PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. LAPORAN POSISI...

62
Kas Giro Pada Bank Indonesia 4. 2 f 5. 2 f 6. 2.g 2.m Efek-Efek Diperdagangkan 7. 2.h Investasi Keuangan 2.l 2.m Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Investasi Keuangan Bersih Tagihan Derivatif - setelah dikurangi Cadangan 9. 2 j 2.m Kredit Yang Diberikan - sebelum dikurangi Cadangan 10. 2.k Kerugian Penurunan Nilai: 2.l 2.m Pihak Berelasi 33. 2.c Pihak Ketiga Jumlah Kredit Yang Diberikan ` Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit yang diberikan - bersih 2.l 2.m Pendapatan bunga yang masih akan diterima 13. 2.n 2o Aset Pajak Tangguhan - bersih 2 e 2.q Aset Lain-lain - bersih 14. Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebesar Rp 26.413 dan Rp 33.436 pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) ASET Catatan Giro Pada Bank Lain 30-Jun-12 31-Dec-11 3. 73,878 64,722 483,677 477,737 71,562 27,593 193,382 109,008 16. 2p 69,914 26,768 536,086 551,554 (1,962) (1,644) 534,124 549,910 470 250 4,800,466 5,105,148 1,751 736 12. 2d 4,800,936 5,105,398 (112,973) (161,284) 4,687,963 4,944,114 32,159 35,142 50,623 56,106 45,533 40,161 137,007 92,420 JUMLAH ASET 6,840,368 7,299,826 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 129,563 121,454 337,000 682,442 35,380 28,367 Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Kerugian Penurunan Nilai (Nihil pada tahun 2012 dan 2011) Tagihan Akseptasi Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 131.470 dan Rp 122.381 pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Aset Tidak Berwujud - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 47.118 dan Rp. 41.270 pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 11. 15. 1

Transcript of PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. LAPORAN POSISI...

Kas Giro Pada Bank Indonesia 4. 2 f

5. 2 f

6. 2.g 2.m

Efek-Efek Diperdagangkan 7. 2.hInvestasi Keuangan 2.l 2.m

Cadangan Kerugian Penurunan NilaiInvestasi Keuangan Bersih

Tagihan Derivatif - setelah dikurangi Cadangan 9. 2 j2.m

Kredit Yang Diberikan - sebelum dikurangi Cadangan 10. 2.kKerugian Penurunan Nilai: 2.l 2.mPihak Berelasi 33. 2.cPihak Ketiga

Jumlah Kredit Yang Diberikan `

Cadangan Kerugian Penurunan NilaiKredit yang diberikan - bersih

2.l 2.m

Pendapatan bunga yang masih akan diterima

13. 2.n

2o

Aset Pajak Tangguhan - bersih 2 e2.q

Aset Lain-lain - bersih

14.

Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebesar Rp 26.413 dan Rp 33.436 pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk.LAPORAN POSISI KEUANGAN

Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

ASET Catatan

Giro Pada Bank Lain

30-Jun-12 31-Dec-11

3. 73,878 64,722 483,677 477,737

71,562

27,593

193,382 109,008 16. 2p

69,914

26,768

536,086 551,554

(1,962) (1,644) 534,124 549,910

470 250 4,800,466 5,105,148

1,751 736

12. 2d

4,800,936 5,105,398

(112,973) (161,284) 4,687,963 4,944,114

32,159 35,142

50,623 56,106

45,533 40,161

137,007 92,420

JUMLAH ASET 6,840,368 7,299,826

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

129,563 121,454

337,000 682,442

35,380 28,367

Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Kerugian Penurunan Nilai (Nihil pada tahun 2012 dan 2011)

Tagihan Akseptasi

Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 131.470 dan Rp 122.381 pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Aset Tidak Berwujud - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 47.118 dan Rp. 41.270 pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

11.

15.

1

Liabilitas Segera

Simpanan 2.spihak berelasi 2.cPihak Ketiga

Simpanan dari Bank lain 19. 2.s

Liabilitas Derivatif 9. 2.j

Liabilitas Akseptasi

Pinjaman yang Diterima 20. 2.ab

Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 2.m

Hutang Pajak 2.t

Bunga masih harus dibayar t

Liabilitas lain-lain

JUMLAH LIABILITAS

EKUITAS Modal saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham(nilai penuh) Modal dasar - 20.000.000.000 lembar sahamModal ditempatkan dan disetor - penuh

Tambahan modal disetor - bersih

Modal Lainnya

(Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi dari 2.iPerubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual - bersihDana Setoran ModalSaldo Laba (Rugi):DicadangkanTidak dicadangkan

100,000

-

6,011,364

243,598 400,607

22.

21.

23.

747 588

137,007

-

18.

10 2l, 2m

5,534,042 5,904,373 5,550,601

92,420

482 10

PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk.LAPORAN POSISI KEUANGAN

Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 30-Jun-12 31-Dec-11LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS 17. 70,264 27,330

32. 16,559 106,991

-

8,062 6,999

22,263 18,530

24. 93,765 118,884

6,126,788 6,676,732

25.

548,608 548,608

26. 12,048 12,048

27. 117,151 113,255

(10,766) 4,928

17,940 17,940 (71,401) (73,685)

JUMLAH EKUITAS 713,580 623,094

JUMLAH LIABILTAS DAN EKUITAS 6,840,368 7,299,826

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

2

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan Bunga Beban BungaPendapatan Bunga Bersih

Pendapatan Operasional Lainnya :Keuntungan penjualan efek efek yang diperdagangkan dan investasi keuangan bersih 2.hProvisi dan Komisi selain dari Pemberian Kredit 2.uPendapatan DendaKeuntungan dari transaksi mata uang 2.b asing - bersihPenurunan nilai efek efek yang diperdagangkan - bersihPendapatan Lain Lain

Jumlah Pendapatan Operasi LainnyaJumlah Pendapatan Operasional Bersih

Beban Operasional lainnya :Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan aset non keuanganBeban estimasi kerugian komitmen dan kontijensiUmum dan administrasiTenaga KerjaJumlah Beban Operasional lainnyaPendapatan (Rugi) Operasional Bersih

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONALKeuntungan Penjualan Aset Tetap BersihKeuntungan / (Kerugian) Penjualan AYDALainnya BersihPendapatan Non Operasional

LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILANTAKSIRAN BEBAN PAJAK PENGHASILANLABA (RUGI) BERSIH

PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN :

Laba (Rugi) komprehensif Lainnya - setelah pajakTOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALANLaba per Saham

-

PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk.LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 30-Jun-12 30-Jun-11

27. 329,604 431,229 (169,598) (253,775) 160,005 177,454

Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya

16,158 6,655

8,013 470 2.h

(300) - 6,940

34,173 579

12,742 346

729

65,562 20,942 225,568 198,396

5,7,8,9,10 (21,745)14 (26,414)

- 30. (106,733) (97,029)

(121)

31. (95,920) (87,733) (224,398) (184,883) 1,170 (12,901)

2r, 13 (4,940) 1,039 9,042 1,999 4,102

3,169 (8,799)

488 473

2.v. (885) - 2,284 (8,799)

32. 0.42 (1.60)Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan

(4,363) (13,410)

dari laporan keuangan secara keseluruhan

(15,694) 4,436 (15,694) 4,436

Laba (Rugi) yang belum direalisasikan atas surat surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan

3

4

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan bunga, provisi, dan komisiPembayaran bunga dan premi penjaminanPenerimaan Pendapatan operasional lainnyaPembayaran gaji dan tunjangan karyawanPembayaran beban operasional lainnyaPenerimaan non operasionalPembayaran pajak Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan Liabilitas

(Kenaikan) Penurunan Dalam Aset OperasiPenempatan pada bank lainEfek-efek yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijualKreditAgunan yang diambil alihAset lain-lainKenaikan (Penurunan) Dalam Liabilitas OperasiGiro TabunganDeposito berjangkaSimpanan dari bank lainKewajiban / tagihan derivatif

Liabilitas lain-lainKas Bersih yang dipergunakan untuk Aktivitas Operasi

Hasil penjualan aset tetapPerolehan Aset Tetap dan perangkat lunak

Penjualan (pembelian) dari investasi keuangan

Aktivitas Investasi

Dana Setoran Modal Pembayaran Pinjaman yang Diterima

Pembayaran Dividen

Kas Giro pada Bank IndonesiaGiro pada Bank LainPenempatan pada BI dan Bank lain jatuh tempo kurang dari 3 Bulan

2,348 (46,867)

PT BANK ICB BUMIPUTERA Tbk.LAPORAN ARUS KAS

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

30-Jun-12 30-Jun-11

332,586 405,069 (144,800) (213,168) 58,542 55,605 (88,171) (82,832) (88,320) (59,439) 2,019 3,443 (8,257) - 63,598 108,679

24,996 29,419 (7,013) (58,603) 304,462 386,127 5,375 28,025 (156,112) (52,623)

(11,539) (54,031) (355,948) 64,728 (93,276) (894,398) (157,009) (28,063) (856) (384)

(14,708) (42,419) (398,030) (513,542)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 60 658 (13,180) (39,472)

15,469 (8,052)Kas Bersih diperoleh dari (dipergunakan untuk)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 100,000 - 472 -

- (3,651)Kas Bersih Diperoleh dari (dipergunakan untuk)Aktivitas Pendanaan

100,472 (3,651)

Kas dan Setara Kas Terdiri Dari :73,878 91,775

483,677 549,945 129,091 65,699 147,000 593,330

Jumlah Kas dan Setara Kas 833,646 1,300,749

( Penurunan ) Bersih Kas dan Setara Kas (295,210) (564,060)Saldo Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun 1,128,855 1,864,809 Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 833,645 1,300,749

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

5

1.

a.

b. Penawaran Umum Efek Bank Penawaran Umum Perdana Saham

Penawaran Umum Terbatas I

Pendirian dan Informasi Umum BankPT Bank ICB Bumiputera Tbk (Bank) didirikan di Indonesia dengan nama PT Bank Bumiputera Indonesia berdasarkan Akta Notaris No. 49 tanggal 31 Juli 1989 dibuat dihadapan Ny. Sri Rahayu, notaris di Jakarta. Anggaran Dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. C-2.7223.HT.01.01.TH.89 tertanggal 9 Agustus 1989 serta diumumkan dalam Tambahan No. 1917 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dan terakhir kali diubah berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 7 tanggal 17 April 2009 yang dibuat dihadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya tertanggal 26 Mei 2009 No. AHU-22959.AH.01.02.Tahun 2009 dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-15599 tanggal 11 September 2009 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 Tambahan No.18380/2009 tanggal 14 Juli 2009, akta mana merubah tempat kedudukan Bank, merubah susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyesuaikan anggaran dasar Bank dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.IX.J.1 serta merubah nama Bank menjadi PT Bank ICB Bumiputera Tbk.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 11/45/KEP.GBI/2009 tanggal 11 September 2009, izin usaha atas nama PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk diubah menjadi atas nama PT Bank ICB Bumiputera Tbk.

Pada September 2009, Bank telah mendapat persetujuan Bank Indonesia dalam Surat No.11/504/DPIP/Prz untuk pemindahan lokasi kantor pusat Bank, yang semula beralamat di Wisma Bumiputera Lantai 14, Jl. Jend. Sudirman Kav. 75 Jakarta 12910, menjadi di Menara ICB Bumiputera, Jl. Probolinggo No.18 Menteng, Jakarta Pusat 10350. Pada tanggal 30 Juni 2012, Bank memiliki 16 kantor cabang, 32 kantor cabang pembantu, 74 kantor kas, dan 5 payment point yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.

Pada tanggal 23 November 2005, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-3278/PM/2005 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I ("PUT I") atas 3.000.000.000 (tiga milyar) saham Bank dengan harga penawaran saham sama dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) per saham, disertai dengan penerbitan 666.666.654 (enam ratus enam puluh enam juta enam ratus enam puluh enam ribu enam ratus lima puluh empat) Waran Seri I yang memberikan hak pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp120,- (seratus dua puluh Rupiah) per saham. Pernyataan efektif tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank yang dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2005 yang telah menyetujui PUT I tersebut. Pada bulan Januari 2006, Bank telah menerima seluruh setoran dari pemegang saham sehubungan dengan PUT I tersebut. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Januari 2006.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

INFORMASI UMUM

Pada tanggal 27 Juni 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1402/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 (lima ratus juta) saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham adalah sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) dan harga penawaran adalah sebesar Rp120,- (seratus dua puluh Rupiah) per saham. Pada tanggal 15 Juli 2002, saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).

6

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

b. Penawaran Umum Efek Bank (Lanjutan)

Penawaran Umum Terbatas II

OWK ini diterbitkan tanpa warkat, ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai nominal, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal emisi. OWK menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 8% (delapan persen) per tahun untuk semester pertama dan bunga mengambang untuk semester ke-2 (dua) sampai semester ke-10 (sepuluh) yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia ("SBI") 3 (tiga) bulan + 1 % (plus satu persen) atau sebesar 8% (delapan persen) per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Dikarenakan Bank Indonesia tidak lagi mengumumkan instrumen SBI 3 (tiga) bulan, maka sesuai hasil keputusan RUPO tanggal 15 Desember 2011 merubah dasar penentuan tingkat bunga OWK mengambang untuk pembayaran bunga keempat dan seterusnya yang dihitung berdasarkan tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara ("SPN") yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia 3 (tiga) bulan + 1% (plus satu persen) atau sebesar 8% (delapan persen) per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Apabila Kementerian Keuangan Republik Indonesia kemudian tidak lagi mengumumkan SPN 3 (tiga) bulan sebagaimana tersebut di atas, maka dasar penentuan tingkat bunga OWK mengambang dihitung berdasarkan tingkat bunga SPN 12 (duabelas) bulan + 1% (plus satu persen) atau sebesar 8% (delapan persen) per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Bunga OWK dibayarkan setiap semesteran, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga OWK. Pembayaran bunga OWK pertama dilakukan pada tanggal 19 Januari 2011, sedangkan pembayaran bunga OWK terakhir sekaligus tanggal jatuh tempo OWK adalah tanggal 19 Juli 2015.

