Prpsl Control Realize

10
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTEK KERJA LAPANG Uji Aplikasi Pupuk Controlled Release Pada Jagung di Kebun Percbaan PT Pe!rki"ia Gresik Oleh : Rbia# NRP$ %&$'($%%%$'''&) Proposal Disetujui oleh : Pembimbing Utama Pembimbing Lapang Dr. Agr. Eko Setiawan, S.P., M.P Muhamma !hwan "., S.P., M.Si #!P. $%&'(&() *((+($ * ((+ P Petrokimia -resik

description

control

Transcript of Prpsl Control Realize

LEMBAR PENGESAHANPRAKTEK KERJA LAPANG

Uji Aplikasi Pupuk Controlled Release Pada Jagung di Kebun Percobaan PT Petrokimia Gresik

Oleh :RobiahNRP. 12.03.111.00025

Proposal Disetujui oleh :

Pembimbing Utama Pembimbing Lapang

Dr. Agr. Eko Setiawan, S.P., M.P Muhammad Ihwan F., S.P., M.Si NIP. 19740703 200801 2 008 PT Petrokimia Gresik

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya dapat menerima, menuangkan, dan menyusun proposal dengan judul Uji Aplikasi Pupuk Controlled Release Pada Jagung di Kebun Percobaan PT Petrokimia Gresik sebagai syarat mengikuti program PKL (Praktek Kerja Lapang) Program Studi Agroekoteknologi Universitas Trunojoyo Madura. Proposal ini memuat uraian gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat Praktek Kerja Lapang berlangsung.Penulis akan mengkaji tentang kemampuan pupuk controlled realease yang merupakan inovasi pupuk anorganik majemuk (N, P, dan K ) dari PT Petrokimia mampu membantu mengontrol penggunaan pupuk dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman seperti jagung, sehingga dalam melakukan pemupukan tidak dilakukan beberapa kali dalam interval waktu yang pendek.Melalui proposal ini, penulis berharap dapat merealisasikan tujuan penulisan yang telah tertera pada proposal ini. Dalam penulisan proposal ini pasti terdapat kekurangan, kekeliruan bahkan kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang mendukung untuk perbaikan tulisan berikutnya dalam laporan Praktik Kerja Lapang. Besar harapan penulis semoga proposal ini dapat mendukung kelancaran kegiatan selama Praktik Kerja Lapang di Kebun Percobaan PT Petrokimia Gresik .

Bangkalan, 5 Januari 2015

Penulis

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pembangunan di sektor pertanian Indonesia merupakan bagian yang terpenting dari keseluruhan pembangunan di Indonesia. Alasan yang mendasari pentingnya pertanian di Indonesia: (1) potensi sumber daya yang besar dan beragam, (2) pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar, 3) sebagian besar penduduk mata pencarian pada sektor pertanian dan (4) menjadi basis pertumbuhan di pedesaan (Kastono, 2005). Oleh karena itu dalam mengembangkan sektor pertanian yang berkelanjutan maka perlu adanya pengembangan pula dibidang pertaniannya. Dalam bertani dikenal dengan panca tani yang salah satunya meyebutkan adanya pemupukan.Kebutuhan akan pupuk pada proses pembudidayaan di bidang pertanian ini merupakan hal yang penting untuk mencapai suatu produksi yang tinggi sehingga dapat mensejahterakan bagi semua kalangan masyarakat terutama petani dan semua yang berinteraksi. Kebutuhan pupuk tak lepas dari adanya suatu unsur hara karena di dalam pupuklah unsur hara dalam tanah mampu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dari tanaman itu sendiri.Unsur hara sangatlah berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan dari tanaman, suatu unsur dikatakan esenssial bagi tumbuhan adalah apabila tanaman itu sendiri tidak mampu menyelesaikan daur hidupnya sampai tumbuhan menghasilkan biji yang dapat tumbuh bila unsur hara tidak tersedia dalam keadaan yang cukup, dan unsur hara tersebut merupakan suatu unsur penyusun molekul dalam bagian tumbuhan yang essensial untuk kelangsungan hidup tumbuhan. Unsur hara sangat penting bagi tumbuhan dimana unsur hara berperan sebagi komponen utama yang menyusun dan membantu pertumbuhan tanaman apapun (Lakitan, 2012).Unsur hara essenisial dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu makro elemen dan mikro elemen. Makro elemen terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu molekul (C, H, O) , ion (N, S, P) dan kation (K, Ca, Mg) sedangkan mikro elemen terdiri dari B, Cl, Ca, Fe, Mn, Na, Si. Nitrogen dalam jaringan tumbuhan merupakan suatu komponen penting yang berperan sebagai unsur penyusun dari banyak senyawa-senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman (Sarief,1986).Hanya dalam jumlah sedikit unsur hara dalam tanah yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman, ini disebabkan adanya hambatan yang mempengaruhinya, seperti sifat pupuk yang berbeda-beda terutama pupuk yang mudah menguap, mudah terlarut dalam air, lokalisasi pemupukan yang kurang tepat, dll. Oleh karena itu dalam mengatasi kekurangan unsur hara dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman maka dilakukan tahapan pemupukan.Pemupukan dalam tanamanpun tidak memberikan hasil yang optimal. Kendala yang terjadi pada pupuk dan harus diperhatikandimana pupuk yang disebarkan pada tanaman tidak semua dapat diserap oleh tanaman, hanya sekitar 20-70% dari pupuk akan mengalami degradasi atau terbawa hanyut oleh air tanah, sehingga pemupukan tidak efisien dan akan mencemari lingkungan dengan kandungan N, P, dan K (Shaviv, 1993), dengan demikian akibatnya banyak terjadi pemupukan dilakukan lebih dari satu kali. Pemupukan yang dilakukan berkali-kali akan menimbulkan adanya pengeluaran yang lebih banyak dan mengakibatkan keuntungan yang minimal terutama pada tanaman komersial yang umumnya merupakan tanaman tahunan.Pupuk controlled release merupakan pupuk anorganik majemuk (N, P dan K) yang memiliki keunggulan dalam melakukan pelepasan unsur hara di dalam tanah yang mampu terkontrol, sehingga mampu melakukan penghematan terhadap pemupukan dan tidak perlu berkali-kali melakukan pemupukan dalam interval waktu yang dekat . Untuk membuktikan adanya kemampuan dari pupuk controlled release ini maka dilakukan pengaplikasian pupuk controlled release pada jagung. 1.2Rumusan Masalah1. Berapa kali pupuk controlled release diaplikasikan ke jagung ? 2. Kapan pupuk controlled release diaplikasikan ke jagung ?3. Apakah pupuk controlled release mampu mengontrol unsur hara dalam tanah yang ditanami jagung ? 4. Apakah terdapat pengaruh pupuk controlled release pada pertumbuhan jagung ? 1.3 TujuanPraktek Kerja Lapang ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui banyaknya pemupukan pada jagung dengan menggunakan pupuk controlled release.2. Untuk mengetahui waktu yang digunakan dalam pengaplikasian pupuk controlled release pada jagung. 3. Untuk mengetahui kemampuan pupuk controlled release dalam mengontrol pelepasan unsur hara. 4. Untuk mengetahui pengaruh pupuk controlled release pada pertumbuhan jagung.

