PSIKOLOGI UMUM
-
Upload
rizka-herdian-lestari -
Category
Documents
-
view
40 -
download
1
description
Transcript of PSIKOLOGI UMUM
Psikologi Umum | 1
PSIKOLOGI UMUM
RESUM
Oleh:
Rizka Herdian Lestari
120210201023
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
Psikologi Umum | 2
BAB 1
SEJARAH DAN DEFINISI PSIKOLOGI
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari kata – kata yunani : psyce
yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu.Namun, arti “ilmu jiwa” masih
kabur sekali.Apa yang dimaksud dengan “jiwa”, tidak seorang pun yang tahun
dengan sesungguhnya. Dampak dari arti kekaburan itu sering menimbulkan
berbagai pendapat mengenai definisi psikologi yang berbeda. Banyak sarjana
memberi definisinya yang disesuaikan dengan arah minat dan aliran masing –
masing.
Sebelum psikologi berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan pada tahun
1879, psikologi (atau tepatnya gejala- gejala kejiwaan) yang di pelajari oleh
filsafat ilmu faal. Filsafat sudah mempelajari gejala-gejala kejiwaan sejak 500-
600 SM, yaitu melalui filsuf yunani kuno. Diantara para filsuf itu adalah Thales
(624- 548 SM) yang dianggap sebagai bapak filsafat. Beliau mengartikan jiwa
sebagai sesuatu yang supernatural. Jiwa tidak ada, karena menurut beliau yang ada
di ala mini hanyalah gejala alam (natural phenomena) dan semua gejala berasal
dari air.
Tokoh – tokoh filsafat yunani yang berikutnya sudah lebih konkret dalam
memaknai jiwa.Empedokles (490- 430 SM) menyatakan bahwa ada empat elemen
dasar alam, yaitu bumi /tanah, api, udara dan air sedangkan manusia bisa di
analogikan sama, yakni tulang / otot /usus (dari bumi / tanah), fungsi hidup (dari
udara), rasio (dari api), dan cairan tubuh (dari air).
Dari sekian banyak pendapat tokoh yang berperan penting dalam
perkembangan psikologi ratusan tahun ke depan adalah tiga serangkai sokrates
(469-399), plato (427 -347), dan aristoles (384- 322), yang sering disebut Trio
SPA.Sokrates memperkenalkan teknik maeutis, yaitu wawancara untuk
memancing keluar pikiran – pikiran dari seseorang. Ia percaya bahwa pikiran –
pikiran itu mencerminkan keberadaan jiwa di balik tubuh manusia. Plato berteori
Psikologi Umum | 3
bahwa jiwa manusia mulai masuk ke tubuhnya sejak manusia ada dalam
kandungan (mirip konsep agama islam, Kristen, yahudi) dan mempunyai tiga
fungsi yaitu logical (akal) yang berpusat di kepala,Thumeticon (rasa) yang
berpusat di dada, dan makhluk hidup terbagi dalam tiga golongan yaitu Anima
Vagetiba (tumbuh- tumbuhan), Anima Sensitiva (hewan), dan Anima Intelektiva
(manusia).
Perkembangan definisis- definisi itu masih terus berlanjut hingga sekarang
diantara para sarjana psikologi modern yang mengemukakan definisi psikologi,
dapat dikemukakan diantaranya misalnya :
Gardner Murphy (1929)
“psikologi adalah ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk
hidup terhadap lingkungannya.”
Boring, Edwin G,Herbert S.Langfeld,Harry P.Weld (1948)
“psikologi adalah studi tentang hakikat manusia “
Dari sekian banyak definisi kemudian di tarik kesimpulan bahwa
“psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam
hubungan dengan lingkungan. ”
Dalam definisi di atas kita lihat beberapa unsur, yaitu :
Ilmu pengetahuan yaitu sekumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dan mempunyai metode – metode tertentu. Sebenarnya psikologi
disamping sebagai ilmu juga merupakan “ seni “karena dalam pengalamannya
dalam berbagai segi, manusia, diperlukan keterampilan dan kreativitas tersendiri.
Perilaku atau perbuatan, perilaku mempunyai arti yang lebih konkret
dari pada jiwa. Karena lebih konkret itu, maka perilaku lebih mudah dipelajari
dari pada jiwa dan melalui perilaku kita tetap akan dapat mempelajari jiwa.
Psikologi Umum | 4
Termasuk dalam perilaku disini adalah perbuatan – perbuatan yang terbuka
(overt) maupun yang tertutup (covert). Perilaku terbuka adalah perilaku yang
kasat mata dapat diamati secara langsung menggunakan indra seperti berlari,
melempar, dan mengangkat alis. Perilaku yang tidak langsung atau perilaku
tertutup hanya dapat diketahui melalui alat atau metode – metode khusus misalnya
berfikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut, dan sebagainya.
Manusia. Makin lama objek materiil psikologi makin mengarah kepada
manusia karena manusialah yang paling berkepentingan dengan ilmu ini. Manusia
membutuhkan ilmu ini dalam berbagai segi kehidupannya, di sekolah, di kantor di
rumah tangga dan sebagainya.
Lingkungan yaitu tempat dimana manusia hidup itu hidup, menyesuaikan
dirinya dan beradaptasi dan mengembangkan dirinya berbeda dengan makhluk –
makhluk lainnya di dunia ini, manusia tidak diciptakan berbulu tebal untuk
melawan udara dingin,ia tidak bertaring kuat untuk membunuh mangsanya, ia pun
tidak pandai berlari cepat untuk menghindar dari musuh- musuhnya. Sebagai
gantinya, manusia mempunyai alat yang sangat tangguh, yang menyebabkan ia
dapat bertahan hidup di dunia ini alat itu adalah akal budi.
Hubungan Psikologi dengan Ilmu – ilmu Lainnya
Dari sejarahnya yang berawal dari filsafat dan ilmu faal, jelaslah bahwa
psikologi berhubungan dengan ilmu – ilmu lainnya. Ilmu – ilmu sosial adalah
yang pertama – tama berhubungan dan yang terdekat dengan psikologi, karenan
hukum – hukum dan ketentuan – ketentuan dalam ilmu sosial dikembangkan
berdasarkan perilaku manusia, atau kelompok manusia (masyarakat,
komunitas,kelompok etnik dan lain – lain.
Termasuk dalam kelompok sosial misalnya :
Psikologi Umum | 5
Sosiologi : gejala seperti urbanisasi atau konflik antar kelompok
memerlukan penjelasan psikologi, sehingga timbul cabang psikologi yang
mempelajari masalah – masalah sosial yang dinamakan psikologi sosial
Ilmu ekonomi : naik turunnya harga dalam atau kurs valuta asing atau
berhasil tidaknya upaya marketing tidak hanya tergantung pada ilmu
ekonomi tetapi juga dalam proses pembutan keputusan oleh manusia
dalam proses ekonomi.
Ilmu hukum :Ilmu yang mempelajari bagaimana mencapai kebenaran dan
keadilan ini jelas terkait dengan psikologi, karena kebenaran dan keadilan
sendiri subjektif dan karenanya bersifat psikologis.
Ilmu politik :di Indonesia gusdur kurang memenuhi syarat untukmenjadi
presiden, justru bisa menduduki jabatan itu hanya karena secara psikologis
punya karisma terhadap dunia massa.
Antropologi : antropologi yang menghasilkan penelitian yang
berpengaruh terhadap psiokologi, seperti tulisan Ruth Benedict, “pattern
culture ”.Pakar – pakar psikologi awal yang yang sangat berpenagruh oleh
temuan – temuan antropologis pada awalnya adalah sgmund freud (1856 –
1939) dan Carl Gustav Jung (1875-1961)
Filsafat : tentu saja psikologi tidak dapat melepaskan diri dari filsafat
sebagai ilmu induknya. Pertanyaan – pertanyaan hakiki (mendasar) “ apa
dan siapakah manusia itu ? “ bisa saja di jawab melalui pengamatan
bahkan eksperimen – eksperimen objektif terhadap tentang perilaku tetapi
jawaban tuntasnya tetap harus di cari dalam filsafat.
Kedokteran : psikologi membantu para dokter untuk mengadakan
pendekatan yang sebaik – baiknya terhadap para pasien tentang
penyakitnya, penyebabnya dan lain sebagainya.
Arsitektur dan tata kota : psikologi membantu para arsitek untuk membuat
rumah yang nyaman bagi penghuninyaatau menyusun kota atau
pemukiman yang sesuai dengan pola perilaku warga/ pemukimnya.
Psikologi Umum | 6
Teknologi penerbangan : psikologi membantu para insinyur membuat
pesawat terbang yang dapat menghindarkan penerbang dari stress yang
tidak perlu dan menghindarkan kelelahan yang terlalu cepat.
Selain itu psikologi juga banyak membantu dalam berbagai profesi :
Guru dalam mendidik muridnya
Menajer perusahaan dalam mengatur pegawai – pegawainya
Tentara dalam menyusun perang
Polisi dalam mengintrogasi tahanan
Persamaan dan Perbedaan Psikologi dengan Psikiatri
Banyak orang salah paham atau mencampuradukkan psikolgi dengan
psikiatri. Objek studi keduanya memang jiwa manusia, tetapi psikiatri adalah
cabang (spesialisasi) ilmu kedokteran yang bidang utamanya juga mengenai
penyakit – penyakit, dalam hal ini penyakit jiwa. Tugas psikiater sebagai seorang
dokter adalah mengobati orang sakit atau mengalami gangguan jiwa, termasuk
psikosis dan penyalah guna narkoba. Pendidikan yang di tempuh untuk psikiater
harus menempuh pendididikan kedokteran selama 6 tahun setelah itu mengambil
spesialisasi kedokteran jiwa (spKJ) 3 tahun.
Psikologi mempelajari perilaku pada umumnya tidak hanya penyakit –
penyakit. psikologi lebih banyak behubungan dengan orang normal dari pada
dengan orang sakit. Teknik yang digunakan dalam psikolog adalah observasi
berbagai bentuk wawancara, mulai dari konsultasi, konseling, samapi psikoterapi.
Jika di gambarkan, hubungan antara psikiater dan psikologi kira- kira
seperti berikut :
Psikologi Umum | 7
Sakit atau gangguan jiwa
Metode – metode dalam psikologi
1. Metode eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan
berbagai eksperimen.Satu hal yang penting banget sdisini adalah bahwa yang
mengadakan eksperimen tersebut harus dapat menguasai situasi, yang berarti
bahwa peneliti harus dapat menimbulkan atau menghilangkan berbagai macam
situasi, sesuai dengan kehendaknya.Hal ini dikarenakan metode ini hendak
menemukan prinsip – prinsip yang bekerja dalam tingkah laku atau hendak
mengungkapkan hubungan sebab akibat( Turner dan Helms, 19995; Feldman,
2003 ). Metode penelitian umumnya dimulai dengan hipotesis, yakni
prediksi/peramalan, percabangan dari teori, di uraikan dan di rumuskan sehingga
bisa di ujicobakan. yang perlu di ingat dalam metode ini adalah prinsip dasarnya
yang memanipulasi kondisi dan manusia dilihat sebagai organisme yang sama
(tidak ada perbedaan individual ).Dengan demikian metode ini hanya mencari
hokum – hokum saja mengenai berbagai tingkah laku dan kurang memperhatikan
perbedaan – perbedaan individual.
MN VUGH
KEDOKTERAN
(sakit fisik/ jiwa )
Psikologi
Jiwa / perilaku
Sehat atau normal
Spesiali
s A
Spesiali
s B
Psikiat
er
Psikol
og
klinis Psikolo
g X
Psikol
og Y
Psikologi Umum | 8
2. Observasi Ilamiah
Dalam observasi ilamiah tidak ditimbulkan situasi – situasi dngan sengaja.
Disini hanya dilakukan pengamatan terhadap situasi yang sudah ada, situasi yang
terjadi secara spontan (Turner dan Helms,1995 ), tidak di buat – buat dan
karenanya dapat disebut sebagai situasi yang sesuai dengan kehendak alam, yang
alamiah. Hasil pengamatan ini kemudian dicatat dengan teliti untuk kemudian di
ambil kesimpulan- kesimpulan umum maupun khusus (Bachtiar, 1997). Observasi
alamiah ini dapat diterapkan pula pada berbagai gejala tingkah laku yang lain,
misalnya tingkah laku orang – orang di took serba ada, tingkah laku pengendara
kendaraan bermotor di jalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain atau
perilaku orang dalam bencana alam. Dalam metode observasi alamiah perlu di
ingat bahwa kita harus menjauhkan sebanyak mungkin kepentingan – kepentingan
dan minat – minat pribadi agar kita membuatkesimpulan seobjektif mungkin.
3. Sejarah Kehidupan
Sejarah kehidupan sesorang merupakan sumber data yang penting untuk
mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang
anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa ia bukannya kurang pandai,
tetapi minatnya sejak kecil memang di bidang music sehingga ia tidak cukup
serius untuk mengikuti pendidikan di sekolah. Sejarah kehidupan ini dapat
disusun melalui 2 cara, yaitu :
a. Pembuatan buku harian. mulai saat tertentu orang yang diperiksa di suruh
menulis buku harian untuk beberapa lama dan sewaktu – waktu diperiksa
untuk diadakan penilaian.
b. Rekontruksi biografi
Cara in lebih sering dilakukan. Pertama – tama, dikumpulkan data mengenai
riwayat hidup orang yang akan diperiksa. Dan inilah disusun kembali
menjadi biografi. Data sejarah hidup itu bisa didapatkan melalui :
Wawacara dengan orang yang bersangkutan
Wawancara dengan orang lain yang kenal dengan orang yang diperiksa.
Psikologi Umum | 9
4. Wawancara
Wawancara adalah Tanya jawab antara si pmeriksa dan orang yang
diperiksa maksudnya adalah agar pandangannya, pendapatnya dan lain – lain
sedemikian rupa sehingga pewawancara dapat menggali semua informasi yang
diperlukan
Ada beberapa teknik wawancara, yaitu :
a. Wawancara bebas : pertanyaan dan jawaban diberika secara sebebas
bebasnya oleh pewawancara maupun yang diwawancara.
b. Wawancara terarah : dalam hal ini sudah ada beberapa pokok yang
harus di ikuti pewawancara dalam mengikuti wawancara.
c. Wawancara terbuka : pertanyaan – pertanyaan sudah d tentukan
sebelumnya, tetapi jawaban dapat diberikan secara bebas.
d. Wawancara tertutup : pertanyaan – pertanyaan sudah ditentukan
sebelumnya dan kemungkinan – kemungkinan jawaban juga sudah
disediakan sehingga orang yang diperiksa tinggal memeilih antara
kemungkinan – kemungkinan jawaban itu.
5. Angket
Angket adalah wawancara tertulis, pertanyaan – pertanyaan sudah disusun
secara tertulis dalam lembar – lembar pertanyaan. Orang yang diperiksa tinggal
membaca pertanyaan – pertanyaan itu dan member jawaban secara tertulis dalam
kolom – kolom yang sudah disediakan. Keuntungan dari angket adalah daya
sebarnya yang luas kepada masyarakat. Angket yang dalam menanganinya tak
perlu pengamat sebanyak pengisi angket sehingga waktu pengumpulan data
menjadi lebih singkat (Soemardjan, 1977). Kelemahan angket adalah bahwa alat
oini tidak mampu menggali ekspresi – ekspresi Wajah, gerah, perasaan, dan data
yang digali pun sangat terbatas. Sebaliknya angket berdaya jangkau luas tidak
perlu memerlukan keahlian khusus untuk mengumpulkan datanya angket juga
mudah di kumpulkan dalam jumlah besar, wilayah yang luas, dan dalam tempo
Psikologi Umum | 10
yang tidak terlalu lama. Dengan demikian, untuk survey – survey yang
membutuhkan dari sejumlah besar orang, biasanya digunakan angket.
6. Pemeriksaan psikologis
Secara populer metode ini dikenal dengan nama “psikotes” meteode
menggunakan alat – alat psikodiagnotik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh
para ahli yang benar – benar terlatih. Alat – alat ini dapat digunakan untuk
mengukur dan mengetahui taraf kecerdasan, arah minat, sikap, terstruktur
kepribadian dan lain – lain dari orang yang mau diperiksa itu. Keuntungan metode
ini adalah bahwa dalam waktu yang relatif singkat dapat dikumpulkan banyak
data mengenai diri seseorang, termasuk juga data yang tidak dapat diketahui.
Kelemahan metode ini adalah tidak dapat dipergunakan secara luas, karena hanya
dapat dilakukan oleh orang – orang terlatih.
Aliran – aliran dalam psikologi
Psikologi adalah ilmu yang masi muda, ia terpisah menjadi ilmu sendiri
sejak 1879, yitu pada waktu didirikannya laboratorium psikologi yang pertama
oleh Wilhem Wundt ( 1832 – 1920 ) di Leipzig jerman.
Meskipun demikian, sebagaimana dikatakan di atas jauh sebelumnya sejak
zaman yunani kuno, gejala- gejala kejiwaan seseorang sudah banyak menarik
perhatian para pemikir. Ahli – ahli filsafat diantarnya Socrates, Plato dan
Aristoteles banyak sekali mengemukakan pkiran – pikiran mengenai gejala –
gejala psikologis. Kemudian, Descartes (1496 – 1650) dating dengan
semboyannnya “COGITO ERGU SUM “(saya berfikir maka saya ada ) sejak saat
itu timbul aliran yang mementingkan kesadaran dalam psikologi. Setelah itu
berbagai macam ilmu lainnya member pengaru terhadap pertumbuhan psikologi,
antara lain biologi, ilmu alam, dan ilmu kimia. Hal ini terjadi karena para ahli
dan ilmu – ilmu itu juga mulai memperhatikan gejala – gejala psikologis.
Psikologi Umum | 11
Dua pendekatan pertama
Sebelum sampai pada psikologi eksperimental oleh Wundt, terdapat dua
teori yang mulai mengarahkan berdirinya psikologi sebagai ilmu. kedua teori ini
adalah :
1. Psikologi pembawaan
Teori ini mengatakan bahwa jiwa terdiri dari beberapa factor yang dibwa
sejak lahir yang disebut pembawaan atau bakat. Pembawaan yang
terpenting adalah pikiran, perasaan, dan kehendak yang masing – masing
terbagi kedalam beberapa jenis pembawaan yang kecil. Perilaku atau
aktivitas jiwa ditentuka oleh pembawaan ini. Tokoh terkenal dalam aliran
ini adalah Franz Joseph Gall (17885- 1828), yang mencoba menemukan
lokasi pembawaan itu di otak. Dengan teori ini, Gall mengajukan suatu
metode untuk mengenal seseorang dengan memeriksa tengkorak
kepalanya dan metode ini dikenal dengan Frenologi.
2. Psikologi asosiasi atau psikologi empiric
Disini tidak diakui adanya factor – factor kejiwaan yang dibawa sejak
lahir. Jiwa, menurut teori ini berisi ide – ide yang didapatkan melalui
panca indra, dimemorikan dan saling di sosialisasikan satu sama yang lain
melalui prinsip- prinsip kesamaan, kekontrasan, dan kelangsungan.
perilaku diterangkan oleh teori ini melalui ide – ide, misalnya :
Seorang bayi yang lapar di beri makanan oleh ibunya. Melalui panca
indranya, bayi itu mengikuti bahwa rasa lapar selalu diikuti oleh makanan
( prinsip kelangsunga ) dan makanan ini melangsungkan rasa laparnya.
Lama – kelamaan rasa lapar diasosiasikan dengan makanan dan tiap kali ia
lapar, ia akan mencari makanan.
Pengaruh – pengaruh lain terhadap psikologi
Francis Galton (1822 - 1911), perintis psikologi eksperimental,
mempelajari untuk pertama kalinya perbedaan – perbedaan antara satu orang
dengan orang lainnya dengan berbagai kemampuan (perbedaan – perbedaan
Psikologi Umum | 12
individual ). karena hal tersebut, ia mempunyai peranan dala pengembangan tes
intelegensia di kemudian hari.
Charles Darwin (1809 – 1882), juga berasal dari inggris dan terkenal
dengan teori evolusinya. Adanya pendapat Darwin bahwa ada kontuinitas antara
hewan dengan manusia, timbullah psikologi komparatif (psikologi perbandingan).
Anton Mesmer (1734-1815), ia membawa pengaruh dari dunia ilmu
kedokteran dan pengobatan, khususnya psikiatri pengobatan penderita – penderita
sakit jiwa. Ia memperkenalkan hipnotisme Yang kemudian dikembangkan dan
memengaruhi timbulnya teori tantang ketidaksadaran. Aliran ini menekankan
pntingnya alam ketidaksadaran.
Teori – teori dalam psikologi
Setelah psikologi berdiri sendiri, lambat laun para ahli psikologi
mengembngkan sistematika dan metode – metodenya sendiri yang berbeda satu
sama lain.Dengan demikian timbul apa yang disebut aliran – aliran dalam
psikologi. Sejak dahulu aliran – aliran itu sangat penting artinya dalam membina
semangat para ahli dalam berkompetesi mendapatkan penemuan baru dan saling
kritik dan koreksi terhadap aliran – aliran lawannya. Aliran ini mengajukan teori-
teorinya masing – masing yang banyak diantaranya menjadi dasar dari pada teori
– teori psikologi modern masa kini. Beberapa aliran yang termuka engan teori –
teorinya masing – masing akan di kemukakan dibawah ini.
