Prospek an Industri Buah-Buahan2
Transcript of Prospek an Industri Buah-Buahan2
PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN BUAH-BUAHANAni SuryaniDisampaikan pada Forum Komunikasi Pengembangan Klaster Industri Pengolahan BuahMedan, 7 Desember 2005
Latar BelakangIndonesia merupakan salah satu negara produsen komoditas buahbuahan tropisData Produksi Buah di Indonesia(BPS, 2003)Jenis Pisang Jeruk Kapasitas (ton) 4.177.155 1.529.824
ManggaSalak Nenas Pepaya
1.526.474928.613 677.089 626.745
Prospek Pengembangan Industri Pengolahan Buaho Prospek cerah o Permintaan Buah & Olahan Buah Meningkat
o Kesadaran akan hidup sehat meningkat (back to nature)o Rasa buah > sayur o Diperlukan supply aneka buah baik segar maupun olahan o Masalah : PRODUK DALAM NEGERI Langka ? Kontinuitas ? Mutu (Kualitas) ? Kuantitas ?
Industri pengolahan buah harus berkembang untuk Substitusi produk impor, dsb.
MANFAAT BUAH-BUAHAN
Konsumsi 4 sehat
Sumber Vitamin dan Mineral Sumber Serat
KONSUMSI BUAHBUAH-BUAHAN SEGAR Olahan Sari Buah Buah Kaleng Buah Kering
Buah TepungBuah Lumatan
dan Lainnya
Tujuan Pengolahan Buah Peningkatan daya tahan simpan Diversifikasi produk Peningkatan nilai tambah Kemudahan penyimpanan Kemudahan distribusi Untuk tujuan tertentu Dan sebagainya
Sari BuahTanpa perlakukan
SEGARDengan perlakukan KONSENTRAT dan PUREE
(Penambahan pengawet, UHT, Pasteurisasi, Pekatan)
Bahan Baku Sari Buah
Tomat
Strawberry
Markisa
Nanas
Jambu biji
Pepaya
Nangka
Mangga
Sirsak
Alpukat
Durian
Jeruk
Apel
Pembuatan Sari Buah Sari buah (jus) merupakan cairan jernih yang tidak difermentasi yang diperoleh dari buah-buahan yang telah masak dan Merupakan cairan hasil ekstraksi/pengepresan buah yang sudah disaring
Pembuatan Sari Buah Markisa(+) Gula 100-150 gr/lt sari buah (+) 1 g asam sitrat
Buah Markisa
Dibelah
(+) CMC 1 %
Pisahkan daging biji dan sari buah dari biji biji Sari buah
Panasakan s/d suhu 98 oC
Masukkan ke dlm Botol (setelah direbus sisakan headspace ) Penutupan Botol Sterilisasi dg cara merebus dlm air mendidih 20 menit Penutupan Botol Kemas
Dipanaskan
Pembuatan Sari Buah TomatBuah Tomat (+) Gula 100-150 gr/lt sari buah (+) 1 g asam sitrat (+) CMC 1 %
Pengupasan
Potong-potong
Panasakan s/d suhu 98 oC
Air (1:5)
Blender
Masukkan ke dlm Botol (setelah direbus sisakan headspace )Penutupan Botol Sterilisasi dg cara merebus dlm air mendidih 20 menit Penutupan Botol Kemas
Saring
Diambil yg Jernihnya
Pembuatan Sari Buah StrawberryStroberi Cuci Potong kecil2
Blansir 2-3 menitBlender
AmpasSaring dg kain
Sari Buah
BUAH KALENG
Buah KalengBuah Kaleng : produk buah olahan yang dikemas menggunakan kaleng yang ditambahkan cairan sirup (sebagai perendam) dan bersifat steril
Pengalengan merupakan salah satu metode pengawetan yang telah lama dikenal. Metode ini dipelopori dalam upaya menyediakan cadangan makanan pada masa perang di Perancis tahun 1790-an. Penambahan sirup dalam buah kaleng bukan untuk memperpanjang umur simpannya atau menghindari terjadinya kerusakan produk. Tujuan utama penambahan sirup adalah untuk mempertahankan rasa, warna dan bentuk asli buah.
