ProsesPerencanaan-RTBL

40
PROSES PERENCANAAN – TKP 2422 SELASA, 9 SEPTEMBER 2012 MUHAMMAD S. ROYCHANSYAH, DR. ENG. PROSES PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)

description

Materi

Transcript of ProsesPerencanaan-RTBL

Page 1: ProsesPerencanaan-RTBL

PROSES PERENCANAAN – TKP 2422

SELASA, 9 SEPTEMBER 2012 MUHAMMAD S. ROYCHANSYAH, DR. ENG.

PROSES PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

(RTBL)

Page 2: ProsesPerencanaan-RTBL

KEDUDUKAN RTBL

MAKRO MESO MIKRO

Perencanaan Kota Disain Kota Disain Bangunan

Arahan, prediksi Kualitas sik Teknik disain

Page 3: ProsesPerencanaan-RTBL

DISAIN KOTA?

Tata Rancang Kota atau Desain Urban, adalah suatu disiplin ilmu yang terkait dengan “proses mem-(beri) bentuk” pada sekelompok struktur/elemen urban, pada keseluruhan permukiman, atau pada bentuk kota secara luas (Abrams, 1971: 329)

Kota-kota adalah sangat rumit, bahwa jika seseorang dapat merancang suatu rumah bisa dipahami, tetapi orang tidak pernah bisa merancang suatu kota (.. Dan sebaiknya tidak… ) … Kecuali dengan “pola ketertautan” yang spesik. (Lynch, 1992: 290)

Desain Urban harus berpegang atau berpedoman pada ”penghargaan atas Konteks”. Hal ini terkait dengan upaya merancang dan membangun suatu lingkungan yang terpadu, berkesinambungan yang memposisikan tata kota baru pada koherensi lansekap yang sudah ada. (Rossi, 1982: 116)

Sumber: Kuliah Teori dan Konsep Perancangan Kota, MDKB, JUTAP FT UGM, 2010

Page 4: ProsesPerencanaan-RTBL

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan (Permen PU No 6 Tahun 2007).

RTBL?

Page 5: ProsesPerencanaan-RTBL

Tata Rancang Kota banyak berhubungan dengan berbagai kemungkinan RANCANG BENTUK dari suatu lingkungan Urban. (Banerjee & Southworth, 1990: 511)

Urban Design terkait dengan obyek (sik), dengan aktivitas manusia, dengan lembaga yang mengelola, & dan dengan proses perubahan. (Lynch, 1992: 290-291)

LINGKUP DISAIN KOTA

Sumber: Kuliah Teori dan Konsep Perancangan Kota, MDKB, JUTAP FT UGM, 2008

Page 6: ProsesPerencanaan-RTBL

LINGKUP DISAIN KOTA

Sumber: Kuliah Teori dan Konsep Perancangan Kota, MDKB, JUTAP FT UGM, 2008

Tata Rancang Kota, jika dilakukan dalam skala ketetanggaan, maka akan meliputi semua elemen rancang kawasan yang secara sik sering digunakan, ditemui, atau dilihat (in frequent contact) oleh masyarakat setempat.dan memiliki prospek untuk meningkatkan kualitas lingkungan, misalnya keberadaan bangunan tunggal atau kelompok bangunan, taman, atau plaza (alun-alun), boulevard atau jalur pedestrian, lampu jalan, bangku halte bis, dll. (Branch, 1985: 165) (Branch, 1985: 165)

Urban design, dalam skala kota yang lebih luas, mengutamakan "elemen-elemen visual“ dari suatu komunitas yang terdiri dari landmarks, node, districts, path and edges (Lynch, 1960)

Tata Rancang Kota, mengacu pada komposisi sik, penampilan & fungsi dari kota atau kawasan kota. Tata kota harus dirancang agar menjadi suatu kawasan yang berfungsi baik, terlihat indah, dan dirasakan nyaman serta menyenangkan. Urban design adalah lebih dari sekedar kumpulan bagian-bagian, lebih dari gaya atau rasa, lebih dari sekedar jalan setapak, jalan atau bangunan-bangunan. (http://www.aucklandcity.govt.nz)

Page 7: ProsesPerencanaan-RTBL

RTBL: LINGKUP KAWASAN

Kawasan kembang cepat

Kawasan terbangun

Kawasan pelestarian

Kawasan rawan bencana

Kawasan gabungan

Page 8: ProsesPerencanaan-RTBL

1.  Orientasi “PENGEMBANGAN” merupakan arah Tata Rancang Kota atau praktek desain kawasan berskala besar yang dikembangkan oleh Sektor-sektor swasta secara berkesinambungan melalui proyek-proyek pengembangan, kompleks-kompleks bangunan, atau fasilitas infrastruktur.

