HUKUM PENYIARAN

145
HUKUM PENYIARAN HUKUM PENYIARAN UNDANG-UNDANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002 NOMOR 32 TAHUN 2002

description

HUKUM PENYIARAN. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002. TERDIRI DARI. 64 pasal, dan 12 bab. BAB 1 : KETENTUAN UMUM BAB II : ASAS, TUJUAN, FUNGSI, DAN ARAH BAB III : PENYELENGGARAAN PENYIARAN ( 11 BAGIAN ) Bagian Pertama: UMUM Bagian kedua : KPI - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of HUKUM PENYIARAN

Page 1: HUKUM PENYIARAN

HUKUM PENYIARANHUKUM PENYIARAN

UNDANG-UNDANGUNDANG-UNDANG

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 32 TAHUN 2002NOMOR 32 TAHUN 2002

Page 2: HUKUM PENYIARAN

TERDIRI DARITERDIRI DARI

64 pasal, 64 pasal, dan 12 babdan 12 bab

Page 3: HUKUM PENYIARAN

BAB 1 :BAB 1 : KETENTUAN UMUMKETENTUAN UMUM BAB II : ASAS, TUJUAN, FUNGSI, DAN ARAH BAB II : ASAS, TUJUAN, FUNGSI, DAN ARAH BAB III : PENYELENGGARAAN PENYIARAN ( 11 BAGIAN )BAB III : PENYELENGGARAAN PENYIARAN ( 11 BAGIAN ) Bagian Pertama: UMUM Bagian Pertama: UMUM Bagian kedua : KPIBagian kedua : KPI Bagian ketiga JASA PENYIARANBagian ketiga JASA PENYIARAN Bagian keempat : LEMBAGA PENYIARAN PUBLIKBagian keempat : LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK Bagian kelima : LEMBAGA PENYIARAN SWASTABagian kelima : LEMBAGA PENYIARAN SWASTA Bagian keenam : LEMBAGA PENYIARAN KOMUNITAS Bagian keenam : LEMBAGA PENYIARAN KOMUNITAS Bagian ketujuh : LEMBAGA PENYIARAN BERLANGGANANBagian ketujuh : LEMBAGA PENYIARAN BERLANGGANAN Bagian kedelapan : LEMBAGA PENYIARAN ASINGBagian kedelapan : LEMBAGA PENYIARAN ASING Bagian kesembilan : STASIUN PENYIARAN DAN WILAYAH Bagian kesembilan : STASIUN PENYIARAN DAN WILAYAH JANGKAUAN SIARANJANGKAUAN SIARAN Bagian kesepuluh : RENCANA DASAR TEKNIK PENYIARAN DAN Bagian kesepuluh : RENCANA DASAR TEKNIK PENYIARAN DAN PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT PENYIARAN PENYIARAN Bagian kesebelas : PERIZINANBagian kesebelas : PERIZINAN

Page 4: HUKUM PENYIARAN

BAB IV : PELAKSANAAN SIARANBAB IV : PELAKSANAAN SIARAN( 9 BAGIAN )( 9 BAGIAN )

Bagian Pertama : ISI SIARAN Bagian Pertama : ISI SIARAN Bagian kedua : BAHASA SIARANBagian kedua : BAHASA SIARAN Bagian ketiga : RELAI DAN ACARA BERSAMABagian ketiga : RELAI DAN ACARA BERSAMA Bagian keempat : KEGIATAN JURNALISTIKBagian keempat : KEGIATAN JURNALISTIK Bagian kelima : HAK SIAR Bagian kelima : HAK SIAR Bagian keenam : RALAT SIARANBagian keenam : RALAT SIARAN Bagian ketujuh : ARSIP SIARANBagian ketujuh : ARSIP SIARAN Bagian kedelapan : SIARAN IKLANBagian kedelapan : SIARAN IKLAN Bagian kesembilan : SENSOR ISI SIARANBagian kesembilan : SENSOR ISI SIARAN

Page 5: HUKUM PENYIARAN

BAB V : PEDOMAN PERILAKU BAB V : PEDOMAN PERILAKU PENYIARANPENYIARAN

BAB VI : PERAN SERTA MASYARAKATBAB VI : PERAN SERTA MASYARAKAT BAB VII : PERTANGGUNG-JAWABAN BAB VII : PERTANGGUNG-JAWABAN BAB VIII : SANKSI ADMINISTRATIFBAB VIII : SANKSI ADMINISTRATIF BAB IX : BAB IX : PENYIDIKANPENYIDIKAN BAB X : KETENTUAN PIDANA BAB X : KETENTUAN PIDANA BAB XI : KETENTUAN PERALIHANBAB XI : KETENTUAN PERALIHAN BAB XII :KETENTUAN PENUTUPBAB XII :KETENTUAN PENUTUP

Page 6: HUKUM PENYIARAN

ALASAN PERLU DIBENTUK UU ALASAN PERLU DIBENTUK UU PENYIARAN 32 TH 2002 PENYIARAN 32 TH 2002

Perwujudan hak asasi manusia dalam hal Perwujudan hak asasi manusia dalam hal kemerdekaan menyampaikan pendapat dan kemerdekaan menyampaikan pendapat dan memperoleh informasi melalui penyiaran memperoleh informasi melalui penyiaran berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas dan kekayaan nasional yang harus alam terbatas dan kekayaan nasional yang harus dijaga dan dilindungi oleh negara dan dijaga dan dilindungi oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai dengan cita-cita kemakmuran rakyat sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;Proklamasi 17 Agustus 1945;

Page 7: HUKUM PENYIARAN

Untuk menjaga integrasi nasional, kemajemukan Untuk menjaga integrasi nasional, kemajemukan masyarakat Indonesia dan terlaksananya otonomi masyarakat Indonesia dan terlaksananya otonomi daerah maka perlu dibentuk sistem penyiaran daerah maka perlu dibentuk sistem penyiaran nasional yang menjamin terciptanya tatanan nasional yang menjamin terciptanya tatanan informasi nasional yang adil, merata, dan informasi nasional yang adil, merata, dan seimbang guna mewujudkan keadilan sosial bagi seimbang guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;seluruh rakyat Indonesia;

Lembaga penyiaran mempunyai peran penting Lembaga penyiaran mempunyai peran penting dalam kehidupan sosial, budaya, politik, dan dalam kehidupan sosial, budaya, politik, dan ekonomi, memiliki kebebasan dan tanggung jawab ekonomi, memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol dan informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol dan perekat sosial;perekat sosial;

Page 8: HUKUM PENYIARAN

Siaran yang dipancarkan memiliki pengaruh yang Siaran yang dipancarkan memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan pendapat, sikap, dan besar dalam pembentukan pendapat, sikap, dan perilaku khalayak, maka penyelenggara penyiaran perilaku khalayak, maka penyelenggara penyiaran wajib bertanggung jawab dalam menjaga nilai wajib bertanggung jawab dalam menjaga nilai moral, tata susila, budaya, kepribadian dan moral, tata susila, budaya, kepribadian dan kesatuan bangsa yang berlandaskan kepada kesatuan bangsa yang berlandaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab;yang Adil dan Beradab;

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana maka Berdasarkan pertimbangan sebagaimana maka Undang-undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Undang-undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran dipandang tidak sesuai lagi, sehingga Penyiaran dipandang tidak sesuai lagi, sehingga perlu dicabut dan membentuk Undang-undang perlu dicabut dan membentuk Undang-undang tentang Penyiaran yang baru;tentang Penyiaran yang baru;

Page 9: HUKUM PENYIARAN

MENGINGATMENGINGAT

1.1. Pasal 20 ayat (1), ayat (2) dan ayat (4), Pasal 20 ayat (1), ayat (2) dan ayat (4), Pasal 21 ayat (1), Pasal 28F, Pasal 31 ayat Pasal 21 ayat (1), Pasal 28F, Pasal 31 ayat (1), Pasal 32, Pasal 33 ayat (3), dan Pasal (1), Pasal 32, Pasal 33 ayat (3), dan Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945 36 Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-undang Dasar Perubahan Keempat Undang-undang Dasar 1945;1945;

Page 10: HUKUM PENYIARAN

6.6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881);Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881);

7.7. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886);Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886);

8.8. Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3887);Lembaran Negara Nomor 3887);

9.9. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Indonesia Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4220);Lembaran Negara Nomor 4220);

Page 11: HUKUM PENYIARAN

2.2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1992 tentang Undang-undang Nomor 8 Tahun 1992 tentang Perfilman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Perfilman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1992 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3473);3473);

3.3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817);Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817);

4.4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821);Negara Nomor 3821);

5.5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);Negara Nomor 3839);

Page 12: HUKUM PENYIARAN

SiaranSiaran

pesan atau rangkaian pesanpesan atau rangkaian pesan bentuk suara, gambar, atau suara bentuk suara, gambar, atau suara

dan gambar atau yang berbentuk dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, interaktif maupun tidak,

diterima melalui perangkat diterima melalui perangkat penerima siaran.penerima siaran.

Page 13: HUKUM PENYIARAN

PenyiaranPenyiaran kegiatan pemancarluasan siaran kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau melalui sarana pemancaran dan/atau

sarana transmisi di darat, di laut atau di sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa antariksa

menggunakan spektrum frekuensi radio menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya lainnya

diterima secara serentak dan bersamaan diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat oleh masyarakat

dengan perangkat penerima siaran.dengan perangkat penerima siaran.

Page 14: HUKUM PENYIARAN

Penyiaran radioPenyiaran radio

media komunikasi massa dengar, media komunikasi massa dengar, menyalurkan gagasan dan informasi menyalurkan gagasan dan informasi bentuk suara secara umum dan bentuk suara secara umum dan

terbuka, terbuka, program yang teratur dan program yang teratur dan

berkesinambungan.berkesinambungan.

Page 15: HUKUM PENYIARAN

Penyiaran televisiPenyiaran televisi media komunikasi massa dengar media komunikasi massa dengar

pandang, pandang, menyalurkan gagasan dan informasi menyalurkan gagasan dan informasi bentuk suara dan gambar secara bentuk suara dan gambar secara

umum, umum, terbuka maupun tertutup, terbuka maupun tertutup, program yang teratur dan program yang teratur dan

berkesinambungan.berkesinambungan.

Page 16: HUKUM PENYIARAN

Siaran iklan niagaSiaran iklan niaga siaran iklan komersialsiaran iklan komersial disiarkan melalui penyiaran radio atau disiarkan melalui penyiaran radio atau

televisi televisi memperkenalkan, memasyarakatkan, memperkenalkan, memasyarakatkan,

dan/atau mempromosikan barang atau jasa dan/atau mempromosikan barang atau jasa kepada khalayak kepada khalayak mempengaruhi konsumen mempengaruhi konsumen menggunakan produk yang ditawarkan.menggunakan produk yang ditawarkan.

Page 17: HUKUM PENYIARAN

Siaran iklanSiaran iklan

siaran informasi komersialsiaran informasi komersial layanan masyarakat tentang layanan masyarakat tentang

tersedianya jasa, barang dan gagasantersedianya jasa, barang dan gagasan dapat dimanfaatkan oleh khalayakdapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang kepada lembaga penyiaran yang

bersangkutan.bersangkutan.

Page 18: HUKUM PENYIARAN

Siaran iklan layanan masyarakatSiaran iklan layanan masyarakat

siaran iklan nonkomersial siaran iklan nonkomersial disiarkan melalui penyiaran radio atau disiarkan melalui penyiaran radio atau

televisi televisi memperkenalkan, memasyarakatkan, memperkenalkan, memasyarakatkan,

dan/atau mempromosikan gagasan, cita-dan/atau mempromosikan gagasan, cita-cita, anjuran, dan/atau pesan-pesan cita, anjuran, dan/atau pesan-pesan lainnya kepada masyarakat lainnya kepada masyarakat

mempengaruhi khalayak berbuat dan/atau mempengaruhi khalayak berbuat dan/atau bertingkah laku sesuai dengan pesan iklan bertingkah laku sesuai dengan pesan iklan tersebut.tersebut.

