Protein (Pencernaan, Metabolisme Dan Absorbsi)

19
 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Lat ar Belaka ng Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama. Protein merupaka n komponen penting atau komponen u tama sel hewan atau manusia. Oleh karena s el itu merupakan pemben tuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan penumbuhan tubuh. Dalam kehidupan manusia protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia d alam tubuh dapat b erlangsung de ngan baik kare na adanya en zim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Disamping itu hemoglobin dalam butir-butir darah merah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru kesuluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenis protein. Protein yang terdapat dalam makanan kita dicerna dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino, yang diabsorbsi dan dibawa ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan diluar hati. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah. 1. 2. Tujuan a. Tujuan umum Agar mahasiswa dan pembaca mengerti tentang protein baik dari pencernaan, metabolisme maupun absorbs. b. Tujuan khusus Mengemuka kan perma salahan tentang protein Menjabarkan kadar dan fungsi protein bagi manusia, Dll

description

Protein (Pencernaan, Metabolisme Dan Absorbsi)

Transcript of Protein (Pencernaan, Metabolisme Dan Absorbsi)

  • 1BAB I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau

    utama. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan

    atau manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein

    yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan

    dan penumbuhan tubuh.

    Dalam kehidupan manusia protein memegang peranan yang penting pula.

    Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim,

    suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Disamping itu hemoglobin dalam

    butir-butir darah merah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen

    dari paru-paru kesuluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenis protein.

    Protein yang terdapat dalam makanan kita dicerna dalam lambung dan

    usus menjadi asam-asam amino, yang diabsorbsi dan dibawa ke hati. Sebagian

    asam amino diambil oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan

    diluar hati. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.

    1.2. Tujuan

    a. Tujuan umum

    Agar mahasiswa dan pembaca mengerti tentang protein baik dari

    pencernaan, metabolisme maupun absorbs.

    b. Tujuan khusus

    Mengemukakan permasalahan tentang protein

    Menjabarkan kadar dan fungsi protein bagi manusia, Dll

  • ii

    BAB II. TINJAUAN TEORITIS

    2.1. Pengertian

    Istilah protein berasal dari bahasa yunani proteos , yang berarti yang utama

    atau yang di dahulukan. Kata ini di perkenal kan oleh ahli kimia belanda, gerardus

    mulder (1802-1880). Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting

    dalam setiap organisme. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan

    merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah

    protein separohnya ada didalam otot, seperlima dalam tulang dan tulang rawan,

    spersepuluh dalam kilit dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh.

    Semua enzim, berbagai hormon pengengkut zat-zat gizi dan darah. Disamping itu

    asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor, sebagian besar

    koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekuk esensial untuk kehidupan.

    Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat kimia lain,

    yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.

    2.2. klasifikasi protein.

    Protein terdapat dalam bentuk serabut (fibrous), globular, dan kunjngsi.

    a. Porotein dalam bentuk serabut.

    Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral dan terjalin satu sama

    lain, sehingga menyerupai batany yang kaku. Karakteristiknya : Rendah daya

    larutnya., Mempnayi kekuatan mekanis yang tinggi, Tahan terhadap enzim

    pencernaan. Contoh protein serabut : Kolagen, elastin, keratin, miosin.

  • ii

    b. Protein globular.

    Karakteristiknya :Berbentuk bola, Larut dalam larutan garam dan asam

    encer, Mudah berubah dalam pengaruh suhu, Konsentrasi garam mudah

    mengalami denaturasi. Contoh : Albumin, globumin, histon, protamin.

    c. Protein konjungsi.

    Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asam

    amino (gugus prostetik).

    Contoh : Nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein.

    Jenis-jenis protein :

    a. Berdasarkan Komponen.

    1. Protein Bersahaja.

    Merupakan campuran yang terdiri atas asam mino.

    2. Protein Kompleks.

    Selain terdiri atas asam amino juga terdapat komponen lain (unsur logam,

    gugus posfat, dll).