Elementisme atau Strukturalisme (1832-1920). Aliran ini mengutamakan
pendidikan tantang struktur kejiwaan manusia dan ia mendapati bahwa jiwa
manusia itu terdiri dari berbagai elemen (bagian ) seperti penginderaan,
perasaan, ingatan, dan sebagainya. Masing – masing elemen itu dikaitkan satu
dengan yang lain oleh asosiasi. Oleh karena itu, aliran Wundt dinamakan
elementisme, strukturalisme dan asosiasi.
Akan tetapi aliran ini mendapat tantangan dari amerika serikat.Aliran
psikologi yang sedang berkembang di amerika serikat pada saat itu dipelopori
Psikologi Umum | 13
oleh Williams James (1842 – 1910 ), tidak setuju dengan penyelidikan yang
terlalu dalam tentang struktur dan elemen jiwa. Mereka leih suka mempelajari
fungsi atau kegunaan jiwa. Jadi aliran mereka disebut aliran fungsionalisme.
Dengan cara pandang khas Amerika Serikta yang serba pragmatis,
funsionalisme mendapatkan bahwa fungsi jiwa adalah alat manusia untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya sehingga psikologi terapan lebih cepat
dan lebih banyak berkembang di Amerika Serikat.
“Behaviourisme” atau psiologi “S-R”, adalah aliran psikologi yang
khususnya terdapat di Amerika Serikat. Aliran ini dikemukakan oleh John B,
Watson (1878 – 1958).Ia menentang pendapat yang umum berlaku di saat itu
bahwa dalam eksperimen – eksperimen psikologi diperlukan instropeksi.
Intropeksi yang berarti menagmati persaan sendiri, digunakan dalam
eksperimen – eksperimen di laboratorium Wundt, untuk mengetahui ada atau
tidaknya perasaan – perasaan tertentu dalam diri orang yang diperiksa. Jadi,
orang yang diperiksa dapat mengetahui perasaan – perasaan yang ditimbulkan
dalam eksperimen – eksperimennya. Oleh karena itu, psikologi Wundt lebih di
kenal sebagai psikologi intropeksi.
Watson memperkenalkan psikologi yang sama sekeli tidak
mempergunakan intropeksi. Menurut dia, proses – proses kesadaran tidak perlu
diselidiki, karena yang lebih penting adalah proses adapatasi, gerakan otot- otot
dan aktivitas kelenjar- kelenjar.Oleh karena itu, ia lebih mementingkan perilsku
terbuka yang langsung dapat diamati dan diukur dari pada perilaku tertutup yang
hanya dapat dikethui secara tidak langsung.Emosi gembira maupun emosi sedih
menurut kaum “Behaviorist” adalah manifestasi dari adanya ketegangan (tarikan)
otot- otot dan syaraf tertentu. Aliran ini disebut pula sebagai psikologi “S-R”
(stimulus respon), karena menurut penganut – penganut aliran ini perilaku selalu
dimlai dengan adanya rangsang (stimulus) dan diikuti oleh suatu reaksi (response)
terhadap rangsang itu.
Psikologi Umum | 14
Psikologi “Gestalt”, kira – kira ada pada saat di Amerika Serikat tumbuh
aliran “Behaviorisme”, di Jerman timbul pula aliran yang disebut psiologi Gestalt.
Gestalt adalah sebuah kata di Jerman yang sering diterjemahkan dalam bahasa
Inggris sebgai “form” atau “configurations” (bentuk). Aliran ini di umumkan
pertama kali oleh Max Wertheimer pada 1912.Tokoh – tokoh lainnya adalah Kurt
Koffka (1886- 1941) dan Wolfgang Kohler (1887- 1967). Mereka kemudian
pindah ke Amerika karena sebagai keturunan yahudi merekajadi saran kejaran
NAZI.
Teori yang mereka ajukan adalah bahwa dalam pengamatan atau persepsi
suatu situasi, rangsangan ditangkap secara keseluruhan.Jadi persepsi bukanlah
penjumlahan rangsang – rangsang kecil (detail) yang ditangkap oleh alat – alat
indra, melainkan merupakan suatu keseluruhan yang berarti dari detail – detail
tadi. Misalnya, kalau kita mengamati sebuah mobil, kita tidak melihatnya sebagai
susunan ban, lampu, kaca, pintu alat kemudi dan lain – lain melainkan kita
mengamati benar – benar sebagai sebuah mobil. Tidak terlepas dari detail-
detailnya mtapi mempunyai arti tersendiri.
Psikoanalisis, yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud (1856 - 1939)
pada 1909. Ia dikenal dengan teorinya mengenai ketidaksadaran. Teori ini
merupakan penemuan baru saat itu selama itu para ahli menyibukkan diri dengan
alam kesadaran sebagaimana nyata dalam teori lain – lain yang berlaku disaat itu
seperti eori Asosiasi, Teori Intropeksi, Behaviorisme dan sebagainya.
Ketidaksadaran menurut Freud berisi dorongan – dorongan yang timbulpada masa
kanak – kanak oleh satu dan hal lain (misalnya karena dilarang oleh norma
masyarakat) terpaksa ditekan sehingga tidak muncul dalam kesadaran.Dorongan –
dorongan terlarang ini, menurut teori Freud yang klasik adalah naluri seksual atau
disebut libido sexualis dan naluri agresi atau tanatos.
Dorongan – dorongan terlarang ini meskipun ditekan tetap berpengaruh
dan sering imbul dalam mimpi – mimpi, keaalahan bicara (sleep the tongue) atau
dalam perbuatan biasayang dapat diterima masyarakat. Sebaliknya jika dorongan
Psikologi Umum | 15
– dorongan ini sama sekali tidak dapat disalurkan, maka ia akan mengganggu
kepribadian orang yang bersangkutan dapat berbentuk gangguan kejiwaan yang
disebut psikoneurisis.
Psikologi Humanistik, psikolgi humanistic adalah paham yang
mengutamakan manusia sebagai makhluk keseluruhan. Mereka tidak setuju
dengan pendekatan – pendekatan lain yang memandang manusia hanya dari salah
satu aspek saja, apakah itu hanya dari persepsinya (gestalt), keasdarannya (
gestalt), refleksnya (behaviorisme), maupun alam ketidaksadarannya
(psikoanalisis).Manusia harus dilihat sebagai totalitas yang unik, yang
mengandung semua aspek daalm dirinya dan selalu berproses untuk menjadi
dirinya – sendiri (aktualisasi dari ).menurut paham ini, mendorong potensi –
potensi yang baik pada diri seseorang dalam proses aktualisasi dirinya. Karena
manusia itu unik,maka penangannya dalam psikoterapi harus unik.
Cabang – cabang Psikologi
Psikologi dewasa inintidak hanya mementingkan aliran – aliran yang
sifatnya teoritis, tetapi juga memperhatikan penerapannya.
Di indonesia, psikologi baru dikenal secara formal sejak 1953, yang di
dirikan jurusan psikologi pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia oleh
Prof.Dr.Slamet Iman santoso,psikiater.Awalnya, Slamet Iman Santoso hanya
mengharapkan bahwa psikologi mampu mengatasi permasalahan dalam dunia
pendidikan dan pekerjaan, akibat salah penempatan sehingga kemungkina
menimbulkan gangguan jiwa yaitu melaksanakan seleksi guna mencapai “the
right man in the right place”. Tetapi pada saat diresmikan sebuah fakultas yang
mandiri (1961), Fakultas Psikologi UI sudah mempunyai beberapa bagian –
bagian yang masing – masing mengembangkan dan mempraktikkan cabang
psikologi yang berbeda, yaitu bagian psikologi klinis, bagian psikologi kejuruan
dan perusahaan (sekarang psikologi Industri dan Organisasi), bagian Psikologi
Anak (sekarang psikologi perkembangan), bagian psikologi eksperimen dan
kemudian disusul oleh psikologi pendidikan dan bagian psikologi sosial.
Psikologi Umum | 16
Sementara itu, di lingkungan organisasi ilmu dan profesi psikolog,
Himpsi(Himpuna Psikologi Indonesia ),dan sudah terdapat suborganisasi
psikologi sperti APIO (Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi), APS (Asosiasi
Psikologi Sekolah), IPP (Ikatan Psikologi Pendidikan), IPS (Ikatan Psikologi
Sosial), IPK (Ikatan Psikologi Klinis), dan Himpunan Psikologi Islam.
Memang suatu perkembangan yang sangat signifkan untuk sebuah ilmu
yang berumur 55 tahun dibandingkan ilmu kedokteran yang sudah ada sejak
zaman Hipokrates.Perkembangan psikologi secara umum dapat disimak divisi –
divisi yang saat ini benaung di bawah bendera APA (American Psychological
Association) dan membahas berbagai topic yang makin lama makin besar
jumlahnya.
Daftar divisi dari APA dan topic – topic yang dibahas oleh APA
No. Daftar divisi dalam APA
(American Psychological
Assocation)
Topik – topik yang di teliti dan
dipraktikkan
1. Society for general
psychology(paguyuban psikologi
umum
Umum
2. Society for the teaching of
psychology (paguyuban untuk
pengajaran psikologi )
Pengajaran
3. Eksperimental psychology Eksperimen
4. Developmental
psychology(pesikologi
perkembangan)
Anak – anak, perkembangan
pendidikan, masalah – masalah
kebijakan publik
5. Society for personality and sosial
psychology (paguyuban untuk
kepribadian dan psikologi sosial)
Kepribadian, sosial
6. Society for the psychology of Kesenian
Psikologi Umum | 17
aesthethics, creativity and the arts
7. Society for industrial and
organizational psychology
(paguyuban psikologi industry dan
organisasi)
Ergonomis, SDM, testing
8. Society of consulting psychology
(paguyuban psikologi klinis
Konsultasi, industry, dan
organisasi
9. Educational psychology Pendidikan pengajaran
10. School psychology Anak- anak pendidikan, masalah
keluarga, sekolah
11. Society for military psychology
(paguyuban psikologi militer )
Kemiliteran
12. Adult of devolepment and aging
(perkembangan orang dewasa dan
penuaan )
Perkembangan orang dewasa,
menua, perkembangan,
kepribadiaan
13. Society humanistic(paguyuban
psikologi humanistic
Humanistik
14. Health psychology (psikologi
kesehatan )
Ketergangtungan/adiksi, menua,
anak – anak, klinis klinis anak,
perempuan, etnik minoritas,
kedokteran anak, rehabilitasi
kesehatan, kelainan makan, ltihan,
ilmu faal, penyalahgunaan zat,
ilmu syaraf, olahraga
15. Society for the history of
psychology (paguyuban untuk
sejarah psikologi)
Sejarah
16. Behavior analysis(analisis perilaku
)
Analisis perilaku, analisis
eksperimental tentang perilaku
17. Trauma psychology Trauma
Psikologi Umum | 18
18. Media psychology Media
19. psychoanalysis Terapi, klinis, psikoanalisis
20. International psychology Internasional
Psikologi Umum | 19
BAB 2
MANUSIA
Manusia sebagai Makhluk yang Bereksistensi
Proses perkembangan manusia sebagian ditentukan oleh kehendaknya
sendiri. Berbeda dengan makhluk yang lain yang sepenuhnya tergantung pada
alam. Kebutuhan untuk terus-menerus menjadi inilah yang khas manusiawi dunia
untuk kepentingannya sehingga timbullah kebudayaan dalam segala bentuknya
itu, yang tidak terdapat pada makhluk yang lainnya. Bentuk-bentuk kebudayaan
antara lain adalah sistem perekonomian, kehidupan sosial, dengan norma-
normanyan dan kehidupan politiknya.
Manusia sebagai Makhluk Hidup
Ikatan-ikatan Biologis
Bertentangan dengan eksistensinya, manusia adalah makhluk biologis
yang sampai pada batas-batas tertentu terikat pada kodrat alam. Manusia
membutuhkan udara untuk bernapas serta makanan dan minuman untuk
mempertahankan hidupnya. Dibandingkan dengan makhluk yang lainnya,
manusia adalah satu-satunya makhluk yang tidak dibekali alat-alat untuk bertahan
dalam lingkungannya secara alamiah. Sema ini menunjukkan betapa manusia
sebagai makhluk biologis yang lemah. Menurut teori evolusi Darwin, hanya
tingkat kecerdasan yang tinggilah satu-satunya modal manusia untuk tetap
bertahan dalam dunia ini.
Makhluk adalah Satuan hidup
Bagian-bagian tubuh merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Setiap bagian mempunyai fungsinya sendiri-sendiri dan fungsi
itu dikoordinasikan agar makhluk yang bersangkutan mampu beradaptasi dan
Psikologi Umum | 20
bertahan dalam lingkungannya. Bagian-bagian tubuh kalau dilepaskan dari
organisasi tubuh secara keseluruhan tidak dapat lagi berfungsi. Khususnya pada
manusia, jiwa, kesadaran, dan ketidaksadaran juga termasuk dalam satuan hidup
tersebut.
Sistem Energi yang Dinamis
Manusia selalu membutuhkan energy untuk mempertahankan hidupnya,
untuk mengembangkan keturunan, untuk tumbuh, untuk menyelesaikan tugas.
Karena kebutuhan akan energi itu manusia selalu berusha untuk mengadakan
sejumlah energi dalam tubuhnya. Jumlah energi yang tersedia harus sesuai dengan
yang diperlukan, kalau manusia pada saat demikian akan aktifnya sehinnga
membutuhkan energi melebihi persediaan yang ada, maka akan terjadi berbagai
hambtan dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut.
Pertumbuhan yang Mengikuti Pola Tertentu
Pertumbuhan manusia sejak dalam kandungan sudah ditentukan polanya,
dan tiap-tiap sel tubuh berkembang sesuai dengan jalur perkembangannya masing-
masing. semuanya mengarah pada satu tujuan untuk menjadi makhluk manusia
dengan organ-organ yang tersusun secara harmonis.
Perkembangan Menjadi Makhluk Manusia
Ketika sel telur di buahi oleh sperma dari lelaki menghasilkan satu sel baru
yang disebut zigot. Zigot ini akan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel,
32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan
berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya
waktu janin tumbuh dan berkambang di dalam rahim ibu, dari mulai proses
pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan. Zigot yang berkembang
dengan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, dan terbentuklan kumpulan sel.
Kumpulan sel ini akan berkembang menjadi janin Kumpulan sel di dalam rahim
Psikologi Umum | 21
ibu. Perkembangan janin selama di dalam rahim dibagi dalam tiga tahapan.
Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan.
a. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya
kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun
ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga
sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.
b. Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya
sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah
berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak
jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai
aktif.
c. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat.
Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya
semakin besar, janin tidakterlalu leluasa bergerak di dalam rahim.
Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar
50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan
bayi. Rata-rata berat bayi adalah 3.500 gram dengan panjang berkisar 48-
51 cm.
Pengaruh Proses Pematangan Terhadap Perilaku
Perilaku manusia tidak dapat dilepaskan dari proses pematangan organ-
organ tubuh. Contoh klasik dari proses pematangan anggota tubuh ini adalah anak
burung yang sejak menetes dari telurnya dikurung dalam sangkar.
Psikologi Umum | 22
Ciri-ciri Perilaku manusia yang Membedakan dari Hewan
Kepekaan sosial
Manusia bukan saja merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang harus
hidup dengan sesamanya, tetapi lebih dari itu, manusia mempunyai kepekaan
sosial. Kepekaan sosial adalah kemampuan untuk menyesuaikan perilaku dengan
harapan dan pandangan orang lain. Orang yang tidak mamu memahami dan
menyesuaikan diri dengan situasi sosial di sekelilingnya dianggap tidak
mempunyai kepekaan sosial.
1. Kelangsungan Perilaku
Perilaku atau perbuatan manusia tidak terjadi secara sporadis (timbul dan
hilang begitu saja) tetapi selalu ada kelangsungan antara satu perbuatan dengan
perbuatan berikutnya. Perilaku manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat,
perbuatan terdahulu merupakan persiapan bagi perbuatan yang kemudian,
sedangkan perbuatan yang demikian kelanjutan dari perbuatan yang sebelumnya.
2. Orientasi pada tugas
Suatu perilaku manusia selalu mengarah pada tugas tertentu. Hal ini
tampak jelas pada perbuatan-perbuatan seperti belajar atau bekerja, tetapi hal ini
juga terdapat pada perilaku lain yang tampaknya tidak ada tujannya. Jadi orientasi
pada tugas adalah suatu perbuatan atau tindakan yang mengarah pada belajar atau
bekerja.
Usaha dan Perjuangan
Sesuatu yang ditentukannya sendiri dan dipilihnya sendiri, dia tidak akan
memperjuangkan sesuatu yang sejak semula memang tidak ingin diperjuangkan.
Dengan kata lain, manusia mempunyai aspirasi yang diperjuangkan, sedangkan
hewan hanya berjuang untuk memperoleh sesuatu yang sudah diberi oleh alam.
Psikologi Umum | 23
Harga diri misalnya, merupakan aspirasi yang dapat di perjuangkan manusia, yang
tidak terdapat pada hewan.
Setiap Individu manusia yang unik. Unik berarti beda dengan yang
lainnya, jadi setiap manusia selalu mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat tersendiri
yang membedakannya dari manusia-manusia lainnya. Tidak ada dua manusia
yang sama di dunia ini. Pengalaman masalalu dan aspirasinya untuk masa-masa
yang akan datang menetukan perilaku seseorang di masa kini. Karena setiap orang
mempunyai pengalaman dan aspirasi yang berbeda-beda.
Perkembangan Manusia
Dalam mempelajari perkembangan manusia, kita harus membedakan dua
hal, yaitu proses pematangan dan proses belajar. Selain itu ada hal ketiga dan
keempat yang menentukan perkembangan, yaitu kekhasan atau bakat dan
lingkungan. Lebih lengkapnya akan di jelaskan sebagai berikut :
Pematangan, berarti proses pertumbuhan yang menyangkut
penyempurnaan fungsi-fungsi tubuh secara alamiah sehingga mengakibatkan
perubahan-perubahan dalam perilaku, terlepas dari ada atau tidak adanya proses
belajar. Perkembangan ini ditentukan oleh proses pematangan organ-organ tubuh
dan terjadi pada setiap manusia normalsehingga kita dapat memperhitungkan
sebelumnya.
Belajar, berarti mengubah atau memperbaiki perilaku melalui latihan,
pengalaman, atau kontak dengan lingkungan ( fisik dan sosial ) yang disebabkan
melalui latihan dan pengalaman serta relatif tidak berubah.
Dalam proses belajar ada tiga hal yang harus dipahami, yakni:
1. Belajar adalah perubahan tingkah laku (yang buruk atau benar);
2. Melalui seperangkat latihan dan pengalaman;
3. Relatif permanen, tidak hanya muncul sesaat.
Psikologi Umum | 24
Dari tiga hal di atas ada beberapa tingkah laku yang terlihat seperti belajar,
gerak refleks dan respons emosi bukanlah dipelajari oleh individu tetapi otomatis
dilakukan oleh tubuh.
Pengkondisian Klasik / (Classical Conditioning)
yaitu prinsip belajar yang menggunakan pemasangan stimulus netral dan
stimulus yang dikondisikan. Kesimpulan yang diperoleh adalah asosiasi pada
classical conditioning merupakan hubungan yang memiliki makna antara satu
stimulus dan stimulus lainnya, hubungan ini terbina hanya jika ada stimulus netral
yang diiktkan dengan stimulus yang tidak netral lainnya.
Penerapan pengkondisian Klasik Tingkah Laku Manusia. Proses
pendekatan sebelum pacaran jika ditelaah memiliki pola kondisioning klasik yang
amat terasa. Orang yang pacaran lebih memerhatikan telepon, karena dering
telepon diasosiasikan dengan sang penelepon yakni pacar. Bunyi dering telepon
awalnya adalah sesuatu yang netral, tetapi perlahan dering tadi muncul
berbarengan dengan pacar. Dering yang awalnya netral menjadi penanda atas
kehadiran pacar diseberang sana. Terkait pula dengan emosi, maka dering telepon
kemudian tidak hanya menandakan kehadiran pacar, namun juga membangun
emosi positif (senang).
Pengkondisian Operan / Operant Conditioning
Pada prinsipnya, setiap stimulus akan menghasilkan beberapa
kemungkinan respons. Untuk mendapatkan apa yang diinginkan, maka hanya
respons-respons tertentu saja yang diperkuat (dengan “hadiah”) atau ketika ada
respons yang tidak diinginkan, dilemahkan, yang pada akhirnya menjadikan
respons tadi menjadi respons yang “dipelajari.” Jadi pengkondisian operan adalah
respons alami yang diperkuat atau dilemahkan, tergantung pada kondisi diterima
atau ditolak.
Psikologi Umum | 25
Ganjaran positif, ganjaran negative, dan hukuman
adalah stimulus yang ditambahkan pada lingkungan yang kemudian
meningkatkan respons awal, ganjaran negatif adalah jika stimulus tertentu
diangkat atau dihilangkandan menimbulkan ketidaknyamanan sehingga
memunculkan kembali respons yang diingnkan di masa yang akan datang, dan
hukuman yaitu stimulus yang memungkinkan untuk mengurangi timbulnya
tingkah laku yang tidak diinginkan di masa mendatang.