Buah Kering (Dried Fruits)Produksi buah-buahan Indonesia besar dan beragam Dipasarkan dalam bentuk segar Nilai jual yang rendah Perlu adanya pengolahan Buah kering (Dried fruit)
Bahan BakuBeberapa jenis komoditi buah Indonesia yang dapat diproses menjadi produk Dried Fruit diantaranya adalah : Pisang Mangga Nenas Apel Pepaya Rambutan Salak Anggur Nangka Kesemek Jambu Belimbing, dll
Metode Pengeringan Buah
Proses pengolahan buah menjadi Dried Fruit
Gambaran Umum Proses PengolahanTahapan penting proses konversi :
Buah Segar
Dried Fruit
Pemilihan dan Pembersihan
Pra-pengeringan
Metode Pengeringan
Pengemasan dan penyimpanan
P emiliha n d a n P emb ersiha n
Pemilihan (sortasi) bertujuan untuk : Menyamakan tingkat kematangan buah Memisahkan buah yang rusak Pembersihan berguna untuk : Membersihkan kotoran, binatang atau hama Memisahkan bagian yang tidak dipakai (kulit, biji, daun, tangkai dan lainnya)
P -p eng ering a n ra
Perlakuan pendahuluan bertujuan untuk : Menghindari perubahan warna produk yang tidak diinginkan (mis : reaksi pencoklatan) Membunuh mikroorganisme yang merugikan Memperbaiki karakteristik produk yang dihasilkan Beberapa bahan yang biasa digunakan : Asam Askorbat Asam Sitrat Na-metabisulfitPerlakuan pendahuluan dilakukan dengan merendam potongan buah dalam larutan sekitar 10 menit
Metod e P eng ering a n
Ada beberapa metode pengeringan yang dapat dilakukan dan perlu pertimbangan untuk dipilih : Pengeringan sinar matahari Pengeringan oven Pengeringan dehidrator Pengeringan vacum (vacuum drying) Pengeringan beku (freeze drying)
Lama proses pengeringan dapat beragam bergantung pada jenis buah, ketebalan irisan, kadar air dan metode pengeringan yang dipilih
Pengemasan dan penyimpanan
Produk dried fruit harus segera dikemas untuk menghindari gangguan mikroorganisme/serangga serta menghindari penyerapan kembali uap air. Kemasan yang dapat digunakan adalah toples/jar, kaleng, kemasan metilized atau dapat pula plastik. Untuk distribusi, kemasan sekunder mutlak digunakan (biasanya box karton).
Dried fruit harus disimpan dalam ruang
dingin, kering, dan gelap untuk menghindari penyerapan kembali air serta perubahan warna produk.
Beberapa Contoh Dried Fruits2
1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Mangga Nenas Pisang Strawberry Pepaya Golden Raisin Durian Cantaloupe Cranberries
3 4 5 6
7
8
9
Contoh Jenis dan Desain Kemasan
Mangga
Nangka
Pepaya
Strawberry
Pepaya
Nenas
Aprikot
Plum
Pisang
Mix dried fruits
Buah Apricot
Buah Plum
Buah Nangka
Buah Apel
Machinery
BUAH TEPUNG Tepung dari buah : - tepung pisang - tepung mangga dll
Sari buah yang ditepungkan (Konsentrat buah bubuk + gula) Misalnya : nutrisari
Buah Lumatan (Puree)Buah yang dihancurkan (diblender) dan umumnya dibekukan untuk ekspor Mis : puree sirsak, jambu biji, mangga dll
Kendala yang DihadapiBeberapa kendala yang dihadapi industri kecil menengah di Indonesia :
Lemahnya daya saing produk-produk lokal Lemahnya akses pasar (regional dan internasional) Terbatasnya jaringan pasar Ketergantungan terhadap bahan baku impor Belum ada standar mutu yang dipersyaratkan pasar internasional Lemahnya akses ke lembaga pembiayaan Sistem distribusi yang terlalu panjang Minat yang menurun dari investor karena biaya awal investasi yang tinggi
Langkah Pemecahan MasalahPerlu adanya kebijakan yang mengarah pada : Kegiatan peningkatkan kualitas SDM Penyerapan dan penerapan teknologi produksi dan kemasan Penguatan permodalan dan akses pasar Pemanfaatan bahan baku lokal Pengembangan sentra produksi di kawasan unggulan Pengurangan ekonomi biaya tinggi Memperpendek jalur distribusi barang/jasa Peningkatan informasi pasar Peningkatan sarana dan prasarana Penciptaan keunggulan kompetitif Perlindungan konsumen terhadap persaingan global
INSTANSI TERKAIT Dept. Perindustrian Dept. Perdagagangan Dept. Pertanian Dept. Keuangan Pemda PT/Universitas/ Lembaga Penelitian Perbankan Eksportir Asosiasi Dll
KEGIATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PRODUK BUAH BERORIENTASI EKSPORINDUSTRI PRODUK BUAH UNGGULAN Pemanfaatan bahan baku lokal Sentra-sentra produksi yang sesuai dengan kawasan unggulan Manajemen bisnis Teknologi/Mesin/Alat Disain dan kemasan Peningkatan kemampuan SDM Permodalan Promosi Akses pasar/jalur pemasaran Technical assitance Networking Informasi pasar Iklim Usaha HaKI Kemitraan
Support
INDUSTRI PENGGERAK PEREKONOMIAN DAERAH
Orientasi Ekspor
Terima Kasih