    3. Protein.

    Merupakan ikatan antara intermediet produk sebagai hasil hidrolisa parsial

    dari protein native.

    b. Berdasarkan Sumber.

    1. Protein Hewani.

    Berasal dari binatang, contoh : daging, susu, dll.

    2. Protein Nabati.

    Berasal dari tumbuhan, contoh : jagung.

  • ii

    Klasifikasi protein dapat pula dilakukan berdasarkan fungsi fisiologiknya,

    berhubungan dengan adanya dukunagn bagi prtumbuhan badan dan bagi

    pemeliharan jeringan :

    a. Protein sempurna.

    b. Protein setengah sempurna.

    c. Protein tidak sempurna.

    2.3 Komposisi Kimia Protein.

    Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima

    ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino,

    yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Molekul protein lebih kompleks

    dari pada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan kanekaragaman

    unit-unit asam amino yang membentuknya.

    Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu gugus

    karboksil (-COOH), satu gugus amino (-NH2), satu atom hidrogen (-H) dan satu

    gugus radikal (-R) atau rantai cabang, sebagaimana tampak pada gambar berikut :

    Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari protein hididroksilat alfa-

    asam amino, yaitu guguskarboksil dan amino terikat pada atom karbon yang sama.

    Yang membedakan asam amino satu sama lain adalah rantai cabang atau gugus

    R nya.

    2.4. Fungsi, Guna, dan Sumber Protein.

    Disini dapat kita lihat fungsi protein, antara lain sebagai berikut :

    a. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan. b. Untuk pembentukan ikatan-ikatan

    esensial tubuh. c. Untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh. d. Untuk

  • ii

    memelihara netralitas tubuh. e. Untuk pembentukan antibodi. f. Untuk

    mengangkat zat-zat gizi. g. Sebagai sumber energi.

    Oleh karena itu, protein sangat berperan penting dalam tubuh manusia,

    karena bial manusia tidak cukup protein, maka mereka akan dapat menderita gizi

    kurang.

    Guna protein bagi tubuh manusia :

    Protein sangat berperan penting untuk pertumbuhan manusia.penting yang

    terdapat dalam semua makhluk hidup. Jadi tanpa adanya protein tidaklah dapat

    dibentuk sel makhluk hidup. Secara garis besarnya guna protein bagi manusia

    adalah sebagai berikut :

    a. Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang bayi yang lahir dengan

    berat badan 3 kg.

    b. Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak.

    c. Untuk membuat air susu, enzim dan hormon air susu yang diberikan ibu

    kepada bayinya dibuat dari makanan ibu itu sendiri.

    d. Membuat protein darah, untuk mempertahankan tekanan osmose darah.

    e. Untuk menjaga keseimbangan asam basadari cairan tubuh.

    f. Sebagai pemberi kalori.

    Sumber protein.

    Sumber protein untuk manusia ada 2, yaitu : a. Sumber protein

    hewanimerupakan bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik,

    dalam jumlah maupun mutu seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang.

  • ii

    b. Sumber protein nabati merupakan sumber makanan seperti : kacang, kedelai

    dan hasilnya seperti tempe, tahu, serta kacang-kacangan lain.

    2.5. Kebutuhan Protein Bagi Manusia.

    Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung

    jumlah protein yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung

    jumlah unsur nitrogn (zat lemas) yang ada dalam protein makanan dan

    menghitung pula jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni

    dan tinja.

  • ii

    BAB III. PEMBAHASAN

    3.1 Pencernaan, Absorbsi dan Tranfortasi serta Metabolisme

    3.1.1 Pencernaan

    Sebagian besar protein dicernakan menjadi asam amino, selebihnya

    menjadi tripeptida dan dipeptida. Proses pencernaan terjadi pada :

    a. Lambung

    Pencernaan atau hidrolisis protein dimulai dalam lambung. Asam klorida

    lambung membuka gulungan protein (proses denaturasi), sehingga enzim

    pencernaan dapat memecah ikatan peptida. Asam klorida mengubah enzim

    pepsinogen tidak aktif yang dikeluarkan oleh mukosa lambung menjadi bentuk

    aktif pepsin. Karena makanan hanya sebentar tinggal didalam lambung,

    pencernaan protein hanya terjadi hingga dibentuknya campuran polipeptida,

    proteose dan pepton.

