Proses Penetapan Standar Akuntansi teori AK pert 2.docx

10
TUJUAN DAN MANFAAT STANDAR AKUNTANSI Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi biasanya terdiri dari: (1) deskripsi tentang masalah yang dihadapi (2) diskusi logis atau cara memecahkan masalah (3) terkait dengan keputusan/teori dan diajukan suatu solusi Tujuan dan manfaat standar akuntansi diantaranya: - Untuk keseragaman laporan keuangan. - Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun. - Memudahkan auditor. - Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. - Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna . - Regulasi mengharuskan perusahaan dengan kriteria tertentu menyusun laporan keuangan berdasarkan standar: UU PT, UU Pasar Modal. LEMBAGA-LEMBAGA PENYUSUN STANDAR AKUNTANSI a. IAI dan Sejarahnya 1

Transcript of Proses Penetapan Standar Akuntansi teori AK pert 2.docx

Page 1: Proses Penetapan Standar Akuntansi teori AK pert 2.docx

TUJUAN DAN MANFAAT STANDAR AKUNTANSI

Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan

keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang

dikeluarkan oleh badan berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi

biasanya terdiri dari:

(1) deskripsi tentang masalah yang dihadapi

(2) diskusi logis atau cara memecahkan masalah

(3) terkait dengan keputusan/teori dan diajukan suatu solusi

Tujuan dan manfaat standar akuntansi diantaranya:

- Untuk keseragaman laporan keuangan.

- Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga

meminimalkan bias dari penyusun.

- Memudahkan auditor.

- Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan

membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.

- Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan

kepada masing-masing pengguna .

- Regulasi mengharuskan perusahaan dengan kriteria tertentu menyusun laporan keuangan

berdasarkan standar: UU PT, UU Pasar Modal.

LEMBAGA-LEMBAGA PENYUSUN STANDAR AKUNTANSI

a. IAI dan Sejarahnya

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah satu-satunya wadah yang mewakili profesi

akuntan Indonesia secara keseluruhan. IAI merupakan anggota International Federation of

Accountants, organisasi profesi akuntan dunia yang merepresentasikan lebih 2,5 juta akuntan

yang bernaung dalam 167 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 127 negara. Sebagai anggota

IFAC, IAI memiliki komitmen untuk melaksanakan semua standar internasional yang ditetapkan

demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. IAI juga merupakan anggota

sekali gus pendiri ASEAN Federation of Accountants (AFA). Saat ini IAI menjadi sekretariat

permanen AFA.

1

Page 2: Proses Penetapan Standar Akuntansi teori AK pert 2.docx

Sejarah IAI

Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Prof. Dr.

Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda pada tahun

1956.

Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki Siddharta,

Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus pertengahan tahun 1957.

Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan

perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia saja. Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi

anggota NIVA (Nederlands Institute Van Accountants) atau VAGA (Vereniging Academisch

Gevormde Accountants). Mereka menyadari keindonesiaannya dan berpendapat tidak mungkin

kedua lembaga itu akan memikirkan perkembangan dan pembinaan akuntan Indonesia.

Hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula

Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia.

Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada maka diputuskan

membentuk Panitia Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia diminta

menghubungi akuntan lainnya untuk menanyakan pendapat mereka. Dalam Panitia itu Prof.

Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai

bendahara sedangkan Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang

dikirimkan Panitia kepada 6 akuntan lainnya memperoleh jawaban setuju.

Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya berdiri

pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul

19.30. Susunan pengurus pertama terdiri dari:

- Ketua: Prof. Dr. Soemardjo Tjitrosidojo

- Panitera: Drs. Mr. Go Tie Siem

- Bendahara: Drs. Sie Bing Tat (Basuki Siddharta)

- Komisaris: Dr. Tan Tong Djoe

- Komisaris: Drs. Oey Kwie Tek (Hendra Darmawan)

Keenam akuntan lainnya sebagai pendiri IAI adalah:

- Prof. Dr. Abutari

- Tio Po Tjiang

2

Page 3: Proses Penetapan Standar Akuntansi teori AK pert 2.docx

- Tan Eng Oen

- Tang Siu Tjhan

- Liem Kwie Liang

- The Tik Him

Konsep Anggaran Dasar IAI yang pertama diselesaikan pada 15 Mei 1958 dan naskah

finalnya selesai pada 19 Oktober 1958. Menteri Kehakiman mengesahkannya pada 11 Februari

1959. Namun demikian, tanggal pendirian IAI ditetapkan pada 23 Desember 1957. Ketika itu,

tujuan IAI adalah: 1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu

pendidikan akuntan. 2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.