OWK ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus oleh Bank dan dari pihak ketiga lainnya, termasuk tidak dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan dalam program Penjaminan Simpanan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia atau lembaga penjamin lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, akan tetapi dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan secara umum dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang OWK ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia.

Jumlah dana yang diperoleh dari PUT II adalah sebesar Rp150.000.000.000 ,- (seratus lima puluh milyar rupiah) dan telah diterima oleh Bank pada bulan Juli 2010. Sebagian dari dana diperoleh sebesar Rp3.471.007 digunakan sebagai biaya emisi.

INFORMASI UMUM (Lanjutan)

Pada Mei 2010, Bank telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan surat No. 178/BABP/DIR/V/2010 kepada BAPEPAM-LK sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) kepada para pemegang saham perseroan dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) dengan penerbitan obligasi wajib konversi yang diberi nama "Obligasi Wajib Konversi Bank ICB Bumiputera Tahun 2010" (“OWK”) dengan jumlah pokok sebesar Rp150.000.000,- (seratus lima puluh milyar Rupiah). Bank memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk PUT II melalui Surat Keputusannya No.S-5539/BL/2010 tanggal 22 Juni 2010. PUT II telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 22 Juni 2010.

Setiap pemegang 10 (sepuluh) saham Bank yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Bank pada tanggal 2 Juli 2010 pukul 16.00 WIB berhak atas 3 (tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) satuan OWK, dengan harga penawaran sebesar Rp100 (seratus Rupiah) setiap 1 (satu) satuan OWK yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan OWK.

7

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

Dewan KomisarisPresiden Komisaris (Independen) Dato’ Mat Amir bin Jaffar Dato’ Mat Amir bin JaffarKomisaris Tai Terk Lin Tai Terk LinKomisaris - Naimah binti Abdul KhalidKomisaris Independen Herald Tonny Hasiholan Bako Herald Tonny Hasiholan BakoKomisaris Independen Ria Budiweni Sumiati Pardede Ria Budiweni Sumiati PardedeKomisaris Independen Bambang Setijoprodjo Bambang Setijoprodjo

DireksiPresiden Direktur Lee Meng Lai (*) Lee Meng Lai (*)

Bambang Setiawan Bambang Setiawan

Direktur Tay Un Soo Rajuendran MarrapanDirektur Rajuendran Marrapan**) Tay Un Soo **)Direktur Suhardianto *)Direktur Carolina Dina Rusdiana *) Jap HartonoDirektur Sindbad R. Harjodipuro *)

Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Ketua Herald Tonny Hasiholan Bako Herald Tonny Hasiholan BakoAnggota Soenarso Soemodiwirjo Soenarso SoemodiwirjoAnggota Arini Imamawati Arini Imamawati

*) Pengangkatan akan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia

Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 947.722.125 dan Rp 7.126.701.750 untuk Juni 2012 serta Rp1.922.102.172 dan Rp8.504.146.211 pada tahun 2011.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan Desember 2011 Bank memperkerjakan masing-masing sebanyak 1.552 dan 1.611 karyawan.

2012 2011

2011

Direktur Sumber Daya Manusia dan Kepatuhan

2012 2011

Jumlah gaji dan tunjangan dari anggota Komite Audit masing-masing sebesar Rp 280.805.140 dan Rp519.635.142 untuk Juni 2012 dan tahun 2011.

**) Merangkap sebagai Pelaksana Tugas Presiden Direktur sampai tanggal pengangkatan Lee Meng Lai sebagai Presiden Direktur memperoleh persetujuan Bank Indonesia dan/atau tanggal diangkatnya Presiden Direktur definitif sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di indonesia

INFORMASI UMUM (Lanjutan)

2012

8

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

a. Penyajian Laporan Keuangan

b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

1 Dolar Amerika Serikat (USD)1 Dolar Singapura (SGD)1 Yen Jepang (JPY)1 Dolar Hong Kong (HKD)1 Dolar Australia (AUD)1 Euro (EUR)

9,552.65 9,205.78 9,202.37

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah.

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam rupiah dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal Laporan Posisi Keuangan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal 31 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:

116.82 106.68

Desember 2011

7,398.00 6,983.54 6,979.26 118.16

1,211.03 1,167.22

11,812.95

1,101.90

11,714.76

Jun-119,392.50 9,067.50 8,575.50

12,418.18

Dasar Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.

Kas adalah mata uang kertas dan logam baik Rupiah dan mata uang asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Kas yang telah ditentukan penggunaannya atau kas yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak diklasifikasi dalam kas. Pengertian kas termasuk kas besar, kas kecil, kas ATM, kas dalam perjalanan dan mata uang Rupiah dan mata uang asing yang ditarik dari peredaran dan yang masih dalam tenggang untuk penukaran ke Bank Indonesia atau bank sentral negara yang bersangkutan.

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:Nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan.

Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 yang merupakan lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan perubahannya, Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, serta Surat Edaran BAPEPAM-LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan.

Jun-12

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, Sertifikat Bank Indonesia, penempatan pada Bank Indonesia dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal akusisi.

9

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

1.

2. perusahaan asosiasi;3.

4.

5.

d. Aset dan liabilitas keuangan

(i). Klasifikasi

● Kredit yang diberikan dan piutang;● Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;● Investasi tersedia untuk dijual.

● Liabilitas keuangan lain.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek diperdagangkan, investasi keuangan, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga yang masih akan diterima dan aset lain-lain (uang jaminan sewa gedung).

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak pihak yang berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Sejak 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan;

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu kewajiban keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan kewajiban keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan perubahan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak-pihak berelasi adalah:

Liabilitas keuangan Bank terdiri dari kewajiban segera, simpanan, simpanan dari bank lain, kewajiban derivatif, kewajiban akseptasi, pinjaman diterima, bunga yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain (obligasi wajib konversi, biaya yang masih harus dibayar, dan setoran jaminan).

Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, efektif sejak 1 Januari 2010, yang masing-masing menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan PSAK No. 50 (Revisi 1999), “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.

perusahaan yang secara langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries );

perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; danperusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.

10

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

d. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

●●

(ii). Pengakuan awala.

b.

dalam hal dimana Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini.

Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Liabilitas keuangan lainnya merupakan Liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan kewajiban.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Bank berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Kelompok aset dan Liabilitas diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking .

Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset dan liabilitas dalam kelompok ini dicatat pada nilai wajar dalam Laporan Posisi Keuangan dengan keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi.

penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch ) yang dapat timbul, atau

Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.

Bank pada pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut:

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau

11

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

d. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

(iii). Pengukuran setelah pengakuan awal

(iv). Penghentian pengakuanAset keuangan dihentikan pengakuannya jika:

- Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau-

Opsi nilai wajar juga digunakan untuk dana investasi yang merupakan bagian dari portofolio yang dikelola dengan basis nilai wajar. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk structured investment termasuk derivatif melekat.

aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar, atauaset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.

Opsi nilai wajar digunakan untuk pinjaman yang diberikan dan piutang tertentu yang dilindung nilai menggunakan credit derivatives atau swap suku bunga, namun tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai. Jika tidak, pinjaman yang diberikan akan dicatat menggunakan biaya diamortisasi dan derivatif akan diukur menggunakan nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki pass-through arrangement dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut.

b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu kewajiban yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan kewajiban baru, dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi.

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajarnya.Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

a.

Pinjaman yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Pinjaman yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai.

Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan, dan antara (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer kendali atas aset.

12

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

d. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

(v). Pengakuan pendapatan dan beban

(vi). Reklasifikasi aset keuangan

(vii). Saling hapus

(viii). Pengukuran biaya diamortisasi

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau adanya penurunan nilai.Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau dilakukan penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.

a. Aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.

b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dimana:a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana

perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan jika, dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.

13

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

d. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

(ix). Pengukuran nilai wajar

Hasil dari suatu teknik penilaian merupakan sebuah estimasi atau perkiraan dari suatu nilai yang tidak dapat ditentukan dengan pasti, dan teknik penilaian yang digunakan mungkin tidak dapat menggambarkan seluruh faktor yang relevan atas posisi yang dimiliki Bank. Dengan demikian, penilaian disesuaikan dengan faktor tambahan seperti model risk , risiko likuiditas dan risiko kredit counterparty . Berdasarkan kebijakan teknik penilaian nilai wajar, pengendalian dan prosedur yang diterapkan, manajemen berkeyakinan bahwa penyesuaian atas penilaian tersebut di atas diperlukan dan dianggap tepat untuk menyajikan secara wajar nilai dari instrumen keuangan yang diukur berdasarkan nilai wajar dalam Laporan Posisi Keuangan. Data harga dan parameter yang digunakan didalam prosedur pengukuran pada umumnya telah di-review dan disesuaikan jika diperlukan, khususnya untuk perkembangan atas pasar terkini.

Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang diobservasi.

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.

Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek (dealer ), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.

Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Bank menggunakan credit risk spread sendiri untuk menentukan nilai wajar dari kewajiban derivatif dan kewajiban lainnya yang telah ditetapkan menggunakan opsi nilai wajar. Ketika terjadi kenaikan di dalam credit spread , Bank mengakui keuntungan atas kewajiban tersebut sebagai akibat penurunan nilai tercatat kewajiban. Ketika terjadi penurunan di dalam credit spread , entitas mengakui kerugian atas kewajiban tersebut sebagai akibat kenaikan nilai tercatat kewajiban.

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban dapat diselesaikan, diantara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggal pengukuran. Nilai pasar dapat diperoleh dari Interdealer Market Association (IDMA) atau harga pasar atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price ) dari Bloomberg dan Reuters pada tanggal pengukuran.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Untuk instrumen yang lebih kompleks, Bank menggunakan model penilaian internal, yang pada umumnya berdasarkan teknik dan metode penilaian yang umumnya diakui sebagai standar industri. Model penilaian terutama digunakan untuk menilai kontrak derivatif yang ditransaksikan melalui pasar over-the-counter , unlisted debt securities (termasuk surat hutang dengan derivatif melekat) dan instrumen hutang lainnya yang pasarnya tidak aktif. Beberapa input dari model ini tidak berasal dari data yang dapat diobservasi di pasar dan dengan demikian merupakan hasil estimasi berdasarkan asumsi tertentu.

14

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

d. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

Transaksi dalam mata uang asing

e. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan

Usaha yang berkelanjutan

Nilai wajar atas instrumen keuangan

Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang

Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Nilai wajar atas pinjaman yang diberikan dan piutang, serta kewajiban kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai berdasarkan arus kas kontraktual, dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan biaya.

Nilai wajar dari kewajiban kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan dibukukan sesuai dengan nilai tercatatnya.

Bank juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit yang dimiliki, dimana evaluasi dilakukan terhadap kelompok kredit berdasarkan data kerugian historis.

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Beberapa pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:

Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

Bank menelaah pinjaman yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, pertimbangan manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan kerugian penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian atas kondisi keuangan peminjam dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas cadangan penurunan nilai.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Sejak 1 Januari 2010, aset keuangan dan long position diukur dengan menggunakan harga penawaran; kewajiban keuangan dan short position diukur menggunakan harga permintaan.

Bank menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang selain Rupiah yang terjadi di sepanjang tahun dicatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

15

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

e. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan (Lanjutan)

Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset pajak tangguhan

Pensiun

f. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

g. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

h. Efek-efek yang Diperdagangkan

Program-program pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain.

Sejak 1 Januari 2010, giro pada bank lain dan Bank Indonesia setelah perolehan awal diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai.

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan.

Bank mereview efek hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas kredit yang diberikan.

Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Efek-efek yang diperdagangkan diakui dan diukur sebesar nilai wajar di Laporan Posisi Keuangan pada saat pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar efek-efek dan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang direalisasikan pada saat efek-efek yang diperdagangkan dijual, diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan. Efek-efek yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.

Pada awal transaksi penempatan pada bank lain dinilai berdasarkan nilai wajar ditambah biaya transaksi tambahan langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, penempatan dalam fixed term, deposito berjangka dan lain-lain.

16

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

i. Investasi Keuangan

Efek-efek yang Tersedia untuk Dijual

Efek-efek yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

j. Instrumen keuangan Derivatif

1.

2.

3.

Investasi keuangan merupakan investasi pada efek-efek yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual, dan tagihan atas wesel ekspor.

Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama non-derivatif dan diperlakukan sebagai instrumen derivatif jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:

Risiko dan karakteristik ekonomi dari derivatif melekat tidak secara erat berhubungan dengan karakteristik dan risiko kontrak utama.

Jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan kembali investasi-investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi-kondisi spesifik tertentu sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2d) melebihi jumlah yang tidak signifikan, seluruh kategori tersebut akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan kembali sebagai investasi tersedia untuk dijual. Selanjutnya Bank tidak diperbolehkan untuk mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Premi dan/atau diskonto diamortisasi sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Setelah pengakuan awal, investasi keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ("held-to-maturity") dan tagihan atas wesel ekspor diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Investasi keuangan yang dikategorikan tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan dari kenaikan atau penurunan nilai wajar, setelah pajak, diakui dan disajikan sebagai komponen pendapatan komprehensif lainnya. Ketika investasi tersebut dihapus, keuntungan dan kerugian kumulatif setelah pajak, yang sebelumnya diakui di pendapatan komprehensif lainnya, diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai pada investasi tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lainnya.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2m.

Instrumen hibrid (kombinasi) tidak diukur secara harga wajar dengan perubahan nilai wajar diakui di dalam laporan laba rugi (yaitu derivatif melekat di dalam aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melakui laba rugi tidak dipisahkan).

Efek-efek tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas setelah diperhitungkan dengan amortisasi premi dan diskonto. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan pada saat realisasi.

Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo yang dinyatakan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto.

Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat memenuhi definisi dari derivatif, dan

Instrumen keuangan derivatif (termasuk transaksi mata uang asing untuk pendanaan dan perdagangan) diakui sebesar nilai wajar pada laporan posisi keuangan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga kuotasi instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa.

Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai (atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai) diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.

17

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

j. Instrumen keuangan Derivatif (Lanjutan)

k. Kredit yang diberikan

l. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi

m. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam Laporan Posisi Keuangan berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar, kurs Reuters pada tanggal pelaporan Laporan Posisi Keuangan, diskonto arus kas, model penentu harga atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price ) atas instrumen lainnya yang memiliki karakteristik serupa atau model penentuan harga.

Kredit yang diberikan ke nasabah diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi yang timbul pada saat akuisisi serta biaya/fee transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan suku bunga efektif. Amortisasi tersebut diakui pada laporan laba rugi. Penyisihan kerugian atas penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2m.

Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama dan penerusan kredit (channelling ) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.

Dalam kegiatan bisnis normal, Bank memberikan jaminan keuangan, seperti letters of credit , bank garansi, dan akseptasi.

Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).

Tagihan akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi oleh penyisihan penurunan nilai. Kewajiban akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif.Penyisihan kerugian penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2m.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

18

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

m. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan (Lanjutan)

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Klasifikasi Persentase Penyisihan KerugianLancar*Dalam Perhatian KhususKurang LancarDiragukanMacet

Klasifikasi Persentase Penyisihan KerugianLancarKurang LancarDiragukanMacet

n. Aset Tetap

TahunBangunan dan perbaikan bangunan Kendaraan bermotor Perabotan kantor Peralatan kantor Piranti keras komputer

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

100%*) di luar Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, obligasi Pemerintah Republik Indonesia, dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai, di luar Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, obligasi Pemerintah Republik Indonesia, dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.

Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:

5%

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

0%15%50%

Penggolongan kualitas untuk aset non-keuangan yang berupa rekening antar kantor dan suspense accounts adalah sebagai berikut:

1%

Penyisihan kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai liabilitas pada Laporan Posisi Keuangan dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”.

100%

15%50%

Aset non-keuangan adalah aset bank selain aset keuangan yang memiliki potensi kerugian, dan antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts .

Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan. Nilai tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode, untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukan estimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan.

55

Berdasarkan Surat Bank Indonesia No.13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian atas aset non-produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Bank telah melakukan beberapa penyesuaian dengan menjurnal balik penyisihan kerugian untuk aset

5 - 2055

19

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

n. Aset Tetap (Lanjutan)

o. Aset Tidak Berwujud

Aset tidak berwujud terdiri dari perangkat lunak.

p.

q. Agunan yang Diambil Alih

Pengeluaran setelah perolehan perangkat lunak dapat ditambahkan pada biaya perolehan perangkat lunak atau dikapitalisasi sebagai perangkat lunak hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak yang bersangkutan sehingga menjadi lebih besar dari standar kinerja yang diperkirakan semula. Pengeluaran yang tidak menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan dicatat berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai agunan yang diambil alih tersebut dibebankan pada penyisihan kerugian kredit.Biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada usaha pada saat terjadinya. Laba atau rugi yang diperoleh atau berasal dari penjualan agunan yang diambil alih disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan (Beban) Non-Operasional - Lain-lain - Bersih” dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Amortisasi perangkat lunak diakui dalam laporan laba rugi, sejak tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai sampai berakhirnya masa manfaat dari perangkat lunak tersebut.

Sewa

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif pada setiap akhir periode.

Aset tidak berwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal dan kemungkinan besar Bank akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut.

Perangkat lunak diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi umur manfaatnya, yaitu 5 (lima) tahun.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari seluruh pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung dalam persiapan perangkat lunak tersebut sehingga siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian integral dari perangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset tidak berwujud dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi.

Bank telah menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007). “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Jika tidak demikian, maka sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai sewa operasi, pembayaran dari sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi selama masa sewa dengan menggunakan metode garis lurus.

20

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

r. Biaya Emisi Saham

s. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain

t. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga

u. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Nilai tercatat aset atau kewajiban keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada tahun berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.

Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui dengan menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian aset keuangan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan aset keuangan yang bersangkutan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif sepanjang perkiraan umur aset atau liabilitas keuangan.

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah (di luar bank lain) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka.

Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.

Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset dan kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau kewajiban keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk fee /biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

21

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

u. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi (Lanjutan)

v. Pajak Penghasilan

w. Imbalan Pasca Kerja

x. Laba per Saham

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.

Perubahan atas kewajiban perpajakan dicatat ketika ketetapan pajak diterima atau jika keberatan diajukan oleh Bank, ketika hasil dari keberatan tersebut telah ditentukan.

Bank menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi persyaratan. Iuran untuk program ini dihitung berdasarkan gaji kotor karyawan, sebesar 2% yang ditanggung oleh karyawan dan berkisar antara 5% sampai 10% ditanggung oleh Bank. Program tersebut dikelola oleh DPLK Manulife Indonesia. Bagian iuran yang ditanggung oleh Bank dibebankan langsung pada operasi pada saat terjadinya.

Bank memiliki kebijakan untuk menghitung dan mengakui selisih antara imbalan yang akan diterima karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku dengan manfaat yang diperoleh dari program dana pensiun iuran pasti di atas.

Sehubungan dengan kebijakan Bank dan sejalan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU Tenaga Kerja) tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revised 2004), “Imbalan Kerja”, Bank melakukan penyisihan untuk taksiran kewajiban manfaat karyawan sebesar kekurangan manfaat yang diperoleh dari program dana pensiun iuran pasti, sebagaimana telah dijelaskan di atas, agar memenuhi manfaat minimum yang dipersyaratkan untuk dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan UU Tenaga kerja tersebut.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal Laporan Posisi Keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau jangka waktu kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan dengan Metode Projected Unit Credit . Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja partisipan program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested , dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested .

Saldo beban yang ditangguhkan dan pendapatan komisi atas kredit yang diberikan yang diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiannya.

22

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

y. Instrumen keuangan majemuk

z. Informasi Segmen

aa. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapannya

i. PSAK No. 1 (Revisi 2009),” Penyajian Laporan Keuangan”.ii. PSAK No. 2 (Revisi 2009), ” Penyajian Laporan Keuangan”.iii. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”.iv. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.v. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”.vi. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”.

PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”.PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.

ix. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.x PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”.

1. Penyajian Laporan Keuangan

Setelah pengakuan awal, komponen kewajiban dari instrumen keuangan majemuk diukur berdasarkan biaya amortisasi dengan metode suku bunga efektif. Komponen ekuitas dari instrumen keuangan majemuk tidak diukur kembali setelah pengakuan awal.

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bank melaporkan informasi segmen berdasarkan segmen operasi dan area geografis sesuai pelaporan internal bank.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

vii.viii.

Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan, kecuali untuk:

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan dengan Bank:

Segmen operasi adalah komponen Bank yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Segmen operasi terbagi dalam kelompok bisnis perbankan, konsumen, treasury, dan lain-lain.

Instrumen keuangan majemuk yang diterbitkan oleh Bank, terdiri dari obligasi yang wajib dikonversi ke modal saham, dan besarnya jumlah saham yang akan diterbitkan tidak akan berubah sesuai dengan perubahan nilai wajarnya.

Pengakuan awal komponen kewajiban dari instrumen kewajiban majemuk menggunakan nilai wajar dari kewajiban sejenis yang tidak mempunyai opsi konversi ke ekuitas. Pengakuan awal komponen ekuitas diakui dari selisih antara nilai wajar keseluruhan dari instrumen keuangan majemuk dengan nilai wajar komponen kewajiban. Biaya transaksi yang terkait dialokasikan secara proporsional ke masing-masing komponen kewajiban dan komponen ekuitas.

23

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

aa. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapannya (Lanjutan)

2. Penyajian Segmen Operasi

ab.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar tersebut. Perubahan ini tidak berdampak pada laba per saham Bank karena hanya merupakan perubahan pada penyajian laporan keuangan saja.

Segmen adalah bagian khusus dari perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009). Tidak ada dampak terhadap posisi ekuitas dan laba per saham Bank.

Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut:

PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

rekening giro pada bank lain yang bersaldo negatif dapat dilaporkan dalam pinjaman yang diterima

Pinjaman yang diterimaPinjaman yang diterima adalah seluruh pinjaman maupun kewajiban dalam rupiah dan valuta asing yangditerima bank dari bank lain dan pihak ke tiga bukan bank. Termasuk pula dalam pengertian ini adalahpinjaman yang diterima bank daam rangka penerusan kredit tetapi belum disalurkan kepada nasabah dan

24

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. KAS

Saldo Kas terdiri atas :

Berdasarkan Mata UangMata Uang RupiahKas BesarKas KecilKas Dalam ProsesKas ATM

Jumlah

Mata Uang AsingKas Besar

Total KAS

4. GIRO PADA BANK INDONESIA

Jenis Mata UangRupiahMata Uang Asing (USD)

30-Jun-12 31-Dec-11

16,316 13,486 4,339 7,223

72,284 63,349

30-Jun-12 31-Dec-11Jumlah Persentase Jumlah Persentase

422,626 87% 408,824 86%

51,451 178

42,467 172

1,593 1,373 73,878 64,722

61,051 13% 68,913 14%483,677 100% 477,737 100%

Pada tahun 2011, BI menerbitkan PBI No.13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang Perubahan atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM primer, GWM sekunder, dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM sekunder dalam rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing. Pemenuhan GWM dalam mata uang asing ini diterapkan secara bertahap, yaitu sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing dan sejak 1 Juni 2011, GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Bank telah memenuhi GWM sesuai dengan ketentuan BankIndonesia.

Pada tanggal 4 Oktober 2010, BI mengeluarkan Peraturan No. 12/19/PBI/2010, yang menggantikan Peraturan No. 10/25/PBI/2008 yang dikeluarkan pada tanggal 23 Oktober 2008 dan peraturan-peraturan lainnya yang tersebut di atas. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM LDR. GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif.

25

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. GIRO PADA BANK LAIN

Berdasarkan Mata Uang

Rupiah:PT Bank Negara Indonesia TbkPT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Tabungan NegaraPT Bank Permata TbkStandard Chartered Bank

USD:Citibank, N.AStandard Chartered Bank, New YorkWachovia Bank N.APT Bank Central Asia TbkStandard Chartered Bank, JakartaDeutsche Bank, FrankfrutMorgan Chase Bank N.A.PT Bank Mandiri TbkJPY:Sumitomo Mitsui Banking Corporation, TokyoWachovia Bank.N.ASGD:United Overseas BankHKD:Standard Chartered Bank, HongkongBCA Finance Ltd. HongkongEUR:Deutsche Bank, Frankfrurt Amex Bank, FrankfrutStandard Chartered Bank, FrankfrutWachovia Bank.N.AAUD :Commonwealth Bank, Sydney

Jumlah Giro Pada Bank LainCadangan Kerugian Penurunan NilaiJumlah - Bersih

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun

RupiahDolar Amerika SerikatMata Uang Asing Lainnya

349 347

Akun ini terdiri dari :

30-Jun-12 31-Dec-11

2,202 1,982 39 39 17 - 27 27

2,635 2,395

- 2,107 16,435 13,168 32,748 31,966

1,768 29,562 1 -

14,229 2,902 7 2,162

70 219 30,999 383

12,540 25,071

952 4,551 - 152

2,037 1,031

811 -

5,359 3,554 - -

422 418

8,550 1,815 126,928 119,059

129,563 121,454 - -

129,563 121,454

30-Jun-12 31-Dec-11

3.20% 3.46%0.06% 0.08%

Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan sebagai lancar.

0.03% 0.01%

26

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

RupiahBank Indonesia

Nilai NominalDikurangi bunga yang belum diamortisasi

Bank Perkreditan RakyatInterbank Call Money

CitibankBank Ekonomi RaharjaBank HagakuBank Shinta IndonesiaBank BukopinBank Victoria InternationalBank Chinatrust TamaraBank Negara IndonesiaBank Ekonomi RaharjaBPD Jawa Barat & Banten

LainnyaJumlah

Valuta AsingBank DBS IndonesiaBank Panin Bank Permata

Jumlah Bersih

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:30-Jun-12 31-Dec-11

- -

22,163

- - -

- -

20,000 30,000

147,000 465,000 - (58) -

50,000

20,000

-

-

100,000 20,000 30,000

337,000 682,442

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31Desember 2011 dikelompokkan pada ”kurang dari atau sampai dengan 1 bulan”.

Penempatan pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 ditempatkan pada pihak ketiga dandikelompokkan sebagai lancar.

637,105

30,000 25,000 15,000

337,000

- 45,338 - 45,338

- -

9,067 36,270

27

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7.

RupiahDiperdagangkan

Obligasi Pemerintah IndonesiaLainnya

Mata Uang Asing

8. INVESTASI KEUANGAN

Efek Efeka. Berdasarkan Jenis Mata Uang

RupiahTersedia Untuk Dijual

Obligasi Pemerintah IndonesiaObligasi LainnyaKenaikan (penurunan) nilai yang belum

direalisasiJumlah Tersedia Untuk Dijual

Jumlah efek-efek dalam Rupiah

Valuta AsingDimiliki hingga jatuh tempo

Wesel eksporJumlah Dimiliki hingga jatuh tempo

Tersedia untuk DijualObligasi Pemerintah IndonesiaKenaikan (Penurunan ) nilai Jumlah Tersedia untuk Dijual

Jumlah efek-efek dalam Valuta Asing

Jumlah Efek-efekPenyisihan KerugianEfek-efek - Bersih

RupiahObligasi

Mata uang asingObligasiWesel

Jangka WaktuObligasiWesel

388,950 105,807 75,000

EFEK-EFEK YANG DIPERDAGANGKAN

a. Berdasarkan Jenis Mata uang30-Jun-12

30-Jun-12 31-Dec-11

- 18,443 35,380 28,367

67,231 - 816

29,298 81,850

536,086 551,554

534,124 549,910 (1,962) (1,644)

b. Tingkat bunga dan jangka waktu :30-Jun-12 31-Dec-11

7.73% 9.10%

3.55% 4.42%

17 - 246 bulan 15 - 332 bulan14 - 180 Hari 20 - 158 Hari

-

31-Dec-11

20,380 9,924

400,981

5,754 506,788 469,704

506,788

10,179 68,047

469,704

19,119 13,803 19,119 13,803

10,179

4.88% 7.41%

15,000 -

28

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. INVESTASI KEUANGAN (Lanjutan)

Mata uang asingWesel EksporJumlah

d.

