PSL 703 # 3

10
Mata Kuliah : TIN 730 - REKAYASA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Materi Kuliah : PENDEKATAN SISTEM Minggu ke - : 3 Hari/ Tanggal : 24 Februari 2015 Dosen : Prof. Eriyatno I. PENDEKATAN KLASIK MENUJU PENDEKATAN SISTEM Ilmu sistem ….dicetuskan oleh Von Bertanlffy, 1968 Mengedapankan pertumbuhan dibandingkan pemerataan… Indikator pemerataan -> gini ratio (mendekati 1 semakin tidak merata), pengukuran distribusi kekayaan Gini ratio -> Pemeraaan GDP -> Pertumbuhan Sustainable -> Pelestarian Dalam ilmu sistem dipelajarai adanya harmonisasi antara : Pertumbuhan, pemerataan dan pelestarian. Critical thinking diperlukan sebelum berfikir sistem…. Social society economics (SSE) berkembang di negara-negara berkembang sebagai anti dari ekonomi kapitalis Management science -> fredrick W Triller….berkembang setelah perang dunia II….dibutuhkannya distribusi logistik….dibutuhkan suatu mekanisme distribusi barang -> network planning……dikenalkan istilah Operation Research (OR)… Analisa pada era 1980……why ??? mengapa ??? Muncul suatu aliran How to ???? Sintesa PSL 607 - PENDEKATAN SISTEM DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HAL | 1

description

RRR

Transcript of PSL 703 # 3

Mata Kuliah:TIN 730 - REKAYASA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Materi Kuliah:PENDEKATAN SISTEM

Minggu ke -:3

Hari/Tanggal:24 Februari 2015

Dosen:Prof. Eriyatno

I. PENDEKATAN KLASIK MENUJU PENDEKATAN SISTEM

Ilmu sistem .dicetuskan oleh Von Bertanlffy, 1968Mengedapankan pertumbuhan dibandingkan pemerataanIndikator pemerataan -> gini ratio (mendekati 1 semakin tidak merata), pengukuran distribusi kekayaanGini ratio -> PemeraaanGDP -> PertumbuhanSustainable -> PelestarianDalam ilmu sistem dipelajarai adanya harmonisasi antara : Pertumbuhan, pemerataan dan pelestarian.Critical thinking diperlukan sebelum berfikir sistem.Social society economics (SSE) berkembang di negara-negara berkembang sebagai anti dari ekonomi kapitalisManagement science -> fredrick W Triller.berkembang setelah perang dunia II.dibutuhkannya distribusi logistik.dibutuhkan suatu mekanisme distribusi barang -> network planningdikenalkan istilah Operation Research (OR)Analisa pada era 1980why ??? mengapa ???Muncul suatu aliran How to ???? Sintesa

Critical Thinking System thinking Critical System Thinking (CST)1. Cybernetics (goal oriented) VS Problem Oriented2. Holistic (menyeluruh) VS Partial3. Soft System MethodologySymbolic procesing bukan numerik processing -> softHard System MethodologyDalam sistem thinking :1. System Analysis2. System Design

System dynamics ->, Jay Forester . Feed Back LoopTUGAS PRA PROPOSAL ----- PENDEKATAN SISTEM

PENDEKATAN DALAM SYSTEM THINKINGBerpikir sistem memiliki dua pendekatan, diantaranya hard dan soft systems thinking. Kedua pendekatan tersebut dibedakan atas jenis masalah yang dihadapi. Pendekatan Hard system menghadapi persoalan yang terstruktur dengan jelas, sementara pendekatan soft system menghadapi situasi masalah yang kurang terdefinisi dengan baik. Checkland dan Scholes (1990 h.22) menyatakan bahwa perbedaan pendekatan tersebut tidak bersifat fundamental. Perbedaannya justru terletak pada bagaimana kata sistem digunakan dan pada atribusi kesisteman. Perbedaan fundamentalnya adalah: jika hard system mengasumsikan bahwa dunia yang dipersepsi berisi holon (system), sedangkan soft system menganut pandangan bahwa metodologinyapun juga sudah mengandung sistem. Checkland dan Scholes (1990 h.22) menyatakan bahwa dua pendekatan berpikir sistem di atas tidak hanya sekedar berbeda dalam menghadapi persoalan tetapi juga saling melengkapi. Tabel 2. Perbedaan Antar Pendekatan dalam Berpikir SistemHARD APPROACHSOFT APPROACH

Model Definition/Definisi ModelA reprentation of the real world/ representasi dari real worldA way of generating debate and insight about the real world/sebuah konsep yang mendefinisikan hal-hal yang diperdebatkan dan hal-hal yang tidak dimengerti oleh banyak orang