    b. Usus halus

    Pencernaan protein dilanjutkan didalam usus halus oleh campura enzim

    protease. Pancreas mengeluarkan cairan yang bersifat sedikit basa dan

    mengandung berbagai precursor protease, seperti tripsinogen, kimotripsinogen,

    dan proelastase. Enzim-enzim ini menghidrolisis ikatan peptide tertentu.

    Sentuhan kimus terhadap mukosa usus halus meransang dikeluarkannya enzim

    enterokinase yang mengubah tripsinogen tidak aktif yang berasal dari pancreas

    menjadi trifsin aktif. Perubahan ini juga dilakukan oleh tripsin sendiri secara

    otokatalitik. Disamping itu tripsin dapat mengaktifkan enzim-enzim proteolitik

    lain berasal dari pancreas. Kimotripsinogen diubah menjadi beberapa jenis

  • ii

    kimotripsin aktif ; prokarboksipeptidase dan proelastase diubah menjadi

    karboksipeptidase dan elastase aktif. Enzim-enzim pankrean memecah protein

    dari polipeptida menjadi peptide lebih pendek yaitu tripeptida, dipeptida, dan

    sebagian menjadi asam amino. Mukosa usus halus juga mengeluarkan enzim-

    enzim protease yang menghidrolsa ikatan peptide. Sebagian besar enzim mukosa

    usus halus ini bekerja didalam sel.

    Enzim-enzim proteolitik yang ada dalam lambung dan usus halus pada

    akhirnya dapat mencernakan sebagian besar protein makanan menjadi asam amino

    bebas. Tripsin dan kimotripsin dapat lebih cepat dan sempurna bekerja bila

    didahului oleh tindakan pepsin. Tetapi, kedua jenis enzim ini tanpa didahului oleh

    pepsin dapat juga membebaskan asam amino dadri protein.

    3.1.2 Absorpsi dan Tranfortasi

    Hasil akhir dari pencernaan protein terutama berupa asam amino dan ini

    segera diabsorbsi dalam waktu 15 menit setelah makan. Absorbsi terutama terjadi

    dalam usus halus berupa empat system absorbsi aktif yang membutuhkan energy,

    yaitu masing-masing untuk asam amino netral, asam amino asam dan basa, serta

    untuk prolin dan hidroksiprolin. Absorbsi ini menggunakan mekanisme transfer

    natrium seperti halnya pada absorbsi glukosa. Asam amino yang diabsorbsi

    memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawa ke hati. Sebagian asam

    amino digunakan oleh hati, dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah dibawa ke

    sel-sel jaringan. Kadang-kadang protein yang belum dicerna dapat memasuki

    mukosa usus halus dan muncul dalam darah. Hal ini sering terjadi pada protein

  • ii

    susu dan protein telur yang menimbulkan gejala alergi (immunological sensitive

    protein).

    Sebagian besar asam amino telah diabsorpsi pada saat asam amino sampai

    diujung usus halus. Hanya 1 % yang dimakan ditemukan dalam feses. Protein

    endogen yang berasal dari sekresi saluran cerna dan sel-sel yang rusak juga

    dicerna dan diabsorbsi.

    3.1.3 Sekresi

    Oleh sesuatu sebab, absorbs protein mungkin tidak terjadi secara komplit.

    Beberapa jenis protein, karena struktur fisika dan kimianya tidak dicerna dan

    dikeluarkan melalui usus halus tanpa perubahan. Disamping itu absorbs asam

    amino bebas dan peptide mungkin tidak terjadi 100%, terutama bila fungsi usus

    halus tertanggu, seperti pada infeksi saluran cerna atau kehadiran factor-faktor

    antigizi seperti lesitin atau protein yang mencegah terbentuknya tripsin dalam

    makanan/. Protein atau asam amino yang tidak diabsorbsi ini masuk ke dalam

    usus besar. Dalam usus besar terjadi mettabolisme mikroflora kolon dan

    produknya dikeluarkan melalui feses, terutama dalam bentuk protein bakteri.

