Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan...

37
Modul 1 Protozoa dan Porifera Drs. Hurip Pratomo M.Si. odul 1 Praktikum Taksonomi Avertebrata mempelajari, dan mendefini- sikan hewan sampel dari Filum Protozoa dan Filum Porifera. Kegiatan Praktikum yang diuraikan pada Modul 1 meliputi dua Kegiatan Praktikum yaitu: Kegiatan Praktikum 1. Protozoa, dengan menggunakan sampel hewan Amoeba, Paramecium dan Plasmodium. Kegiatan Praktikum 2. Porifera, dengan menggunakan sampel hewan Spons. Mahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang khas dari Filum Protozoa dan Filum Porifera dan selanjutnya dapat menjelaskan penggolongan hewan berdasarkan ciri dan struktur khas klasifikasi Protozoa dan Porifera pada praktikum Modul 1 ini. M PENDAHULUAN

Transcript of Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan...

Page 1: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

Modul 1

Protozoa dan Porifera

Drs. Hurip Pratomo M.Si.

odul 1 Praktikum Taksonomi Avertebrata mempelajari, dan mendefini-

sikan hewan sampel dari Filum Protozoa dan Filum Porifera. Kegiatan

Praktikum yang diuraikan pada Modul 1 meliputi dua Kegiatan Praktikum

yaitu:

Kegiatan Praktikum 1. Protozoa, dengan menggunakan sampel hewan

Amoeba, Paramecium dan Plasmodium.

Kegiatan Praktikum 2. Porifera, dengan menggunakan sampel hewan

Spons.

Mahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur

yang khas dari Filum Protozoa dan Filum Porifera dan selanjutnya dapat

menjelaskan penggolongan hewan berdasarkan ciri dan struktur khas

klasifikasi Protozoa dan Porifera pada praktikum Modul 1 ini.

M

PENDAHULUAN

Page 2: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.2 Praktikum Taksonomi Vertebrata

Kegiatan Praktikum 1

Protozoa

alam kegiatan Praktikum Protozoa diharapkan agar mahasiswa dapat:

1. Menjelaskan cara pengenalan dan pengamatan langsung hewan

Protozoa sampel, terutama Protozoa tertentu yang berada di Indonesia

seperti Amoeba, Paramecium, dan Plasmodium.

2. Membuat deskripsi dan menggambarkan bagian-bagian penting struktur

dan ciri golongan taksa tertentu hewan Protozoa.

3. Menjelaskan struktur dan ciri-ciri dari hewan Amoeba, Paramecium, dan

Plasmodium.

Filum Protozoa dan 4 Sub-Filum Anggotanya

Protozoa adalah hewan uniseluler (satu sel) dan termasuk organisme

Eukariota. Dalam taksonomi Protozoa terletak di bawah Kingdom Protista

dengan kedudukan sebagai Filum Protozoa. Banyak hewan Protozoa yang

hidup di perairan, juga di dalam tanah dan di dalam tubuh hewan sebagai

fauna normal. Beberapa spesies dari Filum Protozoa adalah parasit.

Protozoa pada umumnya bersifat aerob dan heterotroph. Mereka

memangsa mikroorganisme, menelan partikel-partikel bahan organik. Hewan

ini tidak mempunyai dinding sel yang tebal, seringkali mempunyai flagel

atau silia. Lapisan luar penutup tubuhnya berupa membran elastis yang

disebut Pelikel. Sel-sel yang mempunyai struktur Pelikel memerlukan

struktur khusus yang berguna untuk mengambil makanan. Dalam kaitan itu

pada beberapa jenis hewan Filum ini mempunyai vacuola kontraktil (Gambar

1.1). Pelikel pada Amoeba disebut Plasmalema.

Ciri-ciri morfologi dan struktur Protozoa antara lain:

1. Hidup sendiri atau berkoloni dengan simetri tubuh bersifat bilateral

simetris, radial atau nonsimetris.

2. Umumnya berbentuk tetap, oval, panjang dan bulat. Pada beberapa

spesies bentuknya bervariasi tergantung pada umur dan perubahan

lingkungan.

3. Sebagai organisme uniseluler mempunyai kelengkapan alat gerak berupa

flagelum, silium, pseudopodium atau bergerak menggunakan gerakan

selnya.

D

Page 3: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.3

4. Inti jelas, berjumlah satu atau lebih dari satu, mempunyai struktur

organel-organel dan tidak terdiri dari jaringan.

5. Struktur cangkang dimiliki oleh beberapa spesies; beberapa spesies lain

membentuk sista resisten, atau spora penyebaran untuk menghadapi

keadaan yang tidak baik.

Morfologi dan struktur Protozoa dapat dilihat pada sampel hewan yang

akan menjadi bahan kegiatan praktikum. Secara rinci contohnya dapat dilihat

pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. A. Amoeba yang bergerak dengan menggunakan penjuluran

plasma sel (endo dan ektoplasma) sebagai “pseudopod”. B. Euglena yang mempunyai alat gerak flagel. C. Paramecium yang mempunyai silia di permukaan seluruh

tubuhnya. (Sumber: Case. C.L. and Ted R. Johnson, 1984).

Filum Protozoa yang pernah diketahui hidup di bumi sedikitnya ada

sejumlah 46.000 spesies, jumlah itu menyusut keberadaannya karena

pertambahan usia bumi dengan aneka kejadian peristiwa alam. Ulah manusia

dalam mengeksploitasi alam juga mempengaruhi penyusutan jumlah spesies

yang ada. Jumlah spesies yang sudah punah dan menjadi fosil diantaranya

tercatat sedikitnya sejumlah 20.000 spesies atau 20.000 jenis.

Filum Protozoa terbagi menjadi 4 sub Filum yaitu:

1. Sub Filum Sarcomastigophora: meliputi hewan Protozoa berflagel, dan

ameboid; dengan kekhususan satu tipe inti yaitu “monomorphik”,

walaupun ada beberapa yang lebih dari satu inti. Sub Filum ini tidak

Page 4: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.4 Praktikum Taksonomi Vertebrata

mempunyai bentuk spora. Contoh genus dari golongan ini adalah

Amoeba.

2. Sub Filum Sporozoa: meliputi Protozoa parasit yang tergabung dalam

satu kelas Sporozoa, karena keberadaan bentuk seperti spora pada

tahapan “infektif” pada kebanyakan anggota klas sporozoa. Pergerakan

menggunakan flagel; meluncur dengan tubuh yang elastik; dan beberapa

spesies memiliki pseudopodia. Contoh genus yang terkenal antara lain

adalah Plasmodium karena menyebabkan malaria.

