PT. BRI Perseri Tbk.

5

Click here to load reader

description

enjoy

Transcript of PT. BRI Perseri Tbk.

Page 1: PT. BRI Perseri Tbk.

Sekilas ulasan OECD Prinsip 3

OECD prinsip 3 pada dasarnya mengatur tentang Perlakuan Setara terhadap Pemegang Saham. Perkembangan struktur pendanaan perusahaan melahirkan berbagai jenis dan kelompok pemegang saham, karena perusahaan dapat menerbitkan beberapa jenis dan seri saham dengan profil berbeda-beda.

Pada perusahaan milik negara yang terbuka, terdapat negara sebagai salah satu pemegang saham pengendali, serta publik sebagai pemegang saham minoritas. Publik yang memegang saham minoritas tersebut juga dapat berasal dari warga negara asing. Seluruh investor berharap dana yang diinvestasikan dapat dikelola sebaik mungkin sehingga memberikan optimal return.

Namun pihak manajemen ataupun pemegang saham pengendali sangat mungkin memiliki kepentingan yang berbeda dengan kelompok pemegang saham yang lain. Sementara pemegang saham non pengendali dan asing memiliki keterbatasan informasi dan pengendalian dalam melakukan pengawasan terhadap tindakan manajemen dan pemegang saham pengendali, oleh karenanya perlu upaya untuk menjamin perlindungan terhadap kelompok pemegang saham non pengendali dan asing dari tindakan manajemen atau pemegang saham pengendali yang tidak adil dan tidak setara. Adapun dasar-dasar perlakuan sama terhadap pemegang saham tersebut terangkum dalam beberapa poin berikut:

1. Kesamaan Hak untuk Saham dengan Kelas yang samaDalam hal ini, adalah kaitannya dengan usaha manajemen perusahaan untuk mengeluarkan beberapa jenis saham agar mendapat struktur pendanaan yang optimal. Misal pada BUMN yang go public memiliki jenis saham khusus yang merupakan milik pemerintah (misal saham Dwi Warna), saham seri A yang memiliki suara khusus untuk mengusulkan Dewan Komisaris, saham seri B yang memiliki suara biasa. Dalam hal ini, harus tercapai bahwa:a. Pada seri kelas yang sama seluruh saham harus memiliki hak yang samab. Semua investor mendapat informasi mengenai hak masing-masing seri dan kelas

saham sebelum melakukan pembelian sahamc. Setiap perubahan pada hak suara harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari

pemegang saham yang memperoleh dampak negatif dari perubahan hak suara tersebut.

2. Transaksi dengan pihak berelasi (mengandung unsur benturan kepentingan)Salah satu transaksi yang mengandung potensi tindakan yang bersifat abusive dari satu kelompok pemegang saham (misal pemegang saham pengendali) kepada kelompok pemegang saham nonpengendali dan asing adalah transaksi pihak berelasi/mengandung unsur benturan kepentingan. Misalnya, sekelompok investor memiliki saham pada PT. X, namun juga memiliki pengaruh ataupun kendali pada PT. O (misal sebagai direktur/komisaris), dimana PT. O adalah penyuplai bahan baku pada PT. X, sehingga bisa saja para investor tersebut mengarahkan transaksi ke PT. O melalui perwakilannya ataupun secara langsung pada harga yang diinginkan atau menguntungkan PT. X, namun merugikan pemegang saham non pengendali PT X.

Page 2: PT. BRI Perseri Tbk.

3. Perdagangan oleh orang dalam 4. Fasilitas penggunaan Hak Voting melalui Kustodian atau Cross-border

Kustodian merupakan perwakilan investor dalam memiliki saham pada suatu perusahaan, dimana ini menjadi perwakilan suara investor sehingga selayaknya suara yang dimiliki kustodian digunakan dalam kerangka kepentingan investor. Namun tidak jarang juga kustodian yang memiliki kepentingan yang berbeda dengan investor, sehingga diperlukan aturan yang mengatur norma penggunaan hak suara oleh kustodian.Permasalahan lebih berat dihadapi oleh investor asing, karena keterbatasan jarak dan alat komunikasi maupun bahasa, mereka umumnya menggunakan jasa cross-border. Hal ini menimbulkan permasalahan dalam menentukan hak pemegang saham asing dalam menggunakan hak suaranya.