    3.1.4 Sekilas metabolisme protein

    3.1.4.1. Penggunaan protein untuk membentuk protein atau asam amino

    tidak esensial.

    Bila sel membutuhkan protein tertentu, sel tersebut akan membentuknya

    dari asam amino yang tersedia. Bila sel membutuhkan asam amino tidak esensial

    tertentu untuk pembentukan protein, sel akan membuatnya dengan cara memecah

  • ii

    asam amino lain yang tersedia dan menggabungkan gugus aminonya dengan unit-

    unit karbon-karbon fragmen yang berasal dari glukosa.

    3.1.4.2. Penggunaan Asam Amino untuk Membentuk Ikatan-ikatan Lain

    Sel juga dapat membentuk ikatan-ikatan lain dari assam amino. Misalnya,

    asam amino tirosin merupakan precursor pengantar saraf norepinefrin dan

    epinefrin yane mengantarkan pesan-pesan saraf kke seluruh tubuh. tirosin juga

    dapat diubah menjadi melamin, yaitu pigmen tubuh, atau menjadi tiroksin,

    hormone yang mengatur laju metabolisme. Triptofan merupakan precursor

    pengantar saraf seroronin dan vitamin niasin.

    3.1.4.3. Penggunaan Asam Amino Sebagai Energi

    Walaupun fungsi utama protein adalah untuk pertumbuhan, bilamana

    tubuh kekurangan zat energy fungsi protein untuk menghasilkan energy atau

    untuk membentuk glukosa akan didahulukan. Bila glukosa atau asam lemak

    didalam tubuh terbatas, sel terpaksa menggunakan protein untuk membentuk

    glukosa dan energy. Glukosa dibutuhkan sebagai sumber energy sel-sel otak dan

    system saraf. Pemecahan protein guna guna memenuhi kebutuhan energy dan

    glukosa pada akhirnya akan menyebabkn melemahnya otot-otot. Oleh karena itu,

    dibutuhkan konsumsi karbohidrat dan lemak yang cukup tiap hari, sehingga

    protein dapat digunakan sesuai fungsi utamanya, yaitu untuk pembentukan sel-sel

    tubuh. kelebihan asam amino dalam tubuh, setelah terlebih dahulu melepas gugus

    NH2-nya melalui prose deaminasi, akan memasuki jalur metabolism yang sama

    dengan yang digunakan oleh karbohidrat dan lipida.

  • ii

    3.1.2.4. Deaminase Asam Amino

    Deaminasi atau melepaskan gugus amino (NH2) dari asam amino akan

    menghasilkan sisa-sisa berupa ammonia dalam sel. Ammonia yang bersifat racun

    akan masuk kedalam peredaran darah dan dibawa ke hati. Hati akan mengubah

    amonia menjadi ureum yang sifat racunnya lebih rendah, dan mengembalikannya

    ke peredaran darah. Ureum dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal dan urine.

    Ureum diproduksi dari asam amino bebas didalam tubuh yang tidak digunakan

    dan dari pemecahan protein jaringan tubuh.

    3.1.2.5. Penggunaan Kelebihan Protein untuk Pembentukan Lemak

    Dalam keadaan berlebihan, protein akan mengalami deaminase. Nitrogen

    dikeluarkan dari tubuh dan sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi lemak dan

    disimpan didalam tubuh. dengan demikian, maka protein secara berlebihan dapat

    menyebabkan kegemukan.