3. Sub Filum Cnidospora: anggota sub Filum Cnidospora dipisahkan dari

sub Filum Sporozoa karena perbedaan ciri penampakan bentuk spora di

tubuhnya. “Spora-spora” Cnidospora memiliki satu atau lebih bentuk

kapsul yang agak ganjil dan berkutub. Setiap kapsul mengandung satu

sampai empat filamen-filamen melingkar di kutubnya (Gambar 1.2).

Gambar 1.2.

Spora binukleus dari myxosporidia A “Spora” Sphaeromyxa; B. “Spora” Mitraspora

Keduanya mempunyai kapsul dua kutub. (Sumber: Barnes, R. D., 1974)

Hewan sub Filum Cnidospora banyak yang menjadi parasit pada

vertebrata dan beberapa jenis ikan. Mereka menginfeksi rongga kandung

kemih, jaringan integumen, insang dan otot tubuh. Beberapa biologiwan

menyebutkan Sporozoa dan Cnidospora sebagai “Sporozoa” saja.

4. Sub Filum Ciliophora; kelas Ciliatea (Ada pakar yang menggolong-

kannya sebagai kelas Oligohymenophora, dengan sub kelas

Hymenostomata): sub filum ini hanya mempunyai satu kelas yaitu

Ciliatea, semua anggotanya berukuran lebih besar, mempunyai silia dan

bentuk silia majemuk sebagai alat gerak atau organel penarik atau

Page 5: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.5

pemegang makanan. Banyak organisme anggota Ciliatea yang memiliki

mulut sel yang disebut sitostoma. Paramecium adalah salah satu contoh

genus anggota kelas tersebut.

A. AMOEBA

Amoeba merupakan salah satu genus di dalam kelas Sarcodina, sub kelas

Rhizopoda, dan digolongkan dalam Ordo Amoebida (Lobosa).

1. Ciri dan Struktur Amoeba

a. Bentuk Amoeba tidak tetap, tidak beraturan..

Protoplasma dibagi menjadi 2 bagian yaitu ektoplasma di lapisan

luar yang tak berwarna dan endoplasma di bagian tengah yang

terdiri dari sitoplasma bergranula.

b. Di dalam endoplasma terdapat vacuola kontraktil, inti dan satu atau

lebih vacuola makanan.

c. Inti pada Amoeba hidup agak sulit dilihat dengan mikroskop,

sedangkan pada preparat awetan mudah terlihat. Pada Amoeba

muda, inti berbentuk bikonkaf, inti pada dewasa berbentuk lipatan

dengan letak berubah-ubah karena pergerakannya.

d. Reproduksi aseksual Amoeba dengan cara pembelahan biner.

e. Alat pergerakan berupa pseudopodia, dengan ukuran diameter tubuh

0,25 mm.

2. Pergerakan Amoeba

Teori yang berkembang mengenai pergerakan Amoeba adalah Teori

Viskositas. Tubuh Amoeba terdiri dari 4 bagian berdasarkan struktur

kekentalan dan lapisannya yaitu:

a. Bagian tengah yang disebut plasmasol.

b. Bagian di luar bagian tengah, mengelilingi plasmasol yang disebut

plasmagel, bersifat padat dan elastis.

c. Bagian tipis di luar plasmagel yang disebut Plasmalemma.

d. Bagian lapisan diantara plasmagel dan Plasmalemma yaitu lapisan

Hyalin. Lapisan Plasmalemma dan lapisan Hyalin adalah sebagai

ektoplasma, sedangkan plasmasol dan plasmagel termasuk endoplasma.

Teori viskositas menjelaskan bahwa mekanisme pergerakan dimulai dari

proses gelasi (pengentalan dan pemadatan cairan) dari plasmasol di

Page 6: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.6 Praktikum Taksonomi Vertebrata

bagian anterior. Selanjutnya terjadi proses solasi (pengenceran) dari

plasmagel di bagian posterior yang diikuti kontraksi plasmagelnya di

ujung posterior. Dengan demikian plasmagel di bagian tengah terdorong

ke arah depan dan bergerak akan menyentuh plasmalemma. Tetapi

karena ada lapisan hyalin (yang bersifat gel) maka plasmasol mencapai

ujung depan, hanya mendorong yang menyebabkan plasmalemma

terdorong ke depan dan bergerak.

3. Habitat

Amoeba hidup bebas di perairan air tawar, di kolam dan aliran air. Bahan

Amoeba yang dikultura di laboratorium dapat diperolah dari berbagai tempat

dalam kolam, lumpur rawa, sawah, di tumbuhan yang membusuk atau

permukaan dasar bunga teratai. Makanan Amoeba adalah diatom dan

protozoa lainnya.

4. Bentuk-bentuk Amoeba

Amoeba yang hidup bebas di perairan yaitu: 1. Amoeba discoides, 2.

Amoeba proteus (Gambar 1.4), inti seperti piring, 3. Amoeba dubia, inti

lonjong, 4. Amoeba verucosa, mempunyai pelikel, bentuk tubuh seperti

keong dengan pseudopodia yang kecil (Gambar 1.3).

Gambar 1.3. Bentuk Jenis-jenis Amoeba

(Sumber: Sugiri, N., 1988).

A. Amoeba dubia, inti (nukleus) lonjong.

B. Amoeba discoides, inti seperti cakram atau piring.

C. Amoeba verucosa, inti seperti keong dengan beberapa pseudopodia yang

kecil.

Page 7: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.7

Gambar 1.4. Amoeba proteus dengan struktur bagiannya.

(Sumber: Sugiri, N., 1988).

B. PARAMECIUM

Genus Paramecium termasuk ke dalam kelas Ciliata, di bawah Ordo

Holotricha, genus Paramecium satu ordo dengan genus Didinium. Menurut

cara makannya kelas Ciliata terbagi menjadi dua kelompok yaitu:

1. Kelompok Raptorial: dapat memburu dan menelan mangsanya, yang

kadang-kadang berukuran lebih besar dari Ciliata raptorial.

2. Kelompok penghasil aliran: dapat menangkap makanan dengan

pertolongan aliran. Paramecium tergolong kelompok ini, dengan getaran

silium yang tetap pada bagian sitofaring akan menimbulkan aliran air ke

arah sitofaring yang akan membawa makanan. Vacuola makanan akan

terbentuk di bagian di ujung posterior sitofaring. Makanan Paramecium

berupa bakteri dan protozoa lainnya. Gambar Paramecium dengan

struktur bagiannya dapat dilihat pada Gambar 1.5.