5. Perlakuan setara terhadap Pemegang Saham dalam Proses dan Prosedur RUPS6. Pengungkapan informasi benturan kepentingan anggota direksi dan dewan direksi

Direksi dan dewan komisaris merupakan organ tertinggi yang memiliki pengaruh besar terhadap keputusan/tindakan yang dilaksanakan perusahaan. Namun, mereka dapat memiliki kepentingan pribadi atas keputusan/tindakan tertentu yang akan dilaksanakan perusahaan. Misal, direksi/komisaris memiliki saham di perusahaan lain yang memasok bahan baku ke perusahaan atau membeli produk dari perusahaan, atau memiliki hubungan kedekatan dengan orang yang memegang kendali dengan salah satu perusahaan yang bermitra atau melakukan transaksi cukup material dengan perusahaan.

Analisis OECD Prinsip III pada Annual Report PT. BRI Persero Tbk

Dalam hal kepatuhan dan menjalankan prinsip ke 3 OECD, annual report yang disajikan oleh PT BRI Persero Tbk, cukup baik. Secara penyampaian dan pemenuhan tanggung jawab untuk memberikan hak-hak investor seperti yang telah dijelaskan dimuka, annual report yang disusun menyajikan berbagai informasi terkait hal-hal berikut:- Informasi struktur pendanaan dan permodalan & melaksanakan RUPS

Mengundang dan menginformasikan RUPS kepada para investor dengan jarak waktu yang sesuai dengan aturan dari BI, dimana dalam ketentuan yang dibuat oleh manajemen bahwa informasi pelaksanaan RUPS harus sudah disampaikan dalam surat kabar berbahasa indonesia maksimal 21 hari sebelum dilaksanakan RUPS. Selain itu, dalam annual report manajemen juga telah menjelaskan secara gamblang bagaimana agenda yang akan dibahas dalam RUPS, serta peranan dan jenis-jenis RUPS itu sendiri. Selain itu, manajemen juga telah menjelaskan dengan sebaik-baiknya tentang hak-hak investor dalam RUPS serta mengusulkan agenda untuk mengadakan RUPS dengan ketentuan-ketentuan yang telah diatur.Poin ini memenuhi tanggung jawab dalam hal hak investor terkait dengan kesamaan hak untuk saham dengan kelas yang sama & perlakuan setara terhadap pemegang saham dalam proses dan prosedur RUPS.

Page 3: PT. BRI Perseri Tbk.

- Informasi direksi/komisaris berlesai, struktur kepemilikan saham, profil jabatan lain direksi/komisaris, informasi transaksi berelasi dan benturan kepentingan.Dalam annual report yang disajikan, manajemen telah menyajikan informasi terkait dengan profil dewan komisaris dan direksi, profil terkait dengan jabatan yang diduduki dalam perusahaan maupun relasi dengan pihak luar perusahaan (hubungan relasi secara langsung/memiliki kendali pada perusahaan lain ataupun hubungan kerabat). Informasi ini sangat diperlukan bagi para investor, karena informasi ini sangat mempengaruhi independensi mereka dalam membuat keputusan atau melakukan sesuatu pada perusahaan, pada kaitannya dengan transaksi berelasi, serta material. Selain itu, manajemen juga telah menjelaskan aturan perusahaan terkait dengan transaksi berelasi dan benturan kepentingan, bahwa pihak-pihak yang memiliki hubungan relasi dan benturan kepentingan tidak dihalalkan untuk ikut terlibat dalam membuat keputusan. Poin-poin yang disajikan tersebut sangat erat kaitannya dalam pemenuhan hak investor pada poin mendapatkan informasi terkait transaksi berelasi dan benturan kepentingan yang mengandung resiko untuk dapat merugikannya.