Mata uang asingKurang dari 1 bulan1 sampai 12 bulan

JumlahCadangan kerugian penurunan nilaiJumlah

9.

ForwardSpotCadangan Kerugian

Penurunan Nilai

c. Nilai wajar efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:

30-Jun-12 31-Dec-11

19,119 13,803 19,119 13,803

Biaya perolehan setelah amortisasi dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur jatuhtempo perjanjian adalah sebagai berikut:

30-Jun-12 31-Dec-11

19,119 13,803 - -

19,119 13,803 (1,962) (1,644) 17,157 12,159

Efek-efek pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan sebagai lancar kecuali untuk sebagianwesel ekspor yang diperoleh pada akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009 yang dikelompokan sebagai macet danseluruhnya diterbitkan oleh pihak ketiga.

TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF

Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) danswap untuk tujuan trading.

Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul dari potensi perubahan nilai akibat fluktuasi kurs mata uang asing,sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank.

Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30-Jun-12 31-Dec-11Tagihan dan Liabilitas Derivatif Tagihan dan Liabilitas Derivatif

Tagihan Kewajiban Tagihan Kewajiban

1,602 82 254 268 149 665 482 320

- - - - 1,751 747 736 588

Tagihan derivatif pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 merupakan transaksi pada pihak ketiga dandikelompokkan sebagai lancar.

29

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10.

a. Kredit yang diberikan menurut jenisnya adalah sebagai berikut :

RupiahKonsumsiModal KerjaInvestasiPinjaman SindikasiPinjaman Karyawan

JumlahValuta Asing

KonsumsiModal KerjaInvestasi

Jumlah

Jumlah KreditCadangan Kerugian

Penurunan NilaiKredit Bersih

b. Kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut :

JasaPerindustrianPerdaganganLain-lain

Jumlah KreditCadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah Kredit - Bersih

c. Kredit yang diberikan berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut :1. Berdasarkan periode perjanjian kredit:

Kurang dari 1 bulanLebih dari 1 - 3 bulanLebih dari 3 - 12 bulan

Lebih dari 1 - 5 TahunLebih dari 5 Tahun

Jumlah KreditCadangan Kerugian

Penurunan NilaiKredit Bersih

KREDIT YANG DIBERIKAN

30-Jun-12 31-Dec-11Hubungan Hubungan

Berelasi Jumlah Berelasi Pihak ketiga Jumlah

470 1,899,990 1,900,460 203 2,331,658 2,331,861 - 1,557,075 1,557,075 - 1,506,372 1,506,372

Pihak ketiga

- 666,002 666,002 - 630,298 630,298 - 38,392 38,392 - 69,215 69,215 - 27,103 27,103 47 21,341 21,388

470 4,188,562 4,189,032 250 4,558,884 4,559,134

- - - - - - - 531,211 531,211 - 454,688 454,688 - 80,693 80,693 - 91,576 91,576 - 611,904 611,904 - 546,264 546,264

470 4,800,466 4,800,936 250 5,105,148 5,105,398

(112,973) (161,284) 4,687,963 4,944,114

30-Jun-12 31-Dec-11

54,499 1,200,036 676,397 792,032 626,198 654,297

3,443,843 2,459,033 4,800,936 5,105,398 (112,973) (161,284)

4,687,963 4,944,114

30-Jun-12 31-Dec-11Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

1,782 - 1,782 3,884 - 3,884 6,368 - 6,368 2,987 - 2,987

141,386 88,685 230,071 150,910 82,773 233,683 2,149,578 483,251 2,632,829 2,345,172 427,448 2,772,620 1,889,918 39,969 1,929,886 2,056,181 36,043 2,092,224 4,189,032 611,904 4,800,936 4,559,134 546,264 5,105,398

(112,973) (161,284) 4,687,963 4,944,114

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni2012 dan 31 Desember 2011 telah memadai.

30

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10.

2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:

Kurang dari 1 bulanLebih dari 1 - 3 bulanLebih dari 3 - 12 bulanLebih dari 1 - 5 TahunLebih dari 5 Tahun

Jumlah KreditCadangan Kerugian

Penurunan NilaiKredit Bersih

d. Tingkat bunga rata-rata per tahun

RupiahInvestasiModal KerjaKonsumsiPembiayaan Bersama

Dolar AmerikaInvestasiModal Kerja

Dolar SingaporeInvestasiModal Kerja

e.

f.

g.

h.

LancarDalam Perhatian Khusus

Kurang LancarDiragukanMacet

Cadangan KerugianPenurunan NilaiKredit - Bersih

5.54%

KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

30-Jun-12 31-Dec-11Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

73,487 - 73,487 244,518 146,724 391,242 10,079 - 10,079 114,567 22,371 136,938

625,752 377,844 1,003,595 692,260 215,949 908,209 2,236,944 195,066 2,432,010 2,267,927 140,676 2,408,603 1,242,771 38,994 1,281,765 1,239,862 20,544 1,260,406 4,189,032 611,904 4,800,936 4,559,134 546,264 5,105,398

(112,973) (161,284) 4,687,963 4,944,114

30-Jun-12 31-Dec-11

17.51% 16.38%18.55% 18.71%13.46% 14.67%12.25% 12.25%

6.99% 7.50%

Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian kredit sindikasi denganbank-bank lain. Pada tahun 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Bank tidak berpartisipasi dalam kredit sindikasidimana Bank bertindak sebagai lead manager .

Kredit kepada pihak berelasi kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan diberikan dengan persyaratan dankondisi yang sama dengan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan klasifikasikolektibilitas:

30-Jun-12 31-Dec-11Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

3,655,929 604,469 4,260,398 4,003,261 538,948 4,542,209 290,797 - 290,797 244,023 - 244,023

19,879 - 19,879 16,962 - 16,962 16,999 - 16,999

4,189,032 611,904 4,800,936

22,532 - 22,532 202,812 7,435 210,247 274,973 7,315 282,288

4,559,135 546,263

(112,973) (161,284) 4,687,963 4,944,114

5,105,398

5.50% 5.50%

5.99% 5.93%

Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk kredit kepada karyawan kunci (pihak berelasi) merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 10 (sepuluh) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.

5.75%

31

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10.

i.

j.

JasaPerdaganganPerindustrianLain-lain

Jumlah KreditCadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah Kredit - Bersih

k.

11.

a. Tagihan dan Liabilitas akseptasi berdasarkan mata uang

Bukan bank - Pihak ketigaRupiahMata uang asingJumlah

Cadangan kerugianPenurunan nilai

b. Tagihan dan Liabilitas akseptasi berdasarkan jatuh tempo

Lebih dari 1 s/d 3 bulanLebih dari 3 s/d 6 bulan

Cadangan KerugianPenurunan nilaiJumlah

Tagihan akseptasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan sebagai lancar.

Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2012 dan31 Desember 2011 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.Rincian kredit bermasalah dengan kualitas "kurang lancar", "diragukan" dan "macet" menurut sektor ekonomiadalah sebagai berikut :

2,286

30-Jun-12 31-Dec-11

2,157 89,460 125,058 34,112 52,089

124,012 139,738

KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

249,741 319,171 (98,095) (147,610) 151,647 171,561

Fasilitas kredit sindikasi kepada PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) sebesar Rp 42.680.000 ribu pada tanggal 31Desember 2005 telah direstrukturisasi berdasarkan perjanjian restrukturisasi No. 46/Dir.01/IX/2005 tanggal 23September 2005 antara PTPN I dengan agen pemimpin sindikasi (Bank Agen).Berdasarkan PBI No. 7/45/PBI/2005 tanggal 11 November 2005 tentang “Perlakuan Khusus Terhadap Kredit BankUmum Pasca bencana Nasional di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kabupaten Nias dan Kabupaten NiasSelatan, Propinsi Sumatera Utara”, fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur pada lokasi tersebut setelahdilakukan restrukturisasi diklasifikasikan dalam kategori “Lancar” hingga bulan Januari 2008. Berdasarkan PBI inifasilitas kredit kepada PTPN I yang usahanya berlokasi di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam setelah dilakukanrestrukturisasi diklasifikasikan dalam kategori lancar oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Padatahun 2007, dilakukan restrukturisasi untuk kedua kalinya bagi PTPN I yang dilakukan dengan pemimpin sindikasi(Bank Agen) berdasarkan memo No.663/MO/IAM-G/XI/07 tanggal 23 November 2007, yang berlaku sampaidengan Desember 2018.

TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI

Tagihan Akseptasi Liabilitas Akseptasi30-Jun-12 31-Dec-11 30-Jun-12 31-Dec-11

13,265 12,637 13,265 12,637 123,742 79,783 123,742 79,783 137,007 92,420 137,007 92,420

- - - - 137,007 92,420 137,007 92,420

Tagihan Akseptasi Liabilitas Akseptasi30-Jun-12 31-Dec-11 30-Jun-12 31-Dec-11

25,390 71,101 25,390 71,101 111,617 21,319 111,617 21,319 137,007 92,420 137,007 92,420

- - - - 137,007 92,420 137,007 92,420

32

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11.

c. Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Kurang dari 1 bulanLebih dari 1 s/d 3 bulanLebih dari 3 s/d 6 bulan

Cadangan KerugianPenurunan nilaiJumlah

12.

a. Berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

RupiahValuta Asing

Jumlah

b. Berdasarkan jenis adalah sebagai berikut:

Kredit yang diberikanEfek-efek (termasuk Obligasi pemerintah)Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Jumlah

13.

Aset tetap 1 Jan 2012 Biaya Perolehan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi

TanahInstalasi / RenovasiPeralatan KantorPerabotan GedungKendaraan BermotorPiranti Keras KomputerAset tetap dlm penyelesaian

Jumlah

Berdasarkan aset Tetap dalam penyelesaianAset tetap dalam penyelesaian InstalasiAset tetap dalam penyelesaian Peralatan KantorAset tetap dalam penyelesaian Perabot KantorAset tetap dalam penyelesaian Perangkat keras Komputer

1,586 42 12

315 1,955

2,174

654

2,403

18,681

-

1,450

166

- 1,462

42 65

20,797

11,215 45,912 398

45 -

-

261

1,750

Tagihan Akseptasi Kewajiban Akseptasi30-Jun-12 31-Dec-11 30-Jun-12 31-Dec-11

45,902 36,858 45,902 36,858

TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI (Lanjutan)

664

2,403 80,150 77,761 823

683

6,239

47,076 1,955

182,093

20,830

74,825 45,686 74,825 45,686 16,279 9,876 16,279 9,876

137,007 92,420 137,007 92,420

- - - - 137,007 92,420 137,007 92,420

18,652 202

1,747

PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA

30-Jun-12 31-Dec-11

4,549

29,674 30,854 2,485 4,288

32,159 35,142

10,999

30-Jun-12 31-Dec-11

27,788 30,509 4,307

64 84

-

178,487 2,632

ASET TETAP Aset tetap terdiri dari :

30-Jun-12

(1,966)

0

32,159 35,142

33

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13.1 Jan 2012

Akumulasi penyusutan : Penambahan Pengurangan ReklasifikasiRenovasi/InstalasiPeralatan KantorPerabotan GedungKendaraan BermotorPerangkat Keras Komputer

Jumlah

Nilai aset tetap

Aset tetap 1 Januari 2011 31 Des 2011 Biaya Perolehan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi

TanahInstalasi / RenovasiPeralatan KantorPerabotan KantorKendaraan BermotorPiranti Keras KomputerAset tetap dlm penyelesaian

Jumlah

1 Januari 2011 31 Des 2011 Akumulasi penyusutan : Penambahan Pengurangan Reklasifikasi

Renovasi/InstalasiPeralatan KantorPerabotan KantorKendaraan BermotorPerangkat Keras Komputer

Jumlah

Nilai aset tetap

-

14,992 1,311

1,237

6,798 31,207

-

3,920

1,223 4,101

312

(3,700) - 122,381

-

(54) - 16,378

131,470

56,105 50,623

2,403 -

122,381

53,006

-

13,009

2,403

14,836 1,596

ASET TETAP (Lanjutan)

57,118

17,258

11,215

1,026 15,706 - - - -

656

170,180 12,717 (4,410) - 178,487

44,508

16,378

71,605 6,870 2,002 (429) 51 20,797

533 1,921 - (707) 1,747

18,652 13,535 14 (2,990)

(176) - 45,912

47,301 6,192 (487) - 53,006

31,207

108,823

30-Jun-12

6,798 6,500 (113) -

61,357 56,106

13,598 1,495 (101) - 14,992 8,268 1,475 (2,945) -

18,423 330 (101) -

803

1,580

5,348

(714) - 77,761 19,173

891 7,217

34,417

677 17,012

24,820

34

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14.

Aset tidak Berwujud 1 Januari 2012 Biaya Perolehan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi

Piranti Lunak KomputerAset Tidak berwujudDalam penyelesaianAkumulasi PenyusutanPerangkat Lunak Komputer

Nilai Buku Bersih

Rincian Berdasarkan aset Tidak berwujud dalam penyelesaianPembuatan Program untuk Treasury Prosentase 54 % dari nilai kontrakPenyelesaian Program PSAK & ATMR Prosentase 70 % dari nilai kontrakPenyelesaian Implementasi Sofware Prosentase 60 % dari Nilai KontrakPenyelesaian update Develop LBU Basel & Payment System 95 % dari nilai kontrak Security Program System Prosentase 95% dari nilai kontrak

Aset tetap tdk Berwujud 1 Januari 2011 31 Des 2011 Biaya Perolehan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi

Piranti Lunak Komputer

dalam penyelesaianAkumulasi PenyusutanPerangkat Lunak Komputer

Nilai Buku Bersih

15.

