PSAK 68 Nilai Wajar 09122015
Transcript of PSAK 68 Nilai Wajar 09122015
PSAK 68PENGUKURAN NILAI WAJAR
2
Agenda
Fair Value PSAK lama1.
Fair Value dalam Laporan Keuangan2.
Konsep Fair Value PSAK 683.
Properti Investasi4.
PSAK lain5.
3
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepratasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif
4
Nilai Wajar – PSAK lama
Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction)
Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,
likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
5
Hirarki Penentuan Nilai Wajar – PSAK LAMA
• Kuotasi harga di pasar aktif; • Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik
penilaian yang meliputi: – penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini
antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia;
– referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama;
– analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan
– model penetapan harga opsi (option pricing model)
6
FAIR VALUE DALAM PSAK
PSAK50,55,60
PSAK 16, 19
PSAK13
PSAK15, 22
PSAK69
PSAK48, 58
PropertiInvestasi
Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Aset takberwujud
Agikultur
InstrumenKeuangan
Aset Tetap
FAIRVALUE
IFRS 13
PenurunanNilai
7
Fair Value – Financial Statment
Assets
Intangible
Financial
Inv Property
PP&E
Inventory
EtcDefinedBenefit
Biological assets
Cost
CM or RM CM or RM
Cost Nil
Nil
Lower
of C
or N
RV
some F
VM
Cost
Cost
CM or FVM
Fair value
AmC or FV
M
Fair value
less costs to
sell
Fair value
less costs to
sell
FV plan assets less PUC plan obligation & arbitrary rulesFV plan assets less
PUC plan obligation & arbitrary rules
Various
Various
© IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC4M 6XH | UK. www.ifrs.org
8
ASSET TYPE MEASUREMENT AT INITIAL RECOGNITION
MODEL BASED ON FAIR VALUE
BASIS OF IMPAIRMENT TEST
IFRS 9 Financial Instruments
Fair value For specified financial assets and for particular business models: fair value
IAS 16 Property, Plant and Equipment
Purchase costs + construction costs + costs to bring to the location and condition necessary to be capable of operating in the manner intended by management.
Accounting policy choice: revaluation model
Compare carrying amount to recoverable amount.
Recoverable amount is greater of value in use and fair value less disposal costs (IAS 36)
IAS 38 Intangible Assets
Purchase costs + development costs + costs to bring to the location and condition necessary to be capable of operating as intended by management
Accounting policy choice: revaluation model
IAS 40Investment Property
Cost including transaction costs Accounting policy choice: fair value
IAS 41 Agriculture Fair value less costs to sell Fair value less costs to sell
9
Penilaian Wajar - Dampak terhadap Bisnis
• Pengungkapan Transparan• Peran penilai menjadi penting• Entitas menentukan:
– Aset atau liabilitas yang diukur dengan nilai wajar– Untuk non keuangan, menentukan asumsi penilaian– Pasar utama atau pasar paling menguntungkan– Teknik penilaian yang tepat– Input atas teknik penilaian berdasarkan asumsi pelaku pasar
• Konvergensi US GAAP dengan IFRS karena menggunakan konsep yang sama
10
PSAK 68
Pendahuluan
Pengukuran
Pengungkapan
Lampiran A: Definisi Istilah
Lampiran B: Pedoman Penerapan
Lampiran C: Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
Lampiran D: Amandemen terhadap PSAK
Contoh Ilustrasi
11
Konsep Nilai Wajar PSAK 68
• mendefinisikan nilai wajar (fair value);• menetapkan dalam suatu Pernyataan,
kerangka pengukuran nilai wajar; dan• mensyaratkan pengungkapan mengenai
pengukuran nilai wajar.
Tujuan :
12
Ruang Lingkup
• Pernyataan ini diterapkan ketika Pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran atau pengungkapan mengenai nilai wajar (dan pengukuran, seperti nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual (fair value less costs to sell), berdasarkan nilai wajar atau pengungkapan mengenai pengukuran tersebut), kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 06 dan 07.