Shaping
Yaitu proses yang menggunakan pembelajaran dengan jalan pelajaran
yang diberikan secara perlahan mendekati sama dengan tingkah laku rumit.
Terapannya dalam Tingkah Laku
Dalam pelaksanaan teori belajar pengkondisian operan lebih sering
dilaksanakan. Hal dasarnya hanya menguatkan tingkah laku yang diinginkan dan
kurangi yang tidak diinginkan. Jika ada yang kurang, penggunaan hukuman
dimungkinkan.
Sinergi Pematangan dan Belajar
Kekhasan berarti sesuatu yang menonjol pada satu dua anak yang berbeda
dengan anak yang lain, seperti itulah yang disebut bakat atau potensi bawaan sejak
lahir. Lingkungan terdiri dari dua yaitu pertama lingkuangan fisik yng terdekat ibu
dan yang kedua lingkungan sosial.
Masa Kanak-kanak
Manusia dilahirkan dalam keadaan yang sepenuhnya tidak berdaya dan
harus menggantungkan diri pada orang lain, terutama ibunya. Uniknya, lamanya
waktu harus tergantung pada orang lain inilah yang membuat ia punya
kesempatan paling banyak untuk mempersiapkan dirinya dalam perkembangannya
sehingga pada akhirnya taraf perkembangan manusia adalah yang tertinggi.
Psikologi Umum | 26
Pengaruh orang tua dan lingkungan masa kanak-kanak tidak berhenti di masa
kanak-kanak saja. Menurut penganut Psikoanalisis, pengaruh pengalaman masa
kanak-kanak kadang-kadang tidak dirasakan atau disadari oleh yang
bersangkutan, karena semua itu disimpan di dalam bentuk prilaku-perilaku yang
aneh, yang lain daripada perilaku normal.
Masa negativistik kedua timbul pada usia lima atau enam tahun, pada saat
anak mulai mengenal lingkungan yang lebih luas. Karena itu ia mulai lagi suka
membantah dan tidak mau menurut kata orang tuanya. Masa negativistik kedua ini
sering ditandaidengan tempertantrum, yaitu peilaku mengamuk, menangis,
menjerit, merusak, menyerang,dan meyakiti diri sendiri, yang dilakukan apabila
ada kehendak-kehendak yang tidak dipenuhi.
Masa negativistik ketiga terjadi pada masa remaja. Anak dalam
perkembangan kepribadiannya selalu membutuhkan seorang tokoh identifiasi.
Identifikasi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain.
Jadi, dalam proses identifikasi anak tidak saja ingin menjadi identik secara
lahiriah tetapi, terutama secara batin. Kontak sosial di luar rumah penting juga
untuk anak, ia harus cukup berani mempertahankan haknya sebaliknya ia juga
harus mau mengakui hak orang lain. Perilakunya mulai di atur oleh norma-norma
sosial.
Ada beberapa ciri kepribadian yang dapat timbul pada seorang anak
karena adanya prngaruh-mempengaruhi antar saudara. Beberapa ciri tersebut
antara lain:
1. Bertanggung jawab , biasanya pada anak sulung
2. Mudah bergaul, biasanya anak kedua atau di tengah
3. Manja, biasanya anak bungsu
4. Aktif dalam kegiatan social, biasanya anak dari keluarga besar
5. Teliti, juga dalam keluarga besar
6. Isolasi, biasanya pada anak dari keluarga yang terlalu besar sehingga tidak
cukup perhatian dapat diberikan kepada masing-masing anak.
Psikologi Umum | 27
7. Tidak bertanggung jawab, juga dari keluarga terlalu besar
8. Sakit-sakitan, merupakan usaha anak untuk menarik perhatian orang tua
karena orang tua terlalu banyak memerhatikan saudara-saudara yang lainnya.
Masa Remaja : Proses Pendewasaan
Masa Remaja sebagai masa yang penuh kesukaran. Hal ini disebabkan
masa remaja merupakan masa transisi antara kanak-kanak dan masa dewasa. Masa
transisi sering kali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada situasi
yang membingungkan, di satu pihak ia masih kanak-kanak, tetapi di lain pihak ia
sudah harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Perbedaan pendapat dan
perbedaan nilai-nilai antara remaja dan orang tua menyebabkan remaja tidak
selalu mau menurut pada orang tua. Oleh karena itu, masa remaja dikenal juga
sebagai masa negativistik yang ketiga.
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya
kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.
Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun
secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak
terlepas dari orang tua mereka.
Perkembangan Fisik
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat
dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini berakibat
dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas.
Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang
membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun.
Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga
menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria.
Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran
Psikologi Umum | 28
menstruasi dan pada pria ditandai oleh produksi semen. Hormon-hormon utama
yang mengatur perubahan ini adalah androgen pada pria dan estrogen pada
wanita, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual
sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan suara yang mendalam pada pria;
rambut tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada
wanita. Perubahan fisik dapat berhubungan dengan penyesuaian psikologis;
beberapa studi menganjurkan bahwa individu yang menjadi dewasa di usia dini
lebih baik dalam menyesuaikan diri daripada rekan-rekan mereka yang menjadi
dewasa lebih lambat.
Perkembangan Intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa
remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang
secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja
adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan
sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget
beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang
pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung
hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk
menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan
pendidikan yang terkumpul.
Perkembangan seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas
munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan
banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar
tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual telah meningkat
di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen remaja di
bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan
hubungan seks. Terlepas dari keterlibatan mereka dalam aktivitas seksual,
beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu tentang, metode Keluarga
Psikologi Umum | 29
Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS). Akibatnya, angka
kelahiran tidak sah dan timbulnya penyakit kelamin kian meningkat.
Perkembangan Emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah
masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang
terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson
memandang perkembangan sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup.
Tugas psikososial remaja adalah untuk tumbuh dari orang yang tergantung
menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan orang
tersebut berhubungan dengan lainnya dalam gaya dewasa. Kehadiran problem
emosional bervariasi antara setiap remaja.
Masa Dewasa
Memasuki alam kedewasaan, seorang laki-laki harus mempersiapkan diri
untuk dapat hidup dan menghidupi keluarganya, kaum perempuan juga harus
mempersiapkan diri untuk berumah tangga. Semua ini menunjukkan bahwa usia-
usia 40 tahunan, yang sering disebut pula sebagai usia pertengahan atau usia
setengah baya, merupakan masa krisis bagi sebagian orang. Sebgaian besar orang
pada umumnya dapt mengatasi masalah-masalah dalam periode krisis ini dengan
baik.
Secara psikologi ada 4 jenis kelamin (gender), yaitu:
1. Maskulin, yang biasa terdapat pada laki-laki: tegas, rasional, cepat
mengambil keputusan, dan lain-lain)
2. Feminin, yang biasa terdapat pada perempuan: lemah lembut, emosinal,
lebih suka mengikuti keputusan, dan lain-lain.
3. Androgin, pria atau perempuan yang mempunyai sifat maskulin maupun
feminin yang sama kuat.
Psikologi Umum | 30
4. Tak tergolongkan, dalam tes gender menunjukkan skor maskulin maupun
feminin sama rendah.
Masa Tua
Pada masa tua ini terjadilah perubahan-perubahan yang mudah terlihat,
yakni perubahan fisik. Masalah utama pada orang-orang tua adalah rasa kesepian
dan kesendirian. Batasan Usia bagi Tiap Masa Perkembangan adalah menetapkan
tahap-tahap perkembangan manusia, maka dalam Psikologi Perkembangan
sekarang ini digunakan pedoman-pedoman tertentu untuk menetapkan tingkat
perkembangan psikologi manusia.
Pada masa tua umumnya diikuti waktu masa pensiun tiba, padahal orang
yang bersangkutan masih cukup kuat, maka harus di usahakan agar kesibukan-
kesibukannya tidak berhenti dengan tiba-tiba. Di indonesia usia pensiun adalah 55
tahun, padahal pada usia tersebut lansia masih bisa berkarya. Kondisi ini harus di
lihat dalam konteks yang lebih luas karena jumlah lansia yang cukup besar.
Beberapa cara untuk menghindari penghentian kegiatan secara mendadak, antara
lain:
Memberikan masa bebas tugas sebelum pensiun
Memberi pekerjaan yang lebih ringan sebelum pensiun
Mencari pekerjaan lain dalam masa pensiun
Melakukan kegiatan yang bersifat kegemaran.
Batasan Usia bagi Tiap Masa Perkembangan
Dalam psikologi memanng sulit ditetapkan batas-batas usia yang tegas
bagi masing-masing masa perkembangan tersebut. Akan tetapi, dalam praktik,
sering kali diperlukan batasan-batasan yang tegas. Demikian pula dalam ilmu
kesehatan, program-program kesehatan memerlukan batasan usia yang sangat
tegas antara berbagai tahap perkembangan jiwa manusia.
Psikologi Umum | 31
Mengingat susahnya menetapkan batasan usia yang berlaku umum untuk
menetapkan tahap-tahap perkembangan manusia, maka dalam psikologi
perkembangan sekarang ini lebih banyak digunakan pedoman-pedoman tertentu
untuk menetapkan tingkat perkembangan psikologi manusia, yaitu;
1. Bayi (infancy): masa sebelum bias berjalan. Biasana di bawah umur satu
tahun.
2. Toddler: sekitar umur 18 bulan. Perbendaharaan katanya berkembang
pesat. Ia bias mempelajari 7-9 kata baru setiap hari.
3. Kanak-kanak (childhood): yaitu tahap antara masa bayi dan remaja.
4. Praremaja (preadolescence): yaitu tahap perkembangan manusia dalam
rangka masa kanak-kanak.
5. Remaja (adolescence): masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Ciri
khas seorang remaja ketika masuk remaja adalah pubertas (tumbuhnya
tanda-tanda seksual sekunder)
6. Dewasa (adulthood): bias mengandung banyak arti. Tergantung dari sudut
pandangnya, bahkan bias saling bertentangan. Seseorang bias sudah
dewasa secara biologis, tetapi masih kanak-kanak secara social, atau
menurut agama sudah boleh menikah, tetapi menurut agama belum.
Dewasa di bagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
a. Dewasa muda, biasanya berusia antara 19-40, yaitu orang-orang yang
masih sangat produktif dari segi seksual, social, dan ekonomi.
b. Usia pertengahan, yaitu usia antara dewasa muda dengan dengan
usia lanjut. Sukar untuk mendefinisikan batas usia pertengahan,
karena cukup banyak orang yang masih jauh melampaui usia 40
tahun. Karena itu sebagai atokan hanya di sebutkan bahwa usia
pertengahan adalah sekitar dua pertiga dari usia harapan hidup di
masyarakat yang terkait.
c. Usia lanjut, yaitu usia yang sudah melewati batas usia rata-rata
harapan hidup.
Psikologi Umum | 32
BAB 3
FUNGSI-FUNGSI PSIKIS
Persepsi
Objek-objek di sekitar kita, kita tangkap melalui alat-alat indra dan
diproyeksikan pada bagian tertentu di otak sehingga kita dapat mengamati objek
tersebut.
Pada bayi yang baru lahir, bayangan-bayangan yang sampai ke otak masih
tercampur aduk sehingga bayi belum dapat membeda-bedakan benda-benda
dengan jelas.kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan,
memfokuskan dan sebagainya itu, yang selanjutnya diinterpretasi disebut
presepsi.
Presepsi berlangsung saat seseorang menerima stimukus dari dunia luar
yang di tangkapoleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak.
Di dalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dala sebuah
pemahaman. Pemahaman ini yang disebut persepsi.
Telinga
Telinga mempunyai tiga bagian , yakni telinga bagian luar, telinga bagian
tengah dan telinga bagian dalam. Untuk bagian luar dimulai dari bunyi. Bunyi
adalah gerakan molekul-molekul udara yang terbuat oleh getaran sebuah objek
(feldman, 2003). Pola bunyi sampai terdengar di telinga mirip dengan gelombang
air yang terjadi ketika air tenang dilempar batu dan muncul gelombang menjauhi
tempat batu terjatuh.
Organ pertama yang bertemu dengan gelombang suara adalah gendang
telinga. Ketika bunyi semakin intensif maka gendang telinga semakin bergetar.
Getaran yang di terima oleh gendang di transfer ke telinga bagian tengah. Di
Psikologi Umum | 33
bagian tengah terdapat tiga tulang yakni hammer, anvil, stirrup. Dari bagian
tengah ini getaran di transmisikan. Dan kemudian getaran ini masuk ke telinga
bagian dalam.
Pada bagian dalam, getaran suara diubah agar bisa ditransmisikan ke otak.
Organ pertama di bagian dalam ini adalah kokhlea. Berbentuk tabung yang
terselubung berisi cairan yang bergetar ketka terdapat suara. Di dalam kokhlea
juga terdapat sel-sel rambut yang berfungsi menyampaikan getaran menjadi pesan
untuk otak.
Hidung
Cara kerja penghirup dimulai ketika molekul-molekul dari sebuah
substansi masuk dalam saluran hidung dan mengenai sel-sel olfaktori. Sel
olfaktori merupakan syaraf reseptor yang jumlah dan jenisnya ribuan. Tiap-tiap
reseptor bekerja untuk bauan yang spesifik. Setelah diterima oleh reseptor
kemdian dikirimkan ke otak dan dimulailah proses pengenalan untuk masing-
masing bauan ( Rubin dan Katz; Murphy dkk., 2004 dalam Feldman, 2008).
Bebauan juga berguna untuk komunikasi. Hasil penelitian terhadap
kelompok mamalia ditemukan pola komunikasi berdasar bauan yang amat
berguna. Simpulan yang diambil dari penelitian ini adalah bahwa mamalia dapat
mengomunikasikan adanya bahay terhadap sesamanya lewat penciuman ( Jurnal
science dalam koran tempo, Rabu, 27 Agustus 2008).
Lidah
Bagian pengecap ini mempunyai leihdari seribu tipe sel reseptor. Secara
garis besar para ahli percaya hanya terdapat empat tipe dasar reseptor, yakni
untukmengecap rasa manis, asam, asin, dan pahit. Pada tiap sel reseptorterdapat
10.000 kuncup cicip yang menyebar di lidah, bagian mulut, dan kerongkongan (
Feldman, 2003).
Psikologi Umum | 34
Penelitian terhadap manusia tentang lidah menemukan bahwa setiap orang
memiliki ciri yang berbeda. Ada segolongan individu yang di sebut perasa super (
supertasters), yakni orang yang sangat sensitif dalam mengecap rasa.
Kulit
Kulit kita bisa membedakan satu objek kasar atau halus, keras atau lembek
dimulai dari informasi yang diterima oleh kulit. Bahkan bagi individu buta,
sentuhan pada jemarinya adalah cara untuk mengetahui dunia.
Pada bagian ini ada beberapa hal yang dirasakan yakni sentuhan, suhu, dan
sakit yang amat berguna untuk kebertahanan hidup.
Manusia menjadi siaga untuk mengadapi bahaya yang ada di luar tubuh.
Reseptor-reseptormenyebar keseluruh bagian kulit dengan berbeda kedalamannya
pada tiap-tiap bagian tubuh.
Mata
Mata adalah jendela hati. Yang dilihat oleh mata adalah cahaya yang
merupakan energi fisik yang menstimulasi mata (Feldman, 2003). Dalam analogi
yang sederhana , mata mirip dengan kamera. Mata harus mengukur dan mengatur
besarnya cahaya yang masuk. Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya ke
retina yang bekerja layaknya film, membentuk gambar (Schwartz, 1986).
Penglihatan dimulai dengan cahaya yang merupakan gelombang radiasi
elegtromagnetik. Rentang panjang gelombang yang disebut juga sebagai spektrum
visual relatif kecil. Tentunya dengan demikian mata membutuhkan kemampuan
dasar yang baik. Di dalam mata terdapat sekitar 126 juta reseptor cahaya, lengkap
dengan jaringan yang rumit yang berujung pada syaraf optik (Garret, 2005).
Struktur dan Proses Penglihatan
Organ mata yang pertama kali bekerja adalah kornea. Kornea berupa
lapisan yang transparan bekerja layaknya jendela pengaman, cahaya yang masuk
Psikologi Umum | 35
diatur lebih besar atau lebih kecil. Setelah melewati kornea cahaya melewati
pupil, bagian gelap yang merupakan pusat dari iris. Pupil mengatur masuknya
cahaya, ini terlihat ketika seseorang matanya akan berkontraksi ketika melihat
cahaya terang dan tetap tenang ketika melihat cahaya yang redup (Feldman, 2003;
Garret, 2005). Iris adalah bagian berwarna dari mata.
Bagian yang di masuki cahaya adalah lensa. Terletak persis di belakang
pupil. Lensa bertugas membelokkan cahaya sehingga bisa di fokuskan pada objek
yang dilihat. Kerja lensa yang memfokuskan sinar sehingga bisa berbentuk
cekung atau cembung ini yang disebut sebagai akomodasi. Bagian yang terakhir
dari mata adalah retina. Bagian ini mengubah energi elegtromagnetik dari cahaya
menjadi informasi yang berharga bagi otak. Retina terbentuk dari sel-sel resptor
yang sensitif terhadap cahaya dan tersambung dengan sel-sel syaraf (Garret,
2005).
Persepsi
Alat-alat indra tadi amatlah membantu dalam kehidupan seseorang. Ia
dapat memberi sensasi. Sensasi adalah stimulan dari dunia luar yang dibawa
masuk oleh sistem syaraf. Hampir semua “hal” di dunia ini dibawa masuk oleh
indra melalui sensasi. Bentuk, tekstur, dan rasa yang anda terima merupakan
sensasi, sedangkan perbandingan yang anda lakukan adalah interpretasi.
Persepsi visual
Organisasi dalam persepsi mengikuti beberapa prinsip, yaitu:
1. Wujud dan Latar (figure and ground atau emergence)
Objek-objek yang kita amati di sekitar kita selalu muncul sebagai wujud
(figure) dengan hal-hal lainnya sebagai latar (ground). Sebagai contoh ketika kta
melihat beruang di bukit berbatu, maka beruang itu akan menjadi wujud dan
bebatuan di belakangnya akan menjadi latar. Namun tidak selalu perbedaan latar
sejelas itu. Dalam gambar Wujud dan Latar, kita bisa melihatnya sebagai dua
Psikologi Umum | 36
wajah (siluet) yang saling berhadapan dengan latar belakang putih, atau sebagai
sebuah vas bunga dengan latar belakang hitam. Bentuk seperti ini dinamakan
ambigous figure (bentuk ambigu) atau multistability (stabilitas ganda). Dalam
kehidupan sehari-hari justru pola ambigu ini yang sering terjadi sehingga
terjadilah perbedaan persepsi atau miskomunikasi.
2. Pola pengelmpokan
Dalam psikologi, cara manusia mengelompokkan apa yang dipersepsinya
dengan mengikuti hukum tertentu yang dinamakan hukum Gestalt (artinya;
bentuk, keseluruhan) atau hukum Pragnanz (bahasa jerman, artinya kesadaran,
atau consciousness). Termasuk di dalamnya adalah hukum kesamaan, hukum
kedkatan, dan hukum keutuhan.
3. Ketetapan (constancy atau invariance)
Teori Gestalt juga mengemukakan bahwa dari proses belajarnya, manusia
cenderung akan memersepsikan segala sesuatu sebagai sesuatu yang tidak
baerubah, walaupun indra kita sebetulnya menangkap adanya perubahan.
Bayangkan jika kita tidak mempunyai asa ketetapan itu, setiap hari kita tidak
mengenali anak atau suami/istri kita sendiri karena bajunya berganti-ganti.
Dalam persepsi ada empat ketetapan dasar yang di kemukakan oleh
Psikologi Gestalt, yaitu Ketetapan Warna, Ketetapan Bentuk, dan Ketetapan
Ukuran.
Ilusi
Ilusi adalah suatu persepsi panca indera yang disebabkan adanya
rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah. Dengan kata lain, ilusi
adalah interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. Sebagai
contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-
interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang mendekatinya.
Psikologi Umum | 37
Gejala ilusi adalah gejala normal. Setiap orang mengalaminya. Selain ilusi
visual ada juga ilusi dari indra yang lain, misalnya ilusi auditif (pendengaran)
terjadi ketika kita mendengarkan rekaman stereo dengan menggunakan sepasang
head set. Ilusi kinestetik (gerak otot) biasa di alami oleh orang yang telah di
amputasi salah satu anggota tubuhnya. Orang ini masih bisa merasakan gatal, atau
bahkan sakit pada kakina, padahal kakinya itu sudah tdak ada. Gejala ini
dinamakan phantom limb (anggota tubuh fantasi). Yang termasuk ilusi sosial
adalah prasangka, stereotipi, rasialisme, fanatisme, favoritisme, dan sebagainya.
Perbedaan Persepsi
Ilusi menyebabkan perbedaan antara persepsi dengan realita, namun,
sejauh masih menangkut ilusi indra (visual, auditif), maka belum akan timbul
masalah karena semua orang akan mengalami ilusi yang sama. Lain halnya kalau
sudah masuk ke persepsi sosial. Karena banaknya faktor yang memengaruhi
persepsi sosial dan faktor-faktor itupun tidak tetap, maka seringkali terjadi
perbedaan persepsi antara satu orang dengan lainnya. Hal-hal yang menyebabkan
perbedaan persepsi antarindividu dan antar kelompok adalah sebagai berikut.
