Provokasi

24
PROVOKASI YANG MEMICU TIMBULNYA KONFLIK DI INDONESIA OLEH MEDIA-MEDIA DENGAN MENGATASNAMAKAN ISLAM Oleh: Ala n Christian 10904151 Wahyu Pakpahan 1109 Cosmas Lang 110904418 Giri P. Halimawan 110904447 Robin FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

description

paper provokasi

Transcript of Provokasi

PROVOKASI YANG MEMICU TIMBULNYA KONFLIK DI INDONESIA OLEH MEDIA-MEDIA DENGAN MENGATASNAMAKAN ISLAM

Oleh:

Alan Christian

10904151

Wahyu Pakpahan

1109Cosmas Lang

110904418

Giri P. Halimawan

110904447

RobinFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2015I. Latar Belakang Beragam informasi dengan cepat beredar di berbagai media hingga hari ini yang dibarengi dengan teknologi dan lingkungan yang berkembang ke titik di mana masyarakat dapat dengan sesegera mungkin untuk mencari hampir setiap informasi, kapan saja, dari mana saja. Indonesia termasuk negara yang mengalami perkembangan dunia digital yang cukup pesat. Sebuah agensi marketing sosial We Are Social menunjukkan sebuah laporan mengenai data perkembangan dunia digital Indonesia yang dilansir oleh techinasia.com:

Gambar 1.1 Data Perkembangan Dunia Digital di Indonesia

Sumber: (id.techinasia.com, 2015)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada tahun 2013 mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat itu mencapai 63 juta orang. Tahun berikutnya mengalami pertumbuhan yang signifikan hingga 71,2 juta pengguna internet (sosmedtoday.com). Indonesia belum mengalami pertumbuhan yang signifikan di tahun 2015 ini dengan jumlah 72,7 juta orang pengguna internet yang didominasi oleh anak muda.

Kehadiran internet sangat bermanfaat bagi manusia, misalnya untuk mempermudah kegiatan pendidikan, hiburan, kemudahan mengakses berita atau informasi dan berbagi pengalaman kepada sesama teman maupun orang lain melaui situs jejaring sosial. Sisi lain internet juga memiliki dampak negatif terhadap kehidupan manusia sendiri seperti cyber bullying, pornografi, black campaign, hate speech, bahkan provokasi. Penulis dalam artian kelompok kami, akan mengambil topik media-media yang memiliki konten mengandung unsur provokasi. Penulis merasa topik ini menarik karena penggunaan internet didominasi oleh anak muda yang mana anak muda merupakan usia yang rentan terprovokasi oleh apapun.

Media-media yang dianggap oleh netizen begitu juga dengan penulis sebagai media provokator adalah situs website arrahmah.com, millahibrahim.wordpress.com, dan voa-islam.com.Voa Islam merupakan situs berita yang didirikan pada tahun 2009. Situs berita ini memuat informasi mengenai dunia Islam Indonesia, Asia, dan dunia. Voa Islam sendiri menyatakan di akun Facebook resminya bahwa Voa Islam terbukti keberpihakannya pada Islam (www.facebook.com).

Voa Indonesia di tahun 2013 pernah mem-posting berita yang nampak memerangi agama lain dengan headline Doa Yesus Kristus dalam Injil Ternyata Ayat Palsu, dimana tertulis dalam isinya yang menyatakan bahwa doa Bapa Kami merupakan doa yang sebenarnya tidak diajarkan oleh Yesus Kristus sendiri dan doa tersebut hanya sebagai ayat tambahan. Provokasi yang dilakukan oleh Voa-islam.com tentunya merupakan kegiatan yang mengandung unsur SARA yang meremehkan Alkitab Suci dan menyakiti hati umat kristiani, serta akan menyebarkan kebencian bagi Muslim yang fanatik. Gambar 1.2 Konten dalam situs provokatif Voa-Islam

Sumber: (www.voa-islam.com, 2013)

