Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

32
Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global Prof. Dr. Bustanul Arifin [email protected] Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILA Dewan Pendiri dan Ekonom Senior INDEF Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia Rapat Koordinasi Pusat-Daerah dan Sinkronisasi Penyusunan Program Industri Agro, Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, 2-4 Maret 2016 di Semarang

Transcript of Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Page 1: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Prof. Dr. Bustanul Arifin [email protected]

Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILA

Dewan Pendiri dan Ekonom Senior INDEF

Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia

Rapat Koordinasi Pusat-Daerah dan Sinkronisasi Penyusunan Program Industri Agro,

Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, 2-4 Maret 2016 di Semarang

Page 2: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Sistematika Pembahasan

1. Pertumbuhan Ekonomi Global dan Nasional

2. Prinsip Dasar Agro-Industri: Sinergi Hilirisasi

3. RIPIN—Prioritas Industri Agro Masa Depan

4. Pendalaman pada Beberapa Industri Agro:

a) Industri perikanan

b) Industri minyak nabati

c) Industri gula

d) Industri bahan penyegar

5. Kondisi Pemungkin (Enabling Conditions) Agroindustri

6. Penutup: Rekomendasi Kebijakan ke Depan

Page 3: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Ekonomi Global Mengalami Perlambatan

Perekonomian 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Ekonomi Dunia 5,5 5,7 3,1 -0,0 5,4 4,2 3,4 3,4 3,4 3,1

Negara Maju 3,1 2,8 0,2 -3,4 3,1 1,7 1,2 1,4 1,8 1,9

Negara Berkembang 8,2 8,7 5,8 3,1 7,4 6,2 5,2 5,0 4,6 4,0

Ekonomi China 12,7 14,2 9,6 9,2 10,4 9,3 7,8 7,7 7,3 6,9

Harga Konomoditas

(non-energi)

23,1 13,9 7,9 -15,8 26,5 17,9 -10,0 -1,2 -4,0 -17.4

Ekonomi Indonesia 5,5 6,3 6,0 4,6 6,4 6,2 6,0 5,6 5,0 4,8

PDB percapita (US$) 1.655 1.919 2.225 2.322 2.979 3.692 3.741 3.667 3.531 3.377

Sumber: Bank Dunia dan BPS, berbagai tahun

dalam persen

Page 4: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Pertumbuhan Ekonomi per Lapangan Usaha

Sumber: BPS, 5 Februari 2016

Page 5: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Kinerja Pertumbuhan Sektoral Tahun 2015

Sumber: BPS, 5 Februari 2016

Page 6: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Pertumbuhan Ekonomi menurut Pengeluaran

Sumber: BPS, 5 Februari 2016

Page 7: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Kinerja Pertumbuhan per Pengeluaran 2015

Sumber: BPS, 5 Februari 2016

Page 8: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Distribusi & Laju Pertumbuhan PDB Wilayah

Sumber: BPS, 5 Februari 2016

Page 9: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Prinsip Dasar Agro-Industri: Hilirisasi?

• Bukan semata pengolahan hasil atau produk pertanian,

tapi penciptaan nilai tambah produk, efisiensi usaha dan

koordinasi (dan integrasi) vertikal antara hulu dan hilir;

• Mikro: peningkatan kemampuan pelaku untuk memenuhi

permintaan pasar, kepuasan konsumen, strategi bisnis,

penguasaan pemasaran, tantangan globalisasi;

• Makro: fokus nilai tambah, keterkaitan ke depan (forward)

dan ke belakang (backward), pengganda pendapatan

(income multipliers) dan pengganda lapangan kerja

(employment multipliers).

