“Prospek Bisnis Penyiaran di Indonesia yang...

22
Peluang dan Tantangan Industri Media dan Konten “Prospek Bisnis Penyiaran di Indonesia yang Dipengaruhi Kemajuan Teknologi” KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIA REPUBLIK INDONESIA Rakornas KADIN Bidang Telekomunikasi Teknologi Informasi dan Media 2010 Jakarta, 28 April 2010 Bambang Subijantoro Plt. DIREKTUR JENDERAL SARANA KOMUNIKASI DAN DISEMINASI INFORMASI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Transcript of “Prospek Bisnis Penyiaran di Indonesia yang...

Peluang dan TantanganIndustri Media dan Konten

“Prospek Bisnis Penyiaran di Indonesia yang Dipengaruhi Kemajuan Teknologi”

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIAREPUBLIK INDONESIA

Rakornas KADIN Bidang Telekomunikasi Teknologi Informasi dan Media 2010Jakarta, 28 April 2010

Bambang SubijantoroPlt. DIREKTUR JENDERAL SARANA KOMUNIKASI DAN DISEMINASI INFORMASI

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KOMINFOPENYIARAN NASIONAL

Sistem penyiaran nasional dibentuk untuk menjaga integrasi nasional, kemajemukan masyarakat Indonesia dan terlaksananya otonomi daerah, yang menjamin terciptanya tatanan informasi nasional yang adil, merata, dan seimbang guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Lembaga penyiaran merupakan media komunikasi massa yang mempunyai peran penting dalam kehidupan sosial, budaya, politik, dan ekonomi, memiliki kebebasan dan tanggung­jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol dan perekat sosial;

Siaran yang dipancarkan dan diterima secara bersamaan, serentak dan bebas, memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan pendapat, sikap, dan perilaku khalayak, maka penyelenggara penyiaran wajib bertanggung­jawab dalam menjaga nilai moral, tata susila, budaya, kepribadian dan kesatuan bangsa yang berlandaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab

UU 32/2002 Tentang Penyiaran

2

KOMINFOPeran Media Penyiaran

3

• LPP Radio (nasional) : 1• LPP Televisi (nasional) : 1• LPS TV Nasional (berjaringan) : 10• LPS Radio : 1000• LPB (melalui satelit) : 12• LPB (melalui kabel) : 42• LPB (melalui terestrial) : 2• Pelanggan LPB : 1.2 juta• TV Household : 34 juta• Pemohon baru (radio) : 1.488• Pemohon baru (TV) : 468

Kondisi Eksisting

KOMINFO

4

KONDISI LEMBAGA PENYIARAN DI INDONESIA SAAT INI

1. Jasa Penyiaran Radio :Jumlah Pemohon 2.765Izin yang sudah disetujui 1.152− IPP Penyesuaian 625− IPP tetap (termasuk AM ke FM) 78− IPP Prinsip 449IPP ditolak 124, proses seleksi 124 dan pending 324

2. Jasa Penyiaran Televisi :Jumlah Pemohon 565Izin yang sudah disetujui 219− IPP Penyesuaian 17− IPP tetap 9− IPP Prinsip 193IPP ditolak 43, proses seleksi 31, pending 46

KOMINFO

5

KLASISFIKASI DAERAH EKONOMI MAJU (DEM)& DAERAH EKONOMI KURANG MAJU (DEKM)(Permen Kominfo No. 39 tahun 2008)

Daerah Penyelenggaraan Penyiaran di Indonesia diklasifikasikan dalam :Daerah Ekonomi Maju (DEM)o Terdiri atas 22 provinsi dan 271 kab/kotaDaerah Ekonomi Kurang Maju (DEKM)o Terdiri atas 10 provinsi dan 150 kab/kota

Indeks Potensi dan kemajuan suatu daerah merupakan Komposit indeks dari:Indeks GeografisIndeks DemografiIndeks Pembangunan Manusia Indeks EkonomiIndeks Bisnis

Klasifikasi daerah diatas digunakan untuk, antara lain :Penentuan besaran biaya izin penyelenggaraan penyiaranPenentuan jangkauan Sistem Stasiun Jaringan (SSJ)o Maks 80% di DEMo Min 20% di DEKM

KOMINFO

6

INDEKS PELUANG USAHA PENYIARAN (IPUP)(Permen Kominfo No. 47 tahun 2009)

Indeks Peluang Usaha Penyiaran dikelompokan dalam :Sangat Besar : (52 kab/kota)Besar : (55 kab/kota)Sedang : (225 kab/kota)Kecil : (124 kab/kota)Sangat Kecil : (35 kab/kota)

Indeks Peluang Usaha Penyiaran merupakan Komposit indeks dari :Indeks DemografisIndeks EkonomiIndeks Sarana dan PrasaranaIndeks GeografisIndeks Pembangunan Manusia

Indeks diatas digunakan antara lain sebagai dasar pengumuman peluang penyelenggaraan penyiaran sebagaimana diatur dalam permen Kominfo No. 28 tahun 2008.