13
Ruang Lingkup - Pengecualian
• Pengukuran dan pengungkapan– transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53:
Pembayaran Berbasis Saham;– transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30: Sewa; dan– pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi
bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realisable value) dalam PSAK 14: Persediaan atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset.
• Pengungkapan– aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 24:– investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai
dengan PSAK 18– aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya
pelepasan sesuai dengan PSAK 48
Definisi Nilai Wajar
• nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
14
• “...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.”
IFRS 13 para 9
15
Definisi Lama
Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu
kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction)
Definisi Lama Kelemanah
Tidak spesifik apakan entitas menjual atau membeli aset
Tidak jelas tentang diselesaikan, karena tidak menunjukkan kreditor
Tidak jelas tentang pengertian nilai wajar
Tidak menjelaskan kapan transaksi terjadi?
16
Aset dan Liabilitas
• Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu.
• Ketika mengukur nilai wajar, entitas memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika enentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Karakteristik tersebut misalnya :– kondisi dan lokasi aset; dan– pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset.
• Aset atau liabilitas diukur pada nilai wajar dapat terdiri dari aset atau liabilitas yang berdiri sendiri atau sekolompok aset atau liabilitas.
17
Transaksi
• Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini.
• nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:– di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas
tersebut; atau– jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling
menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau liabilitas tersebut.
18
Pelaku Pasar
• Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.
• Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan faktor yang spesifik untuk:– Aset dan liabilitas– Pasar utama – Pelaku pasar yang akan melakukan transasi
19
• Saat mengukur nilai wajar menggunakan asumsi bahwa pihak yang berpartisipasi dalam pasar menentukan harga aset atau liablitas berdasarkan kondisi pasar saat itu, termasuk asumsi tentang risiko.
• Karakteristik atas aset dan liablitas khusus yang dipertimbangkan pihak berpartisipasi dalam pasar saat menentukan harga pada tanggal pengukuran, termasuk
• Umur, kondisi dan lokasi aset• Ristriksi atas penjualan atau penggunaan
Pedoman penerapan
Harga
• Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain.
20
Penggunaan Tertinggi dan Terbaik - (Highest and best Used)• Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan
pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya (highest and best use) atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Penerapan Aset non Keuangan
21
Penggunaan tertinggi dan terbaik memperhitungkan:• Penggunaan yang secara fisik dimungkinkan (physically possible)
memperhitungkan karakteristik fisik aset • Penggunaan yang secara hukum diizinkan (legally permissible)
memperhitungkan adanya pembatasan hukum atas penggunaan aset.• Pengunaan yang layak secara keuangan (financially feasible)
Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat memberikan nilai maksimum dengan melalui • penggunaan kombinasi dengan aset atau liabilitas maka nilai wajar
adalah didasarkan asumsi aset tersebut digunakan bersama aset atau liablitas lain:– Kombinasi– Aset pelengkap– Relevan dari kelompok aset
• melalui penggunaan aset secara terpisah, nilai wajar adalah harga diterima dalam transaksi menjual aset kepada pelaku pasar yang akan menggunakan secara terpisah.
Premis Penilaian Aset non Keuangan
22
• Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa liabilitas keuangan atau, liabilitas non keuangan atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri (contohnya kepemilikan saham yang diterbitkan sebagai pembayaran dalam suatu kombinasi bisnis) dialihkan kepada pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri mengasumsikan :– Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima
pengalihan (transferee) disyaratkan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Liabilitas tidak akan diselesaikan dengan pihak lawan atau diakhiri pada tanggal pengukuran.
– Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan pelaku pasar yang menerima pengalihan akan mengambil alih hak dan tanggung jawab yang terkait dengan instrumen tersebut. Instrumen tersebut tidak akan dibatalkan atau diakhiri pada tanggal pengukuran.
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri
23
• Ketika harga kuotasian (quoted price) untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas dari perspektif pelaku pasar yang memiliki item yang identik sebagai aset pada tanggal pengukuran.