Tidak hanya itu saja, Voa Islam juga mem-posting menyinggung negara Indonesia. Situs yang mengatasnamakan Islam ini menganggap Indonesia sebgai negara musyrik dan kafir (www.voa-islam.com, 2013):

Negara Indonesia (NKRI) adalah negara musyrik dan kafir karena :

1. Dasar negaranya adalah ideologi syirik (Pancasila) dan hukum jahiliyah (UUD 45).

2. Diatur dengan ideologi demokrasi, sedang demokrasi adalah ideologi syirik karena

menyekutui Allah dalam kedaulatan menetapkan hukum. Dalam Islam kedaulatan

menetapkan hukum mutlak berada ditangan Allah ini ditegaskan dalam firman-firmanNya.

Hal serupa juga terjadi pada situs arrahmah.com. Pada tahun 2012, M.Fachry (arrahmah.com) mengutip perkataan Ustadz Abu Bakar BaAsyir bahwa Penguasa NKRI sejak merdeka hingga saat ini adalah Thaghut. Thaghut adalah segala yang dilampaui batasnya oleh hamba, baik itu yang diikuti atau ditaati atau diibadati seperti setan, penguasa yang zhalim (merubah aturan-aturan/hukum Allah yaitu yang dimaksudkan adalah lembaga pemerintahan), orang yang memutuskan dengan selain apa yang telah Allah turunkan, orang yang mengaku mengetahui hal yang gaib selain Allah, dan orang yang diibadati selain allah dan dia ridha dengan peribadatan itu. Situs arrahman.com menganggap bahwa pemimpin-pemimpin dan pendiri bangsa Indonesia mengatur rakyatnya dengan membuang hukum Allah yang menjerumuskan umat Islam dalam kegelapan hidup seperti sirik dan kafir. Landasan M. Fachry selaku penulis artikel ini adalah firman Allah pada surat Al-Baqarah 257, yang berbunyi ,Dan orang-orang kafir, para pemimpin mereka adalah thaghut.... Selain itu, beberapa negara menggerakan thaghut-thaghut untuk menguasai negara-negara umat Islam, seperti Indonesia. Sejak merdeka maka warga negara dikuasai oleh kaum Sosialis, Demokrat, Sekuler, dan Nasionalis yang dianggapnya sebagai thaghut. Mereka mengatur Indonesia dengan hukum jahiliyah dan membuang hukum Allah, maka mereka adalah Thaghut kafir yang menjerumuskan umat Islamkepada kegelapan hidup (syirik, munkar, kekafiran). M. Fachry menganggap pemimpin-pemimpin Indonesia sebagai berikut (arrahman.com):

Thaghut-thaghut penguasa N.K.R.I menampakan dirisebagai muslim dengan

mengamalkan sholat, shiyam, zakat, haji dan lain-lain agar ummat Islam bersedia

menerimanya sebagai Ulil Amri yang ditaati, bahkan untuk tujuan ini thaghut-thaghut

menyewa ulama-ulama suu, ustadz-ustadz, mubaligh yang berakidah Murjiah Ekstrim

untuk meyakinkan umat Islam bahwa mereka bukan Thaghut.

Selain menentang landasan negara, Situs Provokasi tidak sesuai dengan misi Islam itu sendiri. Syafi Alielha selaku pemerintah redaksi PBNU Online menyatakan bahwa orang harus waspada kepada situs yang mengaku Islam namun malah tidak sesuai dengan misi Islam itu sendiri karena hanya merusak akhidah atau perilaku yang cenderung kepada kekerasan. (Kurniawan, A. 2013) Oleh Said Agil selaku ketua umum Pengurus Besar nadathul Ulama, dikatakan bahwa situs radikalis lebih berbahaya apabila dibandingkan dengan situs porno karena situs radikalis akan merusak iman, situs radikal tersebut dianggap sebagai penyambung lidah bagi penggiat terorisme di Indonesia karena kontennya berupa dukungan terhadap kelompok teroris seperti Alqaeda, Taliban atau ISIS( Goku, 2014). Media-media yang bersifat provokatif akan berdampak pada munculnya konflik SARA. Dengan latar belakang seperti ini maka penulis mengambil rumusan masalah bagaimana media-media yang mengatasnamakan Islam dalam memprovokasi warga negara Indonesia sehingga dapat memicu terjadinya konflik.