2.  Orientasi “KONSERVASI” menekankan pada kualitas lingkungan yang seringkali berlawanan dengan kecenderungan pertimbangan para pengembang real estate (yang notabene sering mengontrol upaya konservasi).

3.  Orientasi “KOMUNITAS”, juga merupakan bagian yang diperhatikan dalam pengembangan kawasan yang berbasis peningkatan pemukiman kumuh (gol ekonmi lemah) melalui partisipasi masyarakat, kelompok aksi masyarakat, & advocacy planning (Appleyard, 1982: 122)

ORIENTASI DISAIN KOTA

Page 9: ProsesPerencanaan-RTBL

RTBL: RAGAM “PERENCANAAN”

Perbaikan kawasan

Revitalisasi, peremajaan, pengembangan kawasan terpadu, rehabilitasi pasca

bencana, dll.

Pembangunan baru

Pelestarian/ perlindungan

kawasan

Pengembangan kembali kawasan

Kasiba/lisiba, agropolitan, pusat pertumbuhan baru,

kawasan perbatasan, kawasan pengendalian

ketat, dll.

Pengendalian kawasan bencana, pelestarian kawasan, revitalisasi

kawasan bersejarah, dll.

Penataan lingkungan, perbaikan kampung,

dll.

Page 10: ProsesPerencanaan-RTBL

1.  Pengendalian dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan untuk suatu lingkungan atau kawasan agar memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan.

2.  Kriteria pemenuhan bagi persyaratan tata bangunan dan lingkungan.

3.  Arahan peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik.

4.  Perwujudan perlindungan terhadap lingkungan hidup. 5.  Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan.

RTBL: TUJUAN

Sumber: Kuliah Teori dan Konsep Perancangan Kota, MDKB, JUTAP FT UGM, 2008

Page 11: ProsesPerencanaan-RTBL

1.  Perwujudan kualitas lingkungan yang layak huni (liveable); sangat berkaitan dengan kualitas ruang-ruang fungsional (functional quality).

2.  Perwujudan kualitas lingkungan yang berjatidiri (imageable); sangat berkaitan dengan kualitas visual dari suatu ruang (visual quality).

3.  Perwujudan kualitas lingkungan yang produktif (enduring); sangat berkaitan terutama dengan kualitas lingkungan dari suatu ruang (environmental quality).

RTBL: SASARAN

Page 12: ProsesPerencanaan-RTBL

1. Mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini; 2. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna,

spesik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah;

3. Melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung; 4. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas

bangunan gedung dan lingkungan/kawasan; 5. Mengendalikan pertumbuhan sik suatu lingkungan/kawasan; 6. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan

aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan;

7. Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pascapelaksanaan, karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.

RTBL: MANFAAT

Page 13: ProsesPerencanaan-RTBL

1.  UURI No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 2.  UURI No. 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya; 3.  UURI No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; 4.  UURI No. 23 tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup; 5.  UURI No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; 6.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1993 7.  tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar

Budaya; 8.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. 9.  Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis

Bangunan Gedung. 10. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas

dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan. 11. Permen PU Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Bangunan

dan Lingkungan 12. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di

Perkotaan. 13. Peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah setempat. 14. Peraturan daerah tentang bangunan gedung.

RTBL: DASAR HUKUM

Page 14: ProsesPerencanaan-RTBL

RTBL: RAGAM BENTUK

CAP NDP UDGL

Community Action Plan

Neighborhood Development Plan

Urban Design GuideLine

SKALA MESO • kota metropolitan dengan luasan minimal 5 Ha.

• kota besar/sedang dengan luasan 15-60 Ha. • Kota kecil/desa dengan luasan 30-60 Ha.

• Adminsitratif, non adminsitratif, tematik, campuran, jenis kawasan

Page 15: ProsesPerencanaan-RTBL

RTRW Nasional

RTRW Kota

RTRW Provinsi

RTRW Kabupaten

RTR Pulau RTR Kawasan Strategis

Nasional RTR Kawasan Strategis

Provinsi RDTR Kota

RTR Kawasan Strategis Kota

RTR Kawasan Perkotaan

RTR Kawasan Perdesaan

RDTR Kabupaten RTR Kawasan Strategis

Kabupaten

RTR Kawasan Agropolitan

Pengembangan Kembali Kawasan

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

Perbaikan Kawasan

Pembangunan Baru Kawasan

Pelestarian/Pelindungan Kawasan

Peraturan Daerah Bangunan Gedung

Proses IMB dan Penyelenggaraan

Bangunan Gedung dan Lingkungan

Penataan Ruang Penataan Bangunan dan Lingkungan

KEDUDUKAN RTBL

Page 16: ProsesPerencanaan-RTBL

RTRW Nasional

RTRW Propinsi

RTRW Kota/Kab

RDTR Kawasan

RTBL Wilayah Kota

25 th 15 th 10 th 10 th

•  Perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah nasional/propinsi/kabupaten