Nilai Agunan yang diambil alihPenyisihan penurunan nilai

Jumlah

2,531 997 118 387 495

4,529

-

27,593 12,186 1,315

11,446 -

36,732 13,753

68,422 953

441 4,088 -

(0) 26,768

69,357

4,529 -

41,270 7,145 1,297

31-Dec-11

103,350 (26,413) (33,436) 71,562 69,914

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih pada tanggal 30Juni 2012 dan 31 Desember 2011 telah memadai.

27,593

- 41,270

782 68,422

-

AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH

Agunan yang diambil alih terdiri dari :30-Jun-12

909 314

ASET TIDAK BERWUJUD

- 47,118

18

(782) 441

65,647 1,993

97,975

29,824

(0)

- -

30-Jun-12

35

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16.

Sewa dibayar dimukaBiaya dibayar dimuka LainnyaAsuransi Dibayar DimukaUang Jaminan Sewa GedungTagihan Restitusi PajakBiaya Promosi Dibayar DimukaUang Muka Pajak dan Pihak ke IIIJaminan LainnyaTagihan Surat Berharga TradingTagihan Pinjaman dan AccountingTagihan Lainnya - bersihAset Lainnya

Jumlah

Berdasarkan Biaya dibayar dimuka LainnyaBiaya dibayar dimuka ReklameBiaya dibayar dimuka PemeliharaanBiaya dibayar dimuka PersonaliaBiaya dibayar dimuka yang diamortisasiBiaya dibayar dimuka Lainnya 2009Biaya dibayar dimuka Lain Lain

Jumlah

17.

Titipan dana kliringTransfer dana dalam prosesTitipan nasabahTitipan Pajak Bumi dan bangunanLain-lain

Jumlah

18.

GiroTabunganDeposito Berjangka

66

7 929

11,905 7,010

1,581

21,497

22,066 3,457 1,768 1,703

72,417 - 11,853 3,177

10,077

109,008

Lain-lain juga meliputi biaya dibayar dimuka yang berhubungan dengan pemeliharaan, persediaan barang cetakanbuku cek dan giro, personalia dan lainnya.

LIABILITAS SEGERA

Liabilitas segera terdiri dari :

193,382

Aset lain-lain terdiri dari :30-Jun-12

23,036 23,042

14,526 10,025 3,691 3,666

21,497 17,233

- 9,217

10,053

ASET LAIN-LAIN

30-Jun-12 31-Dec-11

716 - 146 31

2,483 5,198

31-Dec-11

56,842 12,048 70,264 27,330

SIMPANAN

Simpanan terdiri dari :30-Jun-12 31-Dec-11

HubunganJumlah

HubunganJumlah

Berelasi Ketiga Berelasi Ketiga

1,626 597,800 599,425 4,989 605,976 610,965 3,537 1,154,229 1,157,765 2,486 1,501,001 1,503,487

11,397 3,782,014 3,793,411 99,516 3,797,396 3,896,912

10,002 7,526

6,980 7,059

5,546 22,903

36

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Jumlah

18.

a. GiroGiro terdiri dari :

Pihak BerelasiRupiahValuta Asing

Sub jumlah

Pihak ketigaRupiahValuta Asing

Sub jumlah

Jumlah giro

Tingkat Bunga rata-rata per tahun adalah:RupiahDolar AmerikaMata Uang asing Lainnya

b. TabunganTabungan terdiri dari :

RupiahPihak berelasiPihak ketiga

Jumlah tabungan

Tingkat Bunga rata-rata per tahun adalah:Rupiah

c. DepositoDeposito terdiri dari :

Pihak berelasiRupiahValuta AsingSub jumlah

Pihak ketigaRupiahValuta AsingSub jumlah

Jumlah deposito

16,559 5,534,042 5,550,601 106,991 5,904,373 6,011,364

30-Jun-12 31-Dec-11

885 4,324 741 665

1,626 4,989

365,914 457,870 231,886 148,106 597,800 605,976

599,425 610,965

1.29% 2.50%30-Jun-12 31-Dec-11

0.34% 0.77%

30-Jun-12 31-Dec-11

3,537 2,486

1.17%1.23%

1,154,229 1,501,001 1,157,765 1,503,487

4.05% 4.77%

30-Jun-12 31-Dec-11

827 67,780 10,569 31,736 11,397 99,516

3,318,184 3,116,599 463,830 680,797

3,782,014 3,797,396

3,793,411 3,896,912

SIMPANAN (Lanjutan)

37

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18.

Tingkat Bunga rata-rata per tahun adalah:RupiahDolar Amerika SerikatMata Uang Asing Lainnya

1. Klasifikasi deposito berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:

1 bulan3 bulan6 bulan12 bulan> 12 bulan

Jumlah

2. Klasifikasi deposito Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Kurang dari 1 bulan> 1 s/d 3 bulan> 3 s/d 6 bulan> 6 s/d 12 bulan> 12 bulan

Jumlah

19.

GiroDeposito BerjangkaTabunganInterbank Call Money

Jumlah

a. Giro

6.07% 8.32%1.50% 1.96%

30-Jun-12 31-Dec-11

1.64% 1.61%

HubunganJumlah

HubunganJumlah

Berelasi Ketiga Berelasi Ketiga

6,318 1,436,743 1,443,061 58,860 1,727,495 1,786,355 5,066 1,176,197 1,181,264 40,656 994,458 1,035,114

- 525,790 525,790 - 456,191 456,191 - 11,581 11,581 - 619,123 619,123

12 631,702 631,715 - 129 129 11,397 3,782,014 3,793,411 99,516 3,797,396 3,896,912

30-Jun-12 31-Dec-11Pihak hubungan

JumlahPihak hubungan

JumlahBerelasi Ketiga Berelasi Ketiga

6,344 1,811,248 1,817,592 67,168 2,406,841 2,474,009 5,040 1,082,662 1,087,702 32,348 736,521 768,869

12 660,637 660,649 - 180,483 180,483 - 227,467 227,467 - 473,551 473,551 - - - - - -

11,397 3,782,014 3,793,411 99,516 3,797,396 3,896,912

SIMPANAN DARI BANK LAIN

Simpanan dari bank lain seluruhnya merupakan transaksi dengan Bank Lain , terdiri dari:

30-Jun-12 31-Dec-1111,570 21,065

Dalam mempersiapkan laporan maturity profil yang telah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia, Bankmenggunakan perhitungan statistik dalam mendapatkan"behavioral" nasabah Dana Pihak Ketiga.Berdasarkan laporan tersebut, sebagian besar nasabah Dana Pihak Ketiga yang penempatannya akan jatuhtempo kurang dari 1 bulan selalu memperpanjang penempatan dananya.

150,232 337,011 53,618 42,531 28,178 -

243,598 400,607

Tingkat bunga giro rata-rata per tahun sebesar 1,28% dan 3,00% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31

SIMPANAN (Lanjutan)

38

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19.

b. Deposito Berjangka

1. Berdasarkan periode deposito berjangka

Kurang dari 1 bulan1 bulanLebih dari 1 s/d 3 bulanLebih dari 3 s/d 12 bulan

Jumlah

2. Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo

Kurang dari atau sama dengan 1 bulanlebih dari 1 - 3 bulanlebih dari 3 - 12 bulanLebih dari 12 bulan

Jumlah

c. Tabungan

1. Berdasarkan periode tabungan

1 bulan3 bulan6 bulan12 bulanLebih dari 12 bulan

Jumlah

2. Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo

Kurang dari atau sama dengan 1 bulanlebih dari 1 - 3 bulanlebih dari 3 - 12 bulanLebih dari 12 Bulan

Jumlah

Tingkat bunga rata-rata per tahun deposito sebesar 5,92% dan 7,97% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012dan 31 Desember 2011.

Desember 2011.

30-Jun-12 31-Dec-112,000 3,350 9,553 68,878 3,700 12,720

30-Jun-12 31-Dec-11

44,714 40,740 - - - -

2,108 556 6,796 1,235

53,618 42,531

30-Jun-12 31-Dec-11

134,979 252,063 150,232 337,011

30-Jun-12 31-Dec-11

34,529 181,503 33,801 56,370 81,902 99,138

- - 150,232 337,011

45,259 41,336 865 587

3,486 - 4,008 608

53,618 42,531

Tingkat bunga rata-rata per tahun tabungan sebesar 5,88% dan 5,86% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012dan 31 Desember 2011.

SIMPANAN DARI BANK LAIN (Lanjutan)

39

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20.

RupiahPinjaman Pihak ke Tiga

Mata Uang asingLainnya

Jumlah

21.

RupiahBank GaransiIrrevocable L/CFasilitas kredit yang belum digunakanJumlah

Valuta asingBank GaransiIrrevocable L/CStandby L/CFasilitas kredit yang belum digunakanJumlah

Jumlah

22.

Pajak penghasilanPasal 21Pasal 23 dan 26Pasal 4 ayat 2

-

PINJAMAN YANG DITERIMA

Pinjaman yang diterima dengan rincian sebagai berikut:

30-Jun-12 31-Dec-11

10 10

472 - 482 10

Tingkat bunga rata-rata Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebesar 8,93% per tahun dan jangka waktu pinjaman 15tahun.

ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagaiberikut:

30-Jun-12 31-Dec-11

Saldo

Estimasi

Saldo

Estimasikerugian kerugian

komitmen/ komitmen/kontijensi kontijensi

34,868 - 45,876 - 23,593 - 28,264 -

427,069 - 417,273 - 368,608 343,133

3,798 - 8,485 - 57,507 - 299,847 -

- - - -

104,036 104,483 -

165,342 - 412,815 - 592,411 - 830,088 -

HUTANG PAJAK

Hutang pajak, terdiri dari:30-Jun-12 31-Dec-11

2,290 1,706

Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi pada tanggal 30 Juni 2012 dan Juni 2011 seluruhnya dikelompokkan sebagai lancar.

5,150 4,958 516 172

Tujuan dari pinjaman yang diterima untuk diteruskan kedalam bentuk kredit pemilikan rumah

40

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pajak Pertambahan NilaiJumlah

23.

RupiahDeposito berjangkaObligasi Wajib KonversiSimpanan dari Bank lain

JumlahValuta Asing

Deposito berjangkaSimpanan dari Bank lain

Jumlah

Jumlah

24.

Pendapatan Diterima di mukaBiaya Yang Masih Harus DibayarSetoran Jaminan TunaiObligasi Wajib KonversiImbalan pasca kerjaKewajiban Lain-lain

Jumlah

Berdasarkan Rincian Pendapatan Diterima DimukaPDD Kredit Modal KerjaPDD Kredit Investasi PDD Lainnya

Jumlah

Berdasarkan Rincian Biaya Yang Masih Harus Dibayar Tunjangan hari raya Tunjangan Akhir Tahun Teller & SPV Training Biaya Umum Program Visa Lain Lain

Jumlah

8,062 6,999

BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Bunga yang masih harus dibayar terdiri dari:

106 163

30-Jun-12 31-Dec-11

11,724 13,459 9,545 2,131

308 1,090 21,578 16,680

684 1,850 1 -

686 1,850

22,263 18,530

LIABILITAS LAIN-LAIN

Liabilitas lain-lain, terdiri dari:

30-Jun-12 31-Dec-11

2,610 4,691 26,639 47,810

2,045 1,550 25,446 33,274 34,002 30,644

3,023 915 93,765 118,884

4,754 3,143

390 1,669

16,019 188 310 166

26,639

724 1,568

318 2,610

41

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25.

ICB Financial Group Holdings AGAJB Bumiputera 1912SGBTMasyarakat (di bawah 5%)

ICB Financial Group Holdings AGSGBTAJB Bumiputera 1912Masyarakat (di bawah 5%)

MODAL SAHAM

Modal saham terdiri dari:30-Jun-12

Jumlah Saham Persentase Jumlah modal Kepemilikan % disetor

3,834,768,900 69.90% 383,476,890 298,991,280 5.45% 29,899,128 625,961,562 11.41% 62,596,156 726,356,799 13.24% 72,635,680

5,486,078,541 100.00% 548,607,854

31-Dec-11Jumlah Saham Persentase Jumlah modal

Kepemilikan % disetor

3,834,711,770 69.90% 383,471,177 626,037,500 5.46% 62,603,750 299,336,000 11.41% 29,933,600 725,993,271 13.23% 72,599,327

5,486,078,541 100.00% 548,607,854

Pada bulan Januari 2006 Bank telah menerima setoran dari pemegang saham dalam rangka PUT I, termasuk depositoberjangka dari Tun Daim Zainuddin tersebut di atas, yang mengakibatkan peningkatan modal ditempatkan dandisetor dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 500.000 juta.

Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tanggal 15 Desember 2005 yang diituangkan dalam akta notaris DR. A. Partomuan Pohan, S.H., L.LM No.18 tanggal 15 Desember 2005 dan pernyataan efektif dari BAPEPAM tanggal 23 November 2005 dengan Surat No.S-3278/PM/2005 serta persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.C-34313 HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005, Perseroan melakukan PUT I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 3 milyar Saham Baru dengan nilai nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 100,00 (seratus Rupiah) per saham dan penerbitan 666.666.654 Waran Seri I yang menyertai Saham Baru tersebut yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perseroan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD-nya dengan nilai nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah) per saham dan harga pelaksanaan Rp 120,00 (seratus dua puluh Rupiah) per saham yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal 3 Juli 2007 sampai dengan 30 Desember 2010. Sehubungan dengan PUT I tersebut di atas, dana yang diterima oleh Bank dari Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin (”Tun Daim Zainuddin”), sebesar US$10.499.962 (setara dengan Rp 100 Milyar) pada Juli 2005, telah ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka yang diblokir sebagai escrow account hingga PUT I selesai dilaksanakan oleh Bank.

