PT Berau Coal

download PT Berau Coal

of 13

description

yes

Transcript of PT Berau Coal

1. PT Berau CoalLokasiProduksi batubara kami yang berlimpah dimulai sejak tahun 1983, dimana kami adalah kontraktor batubara pertama yang mendapat konsesi di wilayah Berau Kalimantan Timur.Kondisi GeologiStruktur geologi di daerah ini terdiri dari lipatan sesar normal, sesar geser dan kelurusan; menunjukkan arah utama baratlaut-tenggara dan baratdayatimurlaut. Struktur lipatan seperti antiklin dan sinklin berarah baratlaut-tenggara dan baratdaya-timurlaut. Pola seperti ini terbentuk dikarenakan sejarah tektonik yang mana pada daerah ini telah terjadi empat kali tektonik.Komposisi sedimen terigenus yang tersebar di daerah selidikan sangatlah bergantung pada pasokan sedimen hasil erosi di daerah aliran sungai Berau, dimana melampar satuan-satuan batuan dengan berbagai litologinya. Dari tatanan geologinya, litologi satuan-satuan batuan umumnya adalah batuan sedimen, hanya pada satu satuan yaitu Batuan Terobosan yang terletak jauh di daerah hulu sungai.Cadangan dan Endapan-Situs tambang latiJumlah cadangan batubara di situs ini lebih dari 745 juta ton.-Situs binunganPada lokasi ini keseluruhan cadangan batubara yang layak ditambang pada Blok 1-4, Blok 5, 6 dan 7 lebih dari 300 juta ton.-Situs sambarataSitus ini memiliki cadangan sekitar 190 juta ton.Metode PenambanganCadangan batubara ditambang secara berlipat ganda dengan menggunakan teknik penggalian konvensional menggunakan alat-alat seperti truk, ekskavator dan bulldozer yang diangkut dan disalurkan dengan tongkang dari 3 (tiga) terminal menuju lokasi pra-pengapalan.Metode PengolahanBatubara digali dengan ekskavator ( penggaruk) hidrolik dan dimuat pada truk tumpah. Dari situs tambang, batubara diangkut ke instalasi proses melalui poros jalan yang mapan pada segala cuaca. Batubara kemudian dihancurkan hingga ukuran yang telah dirancang dan ditetapkan kemudian ditempatkan pada penimbunan lalu dimuat ke tongkang.Batubara tersebut kemudian di hancurkan, diaduk dan dimuat ke dalam truk. Dari sana, batubara yang siap dipasarkan ini diangkut sejauh 28 km menuju terminal batubara Suaran untuk diaduk menjadi stok produk dan selanjutnya dimuat ke tongkang.PemasaranKami memiliki reputasi yang unggul dan terpercaya sebagai penyalur batubara dengan kualitas yang konsisten untuk dapat dipasarkan ke India, Cina, Korea, Jepang, Taiwan, Filipina dan negara-negara lainnya.

2. Kaltim Prima Coal, PTLokasi : Operasi KPC terletak di sekitar Sangatta, ibukota Kabupaten Kutai Timur (Kutim), di provinsi Kalimantan Timur Indonesia. Kota ini terletak di Sungai Sangatta, 50 km sebelah utara dari khatulistiwa di pantai timur Pulau Kalimantan, 180 km sebelah utara dari ibukota propinsi Samarinda dan 310 km sebelah utara dari pusat populasi besar dari Balikpapan.Kondisi geologi : Formasi Balikpapan yang berumur miosen merupakan formasi pembawa lapisan batubara di daerah Sangatta dan Bengalon. Formasi ini terbentuk di dalam Cekungan Kutai yang melampar dari sebelah selatan Samarinda sampai di utara daerahSangkulirang .Di daerah Sangatta terdapat dua kelompok potensi batubara utama, yaitu potensi batubara Pinang dan Melawan. Operasi penambangan batubara yang dilakukan saat ini berada pada struktur Sinklin Lembak di bagian selatan dari daerah konsesi pertambangan, di sebelah utara sungai Sangatta, dan di sebelah barat Kubang Pinang. Endapan batubara di daerah Bengalon terletak di utara sungai Bengalon, 30 km di sebelah utara daerah Sangatta, dan secara geologis masih termasuk dalam Sinklin Lembak yang tersesarkan dan juga di dalam sinklin penebaran yang merupakan perpanjangan dari Sinklin Lembak ke arah utara. Terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa pelamparan batubara menerus dari daerah Pinang dan Melawan sampai ke daerah Bengalon.Cadangan : Berdasarkan data perusahaan, potensi sumber daya batubara yang sangat besar dan