II. Tinjauan Pustaka

2.1. Unsur Hara Unsur hara essenisial dibagi menjadi 2 kelompok yaitu makro elemen dan mikro elemen . Makro elemen terdiri dari 3 bagian yaitu molekul (C, H, O ) , ion (N, S, P) dan kation (K, Ca, Mg) sedangkan mikro elemen terdiri dari B, Cl, Ca, Fe, Mn, Na, Si. Nitrogen dalam jaringan tumbuhan merupakan suatu komponen penting yang berperan sebagai unsur penyusun dari banyak senyawa-senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman (Sarief,1986).Setiap jenis tanaman membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang berbeda. Ketidaktepatan pemberian unsur hara/pupuk selain akan menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal juga merupakan pemborosan tenaga dan biaya (tidak efisien). Agar usaha pemupukan menjadi efisien maka, pemberian pupuk tidak cukup hanya melihat keadaan tanah dan lingkungan saja, tetapi juga harus mempertimbang kan kebutuhan pokok unsur hara tanaman. Dengan diketahui kebutuhan pokok unsur hara tanaman maka dosis dan jenis pupuk dapat ditentukan lebih tepat (Ruhnayat, 2007).2.2. Pupuk Pupuk adalah bahan atau zat makanan yang diberikan atau ditambahkan kepada tanaman dengan maksud agar supaya zat makanan untuk tanaman itu bertambah. Pupuk biasanya diberikan pada tanah, tetapi dapat pula diberikan lewat daun atau batang sebagai larutan. Karbondiokasida yang diberikan ke udara dalam rumah kaca dapat pula dipandang sebagai pupuk (Suhardi, 1983).Pemupukan adalah pemberian pupuk kepada tanaman ataupun kepada tanah, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, menurut Hardjowigeno, 2003 dalam pemupukan perlua adanya keseimbangan jumlah unsur hara dalam tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman akan unsur hara tersebut , oleh kar ena itu dalam melakukan pemupukan beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah : a) jenis tanaman yang akan dipupuk , b) jenis tanah yang akan di pupuk , c) jenis pupuk yang digunakan , d) dosis 9jumlah) pupuk yang diberikan , e) waktu pemupuka , dan f) cara pemupukan.2.3 Jagung ( Zea mays )Jagung adalah tanaman rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan memiliki masa hidup 70-210 hari. Jagung dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Jagung memiliki nama latin Zea mays. Tidak seperti tanaman biji-bijian lain, tanamn jagung merupakan satu satunya tanaman yang bunga jantan dan betinanya terpisah (Belfield dan Brown, 2008).Jagung (Zea mays L) termasuk dalam keluarga rumput rumputan. tanaman jagung (Zea mays L) dalam sistematika ( Taksonomi ) tumbuhan, kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut Rukmana (2010) : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : MonocotyledonaeOrdo : Graminae Famili : Graminaeae Genus : Zea Spesies : Zea mays LTanaman jagung termasuk jenis tanaman semusim. Akar tanaman jagung dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada kondisi tanah yang subur dan gembur, jumlah akar tanaman jagung sangat banyak. Sementara pada tanah yang kurang baik akar yang tumbuh jumlahnya terbatas. Batang tanaman jagung bulat silindris, tidak ber lubang, dan beruas ruas (berbuku buku) sebanyak 8 20 ruas. Jumlah ruas tersebut bergantung pada varietas yang ditanam dan umur tanaman. Tanaman jagung tingginya sangat bervariasi, tergantung pada jenis varietas yang ditanam dan kesuburan tanah. Struktur daun tanaman jangung terdiri atas tangkai daun, lidah daun, dan telinga daun. Jumlah daun setiap tanaman jagung bervariasi antara 8 48 helai, namun pada umumnya berkisar antara 18 - 12 helai tergantung pada varietas dan umur tanaman daun jagung berbentuk pita atau garis dengan letak tulang daun di tengah- tengah daun sejajar dengan daun, berbulu halus,serta warnanya bervariasi (Rukmana, 2010). 