PROVINSI JAWA TIMUR SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH …dindik.jatimprov.go.id/images/upload/CALK...
Transcript of PROVINSI JAWA TIMUR SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH …dindik.jatimprov.go.id/images/upload/CALK...
Catatan atas Laporan Keuangan - 1
PROVINSI JAWA TIMUR SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
DINAS PENDIDIKAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN ANGGARAN 2016
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua
kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Dalam
pelaporan keuangan dibedakan menjadi 2 (dua) entitas yaitu :
1. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan. Entitas pelaporan dalam hal ini adalah Pemerintah Provinsi Jawa
Timur.
2. Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna
barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun
laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur merupakan salah satu entitas akuntansi yang berada di lingkup Pemerintah
Provinsi Jawa Timur dan oleh karenanya wajib menyusun Laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas pelaporan.
Penyusunan Laporan Keuangan pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur
khususnya Dinas Pendidikan berdasarkan standar akuntansi berbasis akrual seperti
yang telah tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013
Catatan atas Laporan Keuangan - 2
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintahan Daerah dan dalam Penyajian Laporan Keuangannya terdiri atas :
1. Laporan Realisasi Anggaran;
2. Neraca;
3. Laporan Operasional;
4. Laporan Perubahan Ekuitas; dan
5. Catatan Atas Laporan Keuangan.
Salah satu elemen laporan keuangan adalah Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK) sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan yang
berfungsi untuk memberikan informasi untuk memudahkan pengguna dalam
memahami Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Selain itu, di dalam
CaLK juga dapat dijelaskan berbagai faktor, asumsi, dan kondisi yang
mempengaruhi angka-angka Laporan Keuangan.
1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Maksud Penyusunan Laporan Keuangan
1. Kebijakan Keuangan APBD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur didasarkan
pada prinsip-prinsip keadilan yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat. Kebijakan Keuangan ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas
pelayanan publik terutama di bidang pendidikan di Jawa Timur.
2. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mempunyai kewajiban untuk
melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode
pelaporan untuk kepentingan:
a. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.
Catatan atas Laporan Keuangan - 3
b. Manajemen
Membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dalam
periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan
dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk kepentingan masyarakat.
c. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk
mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur dalam pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-
undangan.
d. Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity)
Membantu para pengguna laporan untuk mengetahui apakah penerimaan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada periode laporan cukup untuk
membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi
yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran
tersebut.
e. Evaluasi Kinerja
Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan dalam penggunaan sumber daya
ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja yang
direncanakan.
Tujuan Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyajikan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas
dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:
1. Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup
untuk membiayai seluruh pengeluaran.
Catatan atas Laporan Keuangan - 4
2. Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber daya
ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan
peraturan perundang-undangan.
3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur serta hasil-
hasil yang telah dicapai.
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan
dan pengeluarannya dan sebagai bahan pertimbangan serta evaluasi bagi
pengalokasian anggaran.
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai
akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
1.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 ini disusun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur dengan berpedoman pada ketentuan yang termuat dalam :
1. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
Catatan atas Laporan Keuangan - 5
8. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006
yang telah diubah kedua kalinya menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2015
tentang Penyisihan Piutang dan Penyisihan Dana Bergulir pada Pemerintah
Daerah;
12. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tanggal 5 April 2007
Nomor 900/316/BAKD/2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur
Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan
Daerah;
13. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tanggal 4 September
2007 Nomor 900/743/BAKD/2007 perihal Modul Akuntansi Keuangan
Pemerintah Daerah;
14. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur;
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) Provinsi Jawa
Timur Tahun 2016;
16. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 82 Tahun 2009 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Provinsi
Jawa Timur;
17. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 91 Tahun 2011 tentang Kebijakan
Akuntansi BLUD Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
18. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kebijakan
Akuntansi Piutang Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
Catatan atas Laporan Keuangan - 6
19. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan
Akuntansi Piutang BLUD Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
20. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 77 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Provinsi Jawa
Timur;
21. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 94 Tahun 2013 tentang Kebijakan
Penyusutan Aset Tetap Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur;
22. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 81 Tahun 2014 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur;
23. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 93 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur;
24. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 96 Tahun 2014 tentang Bagan Akun
Standar;
25. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 97 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur;
26. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 50 Tahun 2016 tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) Provinsi Jawa
Timur Tahun 2016;
27. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/63/KPTS/013/2015 tanggal
09 Desember 2015 Tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2016;
28. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 900/945/KPTS/213.1/2015 tanggal
31 Desember 2015 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Pejabat Pengguna
Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran Bagian Pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Anggaran 2016.
1.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang telah diubah kedua
kalinya menjadi Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang pedoman pengelolaan
keuangan daerah, indikator tersebut adalah:
Catatan atas Laporan Keuangan - 7
1. Masukan (Input), yaitu tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat atau besaran
sumber-sumber dana, sumber daya manusia, material, waktu, teknologi, dan
sebagainya yang digunakan untuk melaksanakan program/kegiatan.
2. Keluaran (Output) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan produk (barang atau
jasa) yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan yang
digunakan.
3. Hasil (Outcome) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat keberhasilan
yang dapat dicapai berdasarkan keluaran program atau kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
4. Manfaat (Benefit) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat kemanfaatan
yang dapat dirasakan sebagai nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah
daerah dari hasil.
5. Dampak (Impact) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan dampaknya terhadap
makro yang ingin dicapai dari manfaat.
Sistematika penulisan yang dilakukan dalam penyusunan Catatan atas
Laporan Keuangan ini akan dominan berbentuk narasi deskriptif dengan
penjelasan-penjelasan tambahan yang singkat dan jelas disertai angka-angka yang
sesuai dengan Laporan Realisasi Anggaran tahun 2016. Cara penulisan ini
diharapkan akan dapat memberi penjelasan yang memadai tentang aktivitas Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang tergambar melalui laporan keuangan.
Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan dibagi dalam 7 bab
dengan rincian pembahasan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan
1.3. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan
1.4. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan.
BAB II
: Ekonomi Makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target
kinerja APBD
Catatan atas Laporan Keuangan - 8
BAB III
2.1. Ekonomi makro
2.2. Kebijakan Keuangan
2.3. Indikator pencapaian target kinerja APBD
Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
3.2 Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian
Target Yang Telah Ditetapkan
BAB IV : Kebijakan Akuntansi
4.1. Entitas akuntansi keuangan daerah
4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan
keuangan
4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan
keuangan
4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan
ketentuan yang ada dalam standar akuntansi
pemerintahan.
BAB V : Penjelasan masing-masing pos-pos laporan keuangan
5.1. Rincian dan penjelasan masing – masing pos – pos
pelaporan keuangan
5.2. Pengungkapan atas pos – pos aset dan kewajiban yang
timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas
pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan
penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang
menggunakan basis akrual.
BAB VI : Penjelasan atas informasi – informasi non keuangan
BAB VII : Penutup
Catatan atas Laporan Keuangan - 9
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
2.1. Ekonomi Makro
Dalam perkembangannya, pranata ekonomi memelihara kelangsungan
sistem nilainya tidak pernah lepas dari keterkaitan dengan ruang-ruang sosial
lainnya baik itu pranata politik, pendidikan, kemasyarakatan atau keluarga maupun
agama. Disini dapat diamati karakteristik hubungan pranata sosial dalam
masyarakat terkini yang cenderung bersifat kompleks, fungsional, independen,
serta memiliki ketergantungan yang tinggi sehingga mampu menjabarkan sebuah
pola hubungan yang bersifat sistemik konsekuensi dunia pendidikan dengan sektor
ekonomi masyarakat Indonesia memiliki hubungan yang erat, di mana kedua
komponen lembaga tersebut merupakan aset negara yang memerlukan pengelolan
secara hati-hati dan cermat.
Secara lebih khusus hubungannya menyangkut modal fisik, tenaga kerja
dan kemajuan teknologi yang menjadi tiga faktor pokok sebagai masukan (input)
dalam produksi pendapatan nasional. Semakin besar jumlah tenaga kerja (yang
berarti laju pertumbuhan penduduk tinggi) semakin besar pendapatan nasional dan
semakin tinggi pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian infrastruktur dan sarana-sarana yang melayani
kehidupan masyarakat kini beralih tangan menjadi wewenang negara. Secara lebih
luas otomatis perubahan struktur sosial politik berdampak bergesernya format
hubungan antara lembaga sosial ekonomi dengan lembaga pendidikan. Oleh sebab
itu, kebijakan pemerintah untuk membangun pilar-pilar kesejahteraan ekonomi
masyarakat akan tetap berkorelasi kuat dengan praktik pendidikan sebagai
pencetak operator pelaksana transformasi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi.
Catatan atas Laporan Keuangan - 10
Realitas globalisasi yang demikian membawa sejumlah implikasi bagi
pengembangan SDM di Indonesia. Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saing
ekonomi. Daya saing ekonomi akan terwujud bila didukung oleh SDM yang handal.
Untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal yang diperlukan adalah
pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai mekanisme kelembagaan pokok dalam
mengembangkan keahlian dan pengetahuan. Pendidikan merupakan kegiatan
investasi di mana pembangunan ekonomi sangat berkepentingan. Bagaimanapun
pembangunan ekonomi membutuhkan kualitas SDM yang unggul baik dalam
kapasitas penguasaan IPTEK maupun sikap mental, sehingga dapat menjadi subjek
atau pelaku pembangunan yang handal. Dalam kerangka globalisasi, penyiapan
pendidikan perlu juga disinergikan dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu,
dimensi daya saing dalam SDM semakin menjadi faktor penting sehingga upaya
memacu kualitas SDM melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus
dikedepankan.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi tuntutan globalisasi seyogyanya
kebijakan link and match mendapat tempat sebagai sebuah strategi yang
mengintegrasikan pembangunan ekonomi dengan pendidikan. Namun sayangnya
ide link and match yang tujuannya untuk menghubungkan kebutuhan tenaga kerja
dengan dunia pendidikan belum ditunjang oleh kualitas kurikulum sekolah yang
memadai untuk menciptakan lulusan yang siap kerja. Penerapan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) adalah salah satu jalur menuju ke sana.
Oleh karena itu harus ada perubahan paradigma, agar proses
pembangunan mampu mendorong terbentuknya berbagai keahlian yang bisa
mengolah SDA dan bisa semakin memandirikan struktur ekonomi bangsa. Supaya
visi tersebut pun terjadi di berbagai daerah, maka harus ada koreksi total kebijakan
pembangunan pendidikan di tingkat makro dengan berbasiskan kepada pluralitas
daerah. Dengan demikian harapannya akan tercipta SDM yang mampu
memperjuangkan kebutuhan dan penguatan masyarakat lokal.
Catatan atas Laporan Keuangan - 11
2.2. Kebijakan Keuangan
Perhitungan APBD merupakan dokumen Pertanggungjawaban Pemerintah
Daerah mengenai Pelaksanaan APBD untuk Tahun Anggaran yang telah ditutup,
oleh karenanya Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD mencerminkan
realisasi dari pelaksanaan program/kegiatan yang disusun dan dilaksanakan
dengan mempertimbangkan potensi dan kondisi sosial ekonomi wilayah yang
mendapat perhatian, disamping merupakan salah satu indikator untuk mengukur
tingkat kemajuan dan perkembangan suatu daerah.
Pertanggungjawaban keuangan ini digunakan untuk menyajikan informasi
yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan
membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik sebagai
perwujudan asas transparansi, demokrasi dan akuntabilitas dalam rangka
perwujudan Good Governance.
Dalam pendekatan kinerja, maka usulan program, kegiatan dan anggaran
dinilai tingkat kewajarannya melalui rasionalisasi dan sinkronisasi program,
dengan demikian laporan pertanggungjawaban keuangan Satuan Kerja Perangkat
Daerah harus memuat hal-hal dibawah ini agar dapat dievaluasi dan menjadi bahan
pertimbangan bagi pengalokasian anggaran :
1. Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup
untuk membiayai seluruh pengeluaran;
2. Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumberdaya
ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan
peraturan perundang-undangan
3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumberdaya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur serta hasil-
hasil yang telah dicapai.
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
Catatan atas Laporan Keuangan - 12
5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan
dan pengeluarannya.
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur apakah mengalami kenaikan atau penurunan
sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
7. Sebagai pertanggungjawaban Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur kepada
Pemerintah Daerah atas pelaksanaan anggaran yang diberikan.
8. Sebagai dasar penyusunan laporan keuangan di Pemerintah Daerah.
Laporan keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur disusun untuk
menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh
transaksi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur selama satu
periode pelaporan. Laporan keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja
dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai
efektivitas dan efisiensi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dan membantu
menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.
2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
Indikator pencapaian target kinerja anggaran pendapatan dan belanja
daerah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur antara lain :
NO PROG/KEG INDIKATOR HASIL/KELUARAN SATUAN SASARAN
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Terwujudnya database SKPD sebagai penunjang pusat data administrasi perkantoran
Bidang dan UPT
10 Bidang dan UPT
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2
Penyediaan Peralatan dan kelengkapan Sarana dan Prasarana
Terlaksananya penyediaan kelengkapan sarana dan prasarana aparatur
Bidang dan UPT
10 Bidang dan UPT
3 Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Jumlah Sarana dan Prasarana kantor yang mendapat pemeliharaan
Bidang dan UPT
10 Bidang dan UPT
Catatan atas Laporan Keuangan - 13
NO PROG/KEG INDIKATOR HASIL/KELUARAN SATUAN SASARAN
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
4
Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
Terlaksananya kegiatan koordinasi dan konsultasi kelembagaan pemerintah daerah
Kegiatan 6 Kegiatan
5 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Jumlah aparatur pelayanan pendidikan yang dilatih
Orang 1.145 orang
Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
6 Penyusunan Dokumen Perencanaan
Terlaksananya kegiatan sinkronisasi dan sosialisasi program pembangunan bidang pendidikan yang bermutu
Kegiatan 7 Kegiatan
7 Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
Jumlah laporan pelaksanaan program pembangunan bidang pendidikan
Dokumen 6 Dokumen
8 Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi data
Terlaksananya kegiatan pelayanan informasi pendidikan yang berbasis pendataan
Dokumen 1 Dokumen
Program Pendidikan Anak Usia Dini
9 Perluasan dan Peningkatan Mutu TK/RA
Jumlah Lomba Kompetensi dan Kreatifitas Anak TK/RA yang diselenggarakan
Lomba 9 Lomba
10 Manajemen Pendidikan TK/RA Terlaksananya rapat koordinasi dan sosialisasi hibah rehab TK/RA
Kegiatan 9 Kegiatan
11 Perluasan dan Peningkatan Mutu PAUD
Jumlah masyarakat yang paham akan pentingnya pendidikan anak usia dini
Orang 7.157 Orang
12 Pengembangan Manajemen PAUD
Jumlah guru PAUD yang menerima bantuan Orang 2.433 Orang
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
13 Penyediaan Biaya Operasional Madrasah
Terlaksananya sosialisasi, pendataan pelaksanaan BOSDA Madin
Kegiatan 8 Kegiatan
14 Penyebarluasan dan Sosialisasi berbagai Informasi Pendidikan Dasar
Buku Statistik, Buku Data Pokok Pendidikan, Profil Dikdasmen, Profil PAUDNI, Leaflet Pendidikan
Dokumen 7 Dokumen
15 Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI
Terselenggaranya kegiatan lomba bagi siswa SD/MI dan workshop bagi kepala, guru, dan pengawas SD
Kegiatan 20 Kegiatan
16 Perluasan kesempatan belajar SMP/MTs di Jawa Timur
Terlaksananya kegiatan untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
Kegiatan 3 Kegiatan
Catatan atas Laporan Keuangan - 14
NO PROG/KEG INDIKATOR HASIL/KELUARAN SATUAN SASARAN
17 Peningkatan Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur
Terselenggaranya kegiatan untuk peningkatan pembelajaran di sekolah dalam mengimplementasikan MPMBS
Kegiatan 4 Kegiatan
18 Peningkatan Mutu Pendidikan SD/SMP melalui Pendidikan Jarak Jauh
Terlaksananya kegiatan pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan guru SD/SMP dengan sistem jarak jauh
Kegiatan 3 Kegiatan
19 Peningkatan Mutu SMP/MTs
Terlaksananya kegiatan pengembangan kecakapan vokasional dan pemberdayaan sekolah bagi guru dan siswa pendidikan SMP/MTs
Kegiatan 6 Kegiatan
20 Peningkatan Pengelolaan BOS Pendidikan Dasar
Jumlah Bendahara yang dilatih dalam pengelolaan dana BOS
Orang 480 Orang
Program Pendidikan Menengah
21
Pengembangan Metode Belajar dan Mengajar Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Meningkatnya penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran
Orang 1.100 Orang
22 Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah
Terlaksananya workshop persiapan penyusunan bahan ajar pembelajaran muatan lokal
Orang 1.717 Orang
23 Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah Menengah
Tersedianya data sekolah yang telah diakreditasi dan jumlah asesor yang telah dilatih
Kegiatan 1 Kegiatan
24 Peningkatan Sarana dan Prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas
Bidang/UPT
10 Bidang/UPT
25 Peningkatan Pengelolaan Manajemen pendidikan dan pelatihan
Terlaksananya kegiatan peningkatan mutu pengelola manajemen sarana dan prasarana
Kegiatan 2 Kegiatan
26 Peningkatan dan Pengembangan Operasional SMA Olah Raga Sidoarjo
Menciptakan siswa berprestasi olahraga sampai dengan tingkat internasional
Siswa 200 Siswa
27 Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA
Menetapkan Kebijakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Kab/Kota 38 kab/kota
28 Perluasan Kesempatan Belajar di SMK
Jumlah guru dan siswa SMK dalam peningkatan mutu dan kompetensi
Orang 2.100 Orang
29 Peningkatan Manajemen Pendidikan SMK
Terlaksananya kegiatan sosialisasi dan koordinasi pengembangan pendidikan SMK yang mandiri
Kegiatan 13 Kegiatan
30 Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMK
Bertambahnya guru SMK yang adaptif, normatif dan produktif
Orang 1.500 Orang
31
Penunjang Perluasan dan Peningkatan mutu pendidikan melalui Balai Teknologi Komunikasi
Terlaksananya kegiatan pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan melalui balai teknologi dan komunikasi
Kegiatan 6 Kegiatan
Catatan atas Laporan Keuangan - 15
NO PROG/KEG INDIKATOR HASIL/KELUARAN SATUAN SASARAN
32 Peningkatan sarana penunjang SMK
Bertambahnya SMK yang memiliki sarana penunjang KBM
Lembaga 280 lembaga
33 Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMA
Meningkatnya bakat dan minat serta menciptakan siswa pendidikan SMA berprestasi
Kegiatan 8 Kegiatan
34 Peningkatan Manajemen Pendidikan SMA
Terselenggaranya kegiatan peningkatan guru SMA dalam memotivasi dan mengembangkan pembelajaran
Kegiatan 9 Kegiatan
35 Pengembangan Wajib Belajar Pendidikan 15 tahun
Terlaksananya workshop dan sosialisasi rintisan wajar pendidikan 15 tahun
Kegiatan 1 Kegiatan
36 Peningkatan Pengelolaan BOS Pendidikan Menengah (Jenjang SLTA/BKSM)
Terlaksananya kegiatan peningkatan pengelolaan BOS pendidikan menengah
Kegiatan 1 Kegiatan
37
Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Kejuruan melalui UPT PPPK
Jumlah guru dan siswa SMK yang dilatih untuk peningkatan keterampilan dan kreatifitas
Peserta 400 Peserta
38 Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru/Siswa SMK
Jumlah guru dan siswa SMK yang dilatih untuk peningkatan kompetensi
Peserta 3.000 Peserta
Program Pendidikan Non Formal
39 Peningkatan Mutu Pendidikan Keaksaraan
Jumlah penyelenggara/pengelola program buta aksara yang dilatih
Kelompok Belajar
1.200 Kelompok Belajar
40 Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Non Formal
Terselenggaranya program pendidikan non formal informal Orang 1.500 Orang
41
Pengembangan dan Peningkatan Pendidikan Karakter Melalui Kesenian Pendidikan Non Formal
Jumlah guru PAUD, guru TK, Tutor Keaksaraan, Pendidikan kursus dan penyelenggara PNFI yang dilatih untuk peningkatan pembelajaran kesenian dan pendidikan karakter
Orang 800 Orang
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan
42
Pendidikan Lanjutan Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk Memenuhi Standar Kualifikasi
Jumlah pendidik yang berkesempatan untuk mendapatkan pendidikan lanjutan
Orang 952 Orang
43 Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang mengikuti sosialisasi, pembinaan dan pelatihan
Orang 600 Orang
44 Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi
Jumlah pendidik, tenaga kependidikan dan PTK PAUDNI berprestasi dan berdedikasi
Orang 210 orang
Catatan atas Laporan Keuangan - 16
NO PROG/KEG INDIKATOR HASIL/KELUARAN SATUAN SASARAN
45 Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan dalam pengembangan profesi berkelanjutan
Orang 729 Orang
46 Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah guru non PNS, Kepala Sekolah/Guru TK/PAUD non PNS yang mendapatkan honorarium kinerja
Orang 11.500 Orang
Program Pendidikan Tinggi
47
Pengembangan dan Peningkatan Mutu Prestasi Mahasiswa Perguruan Tinggi di Jawa Timur
Jumlah lembaga dalam upaya meningkatkan mutu dan kapasitas perguruan tinggi
Lembaga 100 lembaga
48
Pengembangan dan Peningkatan Mutu Politeknik dan Akademi Komunitas di Jawa Timur
Jumlah Lembaga pendidikan SMK dalam peningkatan mutu politeknik dan akademi komunitas
Lembaga 80 Lembaga
Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK)
49 Perluasan dan Peningkatan Mutu PK-PLK
Jumlah kab/kota yang memiliki lembaga penyelenggara pendidikan khusus (Inklusi)
Kab/kota 38 Kab/Kota
Catatan atas Laporan Keuangan - 17
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
3.1.1. Target dan Realisasi Pendapatan
No.
