proses sulfolane

8
Sulfolane adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam industri perminyakan. Penggunaan yang paling umum dari sulfolane adalah pada ekstraksi aromatik dalam proses penyulingan minyak dan ekstraksi CO 2 dari gas alam. Sulfolane merupakan senyawa organosulfur yang mudah larut dalam air. Dalam bentuk murni, sulfolana adalah cairan yang tidak berwarna, dengan massa jenis lebih besar dari air. Sulfolane tidak menguap dari air atau tanah, juga tidak mudah menyerap ke bahan organik. Penelitian menunjukkan bahwa sulfolane terdapat pada limbah industri dari kilang dan fasilitas pengolahan gas di sekitar 10 ppm atau kurang (Chou 1983). Konsentrasi Sulfolane dalam air limbah umumnya dapat ditentukan dengan menggunakan lumpur aktif di dalam biotreaters pada tempat pengolahan limbah industri. Sulfolane tidak menyebabkan korosif pada baja. Korosi baja umumnya diakibatkan oleh produk dekomposisi sulfolane. Penyebab korosi berkaitan dengan penggunaan sulfolana adalah adanya kotoran dalam ekstraksi sulfolane. Secara khusus, oksigen atau klorida saat terjadi kontak dengan sulfolane, akan menyebabkan degradasi pada permukaan baja. Sulfolane secara termal, stabil pada keadaan sekitar 220 °C. Keadaan ini ketika sulfolane mulai terurai menjadi sulfur dioksida dan bahan polimer. Karakteristik dari sulfolane Sulfolane dikembangkan oleh Shell Oil Company pada akhitr tahun 1950-an. Pada saat itu, sulfolane digunakan untuk memurnikan butadiena.

description

lalalala

Transcript of proses sulfolane

Page 1: proses sulfolane

Sulfolane adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam industri perminyakan. Penggunaan

yang paling umum dari sulfolane adalah pada ekstraksi aromatik dalam proses penyulingan

minyak dan ekstraksi CO2 dari gas alam. Sulfolane merupakan senyawa organosulfur yang

mudah larut dalam air. Dalam bentuk murni, sulfolana adalah cairan yang tidak berwarna,

dengan massa jenis lebih besar dari air. Sulfolane tidak menguap dari air atau tanah, juga tidak

mudah menyerap ke bahan organik. Penelitian menunjukkan bahwa sulfolane terdapat pada

limbah industri dari kilang dan fasilitas pengolahan gas di sekitar 10 ppm atau kurang (Chou

1983). Konsentrasi Sulfolane dalam air limbah umumnya dapat ditentukan dengan menggunakan

lumpur aktif di dalam biotreaters pada tempat pengolahan limbah industri. Sulfolane tidak

menyebabkan korosif pada baja. Korosi baja umumnya diakibatkan oleh produk dekomposisi

sulfolane. Penyebab korosi berkaitan dengan penggunaan sulfolana adalah adanya kotoran dalam

ekstraksi sulfolane. Secara khusus, oksigen atau klorida saat terjadi kontak dengan sulfolane,

akan menyebabkan degradasi pada permukaan baja. Sulfolane secara termal, stabil pada keadaan

sekitar 220 °C. Keadaan ini ketika sulfolane mulai terurai menjadi sulfur dioksida dan bahan

polimer.

Karakteristik dari sulfolane

Sulfolane dikembangkan oleh Shell Oil Company pada akhitr tahun 1950-an. Pada saat itu,

sulfolane digunakan untuk memurnikan butadiena.

1. Sifat fisik dari sulfolane

Sulfolana dalam bentuk murni adalah cairan tidak berwarna, tetapi dalam industri

sulfolane yang digunakan berwarna kuning muda karena bereaksi dengan udara. Sifat

fisika dari sulfolane adalah sebagai berikut :

Rumus kimia : C4H 8O2S

Berat molekul : 120,17 gram per mol

Titik leleh : 27.5 °C setara dengan 81.5 °F

Titik didih : 285 °C (545 °F)

Berat

jenis : 1.261 gram per mililiter

Titik nyala atau flash point : 165 ° C (329 ° F)

Simbol bahaya : XN (berbahaya)

Page 2: proses sulfolane

Rates Sulfolane Hazards berdasarkan The National Fire Protection Agency adalah

sebagai berikut:

Health Hazard 2 Paparan intens atau terus tapi tidak kronis dapat

menyebabkan menderita cacat sementara atau

mungkin cedera residual.