jumlah lapisan batubara mencapai 60 lapisan dengan tebal lapisan bervariasi antara 0,5 - 15 m. Data sumber daya dan cadangan adalah sebagai berikut ; total sumber daya sebesar 2.768 juta ton terdiri dari Sangatta 2.330 juta ton dan Bengalon 438 juta ton, sedangkan total cadangan adalah 567 juta ton terdiri dari Sangatta 398 juta ton dan Bengalon 169 juta ton. Menurut tinjauan konservasi, jumlah atau prosentase sumber daya yang menjadi cadangan sangat kecil menjadi catatan yang perlu mendapat perhatian semua pihak, baik dari perusahaan, maupun pemerintah bahwa. Hal ini menjadikan bahan galian tertinggal masih berjumlah cukup besar.Metode Penambangan :Tambang terbuka , Operasi KPC meliputi serangkaian lubang terbuka, fasilitas persiapan batubara, 13,2 km darat conveyor ke pantai dan dunia laut terminal kelas mampu menangani kapal curah hingga 220.000 DWT. Metode penambangan yang diterapkan adalah truk konvensional dan metode sekop. Sekitar enam sampai dua belas tambang terbuka yang beroperasi pada satu waktu operasi 2 x 12 jam pergeseran hari, 24 jam sehari, dan 365 hari setahun.Metode pengolahan : Batubara dihancurkan di lima mesin penghancur; empat mesin yang sama, jenis Gundlach 8025 dengan sekali lewat dan satu jenis Abon penghancur dengan dua tahapan. Tiga mesin penghancur jenis Gundlach dibuat untuk batubara Prima yang bersih, dan satu penghancur Gundlach untuk batubara Pinang sedangkan penghancur Abon dirancang untuk menangani batubara Prima yang kotor (dirty Prima coal). Batubara kotor dari mesin penghancur Abon selanjutnya diproses dalam arena pencucian dengan memakai alat-alat 2 x 710 mm DMC (Dense Media Concentration) dan 4 x 375 mm CC(Clasifier Concentration). Di lokasi pencucian, batubara kotor yang telah hancur diukur dan dipisah menjadi dua deretan; partikel yang kasar berukuran +0,50 sampai 50 mm dikerjakan dalam DMC dan ukuran yang lebih halus yaitu -0,50 mm dikerjakan dalam CC. Produk yang telah bersih dari DMC ditiriskan airnya dengan menggunakan mesin, sementara batubara yang lebih baik dengan ukuran +0,12 sampai 0,50 mm dari CC dilanjutkan pada proses pemilinan sebelum kemudian ditiriskan dengan frekuensi getaran yang tinggi. Kedua produk batubara yang telah dibersihkan kemudian disatukan dengan tumpukan batubara Prima yang telah siap dimasukkan dalam conveyor. Areal pencucian mampu memproses sampai 1,4 juta ton batubara kotor per tahun untuk memproduksi 1 juta ton per tahun batubara dengan spesifikasi Prima.Pemasaran : Kebanyakan pelanggan KPC perusahaan pembangkit listrik. KPC memiliki produk dan kualitas yang dapat cocok dengan banyak desain pembangkit listrik di seluruh dunia

3. PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT)Lokasi Tambang Batu Hijau terletak di sebelah barat daya pulau Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB, Indonesia.Kondisi Geologi : Batu Hijau merupakan cebakan tembaga porfiri dengan sedikit kandungan emas dan perak. Logam berharga tidak secara langsung dapat diperoleh karena bercampur dengan mineral lain yang tidak memiliki nilai ekonomis. Cebakan porfiri diketahui hanya memiliki kadar yang rendah. Di Batu Hijau, setiap ton bijih yang diolah hanya menghasilkan 4,87 kilogram tembaga. Sedangkan rata-rata hasil perolehan emas jauh lebih sedikit, yaitu hanya 0,37 gram dari setiap ton bijih yang diolah. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menghasilkan sejumlah kecil logam yang dapat dijual, diperlukan kerja keras.Cadangan dan Endapan : Tambang Batu Hijau adalah operasi tambang terbuka di mana semua mineral berharga (tembaga, emas dan perak) ditambang dari permukaan tanah dengan menggunakan pelbagai peralatan tambang seperti alat muat (shovel) dan truk pengangkut.Metode Penambangan : Penambangan di Batu Hijau merupakan operasi tambang terbuka diawali dengan kegiatan pengeboran dan peledakan untuk memudahkan pengambilan bijih. Dengan peledakan, batuan terlepas dari tanah