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi
Rp. %
1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 138.480.000,00 156.753.585,00 113,20
1.1 RETRIBUSI DAERAH 75.000.000,00 55.450.000,00 73,93
1.2 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 63.480.000,00 101.303.585,00 159,58
JUMLAH PENDAPATAN 138.480.000,00 156.753.585,00 113,20
Pendapatan Asli Daerah dengan anggaran sebesar Rp.138.480.000,00
terealisasi sebesar Rp.156.753.585,00 atau 113,20% dengan rincian sebagai
berikut :
1. Retribusi daerah dengan anggaran sebesar Rp.75.000.000,00 terealisasi
sebesar Rp.55.450.000,00 atau 73,93%. Target Retribusi Daerah tidak
tercapai dikarenakan jumlah penyewa gedung Taruna Loka Claket dan
Asrama Gedung Jagir dibawah estimasi.
2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dengan anggaran sebesar
Rp.63.480.000,00 terealisasi sebesar Rp.101.303.585,00 atau 159,58%.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah melampaui target karena
adanya pendapatan dari pengembalian atas temuan pemeriksa yang tidak
dianggarkan.
3.1.2. Target dan Realisasi Belanja
3.1.2.1. Belanja Tidak Langsung
Uraian Anggaran TA. 2016
Gaji dan Tunjangan 38.826.369.000,00 36.022.238.308,00 Tambahan Penghasilan PNS 32.785.182.000,00 25.812.334.640,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 18
Uraian TA. 2016 TA. 2016
Insentif Pemungutan Restribusi 1.800.000,00 0,00
Total Belanja Pegawai - BTL 71.613.351.000,00 61.834.572.948,00 Berdasarkan capaian realisasi belanja tidak langsung yaitu sebesar
Rp.61.834.572.948,00 dari total anggaran sebesar Rp.71.613.351.000,00
atau 86,35%, belanja tidak langsung Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur telah efisien.
3.1.2.2. Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.11.745.887.750,00 terealisasi sebesar
Rp.11.359.361.119,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 96,71%.
Keluaran : Terwujudnya database SKPD sebagai penunjang pusat
data administrasi perkantoran
Hasil : Tersedianya data dan informasi pendidikan
Manfaat : Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
Dampak : Mudahnya pengguna data dalam memperoleh informasi
pendidikan
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 3,29% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, pelaksanaan administrasi
perkantoran di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur telah berjalan dengan lancar sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efektif.
Catatan atas Laporan Keuangan - 19
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.11.065.235.400,00 terealisasi sebesar
Rp.10.550.763.589,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 95,35%.
Keluaran : Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana
Hasil : Sarana dan prasarana memadai
Manfaat : Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur
Dampak : Berkurangnya keluhan mengenai sarana dan prasarana
dilingkungan Dinas Pendidikan Prov. Jatim.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 4,65% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas Berdasarkan capaian kinerja, Penyediaan Peralatan dan
Kelengkapan Sarana dan Prasarana di lingkungan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah memenuhi target
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
b. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.4.102.752.000,00 terealisasi sebesar
Rp.4.039.426.400,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98,46%.
Keluaran : Jumlah sarana dan prasarana kantor yang mendapat
pemeliharaan.
Hasil : Terpenuhinya pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor
Manfaat : Meningkatnya kelengkapan sarana dan prasarana
aparatur
Catatan atas Laporan Keuangan - 20
Dampak : Menurunnya ketidak-puasan aparatur tentang sarana
dan prasarana
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 1,54% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, telah terealisasi
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan
Prasarana dengan lancar, sehingga kegiatan telah
dikatakan efektif.
3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
a. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 2.639.270.000,00 terealisasi sebesar
Rp.2.462.792.124,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93,31%.
Keluaran : Jumlah bantuan hibah yang tersalurkan.
Hasil : Terkoordinasinya penyaluran dana bantuan hibah.
Manfaat : Meningkatnya kapasitas kelembagaan Pemerintah
Daerah.
Dampak : Tersalurkan bantuan hibah.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 6,69% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, Koordinasi dan
Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah berjalan
dengan lancar, sehingga kegiatan telah dikatakan
efektif.
b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.3.668.177.000,00 terealisasi sebesar
Catatan atas Laporan Keuangan - 21
Rp.3.416.295.680,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93,13%.
Keluaran : Tersedianya SDM Pelayanan Pendidikan Yang
Profesional dan Sarana Prasarana Pelayanan.
Hasil : Terciptanya aparatur yang profesional.
Manfaat : Meningkatnya sumber daya aparatur.
Dampak : Kompetensi aparatur meningkat.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 6,87% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur di lingkungan Dinas Pendidikan
Prov. Jatim telah berjalan dengan lancar sehingga
kegiatan telah dikatakan efektif.
4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen
Penyelenggaraan Pemerintahan
a. Penyusunan Dokumen Perencanaan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.1.817.550.000,00 terealisasi sebesar
Rp.1.717.012.370,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 94,47%.
Keluaran : Peningkatan pelaksanaan Program Pendidikan.
Hasil : Meningkatnya kualitas sinkronisasi dan koordinasi
bidang pendidikan
Manfaat : Meningkatnya pelaksanaan program pendidikan.
Dampak : Program pendidikan dapat terlaksana dengan baik.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 5,53% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan tersebut telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
Catatan atas Laporan Keuangan - 22
b. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan
Anggaran
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.743.400.000,00 terealisasi sebesar
Rp.711.590.970,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
95,72%.
Keluaran : Laporan Pelaksanaan Kegiatan.
Hasil : Meningkatnya kualitas pengawasan dan laporan
kegiatan.
Manfaat : Laporan Pelaksanaan Kegiatan dapat berjalan dengan
baik.
Dampak : Pengawasan terhadap kualitas kegiatan meningkat.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 4,28% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan tersebut telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
c. Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem
Informasi Data
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.182.420.000,00 terealisasi sebesar
Rp.179.637.950,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
98,47%.
Keluaran : Meningkatnya Pelayanan Informasi Pendidikan.
Hasil : Terlatihnya Operator Data Pendidikan.
Manfaat : Kompetensi operator data pendidikan meningkat.
Dampak : Pelayanan Informasi Pendidikan dapat berjalan lebih
baik.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 1,53% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Catatan atas Laporan Keuangan - 23
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan tersebut telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
5. Program Pendidikan Anak Usia Dini
a. Perluasan dan Peningkatan Mutu TK/RA
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.404.959.000,00 terealisasi sebesar
Rp.377.087.350,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
93,12%.
Keluaran : Terselenggaranya lomba bagi siswa TK dan workshop
bagi kepala dan guru TK.
Hasil : Meningkatnya kreativitas anak dan profesionalisme
guru.
Manfaat : Meningkatnya kreativitas anak dan kualitas pengajaran
guru TK/RA.
Dampak : Tertampung dan meningkatnya mutu pendidikan
TK/RA.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 6,88% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Perluasan dan
Peningkatan Mutu TK/RA dilingkungan Dinas
Pendidikan Prov. Jatim telah berjalan dengan lancar
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
b. Manajemen Pendidikan TK/RA
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.504.966.000,00 terealisasi sebesar
Rp.472.887.500,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
93,65%.
Keluaran : Terlaksananya rapat koordinasi dan sosialisasi hibah
rehab TK/RA
Catatan atas Laporan Keuangan - 24
Hasil : Terpadunya langkah pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan TK/RA.
Manfaat : Meningkatnya kreativitas anak dan kualitas pengajaran
guru TK/RA.
Dampak : Peningkatan pengelolaan mutu pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 6,35% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Manajemen
Pendidikan TK/RA dilingkungan Dinas Pendidikan
Prov. Jatim telah berjalan dengan lancar sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efektif.
c. Perluasan dan Peningkatan Mutu PAUD
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 3.864.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp.3.534.205.595,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 91,46%.
Keluaran : Jumlah masyarakat yang paham akan pentingnya
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Hasil : Meningkatnya pemahaman masyarakat akan
pentingnya PAUD
Manfaat : Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan guru
PAUD dan kader Taman Posyandu
Dampak : Minat masyarakat untuk mengikuti program PAUD dan
Posyandu semakin meningkat.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 8,54% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Perluasan dan
Peningkatan Mutu PAUD dilingkungan Dinas
Pendidikan Prov. Jatim telah berjalan dengan lancar
Catatan atas Laporan Keuangan - 25
dan efektif.
d. Pengembangan Manajemen PAUD
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.4.154.758.900,00 terealisasi sebesar
Rp.4.123.207.150,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 99,24%.
Keluaran : Terbinanya guru PAUD
Hasil : Meningkatnya kualitas kinerja guru/pendidik Anak
Usia Dini (PAUD)
Manfaat : Pengembangan manajemen Pendidikan Anak Usia Dini.
Dampak : Meningkatnya produktifitas tenaga pendidik PAUD.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 0,76% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengembangan
Manajemen PAUD dilingkungan Dinas Pendidikan Prov.
Jatim telah berjalan dengan lancar sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efektif.
6. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
a. Penyediaan Biaya Operasional Madrasah
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.550.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp.499.995.120,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
90,91%.
Keluaran : Terlaksananya fasilitas pengembangan pendidikan
Hasil : Meningkatnya pengembangan pendidikan
Manfaat : Peningkatan fasilitas pengembangan pendidikan.
Dampak : Pendidikan dapat berkembang dengan baik.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 9,09% sehingga dapat dikatakan
Catatan atas Laporan Keuangan - 26
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Penyediaan
Biaya Operasional Madrasah dilingkungan Dinas
Pendidikan Prov. Jatim telah berjalan dengan lancar
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
b. Penyebar luasan dan Sosialisasi Berbagai Informasi Pendidikan Dasar
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.001.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp.907.633.725,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
90,67%.
Keluaran : Buku statistik, Buku Data Pokok Pendidikan, Profil
Dikdasmen, Profil PAUDNI, dan Leaflet Pendidikan.
Hasil : Tersampaikannya berbagai informasi kepada
masyarakat.
Manfaat : Meningkatnya pelayanan pendidikan.
Dampak : Meningkatnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 9,33% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Penyebar luasan
dan Sosialisasi Berbagai Informasi Pendidikan Dasar
dilingkungan Dinas Pendidikan Prov. Jatim telah
berjalan dengan lancar sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efektif.
c. Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 16.551.325.500,00 terealisasi sebesar
Rp.13.731.947.298,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 82,97%.
Catatan atas Laporan Keuangan - 27
Keluaran : Terselenggaranya kegiatan lomba bagi siswa SD/MI
dan workshop bagi kepala, guru, dan pengawas SD.
Hasil : Meningkatnya prestasi siswa dan guru SD/MI
Manfaat : Terpacunya siswa dan guru untuk meraih prestasi
Dampak : Menurunnya tingkat putus sekolah SD/MI
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 17,03% sehingga dapat dikatakan
kegiatan belum efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Perluasan dan
Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI dilingkungan
Dinas Pendidikan Prov. Jatim telah berjalan dengan
lancar namun belum efektif.
d. Perluasan kesempatan belajar SMP/MTs di Jawa Timur
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.808.442.500,00 terealisasi sebesar
Rp.792.832.108,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
98,07%.
Keluaran : Terlaksananya kegiatan untuk meningkatkan aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran
Hasil : Termotivasinya siswa untuk bersikap proaktif dan
meningkatkan wajar dikdas 9 tahun
Manfaat : Terbentuknya cara dan kegiatan yang dipersiapkan
pihak sekolah dan pengurus OSIS untuk
memperkenalkan lingkungan sekolah bagi siswa baru.
Dampak : Menurunnya tingkat ketidaknyamanan siswa dalam
belajar.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 1,93% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Perluasan
kesempatan belajar SMP/MTs di Jawa Timur telah
Catatan atas Laporan Keuangan - 28
berjalan dengan lancar sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efektif.
e. Peningkatan Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.1.573.955.000,00 terealisasi sebesar
Rp.1.540.144.164,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97,85%.
Keluaran : Banyaknya sekolah yang mengimplementasikan
MPMBS
Hasil : Termotivasinya siswa untuk bersikap proaktif dalam
meraih prestasi untuk meningkatkan wajar dikdas 9
tahun
Manfaat : Meningkatkan pencapaian mutu pendidikan
Dampak : Menurunnya tingkat ketidaknyamanan siswa dalam
belajar.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 2,15% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
f. Peningkatan Mutu Pendidikan SD/SMP melalui Pendidikan Jarak Jauh
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.218.850.000,00 terealisasi sebesar
Rp.1.202.894.034,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98,69%.
Keluaran : Pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan
Hasil : Meningkatnya wawasan, pengetahuan dan
keterampilan guru SD, SMP
Manfaat : Meningkatnya kualitas pendidikan dasar 9 tahun
Catatan atas Laporan Keuangan - 29
melalui pendidikan jarak jauh
Dampak : Efisiensi waktu dan biaya operasional pembelajaran
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 1,31% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Mutu Pendidikan SD/SMP melalui Pendidikan Jarak
Jauh telah berjalan dengan lancar sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efektif.
g. Peningkatan Mutu Pendidikan SMP/MTs
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.5.216.538.500,00 terealisasi sebesar
Rp.5.173.956.030,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 99,18%.
Keluaran : Siswa mampu mengembangkan kecakapan vokasional,
menyemarakkan, memotivasi dan memberdayakan
sekolah.
Hasil : Termotivasinya siswa untuk bersikap proaktif dalam
meningkatkan wajar dikdas 9 tahun.
Manfaat : Memacu, memotivasi, menanamkan dan membina
apresiasi seni dan sastra, khususnya terhadap nilai
tradisi yang berakar pada budaya bangsa dalam
optimalisasi pembinaan siswa SMP se Jatim.
Dampak : Meningkatnya apresiasi seni dan sastra melalui
pembinaan SMP se Jatim.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 0,82% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Mutu SMP/MTs dan Sekolah Berwawasan Lingkungan
di Jatim telah berjalan dengan lancar sehingga dapat
Catatan atas Laporan Keuangan - 30
dikatakan kegiatan telah efektif.
h. PeningkatanPengelolaan BOS Pendidikan Dasar
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.1.054.245.000,00 terealisasi sebesar
Rp.924.981.852,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
87,74%.
Keluaran : Meningkatnya kemampuan bendahara sekolah dalam
mengelola dana BOS.
Hasil : Meningkatnya transparansi, akuntabilitas dan kinerja
pengelolaan dana BOS.
Manfaat : Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan dasar.
Dampak : Terarahnya penggunaan dana bantuan operasional
sekolah sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan
lancar.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 12,26% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengawasan
BOS Pendidikan Dasar dan Menengah telah berjalan
dengan lancar sehingga dapat dikatakan kegiatan telah
efektif.
7. Program Pendidikan Menengah
a. Pengembangan Metode Belajar dan Mengajar Menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.1.768.120.000,00 terealisasi sebesar
Rp.1.742.187.375,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98,53%.
Keluaran : Meningkatnya pemanfaatan TIK dalam pengembangan
metode pembelajaran.
Catatan atas Laporan Keuangan - 31
Hasil : Penggunaan TIK dalam proses belajar mengajar.
Manfaat : Meningkatnya pengembangan model pembelajaran.
Dampak : Meningkatnya penggunaan TIK sebagai model
pembelajaran.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 1,47% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengembangan
Metode Belajar dan Mengajar Menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi telah berjalan dengan lancar
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
b. Penyebarluasan dan Sosialisasi berbagai Informasi Pendidikan
Menengah
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.3.646.628.000,00 terealisasi sebesar
Rp.3.128.667.993,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 85,80%.
Keluaran : Tersedianya bahan ajar untuk pelajaran muatan lokal.
Hasil : Bahan ajar pelajaran muatan lokal.
Manfaat : Menyebarnya informasi pendidikan di Kab/Kota.
Dampak : Terlaksananya pelajaran muatan local di Kab/Kota
dengan lancar.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 14,20% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Penyebarluasan
dan Sosialisasi berbagai Informasi Pendidikan
Menengah belum berjalan dengan lancar dan efektif.
c. Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah Menengah
Indikator kinerja :
Catatan atas Laporan Keuangan - 32
Masukan : Dana Rp.238.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp.234.841.720,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
98,67%.
