PROSES PEMBUATAN PAPAN REKLAME (BILLBOARD) PADA …
Transcript of PROSES PEMBUATAN PAPAN REKLAME (BILLBOARD) PADA …
PROSES PEMBUATAN PAPAN REKLAME (BILLBOARD)
PADA PERCETAKAN DEMY ADVERTISING MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ASRUDIN
NIM 105 4100 378 10
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA
2016
ii
iii
iv
v
vi
Motto
Karena harapan mampu melihat bahwa ada seberkas cahaya dibalik
pekatnya kegelapan
Persembahan
Kupersembahkan karya ini buat:
Ayahanda dan Ibunda tercinta
Serta saudaraku dan sahabatku
Atas keikhlasan dan doanya
Dalam mendukung penulis mewujudkan
harapan menjadi kenyataan
vii
ABSTRAK
Asrudin. 2016. Proses pembuatan papan reklame (bilboard) pada percetakan Demy
Advertising Makassar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Muh
Faisal, S. Pd.,M. Pd.dan pembimbing II Andi Baetal Mukaddas, S.Pd.,M.Sn.
Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah proses pembuatan papan
reklame (billboard), alat dan bahan apa yang harus disediakan dan bagaimana kualitas
papan reklame (billboard) yang dihasilkan oleh percetakan Demy Advertising
Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembuatan papan
reklame,untuk mendeskripsikan alat dan bahan yang digunakan dalam proses
pembuatan papan reklame dan untuk mendeskripsikan kualitas papan reklame
(billboard) pada percetakan Demy Advertising Makassar. Sasaran Penelitian ini adalah
masyarakat umum. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian ini yaitu, proses pembuatan papan reklame (billboard) pada percetakan Demy
Advertising melalui tahapan proses digital printing, pembuatan konstruksi kerangka,
hingga pemasangan plat aluminium. Kualitas yang dihasilkan percetakan Demy
Advertising yaitu 1) Kecocokan untuk pemakaian, 2) Perbaikan berkelanjutan, 3) Bebas
dari kerusakan, 4) Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal, 5) Melakukan segala
sesuatu secara benar, 6) Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji milik Allah SWT. Yang Maha Mengatur lagi Mahabijaksana, Yang
Maha Penyayang lagi Maha dermawan, Tuhan Semesta Alam.Shalawat dan salam tetap
terlantun bagi kekasih-Nya Muhammad SAW. Serta keluarga yang mulia, sahabatnya
tercinta, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman memberi rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga skripsi, yang berjudul “Proses pembuatan papan reklame
(billboard) pada percetakan Demy Advertising Makassar” dapat diselesaikan dengan
baik. Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua seiring sujud dan
terimakasih, kepada kedua orang tau tercinta, Ayahanda Gaeady dan Ibunda tersayang
Gunoy yang tidak pernah sedikitpun melewatkan hidupnya untuk mencurahkan pikiran,
semangat, kasih sayang dan do’anya yang begitu tulus selama ini hingga selesainya
studi. Serta yang sangat berjasa dalam kehidupan penulis yang tidak dapat diuraikan
satu persatu dan senantiasa menyertai dengan do’a. Sepenuhya penulis menyadari
bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak
yang tulus dan ikhlas memberi motivasi dalam pengerjaan skripsi dan tentunya,
bimbingan, kerja sama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT. Sehingga
kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi dengan baik
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Dr. H. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Andi Baetal Mukaddas, S.Pd,M.Sn., Pembimbing II Dan Ketua
Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
ix
4. Bapak Muhammad Thahir, S.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Seni
Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar.
5. Bapak Muh Faisal S.Pd.,M.Pd Pembimbing I.
6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
7. Bapak Laode Suharsin selaku pemilik perusahaan percetakan Demy
Advertising yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
8. Keluarga besar yang selama ini menyayangi, mendukung dan memotifasi saya
untuk menjadi yang terbaik dan jadi kebanggaan keluarga.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 Program Studi Pendidikan Seni
Rupa.
Segenap kemampuan, tenaga dan daya pikir telah tercurahkan dalam
merampungkan penulisan ini untuk mencapai hasil yang maksimal. Namun
kesempurnaannya manusia adalah ketika ia melakukan kesalahan, oleh karena itu
penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam
tulisan ini dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapa saja yang sempat membacanya.
Wahai Rabb, terimalah segala usaha hamba Engkaulah Maha mendengar dan Maha
mengetahui. Semoga Allah SWT. membalas dengan pahala yang belipat ganda kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini.
Makassar, Juni 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL........................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN............................................................................................................ v
SURAT PERNYATAAN......................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI............................................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................. xiv
LAMPIRAN............................................................................................................................. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian................................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka........................................................................................................ 7
xi
a. Pengertian Reklame............................................................................................ 8
b. Jenis Jenis Reklame.......................................................................................... 15
c. tujuan Reklame.................................................................................................. 19
d. Fungsi Reklame................................................................................................. 20
e. Peranan Reklame.............................................................................................. 21
f. Sasaran Reklame................................................................................................ 21
g. Media Reklame................................................................................................. 23
h.Konsep atau Perencanaan Reklame.................................................................... 24
i. Komunikasi Reklame......................................................................................... 26
j. Kualitas Produk................................................................................................... 26
k. Pembuatan Reklame.......................................................................................... 30
l. Kualitas Produk.................................................................................................. 32
B. Kerangka Pikir............................................................................................................. 34
BAB III METODE PENILITIAN
A. Jenis Penilitian............................................................................................................ 36
B. Variabel dan Desain Penelitian.................................................................................... 37
C. Definisi Operasional Variabel...................................................................................... 38
D. Subjek dan Objek Penelitian....................................................................................... 39
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................................... 39
F. Teknik Analisis Data.................................................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian....................................................................................................... 45
1. Gambaran umum.................................................................................................... 45
xii
2. Deskripsi visi dan misi........................................................................................... 46
3. Deskripsi Proses pembuatan papan reklame (billboard)................................ 47
4. Deskripsi Alat dan bahan yang digunakan...................................................... .. 48
5. Deskripsi Kualitas papan reklame (billboard).................................................... 49
B. Pembahasan............................................................................................................. 49
1. Proses pembuatan papan reklame (billboard)................................. .................. 49
2. Alat dan bahan yang digunakan.......................................................................... 54
3. Kualitas papan reklame (billboard)..................................................................... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................................................... 73
B. Saran........................................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Spanduk center....................................................................................... 15
Gambar 2.2 Pilon sign.............................................................................................. 17
Gambar 2.3 ` Skema kerangka pikir........................................................................... 34
Gambar 3.I Denah Lokasi Penelitian........................................................................ 36
Gambar 3.2 Desain penelitian................................................................................... 38
Gambar 4.1 Struktur organisasi percetakan Demy adv............................................ 47
Gambar 4.2 Desain konstruksi................................................................................... 52
Gambar 4.3 Proses pembuatan konstruksi................................................................. 52
Gambar 4.4 Poses pemasangan sticker printout......................................................... 53
Gambar 4.5 Poses pemasangan plat aluminium......................................................... 54
Gambar 4.6 Bor tangan.............................................................................................. 57
Gambar 4.7 Tang rivet............................................................................................... 58
Gambar 4.8 Gerinda tangan....................................................................................... 58
Gambar 4.9 Spoit spray gun...................................................................................... 59
Gambar 4.10 Las inverter............................................................................................ 59
Gambar 4.11 Mesin kompresor................................................................................... 60
xiv
Gambar 4.12 Pondasi beton......................................................................................... 66
Gambar 4.13 Material besi.......................................................................................... 66
Gambar 4.14 Cat dan pengencer................................................................................ 67
Gambar 4.15 Plat aluminium...................................................................................... 67
Gambar 4.16 Paku rivet............................................................................................... 68
Gambar 4.17 Lampu sorot............................................................................................ 69
Gambar 4.18 Hasil pilon sign........................................................................................ 70
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Format observasi.
2.Format dokumentasi hasil billboard.
3. Dokumentasi proses wawancara.
4. Format wawancara.
5. Surat Permohonan judul.
6.Surat persetujuan judul.
7. Berita acara ujian proposal.
8. Keterangan perbaikan.
9. Kartu kontrol bimbingan.
10. Surat keterangan penelitian
11. Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan era globalisasi ini semakin memacu berbagai bidang untuk terus
berkembang, salah satunya bidang teknologi komunikasi. Hal ini senantiasa menjadi ukuran
bagi kemampuan dan kualitas sumber daya manusia bidang teknologi komunikasi. Dengan
keadaan seperti inilah manusia dituntut agar dapat memproduksi, mengola dan
mendistribusikan berbagai informasi kepada masyarakat. Perkembangan dunia usaha (bisnis)
yang semakin modern saat ini menuntut para pelaku (bisnis) untuk bersaing secara ketat
dalam merebut pangsa pasar di masyarakat luas. Para pengusaha berusaha menyatukan dan
menyelaraskan antara kemajuan teknologi komunikasi tersebut dengan daya imaginative dan
kreatifitas karena sehebat apapun teknologi itu berkembang tanpa disertai dengan kreativitas,
dapat diibaratkan seperti sayur tanpa garam. Begitu pula suatu produk, tanpa proses
pengenalan produk tersebut kepada konsumen, maka konsumen pun juga tidak akan
mengenal produk tersebut.
Semakin banyak munculnya produk-produk baru mengharuskan para pelaku usaha
bersaing ketat dalam menggunakan media iklan yang baik dan tepat serta memahami
keunggulan-keunggulan produk yang mereka hasilkan agar menarik minat para konsumen
sebanyak-banyaknya, sehingga produk-produk yang mereka hasilkan akan laku secara
maksimal dipasaran, dan menjadi pilihan utama bagi para konsumen. Secara tidak langsung
hal itu mengakibatkan semakin selektifnya para calon konsumen dalam memilih dan
menggunakan produk tersebut, karena mereka juga tidak mau kecewa apabila dalam memilih
suatu produk itu, ternyata kualitasnya tidak seperti yang mereka inginkan.
2
Reklame merupakan suatu alat untuk melakukan kegiatan promosi. Promosi sangat
dibutuhkan oleh perusahaan–perusahaan dan pengusaha-pengusaha dari kelas atas sampai
kelas bawah dalam hal memasarkan dan mengenalkan produk kepada khalayak luas serta
untuk membantu penjualan dari suatu produk atau jasa. Reklame secara tidak langsung
mampu menarik perhatian khalayak luas, sebab suatu reklame yang ditampilkan diberbagai
media menggunakan ide dan kreativitas dari professional yang telah berpengalaman di dunia
periklanan.
Reklame sendiri mempunyai sifat persuasif, di mana seseorang yang melihat Reklame
secara berulang–ulang maka seseorang yang tadinya hanya melihat dan kemudian
memperhatikan, selanjutnya akan ada respon untuk membeli. Hal tersebut di atas yang
mendorong perusahaan maupun pengusaha suatu produk atau jasa untuk menggunakan
reklame sebagai ajang untuk berpromosi. Pemilik perusahaan maupun pengusaha dalam
beriklan bukan hanya bertujuan untuk promosi saja, tetapi sebagai alat untuk membangun
kepercayaan kepada konsumen. Kepercayaan yang dimaksud adalah tentang kualitas dari
produk maupun jasa yang direklamekan. Reklame harus mempunyai nilai kejujuran dan
kebenaran. Reklame harus mempunyai sifat santun dimana setiap reklame yang ditampilkan
tidak mengandung unsur–unsur pornografi maupun pornoaksi.
Reklame merupakan media promosi yang paling banyak digunakan oleh pemilik
produk dalam rangka mengenalkan produknya ke khalayak. Ia menjadi jembatan penghubung
antara produsen dengan konsumen, menjadi sarana media komunikasi timbal balik di antara
keduanya. Reklame kedudukannya sebagai bagian dari media promosi berusaha untuk
menumbuhkan minat konsumen dengan sedemikian rupa sehingga konsumen tertarik pada
produk yang ditawarkan. Di dalam penyampaiannya reklame selalu dikemas dengan
berbagai cara dan media. Salah satu media pendukung sebagai upaya untuk menaikkan citra
produk suatu perusahaan sehingga dapat menarik konsumen dan meningkatkan penjualan
3
adalah media luar ruang. Media luar ruang adalah media yang dibuat atau diproduksi untuk
dipasang di luar ruangan (Outdoor). Contohnya: spanduk, umbul-umbul, letter 3D, baliho,
billboard, dan lain-lain.
Namun demikian lebih ditegaskan oleh Tams Djayakusumah (1982: 4) bahwa pilihan
dan tindakan setiap konsumen akan sangat lebih dipengaruhi oleh kualitas
reklame/periklanan. Lebih rinci Tams Djayakusumah (1982: 81) menyatakan bahwa:
Iklan merupakan suatu usaha manusia dalam memberikan informasi
terhadap barang produksi atau sebuah jasa pada masyarakat.
Periklanan sebagai sarana penerangan yang vital dewasa ini telah
memiliki sarana yang lebih canggih dibandingkan dengan masa lalu.
Setiap anggota masyarakat dapat memilih dan menggunakan
bermacam-macam media komunikasi dalam mencapai tujuannya.
Sebenarnya media komunikasi yang bermacam-macam keberhasilan reklamenya lebih
ditentukan hasil kemasan dalam sajian pembuatan reklame. Sehingga dengan dana besarpun
jika reklame tidak disajikan dengan proses pembuatan yang efektif dan efisien tidak selalu
menjamin hasil secara maksimal. Dalam penelitian ini penulis sengaja tertarik untuk
melakukan penelitian dari hasil pengalaman proses pembuatan papan reklame (billboard)
yang telah dilakukan di percetakan Demy Advertising. Percetakan Demy Advertising yang
berdiri sejak tahun 2005 telah mengembangkan proses pembuatan papan reklame (billboard)
dengan model sablon sampai menggunakan alat digital printing. Dengan segala keterbatasan
alat yang dimiliki namun Percetakan Demy Advertising mampu melayani berbagai kebutuhan
masyarakat dalam memenuhi permintaan pembuatan papan reklame (Billboard) dengan
berbagai bentuknya. Dari keadaan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti khususnya
proses pembuatan papan reklame (billboard) di percetakan Demy Advertising Makassar.