Page 19: HUKUM PENYIARAN

Spektrum frekuensi radioSpektrum frekuensi radio

gelombang elektromagnetikgelombang elektromagnetik dipergunakan untuk penyiarandipergunakan untuk penyiaran merambat di udara serta ruang merambat di udara serta ruang

angkasaangkasa tanpa sarana penghantar buatan,tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber merupakan ranah publik dan sumber

daya alam terbatas.daya alam terbatas.

Page 20: HUKUM PENYIARAN

Lembaga penyiaranLembaga penyiaran penyelenggara penyiaran, penyelenggara penyiaran, lembaga penyiaran publik, lembaga lembaga penyiaran publik, lembaga

penyiaran swasta, lembaga penyiaran penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun lembaga komunitas maupun lembaga penyiaran berlanggananpenyiaran berlangganan

melaksanakan tugas, fungsi, dan melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya berpedoman pada tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang peraturan perundang-undangan yang berlaku.berlaku.

Page 21: HUKUM PENYIARAN

Sistem penyiaran nasionalSistem penyiaran nasional tatanan penyelenggaraan penyiaran tatanan penyelenggaraan penyiaran

nasional nasional berdasarkan ketentuan peraturan berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku perundang-undangan yang berlaku tercapainya asas, tujuan, fungsi, dan arah tercapainya asas, tujuan, fungsi, dan arah

penyiaran nasional penyiaran nasional mewujudkan cita-cita nasional mewujudkan cita-cita nasional

sebagaimana tercantum dalam Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Republik Indonesia Tahun 1945.

Page 22: HUKUM PENYIARAN

Tatanan informasi nasional yang Tatanan informasi nasional yang adil, merata, dan seimbang adil, merata, dan seimbang

kondisi informasi yang tertib, teratur, kondisi informasi yang tertib, teratur, dan harmonis dan harmonis

terutama mengenai arus informasi atau terutama mengenai arus informasi atau pesan penyiaran pesan penyiaran

antara pusat dan daerah, antar wilayah antara pusat dan daerah, antar wilayah di Indonesia, serta antara Indonesia di Indonesia, serta antara Indonesia dan dunia internasional.dan dunia internasional.

Page 23: HUKUM PENYIARAN

PemerintahPemerintah

Menteri atau Pejabat Menteri atau Pejabat lainnya lainnya

ditunjuk oleh Presiden ditunjuk oleh Presiden atau Gubernur.atau Gubernur.

Page 24: HUKUM PENYIARAN

Komisi Penyiaran Indonesia Komisi Penyiaran Indonesia

lembaga negara independen lembaga negara independen di pusat dan di daerah di pusat dan di daerah tugas dan wewenangnya diatur tugas dan wewenangnya diatur

dalam Undang-undang ini dalam Undang-undang ini wujud peran serta masyarakat wujud peran serta masyarakat

di bidang penyiaran.di bidang penyiaran.

Page 25: HUKUM PENYIARAN

Izin penyelenggaraan Izin penyelenggaraan penyiaranpenyiaran

hak yang diberikan oleh hak yang diberikan oleh negara negara

kepada lembaga penyiaran kepada lembaga penyiaran untuk menyelenggarakan untuk menyelenggarakan

penyiaran.penyiaran.

Page 26: HUKUM PENYIARAN

ASAS, TUJUAN, FUNGSI, DAN ASAS, TUJUAN, FUNGSI, DAN ARAHARAH

Penyiaran diselenggarakan Penyiaran diselenggarakan berdasarkan berdasarkan ::

- Pancasila dan - Pancasila dan

- Undang-Undang Dasar Negara - Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Republik Indonesia Tahun 1945 1945

Page 27: HUKUM PENYIARAN

Asas asas penyelenggaraan Asas asas penyelenggaraan penyiaranpenyiaran

Asas manfaat, Asas manfaat, Asas adil dan merata, Asas adil dan merata, Asas kepastian hukum, Asas kepastian hukum, Asas keamanan, Asas keamanan, Asas keberagaman, Asas keberagaman, Asas kemitraan, Asas kemitraan, Asas etika, Asas etika, Asas kemandirian, Asas kemandirian, Asas kebebasan, Asas kebebasan, Asas tanggung jawab.Asas tanggung jawab.

Page 28: HUKUM PENYIARAN

Tujuan penyelenggaraan Tujuan penyelenggaraan PenyiaranPenyiaran

memperkukuh integrasi nasional, memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang terbinanya watak dan jati diri bangsa yang

beriman dan bertakwa, beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam memajukan kesejahteraan umum, dalam

rangka membangun masyarakat yang rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta, serta,

menumbuhkan industri penyiaran menumbuhkan industri penyiaran Indonesia.Indonesia.

Page 29: HUKUM PENYIARAN

Fungsi penyelenggaraan Fungsi penyelenggaraan PenyiaranPenyiaran

Media informasi, Media informasi, Media pendidikan, Media pendidikan, Media hiburan yang sehat, Media hiburan yang sehat, Media kontrol dan perekat sosial.Media kontrol dan perekat sosial.

Dalam menjalankan fungsi tersebut Dalam menjalankan fungsi tersebut diatas penyiaran juga mempunyai diatas penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan.fungsi ekonomi dan kebudayaan.

Page 30: HUKUM PENYIARAN

PENYELENGGARAAN PENYELENGGARAAN PENYIARANPENYIARAN

– Penyiaran diselenggarakan dalam satu sistem Penyiaran diselenggarakan dalam satu sistem penyiaran nasional penyiaran nasional

– Dalam sistem penyiaran nasional tersebut, Negara Dalam sistem penyiaran nasional tersebut, Negara menguasai spektrum frekuensi radio yang digunakan menguasai spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk penyelenggaraan penyiaran guna sebesar-untuk penyelenggaraan penyiaran guna sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.besarnya kemakmuran rakyat.

– Dalam sistem penyiaran nasional terdapat lembaga Dalam sistem penyiaran nasional terdapat lembaga penyiaran dan pola jaringan yang adil dan terpadu penyiaran dan pola jaringan yang adil dan terpadu yang dikembangkan dengan membentuk stasiun yang dikembangkan dengan membentuk stasiun jaringan dan stasiun lokal jaringan dan stasiun lokal ( keseimbangan informasi ( keseimbangan informasi antar daerah serta antar daerh dan pusat )antar daerah serta antar daerh dan pusat )

Page 31: HUKUM PENYIARAN

Arah penyelenggaraan Arah penyelenggaraan PenyiaranPenyiaran

menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;Republik Indonesia Tahun 1945;

menjaga dan meningkatkan moralitas dan menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri bangsa;nilai-nilai agama serta jati diri bangsa;

meningkatkan kualitas sumber daya meningkatkan kualitas sumber daya manusia;manusia;

menjaga dan mempererat persatuan dan menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa kesatuan bangsa

meningkatkan kesadaran ketaatan hukum meningkatkan kesadaran ketaatan hukum dan disiplin nasional dan disiplin nasional

Page 32: HUKUM PENYIARAN

menyalurkan pendapat umum serta mendorong menyalurkan pendapat umum serta mendorong peran aktif masyarakat dalam pembangunan peran aktif masyarakat dalam pembangunan nasional dan daerah serta melestarikan nasional dan daerah serta melestarikan lingkungan hidup;lingkungan hidup;

mencegah monopoli kepemilikan dan mendukung mencegah monopoli kepemilikan dan mendukung persaingan yang sehat di bidang penyiaran;persaingan yang sehat di bidang penyiaran;

mendorong peningkatan kemampuan mendorong peningkatan kemampuan perekonomian rakyat, mewujudkan pemerataan, perekonomian rakyat, mewujudkan pemerataan, dan memperkuat daya saing bangsa dalam era dan memperkuat daya saing bangsa dalam era globalisasi;globalisasi;

memberikan informasi yang benar, seimbang, dan memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab;bertanggung jawab;

memajukan kebudayaan nasional.memajukan kebudayaan nasional.

Page 33: HUKUM PENYIARAN

KOMISI PENYIARAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA ( KPI )INDONESIA ( KPI )

lembaga negara independen mengatur hal-hal lembaga negara independen mengatur hal-hal mengenai penyiaran.mengenai penyiaran.

Wujud peran serta masyarakat untuk mewadahi Wujud peran serta masyarakat untuk mewadahi aspirasi dan mewakili kep masyarakat akan aspirasi dan mewakili kep masyarakat akan penyiaran.penyiaran.

KPI terdiri atas KPI Pusat dibentuk di tingkat KPI terdiri atas KPI Pusat dibentuk di tingkat pusat dan KPI Daerah dibentuk di tingkat pusat dan KPI Daerah dibentuk di tingkat provinsi.provinsi.

Dalam menjalankan fungsi, tugas, wewenang Dalam menjalankan fungsi, tugas, wewenang dan kewajibannya, KPI Pusat diawasi oleh dan kewajibannya, KPI Pusat diawasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dan KPI Daerah diawasi oleh Dewan dan KPI Daerah diawasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.

Page 34: HUKUM PENYIARAN

wewenangwewenang KPI KPI – menetapkan standar program siaran menetapkan standar program siaran – menyusun peraturan dan menetapkan pedoman menyusun peraturan dan menetapkan pedoman

perilaku penyiaran atas usulperilaku penyiaran atas usul asosiasi/ masyarakat asosiasi/ masyarakat penyiaran penyiaran

– mengawasi pelaksanaan peraturan dan pedoman mengawasi pelaksanaan peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaranperilaku penyiaran serta standar program siaran

– memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaranprogram siaran

– melakukan koordinasi dan/atau kerjasama dengan melakukan koordinasi dan/atau kerjasama dengan Pemerintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat Pemerintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat

Page 35: HUKUM PENYIARAN

tugas dan kewajiban KPItugas dan kewajiban KPI– menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi

yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi manusia.manusia.

– ikut membantu pengaturan infrastruktur bidang ikut membantu pengaturan infrastruktur bidang penyiaran penyiaran

– ikut membangun iklim persaingan yang sehat antar ikut membangun iklim persaingan yang sehat antar lembaga penyiaran dan industri terkaitlembaga penyiaran dan industri terkait

– memelihara tatanan informasi nasional yang adil, memelihara tatanan informasi nasional yang adil, merata dan seimbang merata dan seimbang

– menampung, meneliti, dan menindaklanjuti aduan, menampung, meneliti, dan menindaklanjuti aduan, sang-gahan, serta kritik dan apresiasi masyarakat sang-gahan, serta kritik dan apresiasi masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiaran; dan terhadap penyelenggaraan penyiaran; dan

– menyusun perencanaan pengembangan sumber menyusun perencanaan pengembangan sumber daya manusia menjamin profesionalitas di bidang daya manusia menjamin profesionalitas di bidang penyiaran.penyiaran.

Page 36: HUKUM PENYIARAN

Keanggotaan KPIKeanggotaan KPI Anggota KPI Pusat berjumlah 9 orang Anggota KPI Pusat berjumlah 9 orang

dan KPI Daerah berjumlah 7 orangdan KPI Daerah berjumlah 7 orang Ketua dan wakil ketua KPI dipilih dari dan Ketua dan wakil ketua KPI dipilih dari dan

oleh anggota oleh anggota Masa jabatan ketua, wakil ketua dan Masa jabatan ketua, wakil ketua dan

anggota KPI Pusat dan KPI Daerah 3 anggota KPI Pusat dan KPI Daerah 3 tahun dan dapat dipilih kembali hanya tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.