Gambar 1.5. Paramecium aurelia dengan struktur bagiannya (Sumber: Sugiri, N., 1988)

Page 8: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.8 Praktikum Taksonomi Vertebrata

a. Ciri dan Struktur Paramecium

Bentuk tubuh umumnya seperti telapak sandal atau sepatu dengan bagian

depan tumpul dan meruncing di bagian belakang. Struktur bagian yang

mengandung lekuk mulut disebut bagian ventral, dan pada bagian sebaliknya

merupakan sisi abnormal atau dorsal. Protoplasma area tubuh yang tampak

jernih adalah bagian Ektosark, sedang daerah berbintik merupakan bagian

(lapisan) Endosark, (lihat Gambar 1.5).

b. Habitat

Paramecium hidup bebas di perairan air tawar yang mengandung banyak

bakteri. Medium untuk mengkultur Paramecium di laboratorium adalah air

rebusan jerami. Paramecium dapat ditemui di sekitar tetesan air atau

reruntuhan, tampak sebagai benda kecil yang berenang mengalir jika dilihat

di bawah mikroskop. Kultur Paramecium di laboratorium secara berkala

harus diganti airnya dan diperbaharui busukan tumbuhan makanannya.

c. Pergerakan Paramecium

Tubuhnya akan bergerak maju dengan menggerakkan silium ke arah

depan dan belakang. Ketika hewan memutar berotasi dengan poros

longitudinal maka tubuhnya bergerak miring, gerakan ini dibantu dengan

gerakan getaran kuat silium pada lekuk mulut.

C. PLASMODIUM

a. Klasifikasi

Genus Plasmodium termasuk ke dalam kelas Sporozoa, dan di bawah

sub kelas Telosporidia (karena berinti satu pada tahapan dewasa). Sedangkan

sub kelas yang setingkat lainnya adalah sub kelas Neosporidia (karena berinti

banyak pada tahapan dewasanya). Plasmodium digolongkan dalam ordo

Coccidiomorpha, dan sub ordo Haemosporidia, sebagai parasit darah

manusia.

Pada manusia terdapat 4 spesies Plasmodium yang menyerang darah

sebagai parasit yaitu: Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum,

Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Demam yang ditimbulkan

pada infeksi malaria secara periodik berhubungan dengan waktu pecahnya

sejumlah skizon matang dan keluarnya merozoit yang masuk dalam aliran

darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni berbeda-beda tergantung dari jenis

Page 9: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.9

spesiesnya. Pada Plasmodium vivax dan P. ovale berlangsung 48 jam. Pada

Plasmodium falciparum kurang dari 48 jam, dan 72 jam pada P. malariae.

Beberapa sifat perbandingan dan diagnostik pada empat spesies

Plasmodium pada manusia secara menyeluruh dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Perbandingan karakter empat spesies Plasmodium

Plasmodium

falciparum

Plasmodium

vivax

Plasmodium

ovale

Plasmodium

malariae

Daur praeritrosit

Hipnozoit

Jumlah merozoit hati

Skizon hati

Daur eritrosit

Eritrosit yang dihinggapi

Pembesaran eritrosit

Titik-titik eritrosit

Pigmen

Jumlah merozoit eritrosit

Daur dalam nyamuk pada

270C

5,5 hari

-

40.000

60 mikron

48 jam

Muda dan

normosit

-

Maurer

Hitam

8 – 24

10 hari

8 hari

+

10.000

45 mikron

48 jam

Retikulosit

dan normosit

++

Schuffner

Kuning

tengguli

12 – 18

8 – 9 hari

9 hari

+

15.000

70 mikron

50 jam

Retikulosit

dan normosit

muda

+

-

-

8 – 10

12 – 14 hari

10 – 15 hari

-

15.000

55 mikron

72 jam

Normosit

-

Zieman

Hitam

Tengguli

8

26 – 28 hari

b. Ciri dan Struktur Plasmodium

1. Berbentuk seperti oval memanjang dengan ujung anterior-posterior

runcing ketika fase sporozoit di dalam kelenjar ludah nyamuk.

2. Pada fase tropozoit, karena mempunyai vacuola, maka intinya

terdesak ke tepi membentuk bangunan serupa “cincin”.

3. Pada fase merozoit,berbentuk partikel-partikel pecahan agak bulat

berjumlah banyak. Bentuk skizon juga mirip dengan bentuk

merozoit. Skizon ketika parasit masih di dalam sel-sel hati,

sedangkan merozoit adalah fase ketika sudah berada masuk ke aliran

darah.

4. Gametosit, pada umumnya berbentuk seperti spermatozoa pada

gametosit jantan dan seperti bulatan kompak pada gamet betina.

Page 10: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.10 Praktikum Taksonomi Vertebrata

Terkecuali gamet Plasmodium falciparum yang menyerupai sabit

atau pisang, mikrogametosit sebagai gamet jantan dan makro-

gametosit sebagai gamet betina.

Untuk lebih jelas memahami uraian ciri dan struktur perhatikan Gambar

1.6 secara seksama, dan bentuk “cincin” di Gambar 1.7.

Gambar 1.6. Bentuk-bentuk Plasmodium vivax dalam siklus hidupnya (Sumber: Case, C.L. and Ted R. Johnson, 1984).

a + b. Reproduksi aseksual: skizon dan merozoit. Skizon di dalam sel hati,

merozoit ketika dalam aliran darah.

c. Reproduksi seksual: terjadi di dalam intestinum nyamuk Anopheles,

setelah gametosit-gametosit tertelan oleh nyamuk tersebut.

d. Sporozoit yang dihasilkan dari reproduksi seksual bermigrasi ke kelenjar

ludah (saliva) nyamuk disuntikkan ke dalam tubuh manusia berikutnya.

Bentuk-bentuk cincin pada sediaan darah di bawah mikroskop terlihat

seperti pada Gambar 1.7.

Page 11: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.11

Gambar 1.7. Bentuk cincin dari tropozoit Plasmodium falciparum

(Pratomo Hurip, 1985). A = Eritrosit belum terinfeksi B = Eritrosit dengan troposoit di dalamnya

1) Jelaskanlah ciri dan struktur yang menyebabkan hewan tertentu

digolongkan (diklasifikasikan) ke dalam Filum Protozoa.

2) Jelaskan perbedaan ciri dan struktur antara sub filum Ciliophora dengan

sub filum Sarcomastigophora.