II. Rumusan Masalah

Bagaimana media-media yang mengatasnamakan Islam dalam memprovokasi warga negara Indonesia sehingga dapat memicu terjadinya konflik ?III. Pembahasan (WAHYU)Situs provokatif menentang Pancasila dan UUD 1945 karena dianggap sebagai thogut atau sesembahan selain Allah, menentang system demokrasi karena merupakan sistem yang kafir, mendukung jaringan teroris sebagai pejuang Islam, dan mendukung tindak terorisme sebagai jihad. Ideologi yang ditawarkan situs tersebut semata-mata untuk mendukung berdirinya negara Indonesia berdasarkan Syariat Islam. Gagasan berbahaya tersebut dapat dilihat dalam situs voa-islam.com yang menyebutkan bahwa syariat Islam merupakan harga mati, bukannya Pancasila dan UUD 1945 karena syariah lslam merupakan bagian dari Islam yang mutlak dan tidak dapat ditawar lagi, padahal di Indonesia sendiri negaranya terdiri atas berbagai macam keanekaragaman budaya, agama dan kesukuan dan agama Islam merupakan bagian keberagaman yang seharusnya berdampingan dengan agama lain, bukan membatasi setiap hak-hak manusia dengan aturan satu golongan agama saja. Selain ingin menegakkan syariat di tanah yang beragam ini.

Perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya melibatkan kaum muslim dalam merebut kemerdekaan, seluruh kalangan dari berbagai macam suku dan aliran kepercayaan diseluruh Nusantara juga ikut serta memperjuangkannya. Hal ini bisa dibuktikan melalui pidato presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno dalam pidatonya pada 1 Juni 1945 yang menyatakan Ke sinilah kita semua harus menuju: mendirikan satu Nationale Staat, di atas kesatuanbumi Indonesia dari ujung Sumatra sampai ke Irian. Saya yakin tidak ada satu golongan diantara Tuan-tuan yang tidak mufakat, baikIslam maupun golongan yang dinamakan golongan kebangsaan. Ke sinilah kitaharus menuju semuanya (www.academia.edu). Melalui pidato tersebut penulis berasumsi bahwa apa yang dikatakan oleh Presiden Soekarno merupakan pernyataan yang mengatakan bahwa Indonesia adalah kesatuan yang menyeluruh, yaitu keseluruhan dari pulau Sumatera hingga Papua.Munculnya situs-situs radikal yang mempunyai potensi memprovokasi hubungan antar umat beragama di Indonesia perlu dikhawatirkan, hal ini dapat mempengaruhi pemikiran dari pembacanya apabila tidak memiliki dasar nasionalis yang kuat. Beberapa contoh artikel yang terdapat pada situs radikal yang sudah dipaparkan sebelumnya sangat bertentangan dengan dasar Negara Indonesia Pancasila serta Undang-Undang yang mengatur tentang kebebasan beragama di Indonesia. Berikut dasar hukum yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia:

Pasal 28E ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945:

Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali (www.hukumonline.com).Pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945:

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk berinadah menurut agama dan kepercayaannya itu (komunitasgurupkn.blogspot.com).

Kemudian pada pidato tanggal 1 Juni 1945 Presiden Soekarno juga sangat lantang menjelaskan terkait hal memeluk agama dan kebebasannya di Indonesia:Bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi setiap orang Indonesia hendaknya bertuhan dengan Tuhannya sendiri. Hendaknya rakyat bertuhan secara kebudayaan, dengan tiada egoisme agama. Marilah kita jalankan agama secara berkeadaban, saling menghormati. Ketuhanan yang berbudi pekerti luhur (www.pusakaindonesia.org).