Page 37: HUKUM PENYIARAN

Anggaran KPIAnggaran KPI KPI dibantu oleh sebuah sekretariat yang KPI dibantu oleh sebuah sekretariat yang

dibiayai oleh negaradibiayai oleh negara Dalam melaksanakan tugasnya, KPI Dalam melaksanakan tugasnya, KPI

dapat dibantu oleh tenaga ahli sesuai dapat dibantu oleh tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan.dengan kebutuhan.

Pendanaan KPI Pusat berasal dari Pendanaan KPI Pusat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan pendanaan KPI Daerah Negara dan pendanaan KPI Daerah berasal dari Anggaran Pendapatan dan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.Belanja Daerah.

Page 38: HUKUM PENYIARAN

Syarat menjadi anggota KPISyarat menjadi anggota KPI warga negara Republik Indonesia yang bertakwa kepada warga negara Republik Indonesia yang bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa; Tuhan Yang Maha Esa; setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;Republik Indonesia Tahun 1945; berpendidikan sarjana atau memiliki kompetensi intelektual berpendidikan sarjana atau memiliki kompetensi intelektual

yang setara;yang setara; sehat jasmani dan rohani;sehat jasmani dan rohani; berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela;berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela; memiliki kepedulian, pengetahuan dan/atau pengalaman memiliki kepedulian, pengetahuan dan/atau pengalaman

dalam bidang penyiaran;dalam bidang penyiaran; tidak terkait langsung atau tidak langsung dengan tidak terkait langsung atau tidak langsung dengan

kepemilikan media massa;kepemilikan media massa; bukan anggota legislatif dan yudikatif;bukan anggota legislatif dan yudikatif; bukan pejabat pemerintah; dan bukan pejabat pemerintah; dan nonpartisan.nonpartisan.

Page 39: HUKUM PENYIARAN

Pemilihan anggota KPIPemilihan anggota KPI Anggota KPI Pusat dipilih oleh Anggota KPI Pusat dipilih oleh

Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Republik Indonesia

Anggota KPI Daerah dipilih oleh Anggota KPI Daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Provinsi

atas usul masyarakat melalui uji atas usul masyarakat melalui uji kepatutan dan kelayakan secara kepatutan dan kelayakan secara terbuka.terbuka.

Page 40: HUKUM PENYIARAN

Penetapan anggota KPIPenetapan anggota KPI Anggota KPI Pusat secara Anggota KPI Pusat secara

administratif ditetapkan oleh administratif ditetapkan oleh Presiden atas usul Dewan Presiden atas usul Dewan Perwakilan Rakyat Republik Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Indonesia

Anggota KPI Daerah secara Anggota KPI Daerah secara administratif ditetapkan oleh administratif ditetapkan oleh Gubernur atas usul Dewan Gubernur atas usul Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.Provinsi.

Page 41: HUKUM PENYIARAN

Anggota KPI berhenti karena Anggota KPI berhenti karena

masa jabatan berakhir masa jabatan berakhir meninggal dunia meninggal dunia mengundurkan diri mengundurkan diri dipidana penjara berdasarkan dipidana penjara berdasarkan

putusan pengadilan yang putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum memperoleh kekuatan hukum tetap; atau tetap; atau

tidak lagi memenuhi persyaratan tidak lagi memenuhi persyaratan menjadi aggota KPImenjadi aggota KPI

Page 42: HUKUM PENYIARAN

Penggantian anggota KPIPenggantian anggota KPI Apabila anggota KPI berhenti dalam masa Apabila anggota KPI berhenti dalam masa

jabatannya jabatannya ((kecuali masa jabatan kecuali masa jabatan berakhirberakhir)), digantikan oleh anggota , digantikan oleh anggota pengganti sampai habis masa jabatannya.pengganti sampai habis masa jabatannya.

Penggantian anggota KPI Pusat secara Penggantian anggota KPI Pusat secara administratif ditetapkan oleh Presiden atas administratif ditetapkan oleh Presiden atas usul Dewan Perwakilan Republik usul Dewan Perwakilan Republik Indonesia dan anggota KPI Daerah Indonesia dan anggota KPI Daerah secara administratif ditetapkan oleh secara administratif ditetapkan oleh Gubernur atas usul Dewan Perwakilan Gubernur atas usul Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.Rakyat Daerah Provinsi.

Page 43: HUKUM PENYIARAN

JASA PENYIARANJASA PENYIARAN

jasa penyiaran radio jasa penyiaran radio jasa penyiaran televisi jasa penyiaran televisi

Page 44: HUKUM PENYIARAN

Jasa penyiaran Jasa penyiaran diselenggarakandiselenggarakan

– Lembaga Penyiaran Publik Lembaga Penyiaran Publik

– Lembaga Penyiaran Swasta Lembaga Penyiaran Swasta

– Lembaga Penyiaran Komunitas; Lembaga Penyiaran Komunitas; dan dan

– Lembaga Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan Berlangganan

Page 45: HUKUM PENYIARAN

LEMBAGA PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIKPUBLIK

lembaga penyiaran berbentuk badan lembaga penyiaran berbentuk badan hukum hukum

didirikan negara, didirikan negara, sifat independen, netral, tidak sifat independen, netral, tidak

komersial,komersial, fungsi memberikan layanan fungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.untuk kepentingan masyarakat.

Page 46: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran Publik Lembaga Penyiaran Publik terdiriterdiri

Radio Republik IndonesiaRadio Republik Indonesia Televisi Republik Indonesia Televisi Republik Indonesia stasiun pusat penyiarannya stasiun pusat penyiarannya

berada di ibukota Negara berada di ibukota Negara Republik Indonesia.Republik Indonesia.

Page 47: HUKUM PENYIARAN

Di daerah provinsi, Di daerah provinsi, kabupaten, atau kabupaten, atau kota dapat didirikan kota dapat didirikan Lembaga Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik lokal.Publik lokal.

Page 48: HUKUM PENYIARAN

Dewan pengawas dan dewan Dewan pengawas dan dewan direksi Lembaga Penyiaran Publikdireksi Lembaga Penyiaran Publik

ditetapkan Presiden bagi Radio ditetapkan Presiden bagi Radio Republik Indonesia dan Televisi Republik Indonesia dan Televisi Republik IndonesiaRepublik Indonesia

atas usul Dewan Perwakilan atas usul Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; Rakyat Republik Indonesia;

atau oleh Gubernur, Bupati, atau atau oleh Gubernur, Bupati, atau WalikotaWalikota

Page 49: HUKUM PENYIARAN

bagi Lembaga Penyiaran Publik bagi Lembaga Penyiaran Publik lokal atas usul Dewan Perwakilan lokal atas usul Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,Rakyat Daerah,

setelah melalui uji kepatutan dan setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan kelayakan

secara terbuka secara terbuka atas masukan dari pemerintah atas masukan dari pemerintah

dan/atau masyarakat.dan/atau masyarakat.

Page 50: HUKUM PENYIARAN

Jumlah anggota dewan Jumlah anggota dewan pengawas bagi Radio Republik pengawas bagi Radio Republik Indonesia dan Televisi Republik Indonesia dan Televisi Republik Indonesia sebanyak 5 orangIndonesia sebanyak 5 orang

dewan pengawas bagi lembaga dewan pengawas bagi lembaga Penyiaran Publik Lokal Penyiaran Publik Lokal sebanyak 3 orang.sebanyak 3 orang.

Page 51: HUKUM PENYIARAN

Dewan pengawas dan dewan Dewan pengawas dan dewan direksi Lembaga Penyiaran Publik direksi Lembaga Penyiaran Publik mempunyai masa kerja 5 tahun mempunyai masa kerja 5 tahun

dapat dipilih kembali hanya untuk 1 dapat dipilih kembali hanya untuk 1 kali masa kerja berikutnya.kali masa kerja berikutnya.

Dewan direksi diangkat dan Dewan direksi diangkat dan ditetapkan oleh dewan pengawasditetapkan oleh dewan pengawas

Page 52: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran Publik di Lembaga Penyiaran Publik di tingkat pusat diawasi oleh tingkat pusat diawasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Republik Indonesia

Lembaga Penyiaran Publik di Lembaga Penyiaran Publik di tingkat daerah diawasi oleh tingkat daerah diawasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.Daerah.

Page 53: HUKUM PENYIARAN

Sumber pembiayaan Lembaga Sumber pembiayaan Lembaga Penyiaran Publik Penyiaran Publik

iuran penyiaran iuran penyiaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara atau Anggaran Pendapatan Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerahdan Belanja Daerah

sumbangan masyarakat sumbangan masyarakat siaran iklan; dan siaran iklan; dan usaha lain yang sah yang terkait usaha lain yang sah yang terkait

dengan penyelenggaraan penyiaran.dengan penyelenggaraan penyiaran.

Page 54: HUKUM PENYIARAN

Setiap akhir tahun Setiap akhir tahun anggaran, Lembaga anggaran, Lembaga Penyiaran Publik wajib Penyiaran Publik wajib membuat laporan keuangan membuat laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan yang diaudit oleh akuntan publik dan hasilnya publik dan hasilnya diumumkan melalui media diumumkan melalui media massa.massa.

Page 55: HUKUM PENYIARAN

LEMBAGA PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN SWASTASWASTA

lembaga penyiaran komersial lembaga penyiaran komersial berbentuk badan hukum berbentuk badan hukum

Indonesia, Indonesia, bidang usahanya hanya bidang usahanya hanya

menyelenggarakan jasa menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi.penyiaran radio atau televisi.

Page 56: HUKUM PENYIARAN

Modal Lembaga Penyiaran Modal Lembaga Penyiaran SwastaSwasta

Lembaga Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta didirikan dengan Swasta didirikan dengan modal awal seluruhnya modal awal seluruhnya dimiliki oleh warga negara dimiliki oleh warga negara Indonesia dan/atau badan Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia.hukum Indonesia.

Page 57: HUKUM PENYIARAN

Warga negara asing Warga negara asing dilarang menjadi dilarang menjadi pengurus Lembaga pengurus Lembaga Penyiaran Swasta, Penyiaran Swasta, kecuali untuk bidang kecuali untuk bidang keuangan dan bidang keuangan dan bidang teknik.teknik.

Page 58: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran Swasta Lembaga Penyiaran Swasta dapat melakukan penambahan dapat melakukan penambahan dan pengembangan dalam dan pengembangan dalam rangka pemenuhan modal rangka pemenuhan modal yang berasal dari modal asing, yang berasal dari modal asing, yang jumlahnya tidak lebih dari yang jumlahnya tidak lebih dari 20% dari seluruh modal dan 20% dari seluruh modal dan minimum oleh 2 pemegang minimum oleh 2 pemegang saham.saham.

Page 59: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran Swasta wajib Lembaga Penyiaran Swasta wajib memberikan kesempatan kepada memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memiliki saham karyawan untuk memiliki saham perusahaan dan memberikan perusahaan dan memberikan bagian laba perusahaan.bagian laba perusahaan.

Yang dimaksud memberikan Yang dimaksud memberikan kesempatan kepemilikan saham kesempatan kepemilikan saham adalah pada saat-saat penjualan adalah pada saat-saat penjualan saham kepada publik.saham kepada publik.

Page 60: HUKUM PENYIARAN

pembatasanpembatasan Pemusatan kepemilikan dan Pemusatan kepemilikan dan

penguasaan Lembaga Penyiaran penguasaan Lembaga Penyiaran Swasta oleh satu orang atau satu Swasta oleh satu orang atau satu badan hukum, baik di satu badan hukum, baik di satu wilayah siaran maupun di wilayah siaran maupun di beberapa wilayah siaran, beberapa wilayah siaran, dibatasidibatasi..

Page 61: HUKUM PENYIARAN

Kepemilikan silang antara Kepemilikan silang antara ::

- Lembaga Penyiaran Swasta yang Lembaga Penyiaran Swasta yang menyelenggarakan jasa penyiaran radio menyelenggarakan jasa penyiaran radio dan Lembaga Penyiaran Swasta yang dan Lembaga Penyiaran Swasta yang menyelenggarakan jasa penyiaran televisi, menyelenggarakan jasa penyiaran televisi,

- Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Swasta dan perusahaan media cetak perusahaan media cetak

- Lembaga Penyiaran Swasta dan lembaga Lembaga Penyiaran Swasta dan lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran lainnya, penyiaran swasta jasa penyiaran lainnya, baik langsung maupun tidak langsung, baik langsung maupun tidak langsung, dibatasi.dibatasi.

Page 62: HUKUM PENYIARAN

Pengaturan jumlah dan Pengaturan jumlah dan cakupan wilayah siaran cakupan wilayah siaran lokal, regional dan nasional lokal, regional dan nasional baik untuk jasa penyiaran baik untuk jasa penyiaran radio maupun jasa radio maupun jasa penyiaran televisi, disusun penyiaran televisi, disusun oleh KPI bersama oleh KPI bersama Pemerintah.Pemerintah.

Page 63: HUKUM PENYIARAN

Sumber pembiayaan Lembaga Sumber pembiayaan Lembaga Penyiaran Swasta Penyiaran Swasta

siaran iklan; dan/atau siaran iklan; dan/atau usaha lain yang sah usaha lain yang sah

yang terkait dengan yang terkait dengan penyelenggaraan penyelenggaraan penyiaran penyiaran

Page 64: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran Swasta Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi jasa penyiaran televisi masing-masing hanya dapat masing-masing hanya dapat menyelenggarakan 1 (satu) menyelenggarakan 1 (satu) siaran dengan 1 (satu) siaran dengan 1 (satu) saluran pada 1 (satu) saluran pada 1 (satu) cakupan wilayah siaran.cakupan wilayah siaran.

Page 65: HUKUM PENYIARAN

LEMBAGA PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN KOMUNITASKOMUNITAS

lembaga penyiaran berbentuk badan lembaga penyiaran berbentuk badan hukum Indonesia, hukum Indonesia,

didirikan oleh komunitas tertentu, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan tidak bersifat independen, dan tidak

komersial, komersial, daya pancar rendah, luas jangkauan daya pancar rendah, luas jangkauan

wilayah terbatas, wilayah terbatas, melayani kepentingan komunitasnya.melayani kepentingan komunitasnya.

Page 66: HUKUM PENYIARAN

Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan komunitasnya komunitasnya ::

komunitas yang berada komunitas yang berada dalam wilayah jangkauan dalam wilayah jangkauan daya pancar stasiun daya pancar stasiun komunitas yang diizinkan.komunitas yang diizinkan.

Page 67: HUKUM PENYIARAN

Penyelenggaraan Lembaga Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran KomunitasPenyiaran Komunitas

tidak untuk mencari laba atau tidak untuk mencari laba atau keuntungan atau tidak merupakan keuntungan atau tidak merupakan bagian perusahaan yang mencari bagian perusahaan yang mencari keuntungan semata; keuntungan semata;

untuk mendidik dan memajukan untuk mendidik dan memajukan masyarakat dalam mencapai masyarakat dalam mencapai kesejahteraan, dengan kesejahteraan, dengan melaksanakan program acara yang melaksanakan program acara yang meliputi budaya, pendidikan, dan meliputi budaya, pendidikan, dan informasi yang menggambarkan informasi yang menggambarkan identitas bangsa.identitas bangsa.

Page 68: HUKUM PENYIARAN

keberadaan organisasi Lembaga keberadaan organisasi Lembaga Penyiaran Komunitas Penyiaran Komunitas

komunitas nonpartisan yang komunitas nonpartisan yang keberadaan organisasinya :keberadaan organisasinya :

tidak mewakili organisasi atau tidak mewakili organisasi atau lembaga asing serta bukan lembaga asing serta bukan komunitas internasionalkomunitas internasional

tidak terkait dengan organisasi tidak terkait dengan organisasi terlarang dan terlarang dan

tidak untuk kepentingan propaganda tidak untuk kepentingan propaganda bagi kelompok atau golongan bagi kelompok atau golongan tertentutertentu

Page 69: HUKUM PENYIARAN

sumber pembiayaansumber pembiayaan Pendirian Lembaga Penyiaran Pendirian Lembaga Penyiaran

Komunitas atas biaya yang diperoleh Komunitas atas biaya yang diperoleh dari kontribusi komunitas tertentu dan dari kontribusi komunitas tertentu dan menjadi milik komunitas tersebut.menjadi milik komunitas tersebut.

Lembaga Penyiaran Komunitas dapat Lembaga Penyiaran Komunitas dapat memperoleh sumber pembiayaan dari memperoleh sumber pembiayaan dari sumbangan, hibah, sponsor, dan sumbangan, hibah, sponsor, dan sumber lain yang sah dan tidak sumber lain yang sah dan tidak mengikatmengikat

Page 70: HUKUM PENYIARAN

LaranganLarangan

Lembaga Penyiaran Komunitas Lembaga Penyiaran Komunitas dilarangdilarang menerima bantuan dana menerima bantuan dana awal mendirikan dan dana awal mendirikan dan dana operasional dari pihak asing.operasional dari pihak asing.

Lembaga Penyiaran Komunitas Lembaga Penyiaran Komunitas dilarangdilarang melakukan siaran iklan melakukan siaran iklan dan/atau siaran komersial lainnya, dan/atau siaran komersial lainnya, kecuali iklan layanan masyarakat.kecuali iklan layanan masyarakat.

Page 71: HUKUM PENYIARAN

KewajibanKewajiban Lembaga Penyiaran Komunitas Lembaga Penyiaran Komunitas wajib wajib

membuat kode etik dan tata tertib untuk membuat kode etik dan tata tertib untuk diketahui oleh komunitas dan masyarakat diketahui oleh komunitas dan masyarakat lainnya.lainnya.

Dalam hal terjadi pengaduan dari Dalam hal terjadi pengaduan dari komunitas atau masyarakat lain terhadap komunitas atau masyarakat lain terhadap pelanggaran kode etik dan/atau tata pelanggaran kode etik dan/atau tata tertib, Lembaga Penyiaran Komunitas tertib, Lembaga Penyiaran Komunitas wajibwajib melakukan tindakan sesuai dengan melakukan tindakan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.pedoman dan ketentuan yang berlaku.

Page 72: HUKUM PENYIARAN

LEMBAGA PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN BERLANGGANANBERLANGGANAN

lembaga penyiaran berbentuk badan hukum lembaga penyiaran berbentuk badan hukum Indonesia, Indonesia,

bidang usahanya hanya menyelenggarakan bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan jasa penyiaran berlangganan

wajib terlebih dahulu memperoleh izin wajib terlebih dahulu memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran berlangganan.penyelenggaraan penyiaran berlangganan.

memancarluaskan atau menyalurkan materi memancarluaskan atau menyalurkan materi siarannya secara khusus kepada pelanggansiarannya secara khusus kepada pelanggan

melalui radio, televisi, multi-media, atau media melalui radio, televisi, multi-media, atau media informasi lainnya.informasi lainnya.

Page 73: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan terdiri atasBerlangganan terdiri atas

Lembaga Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui satelitBerlangganan melalui satelit

Lembaga Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui kabel; Berlangganan melalui kabel; dan dan

Lembaga Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui terestrial Berlangganan melalui terestrial

Page 74: HUKUM PENYIARAN

Kewajiban Lembaga Penyiaran Kewajiban Lembaga Penyiaran BerlanggananBerlangganan

melakukan sensor internal terhadap semua isi melakukan sensor internal terhadap semua isi siaran yang akan disiarkan dan/atau siaran yang akan disiarkan dan/atau disalurkan;disalurkan;

menyediakan paling sedikit 10% dari kapasitas menyediakan paling sedikit 10% dari kapasitas kanal saluran untuk menyalurkan program dari kanal saluran untuk menyalurkan program dari Lembaga Penyiaran Publik dan Lembaga Lembaga Penyiaran Publik dan Lembaga Penyiaran Swasta; Penyiaran Swasta;

menyediakan 1 kanal saluran siaran produksi menyediakan 1 kanal saluran siaran produksi dalam negeri berbanding 10 siaran produksi dalam negeri berbanding 10 siaran produksi luar negeri paling sedikit 1 kanal saluran siaran luar negeri paling sedikit 1 kanal saluran siaran produksi dalam negeri.produksi dalam negeri.

Page 75: HUKUM PENYIARAN

Pembiayaan Lembaga Pembiayaan Lembaga Penyiaran BerlanggananPenyiaran Berlangganan

iuran berlangganan; iuran berlangganan; usaha lain yang sah usaha lain yang sah

dan terkait dengan dan terkait dengan penyelenggaraan penyelenggaraan penyiaran penyiaran

Page 76: HUKUM PENYIARAN

Ketentuan Lembaga Penyiaran Ketentuan Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui satelitBerlangganan melalui satelit

memiliki stasiun pengendali siaran yang memiliki stasiun pengendali siaran yang berlokasi di Indonesia;berlokasi di Indonesia;

memiliki stasiun pemancar ke satelit yang memiliki stasiun pemancar ke satelit yang berlokasi di Indonesia;berlokasi di Indonesia;

menggunakan satelit yang mempunyai menggunakan satelit yang mempunyai landing right landing right di Indonesia; dan di Indonesia; dan

menjamin agar siarannya hanya diterima menjamin agar siarannya hanya diterima oleh pelanggan.oleh pelanggan.

Page 77: HUKUM PENYIARAN

Ketentuan Lembaga Penyiaran Ketentuan Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui kabel dan Berlangganan melalui kabel dan

terestrialterestrial memiliki jangkauan siaran yang memiliki jangkauan siaran yang

meliputi satu daerah layanan meliputi satu daerah layanan sesuai dengan izin yang sesuai dengan izin yang diberikan; dan diberikan; dan

menjamin agar siarannya hanya menjamin agar siarannya hanya diterima oleh pelanggan.diterima oleh pelanggan.

Page 78: HUKUM PENYIARAN

Ketentuan Lembaga Ketentuan Lembaga penyiaran berlanggananpenyiaran berlangganan

Warga negara asing dilarang menjadi pengurus , kecuali Warga negara asing dilarang menjadi pengurus , kecuali untuk bidang keuangan dan bidang teknik.untuk bidang keuangan dan bidang teknik.

Dalam melakukan penambahan dan pengembangan Dalam melakukan penambahan dan pengembangan dalam rangka pemenuhan modal yang berasal dari modal dalam rangka pemenuhan modal yang berasal dari modal asing jumlahnya tidak boleh lebih dari 20% dari seluruh asing jumlahnya tidak boleh lebih dari 20% dari seluruh modal dan minimum oleh 2 pemegang saham.modal dan minimum oleh 2 pemegang saham.

Wajib memberikan kesempatan kepada karyawan untuk Wajib memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memiliki saham perusahaan dan memberikan bagian laba memiliki saham perusahaan dan memberikan bagian laba perusahaan.perusahaan.

Hanya menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan Hanya menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan Memancarluaskan atau menyalurkan materi siarannya Memancarluaskan atau menyalurkan materi siarannya

secara khusus kepada pelanggan melalui radio, televisi, secara khusus kepada pelanggan melalui radio, televisi, multi-media, atau media informasi lainnya.multi-media, atau media informasi lainnya.

Page 79: HUKUM PENYIARAN

LEMBAGA PENYIARAN ASINGLEMBAGA PENYIARAN ASING Lembaga penyiaran asing Lembaga penyiaran asing dilarang dilarang

didirikan di Indonesia didirikan di Indonesia Lembaga penyiaran asing dan kantor Lembaga penyiaran asing dan kantor

penyiaran asing yang akan penyiaran asing yang akan melakukan kegiatan jurnalistik di melakukan kegiatan jurnalistik di Indonesia, baik yang disiarkan Indonesia, baik yang disiarkan secara langsung maupun dalam secara langsung maupun dalam rekaman, rekaman, harus memenuhi harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.undangan yang berlaku.