dengan diameter rata-rata 25 cm. Dengan menggunakan beberapa shovel berukuran besar, batuan dimuat ke dalam truk berkapasitas maksimal 240 ton dan kemudian diangkut menuju ke dua buah crusher (mesin penghancur). Di crusher, ukuran bijih batuan diperkecil hingga berdiameter rata-rata kurang dari 15 cm. Bijih kemudian diangkut ke pabrik pemrosesan mineral, sedangkan batuan berkadar lebih rendah diangkut ke tempat penampungan, untuk menunggu giliran pemrosesan pada waktu mendatang.Metode Pengolahan : Dari crusher, bijih batuan diangkut dengan ban berjalan sepanjang enam kilometer ke pabrik pengolahan yang disebut konsentrator. Di konsentrator, mineral berharga dipisahkan dari batuan pembawa melalui proses penggerusan dan flotasi. Bijih batuan, setelah dicampur dengan air laut, kemudian digerus menggunakan dua penggerus yang disebut Semi Autogenous (SAG) mill dan empat buah ball mill. Setelah keluar dari ball mill,partikel halus yang terkandung dalam slurry kemudian dipompa ke seperangkat tangki cyclone untuk pemisahan akhir partikel bijih.Bubur bijih halus dari tangki cyclone dialirkan ke sejumlah tangki untuk diambil kandungan mineral berharganya. Tangki ini disebut sel flotasi. Proses flotasi ini tidak menggunakan bahan kimia secara berlebihan sehingga aman dan membantu meminimalkan dampak lingkungan. Secara fisika, proses ini memisahkan mineral berharga dari batuan pembawa dengan menggunakan gelembung udara dan reagent dalam jumlah kecil.Terdapat dua jenis reagent yang ditambahkan dalam proses flotasi di tangki. Jenis pertama akan mengikat mineral berharga, sedangkan jenis kedua berfungsi untuk menstabilkan gelembung yang terbentuk oleh proses pengadukan.Saat gelembung udara naik, mineral berharga atau konsentrat akan ikut terangkat ke permukaan. Lapisan gelembung ini diselimuti oleh mineral berharga yang berbentuk seperti pasir. Lapisan yang terapung di permukaan sel flotasi inilah yang disebut konsentrat.Dari sel flotasi, konsentrat dikirim ke tangki penghilangan kadar garam yang disebut CCD (counter-current decantation). Di dalam tangki ini air laut dibuang dan konsentrat dikentalkan dengan cara mengalirkan air tawar secara berlawanan arah. Air tawar menggantikan air laut dan konsentrat mengendap di dasar tangki.Konsentrat kemudian mengalir melalui pipa sepanjang 17,6 km menuju ke fasilitas filtrasi atau penyaringan di Benete. Konsentrat cair ini ditampung dalam tangki besar dan diaduk terus menerus untuk menghindari terjadinya pengendapan. Konsentrat kemudian disaring untuk membuang kandungan air dalam konsentrat sampai dengan 91%, menggunakan udara bertekanan.Setelah proses penyaringan, konsentrat akan berupa bubuk batuan halus atau pasir dan disimpan dalam gudang untuk menunggu pengapalan. Pemuatan konsentrat ke kapal menggunakan fasilitas ban berjalan.Pemasaran : Konsentrat akhirnya dikapalkan ke sejumlah pabrik peleburan dalam negeri yakni ke PT Smelting di Gresik, Jawa Timur maupun ke luar negeri (Jepang, Korea Selatan, India, Eropa) untuk menjalani proses pemisahan dan pengambilan logam berharga, yaitu tembaga, emas dan perak4. PT Timah (Persero) TbkSumber daya mineral timah di Indonesia ditemukan tersebar di daratan dan perairan sekitar pulau-pulau Bangka, Belitung dan kepulauan riau, yaitu pulau Singkep, Karimun dan Kundur.kondisi geologi ?Cadangan dan endapanCadang PT Timah Di Tiga Pulau yaitu, Pulau Bangka, Pulau Belitung, dan Kepulauan Riau, hingga kini tinggal 250.000 ton.Di Pulau-pulau Bangka Belitung dan kepulauan riau ditemukan endapan mineral timah (kasiterit) yang terdapat pada batuan beku asam (granit)Metode penambangan :Penambangan Lepas PantaiPerusahaan mengoperasikan armada kapal keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai (off shore). Armada kapal keruk mempunyai kapasitas mangkok (bucket) mulai dari ukuran 7 cuftsampai dengan 24 cuft. Kapal keruk dapat beroperasi mulai dari kedalaman 15 meter sampai 50 meter di