3) Jelaskan mengenai teori viskositas yang menggambarkan mekanisme

pergerakan Amoeba.

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk menjawab pertanyaan latihan di atas, bacalah kembali uraian

materi pada bagian yang relevan.

Hewan Protozoa adalah hewan Eukariota bersel satu (uniselular),

umumnya berukuran kecil (mikroskopis) antara 3 – 5 mikron, kecuali

Radiolaria dan Foraminifera. Perbedaan kelengkapan alat gerak menjadi

salah satu ciri penggolongan Protozoa dalam klasifikasinya. Bentuk

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

RANGKUMAN

Page 12: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.12 Praktikum Taksonomi Vertebrata

tubuh (morfologi) dan cara reproduksinyapun merupakan dasar untuk

penggolongan dalam taksonomi.

Berdasarkan bentuk alat gerak dan struktur tubuhnya, Protozoa

dibagi atas 4 sub filum yaitu: 1. Sarcomastigophora; 2. Sporozoa,; 3.

Cnidospora, dan 4. Ciliophora. Berdasarkan bentuk tubuh antara lain

(morfologi) dan bentuk intinya maka Amoeba dibagi atas beberapa jenis

yaitu: 1. Amoeba discoides, 2. Amoeba proteus, 3. Amoeba verucosa,

dan 4. Amoeba dubia. Sedangkan berdasarkan struktur tubuh dan

penampakan tahapan di dalam darah manusia yang menyebabkan

berbagai penyakit malaria, maka Genus Plasmodium dibagi atas

beberapa jenis yaitu: 1. Plasmodium falciparum, 2. P. vivax, 3. P. ovale,

4. P. malariae.

1) Salah satu perbedaan yang jelas antara Amoeba dan Plasmodium

adalah….

A. struktur inti dan bentuknya

B. keberadaan kloroplas

C. organel alat geraknya

D. membran dinding atau selubung tubuhnya

2) Ciri-ciri yang sama pada taksa kelas Ciliata, contohnya pada genus

Paramecium salah satunya adalah ….

A. mempunyai alat gerak berupa pseudopodia

B. terdapatnya kloroplas

C. ketiadaan organel alat gerak yang berupa flagel

D. tubuhnya diselubungi oleh silia

3) Penggolongan hewan Amoeba ke dalam genus Sphaeromyxa tidak dapat

dilakukan antara lain karena ….

A. Amoeba tidak mempunyai bentuk “spora” binukleus

B. Amoeba bergerak dengan kaki-kaki pseudopodia

C. habitat keduanya berbeda jelas antara akuatik dan terestrial

D. ketiadaan bentuk seksual yang jelas

TES FORMATIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

Page 13: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.13

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.

Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

Page 14: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.14 Praktikum Taksonomi Vertebrata

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM AMOEBA

Alat:

1. Mikroskop

2. Kaca objek dan kaca penutup (object glass dan cover glass)

3. Pinset

4. Pipet

5. Alat berwarna gelap

6. Pensil berwarna

7. Buku gambar

8. Pensil 2B

Bahan:

1. Kultur (biakan) Amoeba

2. Sumber cahaya

3. Preparat mikroskopis Amoeba (awetan jadi pada kaca preparat)

Prosedur/Cara kerja:

1. Siapkan sebuah kaca preparat yang diletakkan di atas alas berwarna

gelap.

2. Kultur Amoeba yang tersedia di laboratorium disiapkan, sampel

selanjutnya diambil dengan menggunakan pipet. Air sampel yang

mengandung Amoeba biasanya menempel atau dekat tumbuhan air

tawar. Teknisi laboratorium atau instruktur praktikum akan memberikan

satu tetes biakan.

3. Teteskan secara perlahan tetesan Amoeba ke kaca preparat.

4. Kaca preparat tersebut ditutup secara hati-hati dengan kaca penutup,

gunakanlah pinset atau jarum bertangkai untuk menahan kaca penutup,

ketika menutup hati-hati seperti pada Gambar 1.8 supaya tidak hancur

hewan objeknya (Amoeba).

Gambar 1.8. Tetesan sampel Amoeba ditutup dengan

kaca penutup secara hati-hati (Sumber: Case, C. L., and Ted. R. Johnson, 1984)

Page 15: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.15

5. Amoeba akan dapat dilihat alami setelah diletakkan kaca preparat tadi di

atas alas berwarna gelap. Akan tampak bentuk tidak teratur suatu “masaa

kecil” yang tembus cahaya dan relatif berkilau.

6. Selanjutnya untuk melihat morfologi Amoeba agak jelas dengan melihat

di bawah mikroskop. Pembesaran yang digunakan adalah pembesaran

lemah, cahaya dari sumber cahaya agak dikurangi dengan diafragma.

7. Bentuk-bentuk dan gerakan dari Amoeba dapat diperhatikan secara

seksama.

8. Untuk mengamati dan mempelajari struktur Amoeba lebih mendalam

dibanding penampakan tadi, perbesaran harus ditambah, dan dengan

memutar-mutar mikrometer pada mikroskop akan terlihat ketebalan

Amoeba.

9. Tugas Anda/mahasiswa:

a. Gambarlah bentuk gerakan Amoeba yang tampak, berilah warna

yang sesuai jika warna yang tampak dapat terlihat jelas, jika tidak

berwarna jangan diwarnai.

b. Dengan memperhatikan gerakan Amoeba, gambarlah cara

pergerakan tersebut, mahasiswa dapat memberikan lebih dari satu

gambar dan diberi tanda panah arah gerakan Amoeba yang dilihat.

c. Jika tampak di bawah mikroskop terdapat lebih dari satu jenis

Amoeba, gambarlah bentuk-bentuk morfologi dari beberapa jenis

Amoeba yang dilihat.

d. Berdasarkan gambar-gambar yang telah dibuat berilah

keterangannya seperti misalnya struktur dan bagian-bagian Amoeba

pada gambar tersebut.

e Jika menemukan satu atau lebih jenis Amoeba, buatlah

klasifikasinya dan jika mungkin nama spesies (jenis)nya.

f. Pergunakanlah preparat awetan jika belum tersedia Amoeba hidup

untuk mengerjakan nomor 1 dan 3 lembar kerja.

LEMBAR KERJA

Gunakanlah lembar kerja ini untuk mencatat dan menggambar hasil

kegiatan awal sebelum ditulis atau dibuat pada laporan lengkap.