2.4 Pupuk Controlled Release Slow maupun control release fertilizer merupakan sebuah pupuk yangmengandung hara dalam bentuk menunda ketersediaannya untuk penyerapantanaman. Prinsip SRF adalah pengaturan pelepasan nutrient dari pupuk untukmelindungi pupuk yang terlarut secara konvensional dengan pelapisanperlindungan dari bahan semipermeabel, tidak larut dengan air atau bahan berpori yang permeable. Pengontrolan tersebut meliputi kecepatan air dan kecepatan pemisahan serta kebutuhan dari pelepasan nutrisi pupuk (Yenni, 2012).Penggunaan slow release dapat diklasifikasikan menjadi duajenis(Shaviv, 2005) yaitu: (1) bahan anorganik kelarutan rendah, seperti logamamonium fosfat, material yang secara kimia maupun biologis terdegradasi, sepertiurea formaldehid, material yang dapat terurai dalam tanah secara bertahap; (2)pupuk yang larut dalam air secara terkontrol secara fisik, seperti pupuk terlapisi.Banyak material yang bisa digunakan sebagai pelapis, seperti polisulfon, polyvinylchloride, plastik

III. Metodologi

3.1 Waktu Dan TempatKegiatan praktek kerja lapang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2015 sampai dengan 20 Februari 2015 di Kebun Percobaan PT Petrokimia Gresik .3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat Traktor Cangkul Meteran 3.3.2. Bahan Benih jagung hibrida (Bima 14) Pupuk controlled release

3.2 Tahapan PelaksanaanPraktek kerja lapang dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:1. Melakukan penyiapan lahan dengan pembajakan pada lahan percobaan yang ada di Kebun Percobaan PT Petrokimia Gresik.2. Menyiapkan benih jagung hibrida yaitu 3.3 Metode Pengumpulan Data/InformasiMetode yang dilakukan dalam kegiatan Praktek Kerja Lapang di Kebun Percobaan PT Petrokimia di Gresik antara lain:1. Praktek Kerja LapangMetode ini dilaksanakan dengan cara mengikuti semua kegiatan produksi lapang di Kebun Percobaan PT Petrokimia di Gresik 2. Pengumpulan Data PrimerData primer diperoleh dengan melakukan pengamatan dan wawancara yang berkaitan dengan berhubungan dengan uji aplikasi pupuk controlled release terhadap tanaman jagung.3. Pengumpulan Data SekunderData tersebut diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi melalui studi literatur yang berkaitan dengan berhubungan dengan uji aplikasi pupuk control release terhadap tanaman jagung

DAFTAR PUSTAKABelfield, Stephanie dan Brown, Christine. 2008. Field Crop Manual: Maize (A Guide to Upland Production in Cambodia). CanberraLakitan, B. 2012. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Rukmana., Rahmat. 2010. Usaha Tani Jagung. Jogyakarta : Penerbit Konisius. Sarief., S. 1998. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Yogyakarta : Kanisius. Sirajuddin., M. 2010. Komponen Hasil dan Kadar Gula Jagung Manis (Zea mays saccharata) Terhadap pemberian Nitrogen dan Zat Tumbuh Hidrasil. Penelitian Mandiri. Fakultas Pertanian. UNTAD. Palu.Suhardi., 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: KanisiusSupardi. G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Institut Pertanian Bogr Malti et al., 2011Thamrin., 2000. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung.