Prototipe Pemantauan Ketersediaan Air Pada Bak Penampung...
Transcript of Prototipe Pemantauan Ketersediaan Air Pada Bak Penampung...
329
ISBN: 979-26-0280-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Id paper: SM106
Prototipe Pemantauan Ketersediaan Air Pada Bak Penampung Sementara
Menggunakan Komunikasi Xbee S1
Sendu Armi
*), Andrizal
**), Budi Rahmadya
***), Derisma
****)
*†
***†
**** Sistem Komputer Fakultas, Universitas Andalas
** Teknik Elektro, Politeknik Negeri Padang
E-Mail: *[email protected],
**** -
Abstrak
Air merupakan sumber daya alam yang penting bagi kehidupan manusia. Namun,
tidak semua jenis air dapat dikonsumsi. Ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk
proses pengolahan air bersih. Setelah mengalami proses pengolahan air bersih maka
air akan ditampung pada sebuah bak penampung. Agar persediaan air dapat dipantau
maka penulis merancang sebuah alat yang dapat melakukan pemantauan secara real
time menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 sebagai sensor pendeteksi ketinggian
air. Selanjutnya data yang diperoleh akan diproses pada mikrokontroler untuk
mengetahui ketinggian dan volume air pada bak penampung. Untuk dapat mengatur
pengaliran air pada bak penampung maka digunakan metode kontrol On-Off. Metode
ini akan melakukan pengontrolan motor pompa sebagai feedback dari inputan yang
terbaca oleh sensor. Data yang telah diolah pada mikrokontroller akan dikirimkan ke
komputer/laptop melalui jaringan komunikasi Xbee S1. Output yang dihasilkan pada
penelitian ini berupa data ketinggian air, volume air, keadaan motor pompa serta
keadaan bak penampung. Presentasi keberhasilan sistem ini adalah 97,44%.
Kata kunci: Sensor HC-SR04, Mikrokontroller, Kontrol On-Off, Xbee S1.
1. PENDAHULUAN Saat ini untuk pengecekan bak penampung
sementara pada PDAM masih menggunakan
cara manual yaitu pekerja harus melihat secara
langsung ketinggian air pada bak penampung.
Untuk mengetahui ketinggian dari air di dalam
bak terdapat sebuah pelampung dengan katrol
untuk mengukur jumlah ketersedian air. Hal ini
memunculkan sebuah permasalahan baru yaitu
pekerja harus selalu berada di pos pemantaunya
serta penggunaan waktu yang kurang efisien
karena pekerja harus selalu melakukan
pengecekan bak penampung secara berkala.
Diperlukan sebuah sistem yang mampu
melakukan pemantauan secara real time tanpa
harus melakukan pemantauan ke lapangan.
Sistem ini akan memberikan informasi
mengenai ketersedian air yang ada di dalam
bak penampungan tersebut. Komunikasi yang
terjadi antara sistem yang ada di lapangan
dengan sistem yang terdapat di ruang pemantau
akan dihubungkan melalui jaringan komunikasi
wifi.
Adapun rancangan sistem yang akan
dibuat adalah bak penampung akan dipasang
sensor yang akan mendeteksi ketinggian air,
selanjutnya data dari sensor diproses oleh
mikrokontroler. Hasil proses ini dikirimkan
melalui transmitter yang akan diterima oleh
receiver dan ditampilkan melalui komputer.
Pada penelitian ini penulis merancang sebuah
kondisi yang akan mengontrol motor pompa
yang akan mengalirkan air ke bak penampung
menggunakan kontrol On-Off.
2. LANDASAN TEORI 2.1. Wadah Penampung
Umumnya wadah penampung yang
digunakan dalam menampung persediaan air
bersih adalah berbentuk balok [3]. Pada
Gambar 1 digambarkan wadah penampung
yang digunakan untuk menampung air bersih.
Gambar 1. Wadah penampung zat cair
berbentuk balok
P adalah Panjang Balok (cm), T2 adalah Jarak
Sensor Ke Objek (cm), L adalah Lebar Balok
330
ISBN: 979-26-0280-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Id paper: SM106
(cm), T adalah Tinggi Bak Penampung (cm), T1
adalah Tinggi Permukaan Air (cm)
Sensor HC-SR04 akan mengukur tinggi T2
yaitu jarak antara sensor dengan permukaan
pemantul.
T1 = T – T2 (1)
V = P x L x T1 (2)
2.2. Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik adalah komponen yang
kerjanya didasarkan pada prinsip dari pantulan
suatu gelombang suara sehingga dapat
digunakan untuk menafsirkan eksistensi sebuah
benda spesifik yang ada dalam frekuensinya.