4
Demy Advertising Makassar mempertahankan posisi dimata para konsumennya agar
tidak berpindah ke produk lain harus menemukan suatu formula atau inovasi-inovasi baru
sebagai strategi kreativ dalam penggunaan media reklame, karena dengan media-media
reklame tersebut merupakan salah satu upaya dalam mempertahankan keunggulan kualitas
dan dapat merebut pangsa pasar yang dituju sehingga semakin dikenal oleh para konsumen
secara luas dan lebih berkualitas. Secara tidak langsung timbul suatu persaingan persaingan
positif dalam mengembangkan suatu kreativitas untuk dapat menghasilakan suatu karya
terbaik dan berkualitas bagi klien. Dengan demikian dapat menghasilkan creator-creator seni
reklame di dunia sehingga meningkatkan kemajuan dan perkembangan dunia periklanan di
Indonesia yang semakin baik dari masa ke masa.
Semakin berkembangnya komputer dengan software yang semakin canggih maka
proses pembuatan rancangan reklame pada sebuah biro iklan akan semakin mudah untuk
dioperasikan. Selain itu pula didukung pula dengan hardware yang semakin canggih dengan
kemampuan mesin cetak digital yang pengoperasiannya menggunakan program komputer
dan dapat menghasilkan warna-warna yang tajam dan hasil sesuai dengan yang didesainkan
selain itu juga awet barangnya. Hal itu terbukti dapat kita jumpai di sekitar tepi jalan-jalan
banyak ditemui berbagai bentuk, model serta dengan bahan-bahan yang tahan terhadap cuaca
sehingga memanglah pantas untuk diacungi jempol. Dan khususnya bagi para desainer grafis
juga dituntut pula untuk lebih berkreasi dan inovasi dalam meningkatkan kemampuannya
dengan menerapkan dan mengembangkan software-software komputer yang terbaru agar
tidak kalah bersaing dengan yang lainya.
Selain itu biro iklan di tuntut untuk ikut campur tangan dalam menangani di bidang
pemasaran/marketing guna untuk memperkenalkan produk jenis baru kepada masyarakat luas
sebagai konsumen.
5
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis sengaja membatasi
masalah yang diteliti yang dapat diidentifikasi hal-hal sebagai berikut:
1. Proses pembuatan papan reklame (billboard) yang tentunya telah dipengaruhi oleh faktor-
faktor pendukung seperti teknik desain, bahan, alat, serta tujuan dari fungsi reklame.
2. Proses pembuatan reklame juga dipengaruhi oleh faktor cuaca, situasi dan kondisi yang
ada.
3. Atas dasar tujuan dan fungsi periklanan sudah tentu dituntut untuk berkreasi sesuai dengan
perkembangan.
4. Kualitas kreasi dalam berkarya tentu dituntut etik periklanan sesuai dengan undan-undang
nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
Untuk menghindari meluasnya penulisan proposal ini yang menjadi problematik
umum adalah bertujuan menjawab informasi tentang gambaran proses pembuatan billboard
di percetakan Demy Advertising.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang dan pentingnya serta menariknya
problematika di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah proses pembuatan papan reklame (billboard) di percetakan Demy
Advertising ?
2. Alat dan bahan apa sajakah yang harus disediakan dalam pembuatan papan reklame
(billboard) di percetakan Demy Advertising ?
3. Bagaimana kualitas papan reklame (billboard) yang dihasilkan oleh percetakan Demy
Advertising ?
6
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dan kemungkinan-kemungkinan yang
dapat dicapai dalam penelitian ini, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Untuk mendeskripsikan proses pembuatan papan reklame (billboard) di percetakan
Demy Advertising.
2. Untuk mendeskripsikan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan
papan reklame (billboard) di percetakan Demy Advertising.
3. Untuk mendeskripsikan kualitas papan reklame (billboard) yang dihasilkan oleh
percetakan Demy Advertising.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan memiliki manfaat teoritis yaitu berupa:
1. Dapat mengetahui proses pembuatan papan reklame (billboard) di percetakan Demy
Advertising.
2. Dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan papan
reklame (billboard).
3. Dapat mengetahui kualitas papan reklame (billboard) yang dihasilkan oleh percetakan
Demy Advertising.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
Periklanan sesungguhnya sudah ada sejak dikenal peradaban manusia dan sudah
digunakan sebagai wahana untuk mengkomunikasikan kebutuhan membeli dan menjual
berbagai produk barang atau jasa. Periklanan yang dikenal pada saat itu masih dalam bentuk
pesan beratntai yaitu lewat pengumuman–pengumuman yang disampaikan secara lisan.
Tetapi setelah mengenal tulisan manusia pun mulai menggunakan sarana tulisan sebagai alat
penyampaian pesan.
Bentuk iklan pun mengalami perkembangan yang semula dan relief–relief yang di
ukir pada dinding–dinding sampai memakai tanda dan simbol atau papan nama. Bentuk awal
periklanan itu sendiri terbatas pada papan– papan nama sederhana yang menunjukan nama
sebuah toko, penginapan, restoran. Setelah sistem percetakan ditemukan oleh Gutenberg pada
tahun 1450 dan muncul sejumlah surat kabar mingguan iklan semakin sering digunakan
untuk kepentingan komersial. (Rhenald Kasali, 1992: 3).
Hasil temuan Fortenberry et.al.(2010) menunjukkan bahwa iklan billboard mendapat
perhatian oleh konsumen, mendapat keuntungan oleh konsumen, dan efektif diurutan
langkah-langkah yang mengarah ke perlindungan konsumen. Peningkatan kesadaran
diberikannya pengaruh paling kuat di patronase, tetapi kemampuan untuk menginformasikan
konsumen juga sangat signifikan.
8
1. Tinjauan Tentang Papan Reklame (billboard)
a. Pengertian Papan Reklame (billboard)
Reklame berasal dari bahasa Perancis reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu
secara berualang-ulang, advertere berasal dari bahasa Latin yang berarti berlari menuju ke
depan, advertiente berasal dari bahasa Belanda untuk penyebutan iklan dan advertising
yang berasal dari bahasa Inggris (Rhenal Kasali, 1992: 10). Sedangkan istilah reklame
yang berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “Re” dan “Clamo”, Re yang berarti
kembali dan clamo yang berarti berteriak. Jadi reklame artinya kalimat yang diteriakkan
secara berulang-ulang kepada masyarakat luas atau konsumen untuk mempengaruhi,
menarik dan yang pada akhirnya konsumen akan membeli atau memiliki barang tersebut
yang dipromosikan. Istilah iklan pertama kali diperkenalkan oleh Soedardjo
Tjokrosisworo, seorang tokoh Pers Nasional Indonesia pada tahun 1951, untuk
menggantikan istilah advertentie (bahasa Belanda) atau advertising (bahasa Inggris) agar
sesuai dengan semangat bahasa nasional Indonesia (Djayakusumah, 1982: 9).
Dalam perkembangannya istilah iklan tersebut mengalami beragam penafsiran
sehingga menimbulkan kesimpangsiuran pengertian misalnya dengan istilah reklame dan
advertising, yang sebenarnya istilah-istilah tersebut mempunyai pengertian yang sama,
masing-masing mempunyai tujuan yang sama dan dalam kegiatannya pun sering dipakai
oleh pihak yang sama pula yaitu pemasar.
Menurut Frank Jefkins (1994: 5), periklanan adalah penyampaian pesan penjualan
yang paling persuasif, yang di arahkan pada calon pembeli paling potensial atas barang
dan jasa tertentu dengan biaya semurah murahnya. Periklanan adalah bisnis yang kreatif,
dimana kreatifitas orang – orang yang ada di dalamnya tidak pernah berhenti membuat
anda tercengang. (Kenneth Roman & Jane Maas, 2005: vii). Iklan menduduki tempat
tersendiri. Pendukungnya menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan luar biasa dan para
9
pengkritik yang paling tajam pun memercayainya. (Ehrenberg, 2005: 45). Iklan
merupakan suatu perusahaan jasa yang melayani kepentingan klien. (B&B; Agustus 2005).
Iklan memancarkan kualitas, produk yang diiklankan, gaya naskah, dan tata letak yang
rapi dengan tipografi yang elegan (Ogilvy, 2005:xviii).
Menurut SW. Dunn & AM. Barban iklan merupakan bentuk komunikasi non personal
melalui media dengan membayar ruang yang dipakai menyampaikan pesan yang bersifat
membujuk (persuasif) pada konsumen oleh perusahaan, pribadi yang berkepentingan.
Menurut Daniel Starch iklan adalah sasarannya “ mengubah jalan pikiran “ (state of mind)
calon konsumen untuk membeli. Menurut Howard Stephenson (dalam Tams
Djayakusumah, 1982: 7) mengemukakan bahwa “Advertising adalah suatu kegiatan yang
mempergunakan atau menyewa tempat pada salah satu media komunikasi, dimana suatu
perusahaan yang akan memperkenalkan hasil produksi barang atau jasanya yang baru,
maka agar masyarakat mengetahui akan produksi barang atau jasanya yang baru”.
Kemudian menurut Gene Reichert (1992: 6), mendefinisikan “Advertising sebagai
suatu pesan penjualan suatu produk yang dibayar oleh sponsor, suatu pelayanan atau suatu
pemikiran yang disajikan lewat media komunikasi, seperti surat kabar dan televisi, untuk
memberikan penawaran kepada audien yang mewakili suatu pasar”. Lebih lanjut Webster
juga menyatakan bahwa definisi tentang advertising adalah setiap bentuk pemberitahuan
kepada publik yang bertujuan memberi bantuan, secara langsung maupun tidak langsung,
dalam penjualan suatu komoditi, dalam keamanan pekerjaan, dan sebagainya. Sementara
itu, Direktorat Bina Press, Departemen Penerangan RI dalam buku “Tata Krama dan Tata
Cara Periklanan” memberikan pengertian reklame sebagai bentuk pesan tentang suatu
produk yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh
masyarakat (1983: 45).
10
Sehingga dapat disimpulkan bahwa advertising atau periklanan adalah suatu kegiatan
yang didalamnya terdapat keterangan-keterangan tentang hasil produksi. Kegiatan ini
dimana memakai atau menyewa ruang dan waktu untuk tujuan memperkenalkan suatu
barang atau jasa, kepada khalayak ramai atau calon konsumen. Sehingga calon konsumen
mengerti dan jelas apa yang menjadi iklan tersebut. Beragam macam dan jenis media
reklame, berikut:
1) Billboard:
Media iklan luar ruang berbahan dasar aluminium, pembuatannyapun tidak
terlampau sukar atau rumit dalam menuangkan ide atau gagasan dari desainer,
namun memerlukan ketelitian agar hasil yang didapat maksimal.
2) Baliho:
Media iklan luar ruang yang bahannya terbuat dari triplek atau melamine. Yang
biasanya menggunakan ukuran standar triplek, tetapi media ini biasanya kurang
tahan dengan cuaca dan biasanya dipasang kurang dari 15 bulan.
3) Spanduk dan Banner:
Media iklan luar ruang yang bahannya terbuat dari kain yang membentang
panjang sesuai dengan ukuran yang dipesan. Untuk media iklan ini biasanya
dipasang di sepanjang jalan di pinggir, atau bahkan di atas tengah jalan, yang
biasanya memiliki pesan yang singkat namun menarik perhatian orang banyak.
4) Rontek dan Umbul-umbul:
Media iklan luar ruang yang bahannya sama dengan spanduk dan banner yaitu
kain tetapi dalam pemasangannya biasanya dipasangkan pada sebuah bambu atau
besi yang menancap. Biasanya media ini dipasang imana saat ada event tertentu
atau tempat di mana pengiklan tersebut berada.
11
5) Neon Sign:
Berupa papan iklan dengan desain dari produk lampu neon yang dibentuk menurut
pesanan desain reklame. Media iklan ini umumnya menonjolkan keindahan pada
waktu malam hari.
6) Neon Box:
Media iklan luar ruang yang memiliki bahan yang terbuat dari acrylic dengan
ketebalan tertentu yang disinari oleh lampu neon di dalamnya, sehingga orang
yang melakukan perjalanan di malam hari dapat melihat iklan tersebut dengan
jelas. Biasanya dipasang di dekat pengiklannya.
7) Collybright:
Media iklan ini berbahan dasar MMT atau vinnyl sejenis plastik. Vinnyl transparan
dicetak menyerupai sebuah foto box bila dinyalakan. Dalam pemasangannya,
collybright harus direntangkan dengan kuat agar dapat dilihat dari depan tampak
rata dan tidak bergelombang.
8) Poster:
Media iklan luar ruang yang terbuat dari kertas yang biasanya ditempelkan pada
dinding atau tempat strategis lainnya seperti : halte, transit ad, jembatan
penyeberangan, atau jalan yang sering dilewati oleh pejalan kaki atau orang yang
menunggu.
9) Brosur:
Brosur didesain dengan ukuran 210mm x 297mm, memiliki 3 lipatan atau trifold.
Sebagian besar konten brosur berupa foto dan juga digital imaging.
10) Pamflet:
Pamflet di desain full color pada kedua sisinya. Pamlfet ini memiliki ukuran 10cm
x 21cm, dengan full image pada bagian depan dan teks pada bagian belakang.
12
11) Iklan Majalah:
Iklan majalah ditempatkan pada majalah National Geographic Traveler. Digital
imaging dipergunakan didalam perancangan ini agar dapat memperkuat kesan
yang terdapat di dalam iklan serta pesan juga dapat tersampaikan dengan baik.
12) Plakat:
Plakat memiliki bentuk yang hampir sama dengan poster, hanya ukurannya yang
lebih kecil dan biasanya ditempel di tembok atau di pohon-pohon di tepi jalan.
13) Mobile:
Mobile merupakan reklame berbentuk media tiga dimensi yang dapat bergerak.
Baik bergerak sendiri karena ditiup angin atau dengan mesin motor penggerak
bertenaga listrik.
14) Videotron:
Videotron adalah full colours LED display yang mampu menampilkan teks,
gambar atau video dan berbagai animasi dengan semua index warna.
15) Megatron:
Dan jika sebuah billboard mengikuti perkembangan era digital sudah
menampilkan elektronik berupa gambar bergerak-gerak, maka billboard tersebut
sudah termasuk media reklame modern yang disebut megatron.
16) Selebaran:
Reklame yang berbentuk gambar dan tulisan pada lembaran kertas . Dan jenis
reklame seperti ini bisa kita lihat cara penyampainya langsung di berikan kepada
masyrakat dengan menyebarkan di jalan .
13
17) Buklet:
Reklame yang di buat menyerupai buku dengan jumlah halaman lebih dan dua
lembar .
18) Fulder:
Reklame berbentuk buku kecil atau lembaran yang di lipat . Berisi pentunjuk
tentang pemakaian barang dan penempatanya .
19) Embalase:
Reklame yang terdapat pada kemasan benda yang di perdagangkan atau
pembungkus suatu produk yang mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai
pembungkus dan sebagai daya tarik konsumen .
20) Advertensi:
Reklame yang berupa gambar atau tulisan , cara penyampainnya atau
penempatannya pada media cetak seperti majalah,koran,tabloid dan lain-lain.
21) Etiket:
Reklame yang penempatannya pada benda atau di cetak langsung pada
pembungkus tetapi ada juga yang di cetak terpisah dari pembungkus .
22) Label:
reklame yang di pasang pada brends dengan di tempel atau di gantungkan sebagai
cap atau merk dagang beserta harga di samping itu juga berfungsi untuk
menambah keindahan penampilan barang dagangan tersebut.
14
23) Logo:
Reklame yang berbentuk gambar yang di gunakan sebagai symbol atau lambang
sebuah produk maupun barang .
24) Initial:
Reklame yang berbentuk huruf depan suatu nama (instansi,lembaga ,dan lain-
lain) yang di gunakan sebagai symbol atau lambang. Dalam penampilan huruf
tersebut di buat semenarik mungkin agar tampak indah.
25) Mobile:
Reklame yang penempatanya dengan cara di gantungkan dan dapat di gerakkan
oleh hembusan angin atau alat penggerak tertentu
26) Papan nama
Merupakan reklame yang di tulis pada papan nama ( nama sebuah toko
,perusahaan ,sekolah,kantor dan lain-lain) . Penempatannya berada di depan
tempat atau lokasi yang bersangkutan .
27) Etalase/ Show window
Reklame yang di letakkan di bagian depan toko. Kadang di letakkan di dalam
ruang kaca dan berisi berupa pajangan barang dagangan.
15
b. Jenis-Jenis Reklame .
Suatu reklame bertindak sebagai alat untuk menginformasikan pada masyarakat luas,
baik itu menawarkan barang atau jasa tertentu. Oleh sebab itu ada bermacam-macam
reklame.
1. Dilihat dari Maksud yang Terkandung reklame terdiri dari:
a. Reklame Penawaran.
Adalah yang bertujuan untuk memberitahu komunikan bahwa suatu badan usaha
mengadakan penjualan berupa barang atau jasa yang berguna bagi komunikan
sehingga komunikan tertarik untuk mendapatkannya.
b. Reklame Pemberitahuan.
Adalah yang berusaha memberitahukan kepada masyarakat luas bahawa pihak
pembuat reklame (iklan) telah mengalami atau mengadakan sesuatu.
c. Reklame Permintaan.
Adalah yang ditujukan kepada masyarakat luas atau komunikasi bahwa pihak
komunikator membutuhan barang ataupun jasa tertentu dari komunikan.
Gambar 2.1 Spanduk center.
(Sumber: Mediaprintmks.wordpress.com)
2. Disamping berdasarkan maksudnya, reklame terutama tertulis, berdasarkan wujudnya
dapat dibedakan menjadi:
16
a. Reklame Bergambar.
Biasanya reklame ini dibuat dalam bentuk dan ukuran yang besar supaya mudah
menarik perhatian umum. Dibuat oleh pihak yang bermaksud menawarkan
barang atau jasa. Iklan ini tentu saja banyak biayanya.
b. Reklame Tak Tergambar.
Reklame ini berupa kalimat-kalimat yang menjelaskan maksud komunikator.
Biasanya dibuat oleh pihak yang membutuhkan barang atau jasa juga reklame
pemberitahuan. Tetapi ada juga reklame penawaran yang dibuat demikian.
3. Dilihat dari sifat reklame, dibedakan menjadi:
a. Reklame Langsung.
Reklame yang ditujukan supaya dapat mengenai sasaran yaitu calon pembeli atau
calon konsumen.
b. Reklame Tidak Langsung.
Reklame yang mencapai sasaran dengan jelas berputar atas dasar sifat konsumen.
c. Reklame Sugestif.
Reklame yang mencapai tujuan dengan menarik publik secara sugestif.
d. Reklame Didaktis.
Reklame yang ditujukan pada pemikiran dan pengertian seseorang.
e. Reklame Perkenalan
Reklame yang diadakan dengan maksud memperkenalkan barang-barang baru.
f. Reklame Persaingan.
Reklame yang menitik beratkan pada sifat barang yang mempunyai nilai lebih dari
barang-barang perusahaan lain dan memberi keuntungan lebih besar pada pembeli.
17
g. Reklame Kolektif.
Reklame yang dibuat bersama-sama dan direncanakan oleh beberapa pihak dengan
tujuan memperkenalkan hasil-hasil produksinya serta memperkecil ongkos iklan.
4. Dilihat dari tujuannya, reklame dapat dibedakan atas reklame komersial dan non
komersial.
a. Reklame Komersial
Reklame komersial adalah yang bertujuan mendapatkan keuntungan dari berbagai
barang atau jasa yang ditawarkan.
Gambar 2.2 Pilon Sign
(Sumber: http://Jagoanreklame.com).
b. Reklame Non Komersial.
Reklame non komersial adalah yang bertujuan untuk tidak mencari keuntungan.
Reklame ini meliputi semua jenis reklame layanan terhadap masyarakat dan reklame
ini biasanya bersifat memberitahukan. Isinya tentang bermacam-macam hal yang
berhubungan dengan masyarakat
5. Menurut tempat dan lokasinya reklame dibagi menjadi dua macam:
a. Reklame dalam ruang (indoor poster).
b. Reklame Luar Ruang (Outdoor Poster).
18
6. Kriteria reklame sebagai berikut:
a. Benar
Artinya apa yang disampaikan atau dijanjikan oleh pesan dalam suatu iklan harus
benar, tidak bohong atau tidak salah atau meneyesatkan konsumen pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
b. Bertanggung jawab.
Artinya agen atau pengusaha reklame harus bersedia memberikan pertanggung
jawaban bila ada suatu tuntutan atas kerugian yang ditimbulkan oleh iklannya.
c. Selera dan kesusilaan.
Artinya reklame haruslah bebas dari pernyataan, ilustrasi ataupun implikasi yang
bersifat ofensif atau melanggar tata susila dan selera masyarakat umum.
d. Iklan Umpan.
Artinya hanya boleh menawarkan produk barang atau jasa yang telah siap dijual
dengan harga sesuai yang tertera diiklan.
e. Garansi atau jaminan.
Artinya garansi dan jaminan yang telah dikenalkan harus dipenuhi.
f. Harga murah dan penghematan bohong-bohongan.
Artinya sebuah reklame tidak dibenarkan mengiklankan harga yang menawarkan
suatu penghematan yang bersifat tipuan.
g. Mutu Palsu.
Artinya sebuah reklame tidak dibenarkan menjanjikan mutu atau manfaat yang
berlebihan atau lain dari kenyataan yang sesungguhnya.
19
h. Tanda penghargaan atau Testinonial.
Artinya reklame yang menyebutkan tanda penghargaan yang telah diperoleh
suatu produk, hendak harus disertai para saksi yang berkompeten, dan benar-
benar merefleksikan pilihan yang jujur dan sebenarnya.
c. Tujuan Reklame
Menurut Tams Djayakusumah dalam Edi Sudadi (1994: 115).Tujuan iklan adalah:
a. Menarik perhatian untuk barang atau jasa yang dijual (capture attention).
b. Mempertahankan perhatian yang telah ada (hold attention).
c. Memakai atau menggunakan perhatian yang telah ada untuk menggerakkan calon
konsumen untuk bertindak (useful lasting impresions).
Menurut Astrid Susanto:
a. Menyadarkan komunikasi dan memberi informasi kepadanya tentang suatu barang
atau jasa atau ide.
b. Menimbulkan dalam diri komunikam suatu perasaan suka akan barang, jasa atau ide
yang disajikan, dengan memberikan preferensi kepadanya.
c. Meyakinkan komunikan akan kebenaran tentang apa yang dijanjikan dalam
periklanan dan karenanya menggerakkan untuk berusaha memiliki barang atau
menggunakan jasa yang dianjurkan.
d. Tujuan utama reklame adalah menjual serta meningkatkan penjualan barang, jasa dan
gagasan. Selain itu periklanan juga mempunyai tujuan untuk mengadakan komunikasi
antara produsen dan kosumen.yang dalamnya memberi informasi dan gagasan-
gagasan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat sebagai pembeli sekaligus
agar memperoleh sambutan yang baik dari para pembeli, selain daripada pemberian
20
informasi reklame juga sebagai pembujuk dan meyakinkan konsumen atas barang
yang dipromosikan.
d. Fungsi Reklame
1. Memberi Informasi.
Reklame kehadirannya didepan calon konsumen dapat menambah nilai suatu barang
dengan memberikan informasi kepada masyarakat. Kegunaan informasi dalam
periklanan sangat penting, yaitu dapat menyebarkan pesan dan anjuran dari
perusahaan, lembaga, instansi kepada khalayak tentang suatu barang atau jasa.
2. Membujuk atau mempengaruhi.
Pembujukan reklame sangat diperlukan, guna memperoleh keberhasilan bisnis.
Pembujuk dalam periklanan sangat berguna sekali untuk mempengaruhi konsumen,
bujukan ini bersifat untuk mempercayakan diri tentang apa yang diinginkan.
3. Menciptakan kesan.
Produsen barang yang biasanya bekerjasama dengan biro periklanan selalu berusaha
menciptakan iklan-iklan yang baik, dalam arti menciptakan kesan yang mendalam
pada konsumen.
4. Memuaskan Keinginan
Reklame kehadirannya selalu berusaha memuaskan keinginan konsumen.
Periklanan merupakan alat yang dapat dipakai untuk memperoleh tujuan, yaitu
pertukaran yang memuaskan antara kedua belah pihak, yaitu produsen dan
konsumen.
5. Sebagai alat komunikasi
Periklanan merupakan salah satu bagian dari sistem komunikasi penawaran barang,
jasa ataupun gagasan yang ditujukan kepada konsumen. Dengan demikian jelas
21
bahwa periklanan sebagai alat untuk komunikasi dua arah antara produsen dan
konsumen.
Menurut Astrid S. Susanto (1977: 207) fungsi periklanan adalah sebagai berikut:
1. Menarik perhatian untuk iklannya.
2. Menimbulkan perhatian besar terhadap isi pesan.
3. Menyatakan pokok-pokok masalah tentang sifat dan bagaimana barang dan jasa yang
dianjurkan dapat dipakai untuk komunikan.
4. Merangsang keinginan para pihak komunikan untuk memiliki atau menikmati barang
atau jasa sebagainmana digambarkan dan dijanjikan oleh komunikator.
5. Memamerkan barang dan jasa yang diperkenalkan kepada komunikan, sesuai dengan
kemampuan jasa dan kemampuan kepuasan pemakaian barang dan jasa yang dapat
diperoleh darinya.
6. Mengisolasikan penggunaan dari suatu barang atau jasa dengan seseorang ataupun
lapisan masyarakat tertentu.
e. Peranan Reklame
Reklame merupakan sarana didalam menghubungkan antara konsumen dengan
produsen, untuk menyadarkan konsumen akan adanya barang dan jasa. Dalam hal ini
reklame juga turut membantu dalam pelancaran penjualan produk.
f. Sasaran Reklame
Sasaran reklame adalah masyarakat yang diarahkan menjadi masyarakat
konsumen, sehingga apa yang menjadi tujuan dari kegiatan periklanan dapat tercapai
dengan baik. Dalam hal ini perlu adanya penggolongan masyarakat sebagi calon
konsumen.
22
Penggolongan tersebut meliputi:
1. Menurut kekayaannya:
a. Kaya.
b. Menengah.
c. Miskin.
2. Menurut kebutuhan terhadap barang produksi:
a. Masyarakat yang pasti butuh.
b. Masyarakat yang mungkin butuh.
c. Masyarakat yang tidak butuh.
3. Menurut jenis kelamin:
a. Wanita.
b. Pria.
4. Menurut batas umurnya:
a. Bayi.
b. Anak-anak
c. Dewasa.
d. Tua.
5. Menurut tingkat pendidikannya:
a. Masyarakat tidak terpelajar.
b. Masyarkat berpendidikan menengah.
c. Masyarakat berpendidikan tinggi.
Menurut S. Susanto (1977: 239) berpendapat bahwa didalam teknik periklanan
untuk mencapai sasaran adalah mengadakan identifikasi, dimaksudkan usaha dari
pemasang iklan untuk menempatkan diri dalam kedudukan dan keadaan dari calon
23
konsumen dan berusaha mengetahui apakah yang menurutnya merupakan tujuan daan
keadaan ideal bagi seseorang dalam kedudukan demikian.
g. Media Reklame
Unsur pembuat reklame atau salah satu dari alat pembuatan reklame adalah
media. Karena tanpa unsur atau alat ini komunikasi didalam kegiatan periklanan tidak
dapat berlangsung. Di dalam periklanan disini, periklanan harus dapat ditunjang oleh
massa yang secara langsung saling ada komunikasi, antara produsen dan konsumen dapat
menyatu. Sudadi (1994: 111) berpendapat bahwa “Media juga dapat diartikan sebagai
sarana dalam pelaksanaan pelancaran komunikasi, khususnya komunikasi visual”. Yaitu
yang dapat dihayati dengan indra penglihatan mengandung pesan dari komunikator yang
ditunjukkan kepada konsumen.
Terdapat banyak media iklan yang sering dipakai oleh pemasang iklan. A.D.
Farbey dalam bukunya “Kiat Sukses Memproduksi Iklan” (1997: 43-44),
mengelompokkan media iklan menjadi beberapa kategori utama yaitu:
1. Media cetak.
2. Televisi, dalam berbagai bentuknya.
3. Luar ruangan poster atau iklan dijalan.
4. Radio.
5. Bioskop.
Bentuk langsung penyampaian pesan mencakup:
1. Pameran
2. Pengiriman langsung melalui pos.
3. Pemasangan jarak jauh melalui telepon
24
Kategori lain yang banyak diguanakan tidak termasuk kategori koran dan
majalah adalah buku direktori.
h. Konsep atau Perencanaan Reklame
Di dalam kegiatan produksi reklame agar dapat mencapai keberhasilan,
maka terlebih dahulu harus ditetapkan tentang perencanaan periklanan yang disusun
secara matang dengan berpedoman pada beberapa aspek. Menurut John Crawford
dalam Susanto (1977: 218) bahwa “Efektifitas suatu kegiatan periklanan akan tercapai
apabila iklan tersebut telah dipahami benar segala sesuatunya melalui penelitian pasar,
penelitian konsumen, penelitian produk, penelitian khalayak, penelitian naskah iklan”.
1. Penelitian pasar (Market Research).
adalah suatu kegiatan yang diadakan dengan maksud untuk mengetahui pengaruh dari
barang atau jasa yang dianjurkan terhadap komunikan dari situasi tentang penjualan
barang dan jasa tersebut dipasaran sehubungan dengan penyampaian pesan atau
informasi dari iklan tersebut.
2. Penelitian konsumen (Consumer Reserch).
Penelitian ini mengenai motivasi dan situasi yang ada pada komunikan sebagai
calon konsumen. Motivasi merupakan latar belakang yang mendasari dan
menggerakkan konsumen untuk bertindak serta menjawab pesan mengenai barang
dan jasa yang dianjurkan.
3. Penelitian produk (Product Research).
Merupakan suatu kegiatan penelitian yang meneliti mengenai hubungan antara
konsumen dengan barang dan jasa. Bagaimana kualitas barang dan jasa tersebut
dibandingkan dengan saingannya atau sesuai dengan penilaian konsumen sendiri,
25
sehingga diperoleh suatu dasar pijakan yang dapat digunakan sebagai pedoman
untuk menentukan tindak lanjut dalam pembangunan produk.
4. Penelitian khalayak (Audience Reshearch).
Melalui penelitian ini pihak komikator dapat merumuskan suatu kerangka strategis
visual iklan pada perencanaan suatu iklan yang mampu mensugesti khalayak.
5. Penelitian naskah iklan (Copy Reserch).
Perumusan naskah iklan secara garis besar mencakup tentang perencanaan kata-kata
yang hendak diperguanakan dalam iklannya dan merumuskan teks serta ilustrasi untuk
iklan.
i. Komunikasi Reklame
Kegiatan periklanan tidak lepas dari unsur-unsur dalam proses komunikasi.
Reklame merupakan alat komunikasi antar manusia, sehingga periklanan harus dapt
memenuhi syarat untuk dapat terjadinya suatu proses komunikasi. Komunikasi timbul
karena adanya maksud dari pihak komunikan sebagai sasarannya. Mengenai berhasil
tidaknya suatu proses komunikasi dapat dilihat dari seberapa jauh pesan tersebut
menghasilkan jawaban dari pihak komunikan untuk berprilaku sesui dengan tujuan yang
dikehendaki.
Menurut Susanto (1977: 33) berpendapat bahwa proses komunikasi mempunyai 5
komponen, yaitu:
1. Sumber (Source)
2. Komunikator (Encoder).
3. Pernyataan Pesan (Massage).
4. Komunikan (Decoder).
5. Tujuan (Destination).
26
Sehubungan dengan komunikasi dalam periklanan, menurut Tams. Djayakusumah
(1982: 58) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Bagaimana memberikan atau menyajikan pesan pada masyarkat sebagai konsumen.
2. Apakah pesan itu sudah cukup sesuai untuk disajikan pada konsumen.
3. Apakah pesan tersebut sudah cocok dengan sifat, keterangan barang hasil produksi atau
jasa.
4. Apakah efek dari pesan yang akan disampaikan sudah dipikirkan benar-benar, sehingga
tidak merugikan calon konsumen.
Menurut Lawrence D. Branan dalam Susanto (1977: 59), pesan menjadi efektif
apabila memperlihatkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pernyataan tujuan dengan jelas.
2. Perumusan masalah dengan jelas, tepat dengan singkat.
3. Menyebutkan dalam pernyataan materi dan inti masalah.
4. Menyebutkan kesan yang mungkin diperoleh orang lain apabila anjuran-anjuran
diterima dan dilaksanakan.
Jadi dari isi pesan minimal pembaca juga dapat memperoleh keuntungan dan hal
pengetahuan yang melibatkan sasaran dalam bentuk dialog, seperti layaknya pembicara
dengan konsumen.
j. Reklame Luar Ruang (Outdoor Poster)
Reklame outdoor sebagai salah satu media komunikasi mempunyai daya tarik
pengamatan yang efisien, hal ini disebabkan karena ukurannya yang besar, masyarakat
akan lebih mudah dalam mengamati reklame dalam keadaan berjalan. Sehingga dengan
demikian reklame luar ruang mamapu meraih lebih banyak calon konsumen. Walter A.
Gaw (1969: 153) mengatakan bahwa “Periklanan luar (outdoor advertising) adalah iklan
27
yang dikerjakan diluar ruangan dengan fasilitas yang diberikan oleh industri periklanan
luar yang terorganisir, yang terdiri dari perancang-perancang periklanan luar organisasi
penjualan mereka”.
1. Variasi bentuk reklame outdoor
Sebenarnya reklame luar ruang atau outdoor poster pada perkembanganya lebih
lanjut dan canggih terangkum dalam apa yang dinamakan outdoor advertising,
dengan mengalami beberapa variasi bentuknya yaitu poster, painted dispalay, semi
spectaculer dan spectakuler.
1. Poster outdoor
Di dalam satu standarisasi ukuran yang berbeda sebut sebagai poster luar
gedung yang merupakan bagian dari outdoor advertising. Walter A. Gaw
(1969: 158) berpendapat bahwa “….poster 24 shet (lembar) poster papan atau
apa yang disebut orang awam sebagai billboard (papan iklan) yang
mempunyai standar ukuran yaitu 12 sampai 25 kaki (feet)”.
2. Painted bulletins/ display (displai yang dilukis).
Painted display lebih baik dibuat menurut pesanan dari pada poster cetak.
Setiap pesanan dalam bentuk gambar dan tulisan dapat langsung digambar
menurut desain yang diminta atau yang sudah disediakan dalam bentuk
contoh produksinya oleh pelanggan atau agen. Terence A Shimp dalam
bukunya “Periklanan promosi aspek tambahan komunikasi pemasaran
terpadu” mengartikan painyed bulletins atau buletin yang ditulis tangan secara
langsung oleh para seniman yang dipekerjakan oleh para pemilik papan
reklame (2003: 509).
28
3. Semi Spectakuler.
Sesungguhnya semi spectaculer adalah buletin yang digambar dengan
tambahan efek tiga dimensi serta perlengkapan mekanik dan elktris yang
menambah daya tarik dan menambah meriahnya suasana.
Walter A. Gaw (1961: 367) berpendapat bahwa semi spectakuler biasanya
bulletin bergambar dengan tambahan bahan bentuk tiga dimensi, reflektor, cat
pijar scotlight, perlengkapan mekanik atau efek lampu khusus jenis ini
berbeda dengan spectaculer karena jenis ini sama efektifnya baik siang atau
malam dan agak murah.
4. Spectaculer.
Spectaculer adalah satu-satunya poster luar ruang yang paling tinggi biaya
produksi, operasional dan perawatannya. Meskipun efektefitas pesan yang
disampaiakan sangat tinggi. Maka Spectakuler hanya digunakan oleh
perusahaan yang bermodal raksasa dan dikerjakan oleh biro iklan yang besar
juga. Walter A Gaw (1961: 356) berpendapat bahwa spectakuler listrik biasa
sering dibuat dengan bingkai metal denga lampu neon yang ditempel
sedemikian rupa unuk menciptakan ilustrasi dan copy iklan. Spectaculer jenis
ini pembuatannya mahal tetapi sering dipakai oleh periklanan besar. Biasanya
dipasang di daerah yang jika sudah malam pejalan kaki dan lalu lintas ramai.
Itulah sebabnya biaya mahal untuk lokasinya.
2. Syarat penyajian reklame adalah
1. Persuasif.
Aspek persuasif yaitu bertujuan untuk mempengaruhi dalam usaha pendekatan
kepada konsumen yang membutuhkan, karena aspek persuasif merupakan
29
teknik mempengaruhi audience melalui pemamnfaatan dan penggunaan data
dan fakta psikologis untuk mencapai perwujudan yang dimaksud oleh sebuah
pesan iklan atau reklame,baik itu pesan melalui gambar atau tulisan dalam
penggunaan warna yang menarik perhatian konsumen.
2. Edukatif
Pembuatan papan reklame (billboard) harus disertai dengan aspek edukatif
yaitu dalam membentuk etika dimata masyarakat terhadap penyajian iklan yang
disajikan bersifat mendidik, merupakan suatu usaha yang tidak bisa diabaikan .
Aspek edukatif mempunyai peran penting dalam menentukan apa dan dimana
suatu produk barang atau jasa yang akan dibeli atau tidak, hal tersebut akan
membawa audience kepada tujuan akhir.
3. Etis.
Penyajian poster perlu ditinjau dari segi etis atau tata susila dalam iklan
tersebut. Misalnya iklan harus jujur dan bertanggung jawab, tidak menyingung
perasaan atau merendahkan martabat agama, tata susila atau sopan santun dan
sebagainya.
4. Artistik.
Penyajian sebuah reklame sangat dipengaruhi oleh nilai artistik, selain
membantu dorongan dan rangsangan yang dapat memperkuat daya sugesti,
dapat mendorong dan membuat suasana menjadi indah.desain reklame luar
ruang merupakan satu kesatuan dari unsur-unsur pendukung baik itu berupa
garis,warna, bidang, tekstur yang dirangkai dan menjadi satu bentuk kesatuan
yang indah.
30
3. Efek-efek dalam reklame
1. Tata cahaya.
Dibutuhkan pencahayaan yang cukup atraktif untuk menimbulkan minat orang
memperhatikan pesan dalam media ini.
2. Lampu latar.
Beberapa pengiklan melakukan eksperimen dengan holografi yang dapat
memproyeksikan efek tiga dimensi dari suatu panel atau pada panel yang lain.
3. Bentuk.
Perlu eksperimen untuk memecahkan keterikatan pada sudut-sudut segi empat
yang membuat penampilan media ini menjadi kaku. Dewasa ini ada yang
menggunakan efek tiga dimensi beberapa teknik yang lain, misalnya cutting
dsb.
4. Infantables
Menggunakan benda-benda yang digantungkan dan ditampilkan pada papan
reklame sehingga efek tiga dimensi lebih terasa.
5. Gerakan
Panel-panel yang bergerak disebut kinetik board, digunakan untuk menyajikan
pesan-pesan yang berbeda. Satu panel yang terdiri dari dua atau tiga sisi dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan yang berubah-ubah sesuai dengan
bergesernya khalayak sasaran yang lalu lalang di jalan raya.
31
k. Pembuatan Reklame
Menurut Rhenald Kasali (1995: 83) bahwa pembuatan iklan untuk menghasilkan
iklan yang baik harus memperhatikan elemen-elemen yang terdiri dari:
1. Perhatian (attention)
Untuk menarik perhatian iklan memerlukan bantuan yang dapat berupa ukuran untuk
media cetak, air time untuk media penyiaran, warna spot atau full color, lay out,
typografi, maupun sound effect.
2. Minat (interest)
Memerlukan rangsangan untuk menimbulkan daya tarik orang terhadap iklan.
3. Kebutuhan/ keinginan (desire)
Iklan harus bisa membangkitkan konsumen untuk menikmati iklan sehingga tertarik.
4. Rasa percaya (conviction)
Pada tahap ini harus bisa memberikan kepercayaan kepada calon konsumen misalnya
dengan testimonial atau yang lain.
5. Tindakan (action)
Pada tahap akhir ini kita harus bisa membuat calon konsumen melakukan suatu
tindakan terhadap produk yang kita iklankan.
Sebuah iklan dapat memenangkan perhatian khalayak adalah iklan yang kreatif,
baik dari segi desain maupun kata-kata serta unsur yang menunjang kreatif desain lainya.
Desain adalah pengorganisasian elemen-elemen dengan menggunakan suatu kaidah
tertentu sehingga tercipta kesatuan karya seni yang indah dan menarik untuk dilihat.
Menurut Renald Kasali (1995: 24), dalam proses pembuatan iklan yang efektif,
maka harus lebih memperhatikan aspek-aspek berikut:
1. Positioning (what)
Apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual sebagai apa?.
32
2. Segmen konsumen (who)
Siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi.
3. Kreativitas (how)
Bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik, menyukai, dan loyal.
4. Media dan kegiatan (where)
Dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa saja yang
cocok untuk daerah pasar tersebut.
5. Penjadwalan (when)
Kapan kegiatan dilaksanakan dan akan memerlukan waktu berapa lama.
6. How much
Seberapa jauh intensitas kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia untuk
membiayai kegiatan tersebut.
l. Kualitas Produk
Kualitas mengandung banyak pengertian, beberapa contoh dari pengertian kualitas
menurut Tjiptono (1996:55) adalah :
1. Kesesuaian dengan persyaratan.
2. Kecocokan untuk pemakaian.
3. Perbaikan berkelanjutan.
4. Bebas dari kerusakan/cacat.
5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat.
6. Melakukan segala sesuatu secara benar.
7. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.
Dimensi Kualitas Produk menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd
(2005:422) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam
33
pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen
untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.
Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari :
1. Kinerja (Performance), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah
produk.
2. Daya tahan (Durability), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan
bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian
konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.
3. kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to specifications), yaitu sejauh mana
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari
konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4. fitur (Features), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan
fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
5. reliabilitas (Reliabilty), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan
memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan
terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. estetika (Aesthetics), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat
dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
7. kesan kualitas (Perceived quality), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan
pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa
konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan.
Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan,
reputasi, dan negara asal.
34
B. Kerangka Berpikir
Dalam kerangka pemikiran atau frame work, yakni tata urut kerangka berfikir
serta mengaplikasikan kerja pembuatan papan reklame (billboard) menempuh beberapa
langkah:
1. Setelah mendapatkan sebuah desain iklan yang berupa layout dari klien maka harus
dipelajari dahulu oleh desainer yang akan mengecek kembali.
2. Setelah memilih teknik apa yang akan dipergunakan maka selanjutnya mempersiapkan
bahan dan alat terlebih dahulu, baru setelah itu proses mencetak dimulai, yakni dengan
memindahkan desain pada media MMT.
Gambar 2.3 Skema kerangka berpikir
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas akan mempermudah penelitian
dalam alur penalaran dan masalah penelitian, sehingga mempermudah mengungkap
Percetakan Demy
Advertising Makassar
Alat dan bahan Proses Pembuatan
Reklame
Kualitas yang
dihasilkan
Finishing Teknik yang
digunakan
Desain
Hasil penelitian
35
permasalahan yaitu tentang proses pembuatan papan reklame (billboard) di percetakan Demy
Advertising.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian “deskriptif kualitatif”, penelitian ini bertujuan
untuk mengangkat fakta, keadaan variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi ketika
penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya. Dalam arti lain deskriptif kualitatif
ialah berusaha mengungkapkan sesuatu atau memberi gambaran secara objektif sesuatu
dengan kenyataan sesungguhnya mengenai proses pembuatan papan reklame (billboard) di
jalan Urip Sumoharjo BTN Citra Tello permai kota madya Makassar.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini terletak di jalan Urip Sumoharjo BTN Citra Tello permai block A4/15
kota madya Makassar, provinsi Sulawesai Selatan.
Gambar 3.1 Denah Lokasi Penelitian.
37
B. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel (Setyosari, 2010: 108) adalah segala sesuatu yang menjadi objek
pengamatan dalam penelitian. Melihat judul tersebut maka variabel penelitian ini
adalah “Proses pembuatan papan reklame (billboard)” yang merupakan rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh percetakan Demy Advertising Makassar. Adapun
variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut:
1. Proses pembuatan papan reklame (billboard) pada percetakan Demy
Advertising Makassar.
2. Alat dan bahan dalam pembuatan papan reklame (billboard) pada percetakan
Demy Advertising Makassar.
3. Kualitas yang dihasilkan dalam proses pembuatan papan reklame (billboard) pada
percetakan Demy Advertising Makassar.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian (Setyosari, 2010: 148) merupakan rencana atau struktur
yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban atas
permasalahan-permasalahan penelitian.
38
Adapun bentuk desain penelitian ini dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut:
Gambar 3.2 Desain Penelitian
C. Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan variabel di atas maka perlu dilakukan pendefinisian operasional
variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu kesalahan. Serta
memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik.
Adapun definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut:
1. Proses pembuatan papan reklame (billboard) pada percetakan Demy Advertising
Makassar.
Yang dimaksud di sini ialah teknis dan langkah-langkah pembuatan papan
reklame (billboard) pada percetakan Demy Advertising Makassar.
2. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan papan reklame
(billboard) pada percetakan Demy Advertising Makassar.
Pengumpulan
data tentang alat
dan bahan
Pengumpulan
data tentang
faktor
penunjang
Pengumpulan
data tentang
faktor
penghambat
Kesimpulan Analisis
data
Pengumpulan
data tentang
proses
pembuatan
papan
reklame
(billboard)
39
Yang dimaksud di sini ialah alat dan bahan yang digunakan pada percetakan Demy
Advertising mulai dari alat dan bahan yang terkecil hingga alat dan bahan yang
sangat urgen.
3. Kualitas hasil yang dicapai dalam proses pembuatan papan reklame (billboard)
pada percetakan Demy Advertising Makassar.
Yang dimaksud di sini ialah hasil yang dicapai dalam pembuatan papan reklame
(billboard) pada percetakan Demy Advertising Makassar.
D. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik orang, benda, ataupun lembaga
(organisasi). Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil
penelitian. Di dalam subjek inilah terdapat objek penelitian. (Shaifuddin Aswar,1998 : 35).
Adapun subjek dari penelitian ini yaitu percetakan Demy Advertising.
Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda barang atau yang menjadi
pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat keadaan yang dimaksud berupa sifat,
kuantitas, dan kualitas yang berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan, penilaian,
keadaan batin dan bisa juga berupa proses. Adapun objek dari penelitian ini adalah
pembuatan papan reklame (billboard). Penelitian ini dilaksanakan di jalan Urip Sumoharjo
BTN Citra Tello permai block A4/15 Makassar provinsi Sulawesi Selatan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Observasi
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan dan
diharapkan bisa memperoleh data-data dari objek yang diteliti. Menurut Sutopo
40
(2002: 64) “Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data
yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda, serta rekaman gambar”.
Proses pembuatan papan reklame (billboard) pada percetakan Demy Advertising,
yang lokasinya di Jl. Urip Sumoharjo BTN Citra Tello permai block A4/15
Makassar provinsi Sulawesi Selatan.
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal
terpancang (embedded research).
b. Wawancara
Wawancara atau biasa disebut dengan interview menurut L.J. Moleong
(1990: 135) berpendapat bahwa kegiatan percakapan dengan maksud tertentu.
Wawancara merupakan percakapan atau dialog yang dilakukan oleh dua belah
pihak antara pewawancara dengan pihak yang diwawancarai atau populer disebut
informan dengan tujuan untuk memberikan jawaban atas kepentingan pertanyaan-
pertanyaan yang dibutuhkan oleh pewawancara. Penelitian ini menggunakan
wawancara mendalam, di mana wawancara mendalam (in-depth interview) dapat
dilakukan berkali-kali sesuai dengan keperluan peneliti dalam waktu dan konteks
yang dianggap tepat untuk mengungkapkan dan mendapatkan data yang rinci, jujur
dan mendalam dari informan dengan struktur yang tidak ketat tetapi dengan
pertanyaan yang semakin terfokus dan informasi yang diperoleh semakin
mendalam.
Dalam melakukan wawancara yang akan difokuskan terhadap tiga
kelompok informan:
1. Wawancara dilakukan kepada manajer serta tenaga ahli dalam rangka
mendapatkan data tentang upaya sosialisasi dalam pegembangan keahlian
dan dilakukan pada percetakan Demy Advertising.
41
2. Wawancara dilakukan kepada para karyawan pada percetakan Demy
Advertising.
3. Wawancara dilakukan kepada konsumen percetakan Demy Advertising.
Informan dalam wawancara adalah Laode Suharsin selaku pemilik dan
pemimpin biro iklan, para pegawai dan informan tambahan konsumen, dengan
teknik wawancara ini diharapkan dapat diperoleh data-data dari informan mengenai
latar belakang pembuatan papan reklame (billboard), bahan-bahan, alat-alat dan
proses pembuatan Observasi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah bukti-bukti berupa tulisan atau gambar atau referensi
yang dapat dijadikan penetapan sumber data. Menurut L.J. Moleong (1990: 61)
“Dokumentasi dapat berupa catatan pribadi serta catatan resmi”. Dalam penelitian
ini akan dicari tentang catatan berupa arsip dan buku laporan serta foto-foto disaat
proses pembuatan rancangan reklame outdoor di percetakan Demy Advertising.
Begitu juga akan dicari hasil karya dan foto-foto dari produk papan reklame
(billboard) pada percetakan Demy Advertising. Seperti yang diungkapkan Nasution
(1988: 85) “Dokumen terdiri atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat
dan dokumen resmi”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984: 21)
menyatakan bahwa “Dokumen berarti pemberitahuan pengumpulan bukti-bukti dan
keterangan-keterangan (seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan referensi
lain)”. Penelitian ini menggunakan sumber dokumen berupa foto yang
berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian tentang proses pembuatan
papan reklame (billboard) pada percetakan Demy Advertising, yang lokasinya di
Jl. Urip Sumoharjo BTN Citra Tello permai block A4/15.
42
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses untuk mendapatkan pemahaman dan penarikan
kesimpulan data yang sudah terkumpul melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan untuk mencari dan menata kembali secara sistematis catatan dari
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan bertujuan
untuk pemahaman penelitian tentang masalah yang sedang di teliti dan penyajianya dalam
bentuk laporan hasil penelitian.
Urutan dari proses analisis yang pertama adalah pengorganisasian data. Proses
dalam hal ini terdiri dari mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode serta
mengkategorikannya. Menurut L.J. Moleong (1990: 103) bahwa “ Pengorganisasian dan
pengolahan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya
diangkat menjadi teori subtantif”.
Sebenarnya proses analisis data pelaksanaannya sudah dimulai sejak
pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif sesudah meninggalkan
lapangan secara terus-menerus. Penelitian ini akan menggunakan analisis data yang
disebut “flow model of analysis”, yang berarti suatu teknik analisa data yang terdiri dari
tiga komponen yang berlaku dan saling menjalin, baik sebelum maupun pada waktu
pengumpulan data dan sesudah pengumpulan data, hingga sampai pada penarikan
kesimpulan secara mengalir atau berurutan. Menurut Mattew B. Miles dan Michael
Huberman (1992: 16), bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Untuk lebih jelasnya, Ketiga komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan
abstraksi data dari catatan lapangan. Reduksi data menurut H. B. Sutopo (2002: 92)
43
adalah suatu informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan.
Reduksi data dilakukan semenjak penetuan keputusan mengenai pokok masalah,
penyusunan rumusan masalah, dan cara mengumpulkan data dilakukan dengan
membuat singkatan, memusatkan tema, menentukan batas-batas masalah, dan menulis
memo.
Komponen ini juga merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan
dan abstraksi data dari fieldnote dan dilakukan secara penelitian baik sebelum, selama
pengumpulan sampai akhir pengumpulan data. Sebenarnya reduksi data sudah
dilakukan sejak pengambilan keputusan rencana kerja, pemilihan kasus, menyusun
proposal, membuat pertanyaan maupun cara pengumpulan data yang akan dilakukan.
Hal ini berlanjut selama pegumpulan data berlangsung sampai laporan akhir disusun.
b. Penyajian Data
Penyajian data menurut H. B Sutopo (2002: 92) adalah “Suatu informasi
yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Sajian data dapat berupa
kalimat panjang atau cerita, gambar dan skema, serta tabel. Dengan melihat sajian
data penelitian akan lebih memahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan
untuk mengerjakan sesuatu pada analisis berdasarkan pemahaman tersebut”.
Penyajian data dilakukan setelah data terkumpul, kemudian dikelompokkan
dalam beberapa bagian sesuai dengan jenis permasalahan, dari hal itu diperoleh
gambaran secara menyeluruh, yang akan mempermudah pemahaman dari berbagai hal
dan proses selanjutnya.
c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Merupakan langkah yang terakhir, yaitu langkah untuk mengambil
kesimpulan semenjak data terkumpul. Jadi setelah data dikumpulkan (dari awal
44
sampai akhir atau sudah cukup), maka data tersebut dipusatkan pada permasalahan,
kemudian ditarik suatu kesimpulan atau verifikasi.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dimaksudkan untuk memaparkan secara objektif tentang hasil
penelitian yang telah dilakukan dilapangan mengenai keadaan proses pembuatanpapan
reklame (billboard) pada percetakan Demy Advertising Makassar.
Dalam penyajian ini tidak menggunakan data kuantitatif melainkan menggunakan
kualitatif. Data yang telah diolah dan dianalisa disajikan dalam bentuk deskriptif yaitu
penggambaran data secara apa adanya berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan, sesuai
dengan indikator dalam variabel penelitian.
Berdasarkan rincian masalah yang telah diajukan peneliti meliputi:
Bagaimanakah proses pembuatan papan reklame, alat dan bahan apa sajakah yang harus
disediakan dalam pembuatan papan reklame, dan bagaimana kualitas papan reklame
(billboard) yang dihasilkan oleh percetakan Demy Advertising Makassar.
1. Gambaran umum percetakan Demy Advertising
Lokasi penelitian ini beralamatkan di Jl. Urip Sumoharjo BTN Citra Tello
Permai Block A4/15 kota madya Makassar yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari
jalan protokol provinsi Sulawesi Selatan. Meskipun letak percetakan Demy Advertising
berada didalam perumahan, namun mampu bertahan dengan banyaknya persaingan antar
percetakan di Makassar. Percetakan Demy Advertising berdiri sejak tahun 2005. Usaha
ini dipimpin oleh Bapak L. Suharsin. Percetakan Demy Advertising terdiri enam pekerja
yang bergerak di bidang jasa periklanan.
46
Menurut Bapak L. Suharsin tertarik pada dunia seni rupa mulai dari awal
kuliahnya, karena semasa kuliah sering berkumpul dengan mahasiswa-mahasiswa seni
rupa yang kebetulan satu kost dengannya, beliau mulai bekerja dengan mengerjakan
sablon spanduk. Menurut Ibu Misrawati selaku bagian administrasi dan keuangan
menyatakan bahwa:
Bapak L. Suharsin sebagai seorang pimpinan di sebuah percetakan
Demy Advertising beliau adalah salah seorang yang suka bekerja
keras, sebagai contohnya beliau masih mau dan sempat untuk turun
tangan dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di lapangan yang
bisa beliau kerjakan seperti melaksanakan program-program
marketing dan mendesain meskipun sudah ada karyawan yang
bertugas untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan tersebut, di samping
itu beliau juga masih menyempatkan waktu untuk mempelajari ilmu-
ilmu yang berkaitan dalam dunia desain dan internet sehingga
perusahaannya tidak tertinggal dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkaitan dengan dunia advertising.