KOMINFO

WILAYAH YG KETERSEDIAAN KANAL FREKUENSINYA SUDAH PADAT (TERTUTUP)

• Saat ini ketersediaan kanal frekuensi di beberapa wilayah khsususnya di Ibukota Provinsi dan kota-kota besar lainnya sudah padat (penuh), mengacu pada Rencana Induk (Master plan) frekuensi radio siaran FM dan Televisi Siaran.

• Wilayah layanan siaran yang sudah padat sesuai surat Dirjen Postel No. 610/P/DJPT.4/KOMINFO/04/20010, meliputi :– Radio ( 18 Ibu kota Provinsi dan 111 kab/kota– Televisi (20 Ibu kota Provinsi dan 76 kab/kota

• Untuk wilayah yang padat tersebut tidak dimungkin lagi (tertutup) untuk pendirian radio dan televisi baru.

7

KOMINFO

Belanja Iklan Media Masa 2007

0%10%

20%30%

40%50%

60%70%

Televisi Koran Majalah & Tabloid

Jenis Media

Per

sent

ase

Belanja Iklan

Sumber: Nielsen Media Research

Total

35,126 Triliun

BELANJA IKLAN MEDIA

23,081 Triliun

10,656 Triliun

1.369 Triliun

8

PERAN MEDIA 

KOMINFO

9

Belanja Iklan Media (Televisi)

Sumber : AGB Nielsen Media Research Indonesia

PERAN MEDIA PENYIARAN

KOMINFOPERAN MEDIA PENYIARAN

10

10 PENGIKLAN TERBESAR PER SEKTOR (Rp. Milyar)

0 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400

Pemrintahan & Politik

Telekomunikasi

Korporat

Motor

Rokok Filter

Perawatan Rambut

Media & Rumah Produksi

Properti

Perbankan

Makanan Ringan

1.070

845

406

361

349

335

275

223

212

198

559

1.300

430

388

377

430

317

311

377

369

Kuartal I (2010)

Kuartal I (2009)

Sumber : AGB Nielsen Media Research Indonesia

Belanja Iklan Media (Televisi)

KOMINFO

11

PERBANDINGAN BELANJA IKLAN TV DAN PDB SEKTOR KOMUNIKASI (Rp. Milyar)

-

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

180.000

2004 2005 2006 2007 2008 2009

15.079 17.511 20.510 23.121 26.200 29.887

53.981,7

70.427,6

88.753,5

114.289,8

140.943,4

170.790,8

Belanja Iklan TV

PDB Sektor Komunikasi

PDB 2,295,826.2 2,774,281.1 3,339,216.8 3.950,893.2 4,951,356.7 5,613,441.7

Pendapatan belanja iklan TV memiliki kontribusi kepada PDB rata-rata

sekitar 1%

PERAN MEDIA 

KOMINFOPELUANG INDUSTRI MEDIA PENYIARAN & KONTEN

12

DIGITALISASI SISTEM PENYIARANMengapa beralih ke Digital ?• Efesiensi frekuensi, 1 kanal TV analog = s/d 8 Program Digital

(membuka peluang penambahan lembaga penyiaran baru)

• Kualitas gambar dan suara yang lebih baik

• Konvergensi dengan aplikasi lain (handphone, komputer, dll)

Progress• Penetapan standar digital :

DVB-T, untuk penerimaan tetap TV terestrialDAB family, untuk radio digital

• Uji coba lapangan DVB-T and DVB-H, tahun 2009• Penetapan Permen No. 39/2009 tentang Kerangka dasar penyelenggaraan

Penyiaran televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar

KOMINFO

13

MODEL BISNIS PENYIARAN TV DIGITALLe

mba

gaPe

nyia

ran

Penyelenggara Program Siaran

Pemegang Hak Frekuensi

Penyelenggara Infrastruktur/

Tx

PenyediaMenara

ANALOG

Peny

elen

ggar

aIn

fras

truk

tur

Lem

baga

Peny

iara

n

Penyelenggara Program Siaran

Pemegang Hak Frekuensi

Penyelenggara Mux

Penyedia Menara

DIGITAL

Vertikal ke Horizontal

PELUANG INDUSTRI MEDIA PENYIARAN & KONTEN

KOMINFO

14

PENYELENGGARAAN IPTV Kenapa IPTV ?

Merubah pola trafik internet yang saat ini lebih banyak mengalir ke luar negeri (sekitar 80%) menjadi dominan mengalir ke dalam negeri.