Page 10: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

RIPIN: Kriteria Pengembagan Industri Agro

1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri

2. Meningkatkan kuantitas-kualitas penyerapan tenaga kerja

3. Memiliki keunggulan sumberdaya alam

4. Memiliki daya saing internasional

5. Memberikan nilai tambah yang tumbuh progresif

6. Memperkuat, memperdalam, menyehatkan struktur industri

Page 11: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Industri Hulu Agro Industri Hulu

Mineral Tambang Industri Hulu Migas dan Batubara

Industri Barang Modal, Komponen, dan Bahan Penolong

Industri Farmasi,

Kosmetik dan Alat

Kesehatan

Industri Alat

Transportasi

Industri

Elektronika &

Telematika (ICT)

Prasyarat

Industri Pendukung

Industri Andalan

Modal Dasar

Industri Tekstil,

Kulit, Alas Kaki

dan Aneka

VISI & MISI PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL

Industri

Pangan

Pembiayaan Infrastruktur Kebijakan & Regulasi

Teknologi, Inovasi & Kreativitas Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia

Industri

Pembangkit

Energi

Industri Hulu

RIPIN: Bangun Industri Nasional 2015-2035

Page 12: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Kelompok Jenis Industri Jenis Produk

Industri Pangan

1. Industri pengolahan ikan

2. Industri pengolahan susu,

3. Industri pengolahan minyak nabati,

4. Industri pengolahan buah-buahan

dan sayuran,

5. Industri Minuman

6. Industri tepung dan pakan

7. Industri gula berbasis tebu

1. Ikan awet (beku, asap, kering), ikan olahan

(fillet, bakso, surimi), aneka olahan ikan dan

hasil laut lainnya

2. Susu bubuk (formula, makanan bayi), susu cair

(pasteurisasi, UHT dan kental, yogurt), keju,

ice cream, confectionary,

3. Minyak kasar (minyak makan) dari nabati dan

hewani, VCO, kelapa parut kering,

tepung/cairan santan.

4. Manisan buah-buahan & sayuran, Buah-

buahan & sayuran dalam kaleng, sari buah &

sayuran

5. Minuman ringan, AMDK

6. Pati ubi kayu, Pati lainnya,

7. Gula pasir, Gula lainnya

Kelompok Jenis Industri Agro dan Jenis Produknya

Page 13: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Kelompok Jenis Industri Jenis Produk

Industri Bahan Penyegar:

1. Industri Pengolahan Kakao

2. Industri Pengolahan Kopi

3. Industri Pengolahan Teh

1. Bubuk Coklat, Makanan dari coklat, Lemak coklat

2. Kopi bubuk, kopi instan dan aneka produk kopi

3. Teh bubuk, teh celup dan aneka produk teh

Industri pakan 1. Ransum pakan ternak/ ikan

Industri Oleokimia dan Kemurgi:

Industri pengolahan minyak sawit

dan minyak nabati lainnya

1. Oleokimia, Biodiesel

Industri hasil hutan & perkebunan:

1. Industri pengolahan kayu

2. Industri pengolahan rotan

3. Industri furnitur

4. Industri pulp dan kertas

1. Kayu lapis, Kerajinan, ukir-ukiran dari kayu

2. Kerajinan dari rotan

3. Furniture

4. Bubur kertas (pulp), Kertas budaya, kertas

berharga, kertas tissue, kertas khusus, kertas

bergelombang, papan kertas, kertas lainnya

Kelompok Jenis Industri Agro dan Jenis Produknya

Page 14: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

2015-2020 2020-2025 2025-2035

Industri Pengolahan Ikan

Ikan awet, aneka olahan

ikan, rumput laut dan hasil

laut

Minyak omega-3, pangan

fungsional berbasis limbah

industri hasil laut

Pangan fungsional dan

suplemen, pure

carrageenan.

Industri Pengolahan Susu

Susu bubuk, susu cair

(kental manis, pasteurisasi,

UHT), yogurt, keju,

mentega, ice cream,

confectionary

Susu formula, aneka keju,

mentega, probiotic, pangan

fungsional.