Keluaran : Pelaksanaan akreditasi sekolah.
Hasil : Peningkatan kualitas sekolah sesuai
standar/terakreditasi.
Manfaat : Peningkatan manajemen Badan Akreditasi Sekolah.
Dampak : Meningkatnya kompetensi sekolah menengah.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 1,33% sehingga dapat dikatakan
kegiatan sudah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan
Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah Menengah telah
berjalan dengan lancar sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efektif.
d. Peningkatan Sarana dan Prasarana
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.1.813.094.000,00 terealisasi sebesar
Rp.1.759.956.800,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97,07%.
Keluaran : Tersedianya sarana dan prasarana yang berkualitas.
Hasil : Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pelayanan
pendidikan.
Manfaat : Peningkatan sarana dan prasarana kantor.
Dampak : Meningkatnya kinerja aparatur.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 2,93% sehingga dapat dikatakan
kegiatan sudah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Sarana dan Prasarana telah berjalan dengan lancar
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
Catatan atas Laporan Keuangan - 33
e. Peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan dan pelatihan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.572.805.000,00 terealisasi sebesar
Rp.547.073.354,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
95,51%.
Keluaran : Terlaksananya peningkatan kualitas manajemen dan
pengelolaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan.
Hasil : Kelompok sasaran kegiatan : peningkatan infrastruktur
dan sarana prasarana lembaga.
Manfaat : Meningkatnya kualitas pengelolaan manajemen
pendidikan dan pelatihan.
Dampak : Terwujudnya standar pelatihan teknologi yang baik
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 4,49% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
pengelolaan manajemen pendidikan dan pelatihan
telah berjalan dengan lancar sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efektif.
f. Peningkatan dan Pengembangan Operasional SMA Olah Raga Sidoarjo
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.9.028.750.000,00 terealisasi sebesar
Rp.8.711.411.994,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 96,49%.
Keluaran : Jumlah siswa UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur, 10
Cabor, 12 bulan.
Hasil : Meningkatkan dan menyiapkan peserta didik yang
memiliki bakat istimewa untuk menjadi olahragawan
yang berprestasi tingkat regional, nasional dan
internasional
Catatan atas Laporan Keuangan - 34
Manfaat : Pembibitan atlet Jawa Timur s/d 2019.
Dampak : Terpenuhinya kebutuhan operasional Atlet Smanor dan
kenyamanan siswa terjamin.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 3,51% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Bantuan
Operasional SMA Olah Raga Sidoarjo telah berjalan
dengan lancar sehingga dapat dikatakan kegiatan telah
efektif.
g. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.400.000.000,00 terealisasi sebesar Rp.336.533.125,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya 84,13%.
Keluaran : Kesepahaman dalam penentuan kebijakan.
Hasil : Kejelasan tugas pokok dan fungsi antara kab/kota dan
Provinsi.
Manfaat : Penyebaran berbagai informasi regulasi pendidikan.
Dampak : Meningkatnya mutu kualitas belajar mengajar di
sekolah SMA.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 15,87% sehingga dapat dikatakan
kegiatan belum efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA telah berjalan
dengan lancar namun kegiatan belum efektif.
h. Perluasan kesempatan Belajar di SMK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.12.794.846.000,00 terealisasi sebesar
Rp.12.450.148.550,00 sehingga tingkat capaian
Catatan atas Laporan Keuangan - 35
kinerjanya 97,31%.
Keluaran : Meningkatkan karakter dan kepribadian berbangsa
bagi guru dan siswa SMK
Hasil : Tercapainya standar pendidikan
Manfaat : Meningkatnya manajemen pendidikan bagi kepala
sekolah.
Dampak : Menurunnya tingkat putus sekolah pada jenjang
pendidikan menengah
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 2,69% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Perluasan
kesempatan Belajar di SMK telah berjalan dengan
lancar sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
i. Peningkatan Manajemen Pendidikan SMK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.2.767.318.500,00 terealisasi sebesar
Rp.2.609.638.815,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 94,30%.
Keluaran : Terlaksananya rapat koordinasi SMK Negeri/Swasta se
Jawa Timur.
Hasil : Meningkatnya pencapaian standar manajemen dan
kualitas pendidikan SMK.
Manfaat : Meningkatnya kompetensi Manajemen Kepala SMK.
Dampak : Terwujudnya standar pendidikan SMK.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 5,70% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Manajemen Pendidikan SMK telah berjalan dengan
lancar sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
Catatan atas Laporan Keuangan - 36
j. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.912.851.500,00 terealisasi sebesar
Rp.893.217.590,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
97,85%.
Keluaran : Bertambahnya guru adaptif,normatif, dan produktif
SMK yang kompeten sebanyak 2.907 orang.
Hasil : Meningkatnya mutu pembelajaran, hasil ujian nasional
siswa dan kompetensi produktif.
Manfaat : Membina dan meningkatkan pengelola pendidikan
SMK.
Dampak : Terwujudnya mutu pengajaran yang lebih baik
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 2,15% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Mutu dan Relevansi Pendidikan SMK telah berjalan
dengan lancar sehingga dapat dikatakan kegiatan telah
efektif.
k. Penunjang Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Balai
Teknologi Komunikasi
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.1.845.030.000,00 terealisasi sebesar
Rp.1.813.051.620,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98,27%.
Keluaran : Pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan.
Hasil : Meningkatnya akses pendidikan terhadap masyarakat.
Manfaat : Memperluas dan meningkatkan mutu pendidikan
melalui UPT Tekkomdik.
Dampak : Menurunnya apatisme masyarakat terhadap dunia
pendidikan.
Catatan atas Laporan Keuangan - 37
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 1,73% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Penunjang
Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan melalui
Balai Teknologi Komunikasi telah berjalan dengan
lancar sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
l. Peningkatan Sarana Penunjang SMK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.490.524.000,00 terealisasi sebesar
Rp.471.881.610,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
96,20%.
Keluaran : Bertambahnya SMK yang memiliki sarana penunjang
KBM sesuai standar sarana prasarana dan kurikulum
Hasil : Meningkatnya kualitas dan relevansi KBM di SMK
Manfaat : Meningkatnya sarana penunjang KBM SMK
Dampak : Menurunnya tingkat ketidak nyamanan dalam belajar
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 3,80% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Sarana Penunjang SMK telah berjalan dengan lancar
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
m. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.5.351.045.000,00 terealisasi sebesar
Rp.5.200.623.191,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97,19%.
Keluaran : Terlaksananya kegiatan yang menunjang prestasi siswa
SMA
Catatan atas Laporan Keuangan - 38
Hasil : Munculnya bibit – bibit unggul siswa berprestasi
bidang olahraga dan seni.
Manfaat : Meningkatnya prestasi di tingkat provinsi dan tingkat
nasional.
Dampak : Meningkatnya mutu kualitas belajar mengajar di
sekolah SMA.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 2,81% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA serta Sekolah
Berwawasan Lingkungan di Jatim telah berjalan dengan
lancar dan efektif.
n. Peningkatan Manajemen Pendidikan SMA
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.2.486.504.000,00 terealisasi sebesar
Rp.2.402.595.386,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 96,63%.
Keluaran : Guru dan Kepala Sekolah.
Hasil : Memotivasi serta meningkatnya kinerja guru menuju
pendidikan global
Manfaat : Meningkatnya mutu dan kinerja guru menuju
pendidikan global
Dampak : Termotivasinya serta meningkatnya kinerja guru
menuju pendidikan global
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 3,37% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas
: Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Manajemen Pendidikan SMA telah berjalan dengan
lancar sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
Catatan atas Laporan Keuangan - 39
o. Pengembangan Wajib Belajar Pendidikan 15 tahun
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.214.660.000,00 terealisasi sebesar
Rp.201.619.660,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
93,93%.
Keluaran : Terlaksananya workshop dan sosialisasi rintisan wajar
15 tahun.
Hasil : Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia.
Manfaat : Meningkatnya mutu dan Sumber Daya Manusia.
Dampak : Adanya visi dan rencana pengembangan pendidikan
yang terarah.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 6,07% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengembangan
Wajib Belajar Pendidikan 15 tahun di Jawa Timur telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
p. Peningkatan Pengelolaan BOS Pendidikan Menengah (Jenjang
SLTA/BKSM)
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.400.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp.397.880.090,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
99,47%.
Keluaran : Evaluasi, monitoring dan pelatihan terhadap BOS SLTA.
Hasil : Meningkatnya pemahaman terhadap peraturan BOS
SLTA.
Manfaat : Meningkatnya APK pendidikan menengah.
Dampak : Tersedianya sarana pendidikan yang layak bagi siswa.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 0,53% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Catatan atas Laporan Keuangan - 40
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Pengelolaan BOS Pendidikan Menengah (Jenjang
SLTA/BKSM) telah berjalan dengan lancar dan efektif.
q. Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Kejuruan Melalui UPT
PPPK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.1.670.545.000,00 terealisasi sebesar
Rp.1.649.170.600,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98,72%.
Keluaran : Meningkatnya pelayanan praktik ke SMK dan
meningkatnya kretivitas siswa.
Hasil : Terlaksananya peningkatan pelayanan praktik ke SMK
dan peningkatan kreatifitas siswa.
Manfaat : Meningkatnya perluasan pelayanan praktik dan
meningkatkan kreatifitas siswa.
Dampak : Terciptanya lulusan SMK yang berkompetensi di dunia
Usaha dan Industri.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi anggaran sebesar 1,28% sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Perluasan dan
Peningkatan Mutu Pendidikan Kejuruan Melalui UPT
PPPK telah berjalan dengan lancar sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efektif.
r. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru/Siswa SMK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.4.877.480.000,00 terealisasi sebesar
Rp.4.768.197.015,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97,76%.
Keluaran : Meningkatnya kompetensi Guru/siswa SMK di Jawa
Timur.
Catatan atas Laporan Keuangan - 41
Hasil : Tersedianya Guru/Siswa SMK yang kompeten di
bidangnya masing-masing.
Manfaat : Meningkatkan kompetensi guru/siswa SMK se Jawa
Timur.
Dampak : Menngkatnya jumlah Guru/Siswa SMK yang kompeten
di Jawa Timur.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 2,24% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelatihan
Peningkatan Kompetensi Guru/Siswa SMK telah
berjalan dengan lancar sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efektif.
8. Program Pendidikan Non Formal
a. Peningkatan Mutu Pendidikan Keaksaraan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.4.416.526.700,00 terealisasi sebesar
Rp.3.987.640.835,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 90,29%.
Keluaran : Jumlah penyelenggara/pengelola program buta aksara
yang mendapat program pemberantasan buta aksara.
Hasil : Meningkatnya mutu penyelenggara/pengelola program
buta aksara yang mendapat program pemberantasan
buta aksara.
Manfaat : Berkurangnya warga buta aksara di Jawa Timur.
Dampak : Penurunan jumlah warga buta aksara.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 9,71% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelatihan
Peningkatan Mutu Pendidikan Keaksaraan telah
Catatan atas Laporan Keuangan - 42
berjalan dengan lancar dan efektif.
b. Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Non Formal
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.1.952.252.400,00 terealisasi sebesar
Rp.1.772.802.050,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 90,81%.
Keluaran : Terselenggaranya program pendidikan non formal
informal.
Hasil : Meningkatnya mutu penyelenggara program
pendidikan non formal informal.
Manfaat : Memperluas dan meningkatkan mutu pendidikan non
formal.
Dampak : Menurunnya angka buta aksara melalui pendidikan non
formal.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 9,19% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Perluasan dan
Peningkatan Mutu Pendidikan Non Formal telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
c. Pengembangan dan Peningkatan Pendidikan Karakter melalui Kesenian
Pendidikan Non Formal
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.1.888.081.000,00 terealisasi sebesar
Rp.1.689.107.745,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 89,46%.
Keluaran : Sosialisasi Pembinaan Program dan Peningkatan di 38
Kabupaten/Kota.
Hasil : Meningkatnya Mutu dan Pemahaman Kesenian PNFI
Manfaat : Meningkatkan dan mengembangkan mutu kesenian
Catatan atas Laporan Keuangan - 43
PNFI.
Dampak : Meningkatnya mutu pengajaran kesenian pada jenjang
Pendidikan Luar Sekolah
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 10,54% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengembangan
dan Peningkatan Pendidikan Karakter melalui Kesenian
Pendidikan Non Formal telah berjalan dengan lancar
dan efektif.
9. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan
a. Pendidikan Lanjutan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk
Memenuhi Standar Kualifikasi
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 13.230.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp.13.230.000.000,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 100%.
Keluaran : Jumlah pendidik yang yang mendapat pendidikan
lanjutan.
Hasil : Meningkatnya jumlah pendidik yang mendapat
pendidikan lanjutan.
Manfaat : Peningkatan jumlah pendidik yang mendapat
pendidikan lanjutan.
Dampak : Meningkatnya kompetensi pendidik.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sehingga dapat dikatakan kegiatan
telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pendidikan
Lanjutan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
untuk Memenuhi Standar Kualifikasi telah berjalan
dengan lancar dan telah efektif.
Catatan atas Laporan Keuangan - 44
b. Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.2.587.783.700,00 terealisasi sebesar
Rp.2.489.428.906,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 96,20%.
Keluaran : Workshop, sosialisasi, pelatihan dan pembinaan bagi
pendidik dan tenaga kependidikan.
Hasil : Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang
mendapat sosialisasi, pelatihan dan pembinaan.
Manfaat : Meningkatnya kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan.
Dampak : Meningkatnya kompetensi guru untuk berprestasi.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 3,80% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
c. Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.5.951.395.000,00 terealisasi sebesar
Rp.5.363.537.611,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 90,12%.
Keluaran : Terpilihnya pendidik dan tenaga kependidikan
berprestasi dan berdedikasi serta PTK PAUDNI
berprestasi untuk duta provinsi.
Hasil : Seleksi pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi
dan berdedikasi serta PTK PAUDNI berprestasi sesuai
dengan aturan yang ada.
Manfaat : Pemberian penghargaan kepada pendidik dan tenaga
kependidikan di Jawa Timur.
Catatan atas Laporan Keuangan - 45
Dampak : Meningkatnya kompetensi guru untuk berprestasi.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 9,88% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Seleksi Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi
telah berjalan dengan lancar dan efektif.
d. Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.2.256.221.000,00 terealisasi sebesar
Rp.2.111.042.050,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93,57%.
Keluaran : Pendidik dan tenaga kependidikan yang mengikuti
pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Hasil : Peningkatan mutu proses belajar mengajar guru di
Jawa Timur.
Manfaat : Peningkatan mutu dan karier pendidik dan tenaga
kependidikan di Jawa Timur.
Dampak : Mutu proses belajar mengajar guru semakin
berkualitas.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 6,43% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengembangan
Karir Tenaga Pendidik dan Kependidikan telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
e. Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.42.085.500.000,00 terealisasi sebesar
Catatan atas Laporan Keuangan - 46
Rp.42.085.500.000,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 100%.
Keluaran : Tersalurkannya honorarium kinerja Guru Non PNS dan
Honorarium kinerja kepala/guru TK/PAUD Non PNS.
Hasil : Meningkatnya kesejahteraan pendidik dan tenaga
kependidikan Non PNS.
Manfaat : Peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga
kependidikan Non PNS.
Dampak : Meningkatnya kelayakan hidup pendidik dan tenaga
kependidikan Non PNS.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sehingga dapat dikatakan kegiatan
telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
telah berjalan dengan lancar sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efektif.
10. Program Pendidikan Tinggi
a. Pengembangan dan Peningkatan Mutu Prestasi Mahasiswa Perguruan
Tinggi di Jawa Timur
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.1.743.740.000,00 terealisasi sebesar
Rp.1.701.871.000,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97,60%.
Keluaran : Meningkatnya kapasitas dan mutu Perguruan Tinggi di
Jawa Timur.
Hasil : Meningkatnya mutu dan relevansi lulusan Perguruan
Tinggi di Jawa Timur.
Manfaat : Meningkatnya mutu perguruan tinggi.
Dampak : Tercapainya kelulusan pendidikan tinggi yang
berkualitas.
Catatan atas Laporan Keuangan - 47
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 2,40% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengembangan
Kapasitas dan Peningkatan Mutu Prestasi Mahasiswa
Perguruan Tinggi di Jawa Timur telah berjalan dengan
lancar sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
b. Pengembangan dan Peningkatan Mutu Politeknik dan Akademi
Komunitas di Jawa Timur
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.537.863.000,00 terealisasi sebesar
Rp.521.367.500,00 sehingga tingkat capaian kinerjanya
96,93%.
Keluaran : Dokumen kajian tentang pendidikan vakasi di Jawa
Timur.
Hasil : Akurasi pengambilan kebijakan pengembangan vakasi
di Jawa Timur.
Manfaat : Peningkatan mutu Perguruan Tinggi di Jawa Timur.
Dampak : Meningkatnya kompetensi Perguruan Tinggi di Jawa
Timur.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 3,07% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengembangan
dan Peningkatan Mutu Politeknik dan Akademi
Komunitas di Jawa Timur telah berjalan dengan lancar
dan efektif.
11. Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-
PLK)
a. Perluasan dan Peningkatan Mutu PK-PLK
Catatan atas Laporan Keuangan - 48
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp.2.659.477.000,00 terealisasi sebesar
Rp.2.372.603.400,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 89,21%.
Keluaran : Jumlah Kab/Kota yang memiliki lembaga
penyelenggara pendidikan khusus (inklusi).
Hasil : Meningkatnya bakat minat siswa pendidikan khusus
yang mandiri, terampil dan berkompeten.
Manfaat : Jumlah peserta didik yang mendapatkan peningkatan
kompetensi.
Dampak : Meningkatnya jumlah peserta didik yang terampil dan
kompeten.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 10,79% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengembangan
dan Peningkatan Mutu Poltek di Jawa Timur telah
berjalan dengan lancar dan kegiatan telah efektif.
3.2 Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang Telah Ditetapkan
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang ada pada Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016 terdapat beberapa hambatan dan
kendala yang menyebabkan pelaksanaan kegiatan tidak berjalan dengan maksimal,
diantaranya adalah :
1. Selisih perencanaan dalam 1 (satu) tahun anggaran atas belanja rutin yang
pembayarannya disesuaikan dengan tagihan bulanan;
2. Adanya ketergantungan realisasi terhadap tingkat kehadiran peserta dalam
satu kegiatan, dengan rata – rata kehadiran peserta tercapai antara 85% - 90%;
3. Selisih bukti perjalanan dinas dan transport yang dibayarkan sesuai ad cost
(real) dibandingkan dengan perencanaan anggaran;
Catatan atas Laporan Keuangan - 49
4. Kegiatan bersifat nasional yang ketentuan pelaksanaannya ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dikeluarkan setelah penetapan
DPA APBD tahun 2016;
5. Adanya pengadaan barang yang telah dianggarkan namun tidak dapat
direalisasi dapat disebabkan karena barang tersebut sudah tidak tersedia di
pasaran ataupun pihak penyedia tidak memenuhi kualifikasi.