bawah permukaan laut dan mampu menggali lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulan. Setiap kapal keruk dioperasikan oleh karyawan yang berjumlah lebih dari 100 karyawan yang waktu bekerjanya terbagi atas 3 kelompok dalam 24 jam sepanjang tahun.Hasil produksi bijih timah dari kapal keruk diproses di instalasi pencucian untuk mendapatkan kadar minimal 30% Sn dan diangkut dengan kapal tongkang untuk dibawa ke Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT) untuk dipisahkan dari mineral ikutan lainnya selain bijih timah dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan peleburan yaitu minimal 70-72% Sn.Penambangan DaratProduksi penambangan darat yang berada di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) perusahaan dilaksanakan oleh kontraktor swasta yang merupakan mitra usaha dibawah kendali perusahaan. Hampir 80% dari total produksi perusahaan berasal dari penambangan di darat mulai dari Tambang Skala Kecil berkapasitas 20 m3/jam sampai dengan Tambang Besar berkapasitas 100 m3/jam.Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump).Setiap kontraktor atau mitra usaha melakukan kegiatan penambangan berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perusahaan dengan memberikan peta cadangan yang telah dilakukan pemboran untuk mengetahui kekayaan dari cadangan tersebut dan mengarahkan agar sesuai dengan pedoman atau prosedur pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja di lapangan. Hasil produksi dari mitra usaha dibeli oleh perusahaan sesuai harga yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja Sama.Metode PengolahanUntuk meningkatkan kadar bijih timah atau konsentrat yang berkadar rendah, bijih timah tersebut diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah (Washing Plant). Melalui proses tersebut bijih timah dapat ditingkatkan kadar (grade) Sn-nya dari 20 - 30% Sn menjadi 72% Sn untuk memenuhi persyaratan peleburan. Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal dari penambangan di laut maupun di darat diperlukan untuk mendapatkan produk akhir berupa logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi dengan kandungan pengotor (impurities) yang rendah.Distribusi dan PemasaranKegiatan pemasaran mencakup kegiatan penjualan dan pendistribusian logam timah. Pendistribusian logam timah hampir 95% dilaksanakan untuk memenuhi pasar di luar negeri atau ekspor dan sebesar 5% untuk memenuhi pasar domestik. Negara tujuan ekspor logam Timah antara lain adalah wilayah Asia Pasifik yang meliputi Jepang, Korea, Taiwan, Cina dan Singapura, wilayah Eropameliputi Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol dan Italia serta Amerika dan Kanada.

5. Bukit Asam (Persero) TbkLokasi Tambang :Tambang Air Laya,Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Indonesia dan Tambang Suban, Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Indonesia Kondisi Geologi :Secara umum geologi daerah Tanjung Enim berupa perbukitan yang memanjang dari arah barat laut Tenggara dengan ketinggian berkisar antara 200- 900 meter di atas permukaan lautCadangan dan Endapan :6,36 Miliar Ton, yang sudah dapat di ambil : 1,59 miliar ton, tingkat produksi per tahun : 20 juta ton per tahunMetode Penambangan :Tambang Air Laya : tambang terbuka atau open pit miningTambang Suban : tambang bawah tanah atau underground miningMetode Pengolahan :Proses hidro-elektrometalurgiPemasaran :Batubara dari Tanjung Enim dijual ke industri lokal (semen, pln, dll) dan juga diekspor. Pembeli terbesarnya adalah China, Jepang, dan Malaysia. Batubara itu dikirim ke berbagai penjuru Indonesia dan dunia setelah diangkut terlebih dahulu memakai kereta dan jalur kereta milik sendiri. Saat ini ada dua jalur kereta yang dibangun PT Bukit Asam dari Tanjung Enim. Yang satu ke pelabuhan Kertapati di Palembang, sejauh 167 km. Yang satu lagi ke pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung, yang berjarak 416 km.