Sejak pendiriannya 49 tahun lalu, kini IAI telah mengalami perkembangan yang sangat

luas. Hal ini merupakan perkembangan yang wajar karena profesi akuntan tidak dapat dipisahkan

dari dunia usaha yang mengalami perkembangan pesat. Salah satu bentuk perkembangan tersebut

adalah meluasnya orientasi kegiatan profesi, tidak lagi semata-mata di bidang pendidikan

akuntansi dan mutu pekerjaan akuntan, tetapi juga upaya-upaya untuk meningkatkan

kepercayaan masyarakat dan peran dalam perumusan kebijakan publik.

b. FASB dan Sejarahnya

FASB atau Financial Accounting Standards Boards adalah badan atau lembaga non profit

yang bertujuan untuk menetapkan atau membuat suatu system prinsip akuntansi yang bisa

diterima secara umum (khususnya di Amerika Serikat). FASB merupakan bagian dari struktur

independen atas semua organisasi bisnis dan profesi. Dimana FASB merupakan organisasi

independen yang beranggotakan tujuh orang dan bekerja penuh di badan ini.

Fungsi dari FASB adalah untuk untuk menetapkan standar akuntansi keuangan yang

mengatur penyusunan laporan keuangan oleh entitas nonpemerintah secara kredibel, akurat dan

sesuai standar penyajian laporan keuangan. Misi FASB adalah untuk membangun dan

meningkatkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang mendorong pelaporan keuangan

oleh badan non-pemerintah serta mampu menyediakan informasi bagi investor dan pengguna

lain dari laporan keuangan untuk pengambilan keputusan.

3

Page 4: Proses Penetapan Standar Akuntansi teori AK pert 2.docx

Sejarah FASB

FASB sendiri terbentuk pada tahun 1973 yang menggantikan fungsi CAP dan APB pada

AICPA atau American Institute of Certified Public Accountants. Dalam menyusun standar,

FASB menggunakan pendekatan yang berbeda dari lembaga yang sebelumnya. Sejak berdiri

FASB telah mengadopsi pendekatan deduktif dan kuasi polotis untuk merumuskan prinsip-

prinsip akuntansi.

Struktur FASB mengalami perubahan pada tahun 1977 dan modifikasi perubahan ini

sebagai hasil rekomendasi dari Structure Committee of the Financial Accounting Foundation

(FAF) yang terdiri dari 6 organisasi sponsor.

FASB telah menjadi badan yang sangat produktif dengan menerbitkan lebih dari 135

sebagai tambahan 8 SFAC yang diterbitkan antara tahun 1978 – 2010. Eksistensi FASB sebagai

lembaga pengatur standar akuntansi mendapatkan kontrol dari beberapa organisasi yang

aktivitasnya seperti membatasi kekuasaan legislatif FASB. Adapun organisasi tersebut yaitu

Accounting Standar Executive Commite (AcSEC), Emerging Issues Task Force (EITF),

Government Accounting Standard Board (GASB).

c. IASB dan Sejarahnya

IASB adalah sebuah lembaga pembuat standar akuntansi untuk negara-negara di kawasan

Eropa. Standar yang dibuat oleh IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia

bisnis di Indonesia. Hal ini karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai

patokan perkembangan bisnis dunia. Pada tahun 1994, IAI baru memulai dan berkomitmen untuk

mengikuti IASB dan melakukan perubahan-perubahan secara perlahan dan bertahap ke dalam

PSAK.

Sejarah IASB

Tahun 2001 IASC digantikan dengan IASB ( International Accounting Standard Board).

Agreement and Contitution IASB memberikan IASB otoritas untuk menyebarluaskan standar

penyajian laporan keuanagan yang telah diaudit oleh setiap organisasi bisnis dan mengendalikan

penerimaan standar di seluruh dunia. Penyelarasan berbagai perbedaan antara standar nasional

diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan tingkat komparatif laporan keuangan asing untuk

dapat meningkatkan ketepatan dalam pengambilan keputusan. Tujuan IASB adalah merumuskan

4

Page 5: Proses Penetapan Standar Akuntansi teori AK pert 2.docx

dan menerbitkan standar akuntansi yang dapat dipatuhi dalam penyajian laporan keuangan dan

untuk mengendalikan penerimaan dan ketaatan standar di seluruh dunia. Anggota IASB setuju

untuk mendukung dan bekerja keras untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah disusun

sesuai dengan standar, auditor menegakkan standar, dan untuk persuasi kepada pemerintah,

bursa, dan lembaga lainnya untuk mendukung standar ini.