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri
24
Entitas mengukur liabilitas dan ekuitas dengan:a. menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (active market) untuk item
yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, jika harga tersebut tersedia.
b. jika harga tersebut tidak tersedia, menggunakan input lain yang dapat diobservasi, seperti harga kuotasian di pasar yang tidak aktif untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset.
c. jika harga yang dapat diobservasi dalam (a) dan (b) tidak tersedia, maka menggunakan teknik penilaian lain, seperti:
i. pendekatan penghasilan (income approach) (contohnya teknik nilai kini yang memperhitungkan nilai arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima pelaku pasar dari kepemilikannya atas liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai aset;
ii. pendekatan pasar (market approach) (contohnya menggunakan harga kuotasian untuk liabilitas atau instrumen ekuitas yang serupa yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset;
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri
25
• Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas menggunakan teknik penilaian dari perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau telah menerbitkan klaim atas ekuitas.
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki Pihak Lain Sebagai Aset
26
• Nilai wajar liabilitas mencerminkan dampak risiko wanprestasi (non-performance risk).
• Risiko wanprestasi mencakup, namun tidak terbatas pada, risiko kredit entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan).
• Risiko wanprestasi diasumsikan sama sebelum dan sesudah pengalihan liabilitas.
Risiko Wanprestasi
27
• Dampak pembatasan yang mencegah pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri baik secara implisit atau eksplisit tercakup dalam input lain terhadap pengukuran nilai wajar.
Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas atau InstrumenEkuitas Milik Entitas Sendiri
28
• Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (demand feature) (contohnya giro) adalah tidak kurang dari jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama jumlah tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar.
Liabilitas Keuangan dengan Fitur dapat Ditarik Kembali Sewaktu-waktu
29
• Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut berdasarkan eksposur netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, entitas diizinkan untuk menerapkan pengecualian terhadap Pernyataan ini untuk mengukur nilai wajar. (Par 48).
• Entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara konsisten dengan bagaimana pelaku pasar menetapkan harga eksposure risiko neto pada tanggal pengukuran.
Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko Kredit Pihak Lawan
30
Entitas diizinkan untuk menggunakan pengecualian jika entitas melakukan seluruh hal sebagai berikut:a. Mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan eksposur
neto entitas terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap risiko kredit dari pihak lawan tertentu sesuai dengan risiko manajemen atau strategi investasi entitas yang terdokumentasi;
b. Menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan kepada anggota manajemen kunci entitas, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7:
c. Disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada setiap akhir periode pelaporan.
Pengecualian par 48 hanya berlaku untuk aset keuangan dan liabilitas keuagnan dalam ruang lingkup PSAK 55.
Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko Kredit Pihak Lawan
31
a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas menerapkan bid ask spread yang mempresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut pada exposure neto entitas terhadap risiko pasar.
b. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas memastikan bahwa risiko pasar dalam kelompok aset dan liabilitas keuangan tersebut secara substansial sama
c. Durasi eksposure entitas terhadap risiko pasr secara substansial sama
Eksposure terhadap nilai pasar
32
a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas memperhitungkan dampak eksposure neto terhadap kredit entitas dalam pengukuran nilai wajar ketika pelaku pasar memperhitungkan perjanjian apapun yang ada saat ini yang mengurangi eksposure risiko kredit jika gagal bayar.
b. Pengukuran nilai wajar mencerminkan harapan pelaku pasar mengenai kemungkinan bahwa perjanjian tersebut akan memiliki kekuatan hukum jika terjadi gagal bayar.
Eksposure terhadap risiko pihak lawan tertentu
33
a. Harga transaksi adalah harga yang dibayar untuk mempeoleh aset atau harga yagn diterima untuk mengambil alih liabilitas (harga masuk / entry price).
b. Nilai wajar aset atau liabilitas adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas (harga keluar).
c. Dalam banyak kasus harga transaksi akan sama dengan nilai wajar, contohnya kasus tersebut terjadi pada tanggal transaksi terjadi transaksi untuk membeli aset di pasar di mana aset tersebut akan dijual.
d. Jika harga transaksi berbeda dengan nilai wajar, maka entitas mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi, kecuali dinyatakan lain dalam pernyataan tersebut.
