850 Perjalanan dinas - - Klaim 323.246.580 - Lain-lain - 484.000

Jumlah 600.216.893 64.352.710

Beban Umum dan Administrasi

Gaji dan tunjangan 1.410.662.583 1.893.904.648Makanan dan minuman 174.263.000 136.383.900

Imbalan pasca kerja 336.426.684 507.317.727 Alat tulis dan cetakan 10.262.600 19.400.900 Penyusutan - catatan 6 136.549.040 218.553.234 Asuransi dan perijinan 117.650.000 117.867.480 Administrasi kantor 27.905.900 131.186.976 Jasa profesional 62.500.000 105.616.250 Perjalanan dinas 12.241.755 14.574.468 Telepon dan listrik 10.686.060 24.588.689 Pajak bumi dan bangunan 508.811.100 - Perijinan - - Lain-lain 851.426.436 386.058.262

Jumlah 3.659.385.158 3.555.452.534

(Lihat catatan 2l).

23. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN YANG BERELASI

Sifat Hubungan yang BerelasiHubungan berelasi yang terjadi dengan perseroan, diantaranya memiliki manajemen yang sama antara pengurus yang menjabat di dalam perseroan dengan pengurus yang menjabat pada entitas-entitas yang berelasi. Kesamaan tersebut terjadi pada PT Panasia Indosyntec Tbk, Abernova Overseas Limited dan Novatex International Limited yang kesemuanya berstatus sebagai pemegang saham perseroan. Terhadap PT Panasia Indosyntec Tbk selain hubungan sebagai pemegang saham terhadap terjadi pula hubungan transaksi usaha. Hubungan yang berelasi lainnya yang bukan merupakan pemegang saham akan tetapi melakukan transaksi usaha adalah PT Panasia Intertraco, PT Tritama Texindoraya dan PT Novawool.

Transaksi dengan Pihak yang BerelasiDalam kegiatan usahanya, perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi, meliputi antara lain :a. Sebanyak 0,00% dan 0,05% dari jumlah penjualan pada tahun 2012 dan 2011, merupakan transaksi

kepada pihak yang berelasi. Menurut manajemen transaksi kepada mereka dilakukan secara normal, yaitu dengan tingkat harga dan syarat-syarat sebagaimana transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga. Atas transaksi tersebut perseroan mengakui sebagai piutang usaha yang sampai dengan tanggal 30 September 2012, total piutang usaha kepada pihak yang berelasi mencapai 0% dari jumlah aset, sementara pada tanggal 30 September 2012 tidak terdapat saldo piutang usaha kepada pihak yang berelasi.

27

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

23. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN YANG BERELASI - Lanjutan

b. Sebanyak 100% dari jumlah pembelian pada tahun 2012 dan tahun 2011 merupakan transaksi kepada pihak yang berelasi. Menurut manajemen transaksi kepada mereka dilakukan secara normal, yaitu dengan tingkat harga dan syarat-syarat sebagaimana transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga. Atas transaksi tersebut perseroan mengakui sebagai hutang usaha.

c. Perseroan juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak yang berelasi. (Lihat catatan 13).

24. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALA MATA UANG ASING

Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, Perseroan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut :

Ekuivalen dalamUS$ EUR SG$ Rp

AsetKas dan bank 11.323,29 - - 108.567.705Piutang usaha

Pihak ketiga 2.117.635,84 - - 20.303.892.449

Jumlah aset 2.128.959,13 - - 20.412.460.154

KewajibanHutang usaha 2.071.050,49 2.049 13 19.882.761.318Hutang lain-lain 13.456.345,30 - - 129.019.438.736Hutang pihak berelasi 7.350.000,00 - - 70.471.800.000

- -

Jumlah kewajiban 22.877.395,79 2.049 13 219.374.000.054

Jumlah kewajiban bersih 20.748.436,66 2.049 13 198.961.539.900

SEPTEMBER 2012

Ekuivalen dalamUS$ EUR SG$ Rp

AsetKas dan bank 152.291 - - 1.380.978.143Piutang usaha

Pihak berelasi - - - 0Pihak ketiga 2.140.758 - - 19.412.378.215

Jumlah aset 2.293.049 - - 20.793.356.358

KewajibanHutang usaha 1.372.388 2.049 13 18.424.739.039Hutang lain-lain 13.456.345 - - 122.022.139.181Hutang pihak berelasi 9.850.000 - - 89.319.800.000

Jumlah kewajiban 24.678.733 2.049 13 229.766.678.220

Jumlah kewajiban bersih 22.385.684 2.049 13 208.973.321.862

DESEMBER 2011

28

PT PANASIA FILAMENT INTI TBk.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 September 2012

(Dengan angka perbandingan 30 September 2011 Dan 31 Desember 2011)

25. RENCANA PERSEROAN MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUP USAHA

Sampai saat ini Perseroan masih melanjutkan kegiatan usahanya, walaupun hasil usaha perseroan beberapa tahun terakhir bersaldo negatif.

Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, Perseroan telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut, sambil menunggu waktu yang tepat untuk pemulihan/pengembangan usaha berikutnya:

- Melakukan usaha trading benang filament- Menyewakan tanah, bangunan dan mesin yang sudah tidak berproduksi untuk pihak lain- Tetap menjalin hubungan yang baik dengan supplier

Namun pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan pemerintah lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah.

Sampai saat ini Perseroan tidak mengalami tuntutan dari pengadilan atau tuntutan pailit dari pihak manapun

26.PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen perseroan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 29 Oktober 2012.

29