Catatan atas Laporan Keuangan - 50
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Dalam sistem akuntansi pemerintah daerah terdapat 2 (dua) entitas
penyelenggara yaitu :
a. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
unit pemerintahan yang secara ketentuan peraturan perundang-undangan
wajib menyampaikan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, adapun
entitas pelaporan yaitu pemerintahan daerah atau satuan organisasi di
lingkungan pemerintah daerah atau organisasi lainnya jika menurut peraturan
perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan
keuangan dan entitas pelaporan yang ada di Provinsi Jawa Timur adalah
Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
b. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna
barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun
laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Satuan Kerja
Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu
entitas akuntansi yang berada dilingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Laporan Keuangan yang disusun oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur terdiri dari :
1. Laporan Realisasi APBD
Laporan Realisasi APBD terdiri dari Realisasi Pendapatan, Belanja, Transfer,
Surplus/defisit dan Pembiayaan yang masing-masing diperbandingkan dengan
anggarannya. LRA Dinas Pendidikan Prov. Jatim disusun dengan menggunakan
Sistem Akuntansi berbasis Kas.
Angka Realisasi Pendapatan yang disajikan pada Laporan Realisasi APBD
Tahun 2016 berdasarkan semua aliran kas masuk berupa penerimaan pada
Catatan atas Laporan Keuangan - 51
rekening Bendahara Penerimaan Dinas Pendidikan Prov. Jatim yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan disetorkan ke rekening Kas Daerah.
Angka Realisasi Belanja Daerah yang disajikan pada Laporan Realisasi APBD
tahun anggaran 2016 berdasarkan semua aliran kas keluar berupa
pengeluaran dari Rekening Bendahara Pengeluaran yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan.
Angka Realisasi Pembiayaan pada Dinas Pendidikan Prov. Jatim tidak
disajikan.
2. Laporan Operasional
Menurut paragraf 78 kerangka konseptual SAP adalah laporan yang menyajikan
ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya
yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Pelaporan ini disusun berdasarkan
basis akrual.
Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional terdiri dari
pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa. Masing-masing unsur
dijelaskan dalam paragraf 79 kerangka konseptual SAP sebagai berikut:
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih.
Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih.
Transfer adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh
suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana
perimbangan dan dana bagi hasil. Pada Laporan Operasional Dinas
Pendidikan Provinsi Jatim tidak terdapat transfer sehingga tidak disajikan.
Pos Luar Biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang
terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa,
tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau
pengaruh entitas bersangkutan. Pada Laporan Operasional Dinas Pendidikan
Provinsi Jatim tidak disajikan.
Catatan atas Laporan Keuangan - 52
3. Neraca
Neraca Dinas Pendidikan Prov. Jatim disusun berdasarkan data kas di
Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di Bendahara
Pengeluaran Pembantu dan setara kas lainnya, data aset dan persediaan selama
tahun 2016, dan data kewajiban yang tejadi pada tahun 2016. Neraca yang
disajikan pada laporan keuangan bertujuan untuk menunjukkan posisi aset,
kewajiban dan ekuitas dana pada periode 31 Desember 2016.
4. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
CaLK adalah salah satu unsur laporan keuangan yang menyajikan informasi
tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Laporan Arus
Kas (LAK) dalam rangka pengungkapan yang memadai.
CaLK meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam LRA,
Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas
(LPE), Neraca, dan LAK. CaLK juga mencakup informasi tentang kebijakan
akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang
diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk
menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
5. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan
Perubahan Ekuitas ini berdasarkan Paragraf 101 PSAP Nomor 01 tentang
Penyajian Laporan Keuangan menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos Ekuitas
awal, Surplus/Defisit-LO pada periode bersangkutan, dan koreksi-koreksi yang
langsung menambah/mengurangi ekuitas.
Catatan atas Laporan Keuangan - 53
4.2. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Realisasi APBD disusun dengan menggunakan Basis Kas Yaitu basis
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
Laporan Operasional dan neraca disusun dengan menggunakan Basis Akrual
yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar.
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun
Anggaran 2015 telah mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 93 Tahun 2014.
4.3. Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
a) Pendapatan dalam Laporan Realisasi Anggaran
Pendapatan dalam Laporan Realisasi Anggaaran Dinas Pendidikan Prov.
Jatim diakui pada saat diterimanya kas oleh bendahara penerimaan.
Pendapatan yang telah diterima oleh bendahara penerimaan SKPD harus
disetor ke rekening kas umum daerah pada hari yang sama. Akuntansi
pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
b) Belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Bendahara
Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut telah
disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan yaitu Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur. Belanja terdiri atas :
Catatan atas Laporan Keuangan - 54
Belanja Gaji dan Tunjangan
Pencatatan belanja adalah sebesar nilai brutonya. Jika terdapat potongan
pajak dari BUD, belanja tetap dicatat sebesar nilai bruto dan pengakuan
potongan pajak terdapat di BUD. Jika terdapat potongan pajak di SKPD, belanja
tetap dicatat sebesar nilai bruto dan terdapat penjurnalan potongan pajak di
SKPD.
Belanja Barang dan Jasa
Pengakuan Belanja Barang dan Jasa adalah pada saat bendahara
pengeluaran melakukan pembelian dan pembayaran. Jika terdapat pungutan
pajak dan dipungut oleh SKPD maka dicatat sebagai hutang oleh SKPD.
Belanja Modal
Pencatatan pada rekening - rekening buku besar belanja modal dimulai
sejak bendahara pengeluaran merealisasikan belanja modal hingga penutupan
tahun anggaran.
c) Pendapatan dalam Laporan Operasional
Pendapatan dalam Laporan Operasional Dinas Pendidikan Prov. Jatim
diakui pada saat diterima pada saat terjadinya transaksi. Yaitu pada saat
terbitnya Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau sesuai dengan Surat
Perjanjian.
d) Beban
Beban dalam Laporan Operasional Dinas Pendidikan Prov. Jatim diakui
pada saat diterima pada saat terjadinya transaksi. Yaitu pada saat terbitnya
Berita Acara Penyerahan Pekerjaan untuk pengadaan jasa dan Berita Acara
Penerimaan barang untuk pengadaan barang
e) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
Catatan atas Laporan Keuangan - 55
ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa
bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena
alasan sejarah dan budaya.
Aset di klasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap dan
Aset Lainnya.
1. ASET LANCAR
Pengertian Aset lancar adalah jenis aset yang dapat digunakan dalam
jangka waktu dekat, biasanya satu tahun. Terdiri dari :
Kas dan setara kas
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan
daerah/investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan
menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan.
Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan
Pengertian Kas juga meliputi seluruh Uang Yang Harus
Dipertanggungjawabkan (UYHD)/ Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan hingga tanggal neraca. Apabila ada kas daerah
dalam valuta asing maka harus dikonversi berdasarkan nilai kurs pada
tanggal transaksi. Kas terdiri atas Kas di Umum Daerah, Kas di
Bendahara Pengeluaran dan Kas di Bendahara Penerimaan.
Piutang
Piutang adalah tagihan kepada pihak ke tiga yang akan diterima
pembayarannya pada masa yang akan datang dalam kurun waktu 12
bulan. Piutang dinilai berdasarkan nilai nominal yang akan diterima
Catatan atas Laporan Keuangan - 56
pada tanggal jatuh tempo. Tidak ada kebijakan untuk penyisihan
piutang tak tertagih.
Persediaan
Persediaan adalah barang- barang yang diperoleh dengan maksud
untuk digunakan dalam operasional pemerintahan atau diserahkan/
dijual kepada masyarakat dalam waktu satu tahun. Persediaan dinilai
berdasarkan harga pembelian terakhir, harga standar apabila
diperoleh dengan memproduksi sendiri, harga wajar atau estimasi nilai
penjualannya diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
2. INVESTASI
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang
dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun
waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang
dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi jangka
panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu :
Investasi Non Permanen
Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak
termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki
secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan
penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang
yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/
daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.
Catatan atas Laporan Keuangan - 57
Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan
untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang
signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Daerah
dan Perusahaan Daerah atau Badan Hukum Lainnya.
3. ASET TETAP
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan untuk digunaan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap terdiri dari :
Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang
dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah atau masyarakat umum dan dalam kondisi siap
pakai. Tanah yang digunakan untuk bagunan, jalan, jaringan, irigasi
tetap dicatat sebagai tanah yang terpisah dari aset tetap yang dibangun
diatas tanah tersebut.
Peralatan dan Mesin yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah
peralatan dan mesin yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk
digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah atau masyarakat
umum dan dalam kondisi siap pakai. Aset tetap yang dapat
diklarifikasikan dalam peralatan dan mesin ini mencakup antara lain :
alat bengkel dan alat ukur, alat pertanian, alat kantor dan rumah tangga,
alat studio, komunikasi, dan pemancar, alat laboratorium, alat
kesehatan, komputer dll.
Gedung dan Bangunan yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah
Gedung dan bangunan yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau masyarakat umum
Catatan atas Laporan Keuangan - 58
dan dalam kondisi siap pakai. Termasuk dalam jenis gedung dan
bangunan antara lain : Bangunan gedung, monumen, bangunan menara
dll.
Jalan, Irigasi, dan Jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan atau dikuasai oleh
pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.
Aset Tetap lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam aset tetap di atas, tetapi memenuhi definisi
aset tetap. Aset tetap lainnya ini meliputi buku perpustakaan dan
barang bercorak seni/budaya/olahraga.
Konstruksi dalam Pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai dibangun seluruhnya.
4. ASET LAINNYA
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi dan aset
tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran
Rumah, Tagihan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun,
Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain dan
atau mutasi dari aset tetap yang telah diinventarisir untuk dahapuskan
karena aset tersebut secara fisik sudah tidak dapat dioperasionalkan. Aset
lainnya terdiri dari :
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) menggambarkan jumlah yang
dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada
pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari
kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah
dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas
negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
Catatan atas Laporan Keuangan - 59
Tagihan Ganti Rugi (TGR) merupakan suatu proses yang dilakukan
terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan
untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh
negara sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari suatu
perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh
bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan
tugasnya.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua
pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan
kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset
dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi
software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten,
goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan
manfaat jangka panjang.
5. KEWAJIBAN
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain
karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat,
lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional.
Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang
bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut
hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan
perundang-undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan :
Catatan atas Laporan Keuangan - 60
Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi
Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest)
dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai
nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama
kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti
transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs
mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar,
diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban
tersebut.
6. EKUITAS
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah.
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada
Dalam Standar Akuntansi Pemerintah
Sistem akuntansi pemerintah daerah menurut Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah yang kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, telah
menegaskan bahwa Laporan keuangan pemerintah daerah disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Catatan atas Laporan Keuangan - 61
Penerapan kebijakan akuntansi pemerintah sesuai dengan SAP adalah sebagai
berikut :
Penerapan kebijakan akuntansi pendapatan yaitu dengan mengakui
pendapatan pada saat kas diterima dan masuk ke rekening kas umum daerah .
perlakuan terhadap koreksi atas transaksi pendapatan juga telah sesuai dengan
SAP.
Penerapan kebijakan akuntansi belanja yaitu belanja diakui ketika terjadi
pengeluaran dari rekening kas bendahara pengeluaran dan
pertanggungjawaban telah disahkan oleh pihak yang berwenang.
Penerapan kebijakan akuntansi atas belanja modal yaitu Belanja modal
diakui berdasarkan prinsip harga perolehan dan pada saat yang sama diakui
menambah aset tetap Dinas Pendidikan Prov. Jatim.
Kebijakan akuntansi yang belum mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan
adalah Penyusustan Aset Tetap yaitu pemerintah Provinsi Jawa Timur belum
menetapkan kriteria dan metode penyusutan yang akan diberlakukan pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) termasuk dilingkungan Dinas Pendidikan Prov.
Jatim, sehingga pelaporan aset masih berdasarkan harga perolehanya.
Catatan atas Laporan Keuangan - 62
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1. Rincian dan Penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan Keuangan
5.1.1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
merupakan laporan yang menjelaskan ikhtisar Sumber, Alokasi dan pemakaian
sumber daya ekonomi yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
yang menggambarkan perbandingan antara realisasi dan anggarannya dalam satu
periode pelaporan. Dalam penjelasan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) ini akan
disajikan sesuai dengan Struktur APBD dikonversi dengan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) yang meliputi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan.
Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 156.753.585,00
apabila dihadapkan dengan target pendapatan sebesar Rp.138.480.000,00
terdapat pelampauan realisasi pendapatan sebesar Rp.18.273.585,00 atau
terealisasi sebesar 113,20%. Pendapatan terdiri dari (i) Retribusi Daerah sebesar
Rp.55.450.000,00 (ii) Lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 101.303.585,00.
Realisasi Belanja Daerah pada Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp.256.196.822.661,00. Apabila Realisasi Belanja dihadapkan pada anggaran
belanja sebesar Rp.275.068.124.350,00 terdapat sisa sebesar
Rp.18.871.301.689,00 atau terealisasi 93,14%. Belanja Daerah terdiri dari :
(i). Belanja Tidak Langsung Rp.61.834.572.948,00; (ii). Belanja Langsung Rp.
194.362.249.713,00.
5.1.1.1 Penjelasan Pos-Pos Pendapatan
Realisasi Pendapatan pada Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp.156.753.585,00 apabila dihadapkan dengan target pendapatan sebesar
Rp.138.480.000,00 terdapat persentase sebesar 113,20%, sedangkan
Realisasi Pendapatan pada Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp.
138.520.553,00 apabila dihadapkan dengan target pendapatan sebesar
Catatan atas Laporan Keuangan - 63
Rp.102.680.000,00 terdapat prosentase sebesar 134,91% sebagaimana
disajikan pada tabel berikut :
No.
Uraian
Anggaran Setelah
Perubahan
Realisasi 2016 Realisasi 2015
Rp. %
1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 138.480.000,00 156.753.585,00 113,20 138.520.553,00
1.1 RETRIBUSI DAERAH 75.000.000,00 55.450.000,00 73,93 40.150.000,00
1.2
LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
63.480.000,00 101.303.585,00 159,58 98.370.553,00
JUMLAH PENDAPATAN 138.480.000,00 156.753.585,00 113,20 138.520.533,00
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tahun 2016 pada
pendapatan asli daerah terdapat pelampauan dari target pendapatan
sebesar Rp.18.273.585,00 dengan rincian :
1. Retribusi Daerah terealisasi sebesar Rp.55.450.000,00 dari anggaran
sebesar Rp.75.000.000,00 atau 73,93%. Realisasi masih tercapai
dibawah 85% dikarenakan jumlah penyewa obyek retribusi daerah
yaitu Gedung Taruna Loka Claket dan Asrama Gedung Jagir masih
dibawah estimasi yang dianggarkan.
2. Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah terealisasi sebesar
Rp.101.303.585,00 dari anggaran sebesar Rp.63.480.000,00 atau
159,58%. Realisasi tercapai diatas 120% dikarenakan adanya
Pendapatan dari Pengembalian yang merupakan pengembalian atas
temuan Inspektorat sebesar Rp.43.483.585,00 yang tidak dianggarkan.
Sedangkan jumlah Realisasi Pendapatan pada tahun 2016 terdapat
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 dikarenakan :
1. Adanya kenaikan tarif obyek retribusi sehingga meningkatkan
retribusi daerah, yaitu :
a. Sewa gedung dan bangunan Taruna Loka Claket kec. Pacet dari
semula sebesar Rp.150.000,00 per hari menjadi Rp.200.000,00 per
hari;
b. Sewa Gedung dan Halaman Jagir dari semula sebesar Rp.20.000,00
per orang per hari menjadi Rp.30.000,00 per orang per hari.
Catatan atas Laporan Keuangan - 64
2. Adanya kenaikan obyek sewa sehingga meningkatkan lain-lain
pendapatan asli daerah, yaitu :
a. Sewa Ruang oleh Koperasi Handayani semula Rp.600.000,00 per
bulan menjadi Rp.750.000,00 per bulan;
b. Sewa stand toko oleh Koperasi Karya Makmur semula
Rp.100.000,00 per bulan menjadi Rp.250.000,00.
1. Retribusi Daerah
Sumber Retribusi Daerah tahun 2016 berasal dari Retribusi Pemakaian
kekayaan Daerah sebesar Rp.55.450.000,00 dengan rincian perolehan
dari :
No Uraian Jumlah
1. Sewa gedung dan halaman Taruna Loka Claket 38.850.000,00 2. Sewa Asrama Jagir 16.600.000,00 JUMLAH 55.450.000,00
2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp.101.303.585,00,
terdiri dari :
Pendapatan dari Pengembalian
Realisasi Pendapatan dari Pengembalian tahun 2016 sebesar
Rp.43.483.585,00 dengan rincian :
No Uraian Jumlah
1. Pendapatan dari pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan
2.850.221,00
2. Pendapatan dari pengembalian Pembayaran Belanja 2015 UPT PPPK (Temuan Inspektorat)
8.333.464,00
3. Pendapatan dari pengembalian Pembayaran Belanja 2015 UPT Tekkom (Temuan Inspektorat)
29.222.000,00
4. Pendapatan dari Pengembalian Uang perjalanan dinas tahun 2015 UPT Tekkom (Temuan Inspektorat)
2.188.900,00
5. Pendapatan dari pengembalian Pembayaran Belanja 2015 UPT Smanor (Temuan Inspektorat)
889.000,00
JUMLAH 43.483.585,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 65
Berikut penjelasan atas rincian Pendapatan dari Pengembalian :
a. Pendapatan dari pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan
Tunjangan sebesar Rp.2.850.221,00 yaitu semua pengembalian
gaji atau tunjangan periode 2015;
b. Pendapatan dari pengembalian Pembayaran Belanja 2015 UPT
PPPK (Temuan Inspektorat) sebesar Rp.8.333.464,00 merupakan
pengembalian atas kekurangan volume pekerjaan pemeliharaan :
- Pemeliharaan Kamar Mandi Tengah sebesar
Rp.2.775.824,00;
- Pemeliharaan atap dan partisi asrama tulip sebesar
Rp.1.916.000,00;
- Pemeliharaan Ruang Teori Pengelasan sebesar
Rp.1.443.640,00;
- Pemeliharaan Saluran dan Tempat Pembuangan Air sebesar
Rp.2.198.000,00.
c. Pendapatan dari pengembalian Pembayaran Belanja UPT Tekkom
(Temuan Inspektorat) sebesar Rp.29.222.000,00 merupakan
pengembalian atas kelebihan belanja kegiatan pada tahun 2015 :
- Belanja makanan dan minuman rapat/kegiatan
Pengembangan Media Broadcasting sebesar
Rp.6.720.000,00;
- Pengembalian atas belanja makanan dan minuman
rapat/kegiatan Lomba Media Presentasi Pembelajaran (MPP)
sebesar Rp.7.752.000,00;
- Pengembalian Jasa Narasumber/Tenaga Ahli Manager
Program Radio Pendidikan Streaming sebesar
Rp.9.750.000,00;
- Pengembalian Jasa Narasumber/Tenaga Ahli Marketing dan
Publikasi Radio Pendidikan Streaming sebesar
Rp.5.000.000,00
d. Pendapatan dari Pengembalian Uang perjalanan dinas
merupakan pengembalian atas uang perjalanan dinas peserta
Catatan atas Laporan Keuangan - 66
kegiatan pada tahun 2015 pada UPT Tekkom sebesar
Rp.2.188.900,00;
e. Pendapatan dari pengembalian Pembayaran Belanja 2015 UPT
Smanor merupakan pengembalian atas Uang Makan Minum PNS
di UPT Smanor pada bulan Oktober dan Nopember 2015 sebesar
Rp.889.000,00.