Nilai wajar pada saat pengakuan awal
34
• Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
• Tujuan teknik penilaian adalah untuk mengestimasi harga di mana transaksi teratur untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi antara para pelaku pasar pada tanggal transaksi
• Tiga teknik penilaian yang digunakan secara luas adalah pendekatan pasar, pendekatan biaya (cost approach) dan pendekatan penghasilan.
• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar diterapkan secara konsisten.
• Penggunaan teknik tunggal atau beberapa teknik penilaian dimungkinkan.• Pengukuran nilai wajar adalah titik dalam rentang tersebut yang paling
mewakili nilai wajar dalam keadaan tersebut.
Teknik Penilaian
35
• Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
• Entitas memilih input yang konsisten dengan karakteristik aset atau liabilitas yang akan diperhitungkan pelaku pasar dalam transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut
Prinsip Umum Teknik Penilaian
36
• Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga bid dan harga ask (contohnya input dari pasar dealer), harga dalam bid–ask spread yang paling merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut digunakan untuk mengukur nilai wajar terlepas dari dimana input tersebut dikategorikan dalam hirarki nilai wajar (yaitu Level 1, 2, atau 3).
• Penggunaan bid ask spread untuk posisi aset dan liabilitas diizinkan tetapi tidak disyaratkan.
• Pernyataan ini tidak menghalangi penggunaan harga nilai tengah pasar (mid market pricing) atau konvensi penentuan harga lain yang digunakan pelaku pasar sebagai panduan praktis untuk mengukur nlai wajar dalam bid ask spread.
Input Berdasarkan Harga Bid and Ask
37
Hirarki Fair Value
38
Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik (Level 1)
Apakah ada input selain harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Gunakan nilai wajar pengukuran dengan Level 1
Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak langsung, pengukuan ‡
Level 2
Gunakan input yang bukan berdasarkan harga pasar yang dapat diobservasi.
Level 3
NoYes
YesNo
Harus digunakan tanpa penyesuaian
* Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya
‡ Input yang tidak dapat diobservasi diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda
38
• Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
• Harga kuotasian di pasar aktif menyediakan bukti yang paling andal dari nilai wajar dan digunakan tanpa penyesuaian.
• Penekanan pada Level 1 adalah untuk menentukan kedua hal sebagai berikut:a. pasar utama untuk aset atau liabilitas atau, jika tidak terdapat pasar utama, pasar yang
paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut; danb. apakah entitas dapat melakukan transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut pada harga di
pasar tersebut pada tanggal pengukuran.• Entitas tidak membuat penyesuaian terhadap input Level 1 kecuali dalam beberapa keadaan
sebagai berikut:a. tidak dapat diakses untuk setiap aset atau liabilitas tersebut secara individualb. harga kuotasian di pasar aktif tidak merepresentasikan nilai wajar pada tanggal
pengukuran. c. aset di pasar aktif dan harga tersebut perlu untuk disesuaikan untuk faktor yang spesifik
terhadap item atau aset tersebut
Input Level 1
39
• Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.
• Jika aset atau liabilitas memiliki persyaratan (kontraktual) yang spesifik, input Level 2 harus dapat diobservasi untuk keseluruhan jangka waktu yang substansial dari aset atau liabilitas tersebut. Input Level 2 termasuk hal sebagai berikut:
a. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang serupa di pasar aktif.b. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak
aktif.c. input selain dari harga kuotasian yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, sebagai
contoh:i. suku bunga dan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi pada interval kuotasi yang
umum;ii. volatilitas yang tersirat; daniii. credit spreads.
d. input yang diperkuat pasar (market-corroborated inputs).• Penyesuaian terhadap input Level 2 akan beragam, tergantung pada faktor yang spesifik atas
aset atau liabilitas. Faktor tersebut termasuk hal sebagai berikut:a. kondisi atau lokasi aset;b. tingkat dimana input terkait dengan item yang sebanding dengan aset atau liabilitasc. volume atau level aktivitas di pasar dimana input dapat diamati.
