psikoterapi sabar Konseling Pendekatan Islam
-
Upload
muhammad-hasby-jamil -
Category
Documents
-
view
321 -
download
38
description
Transcript of psikoterapi sabar Konseling Pendekatan Islam
PSIKOTERAPI SABAR
A. Pendahuluan
Sabar memiliki kaitan yang tidak mungkin dipisahkan dari keimanan,
kaitan antara sabar dengan iman, adalah seperti kepala dengan jasadnya. Tidak
ada keimanan yang tidak disertai kesabaran. Sabar juga memiliki dimensi
untuk merubah sebuah kondisi, baik yang bersifat pribadi maupun sosial
menuju perbaikan agar lebih baik dan baik lagi. Bahkan seseorang dapat
dikatakan tidak sabar, jika ia menerima kondisi buruk, pasrah dan menyerah
begitu saja. Sabar dalam ibadah diimplementasikan dalam bentuk melawan
dan memaksa diri untuk bangkit dari tempat tidur, kemudian berwudhu lalu
berjalan menuju mesjid dan melaksanakan shalat secara berjamaah.
Untuk melaksanakan berbagai kewajiban tentu saja dibutuhkan bekal
kesabaran. Untuk meninggalkan berbagai larangan juga dibuktikan bekal
kesabaran. Begitu pula saat menghadapi keputusan takdir yang menyakitkan
tentu juga diperlukan bekal kesabaran. Karena amat sedikitnya dijumpai orang
yang sanggup bersabar tatkala tertimpa musibah. Maka disini akan
menjelaskan bahwa sabar termasuk bagian dari kesempurnaan tauhid. Sabar
termasuk kewajiban yang ditunaikan oleh hamba, sehingga ia pun bersabar
menanggung ketentuan takdir Allah. Dalam makalah ini akan dijelaskan
tentang psikoterapi sabar dan langkah-langkah dalam melaksanakan
psikoterapi sabar uraiannya sebagai berikut.
B. Psikoterapi Sabar
1. Pengertian Psikoterapi Sabar
Pada dasarnya psikoterapi merupakan cara pengobatan dengan
menggunakan kekuatan batin atas jiwa atau rohani penderita dengan tidak
menggunakan obat-obatan, tetapi menggunakan antara lain metode sugesti,
nasihat,hiburan dan lain sebagainya.1 Umumnya psikoterpi ini dianjurkan
bila seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah hubungan atau kerja
1 ? Muhammad Ustman Najati, Psikologi Dalam Prespektif Hadis, ( Jakarta : Pustaka Al-Husna Baru, 2004 ) hal. 326
1
atau masalah kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau masalah yang
menyebabkan banyak individu yang besar rasa sakit atau marah selama
beberapa hari. Ada pengecualian untuk aturan umum, tetapi sebagian
besar, tidak ada salahnya untuk pergi ke terapi bahkan jika tidak
sepenuhnya yakin akan mendapat manfaat dari itu.
Sedangkan sabar adalah menahan (al-hasbu) dan mencegah (al-
man’u) lawan dari keduanya adalah keluh kesah (al-jaz’u) dari asal kata
ini dapat disimpulkan bahwa sabar adalah mencegah dan menahan diri dari
keluh kesah, menahan lisan dari mengeluh, dan menjaga anggota badan
dari perbuatan mengamuk. Sabar adalah kekuatan jiwa. Siapa yang
bersabar maka keadaan jiwanya relative akan stabil dan akhlaknya juga
akan menjadi baik, dengan demikian, mereka yang sabar, akan mampu
menahan gelombang cobaan tantangan kehidupan, walaupun berat cobaan
itu.2
Secara harfiah, sabar berarti tabah hati. Menurut Zun al-Nun al-
Mishry, sabar artinya menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan
dengan kehendak Allah, tetapi tenang ketika mendapatkan cobaan, dan
menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya berada dalam kefakiran
dalam bidang ekonomi. Dan pendapat lain mengatakan sabar berarti
menghilangkan rasa mendapatkan cobaan tanpa menunjukkan rasa kesal.3
Sabar adalah salah satu sifat yang dimiliki oleh orang mukmin yang
berkaitan erat dengan kuatnya keinginan seorang muslim yang sabar dan
memiliki keinginan yang kuat, akan bersabar ketika menghadapi rintangan
dan cobaan, dan hal itu tidak akan melemahkan keinginannya tersebut.