(Wawancara Asrudin, 6 Januari 2016 ).
Salah satu alasan mendirikan percetakan Demy Advertising adalah sebagai mata
pencaharian baru dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari maka beliau
mendirikan percetakan Demy Advertising. Ternyata pilihan beliau masuk dalam dunia
periklanan tidak salah, hal ini terbukti dengan mengalirnya pesanan iklan dari berbagai
perusahaan baik besar maupun kecil. Untuk dapat menghasilkan produk iklan dengan
kualitas produk yang terjamin bagus sesuai dengan pihak pemesan maka percetakan
Demy Advertising menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan iklan yang
mempunyai mesin-mesin cetak yang canggih.
2. Deskripsi struktur organisasi percetakan Demy Advertising
Pada Percetakan Demy Advertising wanita bekerja sebagai divisi administrasi
dan keuangan, sedangkan yang laki-laki menempati divisi-divisi yang lain.
Organisasi adalah sistem yang saling mempengaruhi antara orang-orang dalam
satu kelompok kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama. Orang-orang
47
yang bekerja sama dalam satu kelompok untuk mencapai tujuan itu mempunyai
kewenangan dan tanggung jawab masing-masing. Struktur organisasi Percetakan Demy
Advertising adalah sebagai berikut:
Gambar 4. 1: Struktur organisasi percetakan Demy Advertising
3. Mendeskripsikan proses pembuatan papan reklame (billboard) pada percetakan
Demy Advertising
Proses pembuatan papan reklame (billboard) dengan digital printing diawali
dengan mempelajari finished layout, menyiapkan alat dan bahan, proses
printing/mencetak, proses pemasangan printout.
1. Mempelajari finished layout
Seperti dalam teknik pembuatan billboard dengan teknik airbrush, dalam
teknik digital printing juga dilakukan tahap mempelajari finished layout yang diterima
dari klien, tetapi dalam pembuatan iklan outdoor dengan digital printing dari desainer
tidak hanya menerima finished layout berupa printout desainnya saja melainkan juga
dalam bentuk file yang disimpan dalam CD (compact disk) dan flash disk atau kirim
lewat E mail.
PIMPINAN
L. Suharsin
(Demy)
Administrasi &
Keuangan
Misrawati
Produksi
Asrudin
Naryo
Designer
Ifen
Marketing
Totin
48
2. Proses printing
Teknik digital printing tidak perlu dilakukan proyeksi untuk menentukan
perbandingan yang tepat dengan besar sesungguhnya. Semua telah diatur
menggunakan komputer pada saat pembuatan desain, jadi ketepatan perbandingan
tidak perlu diragukan.
3. Pembuatan konstruksi kerangka
Membuat konstruksi kerangka papan reklame (billboard) memerlukan
perhitungan yang matang dengan menggunakan spesifikasi bahan standar kualitas .
4. Pemasangan sticker printout
Untuk pemasangan sticker printout yang berupa MMT (Multi Media
Tecnology) pada media ini yaitu dengan cara menempelkan hasil sticker printout pada
permukaan plat aluminium.
5. Pemasangan plat aluminium
Proses selanjutnya yaitu pemasangan plat aluminium pada kerangka yang telah
dibuat sebelumnya. Plat aluminium yang sudah tertempel sticker printout dipasang
pada bidang board.
4. Mendeskripsikan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan papan reklame
(billboard) di percetakan Demy Advertising
Alat dan bahan merupakan perlengkapan yang digunakan dalam proses
pembuatan papan reklame (billboard) di percetakan Demy Advertising, dan sangat penting
karena dengan adanya alat dan bahan maka mempermudah perajin dalam melakukan
proses pembuatan sehingga dapat berjalan lancar. Di samping itu tiap-tiap jenis alat dan
bahan yang digunakan memiliki fungsi yang berbeda-beda, mulai dari proses pembuatan
konstruksi, pembuatan desain sampai pada proses penyelesaian akhir. Jadi perajin perlu
pemahaman terhadap pemakaian alat dan bahan yang digunakan, diharapkan
memanfaatkan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
49
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan papan reklame
(billboard) di percetakan Demy Advertising seperti peralatan sticker printout, bor tangan,
tang rivet, mesin gerinda tangan, spoit spray gun, las inverter, mesin kompresor, bahan
sticker digital printing multi media teknologi (mmt), pondasi beton bertulang, besi kotak
hollo, cat dan pengencer, plat aluminium, paku rivet, lampu sorot.
5. Mendeskripsikan kualitas papan reklame (billboard) yang dihasilkan
percetakan demy Advertising
kualitas papan reklame(billboard) yang dihasilkan percetakan demy
Advertising meliputi:
1. Kecocokan untuk pemakaian.
2. Perbaikan berkelanjutan.
3. Bebas dari kerusakan/cacat.
4. Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat.
5. Melakukan segala sesuatu secara benar.
6. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.
B. PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini, penulis akan menguraikan hasil kegiatan penelitian sesuai
dengan analisa data yakni tentang proses pembuatan papan reklame (billboard) pada
percetakan Demy Advertising Makassar.
1. Proses pembuatan papan reklame (billboard) pada percetakan Demy Advertising
Pada pembahasan ini akan diuraikan proses pembuatan papan reklame (billboard)
pada percetakan Demy Advertising yang berdasarkan penyajian hasil analisa data.
50
Adapun pemaparan proses pembuatan papan reklame (billboard) yaitu sebagai
berikut:
1. Mempelajari finished layout
Seperti dalam teknik pembuatan billboard dengan teknik airbrush, dalam
teknik digital printing juga dilakukan tahap mempelajari finished layout yang diterima
dari klien, tetapi dalam pembuatan iklan outdoor dengan digital printing dari desainer
tidak hanya menerima finished layout berupa printout desainnya saja melainkan juga
dalam bentuk file yang disimpan dalam CD (compact disk).
Bahan yang digunakan dalam pembuatan produk billboard adalah satu
lembar MMT (Multi Media Technology) dengan merek flex dengan ukuran 4 m x 8 m
ditambah lagi untuk pemasangan 10 cm. MMT dengan merek flex merupakan jenis
bahan printout yang tahan panas dan hujan, yang bentuknya seperti lembaran kain
yang tebal berwarna putih licin.
2. Proses printing
Teknik digital printing tidak perlu dilakukan proyeksi untuk menentukan
perbandingan yang tepat dengan besar sesungguhnya. Semua telah diatur
menggunakan komputer pada saat pembuatan desain, jadi ketepatan perbandingan
tidak perlu diragukan. Setelah proses pembuatan desain selesai, kemudia disimpan
dalam bentuk file dalam CD (Compact Disc).
Produk billboard dicetak dengan cara:
a) Hidupkan mesin solvent based dalam keadaan switch on sebelum mulai mencetak
billboard kondisi mesin solvent based terlebih dahulu di warming up atau
dipanaskan selama 30 menit atau 60 menit.
b) Bahan yang berupa MMT dengan merek flex dimasukkan ke dalam mesin solvent
based pada bagian belakang dengan cara paling ujung dimasukkan ke dalam head
51
(bagian yang berisi warna-warna tinta sekaligus yang mewarnai bagian bahan
MMT di dalam mesin).
c) Masukkan file yang berupa CD yang berisi desain billboard ke dalam komputer,
setelah terhubung melalui kabel USB dengan mesin dan siap dicetak, setelah itu
sebelumnya dalam tombol pengaturan warna diubah ke RGB bukan CMYK agar
hasil cetakan nanti warnanya dapat sesuai dengan desainnya.dan diatur kalibrasi
warnanya 3, 2, 3 juga pada fill 5 x 10 = 300 mg.
d) Mulai mencetak dengan menekan tombol print, setelah mesin solvent based di
warming selama 30 menit dalam proses pencetakan ini durasi waktu yang
diperlukan. Mesin cetak digital tersebut sanggup memproduksi billboard yang
panjangnya lebih dari 10 meter. Dan hasilnyapun sama persis dengan desain yang
dibuat, proses pembuatannyapun lebih cepat, dan ketahanan cuacapun bisa
bertahan sampai lima tahun.
3. Pembuatan konstruksi kerangka
Membuat konstruksi kerangka papan reklame (billboard) memerlukan
perhitungan yang matang. Seperti yang kita ketahui diperlukan material yang berkualitas
baik agar konstruksinya kuat, seperti besi hollow super, besi siku 4/4 cm, plat aluminium
0,6 mm, dan pipa besi medium super.
Dalam dunia reklame sering dijumpai ukuran billboard yang standar dipakai
antara lain (4 x 8 m), (5 x 10 m), (6 x 12 m), (8 x 16 m), dan ukuran billboard bando
jalan (3 x 12 m) serta tidak jarang dijumpai konsumen memilih bentuk ukuran konstruksi
yang sesuai dengan seleranya masing-masing. Sedangkan dari segi penerangan papan
reklame dibagi menjadi dua tipe yaitu papan reklame tipe frontlite yang penerangannya
dari depan visual menggunakan beberapa lampu sorot dan papan reklame tipe backlite
yang penerangannya dari belakang.
52
Adapun contoh desain konstruksi papan reklame oleh percetakan Demy
Advertising:
gambar 4. 2: Desain konstruksi
(sumber dokumentasi: http://2.bp.Bloogspot.com, Januari 2016)
Pipa utama yang menjadi penopang utama papan reklame (billboard)
menggunakan pipa besi medium super berdiameter yang memadai juga. Plat aluminium
yang menjadi cover ditempel kuat dengan konstruksi sebagai tempat menempelnya
sticker printout yang akan dipasang agar kuat menahan terpaan angin dan cuaca yang
tidak menentu. Besi siku disusun melintang pada konstruksi sebagai tulangan dalam.
gambar 4. 3: Proses pembuatan konstruksi kerangka
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
53
4. Pemasangan sticker printout
Pada proses kali ini adalah pemasangan sticker printout pada plat aluminium
yang berukuran 2 x 1 m. Kemudian sticker printout tersebut dibuka secara perlahan dari
lapisan kertasnya, lalu disemprotkan cairan shampo. Setelah sticker printout tertempel
dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan hairdrayer guna menghilangkan
gelembung-gelembung udara diantara plat dan sticker printout.
Untuk hasil yang maksimal, sticker printout tersebut di clear setelah terpasang
pada plat aluminium guna sebagai anti gores, serta menjaga kecerahan warna dapat
bertahan lebih lama.
gambar 4. 4: Proses pemasangan sticker printout
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
5. Pemasangan plat aluminium
Proses selanjutnya yaitu pemasangan plat aluminium pada kerangka yang telah
dibuat sebelumnya. Plat aluminium yang sudah tertempel sticker printout dipasang
pada bidang board, lubangi dengan menggunakkan bor tangan berdiameter 3, 5 mm,
kira-kira berjarak sejengkal untuk tiap lubang yang dibuat. Lakukan peripetan pada
lubang-lubang yang telah dibuat menggunakan tang rivet.
54
Untuk memudahkan proses pemasangan plat aluminium, dapat dilakukan dengan
merivet dari satu sisi terlebih dahulu dan dilanjutkan pada sisi berikutnya.
gambar 4. 5: Proses pemasangan plat aluminium
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
2. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan papan reklame (billboard) di
percetakan Demy Advertising
Kegiatan yang harus dipersiapkan adalah alat dan bahan, sebab tanpa alat dan
bahan untuk mengerjakan sesuatu tidak akan mungkin berhasil. Oleh karena itu alat dan
bahan merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan suatu pekerjaan baik
pekerjaan berat maupun pekerjaan ringan.
Alat dan bahan merupakan perlengkapan dalam proses pembuatan papan reklame
(billboard) di percetakan Demy Advertising, dan sangat penting karena dengan adanya alat
dan bahan maka mempermudah dalam melakukan proses pembuatan sehingga dapat
berjalan lancar dan memenuhi kualitas yang baik.
Di samping itu tiap-tiap jenis alat dan bahan yang digunakan memiliki fungsi yang
berbeda-beda.
Pada dasarnya dalam setiap pembuatan produk, desainer tidak terlepas dari adanya
pemilihan bahan dan penggunaan peralatan, demikian juga dalam pembuatan papan
55
reklame (billboard), selain menguasai peralatan dibutuhkan juga keahlian dan
keterampilan dalam mengoperasikan peralatan. Agar alat dan bahan yang digunakan
dalam pembuatan papan reklame (billboard) lebih jelas maka penjabarannya sebagai
berikut:
A. Alat
Alat adalah sesuatu media pembuat atau perantara yang dapat digunakan untuk
membentuk barang atau produk menjadi barang jadi.
1. Peralatan sticker printout
Peralatan yang digunakan dalam mencetak sticker digital printing terdiri dari 2 jenis
yaitu peralatan hardware dan software.
a. Peralatan hardware
Peralatan hardware terdiri dari sebuah komputer dan 3 jenis mesin yang nantinya
dihubungkan dengan kabel USB seperti menghubungkan komputer dengan printer
biasa. Mesin yang digunakan untuk mencetak digital printing adalah :
1) Solvent based.
Solvent based menggunakan tinta berbahan dasar minyak outdoor yang
diproduksi oleh 3 negara dengan merek yang berbeda yaitu :
a) Cina dengan merek infinity, callanger
Infinity, callanger mempunyai ukuran mesin 1,8/ 2,5/ 3.2/ 5 m, memakai
head jenis xaar dari Inggris. Menggunakan tinta CMYK dengan 6 warna,
resolusi (ketajaman warna) untuk 200 x 1000 dpi, ketahanan bahan warna 6
– 12 bulan.
56
b) Korea dengan merek DGI
DGI mempunyai ukuran 1,8/ 2,5/ 3.2/ 5 m, memakai head jenis xaar dari
Inggris. Menggunakan tinta CMYK dengan 4 warna, resolusi (ketajaman
warna) untuk 200 x 1100, ketahanan bahan warna 1-2 tahun.
2) Water based
Water based menggunakan tinta berbahan dasar air. Water based digunakan
untuk membuat produk indoor. Ciri water based menggunakan merek epson,
cannon, XP dengan ukuran 0,9/1/1,2 m. Medium produk berbahan papper/semi
plastik. Water based dilapisi laminasi yang berfungsi untuk ketahanan cetakan.