•  Keterpaduan, keterkaitan, keseimbangan perkembangan antar wilayah nasional/propinsi/kabupaten serta keserasian antar sektor

•  Pengarahan lokasi investasi pemerintah, swasta, masyarakat

•  Dasar pengawasan izin lokasi pembangunan

•  Dasar rencana rinci tata ruang kabupaten/kota, pemanfaatan ruang untuk pembangunan

•  Dasar penerbitan izin lokasi pembangunan

•  Pedoman pemanfaatan dan pengelolaan zona dan blok peruntukan: lindung dan budidaya

•  Struktur tata ruang wilayah: sistem pusat-pusat pelayanan dalam wilayah

•  Sistem prasarana dan sarana wilayah •  Pedoman tataguna tanah, tataguna air,

tataguna udara, dan sumberdaya alam lainnya

•  Dasar persyaratan teknik pengembangan wilayah

RTBL & KONTEKS DOKUMEN PERENCANAAN

Page 17: ProsesPerencanaan-RTBL

PERATURAN LINGKUP KOTA

RTRW Kota

RDTR Kota

RTRK/RTBL

PERATURAN ZONASI

Page 18: ProsesPerencanaan-RTBL

VISI PEMBANGUNAN

TAHAP ANALISIS KAWASAN

PERENCANAAN

1. PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

ANALISIS KAWASAN DAN

WILAYAH PERENCANAAN

ANALISIS PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN BERBASIS PERAN

MASYARAKAT

KONSEP DASAR PERANCANGAN

TATA BANGUNAN DAN

LINGKUNGAN

TAHAP ANALISIS KAWASAN PERENCANAAN

Page 19: ProsesPerencanaan-RTBL

TAHAP PERUMUSAN DAN

PENGEMBANGAN PERANCANGAN

RENCANA UMUM

PANDUAN RANCANGAN

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO RENCANA PERPETAKAN RENCANA SISTEM PERGERAKAN RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU RENCANA WUJUD VISUAL BANGUNAN RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN KAWASAN

2. RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

TAHAP PERUMUSAN & PENGEMBANGAN RANCANGAN

Page 20: ProsesPerencanaan-RTBL

TAHAP PENGEMBANGAN DUKUNGAN PELAKSANAAN

TAHAP PENGEMBANGAN

DUKUNGAN PELAKSANAAN

SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI

STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA

ASPEK PENGENDALIAN PELAKSANAAN ARAHAN PENGELOLAAN KAWASAN

4. KETENTUAN PENGENDALIAN RENCANA

5. PANDUAN RANCANGAN

3. RENCANA INVESTASI

Page 21: ProsesPerencanaan-RTBL

Pemetaan Meso

Pemetaan Makro

Perencanaan alokasi ruang kawasan Perencanaan sistem sirkulasi kawasan Perencanaan intensitas bangunan

Perencanaan struktur ruang kota Perencanaan sistem transportasi kota Perencanaan infrastruktur kota

RTRW Kota/Kab.

RTBL Kota/Kab.

MEKANISME PROSES

Page 22: ProsesPerencanaan-RTBL

TINDAK LANJUT PROSES

Pemetaan Meso

RTBL Kawasan

RTRW Kota/Kab

Pemetaan Makro

Perencanaan Kawasan Strategis

Perencanaan Sektor

Strategis

Page 23: ProsesPerencanaan-RTBL

PROSES KERJA Kompilasi Data Fisik dan Non Fisik

Analisis Rona Wilayah

Analisis Potensi dan Masalah

Merusmuskan Arah, Tujuan, dan Sasaran, Serta Konsep Pengembangan Kawasan dan

Sub Kawasan

Analisis Perencanaan Tata Bangunan dan Lingkungan

Program Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan

Konsep Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

UDGL (Urban Design Guidelines)

Pedoman Penataan Bangunan Khusus (PBK)