    3.1.2.6. Persediaan Metabolik Asam Amino

    Didalam tubuh tidak ada persediaan besar asam amino, kelebihan asam

    amino untuk keperluan sintesis protein dan berbagai ikatan nitrogen bukan ikatan

    protein akan metabolisme. Akan tetapi didalam protein sel-sel persediaan

    metabolic asam amino yang berada dalam keseimbangan dinamis yang dapat

    setiap waktu digunakan. Perubahan protein secara terus-menerus pada orang

    dewasa diperlukan untuk memelihara persediaan asam amino untuk memenuhi

    kebutuhan segera asam amino oleh berbagai sel dan jaringan guna pembentukan

    protein. Jaringan yang paing aktif dalam perubahan protein adalah protein plasma,

    mukosa saluran cerna, pancreas, hati, dan ginjal.

  • ii

    3.2 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein.

    3.2.1 Akibat kekurangan protein.

    Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi

    rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor

    pada anak-anak dibawah lima tahun (balita). Kekurangan protein sering

    ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan

    kondisi yang dinamakan Marasmus.

    1. Kwasiorkor.

    Istilah kwashiorkor pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams

    pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dimana

    dalam bahasa Ghana kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama,

    bila anak kedua sedang ditungu kelahirannya Kwashiorkor lebih banyak terdapat

    pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang

    terlambatmenyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama

    dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadipada konsumsi energi yang cukup

    atau lebih. Gejalanya : pertumbuhan terhambat, Otot-otot berkurang dan lemah.,

    Edema, Muka bulat seperti bulan (moonface), dan Gangguan psikimotor.

    Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan

    tangan. Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada

    kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu

    rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya udema, sehingga penurunan berat

    badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan odema menghilang, maka

    berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan

  • ii

    tersebut tidak sampai dibawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang

    sesuai. Ciri-ciri :

    - Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.

    - Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis\

    garis permukaan yang jelas.

    -Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan

    hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar,

    meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap.

    - Perut anak membuncit karena pembesaran hati.

    - Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.

    2. Marasmus.

    Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak.

    Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena

    terlambat diberi makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan

    mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering

    terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waku yang panjang terhadap

    mental dan fisik yang sukar diperbaiki.

    Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara

    kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang

    dan lebih banyak dari kwashiorkor. Gejalanya: Pertumbuhan terhambat, Lemak

    dibawah kulit berkurang,Otot-otot berkurang dan melemah,Berat badan lebih

    banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar kepala

    dan lingkar dada,Muka seperti orang tua (oldmans face).

  • ii

    Pada penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati

    (hepatomegalia) dan kadar lemak serta kholesterol didalam darah menurun. Suhu

    badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak

    ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.

    3.2.2 Akibat Kelebihan Protein.

    Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang

    tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas..

    Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme

    dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan

    asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan

    demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim atau formula dengan

    konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang

    dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka kecukupan gizi AKG)

    untuk protein.

    3.2.3 Upaya Penanggulangan.

    Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat

    dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :

    pemantauan status gizi (PSG) masyarakat.

    Pemberian makanan tambahan (PMT).

    Pemantauan garam beryodium.

    Pemberian kapsul vit. A

    Pemberian tablet Fe.

    Pengumpulan data KADARZI.

  • ii

    BAB IV. PENUTUP

    4.1. Kesimpulan

    Dari makalah diatas, maka peulis dapat menyimpulkan bahwa protein

    sangatlah penting, terutama bagi pertumbuhan. Disamping itu protein merupakan

    zat utama dalam membantu tumbuh kembang anak. Sehingga apabila anak cukup

    asupan proteinnya, maka anak akan tumbuh sehta, jauh dari gizi kurang dan tidak

    terjadinya gangguan tumbuh kembang. Dengan adanya protein dalam tubuh, maka

    tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi yang harus diperhatikan asupan protein

    untuk tubuh haruslah seimbang, tidak boleh kekurangan dan tidak bileh pula

    kelebihan. Karena kelebihan atau kekurangan asupan protein dapat menimbulkan

    penyakit, seperti : kwashiorkor, marasmus, dan obesitas. Oleh karena itu,

    diharapkan kepada pembaca, untuk dapat memanfaat kan apa yang telah

    disampaikan dalam makalah ini, guna untuk meningkatkan status gizi di

    masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang sehat.