Problem Definition/Definisi MasalahClear and single dimensional (single objective)/mudah dan menggunakan satu cara pandangAmbiguous and multidimensional (multiple objective)/Ambigu dan mencakup banyak cara pandang

People and Organization/Pelaku dan OrganisasinyaNot taken info account/Tidak memiliki keanggotaan dan struktur organisasi yang jelasAre integral parts of the model/Merupakan bagian kecil dari keseluruhan model

DataQuantitative/KuantitatifQualitative/Kualitatif

Goal/TujuanSolution and optimization/Menempatkan solusi dan perbaikanInsight and learning /Penguasaan wawasan dan proses pembelajaran

Outcome/HasilProduct and recommendation/Rekomendasi dan HasilProgress through group learning/Kemajuan dalam kelompok pembelajaran

Sumber : diadaptasi dari Kambiz E. Maani and Robert Y. Cavana (2000, h.21)Berangkat dari pengembangan analisa system thinking, penulis lebih spesifik akan menggunakan pendekatan soft system methodology. Soft systems methodology (SSM) merupakan sebuah pendekatan untuk memecahkan situasi masalah kompleks yang tidak terstruktur berdasarkan analisis holistik dan berpikir sistem. Soft system methodology juga merupakan sebuah metodologi partisipatori yang dapat membantu para stakeholders yang berbeda untuk mengerti perspektif masing-masing stakeholders. Fokus soft system methodology adalah untuk menciptakan sistem aktivitas dan hubungan manusia dalam sebuah organisasi atau grup dalam rangka mencapai tujuan bersama.Soft system methodology juga merupakan metodologi yang digunakan untuk mendukung strukturisasi pemikiran dalam masalah organisasi dan komunitas yang kompleks. Terhadap masalah ini, soft system methodology adalah proses untuk mengidentifikasi, merumuskan akar permasalahan dan pemecahannya, menemukan dan mempertemukan pendapat para pihak yang terlibat seperti pelaksana, pengambil keputusan, pengguna, dan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan pandangan umum masyarakat/politik/sosial budaya, dalam pengertian yang lebih sederhana dapat diartikan bahwa soft systems methodology merupakan pendekatan yang terstruktur untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sebagaimana diungkapan oleh Checkland and Scholes (1990, h.1) bahwa:

Soft systems methodology (SSM) helps such managers, of all kinds and at all levels, to cope with their task. It is organized way of tackling messy situations in the real world. It is based on systems thinking, which enables it to be highly defined and described, but flexible in use and broad in scope.

Soft systems methodology didasarkan pada 7 tahapan proses yang dimulai dari pengklarifikasian situasi masalah yang tidak terstruktur melalui perancangan sistem aktivitas manusia yang diharapkan membantu memperbaiki situasi model konseptual ini kemudian dibandingkan dengan situasi masalah dalam rangka mengidentifikasi perubahan yang layak. Tujuh tahapan soft system methodlogy sebagaimana juga disampaikan oleh Checkland and Scholes (1990, h.27)1. Enter situation considered problematical (Mengenali situasi permasalahan)2. Express the problem situation ((Mengungkapkan situasi permasalahan)3. Formulate root definitions of relevant systems of purposeful activity (pembuatan definisi permasalahan) adalah mengidentifikasi stakeholders yang terlibat, transformasi, Weltanschaungg (cara pandang), dan lingkungan untuk kemudian membangun definisi sistem aktivitas manusia yang dibutuhkan untuk memperbaiki situasi masalah. 4. Build conceptual models of the systems named in the root definitions (membangun model konseptual) Berdasarkan Root Fefinition untuk setiap elemen yang didefinisikan, maka kemudian membangun model konseptual yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ideal.5. Compare models with real worl action (perbandingan antara model konseptual dengan situasi permasalahan/membandingkan model dengan realitas) adalah membandingkan model sistem konseptual yang dibuat dengan apa yang terjadi di dunia nyata (real world).6. Define possible changes which are both desirable and feasible (menetapkan perubahan yang layak/perubahan model yang diinginkan) adalah membuat debat publik dalam rangka mengidentifikasi perubahan yang layak tersebut.7. Take action to improve the problem situation (melakukan tindakan perbaikan) Membangun rencana aksi untuk memperbaiki situasi masalah.

APA ITU SOFT SYSTEM METHODOLOGY ?Ini catatan ringan mengenai soft system methodology. Pendekatan sistem yang lebih humanis dan non-determinsitik. Jika system dynamics sering diklasifikasikan sebagai hard system methodology (HSM), maka di sisi lain terjadi perkembangan yang sangat pesat dalam disiplin ilmu soft system methodology (SSM).