Input Level 2
40
• Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
• Input yang tidak dapat diobservasi digunakan untuk mengukur nilai wajar sejauh input yang dapat diobservasi yang relevan tidak tersedia,
• Asumsi mengenai risiko termasuk risiko yang inheren dalam teknik penilaian tertentu yang digunakan untuk mengukur nilai wajar (seperti model penentuan harga) dan risiko yang inheren dalam input untuk teknik penilaian.
• Entitas dapat mengembangkan input yang tidak dapat diobservasi menggunakan informasi terbaik yang tersedia
Input Level 3
41
• Entitas mengungkapkan informasi yang membantu pengguna laporan keuangannya untuk menilai kedua hal sebagai berikut:a. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang
(recurring) atau tidak berulang (non-recurring) dalam laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal, teknik penilaian dan input yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran tersebut.
b. untuk pengukuran nilai wajar yang berulang yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan (Level 3), dampak dari pengukuran terhadap laba rugi atau penghasilan komprehensif lain untuk periode tersebut.
Pengungkapan
42
Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas empertimbangkan seluruh hal sebagai berikut:a. level detil yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan
pengungkapan;b. berapa banyak penekanan yang ditetapkan pada setiap persyaratan;c. berapa banyak penggabungan atau pemisahan yang perlu
dilaksanakan; dand. apakah pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi
tambahan untuk mengevaluasi informasi kuantitatif yang diungkapkan.
Pengungkapan
43
Untuk memenuhi tujuan pengungkapan entitas mengungkapakan informasi berikut:a. Alasan pengkuruan nilai wajar berulang dan tidak berulangb. Level hirarki nilai wajarc. Jumlah perpindahan antar hirarki nilai wajar 1 dan 2, alasan dan kebijakan
akuntansinya.d. Untuk level 2 dan 3, deskripsi teknik penilaian dan input dalam
pengukuran.e. Level 3, rekonsiliasi saldo awal dan akhir, perubahan selama periode,
keuntungan kerugian yagn direalisasi dan belum direalisasi.f. Jika penggunaan teringgi dan terbaik aset non keuangan berbeda dari
penggunaannya, fakta tersebut harus diungkapkan.
Pengungkapan
44
a. Pendekatan pengukuran nilai wajarb. Premis penilaian untuk aset non keuangan c. Nilai wajar pada saat pengakuan awald. Teknik penlaian
i. Pendekatan pasarii. Pendekatan biayaiii. Pendekatan penghasilaniv. Teknik nilai kini
Komponen penilaian nilai kini (prinsip umum, risiko dan ketidakpastian, teknik penyesuaian tingkat diskonto, teknik nilai kini yang diharapkan)
e. Penerapan teknik nilai kini pada liabilitas dan instrument ekuitas milik entitas sendiri yang tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset
f. Pengukuran nlai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas aset atau liabilitas menurun secara signifikan
i. identifikasi transaksi tidak teraturii. penggunaan harga kuotasian yang disediakan pihak ketiga)
Pedoman Penerapan
45
a. Bagian ini hanya ada di PSAK 68 revisi 2013 namun untuk PSAK penyesuan tahun 2015 sudah tidak ada, karena sudah disesuaikan.
b. PSAK yang disesuaikan antara lain:
Amandemen terhadap PSAK
46
9. PSAK 1910.PSAK 2211.PSAK 2412.PSAK 3013.PSAK 4814.PSAK 5015.PSAK 5316.PSAK 55
17. PSAK 5618. PSAK 6019. PSAK 5320. ISAK 821. ISAK 1022. ISAK 1123. ISAK 2824. PSAK 57
1. PSAK 12. PSAK 33. PSAK 84. PSAK 105. PSAK 136. PSAK 147. PSAK 158. PSAK 16
a. Penggunaan tertinggi dan terbaik dan premis penilaian (1. kelompok aset; 2.tanah; 3. Proyek penelitian dan pengembangan)
b. Penggunaan beberapa teknik penilaian (4. mesin yang dimiliki dan digunakan; 5. perangkat lunak)
c. Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan (6. pasar utama level 1)d. Harga transaksi dan nilai wajar pada saat pengakuan awal (7. swap suku bunga pada
saat pengakuan awal)e. Aset yang dibatasi (8. pembatasn pada penjualan instrument ekuitas; 9. pembatasan
pada penggunaan aset)f. Pengukuran liabilitas (10. structured notes; 11. liabilitas aktivitas purna operasi; 12.