Sebagai sarana untuk mendorong pertumbuhan konten dalam negeri.

Meningkatkan kecerdasan masyarakat.

Meningkatkan efisiensi pemanfaatan jaringan kabel sehingga diharapkan dapat meningkatkan investasi untuk pembangunan jaringan tetap lokal.

Definisi IPTV :Teknologi yang menyediakan layanan konvergen dalam bentuk siaran radio dan televisi, video, audio, teks, grafik, dan data yang disalurkan ke pelanggan melalui jaringan protokol internet yang dijamin kualitas layanannya, keamanannya, kehandalannya, dan mampu memberikan layanan komunikasi dengan pelanggan secara 2 (dua) arah atau interaktif dan real time dengan menggunakan pesawat televisi standar dan/atau alat telekomunikasi yang menggunakan media audio visual.

PELUANG INDUSTRI MEDIA PENYIARAN & KONTEN

KOMINFO

15

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN IPTV

15

IPTV

UU NO. 32/2002Tentang

Penyiaran

UU NO. 36/1999Tentang Telekomunikasi

UU NO. 11/2008Tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik

PELUANG INDUSTRI MEDIA PENYIARAN & KONTEN

KOMINFO

16

LAYANAN IPTVLayanan penyiaran, termasuk layanan Pay per ViewLayanan multimedia (Video On Demand, Games on Demand, Music on Demand, News on Demand, dll)Layanan transaksi elektronik (TV Shopping, dll)Layanan akses internet (News Portal, dll)

TV Live Broadcast Time Shift TV Video on Demand

Widget Application(News Portal)

TV Shopping Games on Demand

PELUANG INDUSTRI MEDIA PENYIARAN & KONTEN

KOMINFO

SISTEM STASIUN JARINGAN (SSJ)

17

PRINSIP DASAR SSJ

SSJ

DIVERSITY OF CONTENT

DIVERSITY OF OWNERSHIP

KOMINFO

PERAN SSJ DALAM MEMBERDAYAKAN            LEMBAGA PENYIARAN LOKAL

1. Tersebarnya kepemilikan dan content penyiaran secara merata di setiap daerah

2. Pemberdayaan sumber daya lokal (budaya, SDM, modal, dll)

3. Berkembangnya industri lokal yang terkait dengan bidang penyiaran (PH, Artis lokal, iklan lokal, dll)

4. Adanya keseimbangan informasi antar daerah serta antara pusat dan daerah

18

KOMINFO

REVIEW UU 32/2002 TENTANG PENYIARAN

• Landasan Filosofisasas demokratisasi informasi, melalui (diversity of content) dan diversity of ownership, yang berbasis penyiaran lokal

• Pengaturan penyelenggaraan penyiaran digital dan penggunaan kanal frekuensi

• Penyempurnaan ketentuan terkait dengan perizinan IPP baik dari proses pemberian hingga pencabutan IPP

• Penyempurnaan ketentuan terkait dengan eksistensi Lembaga Penyiaran Publik (LPP)

• Penyempurnaan ketentuan terkait kelembagaan KPI dalam rangka percepatan proses perizinan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan rating19

Isu Strategis Materi Muatan :

KOMINFO

PELUANG/POTENSI BISNIS PENYIARAN

• Indonesia memilki potensi pasar yang besar dengan jumlah populasi lebih dari 230 juta

• Kondisi geografis Indonesai yang tersebar memerlukan media untuk penyebaran informasi

• Potensi Iklan di media elektronik (radio & TV) masih dominan dibandingkan dengan media cetak

• Perkembangan teknologi dengan sistem penyiaran digital, memungkinkan penggunaan frekuensi lebih efesien sehingga peluang timbulnya lembaga penyiaran baru

• Perkembangan teknologi IPTV memungkinkan layanan konvergensi yang bersifta interaktif

• Dengan Penerapan SSJ memungkinkan tumbuhnya lembaga penyiaran lokal sehingga ikut mendorong berkembangnya industri lokal

20

KOMINFOKENDALA• SDM lembaga penyiaran khususnya di daerah masih

terbatas dan kurang profesional • Regulasi penyiaran saat ini belum dapat mengakomodir sepenuhnya

perkembangan teknologi sehingga perlu review UU 32/2002• Ketersediaan frekuensi yang terbatas sehingga perlu segera migrasi ke

digital• Masih banyak terdapat lembaga penyiaran di daerah yang bersiaran tanpa

memilki izin sehingga merusak persaingan usaha penyiaran• Proses perizinan saat ini belum dapat diselesaikan sesuai dengan jangka

waktu yang ditetapkan, karena panjangnya rantai perizinan yang melibatkan instansi terkait termasuk KPI/KPID

21

KOMINFO

22

Terima Kasihwww.depkominfo.go.id