1. Perhatian
Pada setiap saat ada ratusan, mungkin ribuan rangsangan yang tertangkap
oleh semua indra kita. Tentunya kita tidak mampu menyerapseluruh rangsangan
yang ada di sekitar kita sekaligus karena keterbatasan daya serap dari persepsi
kita, maka kita terpaksa memusatkan perhatian pada salah satu atau dua objek
saja.
2. Set
Set (mental set) adalah kesiapan mental seseorang untuk menghadapi
sesuatu rangsangan yang akan timbul dengan cara-cara tertentu. Misalnya,
seorang atlet pelari yang siap di garis “start” mempunyai set bahwa beberapa detik
lagi akan terdengar bunyi pistol saat mana ia harus berlari. Terlambatnya atau
Psikologi Umum | 38
batalnya bunyi pistol, bisa membuat atlet tersebut kebingungan karena tidak tahu
apa yang harus dilakukan.
3. Kebutuhan
Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang,
akan memengaruhi ersepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan-
kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi.
4. Sistem Nilai
Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula
terhadap persepsi. Suatu eksperimen di Amerika Serikat menunjukkan bahwa
anak-anak yang berasal dari keluarga miskin mempersepsikan mata uang logam
lebih besar daripada ukuran yang sebenarnya. Gejala ini tiak terdapat pada anak-
anak yang berasal dari keluarga kaya.
5. Tipe Kepribadian
Tipe kepribadian juga akan memengaruhi persepsi. Misalnya, frida dan
linda bekerja di satu kantor yang sama di bawah pengawasan satu orang atasan
yang sama. Frida bertipe tertutup dan pemalu sedangkan linda lebih terbuka dan
percaya diri. Sangat mungkin frida akan mempersepsikan atasanhya sebagai tokoh
yang menakutkan dan perlu di jauhi, sementara buat linda bosnya itu biasa saja
yang dapat diajak bergaul seperti orang biasa lainnya
6. Gangguan Kejiwaan
Sebagai gejala normal, ilusi berbeda dari halusinasi dan delusi, yaitu
kesalahan persepsi pada penderita gangguan jiwa. Penyandang gejala halusinasi
visual seakan-akan melihat sesuatu (cahaya, bayangan, hantu atau malaikat) dan ia
percaya betul bahwa yang dilihatnya adalah realita . sedangkan penyandang
halusinasi auditif seakan-akan mendengar suara tertentu yang diyakininya
swebagai realita. Gejala ini bisa menyebabkan orang itu mengalami delusi.
Psikologi Umum | 39
Berpikir dan Belajar
Belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku ditimbulkan diubah atau
diperbaiki melalui serentetan reaksi atau situasi yang terjadi. Proses belajar tidak
hanya meliputi perilaku motorik, tetapi juga berpikir dan emosi. Belajar bahasa
inggris atau belajar komputer merupakan kombinasi antara belajar berpikir dan
belajar motorik. faktor yang dapat memengaruhi proses belajar itu:
1. Waktu istirahat: kalau sedang mempelajari sesuatu yang meliputi bahan
yang banyak atau proses yang panjang, dan dilakukan sebagian-sebagian,
perlu disediakan waktu-waktu tertentu untuk jeda atau beristirahat.
Istirahat menghindari kejenuhan otak sehingga proses belajar itu lebih
efektif
2. Pengetahuan tentang materi yang di pelajari secara menyeluruh:
dalam mempelajari sesuatu lebih baik kalau kita pelajari dulu materi atau
bahan yang ada secara keseluruhan, baru setelah itu pelajari secara
seksama bagian-bagiannya.
3. Pemahaman terhadap materi yang dipelajari: kalau kita mempelajari
sesuatu, tanpa pemahaman, maka usaha kita akan menemui banyak
kesulitan. Misalnya, dua orang menghafal puisi berbahasa inggris. Orang
pertama mengerti bahasa inggris, sedangkan orang kedua tidak dapa
berbahasa inggris. Akibatnya, bahan yang sama akan dihafal jauh lebih
cepat oleh orang yang pertama.
4. Pengetahuan akan prestasi sendiri: kalau tiap kali kita dapat mengetahui
hasil prestasi sendiri, yaitu mengetahui mana-mana yang masih salah
(untuk diperbaiki) dan mana-mana yang sudah betul, maka akan lebih
mudah kita memperbaiki kesalahan-kesalahan itu. Dengan kata lain,
pengetahuan akan prestasi sendiri akan mempercepat kita dalam
mempelajari sesuatu.
5. Transfer: Pengetahuan kita mengenai hal-hal yang pernah kita pelajari
sebelumnya, bisa memengaruhi proses belajar. Pengaruh ini yang disebut
transfer.
Psikologi Umum | 40
Selanjutnya proses berpikir itu sendiri dapat kita golongkan ke dalam dua
jenis, yaitu berpikir asosiatif dan berpikir terarah.
1. Berpikir Asosiatif, yaitu proses dimana suatu ide merangsang timbulnya
ide-ide lain. Ide-ide itu timbul atau terasosiasi dengan ide sebelumnya
secara spontan. Jenis berpikir ini disebut juga jenis berpikir divergen
(menyebar) atau kreatif, umumnya pada para penemu, encipta dan
sebagainya dalam bidang ilmu, seni, pemasaran dan sebagainya.
Jenis-jenis berpikir asosiatif adalah
Asosiasi Bebas: satu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, yaitu
hal apa saja tanpa ada batasnya.
Asosiasi Terkontrol: satu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain
dalam batas-batas tertentu saja.
Melamun: mengkhayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga
mengenai hal-hal yang tidak realistis.
Mimpi: ide-ide tentang berbagi hal yang timbul secara tidak disadari pada
waktu tidur.
Berpikir Artistik: proses berpikir yang sangat subjektif.
2. Berpikir Terarah: proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan
di arahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahan suatu
persoalan. Jenis berpikir seperti ini disebut juga berpikir konvergen.
Berpikir konvergen (memusat) biasanya dapat diukur dengan tes-tes IQ.
Penggunaan Simbol Dalam Berpikir
Proses berpikir selalu menggunakan simbol, yaitu segala sesuatu yang
dapat mewakili segala hal di lingkungan luar, maupun yang ada pada diri kita
sendiri, dalam alam pikiran kita. Kata-kata adalah simbol. Kata “saya” mewakili
diri kita sendiri. Makin banyak hal yang perlu diwakili otak kita, makin banyak
kosakata yang harus disimpan oleh otak kita. Di samping kata-kata, bentuk-bentuk
Psikologi Umum | 41
simbol yang digunakan manusia antara lain adalah angka-angka. Makna simbol
bisa dalam sekali dan tidak terbatas.
Strategi Berpikir
Ada dua macam strategi umum dalam memeahkan persoalan, yaitu:
1. Strategi menyeluruh
2. Strategi detailistis
Kesulitan dalam memecahkan persoalan dapat ditimbulkan oleh:
1. Set: cara pemecahan persoalan yang berhasil biasanya cenderung
dipertahankan pada persoalan-persoalan yang berikutnya. Pola yang sama
untuk memecahkan soal yang berbeda disebut set.
2. Sempitnya Pandangan
Ingatan
Mengingat adalah perbuatan menyimpan hal-hal yang pernah diketahui
untuk dikeluarkan dan pada saat lain digunakan kembali. Pemikiran lain yang
beraliran faali, menyatakan ingatan adalah simpanan pola dari sambungan-
sambungan antara neuron-neuron di otak. Tanpa ingatan, maka hampir tidak
mungkin seseorang mempelajari sesuatu.
Tiga Sistem Ingatan
Proses dari ingatan telah dijelaskan yakni melalui pengodean,
penyimpanan, dan pengeluaran informasi. Sistem yang dibangun untuk ingatan
agar sebuah informasi tetap diingat adalah melalui ingatan sensori, ingatan jangka
pendek, dan ingatan jangka panjang.
Ingatan sensori adalah tempat sementara penyimpanan informasi.
Informasi yang disimpan oleh individu sama persis dengan apa yang diterima.
Psikologi Umum | 42
Ingatan jangka pendek Di bagian ini ingatan dapat bertahan selama 15-25
detik (Feldman, 2003) . kapasitasnya terbatas, sekitar lima sampai sembilan unit
informasi, sering disebut”seven-plus-or-minus-two”. Unit tadi bisa berupa angka,
huruf atau kata. Bagian otak yang bekerja adalah korteks frontal (Foer, 2007).
Ingatan Jangka Panjang Penyimpanan informasi relatif permanen,
walaupun terkadang sulit untuk dikeluarka kembali. Kapasitasnya nyaris tak
terbatas.
Cara Mengingat
1. Rekoleksi, yaitu menimbulkan kembali dalam ingatan suatu peristiwa,
lengkap dengan segala detail dan hal-hal yang terjadi di sekitar tempat
peristiwa itu dahulu terjadi.
2. Pembaruan ingatan, ingatan hanya timbul kalau ada hal yang
merangsang ingatan itu.
3. Memanggil Kembali Ingatan (recall), yaitu mengingat kembali suatu
hal, sama sekali terlepas dari hal-hal di masa lalu.
4. Rekognisi, yaitu mengingat kembali sesuatu hal setelah menjumpai
sebagian dari hal tersebut.
5. Mempelajari Kembali, terjadi kalau kita mempelajari sesuatu yang dulu
pernah kita pelajari. Maka untuk mempelajari hal yang sama untu kedua
kalinya, banyak hal-hal yang akan di ingat kembali sehingga tempo belajar
dapat menjadi jauh lebih singkat.
Lupa
Daya ingat kita tidaklah sempurna. Banyak hal yang pernah diketahui,
tidak dapat diingat kembali, atau dilupakan. Ebbinghaus menyimpulkan bahwa
proses lupa terjadi secara mekanistik, dengan sendirinya, dan hanya dipengaruhi
oleh waktu saja.
Psikologi Umum | 43
Ada empat cara untuk menerangkan proses lupa secara psikologis, dan
satu cara menerangkannya secara fisiologis.
1. Apa yang telah kita ingat, disimpan dalam bagian tertentu di otak.
2. Mungkin pula materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami
perubahan secara sistematis
Prinsip-prinsip Psikologi Gestalt sebagai berikut:
a. Penghalusan
b. Penegasan
c. Asimilasi
3. kalau kita mempelajari hal yang baru, mungkin hal-hal yang sudah pernah
kita ingat, tidak dapat diingat lagi. Dengan kata lain, materi kedua
menghambat ingatan tentang materi pertama. Hambatan seperti ini disebut
hambatan retroaktif. Sebaliknya materi yang baru kita pelajari mungkin
pula tidak dapat masuk kedalam ingatan karena terhambat oleh adanya
materi lain yang sudah terlebih dahulu dipelajari. Hambatan seperti ini
disebut hambatan proaktif.
4. Represi, yaitu melupakan peristiwa yang mengerikan, menakutkan, penuh
dosa, menjijikkan dan sebagainya, intinya semua hal yang tidak dapat
mengancam ego kita agar kita tidak merasa bersalah atau berdosa.
5. Penuaan, trauma atau karena penyalahgunaan narkoba. Amnesia, penyakit
yang mengganggu ingatan terkini dari individu. Gangguan terjadi pada
hubungan ingatan jangka endek dan ingatan jangka panjang.
Ingatan dan Kebudayaan
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat atau mendengar individu
yang bisa menghafal sesuatu dengan sangat cepat. Orang-orang seperti ini tidak
tumbuh dari sembarang kelompok. Asumsinya, kelompok tempat individu tumbuh
haaruslah yang menekankan ingatan sebagai bagian dari usaha untuk bertahan
hidup, sejarah dan tradisi.
Psikologi Umum | 44
Emosi
Emosi adalah suatu konsep yang sangat majemuk sehinga tidak ada
satupun definisi yang diterima secara universal. Emosi sebagai reaksi penilaian
(positif atau negatif) yang kompleks dari sistem syaraf seseorang terhadap
rangsangan dari luar atau dari dalam dirinya sendiri.
Teori-teori Emosi
1. Teori James-Lange
Emosi yang dirasakan adalah persepsi tentang perubahan tubuh. Salah satu
dari teori paling awal dalam emosi dengan ringkas dinyatakan oleh Psikolog
Amerika William James: “Kita merasa sedih karena kita menangis, marah karena
kita menyerang, takut karena kita gemetar”.
2. Teori Cannon-Bard
Emosi yang dirasakan dan respon tubuh adalah kejadian yang berdiri
sendiri-sendiri. Teori Cannon-Bard menyatakan bahwa emosi yang dirasakan dan
reaksi tubuh dalam emosi tidak tergantung satu sarna lain, keduanya dicetuskan
secara bergantian.
3. Teori Kognitif tentang Emosi
Teori ini memandang bahwa emosi merupakan interpretasi kognitif dari
rangsangan emosional (baik dari luar atau dalam tubuh. Berdasarkan teori ini,
proses interpretasi kognitif dalam emosi terbagi dalam dua langkah:
a. Interpretasi stimulus dari lingkungan
b. Interpretasi stimuli dari tubuh yang dihasilkan dari arousal saraf otonom
Ada dua macam pendapat tentang terjadinya emosi, yaitu pendapat
nativistik (emosi adalah bawaan) dan pendapat empirik (emosi adalah hasil
belajar/pengalaman).
Psikologi Umum | 45
Takut
Takut adalah salah satu bentuk emosi yang mendorong individu untuk
menjauhisesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontakdengan suatu hal.
Bentuk ekstrem dari rasa takut adalah takut yang patologis, yang disebut phobia.
Fobia adalah perasaan takut terhadap hal-hal tertentu yang demikian kuatnya,
meskipun tidak ada alasan yang nyata.
Cemburu
Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh
kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan
kasih sayang dari seseorang. Seseorang yang cemburu selalu mempunyai sikap
benci terhadap saingannnya.
Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari
ketegangan. Biasanya kegembiran disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba
dan kegembiraan biasanya bersifat sosial, yaitu melibatkan orang-orang lain di
sekitar orang yang sedang gembira tersebut.
Marah
Sumber utama kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas
untuk sampai ada tujuannya. Dengan demikian, ketegangan yang terjadi dalam
aktivitas itu tidak mereda, bahkan bertambah. Untuk menyalurkan ketegangan-
ketegangan itu individu yang bersangkutan menjadi marah.
Kecerdasan Emosi
Tiga teori tentang emosi. Pertama, emosi itu bukan bakat, melainkan bisa
dibuat, dilatih, dikembangkan, dipertahankan dan yang kurang baik dikurangi atau
dibuang sama sekali. Kedua, emosi itu bisa diukur seperti intelegensi. Hasil
pengukurannya disebut EQ(Emotional Quotient). Dngan demikian kita tetap
Psikologi Umum | 46
dappat memonitor kondisi kecerdasan kita. Ketiga, dan ini yang terpenting, EQ
memegang peran lebih penting ketimbang IQ. Menurut Goleman, sumbangan IQ
dalam menentukan keberhasilan seseorang hanya sekitar 20-30% saja, selebihnya
ditentukan oleh EQ yang tinggi.
Motif
Motif yaitu berarti gerakan atau suatu yang bergerak. Dalam psikologi,
istilah motifpun erat hubungannya dengan “gerak” yaitu gerakan yang dilakukan
oleh manusia atau disebut juga perbuatan atau perilaku. Motif dalam psikologi
berarti juga rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu
perbuatan (action) atau perilaku (behavior).
Di samping istilah “motif”, dikenal pula dalam psikologi istilah
“motivasi”. Motivasi merupakan istilah yang lebih umum, yang merujuk kepada
seluruh proses gerakan itu, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang
timbul dalam diri individu, perilaku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan
tujuan atau akhir daripada tindakan atau perbuatan.
Motif adalah instansi terakhir bagi terjadinya perilaku. Meskipun ada
kebutuhan misalnya, tetapi kebutuhan ini tidak menciptakan motif, maka tidak
akan terjadi perilaku. Hal ini disebabkan karena motif tidak saja ditentukan oleh
faktor-faktor diri individu, seperti faktor-faktor biologis, tetapi juga dipengaruhi
oleh faktor-faktor sosial dan kebudayaan.
Frustasi
Frustasi adalah suatu keadaan emosi yang disebabkan oleh tidak
tercapainya kepuasan atau suatu tujuan akibat adanya hambatan atau rintangan
dalam usaha mencapai kepuasan atau tujuan tersebut.
Berbagai sumber frustasi menimbulkan pula berbagai jenis frustasi yang
dapat kita golongkan sebagai berikut.
Psikologi Umum | 47
1. Frustasi Lingkungan, yaitu frustasi yang disebabkan oleh halangan atau
rintangan yang terdapat dalam lingkungan. Misalnya seorang ingin segera
pulang tetapi tidak bisa karena semua bus penuh atau sedang hujan lebat.
2. Frustasi Pribadi, yaitu frustasi yang tumbuh dari ketidakmampuan orang
itu sendiri dalam mencapai tujuanFrustasi Konflik, yaitu frustasi yang
disebabkan konflik dari berbagai motif dalam diri seseorang. Dengan
3. adanya motif-motif yang saling bertentangan, maka pemuasan dari salah
satunya akan menyebabkan frustasi bagi yang lain.
a. Konflik Mendekat-mendekat, yaitu individu dihadapkan kepada
dua atau lebih tujuan yang sama-sama mempunyai nilai positif, di
mana individu harus memilih satu dari beberapa pilihan tersebut.
b. Konflik Mendekat-Menjauh, di mana objek yang menjadi tujuan
mempunyai nilai yang positif dan negatif sekaligus.
c. Konflik Menjauh-Menjauh, yaitu individu dihadapkan pada dua
pilihan yang sama-sama harus dihindari.
Individu dalam ikhtiarnya mengatasi keadaan frustasi ini dapat menempuh
beberapa cara, yaitu:
1. Bertindak Eksplosif
2. Melakukan Kompensasi
3. Dengan Cara Introversi
4. Sublimasi
5. Reaksi Psikopatis
6. Simbolisasi
Jenis Motif
Motivasi dapat digolong-golongkan ke dalam beberapa jenis mengikuti
suatu hierarki (jenjang) tertentu. Artinya, motivasi dari kebutuhan yang lebih
rendah merupakan motivasi yang mendesak sifatnya sehingga perlu
diprioritaskan. Tetapi, kalau kebutuhan-kebutuhan pada tingkat yang rendah telah
terpenuhi, maka akan timbul kebutuhan pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi
Psikologi Umum | 48
yang akan memotivasi perilaku dan kebutuhan yang lebih rendah ini tidak lagi
mendorong tingkah laku. Golongan-golongan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kebutuhan biologis dan fisiologis : udara, makanan, seks ,dll.(biological)
2. Kebutuhan akan perasaan aman (safety need).
3. Kebutuhan akan cinta kasih dan kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki
(need for socialization).
4. Kebutuhan akan penghargaan (self-esteem).
5. Kebutuhan akan kebebasan tingkah laku tanpa hambatan dari luar untuk
menjadikan diri sendiri sesuai dengan citra dirinya sendiri (self-
actualization).
Pembagian motif yang lain adalah menurut David McClelland yang terdiri
atas (1) kebutuhan untuk berkuasa (need for power), (2) kebutuhan untuk
berprestasi (need for achievement), dan (3) kebutuhan untuk mencari tteman,
mencari pegangan pada orang lain (need for affiliation).
Insentif
Insentif adalah kondisi atau situasi di luar diri individu yang dapat
meningkatkan atau menghambat suatu motif.
1. Insentif yang meningkatkan motif
2. Insentif yang menghambat
Psikologi Umum | 49
BAB 4
KEKHUSUSAN INDIVIDUAL
(Intelegensi dan Kepribadian)
Tiap individu (manusia maupun hewan) mempunyai kekhususannya
sendiri yang membedakannya dengan individu-individu lainnya, sudah lama
disadari orang. Kalau kita pandangi orang-orang yang berada disekitar kita, maka
secara sepintas lalu saja sudah akan nampak bahwa mereka itu berlain-lainan satu
sama lain. Ada yang gemuk, ada yang kurus, ada yang tampan, ada yang cantik,
ada yang lemah dan sebagainya.
Dari contoh di atas dapat kita lihat bahwa perbuatan yang berintelegensi
adalah perbuatan yang menuntut kemampuan yang lebih dari pada sekedar
kemampuan untuk persepsi biasa. Kemampuan itu adalah kemampuan untuk
mengelolah lebih jauh lagi tentang intelegensi.
Intelegensi
Edourd Claparade (1873-1940)dan William Stern (1871-1938) seorang
pakar psikologi penemu konsep IQ misalnya mendefinisikan intelegensi secara
sangat fungsionala dan terbatas yaitu intelegensi adalah penyesuaian diri secara
mental terhadap situasi atau kondisi baru. Dilain pihak seorang psikologi gestalt
mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman
atau pengertian.
Pada tahun 1990-pun para pakar mencoba sepakat dengan definisi
intelengensi yang masih terdapat versi dua kelompok yaitu Mainstream Science
on Intelligensi (MSI) dan versi American Psychological Association (APA).
