psikologi lidya.docx

2
Tahapan utama dalam pembentuk dan pengambilan ingatan (Rosleny Marliany, 2010 : 216) adalah : 1. Enconding yaitu proses dan penggabungan informasi yang diterima. 2. Penyimpanan yaitu penciptaan catatan permanen dari informasi yang telah di encode. 3. Pengambilan yaitu dengan memanggil kembali informasi yang telah disimpan untuk digunakan dalam suatu proses atau aktivitas. Fungsi paling penting dari ingatan adalah menyimpan tanggapan-tanggapan yang berlangsung melalui pengamatan- pengamatan inderawi dan disebut sebagai ingatan indrawi atau ingatan mekanis. Apabila ingatan itu disimpan dalam kesadaran dengan penuh pengertian, perurutan logis dan pertimbangan, maka ini disebut sebagai ingatan logis atau ingatan akal budi. (Kartini Kartono, 1990 : 63) Lupa merupakan gejala psikis yang dialami oleh manusia normal karena pernah mengingat sesuatu. Artinya pada suatu waktu sudah pernah menyimpan informasi di dalam memorinya, tetapi informasi yang dimaksud jarang dibangkitkan dan dikomunikasikan, sementara setiap hari terjadi pemasukan informasi dan trerbentuk pula penumpukan informasi. Karena padatnya informasi di dalam memori, ada informasi yang hilang, yang sudah tidak mampu diingat kembali alias lupa. (Rosleny Marliany, 2010 : 217) Dilihat dari sebab-sebabnya, lupa dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut : 1. Lupa karena hilangnya daya ingat terhadap informasi yang dimaksudkan, artinya tanpa disengaja atau tidak menyadarinya bahwa informasi yang dimaksud kurang memperoleh perhatian. 2. Lupa karena sebab disengaja, sebagai lupa yang penuh dengan kepura-puraan. Lupa yang disengaja merupakan upaya jiwa untuk menghilangkan informasi tertentu yang ada dalam ingatannya, tetapi bukan berarti dapat melupakannya secara absolut, karena bisa saja informasi itu semakin kuat memperlihatkan diri dalam kehidupannya. Bagian yang tidak dapat dihindarkan dari gejala psikis manusia yang normal salah satunya adalah lupa, bahkan lupa dilegalisasi oleh pernyataan agama bahwa manusia

Transcript of psikologi lidya.docx

Tahapan utama dalam pembentuk dan pengambilan ingatan (Rosleny Marliany, 2010 : 216) adalah :1. Enconding yaitu proses dan penggabungan informasi yang diterima.2. Penyimpanan yaitu penciptaan catatan permanen dari informasi yang telah di encode.3. Pengambilan yaitu dengan memanggil kembali informasi yang telah disimpan untuk digunakan dalam suatu proses atau aktivitas.Fungsi paling penting dari ingatan adalah menyimpan tanggapan-tanggapan yang berlangsung melalui pengamatan-pengamatan inderawi dan disebut sebagai ingatan indrawi atau ingatan mekanis. Apabila ingatan itu disimpan dalam kesadaran dengan penuh pengertian, perurutan logis dan pertimbangan, maka ini disebut sebagai ingatan logis atau ingatan akal budi. (Kartini Kartono, 1990 : 63)Lupa merupakan gejala psikis yang dialami oleh manusia normal karena pernah mengingat sesuatu. Artinya pada suatu waktu sudah pernah menyimpan informasi di dalam memorinya, tetapi informasi yang dimaksud jarang dibangkitkan dan dikomunikasikan, sementara setiap hari terjadi pemasukan informasi dan trerbentuk pula penumpukan informasi. Karena padatnya informasi di dalam memori, ada informasi yang hilang, yang sudah tidak mampu diingat kembali alias lupa. (Rosleny Marliany, 2010 : 217)Dilihat dari sebab-sebabnya, lupa dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :1. Lupa karena hilangnya daya ingat terhadap informasi yang dimaksudkan, artinya tanpa disengaja atau tidak menyadarinya bahwa informasi yang dimaksud kurang memperoleh perhatian.2. Lupa karena sebab disengaja, sebagai lupa yang penuh dengan kepura-puraan. Lupa yang disengaja merupakan upaya jiwa untuk menghilangkan informasi tertentu yang ada dalam ingatannya, tetapi bukan berarti dapat melupakannya secara absolut, karena bisa saja informasi itu semakin kuat memperlihatkan diri dalam kehidupannya. Bagian yang tidak dapat dihindarkan dari gejala psikis manusia yang normal salah satunya adalah lupa, bahkan lupa dilegalisasi oleh pernyataan agama bahwa manusia adalah makhluk yang suka lupa dan salah. Sekalipun demikian harus diperhatikan, janganlah kita dengan sengaja melupakan sesuatu yang wajib dilaksanakan, misalnya melupakan janji. Dalam ajaran Islam, orang yang meninggalkan kewajiban agama karena lupa, hal itu dimaafkan, misalnya bangun pagi langsung minum, padahal saat itu sedang puasa Ramadhan. Karena lupa, puasanya tidak batal. Lupa diidentikkan dengan anak yang bel;um baligh, orang yang tertidur lelap, dan orang yang kurang waras. Oleh karena itu, setiap perilaku yang dipandang bernilai fungsional adalah yang dilakukan oleh orang yang sadar, orang yang ingat dan orang yang mengerti.(Sarlito wirawan sarwono, 2000 : 48)(ahmad fauzi, 1997 : 50)(abu ahmadi, 2004 : 26)(ahmad fauzi, 1997 : 50-51)(Rosleny Marliany, 2010 : 215 dan ahmad fauzi, 1997 : 50-51)(ahmad fauzi, 1997 : 52 dan Sarlito wirawan sarwono, 2000 : 49)(Muhibbin Syah, 2010 : 156-161)(Sarlito wirawan sarwono, 2000 : 49-51)(Muhibbin Syah, 2010 : 161)