Pendapatan Sewa
Realisasi dari pendapatan sewa diperoleh dari sewa gedung dan
bangunan tahun 2016 sebesar Rp.57.820.000,- dengan rincian sebagai
berikut :
No Uraian Jumlah
1. Sewa Rumah Dinas 25.420.000,00 2. Sewa Ruang oleh Koperasi Handayani 9.000.000,00
3. Sewa Kantin Taruna Loka Ds Claket Kec Pacet Kab Mojokerto
6.000.000,00
4. Sewa Stand Toko oleh Koperasi Karya Makmur 3.000.000,00 5. Sewa Ruang Kantin oleh Dharma Wanita 9.000.000,00
6. Sewa Gedung oleh TK Liya dan PAUD Liya Jl Walikota Mustajab dan Cipunegara
5.400.000,00
JUMLAH 57.820.000,00
5.1.1.2 Penjelasan Pos - Pos Belanja
Realisasi Belanja Daerah pada Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp.256.196.822.661,00 apabila Realisasi Belanja dihadapkan dengan
anggaran sebesar Rp.275.068.124.350,00 atau terealisasi 93,14% terdapat
penghematan atau sebab lainnya sebesar Rp.18.871.301.689,00.
Sedangkan pada tahun 2015 Realisasi Belanja Daerah sebesar
Rp.368.133.925.802,00 atau terealisasi 90,56%. Belanja Daerah terdiri
dari :
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan
Realisasi 2016 Realisasi 2015
Rp. %
Belanja Daerah
275.068.124.350,00 256.196.822.661,00 93,14 368.133.925.802,00
Belanja Tidak Langsung
71.613.351.000,00 61.834.572.948.,00 86,35 46.053.263.546,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 67
Uraian Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi 2016 Realisasi 2015
Rp. %
Belanja Langsung 203.454.773.350,00 194.362.249.713,00 95,53 322.080.662.256,00
Total belanja daerah tahun anggaran 2016 lebih kecil daripada tahun
2015 karena adanya penurunan anggaran dari semula
Rp.406.503.974.650,00 pada tahun 2015 menjadi Rp.275.068.124.350,00
pada tahun 2016 atau menurun sebesar 32,33%. Namun persentase realisasi
belanja daerah pada tahun 2016 lebih besar daripada tahun 2015. Pada
tahun 2016 realisasi belanja daerah mencapai 93,14% sedangkan pada
tahun 2015 realisasi belanja daerah tercapai sebesar 90,56%.
1. Belanja Tidak Langsung
Rincian realisasi Belanja Tidak Langsung tahun 2016 dan 2015 disajikan
pada tabel berikut :
Uraian Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi 2016 Realisasi 2015
Rp. %
Gaji dan Tunjangan 38.826.369.000,00 36.022.238.308,00 92,78 36.495.262.246,00 Gaji Pokok
PNS/Uang Representasi
31.291.241.000,00 29.513.010.900,00 94,32 29.049.903.540,00
Tunjangan Keluarga 2.920.399.000,00 2.557.713.019,00 87,58 2.743.864.620,00
Tunjangan Jabatan 428.922.000,00 352.930.000,00 82,28 399.360.000,00
Tunjangan Fungsional 839.404.000,00 786.098.000,00 93,65 889.905.000,00
Tunjangan Umum 1.145.331.000,00 1.000.035.000,00 87,31 1.055.215.000,00 Tunjangan Beras 1.651.351.000,00 1.338.683.700,00 81,07 1.432.348.560,00 Tunjangan
PPh/Tunjangan Khusus
548.973.000,00 473.392.141,00 86,23 790.120.775,00
Pembulatan Gaji 748.000,00 375.548,00 50,21 391.451,00 Uang Duka
Wafat/Tewas 0,00 0,00 0,00 134.153.300,00
Tambahan Penghasilan PNS 32.785.182.000,00 25.812.334.640,00 78,73 9.558.001.300,00
Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif Lainnya
32.785.182.000,00 25.812.334.640,00 78,73 9.558.001.300,00
Insentif Pemungutan Restribusi
1.800.000,00 0,00 0,00 0,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 68
Uraian Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi 2016 Realisasi 2015
Rp. %
Belanja insentif Pemungutan Retribusi
1.800.000,00 0,00 0,00 0,00
Total Belanja Pegawai - BTL 71.613.351.000,00 61.834.572.948,00 86,35 46.053.263.546,00
Secara keseluruhan realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran
2016 sebesar Rp.61.834.572.948,00 apabila realisasi belanja dihadapkan
pada anggaran sebesar Rp.71.613.351.000,00 atau terealisasi 86,35%.
Namun ada beberapa jenis belanja dalam belanja tidak langsung
tersebut yang realisasinya tidak mencapai 85%, yaitu :
1. Tunjangan Jabatan dari anggaran sebesar Rp.428.922.000,00
terealisasi sebesar Rp.352.930.000,00 atau 82,28%. Hal ini sudah
sesuai dengan kebutuhan pada Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur
dengan menyesuaikan pada jumlah pegawai yang purna tugas dan
meninggal.
2. Tunjangan Beras dari anggaran sebesar Rp.1.651.351.000,00
terealisasi sebesar Rp.1.338.683.700,00 atau 81,07%. Hal ini juga
sudah sesuai dengan kebutuhan pada Dinas Pendidikan Prov. Jawa
Timur dengan menyesuaikan pada jumlah pegawai yang purna tugas
dan meninggal.
3. Pembulatan gaji dari anggaran sebesar Rp.748.000,00 terealisasi
sebesar Rp.375.548,00 atau 50,21%. Dikarenakan besarnya
pembulatan gaji yang tidak dapat diprediksi sehingga realisasinya
dibawah perkiraan yang dianggarkan.
4. Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif
Lainnya dari anggaran sebesar Rp.32.785.182.000,00 terealisasi
sebesar Rp.25.812.334.640,00 atau 78,73%. Dikarenakan adanya
Tunjangan Daerah Prestasi yang besarnya menyesuaikan pegawai
yang purna tugas serta tingkat kehadiran dan kedisiplinan pegawai.
5. Belanja Insentif Pemungutan Retribusi dari anggaran sebesar
Rp.1.800.000,00 tidak terealisasi dikarenakan belum tercapai target
retribusi daerah tahun 2016, sehingga tidak dilakukan.
Catatan atas Laporan Keuangan - 69
Sedangkan untuk realisasi Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar
Rp.46.053.263.546,00 atau 93,14%. Total anggaran dan realisasi belanja
tidak langsung pada tahun 2016 lebih besar daripada tahun 2015 karena
pada tahun 2016 terdapat tunjangan daerah prestasi. Namun persentase
realisasi tahun 2016 lebih kecil daripada tahun 2015, karena besarnya
realisasi Tunjangan Daerah Prestasi selain disesuaikan dengan golongan,
juga disesuaikan dengan tingkat kehadiran dan kedisiplinan pegawai.
2. Belanja Langsung
Berikut merupakan Realisasi Belanja Langsung tahun 2016 dan 2015
sebagai berikut :
Uraian Anggaran setelah Perubahan
Realisasi 2016 Realisasi 2015
Rp. %
Belanja Pegawai 60.984.449.000,00 60.489.350.000,00 99,19 68.727.644.002,00
Belanja Barang dan Jasa 138.717.684.350,00 130.363.849.093,00 93,98 240.297.792.611,00
Belanja modal 3.752.640.000,00 3.509.050.620,00 93,51 13.055.225.643,00 Total Belanja Langsung 275.068.124.350,00 194.362.249.713,00 95,53 322.080.662.256,00
Realisasi Belanja Langsung (BL) pada Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp.194.362.249.713,00 apabila realisasi belanja dihadapkan pada
anggaran sebesar Rp.203.454.773.350,00 atau 95,53% dan Tahun
Anggaran 2015 Realisasi sebesar Rp.322.080.662.256,00,00 atau
90,20% dari total anggaran Rp.357.059.122.650,00. Secara
keseluruhan total realisasi Belanja Langsung diatas 90% sehingga
kegiatan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah berjalan
efektif dan efisien.
Sedangkan jika total realisasi belanja langsung pada tahun 2016
dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami penurunan, namun secara
persentase, realisasi belanja langsung pada tahun 2016 mengalami
kenaikan. Penurunan total realisasi belanja langsung ini dikarenakan
adanya penurunan anggaran pada tahun 2016.
Catatan atas Laporan Keuangan - 70
a. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai pada Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp.60.489.350.000,00 atau 99,19% dan Tahun Anggaran 2015
realisasi sebesar Rp.68.727.644.002,00 atau 93,26%, sebagaimana
terinci dibawah ini :
Uraian Anggaran sebelum perubahan
Realisasi 2016 Realisasi 2015
Rp. %
Belanja Pegawai – BL
Honorarium PNS 4.864.547.000,00 4.572.103.000,00 93,99 12.847.739.002,00
Honorarium Non PNS 55.532.830.000,00 55.358.525.000,00 99,69 54.715.265.000,00
Uang Lembur 587.072.000,00 558.722.000,00 95,17 1.164.640.000,00
Total Belanja Pegawai - BL 60.984.449.000 60.489.350.000,00 99,19 68.727.644.002,00
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian realisasi
Belanja Pegawai pada belanja langsung pada setiap jenis belanja
mencapai diatas 90%. Hal ini berarti belanja pegawai pada belanja
langsung Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah berjalan efektif
dan efisien. Namun secara terinci terdapat beberapa kegiatan yang
belanja pegawainya dibawah 85% sebagaimana tabel berikut :
Kegiatan Uraian Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi % Sisa
02 012 Honorarium Kegiatan Non PNS 1.600.000,00 800.000,00 50,00 (800.000,00)
16 083 Uang Lembur 73.656.000,00 46.907.000,00 63,68 (26.749.000,00)
16 103 Honorarium Kegiatan PNS 89.900.000,00 60.180.000,00 66,94 (29.720.000,00)
16 103 Honorarium Kegiatan Non PNS 34.000.000,00 27.640.000,00 81,29 (6.360.000,00)
17 073 Honorarium Kegiatan Non PNS 10.400.000,00 6.400.000,00 61,54 (4.000.000,00)
17 082 Honorarium Kegiatan PNS 88.680.000,00 65.420.000,00 73,77 (23.260.000,00)
20 029 Honorarium Kegiatan PNS 268.880.000,00 199.000.000,00 74,01 (69.880.000,00)
20 030
Honorarium pembantu pelaksana Pengelola Keuangan, Barang Daerah, dan Sistem Informasi Non PNS
6.000.000,00 4.800.000,00 80,00 (1.200.000,00)
1. Pada Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan
Prasarana (02 012) Honorarium Kegiatan Non PNS hanya
terealisasi sebesar 50,00% yang merupakan sisa atas pelaksanaan
kegiatan sidang;
Catatan atas Laporan Keuangan - 71
2. Pada Kegiatan Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI
(16 083) Uang Lembur hanya terealisasi sebesar 63,68%
dikarenakan menyesuaikan jam lembur pada penyelesaian
pekerjaan;
3. Pada Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BOS Pendidikan Dasar (16
103) Honorarium Kegiatan PNS hanya terealisasi sebesar 66,94%
sedangkan Honorarium Non PNS hanya terealisasi sebesar 81,29%
dikarenakan menyesuaikan kebutuhan panitia dalam kegiatan;
4. Pada Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana (17 073)
Honorarium Kegiatan Non PNS hanya terealisasi sebesar 61,54%
dikarenakan menyesuaikan kebutuhan panitia dalam kegiatan;
5. Pada Kegiatan Peningkatan Manajemen Pendidikan SMK (17 082)
Honorarium Kegiatan PNS hanya terealisasi sebesar 73,77%
dikarenakan menyesuaikan kebutuhan panitia dalam kegiatan;
6. Pada Kegiatan Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berprestasi dan Berdedikasi (20 029) Honorarium Kegiatan PNS
hanya terealisasi sebesar 74,01% dikarenakan menyesuaikan
kebutuhan panitia dalam kegiatan;
7. Pada Kegiatan Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (20 030) Honorarium pembantu pelaksana
Pengelola Keuangan, Barang Daerah, dan Sistem Informasi Non
PNS hanya terealisasi 80% dikarenakan menyesuaikan jumlah
pelaksana administrasi keuangan.
b. Belanja Barang Dan Jasa Realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2016 yaitu sebesar
Rp. 130.363.849.093,00 atau 93,98% dan Tahun Anggaran 2015
adalah sebesar Rp.240.297.792.611,00 atau 88,98%, sebagaimana
terinci dibawah ini :
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi 2016
Realisasi 2015 Rp. %
Belanja Barang dan Jasa – BL
Belanja Bahan Pakai Habis 6.003.630.700,00 5.821.831.457,00 96,97 11.372.257.663,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 72
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi 2016
Realisasi 2015 Rp. %
Belanja Bahan/Material 3.929.429.500,00 3.825.585.005,00 97,35 5.415.152.833,00
Belanja Jasa 54.286.127.200,00 52.154.516.157,00 96,07 105.679.888.132,00 Belanja Premi, Iuran, Asuransi, dan Pemeriksaan Kesehatan
110.000.000,00 109.953.409,00 99,96 79.999.400,00
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
454.500.000,00 453.059.020,00 99,68 909.274.597,00
Belanja Cetak dan Penggandaan
13.245.969.450,00 12.455.177.614,00 94,03 15.705.594.489,00
Belanja Sewa Tanah/Jalan/Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
1.334.125.000,00 1.006.046.120,00 75,41 2.756.802.700,00
Belanja Sewa Sarana Mobilitas 1.968.600.000,00 1.894.990.890,00 96,26 1.844.213.500,00
Belanja Sewa Alat Berat/Peralatan
0,00 0,00 0,00 2.832.126.000,00
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
2.551.500.000,00 2.518.234.500,00 98,69 748.138.950,00
Belanja Makanan dan Minuman 13.048.612.000,00 12.292.433.980,00 94,20 23.489.334.300,00
Belanja Pakaian dan Atributnya 516.190.000,00 494.778.700,00 95,85 741.820.640,00
Belanja Pakaian Kerja
1.768.620.000,00 1.742.608.900,00 98,53 2.477.040.340,00
Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu
848.845.000,00 824.632.601,00 97,15 1.678.613.960,00
Belanja Perjalanan Dinas 16.400.779.500,00 14.687.206.660,00 89,55 34.015.189.342,00
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS/Non PNS
13.230.000.000,00 13.230.000.000,00 100,00 13.230.000.000,00
Belanja Pemeliharaan 3.798.326.000,00 3.749.597.580,00 98,72 9.406.604.075,00
Belanja Jasa Konsultasi 50.000.000,00 49.995.000,00 99,99 67.099.890,00
Uang/Barang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat Pemenang Perlombaan /Kompetisi/Kejuaraan
3.183.700.000,00 3.053.201.500,00 95,90 7.848.641.800,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 73
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi 2016
Realisasi 2015 Rp. %
Belanja Hibah Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan yang Berbadan Hukum Indonesia
1.988.730.000,00 0,00 0,00 0,00
Total 138.717.684.350,00 130.363.849.093,00 93,98 240.297.792.611,00
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata – rata capaian realisasi per jenis belanja barang dan jasa telah mencapai diatas 85%, namun terdapat pula yang dibawah 85%, yaitu : 1. Belanja Sewa Tanah/Jalan/Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
hanya terealisasi sebesar 75,41% dikarenakan :
Beberapa kegiatan dilakukan dengan memaksimalkan aset Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur;
Penyesuaian dengan kebutuhan atas kegiatan;
Tidak dilaksanakannya kegiatan Finalisasi SOP Pendirian Lembaga Sekolah;
Dalam kegiatan lomba peserta didik khusus hanya terlaksana 1 jenis lomba dari semula 3 jenis lomba dan dalam pelaksanaannya memaksimalkan penggunaan aset dinas;
Adanya efisiensi jumlah hari dalam kegiatan TC dan adanya penyesuaian dengan jadwal pusat.
2. Belanja Hibah Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan yang Berbadan Hukum Indonesia tidak terealisasi dikarenakan preoses pengadaan barang/jasa tersebut telah dilakukan lelang melalui ULP, tetapi dalam pelaksanaannya tidak ada penyedia yang memenuhi kualifikasi.
c. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar
Rp.3.509.050.620,00 atau 93,51% dari jumlah yang dianggarkan
sebesar Rp.3.752.640.000,00. Bila dibandingkan dengan Tahun
Catatan atas Laporan Keuangan - 74
Anggaran 2015 realisasi sebesar Rp.13.055.225.643,00 atau
98,01%. Besarnya realisasi belanja modal adalah sebagai berikut :
Uraian Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi 2016 Realisasi 2015
Rp. %
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat
0,00 0,00 0,00 29.700.000,00
Belanja Modal Alat-Alat Angkutan Darat Bermotor
700.000.000,00 684.415.000,00 97,77 418.010.000,00
Belanja Modal Alat-Alat Bengkel
10.000.000,00 9.680.000,00 96,80 0,00
Belanja Modal Peralatan dan/Perlengkapan Kantor
1.332.050.000,00 1.149.758.320,00 86,31 5.814.799.510,00
Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga
20.000.000,00 19.976.000,00 99,88 4.488.000,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Studio
45.000.000,00 37.730.000,00 83,84 1.965.329.300,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Komunikasi
109.000.000,00 108.212.500,00 99,28 135.311.000,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur
10.000.000,00 9.735.000,00 97,35 700.000,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kedokteran
0,00 0,00 0,00 74.987.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 75
Uraian Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi 2016 Realisasi 2015
Rp. % Belanja modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium
0,00 0,00 0,00 474.004.300,00
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan
759.092.000,00 736.109.000,00 96,97 2.964.689.958,00
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air
295.298.000,00 294.074.800,00 99,59 0,00
Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik, Telepon, dan Gas
0,00 0,00 0,00 95.880.675,00
Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan
0,00 0,00 0,00 54.947.400,00
Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan
0,00 0,00 0,00 148.390.000,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Olahraga
7.200.000,00 0,00 0,00 375.562.000,00
Belanja Modal Software
465.000.000,00 459.360.000,00 98,79 498.426.500,00
Jumlah Modal 3.752.640.000,00 3.509.050.620,00 93,51 13.055.225.643,00
Berdasarkan tabel diatas, secara total realisasi belanja modal DInas Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah diatas 90%, namun terdapat pula belanja modal yang masih di bawah 85% seperti : 1. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Studio hanya terealisasi
sebesar 83,84%, hal ini dikarenakan pembelian amplifier tidak dilaksanakan karena barang tidak ada dipasaran (diskontinu);
2. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Olahraga tidak terealisasi dikarenakan Dialihkannya kegiatan Lomba Bola Voli menjadi Lomba Sepak Takraw.