Dengan keinginan yang kuatlah manusia dapat merealisasikan tugas
besarnya dan mewujudkan tujuannya yang tertinggi disertai dengan taufik
dari Allah, percaya diri dan tawakal padanya setelah selesai
2 ? Yunuardi Sykur, The Miracle Of Sabar, ( Tanggerang : Kataelha, 2010) hal, 5-63 ? Utsman Najati. M. Psikologi Qur’an.(Solo: Aulia Press, 2007) hal 35
2
melaksanankan tugasnya tersebut. Hal ini sejalan dengan firman Allah
surat Al-Anfal :65
Artinya : “Hai nabi, Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti “
Allah juga berfirman dalam surat Ali-Imran : 200
Artinya :” Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”
Sabar adalah salah satu penyebab datangnya
keberuntungan, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat
diatas, sedangkan yang dimaksud dengan keberuntungan
di sini adlah kemenangan dalam menaggapi surga yang
kekal.4
Sabar dan sikap saling mengingat untuk bersabar
adalah dua hal yang masuk alam cakupan ibadah dan juga
cakupan ibadah dan cakupan hubungan interaksi manusia
dengan sesamanya. Sabar memiliki faedah yang besar
4 ? Musfir bin Said Az-Zahrani, Konseling Psikoterapi, ( Jakarta : Gema Insani, 2005), hal 494
3
dalam mendidik dan menguatkan kepribadian muslim
hingga menambah kekuatannya untuk dapat memikul
beban kehidupan. Juga memperbahrui kembali semngat
untuk menghadapi segala permasalahn hidup.
Sabar merupakan media yang paling ampuh dalam
terapi penyakit jiwa, sabar sipenderita itu sendiri
merupakan obat jiwa. Pandangan kaum sufi tentang sabar
merupakan sisi yang penting dalam memperbaiki kendala
kejiwaan, dan sabar pada hakikatnya merupakan sikap
berani dalam menghadapi kesulitan-kesulitan.
Sesungguhnya sabar dapat menanam ketenangan dalam
jiwa, dapat memberikan kegembiraan bagi orang-orang
yang menderita sakit atau gangguan kejiwaan,
sesungguhnya sifat sabar merupakan obat segala obat dan
penyembuhan dari penyakit jiwa.5
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa psikoterapi sabar adalah suatu metode psikoterapi
yang digunakan sufistik dalam kesehatan mental untuk
membantu mengenali, mendefinisikan dan mengatasi
kesulitan interpersonal dan psikologis yang dihadapi
individu dan meningkatkan penyesuaian diri mereka dalam
menjalani kehidupan dengan mencegah dan menahan diri
dari keluh kesah, menahan lisan dari mengeluh, dan
menjaga anggota badan dari perbuatan mengamuk.
5 ?Amir An-Najjar. Ilmu jiwa Dalam Tasawuf, ( Jakarta : Pustaka Azzam, 200) hal. 241-242
4
2. Macam-macam Sabar
a. Sabar dalam melaksanakan perintah Allah SWT
Allah telah memerintahkan kepada kita dengan sabar dalam
melaksanakan perintah-perintah-Nya. Shalat sebagai contohnya,
mungkin bagi sebagian kita sangatlah berat untuk menjalaninya.
Banyak dari kita beralasan seperti yang tersirat dalam ungkapan
dibawah ini:”Subuh kesiangan, dhuhur di kantoran (sibuk hingga
melupakan sholat), asar diperjalanan, maghrib kecapean dan isya’
ketiduran”.Begitu juga dengan kewajiban-kewajiban lainnya seperti:
puasa, haji, berzakat dan lainnya. Akan tetapi bagi mereka yang selalu
sabar dan teguh pendirian dan keimanan kepada Allah SWT, hal yang
demikian sesungguhnya sangat mudah dan ringan untuk dikerjakan.
b. Sabar untuk meninggalkan dan menjauhi larangan Allah SWT
Ini termasuk sabar yang berat, karena kita dituntut untuk
senantiasa menghindari semua hal tersebut, bahkan hal yang
terkecilpun. Dan kiranya kita mampu sabar dengan semua larangan
tersebut, tentunya kita akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari
Allah SWT, baik didunia hingga diakhirat kelak. Bagi mereka yang
tidak sabar dengan kehidupan didunia ini, yang selalu melanggar apa
yang telah dilarang oleh Allah, baginya tidak lain adalah neraka
jahannam, hadiah terhadap apa yang telah dia perbuat selama didunia
Contoh yang telah Allah beritakan dalam Al Quran adalah: kisah
Nabi Yusuf AS dengan Zulaykha, yang telah diabadikan dalam Al
Quran. Dengan kesabaran yang dimiliki oleh Nabi Yusuf AS beliau
selamat dari godaan syaitan untuk bermaksiat dihadapan Allah SWT.