    4.2. Saran.

    a. Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memenuhi asupan protein,

    agar dapat tumbuh dengn sehat.

    b. Agar seluruh ibu-ibu memperhatikan gizi anak, terutama asupan proteinnya,

    agar tidak ada lagi penderita gizi buruk.

    c. Kepada tenaga kesehatan untuk dapat mengadakan penyuluhan kepada

    masyarakat tentang gizi, terutama tentang protein.

    d. Diharapkan masyarakat atau pun pembaca mau ikut serta menggalakkan

    program tentang pemberantasan gizi buruk.

  • ii

    DAFTAR PUSTAKA

    Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta : 2006.

    Asrul Azwar. Kebijaksanaan Penggulanagan Kasus Gizi. makalah disampaikanpada Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakernas), Jakarta, 9-12Februari 2000.

    Departemen Kesehatan RI. Pemantauan Status Gizi Melalui Posyandu. Jakarta :Depkes, 1995

    Direktorat Bina Gizi Masyarakat., Depkes RI, Prevalence of National Problems1999. Tidak Dipubliikasikan.

    Djokomoeljanto, R. Hasil evaluasi dampak program penanggulangan gangguanakibat kekutangan Iodium (GAKI) di 12 provinsi di Indonesia. GiziIndonesia, 1989; XIV, No. 1:14-22.

    FAO. Energy and Protein Requirements. Report of a joint FAO/WHO/UN expertconsulation. Genava WHO Series 724, 1985.

    http//www.google.com//gizi buruk//2012.

    http//www.google.co.id//journal tentang protein.// 2012.

    Kartasapoetra, Drs.G. Ilmu Gizi. Penerbit : Rineka Cipta. Jakarta : 2003.

    Moehdi, S. Ilmu Gizi. Penerbit : Papasinar Sinanti. Jakarta : 2002.

    Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. Ilmu Gizi. Penerbit : Dian Rakyat. Jakarta :2006.

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

    atas Berkat dan RahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat

    pada waktu yang telah ditentukan.

    Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat

    banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan

    saran yang membangun untuk keberhasilan penulisan berikutnya. Sehingga

    penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

    Dengan selesainya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

    para teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

    Pekanbaru, November 2012

    Penulis

  • ii

    DAFTAR ISI

    ISI Halaman

    KATA PENGANTAR ............................................................................. i

    DAFTAR ISI............................................................................................ ii

    I. PENDAHULUAN1.1. Latar belakang................................................................................ 11.2 . Tujuan........................................................................................... 1

    II. TINJAUAN TEORITIS2.1. Pengertian ...................................................................................... 22.2. Klasifikasi protein ......................................................................... 22.3. Komposisi protein ......................................................................... 42.4. Fungsi, Guna, dan Sumber Protein................................................ 42.5. Kebutuhan Protein Bagi Manusia.................................................. 6

    III. PEMBAHASAN3.1. Pencernaan, Absorbsi dan Tranfortasi serta Metabolisme ............ 7

    3.1.1. Pencernaan............................................................................. 73.1.2. Absorbsi dan Transfortasi...................................................... 83.1.3. Metabolisme .......................................................................... 9

    3.2. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein................................... 123.2.1. Akibat Kekurangan Protein ................................................... 123.2.2. Akibat Kelebihan Protein ...................................................... 143.2.3. Upaya Penanggulangan ......................................................... 14

    IV. PENUTUP4.1. Kesimpulan ................................................................................... 154.2. Saran.............................................................................................. 15

    DAFTAR PUSTAKA

  • ii

    TUGAS MAKALAH

    GIZI IKAN

    PROTEIN (PENCERNAAN, METABOLISME DANABSORBSI)

    Disusun Oleh :Isnawati : 1004121916

    Rajis : 1004114302Suhardi : 1004136166

    Hindam Sabbah : 1004114183

    Teknologi Hasil Perikanan

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    UNIVERSITAS RIAU

    PEKANBARU

    2012