6. PT. Agincourt ResourcesPT. Agincourt Resources adalah anak perusahaan dari G-Resources. G Resources merupakan perusahaan asal Hong Kong yang bergerak di bidang pertambang emas. Telah mengakuisisi kelas dunia, Martabe emas-perak proyek di Sumatra Utara, Indonesia. Masih dalam tahap pembangunan, Martabe diperkirakan perdagangan commissioning pada akhir 2010 dengan menuangkan emas pertama pada awal 2011. Perusahaan ini mampu memproduksi pada tingkat 250.000 oz emas dan 3M oz perak per tahun. Martabe dengan basis sumber daya (cadangan) dari 6.5M oz emas dan 3M oz perak per tahun. Martabe dengan basis sumber daya dari 6.5M oz emas dan perak 66m oz akan membentuk aset inti utama, yang akan diharapkan mampu bersaing di kawasan Asia-Pasifik. G-Resources tengah berusaha untuk mengembangkan produksinya menjadi lebih dari satu juta ons emas per tahun melalui eksplorasi dari proyek Martabe. Sangat prospektif dan melalui akuisisi aset emas berkualitas lainnya.a. lokasi TambangPT.AR (MARTABE) berlokasi di desa Aek Pinang, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Secara astronomis berada pada daerah yang terletak pada 12517LU - 13217LS dan 990340BT - 991500 BT. Untuk bisa sampai di lokasi G-Resources (MARTABE) dapat ditempuh melalui jalur darat dan udara. Dari kota Padang menuju daerah Batang Toru dapat di tempuh dengan menggunakan bus melalui lintas Sumatera dengan waktu tempuh 12 jam.Jika melaui jalur udara dari kota Padang dapat ditempuh dengan jalur udara, dan transit terlebih dahulu di Medan menggunakan pesawat perintis dan menghabiskan waktu 2 jam.b. Keadaan Geologi1. Keadaan TopografiSecara umum di daerah penambangan mempunyai topografi berupa daerah pegunungan yang menjajaki pegunungan bukit barisan dengan ketinggian 500 meter dpal, sedangkan puncaknya di bagian utara dengan elevasi tertinggi 750 meter dpal.2. Iklim dan Curah HujanKecamatan Batang Toru memiliki iklim dan curah hujan yang tidak berbeda dengan daerah iklim tropis lainnya. Hanya memiliki dua musim yaitu, hujan dan kemarau.a. Geologi RegionalProyek Martabe terletak didalam Busur Vulkanik Cainozioc Sumatera, yang memanjang dari barat laut Jawa-Sunda-Banda, yang panjangnya lebih dari 1.600 km. Subduksi dari lempeng Samudera Hindia terjadi sepanjang busur Sunda-Banda. Sistem Sesar Sumatera bejalan di sepanjang pulau, dan melewati 10 kilometer di sebelah timur Martabe Gerakan Dextral Strike Slip diperkirakan hingga 400 km. SFS sangat tersegmentasi dengan banyak offse umum melebihi 10 km. Aktifitas hidrotermal yang berhubungan dengan system ini ditafsirkan sebagai mekanisme utama badi pembentukan deposit emas Martabe.b. Geologi LokalKondisi geologi di daerah Martabe didominasi oleh Miocenedome Complex, terdiri dari dasit yang dikelilingi oleh lava fragmmentalis dan underline oleh tufa, sedimen, aglomerat, lava andesit dan basaltic. Geologi dan mineralisasi utama dikontrol oleh fault yang merupakan bagian dari SFS. Batuan tertua di daerha tersebut merupakan masa dari Palezoikum meta-sedimen batuan dari Grup Tapanuli. Batuan ini mendasari Vulkanik Tersier dan unit sedimen. Bagian Timur daerah ini didominasi oleh granit, intrusi magma dan kontak fault dengan batuan yang lebih tua.Formasi Barus, sebagian besar konglomerat dan batupasir dengan siltstones dan serpih kecil, dari pemboran dan pemetaan terlihat bahwa formasi ini banyak mendominasi di daerah Martabe.c. Cadangan dan endapanJumlah cadangan emas yang terdapat di lokasi WIUP G-RESOURCES pada bulan Juni 2008 sebesar 2,9 MT untuk cadangan terukur, 1,7 MT untuk cadangan terunjuk dan 86,6 MT untuk cadangan tereka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:Tabel 1 Cadangan Emas G-RESOURCES (Juni 2008)Daerah Cadangan gram per ton (MT)Terukur (measured) Terunjuk (indicated) Tereka (inferred)Pit 1 3,6 47,7 39,7Ramba Joring - - 36,6Barani - - 10,4Total 3,6 47,7 86,7d. Metode PenambanganPada umumnya metode penambangan dibagi menjadi dua yaitu tambang terbuka (Surface Mining) dan tambang bawah tanah (Underground Mining). Tambang terbuka yaitu pekerja dapat berhubungan langsung dengan udara luar, sedangkan tambang bawah tanah dengan membuat jalan udara (ventilasi).Di G-Resources diterapkan metode penambangan terbuka,Saat ini kegiatan penambangan yang sedang berlangsung