Page 80: HUKUM PENYIARAN

STASIUN PENYIARAN DAN STASIUN PENYIARAN DAN WILAYAH JANGKAUAN SIARANWILAYAH JANGKAUAN SIARAN

Lembaga penyiaran yang Lembaga penyiaran yang menyelenggarakan jasa penyiaran menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau jasa penyiaran televisi radio atau jasa penyiaran televisi terdiri atas terdiri atas ::

- stasiun penyiaran jaringan dan/atau stasiun penyiaran jaringan dan/atau

- stasiun penyiaran lokal.stasiun penyiaran lokal.

Page 81: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran PublikLembaga Penyiaran Publik dapat dapat menyelenggarakan siaran dengan menyelenggarakan siaran dengan sistem stasiun jaringan yang sistem stasiun jaringan yang menjangkau seluruh wilayahmenjangkau seluruh wilayah negara negara Republik Indonesia.Republik Indonesia.

Lembaga Penyiaran SwastaLembaga Penyiaran Swasta dapat dapat menyelenggarakan siaran melalui menyelenggarakan siaran melalui sistem stasiun jaringan dengan sistem stasiun jaringan dengan jangkauan wilayah terbatas.jangkauan wilayah terbatas.

Page 82: HUKUM PENYIARAN

Stasiun penyiaran lokal dapat Stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokasi tertentu dalam didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah negara Republik Indonesia wilayah negara Republik Indonesia dengan wilayah jangkauan siaran dengan wilayah jangkauan siaran terbatas pada lokasi tersebut.terbatas pada lokasi tersebut.

Mayoritas pemilikan modal awal dan Mayoritas pemilikan modal awal dan pengelolaan stasiun penyiaran lokal pengelolaan stasiun penyiaran lokal diutamakan kepada masyarakat di diutamakan kepada masyarakat di daerah tempat stasiun lokal itu daerah tempat stasiun lokal itu berada.berada.

Page 83: HUKUM PENYIARAN

RENCANA DASAR TEKNIK PENYIARAN RENCANA DASAR TEKNIK PENYIARAN DAN DAN

PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT

PENYIARANPENYIARAN

Setiap pendirian dan Setiap pendirian dan penyelenggaraan penyiaran wajib penyelenggaraan penyiaran wajib memenuhi ketentuan rencana memenuhi ketentuan rencana dasar teknik penyiaran dan dasar teknik penyiaran dan persyaratan teknis perangkat persyaratan teknis perangkat penyiaran.penyiaran.

Page 84: HUKUM PENYIARAN

PERIZINANPERIZINAN SebelumSebelum

menyelenggarakan menyelenggarakan kegiatannya lembaga kegiatannya lembaga penyiaran wajib penyiaran wajib memperoleh izin memperoleh izin penyelenggaraan penyelenggaraan penyiaran.penyiaran.

Page 85: HUKUM PENYIARAN

Pemohon izin wajib Pemohon izin wajib mencantumkanmencantumkan::

- nama, nama,

- visi, visi,

- misi, misi,

- format siaran - format siaran

yang akan diselenggarakan serta yang akan diselenggarakan serta memenuhi persyaratan sesuai dengan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan undang-undang ini.ketentuan undang-undang ini.

Page 86: HUKUM PENYIARAN

Pemberian izin Pemberian izin penyelenggaraan penyelenggaraan penyiaran berdasarkan penyiaran berdasarkan ::

- minat, - minat, - kepentingan - kepentingan - kenyamanan publik.- kenyamanan publik.

Page 87: HUKUM PENYIARAN

Izin dan perpanjangan izin Izin dan perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran penyelenggaraan penyiaran

diberikan oleh negara setelah diberikan oleh negara setelah memperolehmemperoleh ::

masukan dan hasil evaluasi dengar pendapat masukan dan hasil evaluasi dengar pendapat antara pemohon dan KPI antara pemohon dan KPI

rekomendasi kelayakan penyelenggaraan rekomendasi kelayakan penyelenggaraan penyiaran dari KPI penyiaran dari KPI

hasil kesepakatan dalam forum rapat bersama hasil kesepakatan dalam forum rapat bersama yang diadakan khusus untuk perizinan antara yang diadakan khusus untuk perizinan antara KPI dan Pemerintah; dan KPI dan Pemerintah; dan

izin lokasi dan penggunaan spektrum frekuensi izin lokasi dan penggunaan spektrum frekuensi radio oleh Pemerintah atas usul KPI.radio oleh Pemerintah atas usul KPI.

Page 88: HUKUM PENYIARAN

Atas dasar hasil Atas dasar hasil kesepakatan , secara kesepakatan , secara administratif izin administratif izin penyelenggaraan penyelenggaraan penyiaran diberikan oleh penyiaran diberikan oleh Negara melalui KPI.Negara melalui KPI.

Page 89: HUKUM PENYIARAN

Izin penyelenggaraan dan Izin penyelenggaraan dan perpanjangan izin perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran wajib penyelenggaraan penyiaran wajib diterbitkan paling lambat 30 hari diterbitkan paling lambat 30 hari kerja setelah ada kesepakatan kerja setelah ada kesepakatan dari forum rapat bersama.dari forum rapat bersama.

Lembaga penyiaran wajib Lembaga penyiaran wajib membayar izin penyelenggaraan membayar izin penyelenggaraan penyiaran melalui kas negara.penyiaran melalui kas negara.

Page 90: HUKUM PENYIARAN

Pemberian Izin penyelenggaraan Pemberian Izin penyelenggaraan penyiaranpenyiaran

izin penyelenggaraan penyiaran izin penyelenggaraan penyiaran radio diberikan untuk jangka waktu 5 radio diberikan untuk jangka waktu 5 tahun.tahun.

Izin penyelenggaraan penyiaran Izin penyelenggaraan penyiaran televisi diberikan untuk jangka waktu televisi diberikan untuk jangka waktu 10 tahun.10 tahun.

Dan dapat diperpanjang serta Dan dapat diperpanjang serta dilarang dipindah tangankan pada dilarang dipindah tangankan pada pihal lain.pihal lain.

Page 91: HUKUM PENYIARAN

Sebelum memperoleh izin Sebelum memperoleh izin tetap penyelenggaraan tetap penyelenggaraan penyiaran, lembaga penyiaran penyiaran, lembaga penyiaran wajib melalui masa uji coba wajib melalui masa uji coba siaran paling lama siaran paling lama ::

- untuk lembaga penyiaran radio 6 untuk lembaga penyiaran radio 6 bulan bulan

- untuk lembaga penyiaran televisi 1 untuk lembaga penyiaran televisi 1 tahun.tahun.

Page 92: HUKUM PENYIARAN

Pencabutan Izin Pencabutan Izin penyelenggaraan penyiaranpenyelenggaraan penyiaran

tidak lulus masa uji coba siaran yang telah ditetapkantidak lulus masa uji coba siaran yang telah ditetapkan melanggar penggunaan spektrum frekuensi radio melanggar penggunaan spektrum frekuensi radio

dan/atau wilayah jangkauan siaran yang ditetapkan;dan/atau wilayah jangkauan siaran yang ditetapkan; tidak melakukan kegiatan siaran lebih dari 3 bulan tidak melakukan kegiatan siaran lebih dari 3 bulan

tanpa pemberitahuan kepada KPI;tanpa pemberitahuan kepada KPI; dipindahtangankan kepada pihak lain;dipindahtangankan kepada pihak lain; melanggar ketentuan rencana dasar teknik penyiaran melanggar ketentuan rencana dasar teknik penyiaran

dan persyaratan teknis perangkat penyiaran; atau dan persyaratan teknis perangkat penyiaran; atau melanggar ketentuan mengenai standar program siaran melanggar ketentuan mengenai standar program siaran

setelah adanya putusan pengadilan yang memperoleh setelah adanya putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.kekuatan hukum tetap.

Page 93: HUKUM PENYIARAN

Izin penyelenggaraan Izin penyelenggaraan penyiaran dinyatakan penyiaran dinyatakan berakhir karena berakhir karena ::

- habis masa izin habis masa izin

- tidak diperpanjang kembali.tidak diperpanjang kembali.

Page 94: HUKUM PENYIARAN

PELAKSANAAN SIARANPELAKSANAAN SIARAN

Isi siaran harus sesuai Isi siaran harus sesuai dengan dengan : :

- asas, asas,

- tujuan, tujuan,

- fungsi, fungsi,

- arah siaran .arah siaran .

Page 95: HUKUM PENYIARAN

Isi siaran wajib mengandung Isi siaran wajib mengandung ::- informasi, informasi,

- pendidikan, pendidikan,

- hiburan, hiburan,

- manfaat manfaat

untuk pembentukan intelektualitas, untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan serta mengamalkan nilai-nilai kesatuan serta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia.agama dan budaya Indonesia.

Page 96: HUKUM PENYIARAN

Isi siaran dari jasa penyiaran televisi, Isi siaran dari jasa penyiaran televisi, yang diselenggarakan oleh Lembaga yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Publik, wajib memuat Penyiaran Publik, wajib memuat sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya 60%60% mata acara mata acara yang berasal dari dalam negeri.yang berasal dari dalam negeri.

Mata acara siaran yang berasal dari luar Mata acara siaran yang berasal dari luar negeri diutamakan berkaitan dengan negeri diutamakan berkaitan dengan agama, pendidikan, ilmu pengetahuan agama, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, olahraga, serta dan teknologi, budaya, olahraga, serta hiburanhiburan..

Page 97: HUKUM PENYIARAN

Isi siaran wajib Isi siaran wajib - memberikan pemberdayaan kepada memberikan pemberdayaan kepada

khalayak khusus, yaitu anak-anak dan khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan mata acara remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat dan lembaga pada waktu yang tepat dan lembaga penyiaran wajib mencantumkan dan/atau penyiaran wajib mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai dengan isi siaran.dengan isi siaran.

- dijaga netralitasnya dan tidak boleh dijaga netralitasnya dan tidak boleh mengutamakan kepentingan golongan mengutamakan kepentingan golongan tertentu.tertentu.

Page 98: HUKUM PENYIARAN

Larangan Isi siaranLarangan Isi siaran

bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong bohong

menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalahgunaan anrkotika dan obat terlarang; penyalahgunaan anrkotika dan obat terlarang; atauatau

mempertentangkan suku, agama, ras dan antar mempertentangkan suku, agama, ras dan antar golongan golongan

memperolokkan, merendahkan, melecehkan memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional.internasional.

Page 99: HUKUM PENYIARAN

BAHASA SIARANBAHASA SIARAN Bahasa pengantar utama dalam Bahasa pengantar utama dalam

penyelenggaraan program siaran penyelenggaraan program siaran harusharus Bahasa Indonesia yang baik dan benarBahasa Indonesia yang baik dan benar

Bahasa daerah dapat digunakan sebagai Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalam penyelenggaraan bahasa pengantar dalam penyelenggaraan program siaran muatan lokal dan, apabila program siaran muatan lokal dan, apabila diperlukan, untuk mendukung mata acara diperlukan, untuk mendukung mata acara tertentu.tertentu.

Bahasa asing hanya dapat digunakan Bahasa asing hanya dapat digunakan sebagai bahasa pengantar sesuai dengan sebagai bahasa pengantar sesuai dengan keperluan suatu mata acara siaran.keperluan suatu mata acara siaran.

Page 100: HUKUM PENYIARAN

Mata acara siaran berbahasa asing dapat Mata acara siaran berbahasa asing dapat disiarkan dalam bahasa aslinya dan khusus disiarkan dalam bahasa aslinya dan khusus untuk jasa penyiaran televisi harus diberi teks untuk jasa penyiaran televisi harus diberi teks Bahasa Indonesia atau secara selektif disulih-Bahasa Indonesia atau secara selektif disulih-suarakan ke dalam Bahasa Indonesia sesuai suarakan ke dalam Bahasa Indonesia sesuai dengan keperluan mata acara tertentu.dengan keperluan mata acara tertentu.