Catatan atas Laporan Keuangan - 76
5.1.1.3 Penjelasan pos-pos pembiayaan
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya,
yang dalam penganggaran pemerintah daerah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran.
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) di lingkungan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp. 0,00 .
5.1.2 LAPORAN OPERASIONAL (LO)
Laporan Operasional adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai
seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam
Pendapatan-LO, beban dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan.
Laporan Operasional yang dihasilkan berisi komponen Pendapatan-LO dan beban.
Jumlah Pendapatan Daerah pada Laporan Operasional Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.203.069.999,96.
Sedangkan Jumlah Beban pada Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp.262.642.681.259,00.
5.1.2.1 Penjelasan Pendapatan-LO
Jumlah Pendapatan-LO pada Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp.152.069.999,96 sedangkan pada tahun 2015 sebesar
Rp.401.003.192,96 dengan rincian sebagaimana tabel berikut :
Nomor Urut
Uraian 2016 2015
1 2 3 4
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)-LO
152.069.999,96 166.868.192,96
Catatan atas Laporan Keuangan - 77
Nomor
Urut
Uraian 2016 2015
1.1.1 PENDAPATAN RETRIBUSI DAERAH-LO 55.450.000,00 39.750.000,00
1.1.2 LAIN-LAIN PAD YANG SAH-LO 96.619.999,96 127.118.192,96
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 0,00 234.135.000,00
1.3.1 PENDAPATAN HIBAH BARANG 0,00 234.135.000,00
1.4 SURPLUS NON OPERASIONAL - LO 51.000.000,00 234.135.000,00
1.4.1 SURPLUS PEMINDAHTANGANAN/PEMUSNAHAN ASET NON LANCAR - LO
51.000.000,00 234.135.000,00
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 203.069.999,96 401.003.192,96
Jumlah Pendapatan-LO pada tahun 2016 terdapat penurunan
dibandingkan dengan tahun 2015 dikarenakan :
a. Penurunan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang terjadi
karena pada tahun 2015 Dinas Pendidikan menerima
pembayaran denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
oleh pihak ketiga sebesar Rp.12.180.993,00 sedangkan pada
tahun 2016 pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan tepat
waktu;
b. Pada tehun 2015 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
menerima pendapatan hibah barang yang diperoleh dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Berita
Acara Serah Terima nomor 74778/A1.1.1/PR 2015 tanggal 19
Oktober 2015 berupa alat – alat kebencanaan yaitu recreation
kit dan tenda.
Sedangkan jumlah Retribusi Daerah pada tahun 2016 mengalami
peningkatan karena adanya kenaikan tarif obyek retribusi, yaitu :
1. Sewa gedung dan bangunan Taruna Loka Claket kec. Pacet dari
semula sebesar Rp.150.000,00 per hari menjadi Rp.200.000,00
per hari;
2. Sewa Gedung dan Halaman Jagir dari semula sebesar
Rp.20.000,00 per orang per hari menjadi Rp.30.000,00 per
orang per hari.
Catatan atas Laporan Keuangan - 78
1. Retribusi Daerah
Sumber Retribusi Daerah tahun 2016 berasal dari Retribusi Pemakaian
kekayaan Daerah sebesar Rp.55.450.000,00 dengan rincian perolehan
dari :
No Uraian Jumlah
1. Sewa gedung dan halaman Taruna Loka Claket 38.850.000,00 2. Sewa Asrama Jagir 16.600.000,00 JUMLAH 55.450.000,00
2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp.96.619.999,96,
terdiri dari :
a. Pendapatan Sewa Tanah
Merupakan Pengakuan Pendapatan Sewa Lahan Milik Pemerintah Daerah
Prov. Jatim di Jalan Padmosusastro No. 53 oleh CV. Rajawali Citra Buana Nov
2014 - Nov 2019 (Periode 2016) sebesar Rp.39.999.999,96
b. Pendapatan Sewa Gedung dan Bangunan
Realisasi dari pendapatan sewa diperoleh dari sewa gedung dan
bangunan tahun 2016 sebesar Rp.56.620.000,00 dengan rincian
sebagai berikut :
No Uraian Jumlah
1. Sewa Rumah Dinas 25.420.000,00 2. Sewa Ruang oleh Koperasi Handayani 9.000.000,00
3. Sewa Kantin Taruna Loka Ds Claket Kec Pacet Kab Mojokerto
4.800.000,00
4. Sewa Stand Toko oleh Koperasi Karya Makmur
3.000.000,00
5. Sewa Ruang Kantin oleh Dharma Wanita 9.000.000,00
6. Sewa Gedung oleh TK Liya dan PAUD Liya Jl Walikota Mustajab dan Cipunegara
5.400.000,00
JUMLAH 56.620.000,00
3. Surplus Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset Non Lancar
Surplus Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset Non Lancar sebesar
Rp.51.000.000,00 merupakan surplus atas penjualan Kendaraan Dinas
Roda Empat/lebih. Harga perolehan atas kendaraan tersebut adalah
Catatan atas Laporan Keuangan - 79
sebesar Rp.125.000.000,00 dengan akumulasi penyusutan juga sebesar
Rp.125.000.000,00 dan dengan harga jual sebesar Rp.51.000.000,00
sehingga diperoleh surplus sebesar Rp.51.000.000,00. Adapun jurnal
yang terbentuk atas transaksi ini adalah sebagai berikut :
R/K PPKD Rp. 51.000.000,00
Akumulasi Penyusutan Aset Rp.125.000.000,00 Lain – lain
Surplus Pemindahtanganan/Pemusnahan Rp. 51.000.000,00 Aset Non Lancar
Aset Lain – lain Rp.125.000.000,00
5.1.2.2 Penjelasan Beban
Beban pada Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp.262.642.681.259,00 yang terdiri dari :
No. Uraian 2016 2015
2.1 Beban Operasi 262.622.355.275,00 366.679.127.068,69
2.1.1 Beban Pegawai 122.323.922.948,00 114.780.555.926,00
2.1.2 Beban Barang dan Jasa 130.128.443.226,00 240.463.106.307,69
2.1.3 Beban Penyusutan dan Amortisasi
10.190615573,00 11.435.464.835,00
2.1.4 Beban Lain-lain 9.487.500,00 0,00
2.3 Defisit Non Operasional 20.325.984,00 235.055.588,00
2.3.1 Defisit Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset Non Lancar
20.325.984,00 235.055.588,00
Total 262.642.681.259,00 366.914.182.656,69
1. Beban Pegawai
Beban Pegawai pada tahun 2016 sebesar Rp.122.323.922.948,00
sedangkan tahun 2015 sebesar Rp.114.780.555.926,00 sebagaimana
terinci :
No. Uraian 2016 2015
1. Beban Gaji dan Tunjangan 36.022.238.308,00 36.494.910.624,00
Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 29.513.010.900,00 29.049.597.040,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 80
No. Uraian 2016 2015
Tunjangan Keluarga 2.557.713.019,00 2.743.834.040,00 Tunjangan Jabatan 352.930.000,00 399.360.000,00 Tunjangan Fungsional 786.098.000,00 889.905.000,00 Tunjangan Umum 1.000.035.000,00 1.055.215.000,00 Tunjangan Beras 1.338.683.700,00 1.432.348.560,00
Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 473.392.141,00 799.685.191,00
Pembulatan Gaji 375.548,00 391.393,00
Uang DukaWafat/Tewas 0,00 124.573.700,00
2. Beban Tambahan Penghasilan PNS 25.812.334.640,00 9.558.001.300,00
Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif Lainnya
25.812.334.640,00 9.558.001.300,00
3. Beban Honorarium PNS 4.572.103.000,00 12.847.739.002,00
Honorarium Kegiatan PNS 3.700.523.000,00 11.771.379.002,00
Honorarium Tim Pengadaan/Penerima Hasil Pekerjaan Barang/Jasa PNS
144.930.000,00 140.400.000,00
Honorarium Pengelola Keuangan, Barang Daerah, dan Sistem Informasi PNS
726.650.000,00 935.960.000,00
4. Beban Honorarium Non PNS 55.358.525.000,00 54.715.265.000,00
Honorarium Kegiatan Non PNS
48.738.625.000,00 48.496.835.000,00
Honorarium pembantu pelaksana Pengelola Keuangan, Barang Daerah, dan Sistem Informasi Non PNS
148.900.000,00 149.930.000,00
Honorarium Pegawai Tidak Tetap Non BLUD 6.471.000.000,00 6.068.500.000,00
5. Uang Lembur 558.722.000,00 1.164.640.000,00
Uang Lembur 558.722.000,00 1.164.640.000,00
Total Beban Pegawai - LO 122.323.922.948,00 114.780.555.926,00
Jumlah Beban Pegawai pada tahun 2016 mengalami kenaikan
dibandingkan dengan tahun 2015. Kenaikan yang paling signifikan
terdapat pada Tambahan Penghasilan berdasarkan Pertimbangan
Catatan atas Laporan Keuangan - 81
Obyektif Lainnya sebagai akibat dari adanya Tunjangan Daerah Prestasi
bagi PNS yang berlaku mulai tahun 2016.
2. Beban Barang dan Jasa
Beban Barang dan Jasa pada Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp.130.128.443.226,00 sedangkan tahun 2015 sebesar
Rp.240.463.106.307,69 yang diperoleh dari :
No. Uraian 2016 2015
Beban Barang dan Jasa – LO
1. Beban Bahan Pakai Habis 5.828.310.402,00 11.390.155.830,69 2. Beban Bahan/Material 3.825.585.005,00 5.415.152.833,00 3. Beban Jasa 52.035.644.345,00 105.759.315.686,00
4. Beban Premi, Iuran, Asuransi, dan Pemeriksaan Kesehatan
109.953.409,00 79.999.400,00
5. Beban Perawatan Kendaraan Bermotor
453.059.020,00 909.274.597,00
6. Beban Cetak dan Penggandaan
12.332.164.614,00 15.764.919.964,00
7.
Beban Sewa Tanah/Jalan/Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
1.006.046.120,00 2.756.802.700,00
8. Beban Sewa Sarana Mobilitas
1.894.990.890,00 1.844.213.500,00
9. Beban Sewa Alat Berat/Peralatan
0,00 2.832.126.000,00
10. Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
2.518.234.500,00 748.138.950,00
11. Beban Makanan dan Minuman
12.292.433.980,00 23.497.996.800,00
12. Beban Pakaian dan Atributnya
494.778.700,00 741.820.640,00
13. Beban Pakaian Kerja 1.742.608.900,00 2.477.040.340,00
14. Beban Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu
824.632.601,00 1.678.613.960,00
15. Beban Perjalanan Dinas 14.687.206.660,00 34.015.189.342,00
16. Beban Beasiswa Pendidikan PNS/Non PNS
13.230.000.000,00 13.230.000.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 82
No. Uraian 2016 2015
17. Beban Pemeliharaan 3.749.597.580,00 9.406.604.075,00
18. Beban Jasa Konsultasi 49.995.000,00 67.099.890,00
19.
Uang/Barang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat Pemenang Perlombaan /Kompetisi/Kejuaraan
3.053.201.500,00 7.848.641.800,00
Total 130.128.443.226,00 240.463.106.307,69
Total Beban barang dan jasa pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 karena adanya penurunan anggaran pada tahun 2016.
3. Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban Penyusutan dan Amortisasi tahun Anggaran 2016 adalah sebesar
Rp.10.160.501.601,00 sedangkan tahun 2015 sebesar Rp.11.435.464.835,00
dengan rincian sebagai berikut :
No. Uraian 2016 2015
1. Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
6.783.535.709,00 7.376.830.642,00
2. Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
2.869.635.104,00 2.830.520.139,00
3. Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan
80.366.936,00 74.148.623,00
4. Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya
310.136.573,00 641.513.821,00
5. Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud
104.705.071,00 74.009.785,00
6. Beban Penyusutan Aset Lain-lain
12.122.208,00 438.441.825,00
Jumlah Beban Penyusutan 10.160.501.601,00 11.435.464.835,00
4. Beban Lain-lain
Beban Lain-lain tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp.9.487.500,00
sedangkan tahun 2015 sebesar Rp.0,00. Beban lain-lain tersebut timbul karena
adanya pembelian aset yang masuk ke dalam aset ekstrakomtabel yaitu berupa
rambu jalan sebesar Rp.9.487.500,00.
Catatan atas Laporan Keuangan - 83
5. Defisit Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset Non Lancar
Defisit Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset Non Lancar sebesar
Rp.20.325.984,00 merupakan defisit atas penjualan
Peralatan/Perlengkapan Kantor. Harga perolehan atas
peralatan/perlengkapan tersebut adalah sebesar Rp.4.362.716.656,00
dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp.4.326.640.672,00 dan dengan
harga jual sebesar Rp.15.750.000,00 sehingga diperoleh defisit sebesar
Rp.20.325.984,00. Adapun jurnal yang terbentuk atas transaksi ini
adalah sebagai berikut :
R/K PPKD Rp. 15.750.000,00
Akumulasi Penyusutan Aset Rp.4.326.640.672,00 Lain – lain
Defisit Pemindahtanganan/ Rp. 20.325.984,00 Pemusnahan Aset Non Lancar
Aset Lain – lain Rp.4.362.716.656,00
5.1.3 NERACA
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut (dalam rupiah) :
Uraian 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Aset 241.214.135.242,00 247.794.615.652,00 Aset Lancar 358.106.430,00 241.572.375,00 Aset Tetap setelah penyusutan 238.295.477.731,00 245.298.948.933,00 Aset Lainnya 2.560.551.081,00 2.254.094.344,00 Kewajiban 328.932.001,41 486.603.813,37 Kewajiban Jk. Pendek 328.932.001,41 486.603.813,37 Kewajiban Jk. Panjang 0,00 0,00 Ekuitas 240.885.203.240,59 247.308.011.838,63 Ekuitas (383.075.021.084,41) (120.678.893.410,37) Ekuitas SAL 0,00 0,00 Ekuitas Untuk Dikonsolidasikan 623.960.224.325,00 367.986.905.249,00
5.1.3.1 Penjelasan Aset Lancar
1. Kas
Kas pada tahun 2016 sebesar Rp.0,00 dengan rincian sebagaimana
berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan - 84
a. Kas di Bendahara Penerimaan
Jumlah Kas Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2016 sebesar
Rp.0,00 dan tahun 2015 sebesar Rp. 0,00.
b. Kas di Bendahara pengeluaran
Jumlah Kas Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 sebesar
Rp.0,00 dan tahun 2015 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian :
Kas di bendahara pengeluaran
Nomor rekening 0011068588 merupakan rekening pemegang
kas Dinas Pendidikan milik Bendahara Pengeluaran , saldo kas
per 30 Desember 2016 sebesar Rp.0,00 dan per 31 Desember
tahun 2015 sebesar Rp.0,00.
Kas di bendahara pengeluaran pembantu
Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu per 31
Desember 2016 sebesar Rp.0,00 dan per 31 Desember 2015
sebesar Rp.0,00 yang terdiri dari :
(i) Nomor Rekening 0011223664 digunakan untuk
menampung Tunjangan Kinerja dan Kesejahteraan Guru
Non PNS se Jawa Timur sebanyak 1.500 guru masing-
masing senilai Rp.1.000.000,00/bulan, agar pendistribusian
tunjangan tersebut dapat terjangkau ke pelosok daerah dan
menampung rekening mati bagi penerima tunjangan. Saldo
Kas per 30 Desember 2016 sebesar Rp.0,00 dan per 31
Desember tahun 2015 sebesar Rp.0,00;
(ii) Nomor Rekening 0011252443 digunakan untuk
menampung Biaya Peningkatan Kualifikasi Guru ke S1 se
Jawa Timur sebanyak 770 guru masing-masing senilai Rp.
3.000.000,00/orang. Saldo Kas per 30 Desember 2016
sebesar Rp. 0,00 dan per 31 Desember tahun 2015 sebesar
Rp.0,00;
(iii) Nomor Rekening 0011252451 digunakan untuk
menampung Biaya Peningkatan Kualifikasi Guru ke S2 se
Jawa Timur sebanyak 183 guru masing-masing senilai Rp.
Catatan atas Laporan Keuangan - 85
60.000.000,00/orang. Saldo Kas per 30 Desember 2016
sebesar Rp. 0,00 dan per 31 Desember tahun 2015 sebesar
Rp.0,00;
(iv) Nomor Rekening 0011223028 digunakan untuk
menampung rekening mati bagi penerima Tunjangan
Kinerja Kepala Sekolah/Guru TK/RA/PAUD Non PNS
sebanyak 9.363 guru masing-masing senilai Rp.200.000,00
perbulan. Jumlah saldo Kas per 31 Desember 2016 sebesar
Rp.0,00 dan per 31 Desember tahun 2015 sebesar Rp.0,00;
(v) Nomor Rekening 0011260560 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik bidang Tendik, Jumlah saldo per 31 Desember
2016 sebesar Rp.0,00;
(vi) Nomor Rekening 0011260616 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik UPT Smanor, Jumlah saldo per 31 Desember
2016 sebesar Rp.0,00;
(vii) Nomor Rekening 0011260551 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik bid Dikmenjur & Perti, Jumlah saldo per 31
Desember 2016 sebesar Rp.0,00;
(viii) Nomor Rekening 0011260608 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik UPT Dikbangkes, Jumlah saldo per 31 Desember
2016 sebesar Rp.0,00;
(ix) Nomor Rekening 0011260543 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik bid MU PMP & PMA, Jumlah saldo per 31
Desember 2016 sebesar Rp.0,00;
(x) Nomor Rekening 0011260586 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Catatan atas Laporan Keuangan - 86
Dispendik UPT Tekkomdik, Jumlah saldo per 31 Desember
2016 sebesar Rp.0,00;
(xi) Nomor Rekening 0011260535 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik bidang TK, SD & PK, Jumlah saldo per 31
Desember 2016 sebesar Rp.0,00;
(xii) Nomor Rekening 0011260594 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik UPT PPPK, Jumlah saldo per 31 Desember 2016
sebesar Rp.0,00;
(xiii) Nomor Rekening 0011260578 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik bidang PNFI & NB, Jumlah saldo per 31 Desember
2016 sebesar Rp.0,00;
(xiv) Nomor Rekening 0011265448 digunakan untuk
menampung biaya Honorarium insentif pengelola Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) dan pengajar Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) bidang PNFI & NB, Jumlah saldo per 31
Desember 2016 sebesar Rp.0,00.
2. Piutang
Piutang 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 0,00 Rp. 0,00
Piutang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember tahun
2016 sebesar Rp. 0,00 sedangkan per 31 Desember 2015 disajikan
sebesar Rp.0,00.