adalah pada tahapan eksplorasi pemboran dan pengupasan overburden. Rencana selanjutnya dilakukan dengan kombinasi excavator dan dump truck. Bahan galian yang diangkut di preparasi kemudian dilakukan kosentrasi dan dewatering mineral yang pada akhirnya menjadi produk berupa emas batangan.e. metode pengolahan"Biasanya batangan kita kirim satu hingga dua kali seminggu ke Antam, untuk selanjutnya Antam memurnikan atau memisahkan kandungan emas dan perak. Batangan yang kita produksi hingga Kamis sore ini merupakan yang ke-2.457. Dan ini akan bertambah secara kontiniu," katanya.Dia memastikan produksi emas telah melalui proses aplikasi teknologi canggih dan ramah lingkungan. "Sepanjang perusahaan tambang yang kami amati, kami menjamin bahwa emas maupun perak yang diproduksi Tambang Martabe, kami nilai yang terbaik dan sangat kompetitif pasar dunia," jelasnya.Sebelumnya hingga kuartal I tahun 2013, produksi Tambang Emas Martabe dari deposit Purnama di Tapsel melampaui target, yakni sebanyak 63.633 ounces emas dan 244,383 ounces perak (1 ounces = 31,1 gram). Emas yang diproduksi sebelumnya dimurnikan PT Aneka Tambang (Antam)."Martabe akan menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lainnya, dan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan komunitas," ujar Communication Manager PT AR Tambang Emas Martabe, Katarina Hardono Siburian.Usai menyaksikan penuangan emas, rombongan dibawa berkeliling untuk menyaksikan proses pengambilan batuan mineral hingga dilebur menjadi cairan lumpur dan diolah dengan beberapa bahan kimia. Media juga diajak masuk ke ruang kendali proses pengolahan bijih dan dijelaskan zat kimia apa saja yang dipakai. Semuanya menurut mereka masih jauh di bawah standar yang diperbolehkan pemerintah.Untuk mengetahui lebih jauh proses penanganan limbah, ditunjukkan juga ke mana saja aliran material sisa tambang (tailing) setelah proses peleburan. Tour Guide Tambang Emas Martabe menunjukkan sebuah kolam penampungan material sisa tambang (tailing storage facility/ TSF) yang berbentuk bendungan besar diperuntukkan menampung material sisa pengolahan bijih yang tidak bernilai ekonomis, seperti kerikil, pasir dan endapan lain, dalam jumlah besar.Tailing yang masuk ke TSF sudah mengalami proses detoksifikasi dari pabrik. Air kemudian disirkulasikan kembali untuk kebutuhan dipabrik pengolahan biji. Karena itu sejak 19 Mei hingga kini, tidak ada air sisa proses pengolahan tambang yang dikeluarkan ke Sungai Batangtoru. Karena semuanya masih dipakai untuk kebutuhan pabrik."Sampai hari ini sudah 49 hari kami tidak membuang air sisa proses ke ke luar tambang. Semua masih dipakai ulang untuk kebutuhan pengolahan," ungkap Katarina.Tailing baru dialirkan ke instalasi permurnian air (water polishing plant/WPP) jika sudah berlebih di TSF. Setelah diolah di dalam beberapa kolam penampungan hingga memenuhi standar baku mutu, air sisa kemudian dialirkan ke Sungai Batangtoru.Komitmen untuk menghijaukan kembali lahan yang diangap sudah tidak dipakai juga dilakukan. Tambang Emas Martabe sudah membentuk tim rehabilitation yang terdiri dari putera-putri daerah. Mereka sudah menanam 4.000 pohon keras untuk menghijaukan kembali lahan dan menstabilisasi unsur hara tanah dengan tumbuhan kacang-kacangan. (benny pasaribu)f. pemasaranyang akan diharapkan mampu bersaing di kawasan Asia-PasifikTop of Form

7. pt antam ( tambang nikel )1. Lokasi tambang : secara adsminitrasi terletak di daerahPomalaa Kabupaten Kolaka, Propinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis terletak pada 12131 BT - 12140 BT dan 410 LS - 418 LS2. kondisi geologi : terletak pada zonakonvergen antara 3 lempeng litosfer, yaitu Lempeng Australia di bagian utara, pergerakan ke barat Lempeng Pasifik dan Lempeng Eurasia di bagian selatan tenggara Sulawesi Tenggara adalah daerah lembar Kendari dan Kolaka morfologinya dapatdibedakan menjadi empat satuan yaitu,satuan pegunungan, satuan perbukitan,satuan karst, dan dataran rendah.Satuan pegunungan sebagian besar menenpati daerah di Tengah dan Baratlembar, dengan arah punggungnya memanjang Barat Laut- Tenggara. Pegunungantersebut antara lain, Pegunungan Mekongga, Pegunungan Abuki, PegununganTangkelomboke, dan Pegunungan Matarombeo. Daerah ini umumnya bertonjolanhalus