Secara matematis gelombang ultrasonik
dapat dirumuskan sebagai :
s = v.t/2 (3)
Dimana s adalah jarak dalam satuan
meter, v adalah kecepatan suara yaitu 344
m/detik dan t adalah waktu tempuh dalam
satuan detik. Ketika gelombang ultrasonik
menumbuk suatu penghalang maka sebagian
gelombang tersebut akan dipantulkan sebagian
diserap dan sebagian yang lain akan diteruskan.
Gelombang yang diserap akan dihitung oleh
komparator dan diteruskan menjadi bilangan
binary.
2.3. Arduino Uno
Arduino adalah kit elektronik atau papan
rangkaian elektronik open source yang di
dalamnya terdapat komponen utama yaitu
sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR
dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu
sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit)
yang bisa diprogram menggunakan komputer.
Tujuan menanamkan program pada
mikrokontroler adalah agar rangkaian
elektronik dapat membaca input, memproses
input dan menghasilkan output sesuai yang
diinginkan [6].
2.4. XBee S1
Modul XBee merupakan modul RF
(radio frekuensi) yang beroperasi pada
frekuensi 2.4 GHz. Terdapat 2 jenis Xbee yaitu
Xbee S1 dan Xbee S2. Perbedaan antara Xbee
S1 dan Xbee S2 yaitu pada kinerja yang bisa
dikerjakan oleh kedua XBee tersebut.
Sedangkan XBee S1 hanya bisa digunakan
untuk komunikasi point to point dan star, untuk
Xbee S2 bisa digunakan untuk komunikasi
point to multipoint dan Mesh [15].
Prinsip kerja pengiriman dan penerimaan
data dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.
Gambar 2. Cara Kerja Sensor Ultrasonik
Gambar 3. Ilustrasi Prinsip Kerja Modul XBee S1
331
ISBN: 979-26-0280-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Id paper: SM106
2.5. X-CTU
X-CTU adalah sebuah aplikasi yang
disediakan oleh Digi, dimana program ini
dirancang oleh Digi untuk berinteraksi dengan
X-Bee. Pada aplikasi ini user bisa mengupdate
firmware Xbee dari Coordinator menjadi
Router/End Device ataupun sebaliknya.
Gambar 4 dibawah ini adalah konfigurasi dari
Xbee.
Gambar 4 Konfigurasi Xbee pada X-CTU
3. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini melibatkan
perancangan sistem pemantauan dengan cara
mengontrol motor pompa untuk pengisian air
kedalam bak penampung. Untuk dapat
melakukan pengontrolan maka dirancanglah
sebuah kondisi yang melibatkan sensor
ultrasonik HC-SR04 sebagai parameter input.
Sensor ultrasonik HC-SR04 akan
memancarkan sebuah gelombang untuk
mengetahui tinggi antara sensor ke objek(air).
Hasil yang diperoleh berupa data ketinggian air
pada bak penampung yang akan menjadi
parameter dalam menentukan ketersediaan air
pada bak penampung yaitu dengan cara
menghitung volume air Selanjutnya data yang
telah didapatkan akan dikirimkan ke
komputer/laptop melalui XBee S1 melalui
jaringan wifi. User akan mengetahui
ketinggian level air dan keadaan motor pompa
pada komputer.
4. HASIL DAN ANALISA 4.1. Pengujian Sensor Ultrasonik HC-SR04
Sebagaimana yang telah diilustrasikan
pada rancangan penelitian, sensor ultrasonik
HC-SR04 akan diletakkan di atas bak
penampung. Tahap awal sensor ultrasonik HC-
SR04 akan memancarkan gelombang ultrasonik
selama 10 mikrodetik. Sebagian gelombang
yang mengenai air akan dipantulkan kembali ke
sensor. Jarak akan diketahui dengan cara
mengkonversikan waktu yang dibutuhkan
gelombang untuk kembali ke sensor. Dari
pengujian tersebut bisa didapatkan nilai error
dari pengukuran ketinggian air, dengan
menggunakan rumus berikut:
%100
diinginkanyangnilai
terbacanilaidiinginkanyangnilaiError
(4)
Tabel 1 Percobaan Pertama Penghitungan
Ketinggian dan Volume Air
Pada percobaan pertama persentasi error
yang didapatkan dari perbandingan ketinggian
yang diukur secara langsung dengan
pengukuran menggunakan sensor yaitu 11,33%,
5,58%, 7,46%, 0%, 10,80%, 1,09%, 1,13%,
0,58%, 1,19%, 0,63%.