TAHAPAN PROSES PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI

Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus memiliki lima tahapan:

1. Design – aspek khusus akuntansi tertentu diidentifikasi dan diteliti dan exposure draft

disiapkan

2. Approval – draft tersebut direview dan jika layak akan disetujui sebagai standar.

3. Education – penjelasan kepada penyusun dan pemakai laporan keuangan tentang pengaruh

dan implementasi standar yang baru

4. Implementation – ketentuan dalam standar terebut diaplikasikan dalam perusahaan.

5. Enforcement – pengawasan dan pemberian sanksi bagi yang tidak menerapkan.

Biasanya proses penetapan standar dilakukan melalui proses terbuka (due process). FASB

sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut:

1. Identifikasi masalah dari masalah yang muncul di catat dalam agendanya.

2. Penunjukkan group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis.

3. Discussion Memrorandum (DM) di sebarkan kepublik untuk dievaluasi selama satu periode

paling lambat 60 hari.

4. Dengan pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif

yang diajukan FASB

5. Atas berbagai komnentar yang diterima, FASB mengeluarkan “exposure draft” (ED)

mengenai standar akuntansi yang diajukan. ED menentukan posisi yang pasti dari FASB

tentang masalah yang dibahas.

6. ED disebar luaskan ke masyarakat untuk dievaluasi paling lambat 30 hari

7. Dengan pendapat untuk membahas kelemahan dan kebaikan berbagai alternatif yang

diajukan FASB

5

Page 6: Proses Penetapan Standar Akuntansi teori AK pert 2.docx

8. Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai

berikut:

a) mengadopsi standar tersebut sebagai pernyataan resmi

b) mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due process”.

c) menunda pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalan agenda

d) tidak mengeluarkan standar dan menghapus isu dari agenda

Pendekatan penentuan standar

Dua pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan standar akuntansi adalah:

1. Pendekatan pasar bebas

Pendekatan ini dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi merupakan komoditi ekonomi

serupa dengan barang atau jasa yang lain. Sehingga informasi akuntansi akan dipengaruhi

kekuatan permintaan dan penawaran. Pasar dipandang sebagai mekanisme yang ideal untuk

menentukan jenis informasi yang harus diungkapkan dan kelompok penerima informasi.

Dengan demikian standar akuntansi menentukan informasi yang dihasilkan dan siapa akan

menerima informasi.

2. Pendekatan regulasi

Pendukung pendekatan ini berkeyakinan bahwa kegagalan pasar dapat dilihat pada faktor

berikut ini:

a) Teori regulasi

Adanya krisis penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi akuntansi.

Oleh karena itu permintaan terhadapat kebijakan atau standar semacam itu didorong

oleh krisis yang muncul, dan pihak penentu standar menanggapi dengan cara

menyediakan kebijakan tersebut. Hubungan antara permintaan dan penawaran

mengarah pada suatu keseimbangan. Dalam proses regulasi yang dinamis, terdapat

proses penyesuaian yang berlangsung terus menerus terhadap standar sesuai permintaan

dan penawaran.

Ada dua teori regulasi dalam industri, yaitu:

1) Teori kepentingan publik (public interest theory)

6

Page 7: Proses Penetapan Standar Akuntansi teori AK pert 2.docx

Teori kepentingan publik berpandangan bahwa regulasi diperlukan sebagai

tanggapan atas permintaan publik terhadap perbaikan praktik pasar yang tidak

efisien dan tidak adil.

2) Teori kepentingan kelompok (interest group theory).

Teori kepentingan keompok berpandangan bahwa regulasi disediakan sebagai

tanggapan atas permintaan kelompok tertentu untuk memaksimumkan pendapatan

mereka. Dalam teori kepentingan kelompok memiliki dua versi, yaitu teori elit

politik dan teori ekonomi regulasi.

Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok sektor swasta yang meliputi

profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan keuangan, para karyawan dan kelompok

publik yang meliputi badan-badan seperti otoritas pajak, kementrian yang bertanggungjawab atas

hukum komersial dan komisi pasar modal. Bursa efek yang merupakan sektor swasta atau publik

(tergantung negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di negara-negara hukum umum,

sektor swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri

dan lebih dapat melakukan pertimbangan atas atestasi terhadap penyajian wajar laporan

keuangan. Di negara-negara hukum kode, sektor publik lebih berpengaruh dan profesi akuntansi

cenderung untuk lebih diatur oleh negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi

berbeda-beda di seluruh dunia.

7