Page 16: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.16 Praktikum Taksonomi Vertebrata

1. Gambar bentuk dasar morfologi Amoeba.

2. Gambar Amoeba dengan arah pergerakannya

3. Amoeba (satu atau lebih), morfologi, organel (bagian) dan klasifikasinya

1. Amoeba ………..... 2. Amoeba …………… 3. Amoeba ……………

Page 17: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.17

Klasifikasi

Filum :

Sub Filum :

Kelas :

Ordo :

Famili :

Genus :

Spesies :

B. PELAKSANAAN PRAKTIKUM PARAMECIUM

Alat:

1. Mikroskop.

2. Kaca objek dan kaca penutup (object glass dan cover glass).

3. Pinset.

4. Pipet.

5. Alat berwarna gelap.

6. Pensil berwarna.

7. Buku gambar.

8. Pensil 2B.

Bahan:

1. Kultur Paramecium.

2. Sumber cahaya.

3. Preparat mikroskopis Paramecium (awetan jadi pada kaca preparat).

Prosedur/Cara kerja:

1. Kaca preparat disiapkan dan diletakkan di atas alas berwarna gelap.

2. Kultur (biakan) Paramecium yang tersedia di laboratorium disiapkan.

Air sampel yang mengandung Paramecium diambil dengan mengguna-

kan pipet. Kultur Paramecium di laboratorium yang menggunakan media

air rebusan jerami (tumbuhan membusuk) yang mengandung banyak

bakteri dan protozoa lainnya. Teknisi laboratorium (Laboran) atau

instruktur praktikum akan memberikan satu tetes biakan kepada

Anda/mahasiswa.

3. Teteskanlah satu tetes biakan Paramecium secara perlahan ke atas kaca

preparat.

Page 18: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.18 Praktikum Taksonomi Vertebrata

4. Selanjutnya kaca preparat ditutup secara hati-hati supaya hewan

Paramecium tidak hancur atau mati, pinset atau jarum bertangkai dapat

digunakan untuk menahan kaca agar tidak cepat menutup.

5. Paramecium akan tampak seperti benda kecil yang berenang mengalir.

6. Amatilah dengan seksama Paramecium yang sedang bergerak dan

gambarlah morfologi beserta bagian-bagiannya, setelah tampak di bawah

mikroskop pada pembesaran lemah dan pembesaran kuat.

7. Untuk mengamati ketebalan Paramecium dapat dengan memutar-mutar

mikrometer.

8. Pergunakanlah preparat awetan (preparat mikroskopis) jika biakan

Paramecium hidup belum tersedia di laboratorium

9. Tugas Anda/mahasiswa:

a. Gambarlah bentuk dasar Paramecium yang tampak, gunakanlah

pensil warna yang sesuai dengan warna yang tampak.

b. Gambarlah cara pergerakan Paramecium, untuk memperjelas dapat

diberikan melalui beberapa gambar dengan arah tanda panah sebagai

arah gerakan.

c. Setelah mendapatkan penampakan yang relatif lebih jelas di bawah

mikroskop, gambarlah dan diberi keterangan untuk bagian-bagian

dan organel Paramecium.

d. Anda dituntut melengkapi gambar dengan keterangan dan

mencantumkan klasifikasinya seperti: Filum: …………………..

Sub Filum: ……………………. Kelas: …………………….. Ordo:

…………………. Familia: ………………..... Genus:

………………………. Spesies: ………………

LEMBAR KERJA

Gunakanlah lembar kerja ini untuk mencatat dan menggambar hasil

kegiatan awal sebelum ditulis atau dibuat pada laporan lengkap.

Page 19: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.19

1. Gambar bentuk dasar morfologi Paramecium

2) Gambar gerakan Paramecium dengan arah gerakannya

3. Gambar Paramecium (dapat lebih dari satu gambar), organel (bagian)

dan klasifikasinya.

Klasifikasi

Filum: …………………………. Ordo: ……………………..

Sub Filum: …………………….. Famili: ……………………..

Page 20: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.20 Praktikum Taksonomi Vertebrata

Kelas: …………………………. Genus: ………………………

Spesies: ……………………

C. PELAKSANAAN PRAKTIKUM PLASMODIUM

Alat:

1. Mikroskop.

2. Pensil berwarna.

3. Buku gambar.

4. Pensil 2B.

Bahan:

1. Slide film beberapa stadium Plasmodium (stadium cincin tropozoit,

skizon, dan gametosit).

2. Preparat jadi untuk sediaan darah tebal yang mengandung parasit

Plasmodium.

3. Preparat jadi untuk sediaan darah tipis yang mengandung parasit

Plasmodium.

Prosedur/Cara Kerja:

1. Jika tidak tersedia parasit jadi sediaan darah tebal dan darah tipis yang

mengandung parasit Plasmodium, maka mahasiswa dapat menggunakan

slide film Plasmodium yang ditampilkan melalui projector.

2. Tampilan-tampilan tersebut digambarkan di lembar kerja, gambar-

gambar diberi warna yang sesuai dengan tampilan dan diberi keterangan

selengkapnya.

3. Jika di laboratorium terdapat preparat jadi untuk sediaan darah tebal dan

sediaan darah tipis yang mengandung parasit Plasmodium, maka

mahasiswa dapat memperhatikan stadium-stadium tropozoit (bentuk

cincin), skizon dan merozoit, serta gametosit.

4. Penampakan stadium-stadium Plasmodium tersebut di bawah

mikroskop, digambar di lembar kerja dengan warna yang sesuai dengan

tampilan dalam gambar preparat jadi.

5. Selanjutnya gambar tersebut diberi keterangan mengenai tahapan

stadiumnya. Untuk gambar pembanding, mahasiswa dapat memperhati-

kan gambar di bawah ini sebagai salah satu contoh Plasmodium yaitu

Page 21: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.21

Plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropikana yang

berbahaya dan mematikan dibandingkan jenis malaria lainnya.

Gambar 1.8. Plasmodium falciparum dengan stadium-stadiumnya

(Sumber: Pratomo Hurip, 1985).

6. Di dalam praktikum ini, tidak dianjurkan bagi mahasiswa untuk

membuat preparat jadi dari sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis,

cukuplah menggunakan preparat yang siap ataupun slide film saja.

Page 22: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.22 Praktikum Taksonomi Vertebrata

7. Sebagai pelengkap untuk mahasiswa dan bagi yang bekerja di bidang

paramedis (kesehatan), akan diulas cara pembuatan sediaan darah tebal,

tetapi bukan untuk dipraktekkan dalam praktikum ini.