Berdasarkan surat BAPEPAM-LK No.S-12/BL/2006 tanggal 10 Mei 2006 dan surat persetujuan Bank Indonesia No.9/34/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 1 Mei 2007, maka pada tanggal 8 Mei 2007 telah dilakukan penjualan seluruh saham dan Waran Seri I milik Tun Daim Zainuddin di Bank masing-masing sejumlah 3.353.540.000 saham dan 486.032.555 Waran Seri I berdasarkan Transfer of Shares Agreement tertanggal 25 September 2006, ditandatangani oleh dan antara Tun Daim Zainuddin selaku penjual dengan ICB Financial Group Holdings AG selaku pembeli.

42

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25.

1.

2.

26.

a. Tambahan modal disetor terdiri dari :

Agio SahamBiaya Emisi Efek Ekuitas

Jumlah

b. Mutasi atas tambahan modal disetor adalah sebagai berikut :

Saldo awal periodeSaldo akhir periode

27.

Komponen liabilitas pada awal periodeAmortisasi komponen liabilitas

Jumlah

Sesuai surat BAPEPAM-LK No.S-12/BL/2006 tanggal 10 Mei 2006 untuk pengalihan saham atas nama Tun DaimZainuddin kepada ICB Financial Group Holdings AG dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

Bahwa transaksi pengalihan saham dan waran dari Tun Daim Zainuddin sebagai pengendali Perseroan kepada ICBFinancial Group Holdings AG tidak mengakibatkan perubahan pengendali di Perseroan, mengingat pada saattransaksi 99,99% kepemilikan saham ICB Financial Group Holdings AG dimiliki Tun Daim Zainuddin, sehinggatransaksi tersebut tidak wajib mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No.IX.H.1tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Tun Daim Zainuddin dan ICB Financial Group Holdings AG agar menyampaikan laporan perubahan kepemilikansaham di Bank Perseroan kepada BAPEPAM- LK selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak terjadinya transaksisebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No.X.M.1 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang SahamTertentu.

Pada bulan Agustus 2010, Bank telah menerbitkan 40.999 saham baru dari portepel Perseroan hasil penukaran(exercise) 40.999 Waran Seri I tahun 2005 dan bulan Desember 2010 telah menerbitkan 486.037.542 saham baru dariportepel Perseroan hasil penukaran (exercise) 486.037.542 Waran Seri I tahun 2005.

TAMBAHAN MODAL DISETOR

30-Jun-12 31-Dec-11

19,735 19,722 (7,687) (7,673) 12,048 12,048

30-Jun-12 31-Dec-11

12,048 12,048 12,048 12,048

MODAL LAINNYA

Modal lainnya merupakan komponen ekuitas dari OWK, setelah dikurangi dengan komponen liabilitas (catatan 21).

30-Jun-12 31-Dec-11

113,255 106,254 3,896 7,001

117,151 113,255

MODAL SAHAM (Lanjutan)

43

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28.

RupiahKreditEfek-efekPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lainGiro pada bank lain

Sub jumlah

Mata uang asingKreditEfek-efekPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lainGiro pada bank lain

Sub jumlah

Jumlah

Pendapatan lain lain sebesar IDR 6.940 merupakan penyesuaian nilai wajar atas agunan yang diambil alih

29.

RupiahSimpananSurat berharga yang diterbitkanSimpanan dari bank lainLainnya

Sub jumlah

Mata uang asingSimpanan

Sub jumlah

Jumlah

30.

Penyusutan dan amortisasiSewa Promosi dan iklanAsuransiPajakPemeliharaan dan perbaikanListrik dan airPerlengkapan kantorKomunikasiTransportasiTeknologi informasi

6,000 6,000 8,859 17,528 4,273 34,362

PENDAPATAN BUNGA30-Jun-12 30-Jun-11

287,106 387,774 17,612 12,219

9,769 16,379 14 49

314,501 416,421

15,095 14,799

8 9 15,103 14,808

329,604 431,229

BEBAN BUNGA30-Jun-12 30-Jun-11

143,585 191,318

162,717 249,208

6,881 4,567 6,881 4,567

169,598 253,775

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI30-Jun-12 30-Jun-11

7,554

3,804 2,272 496 1,244

2,733 3,510

15,788 15,161 14,946 15,210

5,093 2,822

3,351

6,749 3,083 7,014 3,701 5,489 5,712

11,166 7,011

- -

44

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

KomisiBiaya KeamananLainnya

Jumlah

31.

Gaji Bonus dan tunjangan pertengahan tahunLemburTunjangan kesehatan Tunjangan hari rayaTunjangan transportasiTunjangan makan siangTunjangan hari tuaTunjangan kemahalanTunjangan LainnyaAstekLainnya

Jumlah

32.Laba per saham terdiri dari :

Laba bersih selama tahun berjalan

Rata-rata tertimbang saham biasa

Laba bersih per saham biasa

33.

1. Sifat Relasi

Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksiICB Financial Group Holdings AG Pemegang saham Tabungan, deposito berjangka

dan giroPT The Nomad Offices Indonesia Direktur yang sama di Nomad Sewa gedung

Group Bhd dan ICB Financial

2. Transaksi Hubungan Berelasi

4,522 3,319

8,594 4,133 736 144 1,519

2,051 1,859

5,075

4,578

97,029

BEBAN TENAGA KERJA

30-Jun-12 30-Jun-11

55,033 48,321

95,920 87,733

1,553

5,486 5,486

0.42 (1.60)

SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Berdasarkan PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit BankUmum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No.8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, pihak-pihak yangmempunyai hubungan pihak berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan,kepengurusan dan keuangan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.

Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan berelasi karena keterkaitan kepemilikan dan pengurus padatanggal 30 Juni 2012 adakah sebagai berikut:

(8,799)

LABA PER SAHAM

30-Jun-12 30-Jun-11

2,284

10,110 13,940 106,733

7,089 5,793 1,766 2,068

5,716

206

6,698 6,333 4,416 3,944 3,262

10,734 7,389

12,607

45

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33.

2. Transaksi Hubungan Berelasi (Lanjutan)

SimpananGiroTabunganDeposito

Kredit yang diberikanKonsumsiPinjaman Karyawan

34.

Tagihan KomitmenPembelian valuta asing tunai yang belum selesaiPembelian berjangka valuta asingTagihan Komitmen Lainnya

Jumlah Tagihan Komitmen

Liabilitas KomitmenFasilitas kredit nasabah yang belum digunakan

RupiahDollar Amerika Serikat

Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum digunakanL/C irrevocable dan masih berjalan luar negeriL/C irrevocable dan masih berjalan dalam negeriPenjualan berjangka valuta asingPenjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikanLainnya

Jumlah Liabilitas KomitmenLiabilitas Komitmen - Bersih

Tagihan kontinjensiGaransi yang diterima

Rupiah Mata uang asing

Bunga dalam penyelesaian

- 285,378

- 369,792

0.08%2,486 0.04%

KOMITMEN DAN KONTINJENSI

30-Jun-12 31-Dec-11

SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasidengan kondisi yang sama seperti kepada pihak ketiga.

Persentase

Persentase simpanan dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:

- - 285,378 369,792

368,608 343,133 104,036 104,483

4,988 0.31%

470 0.01% 250 0.01%

0.30%

106,990

0.27%1,626 3,537

1.78%

203 0.01%

16,559

11,397

31-Dec-11 Persentase

0.01%

99,516 1.66%

470

- - 55,157 294,041 25,943 34,069

- - 56,021 50,773

334,158 - 943,923 826,499 658,544 456,707

19,724 - - 236,538

0.88%

30-Jun-12

0.00% 47 0.00%

Persentase

30-Jun-12 31-Dec-11 Persentase

46

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

RupiahMata uang asingLainnya

Jumlah Tagihan Kontinjensi

34.

Liabilitas kontinjensiGaransi yang diberikan

RupiahMata uang asingStandby LC

LainnyaJumlah Liabilitas Kontinjensi

Tagihan Kontinjensi - Bersih

35.

AsetKasGiro pada Bank IndonesiaGiro Pada Bank Lain - bersihPenempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain bersihEfek Efek diperdagangkanInvestasi keuangan Dikurangi Penyisihan kerugian penurunan nilaiKredit yang diberikanDikurangi Penyisihan kerugian penurunan nilaiTagihan AkseptasiDikurangi Penyisihan kerugian penurunan nilai

Aset tetap - bersihAset Tidak BerwujudAset pajak tangguhanAgunan diambil alihAset Lain-lainJumlah Aset

160,114 165,154 1,081,523 2,173,599 1,220,547 -

(112,973)

- 35,380 35,380

19,119 9,667 316,384 190,916 536,086

30-Jun-12> 3 bulan

- - -

- - - -

-

1,411,463

337,000

26,768

101,306 115,948 190 325

121,221 352,811

34,868 45,876

- -

3,798 8,485

19,724 19,042 58,391 73,403

-

> 1 tahuns/d s/d s/d

62,830 279,408

JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS

Sampai > 1 bulan

1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun > 5 tahun Lain-lain Jumlahdengan

-

(1,962) -

32,159 - - -

- -

45,902 74,826 16,279 - 137,007

45,533 -

- - 26,768

73,878 - - - - - 73,878

- - - - - 483,677

(1,962)

-

- - - - - 193,382

1,107,470 2,525,363 272,932 6,840,368

193,382

- - 32,159

50,623 50,623

1,751 - - - - -

- - 45,533

1,751

- - - - -

1,283,162 239,980

337,000

Pendapatan bunga yang masih akan diterima

Tagihan derivatif Dikurangi penyisihan kerugian kredit

- - - - - 129,563

- - - - - 71,562 71,562

-

KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)

4,800,936

(112,973)

483,677

129,563

47

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35.

LIABILITASLiabilitas segeraSimpananSimpanan dari bank lainLiabilitas derivatifLiabilitas akseptasiHutang pajak

Pinjaman diterimaBunga yang masih harus

dibayarLiabilitas lain-lainJumlah Liabilitas

Bersih

> 3 bulanSampai30-Jun-12

> 1 bulan > 1 tahun

(1,639,878) 1,411,463

- -

-

70,264 - - - - -

85,389 4,007 - -

70,264

738,312 577,878 73,177 4,161,233 -

243,598

174,846 4,165,240 -

747 747 - - - - -

119,535 34,666

45,902 74,825 16,280 - - -

482 482

137,007

- - - - - 8,062 8,062

- - - -

- - - - -

- - - - -

102,308

22,263

- - - - - 93,765 93,765

22,263

6,126,788 997,023 687,369

286,138 932,624 170,623 (447,390)

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi -

> 5 tahun Lain-laindengan s/d s/d s/d

Jumlah1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun

JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS (Lanjutan)

5,550,601

713,580

48

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35.

AsetKasGiro pada Bank IndonesiaGiro pada Bank LainDikurangi penyisihan kerugian giro bank lainPenempatan pada Bank Indonesia dan Bank LainDikurangi penyisihan kerugian penempatan pada Bank Indonesia dan Bank LainEfek efekDikurangi penyisihan kerugian efek - efekkredit yang diberikanDikurangi penyisihan kerugian kreditTagihan AkseptasiDikurangi penyisihan Kerugian Tagihan Akseptasi

Tagihan Derivatif bersih

Aset tetap - bersihAset Tidak BerwujudAset pajak tangguhanAgunan diambil alihAset Lain-lainJumlah Aset

LIABILITASLiabilitas segeraSimpananSimpanan dari bank lainLiabilitas derivatifLiabilitas akseptasiHutang pajakEstimasi kerugian komitmen

dan kontinjensiPinjaman diterimaBunga yang masih harus

dibayar

768,868 180,484 473,551 - -

10

18,530 -

-

- - - - 18,530

-

(1,644) (1,644)

36,857 45,685 9,878 92,420

723 13 736

- - 121,454

391,242 136,938 908,209 2,408,603 1,260,405

660,279 5,420 11,657 5,086 - - 682,442

- -

13,803 - 10,066 339,004 217,048 - 579,921

- - - - - 6,999 6,999

- - - - - -

- - - - 69,914

588

36,858 45,686 9,876 - - - 92,420

575 13 - - - -

245,099 56,370 99,138 - 400,607 -

4,588,460

- - - -

-

- 56,106

27,330 - - - - - 27,330

1,801,959 188,056 939,810 2,752,693 1,477,453 139,855

69,914

- - - 109,008 109,008

-

40,161 40,161

-

- - - - 35,142

-

- - - - 27,593

- -

- - - -

27,593

- - - - -

-

35,142 -

31-Dec-11Sampai

1 bulan 3 bulan

64,722 -

(161,284)

477,737

12 bulan 5 tahun > 5 tahun Lain-lain Jumlah

64,722

- - - - - -

121,454 - - -

- - - - 56,106

10

Pendapatan bunga yang masih akan diterima

> 1 bulan

- - - -

-

dengan s/d s/d s/d> 3 bulan > 1 tahun

477,737

5,105,397

(161,284)

7,299,826

JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS (Lanjutan)

6,011,363

49

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Liabilitas lain-lainJumlah Liabilitas

Bersih

36.

AsetKasGiro pada BIPenempatan Bank LianGiro pada Bank LainEfek-efek BersihKredit bersihTagihan Akseptasi BersihPendapatan bunga yang

masih akan diterimaAset lain-lainJumlah Aset

LiabilitasLiabilitas SegeraSimpananLiabilias AkseptasiHutang PajakEstimasi kerugian

komitment & kontijensiBunga yang Masih Harus DibayarLiabilitas Lain - lainJumlah Liabilitas

Bersih

b. Posisi Devisa Neto masing-masing jenis valuta adalah sebagai berikut:

NeracaDollar USAYen JepangEuro

- - - 118,884

(3,114,893)

118,884

6,676,731

(682,881) 650,312 2,279,142 1,477,453 13,962

IDR

4,916,852 870,937 289,498 473,551 - 125,893

- -

6,500

662 1,695 397 895

1,593

JPY EUR SGD HKD AUD

61,051

USD

ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

30-Jun-12

950,617

27

93,375 613 29,299 7,027 262,950

123,742 65,119 104

138 41

612,400 34,471

2,485

126,456 1,866

(681) (1) (6,410) 264

12,741

-

735,203 12,741 34,471 - - - - 123,742 75,091

- - - - -

92,973 390,797 662 1,838 1,010 895

3 - (0) - - 3,610 583 1,863 - 521

861,810 200 -

(6) - - - - -

88,106 40,449 583 1,865 - 521 2,158 2,367 - - -

- - 2 - -

41,395

88,807

Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto (PDN) merupakan nilai absolut dari penjumlahan atas (i) selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupakomitmen dan kontijensi di rekening administrative (transaksi rekening administratif), untuk setiap mata uangyang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa neto (termasuk semua kantor cabangnya) setinggi-tingginya 20% dari modal pada tanggal neraca.