Pendekatan SSM ini merupakan pendekatan pemodelan sistem yang lebih humanis dan sangat memperhitungkan berbagai aspek dalam perilaku, baik perilaku organisasi maupun perilaku manusia.

SSM dikelompokkan dalam soft operation research tools, sebagai alternatif dari hard model matematik dan model keputusan konvensional yang merupakan tools yang ada pada bidang operation research (OR). SSM adalah sebuah metodologi untuk menganalisis dan pemodelan sistem yang mengintegrasikan teknologi (hard) sistem dan human (soft) system.

SSM adalah pendekatan untuk pemodelan proses di dalam organisasi dan lingkungannya dan sering digunakan untuk pemodelan manajemen perubahan, di mana organsiasi pembelajar itu sendiri merupakan manajemen perubahan. SSM dikembangkan di Inggris oleh Peter Checkland di System Department - Universitay of Lancaster selama sepuluh tahun program penelitian, dan dipulikasikan pertama kali pada tahun 1981.

Kegunaan utama SSM adalah untuk menganalisis kondisi yang rumit (complex system) di mana terdapat perbedaan sudut pandang tetntang definisi masalah pada soft problem atau masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku organisasi dan manusia yang sifatnya tidak deterministik, melainkan probalistik.

Checkland mendefinisikan sistem sebagai sebuah human activity systems (HAS). HAS didefinisikan sebagai sekumpulan aktivitas di mana manusia terlibat di dalamnya dan relasi antar aktivitasnya. SSM diperuntukan pada masalah fuzzy, ketika tujuan tidak jelas, terdapat banyak tujuan, dan dimana ada banyak persepsi dalam sebuah masalah. SSM merekomendasikan bahwa tiap individu mempunyai perbedaan persepsi dari situasi dan perbedaan kepentingan. Hal ini eksplisit di dalam keputusan dari sebuah analisis yang dapat diterima semua orang.

SSM didiskripsikan sebagai tujuh tahap proses analisis yang menggunakan konsep human activity dalam memahami situasi di sekitarnya untuk menentukan aksi yang perlu diambil dalam rangka mengembangkan situasi yang ada. Ketujuh tahap SSM tersebut adalah : Identifikasi situasi masalah yang tidak terstruktur. Situasi masalah digambarkan lebih terstruktur. Membuat definisi awal dari sistem yang bersangkutan. Membuat dan menguji model secara konseptual. Membandingkan model konseptual dengan kenyataan. Mengidentifikasikan perubahan kemungkinan dan keinginan elemen sistem. Memperbaiki situasi atau memecahkan masalah.

Kenapa Curah Hujan di Jakarta Tinggi ?Beberapa telaah teoritis terhadap kajian ini : Timbulnya curah hujan yang besar di daerah Jabotabek dan sekitarnya pada tanggal 29 Januari 2002 sangat dipengaruhi oleh adanya pusat tekanan rendah di atas Selat Sunda dan di Samudera Hindia. Pusat tekanan rendah tersebut menyebabkan massa uap air yang basah yang berasal dari Asia berkumpul di tempat tersebut. Akibat menumpuknya massa uap air tersebut timbul hujan badai (thunderstrom) yang cukup besar. Pusat tekanan rendah yang terjadi disini bukanlah pusat tekanan yang besar seperti halnya siklon, namun pusat tekanan rendah yang bersifat lemah. Sebagai wilayah yang terletak di lintang rendah, maka wilayah Indonesia mempunyai gaya coriolis yang rendah. Badai maupun thunderstorm biasanya terjadi di daerah-daerah lintang tinggi atau di tengah samudera yang luas. Banjir yang terjadi pada tanggal 27 Januari hingga 1 Februari 2002 disebabkan adanya curah hujan yang tinggi, dimana curah hujan tersebut bukan hanya di Jakarta namun juga di daerah penyangganya. Terjadinya curah hujan dengan intensitas besar dan durasi lama disebabkan karena adanya pusat tekanan rendah di atas Selat Sunda dan di Samudera Hindia. Pusat tekanan rendah tersebut menyebabkan massa uap air yang basah yang berasal dari Asia berkumpul di tempat tersebut sehingga menimbulkan badai hujan. Banjir tersebut timbul juga didukung oleh adanya sistem pengelolaan sumberdaya air, khususnya air permukaan yang tidak baik, sehingga kemampuan saluran drainase dan pengendali banjir tidak mampu mengatuskan limpasan permukaan sehingga terjadi banjir. Selain beberapa pendekatan ilmiah yang disajikan diatas, perlu ditinjau adanya factor lain yang tidak bisa di jelaskan secara ilmiah, ada output dari luar lingkungan. Pendekatan sistem diperlukan untuk menjawab fenomena ini. Banyak fenomena yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah Ilmu Sistem -> suatu pendekatan gabungan antara metode ilmiah (fisika, kimia) dan non ilmiah (perilaku manusia) tetapi masih dalam batasan tertentu. Pendekatan sistem secara holistic. Manfaat ilmu sistem..secara komprehensif untuk pendekatan perencanaan