7.1. Kegunaan Sediaan Darah Tebal

Berdasarkan buku pegangan Pan American Health Organization (1973)

dan kenyataan di lapangan maka dalam pemeriksaan parasit malaria

(Plasmodium) sebaiknya menggunakan sediaan darah tebal. Sediaan darah

tebal sangat sesuai untuk keperluan survei malariometrik. Kelebihan sediaan

darah tebal dari sediaan darah tipis ialah membutuhkan waktu yang singkat

dalam menemukan parasit yang pertama. Sedangkan sediaan darah tipis akan

membutuhkan waktu yang lama dalam menemukan parasit yang pertama dan

menyelesaikan pemeriksaan karena luasnya lapangan pandang mikroskop.

Walaupun demikian untuk melihat bentuk-bentuk stadium lebih jelas dapat

dilihat pada sediaan darah tipis.

7.2. Pembuatan Sediaan Darah Tebal

- Ujung jari orang yang diduga menderita malaria dibersihkan dengan

kapas beralkohol.

- Ujung jari tersebut ditusuk dengan cepat menggunakan lanset yang steril

(dibersihkan dengan alkohol).

- Ujung jari ditekan sedikit agar darah keluar dan tetesan darah pertama ini

dihapus dengan kapas kering.

- Tetesan darah yang lebih besar diperoleh dengan menekan lagi ujung jari

dengan agak kuat.

- Permukaan bawah kaca preparat (sediaan) ditempelkan kepada tetesan

darah. Jika tetesan darahnya sedikit ditambahkan lagi tetesan darah di

dekatnya.

- Agak ke ujung kaca sediaan diletakkan tetesan darah berikutnya untuk

membuat etiket.

- Kaca preparat yang sudah mendapatkan tetesan darah pada langkah tadi

diletakkan di tempat rata. Tetesan darah tersebut selanjutnya dilebarkan

sampai rata membentuk sebuah bulatan dengan diameter kira-kira 1 cm.

Untuk melebarkan digunakan ujung kaca preparat yang lain.

- Untuk membuat etiket, buatlah sediaan tipis di sebelah belakang kaca

preparat (kaca sediaan).

Page 23: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.23

- Kaca sediaan tadi disusun mendatar dalam kotak sediaan dan jangan

bertumpuk tumpang tindih.

- Preparat sediaan darah tebal tersebut selanjutnya disimpan selama sehari

sehingga kering sempurna untuk diberi langkah pewarnaan.

- Pewarnaan Giemsa diterapkan untuk nantinya memperoleh penampakan

morfologi Plasmodium dengan bentuk-bentuk stadiumnya.

- Langkah pewarnaan sebagai berikut:

Kaca stadium disusun di rak pewarnaan yang berupa glass box; Giemsa

diencerkan yaitu: 1 tetes giemsa dengan 1 cc air buffer (1:1) ini setara

dengan larutan giemsa 5%; Tuangkan cairan giemsa tadi ke atas sediaan

darah sampai semua darah tertutup cairan; Dibiarkan selama 45 – 60

menit, jika sediaan lebih tebal direndam lebih lama.

- Sediaan yang sudah direndam tersebut dialiri air karena secara perlahan

untuk pencucian, sehingga cairan giemsa hanyut semua.

- Sediaan selanjutnya dikeringkan dan siap untuk dilihat di bawah

mikroskop.

LEMBAR KERJA

Gunakanlah lembar kerja ini untuk mencatat dan menggambar hasil

kegiatan awal sebelum ditulis atau dibuat pada laporan lengkap.

Page 24: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.24 Praktikum Taksonomi Vertebrata

Gambar bentuk-bentuk stadium Plasmodium dengan keterangannya:

Tropozoit dan skizon.

Gambar bentuk-bentuk stadium merozoit dan gametosit Plasmodium.

Klasifikasi Plasmodium: ………………………..

D. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PROTOZOA

1. Setiap 5 – 10 orang mahasiswa membentuk satu kelompok praktikan

yang masing-masing orang dapat melakukan kegiatan praktikum sub unit

tertentu yang berbeda. Hasil yang diperoleh dapat saling dipertukarkan

untuk pembuatan laporan yang lengkap dalam kelompoknya.

2. Teknis prosedur, bahan dan alat praktikum dapat disesuaikan dengan

teknis prosedur bahan dan alat yang biasa dilaksanakan di laboratorium

setempat.

3. Lembar kerja hanya untuk pencatatan langsung pada saat praktikum,

termasuk juga untuk sketsa gambar dan warnanya.

4. Laporan lengkap dapat dibuat pada buku gambar dengan informasi

tambahan selengkapnya dari lembar kerja atau ikutilah petunjuk dosen

praktikum.

5. Mahasiswa wajib mengikuti petunjuk dan aturan yang telah diberikan

oleh dosen atau instruktur praktikum di laboratorium setempat, termasuk

juga cara dan waktu pelaporan praktikum.

E. PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan ditulis dengan format sebagai berikut:

COVER (halaman sampul depan)

I. PENDAHULUAN

Page 25: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.25

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN

VI. DAFTAR PUSTAKA

Page 26: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.26 Praktikum Taksonomi Vertebrata

Kegiatan Praktikum 2

Porifera

alam kegiatan Praktikum Porifera diharapkan agar mahasiswa dapat:

1. Menjelaskan ciri-ciri yang unik dari filum Porifera.

2. Menjelaskan struktur morfologi sampel hewan tertentu Porifera.

3. Membuat deskripsi dan menggambar morfologi, struktur dan bagian-

bagian penting dari sampel hewan tertentu Porifera.

A. FILUM PORIFERA

Hewan spons yang merupakan hewan menetap, sangat jarang kelihatan

bergerak. Semua hewan spons digolongkan ke dalam Filum Porifera dan

hampir semuanya berhabitat di laut, kecuali setidak-tidaknya ada 150 spesies

yang hidup di air tawar. Pada masa kini hewan spons dikenal sebagai cabang

tersendiri dari Metazoa dan dinamakan kelompok Parazoa. Hewan ini

melekat pada karang, pada rangka-rangka kerang laut atau di bawah geladak

lantai pelabuhan dan di permukaan batu-batuan di laut, dan perairan tawar

misal Spongilla.

Bentuk morfologi umum spesies dari Filum Porifera beraneka ragam

seperti mangkuk, vas bunga, dan yang bercabang-cabang dengan ukuran

diameter yaitu: 1 mm sampai dengan 2 m; warna tubuh spons juga beraneka

ragam yaitu: kelabu, merah, jingga, kuning, biru, hitam dan violet. Kegunaan

spons dalam masyarakat umum adalah sebagai busa spons untuk berbagai

kebutuhan rumah tangga.