Sulih suara bahasa asing ke dalam Bahasa Sulih suara bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia dibatasi paling banyak 30Indonesia dibatasi paling banyak 30% % dari dari jumlah mata acara berbahasa asing yang jumlah mata acara berbahasa asing yang disiarkan.disiarkan.

Bahasa isyarat dapat digunakan dalam mata Bahasa isyarat dapat digunakan dalam mata acara tertentu untuk khalayak tunarungu.acara tertentu untuk khalayak tunarungu.

Page 101: HUKUM PENYIARAN

RELAI DAN SIARAN BERSAMARELAI DAN SIARAN BERSAMA

Lembaga penyiaran dapat melakukan Lembaga penyiaran dapat melakukan relai siaran lembaga penyiaran lain, baik relai siaran lembaga penyiaran lain, baik lembaga penyiaran dalam negeri maupun lembaga penyiaran dalam negeri maupun dari lembaga penyiaran luar negeri.dari lembaga penyiaran luar negeri.

Lembaga penyiaran dapat melakukan Lembaga penyiaran dapat melakukan relai siaran lembaga penyiaran lain relai siaran lembaga penyiaran lain secara tidak tetap atas mata acara secara tidak tetap atas mata acara tertentu yang bersifat nasional, tertentu yang bersifat nasional, internasional, dan/atau mata acara internasional, dan/atau mata acara pilihan.pilihan.

Page 102: HUKUM PENYIARAN

Pembatasan Relai siaranPembatasan Relai siaran Relai siaran yang digunakan sebagai acara Relai siaran yang digunakan sebagai acara

tetap, baik yang berasal dari dalam negeri tetap, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, dibatasi.maupun dari luar negeri, dibatasi.

Khusus untuk relai siaran acara tetap yang Khusus untuk relai siaran acara tetap yang berasal dari lembaga penyiaran luar negeri, berasal dari lembaga penyiaran luar negeri, durasi, jenis dan jumlah mata acaranya dibatasi.durasi, jenis dan jumlah mata acaranya dibatasi.

Yang dimaksud dengan pembatasan jenis siaran Yang dimaksud dengan pembatasan jenis siaran acara tetap adalah acara tetap adalah acara siaran warta berita, acara siaran warta berita, siaran musik yang penampilan tidak pantas, siaran musik yang penampilan tidak pantas, dan acara siaran olahraga yang dan acara siaran olahraga yang memperagakan adegan sadis.memperagakan adegan sadis.

Page 103: HUKUM PENYIARAN

KEGIATAN JURNALISTIKKEGIATAN JURNALISTIK

Wartawan penyiaran dalam Wartawan penyiaran dalam melaksanakan kegiatan melaksanakan kegiatan jurnalistik media elektronik jurnalistik media elektronik tunduk kepada tunduk kepada ::

- Kode Etik JurnalistikKode Etik Jurnalistik- peraturan perundang-undangan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.yang berlaku.

Page 104: HUKUM PENYIARAN

HAK SIARHAK SIAR Setiap mata acara yang disiarkan wajib memiliki Setiap mata acara yang disiarkan wajib memiliki

hak siar hak siar Dalam menayangkan acara siaran, lembaga Dalam menayangkan acara siaran, lembaga

penyiaran wajib mencantumkan hak siarpenyiaran wajib mencantumkan hak siar hak siar adalahhak siar adalah hak yang dimiliki lembaga hak yang dimiliki lembaga

penyiaran untuk menyiarkan program atau penyiaran untuk menyiarkan program atau acara tertentu yang diperoleh secara sah dari acara tertentu yang diperoleh secara sah dari pemilik hak cipta atau penciptanya.pemilik hak cipta atau penciptanya.

Kepemilikan hak siar harus disebutkan secara Kepemilikan hak siar harus disebutkan secara jelas dalam mata acara.jelas dalam mata acara.

Hak siar dari setiap mata acara siaran dilindungi Hak siar dari setiap mata acara siaran dilindungi berdasarkan peraturan perundang-undangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.yang berlaku.

Page 105: HUKUM PENYIARAN

RALAT SIARANRALAT SIARAN Lembaga penyiaran Lembaga penyiaran wajibwajib melakukan ralat melakukan ralat

apabila isi siaran dan/atau berita diketahui apabila isi siaran dan/atau berita diketahui terdapat kekeliruan dan/atau kesalahan, atau terdapat kekeliruan dan/atau kesalahan, atau terjadi sanggahan atas isi siaran dan/atau terjadi sanggahan atas isi siaran dan/atau berita.berita.

Ralat atau pembetulan dilakukan dalam jangka Ralat atau pembetulan dilakukan dalam jangka waktu waktu kurang dari 24 jam berikutnyakurang dari 24 jam berikutnya, dan , dan apabila tidak memungkinkan untuk dilakukan, apabila tidak memungkinkan untuk dilakukan, ralat dapat dilakukan pada kesempatan ralat dapat dilakukan pada kesempatan pertama serta mendapat perlakuan utama.pertama serta mendapat perlakuan utama.

Ralat atau pembetulan Ralat atau pembetulan tidaktidak membebaskan membebaskan tanggung jawab atau tuntutan hukum yang tanggung jawab atau tuntutan hukum yang diajukan oleh pihak yang merasa dirugikan.diajukan oleh pihak yang merasa dirugikan.

Page 106: HUKUM PENYIARAN

ARSIP SIARANARSIP SIARAN Lembaga Penyiaran wajib menyimpan Lembaga Penyiaran wajib menyimpan

bahan siaran, termasuk rekaman audio, bahan siaran, termasuk rekaman audio, rekaman video, foto, dan dokumen, rekaman video, foto, dan dokumen, sekurang-kurangnya untuk jangka waktu sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 1 tahun setelah disiarkan.1 tahun setelah disiarkan.

Bahan siaran yang memiliki nilai sejarah, Bahan siaran yang memiliki nilai sejarah, nilai informasi, atau nilai penyiaran yang nilai informasi, atau nilai penyiaran yang tinggi, wajib diserahkan kepada lembaga tinggi, wajib diserahkan kepada lembaga yang ditunjuk untuk menjaga yang ditunjuk untuk menjaga kelestariannya sesuai dengan peraturan kelestariannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.perundang-undangan yang berlaku.

Page 107: HUKUM PENYIARAN

SIARAN IKLANSIARAN IKLAN

siaran iklan niaga siaran iklan niaga siaran iklan layanan siaran iklan layanan masyarakat masyarakat

Page 108: HUKUM PENYIARAN

Siaran iklan niaga dilarangSiaran iklan niaga dilarang promosi yang dihubungkan dengan ajaran promosi yang dihubungkan dengan ajaran

suatu agama, ideologi, pribadi dan/atau suatu agama, ideologi, pribadi dan/atau kelompok, yang menyinggung perasaan kelompok, yang menyinggung perasaan dan/atau merendahkan martabat agama lain, dan/atau merendahkan martabat agama lain, ideologi lain, pribadi lain, atau kelompok lain;ideologi lain, pribadi lain, atau kelompok lain;

promosi minuman keras atau sejenisnya dan promosi minuman keras atau sejenisnya dan bahan atau zat adiktif;bahan atau zat adiktif;

promosi rokok yang memperagakan wujud promosi rokok yang memperagakan wujud rokok;rokok;

hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan nilai-nilai agama; dan/atau masyarakat dan nilai-nilai agama; dan/atau

eksploitasi anak di bawah umur 18 tahun.eksploitasi anak di bawah umur 18 tahun.

Page 109: HUKUM PENYIARAN

Kewajiban Siaran iklan niagaKewajiban Siaran iklan niaga Materi siaran iklan yang disiarkan wajib Materi siaran iklan yang disiarkan wajib

memenuhi persyaratan yang dikeluarkan memenuhi persyaratan yang dikeluarkan KPI.KPI.

Siaran iklan niaga yang disiarkan menjadi Siaran iklan niaga yang disiarkan menjadi tanggung jawab lembaga penyiaran.tanggung jawab lembaga penyiaran.

Siaran iklan niaga yang disiarkan pada Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara siaran untuk anak-anak wajib mata acara siaran untuk anak-anak wajib mengikuti standar siaran untuk anak-anak mengikuti standar siaran untuk anak-anak

Lembaga Penyiaran wajib menyediakan Lembaga Penyiaran wajib menyediakan waktu untuk siaran iklan layanan waktu untuk siaran iklan layanan masyarakat.masyarakat.

Page 110: HUKUM PENYIARAN

Waktu siaran iklan niagaWaktu siaran iklan niaga

1. Lembaga Penyiaran Swasta 1. Lembaga Penyiaran Swasta ::

maks 20% maks 20%

2. Lembaga Penyiaran Publik 2. Lembaga Penyiaran Publik ::

maks15% maks15%

dari seluruh waktu siaran.dari seluruh waktu siaran.

Page 111: HUKUM PENYIARAN

Waktu siaran iklan layanan Waktu siaran iklan layanan masyarakat masyarakat

1. Lembaga Penyiaran Swasta 1. Lembaga Penyiaran Swasta ::

min 10% dari siaran iklan min 10% dari siaran iklan niaganiaga

2. Lembaga Penyiaran Publik 2. Lembaga Penyiaran Publik

min 30% dari siaran iklannya.min 30% dari siaran iklannya.

Page 112: HUKUM PENYIARAN

Waktu siaran lembaga Waktu siaran lembaga penyiaran dilarang dibeli penyiaran dilarang dibeli oleh siapa pun untuk oleh siapa pun untuk kepentingan apapun, kepentingan apapun, kecuali untuk siaran iklan.kecuali untuk siaran iklan.

Materi siaran iklan wajib Materi siaran iklan wajib menggunakan sumber daya menggunakan sumber daya dalam negeri.dalam negeri.

Page 113: HUKUM PENYIARAN

SENSOR ISI SIARANSENSOR ISI SIARAN

Isi siaran dalam bentuk Isi siaran dalam bentuk film dan/atau iklan film dan/atau iklan wajibwajib memperoleh tanda lulus memperoleh tanda lulus sensor dari lembaga yang sensor dari lembaga yang berwenang.berwenang.

Page 114: HUKUM PENYIARAN

PEDOMAN PERILAKU PEDOMAN PERILAKU PENYIARANPENYIARAN

Pedoman perilaku penyiaran bagi Pedoman perilaku penyiaran bagi penyelenggaraan siaran ditetapkan oleh penyelenggaraan siaran ditetapkan oleh KPI KPI

KPI memfasilitasi pembentukan kode etik KPI memfasilitasi pembentukan kode etik penyiaran penyiaran

KPI secara berkala menilai pedoman KPI secara berkala menilai pedoman perilaku penyiaran sesuai dengan perilaku penyiaran sesuai dengan perubahan peraturan perundang-unangan perubahan peraturan perundang-unangan dan perkembangan norma-norma yang dan perkembangan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.berlaku dalam masyarakat.

Page 115: HUKUM PENYIARAN

Pedoman perilaku penyiaran Pedoman perilaku penyiaran disusun dan bersumber pada disusun dan bersumber pada

nilai-nilai agama, moral dan nilai-nilai agama, moral dan peraturan perundang-peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan undangan yang berlaku; dan

norma-norma lain yang norma-norma lain yang berlaku dan diterima oleh berlaku dan diterima oleh masyarakat umum dan masyarakat umum dan lembaga penyiaranlembaga penyiaran

Page 116: HUKUM PENYIARAN

Pedoman perilaku penyiaran Pedoman perilaku penyiaran menentukan standar isi siaran :menentukan standar isi siaran :

rasa hormat terhadap pandangan keagamaan rasa hormat terhadap pandangan keagamaan rasa hormat terhadap hal pribadi rasa hormat terhadap hal pribadi kesopanan dan kesusilaan kesopanan dan kesusilaan pembatasan adegan seks, kekerasan, dan sadisme pembatasan adegan seks, kekerasan, dan sadisme perlindungan terhadap anak-anak, remaja dan perlindungan terhadap anak-anak, remaja dan

perempuan perempuan penggolongan program dilakukan menurut usia khalayak penggolongan program dilakukan menurut usia khalayak penyiaran program dalam bahasa asingpenyiaran program dalam bahasa asing ketepatan dan kenetralan program berita ketepatan dan kenetralan program berita siaran langsung dansiaran langsung dan siaran iklan siaran iklan

Page 117: HUKUM PENYIARAN

Kewajiban KPI terkait pedoman Kewajiban KPI terkait pedoman perilaku penyiaranperilaku penyiaran

menerbitkan dari mensosialisasikan pedoman perilaku penyiaran menerbitkan dari mensosialisasikan pedoman perilaku penyiaran kepada Lembaga Penyiaran dan masyarakat umum.kepada Lembaga Penyiaran dan masyarakat umum.

mengawasi pelaksanaan pedoman perilaku penyiaran mengawasi pelaksanaan pedoman perilaku penyiaran menerima aduan dari setiap orang atau kelompok yang menerima aduan dari setiap orang atau kelompok yang

mengetahui adanya pelanggaran terhadap pedoman perilaku mengetahui adanya pelanggaran terhadap pedoman perilaku penyiaran.penyiaran.

menindaklanjuti aduan resmi mengenai hal-hal yang bersifat menindaklanjuti aduan resmi mengenai hal-hal yang bersifat mendasar.mendasar.

meneruskan aduan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan meneruskan aduan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan dan memberikan kesempatan hak jawab.dan memberikan kesempatan hak jawab.

menyampaikan secara tertulis hasil evaluasi dan penilaian kepada menyampaikan secara tertulis hasil evaluasi dan penilaian kepada pihak yang mengajukan aduan dan Lembaga Penyiaran yang pihak yang mengajukan aduan dan Lembaga Penyiaran yang terkait.terkait.

dapat mewajibkan Lembaga Penyiaran untuk menyiarkan dan/atau dapat mewajibkan Lembaga Penyiaran untuk menyiarkan dan/atau menerbitkan pernyataan yang berkaitan dengan aduan apabila menerbitkan pernyataan yang berkaitan dengan aduan apabila terbukti benar.terbukti benar.

Semua Lembaga Penyiaran wajib menaati keputusan yang Semua Lembaga Penyiaran wajib menaati keputusan yang dikeluarkan oleh KPI yang berdasarkan pedoman perilaku dikeluarkan oleh KPI yang berdasarkan pedoman perilaku penyiaran.penyiaran.

Page 118: HUKUM PENYIARAN

PERAN SERTA MASYARAKATPERAN SERTA MASYARAKAT

Setiap warga negara Indonesia memiliki hak, Setiap warga negara Indonesia memiliki hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam kewajiban, dan tanggung jawab dalam berperan serta mengembangkan berperan serta mengembangkan penyelenggaraan penyiaran nasional.penyelenggaraan penyiaran nasional.

Organisasi nirlaba, lembaga swadaya Organisasi nirlaba, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, dan kalangan masyarakat, perguruan tinggi, dan kalangan pendidikan, dapat mengembangkan kegiatan pendidikan, dapat mengembangkan kegiatan literasi dan/atau pemantauan Lembaga literasi dan/atau pemantauan Lembaga Penyiaran.Penyiaran.

Masyarakat dapat mengajukan keberatan Masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap program dan/atau isi siaran yang terhadap program dan/atau isi siaran yang merugikan.merugikan.

Page 119: HUKUM PENYIARAN

PERTANGGUNGJAWABANPERTANGGUNGJAWABAN KPI PusatKPI Pusat dalam menjalankan fungsi, dalam menjalankan fungsi,

wewenang, tugas, dan kewajibannya wewenang, tugas, dan kewajibannya bertanggung jawab kepada Presiden bertanggung jawab kepada Presiden ( pelaksanaanya ( pelaksanaanya disampaikan secara disampaikan secara berkala sesuai dengan peraturan yang berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan titik berat pada aspek berlaku dengan titik berat pada aspek administrasi dan keuanganadministrasi dan keuangan))

menyampaikan laporan tersebut kepada menyampaikan laporan tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia meliputi pelaksanaan fungsi, Indonesia meliputi pelaksanaan fungsi, wewenang, tugas, dan kewajiban KPI.wewenang, tugas, dan kewajiban KPI.

Page 120: HUKUM PENYIARAN

KPI DaerahKPI Daerah dalam menjalankan fungsi, dalam menjalankan fungsi, wewenang, tugas, dan kewajibannya wewenang, tugas, dan kewajibannya bertanggung jawab kepada Gubernur bertanggung jawab kepada Gubernur ( pelaksanaanya ( pelaksanaanya disampaikan secara disampaikan secara berkala sesuai dengan peraturan yang berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan titik berat pada aspek berlaku dengan titik berat pada aspek administrasi dan keuanganadministrasi dan keuangan))

menyampaikan laporan kepada Dewan menyampaikan laporan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi meliputi pelaksanaan fungsi, wewenang, meliputi pelaksanaan fungsi, wewenang, tugas, dan kewajiban KPI Daerah.tugas, dan kewajiban KPI Daerah.

Page 121: HUKUM PENYIARAN

Pimpinan badan hukum Pimpinan badan hukum lembaga penyiaran lembaga penyiaran bertanggung jawab secara bertanggung jawab secara umum atas penyelenggaraan umum atas penyelenggaraan penyiaran dan wajib menunjuk penyiaran dan wajib menunjuk penanggung jawab atas tiap-penanggung jawab atas tiap-tiap program yang tiap program yang dilaksanakan.dilaksanakan.

Page 122: HUKUM PENYIARAN

SANKSI ADMINISTRATIFSANKSI ADMINISTRATIF Dikenai sanksi administratif berupa Dikenai sanksi administratif berupa 1.1. teguran tertulis, penghentian sementara mata teguran tertulis, penghentian sementara mata

acara yang bermasalah setelah melalui tahap acara yang bermasalah setelah melalui tahap tertentu, tertentu,

2.2. pembatasan durasi dan waktu siaran, denda pembatasan durasi dan waktu siaran, denda administratif , administratif ,

3.3. pembekuan kegiatan siaran untuk waktu pembekuan kegiatan siaran untuk waktu tertentu, tertentu,

4.4. tidak diberi perpanjangan izin penyelenggaraan tidak diberi perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran,penyiaran,

5.5. pencabutan izin penyelenggaraan penyiaran pencabutan izin penyelenggaraan penyiaran bagi setiap orang yang melanggar bagi setiap orang yang melanggar

ketentuanketentuan ::

Page 123: HUKUM PENYIARAN

bagi setiap orang yang melanggarbagi setiap orang yang melanggarketentuanketentuan :: Setiap akhir tahun anggaran, Lembaga Setiap akhir tahun anggaran, Lembaga

Penyiaran Publik wajib membuat laporan Penyiaran Publik wajib membuat laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan publik keuangan yang diaudit oleh akuntan publik dan hasilnya diumumkan melalui media dan hasilnya diumumkan melalui media massa.massa.

Lembaga Penyiaran Swasta jasa Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi masing-masing hanya dapat masing-masing hanya dapat menyelenggarakan 1 siaran dengan 1 menyelenggarakan 1 siaran dengan 1 saluran pada 1 cakupan wilayah siaran.saluran pada 1 cakupan wilayah siaran.

Page 124: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran Komunitas Lembaga Penyiaran Komunitas dilarang menerima bantuan dana dilarang menerima bantuan dana awal mendirikan dan dana awal mendirikan dan dana operasional dari pihak asing.operasional dari pihak asing.

Lembaga Penyiaran Komunitas Lembaga Penyiaran Komunitas dilarang melakukan siaran iklan dilarang melakukan siaran iklan dan/atau siaran komersial lainnya, dan/atau siaran komersial lainnya, kecuali iklan layanan masyarakat.kecuali iklan layanan masyarakat.

Page 125: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran Komunitas wajib Lembaga Penyiaran Komunitas wajib membuat kode etik dan tata tertib membuat kode etik dan tata tertib untuk diketahui oleh komunitas dan untuk diketahui oleh komunitas dan masyarakat lainnya.masyarakat lainnya.

Dalam hal terjadi pengaduan dari Dalam hal terjadi pengaduan dari komunitas atau masyarakat lain komunitas atau masyarakat lain terhadap pelanggaran kode etik terhadap pelanggaran kode etik dan/atau tata tertib, Lembaga dan/atau tata tertib, Lembaga Penyiaran Komunitas wajib melakukan Penyiaran Komunitas wajib melakukan tindakan sesuai dengan pedoman dan tindakan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.ketentuan yang berlaku.

Page 126: HUKUM PENYIARAN

Dalam menyelenggarakan siarannya, Dalam menyelenggarakan siarannya, Lembaga Penyiaran Berlangganan harus :Lembaga Penyiaran Berlangganan harus :

- .melakukan sensor internal terhadap semua isi - .melakukan sensor internal terhadap semua isi siaran yang akan disiarkan dan/atau disalurkan;siaran yang akan disiarkan dan/atau disalurkan;

- menyediakan paling sedikit 10% dari kapasitas - menyediakan paling sedikit 10% dari kapasitas kanal saluran untuk menyalurkan program dari kanal saluran untuk menyalurkan program dari Lembaga Penyiaran Publik dan Lembaga Lembaga Penyiaran Publik dan Lembaga Penyiaran Swasta; Penyiaran Swasta;

- menyediakan 1 kanal saluran siaran produksi - menyediakan 1 kanal saluran siaran produksi dalam negeri berbanding 10 siaran produksi luar dalam negeri berbanding 10 siaran produksi luar negeri paling sedikit 1 kanal saluran siaran negeri paling sedikit 1 kanal saluran siaran produksi dalam negeri.produksi dalam negeri.

Page 127: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran Berlangganan Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui satelit,harus memenuhi melalui satelit,harus memenuhi ::

1.1. memiliki jangkauan siaran yang dapat memiliki jangkauan siaran yang dapat diterima di wilayah Negara Republik diterima di wilayah Negara Republik Indonesia;Indonesia;

2.2. memiliki stasiun pengendali siaran yang memiliki stasiun pengendali siaran yang berlokasi di Indonesia;berlokasi di Indonesia;

3.3. memiliki stasiun pemancar ke satelit yang memiliki stasiun pemancar ke satelit yang berlokasi di Indonesia;berlokasi di Indonesia;

4.4. menggunakan satelit yang mempunyai menggunakan satelit yang mempunyai landing right di Indonesia; menjamin agar landing right di Indonesia; menjamin agar siarannya hanya diterima oleh pelanggan.siarannya hanya diterima oleh pelanggan.

Page 128: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui kabel dan Berlangganan melalui kabel dan melalui terestrial, harus melalui terestrial, harus memenuhi :memenuhi :

1.memiliki jangkauan siaran yang 1.memiliki jangkauan siaran yang meliputi satu daerah layanan meliputi satu daerah layanan sesuai dengan izin yang diberikan; sesuai dengan izin yang diberikan;

2.menjamin agar siarannya hanya 2.menjamin agar siarannya hanya diterima oleh pelanggan.diterima oleh pelanggan.

Page 129: HUKUM PENYIARAN

Lembaga penyiaran Lembaga penyiaran wajib membayar izin wajib membayar izin penyelenggaraan penyelenggaraan penyiaran melalui kas penyiaran melalui kas negara.negara.