3. Persediaan
Persediaan 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 358.106.430,00 Rp. 241.572.375,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 87
Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan barang pakai habis per
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 pada Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur dengan rincian sebagai berikut :
a. Barang pakai Habis berupa Alat tulis kantor Rp. 389.180;
b. Cetakan dan Penggandaan Rp. 123.582.250,00;
c. Persediaan Hibah Barang yang Diserahkan Kepada Pihak
Ketiga/Masyarakat sebesar Rp.234.135.000,00. Persediaan hibah
tersebut berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sesuai dengan Berita Acara Serah Terima nomor 74778/A1.1.1/PR
2015 tanggal 19 Oktober 2015 berupa alat – alat kebencanaan yaitu
recreation kit dan tenda.
5.1.3.2 Penjelasan Aset Tetap
Aset Tetap 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 238.295.477.731,00 Rp. 245.298.948.933,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tetap yang dimiliki oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015. Rincian Aset Tetap menurut jenisnya adalah sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap 31 Desember 2016
(Rp.) 31 Desember 2015
(Rp.) Tanah 153.529.415.000,00 153.529.415.000,00 Peralatan dan Mesin 82.166.009.653,00 81.912.502.833,00 Gedung dan Bangunan 106.241.056.431,00 105.514.434.931,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.592.925.735,00 1.298.850.935,00 Aset Tetap lainnya 6.620.454.751,00 6.620.454.751,00 Kontruksi dalam Pengerjaan 137.144.658,00 137.144.658,00 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
(111.991.528.497,00) (103.713.854.175,00)
JUMLAH 238.295.477.731,00 245.298.948.933,00
Penambahan nilai Aset Tetap Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp.4.060.899.420,00 berasal dari :
Penambahan dari realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun
Anggaran 2016 sebesar Rp.2.019.506.820,00;
Catatan atas Laporan Keuangan - 88
Penambahan dari realisasi Belanja Modal Konstruksi dalam Pengerjaan
tahun 2016 sebesar Rp.1.020.696.300,00;
Pindah Bidang Barang dari Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan menjadi
Bangunan Gedung sebesar Rp.726.621.500,00;
Pindah Bidang Barang dari Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan menjadi
Aset Instalasi sebesar Rp. 294.074.800,00.
Selain itu terdapat pengurangan sebesar Rp.2.786.696.300,00 yang berasal
dari :
Pengalihan dari aset tetap menjadi aset lainnya karena barang – barang
tersebut dalam kondisi rusak berat sehingga tidak dipergunakan lagi
sebesar Rp.1.766.000.000,00;
Pindah Bidang Barang dari Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan menjadi
Bangunan Gedung dan Instalasi sebesar Rp.1.020.696.300,00
Selain Adanya mutasi atas aset tetap diatas, nilai aset tetap pada neraca juga
dipengaruhi oleh akumulasi penyusutan aset tetap yang sifatnya mengurangi
nilai aset tetap. Pada tahun 2016 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap pada
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah sebesar
Rp.111.991.528.497,00 sedangkan pada tahun 2015 adalah sebesar
Rp.103.713.854.175,00. Metode yang digunakan pada penyusutan aset tetap
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah metode penyusutan garis
lurus dengan nilai residu atau nilai sisa 0 (Nihil).
1. Tanah
Tanah 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 153.529.415.000,00 Rp. 153.529.415.000,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap Tanah yang dimiliki Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Aktiva tetap Tanah tidak mengalami perubahan dari periode sebelumnya.
Catatan atas Laporan Keuangan - 89
2. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan Mesin
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 82.166.009.653,00 Rp. 81.912.502.833,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap Peralatan dan Mesin
yang dimiliki Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember
2016 dan 31 Desember 2015. Rincian Peralatan dan Mesin adalah
sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap 31 Desember 2016 (Rp.)
31 Desember 2015 (Rp.)
Alat-alat besar 4.582.883.194,00 4.582.883.194,00 Alat-alat angkutan 6.658.020.100,00 7.739.605.100,00 Alat bengkel dan alat ukur 9.886.419.310,00 9.867.004.310,00 Alat Pertanian 900.000,00 900.000,00 Alat kantor dan alat rumah tangga 42.697.050.516,00 41.527.316.196,00 alat studio dan alat komunikasi 16.837.461.233,00 16.691.518.733,00 Alat - alat Kedokteran 653.983.000,00 653.983.000,00 Alat Laboratorium 849.292.300,00 849.292.300,00 Alat – alat persenjataan/Keamanan 0,00 0,00
JUMLAH 82.166.009.653,00 81.912.502.833,00
Perubahan nilai Aktiva Tetap Peralatan dan Mesin disebabkan oleh
Penambahan sebesar Rp.2.025.951.900,00 berasal dari Realisasi
Belanja Modal APBD tahun 2016. Dan terdapat pengurangan sebesar
Rp.1.766.000.000,00 karena dialihkan ke aset lain.
3. Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 106.241.056.431,00 Rp. 105.514.434.931,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 90
Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap Gedung dan Bangunan
yang dimiliki Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember
2016 dan 31 Desember 2015. Perubahan nilai Aktiva Tetap Gedung dan
Bangunan disebabkan oleh penambahan sebesar Rp.726.621.500,00
berasal dari Realisasi Belanja Modal APBD Tahun 2016.
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Jalan, Irigasi dan Jaringan
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 1.592.925.735,00 Rp. 1.298.850.935,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap berupa Jalan, Irigasi dan
Jaringan yang dimiliki Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31
Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Rincian Jalan, Irigasi, dan
Jaringan sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap 31 Desember 2016 (Rp.)
31 Desember 2015 (Rp.)
Jalan dan jembatan 0,00 0,00 Bangunan air irigasi 229.060.000,00 229.060.000,00 Instalasi 832.580.775,00 538.505.975,00 Jaringan 531.284.960,00 531.284.960,00
JUMLAH 1.592.925.735,00 1.298.850.935,00
Perubahan nilai Aktiva Tetap jalan, irigasi dan jaringan disebabkan oleh
penambahan sebesar Rp.294.074.800,00 yang berasal dari realisasi
belanja modal APBD tahun 2016.
5. Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 6.620.454.751,00 Rp. 6.620.454.751,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tetap Lainnya yang dimiliki
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015. Rincian Aset Tetap Lainnya sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan - 91
No. Uraian 31 Desember 2016 (Rp.)
31 Desember 2015 (Rp.)
1. Buku dan Perpustakaan 916.536.044,00 916.536.044,00 2. Barang bercorak
Kesenian/ Kebudayaan 5.664.868.707,00 5.664.868.707,00
3. Hewan/Ternak dan Tumbuhan
39.050.000,00 39.050.000,00
JUMLAH 6.620.454.751,00 6.620.454.751,00
6. Konstruksi dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam Pengerjaan
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 137.144.658,00 Rp. 137.144.658,00
Terdapat Konstruksi dalam pengerjaan pada 31 Desember 2015 yaitu Angsuran I (80%) Biaya Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Asrama Putri SMANOR sebesar Rp.137.144.658,00 dan tidak ada perubahan nilai konstruksi dalam pengerjaan pada tahun 2016.
7. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 111.991.528.497,00 Rp. 103.713.854.175,00
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur belum menerapkan penyusutan
untuk Aset Tetap per 31 Desember 2015 sebesar
Rp.103.713.854.175,00. Sedangkan nilai akumulasi penyusutan aset
tetap per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.111.991.528.497,00.
5.1.3.3 Penjelasan Aset Lainnya
Aset Lainnya 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 2.560.551.081,00 Rp. 2.254.094.344,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 92
Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Lainnya yang dimiliki Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Rincian Aset Lainnya sebagai berikut :
No. Uraian 31 Desember 2016 (Rp.)
31 Desember 2015 (Rp.)
1. Kemitraan dengan Pihak Ketiga
0,00 0,00
2. Aset Tak Berwujud 1.453.552.053,00 1.098.897.124,00 3. Aset Lain-lain 1.106.999.028,00 1.155.197.220,00
JUMLAH 2.560.551.081,00 2.254.094.344,00 Perubahan nilai Aset lainnya disebabkan oleh Penambahan sebesar
Rp.2.225.360.000,00 yang bersasal dari :
a. Penambahan Aset Lain – lain yang berasal dari pengalihan aset tetap
sebesar Rp.1.766.000.000,00;
b. Realisasi belanja modal APBD tahun 2016 atas Aset tak berwujud
berupa Software sebesar Rp. 419.430.000,00 dan berupa Lisensi sebesar
Rp.39.930.000,00;
Selain itu terdapat pula pengurangan sebesar Rp.4.487.716.656,00 yang
berasal dari Penghapusan Aset Lain – lain karena dijual.
Selain itu, mutasi aset tetap lainnya juga dipengaruhi oleh :
a. Penambahan Akumulasi Amortisasi Aset tidak berwujud berupa
software komputer dan Lisensi atau franchise sebesar
Rp.104.705.071,00;
b. Penambahan Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain sebesar
Rp.2.721.716.656,00.
5.1.3.4 Penjelasan Kewajiban
Kewajiban 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp.328.932.001,41 Rp.486.603.813,37
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
Catatan atas Laporan Keuangan - 93
pemerintah. Kewajiban Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31
Desember 2016 sebesar Rp. 328.932.001,41 dengan rincian :
a. Pendapatan diterima di muka atas sewa sebagian lahan milik
pemerintah daerah Provinsi Jawa Timur di Jl. Padmosusastro No. 53 oleh
CV. Rajawali Citra Buana tahun 2015 sebesar Rp.114.533.333,41. Sesuai
dengan SK Gubernur Nomor 188/697/KPTS/013/2014 tanggal 5
Nopember tentang Perpanjangan Sewa Sebagian Lahan Tanah milik
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur oleh CV. Rajawali Citra Buana,
lahan tersebut disewakan selama 5 tahun terhitung sejak Nopember
2014 – Nopember 2019 dengah harga sewa selama 5 tahun tersebut
sebesar Rp.200.000.000,00. Karena Pendapatan sewa tersebut diterima
di awal, maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menerima
Pendapatan diterima dimuka sebesar Rp.200.000.000,00, yang diakui
sebagai pendapatan sewa tanah setiap bulan sebesar :
5 tahun = 5 x 12 bulan = 60 bulan
Pendapatan Sewa Tanah yang harus diakui setiap bulan :
Rp.200.000.000,00 : 60 bulan = Rp.3.333.333,33
Dengan jurnal setiap bulan :
Pendapatan diterima di muka Rp.3.333.333,33
Pendapatan Sewa Tanah Rp.3.333.333,33
Sehingga total pendapatan sewa tanah yang diakui :
- Tahun 2014 (bulan Nopember – Desember 2014)
Rp.3.333.333,33 x 2 bulan = Rp.6.666.666,67
Sisa pendapatan diterima dimuka pada akhir tahun 2014 adalah
Rp.200.000.000,00 – Rp.6.666.666,67 = Rp.193.333.333,33
- Tahun 2015 (bulan Januari – Desember 2015)
Rp.3.333.333,33 x 12 bulan = Rp.39.999.999,96
Sisa pendapatan diterima dimuka pada akhir tahun 2014 adalah
Rp.193.333.333,33 – Rp.39.999.999,96 = Rp.153.333.333,37
- Tahun 2016 (bulan Januari – Desember 2016)
Rp.3.333.333,33 x 12 bulan = Rp.39.999.999,96
Sisa pendapatan diterima dimuka pada akhir tahun 2014 adalah
Catatan atas Laporan Keuangan - 94
Rp.153.333.333,37 – Rp.39.999.999,96 = Rp.113.333.333,41
b. Pendapatan diterima dimuka atas sewa gedung dan bangunan untuk
kantin Taruna Loka Claket untuk bulan Januari – Maret 2017 sebesar
Rp.1.200.000,00 (Rp.400.000,00 tiap bulan) yang diterima pada bulan
Desember 2016, sehingga pada bulan Desember 2016 dibuat jurnal :
R/K PPKD Rp.1.200.000,00
Pendapatan diterima dimuka Rp.1.200.000,00
Perubahan SAL Rp.1.200.000,00
Pendapatan sewa gedung dan bangunan-LRA Rp.1.200.000,00
c. Utang Belanja Jasa sebesar Rp.214.398.668,00, yang merupakan utang
atas beban utilitas (listrik, air, dan telepon).
5.1.3.5 Penjelasan Ekuitas
Ekuitas 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 240.885.203.240,59 Rp. 247.308.011.838,63
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah.
Ekuitas diakui pada saat terdapat mutasi tambah atau mutasi kurang atas
transaksi yang mempengaruhi pos-pos Aset dan kewajiban sedangkan
pengukurannya didasarkan nilai nominal yang didasarkan pada pencatatan
atas mutasi pos-pos Aset dan kewajiban.
Ekuitas pada 31 Desember 2016 sebesar Rp.240.885.203.240,59 dengan
rincian sebagai berikut :
a. Ekuitas sebesar Rp.245.877.769.638,36 merupakan saldo awal tahun
2015 sebesar Rp.245.834.286.053,36 setelah dikurangi
koreksi/pengembalian belanja tahun lalu sebesar Rp.43.483.585;
b. Surplus/(Defisit)-LO sebesar Rp.628.952.790.722,77 yang merupakan
defisit dari Laporan Operasional selama tahun 2016 sebesar
Rp.262.439.611.259,,04 ditambah dengan surplus/defisit Laporan
Operasional tahun 2015 sebesar Rp.366.513.179.463,73.
Catatan atas Laporan Keuangan - 95
c. Ekuitas untuk dikonsolidasikan sebesar Rp.623.960.224.325,00
merupakan Ekuitas untuk dikonsolidasikan tahun 2016 sebesar
Rp.255.973.319.076,00 ditambah dengan Ekuitas untuk
dikonsolidasikan tahun 2015 sebesar Rp.367.986.905.249,00
5.1.4 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menyajikan informasi
mengenai perubahan ekuitas yang terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit Laporan
Operasional, koreksi, dan ekuitas akhir. Laporan Operasional dengan Laporan
Perubahan Ekuitas memiliki keterkaitan melalui surplus atau defisit Laporan
Operasional. Surplus dan defisit dihasilkan dari selisih antara Pendapatan-LO
dengan beban. Secara bersamaan surplus atau defisit akan berpengaruh terhadap
saldo ekuitas akhir dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Saldo Ekuitas akhir tersebut
seharusnya sama dengan saldo ekuitas di neraca.
Berikut merupakan Laporan Perubahan Ekuitas Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur.
NO URAIAN 2016 2015 1
EKUITAS AWAL
247.308.011.838,63
252.552.423.571,69
2
SURPLUS/DEFISIT-LO
(262.439.611.259,04)
(366.513.179.463,73)
3
EKUITAS UNTUK DIKONSOLIDASIKAN
255.973.319.076,00
367.986.905.249,00
4
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN / PENYESUAIAN EKUITAS
43.483.585,00
(6.718.137.518,33)
5
EKUITAS AKHIR
240.885.203.240,59
247.308.011.838,63
5.1.4.1 Ekuitas Awal
Jumlah Ekuitas Awal tahun 2016 adalah Rp.247.308.011.838,63 yang
merupakan saldo akhir tahun 2015.
5.1.4.2 Surplus Defisit - LO
Surplus Defisit-LO Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016
adalah defisit sebesar Rp.262.439.611.259,04 yang diperoleh dari nilai
Pendapatan – LO dikurangi dengan beban operasi :
Catatan atas Laporan Keuangan - 96
No Uraian Jumlah
1 Pendapatan – LO (203.069.999,96) 2 Beban Operasi 262.642.681.259,00 Surplus / (Defisit) - LO ( 262.439.611.259,04 )
5.1.4.3 Ekuitas untuk dikonsolidasikan
Ekuitas untuk dikonsolidasikan pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp.255.973.319.076,00 yang merupakan mutasi atas R/K PPKD selama
tahun 2016. Pos R/K PPKD ini timbul sebagai konsekuensi dari struktur
akuntansi Pemerintah Daerah yang menggunakan struktur akuntansi Pusat –
cabang. Hal ini dikarenakan SKPD tidak memiliki ekuitas dana sendiri,
melainkan hanya menerima ekuitas dana dari Pemerintah Daerah melaui
mekanisme transfer.
5.1.4.4 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan / Penyesuaian
Ekuitas
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Penyesuaian Ekuitas sebesar
Rp.43.483.585,00 berasal dari Pendapatan dari Pengembalian tahun 2016 atas
transaksi yang terjadi pada tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut :
No Uraian Jumlah
1. Pendapatan dari pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan
2.850.221,00
2. Pendapatan dari pengembalian Pembayaran Belanja 2015 UPT PPPK (Temuan Inspektorat)
8.333.464,00
3. Pendapatan dari pengembalian Pembayaran Belanja 2015 UPT Tekkom (Temuan Inspektorat)
29.222.000,00
4. Pendapatan dari Pengembalian Uang perjalanan dinas tahun 2015 UPT Tekkom (Temuan Inspektorat)
2.188.900,00
5. Pendapatan dari pengembalian Pembayaran Belanja 2015 UPT Smanor (Temuan Inspektorat)
889.000,00
JUMLAH 43.483.585,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 97
5.1.4.5 Ekuitas Akhir
Nilai ekuitas akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur pada 31 Desember 2016 sesuai dengan nilai ekuitas
pada neraca per 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp.240.885.203.240,59.
Ekuitas Akhir 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rp. 240.885.203.240,59 Rp. 247.308.011.838,63
5.2 Pengungkapan atas pos – pos asset dan kewajiban yang timbul sehubungan
dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan
rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang
menggunakan basis akrual
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pada Bab II pasal 4 bahwa pemerintah
menerapkan SAP Berbasis Akrual, yaitu SAP yang mengakui pendapatan, beban,
aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran
berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. Dengan adanya
implementasi akuntansi berbasis akrual ini akan menyebabkan timbulnya pos-pos
aset maupun kewajiban.
5.2.1 Penjelasan Pos-Pos Aset dan Kewajiban yang Timbul Ringkasan Neraca per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut (dalam rupiah) :
Uraian 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Aset 241.214.135.242,00 247.794.615.652,00 Aset Lancar 358.106.430,00 241.572.375,00 Aset Tetap setelah penyusutan 238.295.477.731,00 245.298.948.933,00 Aset Lainnya 2.560.551.081,00 2.254.094.344,00 Kewajiban 328.932.001,41 486.603.813,37 Kewajiban Jk. Pendek 328.932.001,41 486.603.813,37 Kewajiban Jk. Panjang 0,00 0,00 Ekuitas 240.891.032.336,59 247.308.011.838,63
Catatan atas Laporan Keuangan - 98
Uraian 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Ekuitas (383.075.021.084,41) (120.678.893.410,37) Ekuitas SAL 0,00 0,00 Ekuitas Untuk Dikonsolidasikan 623.960.224.325,00 367.986.905.249,00
a. Dengan berlakunya akuntansi berbasis akrual, maka total aset yang
disajikan pada neraca merupakan nilai aset dan penyusutannya.
Demikian pula dengan aset tidak berwujud yang merupakan nilai aset
tidak berwujud setelah dikurangi dengan amortisasi.