B. CIRI-CIRI DAN STRUKTUR PORIFERA

- Tubuh penyusun spons tersusun atas multiseluler, berbentuk radial

simetri, dan diploblastik.

- Jaringan tubuh tersusun atas sel-sel yang membentuk jaringan yang

relatif tidak sempurna dengan lapisan mesenchym diantaranya.

- Struktur tubuh terdiri atas pori-pori saluran (kanal) dan ruangan-ruangan

kamar tempat air mengalir, tampak pada Gambar 1.10.

- Sebagian atau seluruh lapisan permukaan dalam diisi oleh sel-sel leher

berflagel yang disebut koanosit.

D

Page 27: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.27

- Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pertunasan atau gemul;

dapat dengan cara pertunasan hasil penyatuan telur dan sperma.

Gambar 1.10. Struktur tubuh Porifera, berpori, berkanal (saluran air)

dengan beragam tipe yaitu: A. Tipe Askonoid C. Tipe Sikonoid khusus B. Tipe Sikonoid D. Tipe Leukonid

(Sumber: Barnes, R. D, 1982).

- Larva sebelum menempel dan berkembang, bersilia dan hidup bebas

berenang-renang.

- Kerangka dalam tubuh terdiri dari spikula, serabut organik, atau

gabungan kedua macam kerangka tersebut. Senyawa spikula adalah

CaCO3.H2Si3O4.

- Protein utama hewan Porifera (spons) adalah skleroprotein atau spongin.

C. KLASIFIKASI PORIFERA

Berdasarkan bentuk struktur kanal, anatomi percabangan dari pori-

porinya,bentuk spikula yang khas maka Filum Porifera tidak mudah untuk

Page 28: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.28 Praktikum Taksonomi Vertebrata

dikelompok-kelompokkan dan diklasifikasikan. Klasifikasi yang pernah ada

dan masih akan berkembang tentu saja menarik bagi ilmuwan, utamanya

taksonomis hewan. Setidaknya ada 4 kelas yang dicakup oleh Filum Porifera

yaitu: 1. Kelas Calcarea, 2. Kelas Hexatinellida, 3. Kelas Demospongiae, dan

4. Kelas Sclerospongiae.

1) Kelas Calcarea atau Calsispongiae

Dikenal sebagian spons bersifat “Calcareus” yang khas karena selalu

mempunyai spikula yang tersusun atas kalsium karbonat. Hidup di laut,

tubuh berukuran tidak lebih dari 10 cm. Spikula umumnya Sikonoid dan

Leukonoid. Tubuh spons kelas Calcarea bervariasi warnanya yaitu: kuning

cerah, merah dan ungu. Contoh dari kelas ini adalah genus Leucosolenia

(kanal tipe askonoid), Sycon dan Grantia (kanal tipe sikonoid).

2) Kelas Demospongiae

Spons yang termasuk kelas Demospongiae mempunyai penyebaran

tempat hidup yang luas dari perairan tawar sampai dengan perairan laut.

Kelas Demospongiae mencakup 95 persen dari semua hewan-hewan spons.

Struktur kanal kelas Demospongiae seluruhnya bertipe Leukonoid. Warna

tubuh kelas ini kebanyakan berwarna cerah, perbedaan warna dipunyai oleh

perbedaan spesies yang disebabkan oleh warna pigmen atau granula pigmen

yang terletak di amebosit.

Struktur rangka dari kelas Demospongiae beraneka ragam. Struktur

tersebut disusun oleh spikula “Silicceus” atau serat-serat spongin atau

gabungan dua struktur tersebut. Spikula dari kelas ini relatif besar dengan

struktur monokson atau tetrakson (cabang runcing satu atau cabang runcing

empat). Contoh dari kelas Demospongiae antara lain: Haliclona permollis

dan Microciona prolifera, lihat Gambar 1.11.

Page 29: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.29

Gambar 1.11. Struktur anatomi Haliclona permollis dengan bentuk tubular

(atas); dan struktur anatomi Microciona prolifera dengan bentuk banyak percabangan ke atas seperti pohon (bawah). Perhatikanlah anatomi kanalnya. Contoh kelas Demospongiae yang hidup di air tawar adalah dari famili Spongillidae.

(Sumber: Barnes, R. D, 1982).

3) Kelas Hexatinellida atau Hyalospongiae

Perwakilan dari kelas Hexatinellida biasa disebut spons gelas. Nama

Hexatinellida berhubungan dengan bentuk spikulanya yang Heksason

(bercabang enam). Spons klas ini hidup menyendiri dengan bentuk mangkuk,

vas bunga, dan seperti piala. Kanal pada klas ini bertipe sikonoid, dengan

ukuran tubuh spons berkisar dari 10 sampai 30 cm. Sebagian besar berwarna

pucat. Spons dari Hexatinellida terutama hidup di perairan dalam sekitar 450

– 900 m di bawah permukaan laut. Spesies atau jenis yang dikenal sebagai

contoh anggota kelas Hexatinellida adalah keranjang bunga “venus”

Euplectella, ia bersimbiosa komensalisme dengan jenis udang Spongicola.

4) Kelas Sclerospongiae

Kelas Sclerospongiae hanya terdiri dari sedikit jenis spons yang biasa

hidup di lorong-lorong gua, berkaitan dengan kehidupan batuan karang di

beberapa tempat dunia. Spons kelas ini berkanal tipe Leukonoid dan

mempunyai rangka dalam yang terstruktur atas spikula “silicceus”, serat-serat

spongin, dan kristal kalsium karbonat.

Page 30: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.30 Praktikum Taksonomi Vertebrata

1) Jelaskanlah ciri dan struktur Filum Porifera!

2) Sebutkanlah tipe-tipe kanal yang terdapat dalam tubuh bermacam-

macam Porifera!

3) Jelaskan ciri dan struktur hewan spons dari kelas Demospongiae!

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk memudahkan Anda dalam menjawab latihan, pelajari kembali

materi awal kegiatan Praktikum 2; selain itu juga uraian mengenai tipe kanal

dengan memperhatikan gambarnya; juga pelajari kembali penjelasan tentang

kelas Demospongiae.

1) Spons hidup di perairan laut dan tawar, hewan spons pada masa larva

sebelum berkembang berbentuk ….

A. berkoloni dan menempel pada substrat padat

B. hidup bebas berenang seperti ikan

C. bersilia dan hidup bebas berenang

D. saliva dan menempel di permukaan tepi perairan

2) Struktur kanal kelas Demospongiae berbeda dengan struktur kanal kelas

Hexatinellida, karena pada kelas Demospongiae struktur kanalnya adalah

bertipe ….