Pangan fungsional, pro &

prebiotic, susu formula

khusus

Industri Pengolahan Minyak Nabati

Minyak goreng (kelapa,

kelapa sawit), VCO, tepung

kelapa kering, santan

dalam kemasan

Minyak sawit merah (kaya

beta karoten), tepung

santan.

pangan fungsional

Fortified cooking oil,

pangan fungsional

Pentahapan Industri Pangan 2015-2035

Page 15: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

2015-2020 2020-2025 2025-2035

Industri Pengolahan Buah-Buahan dan Sayuran

Manisan buah/sayuran,

buah/sayuran dalam kaleng,

sari, tepung, kripik dan

dodol buah/sayuran

Buah/sayuran dalam

kaleng, fruit/vegetable

layer, pangan fungsional

berbasis limbah industri

pengolahan buah

Mixed fruit/vegetable

layer, pangan fungsional,

suplemen

Industri Minuman

Minuman ringan, AMDK Minuman kesehatan Minuman energi

Industri Tepung

Tapioka, pati lain(jagung,

sorghum, sagu), mocaf,

tepung kedele, gula cair

(glokusa-maltosa-fruktosa)

Tepung gandum tropika,

pati dari biomasa limbah

pertanian, pangan darurat

Granulated composit flour.

Page 16: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

2015-2020 2020-2025 2025-2035

Industri Gula BerbasisTebu

Gula pasir, gula cair,

makanan, minuman.

Gula pasir, serta MSG dan

asam organik dari limbah

industri gula.

Asam organik

Industri Bahan Penyegar

1. Bubuk coklat, lemak

coklat, makanan dan

minuman dari coklat, ice

cream

2. Kopi bubuk, kopi instan,

kopi dekafeinasi, kopi

mix, minuman kopi dalam

kemasan

3. Teh bubuk, teh celup,

minuman teh dalam

kemasan (Ready to drink)

1. Makanan dan minuman

dari coklat, pangan

fungsional

2. Aneka pangan olahan

berbasis kopi organik,

pangan fungsional

3. Aneka olahan teh, teh

herbal, high value tea,

pangan fungsional

1. Suplemen berbasis

kakao

2. Suplemen berbasis kopi

3. High value tea,

suplemen berbasis teh

Page 17: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Karekteristik Industri Pangan: Perikanan

• Sebagian besar (90%) skala kecil, melibatkan 5 juta tenaga kerja

langsung (budidaya) dan 3 juta tenaga kerja (tangkap).

• Produksi ikan tangkap 6,5 juta ton (MSY: 7,3 juta ton), stagnan;

Prodiksi ikan budidaya 14 juta ton, naik pesat dalam 10 tahun.

• Konsentrasi Produksi: Jawa 67%, Sulawesi 10%, Sumatera 9%;

• Industri: Unit pengolahan ikan (UPI): 60 ribu, Masyoritas 43% di

Jawa, Kalimantan (6%), Nusa Tenggara (6%), sisanya tersebar;

Mayoritas UPI tidak memiliki sertifikat, 505 UPI memiliki sertifikat;

• Armada: 142 ribu kapal motor, mayoritas kecil (41 ribu), kapal

motor besar (1.850). Infrastruktur dan prasana masih bermasalah.

• Trend ke depan: industri perikanan terintegrasi: penangkapan,

pengolahan, surimi, baso ikan, bahkan sampai industri retail dll.

Page 18: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Pohon Industri Pengolahan Hasil Laut

Keterangan :

Sudah diproduksi

Page 19: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Karakter Industri Pangan: Minyak Nabati

• Indonesia produsen dan eksportir CPO terbesar sejak 2010, produksi 32 juta ton 2015 dan laju pertumbuhan 7% per tahun;

• Areal: sawit rakyat 36%, BUMN 12%, swasta besar 52%; Produksi CPO: sawit rakyat 41%, BUMN 11%, swasta 48% Produktivitas CPO masih rendah 14 ton/ha, potensi 50 ton/ha

• Pengolahan: Dari TBS jadi CPO. Dari kelapa-kopra jadi CCO, Pengolahan lanjutan: Dari CPO dan CCO jadi produk turunan lain: oleokimia, margarine, kosmetik dll sesuai pohon industri;

• Persoalan struktur industri dan rantai nilai yang agak timpang, pengembangan hilirisasi, dan koordinasi dengan BPDP-Sawit. Tantangan keberlanjutan, sekaligus peningkatan dayasaing dalam Skema ISPO (mandatory) dan RSPO (voluntary).