3) Eco solvent
Eco solvent gabungan antara mesin solvent based dan water based. Eco solvent
menggunakan print head yang diambil dari water base tetapi untuk tinta diambil
dari solvent based. Eco solvent mempunyai resolusi mencapai 1440 dpi, biasa
digunakan untuk cetak outdoor / indoor, bahan untuk mencetak menggunakan
papper, rusto, dan photo papper. Ada beberapa merk eco solvent yaitu mesin
mimaki, roland memakai tinta light solvent dan mutoh memakai tinta mild
solvent. Mesin eco solvent merek roland tidak ada ukuran yang pasti, tetapi
memakai ukuran high quality, memakai print head merk epson (up to 1440 dpi )
b. Peralatan software
Peralatan software yang digunakan dalam membuka file di dalam komputer
yang dihubungkan dengan mesin cetak digital printing adalah photoshop dan corel
draw, selain itu ada juga yang menggunakan rip software mempunyai keunggulan
yaitu lebih efisien, menggunakan mesin DCI (artist Rip v 9.0) pengiriman file cetak
tidak harus menunggu sampai 100% mesin sudah bisa digunakan. Dalam mengolah
57
file menggunakan mesin solvent based dengan merek infinity, maintep. Mesin eco
solvent menggunakan merek roland (roland versi work ICM).
2. Alat yang digunakan pada konstruksi rangka adalah sebagai berikut:
a. Bor tangan
Bor tangan adalah salah satu mesin perkakas, yang secara umum
digunakan untuk melubangi suatu benda kerja. Pada mesin ini juga dapat
dilakukan pekerjaan–pekerjaan yang lainnya seperti, memperluas lubang,
pengeboran untuk tirus pada bagian suatu lubang atau pembenaman.
Dalam pelaksanaannya pengeboran sesungguhnya adalah suatu poros
yang berputar, dimana pada bagian ujungnya disambungkan mata bor yang dapat
melubangi terhadap benda.
Gambar 4. 6: Bor tangan
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
58
b. Tang rivet
Tang rivet adalah adalah alat yang digunakan untuk penyambungan plat-plat
aluminium dengan menggunakan paku rivet dan tarik secara berulang, yang sukar
dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil.
Gambar 4. 7: Tang rivet
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
c. Mesin gerinda tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin perkakas yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja
berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan
untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil
las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan
benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Gambar 4. 8: Gerinda tangan
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
59
d. Spoit spray gun
Spoit spray gun adalah alat yang digunakan untuk mengaplikasikan cat pada
bidang tertentu dengan bantuan tenaga angin. Fungsinya untuk member warna pada
bidang yang diinginkan.
Gambar 4. 9: Spoit spray gun
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
e. Las inverter
Mesin las inverter merupakan mesin perkakas portable dan beratnya cukup
ringan, membuatnya mudah untuk bermanuver di tempat kerja yang tidak luas.
Mesin las inverter menawarkan hasil las yang berkualitas tinggi, dapat digunakan
untuk pembuatan kerangka papan reklame.
Gambar 4. 10: Las inverter
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
60
f. Mesin kompresor
Kompresor merupakan salah satu alat untuk mengecat. Jika menggunakan
kompresor ini memungkinkan hasil pengecatan akan lebih baik, selain untuk
pengecatan kompresor ini bisa juga untuk menambah tekanan udara pada ban
kendaraan bermotor. Kompresor pada bidang konstruksi juga sudah banyak
digunakan, kompresor ini digunakan untuk mempermudah pengecetan kontruksi.
Gambar 4. 11: Mesin kompresor
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
B. Bahan
Bahan merupakan zat atau benda yang berasal dari mana sesuatu dapat dibuat
darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Bahan yang digunakan
pada percetakan Demy Advertising antara lain:
a. Bahan sticker digital printing Multi Media Teknologi (MMT)
Pada dunia percetakan, sticker digital printing outdoor/ indoor adalah materi
bahan flex yang sangat banyak jenisnya dan hampir dari setiap jenisnya sangat sulit
untuk dibedakan. Flex adalah suatu jenis bahan print out yang tahan terhadap panas
dan hujan.
61
Adapun jenis bahan sticker yang sering digunakan oleh percetakan Demy
Advertising antara lain:
1) Flexi China
Bahan jenis ini agak halus dan agak tipis. Umumnya dipakai untuk mencetak
spanduk, baliho, umbul-umbul, x-banner, roll up, y-banner, i-banner, photowall,
mini x-banner, wallpaper, backdrop, billboard, maupun backwall. Cocok untuk
posisi iklan di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor).. Untuk
lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 220cm, 250cm, 320cm dan
550cm.
2) Flexi Korea
Bahan jenis ini agak kasar agak tebal. Umumnya dipakai untuk mencetak
spanduk, baliho, umbul-umbul, x-banner, roll up, y-banner, i-banner, photowall,
mini x-banner, backwall maupun wallpaper. Cocok untuk posisi iklan di dalam
ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Untuk lebar gulungan bahan
untuk proses cetak diantara lebar 250cm, 320cm dan 550cm.
3) Flexi Jerman
Bahan jenis ini lumayan kasar dan halus, dan bahannya ini juga lumayan
tebal dari yang lainnya. Umumnya dipakai untuk mencetak spanduk, baliho, x-
banner, mini x-banner, roll up, y-banner, i-banner. Cocok untuk posisi iklan di
dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor).
4) Albatros
Bahan jenis ini halus, tipis dan mengkilap. Umumnya dipakai untuk
mencetak x-banner, roll up, y-banner, i-banner, poster. Cocok untuk posisi iklan di
dalam ruangan (indoor) dengan ditambahkan hasil finishing seperti laminating doff
62
/ glossy supaya hasilnya lebih memuaskan. Untuk lebar gulungan bahan untuk
proses cetak diantara lebar 90cm, 125cm, 150cm.
5) Luster
Bahan jenis ini agak kasar, lumayan tipis dan mengkilap. Umumnya dipakai
untuk mencetak x-banner, roll up, y-banner, i-banner, poster. Cocok untuk posisi
iklan di dalam ruangan (indoor) tidak perlu ditambahkan hasil finishing seperti
laminating doff / glossy karena seratnya yang kasar laminating tidak akan dapat
menempel pada permukaanya. Untuk lebar gulungan bahan untuk proses cetak
diantara lebar 90cm, 125cm, 150cm.
6) Glossy paper
Bahan jenis ini halus, tebal dan berwarna putih. Umumnya dipakai untuk
mencetak x-banner, roll up, y-banner, i-banner, poster dan foto. Cocok untuk
posisi iklan di dalam ruangan (indoor) dengan ditambahkan hasil finishing seperti
laminating doff / glossy supaya hasilnya lebih memuaskan. Untuk lebar gulungan
bahan untuk proses cetak diantara lebar 90cm, 125cm, 150cm
7) Sticker ritrama
Bahan jenis ini halus, tipis dan berwarna putih. Umumnya dipakai untuk
mencetak pengunaan sticker yang terpasang dikaca, acrylik, triplek, di mobil dan
lain sebagainya yang pada permukaan datar. Cocok untuk posisi iklan di dalam
ruangan (indoor) dan di luar ruangan (outdoor) dengan ditambahkan hasil finishing
seperti laminating doff / glossy / floor grapik supaya hasilnya lebih memuaskan.
Untuk lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 105cm, 125cm,
150cm.
63
8) Sticker transparan
Bahan jenis ini halus, tipis dan transparan. Umumnya dipakai untuk
mencetak pengunaan sticker yang terpasang dikaca, acrylik, triplek, di mobil dan
lain sebagainya yang pada permukaan datar. Cocok untuk posisi iklan di dalam
ruangan (indoor) dan di luar ruangan (outdoor) dengan ditambahkan hasil finishing
seperti laminating doff / glossy supaya hasilnya lebih memuaskan. Untuk lebar
gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 105cm, 125cm, 150cm.
9) Sticker blockout
Bahan jenis ini halus, tipis dan berwarna hitam pada bagian perekatnya.
Umumnya dipakai untuk mencetak pengunaan sticker yang terpasang dikaca,
acrylik, triplek, di mobil dan lain sebagainya yang pada permukaan datar. Cocok
untuk posisi iklan di dalam ruangan (indoor) dan di luar ruangan (outdoor) dengan
ditambahkan hasil finishing seperti laminating doff / glossy supaya hasilnya lebih
memuaskan. Untuk lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 105cm,
125cm, 150cm.
10) Canvas
Bahan jenis ini agak kasar, tipis dan berwarna putih kekuning-kuningan.
Umumnya dipakai untuk mencetak foto maupun media-media cetakan yang
berbentuk poster. Bahan jenis ini seratnya agak kasar dan tipis cocok untuk posisi
iklan di dalam ruangan (indoor). Untuk lebar gulungan bahan untuk proses cetak
diantara lebar 105cm, 125cm, 150cm.
11) Flexi backlite China
Bahan jenis ini halus, tebal dan agak transparan. Bagian belakang seratnya
agak kasar. Umumnya di pakai untuk mencetak neon box, sign board yang
terpasang di depan lampu penerangan. Cocok untuk posisi iklan di dalam ruangan
64
(indoor) maupun diluar ruangan (outdoor).. Untuk lebar gulungan bahan untuk
proses cetak diantara lebar 220cm, 250cm, 320cm dan 550cm.
12) Flexi backlite Korea
Bahan jenis ini halus, tebal dan agak transparan. Bagian belakang seratnya
agak kasar dan berwarna kebiru-biruan. Umumnya dipakai untuk mencetak neon
box, sign board yang terpasang di depan lampu penerangan. Cocok untuk posisi
iklan di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Untuk lebar
gulungan bahan untuk proses cetak di antara lebar 220cm, 250cm, 320cm dan
550cm.
13) Flexi backlite Jerman
Bahan jenis ini halus, tebal dan agak transparan. Bagian belakang seratnya
agak kasar dan berwarna putih. Umumnya dipakai untuk mencetak neon box, sign
board yang terpasang di depan lampu penerangan. Untuk lebar gulungan bahan
untuk proses cetak diantara lebar 220cm, 250cm, 320cm dan 550cm.
14) Clocth
Bahan jenis ini seperti kain permukaannya halus, sangat tipis. Umumnya
dipakai untuk mencetak bendera. Bahan jenis ini seratnya halus dan sangat tipis
cocok untuk posisi iklan di dalam ruangan (indoor).
15) Pvc
Bahan jenis ini kasar dan tebal. Bagian belakang seratnya halus. Umumnya
dipakai untuk mencetak x-banner, y-banner, i-banner, roll up banner, mini x-
banner dan poster maupun foto. Cocok untuk posisi iklan di dalam ruangan
(indoor). Untuk lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 90cm,
125cm, 150cm.
65
16) Duratrans
Bahan jenis ini halus, tebal dan transparan. Umumnya dipakai untuk
mencetak media neon box. Cocok untuk posisi iklan di dalam ruangan (indoor) dan
di luar ruangan (outdoor) dengan ditambahkan hasil finishing seperti laminating
doff / glossy agar hasilnya lebih memuaskan.
17) Mesh
Bahan jenis ini kasar, tebal dan permukaanya bolong-bolong. Umumnya
dipakai untuk mencetak backdrop. Cocok untuk posisi iklan di dalam ruangan
(indoor) dan di luar ruangan (outdoor). Untuk lebar gulungan bahan untuk proses
cetak diantara lebar 220cm, 250cm, 320cm.
18) Sticker Oneway
Bahan jenis ini halus, tebal dan permukaanya bolong-bolong. Umumnya
dipakai untuk mencetak pengunaan sticker yang terpasang dikaca dan sejenisnya
yang berbentuk transparan. Cocok untuk posisi iklan di dalam ruangan (indoor)
dan di luar ruangan (outdoor). Untuk Lebar gulungan bahan untuk proses cetak
diantara lebar 90cm, 105cm, 125cm dan 150cm.
b. Bahan konstruksi kerangka billboard
Adapun spesifikasi teknis konstruksi kerangka papan reklame pada
percetakan Demy Advertising antara lain:
1. Pondasi beton bertulang
Pondasi beton bertulang, merupakan pondasi yang dibuat dari bahan beton
bertulang. Pondasi ini mempunyai kekuatan atau ketahanan terhadap gaya tekan
dan tarik. Dengan demikian, maka pondasi ini mampu menahan beban hingga
batas tertentu.
66
Pondasi ini dapat dipasang di semua keadaan tanah, dengan catatan perlu
dihitung luas tampangnya.
Gambar 4. 12: Pondasi beton bertulang
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
2. Besi kotak hollo, besi siku dan tiang pipa besi
Besi kotak hollo 3/3 cm, besi siku 4/4 cm dan tiang pipa besi medium
super diameter 16" merupakan bahan dasar untuk pembuatan konstruksi kerangka
papan reklame.Panjang besi tersebut 6 m kemudian dipotong-potong sesuai
dengan kebutuhan pesanan.Untuk menghasilkan papan reklame yang berkualitas
maka besi yang digunakan juga harus berkualitas karena tidak jarang besi yang
beredar di pasaran merupakan besi kw super atau tidak memenuhi standar jika
tidak pandai memilih besi tersebut.
Gambar 4. 13: Besi hollo, siku dan pipa
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
67
3. Cat dan pengencer
Cat dan pengencer (thinner) adalah bahan kimia yang bersifat karsinogen
yang apabila terhirup dapat menyebabkan kanker, terutama kerusakan pada paru-
paru. Cat tersebut diaplikasian menggunakan spoit spray gun untuk
memaksimalkan pengecetan pada kerangka agar tidak mudah berkarat.
Percetakan Demy Advertising menggunakan cat merek suzuka karena
mudah didapat ditoko-toko bahan bangunan, selain dari pada itu cat tersebut
memiliki tingkat ketahanan dan kecerahan yang lebih lama.
Gambar 4. 14: Cat dan pengencer
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
4. Plat aluminium
Plat aluminium merupakan bahan dasar media untuk menempelnya sticker
papan reklame. Ukuran plat aluminium 2 x 1m dan ketebalannya variatif mulai dari
0, 6 sampai kurang 1 mm.