sampai kasar dan berlereng sedang sampai curam. Ketinggian puncakpuncaknyaberkisar antara 750 meter samapai 3000 meter atas permukaan laut.Satuan perbukitan terdapat dibagian Barat dan Timur lembar sekitar kakiperbukitan. Satuan ini membentuk perbukitan bergelombang dengan ketinggianberkisar antara 75 meter samapai 750 meter atas permukaan air laut.Satuan Karst, sebagian terdapat dibagian Utara Perbukitan Matarombeo,sebagian diantara Perbukitan Mekongga dan Perbukitan Tangkelomboke, sertasebagian lagi di bagian Barat Kendari.Satuan dataran rendah terdapat didaerah muara-muara sungai besar seperti,Sungai Konaweha, Sungai Lahumbuti, Sungai Sampera, dan lain-lain. Ketinggianberkisar dari beberapa meter sampai 75 meter atas permukaan air laut. Endapan nikel laterit merupakan hasil pelapukan dari batuan ultramafik berupa peridotit atau dunit sebagai pembawa unsur Ni, umumnya terjadi di daerah tropis sampai subtropis. Pembentukan endapan nikel laterit secara umum dikendalikan oleh beberapa faktor yakni; morfologi, litologi dan struktur geologi. Penelitian ini difokuskan pada geologi dan estimasi cadangan dengan metode ordinary kriging pada endapan nikel laterit. Daerah penelitian terletak di daerah Tambang Tengah Bukit TLC4 Pomalaa, wilayah konsesi penambangan PT. Aneka Tambang,Tbk. Kondisi daerah berupa perbukitan dengan ketinggian 205 m sampai 235 m dari permukaan laut. Secara megaskopis maupun petrografis satuan ini didominasi oleh batuan beku ultramafik berupa dunit dan peridotit dari jenis harzburgite.3. cadangan dan endapan : bijih nikel saprolit ANTAM per 31 Desember 2012 mencapai 361,3 juta wet metric tons (wmt) dan sumber daya limonit mencapai 464 juta wmt untuk limonit. Jumlah ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ANTAM selama beberapa dekade ke depan pada tingkat ekstraksi saat ini. Meski ANTAM memiliki jumlah bijih nikel yang cukup untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek ekspansi nikelnya, untuk memperpanjang usia cadangan yang dimiliki ANTAM dapat membeli bijih nikel dari pihak ketiga untuk melengkapi cadangan dan sumber daya yang dimiliki.4. metode penambangan : menggunakan metode tambang terbuka secara selektif dengan peralatan backhoe untuk penggalian dan truk untuk transportasi.5. metode pengolahan : Tidak diperlukan pengeboran atau peledakan dalam penambangan bijih nikel maupun proses pengolahan yang rumit, selain pengeringan dan penyaringan bijih.Dalam proses penyaringan bijih, didapatkan bijih yang berukuran besar yang memerlukan proses tambahan untuk menghancurkan batuan bijih nikel ke ukuran yang diinginkan. Untuk memproduksi feronikel, bijih nikel feronikel yang memiliki kadar nikel minimum 1,8% dan kadar besi maksumum 25%, diolah untuk menjadi calcine melalui proses penghancuran, pengeringan, pemanasan, dan penambahan beberapa material untuk mengurangi tingkat keasaman melalui beberapa alat. Bijih nikel yang telah diolah kemudian dilebur dengan rasio antara 70-80 wmt bijih nikel, tergantung dari kadar bijih nikel, untuk setiap ton feronikel yang dihasilkan.6. pemasaran : Secara historis ANTAM memproduksi 5-9 juta wmt bijih nikel setiap tahun. Meski demikian, ANTAM dapat meningkatkan produksi jika dibutuhkan. Sejak tahun 2006 tingkat produksi bijih nikel telah meningkat secara substansial menyusul peningkatan permintaan. Bijih nikel ANTAM digunakan sebagai umpan bijih pabrik feronikel di Pomalaa dan juga diekspor ke konsumen di Jepang dan Eropa. Bijih nikel limonit sebelumnya diekspor ke Australia namun sejak tahun 2007 diekspor ke China. Salah satu produk pegolahan yang telah diproduksi ANTAM adalah feronikel yang memiliki kandungan besi sekitar 80% dan nikel sebesar 20%. Komoditas feronikel ANTAM yang dibedakan dari kandungan karbon tinggi atau rendah, dijual dalam bentuk buliran (pellets) ke produsen baja nirkarat di Eropa dan Korea. Sekitar 70% dari konsumsi nikel dunia berasal dari industri baja nirkarat, sementara sisanya digunakan untuk beragam industri seperti baterai, elektronik, industri antariksa dan turbin gas.8. PT.Arun Natural Gas LiquefactionPerusahan ini berdiri pada tanggal : 16 maret 1974 , yang Kantor pusat terletak di : Lhokseumawe , Indonesia , dengan industri : Gas Alam dan produk Gas Alam cair .Tokoh penting