Page 20: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Pohon Industri Pengolahan Kelapa

Kelapa

Buah Kelapa Air Kelapa

Lidi

Low Fat Desiccated Coconut

Coco Vinegar

Brg Kerajinan

Tempurung

Kelapa

Daging Kelapa

Batang Kelapa

Matras

Arang Tempurung

Corflex

Sabut Berkaret

Kecap Kelapa

Kopra (BM 5)

Minuman dr Kelapa

Daging Kelapa Parut

Kulit Ari Daging Kelapa

Tepung Tempurung Kelapa

Jok Kursi

Desiccated Coconut Perusahaan :72 UU

Kapasitas :133 ribu ton

Coco Mix

Semi Virgin Oil

Coco Cake

Minyak Kelapa

Bungkil Kopra

Karbon Aktif

Tepung Arang

Bahan Bangunan

Furniture

Bhn Bangunan

Sabut Kelapa

Nata De Coco

Concentrated Coco Mix

Skim Mix

Coco Chemical

Minyak Goreng Kelapa Perusahaan : 72 UU

Kapasitas : 1,039 juta ton Produksi : 524 ribu ton

Pakan Ternak

Coco Shake

Virgin Coconut Oil

Skim Milk

Kosmetik

Ket: Sudah diproduksi di Indonesia

Page 21: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Karakteristik Industri Pangan: Gula

• Bahan baku industri atau usahatani tebu di hulu dan pengolahan

oleh industri gula hilir permasalahan struktural, sehingga target

swasembada gula masih sulit tercapai. Konsumsi gula naik.

• Di sisi lain, produksi gula rafinasi tahun 2015 sekitar 2,5 juta ton

dari ideal sekitar 1,7 juta ton. atau terdapat potensi kelebihan 700

ribu ton, yang sangat mungkin bocor ke pasar gula konsumsi.

• Industri gula rafinasi terintegrasi dengan industri makanan dan

minuman, mensyaratkan impor gula dengan spesifikasi khusus.

• Industri tetes tidak dapat diabaikan karena permintaan dunia yang

terus meningkat. Kebijakan dan fokus bisnis saatnya ditingkatkan.

• Opsi pengembangan industri gula ke depan: (1) Terintegrasi dari

tebu ke gula putih, dan (2) terintegrasi dari tebu ke gula mentah.

Page 22: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Pohon Industri Pengolahan Tebu

Ket: Sudah diproduksi di Indonesia

Tebu

Pucuk Dan Daun

Gula

Makanan Ternak

Blotong

Molases

Ampas

Industri Makanan dan Minuman

Nira

Pupuk

Semen

Masonry Semen

Bahan Cat

Bahan Makanan

Gula Padat

Makanan Ternak

Gula Pasir

Asam Glutamat

Asam Asam Organik

Bahan Kimia Lain

Protein Sel Tunggal

Particle Board

Bahan Bakar

Makanan Ternak

Pulp Sellulosa

Furferral

Kertas

Furniture

Furfurel Alkohol

Etanol

MSG

Makanan Ternak

Ragi Roti

Asam Asetat

Bahan Bakar

Kertas Tulis Cetak

Kertas Koran

Security Paper

Pelarut

Polimer

Bahan Penolong

Industri Logam

Falvor, dsb

KOMODITI HULU

PRODUK ANTARA

PRODUK HILIR

Page 23: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Industri Bahan Penyegar: Kopi, Kakao, Teh

• Industri bahan penyegar cukup unik, walau terdapat kesamaan

• Masalah struktural pada bahan baku adalah persoalan tersendiri karena dominasi petani kecil, rendah produktivitas, akses cukup jauh dari teknik budidaya yang baik (GAP) dan teknologi baru;

• Dari hulu juga sudah terdapat perbedaan pengolahan produk: teknik tradisional vs modern; fermentasi vs non-fermentasi dsb.