Flammability Hazard 1 Harus dipanaskan sebelum terjadi kebakaran

Reactivity Hazard 0 Biasanya stabil bahkan di bawah paparan api

2. Sifat kimia sulfolane

Sulfolane merupakan senyawa organosulfur, mengandung gugus sulfonil dengan atom

belerang berikatan rangkap pada dua atom oksigen. Struktur ditunjukkan pada Gambar 1.

Hasil sintesis oleh hidrogenasi sulfolene, produk dari reaksi antara butadiena dan sulfur

dioksida. Ikatan rangkap bersifat, sedangkan cincin karbon memiliki sifat non polar

dengan stabilitas yang tinggi. Tekanan uap meningkat dari tekanan 0.01 milimeter

merkuri (mmHg) hingga 421.4 mmHg. Peningkatan tersebut berlangsung pada kisaran

suhu 20 °C - 260 °C (68 °F - 500 °F). Densitas pada fasa uap adalah 4,2 g / L relatif

terhadap udara. Sulfolane secara termal stabil sampai sekitar 220 °C, ketika mulai terurai

menjadi sulfur dioksida dan bahan polimer. Sulfolane dapat berikatan stabil dengan

berbagai zat kecuali sulfur dan aluminium klorida.

Page 3: proses sulfolane

Gambar 1. Struktur sulfolane

(CCME 2006)

Reaksi pada sulfolane

- Oksidasi

Page 4: proses sulfolane

Berikut tabel properties dari sulfolane :

Page 5: proses sulfolane

Refining minyak pada proses Ekstraksi Sulfolane

adalah pelarut yang digunakan dalam unit ekstraksi aromatik cair-cair untuk

membuka rantai aromatik benzena, toluena, dan xilena dari aliran hidrokarbon.

Ekstraksi sulfolana Unit adalah nama yang sering digunakan secara khusus oleh

industri yang menggunakan sulfolana sebagai pelarut dalam proses ekstraksinya.

Unit ekstraksi Sulfolane umumnya dirancang dan diimplementasikan untuk

pemurnian suatu operasi pada perusahaan minyak besar yang berkoordinasi

dengan teknisi rekayasa yang sesuai. Dalam ekstraksi menggunakan sulfolana,

cairan umpan hidrokarbon (paling sering nafta, sulingan, dan minyak tanah di

kisaran C6-C8) bercampur dengan cairan sulfolana. Tujuan pencampuran tersebut

adalah untuk menselektif dan membuaka rantai aromatik ke sulfolana tersebut.

Sulfolane adalah pelarut yang banyak digunakan dalam industri minyak. Hal ini

dikarenakan, selektivitas dari sulfolane sangat tinggi untuk senyawa aromatik dan

digunakan untuk melarutkan senyawa dalam jumlah besar. Setelah ekstraksi,

senyawa non-aromatik dipisahkan dari sulfolana dan senyawa aromatic hasil

ektraksi dilanjutkan dalam proses distilasi ekstraktif. Setelah distilasi ekstraktif,

aromatik harus dipisahkan dari sulfolana menggunakan kolom pemulihan

aromatik. Kolom ini memisahkan komponen berdasarkan titik didih. Sulfolane

memiliki suhu didih yang sangat rendah (545 °F) relatif terhadap pelarut lainnya.

Sintesis sulfolane

Gambar 2. Sintesis sulfolane

(CCME 2006)

Ekstraksi sulfolane dalam proses refining

Page 6: proses sulfolane

Gambar 3. Ekstraksi sulfolane pada proses refining