Dalam mempersiapkan kemerdekaan bangsa ini, para pendiri bangsa sudah mempersiapkan segala peraturan dan kebijakan demi mencapai apa yang dinamakan merdeka. Hal tersebut akan sangar bertentangan ketika ada segelintir orang yang mencoba merusak nilai-nilai melalui berbagai macam cara, termasuk cara penyebaran pandangan buruk pada agama tertentu melalui media sosial. Bagi para generasi muda yang termasuk golongan pengguna internet aktif sebaiknya lebih mampu menyaring setiap informasi yang didapat, karena sangat besar kemungkinan terpengaruh isu atau informasi yang kurang bisa dipertanggunjawabkan kebenerannya di seputar dunia maya. Hal ini akan berdampak buruk bagi nilai-nilai bangsa Indonesia yang sifatnya demokratis, nasionalis dan berketuhanan, apabila mudah terpengaruh informasi negative tentang keberagaman umat manusia di Indonesia dan tidak menghormati nilai-nilai yang diperjuangkan dan ditanamkan para pendiri bangsa.Sebenarnya sejak pemerintahan susilo Bambang Yudhoyono, disaat mentri Tifatul Sembiring menjabat sebagai mentri komunikasi dan informasi, Tifatul Sembiring bisa menutup situs provokatif seperti ini dengan Peraturan Menteri Komunikasi Nomor 19 tahun 2014 tentang penanganan situs internet yang mempunyai konten negatif. Di dalam peraturan tersebut sudah dijelaskan mengenai situs bermuatan negatif yang patutnya ditutup, yaitu situs pornografi, penipuan, kekerasan, dan situs yang menyinggung kesukuan, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang dapat memicu konflik, situs provokatif tersebut termasuk sebagai website yang memuat konten kekerasan dan memicu konflik SARA. (Fajrina & Panji. 2014. 10 Oktober)

Namun, keterlibatan mantan mentri Tifatul yang menjabat saat itu hanya fokus dalam masalah situs pornografi saja, banyak situs-situs pornografi yang diblokir, bahkan situs berbagi video Vimeo pun diblokir dengan alasan penyelidikan tim Trust+ yang menganggap situs tersebut secara eksplisit atau tidak langsung mengandung konten pornografi. Pemblokiran sepihak yang dilakukan mentri tifatul tentunya langsung menuai cemoohan dari publik, khususnya publik yang menggunakan internet. Cemoohan bukan hanya karena mantan mentri tifatul sembiring karena menutup akun vimeo saja, situs komik manga pun di blokir olehnya, dan para pengguna internet mem-bully tifatul karena dianggap tidak bisa membedakan manga dengan hentai atau kartun porno jepang. Namun untuk menangani situs yang berbau provokasi SARA, dan kekerasan, tifatul seperti acuh tak acuh dan membiarkan situs provokasi menyebarkan paham-paham kebencian dan penentangan prinsip-prinsip kenegaraan, meskipun telah mengklaim sudah memblokir ratusan situs radikal, situs radikal apa saja yang diblokir tidak dijelaskan secara rinci oleh Tifatul dan tetap saja situs radikal yang terkenal akan kontroversinya masih dapat diakses dengan mudah, misalnya pkspiyungan.com situs partai pks yang digunakan untuk memfitnah lawan politik seperti Jokowi dengan menyebut Jokowi seorang Kristen dan tidak pantas untuk dipilih dan menyebarkan hate speech, situs arrahmah.com serta voa-islam.com yang jelas-jelas menentang prinsip-prinsip kenegaraan Indonesia, serta selalu memerangi agama lain didalam kontennya akan mudah diakses. (Nistanto. 2014. 11 november)IV. KesimpulanSeiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi di Indonesia mengakibatkan maraknya penyalahgunaan tekhnologi dan informasi berbasis website yang menginformasikan sesuatu secara menyimpang. Oleh karena itu kita sebagai warna negara Indonesia diharapkan dapat melakukan filter mengenai informasi yang beredar di dunia maya, kritis akan sesuatu akan membantu kita untuk mendapatkan kebenaran dari informasi yang beredar. Kita sebagai warga negara yang cerdas diharapakan untuk tidak menelan secara mentah-mentah mengenai issue yang beredar karena hal tersebut sebenarnya bisa dibuat secara sengaja untuk membuat kontroversi yang berujung pada perpecahan bangsa Indonesia.