Versi MSI memberikan definisi tentang intelegensi adalah suatu
kemampuan yang sangat umum yang antara lain melibatkan kemampuan akal,
merencana, memecahkan masalah, berfikir abstrak, memahami ide-ide yang
Psikologi Umum | 50
kompleks, cepat belajar dan belajar dari pengalaman. Dalam versi APA definisi
MSI itu dianggap sebagai hanya sekedar sebuah daftar dari berbagai kemampuan
yang diidentifikasikan. Oleh karena itu, versi APA tidak memberikan suatu
definisi, melainkan hanya menyebutkan tentang perbedaan antar individu dalam
memahami suatu ide, lingkungan, masalah, dan sebagainya.
Dengan demikian, intelegensi itu adalah kemampuan untuk mengolah
lebih jauh lagi hal-hal yang kita amati. Kemampuan ini terdiri dari dua jenis yaitu
kemampuan khusus dan kemampuan umum. Kemampuan khusus adalah
kemampuan dalam bidang-bidang tertentu. Disamping kemampuan khusus,
terdapat kemampuan umum. Kemampuan umum ini mendasari kemampuan-
kemampuan khusus, tetapi ia bukan merupakan kumpulan, gabungan, atau
penjumlahan-penjumlahan kemampuan khusus belaka, melainkan merupakan
kualitas tersendiri.
Teori lama mengatakan bahwa tingkat perbedaan kecerdasan itu sudah
bawaan setiap lahir. Di samping orang-orang yang ditakdirkan pandai, terdapat
pula orang-orang yang bodoh sejak lahirnya, sedangkan yang terbanyak adalah
orang yang bertaraf rata-rata. Menyadari hal ini, sejak lama sudah diusahakan
dalam psikologi untuk mengukur taraf intelegensi pada manusia. Setelah melalui
beberapa eksperimen terbukti bahwa mengukur taraf intelegensi itu dapat
diperkirakan melalui pengukuran terhadap beberapa aspek kemampuan khusus
tertentu.
Yang sekarang menjadi perdebatan, para pakar psikologi adalah apakah IQ
masing-masing individu benar-benar diperoleh sejak lahir dan tidak bisa diubah
lagi (factor nature) atau justru lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan, social,
pendidikan dan kebudayaan.
Ada dua jenis intelegensi yakni fluid intelegenci yaitu : kemampuan proses
informasi secara cepat, hubungan berfikir dan ingatan dalam bentuk analogi,
mengingat rangkaian angka dan kategorisasasi. Sementara crystallized
intellegenci yaitu : akumulasi informasi, ketrampilan-ketrampilan dan strategi
Psikologi Umum | 51
yang telah dipelajari selama hidup dan dapat diterapkan untuk memecahkan
masalah.
Faktor pembawaan
Perdebatan antara kaum nativis dan kaum empiris dalam ilmu psikologi,
tidak terbatas pada intelengensi saja. Cesare Lombrosso terkenal dengan teorinya
“ deliquento nato” yaitu bahwa penjahat sudah mempunyai watak jahat sejak
lahirnya, yang tercermin pada bentuk tengkoraknya (fisiognami). Tentu teori ini
sudah tidak relevan lagi, karena sekarang kejahatan adalah hasil pengaruh
berbagai factor pada diri individu maupun lingkungannya (keadaan social,
ekonomi, pendidikan, factor kesempatan ).
Ilmu-ilmu yang mempercayai sifat/watak/nasib sudah ditentukan sejak
lahir antara lain astrologi, frenologi (dengan mengukur tengkorak kepala)
palmistry (melalui garis-garis tangan). Ilmu semacam ini seakan-akan ilmiah
padahal tidak ilmiah. Itulah sebabnya disebut sebagai ilmu semu.
Intelegensi sebagai isu tak hanya dilihat sebagai ilmu pengetahuan saja,
bahkan dipakai juga dalam isu-isu social. Intelegensi dipakai oleh kelompok-
kelompok politik tertentu untuk mendiskreditkan kelompok lain, yang biasanya
minoritas.
Faktor lingkungan dan kebudayaan
Ada pendapat atau aliran yang percaya bahwa sifat manusia (termasuk
kecerdasan dan kepribadian lainnya sepenuhnya dipengaruhi oleh lingkungan.
Pandangan ini disebut empirisme.
Seorang tokoh empirisme John b. Wanston mengatakan karena jiwa
manusia waktu lahir masih bersih, maka untuk menjadikannya manusia itu sesuai
dengan yang dikehendaki, kepada orang itu tinggal diberikan lingkungan dan
pengalaman-pengalaman yang diperlukan. Jadi manusia dapat dibentuk sesuai
dengan lingkungan yang ditempati.
Psikologi Umum | 52
Interaksi bawaan dan lingkungan : konvergensi
Intelegensi adalah hasil dari kontribusi lingkugan dan bawaan. Dari sudut
pandang bawaan para peneliti beranjak pada penelitian terhadap otak. Temuan ini
dikuatkan oleh penelitian dengan menggunakan metode pemindaian otak dikenali
beberapa area otak yang terkait dengan intelegensi. Contohnya anak dosen akan
menjadi dosen juga, membuktikan bahwa lingkungan pun ada pengaruhya.
Jadi, lingkungan bisa berpengaruh terhadap perkembangan intelegensi
seseorang, tetapi dalam batas-batas bawaan yang ada.
Pembentukan kepribadian
Istilah bahasa inggris untuk kepribadian adalah personality yang berasal
dari kata “persona” yang artinya adalah topeng. Kepribadian (personality) adalah
sebuah konsep yang sukar dimengerti dalam psikologi, meskipunistilah itu
digunakan sehari-hari. Karena banyak definisi tantang kepribadian maka definisi
yang paling mudah dipahami adalah definisi dari Gordon W. Allport yaitu
kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri dari
system-sistem psiko-fisik yang menetukan cara penyesuain diri yang unik dari
individu tersebut terhadap lingkungannya.
Dari definisi diatas terdapat kata-kata kunci yaitu system psikis (pikiran,
perasaan, minat, motivasi, dan sebagainya) dan system fisik (tinggi badan, warna
kulit, system syaraf, pencernaan, gemuk, kurus dan lain-lain). Organisasi dinamais
yang menggabungkan semua system psiko-fisik tadi dalam suatu proses kerja
yang kait mengait dan terus berubah dari waktu ke waktu sebagi upaya
penyesuaian diri individu tersebut terhadap lingkungannya dan secara khusus.
Kepribadian selalu berubah-rubah sesuai dengan kondisi lingkuangannya.
Salah satu teori sifat (trait) yang sekarang popular dikalangan psikologi adalah
teori lima dimensi model kepribadian atau sering disebut teori 5 besar. Teori ini
menyatakan ada lima sifat dasar atau inti manusia yaitu:
Psikologi Umum | 53
1. Keterbukaan pada pengalaman dan gagasan-gagasan baru Vs tradisional
dan berorientasi semata-mata pada ritinitas.
2. Memenuhi tugas, berencana, teratur Vssantai, spontan, tidak dapat
diandalkan.
3. Ceria dan berorintasi pada rangsangan yang ada diluar Vs pendiam dan
menghindari stimulus dari luar.
4. Bersifat social, bersahabat, cinta damai, Vs agresif, dominan, tidak setuju
pada orang lain.
5. Reaktif secara emosional, mudah terpicu emosi negatifnya Vs tenang,
terkendali, optimis.
Pengalamn-pengalaman yang umum maupun yang khusu member
pengarih yang berbeda-beda pada masing-masing individu. Individu itu pun
merencanakan pengalaman-pengalaman tersebut secara berbeda-beda pula,
sampai akhirnya ia membentuk dalam dirinya suatu kepribadian permanen. Proses
intergasi pengalaman-pengalaman ke dalam kepribadian yang makin lama makin
menjadi dewasa disebut proses pembentukan identitas diri.
Sebelum sampai kepada pembentukan kepribadian yang matang, dewasa,
permanen, proses pembentukan diri harus melalui beberapa tingkatan. Salah satu
tingkat yang harus dimulai adalah imitasi (keinginan untuk meniru orang lain)
yang dilanjutkan dengan identifikasi (dorongan untuk menjadi identik dengan
orang lain).
Kepribadian seseorang itu diekspresikan kedalam beberapa
kateristik sehingga dengan memahami karekteristik-krekteristik tersebut, kita
dapat mengerti pula kepribadian orang yang bersangkutan. Karekteristik yang
dapat dikenali yaitu :
1. Penampilan fisik, misalnya tubuh yang besar, wajah yang tampan, dan lain-
lainnya semua bisa menggambarkan diri seseorang atau yang bersangkutan.
2. Temperamen: yaitu suasana hati yang menetap dank has pada orang yang
bersangkutan, misalnya: pemurung, pemarah, periang dan sebagainya.
Psikologi Umum | 54
3. Kecerdasan dan kemampuan: termasuk kreativitas-kreativitasnya mengikuti
teori multiple intelligence, kita bisa mengidentifikasi kemampuan yang
menonjol pada orang yang bersangkutan.
4. Arah minat dan pandangan mengenai nilai-nilai:hobi, pekerjaan-pekerjaan
yang selalu dilakukan, serta kebiasaan sehari-hari merupakan indicator
terbia untuk menggambarkan arah minat dan pandangan moral seseorang.
5. Sikap social: hal ini bisa diukur dengan beberapa psikotes, namun bisa juga
digali dengan wawancara mendalam atau observasi dalam proses simulasi,
games, atau diskusi.
6. Kecendurungan-kecenderungan dalam motivasinya: hal inipun dapat
diketahui melalui beberapa tes dan wawancara serta observasi selama
proses pemeriksaan..
7. Cara-cara pembawaan diri: bentuknya misalnya sopan santun, banyak
bicara, kritis dan sebagainya.
8. Kecenderungan patologis: merupakan tanda-tanda adanya gangguan jiwa
yang serius.
Sekalipun kepribadian itu unik, yaitu berbeda-beda pada tiap-tiap orang,
tetapi ada pakar psikologi yang tetap berusaha menggolongkan kepribadian dalam
beberapa jenis. Penggolongan menirut Ernst Kretscmer didasari pada cirri-ciri
fisik dan berorientasi pada penyakit-penyakit kejiwaan ada tiga macam tipe :
a. tipe Asthenis
b. tipe Atlenis
c. tipe piknis.
Bapak ilumu kedoteran, Hiprokates berpendapat bahwa kepribadiaan
seseorang dipengaruhui oleh proses-proses faali dalam tubuh, terutama oleh
bekerjanya cairan-cairan dalam tubuh yaitu tipe sanguinis, tipe phlegmatic,
melankolik, kholerik.
Psikologi Umum | 55
Tipologi yang lebih modern dilakukan antara lain oleh Carl Gustav Jung
yang mendasarkan penggolongannya pada perilaku atau karektiristik psikologis
saja yaitu tipe introvert, tipe ekstrovet, tipe ambivert.
Pembentukan identitas diri
Mengenai pengalaman-pengalaman yang ikut membentuk kepribadian,
kita dapat membedakannya dalam dua golongan :
1. Pengalaman yang umum
Yaitu yang dialami oleh tiap-tiap individu dalam kebudayaan tertentu.
Pengalaman ini erat hubungannya dengan fungsi dan peranan seseorang dalam
masyarakat. Misalnya, sebagai laki-laki atau wanita seseorang mempunyai hak
dan kewajiban tertentu. Beberapa dari peran itu dipilih sendiri oleh orang yang
bersangkutan tetapi masih tetap terikat pada norma-norma masyarakat, misalnya
jabatan atau pekerjaan. Meskipun demikian, kepribadian seseorang tidak dapat
sepenuhnya diramalkan atau dikenali hanya berdasarkan pengetahuan tentang
struktur kebudayaan dimana orang itu hidup. Hal ini disebabkan karena :
a. Pengaruh kebudayaan terhadap seseorang tidaklah sama karena medianya
(orang tua, saudara, media massa dan lain-lain) tidaklah sama pula pada
setiap orang. Setiap orang tua atau media massa mempunyai pandangan
dan pendapatnya sendiri sehingga orang-orang yang menerima pandangan
dan pendapat yang berbeda-beda itu akan berbeda-beda pula pendiriannya.
b. Tiap individu mempunyai pengalaman-pengalaman yang khusus, yang
terjadi pada dirinya sendiri.
2. Pengalaman yang khusus
Yaitu yang khusus dialami individu sendiri. Pengalaman ini tidak
tergantung pada status dan peran orang yang bersangkutan dalam masyarakat.
Pengalaman-pengalaman yang umum maupun yang khusus di atas memberi
Psikologi Umum | 56
pengaruh yang berbeda-beda pada tiap individu-individu itu pun merencanakan
pengalaman-pengalaman tersebut secara berbeda-beda pula sampai akhirnya ia
membentuk dalam dirinya suatu stuktur kepribadian yang tetap (permanen).
Proses integrasi pengalaman-pengalaman ke dalam kepribadian yang makin lama
makin dewasa, disebut proses pembentukan identitas diri.
Proses pembentukan identitas diri harus melalui berbagai tingkatan. Salah
satu tingkat yang harus dilalui adalah identifikasi, yaitu dorongan untuk menjadi
identik (sama) dengan orang lain, misalnya dengan ayah, ibu, kakak, saudara,
guru, dan sebagainya. Pada masa remaja, tahap identifikasi ini dapat
menyebabkan kebingungan dan kekaburan akan peran sosial, karena remaja-
remaja cenderung mengidentifikasikan dirinya dengan beberapa tokoh sekaligus,
misalnya dengan ayahnya, bintang film kesayangannya, tokoh politik favoritnya
dan sebagainya. Kalau kekaburan akan peranan sosial ini tidak dapat dihapuskan
sampai remaja itu menjadi dewasa, maka besar kemungkinannya ia akan
menderita gangguan-gangguan kejiwaan pada masa dewasanya. Karena itu
penting sekali diusahakan agar remaja dapat menentukan sendiri identitas dirinya
dan berangsur-angsur melepaskan identifikasinya terhadap orang-orang lain untuk
akhirnya menjadi dirinya sendiri.
Ekspresi Kepribadian
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa arti kepribadian sangat luas. Oleh
karena itu, jika kita hendak menggambarkan atau menguraikan kepribadian
seseorang, kita harus membagi-bagi kepribadian tersebut dalam beberapa
karakteristik yang dapat dilihat atau diukur. Dengan kata lain, kepribadian
seseorang itu diekspresikan kedalam beberapa karakteristik sehingga dengan
memahami karakteristik-karakteristik tersebut, kita dapat mengerti pula
kepribadian orang yang bersangkutan.
Sekalipun tidak semua pakar sependapat tetapi karakteristik-karakteristik
yang dianggap terpenting untuk mengenali kepribadian adalah:
Psikologi Umum | 57
1. Penampilan fisik : tubuhyang besar, wajah yang tampan, pakaian yang
rapi, atau tubuh yanhg kurus sehat, wajah yang kuyu , pakaian kusut,
semuanya menggambarkan kepribadian dari orang yang bersangkutan.
Juga bisa dilihat apakah ia berwibawa dan percaya pada diri sendiri atau
kurang semangat dan mempunyai perasaan rendah diri dan sebagainya.
2. Tempramen : yaitu suasana hati yang menetap dan khas pada orang yang
bersangkutan, misalnya: pemurung, pemarah, periang, dan sebagainya.
3. Kecerdasan dan kemampuan: termasuk kreativitasny: mengikuti teoti
Multiple Intelligence. Kita bisa mengidentifikasiakan kemampuan yang
menonjol pada orang yang bersangkutan.
4. Arah Minat dan Pandangan Mengenai Nilai-nilai: hobi, pekerjaan yang
selalu dilakukan, serta kebiasaan sehari-hari merupakan indicator terbaik
untuk menggambarkan arah minat dan pandangan moral seseorang.
5. Sikap Sosial: hal ini bisa diukur dengan beberapa psikotes atau skala
seperti MPPT, EPPS, The big Five Test, atau tes-tes proyeksi. Namun,
bisa digali juga dari wawancara mendalam atau observasi dalam proses
simulasi, games, atau diskusi.
6. Kecenderungan-kecenderungan dalam motivasinya: hal ini pun dapat
diketahui melalui beberapa tes dan wawancara serta observasi selama
proses pemeriksaan.
7. Cara-cara Pembawaan Diri: dalam bentuk misalnya sopan santun, banyak
bicara, kritis, mudah bergaul, dan sebagainya. Cara pembawaan diri ini
terlepas dari isi atau materi yang dibawakan. Seseorang dapat berbicara
tentang berita kematian atau soal-soal perdaganagan atau mengundang
seseoarng ke suatu perjamuan , atau menegur kesalahan seseorang, tetapi
semuanya dilakukan dengan cara yang sopan atau justru sebaliknya.
8. Kecenderungan Patologis: merupakan tanda-tanda adanya gangguan jiwa
yang serius (bukan sekedar stress atau depresi karena frustasi). Memang,
yang paling tepat untuk mendiagnosis gangguan jiwa adalah dokter
spesialis kejiwaaan (SpKJ) atau psikolog klinis. Tetapi, mata seorang
psikolog non-klinis, atau asesor, bahkan awam yang waspada pun akan
Psikologi Umum | 58
mampu mengidentifikasikan adanya gangguan jiwa berat seperti
skhiozophrenia (berbicara dan berperilaku aneh, ngawur tanpa arah
(bizarre), ada halusinasi, dan sebagainya). Bisa juga autism (hiperaktif,
tetapi tidak ada kontak dengan orang lain, tidak bisa diajak bercakap-
cakap lebih suka dengan kegiatan sendiri yang bersifat mengulang-
ngulang dan lain-lain.
Jenis Kepribadian
Menurut Galen, seorang ahli fisiolog Romawi yang hidup di abad ke-2
Masehi, yang pertama kali memperkenalkan teori empat kepribadian. Ia
menyatakan bahwa kepribadian manusia bisa dibagi menjadi empat jenis : sanguin
(populer), koleris (kuat), melankolis (sempurna), dan phlegmatis (damai). Meski
teori ini tergolong sangat kuno, para psikolog masa sekarang mengakui, teori
kepribadian ini banyak benarnya.
Dari 4 tipe kepribadin ini, tiap orang mempunyai kombinasi dari dua
kepribadian. Umumnya salah satunya lebih dominan, kadang juga keduanya
seimbang. Bila hanya 1 dari tipe kepribadian, maka dapat dikatakan tipe
kepribadian sejati. Misalnya Sanguinis sejati. Sanguin dan koleris bisa
berkombinasi secara alami karena keduanya ekstrovert, optimis dan terus terang.
Kombinasi ini menghasilkan individu yang sangat energik. Phlegmatis dan
melankolis bisa berkombinasi karena keduanya introvert, pesimis dan lembut.
Empat jenis tersebut diantaranya :
1. Sanguin, tipe yang mempunyai energi yang besar, suka bersenang-senang,
dan supel. Mereka suka mencari perhatian, sorotan, kasih sayang,
dukungan, dan penerimaan orang-orang di sekelilingnya. Orang bertipe
sanguin suka memulai percakapan dan menjadi sahabat bagi semua orang.
Orang tipe ini biasanya optimis dan selalu menyenangkan. Namun, ia tidak
teratur, emosional, dan sangat sensitif terhadap apa yang dikatakan orang
Psikologi Umum | 59
terhadap dirinya. Dalam pergaulan, orang sanguin sering dikenal sebagai
“si tukang bicara”.
Kekuatan
Kepribadian yang menyenangkan, ceria, supel, suka bicara dan
bercerita. Punya selera humor yang baik. Emosional dan demonstratif.
Antusias dan ekspresif. Optimis, Penuh rasa ingin tahu. Berhati tulus, tidak
menyimpan dendam dan cepat meminta maaf. Menyukai kegiatan spontan.
Dalam bekerja, mengajukan diri secara sukarela untuk bekerja,
mengilhami orang lain untuk bergabung dan dapat mempesona orang lain
untuk bekerja.
Kelemahan
Mendominasi percakapan dan suka membesar-besarkan, egoistis,
suka mengeluh, kekanak-kanakan, tidak pernah dewasa. Mudah
marah/emosional. Sensitif terhadap yang dikatakan orang tentang dirinya.
Melupakan kewajiban. Keyakinan cepat luntur, tidak disiplin, mudah
teralihkan perhatiannya. Benci sendirian. Tidak tetap/mudah berubah dan
pelupa. Pandai berdalih. Suka mencari perhatian, sorotan dan kasih
sayang, dukungan dan penerimaan orang di sekelilingnya. Memutuskan
dengan perasaan.
2. Koleris, yang suka berorientasi pada sasaran. Aktivitasnya dicurahkan
untuk berprestasi, memimpin, dan mengorganisasikan. Orang bertipe
koleris menuntut loyalitas dan penghargaan dari sesama, berusaha
mengendalikan dan mengharapkan pengakuan atas prestasinya, serta suka
ditantang dan mau menerima tugas-tugas sulit. Tapi mereka juga suka
merasa benar sendiri, suka kecanduan jika melakukan sesuatu, keras
kepala, dan tidak peka terhadap perasaan orang lain. Orang koleris seperti
ini sering diidentifikasi sebagai “si pelaksana”.
Psikologi Umum | 60
Kekuatan
Tipe ini berbakat menjadi pemimpin. Suka berprestasi dan
mengorganisasikan. Hidupnya berorientasi pada tujuan, aktif dan dinamis..
Berkemauan keras dan tidak mudah putus asa. Tidak menyukai air mata
dan emosi. Bebas dan mandiri. Dalam bekerja, suka yang serba teratur dan
mencari pemecahan praktis. Mau melakukan tugas yang sulit dan suka
ditantang. Bisa mendelagasikan pekerjaan dan mau bekerja untuk kegiatan
kelompok . Bergerak cepat untuk bertindak sehingga unggul dalam
keadaan darurat.
Kelemahan
Orang bertipe koleris terlalu bersemangat, suka memerintah dan
tidak sabaran, keras kepala dan kaku. Menyukai kontroversi dan
pertengkaran, tidak mau menyerah kalau kalah. Tidak simpatik/kurang
peka terhadap perasaan orang lain. Suka merasa benar sendiri.
Mendominasi orang lain Dalam bekerja, termasuk pecandu kerja,
menuntut loyalitas dan penghargaan bawahan. Bisa kasar atau taktis.
Mngharapkan pengakuan atas prestasinya.
3. Melankolis yang cenderung diam dan pemikir. Ia berusaha mengejar
kesempurnaan dari apa yang menurutnya penting. Orang dalam tipe ini
butuh ruang dan ketenangan supaya mereka bisa berpikir dan melakukan
sesuatu. Orang bertipe melankolis berorientasi pada tugas, sangat berhati-
hati, perfeksionis, dan suka keteraturan. Karenanya, orang melanklolis
sering kecewa dan depresi jika apa yang diharapkannya tidak sempurna.
Orang melankolis sering diidentifikasi sebagai “si perfeksionis” atau “si
pemikir”.
Kekuatan
Perfeksionis, standar tinggi. Cenderung diam dan pemikir sehingga
membutuhkan ruang dan ketenangan supaya bisa berpikir dan melakukan
Psikologi Umum | 61
sesuatu. Serius dan bertujuan. Analitis. Berbakat dan kreatif. Berfilsafat
dan puitis. Bijaksana, Idealis. Menghargai keindahan. Sensitif kepada
orang lain. Berteman dengan hati-hati. Puas ada di belakang layar.
Menghindari perhatian. Setia dan mengabdi. Mau mendengarkan keluhan
dan mudah terharu. Dalam bekerja: suka keteraturan. Serba tertib dan hati-
hati. Rapi dalam perencanaan, hemat.
Kelemahan
Mengingat yang negatif dan menikmati sakit hati. Citra diri rendah
dan merendahkan diri sendiri. Standar suka terlalu tinggi. Sangat
memerlukan persetujuan. Mementingkan diri sendiri. Terlalu instropektif.
Tertekan karena ketidaksempurnaan. Tidak aman secara sosial. Menarik
diri dan menjauh. Suka mengkritik orang lain. Tidak menyukai yang
menentang. Mencurigai orang lain, pendendam. Tidak mudah memaafkan
dan penuh kontradiksi. Dalam kerjaan : suka memilih pekerjaan sulit. suka
ragu-ragu dan melewatkan banyak waktu.
4. Phlegmatis, yang seimbang, stabil, merasa diri sudah cukup, dan tidak
merasa perlu merubah dunia. Ia juga tak suka mempersoalkan hal-hal
sepele, tidak suka risiko atau tantangan, dan butuh waktu untuk
menghadapi perubahan. Orang bertipe ini kurang disiplin dan motivasi
sehingga suka menunda-nunda sesuatu. Kadang, ia dipandang orang lain
sebagai lamban. Bukannya karena ia kurang cerdas, tapi justru karena ia
lebih cerdas dari yang lain. Orang phlegmatis tak suka keramaian ataupun
banyak bicara. Namun, ia banyak akal dan bisa mengucapkan kata yang
tepat di saat yang tepat, sehingga cocok menjadi negosiator. Orang
phlegmatis kadang diidentifikasi sebagai “si pengamat” atau “si manis”.
Kekuatan
Kadang tipe ini dipandang sebagai orang yang lamban. Sebenarnya
bukan karena ia kurang cerdas, tapi justru karena ia lebih cerdas dari yang
Psikologi Umum | 62
lain. Mudah bergaul dan santai. Mudah diajak rukun dan menyenangkan.
Tenang, teguh, sabar dan seimbang. Hidup konsisten. Tidak banyak cakap
tetapi bijaksana. Simpatik dan baik hati. Menyembunyikan emosi.
Hidupnya penuh tujuan. Tidak suka mempersoalkan hal sepele. Punya
banyak akal dan bisa mengucapkan kata-kata yang tepat di saat yang tepat.
Pendengar yang baik, memiliki rasa humor yang tajam. Suka mengawasi
orang lain. Berbelas kasihan dan peduli. Dalam bekerja: cakap dan
mantap, dapat menengahi masalah. Menghindari pertikaian. Menemukan
cara yang mudah. Baik dibawah tekanan.
Kelemahan
Terlalu pemalu dan tidak banyak bicara. Tidak suka keramaian.
Suka takut dan kawatir. Mementingkan diri sendiri dan suka merasa benar
sendiri. Tidak antusias. Suka menilai orang lain. Suka menunda-nunda
sesuatu. Kurang disiplin dan motivasi diri. Malas dan tidak peduli.
Membuat orang lain merosot semangatnya. Lebih suka menonton. Tidak
suka tantangan/resiko. Terlalu suka kompromi. Perlu waktu untuk
menerima perubahan. Tidak suka didesak-desak.
Tipe Tipe Kepribadian Menurut Eduard Spranger Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, bahwa masing masing ahli ini mempunyai dasar dalam
memberikan pendapatnya tentang tipe kepribadian. Nah apakah yang menjadi
dasar Eduard?? Ternyata ia melihat tipe tipe kpribadian seseorang berdasarkan
sikap manusia terhadap yang hidup di dalam masyarakat. Dan inilah tipe tipe
kepribadian yang dimaksud oleh Eduard Spranger:
Manusia Politik. Seseorang yang memiliki kepribadian seperti ini
cendrung mempunyai sifat ingin menguasai orang lain, dan setiap
langkanya selalu berbau hal politik.
Manusia Ekonomi. Kalau kita ingin mengetahui orang orang
bertipe kepribaidan ekonomi kita bisa melihat pada ras china yang hidup
Psikologi Umum | 63
di negara kita ini. Kebanyakan para etnik china ini selalu mencari hal hal
baik dan berpotensi bisnis. Pada intinya orang orang yang memiliki tipe
kepribadian seperti ini segala sesuatunya dipertimbangkan dengan hitung
hitungan bisnis.
Manusia Sosial. Anda tau orang yang supel atau mudah bergaul? inilah
orang yang mempunyai kepribadian sosial. Karena orang berkepribadian
sosial biasanya mudah dan suka bergaul, suka menolong, dan rela
berkorban untuk orang lain.
Manusia Seni. Untuk melihat orang yang memiliki kepribadian seni bagi
kita tidak sulit. Kita bisa melihat para musisi, penyanyi, pelukis dan lain
sebagainya, atau kita bisa melihat orang orang yang dalam kesehariannya
menghabiskan waktunya untuk keindahan. Karena pada intinya orang yang
memiliki kepribadian seni ialah orang yang jiwanya dipengaruhi oleh nilai
nilai keindahan.
Manusia Agama. Inilah kepribadian yang dimiliki oleh para ulama, pastur,
pendeta dan pemuka atau tokoh tokoh agama lainnya. Bagi orang yang
memiliki kepribadian agama yang terpenting bagi mereka adalah
menghambakan diri dan menghabiskan hidupnya demi tuhan yang maha
kuasa.
Manusia Teori. Ciri ciri dari orang yang memili kepribadian teori antara
lain ia adalah seorang pemikir, suka membaca, dan mengabdi pada ilmu.
Tipe Tipe Kepribadian Menurut C.G Jung.C.G Jung adalah seorang ahli
penyakit jiwa yang berasal dari negara swis. Jung membagi kepribadian kedalam
dua tipe, Yaitu ekstovert dan Introvert.
Orang yang memiliki Kepribadian Ekstrovert adalah orang yang
perhatiannya diarahkan ke luar dari dirinya. Ciri ciri atau sifat yang dimiliki oleh
Psikologi Umum | 64
orang ekstrovert adalah ia lancar dalam berbicara, mudah bergaul, tidak malau
mudah menyesuaikan diri, ramah dan suka berteman.
Adapun orang yang memiliki kepribadiannya Introvert merupakan
kebalikan dari kepribadian ekstrovert. Perhatiannya lebih mengarah pada dirinya.
Sifat yang dimiliki oleh orang yang berkpribasian seperti ini adalah cendrung
diliputi kekhawatiran, mudah malu dan canggung, lebih senang bekerja sendiri,
sulit menyesuiakan diri dan jiwanya agak tertutup.
Tipe Tipe Kepribadian Menurut Gerart Heymans. Gerart Heymans
mengolongkan tipe kepribadian berdasarkan kuat dan lemahnya seseorang. Tipe
tipe kepribadian yang ia maksud adalah:
Gapasioneerden (orang hebat). Ciri dari orang yang memiliki kepribadian
seperti ini aka terlihat sifat antara lain selalu bersikap keras, ambisius,
egois, dan emosional. Selain itu sifat yang terlihat dari orang yang
mempunyai kepribadian ini antara lain memiliki rasa kekeluargaan yang
baik, dan suka menolong yang lemah.
Cholerici ( orang garang). Sifat yang terlihat dari orang yang memiliki
kepribadian seperti ini antara lain orangnya agresif, giat bekerja,
pemberani, optimistis, dan suka pada hal hal yang bersifat nyata. Selain
itu ciri lainnya adalah bahwa orang ini mempunyai sifat boros dan suka
bertindak ceroboh.
Sentimentil (orang perayu) Ciri cirinya adalah emosional, pintar berbicara,
senang dengan kehidupan alam, dan tidak suka keramaian.
Nerveuzen ( Gugup), Sifat yang terlihat dari kepribadian semacam ini
adalah mudah naik darah, suka memprotes, tidak mau berfikir panjang,
dan tidak pendendam.
Flegmaciti (orang tenang) Sifat yang terlihat pada orang yang memiliki
kepribadian ini adalah antara lain selalu bersikap tenang dan sabar, tekun
bekerja, memiliki pemikiran yang luas, rajin dan cekatan.
Psikologi Umum | 65
Sanguinici ( Kekanak kanakan) Jika kita melihat seseorang memiliki sifat
seperti anak anak, itulah orang yang berkepribadian sanguinici. Sifat yang
terlihat antara lain sukar atau plinlan dalam mengambil keputusan, ragu
ragu dalam bertindak dan suka menyendiri.
Amorfem (orang tak berbentuk) sifat yang terlihat dari tipe kepribadian ini
adalah intelektualnya kurang, picik, tidak praktis, tidak punya jati diri dan
terombang ambing.
Itulah pendapat beberapa ahli yang meskipun tidak semua pendapat ahli
termuat di sini, tetapi paling tidak tulisan ini dapat memberikan gambaran seperti
apakah tipe tipe kepribadian.
Setiap orang mempunyai kombinasi dari dua kepribadian. Umumnya salah
satunya lebih dominan, kadang juga keduanya seimbang. Sanguin dan koleris bisa
berkombinasi secara alami karena keduanya ekstrovert, optimis dan terus terang.
Kombinasi ini menghasilkan individu yang sangat energik. Mereka punya daya
tarik serta banyak bicara sambil menyelesaikan pekerjaan mereka, entah
melakukannya sendiri atau menyuruh orang lain untuk mengerjakannya.
Phlegmatis dan melankolis bisa berkombinasi karena keduanya introvert,
pesimis, dan lembut. Mereka melakukan segala sesuatu dengan sempurna dan
tepat waktu, tidak mau mengambil sikap konfrontatif. Namun anak tipe ini akan
mudah terkuras energinya jika berurusan dengan orang lain.
Kombinasi koleris-melankolis dan sanguin-phlegmatis menggabungkan
optimis dan pesimis, yang suka hura-hura dengan yang tidak suka hura-hura, dan
yang supel dengan yang suka menarik diri. Akibatnya anak cenderung tidak
seimbang dan berubah-ubah kepribadiannya tergantung keadaan. Kombinasi
koleris-melankolis menghasilkan individu yang sangat berorientasi pada tugas.
Kombinasi ini akan menjadi peraih prestasi tertinggi, melakukan segala sesuatu
dengan cepat dan sesempurna mungkin. Namun mereka bisa menjadi nge-boss
dan manipulatif sekaligus mudah stres jika orang lain tak bisa melakukan
segalanya dengan benar dan tepat waktu.
Psikologi Umum | 66
Kepribadian sanguin dan phlegmatis juga bisa berkombinasi,
menghasilkan orang yang berorientasi pada hubungan. Kombinasi ini
menjadikannya teman bagi semua orang. Ia dikagumi karena sifat humornya,
selalu rileks, dan menerima orang lain apa adanya. Namun ia cenderung tidak
disiplin, tidak suka melakukan apapun, mudah lupa tanggung jawabnya, dan
selalu dapat merayu orang lain untuk mengerjakannya bagi mereka.
Kepribadian memang bisa dirubah sedikit demi sedikit setelah tumbuh
dewasa. Misalnya, jika ia merasa terlalu emosional, ia bisa merubahnya sedikit
demi sedikit sehingga bisa lebih sabar. Namun kepribadian seseorang telah ada
sejak ia lahir, dan akan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak dalam
kehidupannya. Maka ada baiknya jika kita bisa memahami kepribadian diri kita
sendiri, juga kepribadian orang-orang di sekitar kita. Karena tiap tipe kepribadian
ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan masing-masing tipe ini akan
berinteraksi dengan baik jika dapat saling melengkapi.
Kritik terhadap penggolongan kepribadian
Penggolongan atau tipologi kepribadian memang memudahkan kita untuk
memahami kepribadian, tetapi pendekatan itu mengundang beberapa kritik, yaitu :
a. Setiap penggolongan mereduksi kepribadian manusia yang sangat kompleks.
Hanya menjadi satu atau dua variable saja yang digunakan untuk membuat
tipologi. Akibatnya, tipologi ini sangat kurang memperhatikan faktor-faktor
khusus yang sifatnya individual.
b. Tipologi ini tidak memperhatikan kenyataan bahwa manusia berubah-ubah
sesuai dengan kondisi lingkungan, dan karenanya kepribadian pun bersifat
dinamis. Tipologi ini membuat kepribadian seolah-olah statis.
c. Penggolongan kepribadian sangat kurang mempertimbangkan pengaruh
kebudayaan terhadap kepribadian.
Oleh karena itu, tipologio dalam psikologi zaman sekarang lebih terfokus
pada setting atau konteks tertentu saja. Misalnya, dalam lingkungan industry dan
Psikologi Umum | 67
organisasi dikenal dengan tipe kepemimpinan transaksional (memimpin
berpedoman pada hak dan kewajiban masing-masing) dan transformational
(memimpin berdaarkan nilai-nilai yang dikembangkan bersama anak buah)
(James V. Downton, 1973) ; dalam bidang pendidikan ada tipe orang tua yang
otoriter, serba boleh (laissez faire) dan otokratik (demokratik tetapi tetap tegas)
(Baumrind, 1991); dalam penyesuaian diri terhadap stress ada tipe yang
berorientasi pada tugas (task oriented), ada yang berorientasi pada emosi
(emotional oriented) (Lazarus and Folkman, 1984).
Psikologi Umum | 68
BAB 5
INTERAKSI SOSIAL
Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan
sesamanya dalam kehidupannya sehari hari. Oleh karena itu, manusia harus selalu
berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan manusia dengan manusia
lainnya atau hubungan manusia dengan kelompok, atau hubungan kelompok
dengan kelompok lainnya inilah yang disebut dengan interaksi sosial, yang juga
menjadi objek studi dari cabang psikologi yang dinamakan psikologi sosial.
Beberapa aspek yang mendasari interaksi sosial yaitu:
Komunikasi
Komunikasi adalah proses pengiriman berita dari seseorang kepada orang
lainnya. Dalam kehidupan sehari hari kita melihat komunikasi ini dalam berbagai
bentuk, misalnya percakapan antara dua orang, pidato dari ketua kepada anggota
rapat, berita yang di bacakan oleh pembawa acara televisi, buku cerita, Koran,
teleks, telepon, telegram, faksmile, internet, e-mail, sms, dan sebagainya.
Dalam tiap bentuk komunikasi, terdapat lima unsur dalam proses
komunikasi yaitu:
a. Adanya pengiriman berita;
b. Penerima berita;
c. Adanya berita yang dikirim;
d. Adanya media atau alat pengirim berita; dan
e. Ada sistem symbol yang digunakan untuk menyatakan berita.
Pengiriman dan Penerimaan Berita
Syarat pertama untuk terjadinya komunikasi adalah adanya dua orang atau
lebih. Orang pertama berfungsi sebagai pengiri berita, sedangkan orang yang
Psikologi Umum | 69
kedua dan seterusnya berfungsi sebagai penerima berita. Sebaliknya orang yang
kedua, ketiga dan lainnya stelah menerima berita dapat pula mengirimkan berita
kembali sehingga dia berfungsi sebagai penerima berita. Hala terakhir terjadi
dalam dialog atau percakapan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai komunikasi yang
sempurna bagi pengirim dan penerima berita:
1. Pengirim dan penerima berita harus bersiaga terhadap pokok persoalan yang
sama.
2. Kalaupun pokok persoalan sudah sama antara pengirim dan penerima berita
harus sepaham tentang arah dan tujuan pembicaraan.
Berita yang Dikirim
Isi berita yang dikirimkan dalam proses komunikasi bermacam-macam
tetapi pada umumnya dapat digolong golongkan sebagai berikut :
1. Fakta dan Informasi yaitu menyampaikan tentang informasi dan hal hal yang
terkait dengan rasio saja.
2. Emosi yaitu intinya dari proses komunikasi emosi adalah hanya ingin
mengungkapkan perasaan-perasaan.
3. Fakta yang bercampur dengan emosi yaitu berita seperti ini yang sering di
jumpai dimasyarakat, karena pada hakikatnya perasaan atau setidak tidaknya
warna afeksi seseorang terus menerus memengaruhi semua perbuatannya.
Oleh karena itu perkataan serta ungkapan-ungkapan seseorang selalu
mengandung perasaan. Dalam komunikasi yang baik perlu dijaga benar sifat
sifat isi berita. Kalau hendak disampaikan fakta dan informasi, maka
hendaknya dihindari kata kata atau ungkapan ungkapan yang dapat
menimbulkan emosi karena hal ini akan menyebabkan masuknya unsur unsur
subjektif kedalam berita yang seharusnya menjadi unsur objektif.
Psikologi Umum | 70
Media pengiriman berita
Dalam bentuk yang sederhana manusia berkomunikasi dengan manusia
lainnya hanya melalui bunyi atau suara dihasilkan oleh mulut dan dingarkan oleh
telinga. Berbeda dari hewan, suara suara ini disusun sedemikian rupa dan
dinamakan bahasa. Dengan bahasa manusia bisa berkomunikasi tentang apa saja
tidak terbatas pada hal hal yang terjangkau oleh panca indra.
Bahasa lisan kemudian berkembang menjadi bahasa tulisan sehingga
manusia dapat berkomunikas lintas tempat dan lintas waktu. Tulisan tulisan
Aristoteles atau Ibnu Sina atau Ki Hajar Dewantara masih dibaca sampai saat ini.
Sementara itu dengan Tekhnologi Informasi (TI) yang makin canggih, melalui
telpon seluler, internet dan sebagainya. Manusia bisa berkomunikasi dalam
hitungan detik dengan orang lain di seluruh penjuru dunia. Sangat jauh berbeda
dengan Columbus sampai benua Amerika. Saat itu masih mengirimkan kurir jika
hendak melapor kpada Raja Spanyol dengan menggunakan kapal dan berita
tersebut akan sampai ke Raja Spanyol selama 6 bulan.
Selain itu, teknologi juga memungkinkan berkembangnya media masa
dimana satu orang dapat berhubungan dengan banyak orang skaligus. Sudah lama
kita mengenal radio, koran, majalah dan televisi Media itu dikelola secara
profesional dengan orang orang tertentu melalui perusahaan dan organisasi-
organisasi tertentu.
Teknologi informasi saat ini (yang makin canggih justru, makin murah),
setiap orang sudah bisa mengirimkan berita secara massal, kepada setiap orang
hanya melalui website, blog, bahkan sering kali hanya melalui mailist saja.
Namun hasilnya tidak kalah dahsyat dengan CNN dan BBC, apalagi jika
dilakukan dengan maksud jahat seperti hacker, pembobolan bank dll.
Psikologi Umum | 71
Kebanyakan komunikasi yang diterima oleh manusia melalui telinga dan
mata. Sedangakan bagi manusia yang tunanetra dan tunarungu, masih bisa
berkomunikasi dengan menggunakan kode-kode jari tangan yang sudah di ajarkan
oleh pendidik mereka.
Jadi, letak kekuatan manusia dalam berkomunikasi adalah dalam
kemampuannya menggunakan simbol-simbol bahasa yang bisa dinyatakan secara
lisan tulisan dan isyarat.
Sistem Simbol
Hewan berkomunikasi dengan mengggunakan tanda-tanda. Anjing
menggonggong kalau gembira atau marah, melengking kalau kesakitan, atau
melolong kalau memanggil kawannya. Lebah membuat gerakan-gerakan untuk
menunjukkan letak dan arah makanan kepada kawan-kawannya. Tanda-tanda ini
bersifat konkret dan terbatas artinya satu tanda hanya mempunyai satu arti itu
tidak berubah ubah untuk jangka waktu yang sangat lama di turunkan melalui
sistem genetik melalui generasi ke generasi.
Beberapa hewan seperti Anjing, Lumba-lumba dan kera dapat di latih
untuk memenuhi perintah tertentu yang di berikan oleh majikan atau pelatinya.
Bunyi siulan yang membuat anjing lari kepada tuannya, bunyi peluit berarti
lumba-lumba harus melompat melalui lingkaran dan genderang bertabuh memicu
kera “sarimin” untuk langsung menyambar sepedanya untuk pergi ke kantor.
Bukan hanya hewan yang membuat aba-aba untuk membuat tanda-tanda
tetapi terkadang manusia juga membuat tanda tanda untuk berkomunikasi,
misalnya saja membuat tanda asap jika tersesat.
Karena sifat yang tak terbatas dan abstrak inilah maka manusia dapan
menyusun pikiran-pikiranya secra lebih sempurna, dapat saling berkomunikasi
secra lebih baik, dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagainya dengan
menggunakan simbol-simbol.Salah satu bentuk sistem simbol adalah bahasa.
Psikologi Umum | 72
Jenis Komunikasi
Dilihat dari jalannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Komunikasi Searah adalah komunikasi yang datang dari satu pihak saja,
sedangkan pihak yang lain hanya menjadi penerima.
2. Komunikasi Dua Arah adalah penerima dapat berubah fungsi menjadi
pengirim berita, sedangkan pengirim dapat menjadi penerima berita. Kalau
komunikasi dua arah atau timbal balik ini terjadi terus-menerus berganti-ganti
maka terjadilah dialog.
Struktur Komunikasi
Dilihat dari sudut hubungan antara individu dalam kelompoknya,
komunikasi dapat di bagi kedalam dua macam struktur yaitu :
1. Jenis Bintang : Di sini, ada satu orang yang menjadi pusat komunikasi dan
setiap individu lainya harus melalui pusat itu terlebih dahulu. Jenis ini
terdapat pada rapat rapat organisasi-organisasi dan kelompok-kelompok
formal lainnya. Individu-individu disini jadinya lebih terikat dan tidak bebas
menyatakan penadapatnya masing-masing pada saat ysng mereka mau, tetapi
sebaliknya komunikasi menjadi lebih tertib dan semua orang pada gilirannya
akan mendapat kesempatan berbicara. Pada jenis ini kemungkinan
dominasiasi oleh satu atau beberapa orang tertentu saja dapat dihindari.
2. Jenis hubungan langsung : Disini setiap individu dapat berbicara langsung
dengan individu lainnya pada detiap saat yang dikehendakinya. Jeniss ini
biasanya dapat di dapatai dalam kelompok kelompok yang tidak formal,
seoperti arisan, reuni, dan acara keluarga. Kelemahan jenis komunikasi ini
adalah karena semua orang bisa mengikuti kehendaknya sendiri-sendiri,
sehingga tidak terarah. Sedangkan keuntungannya adalah bawa setiap orang
bebas dan tidak terikat dalam menyatakan pendapatnya.
Psikologi Umum | 73
Sebab-sebab Kesalahan Dalam Komunikasi
Seperti dikatakan di atas, sering kali terjadi komunikasi yang tidak
sempurna. Penerima tidak mengerti sama sekali apa yang dimaksut oleh pengirim
berita, atau mengerti hanya sebagian atau salah mengerti.
Kesalahan-kesalahan dalam komunikasi pada umumnya disebabkan tiga
hal, yaitu:
1. Terbatasanya perbendaharaan kata atau sistem simbol.
2. Terbatasnya daya ingat
3. Gangguan pada media komunikasi
Kabar Angin
Sehubungan dengan lemahnya daya ingatan ini, dapat terjadi kabar angin
atau desas-desus. Kabar angin ini biasanya bermula dari keinginan orang untuk
mendapat informasi mengenai suatu hal, tetapi saluran komunikasi dengan
sumber berita tertutup karena satu dan lain hal. Akibatnya orang mencari
hubungan yang tidak langsung yaitu mencari informasi dari sumber kedua atau
ketiga atau bahkan dari sumber yang kesekian puluh. Akibatnya orang tersebut
banyak mendapatkan berita yang sudah berbeda dengan aslinya, sudah banyak
berkurang dan bertambah sesuai dengan orang-orang yang meneruskan kabar
angin tersebut.
Sikap
Sikap (attitude) adalah istilah yang mencerminkan rasa senang atau tidak
senang atau persaan biasa biasa saja (netral) dari seseorang terhadap ”sesuatu “ itu
bisa berupa benda, kejadian, situasi orang-orang atau kelompok. Kalau yang
timbul dari seseatu itu adalah perasaan senang maka itu disebut sikap positif,
Psikologi Umum | 74
sedangkan kalau yang timbul itu perasaan tidak senang itu disebut sikap negatif,
Kalau yang timbul sifat apa-apa yang biasa saja disebut netral.
Sikap dinyatakan sebagai tiga dominan ABC, yaitu Affect, Behavior dan
Cognition. Affect adalah perasaan yang timbul (denang, tak senang), behaviour
adalah perilaku yang mengikuti perasaan itu (mendekat, menghindar) dan
cognition adalah penilaian terhadap objek sikap (bagus, tidak bagus) (sarwono,
1997)
Manusia mempunyai bermacam-macam sikap terhadap bermacam-macam
hal (objek, sikap). Sikap negatif dari generasi tua terhadap tingkah laku generasi
muda akan memperlebar jurang pemisah antara kedua generasi tersebut. Sikap
yang dianut banyak orang yang disebut sikap sosial, sedangkan yang dianut
hanya oleh satu orang tertentu saja yang disebut sikap individual. Sikap sosial
adalah sikap yang ada pada kelompok orang yang ditunjukan pada suatu objek
yang menjadi perhatian selyuruh anggota tersebut. Sementara itu sikap individuala
adalah sikap yang khusus terdapat pada satu – satu orang terhadap objek – objek
yang menjadi perhatian orang – orang yang perhatian saja.
Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek objek. Tidak ada sikap yang
tanpa objek. Objek sikap bisa berupa benda, orang, kelompok orang, nilai – nilai
sosial, pandanga hidup, hukum, lembaga masyarakat dan sebagaiunya. Sikap
bukan bakat atau bawaan sejak lahir, melainkan dipelajari dan dibentuk melalaui
pengalaman-pengalaman.
Karena sikap dipelajari, maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan
keadaan lingkungan disekitar individu yang bersangkutan pada saat dan tempat
yang berbeda. Sikap tidak hanya terdiri atas satu macam saja, melainkan
bermacam-macam, sesuai dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian
orang yang bersangkutan.
Psikologi Umum | 75
Proses Pembentukan dan Perubahan Sikap
Sikap dapat berbentuk atau berubah melalui empat macam cara :
1. Adopsi : Kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-
ulang dan terus menerus, lama kelamaan secara bertahap di serap kedalam
diri individu dan mememngaruhi terbentuknya suatu sikap.
2. Difersiasi : Dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman
sejalan dan bertambahnya usia maka ada hal yang tadinya dia anggap sejenis
sekarang dipandang tersendiri lepas dari sejenisnya. Terhadap objek tersebut
dapat terbentuk sikap tersendiri pula.
3. Intergrasi : Pembentukan sikap disini terjadi secara terhadap, dimulai dengan
berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu sehingga
akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut.
4. Truama : Trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan, yang
meninggalkan kesan mendalam pada jiwa seseorang yang bersangkutan.
Pengalaman-pengalaman yang traumatis dapat juga menyebabkan
terbentuknya sikap.
Terbentuknya sikap terjadi demikian saja, melainkan melalui suatu proses
tertentu, melalui kontak sosial terus menerus antara individu dengan individu-
individu lain disekitarnya.dengan hubungan ini, faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya sikap adalah:
1. Faktor Internal : yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang
bersangkutan, seperti faktor pilihan.
2. Faktor Eksternal : Selain faktor-faktor yang terdapat dalam diri sendiri,
maka pembentukan sikap di temukan pula oleh faktor –faktor yang berada di
luar, yaitu:
a. Sifat objek, itu sendiri, bagus, atau jelek dan sebagainya.
b. Kewibawaan: orang yang mengemukakan suatu sikap.
c. Sifat orang-orang atau elompok yang mendukung sikap tersebut.
d. Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap.
Psikologi Umum | 76
e. Situasi pada saat sifat itu dibentuk.
Prasangka
Prasangka adalah penilaian terhadap sesuatu hal berdasarkan fakta dan
informasi yang tidak lengkap. Jadi sebelum orang tau benar mengenai sesuatu hal,
ia sudah menetapkan pendapatnya.mengenai hal tersebut dan atas dasar itu apriory
(Sarwono2006).
Pengukuran Sikap
Menurut beberapa ahli, sikap dapat diukur dengan menggunakan suatu alat
yang dinamakan skala sikap. Diantara banyak skala sikap yang di kenal, ada dua
skala sikap yang banyak di gunakan, yaitu skala sikap dari R.Likert (1932) dan
L.L Thurstone (1934). Bentuk kedua skala itu hampir serrupa, hanya proses
pembuatannya yang berbeda.
Tingkah Laku Kelompok
Mekanisme yang mendorong tingkah laku kelompok ini disebut dinamika
kelompok. Ada dua teori yang menerangkan tingkah laku kelompok yang
dikemukaakan oleh tokoh-tokoh psikologi dan Lee Bon. Teori yang pertama
adalah unit terkecil yang dipelajari oleh psikologi adalah individu. Oleh karena
itu, kelompok tidak lain adalah sekumpulan individu dan tingkah laku individu
secara bersama-sama. Teori kedua adalah seperti sifat kimia yaitu molekul
mempunyai sifat yang sangat berbeda dari sifat-sifat atom-atom yang membentuk
molekul itu.
Teori dinamika kelompok diajukan pertama kali oleh Kurth Lewin yang
menyatakan bahwa tingkah laku kelompok adalah fungsi dari kepribadian
individu dan situasi sosial.
Rumusnya adalah:
Keterangan : B : behavior
B = f (P.e)
Psikologi Umum | 77
f : fungsi
P : personality (kepribadian)
e : environment (lingkungan)
Teori lain tentang mekanisme kelompok diajukan oleh Neil Smeler.
Pendekatan sosiaologis karena pada hakikatnya smelser adalah sosiolog. Ia
mengatakan bahwa perilaku kelompok (massa) ditimbulkan oleh enam faktor
yang berurutan secara logis, walaupun tidak usah berurutan secara kronologis,
yaitu :
1. Keadaan Masyarakat yang tertekan (structural strain) dimana masyarakat
dalam hal-hal tertentu tidak lagi merasa nyaman.
2. Keadaan masyarakat yang kondunsif untuk terjadinya perilaku massa
(structural condusivenes).
3. Adanya kepercayaan masyarakat bahwa sesuatu hal sedang atau akan terjadi
(generalized belief).
4. Ada sarana dan prsarana untuk mengarahkan kelompok (mobilization for
action)
5. Kurangnya kontrol sosial (lack of social control)
6. Ada peristiwa pencetus (triggering factor)
Yang dimaksud dengan kelompok adalah sekumpulan orang. Kelompok
dapat dibagi-bagi dalam beberapa jenis yaitu :
1. Kerumunan (crowd) : kumpulan orang ini terjadi jika sejumlah orang berada
disuatu tempat tertentu pada suatu waktu tertentu.
2. Massa : Massa adalah sejumlah besar orang yang berada dalam suatu
lingkungan besar yaitu lingkungan yang lebih besar daripada lingkungan
kerumunan.
3. Publik : Lingkungan publik lebih luas dibandingkan dengan massa dan
hubungan interpersonal lebih lebih tidak erat lagi.
Psikologi Umum | 78
Macam macam kerumunan, di lihat dari jenisnya kerumunan berbeda-
beda dalam beberapa macam :
1. Kerumunan biasa yaitu orang-orang berkumpul hanya untuk mengisi waktu
luang saja, atau secara kebetulan yang sama.
2. Kerumunan konvensional yaitu kerumunan yang aktifitasnya di atur oleh
kebiasaan.
3. Kerumunan aksi yaitu kerumunan yang perilakunya jelas menuju ke suatu
tujuan tertentu dan besifat agresif.
4. Kerumunan ekspresif yaitu kerumunan yang bertujuan untuk
mengekspresikan perasaannya dengan jalan menangis, tertawa, berteriak dan
sebagainya.
Gerakan sosial adalah perilaku masa yang ditunjukan untuk menciptakan
atau menyusun kembali aturan sosial. Ada tiga macam gerakan sosial :
1. Gerakan sosial yang berlaku umum yaitu gerakan sosial yang di ikuti
secara luas oleh banyak orang.
2. Gerakan sosial khusus yaitu tingkah laku masa yang jelas tujuannya.
3. Gerakan sosial ekspresif yaitu yang semata-mata di tunjukan untuk
menampilkan perasaan-perasaan tertentu.
Tingkah laku publik adalah yang paling terbatas dari ketiga jenis
kelompok di atas. Karena tidak berada dalam suatu tempat tertentu sehingga
anggota kelompok tidak saling berhubungan secara fisisk, maka sulit untuk
menjadi sesuatu yang kesat mata. Perilaku publik hanya terbatas pada pendapat
publik saja. Pendapat publik adalah konsensus antara berbagai pendapat yang ada
di dalam publik.
Psikologi Umum | 79
Kepemimpinan
Dalam tingkah laku kelompok penting sekali seorang pemimpin. Kadang-
kadang suatu kelompok berbuat dan tidak berbuat sesuatu disebabkan oleh ada
atau tidak adanya kepemimpinan yang kuat dalam kelompok itu.
Teori tentang apa dan bagaimana kepemimpinan itu :
1. Teori keseimbangan : teori ini mengatakan bahwa dalam diri seseorang
pemimpin haruslah terdapat beberapa sifat yang saling mengimbangi dan
berbagai kemampuan.
2. Pemusatan energi psikis : menurut teori ini seseorang pemimpin adalah
orang biasa, dengan kelemahan-kelemahan dan tidak mempunyai bakat yang
istimewa, tetapi orang ini mau bekerja keras dan memusatkan energinya
terhadap suatu bidang tertentu, sehingga dalam bidang itu orang tersebut
mengunggulli orang-orang yang lain.
3. Teori bakat khusus : teori ini menekankan bahwa seseorang dapat mnjadi
pemimpin berkat kemampuan-kemampuannya yang khusus yang sudah
merupakan bakatnya. Kemampuan khusus ini harus sesuai dengan keadaan
kelompok disekitarnya, sehingga kelompok mau menganggap dia sebagai
pemimpin.
4. Pemahaman yang tiba-tiba : menurut teori ini, seseorang mnjadi pemimpin
karena tiba-tiaba ia meliahat hubungan antara dua atau beberapa hal yang
terjadinya tidak dilihat oleh orang lain, sedangkan hubungan itu penting
sekali artin ya untuk memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi oleh
kelompok yang bersangkutan.
5. Teori kemampuan diantara Ketidak mampuan : teori ini menyatakan
sesuatu yang lemah atau yang kurang akan di kompensasi (ditutup atau
diatasi) oleh sesuatu yang kuat. Alampun mengatur dirinya seperti itu.
6. Teori konjungtur : Konjungtur berarti gabungan beberapa macam faktor
yang muncul pada waktu yang bersamaan. Teori ini menyatakan bahwa teori
ini muncul karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
Psikologi Umum | 80
a. Kemampuan khusus yang dimiliki oleh pemimpin.
b. Adanya problem atau krisis yang dialami oleh kelompok.
c. Adanya kesempatan untuk pemimpin untuk membuktikan
kemampuannya.
7. Teori proses kelompok : teori ini berpendapat bahwa kepemimpinan, semata-
mata ditentukan oleh proses yang terjadi dalam kelompok yang hasil interaksi
antara anggota kelompok.
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar dapat
mempertahankan kedudukannya cukup lama dan dapat menjalankan misinya
dengan cukup efektif adalah:
1. Stamina : kemampuan untuk bertahan dan tidak mudah menyerah kalau
menghadapi kesuliatan.
2. Pengikut : tidak ada pemimpin tanpa penguikut,.
3. Energi :seserorang pemimpin harus mempunyai semangat dan dorongan
untuk mencapai cita-citanya
4. Kecakapan : tidak hanya kecakapan tetapi juga kecerdasan.
5. Karakter : harus berkarakter dan berkepribadian kuat,
6. Berpikiran bersih dan jujur : pemimpin tidak punya iktikad lain selain
mempejuangakan kepentingan kelmpoknya.
7. Simpati : seorang pemimpin harus mampu menempatkan dirinya pada
kedudukan pengikutnya dan memandang persoalan dari sudut pandangan
pengikutnya.
Sementara itu di tinjau dari keadaan kelompok, tujuan dan sifat kelompok
maka ada beberapa macam kepemimpinan yaitu :
1. Kepemimpinan langsung dan tidak langsung : Kepemimpinan langsung
adalah kepemimpianan yang datang dari pribadi dari pemimpin itu sendiri.
Sedangkan kepemimpinan tidak langsung adalah kepemimpinan yang terjadi
melalui hasil karya pemimpin yang bersangkutan.
Psikologi Umum | 81
2. Kepemimpinan konservatif atau liberal : Pemimpin yang konserfatif
adalah pemimpin yang memperjuangkan hal-hal dari masa laulu.
3. Kepemimpinan bisa bersifat sosial, mental atau eksekutif : kepemimpinan
sosial terjadi dikarenakan adanya kegiatan pemimpin di tengah pengikutnya,
kepemimpinan mental terjadi karena adanya gagasan-gagasan yang datang
dari pemimpin sedangkan kepemimpinan eksekutif terjadi melalui aktifitas
maupun melalui gagasan.
4. Kepemimpinan dapat bersifat otokratis, laizes faire atau otoritatif :
pemimpin otokratis adalah pemimpin bergaya diktator bergaya otoriter
mengikuti kehendaknya sendiri saja, suka menyuruh, tak ingin dibantah, dan
tidak meminta pendapat pengikutnya. Sebaliknya pemimpin laizes faire
adalah pemimpin pemimpin yang serba boleh yang membiarkan pengikutnya
pengikutnya megikuti kemauannya masing-masing.
5. Kepemimpinan partisan dan kepemimpinan yang tidak memihak:
kemempinan partisan atau pro yang anti pada sesuatu (memihak). Bertolak
belakang dengan pemimpin yang tidak memihak.
Norma Sosial
Norma sosial adalah nilai-nilai yang berlaku dalam suatu kelompok yang
membatasi tingkah laku individu dalam kelompok itu. Yang membedakan norma
sosial dengan produk-produk sosial dan budaya, serta konsep-konsep psikologi
lainnya adalah bahwa dalam norma sosial terkandung sanksi sosial. Artinya,
barang siapa melakukan sesuatu yang melanggar norma akan dikenai tindakan
tertentu oleh masyarakatnya. Sansi ini bisa berupa di jadikan bahan gunjingan
sampai dicela di dpan publik atau disingkirkan oleh pergaulan.
Pengaruh norma sosial terhadap kepribadian individu anggota kelompok
adalah sebagai berikut :
1. Norma sosial merupakan faktor yang mendorong motivasi. Norma itu selalu
mempengeruhi tiap tingkah laku dalam hubungan interpersonel seperti
presepsi, sikap, ingatan dan sebagainya.
Psikologi Umum | 82
2. Norma sosial selalu menimbulkan tekanan psikis. Dalam masyarakat yang
modern, terdapat banyak mcam norma, dan norma yang berlaku berubah
dengan cepat sekali seakan individu teromabang ambing merasa tidak yakin
akan diri sendiri merasa ragu akan masa depan merasa harus berjuang dan
sebagainya.
3. Norma- norma yang saling bertentangan memaksa individu untuj slah satu
norma saja untuk diikutinya.akan tetapi hal ini tidak selalu mudah. Untuk
mengatasi hal ini maka dapat ditempuh beberapa cara, yaitu:
a. Masyarakat atau kelompok sendiri memberikan kelonggaran dalaam
melaksanakan norma-normanya.
b. Rasionalisasi kebudayaan, yaitupenjelasan atau penalaran atau
memberikan dasar logika kepada perilaku yang sesungguhna tidak dapat
dibenarkan.
Peran dan Status
Individu mempunyai fungsi tertentu dalaam kelompoknya. Dalam
masyarakat yang belum berkembang, perempuan bertugas menguras rumah,
memasak, menjaga anak-anak, sementara pria bertugas mencari nafkah. Dalam
perkembangan masyarakat selanjutnya timbul fungsi-fungsi lain seperti kepala
suku, raja, tentara, dan didalam masyarakat modernterdapat dokter, guru petani
mentri, dan sebagainya. Semunya mempunyai tugas dan fungsi dan peran tertentu
yang harus di jalankan dalam kelompoknya.
Peran sosial adalah peran yang dimainkan seseorang dalam lingkungan
sosialnya. Peran ini adalah merupakan tuntutan dari masyarakat terhadap individu
untuk memberikan sumbangan sosial dari anggotanya dalam rangka menjaga
keutuhan sosial dan meningkatkan kebaikan dalam masyarakat tersebut.
Peran sosial bisa berupa aktivitas individu dalam masyarakat dengan cara
mengambil bagian dalam kegiatan yang ada di masyarakat dalam berbagai sektor,
baik sosial, politik, ekonomi, keagamaan dan lain-lain. Pengambilan peran ini
Psikologi Umum | 83
tergantung pada tuntutan masyarakat dan atau pada kemampuan individu
bersangkutan serta kepekaannya dalam melihat keadaan masyarakatnya.
Ada tiga golongan kelas sosial yan biasanya di gunakan dalam
mempelajari masyarakat yang sudah maju, yaitu:
1. Kelas atas, yang terdiri atas sebagian sangat kecil dari masyarakat yang
menduduki jabatan-jabatan tertinggi dalam negara atau memiliki pendapat
yang sangat besarsehingga taraf hidupnya jauh melebihi orang kebanyakan,
atau yang mempunyai kekuasaan yang sangat besar.
2. Kelas menengah, terdiri atas pegawai menengah, pengusaha menengah dan
kecil, kaum intelektual, guru, mahasiswa pedagang tukang dan sebagainya.
Kelas ini berfariasi pesertanya dari yang mulai sangat terdidik hingga tidak.
3. Kelas rendah, yaitu orang kebanyakan tidak ada jabatan tertentu, pendidikan
terbatas, penghasilan pun tidak memadai. Seperti petani, buruh, tukang
becak, pesuruh dan sebagainya.
Jenis-Jenis Status Sosial:
a. Ascribed Status Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir
seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain
sebagainya.
b. Achieved Status Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang
karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status
yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
c. Assigned Status Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang
di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi
diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti
seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
Psikologi Umum | 84
BAB 6
GANGGUAN MENTAL
Dalam ilmu psikologi, dikenal berbagai perilaku yang menyimpang dari
perilaku normal sebagai gejala dari gangguan mental. Penyimpangan perilaku ini
dapat disebabkan oleh adanya kelainan psikis pada orang-orang yang
bersangkutan. Gangguan mental bisa murni psikologis. Misalnya, depresi berat
karena putus hubungan dengan pacar atau gagal memenuhi cita-citanya untuk
masuk perguruan tinggi favorit. Namun, sering pula disebabkan oleh gangguan
fisik. Misalnya, pecandu narkoba bisa menjadi agresif, depresif atau paranoid
(curiga), tergantung dari jenis narkoba yang digunakannya. Penderita hipertensi
bisa menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, juga pada perempuan yang
sedang mengalami haid.
Oleh karena itu, gangguan mental selain menjadi salah satu bidang
psikologi, dipelajari juga di ilmu kedokteran, khususnya kedokteran jiwa atau
psikiatri. Bedanya antara psikologi klinis dan psikiatri adalah pada metode
pendekatannya. Psikologi klinis menangani kasus-kasus gangguan mental dari
sudut psikologi. Sehingga teknik-teknik yang digunakan untuk membantu klien
adalah teori-teori ilmu psikologis yang merupakan bagian dari ilmu sosial, seperti
wawancaa, observasi, pemberian nasihat dan usaha penyembuhan secara
psikologis yang disebut psikoterapi.
Psikiatri memandang gangguan mental dari sudut ilmu kedokteran, yaitu
dari sudut penyakit dan cara pengobatan. Dokter berusaha mencari faktor
penyebab pada soma (tubuh) pasien mulai dari faktor keturunan sampai kelainan
atau gangguan syaraf. Jadi metode yang digunakan psikiater adalah metode-
metode kedokteran, yaitu dengan alat-alat kedokteran dan obat-obatan. Jadi
memang berbeda antara psikologi dan psikiater.
Psikologi Umum | 85
DSM IV ( Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorder)
Seringkali orang awam akan bingung jika ada keluarga mereka yang
mengalami gangguan mental. Harus dibawa kemanakah mereka? Datang kepada
psikologi ataukah psikiater? Nah, ternyata bukan orang awam saja yang
mengalami masalah itu, para psikolog dan psikiater juga mengalami banyak
maslah untuk mendiagnosis pasien atau klien. Berlanjut dari hal tersebut ada
pedoman yang dapat dijadikan rujukan jika penderita sudah tidak dapat diajak
berkomunikasi ( diam saja, pandangan kosong atau hiperaktif) maka haruslah
dibawa ke psikiater dulu. Karena akan kurang efektif jika di bawa ke psikolog
yang mana metode dari psikologi itu adalah komunikasi. Sebaliknya , jika yang
bersangkutan masih bisa diajak bicara, harus dibawa ke psikolog. Tentunya
psikiater da psikolog klinis tidak kerja sembarangan. Mereka tetap menggunakan
metode ilmiah. Kalupun ada perubahan-perubahan, bukan psikiater atau
psikolognya yang bekerja tidak ilmiah, namun ilmunya belum sampai ke situ,
khususnya dalam pengobatan gangguan mental.
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikiatri dan psikologi klinis dapat
mendasarkan diri pada penelitian empiris. Dari penelitian berpuluh tahun dan
melibatkan ribuan pasien dan klien, maka disusunlah buku pedoman rujukan yang
dikenal DSM IV (Diagnostic and Statistical manual of Mental Disorder) yang
sudah masuk versi ke empat. Buku ini ering mengundang kontroversi karena
dibuat berdasarkan kasus-kasus di AS. Oleh karena itu dikembangkan versi
interenasionalnya yang kemudian dimasukkan sebagai bab tentang mental
disorder dalam buku International Statistical Classification of Diseases and
Related health Problems yang publikasikan oleh WHO.
Dalam perkembangan dan perubahan dari versi ke versi DSM, maka akan
diuraikan beberapa jenis gangguan mental yang sering ditemukan atau ditanyakan
oleh masyarakat di Indonesia. Penggolongan diagnosis psikiatri dalam DSM IV
dibuat beberapa poros yang bertingkat (axes) tergantung pada aspek-aspek yang
terganggu atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Terdapat 5 poros (axis)
Psikologi Umum | 86
yang menjadi pokok permasalah dari gangguan mental seseorang. Diagnosis
bermacam gangguan ada pada poros 1-III. Sedangkan poros IV dan V lebih
merupakan identifikasi faktor-faktor pendukung. Gangguan poros I yang banyak
ditemukan termasuk depression ( depresi ), gannguan kecemasan, emodi yang
berubah-ubah dari positif ke negatif dan sebaliknya, rasa takut yang berlebiha
terhadap sesuatu dan lain-lainnya.
Poros I
Depression ( Depresi )
Depresi sering disebut juga dengan unipolar disorder untuk
membedakannya dengan bipolar disorder, cirinya adalah low mood, yaitu
perasaan murung, kehilangan gairah untuk melakukan hal-hal yang biasa
dilakuakan dan tidak bisa mengekspresikan kegembiraan. Biasanya terjadi pada
awal sampai pertengahan usia dewasa. Bisa terjadi sekali, bisa terjadi sering kali.
Bisa sebentar, bisa selama hidup. Bisa bertahap, bisa mendadak berat.
Penyebab depresi juga bermacam-macam. Faktor psikologis yang bisa
menyebabkan depresi antara lain adalah adanya harapan yang tidak terpenuhi,
seperti putus cinta, tidak diterima di perguruan tinggi favorit, dan lain-lain.
Derpresi yang disebabkan karena faktor fisik atau medis biasanya tidak
didiagnosis sebagai depresi, oleh karena itu kadang-kadang dokter perlu
melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah gejala depresi itu
murni ataukah karena factor fisik-medis yang lain.
Jika factor depresi itu murni, tidak selalu memerlukan perawatan. Depresi
yang hanya sekali terjadi apalagi yang sebentar, sama sekali tidak perlu dirawat.
Depresi yang memerlukan penanganan psikiater atau psikolog klinis adalah yang
berlangsung relative lama dan berat sehingga mengganggu kehidupan social orang
yang bersangkutan, termasuk mengganggu pekerjaan, pelajaran atau pergaulan.
Psikologi Umum | 87
Anxiety Disorders ( Gangguan Kecemasan )
Orang awam biasanya mencampuradukkan dengan pengertian fear,
phobia, dan anxiety. Semuanya disebut “takut’ saja, tetapi dalam psikiatri dan
psikologi, ketiga istilah itu mempunyai arti masing-masing. Fear adalah rasa takut
yang timbul oleh suatu objek yang jelas dan alasannya pun jelas, atau disebut juga
takut yang rasional. Rasa takut itu normal, ada pada setiap orang yang beerakal
sehat. Contohnya takut digigit ular di hutan, takut ketabrak mobil kalau
menyebrang di jalan tol, dan lain-lain.
Fobia adalah takut yang irrasional pada satu objek atau situasi tertentu.
Artinya objeknya memang jelas, tetapi alasannya tidak masuk akal atau tidak
jelas. Misalnya takut gelap, takut pada kucing, takut di tempat ramai dan lainnya.
Anxiety atau cemas adalah takut yang tidak jelas objeknya dan tidak jelas
pula alasannya. Pada orang normalsering terjadi rasa cemas yang normal.
Contohnya seorang ibu yang cemas jika putrinya keluar malam dengan teman-
temannya. Apa yang di khawatirkan tidak tahu pasti. Kalu sekedar khawatir masih
tergolong takut yang rasional, namun jika khawatir dan disertai gangguan fisik
dan emosi yang intensif, seperti keluar keringat dingin dan, jantung berdebar,
sakit kepala dan lainnya maka itu dapat digolongkan pada kategori kecemasan.
Dan jika kecemasan ini berlanjut dan terus menerus, maka bisa menimbulkan
fatigue atau kelelahan mental dan depresi. Oleh karena itu, kecemasan selalu
disertai dengan gejala atau sindrom depresi, tetapi tidak semua depresi disebabkan
kecemasan. Dengan begitu, kecemasan kronis memerlukan bantuan untuk
mengatasinya.
Jenis kecemasan yang lain adalah generalized anxiety atau kecemasan
umum yang terdapat pada perempuan 2 kali lebih banyak daripada laki-laki. Jenis
ini tidak focus pada objek atau situasi tertentu. Yang jelas dia yang mengalami
kecemasan umum tidak dapat mengontrol emosi takutnya dan reaksi takut pada
tubuhnya (Feldman,2003; Garred,2003).
Psikologi Umum | 88
Lalu ada juga jenis kecemasan lainnya, yaitu panic disorder atau panik
yaitu perasaan terror yang intens, gemetar, bingung, mau muntah, dan sesak
napas. Rasa panik timbul karena suatu peristiwa yang menakutkan, berlanjut pada
stress. Berbeda lagi dengan social anxiety disorder atau orang menyebutnya
dengan fobia social. Orang yang bersangkutan akan selalu merasa bahwa dirinya
selalu dinilai jelek oleh orang lain. Termasuk juga orang yang sering “demam
panggung” yaitu orang yang takut untuk tampil di depan umum. Pada remaja laki-
laki terdapat gejala “malu-malu kucing” atau love shyness atau takut untuk
bergaul dengan lawan jenis.
Separation anxiety atau cemas menghadapi perpisahan banyak terjadi pada
anak-anak yaitu ketika harus berpisah dari orang yang selama ini memberinya
perasaan aman dan terlindungi. Jika hal ini terjadi pada anak namun tidak
berlangsung lama maka tidak termasuk gangguan mental.
Bipolar Disorder ( emosi yang berubah-ubah dari positif ke negative dan
sebaliknya)
Gangguan ini disebut bipolar (dua-kutub) karena emosi itu bergerak bolak
balik dari satu kutub emosi yang ekstrim ke kutub lainnya. Masa perubahan antara
kedua kutub bisa diisi dengan emosi yang netral, tetapi bisa juga perbahannya
begitu cepat sehingga tidak sempat diselingi emosi netral.
ADHD ( Attention-Deficit Hyperactivity Disorder, Hiperaktif tapi kurang
konsentrasi)
Gangguan mental ini sepenuhnya disebabkan oleh gangguan dalam
perkembangan syaraf. Umumnya terjadi sejak masa kana-kanak dan banyak yang
menetap sampai dewasa. Ciri dari ADHD adalah terus menerus tidak dapat
memfokuskan perhatian pada satu hal, hiperaktif, mudah lupa dan tidak dapat
mengendalikan impuls-impulsnya sendiri. Kondisi ini jelas melelahkan bagi orang
disekitarnya, seperti orang tua dan guru khususnya.
Psikologi Umum | 89
Autism
Seperti halnya ADHD, autism adalah juga gangguan mental karena
kelainan neurologis, yaitu gangguan di otak dan system sarafnya. Soekandar
(2007) menemukan bahwa pada penderita autism terdapat setidaknya tiga bagian
otak yang terganggu, yakni lobus frontalis, system limbic dan hemisfer kanan.
Namun berbeda dengan ADHD yang tidak bisa berkonsentrasi, anak autis justru
bisa berjam-jam sibuk dengan aktivitasnya sendiri yang itu-itu juga, seperti
memutar-mutar bola terus menerus, atau menyusun kaleng minuman dan
sebagainya.
Atism dipercaya sebagai akibat dari mutasi genetic sehingga bisa terjadi
pada anak siapa saja, termasuk yang orang tua dan seluruh keluarganya sendiri.
Phobias/fobia (rasa takut yang tidak beralasan)
Takut dalam fobia adalah tidak rasional, menetap dan sangat intens yang
di tujukan kepada situasi, benda, kegiatan atau orang tertentu. Sepanjang hal yang
ditakuti tidak ada, maka orang tersebut biasa-biasa saja. Jadi bisa dikatakan, orang
yang punya fobia masih bisa mengontrol ketakutannya tersebut.
Sekarang, para pakar menduga bahwa fobia disebabkan oleh kombinasi
antara factor bakat, keturunan, dan pengalaman tertentu. Martin Seligman
menyimpulkan bahwa beberapa benda/hal dapat lebih berpotensi untuk
menimbulkan fobia daripada hal yang tidak meyenangkan.
Schizophernia / Skizofrenia
Skizofrenia adalah suatu diagnosis gangguan mental yang ditandai oleh
kelainan dalam persepsi atau ekspresi realita. Yang paling sering adalah halusinasi
auditif (seakan-akan mendengar suara atau ada yang mengajak bercakap-cakap),
delusi paranoid (curiga) dan lain sebagainya.
Psikologi Umum | 90
Faktor penyebab skizofrenia masih belum jelas. Bisa karena turunan atau
genetic bisa juga karena gangguan syaraf. Temuan biologis tentang skizofrenia
sekiranya menerangkan bahwa ada bebereapa kromosom yang berkontribusi
terhadap timbulnya skizofrenia.
Poros II
Dissociative Identity Disorder ( DID)
DID atau yang biasa dikenal dengan istilah Split Personality atau Multiple
Personality ( kepribadian ganda) dulu dianggap sebagai salah satu jenis
skizofrenia karena mengandung suatu gejala dari gangguan mental itu, yaitu pola
piker yang kacau. Ciri-cirinya adalah adanya minimal dua identitas atau
kepribadian yang berbeda yang mengendalikan perilaku orang yang bersangkutan.
Kepribadian – kepribadian itu mempersepsi, menilai, dan bereaksi terhadap
lingkungan dengan cara yang sangat berbeda, dan ketika yang satu sedang
memegang kendali, keperibadian-keperibadian yang lain tidak tahu menahu.
Dengan demikian, terjadi gejala yang khas pada psien-pasien DID yaitu tidak
ingat apa yang sudah dilakukannya. Gejala lupa ini bukan karena pengaruh obat-
obatan, trauma di kepala usia tua atau penyebab medis lainnya namun, karena ada
pergantian dalam jiwa penderita.
Poros III
Paranoia
Paranoia adalah gangguan jiwa yang cukup dikenal oleh orang awam di
samping “kepribadian ganda”. Bahkan ada istilah awam untuk gangguan jiwa
yang satu ini, yaitu “parno” yang maksudnya adalah orang yang terlalu sering
curiga. Dimasa lalu, karakteristik curiga ini pernah digunakan untuk menjelaskan
setiap kondisi delusi (waham). Bahkan, sampai sekarang masih sering
dicampuradukkan dengan fobia. Orang yang selalu takut naik pesawat terbang
misalnya, adalah penyandang fobia, bukan paranoia.
Psikologi Umum | 91
Selain sebagai golongan gangguan mental yang tersendiri, paranoia bisa
juga merupakan gejala dari skizofrenia atau kelainan kepribadian paranoid atau
bagian dari gejala obsesif-kompulsif, atau sebagai dampak dari pemakaian
narkoba.
Psikopat
Psikopat adalah istilah yang digunakan untuk orang-orang yang secara
kronik (terus-menerus) menunjukkan perilaku immoral dan anti social. Oleh
karena itu, kadang-kadang digunakan juga istilah sosiopat. Biasanya psikopat tahu
bahwa perilakunya memalukan atau merusak atau merugikan orang lain, tetapi dia
tidak peduli atau tidak dapat menahan diri untuk tidak melakukan atau merugikan
orang lain. Menurut para psikiater dan psikolog ketidakpeduliannya itu
disebabkan karena pada dasarnya para psikopat memang mengalami kelainan
keperibadian.
Perilaku psikopat biasanya menyangkut perilaku agresif, criminal atau
seksual, tetapi ada juga yang hanya terkait dengan perilaku sosial. Dampak dari
ketidaktahuan ilmuwan tentang penyembuhan psikopat, adalah timbulnya reaksi
dalam masyarakat untuk melindungi diri dari serangan psikopat melalui undang-
undang. Masa depan psikopat pada umumnya tidak bagus. Mungkin pada awalnya
dia akan berhasil mempengaruhi beberapa orang yang mau jadi pengikutnya,
karena berlainan dengan pendapat awam, pasikopatbisa tampil sangat menawan.
Dia pandai berbicara sehingga cepat mendapat kepercayaan dari orang lain, tetapi
karena perbuatan immoral dan anti sosialnya terus dilakukan, maka makin
psikopat akan makin terisolasi dari lingkungannya, diberhentikan dari
pekerjaannya dan sebagainya sehingga akhirnya, ia jatuh dalam kesendirian dan
kemiskinan.
Narkoba
Istilah narkoba bukanlah istilah kedokteran atau psikologi. Istilah itu,
walaupun sering digunakan institusi resmi, bahkan digunakan dalam undang-
Psikologi Umum | 92
undang, hanya merupakan sinkatan dari kata-kata “narkotika” dan “obat-obat
berbahaya”. Dalam ilmu kedokteran, narkotika justru digunakan untuk tujuan
pengobatan. Karena itu, yang berbahaya bukanlah obatnya namun,
penyalahgunaan dari obat-obat tersebut.Di beberapa Negara di Amerika dan
Eropa ada pelegalan tentang penggunaan narkotika namun tetap dalam batas yang
wajar.
Gangguan Seksual
Gangguan seksual ada 2 macam, yaitu gangguan fungsi seksual dan
kelainan seksual. Gangguan fungsi seksual adalah gangguan yang terjadi dalam
tahap tertentu dari siklus seksual seseorang. Contoh-contoh disfungsi seksual
adalah :
1. Hypoactive Sexual Desire Disorder : Hasrat Seksual menurun/kurang.
Bisa terjadi karena factor usia, trauma, atau stress. Dapat berlangsung
sementara atau bisa juga berlangsung lama dalam segala situasi.
2. Sexual Aversion Disorder : Rasa takut, jijik atau cemas yang sangat besar
untuk berhubungan dengan lawan jenis. Dampaknya adalah orang tersebut
sulit mendapatkan pasangan hidup.
3. Female Sexual Arousal Disorder : Terjadi pada perempuan yang tidak
terangsang ketika melakukan hunungan seks sehingga tidak menghasilkan
lubrikasi/cairan vagina.
4. Male Erectile Disorder : Dalam bahasa awamnya orang menyebut
disfungsi ini sebagai impoten, yaitu laki-laki tidak mampu berereksi ketika
akan berhubungan seks.
5. Female Orgasmic Disorder : Hal tersebut terjadi jika seorang
perempuan tidak bisa orgasme sama sekali atau memerlukan waktu yang
sangat lama untuk mencapai orgasme.
6. Male Orgasmic Disorder : Ketidakmampuan mencapai orgasme juag
terjadi pada pria.
7. Premature Ejaculation : Disebut juga ejakilasi dini.
Psikologi Umum | 93
8. Dyspareunia : Rada sakit pada alat kelamin ketika berhubungan seks.
9. Vaginismus : Selain Dyspareunia, pada perempuan dapat terjadi
vaginismus, yaitu otot-otot sekitar vagina tegang.
Psikoterapi
Psikoterapi adalah upaya intervensi oleh psikoterapis terlatih agar kliennya
bisa mengatasi persoalannya. Tujuan psikoterapi adalah untuk mengembalikan
keadaan kejiwaan klien yang terganggu agar bisa berfungsi kembali dengan
optimal sehingga klien tersebut merasa lebih sehat mental.
Berikut ini adalah jenis-jenis psikoterapi yang digunakan untuk membantu
para klien, diantaranya:
1. Psikoanalisis
2. Hypnoterapi
3. Terapi Kelompok
4. Terapi bermain
5. Psikodrama
6. Terapi Humanistik
7. Terapi Perilaku ( behavior)
8. Terapi Perilaku Kognitif
9. Terapi Seni
10. Konseling