kewajian utang: harga kuotasian; 13. kewajiban utang: teknik nilai kini)g. Pengukuran nilai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas aset atau liabilitas
menurun secara signifikan (14. estimasti tingkat imbal hasil ketika volume atau tingkat aktivitas aset menurun secara signifikan)
h. Pengungkapan (15. Aset yagn diukur pada nilai wajar; 16. Rekonsilisasi pengukuran nilai wajar level 3; 17. Teknik penilaian dan input; 18. Proses penilaian; 19. Informasi sensitivitas terhadap perubahan dalam input tidak dapat diobservasi yang signifikan.
Contoh Ilustrasi
47
• Entitas mengakuisisi aset dan mengambil alih liabilitas dalam suatu kombinasi bisnis:
a. Aset A,b. Aset B danc. Aset C.
• Aset C : perangkat lunak penagihan (billing) yang takterpisahkan dari bisnis yang dikembangkan oleh entitas yang diakuisisi untuk penggunaannya sendiri, bersama dengan asetA dan B (yaitu aset yang terkait).
Diketahui:• Nilai wajar setiap dapat aset diukur secara terpisah• setiap aset akan memberikan nilai maksimum kepada pelaku pasar utamanya
melalui penggunaannya dalam kombinasi dengan aset lain atau dengan aset dan liabilitas lain
• Tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan saat ini aset tersebut bukanlah penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Pengukuran Aset Non Keuangan
48
Kelompok Aset Pembeli Finansial• Entitas menentukan bahwa pembeli finansial tidak memiliki aset yang terkait
atau aset pengganti yang akan meningkatkan nilai kelompok dimana aset tersebut akan digunakan.
• Karena pembeli finansial tidak memiliki aset pengganti, maka Aset C (yaitu perangkat lunak penagihan) akan digunakan selama umur ekonomiknya
• Nilai wajar Aset:a. Aset A: Rp 300b. Aset B: Rp 200c. Aset C: Rp 100
Pengukuran Aset Non Keuangan
49
Kelompok Aset Pembeli Strategis• Entitas menentukan bahwa pembeli strategis memiliki aset terkait yang akan
meningkatkan nilai kelompok dimana aset tersebut akan digunakan (yaitu sinergi pelaku pasar).
• Aset tersebut mencakup aset pengganti untuk Aset C (perangkat lunak penagihan), yang hanya akan digunakan untuk periode transaksi terbatas dan tidak dapat dijual secara tersendiri pada akhir periode tersebut.
• Karena pembeli strategik memiliki aset pengganti, maka Aset C tidak akan digunakan selama umur ekonomiknya.
• Nilai wajar Aset:a. Aset A: Rp 360b. Aset B: Rp 260c. Aset C: Rp 30
• Nilai wajar indikasian aset sebagai suatu kelompok dalam kelompok aset pembeli strategis adalah Rp650.
Pengukuran Aset Non Keuangan
50
• Nilai wajar Aset A, B dan C akan ditentukan berdasarkan penggunaan aset tersebut sebagai suatu kelompok dalam kelompok pembeli strategis (Rp360 Rp260 dan Rp30)
• Walaupun penggunaan aset dalam kelompok pembeli strategis tidak memaksimalkan nilai wajar dari setiap aset secara tersendiri, penggunaan aset tersebut akan memaksimalkan nilai wajar aset sebagai suatu kelompok (Rp650).
Pengukuran Aset Non Keuangan
51
TERIMA KASIH
Profesi untukMengabdi pada
NegeriDwi Martani
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
Akuntan