30-Jun-12Aset Liabilitas Nilai Bersih Nilai Bersih Absolut

4,867

873,249 827,533 45,716 45,716 46,175 4,779 41,395

350,348 79 (26) 1,010 374

7,818 6,887 930 930

(1)

-

72 686

-

-

623,094

50

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Dollar AustraliaDollar SingapuraDollar Hongkong

Jumlah Neraca

36.

Rekening AdministrasiDollar USAYen JepangEuroDollar AustraliaDollar SingapuraDollar Hongkong

Jumlah Neraca

Posisi Devisa absolut

Jumlah Modal

Rasio posisi devisa netto (Neraca)Rasio posisi devisa netto (Neraca dan Rekening. Administrasi)

NeracaDollar USAYen JepangEuroDollar AustraliaDollar SingapuraDollar Hongkong

Jumlah Neraca

Rekening AdministrasiDollar USAYen JepangEuroDollar AustraliaDollar SingapuraDollar Hongkong

Jumlah Neraca

Posisi Devisa absolut

Jumlah Modal

Rasio posisi devisa netto (Neraca)Rasio posisi devisa netto (Neraca dan Rekening. Administrasi)

8,817 (267) 267 192

1,224 - 1,224 1,224

8,550

950,617 861,810 88,807 89,724

30-Jun-12

13,602 13,794 (192)

Aset Liabilitas Nilai Bersih Nilai Bersih Absolut

184,136 240,814 (56,678) 56,678 922 41,654 (40,732) 40,732

- - - - - - - - - - - - - 1,221 (1,221) 1,221

185,057 283,689 (98,632) 98,632

9,825

617,170

14.31%1.58%

30-Jun-11Aset Liabilitas Nilai Bersih Nilai Bersih Absolut

784,800 612,417 172,383 172,383 42,177 834 41,343 41,343

1,670 1,122 548 548 251 348 (96) 96

22,652 21,201 1,451 1,451 11,702 - 11,702 11,702

863,252 635,922 227,331 227,523

30-Jun-11Aset Liabilitas Nilai Bersih Nilai Bersih Absolut

120,041 307,917 (187,876) 187,876 1,792 42,456 (40,664) 40,664

17,214 17,214 - - 920 - 920 920

- 1,396 (1,396) 1,396 - 11,699 (11,699) 11,699

139,967 380,682 (240,715) 242,555

13,385

693,146

32.80%1.93%

ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)

51

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37.

a.Segmen Geografis

PendapatanPendapatan Bunga

HasilHasil SegmenLaba sebelum pajakLaba bersih

Informasi LainnyaAset

Penempatan pada BI dan bank lain Efek-efek - bersihKredit - bersihAset tetap - bersihAset tidak berwujudAset lainnya

LiabilitasSimpananSimpanan dari bank lainSurat berharga yang diterbitkanPinjaman diterimaLiabilitas lainnya

PendapatanPendapatan Bunga

HasilHasil SegmenLaba sebelum pajakLaba bersih

Informasi LainnyaAset

Penempatan pada BI dan bank lain Efek-efek - bersih

73,232 654 73,886

INFORMASI SEGMEN

Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:

30-Jun-12DKI Luar DKI Jumlah

Jakarta Jakarta

170,766 158,838 329,604

576,024 501,208 1,077,231 (26,351) (10,091) (36,442) (24,580) 22,296 (2,284)

30-Jun-12950,812 1,460 952,272 552,347 19,119 571,466

2,360,083 2,440,853 4,800,936 34,665 15,957 50,623

359,820 67,399 427,219 4,330,960 2,545,442 6,876,402

3,201,462 2,349,139 5,550,601 40,027 203,571 243,598

- - - 482 - 482

1,088,990 (6,787) 1,082,203 4,330,960 2,545,923 6,876,883

30-Jun-11DKI Luar DKI Jumlah

Jakarta Jakarta

215,196 181,372 396,568

43,611 (56,512) (12,902) 3,726 (12,525) (8,799) 3,726 (12,525) (8,799)

30-Jun-111,223,511 1,992 1,225,503

315,432 29,411 344,843

52

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kredit - bersihAset tetap - bersihAset tidak berwujudAset lainnya

37.

a.Segmen Geografis (Lanjutan)

LiabilitasSimpananSimpanan dari bank lainSurat Berharga yang diterbitkanPinjaman diterimaLiabilitas lainnya

b. Segmen Operasi

Business Consumer Treasury Lain Lain JumlahBanking Banking

Pendapatan BungaBeban BungaPedapatan Bunga Bersih

Pendapatan Opr lainnyaBeban Opr Lainnya

Laba Rugi Opr sebelum

Pendapatan Non OprBeban Non Opr

Laba (Rugi) Sebelum Pajak

Business Konsumer Treasury Lain Lain JumlahBanking Banking

Pendapatan BungaBeban BungaPedapatan Bunga Bersih

Pendapatan Opr lainnyaBeban Opr Lainnya

Laba Rugi Opr sebelum Pajak

31,434 447 31,881

13,047

30-Jun-11

131,133

-

154,258 110,128 13,047 195 277,628

(264)

-

155,624

2,343 (264)

159,071

7,450

- - - - - - -

- -

2,343

(173,980)

155,624

-

3,994

(76,048)

157,703

154,258 110,128 13,047 195 277,628

- -

208,930 27,402 1,164 396,568

-

(4,812) (98,803) (14,355) (969) (118,940)

2,783,085 2,844,959 5,628,044 267,596 (209,109) 58,487

66,892 342,178 409,070 4,687,950 3,009,878 7,697,828

30-Jun-12

3,551,384 2,778,587 6,329,971 5,096 430,372 435,468

- - - 10 - 10

195,276 30,173 225,449 3,751,766 3,239,132 6,990,898

213,725

3,994

-

131,133

9,529

(14,355)

13,047

- -

13,047

(985)

7,450

(82,592)

131,133

27,402 8,435 329,604

- -

3,994

80,041

INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

53

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Pendapatan Non OprBeban Non Opr

Laba (Rugi) Sebelum Pajak

38.

a. 100%, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006.b. Maksimal sebesar Rp 5.000 juta sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006.c. Maksimal sebesar Rp 1.000 juta sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007.d. Maksimal sebesar Rp 100 juta sejak tanggal 22 Maret 2007 sampai dengan 12 Oktober 2008.e. Maksimal sebesar Rp 2.000 juta sejak tanggal 13 Oktober 2008.

(344) (344)

4,297 281,730

4,446 4,446

154,258 110,128 13,047

JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000 danSurat Keputusan Bersama Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional No.32/46/KEP/DIR dan 181/BPPN/0599 tertanggal 14 Mei 1999 tentang “Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan JaminanPemerintah terhadap Pembayaran Bank Umum”, dinyatakan bahwa Pemerintah menjamin kewajiban bank umummeliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank,pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi L/C, swap mata uang dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalamkeputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank.Jaminan tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 2 tahun sejak tanggal 26 Januari 1998 sampai dengan tanggal 31Januari 2000.

Jangka waktu penjaminan tersebut telah dilanjutkan oleh Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan SuratKeputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 179/KMK.017/2000 pada tanggal 26 Mei 2000 yangmenyatakanProgram Penjaminan Menteri Keuangan mengumumkan pengakhiran dan atau perubahan ProgramPenjaminan tersebut untuk diketahui oleh umum.

Berdasarkan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) No.1/PLPS/2005 tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 juncto Peraturan Pemerintah No.66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), LPS menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah :

Program Penjaminan Menteri Keuangan mengumumkan pengakhiran dan atau perubahan Program Penjaminantersebut untuk diketahui oleh umum.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Pebruari 2004,Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) menggantikan tugas BPPN sebagai pelaksana pemberian jaminanPemerintah.

Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputisimpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnyaprogram penjaminan pemerintah akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangandan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor95 Tahun 2004.

54

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39.

I KOMPONEN MODALA Modal Inti

Modal disetorCadangan Tambahan Modal

2.1 Faktor penambah *)a Agiob Modal sumbanganc Cadangan umumd Cadangan tujuan e Laba tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) f Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) g Selisih lebih karena penjabaran laporan keuanganh Dana setoran modali Waran yang diterbitkan (50%)j Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham (50%)

2.2 Faktor pengurang *)a Disagiob Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) c Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (100%) d Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangane Pendapatan komprehensif lain : Kerugian dari penurunan nilai wajar atas penyertaan dalam

kategori Tersedia untuk Dijual f Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif

g

h Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitungModal Inovatif *)

3.1 Surat berharga subordinasi (perpetual non kumulatif)3.2 Pinjaman Subordinasi (perpetual non kumulatif)3.3 Instrumen Modal Inovatif lainnya

Faktor Pengurang Modal Inti *)4.1 Goodwill4.2 Aset tidak berwujud lainnya4.3 Penyertaan (50%) 4.4 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%)

Kepentingan Minoritas

PERHITUNGAN MODAL POSISI 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

30-Jun-12 30-Jun-11

432,302 498,901 1 548,608 548,608 2 (116,306) (49,707)

131,130 47,379 12,048 12,048

- - 17,940 17,940

- - - 17,391

1,142 - - -

100,000 - - - - -

247,436 97,086 - -

119,218 - - 8,799 - -

- - 64,991 88,287

- -

3 - - 63,227 -

- - - - - -

4 - -

- - - - - - - -

5 - -

Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book

55

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39.

B Modal Pelengkap Level Atas (Upper Tier 2) *)

1.1 Saham preferen (perpetual kumulatif)1.2 Surat berharga subordinasi (perpetual kumulatif)1.3 Pinjaman Subordinasi (perpetual kumulatif)1.4 Mandatory convertible bond1.5 Modal Inovatif yang tidak diperhitungkan sebagai Modal inti1.6 Instrumen modal pelengkap level atas (upper tier 2) lainnya1.7 Revaluasi aset tetap 1.8 Cadangan umum aset produktif (maks 1,25% ATMR)

1.9

Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti *)2.1 Redeemable preference shares2.2 Pinjaman atau obligasi subordinasi yang dapat diperhitungkan2.3 Instrumen modal pelengkap level bawah (lower tier 2) lainnya

Faktor Pengurang Modal Pelengkap *)3.1 Penyertaan (50%) 3.2 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%)

C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eksposur Sekuritisasi

D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)

E

II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)

III

IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT **)V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONALVI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASARVII RASIO KPMM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)]

VIII

Pendapatan komprehensif lain : Keuntungan dari peningkatan nilai wajar atas penyertaan dlm kategori Tersedia untuk Dijual (45%)

TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)

- - - - -

- - - - -

- -

RASIO KPMMUNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]

12.43% 12.22%

678,921 671,592 13,017 17,603 12.47% 12.26%

693,440

617,170 693,440

4,271,628

617,170

-

2

3

4,985,514

- -

- -

-

- - - - -

- - - -

146,529

- -

- -

- 38,339 48,011

- -

PERHITUNGAN MODAL POSISI 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Lanjutan)

184,868 194,540 1 184,868 194,540

MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR

146,529

56

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40.

Berbagai inisiatif serta langkah-langkah telah ditempuh untuk meletakkan landasan yang kuat dalam manajemen risiko di Bank yang mencakup aspek-aspek organisasi, strategi, sistem informasi dan operasi, serta aspek budaya sadar risiko.

Terkait dengan produk atau aktivitas bisnis baru, penilaian risiko dilakukan untuk memastikan bahwa semua risiko telah diidentifikasi, dinilai dan dimitigasi secara tepat.Pengelolaan risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar (risiko nilai tukar dan risiko tingkat suku bunga) dan risiko operasional Bank diterapkan sesuai dengan definisi dari Bank Indonesia.Bank juga mengelola (i) risiko hukum dalam rangka mengurangi risiko kerugian dari tuntutan hukum atau kelemahan

MANAJEMEN RISIKO

Penerapan manajemen risiko di Bank berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum berikut perubahannya serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision , terutama konsep Basel Accord II.

Terkait dengan penerapan kerangka Basel II Pilar 1 (minimum capital requirement) yang dituangkan dalam SuratEdaran Bank Indonesia No.13/6/DPNP, Bank telah mengimplementasikan perhitungan ATMR (Aktiva TertimbangMenurut Risiko) bagi penilaian risiko pasar menggunakan pendekatan Standardized Approach Basel II, risiko kreditmenggunakan pendekatan Standardized Approach Basel II dan risiko operasional menggunakan pendekatan BasicIndicator Approach pada laporan ATMR Bank.

Pengelolaan risiko di Bank mencakup seluruh jenis risiko dari semua aktivitas fungsional Bank berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara pertumbuhan usaha dengan pengelolaan risikonya. Dengan kebijakan manajemen risiko yang berjalan efektif, manajemen risiko menjadi partner stratejik dari unit bisnis yang bertujuan mengoptimalkan pendapatan dan meminimalisir potensi kerugian dari aktivitas operasional Bank.

Untuk menyesuaikan dengan perkembangan usaha sesuai dengan perubahan parameter risikonya, Bank secara terus menerus melakukan evaluasi secara berkala dan mengembangkan serta meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko perusahaan terpadu dan struktur pengendalian internal yang komprehensif, agar dapat memberikan informasi secara dini mengenai terdapatnya potensi risiko kepada manajemen, sehingga manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut. Kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu tersebut dituangkan dalam kebijakan, prosedur, batas-batas transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas fungsional.

Selain itu Bank juga menerapkan kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu yang merupakan sarana untuk menentukan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik.