dalam perusahaan ini adalah dengan presiden direktur :Fauzi Husin dan wakil presiden : Fuad Bukhari , pada tahun 1990 PT.Arun adalah penghasil NGL terbesar di dunia , PT.Arun merupakan anak perusahaan dari PERTAMINA .Lokasi Penambangan : di desa Arun , kecamatan Syamtalira, Lhokseumawe , Aceh Utara dan di selat malaka, Indonesia.Kondisi giologi : sumber gas alam lepas pantai di ladang North Sumatra Offshore ( NSO) yang terletak di Selat Malaka pada jarak sekitar 107,6 km dari kilang PT.Arun.Cadangan dan Endapan : PT.ARUN meiliki Ladang Gas yang terletak di dalam lapisan batu gamping pada kedalaman 10.000 kaki (3.048 meter) , kandungan gas mencapai 17,1 triliyun kaki kubik dengan tekanan 499 kg/cm , suhu 177 C , dan ketebalan 300 meter (450 MMSCFFD gas alam di lepas pantai selat malaka)Metode penambangan : PT.ARUN mengunakan metode tambang terbuka (surface mining) untuk di daratan Karena dibawah desa Arun berada diatas tanah yang memiliki gas alam jadi PT.ARUN menggunakan metode tersebut dan tambang bawah air(underwater mining) untuk di lepas pantai di dekat selat malaka PT.ARUN menggunakan metode tersebut karena pengerboran berada dibawah air .Metode pengolahan : Karena Gas alam diladang PT.ARUN memiliki kandungan H2S dan CO2 yang tinggi sehingga di perlukan proses pemisahan terlebih dahulu sebelum masuk ketrain LNG .upaya ini untuk menurunkan kadar H2S dari 1,59 % menjadi 80 ppm daan CO2 dari 32,21% menjadi 25,54% mol sehingga dengan spesifikasi rancangan LNG. Kemudian GAS dan KONDENSAT dikiri ke UNIT pengumpulan di POINT A yang selanjutnya dikirim KE kilang LNG ARUN menggunakan pipa : GAS menggunakan pipa berdiameter 42 inch KONDENSAT menggunakan pipa berdiameter 16 inch LPG propana menggunakan pipa berdiameter 20 inchkilang LNG di Blang Lancang meliputi daerah seluas 271 ha dengan panjang 1,7 km dan lebar 1,5 km serta di lengkapi pelabuhan khusus pengangkut produksinya ..Pemasaran : PT.ARUN berbagi hasil dengan PERTAMINA dikarnakan PT.ARUN bekerja sama dengan PERT AMINA Untuk mengolah hasil bumi dan di jual ke negara lain.

9. PT. Vale IndonesiaLokasi : Sorowako, Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan.Kondisi geologi : Geologi daerah Soroako berupa Sesar besar yang menyebabkan relief topografi sampai 600 m dpl dan sampai sekarang aktif tererosi. Sejarah tektonik dan geomorfik di kompleks ini sangat penting untuk pembentukan nikel laterite yang bernilai ekonomis. Matano fault yang membuat topographic liniament yang cukup kuat adalah sesar mendatar sinistral aktif yang termasuk strike slip fault dan menggeser Matano limestone dan batuan lainnya sejauh 18 km kearah barat pada sisi Utara. Danau Matano yang mempunyai kedalaman sekitar 600 m diperkirakan adalah graben yang terbentuk akibat efek zona dilatasi dari sesar tersebut. Danau Towuti pada sisi selatan dari sesar diperkirakan merupakan pergeseran dari lembah Tambalako akibat pergerakan sesar Matano. Pergerakan sesar ini memblok aliran air ke arah utara sepanjang lembah dan membentuk danau Towuti dan aliran airnya beralih ke barat menuju sungai Larona. Danau-danau yang terbentuk akibat dari damming effect dari sesar ini merupakan bendungan alami yang menahan laju erosi dan membantu mempertahankan deposit nikel laterit yang terbentuk di daerah Sorowako dan sekitar kompleks danau.Cadangan Tambang : Cadangan bijih nikel terbukti sebanyak 72,1 juta ton. Rata-rata kandungan logam nikel untuk setiap ton bijih mencapai 1,84%, sehingga PT Vale memiliki cadangan nikel terbukti sebanyak 1,3 juta ton.Metode penambangan :Kegiatan proses penambangan bijih nikel (Ni) di Sorowako oleh PT Vale salah satunya menggunakan metode drilling.Metode pengolahan : PT Vale saat ini menerapkan Pyrometalurgi dengan teknologi electrical furnace untuk pengolahan hasil tambangnya yang berupa bijih nikel.Pemasaran : INCO menjual seluruh nikelnya hanya kepada dua perusahaan, yaitu Vale Canada Ltd dan Sumitomo Metal Mining, dengan porsi 80 : 20. Menariknya, baik Vale Canada maupun Sumitomo merupakan pemegang saham utama dari INCO. Jadi, INCO menjual nikelnya kepada induknya sendiri. INCO juga tidak pernah berupaya mencari pembeli lain, karena mereka terikat perjanjian untuk hanya menjual matte-nya kepada kedua induknya tersebut sampai tahun 2025.