(Maka dari itu, semua bisa tahu bahwa situs radikal melakukan provokasi yang mengandung isu menyinggung SARA dan melukai perasaan pemeluk agama lain dengan konten yang menjelek-jelekkan agama selain Islam. Provokasi yang dilakukan situs-situs tersebut dapat memecah belah persatuan Indonesia seperti yang tercantum dalam Azas Pancasila dalam butir ketiga karena pembaca yang terprovokasi menjadi lupa akan keberagaman Indonesia apalagi situs-situs tersebut menentang UUD 1945 dan Dasar Pancasila sebagai landasan Ideologi bangsa Indonesia, dimana orang yang tinggal didalamnya harus tunduk pada aturan-aturan konstitusi negara. Situs yang berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah yang beragam ini harus ditutup karena menghalalkan fitnah, kebohongan, dan kekerasan hanya untuk mencapai kepentingan kelompok saja. Pemblokiran tersebut dapat dilakukan oleh pemerintah yang baru apabila pemerintah yang terkait seperti mentri komunikasi dan informasi tanggap dan sadar akan bahayanya kasus provokasi SARA di berbagai situs internet apalagi jika pemerintah terkait bisa membuka system dimana masyarakat bisa melaporkan situs bermuatan negatif khususnya provokasi SARA, dan tata cara pelaporan dapat dijelaskan sebaik mungkin, serta penyebaran informasi yang merata dan tertuju melalui semua media komunikasi yang dapat dimanfaatkan. Sehingga sistem yang dibuat dapat dimanfaatkan se-efektif mungkin. Transparansi dari pemerintah mengenai pemblokiran situs diperlukan supaya publik dapat mengawasi bagaimaa dan mengapa petugas pemerintah terkait melakukan tugasnya Kemudian saran lainnya adalah sosialisasi dari pemerintah terkait untuk membangun kesadaran akan bahaya situs yang menyinggung isu mengenai masalah SARA kepada masyarakat pengguna internet khususnya yang baru mengenal dunia internet tidak terpengaruh dengan konten dalam situs radikal, dengan demikian meskipun terdapat situs radikal yang tidak terblokir, masyarakat dapat menyaring informasi sendiri dan tidak terpicu dengan adanya isu SARA yang ada, karena memberantas situs radikal provokatif bukan hanya sekedar pemblokiran dari pemerintah saja, namun dari diri manusia itu sendiri.

Hendaknya di negara multikulturalisme ini, hal-hal yang bersinggungan dengan isu sensitif seperti hal yang menyinggung suku, agama, ras, dan antar golongan lebih baik dihapuskan karena negara ini terdiri dari berbagai macam kebudayaan yang beraneka ragam, provokasi yang menyinggung SARA tidak sesuai dengan slogan Bhineka Tunggal Ika. Selain itu, situs provokatif yang mengandung unsur SARA juga mendapatkan pertentangan bagi umat muslim sendiri, serta paham-paham yang ditawarkan mengandung unsur kekerasan hingga tindak terorisme.Daftar Pustaka

Fachry, M. (2012). Ustadz Abu Bakar Baasyir: Penguasa NKRI sejak merdeka hingga saat ini adalah Thaghut , arrahmah.com (diakses 19 Mei 2015) dari: http://www.arrahmah.com/read/2012/01/11/17338-ustadz-abu-bakar-baasyir-penguasa-nkri-sejak-merdeka-hingga-saat-ini-adalah-thaghut.html#sthash.jQKTitOG.dpuf