Bank memiliki Komite Manajemen Risiko untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.Selain komite tersebut, terdapat Komite Pemantau Risiko dan beberapa komite lain yang bertugas untuk mengelola risiko-risiko secara lebih spesifik, yaitu antara lain: Komite Pemutus Kredit, Komite Manajemen Risiko Operasional, Governance Risk and Compliance Committee dan Manajemen Aset dan Kewajiban (Asset and Liability Management - ALMA).

57

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40.

● Melakukan analisis aspek hukum atas produk atau aktivitas baru;●

● Melakukan uji kepatuhan terhadap rancangan kebijakan dan produk atau aktivitas baru;●

Risiko Kredit

1. Kebijakan manajemen dalam pemberian kredit didasarkan pada prinsip kehati-hatian, yang meliputi:a.

b. Menghindari konsentrasi pemberian kredit hanya di satu sektor ekonomi dan produk tertentu.c.

2. Untuk melaksanakan kebijakan di atas, manajemen membentuk organisasi perkreditan yang meliputi:a.

b.

c. Direktur Kepatuhan melakukan pengkajian terhadap usulan kredit dalam jumlah-jumlah tertentu.3. Metode pemberian kredit Bank meliputi:

a.

b. Kapasitas pembayaran kembali dan integritas debitur/counterparty ;c. Persyaratan keuangan yang mengikat;d. Penggunaan agunan; dane. Penilaian kondisi makro ekonomi dan industri.

perikatan karena adanya klausal hukum yang tidak jelas; (ii) risiko reputasi sehingga dapat mengurangi kemungkinan kerugian yang timbul dari publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank; (iii) risiko stratejik sehingga dapat mengurangi kemungkinan kerugian dari pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau strategi yang kurang responsif terhadap perubahan eksternal; dan (iv) risiko kepatuhan sehingga dapat mengurangi kemungkinan kerugian Bank karena tidak mematuhi atau melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengelola risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan seperti di atas diantaranya adalah:

Melakukan pengkajian terhadap rancangan perjanjian atau kontrak yang akan dibuat dan dilaksanakan oleh unit-unit bisnis;

Mengelola sistem untuk mencatat dan memantau keluhan nasabah untuk selanjutnya menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai ketentuan yang berlaku;

Menerapkan budaya kepatuhan pada tingkat organisasi dengan memberikan informasi peraturan-peraturan perbankan bagi setiap unit kerja/cabang.Memantau efektifitas penerapan ketentuan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer ), ketentuan Penerapan Anti Pencucian Uang (Anti Money Laundering ), dan juga Pencegahan Pendanaan Terorisme.

Secara berkala, Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia.

Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty ) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta diversifikasi risiko kredit.

Menghindari pemberian kredit pada debitur dan usaha yang mengandung risiko tinggi, tujuan usaha yang bersifat spekulatif atau usaha dimana Bank tidak memiliki pengalaman atau keahlian signifikan dalam menilai dan menghindari pemberian kredit pada debitur yang bermasalah, tidak terbatas pada debitur yang namanya tercantum dalam daftar Bank Indonesia.

Melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan.

Divisi Risiko Kredit yang bertugas: merumuskan kebijakan perkreditan, mengawasi pelaksanaan dan kondisi portofolio kredit yang diberikan dan memberikan saran-saran perbaikan dan pemecahan masalah dalam penerapan kebijakan.Komite kredit kantor pusat dan cabang-cabang yang anggotanya terdiri dari Direksi dan manajemen senior yang memiliki matriks wewenang persetujuan kredit (credit limit ) berjenjang ke atas.

Menerapkan batas kredit secara keseluruhan pada tingkat debitur/ counterparty dan kelompok debitur/ counterparties terkait untuk eksposur on-balance sheet dan off-balance sheet ;

58

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. Merumuskan wewenang yang jelas untuk pemberian persetujuan kredit;2.

3 Fungsi pengawasan risiko kredit yang independen berada dibawah Direktorat Kredit Kontrol.

40.

Risiko Kredit (Lanjutan)

Penilaian penyisihan penurunan nilai kolektifPenilaian penyisihan kerugian secara kolektif dilakukan atas aset keuangan yang tidak signifikan secara individu.

Risiko suku bunga

Risiko mata uang

Bank juga mengembangkan serta menerapkan kebijakan dan prosedur persetujuan kredit yang antara lain mencakup:

Atas dasar wewenang yang didelegasikan, Risk-Taking-Unit bersifat independen dan bertanggungjawab untuk mengelola seluruh kegiatan bisinis;dan

MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

Bank telah mengimplementasikan manajemen risiko kredit yang mencakup penetapan prosedur dan kebijakan kredit, pengaturan limit dan mengevaluasinya secara berkala untuk memastikan bahwa seluruh risiko yang mungkin timbul dari kegiatan pemberian kredit telah tercakup, serta menerapkan prinsip “Four Eyes Principle ” secara konsisten. Bank telah melaksanakan pengelolaan portofolio kredit secara konsisten dan berkelanjutan serta melaporkannya kepada manajemen senior dan Dewan Komisaris secara berkala.

Bank melakukan pemantauan terhadap seluruh aspek dari debitur dan sektor industrinya. Unit Manajemen Risiko melakukan pemantauan portofolio yang dimiliki Bank secara berkesinambungan. Informasi yang relevan disampaikan kepada unit bisnis untuk mendukung pelaksanaan penilaian risiko.

RISIKO PASAR

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas dimasa mendatang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan pada variabel pasar, seperti tingkat bunga, tingkat nilai tukar dan harga ekuitas. Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank.

Bank menggunakan Standardized Approach untuk menghitung dan memantau risiko pasar yang meliputi risiko suku bunga surat berharga yang dimiliki oleh Bank dan risiko valuta asing yang konsisten sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 01 November 2007. Selain perhitungan risiko berdasarkan Standardized Approach , Bank juga melakukan kajian-kajian pengaruh risiko suku bunga dalam banking book berdasarkan pendekatan repricing gap analysis . Hasil perhitungan risiko pasar yang berdampak terhadap rasio CAR maupun analisa Repricing Gap dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara berkala dalam rapat ALMA, Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko.

Pengelolaan risiko pasar dilakukan juga dilaksanakan dengan berbagai analisa risiko dan ketentuan limit risiko pasar.

Risiko suku bunga timbul dari kemungkinan perubahan suku bunga yang akan mempengaruhi arus kas di masa yang akan datang atau nilai wajar dari instrumen keuangan. Bank telah menetapkan limit untuk membatasi potensi kerugian dari transaksi trading instrumen keuangan yang memiliki risiko suku bunga maupun analisa repricing gap pada setiap periode waktu yang telah ditentukan. Posisi-posisi yang diambil diawasi secara teratur untuk meyakinkan bahwa posisi tetap dijaga dalam limit-limit yang telah ditetapkan.

Risiko mata uang adalah risiko-risiko dimana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam nilai tukar mata uang asing. Bank telah menetapkan limit posisi berdasarkan mata uang. Posisi tersebut dimonitor harian dan strategi lindung nilai (hedging ) akan digunakan untuk meyakinkan bahwa posisi dijaga agar dalam batasan yang telah ditetapkan.

59

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 5 Juli 2004 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005, Bank diwajibkan memelihara PDN setinggi-tingginya 20%, dalam hal ini Perseroan memiliki kebijakan internal untuk posisi devisa netto (PDN) maksimum sebesar 17%. Dan membatasi trading valuta asing berdasarkan risk appetite bank yang ditinjau secara berkala.

Sementara itu pengelolaan risiko pasar pada banking book , difokuskan pada pengelolaan risiko suku bunga, melalui analisa imbal hasil suku bunga bulanan untuk penelaahan dampak dari perubahan suku bunga aktual terhadap aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dan pengukuran dengan menggunakan analisa Repricing Gap . Dengan metode ini dapat diukur pengaruh dari perubahan suku bunga terhadap Net Interest Income.

MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

RISIKO PASAR (Lanjutan)

Sehingga jika terjadi perubahan suku bunga yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja Bank, maka Bank dapat segera merestruktur aset dan kewajiban yang dimiliki, baik tanggal repricing date -nya ataupun jenis suku bunganya (tetap atau variabel). Limit risiko repricing gap by tenor telah ditetapkan untuk mengelola risiko suku bunga di posisi banking book dengan hati-hati.

RISIKO LIKUIDITAS

Kunci pengukuran yang digunakan oleh Bank untuk mengelola risiko likuiditas adalah dengan menggunakan rasio-rasio seperti primary-secondary reserve ratio , rasio aset dan kewajiban likuid, rasio limit 25 nasabah terbesar, serta dengan memantau limit dari posisi bersih arus kas harian dan arus kas keluar kumulatif bersih dalam jangka waktu 1 hari dan 1 bulan ke depan dan aktivitas pendanaan antar bank.

Limit risiko likuiditas seperti, Interbank taking limit, FX swap liquidity limit, secondary reserve limit, limit aset dan kewajiban likuid, limit 25 deposan terbesar, dan dealers transaction limit telah ditetapkan untuk mengelola risiko likuiditas dengan hati-hati.

Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah, mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang wajar. Risiko likuiditas juga timbul dalam situasi dimana Bank tidak dapat mencairkan atau menjual asetnya karena pasar tidak bisa memperdagangkan aset tersebut.

Di sisi aset, kebijakan untuk pembelian instrumen-instrumen keuangan untuk posisi banking book telah ditetapkan, yang juga meliputi kriteria-kriteria atau jenis-jenis aset yang bisa dibeli. Sementara itu di sisi kewajiban analisa jenis-jenis kewajiban dan jangka waktunya selalu dilakukan secara konsisten agar likuiditas bisa terjaga sepanjang waktu. Bank juga mempunyai kemungkinan untuk mengalami kesulitan likuiditas yang dipicu oleh menurunnya credit rating Bank sehingga mengakibatkan terjadi penarikan-penarikan dana yang mendadak, atau terjadinya suatu kondisi dimana counterparty tidak mau melakukan transaksi atau meminjamkan dana ke Bank. Atas kemungkinan-kemungkinan tersebut maka pengelolaan risiko harus disentralisasi, dimana yang terlibat bukan hanya dari perspektif risiko pasar tetapi juga komponen-komponen lainnya, seperti dari risiko kredit dan operasional. Selanjutnya produk-produk/transaksi-transaksi/ aktifitas-aktifitas baru yang mengakibatkan adanya penambahan aset dan kewajiban, selalu melalui proses review dan persetujuan yang seksama sebelum produk/transaksi/aktifitas baru tersebut dijalankan. Disamping itu pengukuran rasio-rasio likuiditas dan analisa gap, telah dilaksanakan secara konsisten, kebijakan liquidity contingency plan telah ditetapkan serta limit-limit telah ditentukan yang semuanya bertujuan untuk mengontrol risiko likuiditas.

60

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40.

RISIKO OPERASIONAL

1.

2.

3. Key Risk Indicators , yang merupakan serangkaian parameter pengukuran kuantitatif risiko operasional yang mengindikasikan tingkat risiko pada suatu fungsi/proses/bisnis dengan tujuan agar potensi risiko manajemen dapat teridentifikasi melalui analisa dari trend statistic individual , juga melalui pengendalian lingkungan yang tercermin dari data-data. Diharapkan penyimpangan-penyimpangan dapat teridentifikasi secara dini, serta dapat diperbaiki sebelum permasalahan tersebut berkembang menjadi lebih serius.

Hasil dari penggunaan metode tersebut diatas telah disampaikan kepada departemen dan divisi terkait, senior manajemen, manajemen eksekutif dan Direksi melalui “Operational Risk Management Highlight Report”, me lalui “Risk Management Committee (RMC) Meeting dan “Risk Oversight Committee” (ROC) untuk memantau dan mengantisipasi risiko operasional yang mungkin timbul.

Disamping itu sebagai tambahan, beberapa limit yang ditetapkan BI yang berkaitan dengan pengelolaan risiko likuiditas seperti: rasio limit 25 deposan terbesar, rasio limit aset likuid/kewajiban likuid, rasio limit 1-month maturity mismatch , juga terus dipantau agar pengelolaan risiko likuiditas dilaksanakan secara hati hati.

Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses, sistem dan kejadian-kejadian diluar Bank.

Dalam rangka menjaga pengelolaan risiko Bank, risk-taking-unit bertanggungjawab atas seluruh risiko yang terjadi di unitnya masing-masing termasuk risiko operasional. Cara pengendalian risiko-risiko tersebut telah diatur melalui kebijakan dan prosedur pada masing-masing unit, serta metode-metode pengendalian dan pemantauan yang ada.

MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

Manajemen risiko operasional, bekerjasama dengan risk-taking-unit, telah mengembangkan tiga metode utama untuk membantu mengelola, memantau dan mengikhtisarkan risiko operasional, yaitu:

Daftar Penilaian Kontrol Risiko Operasional, yaitu metode yang digunakan oleh unit-unit kerja untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengalihkan sumber-sumber risiko operasional secara mandiri. Metode ini juga digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki pemahaman kepada personil kantor cabang akan pentingnya manajemen risiko serta menegaskan bahwa aktivitas mereka akan selalu dipantau oleh Divisi Operational Risk Management .

Loss Event Database, merupakan metode yang digunakan untuk mencatat setiap peristiwa risiko operasional yang menimbulkan dampak finansial secara langsung maupun tidak langsung. Setiap kali unit pemilik risiko mengalami kejadian risiko operasional, maka unit tersebut harus melaporkan dengan menggunakan formulir Laporan Kejadian Risiko Sekitar Kita (LKS). Dari formulir LKS ini akan diketahui tipe risiko yang terjadi, penyebab kejadian tersebut, lokasi (lini bisnis) tempat terjadinya risiko serta besarnya kerugian yang terjadi atau kewajiban hukum yang terjadi serta recoverynya (bila ada). Sarana ini sangat penting untuk memonitor profil risiko operasional secara teratur, serta data yang diperoleh merupakan input data utama bila bank akan mengaplikasikan pendekatan maju (advance) dalam pengukuran kecukupan modal minimumnya.

61

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPer 30 Juni 2012 (Unaudited) dan 31 Desember 2011 (Audited)

(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62