Page 130: HUKUM PENYIARAN

tidak lulus masa uji coba siaran yang tidak lulus masa uji coba siaran yang telah ditetapkan , telah ditetapkan ,

tidak melakukan kegiatan siaran lebih tidak melakukan kegiatan siaran lebih dari 3 bulan tanpa pemberitahuan dari 3 bulan tanpa pemberitahuan kepada KPI, kepada KPI,

dipindahtangankan kepada pihak lain;dipindahtangankan kepada pihak lain; melanggar ketentuan mengenai melanggar ketentuan mengenai

standar program siaran setelah standar program siaran setelah adanya putusan pengadilan yang adanya putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.memperoleh kekuatan hukum tetap.

Page 131: HUKUM PENYIARAN

Isi siaran dari jasa penyiaran televisi, yang Isi siaran dari jasa penyiaran televisi, yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Publik, wajib Swasta dan Lembaga Penyiaran Publik, wajib memuat sekurang-kurangnya 60 mata acara yang memuat sekurang-kurangnya 60 mata acara yang berasal dari dalam negeri.berasal dari dalam negeri.

Isi siaran wajib memberikan pemberdayaan Isi siaran wajib memberikan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak-anak dan kepada khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat dan lembaga penyiaran wajib waktu yang tepat dan lembaga penyiaran wajib mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai dengan isi siaran.khalayak sesuai dengan isi siaran.

Isi siaran wajib dijaga netralitasnya dan tidak Isi siaran wajib dijaga netralitasnya dan tidak boleh mengutamakan kepentingan golongan boleh mengutamakan kepentingan golongan tertentu.tertentu.

Page 132: HUKUM PENYIARAN

Mata acara siaran berbahasa asing Mata acara siaran berbahasa asing dapat disiarkan dalam bahasa aslinya dapat disiarkan dalam bahasa aslinya dan khusus untuk jasa penyiaran dan khusus untuk jasa penyiaran televisi harus diberi teks Bahasa televisi harus diberi teks Bahasa Indonesia atau secara selektif disulih-Indonesia atau secara selektif disulih-suarakan ke dalam Bahasa Indonesia suarakan ke dalam Bahasa Indonesia sesuai dengan keperluan mata acara sesuai dengan keperluan mata acara tertentu.tertentu.

Dalam menayangkan acara siaran, Dalam menayangkan acara siaran, lembaga penyiaran wajib lembaga penyiaran wajib mencantumkan hak siarmencantumkan hak siar

Page 133: HUKUM PENYIARAN

Lembaga penyiaran wajib melakukan ralat Lembaga penyiaran wajib melakukan ralat apabila isi siaran dan/atau berita diketahui apabila isi siaran dan/atau berita diketahui terdapat kekeliruan dan/atau kesalahan, terdapat kekeliruan dan/atau kesalahan, atau terjadi sanggahan atas isi siaran atau terjadi sanggahan atas isi siaran dan/atau berita.dan/atau berita.

Lembaga Penyiaran wajib menyimpan Lembaga Penyiaran wajib menyimpan bahan siaran, termasuk rekaman audio, bahan siaran, termasuk rekaman audio, rekaman video, foto, dan dokumen, rekaman video, foto, dan dokumen, sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 1 sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 1 tahun setelah disiarkan.tahun setelah disiarkan.

Page 134: HUKUM PENYIARAN

Siaran iklan niaga yang Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara disiarkan pada mata acara siaran untuk anak-anak wajib siaran untuk anak-anak wajib mengikuti standar siaran untuk mengikuti standar siaran untuk anak-anak anak-anak

Lembaga Penyiaran wajib Lembaga Penyiaran wajib menyediakan waktu untuk menyediakan waktu untuk siaran iklan layanan siaran iklan layanan masyarakat.masyarakat.

Page 135: HUKUM PENYIARAN

Waktu siaran iklan niaga untuk Lembaga Waktu siaran iklan niaga untuk Lembaga Penyiaran Swasta maks 20%, sedangkan untuk Penyiaran Swasta maks 20%, sedangkan untuk Lembaga Penyiaran Publik maks 15% dari Lembaga Penyiaran Publik maks 15% dari seluruh waktu siaran.seluruh waktu siaran.

Waktu siaran iklan layanan masyarakat untuk Waktu siaran iklan layanan masyarakat untuk lembaga Penyiaran Swasta min 10% dari siaran lembaga Penyiaran Swasta min 10% dari siaran iklan niaga, sedangkan untuk Lembaga iklan niaga, sedangkan untuk Lembaga Penyiaran Publik min 30% dari siaran iklannya.Penyiaran Publik min 30% dari siaran iklannya.

Materi siaran iklan wajib menggunakan sumber Materi siaran iklan wajib menggunakan sumber daya dalam negeri.daya dalam negeri.

Adapun Ketentuan lebih lanjut mengenai tata Adapun Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan pemberian sanksi administratif cara dan pemberian sanksi administratif disusun oleh KPI bersama Pemerintah.disusun oleh KPI bersama Pemerintah.

Page 136: HUKUM PENYIARAN

PENYIDIKANPENYIDIKAN

Untuk Penyidikan terhadap Untuk Penyidikan terhadap tindak pidana Penyiaran tindak pidana Penyiaran dilakukan sesuai dengan dilakukan sesuai dengan Kitab Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Acara PidanaHukum Acara Pidana

Page 137: HUKUM PENYIARAN

khusus bagi tindak pidana yang terkait khusus bagi tindak pidana yang terkait dengan pencabutan Izin penyelenggaraan dengan pencabutan Izin penyelenggaraan penyiaran karenapenyiaran karena::

1.1. melanggar penggunaan spektrum melanggar penggunaan spektrum frekuensi radio dan/atau wilayah frekuensi radio dan/atau wilayah jangkauan siaran yang ditetapkanjangkauan siaran yang ditetapkan

2.2. melanggar ketentuan rencana dasar melanggar ketentuan rencana dasar teknik penyiaran dan persyaratan teknis teknik penyiaran dan persyaratan teknis perangkat penyiaran, perangkat penyiaran,

penyidikan tersebut dilakukan oleh penyidikan tersebut dilakukan oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipil sesuai Pejabat Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan ketentuan Undang-undang dengan ketentuan Undang-undang yang berlaku.yang berlaku.

Page 138: HUKUM PENYIARAN

KETENTUAN PIDANAKETENTUAN PIDANA Dipidana dengan pidana penjara Dipidana dengan pidana penjara

paling lama 5 tahun dan/atau denda paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 paling banyak Rp 1.000.000.000,00 untuk penyiaran radio dan dipidana untuk penyiaran radio dan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak tahun dan/atau denda paling banyak Rp 10.000.000.000,00 untuk penyiaran Rp 10.000.000.000,00 untuk penyiaran televisi, setiap orang yang melanggar :televisi, setiap orang yang melanggar :

Page 139: HUKUM PENYIARAN

Lembaga Penyiaran Swasta wajib Lembaga Penyiaran Swasta wajib memberikan kesempatan kepada memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memiliki saham karyawan untuk memiliki saham perusahaan dan memberikan bagian laba perusahaan dan memberikan bagian laba perusahaan.perusahaan.

Lembaga penyiaran asing dilarang Lembaga penyiaran asing dilarang didirikan di Indonesia didirikan di Indonesia

isi siaran dilarang memperolokkan, isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan/atau merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional.hubungan internasional.

Page 140: HUKUM PENYIARAN

Kepemilikan silang antara Kepemilikan silang antara ::

1.1. Lembaga Penyiaran Swasta yang Lembaga Penyiaran Swasta yang menyelenggarakan jasa penyiaran radio menyelenggarakan jasa penyiaran radio dan Lembaga Penyiaran Swasta yang dan Lembaga Penyiaran Swasta yang menyelenggarakan jasa penyiaran menyelenggarakan jasa penyiaran televisi,televisi,

2.2. Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Swasta dan perusahaan media cetak sertaperusahaan media cetak serta

3.3. Lembaga Penyiaran Swasta dan lembaga Lembaga Penyiaran Swasta dan lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran lainnya, penyiaran swasta jasa penyiaran lainnya, baik langsung maupun tidak langsung, baik langsung maupun tidak langsung,

dibatasi.dibatasi.

Page 141: HUKUM PENYIARAN

Isi siaran dilarang :Isi siaran dilarang :

a.a. bersifat fitnah, menghasut, bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong menyesatkan dan/atau bohong

b.b. menonjolkan unsur kekerasan, menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, cabul, perjudian, penyalahgunaan narkotika dan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang; atauobat terlarang; atau

c.c. mempertentangkan suku, agama, mempertentangkan suku, agama, ras dan antar golongan ras dan antar golongan

Page 142: HUKUM PENYIARAN

Dipidana pidana penjara paling Dipidana pidana penjara paling lama 2 dan/atau denda paling lama 2 dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 untuk banyak Rp 500.000.000,00 untuk penyiaran radio penyiaran radio

dipidana pidana penjara paling dipidana pidana penjara paling lama 2 dan/atau denda paling lama 2 dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 untuk banyak Rp 5.000.000.000,00 untuk penyiaran televisi, penyiaran televisi,

setiap orang yang melanggar setiap orang yang melanggar ketentuan :ketentuan :

Page 143: HUKUM PENYIARAN

Pemusatan kepemilikan dan penguasaan Pemusatan kepemilikan dan penguasaan Lembaga Penyiaran Swasta oleh satu Lembaga Penyiaran Swasta oleh satu orang atau satu badan hukum, baik di satu orang atau satu badan hukum, baik di satu wilayah siaran maupun di beberapa wilayah wilayah siaran maupun di beberapa wilayah siaran, dibatasi.siaran, dibatasi.

Sebelum menyelenggarakan kegiatannya Sebelum menyelenggarakan kegiatannya lembaga penyiaran wajib memperoleh izin lembaga penyiaran wajib memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran.penyelenggaraan penyiaran.

Izin penyelenggaraan penyiaran dilarang Izin penyelenggaraan penyiaran dilarang dipindahtangankan kepada pihak lain.dipindahtangankan kepada pihak lain.

Page 144: HUKUM PENYIARAN

Siaran iklan niaga dilarang melakukan :Siaran iklan niaga dilarang melakukan :1.1. promosi yang dihubungkan dengan ajaran suatu promosi yang dihubungkan dengan ajaran suatu

agama, ideologi, pribadi dan/atau kelompok, agama, ideologi, pribadi dan/atau kelompok, yang menyinggung perasaan dan/atau yang menyinggung perasaan dan/atau merendahkan martabat agama lain, ideologi merendahkan martabat agama lain, ideologi lain, pribadi lain, atau kelompok lain;lain, pribadi lain, atau kelompok lain;

2.2. promosi minuman keras atau sejenisnya dan promosi minuman keras atau sejenisnya dan bahan atau zat adiktif; promosi rokok yang bahan atau zat adiktif; promosi rokok yang memperagakan wujud rokok;memperagakan wujud rokok;

3.3. hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan masyarakat dan nilai-nilai agama; dan/atau masyarakat dan nilai-nilai agama; dan/atau eksploitasi anak di bawah umur 18 tahun.eksploitasi anak di bawah umur 18 tahun.

Page 145: HUKUM PENYIARAN

Dipidana dengan pidana denda Dipidana dengan pidana denda paling banyak paling banyak

1.1. Rp 200.000.000,00 untuk penyiaran Rp 200.000.000,00 untuk penyiaran radioradio

2.2. Rp 2.000.000.000,00 untuk Rp 2.000.000.000,00 untuk penyiaran televisi penyiaran televisi

untuk setiap orang yang untuk setiap orang yang melanggar :melanggar : Waktu siaran lembaga Waktu siaran lembaga penyiaran dilarang dibeli oleh siapa penyiaran dilarang dibeli oleh siapa pun untuk kepentingan apapun, pun untuk kepentingan apapun, kecuali untuk siaran iklan.kecuali untuk siaran iklan.