• Rantai nilai dan sistem pemasaran produk umumnya tidak efisien, manfaat ekonomi tidak dinikmati petani kecil yang mayoritas;

• Secara singkat, industri bahan penyegar sedang berada dalam transisi, apakah untuk memenuhi pasar ekspor atau justeru meningkatkan pendalam industri di dalam negeri;

• Industri juga meghadapi tantangan keberlanjutan dan sertifikasi, karena kecenderungan governansi korporasi global yang besar.

Page 24: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Karakteristik Industri Penyegar: Kopi • Sistem produksi: 95% petani kecil dengan lahan 0.5- 2 ha

• Produktivitas kopi rendah 625 kg/ha, jauh dibandingkan Vietnam

dan Brazil yang telah mencapai 3 ton/ha.

• Kopi Arabika semakin memperoleh perhatian, karena harga lebih

tinggi, konsumen semakin menuntut kualitas kopi tinggi, walau

Kopi Robusta tetap mejadi coffee body.

• Proses awal: Cukup bervariasi, Berupa rangkaian: panen, pipil,

fermentasi (simpan di karung), cuci, jemur, jual (diambil pedagang)

jadi kopi beras, sangrai atau ekspor.

• Proses lanjutan dalam negeri: Kopi bubuk, kopi mix, packing,

distribusi, dll. Trend baru perubahan gaya hidup: roasting dan

blending, dukungan industri kuliner dan café yang tumbuh pesat.

Page 25: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Buah Kopi

Kopi Biji BM = 5%

Kulit & Pulp

Hasil ikutan

Kopi Instan BM = 5%

Kopi Sangrai BM = 5%

Kopi Tiruan BM = 5%

Kopi Dekafeinasi BM = 5%

Kopi Bubuk BM = 5%

Kopi Mix BM = 5%

Kopi Celup BM = 5%

Kopi Ekstrak BM = 5%

Kopi Kafein, dll BM = 5%

Arang

Asam Asetat

Ulin

Protein Sel Tunggal

Pektin

Etanol

Anggur

Enzim Pektat

Silase

Cukai Makan

Komoditi Hulu Produk Hilir

Produk Antara

2101.11.10.00

0901.21.20.00 0901.22.20.00

V. POHON INDUSTRI PENGOLAHAN KOPI

2101.11.90.00

2101.12.10.00

0901.11.10.00

0901.12.10.00

2101.11.90.00

2101.12.10.00

0901.90.10.00 Kosmetik

Pohon Industri Pengolahan Kopi

Page 26: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

• Masyoritas (>95%) kebun kakao rakyat, dengan lahan <1 ha,

Produktivitas rendah 500 kg/ha, jauh dari potensi 1,5 ton/ha.

• Teknologi kultur jaringan (SE somatic embryogenesis), harapan

baru peningkatan produktivitas dan mutu kakao.

• Pengolahan awal: pipil dan jemur, sebagian fermentasi karena

tak ada insentif harga dan tataniaga non-efisien.

• Pengolahan lanjutan: dengan intervensi pajak ekspor biji kakao,

tapi investasi di dalam negeri baru menghasilkan cocoa butter,

bukan cocoa powder.

• Industri makanan jadi (consumer goods) dan turunannya masih

harus impor bahan baku kakao. Terdapat disparitas skala usaha

antara industri kakao multinasional dengan industri kecil

menengah, termasuk karakter bisnisnya.

Karakteristik Industri Penyegar: Kakao

Page 27: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Ket: Sudah diproduksi di Indonesia

Pohon Industri Pengolahan Kakao

Page 28: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

• Indonesia adalah pemain kecil, hanya 4% dari produksi teh dunia.

• Areal lahan: petani kecil 45%, BUMN 31%, kebun swasta 24% Produksi teh: petani 34%, BUMN 43%, kebun swasta 23%

• Tapi, produksi menurun 2.1%, areal menyusut 2.4% per tahun. Ekspor menurun 4.9% , impor meningkat pesat 17% per tahun

• Tarif impor teh Indonesia rendah 5%. Tarif impor teh India 114%.