Dalam surat Yusuf ayat 24 Allah berfirman:
5
Artinya : “Sesungguhnya wanita itu Telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu Andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih.”
Ayat Ini tidaklah menunjukkan bahwa nabi Yusuf a.s. punya
keinginan yang buruk terhadap wanita itu (Zulaikha), akan tetapi
godaan itu demikian besanya sehingga Andaikata dia tidak dikuatkan
dengan keimanan kepada Allah s.w.t tentu dia jatuh ke dalam
kemaksiatan.6
c. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan
Sabar yang ketiga ini adalah sabar yang selalu kita ucapkan dalam
keseharian kita, dimana kita selalu mengucapkannya bagi mereka yang
sedang diuji oleh Allah SWT, dan kesabaran dalam menghadapi ujian
dan cobaan ini, Allah SWT telah memberikan solusi sekaligus jalan
keluarnya yang telah difirmankan dalam surat al Baqarah 153:
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
6 ?Abu Syauqie al Mujaddid, http://www.solusiislam.com/2013/01/selamat-dengan-4-macam-kesabaran_14.html ( diakses tanggal 10 desember 2013)
6
Allah juga telah memberikan contoh dalam al Quran dengan apa
yang telah diderita oleh Nabi Ayyub AS, beliau menderita penyakit
yang sangat parah sehingga tak satupun dari manusia yang mau untuk
mendekatinya tak terkecuali istrinya (lantaran godaan syaitan). Beliau
menderita penyakit selama kurang lebih 18 tahun namun tak sedikitpun
beliau mengeluh dan putus asa dengan apa yang telah ditakdirkan
kepadanya.
d. Sabar dengan orang-orang sekitar yang tidak senang dengan kita
Dan yang ini adalah sabar dengan keadaan orang-orang sekitar
yang tidak senang dengan kita. Ini selama kita dalam jalan yang haq.
Rasulullah SAW beliau adalah orang yang senantiasa sabar dengan apa
yang telah dilakukan orang-orang Quraisy yang sangat membenci
beliau. Tidak jarang beliau disakiti baik secara lisan atau ucapan
bahkan secara fisik. Begitu juga dengan kita, kita dituntut untuk sabar
menghadapi masyarakat disekitar kita jika mereka tidak senang dengan
dakwah yang kita sebarkan. Kita diharuskan untuk sabar jika orang
lain mencerca dan mencaci-maki jika memang yang kita pertahankan
adalah haq atau kebenaran. 7
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kita dalam
menghadapi segala sesuatu itu harus sabar, apapun cobaan dan ujian yang
datang kepada kita, karena Allah telah menegaskan sesengguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar, dengan kesabarn itu Allah akan
membalasnya diakhirat nantinya.
3. Langkah-Langkah Psikoterapi Sabar
a. Refleksi masalah
Tahap awal ini klien di haruskan dapat menceritakan tentang
perasaan negatif yang sedang mengganggu pikiran klien, klien harus
7 ? Abu Syauqie al Mujaddid, http://www.solusiislam...(diakses tanggal 10 desember 2013)
7
menceritakan sedetail mungkin semua perasaan yang membuatnya
tertekan tersebut. Refleksi inin diharapkan membuat klien bisa katarsis,
sehingga semua yang diungkapkan dapat sejujur-jujurnya, apapun yang
membuat klien kesal boleh diutarakan dengan penuh emosi. Refleksi
masalah dapat dibantu dengan cermin, dan klien dapat katarsis refleksi
dirinya di depan cermin.
b. Berwudhuk
Ketika klien telah menyelesaikan katarsis, klien diminta untuk
bersuci dan berwudhuk, sebelum berwudhuk terapis dapat mengarahkan
klien untuk memaknai setiap air yang diusapkan ke bagian tubuh
nantinya. Hal ini dimaksudkan untuk membuat suatu keyakinan pada
klien bahwa air wuduk dengan izin Allah akan dapat membantu emosi
yang ada.
c. Setelah klien berwudhuk, klien diminta untuk duduk kembali
Dan terapis mengarahkan klien untuk dapat memaknai kata-kata
sabar, dan terapis pun memandu klien sebelumnya dengan menjelaskan
energi yang ada dalam kata-kata sabar, seperti energi penolong, energi
pembawa keberuntungan, energi yang mendatangkan keuntungan yang
besar. Pastikan klien benar-benar mengerti dengan apa yang di
maknainya tentang sabar.