Dari keempat percobaan yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa proses pendeteksian
ketinggian serta volume air pada bak
penampung memiliki tingkat persentasi error
rata-rata ketinggian air antara 1,35% hingga
3,97% dan error rata-rata volume air antara
1,37 hingga 3,86%. Dimana kesalahan dalam
penghitungan ketinggian serta volume air pada
bak penampung disebabkan karena permukaan
air yang bergelombang ketika air dialirkan ke
bak penampung yang menyebabkan proses
pembacaan sinyal dari sensor mengalami
kesalahan.
4.2. Pengujian Pengontrolan Menggunakan
Relay 2 Channel
Relay 2 Channel digunakan sebagai
pengontrol motor pompa 1 dan motor pompa 2.
Dimana ketika Relay 1 diberikan nilai “HIGH”
maka pompa 1 dalam keadaan “OFF” dan
ketika Relay 1 diberikan nilai “LOW” maka
pompa 1 dalam keadaan “ON”. Dan ketika
Relay 2 diberikan nilai “HIGH” maka pompa 2
dalam keadaan “OFF” dan ketika Relay 2
diberikan nilai “LOW” maka pompa 2 dalam
keadaan “ON”. Adapun hubungan pengontrolan
motor pompa 1 dan motor pompa 2 dapat
dilihat dari tabel 2.
332
ISBN: 979-26-0280-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Id paper: SM106
Tabel.2 Percobaan Pertama Pengujian Relay
2 Channel
Kondisi
Data Ketinggian Dari Sensor
1 2 3 4 5
4.5
cm
18.1
cm
18.1
cm
7
cm
10.4
cm
Pompa
1 OFF OFF OFF OFF ON
Pompa
2 ON ON ON ON OFF
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa
pengontrolan motor pompa mengalami
kesalahan dalam pengontrolan pada data ke-3.
Dimana motor pompa 1 seharusnya berada
dalam keadaan “ON” dan motor pompa 2 dalam
keadaan “OFF” jika tinggi lebih besar dari 18
cm. Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 kali
dimana dari kelima percobaan itu kesalahan
dalam pengontrolan pompa disebabkan karena
sistem mengalami error dalam melakukan
pembandingan antara data yang didapatkan dari
sensor HC-SR04 dengan kondisi yang telah
dirancang.
4.3. Pengujian Sistem
1. Pengujian pengiriman data dari arduino ke
komputer berada dalam area yang sama
Pengujian pengiriman data dari arduino ke
komputer/laptop dalam ruangan dilakukan
sebanyak 5 kali. Dimana Xbee 1 dan Xbee 2
berada pada ruangan yang sama. Adapun hasil
yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 3 dan 4
dibawah ini :
Tabel. 3 Percobaan Pertama Pengiriman
data dalam ruangan
Tabel 4 Percobaan Kedua Pengiriman data
dalam ruangan
Pada percobaan pertama dan kedua terjadi
kesalahan dalam pembacaan data yang dikirim
dari arduino ke komputer. Kesalahan ini dapat
terjadi karena Interface pada Visual Basic 6.0
salah dalam pengkonversian data bit yang
dikirim ke dalam bentuk string. Sedangkan
pada percobaan ketiga data yang diterima dari
sistem tidak mengalami error.
Pada percobaan keempat terjadi error pada
data ke 1. Dimana 1 angka dari volume telah
yang didapatkan terbaca di ketinggian air pada
bak penampung. Hal ini dapat disebabkan
Gambar 5. Algoritma System
333
ISBN: 979-26-0280-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Id paper: SM106
karena pengiriman data yang tersendat sehingga
pengkonversian nilai yang didapat mengalami
error. Sedangkan data yang diperoleh pada
percobaan kelima memiliki tingkat keberhasilan
100%.
2. Pengujian pengiriman data dari arduino ke
komputer/laptop berada pada area yang
berbeda
Pengujian pengiriman data dari arduino ke
komputer/laptop diluar ruangan dilakukan
sebanyak 3 kali dengan jarak 4 meter, 8 meter,
10 meter. Dimana Xbee 1 berada di dalam
ruangan dan Xbee 2 berada di luar ruangan.
Tabel 5 Percobaan Pertama Pengiriman data
diluar ruangan
Tabel diatas merupakan data yang didapat
pada pengujian pengiriman data diluar ruangan
dengan jarak 4 meter. Komunikasi antara Xbee
1 dan Xbee 2 tidak mengalami masalah karena
tidak adanya penghalang yang akan
menghambat transfer data dari Xbee 1 ke Xbee
2.