A. leukonoid

B. sikonoid

C. askonoid

D. sikonoid dan leukonoid

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

TES FORMATIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

Page 31: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.31

3) Spikula heksason yang khas itu merupakan ciri penggolongan untuk

kelas ….

A. Calcarea

B. Demospongiae

C. Hexatinellida

D. Sclerospongiae

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.

Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

Page 32: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.32 Praktikum Taksonomi Vertebrata

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM PORIFERA

Alat:

1. Loupe (kaca pembesar).

2. Pensil berwarna.

3. Buku gambar.

4. Pensil 2B.

Bahan:

1. Sampel spons air tawar misal: Spongilla.

2. Spons yang digunakan untuk mandi.

3. Grantia.

4. Preparat “jadi” berupa sayatan melintang (transversal) dan membujur

(longitudinal) spons sederhana dengan tipe kanal tertentu misal:

Leucosolenia.

Prosedur/Cara kerja:

1. Sampel spons air tawar: Spongilla diambil dan digambar di lembar kerja.

Perhatikanlah bentuk morfologi, pori-pori dan kekenyalannya. Untuk

memperhatikan pori-pori dan mulut di lapisan terluar dapat

menggunakan loupe (kaca pembesar). Warna gambar yang dikerjakan

mahasiswa diusahakan sesuai dengan objek sampel tersebut.

2. Untuk memperoleh Spongilla yang merupakan hewan spons yang

terdapat di perairan tawar, dapat dijumpai di tepi-tepi kolam. Spons ini

menempel pada batu ataupun reruntuhan cabang-cabang pohon.

3. Spons yang biasa digunakan untuk mandi digambar morfologi luarnya di

lembar kerja yang disediakan. Perhatikanlah struktur yang tampak jika

dilihat dengan Loupe (kaca pembesar). Warnai pula gambar tersebut

sesuai warna aslinya.

4. Mahasiswa diperkenalkan dengan Grantia, gambarlah apa yang tampak

dilihat dengan Loupe di lembar kerja.

5. Selanjutnya mahasiswa diperlihatkan sampel spons yang tampak alur

kanalnya yaitu Leucosolenia. Morfologi dan struktur sayatan melintang

serta longitudinal dari Leucosolenia digambar, diperhatikan dan diberi

keterangan

6. Buatlah klasifikasi sampai tingkat genus untuk salah satu sampel yang

telah digambar.

Page 33: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.33

LEMBAR KERJA

Gunakanlah lembar kerja ini untuk mencatat dan menggambar hasil

kegiatan awal sebelum ditulis atau dibuat pada laporan lengkap.

1) Gambar morfologi Spongilla, struktur pori-pori dan keterangannya

2) Gambar spons untuk mandi dan keterangannya

Page 34: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.34 Praktikum Taksonomi Vertebrata

3) Gambar Grantia dan keterangannya

4) Gambar struktur kanal sayatan melintang (transversal) Leucosolenia dan

keterangannya

5) Gambar struktur kanal sayatan membujur (longitudinal) Leucosolenia

dan keterangannya

Page 35: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.35

6) Klasifikasi salah satu sampel Porifera:

Filum: …………………….. Ordo: ………………………..

Sub Filum: ………………... Famili: ………………………

Kelas: …………………….. Genus: ………………………

Spesies: ……………………

B. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PORIFERA

1. Setiap 5 – 10 orang mahasiswa membentuk satu kelompok praktikum

masing-masing mahasiswa dapat melakukan kegiatan praktikum sub unit

tertentu yang berbeda. Hasil yang diperoleh dapat saling dipertukarkan

untuk pembuatan laporan yang lengkap dalam kelompoknya.

2. Teknis prosedur, bahan dan alat praktikum dapat disesuaikan dengan

teknis prosedur bahan dan alat yang biasa dilaksanakan di laboratorium

setempat.

3. Lembar kerja hanya untuk pencatatan langsung pada saat praktikum,

termasuk juga untuk gambar (sketsa) dan warnanya.

4. Laporan lengkap dapat dibuat pada buku gambar dengan penjelasan

informasi selengkapnya berdasarkan perolehan dari lembar kerja, atau

ikutilah petunjuk instruktur atau dosen praktikum.

5. Mahasiswa wajib mengikuti petunjuk dan aturan yang telah diberikan

oleh instruktur atau dosen praktikum di laboratorium setempat, termasuk

juga cara dan waktu pelaporan praktikum.

C. PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan ditulis dengan format sebagai berikut:

COVER (halaman sampul depan)

I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN

VI. DAFTAR PUSTAKA

Page 36: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

1.36 Praktikum Taksonomi Vertebrata

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1) C

2) D

3) A

Tes Formatif 2

1) C

2) A

3) C

Page 37: Protozoa dan Porifera - Perpustakaan · PDF fileMahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur yang ... yang masuk dalam aliran darah (sporulasi). Periodisitas skizogoni

BIOL4444/MODUL 1 1.37

Daftar Pustaka

Barnes, R.D. (1974). Invertebrate Zoology. 3rd

Ed. Toppan Co. Tokyo Japan.

Barnes, R.D. (1985). Invertebrate Zoology. 4th

Ed. Saunders College.

Philadelphia, Holt Saunder, Tokyo Japan.

Case, C.L.: Johnson, T.R. (1984). Laboratory Experiment in Microbiology,

Benyamin/ Cummings Publ. Menlo Park, California.

Gandahusada, S.; Ilahude H. Herry. D.; Pribadi. W. (2000). Parasitologi

Kedokteran. Edisi Ketiga, Penerbit Fakultas Kedokteran UI. Jakarta.

Pan American Health Organization, (1973) Manual for the microscopic

diagnosis of malaria, (4th

edition), Scientific publ. No. 276, Washington

DC.

Pratomo Hurip, (1985). Plasmodium falciparum di Indonesia, Skripsi Sarjana

Muda Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta

Sugiri Nawangsari (1988). Zoologi Avertebrata I, Pusat Antar Universitas

IPB dan Lembaga Sumberdaya Informasi IPB.

Sugiri Nawangsari (1989). Zoologi Avertebrata II, PAU Ilmu Hayat IPB,

Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan & Kebudayaan.

Sugiri Nawangsari, (1989). Penuntun Praktikum Zoologi, Dikti – Depdikbud

PAU Ilmu Hayat IPB, Bogor.