Manajemen Pelaksanaan dan Pengelolaan Kawasan dan Sub Kawasan

Keterangan: Aliran Proses

Aliran Hasil

Page 24: ProsesPerencanaan-RTBL

Arahan tata bangunan berupa massa bangunan

dalam blok dan individual

RTBL

Arahan tata ruang berupa ruang konsentrik

maupun ruang linear Arahan tata pergerakan

baik arus melintas maupun arus di dalam

Arahan tata aktivitas berupa aktivitas formal dan informal

STRUKTUR DAN CAKUPAN PERENCANAAN

± 5-60ha

Page 25: ProsesPerencanaan-RTBL

RTBL

Program Bangunan & Lingkungan

Pengendalian Program &

Pelaksanaan

Program Investasi

Rencana/ Rancangan

RUANG LINGKUP DAN MATERI

Page 26: ProsesPerencanaan-RTBL

METODOLOGI

Revitalisasi Visi STRATEGI

Kondisi Eksisting PROFIL

Kondisi Ideal VISI

Jarak antara eksisting - visi MASALAH

Tindak Nyata AKSI

Page 27: ProsesPerencanaan-RTBL

Kawasan

Balanced Growth of

Conservation and

Development (Misi Spasial)

Democratic Local-Based Governance

System (Misi

Kelembagaan)

Good Access of Public

Amenities for Everyone

(Misi Infrastruktur)

Balanced Growth of Local Socio-Economic

Cultural Condition

(Misi Sosial-Ekonomi)

VISI DAN MISI

Page 28: ProsesPerencanaan-RTBL

Kualitas Sumber Daya

Manusia

Kemandirian

Pengembangan Manajemen

Pembangunan

Pengelolaan Sumber Daya Alam

Perekonomian Daerah

VISI DAN MISI (CONTOH)

Page 29: ProsesPerencanaan-RTBL

KOTA

TUJUAN PENGEMBANGAN

Page 30: ProsesPerencanaan-RTBL

PENDEKATAN PENGEMBANGAN

Kawasan

Pendekatan Sektoral

Pendekatan Keruangan

Pendekatan Kemasyarakatan

Page 31: ProsesPerencanaan-RTBL

PROSES PENGEMBANGAN Konsep

Umum

Renstra Renstra Renstra

Rencana Tindakan

Rencana Tindakan

Rencana Tindakan

Proyek Contoh

Proyek Contoh

Proyek Contoh

Page 32: ProsesPerencanaan-RTBL

ANALISIS CBD

Lingkungan Sosial

Ekonomi

Masyarakat

Partisipatif

Page 33: ProsesPerencanaan-RTBL

ANALISIS SWOT (CONTOH)

Strengths

1. Location 2. Acces 3. Commitment

Opportunities

1. Future Development 2. Amenities 3. Infrastructure

Strengths

Lokasi strategis dengan akses mudah, restrukturisasi wilayah Pertanian sistematis dan handal Infrastruktur memadai Komitmen antara Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat Lokal

Weaknesses

Pembangunan tidak merata Penyalahgunaan lahan subur Degradasi lingkungan terbangun

Opportunities

Perbaikan lingkungan hunian Pengembangan “kota antara” Perbaikan fasilitas dan infrastruktur Optimalisasi kegiatan ekonomi

Threats

Degradasi lingkungan alam Degradasi lingkungan sosial Perkembangan kepadatan bangunan dan penduduk tidak terkendali

Page 34: ProsesPerencanaan-RTBL

1. Struktur peruntukan lahan;

2.  Intensitas pemanfaatan lahan;

3. Tata bangunan;

4. Sistem sirkulasi dan jalur penghubung;

5. Sistem ruang terbuka dan tata hijau;

6. Tata kualitas lingkungan;

7. Sistem prasarana dan utilitas lingkungan;

8. Pelestarian bangunan dan lingkungan.

KOMPONEN PERANCANGAN KAWASAN

Page 35: ProsesPerencanaan-RTBL

Integrasi keberlanjutan wilayah

APLIKASI KONSEP (CONTOH)

Page 36: ProsesPerencanaan-RTBL

APLIKASI KONSEP (CONTOH)

Keterpaduan Fungsi

Page 37: ProsesPerencanaan-RTBL

Jalan Sebagai Ruang Interaksi Sosial & Pendukung Karakter Kawasan Klasikasi jalan menurut

standar umum kapasitas dan karakter yang

mampu diwadahi Contoh potongan jalan

Arteri Sekunder Main road Menyediakan jalur antar kota

Kolektor Primer Avenue/boulevard Formal, dilengkapi dengan lansekap

Kolektor Sekunder High street Mixed use, active frontages

Lokal Primer

Street/square Kawasan hunian, bangunan pelingkup memiliki fungsi sebagai penghambat kecepatan

Lokal Sekunder

Mews/courtyard Ruang bersama sebagai tempat parkir ataupun aktivitas bersama lainnya

APLIKASI KONSEP (CONTOH)

Page 38: ProsesPerencanaan-RTBL

Kesinambungan dengan jaringan yang sudah ada APLIKASI KONSEP (CONTOH)

Page 39: ProsesPerencanaan-RTBL

RUJUKAN UTAMA

Free download!

Page 40: ProsesPerencanaan-RTBL

TERIMA KASIH