d. Atur pernafasan
Pada posisi klien di haruskan melakukan beberapa kali pengaturan
pernafasan yang ideal, seperti menghirup pelan dari hidung, dan
menghembuskan kembali melalui mulut, yakinkan klien setiap
menghirup pernafasan adalah bagian untuk menghirup energi sabar
sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan pernafasan lewat mulut adlah
mengeluarkan semua emosi negatife.
e. Mengistirahatkan fikiran (relaksasi)
Dalam proses ini klien diminta untuk relaksasi seperti relaksasi
yang terapi lainnya lakukan, dalam hal ini klien memposisikan dirinya
benar-benar relaks dan tanpa ada satupun fikiran yang mengganggu.
8
Ketika klien dalam keadaan yang relaks terapis bisa membantu klien
dengan sugesti positif bahwa klien adalah seutuhnya orang sabar.
f. Mempersentasekan 100% kesabaran
Disesi ini terapis mengarahkan klien untuk mampu memberikan
persentase tertinggi tentang kepositifan sabarnya setelah melakukan
beberapa sesi sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar memastikan
bahwa dalam diri klien sudah tertanam energi sabar, sehingga kapanpun
klien menggunakan kata-kata sabar dapat menjadi positif dalam
mengatasi tekanan dan masalah-masalah selanjutnya.
g. Terminasi
Setelah klien yakin dengan pilihannya untuk mengakui bahwa
sabar itu akan lebih bermakna dalam kehidupannya, dan telah yakin
bahwa kata-kata sabar akan menjadi sesuatu yang positif dalam
kehidupannya, maka terapis sudah bisa mengakhiri proses terapi
sementara, pengakhiran terapi atau terminasi ini melibatkan peran
terapis mengkontruksi ulang tentang tiap sesi terapi, lalu meminta klien
untuk menyimpulkan terapi tersebut.8
C. Penutup
1. Kesimpulan
Sabar adalah salah satu sifat yang dimiliki oleh orang mukmin
yang berkaitan erat dengan kuatnya keinginan seorang muslim yang sabar
dan memiliki keinginan yang kuat, akan bersabar ketika menghadapi
rintangan dan cobaan, dan hal itu tidak akan melemahkan keinginannya
tersebut. Dengan keinginan yang kuatlah manusia dapat merealisasikan
tugas besarnya dan mewujudkan tujuannya yang tertinggi disertai dengan
taufik dari Allah, percaya diri dan tawakal padanya setelah selesai
melaksanankan tugasnya tersebut.
8 ?Wiryoutomo Pracoyo, hikmah sabar, ( http://www.darulwahyain.co.cc) diakses tanggal 11 Desember 2013
9
Sedangkan psikoterapi sabar adalah suatu metode
psikoterapi yang digunakan sufistik dalam kesehatan mental
untuk membantu mengenali, mendefinisikan dan mengatasi
kesulitan interpersonal dan psikologis yang dihadapi individu
dan meningkatkan penyesuaian diri mereka dalam
menjalani kehidupan dengan mencegah dan menahan diri
dari keluh kesah, menahan lisan dari mengeluh, dan
menjaga anggota badan dari perbuatan mengamuk, untuk itu
kita dalam menghadapi segala sesuatu itu harus sabar, apapun cobaan dan
ujian yang datang kepada kita, karena Allah telah menegaskan
sesengguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar, dengan kesabarn itu
Allah akan membalasnya diakhirat nantinya.
2.Saran
Penguraian dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis sangat berharap supaya tidak menjadikan makalah ini
satu-satunya sumber dalam materi ini, tetapi berusaha mencari referensi dan
penjelasan yang lebih banyak, lebih mendalam sehingga lebih memahami
materi perkuliahan ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Ustman Najati, Psikologi Dalam Prespektif Hadis, Jakarta :
Pustaka Al-Husna Baru, 2004
Yunuardi Sykur, The Miracle Of Sabar, Tanggerang : Kataelha, 2010
Utsman Najati. M. Psikologi Qur’an. Solo: Aulia Press, 2007
Musfir bin Said Az-Zahrani, Konseling Psikoterapi, Jakarta : Gema Insani,
2005
Amir An-Najjar. Ilmu jiwa Dalam Tasawuf, Jakarta : Pustaka Azzam, 2000
Abu Syauqie al Mujaddid, http://www.solusiislam.com/2013/01/selamat-
dengan-4-macam-kesabaran_14.html.
Wiryoutomo Pracoyo, hikmah sabar, http://www.darulwahyain.co.cc
diakses tanggal 11 Desember 2013
11