ASET TETAP 2016 2015
Tanah 153.529.415.000,00 153.529.415.000,00
Peralatan dan Mesin 82.166.009.653,00 81.912.502.833,00
Gedung dan Bangunan 106.241.056.431,00 105.514.434.931,00
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 1.592.925.735,00 1.298.850.935,00
Aset Tetap Lainnya 6.620.454.751,00 6.620.454.751,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 137.144.658,00 137.144.658,00
Akumulasi Penyusutan (111.991.528.497,00) (103.713.854.175,00)
JUMLAH ASET TETAP 238.295.344.815,00 245.298.948.933,00
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud 1.453.552.053,00 1.098.897.124,00
Aset Lain-lain 1.106.999.028,00 1.155.197.220,00
JUMLAH ASET LAINNYA 2.560.551.081,00 2.254.094.344,00
b. Pada pos kewajiban, timbulnya kewajiban jangka pendek dikarenakan
adanya utang utilitas (listrik, air, dan telepon) pemakaian bulan
Desember tahun sebelumnya dan Pengakuan pendapatan diterima
dimuka atas sewa tanah.
KEWAJIBAN 2016 2015
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Pendapatan Diterima Dimuka 114.533.333,41 153.333.333,37
Utang Belanja 214.398.668,00 333.270.480,00 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 328.932.001,41 486.603.813,37
Catatan atas Laporan Keuangan - 99
5.2.2. Rekonsiliasi hubungan antara Laporan Kinerja Keuangan dengan
Laporan Realisasi Anggaran
I. Laporan Realisasi Anggaran
1. LRA secara keseluruhan Saldo Akhir Perubahan SAL = Surplus/Defisit LRA - (Penerimaan
Pembiayaan - Pengeluaran Pembiayaan)
Saldo Akhir Perubahan SAL sesuai neraca saldo 256.040.069.076,00
Surplus/Defisit LRA 256.040.069.076,00 Penerimaan Pembiayaan - Pengeluaran Pembiayaan - Saldo Akhir Perubahan SAL 256.040.069.076,00
Selisih - Nilai Akhir perubahan SAL pada tahun 2016 senilai Rp.256.040.069.076,00
sesuai dengan nilai Surplus/Defisit Anggaran pada Laporan Realisasi
Anggaran.
2. Realisasi Belanja
Total Belanja AK18 = Total Belanja (BP33) - Jumlah STS (CP) - Potongan
SP2D (ak 22)- SP2D Outstanding
Total Belanja AK18 256.196.822.661,00
Total Belanja BP33
256.294.485.759,00
Jumlah STS (CP) AK 24 95.382.960,00
Potongan SP2D (AK22) 2.280.138,00
SP2D Outstanding -
Total Belanja Hasil Reviu 256.196.822.661,00
Selisih -
Catatan atas Laporan Keuangan - 100
Total belanja daerah pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp.256.196.822.661,00 sesuai dengan total Belanja Daerah pada Laporan
Realisasi Anggaran.
3. Realisasi Pendapatan - LRA
Total Pendapatan AK18 = Total Pendapatan (BPn 6) + Potongan SP2D (ak
22) + STS yang disetor ke BUD(khusus BLUD / SKPD non penghasil) - SiLPA
tahun lalu
Total Pendapatan AK18 156.753.585,00
Total Pendapatan BPn 6 153.903.364,00
Potongan SP2D (AK22) 2.850.221,00
STS yang disetor ke
BUD (khusus BLUD /
SKPD non penghasil) -
SiLPA tahun lalu - Total Belanja Hasil Reviu 156.753.585,00
Selisih - Total Pendapatan pada Laporan Realisasi Anggaran adalah
Rp.156.753.585,00 sesuai dengan Pendapatan yang diterima dan disetorka
ke Kas Daerah oleh Bendahara Penerimaan dan jumlah potongan kelebihan
pembayaran belanja tahun lalu.
II. Neraca
1. Kas Bendahara Penerimaan
Kas Bendahara Penerimaan di Neraca Saldo = Kas di BPn 1
Kas di Neraca Saldo -
Kas di BPn 1 -
Cash on hand - -
Selisih -
Catatan atas Laporan Keuangan - 101
Total Kas di Bendahara Penerimaan pada Neraca tahun 2016 sama dengan
jumlah uang yang ada pada Bendahara penerimaan yaitu Rp.0,00.
2. Kas Bendahara Pengeluaran Kas Bendahara Pengeluaran di Neraca Saldo = Kas di BP 27 - PFK yang
belum disetor Kas Bendahara Pengeluaran di Neraca Saldo -
Kas di BP27 -
PFK/Pajak Belum disetor
-
Selisih - Kas Bendahara Pengeluaran yang tercantum dalam neraca adalah jumlah
seluruh kas yang telah digunakan dalam belanja dan dikurangi dengan
pajak yang belum disetor.
3. Piutang Piutang Akhir = Piutang Awal + (Pendapatan LO - Pendapatan LO Hibah
Barang) - (pendapatan LRA - Pendapatan LRA akibat koreksi belanja tahun
lalu - Kas BPP yang Belum Disetor - Pendapatan LRA dari SKPD lain) + (
Pendapatan diterima dimuka akhir - Pendapatan Diterima dimuka Awal)
Piutang akhir sesuai Neraca Saldo - Piutang Awal -
Pendapatan LO 152.069.999,96
Pendapatan LO Hibah
Barang -
Pendapatan LRA 156.753.585,00
Pendapatan LRA akibat
koreksi belanja tahun
lalu
43.483.585,00
Kas BPP yang lebih setor -
Pendapatan LRA dari -
Catatan atas Laporan Keuangan - 102
SKPD lain
Pendapatan Diterima
dimuka akhir
114.533.333,41
Pendapatan diterima
dimuka awal
153.333.333,37
Piutang Akhir Hasil Reviu
-
Selisih - Nilai piutang akhir pada neraca sama dengan piutang awal ditambah
dengan pendapatan pada laporan Operasional (tidak termasuk pendapatan
hibah barang) dikurangi pendapatan pada Laporan Realisasi Anggaran dan
ditambah dengan pendapatan diterima dimuka yang telah diakui menjadi
pendapatan.
4. Persediaan Saldo Persediaan Akhir = (Saldo Persediaan Awal + Pendapatan Hibah
Persediaan + Belanja Persediaan + Hutang Belanja Akhir) - Jumlah Hutang
Awal Belanja Persediaan - Beban Persediaan
Saldo Persediaan Akhir sesuai Neraca Saldo 358.106.430,00
Saldo Persediaan Awal 241.572.375,00
Pendapatan hibah persediaan - Jumlah Belanja Persediaan
37.457.048.257,00
Jumlah Hutang Belanja Akhir - Jumlah Hutang Awal
Belanja Persediaan -
Jumlah Beban Persediaan
37.340.514.202,00
Saldo Persediaan Akhir Hasil Reviu 358.106.430,00
Selisih -
Jumlah Persediaan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2016
adalah sebesar Rp.358.106.430,00 sesuai dengan jumlah pesediaan pada
tahun 2015 ditambah dengan pembelian barang persediaan tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 103
baik secara tunai maupun utang.
5. Aset Tetap Akumulasi penyusutan Aset Tetap akhir = Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap Awal + Total Beban Penyusutan Aset Tetap + Akumulasi penyusutan
Hibah Aset Tetap
Akumulasi penyusutan Aset Tetap akhir
sesuai Neraca Saldo 111.991.528.497,00
Akumulasi
penyusutan Aset
Tetap awal
103.713.854.175,00
Total Beban
penyusutan Aset
Tetap 10.043.674.322,00
Akumulasi
Penyusutan Hibah
Aset Tetap
-
Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap yang
direklasifikasi ke
Aset Lainnya
1.766.000.000,00
Akumulasi penyusutan Aset Tetap akhir
Hasil Reviu 111.991.528.497,00
Selisih -
Nilai akumulasi penyusutan aset tetap pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp.111.991.528.497,00 yang diperoleh dari saldo awal akumulasi
penyusutan aset tetap awal ditambah dengan jumlah beban penyusutan
selama periode berjalan pada 2016 dan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan aset tetap yang direklasifikasikan ke aset lainnya.
Catatan atas Laporan Keuangan - 104
6. Aset Tidak Berwujud Beban Amortisasi ATB = Akumulasi Amortisasi Akhir - Akumulasi Amortisasi Awal Beban Amortisasi sesuai Neraca Saldo 104.705.071,00 Akumulasi
Amortisasi ATB
Akhir 231.576.777,00
Akumulasi
Amortisasi ATB Awal
126.871.706,00
Akumulasi penyusutan akhir Hasil Reviu 104.705.071,00
Selisih -
Beban Amortisasi Aktiva tidak berwujud pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp.104.705.071,00 yang merupakan nilai akumulasi amortisasi selama
periode berjalan.
7. Aset Lainnya - Aset Lain-Lain Beban Penyusutan Aset Lainnya = Akumulasi Penyusutan Akhir Aset
Lainnya - (Akumulasi Penyusutan Awal + Akumulasi Aset Tetap yang
direklasifikasi ke Aset Lainnya)
Beban Penyusutan
Aset Lainnya sesuai
Neraca Saldo
12.122.208,00
Akumulasi
Penyusutan Akhir
Aset Lainnya 4.325.111.432,00
Akumulasi
Penyusutan Awal
Aset Lainnya
6.998.629.896,00
Akumulasi Aset
Tetap yang
direklasifikasi ke
Aset Lainnya
(2.685.640.672,00)
Beban Penyusutan Aset Lainnya Hasil Reviu 12.122.208,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 105
Selisih - Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya pada tahun 2016 sebesar
Rp.12.122.208,00 yang diperoleh dari jumlah akumulasi penyusutan aset
lainnya selama periode berjalan dikurangi dengan akumulasi aset tetap
yang direklasifikasikan ke aset lainnya (yang telah dikurangi dengan
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain yang dihapus).
8. Hutang Hutang (BP 41) = Hutang sesuai Neraca Saldo Saldo Register hutang (BP41) 214.398.668,00 Total hutang sesuai
Neraca Saldo 214.398.668,00
Hutang awal - Jumlah Hutang Belanja Hasil Reviu 214.398.668,00
Selisih -
Total hutang tahun 2016 adalah sebesar Rp.214.398.668,00 sesuai dengan
jum;ah hutang pada register hutang. Jumlah hutang tersebut merupakan
hutang utilitas selama pemakaian Desember 2016.
9. Ekuitas
a. Kredit R/K PPKD sesuai Neraca Saldo = Total SP2D UP/GU/TU/LS +
Penerimaan Hibah Aset Tetap + Pengalihan Aset
Total Kredit R/K PPKD sesuai Neraca Saldo 262.083.371.679,00
Total SP2D
UP/GU/TU/LS
262.083.371.679,00
Penerimaan Hibah
Aset Tetap
-
Pengalihan Aset -
Total Kredit R/K PPKD Hasil Reviu 262.083.371.679,00
Selisih - Total saldo kredit R/K PPKD sebesar Rp.262.083.371.679,00 sesuai dengan
total SP2D baik SP2D UP, GU, TU, maupun LS.
Catatan atas Laporan Keuangan - 106
b.
Debet R/K PPKD sesuai Neraca Saldo = Saldo Bpn 1 + Potongan SP2D
(ak 22) + STS Pengembalian Belanja Tahun Lalu + CP (ak 24) +
Penjualan Aset + Pengalihan Aset
Total Debit R/K PPKD sesuai Neraca Saldo 6.110.052.603,00
Saldo BPn6 153.903.364,00
Total Potongan 2
(AK22)
5.130.359,00
STS pengembalian
belanja tahun lalu 5.788.885.920,00
CP (AK24) 95.382.960,00
Penjualan aset 66.750.000,00
Pengalihan aset -
Total Debit R/K PPKD Hasil Reviu 6.110.052.603,00
Selisih -
c. Hutang Belanja Jasa Akhir = Hutang Belanja Jasa Awal + Beban Jasa -
Belanja Jasa
Total hutang belanja jasa akhir sesuai
Neraca Saldo 214.398.668,00
Total hutang belanja
jasa awal
333.270.480,00
Total Beban jasa 52.035.644.345,00
Total Belanja jasa 52.154.516.157,00
Total hutang belanja jasa akhir Hasil Reviu 214.398.668,00
Selisih -
Hutang Belanja Jasa akhir adalah sebesar Rp.214.398.668,00 sesuai
dengan total belanja jasa yang masih belum terbayar.
Catatan atas Laporan Keuangan - 107
d.
Kas di Neraca Saldo = Saldo Awal + Total SP2D - Pendapatan LRA -
Belanja - Total STS + PFK yang belum disetor - Hibah AT + Penjualan
Aset Tetap
Saldo Kas Akhir sesuai Neraca Saldo -
Saldo Kas Awal -
Total SP2D (Total
Kredit R/K PPKD)
262.083.371.679,00
Pendapatan LRA 156.753.585,00
Belanja 256.196.822.661,00
Total STS (Debit R/K
PPKD)
6.110.052.603,00
PFK/Pajak Belum
disetor -
Menerima hibah
Aset Tetap -
Penjualan Aset Tetap 66.750.000,00
Saldo Kas Akhir Hasil Reviu -
Selisih -
Catatan atas Laporan Keuangan - 108
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN
Visi dan Misi pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur :
1. Visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yaitu :
Terwujudnya insan yang cerdas, berakhlak, professional dan berbudaya.
2. Misi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yaitu :
a. Mewujudkan pemerataan pendidikan dengan meningkatkan angka partisipasi
murni dan nilai transisi dan menurunkan angka putus sekolah dan luar sekolah;
b. Mewujudkan kelangsungan program pemberian bantuan pendidikan;
c. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan menaikkan nilai rata-rata hasil
evaluasi akhir pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan melalui kegiatan
ekstrakurikuler;
d. Meningkatkan peran serta pendidikan dalam pembangunan daerah dan
pengentasan kemiskinan dan pengangguran;
e. Memfasilitasi perencanaan pemenuhan kebutuhan pendidikan dan tenaga
kependidikan pada semua jenjang pendidikan di seluruh wilayah Jawa Timur;
f. Mewujudkan internalisasi nilai budaya kepada pelajar melalui kegiatan
pergelaran, festival, pameran, parade dan bentuk sajian seni budaya yang
positif.
DOMISILI
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur berkedudukan di Jl. Gentengkali No. 33
Surabaya Kecamatan Genteng Kota Surabaya, Dinas Pendidikan terdiri dari bidang dan
UPT yaitu :
1. Sekretariat
2. Bidang TK/ SD dan PK
3. Bidang Pendiidkan Menengah Pertama dan Pendidikan Menengah Atas
4. Bidang Pendidikan Kejuruan dan Perguruan Tinggi
5. Bidang Tenaga Pendidik dan Kependidikan
6. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal dan Nilai Budaya
Catatan atas Laporan Keuangan - 109
7. UPT. TEKKOMDIK
8. UPT. PPPK
9. UPT. SMANOR
PROGRAM KEGIATAN DINAS PENDIDIKAN PROV. JATIM
Dinas Pendidikan merupakan instansi teknis yang berperan di bidang pendidikan,
dalam pelaksanaan operasionalnya tugas pokok mengacu pada pedoman atau petunjuk
yang diterbitkan oleh daerah dan pusat. Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur mengacu pada Pelaksanaan Pembagunan Pendidikan dan Peningkatan Kualitas
Pendidikan di Jawa Timur. Pemerataan pembangunan Pendidikan di Jawa Timur antara
lain :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi :
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi :
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
c. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah, meliputi :
Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
d. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan
Pemerintahan, meliputi :
Penyusunan Dokumen Perencanaan
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi
Data
e. Program Pendidikan Anak Usia Dini, meliputi :
Perluasan dan Peningkatan Mutu TK/RA
Manajemen Pendidikan TK/RA
Perluasan dan Peningkatan Mutu PAUD
Pengembangan Manajemen PAUD
f. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, meliputi :
Catatan atas Laporan Keuangan - 110
Penyediaan Biaya Operasional Madrasah
Penyebar luasan dan Sosialisasi Berbagai Informasi Pendidikan Dasar
Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI
Perluasan kesempatan belajar SMP/MTs di Jawa Timur
Peningkatan Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur
Peningkatan Mutu Pendidikan SD/SMP melalui Pendidikan Jarak Jauh
Peningkatan Mutu Pendidikan SMP/MTs
Pengembangan dan Peningkatan Mutu Kesenian Pendidikan Dasar
Peningkatan pengelolaan BOS Pendidikan Dasar
g. Program Pendidikan Menengah, meliputi :
Pengembangan Metode Belajar dan Mengajar Menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Penyebarluasandan Sosialisasi Berbagai Informasi Pendidikan Menengah
Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah Menengah
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan dan pelatihan
Peningkatan dan Pengembangan Operasional SMA Olah Raga Sidoarjo
Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA
Perluasan kesempatan Belajar di SMK
Peningkatan Manajemen Pendidikan SMK
Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMK
Penunjang Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Balai
Teknologi Komunikasi
Peningkatan Sarana Penunjang SMK
Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA
Pengembangan dan Peningkatan Mutu Kesenian Pendidikan Menengah
Peningkatan Manajemen Pendidikan SMA
Pengembangan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun
Peningkatan Pengelolaan BOS Pendidikan Menengah (Jenjang SLTA/BKSM)
Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Kejuruan Melalui UPT PPPK
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru/Siswa SMK
Catatan atas Laporan Keuangan - 111
h. Program Pendidikan Non Formal, meliputi :
Peningkatan Mutu Pendidikan Keaksaraan
Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Non Formal
Pengembangan dan Peningkatan Pendidikan Karakter Melalui Kesenian
Pendidikan Non Formal
i. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, meliputi :
Pendidikan Lanjutan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk Memenuhi
Standar Kualifikasi
Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi
Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
j. Program Pendidikan Tinggi, meliputi :
Pengembangan dan Peningkatan Mutu Prestasi Mahasiswa Perguruan Tinggi di
Jawa Timur
Pengembangan dan Peningkatan Mutu Politeknik dan Akademi Komunitas di
Jawa Timur
k. Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK)
Perluasan dan Peningkatan Mutu PK-PLK
Peningkatan dan Pengembangan Manajemen Sekolah PK-PLK
Catatan atas Laporan Keuangan - 112
BAB VII
PENUTUP
Demikian Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur yang juga merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Pengguna
Anggaran (PA) dalam merealisasikan anggaran sesuai dengan perencanaan yang
tertuang dalam DPPA Nomor 914/314.P/213.2/2016 tanggal 12 Oktober 2016
tentang Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun
Anggaran 2016;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terdapat target Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 138.480.000,00 dengan Realisasi
pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 156.753.585,00 atau sebesar 113,20%.
Sedangkan Anggaran Belanja Daerah sebesar Rp. 275.068.124.350,00 dengan
realisasi belanja sebesar Rp.256.196.822.661,00 atau sebesar 93,14%, sehingga
capaian kinerja keuangan dinyatakan efisien.
Catatan atas Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
disusun dengan menerapkan akuntansi berbasis akrual dan diharapkan dapat
memenuhi kewajiban akuntabilitas dalam penyampaian laporan keuangan serta
dapat lebih berguna bagi stakeholder dan seluruh pihak yang berkepentingan.