• Bahan baku industri teh Indonesia berada pada tingkat bahaya, penurunan luas areal, konversi menjadi hortikultura dan sawit.

• Pernah ada kebijakan tataniaga Permenhutbun 629/1998 tentang penetapan harga jual daun teh hijau, dihitung dari harga pabrik.

• Industri teh memperoleh bahan baku dari Jakarta Tea Auction, yang cukup jauh dari sistem harga pasar persaingan sempurna.

• Industri teh dalam kemasan dan teh botol, berikut diversifikasinya masih akan tumbuh, karena permintaan masih meningkat pesat.

Karakter Industri Penyegar: Teh

Page 29: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Industri Agro Berbasis Hortikultura

• Hortikultura memiliki potensi dan prospektif cukup besar.

• Hortikultura meliputi: buah, sayur, bunga, fitofarmaka, dll

• Hortikultura berkontribusi 1,5% pada PDB nasional

• Menghidupi 35% rumah tangga petani. Cenderung naik.

• Kinerja produksi hortikultura tidak terlalu baik, masih sporadis, variasi skala usaha, kapasitas pelaku, jarinan pasar, teknologi, dan akses pembiayaan juga besar

• Kinerja perdagangan juga buruk, impor hortikultura besar

• Indonesia menyimpan masalah dengan DSB (Dispute

Settlement Body) di WTO. Pembatasan impor buah (dan

daging) yang dianggap melanggar perdagangan sehat.

Page 30: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Daging Buah Matang

Daging Buah

Mentah

Kulit Buah

Sale; BM=5%

Buah Dalam Kaleng; BM =5%

Fruit Leather ; BM=5%

Konsentrat ; BM =

Puree ; BM=5%

Selai ; BM=5%

Permen, Jelly ; BM=5%

Makanan dari Buah

Keripik; BM=5%

Asinan, Manisan; BM=5%

Pektin

Biji

Pupuk

Makanan

Makanan Ternak

Pati

Tepung Buah ; BM=5%

Makanan

Makanan Ringan

Kosmetik / Biofarmaka

Farmasi

BUAH

Komoditi Hulu Produk Hilir Antara

Pohon Industri Pengolahan Buah

Minol (Anggur)

Juice, Minuman Sari Buah ; BM=10%

Pulp/Bubur

buah; BM=

Dodol, ; BM=

Juice, Minuman Sari Buah ; BM=10%

Page 31: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Kondisi Pemungkin Pengembangan Agro-industri 1. Infrastruktur Pendukung

Produksi dan Distribusi

Barang yang Lebih

Memadai;

2. Efektivitas Pelayanan

Birokrasi dan Kepastian

Regulasi;

3. Jaminan Pasokan Bahan

Baku dan Sumber Energi

Pada Harga Kompetitif;

4. Sumber Daya Manusia

Industri yang Handal;

5. Peningkatan

Penggunaan Teknologi;

6. Peningkatan Akses pada

Pembiayaan Investasi;

7. Peningkatan Akses

ke Pasar Domestik

dan Ekspor.

Sumber: Kemenperin (2013)

Page 32: Prospek Industri Berbasis Agro di Pasar Global

Penutup: Rekomendasi Kebijakan ke Depan

• Pemanfaatan paket kebijakan ekonomi 2015: investasi industri hilir pengolah hasil pertanian dipermudah;

• Dukungan investasi di hulu, kebun baru hortikultura, khususnya pengembangan kluster industri buah;

• Integrasi pasar, inovasi dan adopsi teknologi, dukungan R&D produk hortikultura ekostis, plasma nutfah, dll;

• Pembenahan struktur pasar, integrasi hulu-hilir, kebijakan perdagangan produk industri agro strategis;

• Peningkatan kapasitas pelaku industri agro, penyiapan sumberdaya manusia (SDM), peningkatan mutu produk;

• Pendidikan bagi industri kecil menengah (IKM); dan

• Kemudahan akses pembiayaan (bank dan non-bank).