Gambar 4. 15: Plat aluminium
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
68
5. Paku rivet
Paku rivet adalah salah satu metode penyambungan yang sederhana.
Penggunaan metode penyambungan dengan paku rivet ini juga sangat baik
digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium.
Gambar 4. 16: Paku rivet
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
6. Lampu sorot
Untuk penerangan papan reklame dimalam hari, percetakan Demy
Advertising menambahkan lampu sorot pada bagian-bagian papan reklame yang
menjadi objek. Lampu sorot yang digunakan 500 sampai 1000 watt dan diberi
timer otomatis sesuai waktu yang ditentukan untuk setiap harinya. Dibutuhkan
pencahayaan yang cukup atraktif untuk menimbulkan minat orang memperhatikan
pesan dalam papan reklame tersebut.
69
Percetakan Demy Advertising melakukan eksperimen dengan holografi yang
dapat memproyeksikan efek tiga dimensi dari suatu panel atau pada panel yang
lain.
gambar 4. 17: Lampu sorot
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
3. Kualitas papan reklame (billboard) yang dihasilkan oleh percetakan Demy
Advertising
Dalam pembahasan ini akan diuraikan tentang kriteria kualitas yang dihasilkan oleh
percetakan Demy Advertising Makassar. Untuk menghasilkan papan reklame berkualitas baik
harus melewati proses yang bertahap. Proses ini memerlukan tingkat ketelitian tinggi serta
keahlian khusus dalam pengerjaannya.
Berdasarkan permasalahan penelitian , yaitu bagaimana kualitas papan reklame
(billboard) yang dihasilkan oleh percetakan Demy Advertising.
70
Untuk menjawab permasalahan tersebut diadakan penelitian lapangan yang bertujuan
untuk memproleh data akurat yang berhubungan langsung dengan pokok permasalahan di
atas.Data tersebut dikumpul melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi adalah sebagai
berikut:
Menurut Yuka Coorporation selaku konsumen mengatakan bahwa
papan reklame yang dihasilkan oleh percetakan Demy Advertising
sudah sesuai dengan rancangan awal yang ditawarkan, ketepatan
waktu dalam proses pembuatan papan reklame tersebut tidak
melewati batas waktu yang diberikan dan percetakan Demy
Advertising memberikan garansi kerusakan selama setahun diluar
dari kerusakan alam.
(Wawancara Asrudin, Januari 2016 ).
gambar 4. 18. Pylon sign
(sumber dokumentasi: Asrudin, Januari 2016)
Dari argumen informan dapat disimpulkan bahwa, kriteria kualitas papan reklame
yang dihasilkan oleh percetakan Demy Advertising meliputi:
a. Kecocokan untuk pemakaian.
Untuk menarik perhatian papan reklame, percetakan Demy Advertising
memerlukan bantuan yang dapat berupa ukuran untuk media cetak, full color, lay out,
typografi, serta kesesuaian produk dengan kata lain percetakan Demy Advertising
mengikuti selera pelanggan atau klien untuk meningkatkan kualitas papan reklame
71
yang dihasilkan. Untuk kesesuaian produk, percetakan Demy Advertising
menawarkan gagasan-gagasan desain yang sesuai dengan tema, pemakaian dan
kondisi guna menarik perhatian.
b. Perbaikan berkelanjutan.
Percetakan Demy Advertising memberikan garansi kepada klien atau pelanggan
untuk perbaikan berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu yang telah dikenalkan dan
harus dipenuhi, diluar dari kerusakan alam akibat cuaca yang tidak menentu tanpa
dikenakan biaya tambahan. Percetakan Demy Advertising bersedia memberikan
pertanggung jawaban bila ada suatu kerusakan atas papan reklame yang telah dibuat
tersebut guna menjaga kepercayaannya terhadap klien.
c. Bebas dari kerusakan/ cacat.
Papan reklame yang dihasilkan oleh percetakan Demy Advertising mampu
memperkirakan berapa lama umur atau ketahanan papan reklame tersebut bertahan
sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian klien
terhadap papan reklame maka semakin besar pula daya tahan papan reklame tersebut.
Papan reklame yang memenuhi spesifikasi tertentu dari klien atau tidak ditemukannya
cacat merupakan bagian dari menjaga kualitas produk papan reklame yang dihasilkan
oleh percetakan Demy Advertising. Percetakan Demy Advertising memiliki dimensi
kualitas reliabilitas, bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam
periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka
produk tersebut dapat diandalkan.
d. Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat.
Percetakan Demy Advertising selalu berusaha memenuhi kebutuhan
pelanggannya dengan menawarkan ide-ide yang kreatif, baik dari segi desain maupun
kata-kata serta unsur yang menunjang kreatif desain lainya. Desain adalah
72
pengorganisasian elemen-elemen dengan menggunakan suatu kaidah tertentu
sehingga tercipta kesatuan karya seni yang indah dan menarik untuk dilihat. Hal ini
tentunya menunjang klien untuk tidak berpindah ke tempat lain
e. Melakukan segala sesuatu secara benar.
Untuk menjaga kepercayaan klien, percetakan Demy Advertising melakukan
segala sesuatu secara benar sesuai perjanjian klien. Tanpa mengurangi spesifikasi
bahan, batas waktu yang diberikan, perbaian berkelanjutan, bebas dari kerusakan, dan
lain sebagainya dalam rangka menjaga kualitas papan reklame yang dihasilkan oleh
percetakan Demy Advertising. Artinya apa yang disampaikan atau dijanjikan
percetakan Demy Advertising. harus benar, tidak bohong atau tidak salah atau
meneyesatkan klien.
f. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.
Periklanan merupakan alat yang dapat dipakai untuk memperoleh tujuan, yaitu
pertukaran yang memuaskan antara kedua belah pihak, yaitu percetakan Demy
Advertising dan klein.
Percetakan Demy Advertising kehadirannya selalu berusaha membahagiakan
pelanggan atau kliennya. Salah satunya, bagi pelanggan tetap yang sudah mempunyai
member akan diberikan potongan harga kurang lebih lima persen dari harga
biasa.Ketepatan waktu yang diberikan oleh klien dalam proses pembuatan papan
reklame sampai terpasang dilokasi tidak melewati batas waktu yang ditetapkan.
Percetakan Demy Advertising mengikuti selera pelanggan atau klien.
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan antara lain bahwa dalam proses
pembuatan papan reklame (billboard) di percetakan Demy Advertising diawali
dengan mempelajari finished layout, proses printing, pembuatan konstruksi
kerangka, pemasangan sticker printout, pemasangan plat aluminium. Adapun alat
dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan papan reklame (billboard) di
percetakan Demy Advertising seperti peralatan sticker printout, bor tangan, tang
rivet, mesin gerinda tangan, spoit spray gun, las inverter, mesin kompresor, bahan
sticker digital printing multi media teknologi (mmt), pondasi beton bertulang, besi
kotak hollo, cat dan pengencer, plat aluminium, paku rivet, lampu sorot. Kualitas
papan reklame (billboard) yang dihasilkan antara lain kesesuaian dengan
persyaratan, kecocokan untuk pemakaian, perbaikan berkelanjutan, bebas dari
kerusakan/cacat, pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat,
melakukan segala sesuatu secara benar, sesuatu yang bisa membahagiakan
pelanggan.
74
B. Saran
1. Percetakan Demy Advertising harus tetap mempertahankan spesifikasi bahan yang
digunakan dalam pembuatan papan reklame (billboard) dan menggunakan alat yang
lebih modern.
2. Percetakan Demy Advertising dalam proses pembuatan papan reklame (billboard)
sebaiknya meningkat produksinya pada bidang jasa iklan internet dan desain
website.
3. Percetakan Demy Advertising dalam menjaga kualitas papan reklame (billboard)
yang dihasilkan harus meningkatkan spesifikasi bahan yang digunakan agar kualitas
yang akan diberikan kepada calon konsumen agar tidak kehilangan kepercayaan
konsumen.
75
76
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1985. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Bina
Aksara.
B&B. 2005. Majalah Periklanan, Marketing, dan Komunikasi. Jakarta: PT. Media Indra
Buana
Crawford, John. 2000. Ed. 2. Evaluation of Libraries and Information Services. London :
Aslib, The Association For Information Management And Information Management
International.
Departemen Penerangan RI, Direktorat Bina Press, Tata Krama dan Tata Cara Periklanan.
Djayakusumah, Tams. 1982. Periklanan. Bandung: CV. Arnico.
Ehrenberg, Andrew. 2005. Advertising and The Mind of The Consumer (terj. Setia Bangun).
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Farbey, A. D. (Terjemahan Agus Pramono, 1997). Kiat Sukses Memproduksi Iklan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
H.B., Sutopo. 2002. Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Hadi, Sutrisno. 1983. Metodologi Research I. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi Universitas Gajah Mada.
Jefkins, Frank. 1996. Definisi-definisi Periklanan. Jakarta: Erlangga.
Kartono, Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: CV. Mandar Maju.
Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan. Jakarta: PAU-Ekonomi Universitas Indonesia
dan Grafiti Pres.
Moleong, L. J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.
Ogilvy, David. 2005. Parade Merek Terbaik 2005. Majalah SWA No 15/XXI. Rangkuti,
Freddy. 2002. The Power of Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rheichert, Gene. (Terjemahan Sri Suwarsi, 1992). Advertensi. Surakarta: UNS Press.
Roman, Kenneth dan Maas, Jane. 2005. How to Advertise (terj. Grace Satyadi). Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo
S. Susanto, Astrid. 1977. Komunikasi dalam Teori dan Praktek I. Bandung: Bina Cipta.
76
S.W Dunn & Arnold M. Barban. 1982. Advertising: Its Role In Modern Marketing, 5th ed,;
Japan : Holt Saunders,
Singarimbun, Masri; Effendi, Sofian. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S.
Syamsuri, Sukri. A, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FKIP Unismuh
Makassar
Sudadi, Edi. 1994. Merencana Desain Grafis III. Surakarta: UNS Press.
Suparin. 1993. Penelitian Pendidikan I. Surakarta: UNS Press.
Surakhmad, Winarno. 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Transito.
Tjejep Rohendi Rohidi. 1992. Terjemahan Miles, Mattew B. dan Huberman, Michael.
Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
http://feegeepppppppny.blogspot.co.id. Diakses tanggal 18 November 2015.
http.//masfikr.com/seni-rupa-terapan. Diakses tanggal 20 Desember 2015.
http://id .wikipedia.org/wiki/Seni-rupa-terapan. Diakses 20 Desember 2015.
77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
78
Format Observasi
No
. Observasi Deskripsi Data
1. Proses pembuatan papan
reklame dipercetakan
Demy Adv
- Mempelajari finished layout
- Proses sticker printing
- Pembuatan konstruksi kerangka
- Pemasangan sticker printout
- Pemasangan plat aluminium
2. Alat dan bahan yang
digunakan percetakan
Demy Adv
- Alat yang digunakan:
Mesin sticker printout, bor tangan, tang rivet,
mesin gerinda tangan, spray gun, las inverter,
mesin kompresor.
- Bahan yang digunakan:
Bahan sticker printout, bahan konstruksi
kerangka, besi hollo, besi siku, besi pipa, cat
dan pengencer, plat aluminium, paku rivet,
lampu sorot.
3. Kriteria kualitas yang
dihasilkan oleh percetakan
Demy Adv
- Kecocokan untuk pemakaian
- Perbaikan berkelanjutan
- bebas dari kerusakan
- Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal
- Melakukan segala sesuatu secara benar
- Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.
79
Dokumentasi
Hasil Papan Reklame
Sumber dokumentasi hasil billboard
(Asrudin, 2016)
Sumber dokumentasi hasil billboard
(Asrudin, 2016)
80
Sumber dokumentasi hasil billboard
(Asrudin, 2016)
Sumber dokumentasi hasil
(Asrudin, 2016)
81
Sumber dokumentasi Proses Wawancara
(Asrudin, 2016)
Sumber dokumentasi Proses Wawancara
(Asrudin, 2016)
82
FORMAT WAWANCARA
Format wawancara diajukan oleh peneliti kepada Abd. Kahar Wahid sebagai
seniman (pemilik karya yang menjadi objek penelitian) adalah sebagai berikut:
1. Sejak kapan bapak mulai menggeluti dunia periklanan?
2. Bagaimana sistem kerjasamanya dengan perusahaan lain?
3. Apa yang melatar belakangi berdirinya perusahaan bapak?
4. Bagaimanakah cara bapak mempertahankan konsumen?
5. Bagaimana ide dan konsep bapak dalam membuat reklame?
6. Bagaimana proses dalam pembuatan reklame?
7. Alat dan bahan yang Bapak gunakan dalam proses pembuatan papan reklame?
8. Berapa persen budget yang dikeluarkan untuk operasional dalam proses
pembuatan papan reklame?
9. Faktor-faktor apa yang mendorong Bapak untuk memproduksi papan reklame?
10. Apakah ada kesulitan yang Bapak hadapi dalam membuat papan reklame?
83
RIWAYAT HIDUP
ASRUDIN, disapa Gogon lahir di Tonasa Kecamatan Balocci
Kabupaten Pangkep pada tanggal, 9 Mei 1987. Penulis merupakan
anak ketujuh dari tujuh bersaudara dari pasangan Gaeadi dan
Gunoy. Penulis memulai jenjang pendidikan pada tahun 1992 di
SDN 27 Tonasa, selesai pada tahun 1998, ditahun 1998 penulis
melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Unaaha dan ditahun 2001 penulis melanjutkan
pendidikan di SMA 1 Unaaha, tamat pada tahun 2004. Ditahun 2010 penulis tercatat
sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
, Universitas Muhammadiyah Makassar. Atas dasar keyakinan yang kuat kepada sang
pencipta serta do’a dan restu ayah dan ibu yang tercinta bersama saudara, keluarga, teman-
teman, penulis dapat berkarya dalam bentuk tulisan yakni: menyusun skripsi yang berjudul
“Proses Pembuatan Papan Reklame (Billboard) Pada Percetakan Demy Advertising”.