PENILAIAN TUGASMEMBUAT PAPER TERKAIT PENDEKATAN SISTEM

1. Dalam suatu pendekatan ilmiah ada yag dikenal dengan ilmu konvensional hanya memandang dalam mono dispilin, perlunya berfikir secara lintas disiplin / multidisplin. Alan tetapi tidak keluar dari konsep keilmuan , semisal ilmu metafisika.2. Meskipun analisa merupakan keguatan yang sangat penting, akan tetapi sekarang berkembang sintesa..dari mengurai ke merangkai.dilihat dari faktor2 terkecil yang mempengaruhi kemudian di rangkai.. suatu evolusi dari analisa menuju sistensa.buku age of sintesasintesa bukan analisa3. Suatu disertasi umumnya adalh penajaman focus pada suatu titik, akan tetapi sekarang lebih komprehensif meluas, tidak hanya bersudut pandang pada satu titik. Akan tetapi harus melihat permasalaha secara holistic.

BAGAIMANA MEMBANGUN SINTESA DENGAN SUATU ILMU.. SYSTEM OF SYSTEM METHODOLOGY

Sistem dinamik: Pemodelan dan simulasi komputer untuk mempelajari dan mengelola sistem umpan balik yang rumit (complex feedback systems), seperti bisnis, sistem lingkungan, sistem sosial, dsb. Sistem: Kumpulan elemen yang saling berinteraksi, berfungsi bersama untuk tujuan tertentu. Umpan balik menjadi sangat penting

Masalah dinamik Mengandung jumlah (kuantitas) yang selalu bervariasi Variasi dapat dijelaskan dalam hubungan sebab akibat Terkait dengan waktu Hubungan sebab akibat dapat terjadi dalam sistem tertutup yang mengandung lingkaran umpan balik (feedback loops)II. KLASIFIKASI SISTEM1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem Abstrak: Sistem yang berisi gagasan atau konsep (Contoh: Sistem Teologi -> hubungan Manusia, Alam dan Allah) Sistem Fisik: Sistem yang secara fisik dapat dilihat (Contoh: Sistem Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Perguruan Tinggi) 2. Sistem Deterministik dan Probabilistik Sistem Deterministik: Sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat (Contoh: Sistem Komputer) Sistem Probabilistik: Sistem yang tidak dapat diprediksi dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas (Contohnya: Sistem Evapotranspirasi, Sistem Serapan Hara, Sistem Fotosintesis)

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem Tertutup: Sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan (Contohnya: Sistem Reaksi Kimia dalam Tabung Reaksi yang terisolasi). Mengontrol dirinya sendiri.tetap / statis. Sistem Terbuka: Sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan (Contohnya: Sistem Tanah, Sistem tubuh manusia). Adanya intervensi yang menyebabkan perubahan.

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem Alamiah: Sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia (Contohnya: Sistem Tata Surya) Sistem Buatan Manusia: Sistem yang dibuat oleh manusia (Contohnya: Sistem Komputer, Sistem Mobil, Sistem Telekomunikasi)

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks Sistem Sederhana: Sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat kerumitan rendah (Contohnya: Sistem Sepeda, Sistem Mesin Ketik, Sistem Infiltrasi Tanah) Sistem Kompleks: Sistem yang rumit (Contohnya: Sistem Otak Manusia, Sistem Komputer, Sistem Keseimbangan Hara Essensial dalam Tanah)

Contoh aplikatif :Sistem Informasi Sumber Daya Lahan: merupakan sistem buatan manusia, sistem terbuka, dan sistem fisik, tetapi dapat termasuk sistem kompleks maupun sederhana dan sistem Deterministik maupun Probabilistik.

Sistem tertutup1. Sistem statis : tidak berubah dari waktu ke waktu. Contoh : Bangunan2. Sistem dinamis sederhana : berubah tapi

Sistem terbuka

Sistem meaninglesssalah interpretasi..secara kuantitatif benar, model bagus akan tetapi salah dalam logika dan nalar berfikir.Fahami penggunaan statitistik, menggunakan statistic parametric atau non parametricA priori -> kembalikan kepada sifat aslinya

PSL 607 - PENDEKATAN SISTEM DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANHAL | 1

PSL 702 EKOLOGI DAN PEMBANGUNANHAL | 4