Tabel 6 Percobaan Kedua Pengiriman data
diluar ruangan
Seperti yang terlihat dari data yang
diperoleh pada percobaan kedua ini bahwa
komunikasi mengalami gangguan. Dimana
komunikasi yang terhubung terkirim namun
mengalami delay karena prosess pengiriman
data mengalami error. Hal ini dapat
disebabkan karena faktor jarak antara Xbee 1
dan Xbee 2 serta kondisi area tempat
pengambilan data.
Tabel 7 Percobaan Ketiga Pengiriman data
diluar ruangan
Pada percobaan ketiga memliki tingkat
keberhasilan 20%. Rendahnya tingkat
kebehasilan pengiriman data di luar ruang ini
disebabkan komunikasi antar Xbee yang tidak
baik.
5. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
a. Penggunaan sensor ultrasonik HC-SR04
dalam penghitungan tinggi air pada bak
penampung memiliki persentasi error rata-
rata ketinggian air antara 1,35% hingga
3,97% dan error rata-rata volume air
antara 1,37 hingga 3,86%.
b. Pengontrolan motor pompa menggunaan
Relay 2 Channel mengalami kesalahan
yang disebabkan sistem mengalami error
dalam melakukan pembandingan antara
data yang didapatkan dari sensor HC-SR04
dengan kondisi yang telah dirancang.
c. Komunikasi data antara Xbee1 dengan
Xbee2 berjalan lancar meskipun koneksi
terkadang terputus apabila terdapat
penghalang antara Xbee1 dan Xbee2.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] PDAM.Tanpa Tahun. PDAM Kota
Padang. URL :
http://www.pdampadang.com, diakses
tanggal 8 mei 2014, jam 19.00 Wib.
334
ISBN: 979-26-0280-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
Id paper: SM106
[2] Hafni.2012. Proses Pengolahan Air
Bersih Pada PDAM Padang. URL :
http://ejournal.itp.ac.id/index.php/momen
tum/article/view/37, diakses tanggal 9
Mei 2014.
[3] Wiguna,Teguh.Tanpa Tahun. Pengukur
Volume Zat Cair Menggunakan
Gelombang Ultrasonik Berbasis
Mikrokontroler At89s51. URL :
http://eprints.undip.ac.id/25351/1/ML2F0
00642.pdf, diakses tanggal 11 Mei 2014.
[4] Setiawan,Haviz.2011.Level
Measurement. URL : http://jayadi/level-
measurement.html. Diakses 15 Mei
2014,21.00 Wib.
[5] Prawiroredjo, Kiki. Nyssa
Asteria.2008.Detektor jarak dengan
sensor Ultrasonik berbasis
Mikrokontroler. Dosen jurusan Teknik
Elektro-FTI Universitas Trisakti, JETri
Vol. 7, Nmr 2, hlm 41-52.
[6] Djuandi,Feri. 2011. Pengenalan Arduino.
URL : www.tobuku.com, diakses tanggal
1 Juli 2014.
[7] Datasheet of XBee S1 Dennis O, Gehris,
Linda D.Szul. 2002. Communication
Technologies. Pearson Education Inc.
[8] Hani, Slamet. 2010. Sensor Ultrasonik
SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan
Kendaraan Bermotor. Yogyakarta.
[9] M. Agus J.Alam.Tanpa Tahun.
Pengenalan Microsoft Visual Basic Versi
6.0. Elex Media.
[10] Pratama ,Hadijaya,dkk.2012. Akuisisi
Data Kinerja Sensor Ultrasonik Berbasis
Sistem Komunikasi Serial Menggunakan
Mikrokontroler Atmega32. FTPK UPI.
[11] Sulistiyanti, S.R dan FX.Arinto
Setyawan.2006. Dasar Sistem Kendali.
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
[12] Dodi Setyobudi Aloysius, Indra
Kurniawan. 1998. Laporan Kerja Praktek
Di Politeknik Manufaktur Bandung
Institut Teknologi Bandung. URL :
http://www.reocities.com/al_dodi/kerja/k
p3.pdf, diakses tanggal 8 September
2014.
[13] Adriansyah Andi.Tanpa Tahun. Dasar
sistem kontrol. URL :
http://dosen.narotama.ac.id, diakses
tanggal 8 September , jam 14.22 Wib.
[14] X-CTU Configuration & Test Utility
Software, URL :
http://www.digi.com/support/eservice/Lo
gin.jsp, diakses 10 januari 2015.