Fajrina, H & Panji, A. (2014). Kuasa Besar Pemerintah Blokir Konten Internet. cnnindonesia.com (diakses 19 Mei 2014) dari: http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20141010173708-213-6060/kuasa-besar-pemerintah-blokir-konten-internet/%20Kuasa%20Besar%20Pemerintah%20Blokir%20Konten%20Internet%20Hani%20Nur%20Fajrina%20&%20Aditya%20Panji,Goku, Son. (2014). Situs Arrahmah.com dan Voa-islam.com lebih berbahaya dari Situs Porno. islamtoleran.com (diakses 19 Mei 2015) dari:

http://www.islamtoleran.com/situs-arrahmah-com-voaislam-com-lebih-berbahaya-dari-situs-porno/

Kurniawan, A.(2013). PBNU Dukung Penutupan Website Provokatif. nu.or.id (diakses 19 Mei 2015) dari: PBNU Dukung Penutupan Website Provokatif. Diakses dari http://nu.or.id/a,public- m, dinamic-s,detail-ids,44-id,46319-lang,id-c,nasional-t,PBNU+Dukung +Penutupan+Website+Provokatif-.phpxNN. (2012). Pasal-pasal Dalam UUD 1945 Yang Mengatur Tentang HAM. Komunitasgurupkn.blogspot.com (diakses 19 Mei 2015) dari: http://komunitasgurupkn.blogspot.com/2012/07/pasal-pasal-dalam-uud-1945-yang.htmlNN. (2014). Inilah Pidato Lengkap Sukarno Tentang Dasar Negara Pada 1 Juni 1945, pusakaindonesia.org (diakses 19 Mei 2015) dari: http://www.pusakaindonesia.org/inilah-pidato-lengkap-sukarno-tentang-dasar-negara-pada-1-juni-1945/Nistanto, K . (2014) Pak Menteri, Ini Alasan Komik Manga Jangan Diblokir. tekno.kompas.com (diakses 19 Mei 2015) dari: http://tekno.kompas.com/read/2014/11/11/1237037/pak.menteri.ini.alasan.ko mik.manga.jangan.diblokirRachmadsyah, S. (2014). HAM dan Kebebasan Beragama di Indonesia, hukumonline.com (diakses 19 Mei 2015) dari: http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl6556/ham-dan-kebebasan-beragama-di-indonesiaSosMedToday. (2014). Data Pengguna Internet Indonesia Agustus 2014, sosmedtoday.com (diakses 27 April 2015) dari: (http://sosmedtoday.com/2014/09/data-pengguna-internet-indonesia-agustus-2014/ )

Surya, Anton. (2012). Jokowi Ternyata Orang Cina!, kompasiana.com (diakses 19 Mei 2015) dari: (http://hiburan.kompasiana.com/humor/2012/12/19/jokowie-ternyata orang-cina-517257.html) Victoria, A. (2013). Pancasila dan UUD 945 harga mati, kata siapa?. voa-islam.com (diakses 19 Mei 2015) dari : http://www.voaislam.com/read/liberalism/2013/04/05/23916/pancasila-dan-uud-945-harga-mati-kata-siapa/Widad, Ahmed. (2013). Ustadz Ba'asyir: Indonesia Berhukum Thaghut, Umat Islam Dilarang Patuh, voa-islam.com (diakses 19 Mei 2015) dari: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/08/15/26277/ustadz-baasyir-indonesia-berhukum-thaghut-umat-islam-dilarang-patuh/#sthash.H5wyoNld.No2hiSJP.dpbsZidny, M. (2013). Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, academia.edu (diakses 19 Mei 2015) dari: http://www.academia.edu/8718033/Pidato_Bung_Karno_1_Juni_1945_Lahirnya_Pancasila